logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
September 2022
Home 2022 September
27Sep
Berita

Hadiri BUMN Startup Day, DELOS Optimalkan Peluang Permasalahan Pangan Indonesia

BUMN Startup Day

Sebagai salah satu startup terbaik di bidang akuakultur, DELOS mendapat undangan untuk mengikuti BUMN Startup Day 2022. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 26-28 September 2022 di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang.

BUMN Startup Day merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah, Kementerian BUMN, venture capital, dan startup dari berbagai sektor di Indonesia. Harapannya, melalui acara ini dapat mendukung generasi muda untuk mengambil bagian dalam pembangunan ekonomi Indonesia untuk mencapai kedaulatan digital.

Beberapa program yang dihadirkan dalam BUMN Startup Day ini meliputi business matching, rapid mentoring, investor pitching, hingga startup exhibition dari seluruh Indonesia. CEO DELOS, Guntur Mallarangeng secara khusus juga mengambil peran dalam Rapid Mentoring untuk berbagi pandangannya tentang kewirausahaan dan teknologi.

Baca Juga: Jenis-Jenis Pakan Udang Vaname yang Baik Agar Udang Cepat Besar

Bentuk Kolaborasi Kementerian BUMN dan Startup

Kolaborasi BUMN Startup Day
Sumber: Dokumentasi DELOS

Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia menjadi negara peringkat ke-6 dunia yang memiliki jumlah startup paling banyak, yaitu sebanyak 2.346 startup. Angka ini akan terus bertambah seiring perkembangan teknologi yang begitu cepat. Terlebih lagi, potensi yang dimiliki para anak bangsa juga luar biasa.

Startup-startup ini memegang peran penting dalam mendorong perubahan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, untuk mewujudkannya perlu dukungan dari berbagai pihak. Inilah yang mendasari Kementerian BUMNkemudian meluncurkan BUMN Startup Day.

Secara keseluruhan, acara ini terbagi menjadi dua segmen besar, yaitu edukasi dan peluang bisnis. Segmen edukasi terdiri dari diskusi panel dan rapid mentoring. Sementara pada segmen peluang bisnis terdapat business matching dan investor pitching.

Baca Juga: DELOS Luncurkan Podcast Inspiratif Dunia Akuakultur, DELOS Talks

CEO of DELOS Provides Mentoring for New Businesses

CEO of DELOS during Rapid Mentoring Session
Sumber: Dokumentasi DELOS

Keberhasilan CEO DELOS Guntur Mallarangeng dalam membangun aquatech startup terbaik di Indonesia, membuatnya terpilih untuk berbagi pengalaman dalam sesi Rapid Mentoring di BUMN Startup Day.

Dalam sesi ini, Guntur memberikan mentoring kepada para pebisnis baru untuk mengembangkan bisnisnya. Tak hanya terbatas pada bidang akuakultur, melainkan juga bisnis startup secara keseluruhan.

Baca Juga: 1 Tahun Perjalanan DELOS Menjadi Pemimpin Revolusi Biru Akuakultur Indonesia

DELOS Melihat Peluang dari Kritik Jokowi terhadap Minimnya Startup Akuakultur

Presiden Joko Widodo mengkritik sedikitnya startup di bidang Akuakultur
Sumber: Dokumentasi DELOS

Saat pembukaan acara BUMN Startup Day, Presiden Joko Widodo mengkritik minimnya startup yang bergerak di bidang akuakultur di masa krisis pangan kali ini. Tepatnya hanya sekitar 4% saja dari total keseluruhan startup di Indonesia. Padahal, urusan pangan ini menjadi salah satu masalah besar yang harus dipecahkan dengan teknologi.

The presence of DELOS Hadirnya DELOS sebagai perusahaan akuakultur berbasis sains dan teknologi seolah dapat menjadi jawaban terkait masalah pangan yang dihadapi Indonesia. Terlebih lagi, hal ini juga sejalan dengan cita-cita DELOS untuk menjadi pemimpin revolusi biru akuakultur dan menjadikan Indonesia sebagai produsen udang terbesar di dunia.

