logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Tips
Home Archive by Category "Tips"

Kategori: Tips

15Jul
Tips

Tips to Minimize the Environmental Impact of Shrimp Farming

Shrimp farming is a crucial sector in the global economy, but unsustainable practices can have serious environmental consequences. Therefore, farmers need to pay closer attention to the environmental impact of shrimp farming.

In efforts to sustain this industry while protecting ecosystems, smart and sustainable steps are necessary. Here are some tips to minimize the environmental impact of shrimp farming that you can implement:

Baca Juga: Meningkatkan Budidaya Udang: Peran Sinbiotik dalam Meningkatkan Kesehatan, Pertumbuhan, dan Ketahanan Terhadap Penyakit pada Litopenaeus vannamei

Tips to Minimize the Environmental Impact of Shrimp Farming

1. Selecting the Right Location

Choose shrimp farming locations that are ecologically non-sensitive. Avoid areas vulnerable to coastal erosion, intact mangrove forests, or regions with high biodiversity.

Selecting the right location can reduce negative environmental impacts and promote sustainable shrimp farming practices.

2. Efficient Water Management

Effective water management is crucial for vannamei shrimp farming. This helps avoid pollution and reduces excessive water use, thereby supporting environmental sustainability.

3. Sustainable Feed Choices

Choosing sustainable feed is crucial to minimize environmental impacts of shrimp farming. The composition of shrimp feed determines the nutrients absorbed by shrimp for their growth. Ensure that the feed composition is nutritionally adequate while remaining eco-friendly.

Baca Juga: Strategi Mengendalikan Amonia di Tambak Udang Vaname

4. Water Quality Monitoring

Regularly monitor water quality around the farming area. Ensure parameters like dissolved oxygen levels, salinity, and water clarity remain optimal to support shrimp growth and prevent environmental pollution.

5. Use of Environmentally Friendly Technologies

Employ the latest environmentally friendly technologies in shrimp farming systems. For example, implement drilling technologies to minimize damage to underwater ecosystems during infrastructure development.

6. Environmental Stewardship Practices

Shrimp farming practices should be responsible and considerate of surrounding environmental conditions, particularly in waste management. Many farmers still lack proper waste management facilities due to land and capital limitations.

Environmental stewardship involving good waste management practices should be implemented throughout the farming cycle, from pond cleaning to managing aquaculture wastewater.

7. Collaboration with Stakeholders

The final tip to minimize the environmental impact of shrimp farming is collaboration among involved parties. This includes tighter and more sustainable operational standards and regulations.

Baca Juga: Jenis-Jenis Pakan Udang Vaname yang Baik Agar Udang Cepat Besar

Shrimp Farming Becomes More Productive with DELOS!

Minimizing the environmental impact of shrimp farming is a collective responsibility. By implementing appropriate measures, we can ensure that shrimp farming meets consumer demand without harming the environment.

Choosing the right partner is also key to the success of your vannamei shrimp farming. Especially in terms of reducing production costs and increasing profits from environmentally friendly shrimp farming.

DELOS has a strong track record in managing vannamei shrimp ponds in Indonesia, making your shrimp farm more productive without environmental harm.

Contact DELOS Team at contact@delosaqua.com or discuss your shrimp farm issues in the comments section on our website www.delosaqua.com. Shrimp farming is more environmentally friendly with DELOS!

Read More
28Jun
TipsKualitas Air

Strategi Mengendalikan Amonia di Tambak Udang Vaname

controlling ammonia
Sumber: Dokumentasi DELOS

Mengendalikan amonia di tambak udang vaname menjadi salah satu hal penting yang harus dilakukan oleh setiap petambak. Sebab, amonia dengan kadar di atas batas ambang normal dapat berdampak buruk bagi lingkungan tambak dan kesehatan udang.

Pada dasarnya, amonia di perairan tambak tidak dapat hilang 100% karena zat ini berperan dalam proses nitrifikasi. Namun, kadar amonia ini harus selalu dikontrol agar tidak melebihi ambang batas yang diperbolehkan.

Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai strategi efektif dalam mengendalikan amonia di tambak udang. Baca informasinya sampai habis!

Baca Juga: Zat Beracun di Tambak Udang: Ancaman Tersembunyi dalam Budidaya

Amonia di Tambak Udang Vaname

Amonia (NH3) adalah senyawa kimia yang terbentuk sebagai produk sampingan dari metabolisme udang dan sisa pakan yang tidak tercerna. Tingginya konsentrasi amonia dapat mengganggu kesehatan udang, meracuni mereka, dan bahkan menyebabkan kematian. Oleh karena itu, mengendalikan amonia adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dalam budidaya udang Vaname.

Amonia adalah senyawa kimia yang terbentuk dari proses metabolisme udang, akumulasi sisa pakan yang tidak termakan, dekomposisi organisme yang mati, dan feses. Pada tambak udang, terdapat dua jenis amonia, yaitu amonia bebas (NH3) dan amonium terionisasi (NH4+) yang diakumulasikan sebagai Total Amonia Nitrogen (TAN).

Pada dasarnya, amonia juga dibutuhkan dalam ekosistem tambak udang, yaitu untuk proses nitrifikasi plankton. Namun, kadar amonia di tambak tidak boleh lebih dari 0,1 ppm agar udang dapat tumbuh dengan baik.

Penyebab Tingginya Kadar Amonia di Tambak

1. Metabolisme Udang

Metabolisme udang vaname menghasilkan produk sampingan berupa amonia. Semakin banyak jumlah udang yang dibudidayakan di tambak, semakin banyak pula jumlah amonia yang diproduksi dari proses metabolismenya.

2. Overfeeding

Pemberian pakan yang berlebihan dapat menyebabkan sisa pakan terlalu banyak yang kemudian membusuk dan mengendap di dasar tambak. Sisa pakan yang terlalu banyak inilah yang menjadi sumber amonia.

3. Suhu Air yang Tidak Optimal

Suhu air yang terlalu tinggi dapat meningkatkan metabolisme udang, sehingga produksi amonia pun akan meningkat. Sementara saat suhu air terlalu rendah, pertumbuhan bakteri pengurai amonia akan terhambat yang menyebabkan penguraian amonia juga terhambat.

4. Pengelolaan Limbah yang Buruk

Sisa-sisa limbah organik dari proses budidaya udang vaname seperti sisa pakan yang tidak habis, feses, dan organisme yang mati terakumulasi di dasar tambak. Jika sistem pengelolaan limbah tidak efisien, limbah akan menumpuk dan menjadi salah satu pemicu melonjaknya kadar amonia.

Baca Juga: Penggunaan Kapur Dolomit dalam Budidaya Udang: Manfaat dan Implementasinya

Strategi Mengendalikan Amonia

1. Sistem Pengelolaan Limbah yang Efisien

Dalam tambak udang Vaname, sistem pengelolaan limbah yang efisien adalah langkah awal yang sangat penting. Pastikan bahwa sisa pakan dan kotoran udang tidak terakumulasi di dasar tambak, karena ini akan menjadi sumber amonia yang berlebihan.

2. Aerasi yang Baik

Penggunaan aerator atau alat untuk memperbaiki sirkulasi air dan kadar oksigen di dalam tambak sangat penting. Oksigen yang cukup membantu mengurangi produksi amonia yang berbahaya dan menghasilkan lingkungan yang lebih sehat untuk udang Vaname.

