logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Oktober 2023
Home 2023 Oktober
29Okt
Aquaculture

Sertifikasi Best Aquaculture Practices (BAP): Panduan Lengkap Cara Mendapatkannya

best aquaculture certifications
Sumber: Dokumentasi DELOS

Sertifikasi Best Aquaculture Practices atau BAP merupakan sertifikasi yang telah diakui secara global untuk memastikan praktik budidaya perairan yang dilakukan telah bertanggung jawab dan berkelanjutan. Seperti yang telah kita ketahui, budidaya komoditas perairan, baik itu ikan, udang, atau hewan laut lainnya telah menjadi bagian integral dari sistem produksi pangan global. 

Seiring dengan terus meningkatnya permintaan akan produk perikanan, semakin meningkat pula tuntutan untuk melakukan praktik budidaya perikanan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. 

Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai apa itu sertifikasi Best Aquaculture Practices, manfaatnya untuk dunia akuakultur dan produksi makanan laut, serta bagaimana cara memperolehnya.

Baca Juga: Mudah! Ini Panduan Ekspor Udang ke Uni Eropa

Apa Itu Sertifikasi BAP?

Program Sertifikasi Best Aquaculture Practices (BAP) didirikan oleh Global Seafood Alliance, sebuah organisasai nirlaba (NGO) yang berkomitmen untuk mempromosikan praktik budidaya ikan yang bertanggung jawab.

Sertifikasi BAP memiliki standar untuk budidaya perikanan yang ketat dan bertanggung jawab baik secara lingkungan maupun sosial. Sertifikasi ini mencakup berbagai aspek dalam budidaya perikanan, mulai dari pembesaran, pabrik pengolahan, pembibitan. Sementara spesies yang dinaungi mencakup ikan, udang, dan kerang.

Prinsip Inti Sertifikasi BAP

1. Keamanan Pangan

Sertifikasi Best Aquaculture Practices memastikan produk akuakultur aman untuk dikonsumsi. Tentunya mereka memiliki pedoman dan standar kontrol kualitas yang ketat untuk memastikan hal ini.

2. Tanggung Jawab Lingkungan

Sertifikasi BAP juga mendorong praktik budidaya yang berkelanjutan dan meminimalisir dampak negatif yang dihasilkan. Misalnya dengan pelestarian habitat, konservasi air, dan penggunaan pakan serta obat-obatan untuk tambak yang bertanggung jawab.

3. Akuntabilitas Sosial

Tidak hanya berfokus pada praktik budidaya akuakultur saja, Sertifikasi BAP juga mencakup isu sosial. Termasuk di dalamnya meastikan praktik ketenagakerjaan yang adil, penerapan keamanan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), serta penyerapan tenaga kerja dari komunitas lokal.

4. Kesejahteraan Hewan Budidaya

Sertifikasi Best Aquaculture Practices (BAP) memastikan perlakuan manusiawi terhadap spesies akuatik yang dibudidayakan. Misalnya seperti kepadatan tebar yang tepat dan menajemen kesehatan yang baik.

5. Pelacakan dan Transparansi

Tambak yang telah memiliki Sertifikasi BAP menunjukkan bahwa tambak tersebut telah mengimplementasikan sistem yang memungkinkan transparasi kelacakan produk akuakultur yang dipasarkan, mulai dari tambak hingga ke meja makan.

Baca Juga: Sertifikasi CBIB untuk Budidaya Udang dan Cara Mendapatkannya

Signifikansi Sertifikasi BAP

Sertifikasi BAP memiliki signifikansi bagi berbagai pihak yang terlibat dalam industri budidaya akuakultur:

1. Konsumen

Sertifikasi BAP memberi jaminan kepada konsumen bahwa produk perikanan yang mereka beli diproduksi dengan metode yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, berkontribusi pada pelestarian ekosistem laut.

2. Pedagang dan Restoran

Banyak pedagang dan restoran mengharuskan pemasok produk perikanan mereka memiliki sertifikasi BAP, memastikan bahwa produk mereka memenuhi standar keberlanjutan.

3. Produsen

Sertifikasi BAP membantu produsen budidaya ikan mengakses pasar internasional, membangun kredibilitas, dan meningkatkan nilai produk mereka.

4. Konservasi Lingkungan

Dengan mempromosikan praktik budidaya ikan yang bertanggung jawab, sertifikasi BAP memainkan peran penting dalam mengurangi dampak industri terhadap lingkungan, seperti polusi air dan overfishing.

