logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Shrimp Export
Home Shrimp Export Page 2

Kategori: Shrimp Export

15Jan
Shrimp Export

7 Fakta Menarik dan Tren Eskpor Udang Terkini

Udang telah menjadi komoditas ekspor dengan nilai tertinggi dan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Tentunya hal ini menjadi sinyal positif bagi produsen udang di Indonesia. Namun, penting bagi mereka untuk mengetahui tren ekspor udang terkini sebelum terjun ke pasar global.

Nilai ekspor udang yang tinggi juga dapat meningkatkan devisa untuk Indonesia. Selain itu, kegiatan produksi udang, mulai dari budidaya, panen, distribusi, hingga menjualnya ke pasar global juga dapat membuka peluang ekonomi dan lapangan kerja bagi masyarakat.

Inilah beberapa fakta menarik dan bagaimana tren ekspor udang terkini yang harus Anda ketahui sebelum memulai ekspor udang vaname!!

Baca Juga: 7 Manfaat Mengkonsumsi Udang Vaname Untuk Kesehatan Tubuh

Fakta Menarik dan Tren Ekspor Udang Terkini

1. Dominasi Negara Asia Sebagai Pemain Utama

   Indonesia, India, Vietnam, China, dan Thailand menjadi negara-negara yang memimpin ekspor udang ke pasar global. Namun, munculnya Ekuador juga menjadi salah satu yang patut diwaspadai negara-negara Asia, terutama Indonesia.

   Terlebih lagi, harga udang Ekuador terbilang lebih rendah dari udang-udang Asia. Untuk itu, para petambak dan produsen udang harus selalu waspada dan update tentang tren ekspor udang terkini.

2. Pertumbuhan Pesat Industri Udang

Industri udang telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Permintaan global yang terus meningkat untuk produk-produk makanan laut, bersama dengan inovasi teknologi budidaya udang telah mempercepat ekspansi industri ini.

Peningkatan dan inovasi dalam riset dan teknologi budidaya juga menjadi kunci dalam meningkatnya jumlah udang yang diekspor masing-masing negara.

3. Fokus pada Keberlanjutan dan Lingkungan

Fokus pada keberlanjutan merupakan tren ekspor udang yang tengah menjadi perhatian utama para konsumen. Hal ini menjadi upaya untuk mengatasi dampak negatif dari budidaya udang vaname, kini para produsen udang berlomba-lomba untuk melakukan praktik budidaya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Praktik budidaya udang vaname yang berkelanjutan ini juga ditunjang dengan sertifikasi yang memadai, seperti Best Aquaculture Practice (BAP), Global Seafood Alliance (GSA), HACCP, hingga sertifikasi CBIB dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan.

4. Negara Tujuan Utama Ekspor Udang

Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara di Uni Eropa menjadi tujuan utama ekspor udang dunia. Sebab, di negara-negara tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan budidaya udang vaname selama setahun penuh karena merupakan negara sub-tropis.

Namun, untuk dapat menembus pasar-pasar tersebut, masing-masing negara harus mematuhi standar yang telah ditentukan oleh setiap negara.

Baca Juga: Daya Saing Udang Indonesia di Pasar Internasional

5. Dampak Pandemi Terhadap Industri Udang

Seperti banyak sektor lainnya, pandemi COVID-19 juga memberikan dampak yang signifikan pada industri udang. Menurunan permintaan, rantai pasok yang tidak maksimal, hingga penurunan harga menjadi masalah utama yang harus dihadapi produsen dan eksportir udang.

Untuk itu setelah pandemi membaik, kini petambak, produsen, dan pelaku ekspor udang mulai bangkit dan menata ulang dari awal untuk kembali mencapai target seperti sebelumnya.

6. Inovasi Produk dan Nilai Tambah

Beberapa negara penghasil udang untuk ekspor, termasuk Indonesia, tengah berfokus pada pengembangan produk olahan udang yang memiliki nilai tambah yang lebih. Udang tidak hanya diekspor dalam bentuk segar atau beku, tetapi juga dapat diolah menjadi makanan siap saji, hidangan kemasan, bumbu makanan, dll.

Tentunya dengan ini, produsen udang dan pelaku eksportir produk udang dapat lebih berinovasi dan meningkatkan nilai tambah dari produk yang mereka hasilkan.

7. Pentingnya Penelitian dan Inovasi

Tren ekspor udang yang terakhir adalah semakin dikedepankannya penelitian dan inovasi dalam budidaya. Sebab, hal ini untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang dan pertumbuhan industri udang di Indonesia.

Pengembangan teknologi budidaya yang lebih efisien, metode pemrosesan yang lebih ramah lingkungan, dan pendekatan-pendekatan baru terhadap manajemen sumber daya laut menjadi penting dalam menghadapi tantangan masa depan.

Baca Juga: Jenis-Jenis Produk Udang yang Diekspor

Dukung Ekspor Udang Vaname Indonesia bersama DELOS!

Tren ekspor udang selalu fluktuatif dan mengikuti bagaimana dinamika pasar. budidaya udang vaname tidak hanya memiliki dampak signifikan pada ekonomi global, tetapi juga memainkan peran kunci dalam pemenuhan kebutuhan pangan dunia.

Sementara pertumbuhan industri ini menjanjikan peluang ekonomi yang besar, tantangan seperti keberlanjutan, penyesuaian terhadap perubahan pasar, dan inovasi terus menjadi fokus utama.

Mari bersama DELOS kita dukung peningkatan volume ekspor udang Indonesia ke pasar dunia! DELOS, bersama para petambak terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan proses budidaya udang yang berkelanjutan.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia! Kunjungi www.delosaqua.com atau hubungi contact@delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
11Jan
Shrimp Export

Kunci Keberhasilan dalam Membangun Citra Ekspor Udang yang Unggul

membangun citra ekspor udang
Sumber: Dokumentasi DELOS

Udang telah menyumbang sebagai komoditas ekspor perikanan terbesar Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Hal ini tidak terlepas dari usaha membangun citra ekspor udang Indonesia yang unggul yang dilakukan berbagai pihak.

Meningkatnya permintaan global terhadap produk udang memberikan peluang yang besar bagi Indonesia untuk dapat meningkatkan angka ekspor udang ke pasar global. Namun, untuk mendapatkan pasar yang lebih luas, penting bagi para pelaku industri untuk membangun citra yang baik demi meningkatkan kepercayaan konsumen.

Simak beberapa hal kunci yang dapat dilakukan untuk membangun citra ekspor udang Indonesia yang unggul dalam artikel ini.

Baca Juga: Jenis-Jenis Produk Udang yang Diekspor

Tips Membangun Citra Ekspor Udang yang Unggul

1. Menjaga dan Meningkatkan Kualitas Produk

Kualitas produk menjadi elemen krusial dan paling menentukan dalam membangun citra ekspor udang yang unggul. Proses pembudidayaan udang yang baik, pemilihan sumber daya yang berkualitas, serta penggunaan teknologi yang modern menjadi langkah-langkah penting yang harus ditempuh para petambak. 

Selain itu, menerapkan standar keamanan pangan dan keberlanjutan dalam produksi dapat meningkatkan citra produksi udang di pasar global.