3. Manajemen Pemberian Pakan

Kontrol pemberian pakan secara cermat. Beri pakan sesuai dengan kebutuhan udang, sehingga tidak ada pakan berlebih yang menjadi sumber amonia. Gunakan pakan berkualitas tinggi yang diserap dengan baik oleh udang.

4. Pemanfaatan Bakteri Pengurai Amonia

Menambahkan bakteri pengurai amonia yang bermanfaat (nitrobacter) ke dalam tambak dapat membantu mengubah amonia menjadi senyawa yang kurang berbahaya seperti nitrat. Ini akan mengurangi tingkat amonia dalam air tambak.

5. Pemantauan Rutin

Lakukan pemantauan rutin terhadap kualitas air di tambak. Tes kualitas air secara berkala akan membantu Anda dalam mengidentifikasi perubahan kadar amonia dan mengambil tindakan secepat mungkin jika terjadi lonjakan amonia.

6. Pengendalian Suhu Air

Suhu air yang optimal adalah penting. Udang Vaname lebih rentan terhadap amonia pada suhu air yang tinggi. Pastikan untuk menjaga suhu air dalam rentang yang sesuai untuk pertumbuhan udang.

Baca Juga: Pentingnya Mineral dalam Budidaya Udang Vaname

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Mengendalikan amonia di tambak udang vaname adalah salah satu aspek penting dalam keberhasilan budidaya udang. Dengan manajemen limbah yang efisien, aerasi serta manajemen pakan yang baik, Anda dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif bagi udang vaname Anda.

Selain itu, memilih mitra yang tepat juga menjadi kunci keberhasilan budidaya udang vaname Anda. Terutama dalam hal menekan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan dari budidaya yang Anda lakukan.

DELOS memiliki rekam jejak yang baik dalam mengelola tambak udang vaname di Indonesia. Menjadikannya lebih produktif, efisien, dan menguntungkan. Hal ini mengingat DELOS memiliki tim operasional dan peneliti terbaik di Indonesia.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau diskusikan permasalahan tambak udang Anda melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Budidaya udang vaname lebih produktif bersama DELOS!

Read More
26Jun
AquacultureTips

Jenis-Jenis Pakan Udang Vaname yang Baik Agar Udang Cepat Besar

Pakan udang vaname menjadi salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan budidaya udang. Pasalnya, setiap petambak harus mengeluarkan banyak biaya untuk keperluan pakan ini dibandingkan dengan keperluan tambak lainnya.

Selain itu, pakan juga berperan penting dalam pertumbuhan udang vaname. Jika kamu memberikan pakan dengan takaran dan nutrisi yang tepat, udang vaname akan lebih cepat tumbuh besar, sehingga budidaya yang kamu lakukan dapat memberikan hasil yang optimal.

Lantas, apa saja jenis-jenis udang vaname dan bagaimana kriteria pakan udang yang baik? Yuk, baca artikel ini sampai habis!

Baca Juga: Sistem Organ dan Morfologi Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Jenis-Jenis Pakan Udang Vaname

1. Pakan Alami

pakan udang vaname
Source: Australian.museum

Pakan alami udang vaname merupakan jenis pakan yang berasal dari alam tanpa diolah terlebih dahulu. Pakan alami ini dapat berupa fitoplankton dan zooplankton yang sebelumnya turut dipersiapkan saat persiapan tambak, maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan lain.

Jenis tambak udang tradisional biasanya mengandalkan jenis pakan alami ini. Sementara pada tambak semi intensif, intensif, dan super intensif biasanya menjadikan pakan alami sebagai pendamping untuk pakan buatan yang telah diberikan.

2. Pakan Buatan

Berbeda dengan pakan alami, pakan buatan adalah jenis pakan yang mengalami proses pengolahan terlebih dahulu hingga berbentuk pelet maupun bubuk. Biasanya, pakan buatan udang vaname yang baik memiliki tambahan nutrisi lain untuk mempercepat pertumbuhan udang saat budidaya

Berdasarkan bentuknya, pakan buatan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu pelet, granula (crumble), dan bubuk.

- Pelet

vannamei shrimp feeds
Source: Freepik.com/racool_studio

Pelet adalah pakan buatan untuk udang vaname yang berbentuk tabung dengan tingkat kekerasan yang berbeda-beda. Dalam pelet biasanya sudah terdapat nutrisi-nutrisi khusus untuk mempercepat pertumbuhan udang. Mulai dari protein, karbohidrat, lemak, serat, dan nutrisi-nutrisi penting lainnya.

Pakan udang vaname berbentuk pelet umumnya digunakan untuk memberi makan udang yang sudah memasuki tahap yuwana (juvenile) hingga memasuki usia panen.

- Granula (Crumble)

pakan udang vaname crumble
Source: Kratonindonesia.com

Seperti namanya, granula adalah pakan udang vaname yang berbentuk butiran kasar. Biasanya pakan udang jenis ini diberikan untuk udang berumur 16-45 hari.

Granula bisa terbuat dari pelet yang dihancurkan maupun jenis pakan bubuk yang digumpalkan. Sementara dari sisi kandungan nutrisi, jenis pakan udang vaname granula memiliki nutrisi yang telah disesuaikan dengan umur udang.

- Bubuk

Bubuk pakan vaname
Source: Pakanpabrik.com

Jenis pakan udang vaname yang terakhir adalah bubuk. Pakan jenis ini memiliki tekstur butiran halus yang cocok untuk udang yang masih berusia di bawah 16 hari. Sebab, pada usia tersebut, udang hanya dapat menangkap makanan-makanan dengan tekstur kecil.

Baca Juga: 10 Jenis-Jenis Udang untuk Budidaya dan Aquascape

Kriteria Pakan Udang Vaname yang Bagus

Sebelum memberikan pakan pada udang vaname, terlebih dahulu kamu harus memastikan jika pakan yang akan kamu berikan masih layak. Pasalnya, pakan yang sudah rusak dan tidak layak dapat berdampak buruk pada kualitas perkembangan udang.

Terdapat beberapa kriteria pakan yang baik yang perlu diperhatikan sebelum kamu menebarkannya, di antaranya adalah sebagai berikut.

Karakteristik Pakan Udang Vaname yang Baik

  • Terlihat bagus tidak berjamur
  • Kering dan Tidak Basah
  • Tidak menggumpal
  • Tidak hancur
  • Memiliki bau yang seragam
  • Kemasan utuh
  • Ukurannya beragam
  • Water stability 2-3 jam
  • Memiliki bau attarctant yang menyengat

Karakteristik Pakan Udang Vaname yang Rusak

  • Berjamur
  • Basah
  • Menggumpal
  • Hancur
  • Berbau apek
  • Kemasan rusak
  • Memiliki bentuk yang berbeda-beda
  • Water stability kurang dari 2-3 jam
  • Bau attractant tidak menyengat

Baca Juga: 7 Cara Budidaya Udang Vaname yang Mudah untuk Pemula - DELOS Aqua

Percayakan Suplai Pakan Udangmu Pada DELOS

Memilih pakan yang baik menjadi kunci keberhasilan dari budidaya udang vaname. Kandungan nutrisi dan jenis pakan sangat mempengaruhi tumbuh kembang dari udang dengan nama latin Litopanaeus vannamei ini. Selain itu, jenis pakan dan kandungan nutrisi di dalamnya juga harus disesuaikan dengan usia udang.