Melalui manajemen tambak dari hulu ke hilir yang terintegrasi dengan AquaHero, kami dapat mengoptimalkan produktivitas tambak udang mitra kami. Selain itu, kami juga memiliki program Supply Chain Integration yang dapat membantu para petambak untuk memenuhi kebutuhan budidayanya.

Selama BUMN Startup Day, DELOS akan hadir selama tiga hari berturut-turut. Jadi, bagi kamu yang penasaran bagaimana startup aquatech dapat menjadi jawaban dari masalah kebutuhan pangan Indonesia, segera kunjungi booth DELOS untuk menemukan jawabannya!

Read More
20Sep
AquacultureFun Read

Sistem Organ dan Morfologi Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Vaname menjadi jenis udang yang memiliki daya tahan terhadap lingkungan terbaik jika dibandingkan dengan jenis udang lainnya. Hal ini didukung dengan keberadaan sistem organ dan morfologi pada udang vaname.

Layaknya manusia, vaname juga memiliki sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem peredaran darah, sistem saraf, dan sistem reproduksi. Semua sistem organ ini harus bekerja dengan baik untuk keberlangsungan hidup udang vaname.

Penasaran bagaimana sistem organ dan morfologi pada udang vaname? Yuk, baca artikel ini sampai habis untuk menemukan jawabannya!

Baca Juga: 10 Jenis-Jenis Udang untuk Budidaya dan Aquascape

Morfologi Udang Vaname

vannamei shrimp morphology
Source: freepik.com/topntop26

 

Secara keseluruhan, morfologi udang vaname terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kepala dan bagian tubuh. Bagian kepala terdiri dari delapan ruas bagian dada dan lima ruas bagian kepala yang menyatu. Oleh karena itu bagian kepala udang ini juga disebut sebagai cephalothorax.

Bagian kepala udang vaname dilindungi oleh cangkang yang meruncing ke depan dan disebut disebut karapas. Selain itu, pada bagian kepala juga ditemui adanya sepasang mata majemuk, mulut dengan rahang (mandibula), sepasang antena, sepasang sirip kepala (scophocerit), sepasang rahang pembantu (maxilliped), dan lima pasang kaki jalan (pereopod).

Morfologi bagian tubuh udang vaname terdiri dari enam segmen, yaitu tiga segmen tergum dan tiga segmen pleuron. Pada bagian tubuh ini juga ditemui adanya lima pasang kaki renang (pleopoda) dan ekor kipas yang terbentuk dari uropod dan telson.

Baca Juga: 1 Tahun Perjalanan DELOS Menjadi Pemimpin Revolusi Biru

Sistem Organ Pada Udang Vaname

1. Sistem Pencernaan

Udang vaname memiliki sistem pencernaan yang terbagi menjadi tiga segmen, yaitu bagian depan, bagian tengah, dan bagian belakang yang saling terhubung. Ketiga bagian ini dilapisi oleh membran peritrofik yang berfungsi sebagai pelindung. Biasanya sistem pencernaan ini terlihat cukup jelas di bagian punggung udang.

Saluran pencernaan bagian depan terletak di daerah cephalothorax yang dimulai dari bagian mulut, esofagus, dan lambung. Saluran pencernaan bagian tengah terletak memanjang dari cephalothorax hingga segmen ke-6 perut udang. Serta saluran pencernaan bagian belakang berada di bagian belakang.

2. Sistem Pernapasan

Insang adalah alat pernapasan pada udang dan hewan krustasea lainnya. Pada udang vaname, terdapat sepasang insang yang tertutup dalam ruang branchial. Struktur insang ini diklasifikasikan sebagai insang dendrobranchiate. Saat udang bernapas, pertukaran gas terjadi di dalam lamela insang.

Selain sebagai alat untuk bernapas, insang pada udang vaname juga memegang beberapa peran penting lainnya. Mulai dari menjaga keseimbangan garam dan air, ekskresi amonia, penyerapan kalsium, hingga berperan sebagai penyaring partikel asing di hemolymph.