2. Menjamin Keamanan Pangan dan Keberlanjutan

Isu keamanan pangan dan keberlanjutan lingkungan kini menjadi hal yang paling dipertimbangkan oleh konsumen di berbagai dunia. Para konsumen menginginkan produk yang mereka konsumsi sehari-hari dihasilkan dari proses produksi yang aman dan tetap menjaga keberlangsungan lingkungan. 

Negara-negara yang berhasil memastikan bahwa produk udang mereka memenuhi standar keamanan pangan yang ketat dan terus berkomitmen pada praktik budidaya udang yang berkelanjutan akan mendapatkan kepercayaan lebih di pasar global.

3. Inovasi dalam Proses Produksi dan Pemasaran

Inovasi teknologi dalam proses produksi dan pemasaran memainkan peran kunci dalam membangun citra ekspor udang. Penggunaan teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi produksi, pemantauan lingkungan budidaya, serta penggunaan metode yang pengolahan produk yang baik dapat lebih menarik minat konsumen.

Baca Juga: Daya Saing Udang Indonesia di Pasar Internasional

4. Kolaborasi yang Kuat

Kolaborasi yang baik antara pemerintah, produsen udang, dan lembaga terkait dapat membantu meningkatkan citra ekspor udang. Kolaborasi untuk meningkatkan standar produksi, mengatasi masalah lingkungan, serta memperkuat rantaai pasokan akan mendukung reputasi positif industri udang Indonesia secara keseluruhan.

5. Memiliki Sertifikasi yang Menjamin

Memiliki sertifikasi budidaya udang tidak hanya dapat membangun citra ekspor udang, tetapi juga membuka akses ke pasar internasional yang memiliki persyaratan tertentu terhadap produk akuakultur yang diimpor dari negara lain. 

Beberapa negara menginginkan produk yang masuk ke negaranya telah memiliki sertifikasi khusus seperti Hazard Analysis Critical Control (HACCP), Best Aquaculture Practice (BAP), Aquaculture Stewardship Council (ASC), dan sebagainya. 

Sertifikasi ini menciptakan kepercayaan konsumen, membantu meningkatkan daya saing produk di pasar global, dan membantu produsen memenuhi standar yang diharapkan oleh pelanggan.

Baca Juga: Hambatan dan Tantangan Ekspor Udang Indonesia di Pasar Global

Ayo Dukung Ekspor Udang Indonesia Bersama DELOS!

Membangun citra ekspor udang yang unggul melibatkan serangkaian langkah yang holistik, mulai dari aspek kualitas produk hingga keterjaminan keamanan pangan, inovasi, kemitraan, sertifikasi, dan komunikasi yang efektif. Negara-negara yang mampu mengintegrasikan semua faktor ini dengan baik akan dapat memperoleh keunggulan kompetitif yang signifikan di pasar global, memperluas pangsa pasar mereka, dan memperkuat posisi industri udang mereka dalam jangka panjang.

Mari bersama DELOS kita dukung peningkatan produksi udang Indonesia! DELOS, bersama para petambak terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan proses budidaya udang yang berkelanjutan.

Hubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau kunjungi website kami di www.delosaqua.com. Ayo dukung ekspor udang Indonesia bersama DELOS!

Read More
04Jan
Shrimp Export

Hambatan dan Tantangan Ekspor Udang Indonesia di Pasar Global

Indonesia memiliki luas perairan mencapai 3,25 juta km2 yang membuat Indonesia berpotensi menjadi salah satu produsen perikanan terbesar di dunia. Namun faktanya, produksi perikanan Indonesia masih berada di bawah negara-negara lain.

Sejak tahun 2018, Indonesia mulai mengejar peningkatan ekspor perikanan. Hal ini mengingat besarnya potensi yang dimiliki. Data komoditas ekspor perikanan BPS menunjukkan krustasea merupakan jenis hasil perikanan yang menjadi penyumbang terbesar ekspor hasil perikanan Indonesia. Dari nilai tersebut, udang vaname menyumbang total ekspor mencapai 60,17 persen terhadap total keseluruhan.

Hingga saat ini, ekspor Indonesia masih mengandalkan faktor-faktor komparatif untuk mempertahankan daya saingnya, terutama dari segi harga. Namun, kini sudah banyak negara yang mengandalkan teknologi dan keahlian khusus yang menyangkut masalah lingkungan hidup, kelestarian alam, kesehatan, keamanan, dan isu sosial.

Lantas, apa saja hambatan dan tantangan yang harus dihadapi untuk dapat mencapai peningkatan ekspor yang diharapkan pemerintah?

Baca Juga: Ingin Mendapatkan Sertifikasi Fair Trade? Berikut Caranya!

Hambatan Utama dalam Ekspor Udang Indonesia

1. Kualitas dan Jaminan Keamanan Pangan

Salah satu tantangan utama yang harus dihadapi dalam hal ekspor udang Indonesia adalah kualitas dan jaminan keamanan pangan. Setiap eksportir harus memastikan udang yang mereka ekspor memiliki kualitas yang tinggi dan aman dari segala kontaminasi yang dapat membahayakan pelanggan.

2. Regulasi dan Standar Internasional

Beberapa negara memiliki regulasi dan standarnya masing-masing yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Ketatnya standar dan regulasi ini harus selalu dipatuhi oleh eksportir agar proses ekspor udang Indonesia dapat berjalan lancar.

3. Pengelolaan Sumber Daya dan Praktik Keberlanjutan

Pemanfaatan sumber daya alam dengan bijaksana dan melakukan praktik budidaya udang yang berkelanjutan menjadi salah satu isu krusial industri akuakultur akhir-akhir ini. Sebab, industri akuakultur dapat menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan jika tidak diolah dengan baik.

Dengan mempraktikkan budidaya udang yang berkelanjutan dan menggunakan sumber daya secara bijaksana, udang Indonesia dapat memiliki nilai lebih dibandingkan dengan udang dari negara-negara lain di Pasar Global.

4. Perubahan Iklim dan Bencana Alam

Perubahan iklim dan bencana alam seperti badai, tsunami, atau kenaikan suhu air laut juga dapat mempengaruhi produksi udang secara signifikan. Hal ini dapat menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan produksi dan ketersediaan udang untuk diekspor.

Baca Juga: Jenis-Jenis Produk Udang yang Diekspor

Upaya Meningkatkan Daya Saing Udang Indonesia di Pasar Internasional

1. Peningkatan Infrastruktur dan Teknologi

Investasi dalam infrastruktur dan teknologi adalah kunci untuk meningkatkan daya saing ekspor udang Indonesia. Peningkatan fasilitas budidaya, pemrosesan, dan sistem transportasi hasil budidaya dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.

2. Pemenuhan Standar Internasional

Produsen-produsen udang Indonesia perlu melakukan pemenuhan standar internasional dan masing-masing negara tujuan ekspor produk udang mereka. Melalui pelatihan, pengawasan yang ketat, dan adaptasi teknologi terbaru, para petambak dapat memastikan bahwa produk udang mereka sudah memenuhi standar kemaanan pangan yang ditetapkan.

3. Kemitraan dan Kolaborasi

Kerja sama antara pemerintah, produsen, dan lembaga riset dapat memperkuat industri ekspor udang Indonesia. Kemitraan dan kolaborasi ini dapat turut membantu dalam transfer pengetahuan, teknologi, dan sumber daya yang mendukung pertumbuhan industri perikanan.