Jika kamu ingin mendapatkan pakan udang vaname yang baik dan berkualitas, DELOS memiliki Suppy Chain Integration program yang dapat membantu memenuhi kebutuhan untuk budidaya tambak udangmu. Mulai dari kebutuhan pakan, obat-obatan, logistik, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

Supply Chain Integration progam merupakan DELOS program yang menghubungkan partner kami dengan pemasok dan pembeli untuk mendapatkan produk-produk dengan kualitas dan harga terbaik.

Untuk tergabung dalam program ini, kamu bisa menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.comYuk, mulai berbisnis akuakultur bersama DELOS!

Read More
21Jun
AquacultureTips

Ini Proses Molting Pada Udang dan Cara Penanganannya

molting pada udang adalah

Molting pada udang adalah proses pergantian cangkang lama dengan cangkang baru yang selalu terjadi dalam setiap siklus hidup udang. Hal ini mengingat udang adalah krustasea yang permukaan tubuhnya ditutupi oleh eksoskeleton yang disebut dengan kutikula.

Proses molting sering menjadi hal yang paling dikhawatirkan para petambak. Sebab, udang akan lebih rentan terserang penyakit pada fase ini. Namun, proses molting akan selalu terjadi seiring perkembangan hidup udang.

Yuk, lebih mengenal lebih detail apa itu molting dan bagaimana prosesnya dalam artikel ini!

Baca Juga: 7 Ciri Benur Udang Vaname Berkualitas Tinggi

Apa Itu Molting pada Udang?

Secara sederhana, molting dapat disebut sebagai proses penggantian lapisan kulit terluar pada udang. Saat proses molting, setelah lapisan kulit terluar udang terlepas, akan tumbuh lapisan kulit yang sama untuk menggantikannya.

Proses Molting pada Udang

Proses molting pada udang vaname terbagi menjadi 4 tahap, yaitu post-molt, molting, inter-molt, dan pre-molt.

1. Post Molt

Post-molt adalah fase di mana udang baru saja mengalami pelepasan eksoskeleton dari proses molting sebelumnya. Biasanya, pada fase ini udang akan banyak menyerap air untuk memperkuat kutikula barunya.

2. Molting

Molting adalah fase di saat udang mulai melepaskan lapisan kulit terluarnya. Agar eksoskeleton udang terlepas sempurna, udang akan melemaskan otot-ototnya dan perlahan mulai keluar dari meninggalkan kulit lamanya.

3. Inter-Molt

Eksoskeleton udang akan semakin mengeras pada fase inter-molt, karena pada fase ini udang menyerap lebih banyak protein dan mineral. Sementara itu, nafsu makan udang tidak terganggu dan bahkan cenderung meningkat.

4. Pre-Molt

Pre-Molt adalah fase ketika udang tengah mempersiapkan diri untuk proses molting selanjutnya. Lapisan kutikula perlahan-lahan akan mulai tumbuh dan terlihat secara kasat mata. Biasanya, pada fase ini nafsu makan udang akan menurun dari biasanya.

Baca Juga: 5 Jenis Kincir Air Tambak Udang beserta Fungsinya

Seberapa Sering Molting Terjadi?

Dalam kondisi sehat, udang dewasa akan mengalami molting atau berganti kulit setiap 3 hingga 4 minggu. Namun, pada udang yang lebih muda akan berganti kulit lebih sering, tepatnya setiap 1 hingga 2 minggu sekali. Hal ini karena udang-udang muda mengalami proses pertumbuhan yang lebih cepat.

Sementara proses penggantian cangkang lama dengan cangkang baru pada udang hanya memakan waktu beberapa jam saja.

Cara Penanganan Udang Saat Molting

Bisa dibilang, molting adalah fase yang cukup krusial dalam budidaya udang. Pasalnya, udang yang gagal dalam fase molting akan mati. Oleh karena itu sangat penting bagi para petambak untuk memastikan proses molting berjalan dengan lancar.

Dalam hal ini, beberapa kondisi teknis harus diperhatikan demi kelancaran proses molting, mulai dari kualitas air tambak yang terus terjaga, kadar kalsium dan mineral-mineral lain di dalam air tetap stabil, dan lain-lain.

Selain itu, jangan lupa untuk menyesuaikan pakan udang yang diberikan. Mengingat, ketika fase inter-molt, nafsu makan udang akan semakin meningkat. Sementara ketika fase pre-molt, nafsu makan udang cenderung menurun.

Baca Juga: Ketahui Penyakit Myo Pada Udang Vaname beserta Ciri-Cirinya

Mulai Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS!

Proses molting pada udang adalah salah satu proses alami yang pasti terjadi pada setiap siklus hidup udang, sehingga proses ini tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, penting bagi setiap petambak untuk mempersiapkan setiap fase molting yang akan dihadapi.

Namun, tak perlu khawatir karena DELOS di sini untukmu! DELOS adalah perusahaan aqua-tech yang berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang

Kami menggunakan pendekatan masalah sosial, lingkungan, infrastruktur, dan peraturan di lokasi tambak yang ditentukan. Selain itu Farm Management yang kami miliki juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkanmu untuk memonitoring kondisi tambak setiap harinya.

DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration yaitu AquaLink yang membantu partner kami mendapatkan produk-produk dan harga terbaik untuk budidaya udang yang mereka lakukan.

Jadi, segera hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mari mulai budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
19Jun
AquacultureTips

Ini 7 Tips Panen Udang Vaname yang Sukses dan Cuan

Panen udang vaname yang sukses menjadi hal yang didambakan oleh semua petambak. Sebab, dengan panen yang sukses, para petambak bisa mendapatkan keuntungan yang melimpah. Namun, untuk sampai di titik tersebut, diperlukan proses budidaya yang baik dan tepat.

Sebagai tahap paling akhir dalam budidaya udang vaname, panen menjadi tahap yang paling ditunggu-tunggu para petambak. Proses pemanenan udang pun tidak bisa dilakukan sembarangan. Terdapat teknik-teknik tertentu untuk menghindari kematian atau kerusakan pada udang.

Nah, untuk itu dalam aritkel ini kami akan membagikan tips panen udang vaname yang tepat dan tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk menghasilkan panen yang menguntungkan.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Tips Panen Udang Vaname

1. Pantau Kondisi Udang

Udang vaname menjadi spesies udang yang masa pertumbuhannya lebih cepat jika dibandingkan jenis udang lainnya. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil panen terbaik, pastikan udang anda telah mencapai ukuran idealnya.

2. Pastikan Udang Tidak Terserang Penyakit

Sebelum melakukan panen udang vaname, penting bagi para petambak untuk memastikan apakah udang memiliki tanda-tanda terserang penyakit atau tidak. Pengamatan dapat dilakukan dengan melihat kondisi fisik udang dan perilakunya.

Jika didapati udang terserang penyakit tertentu, kegiatan pemanenan dapat disesuaikan dengan mitigasi terhadap penyakit yang menyerang tambak tersebut.