Cara Memperoleh Sertifikasi BAP

Memperoleh sertifikasi BAP melibatkan proses yang terstruktur yang mencakup beberapa langkah kunci:

1. Penilaian Awal

Langkah pertama adalah melakukan penilaian diri untuk menentukan apakah operasi budidaya ikan Anda memenuhi standar BAP. GAA menyediakan panduan dan daftar periksa untuk membantu Anda menilai praktik Anda saat ini.

2. Pengajuan Aplikasi

Setelah penilaian awal, Anda dapat mengajukan aplikasi ke program BAP. Aplikasi ini biasanya mencakup informasi detail tentang operasi budidaya ikan Anda.

3. Audit dan Inspeksi

Setelah aplikasi diterima, lembaga sertifikasi yang berkualifikasi akan melakukan audit dan inspeksi di lokasi fasilitas Anda untuk mengevaluasi kepatuhan Anda terhadap standar BAP. Proses ini melibatkan penilaian menyeluruh terhadap operasi budidaya, pengolahan, atau pembibitan Anda.

4. Tindakan Korektif

Berdasarkan temuan audit, Anda mungkin perlu melaksanakan tindakan korektif untuk mengatasi masalah ketidakpatuhan terhadap standar BAP.

5. Sertifikasi

Setelah semua tindakan korektif berhasil diselesaikan, dan lembaga sertifikasi puas dengan kepatuhan Anda, Anda akan dianugerahi sertifikasi BAP.

6. Pemeliharaan dan Perpanjangan

Sertifikasi BAP bukan proses sekali jalan. Ini memerlukan pemeliharaan dan perpanjangan berkelanjutan untuk memastikan kelangsungan kepatuhan terhadap standar tersebut.

Baca Juga: Sertifikasi HACCP: Prosedur, Syarat, dan Cara Memperolehnya

Mulai Ekspor Udang Vaname Anda Bersama AquaLink!

Sertifikasi BAP telah dikenal secara luas dan menunjukkan bagaimana keberlanjutan akuakultur dan budidaya udang . Dengan meningkatnya permintaan akan produk makanan laut, pentingnya sertifikasi BAP dalam memastikan kesehatan laut dan kesejahteraan masyarakat serta pekerja di industri akuakultur tidak dapat dipungkiri. Memperoleh sertifikasi BAP memerlukan proses yang ketat, namun manfaatnya bagi produsen, konsumen, dan lingkungan sangat besar.

Nah, jika Anda berniat untuk memasuki pasar global, ada baiknya bagi Anda untuk segera memperoleh berbagai sertifikasi yang dibutuhkan agar ekspor udang Anda dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, penting juga bagi Anda untuk menemukan partner ekspor udang terpercaya dan transparan, yaitu AquaLink! AquaLink. 

Segera hubungi Tim DELOS AquaLink melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com untuk memulai ekspor udang vaname Anda bersama AquaLink!

Read More
20Okt
Aquaculture

Sertifikasi CBIB untuk Budidaya Udang dan Cara Mendapatkannya

cbib certification
Sumber: Dokumentasi DELOS

Sertifikasi CBIB atau Cara Budidaya Ikan yang Baik menjadi salah satu sertifikasi yang yang menunjang praktik budidaya udang vaname yang Anda lakukan. Sertifikasi ini bertujuan untuk memastikan budidaya perikanan yang dilakukan sudah bertanggung jawab dari segi keamanan pangan, kesejahteraan, kesehatan, kelestasian lingkungan, dan sosial-ekonomi.

Sertifikasi CBIB menjadi salah satu bagian dari Sistem Pengendalian Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SJMKHP). CBIB berpedoman pada Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP. 02/MEN/2007 tentang Cara Budidaya Udang yang Baik, meliputi cara memelihara dan membesarkan komoditas perikanan. Mulai dari proses pembenihan, pemberian pakan, sanitasi, dan pemberian obat atau bahan kimia.

Lantas, bagaimana cara mendapatkan sertifikasi CBIB untuk tambak udang Anda? Baca selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga: Zat Beracun di Tambak Udang: Ancaman Tersembunyi dalam Budidaya

Fungsi Sertifikasi CBIB dalam Budidaya Udang

Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) menjadi suatu bentuk pengakuan resmi yang diberikan kepada para petambak dan pengusaha budidaya udang yang telah mematuhi praktik-praktik budidaya yang baik.