4. Peningkatan Kesadaran Lingkungan

Mengedepankan praktik-praktik berkelanjutan dalam produksi udang akan meningkatkan citra industri budidaya udang Indonesia di mata dunia. Penerapan praktik budidaya yang ramah lingkungan akan menjadi nilai tambah dalam meningkatkan daya saing produk udang Indonesia.

5. Diversifikasi Pasar

Selain bergantung pada pasar utama, diversifikasi pasar menjadi strategi penting dalam menghadapi risiko dan hambatan yang mungkin terjadi di pasar utama. Mencari pasar alternatif dapat membantu para produsen udang Indonesia mengurangi ketergantungan pada satu pasar saja.

Baca Juga: Daya Saing Udang Indonesia di Pasar Internasional

Ekspor Udang Vaname Anda Bersama DELOS!

Ekspor udang Indonesia memiliki potensi yang sangat besar mengingat Indonesia didukung oleh kondisi geografis yang potensial. Namun, terdapat sejumlah hambatan yang perlu diatasi. Dengan meningkatkan kualitas, praktik keberlanjutan, pemenuhan standar, dan terus melakukan inovasi, Indonesia dapat memperkuat posisinya di pasar global.

Anda dapat memilih DELOS AquaLink sebagai mitra ekspor udang Anda! Bersama DELOS, ekspor udang Anda akan dilakukan secara transparan dan dengan harga terbaik.

Segera hubungi tim DELOS AquaLink melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mulai ekspor udang vaname Anda bersama DELOS!

Read More
23Des
Shrimp Export

Jenis-Jenis Produk Udang yang Diekspor

Jenis-Jenis Produk Udang yang Diekspor
Source: Freepik

Udang menjadi salah satu komoditas ekspor terbesar Indonesia yang memasuki pasar global. Jenis-jenis produk udang yang diekspor pun cukup beragam, mulai dari udang beku, udang dalam bentuk head on, udang dalam bentuk headless, dan sebagainya.

Udang Indonesia memang banyak diminati pasar internasional karena kualitasnya yang relatif bagus dibandingkan dengan negara lain. Lantas, jenis-jenis produk udang apa saja yang diminati pasar ekspor dunia?

Baca Juga: Dinamika Pasar Udang Vaname dan Pengaruhnya Terhadap Harga

Jenis-Jenis Produk Udang yang Diekspor

1. Udang Beku

Jenis produk udang yang paling diminati pasar ekspor adalah udang beku (frozen shrimp). Jenis produk ini menempati hingga 80% dari total udang yang diekspor. Biasanya, udang beku digunakan sebagai bahan untuk membuat tempura.

Produk udang beku terdiri dari berbagai ukuran dan jenis. Seperti udang vaname dan udang windu yang dibekukan dalam bentuk utuh (whole), head-on (dengan kepala), headless (tanpa kepala), peeled (dikupas), dan nobashi.

2. Udang dalam Bentuk Head On

Jenis produk udang dalam bentuk head on diekspor dalam bentuk utuh satu tubuh. Udang jenis ini tidak mengalami proses dikuliti ataupun diambil kepalanya.

Produk udang bentuk Head On banyak disukai di Pasar Asia. Sebab, kepala udang mempertahankan cita rasa khas dan dianggap memiliki nilai tambah bagi sebagian konsumen yang lebih suka mengolah udang dengan kepala untuk mendapatkan rasa yang lebih kuat.

Baca Juga:  Ingin Mendapatkan Sertifikasi Fair Trade? Berikut Caranya!

3. Udang dalam Bentuk Headless

Sebaliknya, jenis produk udang dalam bentuk headless tidak memiliki kepala yang membuatnya lebih mudah untuk diproses dan diolah. Produk ini banyak diminati orang-orang yang tidak ingin repot untuk memisahkan kepala terlebih dahulu saat memasak dan mengonsumsinya.

4. Udang Peeled (Udang Kupas)

Udang peeled adalah jenis produk di mana kulit luar udang telah dihilangkan. Hal ini membuat udang siap diolah tanpa perlu membersihkan kepala, kulit, dan ekor terlebih dahulu. Udang peeled juga dibagi menjadi beberapa macam, di antaranya:

a. Peeled Tail On

Jenis produk udang ini dipasarkan dalam bentuk semua bagian kepala dan kulitnya dihilangkan. Namun, bagian ekor tetap dibiarkan.

b. Peel Deveined Tail On

Jenis produk Peel Deveined Tail On hampir sama dengan jenis Peeled Tail On. Namun, yang membedakan antara kedua produk ini adalah cara membersihkan kotoran udang yang dilakukan dengan mencungkil secara perlahan mulai dari ruas pertama hingga ruas kelima.

c. Peeled and Deveined

Produk udang jenis ini telah dikuliti semua bagian tubuhnya termasuk ekor dan juga telah dibersihkan kotorannya yang berada di bagian punggung. Peeled and Deveined shrimp yang dipasarkan sudah siap untuk langsung diolah.

d. Peeled Undeveined

Berbeda dengan produk jenis udang lainnya, Peeled Undeveined shrimp adalah jenis udang yang sudah dikuliti tetapi belum dibersihkan kotoran yang ada di punggungnya.

e. Butterfly

Udang jenis batterfly mirip dengan udang peel deveined tail on. Semua bagian udang dibersihkan kecuali bagian ekor dan bagian perutnya yang dibersihkan hingga ke bagian bawah, tetapi tidak dipotong, sementara kotoran pada perutnya dihilangkan.

5. Udang Beku Kering

Udang beku kering juga banyak diminati pasar internasional. Jenis udang ini umumnya digunakan untuk membuat olahan tempura dan membuat sushi.

Baca Juga: Sertifikasi HACCP: Prosedur, Syarat, dan Cara Memperolehnya

Mulai Ekspor Udang Anda Bersama DELOS!

Jenis-jenis produk udang yang diekspor sangat beragam. Biasanya jenis ini bergantung pada permintaan pasar. Sementara masing-masing pasar memiliki jenis udang favoritnya masing-masing. Misalnya saja Pasar Jepang yang lebih menyukai frozen headless shrimp dibanding jenis lainnya.

Setelah membaca jenis produk udang yang diekspor di atas, apakah Anda mulai tertarik untuk mencoba mengekspor udang ke luar negeri? Jika iya, maka sangat penting bagi Anda untuk menemukan mitra yang tepat untuk melakukannya.

Anda dapat memilih DELOS AquaLink sebagai mitra ekspor udang Anda! Bersama AquaLink, Anda dapat melakukan ekspor udang dengan harga terbaik.

Segera hubungi tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com. Mulai ekspor udang vaname bersama DELOS!

Read More
13Des
Shrimp Export

Dinamika Pasar Udang Vaname dan Pengaruhnya Terhadap Harga

Ketersediaan pasokan dan fluktuasi permintaan memainkan peran kunci dalam menentukan harga udang vaname di pasar global. Hal ini memberikan keuntungan bagi negara-negara penghasil udang, salah satunya Indonesia untuk dapat memanfaatkan peluang menguasai pasar internasional.

Udang vaname saat ini menjadi salah satu komoditas perikanan yang paling diminati di pasar internasional. Hingga saat ini, udang vaname telah menyumbang hingga 36% dari total komoditas ekspor perikanan Indonesia.