3. Pastikan Ketinggian Air Tambak Pas

Setelah memutuskan untuk memanen udang vaname, hal pertama yang harus diperhatikan adalah ketinggian air tambak sebelum panen dimulai. Anda harus terlebih dahulu menurunkan ketinggian air dengan mempertimbangkan beberapa parameter, seperti biomassa udang di tambak, luas kolam, kecepatan drainase air, kemiringan dasar tambak, dan lain-lain.

Personel tambak yang bertanggung jawab terhadap panen harus memiliki pengetahuan yang baik terhadap setiap kolam untuk menentukan ketinggian air yang optimal sebelum panen udang dilakukan.

Saat menurunkan ketinggian permukaan air, pastikan untuk melakukannya dengan hati-hati agar udang tidak stres yang umumnya dapat memicu pergantian kulit secara masif.

4. Gunakan Teknik Pemanenan yang Tepat

Saat panen udang vaname, penting untuk menggunakan teknik panen yang tepat dengan tujuan meminimalisir stres pada udang. Misalnya dengan menggunakan jaring untuk mengambil udang secara hati-hati dari tambak atau menggunakan sistem vakum untuk menyedot udang keluar dari tambak.

Penggunaan jaring atau jala merupakan teknik pemanenan manual yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun. Sementara itu, akhir-akhir ini banyak tambak yang beralih ke pemanenan secara mekanis dengan menggunakan berbagai jenis alat, misalnya pompa impeller.

Panen udang vaname secara mekanis memungkinkan petambak untuk memanen udangnya secara lebih cepat dan tidak memerlukan banyak teknisi untuk melakukannya. Namun, para petambak juga harus memastikan tahap pascapanen untuk menghindari keterlambatan dan backlog yang berpengaruh pada kualitas udang.

Baca Juga: Masa Panen Udang Vaname beserta Jenis-Jenisnya

5. Selesaikan Panen dalam Waktu yang Optimal

Idealnya, panen udang vaname harus diselesaikan dalam waktu beberapa jam saja tergantung pada luas kolam dan banyaknya biomassa. Tujuannya adalah agar udang di dalam kolam tetap dalam kondisi yang baik dan tidak stres.

Waktu panen udang juga ditentukan oleh kecepatan dalam penurunan ketinggian permukaan air. Selain itu, memulai pemanenan dengan ketinggian air yang terlalu tinggi juga dapat menimbulkan akibat yang tidak diinginkan, misalnya waktu pemanenan yang terlalu lama dan dapat mengakibatkan stress serta molting besar-besaran.

6. Simpan Udang dengan Cara yang Tepat

Setelah panen udang vaname, langkah selanjutnya adalah penyimpanan udang yang juga harus dilakukan dengan cara yang tepat. Tujuannya agar udang tetap dalam kondisi yang segar dan terjaga kualitasnya.

Cara yang biasanya dilakukan adalah dengan menyimpan udang di dalam lemari es dan mendinginkannya pada suhu yang tepat. Selain itu, pastikan pula udang tidak terpapar udara dengan kelembapan yang terlalu tinggi.

7. Kemas Udang dengan Benar

Tips panen udang vaname yang terakhir adalah pengemasan udang dengan cara yang benar. Hal ini untuk memastikan agar udang tetap segar selama proses pendistribusian. Pengemasan dapat dilakukan dengan penyegelan vakum, menggunakan kontainer pendingin, atau dengan mengemas udang menggunakan bahan isolasi.

Baca Juga: Mengenal Udang Vaname yang Menjadi Favorit Para Petambak

Panen Udangmu dengan Harga Terbaik Bersama DELOS

Itu lah tujuh tips panen udang vaname yang harus para petambak perhatikan agar hasil panen maksimal dan menghasilkan udang dengan kualitas tinggi. Sebab, kualitas udang yang dipanen akan menentukan harganya.

Nah, bagi anda yang ingin memanen udang dengan harga terbaik dan proses yang transparan, DELOS adalah pilihan yang tepat untuk anda.

DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik untuk membantu mengelola tambak udang anda. Termasuk salah satunya adah proses panen.

Proses panen udang vaname DELOS dilakukan oleh tenaga ahli secara transparan dengan harga terbaik.

Tak hanya itu, DELOS juga memiliki program rantai pasokan terintegrasi, AquaLink, untuk menghubungkan anda dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga bersaing.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami, www.delosaqua.com, untuk tergabung ke dalam ekosistem dan mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Read More
17Jun
TipsKualitas Air

Cara Menjaga Kualitas Air Tambak Udang Vaname Agar Tetap Optimal

Kolam tambak merupakan ekosistem buatan yang menjadi tempat udang vaname tumbuh hingga siap untuk dipanen. Salah satu upaya untuk menjaga ekosistem tambak adalah dengan ]menjaga kualitas airnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi petambak untuk mengetahui cara yang tepat dalam menjaga kualitas air tambak.

Menjaga kualitas air tambak agar tetap optimal akan berdampak langsung pada kesehatan udang, yaitu mencegah adanya infeksi penyakit maupun patogen yang tidak diinginkan. Yuk, simak bagaimana cara menjaga kualitas air tambak agar tetap optimal di artikel ini!

Baca Juga:  Pentingnya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk Tambak Udang

Cara Menjaga Kualitas Air Tambak Tetap Optimal

1. Lakukan Pemantauan Kualitas Air Secara Rutin

Pemantauan kualitas air merupakan cara pertama yang harus dilakukan oleh petambak untuk menjaga kualitas air tetap optimal. Pemantauan melalui pengujian rutin parameter-parameter kualitas air dapat lebih cepat mengidentifikasi terjadinya fluktuasi atau ketidakseimbangan dari masing-masing parameter.

Dengan demikian, para petambak dapat segera melakukan tindakan yang tepat untuk menjaga kualitas air tetap optimal.

2. Pastikan Sistem Aerasi Bekerja Optimal

Aerasi umumnya digunakan untuk menjaga ketersediaan kadar oksigen terlarut pada air tambak agar cukup untuk kebutuhan udang vaname. 

Selain itu, aerasi juga bermanfaat untuk sistem sirkulasi air dan mengurangi akumulasi bahan organik di tambak. Biasanya, jumlah dan jenis aerator maupun kincir air yang dibutuhkan bergantung pada padat tebar dan luas masing-masing kolam tambak.

3. Jaga Keberadaan Bakteri Bermanfaat

Dalam ekosistem tambak udang vaname, terdapat bakteri menguntungkan yang memainkan peran penting dalam menjaga kualitas air tambak. Bakteri ini dapat memecah bahan organik, mengurangi kadar amonia dan nitrat, serta mengendalikan pertumbuhan alga.

Baca Juga: Ini Warna Air Tambak yang Baik untuk Udang Vaname

4. Lakukan Kontrol Alga

Pertumbuhan alga menjadi salah satu masalah umum yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan kualitas air di kolam tambak. Melakukan kontrol alga secara teratur dapat turut menjaga kualitas air tetap optimal.

Cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi alga yang berlebihan di tambak udang di antaranya adalah dengan mengurangi nutrien, memastikan aerasi bekerja terus-menerus, dan menaikkan salinitas air.

