Selama budidaya udang berlangsung, para petambak harus selalu memantau kondisi dan pertumbuhan udang di tambak. Hal ini biasanya dilakukan dengan sampling udang dalam periode waktu tertentu.
Sampling merupakan pengamatan kondisi udang yang dilakukan secara periodik dengan cara mengambil beberapa ekor udang dari masing-masing tambak untuk diperiksa lebih lanjut. Kegiatan ini penting dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan dalam budidaya, misalnya seperti serangan penyakit atau pertumbuhan udang yang tidak optimal.
Lantas, apa saja tujuan dan manfaat sampling? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Baca Juga: Using Probiotics for Shrimp Health, What’s the Impact?
Apa Itu Sampling Udang?
Sampling udang merupakan pengamatan kondisi udang yang dilakukan secara periodik dengan cara mengambil beberapa ekor udang dari masing-masing tambak untuk diperiksa lebih lanjut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan kondisi udang serta mengestimasikan kebutuhan pakan.
Sampling biasanya dilakukan secara periodik sejak benur ditebar ke tambak hingga menjelang panen. Biasanya udang diambil dari anco yang berada di masing-masing sudut kolam atau dengan menjala udang dan kemudian memeriksanya secara fisik dan mengujinya di laboratorium.
Tujuan Sampling Udang
1. Mengetahui Kondisi UdangÂ
Mengetahui kondisi udang menjadi salah satu tujuan utama sampling. Hasil pengamatan ini nantinya digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan terkait treatment dalam budidaya. Misalnya jika terdapat tanda-tanda penyakit, maka petambak dapat dengan sigap melakukan mitigasi setelah mengetahuinya melalui sampling.
2. Mengetahui Tingkat Keseragaman Udang
Tingkat keseragaman udang dalam suatu populasi dikatakan bagus jika ukuran dan beratnya relatif seragam. Untuk mengetahui hal ini dapat dilakukan dengan sampling saat udang memasuki umur tertentu kemudian menimbang bobot dan melihat keseragaman ukuran udang. Dengan mengetahui tingkat keseragaman, para petambak dapat memperhitungkan manajemen pakan yang tepat.
3. Menghitung Survival Rate
Sampling udang juga dapat digunakan untuk menghitung survival rate (SR) dalam periode waktu tertentu. Perhitungan survival rate dilakukan dengan menghitung biomassa udang dibagi jumlah awal benur yang ditebar dan dikalikan 100%.
4. Menghitung Average Body Weight
Average body weight (ABW) adalah berat rata-rata udang dalam suatu populasi pada saat periode tertentu. ABW diperoleh dengan menghitung berat total udang yang diambil dibagi jumlah ekor udang yang diambil.
5. Menghitung Biomassa Udang
Biomassa adalah jumlah berat total udang dari suatu populasi pada periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam satuan berat. Biomassa udang dapat diestimasikan melalui perkalian antara survival rate (SR) dengan jumlah populasi awal dikalikan dengan ABW pada saat tertentu.
6. Menghitung Size Udang
Sampling juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menghitung size udang. Size udang sendiri dapat ditentukan dengan cara menghitung jumlah ekor udang per 1 kg. Contohnya: dalam 1 kg udang terdapat 90 ekor, maka itu disebut size 90.
7. Mengetahui Kondisi Dasar Tambak
Sampling juga dapat bermanfaat untuk mengetahui kondisi dasar tambak. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat endapan yang turut terbawa saat kita melempar jala ke dalam tambak untuk sampling. Pengamatan perlu dilakukan untuk mengetahui apa saja yang ada di dalam endapan lumpur tersebut, apakah ada udang yang mati dalam batas wajar atau tidak.
Baca Juga: Tantangan dalam Akuakultur: Membangun Masa Depan Berkelanjutan
Jenis-Jenis Sampling dalam Budidaya Udang
1. Sampling Benur
Sampling benur dilakukan untuk mengetahui estimasi jumlah populasi benur serta kondisi kualitas benur yang akan ditebar ke tambak. Cara melakukannya adalah dengan mengambil kantong benur secara acak sebagai sampel lalu memindahkan benur di dalamnya ke dalam wadah yang sudah disiapkan. Selanjutnya Anda dapat mengamati kondisi benur secara mikroskopis, melakukan uji stres, uji aktivitas benur, serta menghitung jumlah benur dalam sampling.
2. Sampling Anco
Sampling anco adalah sampling yang dilakukan dengan bantuan anco pada masing-masing kolam tambak. Anco dalam hal ini berperan dalam memudahkan pengambilan udang yang masih berukuran kecil. Biasanya, sampling anco dilakukan ketika udang telah memasuki DOC 25-35 saat ukuran udang belum terlalu besar.
3. Sampling Jala
Jenis sampling dalam budidaya udang yang terakhir adalah sampling jala. Seperti namanya, sampling ini menggunakan jala untuk mengambil udang dari dalam tambak. Biasanya sampling jala dilakukan ketika udang sudah berukuran relatif besar (2.5 gram) atau mulai dari DOC 30.
Baca Juga: Ini 11 Ciri-Ciri Udang Sehat dan Sakit
Percayakan Budidaya Udang Vaname Anda pada DELOS!
Sampling menjadi salah satu kegiatan yang harus dilakukan selama budidaya berlangsung. Kegiatan ini berguna untuk memantau kondisi udang dan mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan selama budidaya.
Kini Anda dapat lebih mudah menjalankan budidaya udang bersama DELOS. DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda dalam manajemen sekaligus meningkatkan produktivitas tambak Anda.
DELOS manajemen tambak juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm technician untuk memonitoring tambak udang setiap hari.
Bingung masalah kebutuhan tambak? DELOS juga memiliki program AquaLink yang dapat membantu Anda mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.
Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang Farm Management dan program rantai pasok terintegrasi kami. Percayakan budidaya udang vaname Anda pada DELOS!