Namun, terkadang harga udang mengalami fluktuasi yang tidak menentu yang disebabkan oleh pengaruh permintaan pasar yang berbeda-beda. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai keterkaitan antara permintaan pasar dan pengaruhnya terhadap harga udang.

Baca Juga: Ingin Mendapatkan Sertifikasi Fair Trade? Berikut Caranya!

Hubungan Antara Permintaan Pasar dan Harga Udang

Pada dasarnya, harga udang bergantung pada tingkat permintaan pasar. Hal ini berarti semakin tinggi permintaan pasar terhadap udang size tertentu, semakin tinggi pula harganya dibandingkan dengan size lain.

Namun sebaliknya, apabila udang size tertentu memiliki stok yang melimpah karena kurangnya minat pasar, maka harganya akan semakin turun. Di sini lah hukum permintaan dan penawaran berlaku dalam bisnis udang vaname.

Perbedaan Harga Antar Pabrik untuk Ukuran Tertentu

Setiap pabrik memiliki keunikannya dalam pasar ekspor. Masing-masing pabrik umumnya menjalankan kontrak dengan eksportir yang mengatur penjualan udang berdasarkan ukuran tertentu. Kontrak ini menetapkan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pabrik.

Dalam upaya memenuhi kontrak dengan eksportir, pabrik-pabrik memastikan udang yang mereka produksi sesuai dengan permintaan. Misalnya, jika suatu pabrik memiliki kontrak untuk menyediakan udang size tertentu, mereka akan fokus pada produksi ukuran tersebut untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Variasi harga yang ada untuk setiap ukuran udang tercermin dari dinamika pasar dan persaingan antar pabrik yang berusaha untuk memenuhi permintaan. Kondisi ini menciptakan dinamika yang kompleks yang mana tidak hanya ditentukan oleh faktor pasokan dan permintaan, tetapi juga adanya kontrak.

Baca Juga: Sertifikasi HACCP: Prosedur, Syarat, dan Cara Memperolehnya

Faktor-faktor Lain yang Mempengaruhi Harga Udang

Selain pasokan dan permintaan, terdapat faktor-faktor lain yang berpengaruh pada harga udang di pasar global, di antaranya:

1. Pengaruh Kondisi Cuaca dan Perubahan Iklim

Kondisi perubahan cuaca dapat mengganggu budidaya udang vaname secara langsung, tepatnya air hujan akan membuat keseimbangan air tambak terganggu. Perubahan ekosistem tambak yang drastis dapat membuat udang menjadi stres dan menjadi rentan terhadap penyakit.

Saat udang mengalami stres, daya tahan tubuh udang dapat terganggu dan menyebabkan udang menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Saat tambak udang terserang penyakit, tingkat produktivitas tambak akan menurun dan secara langsung memengaruhi harga di pasaran.

2. Kebijakan Perdagangan Internasional dan Tarif

Dalam kegiatan ekspor udang vaname, kebijakan perdagangan antarnegara, termasuk tarif yang dikenakan, kuota impor, serta kesepakatan perdagangan internasional berdampak besar terhadap harga udang vaname di pasaran.

Misalnya, negara-negara pengimpor udang mengenakan tarif tambahan bagi negara pengekspor. Hal ini dapat menghambat akses produsen udang ke pasar tertentu atau bahkan mengurangi daya saing produk udang mereka.

Kebijakan perdagangan yang berubah-ubah dapat menciptakan ketidakpastian di pasar yang kemudian mempengaruhi harga dan permintaan udang secara keseluruhan. Namun, perlu diingat jika setiap negara biasanya memiliki kebijakannya masing-masing.

Baca Juga: Ini Prospek dan Cara Ekspor Udang Vaname yang Lengkap dan Tepat

Dapatkan Harga Udang Vaname Terbaik di AquaLink!

Harga udang merupakan hasil dari berbagai faktor yang kompleks, termasuk pasokan, permintaan, kondisi eksternal, dan kebijakan perdagangan. Menghadapi dinamika pasar udang secara bijaksana menjadi kunci untuk menjaga stabilitas harga dan menjaga keseimbangan dalam industri makanan laut secara keseluruhan.

Jika Anda berniat untuk memasuki pasar global dan mendapatkan harga udang vaname terbaik, Anda dapat bekerja sama dengan AquaLink! AquaLink adalah rantai pasok maritim terintegrasi yang akan menghubungkan petambak dan memfasilitasi penjualan hasil panen dengan harga terbaik.

Segera hubungi Tim AquaLink melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com/aqualink untuk mendapatkan harga terbaik untuk ekspor udang Anda!

Read More
03Nov
Shrimp Export

Ingin Mendapatkan Sertifikasi Fair Trade? Berikut Caranya!

sertifikasi fair trade
Sumber: Dokumentasi DELOS

Sertifikasi Fair Trade menjadi salah satu sertifikasi produk yang memastikan pelaku bisnis mulai dari investor, pemilik bisnis, karyawan, hingga supplier telah melakukan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Baik itu dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Sertifikasi Fair Trade muncul sebagai solusi yang memungkinkan produsen udang untuk memenuhi standar etis dan lingkungan tertentu sambil meningkatkan kesejahteraan mereka. Dalam artikel ini kita akan membahas tentang sertifikasi Fair Trade selengkapnya.

Baca Juga: Sertifikasi Best Aquaculture Practices (BAP): Panduan Lengkap Cara Mendapatkannya

Apa itu Sertifikasi Fair Trade?

Sertifikasi Fair Trade merupakan sistem sertifikasi produk yang mengedepankan standar sosial, ekonomi, dan lingkungan untuk memastikan nilai-nilai perdagangan yang adil dan hak-hak seluruh individu yang terlibat dalam operasi bisnis. Sertifikasi Fair Trade berlaku untuk produsen dan pedagang.

Jika suatu bisnis budidaya udang telah memiliki sertifikasi Fair Trade, bisa dipastikan produsen, petambak, dan seluruh karyawannya telah melakukan praktik bisnis yang adil, bertanggung jawab, dan berkelanjutan. 

Selain itu, sertifikasi Fair Trade juga menjamin perlindungan hak-hak pekerja melalui program sosial, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan. Sementara bagi konsumen, sertifikasi ini menjadi patokan untuk menilai apakah sebuah perusahaan telah mematuhi prinsip-prinsip praktiknya.

Manfaat Sertifikasi Fair Trade untuk Bisnis Budidaya Udang

Memiliki sertifikasi Fair Trade memberikan beberapa manfaat untuk bisnis budidaya udang Anda, di antaranya:

  1. Secara aktif mengelola potensi risiko dengan standar perdagangan adil yang ketat untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan peningkatan kondisi, upah, jam kerja, tunjangan, dan penghapusan kerja paksa serta kemiskinan.
  2. Meningkatkan efisiensi dan kinerja operasional dengan dukungan dan pelatihan di lapangan untuk memastikan penerapan nilai-nilai sertifikasi Fair Trade.
  3. Meningkatkan tingkat kehidupan pekerja dan masyarakat dengan Community Development Funds yang membantu petambak, nelayan, dan karyawan untuk mengatasi tantangan nyata dalam kehidupan mereka.
  4. Konsumen akan merasa senang membeli produk yang memiliki dampak negatif terhadap lingkungan sangat minim dan menerapkan prinsip keberlanjutan.