5. Pastikan Sirkulasi Air Berjalan dengan Baik

Menjaga sirkulasi sangat penting untuk memastikan kualitas air tetap optimal di kolam tambak. Kadar oksigen, nutrisi, dan bakteri menguntungkan dapat terdistribusi secara homogen ke seluruh kolam jika sirkulasi air berjalan dengan optimal.

Selain itu, dengan sirkulasi air yang baik, kolam tambak juga dapat terhindar dari menumpuknya akumulasi bahan organik (TOM) dan pertumbuhan alga yang tidak diinginkan.

6. Lakukan Pengelolaan Limbah yang Baik

Salah satu penyebab utama buruknya kualitas air di tambak udang vaname adalah penumpukan limbah organik. Pengelolaan limbah yang baik melalui penggunaan sistem filtrasi dan penggantian air secara teratur akan membantu menjaga kualitas air tetap baik.

7. Manajemen Pakan yang Baik

Menerapkan manajemen pakan yang baik dan terukur berperan krusial dalam menjaga kualitas air. Pemberian pakan berlebihan dapat meningkatkan limbah organik di dalam air tambak. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas air dan menjadikannya semakin buruk.

Baca Juga: Parameter Kualitas Air di Tambak Udang

Catat dan Pantau Kualitas Air Tambak Anda dengan AquaHero!

Cara menjaga air tambak agar tetap optimal menjadi pengetahuan yang harus dimiliki oleh setiap petambak dan orang-orang yang bergerak di industri akuakultur. Sebab, air tambak menjadi lingkungan tempat udang hidup dan tumbuh hingga siap dipanen.

Kini Anda bisa dengan mudah mencatat dan memantau kualitas air tambak udang vaname Anda dengan AquaHero!

AquaHero merupakan aplikasi yang dikembangkan DELOS untuk memudahkan Anda memantau kondisi tambak setiap harinya. Mulai dari kualitas air, pertumbuhan udang, rekomendasi tindakan, hingga estimasi BEP (break even point) saat budidaya.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk dapat mencoba fitur-fitur AquaHero dan menjadikan budidaya udang vaname Anda lebih mudah dan traceable. Pilih AquaHero untuk catat dan pantau kualitas air tambak Anda!

Read More
14Jun
Tips

Strategi Ekonomis Budidaya Udang saat Harga sedang Turun

economic strategy of shrimp farming
Sumber: Dokumentasi DELOS

Harga udang yang turun menjadi tantangan utama bagi para petambak untuk mencapai profitabilitas yang tinggi. Untuk itu, diperlukan adanya strategi ekonomis budidaya udang untuk menghadapi hal ini.

Pengelolaan biaya operasional (BOP) menjadi kunci utama untuk mengoptimalkan profitabilitas di saat harga udang sedang turun. Dalam situasi ini, meperhitungkan secara cermat biaya operasional dengan harga udang per size menjadi hal yang krusial.

Selain itu, terdapat pula beberapa strategi lainnya yang bisa diterapkan oleh petambak. Selengkapnya, baca penjelasannya dalam artikel ini.

Baca Juga: Tips Manajemen Pakan Udang Vaname, Budidaya Anti Rugi!

Strategi Menghadapi Turunnya Harga Udang

1. Perhitungan Biaya Operasional (BOP) dan Harga Udang per Ukuran

Ketika menjelang panen udang vaname, petambak perlu mempertimbangkan beberapa faktor, seperti biaya operasional dan harga udang per size. Misalnya, ketika panen dilakukan pada tahap DOC awal dengan ukuran 100-90, pertimbangan terhadap tingkat survival rate (SR) yang masih tinggi, dan feed conversion ratio (FCR) yang rendah sekitar 1.0 menjadi krusial.

Dengan harga udang sekitar 43-45 ribu, perkiraan biaya produksi sekitar 30-35 ribu, memberikan margin sekitar 10-15 ribu per kg udang. Namun demikian, menunggu udang mencapai ukuran besar dapat memberikan risiko yang signifikan, terutama ketika kenaikan harga per size tidak begitu berarti secara ekonomis.

2. Penghitungan Harga Pokok Produksi (HPP) pada Size Tertentu

Penting untuk petambak dapat menghitung HPP pada size atau tahap DOC tertentu yang memberikan margin terbaik. Keputusan untuk panen udang sebaiknya didasarkan pada kalkulasi ekonomis yang matang. Saat ini, baik udang ukuran kecil maupun besar belum tentu memberikan keuntungan optimal. Oleh karena itu, kalkulasi yang teliti menjadi sangat penting.

Baca Juga: Cara Mengatasi Blooming Alga yang Berbahaya Bagi Tambak Udang

3. Penyesuaian terhadap Harga Rendah

Ketika harga udang turun, petambak biasanya mengumpulkan informasi tentang harga lokal dan pabrik untuk membandingkannya. Mereka juga mempertimbangkan biaya produksi dan perbedaan harga antar size untuk mencapai ukuran yang memberikan harga terbaik. Dalam situasi ini, HPP udang dikaji ulang untuk meminimalisir biaya produksi dan menyesuaikan diri dengan harga udang yang rendah.

4. Berbudidaya dengan Efisiensi dan Kalkulasi yang Teliti

Petambak yang sehat secara finansial akan tetap berusaha memproduksi agar tidak terbebani oleh biaya tetap. Dalam menghadapi situasi di mana harga udang turun, strategi perhitungan ulang terhadap biaya produksi dibandingkan dengan harga udang menjadi krusial. Berbudidaya dengan hati-hati dan perhitungan yang cermat akan membantu meminimalisir kerugian.

Dalam menghadapi tren harga udang yang menurun, penting bagi petambak untuk melakukan perhitungan ulang secara ekonomis. Membandingkan biaya produksi dengan harga udang menjadi langkah penting dalam mempertahankan profitabilitas.

Baca Juga: Dinamika Pasar Udang Vaname dan Pengaruhnya Terhadap Harga

Dapatkan Harga Udang Vaname Terbaik di AquaLink!

Dalam menghadapi fluktuasi harga udang, petambak perlu mengadopsi strategi ekonomis yang melibatkan kalkulasi cermat terhadap biaya operasional dan harga udang per size. Dengan perencanaan yang teliti, mereka dapat meminimalisir kerugian dan tetap menjaga profitabilitas dalam industri budidaya udang yang dinamis.

Jika Anda berniat untuk memasuki pasar global dan mendapatkan harga udang vaname terbaik, Anda dapat bekerja sama dengan AquaLink! AquaLink adalah rantai pasok maritim terintegrasi yang akan menghubungkan petambak dan memfasilitasi penjualan panen dengan kualitas dan harga terbaik.

Segera hubungi Tim AquaLink melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami di www.delosaqua.com/aqualink untuk mendapatkan harga terbaik udang Anda!

Read More
05Jun
AquacultureTips

5 Tahap Persiapan Tambak Udang Vaname Sebelum Melakukan Budidaya

Budidaya tambak udang vaname adalah salah satu bisnis yang sangat menguntungkan. Terlebih lagi, udang vaname tergolong jenis udang yang tumbuh dengan cepat dari benur hingga panen, yaitu satu siklus hanya memerlukan waktu 3 bulan saja.

Tambak udang vaname memainkan peran kunci dalam budidaya. Sebab, di tambak ini lah udang-udang akan dibesarkan hingga siap panen nantinya. Oleh karena itu, anda perlu untuk mempersiapkan tambak dengan baik.