Dengan adanya sertifikasi CBIB yang obyektif dan transparan, kepercayaan produsen dan konsumen dapat meningkat. Tentunya juga dapat meningkatkan daya saing produk udang yang dihasilkan.

Keuntungan Memiliki Sertifikasi CBIB

Mungkin sebagian besar dari Anda bertanya-tanya, apa keuntungan memiliki sertifikasi CBIB ini? Memiliki sertifikat CBIB, secara tidak langsung menaikkan value tambak Anda, yaitu terjamin keamanannya dan produk yang dihasilkan juga mendukung keberlanjutan lingkungan.

Dengan value yang tinggi ini, harga jual hasil panen tambak Anda juga bisa mengalami kenaikan dibandingkan dengan tambak yang berlum tersertifikasi. Mengingat kualitasnya yang telah tersertifikasi.

Landasan Hukum Sertifikasi CBIB

  1. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.1/MEN/2007 tentang Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
  2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2007 tentang Monitoring Residu Obat, Bahan Kimia, Bahan Biologi, dan Kontaminan pada Budidaya Perikanan
  3. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.02/MEN/2007 tentang Cara Budidaya Ikan yang Baik
  4. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.28/MEN/2004 tentang Pedoman Umum Budidaya Udang di Tambak
  5. Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya No.01/DPB.0/HK150.154/S4/II/2007 tentang Pedoman dan Daftar Isian Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik
  6. Standar Nasional Indonesia (SNI) bidang Pembudidayaan.

Baca Juga: Mengenal PCR Udang, Solusi Identifikasi Penyakit Sejak Dini

Aspek yang Perlu Diperhatikan dalam Penerapan CBIB

1. Kelayakan Lokasi dan Sumber Air

Untuk bisa mendapatkan sertifikasi CBIB, tambak Anda harus berlokasi di tempat layak. Misalnya bebas banjir, bebas pencemaran, serta menggunakan sumber air yang tidak tercemar.

2. Kelayakan Fasilitas

Fasilitas tambak Anda juga harus sesuai dengan standar yang berlaku. Seperti adanya gudang pakan, peralatan-peralatan tambak yang layak, dan sebagainya.

3. Proses Budidaya

Proses budidaya udang sebaiknya dilakukan dengan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) dari stocking hingga panen. Salah satunya, benur harus berasal dari hatchery yang telah tersertifikasi.

4. Penerapan Biosecurity

Tambak udang Anda juga harus menerapkan biosecurity yang baik untuk mencegah adanya kontaminasi organisme dan patogen lainnya yang dapat mengganggu proses budidaya.

5. Keamanan Tambak

Sesuai ketentuan, tambak udang yang memiliki sertifikasi CBIB tidak boleh menggunakan obat-obatan yang berlebih dan bahan kimia yang dilarang. Salah satunya adalah antibiotik yang dapat menyebabkan residu yang buruk bagi lingkungan.

Pakan dan obat yang boleh digunakan adalah yang sudah mendapat izin dari Kementerian Kelautan dan Perikanan serta badan-badan terkait.

6. Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan adalah sebuah jaminan bahwa kegiatan budidaya udang yang Anda lakukan tidak mencemari lingkungan sekitar. Hal tersebut bisa dilakukan dengan melakukan pengelolaan air limbah budidaya sebelum membuangnya kembali ke laut.

Cara Mendapatkan Sertifikasi CBIB

Untuk mendapatkan sertifikasi CBIB, Anda perlu melakukan permohonan dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Permohonan Sertifikasi CBIB ditujukan kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, dilengkapi dengan dokumen administrasi dan ditembuskan kepada Kepala Dinas Kelautan dan perikanan Kabupaten/Kota. Dokumen administrasi meliputi:
  • Fotocopy Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) bagi unit usaha berbadan hukum atau tanda pencatatan/keterangan usaha pembudidaya ikan bagi unit usaha perorangana tau pengukuhan kelompok pembudidaya ikan.
  • Data umum unit pembudidaya ikan.
  • Daftar fasilitas unit pembudidayaan ikan.
  • Daftar catatan atau rekaman kegiatan unit pembudidayaan produk perikanan.
  • Jumlah dan pendidikan tenaga kerja unit pembudidayaan ikan (Struktur organisasi dan uraian rugasnya, bagi kelompok atau perusahaan).
  • Gambar layout bangunan, peta, dan kondisi sekitar untuk pembudidayaan produk perikanan.
  1. Persyaratan pemohon (unit pembudidaya ikan) yang mengajukan sertifikasi CBIB di antaranya:
  • Skala usaha dapat berupa perorangan, kelompok pembudidaya ikan (POKDAKAN) atau perusahaan yang menghasilkan jenis ikan konsumsi dan dipasarkan untuk lokal maupun ekspor.
  • Telah melakukan usaha budidaya minimal 1 siklus budidaya.
  • Kegiatan usaha budidaya pada tahap pendederan atau pembesaran ikan.
  1. Permohonan dapat disampaikan langsung atau melalui pos, fax, dan atau surat elektronik.