Baca Juga: Sertifikasi HACCP: Prosedur, Syarat, dan Cara Memperolehnya

Cara Mendapatkan Sertifikasi Fair Trade untuk Bisnis Udang

Jika Anda merasa produk udang Anda telah memenuhi nilai-nilai standar sertifikasi Fair Trade, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Isi Formulir Secara Online

Langkah mendaftar sertifikasi Fair Trade adalah dengan mengisi formulir online melalui link https://www.fairtradeamerica.org/get-certified/ atau menghubungi tim Fair Trade melalui comms@fairtradenapp.org. Dalam pengisian formulir ini diperlukan data pribadi, perusahaan, dan produk yang ingin Anda daftarkan.

Informasi tersebut meliputi nama perusahaan, informasi kontak, kategori yang paling sesuai dengan perusahaan Anda, produk yang ingin Anda daftarkan untuk sertifikasi, dan peran perusahaan Anda.

2. Tunggu Hingga Perwakilan Fair Trade Menghubungi

Perwakilan Fair Trade akan menghubungi Anda untuk mendaftarkan produk secara resmi dan melanjutkan dengan proses audit. Jika setelah proses audit produk Anda dinyatakan layak dan sesuai standar, Anda akan mendapatkan persetujuan kemasan Fair Trade Certified yang diajukan.

3. Patuhi Standar yang Ketat

Setelah produk Anda disertifikasi, Anda harus selalu mematuhi standar yang ketat. Sertifikasi Fair Trade ini adalah proses yang berkelanjutan, sehingga setiap produk harus terus mematuhi sandar Fair Trade untuk mempertahankan sertifikasi.

4. Ingat Fungsi Sertifikasi Fair Trade

Perlu diingat jika Fair Trade mengeluarkan sertifikasi untuk produk-produk tertentu, bukan untuk perusahaan atau unit bisnis. Jadi, jika Anda ingin memiliki sertifikasi ini untuk lebih dari satu produk, Anda harus mendaftarkan keduanya dengan proses terpisah.

Baca Juga: Sertifikasi CBIB untuk Budidaya Udang dan Cara Mendapatkannya

Mulai Ekspor Udang Vaname Anda Bersama AquaLink!

Setelah Anda mendapatkan sertifikasi Fair Trade untuk produk udang Anda, Anda bisa mulai memasarkan produk udang ke luar negeri. Tentunya dengan sertifikasi ini, produk Anda akan semakin dipercaya oleh konsumen.

Bagi Anda yang baru ingin memulai ekspor produk udang, Anda dapat memilih AquaLink sebagai mitra ekspor yang transparan dan terpercaya dengan harga terbaik.

Segera hubungi Tim DELOS AquaLink melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami di www.delosaqua.com untuk memulai ekspor udang vaname Anda bersama AquaLink!

Read More
12Okt
Shrimp Export

Mudah! Ini Panduan Ekspor Udang ke Uni Eropa

ekspor udang ke uni eropa
Sumber: Dokumentasi DELOS

Udang menjadi salah satu komoditas ekspor perikanan Indonesia dengan nilai ekonomi tinggi dan banyak diminati pasar global, salah satunya adalah Uni Eropa. Meskipun jumlah ekspor udang Indonesia masih tergolong fluktuatif, namun udang masih tetap menjadi andalan hingga saat ini.

Uni Eropa atau European Union yang terdiri dari 28 negara merupakan pasar terbesar dunia untuk komoditas perikanan. Namun di sisi lain, standar ekspor negara-negara ini cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Oleh karena itu, berikut DELOS telah merangkum panduan dan tata cara ekspor udang ke Uni Eropa dalam artikel ini.

Baca Juga: Ingin Ekspor Udang ke Amerika Serikat? Perhatikan Persyaratannya Berikut Ini

Potensi Ekspor Udang ke Uni Eropa

Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia menjadi top 10 supplier udang di pasar Uni Eropa. Hal ini menunjukkan bagaimana eksisnya udang Indonesia, meskipun tingginya standar yang diterapkan negara-negara Uni Eropa.

Selain itu, peningkatan nilai ekspor udang ke Uni Eropa beberapa tahun terakhir juga memperlihatkan bagaimana kualitas udang Indonesia. Tentunya, ini merupakan sebuah tren positif yang patut untuk dipertahankan para produsen udang.

Terlebih lagi, Indonesia dan Uni Eropa memiliki Comprehensive Economics Partnership Agreement (IEU CEPA) yang menjadi alternatif terkait perdagangan dan permasalahan ekonomi di antara Indonesia dan negara-negara Uni Eropa yang dapat membantu produsen udang Indonesia meningkatkan volume ekspor dan memperluas pangsa pasar di Uni Eropa.

Baca Juga: Potensi Pasar Udang di Tiongkok: Peluang dan Ketentuan Ekspor

Regulasi dan Standar Ekspor Udang ke Uni Eropa

Sebelum memasuki pasar Uni Eropa, para produsen udang Indonesia harus memenuhi syarat kesehatan dan keamanan yang ketat. Syarat-syarat tersebut meliputi:

  1. Udang ditangkap dari kapal yang terdaftar (bagi udang tangkap).atau berasal dari budidaya yang tersertifikasi (bagi udang budidaya).
  2. Memiliki dan menyertakan sertifikat sehat (health certification).
  3. Berhasil melalui inspeksi di perbatasan Uni Eropa dan sebelum memasuki pasar Uni Eropa.

Untik memenuhi persyaratan-persyaratan di atas, produsen udang Indonesia harus memperhatikan beberapa hal yang meliputi:

– Udang hanya dapat diekspor jika diperoleh atau dipersiapkan dari tempat-tempat yang telah diakui dan tersertifikasi. Sehingga para petambak harus telah mendapatkan izin dan sertifikasi dari kementerian atau badan terkait. Misalnya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perdagangan, dan lain-lain.

– Sertifikat sehat (health certification) merupakan bentuk konfirmasi bahwa udang yang akan diekspor ke Uni Eropa telah memenuhi standar setempat. Ketika produk sudah tiba di Uni Eropa, petugas terkait akan mengeceknya. Mulai dari pengecekan dokumen, identitas, cek fisik, dan sertifikat sehat. Jika hasil dari inspeksi disetujui, maka udang dapat masuk ke pasar Uni Eropa.

– Untuk menjamin produk ekspor ke Uni Eropa aman dan tidak terkontaminasi bahan berbahaya, produk impor harus memenuhi standar keamanan setempat. Untuk produk udang dan perikanan lainnya memiliki ketentuan batas maksimum kandungan logam berat (led, cadmium, mercury), dioxins, dan jenis dioxin polychorinated biphenyls (PCBs) dan polycylic aromatic hydrocarbons (PAHs).

– Bagi udang tambak budidaya, terdapat ketentuan tambahan dari nomor 3, yaitu residu obat-obatan hewani yang terkandung di dalamnya. Di sini Uni Eropa mewajibkan setiap pengekspor untuk melaporkan rencana pengawasan residu tahuna ke badan terkait di Uni Eropa.

– Sementara bagi perikanan tangkap, untuk menghindari praktik ilegal penangkapan, Uni Eropa mewajibkan pengekspor untuk melampirkan sertifikat tangkap untuk membuktikan bahwa produk perikanan tersebut mematuhi peraturan konservasi internasional. Sertifikat harus sudah tervalidasi oleh Kementerian Perikanan dan Kelautan dari negara asal dan didaftarkan ke Uni Eropa beberapa hari sebelum produk sampai di perbatasan.