Persiapan tambak ini bertujuan untuk mendukung terbentuknya ekosistem yang kondusif untuk pemeliharaan udang selama satu siklus budidaya. Kira-kira persiapan apa saja yang perlu dilakukan dan bagaimana tahap-tahapnya? Baca selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga: 4 Jenis Tambak Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Tahap-Tahap Persiapan Tambak Udang Vaname

1. Pembersihan Kolam

Persiapan tambak udang vaname yang paling awal adalah tahap pembersihan. Dalam tahap ini biasanya dilakukan pembuangan limbah, terutama limbah organik dan fosfat yang menumpuk di dasar tambak.

Sementara metode pembersihannya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu metode kering dan metode basah.

a.) Metode Kering

Pembersihan tambak udang vaname dengan metode kering memanfaatkan sinar matahari untuk mengeringkannya. Caranya adalah dnegan menguras dan membiarkan tambak udang berada di bawah sinar matahari selama 10-30 hari.

Selanjutnya limbah-limbah yang ada di dasar kolam mulai dibersihkan dan dibuang ke tempat yang telah ditentukan. Namun, metode kering ini tidak bisa diterapkan di semua bagian kolam sehingga harus dibersihkan dengan metode basah.

b.) Metode Basah

Di area tambak udang vaname yang tidak dapat dikeringkan sepenuhnya, biasanya akan dibersihkan dengan metode basah. Metode ini lakukan dengan menyemprotkan air bertekanan tinggi untuk membuang limbah sisa budidaya siklus sebelumnya.

Metode basah memiliki keunggulan dari segi waktu jika dibandingkan dengan metode kering karena hanya memerlukan waktu yang singkat, sehingga lebih efektif dan efisien.

2. Pengapuran

Setelah tambak udang vaname dibersihkan, kolam kemudian harus diisi dengan air dan didiamkan semalaman sebelum dibilas untuk menghilangkan sisa limbah dan meningkatkan pH. Proses ini harus terus-menerus diulangi hingga pH air berada di atas 7.

Saat pH air mencapai angka 7, pengapuran baru dapat dilakukan. Jenis kapur yang digunakan dalam proses ini biasanya berupa kapur CaCO3 atau dolomit [CaMg(CO3)2] untuk air kolam dengan pH yang mendekati netral. Sementara untuk pH air di bawah 5 digunakan kapur jenis hidrat [Ca(OH)2].

Selain itu, anda juga harus memperhitungkan jumlah kapur yang digunakan secara hati-hati. Hal ini untuk menghindari pH air yang terlalu tinggi, sehingga dapat meningkatkan toksisitas amonia dan mengakibatkan kematian pada udang.

Selama proses, kapur harus disebarkan ke seluruh dasar tambak dan sampai ke atas tanggul. Sebagian besar kapur juga harus dioleskan di atas area makan dan ke seluruh bagian kolam yang tetap basah.

Baca Juga: Masa Panen Udang Vaname beserta Jenis-Jenisnya

3. Pembasmian Predator

Tahap persiapan tambak udang vaname selanjutnya adalah proses pembasmian predator untuk mencegahnya masuk ke dalam area kolam. Cara melakukannya adalah dengan menyaring air yang akan digunakan untuk mengisi kolam dengan saringan yang memiliki jaring halus.

Predator atau pengganggu ini termasuk di antaranya adalah ikan, krustasea, dan invertebrata lainnya yang dapat memakan makanan udang atau bahkan membawa parasit dan penyakit.

Selain itu, selama bulan pertama budidaya udang vaname, kolam tidak boleh ditambahkan air, kecuali jika kualitas air buruk dan menyebabkan udang tidak berkembang dengan baik. Hal ini menghindari masuknya pesaing atau predator bagi udang.

4. Pemupukan

Tahap persiapan tambak udang vaname selanjutnya adalah fertilisasi dengan cara pemupukan. Tambak udang harus diberi pupuk untuk merangsang pertumbuhan plankton, guna mempersiapkan ekosistem dan pakan alami bagi udang vaname.

Pupuk harus dilarutkan dalam air sebelum disebar ke permukaan air tambak untuk menghindari pengendapan pupuk di dasar tambak. Sebab, pupuk yang mengendap di dasar akan menyuburkan tanah dan mempercepat pertumbuhan alga.

Setelah pemupukan, dalam beberapa hari plankton akan berkembang dan dalam beberapa hari air akan berubah warna menjadi agak hijau.

5. Aerasi

Tahap persiapan tambak udang vaname yang terakhir adalah menyiapkan kebutuhan aerasi dan turbulensi tambak. Tahap ini harus dilakukan berdasarkan pertimbangan target produksi, konfigurasi, ketersediaan energi, dan sistem budidaya.

Persiapan aerasi bertujuan untuk memastikan suplai oksigen terlarut, mendhindari arus mati, mengarahkan sedimen dan mencegah terjadinya stratifikasi suhu dan salinitas di kolam air.

Hebus aeratir yang digunakan tergantung pada luas kolam dan kedalaman air. Misalnya kolam seluas 0,5-1 Ha membutuhkan empat aerator yang dipasang di sudut-sudur kolam untuk mendorong aliran air lebih maksimal di dalam kolam.

Aerator harus dinyalakan 24 jam sebelum benur ditebar agar terdapat cukup waktu untuk menciptakan arus dan membersihkan area makan udang vaname.

Baca Juga: 5 Jenis Kincir Air Tambak Udang beserta Fungsinya

Mulai Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS!

Saat hendak memulai budidaya udang vaname diperlukan persiapan yang cukup matang, salah satunya adalah persiapan tambak udang vaname sebelum siklus dimulai. Sebab, di tambak ini lah udang-udang akan dibesarkan hingga siap panen.

Namun, tak perlu khawatir karena DELOS di sini untukmu! DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Kami menggunakan pendekatan masalah sosial, lingkungan, infrastruktur, dan peraturan di lokasi tambak yang ditentukan. Selain itu Farm Management yang kami miliki juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkanmu untuk memonitoring kondisi tambak setiap harinya.

DELOS also has Aqualink, program rantai pasok terintegrasi untuk membantu partner kami mendapatkan produk-produk dan harga terbaik untuk budi daya udang yang mereka lakukan.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Sukseskan budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
27Mei
Tips

Cara Mempercepat Periode Molting pada Udang Vaname

Sebagai salah satu jenis krustasea, udang vaname harus mengalami masa molting atau lepasnya kerangka luar tubuhnya. Molting dapat terjadi beberapa kali sepanjang hidup udang dan selama masa pertumbuhannya. Lantas, bagaimana cara mempercepat periode molting pada udang vaname?

Molting pada udang vaname adalah fenomena hormonal yang terjadi seiring pertumbuhannya. Proses molting terjadi karena udang mengalami perbesaran volume tubuh, sementara eksoskeleton tidak dapat bertambah besar karena sifatnya yang kaku.

Proses molting pada udang dapat mengalami kegagalan yang bisa menyebabkan kematian pada udang. Hal ini lah yang membuat para petambak harus mengetahui cara meningkatkan kualitas lingkungan tambak untuk memperlancar dan mempercepat periode molting pada udang.