Baca Juga: Jenis-jenis Feed Additive untuk Udang Vaname Beserta Manfaatnya

Mulai Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS!

Memiliki sertifikasi CBIB untuk budidaya udang yang Anda lakukan dapat menunjukkan bagaimana komitmen Anda dalam menerapkan prinsip budidaya yang baik dan sesuai dengan standar. Mengingat akuakultur sekarang menjadi salah satu industri yang berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi perikanan di dunia.

Bagi Anda yang ingin memulai budidaya udang vaname, DELOS dapat menjadi mitra terbaik budidaya udang Anda. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang yang dapat membantu Anda mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

DELOS juga didukung dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm personnel untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau kunjungi website kami di www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan kami. Mulai budidaya udang vaname Anda bersama DELOS!

Read More
12Okt
Shrimp Export

Mudah! Ini Panduan Ekspor Udang ke Uni Eropa

ekspor udang ke uni eropa
Sumber: Dokumentasi DELOS

Udang menjadi salah satu komoditas ekspor perikanan Indonesia dengan nilai ekonomi tinggi dan banyak diminati pasar global, salah satunya adalah Uni Eropa. Meskipun jumlah ekspor udang Indonesia masih tergolong fluktuatif, namun udang masih tetap menjadi andalan hingga saat ini.

Uni Eropa atau European Union yang terdiri dari 28 negara merupakan pasar terbesar dunia untuk komoditas perikanan. Namun di sisi lain, standar ekspor negara-negara ini cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Oleh karena itu, berikut DELOS telah merangkum panduan dan tata cara ekspor udang ke Uni Eropa dalam artikel ini.

Baca Juga: Ingin Ekspor Udang ke Amerika Serikat? Perhatikan Persyaratannya Berikut Ini

Potensi Ekspor Udang ke Uni Eropa

Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia menjadi top 10 supplier udang di pasar Uni Eropa. Hal ini menunjukkan bagaimana eksisnya udang Indonesia, meskipun tingginya standar yang diterapkan negara-negara Uni Eropa.

Selain itu, peningkatan nilai ekspor udang ke Uni Eropa beberapa tahun terakhir juga memperlihatkan bagaimana kualitas udang Indonesia. Tentunya, ini merupakan sebuah tren positif yang patut untuk dipertahankan para produsen udang.

Terlebih lagi, Indonesia dan Uni Eropa memiliki Comprehensive Economics Partnership Agreement (IEU CEPA) yang menjadi alternatif terkait perdagangan dan permasalahan ekonomi di antara Indonesia dan negara-negara Uni Eropa yang dapat membantu produsen udang Indonesia meningkatkan volume ekspor dan memperluas pangsa pasar di Uni Eropa.

Baca Juga: Potensi Pasar Udang di Tiongkok: Peluang dan Ketentuan Ekspor

Regulasi dan Standar Ekspor Udang ke Uni Eropa

Sebelum memasuki pasar Uni Eropa, para produsen udang Indonesia harus memenuhi syarat kesehatan dan keamanan yang ketat. Syarat-syarat tersebut meliputi:

  1. Udang ditangkap dari kapal yang terdaftar (bagi udang tangkap).atau berasal dari budidaya yang tersertifikasi (bagi udang budidaya).
  2. Memiliki dan menyertakan sertifikat sehat (health certification).
  3. Berhasil melalui inspeksi di perbatasan Uni Eropa dan sebelum memasuki pasar Uni Eropa.