3. Sistem Peredaran Darah

Meskipun memiliki tubuh yang berwarna putih transparan, ternyata udang vaname juga memiliki sistem peredaran darah layaknya manusia, loh. Sistem peredaran darah ini terdiri dari jantung, sinus hematopoietik, jaringan hematopoietik, dan organ limfoid.

Sistem peredaran darah udang vaname tergolong sebagai sistem peredaran darah semi-terbuka dengan jantung terletak pada bagian dorsal di cephalothorax.

4. Sistem Saraf

Kamu pasti familiar dengan ungkapan otak udang, bukan? Namun, berbeda dengan ungkapan otak udang yang berarti bodoh, otak pada udang vaname memiliki peran penting dalam sistem saraf, loh.

Sistem saraf udang dan krustasea lainnya terdiri dari otak yang terletak di bagian dorsal cephalothorax sebagai pusat kontrol utama yang terhubung dengan seluruh bagian dalam tubuh udang. Otak ini terdiri dari tiga bagian, yaitu protocerebrum, deutrocerebrum, dan tritocerebrum.

5. Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi udang vaname jantan terdiri dari sepasang testis, vas deferens, dan saluran ejakulasi atau ampul terminal. Sementara spermatidnya diproduksi di spermatogonia dengan pematangan di daerah tubulus seminiferus.

Sementara pada sistem reproduksi udang vaname betina terdiri dari ovarium berpasangan yang memanjang dari pertengahan toraks ke ujung posterior pleon dan saluran telur. Karena udang memiliki sistem reproduksi eksternal, udang betina memiliki saluran genofor yang terletak di kaki berjalan (pereiopod) ketiga untuk mengeluarkan telur yang telah siap dibuahi.

Baca Juga: 7 Cara Budidaya Udang Vaname yang Mudah untuk Pemula - DELOS Aqua

Mulai Budidaya Udang Bersama DELOS!

Meskipun termasuk golongan hewan krustasea, udang tetap memiliki sistem organ dan morfologi tubuh yang kompleks. Keduanya saling melengkapi satu sama lain untuk menunjang keberlangsungan hidup dari hewan bernama latin Litopanaeus vannamei.

Bagi kamu yang ingin memulai budidaya udang vaname, DELOS siap untuk membantumu mengeksplorasi perluang baru untuk bisnis ini. DELOS menggunakan pendekatan masalah sosial, lingkungan, infrastruktur, dan peraturan di lokasi tambak yang telah ditentukan untuk memastikan budidaya yang kamu lakukan berjalan dengan maksimal.

Melalui program manajemen tambak dari hulu ke hilir yang didukung dengan aplikasi AquaHero dan program Supply Chain Integration. DELOS mampu memaksimalkan produktivitas hasil tambak udang sekaligus membantu untuk mendapatkan produk-produk dan harga terbaik untuk budidaya.

Kontak DELOS segera melalui contact@delosaqua.com atau submit permasalahan yang ingin kamu diskusikan seputar budidaya udang vaname melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.comMulai budidaya udang bersama DELOS!

Read More
16Sep
AquacultureBerita

1 Tahun Perjalanan DELOS Menjadi Pemimpin Revolusi Biru Akuakultur Indonesia

Hari ini, tepat satu tahun DELOS memulai ambisi menjadikan Indonesia sebagai produsen udang terbesar di dunia. Menjadi pemimpin revolusi biru serta membekali para petambak dengan teknologi berbasis sains dan manajemen operasional.

Cita-cita ini dimulai ketika Guntur Mallarangeng, Bobby Indra Gunawan, Aris Noerhadi, dan Alexander Farthing menghadirkan tim multidisiplin yang mencakup akuakultur, biologi kelautan, teknologi, sekaligus manajemen bisnis sebagai suatu kesatuan.