Baca Juga: Ini Proses Molting Pada Udang dan Cara Penanganannya

Tahap-Tahap Molting pada Udang Vaname

1. Pra-molt

Fase pertama molting biasanya dilalui udang dengan mempersiapkan tubuhnya untuk proses pelepasan karapas atau kulit terluar udang. Biasanya nafsu makan udang akan menurun dan lapisan kutikula mulai tumbuh.

2. Inter-molt

Fase intermolt merupakan fase stasioner di mana kutikula udang mulai mengeras. Pertumbuhan massa udang juga berjalan secara terus-menerus dan aktivitas makannya stabil, atau bahkan mencapai tingkat maksimum.

3. Post-molt

Pada fase ini, udang memulihkan diri dari ganti kulit sebelumnya. Untuk memperkuat kutikula dan menyesuaikannya dengan ukuran barunya, udang vaname akan menyerap volume air yang besar dengan kandungan mineral yang tinggi. Karapas yang baru akan mengeras dalam beberapa jam.

Baca Juga: Lakukan 5 Hal ini Untuk Sukseskan Budidaya Udang Vaname

Fase Molting Rentan Akan Penyakit

Molting secara signifikan mengganggu tubuh udang di mana udang memerlukan waktu untuk pemulihan setelah melalui fase ganti kulit. Kutikula belum berfungsi sepenuhnya, sehingga udang perlu mengerahkan cadangan tubuhnya untuk mengeraskan kutikula yang masih lemah.

Pada fase ini, udang sangat rentan terserang penyakit, salah satunya adalah White Spot Syndrome Virus (WSS). Hal ini membuat para petambak harus selalu waspada terhadap berbagai kemungkinan yang akan dihadapi selama fase molting udang.

Cara Mempercepat Molting Udang

Meskipun molting merupakan proses alami pada tubuh udang, tetapi banyak kemungkinan yang dapat terjadi pada fase ini. Jika proses molting gagal, dampak paling buruk yang dapat terjadi adalah kematian pada udang. Selain itu, dampak lainnya dapat berupa mengerdilnya tubuh udang dan pertumbuhannya melambat.

Pada dasarnya, proses molting pada udang tidak dapat dipercepat, mengingat proses ini terjadi secara alami dan hormonal. Namun, para petambak dapat melakukan upaya memperlancar proses molting dengan cara-cara di bawah ini.

1. Pastikan Udang Tidak Stres

Cara mempercepat molting yang pertama adalah dengan menjaga udang agar tidak stres. Jika udang mengalami stres, pertumbuhan udang akan terhambat dan risiko terserang penyakit akan semakin meningkat.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan stres pada udang di antaranya adalah perubahan parameter kualitas air yang ekstrem dan terlalu cepat, serta kualitas pakan yang buruk.

Agar proses molting pada udang berjalan dengan lancar, para petambak harus selalu memeriksa parameter kualitas air secara rutin dan memastikannya selalu dalam kondisi optimal, serta pastikan pula pakan yang diberikan pada udang berkualitas tinggi dan memiliki nutrisi yang cukup.

2. Cek Kondisi Udang Secara Rutin

Untuk memastikan molting pada udang berjalan lancar, gunakan teknik sampling pada tambak dan lakukan pemeriksaan secara berkala untuk memantau perkembangan proses molting.

Cek apakah cangkang udang atau karapas sudah mulai mengeras atau sudah dilepaskan. Dengan pengecekan kondisi udang secara teratur ini, petambak dapat mengevaluasi apakah molting berjalan lancar dan pertumbuhan udang berjalan normal atau tidak.

3. Sesuaikan Jumlah Pakan dengan Tahap Molting

Dengan melakukan sampling untuk pemeriksaan secara rutin, petambak dapat mengetahui tahapan-tahapan molting udang, sehingga jumlah pakan yang diberikan dapat disesuaikan dengan tahapannya.

Misalnya pada tahap pre-molt, udang cenderung makan lebih sedikit. Sementara pada tahap inter-molt, aktivitas makan udang mencapai puncaknya yang berarti petambak harus memberikan porsi pakan yang lebih dibanding biasanya.

Penyesuaian jumlah pakan pada fase molting udang vaname dapat membantu menjaga udang tetap sehat dan pertumbuhan udang menjadi lebih optimal.

4. Berikan Nutrisi Tambahan untuk Udang

Pemberian nutrisi tambahan untuk udang yang sedang molting, seperti kalsium dan fosfor, berdampak baik pada udang untuk pertumbuhan cangkang baru. Pemberian nutrisi tambahan ini dapat berupa nutrisi pakan maupun langsung ke air tambak.

Selain itu, dengan memberikan tambahan mineral penting, protein, dan nutrisi lainnya pada pakan udang dan air tambak juga dapat membantu memperlancar proses molting udang.

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif bersama DELOS

Molting merupakan proses alami pada udang yang pada dasarnya tidak dapat dipercepat. Namun, petambak dapat melakukan upaya untuk memperlancar proses molting demi mencegah terjadinya gagal molting yang dapat menyebabkan kematian pada udang.

DELOS adalah pilihan terbaik bagi Anda yang membutuhkan pendampingan dalam budidaya udang vaname, termasuk melakukan mitigasi ketika terjadi molting pada udang Anda, DELOS adalah pilihan yang tepat. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu anda mengelola tambak udang vaname agar lebih produktif.

DELOS Farm Management terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan anda untuk memonitoring kondisi tambak udang setiap harinya secara real-time.

Untuk tergabung dalam program ini, kamu bisa menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Budidaya udang vaname lebih mudah dan produktif bersama DELOS!

Read More
24Mei
AquacultureTips

Ini Warna Air Tambak yang Baik untuk Udang Vaname

Air tambak menjadi indikator yang harus selalu diperhatikan saat melakukan budidaya. Warna air tambak yang baik untuk udang vaname adalah air yang berwarna hijau. Warna ini dapat menunjukkan kondisi udang yang hidup di dalamnya. Namun, warna ini tidak langsung serta-merta menjadi patokan, melainkan harus terlebih dahulu dilakukan pengecekan dengan indikator-indikator lain secara rutin.

Setiap kolam tambak dapat memiliki warna air yang berbeda-beda. Warna ini dapat menunjukkan jenis-jenis organisme yang ada di dalamnya. Melalui warna-warna air tambak yang terlihat, petambak dapat mengetahui adanya anomali maupun memprediksi jika terdapat masalah yang muncul.

Kira-kira warna air tambak yang baik untuk udang vaname? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel ini!

Baca Juga: 5 Jenis Kincir Air Tambak Udang beserta Fungsinya

Arti Warna-Warna Air Tambak

Air tambak tak melulu berwarna biru cerah layaknya air laut. Terdapat banyak varian warna yang menunjukkan kondisi-kondisi tertentu pada tambak. Berikut adalah arti warna-warna air tambak yang perlu kamu ketahui.

1. Air Tambak Berwarna Kuning Kehijauan

Warna air tambak kuning kehijauan menunjukkan fitoplankton yang ada di dalam kolam masih belum stabil jumlahnya, sehingga diperlukan penambahan pupuk TSP atau urea. Saat pemberian pupuk ini para petambak harus melakukan pengecekan secara rutin untuk mengamati perubahannya. Apabila masih terus berubah dan belum stabil, petambak dapat menambahkan kapur dolomit.