Untik memenuhi persyaratan-persyaratan di atas, produsen udang Indonesia harus memperhatikan beberapa hal yang meliputi:

– Udang hanya dapat diekspor jika diperoleh atau dipersiapkan dari tempat-tempat yang telah diakui dan tersertifikasi. Sehingga para petambak harus telah mendapatkan izin dan sertifikasi dari kementerian atau badan terkait. Misalnya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perdagangan, dan lain-lain.

– Sertifikat sehat (health certification) merupakan bentuk konfirmasi bahwa udang yang akan diekspor ke Uni Eropa telah memenuhi standar setempat. Ketika produk sudah tiba di Uni Eropa, petugas terkait akan mengeceknya. Mulai dari pengecekan dokumen, identitas, cek fisik, dan sertifikat sehat. Jika hasil dari inspeksi disetujui, maka udang dapat masuk ke pasar Uni Eropa.

– Untuk menjamin produk ekspor ke Uni Eropa aman dan tidak terkontaminasi bahan berbahaya, produk impor harus memenuhi standar keamanan setempat. Untuk produk udang dan perikanan lainnya memiliki ketentuan batas maksimum kandungan logam berat (led, cadmium, mercury), dioxins, dan jenis dioxin polychorinated biphenyls (PCBs) dan polycylic aromatic hydrocarbons (PAHs).

– Bagi udang tambak budidaya, terdapat ketentuan tambahan dari nomor 3, yaitu residu obat-obatan hewani yang terkandung di dalamnya. Di sini Uni Eropa mewajibkan setiap pengekspor untuk melaporkan rencana pengawasan residu tahuna ke badan terkait di Uni Eropa.

– Sementara bagi perikanan tangkap, untuk menghindari praktik ilegal penangkapan, Uni Eropa mewajibkan pengekspor untuk melampirkan sertifikat tangkap untuk membuktikan bahwa produk perikanan tersebut mematuhi peraturan konservasi internasional. Sertifikat harus sudah tervalidasi oleh Kementerian Perikanan dan Kelautan dari negara asal dan didaftarkan ke Uni Eropa beberapa hari sebelum produk sampai di perbatasan.

– Dari segi pelabelan, Uni Eropa juga tidak kalah ketat. Uni Eropa menetapkan ketentuan untuk menjamin bahwa konsumen menerima informasi penting mengenai produk. Untuk itu, produsen wajib mencantumkan informasi yang lengkap pada label produk sebelum dipasarkan.

Baca Juga: Tata Cara dan Syarat Ekspor Udang Ke Jepang

Mulai Ekspor Udang Vaname Bersama AquaLink!

Ekspor udang ke Uni Eropa menjadi salah satu potensi besar bagi para petambak Indonesia. Namun, mengingat standar yang ditetapkan kawasan tersebut cukup tinggi, Anda harus memastikan bahwa produk udang Anda telah memenuhi semua poin yang ditentukan.

Selain itu, penting juga bagi Anda untuk menemukan mitra ekspor udang yang terpercaya dan transparan. Untuk itu, Anda dapat memilih AquaLink sebagai mitra ekspor udang Anda!

Segera hubungi Tim AquaLink melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui website kami di www.delosaqua.com untuk memulai ekspor udang Anda bersama AquaLink!

Read More
06Okt
Kualitas Air

Zat Beracun di Tambak Udang: Ancaman Tersembunyi dalam Budidaya

toxic substances
Sumber: Dokumentasi DELOS

Tambak udang vaname merupakan ekosistem buatan yang didesain khusus dengan tujuan membesarkan udang untuk mencapai tingkat produktivitas tertinggi saat panen. Namun di balik keberhasilannya, terdapat ancaman berbahaya dari zat beracun di tambak udang.

Zat beracun di tambak udang dihasilkan oleh aktivitas siklus nitrogen dan proses dekomposisi bakteri. Dalam tingkatan tertentu, keberadaan zat-zat ini dapat berdampak pada kesehatan udang dan mengancam keberlangsungan hidupnya.

Amonia, nitrit, toksin plankton, dan hidrogen sulfida adalah beberapa contoh zat-zat beracun di tambak udang. Baca penjelasan selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga: Penggunaan Kapur Dolomit dalam Budidaya Udang: Manfaat dan Implementasinya

Zat Beracun di Tambak Udang

1. Amonia

Zat beracun di tambak yang pertama adalah amonia yang merupakan hasil dari proses metabolisme udang dan dekomposisi sisa pakan, feses, dan plankton yang mati. Amonia tidak bersifat racun jika jumlahnya tidak melebihi ambang batas, sehingga Anda harus mengontrolnya setiap saat.