– Dari segi pelabelan, Uni Eropa juga tidak kalah ketat. Uni Eropa menetapkan ketentuan untuk menjamin bahwa konsumen menerima informasi penting mengenai produk. Untuk itu, produsen wajib mencantumkan informasi yang lengkap pada label produk sebelum dipasarkan.

Baca Juga: Tata Cara dan Syarat Ekspor Udang Ke Jepang

Mulai Ekspor Udang Vaname Bersama AquaLink!

Ekspor udang ke Uni Eropa menjadi salah satu potensi besar bagi para petambak Indonesia. Namun, mengingat standar yang ditetapkan kawasan tersebut cukup tinggi, Anda harus memastikan bahwa produk udang Anda telah memenuhi semua poin yang ditentukan.

Selain itu, penting juga bagi Anda untuk menemukan mitra ekspor udang yang terpercaya dan transparan. Untuk itu, Anda dapat memilih AquaLink sebagai mitra ekspor udang Anda!

Segera hubungi Tim AquaLink melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui website kami di www.delosaqua.com untuk memulai ekspor udang Anda bersama AquaLink!

Read More
24Sep
Shrimp Export

Ingin Ekspor Udang ke Amerika Serikat? Perhatikan Persyaratannya Berikut Ini

Ekspor udang adalah salah satu sektor penting dalam industri perikanan dunia dengan berbagai tujuan pasar, salah satunya Amerika Serikat. Sebagai negara dengan angka impor udang terbesar di dunia, Amerika Serikat menjadi tujuan utama ekspor udang berbagai negara di dunia.

Nah, bagi Anda yang ingin melakukan ekspor udang ke Amerika Serikat dalam waktu dekat, perhatikan persyaratan dan tata cara selengkapnya dalam artikel ini!

Potensi Pasar Ekspor Udang Amerika

Pasokan udang di Amerika Serikat berasal dari berbagai negara, sementara angka impor di negara tersebut terus meningkat setiap tahun. Hal ini menciptakan peluang besar bagi para produsen udang di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Pada tahun 2021, berdasarkan data National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), nilai impor udang Amerika Serikat mencapai 61,1 ribu ton. Sementara nilai ekspor terbesarnya berasal dari Indonesia. Angka impor udang Amerika serikat ini diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan karena konsumsi udang di Amerika Serikat terus meningkat, baik dalam bentuk udang segar maupun udang olahan.

Selain itu, Pemerintah Amerika serikat juga meniadakan tarif bea masuk bagi seluruh eksportir udang yang masuk ke pasar Amerika Serikat. Dengan tidak adanya tarif bea masuk ini, peluang produsen udang di Indonesia akan semakin meningkat.

Baca Juga: Pentingnya Mineral dalam Budidaya Udang Vaname

Regulasi Ekspor Udang ke Amerika Serikat

Sebelum mengekspor udang ke Amerika Serikat, Anda harus memperhatikan beberapa hal yang meliputi:

1. Mendapatkan Sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)

Semua produsen udang yang ingin memasuki pasar ekspor Amerika Serikat harus mendapatkan sertifikat HAACP terlebih dahulu. Dengan adanya sertifikat ini, dapat diketahui jika udang Anda memenuhi keamanan pangan dari produksi hingga distribusi.

2. FDA Import Alert

Produsen udang harus memastikan bahwa produk mereka tidak masuk ke dalam daftar “Import Alert” yang dikeluarkan oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat. Import Alert ini merupakan imbauan dan larangan yang diberlakukan terhadpa produk yang diidentifikasi memiliki masalah terhadap kemanan dan kesehatan.

3. Labelling Produk

Produk udang yang diekspor ke Amerika Serikat harus memiliki label yang akurat dan mencantumkan informasi yang sesuai. Mulai dari bahan baku, tanggal produksi, informasi nutrisi, hingga nama dan alamat produsen udang. Selain itu, label juga harus mematuhi regulasi tentang alergen dan informasi gizi.

4. Residu Pestisida dan Obat

Udang yang diekspor ke Amerika Serikat harus bebas dari residu pestisida dan obat-obatan yang melebihi batas yang ditetapkan oleh Amerika Serikat. Oleh karena itu, sebelum melakukan ekspor, Anda harus memantau kadar residu secara teratur.

5. Sertifikat Sanitasi

Produsen udang harus mendapatkan sertifikat sanitasi dari otoritas kesehatan atau badan pengawasan pangan yang diakui oleh Amerika Serikat.

Baca Juga: Ini Prospek dan Cara Ekspor Udang Vaname yang Lengkap dan Tepat

Kiat-Kiat Sukses Ekspor Udang ke Amerika Serikat

1. Pahami Peraturan Setempat dengan Baik

Penting bagi Anda untuk memahami secara rinci semua regulasi dan persyaratan yang berlaku untuk ekspor udang ke Amerika Serikat. Konsultasikan dengan ahli yang berpengalaman dalam perdangangan internasional jika perlu.

2. Jaga Kualitas Produk

Kualitas produk adalah kunci kesuksesan dalam ekspor udang. Pastikan hanya pilih udang yang sehat untuk ekspor dengan pemrosesan dan penyimpanan yang tepat.

3. Jalin Hubungan Bisnis

Membangun hubungan yang baik dengan pembeli dan distributor udang di Amerika Serikat menjadi sangat penting saat Anda akan melakukan ekspor. Kepercayaan dan kerja sama adalah kunci utama dalam perdagangan internasional.

4. Sertifikasi dan Akreditasi

Upayakan untuk mendapatkan sertifikasi dan akreditasi yang diperlukan untuk mengekspor udang Anda. Mulai dari Best Aquaculture Practices (BAP), Aquaculture Stewardship Council (ASC), dan sertifikat-sertifikat lainnya untuk membuktikan bahwa udang Anda memenuhi standar internasional.

5. Pelajari Pasar

Sebelum melangkah memasuki pasar ekspor udang Amerika Serikat, Anda harus terlebih dahulu melakukan market research untuk memelajari bagaimana pasar tersebut. Mulai dari tren konsumen hingga persaingan antar eksportir yang dapat membantu Anda menentukan strategi pemasaran yang tepat.

Baca Juga: Tata Cara dan Syarat Ekspor Udang Ke Jepang

Tata Cara Ekspor Udang ke Amerika Serikat

1. Pemilihan Pasar

Pertama Anda perlu melakukan identifikasi pasar target Anda di Amerika Serikat. Mengingat Amerika Serikat adalah negara yang besar, pastikan Anda harus fokus pada wilayah atau segmen pasar yang sesuai dengan produk Anda.

2. Eksportir Terdaftar

Selanjutnya Anda harus mendaftarkan diri sebagai eksportir dengan Customs and Border Protection (CBP) Amerika Serikat. Dengan mendaftarkan diri, Anda akan mendapatkan nomor eksportir (EIN) yang dibutuhkan untuk proses ekspor.

3. Kemasan dan Labelling

Pastikan produk udang Anda dikemas dengan baik dan sesuai dengan persyaratan labelling Amerika Serikat. Hal ini melibatkan informasi yang akurat tentang produk, tanggal produksi, tanggal kadaluarsa, dan informasi nutrisi di dalamnya.