2. Hijau Kecokelatan

Saat air tambak berwarna hijau kecokelatan, berarti air mengandung fitoplankton yang cukup. Warna ini menjadi salah satu warna air tambak yang baik untuk udang vaname. Namun, untuk menjaga kestabilannya diperlukan pemberian pupuk setiap minggu.

3. Air Tambak Berwarna Hijau Kebiruan

Warna hijau kebiruan pada tambak udang vaname menunjukkan banyaknya fitoplankton blue green algae. Ini menandakan adanya udang yang keropos dan perlu dilakukan penggantian air serta penambahan kapur dolimit dan pemberian pupuk TSP.

4. Air Tambak Berwarna Hijau Tua Tidak Pekat

Warna air tambak hijau tua menandakan jumlah fitoplankton yang ada di dalam air cukup stabil. Warna ini menjadi warna air tambak yang baik untuk udang vaname. Sementara itu untuk mengoptimalkannya, para petambak dapat memberikan sedikit pupuk TSP selagi terus mengamati perubahannya.

5. Air Tambak Berwarna Hijau Tua Pekat

Ketika air tambak berwarna hijau tua pekat dan terasa berlendir, ini menunjukkan bahwa terdapat fitoplankton beracun yang dapat mengakibatkan banyak udang terserang penyakit. Tentunya warna ini bukan merupakan warna air tambak yang baik untuk udang vaname dan harus dihindari.

Namun tak perlu khawatir, untuk menanggulanginya dapat dilakukan dengan penggantian air dan pemberian kapur dolomit.

6. Air Tambak Berwarna Cokelat Tua

Warna cokelat tua pada air tambak menunjukkan kurangnya kandungan fitoplankton yang tumbuh di dalamnya. Untuk menanggulanginya, dapat digunakan pupuk urea dan pupuk TSP, serta perlu adanya reklamasi lahan lebih lanjut.

7. Air Tambak Berwarna Cokelat Kemerahan

Saat warna air tambak cokelat kemerahan, ini menunjukkan jika terdapat kandungan fitoplankton beracun dan asam sulfat yang tinggi. Untuk menangani hal ini, kamu perlu menetralkannya dengan mengganti air, memberi kapur, memberi pupuk urea, dan membilas tambak secara berulang-ulang.

8. Air Tambak Berwarna Hitam

Warna air tambak hitam menunjukkan bahwa fitoplankton tidak tumbuh dengan baik. Selain itu, warna ini juga dapat menjadi indikasi banyaknya pembusukan bahan organik di dasar tambak. Tentunya warna ini bukan merupakan warna air yang baik untuk udang vaname.

Satu-satunya cara untuk menanggulangi kondisi ini adalah dengan mengangkat keluar lumpur yang mengendap di dasar tambak hingga habis.

Baca Juga: 7 Ciri Benur Udang Vaname Berkualitas Tinggi

Indikator Kualitas Air Tambak

Mengetahui kualitas air tambak menjadi hal penting yang harus dilakukan setiap harinya. Hal ini untuk memudahkan apabila terjadi adanya perubahan atau anomali, para petambak dapat mengambil langkah secepat mungkin.

Tak hanya mengamati warna air tambak yang baik untuk udang vaname, terdapat indikator-indikator lain yang wajib dimonitor secara rutin setiap harinya. Berikut adalah indikator-indikator tersebut:

1. Warna Air Tambak

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, warna air tambak menunjukkan kualitas air yang ada di dalamnya. Warna air tambak yang baik untuk udang vaname adalah hijau tua tanpa lendir dan cokelat muda.

2. Kecerahan Air Tambak

Kecerahan air tambak yang baik berkisar antara 25-40 cm. Sementara jika angka kecerahan berada di bawahnya, sinar matahari sulit untuk menembus air yang dapat mengakibatkan suhu air menjadi rendah dan proses fotosintesi tidak berjalan dengan maksimal.

3. pH Air Tambak

pH adalah tingkat keasaman air yang diukur secara fisika dan sangat berpengaruh terhadap organisme-organisme yang hidup di dalamnya. pH air tambak yang ideal berkisar antara 7,5-9,0. Perubahan pH pada tambak udang vaname dapat mengakibatkan udang menjadi stress. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pH tetap ideal.

4. Oksigen Terlarut (DO)

Oksigen terlarut atau yang dikenal juga dengan DO menjadi penunjang udang dalam proses respirasi. Indikator ini juga sangat mempengaruhi pertumbuhan udang. Biasanya untuk menjaga DO tetap stabil, digunakan aerator sesuai dengan kebutuhan masing-masing kolam.

5. Suhu Air

Suhu air tambak yang ideal berkisar antara 28-30 derajat celcius. Para petambak harus menjaga suhu ideal ini agar tetap stabil setiap harinya. Sebab, suhu yang menurun maupun meningkat secara drastis dapat menyebabkan kematian udang dalam jumlah yang cukup besar.

6. Alkalinitas Air Tambak

Tingkat konsentrasi alkalinitas yang baik untuk udang vaname adalah 80-200 mg/l. Alkalinitas ini merupakan kemampuan air untuk menetralkan tambahan asam tanpa menurunkan kadar pH air. Indikator alkalinitas perlu untuk dipantau secara rutin karena berpengaruh langsung pada pertumbuhan udang dan mikroorganisme pendukung di dalam kolam tambak.

7. Salinitas Air

Salinitas air tambak yang ideal berkisar antara 15-25 ppt. Kondisi salinitas ini harus terus dijaga agar tetap stabil. Sebab, salinitas yang kurang dapat mengakibatkan pertumbuhan udang menjadi kurang optimal. Selain itu, fluktuasi salinitas yang telalu cepat juga dapat menyebabkan udang menjadi stres dan dapat memicu kematian.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Pantau Kondisi Air Tambak dengan AquaHero

Warna air tambak yang baik untuk udang vaname adalah air yang berwarna hijau. Namun, warna ini tidak langsung serta-merta menjadi patokan, melainkan harus terlebih dahulu dilakukan pengecekan dengan indikator-indikator lain secara rutin.

Saat mengecek warna air yang baik untuk udang vaname dan indikator-indikator lainnya, para petambak perlu untuk mencatatnya dengan baik agar dapat tercatat secara sistematis dan apabila terdapat anomali, petambak dapat langsung mengetahuinya.

Kini mencatat indikator-indikator air tambak dapat kamu lakukan secara mudah, yaitu dengan menggunakan aplikasi AquaHero. Melalui aplikasi ini, kamu tak perlu mencatat secara manual menggunakan spreadsheet.

Aplikasi AquaHero juga memiliki fitur-fitur unggulan seperti index kualitas air, pemantauan kondisi dan pertumbuhan udang, fitur rekomendasi, dan fitur pemantauan finansial tambak. Fitur-fitur ini akan sangat berguna untuk menghindarkan dari kegagalan budidaya yang kamu lakukan.

Untuk mendapatkan aplikasi AquaHero sebagai pendamping budidaya, kamu dapat menghubungi contact@delosaqua.com atau melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Budidaya udang vaname lebih mudah dan produktif bersama DELOS!

Read More
  • 1
  • 2
  • 3
  • …
  • 6
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top