Keberadaan amonia di tambak udang juga penting karena dapat bermanfaat untuk fitoplankton. Fitoplankton berperan dalam memfiksasi proses konversi gas dinitrogen menjadi nitrogen serta menggunakan sumber nitrogen sebagai nutrisi untuk pertumbuhan.

Kadar amonia di tambak tidak boleh lebih dari 0,1 ppm. Jika lebih dari batas tersebut, amonia dapat berdampak buruk bagi keberlangsungan hidup udang. Mulai dari melambatnya pertumbuhan, meningkatkan stres, hingga menyebabkan udang lebih rentan terhadap penyakit.

2. Nitrit

Nitrit merupakan zat beracun pada tambak udang yang dihasilkan dari nitrogen yang teroksidasi sebagian. Zat ini tidak ditemukan di dalam air limbah yang baru, melainkan ada pada air limbah yang telah lama mengendap dan terakumulasi.

Tingkat nitrit yang tinggi dapat diakibatkan oleh pemberian pakan udang yang berlebih, kepadatan endapan yang berlebih, sirkulasi air yang buruk, dan faktor lain yang mengganggu keseimbangan siklus nitrogen.

Nitrit sangat beracun bagi udang vaname. Keberadaannya dapat menyebabkan berbagai efek negatif, termasuk terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan udang, bahkan kematian.

Meskipun keberadaannya sedikit di tambak, toksisitas nitrit sangat berbahaya terutama terlihat pada tahap awal siklus budidaya. Selama tahap awal ini, kadar nitrit dapat meningkat dengan cepat dan mencapai tingkat beracun yang membahayakan.

Baca Juga: Pengaruh Komposisi Ion terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Udang Vaname

3. Toksin Plankton (Blue-Green Algae)

Plankton juga dapat mengeluarkan toksin yang berbahaya di tambak, terutama dari cyanobacteria atau yang sering dikenal dengan blue-green algae (BGA) yang dapat mengakibatkan kematian pada zooplankton herbivor. Toksin plankton ini tentunya sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup udang, terutama pada sistem pencernaannya.

Toksinplankton ini biasanya muncul saat terjadi kematian massal pada plankton atau yang dikenal sebagai blooming plankton. Di sisi lain, fenomena ini juga menyebabkan rendahnya transparansi air yang menyebabkan oksigen tidak dapat mencapai bagian bawah kolam, dan terjadi akumulasi senyawa toksik seperti amonia, nitrit, dan hidrogen sulfida.

4. Hidrogen Sulfida

Hidrogen sulfida adalah senyawa yang dihasilkan dari aktivitas bakteri dari materi organik di kondisi anaerob yang biasanya terjadi di dasar kolam. Senyawa ini biasanya muncul di dasar kolam yang kekurangan suplai oksigen. Sementara pada tambak udang, konsentrasi hidrogen sulfida adalah ≤ 0,01 ppm.

Beberapa penyebab melimpahnya hidrogen sulfida di tambak di antaranya meliputi: sinar matahari yang tidak mencapai dasar kolam, tidak ada suplai oksigen di dasar kolam, dan adanya materi organik sehingga terjadi sedimentasi di dasar kolam.

Baca Juga: Pentingnya Mineral dalam Budidaya Udang Vaname

Percayakan Budidaya Udang Vaname Anda Bersama DELOS

Zat beracun pada tampak seperti amonia, nitrit, toksin plankton, dan hidrogen sulfida menjadi ancaman serius dalam budidaya jika tidak diperhatikan dan dikontrol. Untuk itu, penting bagi Anda untuk melakukan pengecekan kualitas air secara rutin untuk menanggulangi permasalahan ini.

Masih banyak petambak yang kurang menyadari pentingnya pemantauan kualitas air secara rutin ini. Untuk itu, Anda dapat memilih DELOS sebagai mitra budidaya udang vaname Anda!

DELOS Tim Laboratorium selalu melakukan pemantauan kualitas air harian untuk memantau kondisi tambak, sehingga apabila terjadi anomali dapat segera diberikan perlakuan khusus agar budidaya udang vaname tetap berjalan dengan baik.

Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau klik ikon WhatsApp pada halaman ini untuk terhubung langsung dengan kami. Percayakan budidaya udang vaname Anda pada DELOS!

Read More
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top