4. Dokumentasi Ekspor

Persiapkan semua dokumen ekspor yang diperlukan, seperti faktur, sertifikat kesehatan, sertifikat asal, dan dokumen-dokumen lainnya yang mungkin diminta oleh otoritas ekspor-impor Amerika Serikat.

5. Logistik dan Pengiriman

Atur logistik dan pengiriman produk Anda ke Amerika Serikat. Biasanya jenis pengiriman yang tersedia meliputi jasa pengiriman laut, udara, dan darat. Masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihannya tersendiri, jadi Anda dapat menyesuaikan dengan preferensi.

6. Pemantauan dan Evaluasi

Setelah produk Anda sampai di Amerika Serikat, penting bagi Anda untuk terus memantau kualitasnya dan memastikan bahwa produk tetap memenuhi standar. Jaga terus komunikasi dengan importir produk Anda dan pahami upan balik dari mereka untuk terus meningkatkan kualitas produk.

Baca Juga: Potensi Pasar Udang di Tiongkok: Peluang dan Ketentuan Ekspor

Ekspor Udang Anda Bersama AquaLink!

Peluang ekspor udang ke Amerika Serikat terus meningkat dari tahun ke tahun akibat angka konsumsi udang yang semakin tinggi di negara tersebut. Tentunya hal ini menjadi peluang tersendiri bagi produsen udang di Indonesia.

Bagi Anda yang ingin memulai ekspor udang ke Amerika Serikat, Anda dapat menjalin kerja sama dengan AquaLink!

AquaLink adalah mitra ekspor udang yang transparan dan terpercaya dengan harga terbaik. Segera hubungi Tim DELOS AquaLink melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Mulai ekspor udang vaname Anda bersama AquaLink!

Read More
11Sep
Shrimp Export

Potensi Pasar Udang di Tiongkok: Peluang dan Ketentuan Ekspor

Tiongkok merupakan salah satu tujuan pemasaran produk makanan laut terbesar di dunia, salah satunya untuk udang. Dengan populasi lebih dari 1,4 miliar orang, permintaan udang terus meningkat dan menciptakan peluang besar bagi produsen udang di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Namun, sebelum Anda memasuki pasar udang di Tiongkok, penting untuk mengetahui prospek, persyaratan, dan tata cara ekspor udang ke Tiongkok yang berlaku. Mari kita bahas selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga: Tata Cara dan Syarat Ekspor Udang Ke Jepang

Prospek Ekspor Udang ke Tiongkok

Tidak dapat disangkal lagi besarnya peluang pasar untuk makanan laut di Tiongkok. Meskipun Tiongkok juga memproduksi sendiri berbagai komoditas budidaya perikanan, tetapi permintaan hal ini tidak menutup peluang ekspor udang ke negara tirai bambu ini.

Tiongkok merupakan salah satu konsumen makanan laut terbesar di dunia. Pada tahun 1990-an, impor produk perikanan meningkat hingga 500%. Negara-negara utama yang menghasilkan makanan laut di antaranya adalah Rusia, Ekuador, India, Kanada, dan negara-negara lainnya.

Pada tahun 2004, dilaporkan jika masyarakat Tiongkok mengonsumsi rata-rata 25,4 kg per kapita makanan laut. Angka ini mengalami peningkatan mencapai 35,9 kg per kapita pada tahun 2020.

Perkembangan ini menandakan meningkatnya permintaan di pasar konsumen makanan laut Tiongkok. Tingginya angka konsumsi makanan laut ini membuat para ahli memperkirakan bahwa negara tersebut akan menyumbang sekitar 38% dari konsumsi makanan laut global pada tahun 2030.

Melihat dari data-data ini, dapat dipastikan jika Anda masih memiliki banyak peluang untuk menembus pasar udang di Tiongkok.

Baca Juga: Ini Prospek dan Cara Ekspor Udang Vaname yang Lengkap dan Tepat

Persyaratan Ekspor Udang Ke Tiongkok

Ada beberapa langkah yang harus Anda tempuh agar dapat memasuki pasar udang di Tiongkok. Langkah-langkah tersebut di antaranya:

1. Melengkapi Dokumen Perusahaan

Persyaratan ekspor udang ke Tiongkok yang pertama adalah dengan melengkapi persyaratan dokumen perusahaan Anda. Dokumen-dokumen tersebut meliputi NIB, SIUP bidang Pengolahan, SKP, Manual HAAC, Laporan Realisasi Ekspor yang disahkan oleh Bank Devisa, dan Rekaman Audit Internal.

2. Memiliki Sertifikat HAACP

Sebelum Anda mengekspor udang ke Tiongkok, Anda harus memiliki sertifikat penerapan HAACP (Hazard Analysis Critical Control Point) dari BKIPM KKP. Untuk mendapatkannya, Anda dapat melakukan permohonan pada laman haccp.bkipm.kkp.go.id .

Untuk melakukan permohonan sertifikat HAACP, Anda harus melampirkan dokumen berupa:

  • Nomor Induk Berusaha (NIB)
  • Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) bidang Pengolahan
  • Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP)
  • Manual HACCP
  • Rekaman Audit Internal

3. Mengajukan Nomor Registrasi China

Setelah memiliki sertifikat HACCP, Anda dapat mengajukan permohonan nomor registrasi China kepada Pusat Pengendalian Mutu – BKIPM KKP. Permohonan ini dapat dilakukan secara online melalui ppk.bkipm.kkp.go.id.

Sementara dokumen-dokumen yang harus Anda siapkan untuk mengajukan nomor registrasi ini adalah:

  • Surat Permohonan Pendaftaran Nomor Registrasi yang ditujukan kepada Kepala Pusat Pengendalian Mutu.
  • Surat Pernyataan Pemanfaatan Nomor Registrasi.
  • Copy Sertifikat HACCP

4. Mengajukan Pendaftaran Badan Usaha ke GACC

Setelah melengkapi seluruh persyarataan pada nomor 3, Anda harus mengajukan pendaftaran badan usaha Anda pada General Administration of Customs of the Poeple’s Republic of China (GACC).

Namun, pengajuan ini tidak Anda lakukan sendiri, melainkan melalui Pusat Pengendalian Mutu – BKIPM KKP. Apabila GACC sudah menyetujuinya, Anda akan mendapatkan sertifikat pengesahan nomor registrasi negara mitra sebagai salah satu persyaratan ekspor hasil perikanan ke Tiongkok.

Baca Juga: Langkah-Langkah Penting Menjaga Kualitas Udang Saat Panen

Ekspansi Pasar Udang di Tiongkok Bersama AquaLink!

Setelah mengetahui prospek dan persyaratan ekspor udang ke Tiongkok di atas, apakah Anda tertarik untuk mengekspansi pasar udang di Tiongkok? Jika iya, makan Anda harus menemukan mitra terpercaya untuk membantu Anda.

Anda dapat memilih AquaLink sebagai mitra ekspor udang Anda! AquaLink dapat membantu Anda merambah pasar global dengan harga terbaik.

Segera hubungi tim DELOS AquaLink melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mulai ekspor udang vaname bersama

Read More
05Sep
Shrimp Export

Tata Cara dan Syarat Ekspor Udang Ke Jepang

Jika Anda ingin melakukan ekspor udang ke Jepang, Anda terlebih dahulu harus mengetahui tata cara dan syarat-syaratnya. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan mengenai tata cara dan syarat lengkap ekspor udang ke Jepang.

