Delos, as a national aquatech startup, continues to demonstrate its commitment to supporting shrimp farmers in Indonesia. The company, which was founded in 2021, through one of its newest services, namely the AquaLink integration system, continues to expand the assistance and handling of its aquaculture partners.
Dimana melalui layanan AquaLink, Delos akan mengkonsolidasikan rantai nilai dari hulu ke hilir. Mulai dari pemilihan bahan baku seperti benih dan pakan, pengolahan, pemasaran, jalur ekspor, hingga penjualan langsung ke pasar luar negeri seperti Jepang dan Amerika.
Hal ini tentunya dilakukan dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan industri perikanan budidaya dan memulai revolusi biru di Indonesia. Selain itu, mereka juga menargetkan pada awal 2024 Delos sudah bisa membawa bendera Indonesia ke negara lain melalui ekspor udang tersebut. Jenis udang yang dibudidayakan oleh mitra Delos adalah udang vannamei.
“Kami sudah mulai memasang Aqualink dari hulu, pelan-pelan ke hilir, masuk ke pasar ekspor. Sehingga di awal tahun 2024 kita sudah memiliki brand Delos yang membawa bendera Indonesia ke negara lain,” kata CEO Delos, Guntur Mallarangeng, Selasa (21/6). ) di Jakarta. Dalam jangka pendek, Guntur menjelaskan pihaknya menargetkan bisa membuka 200 hektare tambak di seluruh Indonesia.
Dari target tersebut, hingga saat ini, kurang dari 100 hektar tambak telah dilaksanakan di Banyuwangi, Garut, Pontianak, Lampung, Aceh, Bangka, dan Medan. “Dalam jangka pendek, kita bisa memiliki produksi internal setidaknya untuk bisa mengisi satu pabrik udang. Dengan begitu tahun depan kita bisa mulai mengekspor ke luar negeri,” tambah Guntur. Baru-baru ini, Delos juga mengumumkan bahwa mereka memenangkan putaran awal perpanjangan benih senilai US$ 8 juta atau sekitar Rp. 114 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun dan mengembangkan AquaHero dan AquaLink.