Kenali 7 Ciri-Ciri Penyakit AHPND Pada Udang Vaname Sebelum Terlambat
Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease atau dikenal juga sebagai penyakit AHPND pada udang vaname menjadi salah satu permasalahan yang sering dihadapi para petambak. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian massal yang berakibat pada kerugian besar dan gagal panen.
Penyakit nekrosis hepatopankreas akut (AHPND) berasal dari infeksi bakteri dengan strain Vibrio parahaemolyticus (V p AHPND). Penyakit ini juga dikenal dengan sindrom kematian dini (EMS) yang dapat menyebabkan produktivitas tambak menurun hingga 60% dan mengakibatkan kerugian yang cukp besar.
Agar tidak terlambat dalam melakukan mitigasi jika terserang penyakit AHPND ini, petambak harus mengetahui apa saja ciri-cirinya. Berikut kami rangkum beberapa ciri-ciri penyakit Accute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) yang dapat anda jadikan acuan.
Baca Juga: Probiotik Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Budidaya
Apa Itu Penyakit AHPND?
Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease atau penyakit AHPND pada udang vaname merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri dengan strain Vibrio parahaemolyticus (Vp AHPND).
Penyakit AHPND pertama kali muncul di Tiongkok pada tahun 2009 dan kemudian menyebar ke Vietnam pada tahun 2010, Malaysia pada tahun 2011, Thailand pada tahun 2012, Meksiko pada tahun 2013, Filipina pada tahun 2015, dan Amerika Selatan pada tahun 2016.
Akibat dari merebaknya penyakit AHPND pada udang vaname di negara-negara tersebut, produksi udang menurun hingga 60% dan mengakibatkan kerugian yang cukup besar.
Tak hanya menyerang udang vaname, penyakit AHPND juga menyerang spesies udang lain seperti P. monodon (udang windu), M. rosenbergii M. rosenbergii (udang galah), dan jenis krustasea lainnya.
Biasanya, udang pada fase awal kehidupan lebih rentan terhadap infeksi penyakit AHPND. Lebih lanjut, AHPND menyerang kelenjar pencernaan (hepatopancreas) dan mersak sel hepatopancreatic R (resorptive), B (blister), F(fibrillar), dan E (embrionik) yang mengakibatkan disfungsi organ hingga terjadi kematian masif.
Baca Juga: Ketahui Penyakit Myo Pada Udang Vaname beserta Ciri-Cirinya
Ciri-Ciri Penyakit AHPND pada Udang
Udang vaname yang terinfeksi penyakit AHPND biasanya terlihat lesu dan menunjukkan perilaku berenang yang cenderung tidak normal. Selain hal tersebut, berikut adalah ciri-ciri lain saat udang telah terinfeksi Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease.
1. Menginfeksi Pada Fase Awal Kehidupan Udang
Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease pada udang vaname menginfeksi pada fase awal budidaya, tepatnya sejak hari ke-1 hingga ke-35 budidaya. Biasanya hal ini akan diikuti dengan kematian massal hingga 100% dari udang yang ditebar.
2. Udang Menjadi Tidak Nafsu Makan
Penyakit AHPND menyebabkan udang menjadi tidak nafsu makan hingga menunjukkan gejala anoreksia. Lebih lanjut, gejala ini diikuti dengan kosongnya saluran pencernaan dan hilangnya pigmentasi jaringan.
3. Pertumbuhan Udang Melambat
Udang yang tidak nafsu makan sebagai akibat dari infeksi AHPND secara tidak langsung juga memicu pertumbuhan udang yang menjadi lebih lambat. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan udang dipengaruhi secara langsung oleh makanan yang dikonsumsi.
4. Saluran Pencernaan Menjadi Kosong
Udang yang telah teinfeksi penyakit AHPND menunjukkan kondisi pencernaan yang kosong. Sebab, penyakit ini menyerang pencernaan udang secara langsung.
5. Hepatopankreas Menjadi Pucat
Saat terinfeksi penyakit AHPND, pada awal infeksi, jaringan hepatopankreas udang vaname akan mengalami kerapuhan. Kemudian seiring berkembangnya penyakit, jaringan ini akan menjadi pucat dan keras.
6. Munculnya Bintik Hitam pada Hepatopankreas
Setelah menjadi pucat dan keras, fase berikutnya akan memunculkan bintik atau garis-garis halur berwarna hitam pada hepatopankreas. Bintik hitam ini menunjukkan adanya melanisasi fokus pada sel tubular hepatopankreas.
7. Tingkat Kematian Tinggi
Tingkat kematian akibat penyakit AHPND pada udang vaname mencapai 100% di sebagian besar negara. Namun, di beberapa negara lain menunjukkan sebaliknya, yaitu tingkat kematian yang rendah.
Perbedaan toleransi tingkat kematian ini disebabkan karena wilayah dengan tingkat kematian rendah telah memiliki riwayat penyakit serupa sebelumnya. Hal ini membuat sistem kekebalan tubuh udang vaname menjadi lebih baik dibanding dengan wilayah lainnya.
Cara Mengatasi Penyakit AHPND pada Udang
Hingga saat ini pengobatan untuk penyakit AHPND pada udang vaname belum diketahui secara pasti. Namun, para petambak dapat melakukan langkah-langkah pencegahannya dalam pengelolaan tambak, misalnya dengan aerasi, pemberian pakan yang sesuai, dan menjaga kualitas air tambak.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri patogen pada udang vaname umumnya dikendalikan dengan menggunakan strategi pengelolaan yang tepat, antara lain dengan suplementasi imunostimulan, prebiotik, probiotik, menjaga kualitas air dan pakan, serta menjaga aerasi kolam tambak.
Namun, pengendalian ini tidak serta-merta mampu menghentikan penyebaran penyakit ketika udang vaname telah terserang Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease. Pendekatan konvensional seperti dengan menghentikan pemberian pakan atau memberikan desinfektan dapat menjadi jalan keluar lain, meskipun tingkat keberhasilannya juga tergolong rendah.
Baca Juga: Kenali Covert Mortality Nodavirus (CMNV) yang Dapat Menyerang Udang Vaname
Cegah Penyakit AHPND pada Udang Vaname bersama DELOS!
Hingga saat ini Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease atau penyakit AHPND pada udang vaname masih belum diketahui cara penanggulangannya. Namun, petambak dapat melakukan pencegahan sejak dini, yaitu dengan melakukan pengelolaan tambak yang tepat.
Oleh karena itu DELOS memiliki Farm Management yang dapat membantu anda dalam mengelola tambak udang sesuai dengan standar internasional.
Bersama dengan tim sains dan tim operasional yang andal dan berpengalaman selama bertahun-tahun, DELOS siap membantumu dalam membantu dalam mengelola tambak udang termasuk melakukan mitigasi jika terdeteksi adanya penyakit pada tambak udang milikmu.
Untuk menjadi bagian dari DELOS, anda dapat menghubungi contact@delosaqua.com atau ajukan pertanyaan melalui kolom kontak pada website kam www.delosaqua.com. Percayakan manajemen tambakmu pada DELOS!