Jepang adalah salah satu pasar utama untuk ekspor produk perikanan, termasuk udang. Permintaan yang tinggi dan standar kualitas yang ketat menjadikan Jepang sebagai tujuan yang menarik bagi petambak udang Indonesia. Namun, untuk dapat sukses melakukan ekspor udang ke Jepang, Anda harus memperhatikan tata cara dan syarat-syaratnya yang akan dibahas dalam artikel ini. Yuk, baca sampai habis!

Baca Juga: Ini Prospek dan Cara Ekspor Udang Vaname yang Lengkap dan Tepat

Peluang Ekspor Udang Ke Jepang

Akhir-akhir ini produksi perikanan dan makanan laut di Jepang terus mengalami penurunan. Sementara sebagian besar makanan khas Jepang berbahan dasar makanan laut, sehingga dibutuhkan suplai produk dari negara-negara lain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. 

Pada tahun 2020, Jepang menjadi negara importir udang beku terbesar ke-3 di dunia setelah Amerika Serikat dan Tiongkok. Sementara berdasarkan negara asal impor, pemasok utama udang beku di Jepang adalah Vietnam dengan pangsa pasar sebesar 22,1% di tahun 2020. Sementara Indonesia berada di urutan ke-3 dengan pangsa pasar 17,2% di tahun 2020.

Secara umum, negara pesaing Indonesia untuk ekspor udang ke Jepang adalah negara-negara ASEAN lainnya, seperti Vietnam dan Thailand. Namun, tren ekspor udang Indonesia ke Jepang mengalami penurunan sebesar 0,4% jika dibanding tahun 2012 di mana Indonesia mengekspor sebanyak 17,6% udang. 

Hal ini tentunya perlu diwaspadai, terlebih lagi banyak negara-negara pesaing yang mengalami pertubuhan pesat. Misalnya Argentina yang pada tahun 2012 hanya memiliki pangsa sebesar 5,5%, di tahun 2020 melonjak hingga 10,2%.

Untuk itu, jika Anda ingin berhasil ekspor udang ke Jepang, Anda harus memastikan kualitas dan harga yang Anda tawarkan bersaing dengan negara-negara lain.

Baca Juga: Jenis-jenis Feed Additive untuk Udang Vaname Beserta Manfaatnya

Ketentuan Produk Ekspor Makanan Laut Ke Jepang

Syarat dan ketentuan produk ekspor makanan laut ke Jepang telah ditentukan oleh Japan External Trade Organization (JETRO) pada tahun 2011. Ketentuan tersebut meliputi:

1. Peraturan Labelling Produk

Saat Anda ingin mengekspor udang ke jepang, Anda harus memberikan label informasi pada kemasan sesuai dengan standar pelabelan yang tercantum dalam Act for Standardization and Proper Labelling of Agricultural and Forestry Producs. 

Informasi yang harus Anda cantumkan dalam label tersebut di antaranya adalah nama produk, bahan, konten atau kandungan, tanggal kedaluardsa, metode penyimpanan, negara asal, dan nama serta alamat importir.

2. Tarif dan Bea Masuk

Udang beku dari Indonesia mendapatkan fasilitas bebas bea masuk ke Jepang. Bebas tarif bea masuk tersebut juga diberikan Pemerintah Jepang kepada negara-negara lainnya seperti Vietnam, India, dan Thailand. 

Hal ini tentunya menjadi salah satu keuntungan bagi Indonesia, sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya saing udang Indonesia di pasar Jepang atau bahkan juga dapat meningkatkan volume ekspor.

3. Ketentuan Pemasaran

Ekspor udang ke Jepang telah diatur oleh Udang-Undang yang meliputi: the Foreign Exchange and Foreign Trade Act, the Food Sanitation Act, dan the Customs Act. 

The Foreign Exchange and Foreign Trade Act mengatur regulasi tentang kuota impor, persetujuan impor, dan pengakuan impor. Food Sanitation Act mengatur tentang regulasi terkait sanitasi makanan, misalnya kandungan zat aditif, residu pestisida, mikotoksin, dan sebagainya. Sementara The Customs Act mengatur tentang deklarasi impor-ekspor.

4. Metode Transaksi

Seperti pembayaran ekspor dan impor lainnya, pembayaran ekspor udang ke Jepang dapat dilakukan dengan pembayaran tunai di muka (T/T), letter of credit (L/C), promissory note, documentary collection or draft, open account, dan penjualan konsinyasi. 

Faktor utama dalam menentukan metode pembayaran adalah tingkat kepercayaan terhadap kemampuan dan kemauan importir untuk membayar serta kepercayaan importir terhadap eksportir produk dan produk yang akan diekspor.

Baca Juga: Mengenal Sampling dalam Budidaya Udang Beserta Manfaatnya

Tata Cara Ekspor Udang Ke Jepang

1. Memenuhi Syarat dan Ketentuan Ekspor

Terdapat syarat dan ketentuan ekspor udang ke Jepang yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Jepang yang harus Anda penuhi. Hal ini bertujuan agar kegiatan ekspor yang Anda lakukan berjalan dengan lancar. Beberapa persyaratan tersebut di antaranya adalah kualitas udang, peraturan labelling, bea masuk, dan sebagainya.

2. Memiliki Sertifikasi Khusus

Agar udang Anda dapat memasuki pasar Jepang, perlu adanya sertifikasi khusus yang dimiliki, misalnya seperti sertifikat standar mutu dan kualitas. Sertifikat ini harus dikeluarkan pihak berwenang dan diakui oleh Pemerintah Jepang.

3. Melakukan Pengemasan yang Baik

Melakukan pengemasan udang yang baik dan sesuai standar sangat penting sebelum melakukan ekspor. Dengan kemasan yang baik, kualitas udang dapat terjaga selama transportasi hingga ke negara tujuan.

4. Melengkapi Dokumen yang Dibutuhkan

Agar ekspor udang Anda ke Jepang berjalan lancar, pastikan Anda sudah melengkapi semua dokumen persyaratannya. Baik itu dari Pemerintah Indonesia maupun dari Pemerintah Jepang. Pastikan Anda sudah mengantongi dokumen seperti izin ekspor, faktur, sertifikasi, dan dokumen pendukung lainnya.

5. Koordinasi dengan Pihak Berwenang

Sebelum melakukan ekspor, Anda harus terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak berwenang dalam hal impor dan ekspor. Dengan ini, kegiatan ekspor Anda akan berjalan baik, aman, dan lancar.

Baca Juga: 4 Jenis Tambak Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Mulai Ekspor Udang Vaname Anda Bersama AquaLink!

Pada dasarnya, ekspor udang ke Jepang tidak lah sulit, tetapi juga tidak mudah untuk dilakukan. Anda harus memenuhi persyaratan-persyaratan khusus dan mengetahui cara-caranya. 

Selain itu, penting juga bagi Anda untuk menemukan mitra ekspor udang yang terpercaya dan transparan. Untuk itu Anda dapat memilih AquaLink sebagai mitra ekspor udang Anda!

Segera hubungi Tim DELOS AquaLink melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com untuk memulai ekspor udang vaname Anda dengan AquaLink!

Read More
  • 1
  • 2
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top