Para founder DELOS melihat peluang Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia dengan garis pantai sepanjang 95 ribu kilometer. Namun hal ini tidak sebanding dengan total kuantitas ekspor udang yang ada. Dari total keseluruhan tambak di Indonesia, 75% di antaranya hanya dapat berkontribusi sebesar 10% dari kuantitas ekspor.

Dari sinilah DELOS memulai perjalanan sebagai pemimpin revolusi biru akuakultur Indonesia. Membantu dan mendukung para petambak untuk meningkatkan produktivitas panen mereka.

Bekali Para Petambak dengan Teknologi

Juni 2022, DELOS telah berhasil meluncurkan aplikasi AquaHero yang telah dibangun sejak akhir tahun 2021. Aplikasi ini menjadi gabungan sains, teknologi, dan manajemen operasional untuk memudahkan petambak memonitoring dan meningkatkan produktivitas tambak udang mereka berdasarkan data.

AquaHero menggunakan metode pengumpulan data modern dan metode sains mutakhir untuk memperkirakan perlakuan yang dibutuhkan sekaligus untuk meminimalisir risiko dalam budidaya udang. Sistem ini telah diimplementasikan pada tambak-tambak udang yang tergabung dalam ekosistem DELOS.

Hingga saat ini, aplikasi AquaHero masih terus dikembangkan, baik dari sisi performa, prosedur penggunaan, maupun interaksi pengguna. Meskipun demikian, saat ini para petambak sudah bisa merasakan fleksibilitas dalam memonitoring kondisi tambak-tambak mereka.

Baca Juga: Melalui Aqualink, DELOS Mempermudah Pemilihan Bahan Baku hingga Penjualan Udang ke Luar Negeri

Tingkatkan Produktivitas Tambak Hingga 2X Lipat

DELOS Aqua
Sumber: Dokumentasi DELOS

Satu tahun berproses membangun akuakultur Indonesia, DELOS telah mengelola hingga 195 Ha lahan tambak udang intensif dan super-intensif yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, tentunya masih ratusan hektar area tambak lain yang memerlukan sentuhan DELOS.

Peningkatan produktivitas tambak pun terus terjadi sebagai buah dari manajemen operasional dan tim terbaik yang kami miliki. Dari keseluruhan tambak yang telah dikelola, DELOS berhasil meningkatkan produktivitas hasil panen rata-rata hingga 2x lipat dari sebelumnya.

Tak hanya itu, DELOS juga mampu memitigasi potensi kerugian akibat penyakit dengan rangkaian pengujian kualitas air dan kesehatan udang yang rapat sebagai sistem deteksi dini yang dikembangkan di tambak yang kami kelola. Dari sisi profitabilitas, tim manajemen kami memantau biaya operasional tambak dari hari ke hari, sehingga modal budidaya udang yang dikeluarkan para petambak diharapkan menjadi lebih efisien.

Ciptakan Sumber Daya Manusia yang Kompeten dan Profesional di Bidang Akuakultur

DELOS juga turut berfokus pada akuakultur yang berkelanjutan di masa mendatang untuk Indonesia. Upaya peningkatan produksi dan produktivitas industri akuakultur harus diimbangi dengan ketersediaan sumberdaya manusia (SDM) yang andal, agar pertumbuhannya berkelanjutan. Salah satu tantangan terbesar ketika kita melakukan pengembangan usaha perikanan di suatu daerah adalah kebutuhan akan SDM yang memahami dan menguasai kebutuhan, keragaman, dan dinamika sektor tersebut. Ini lah yang menjadi latar belakang lahirnya DELOS Maritime Institute (DMI) sebagai salah satu program pelatihan akuakultur terbaik di Indonesia.

DELOS Maritime Institute tidak hanya menyasar mahasiswa semester akhir dan fresh graduate, melainkan juga turut mengajak petambak dan anak nelayan untuk berpartisipasi sebagai peserta. Introduksi usaha perikanan (on farm) biasanya cenderung dilakukan pada wilayah yang dekat dengan laut atau pesisir yang secara geografis umumnya jauh dari perkotaan. Wilayah yang jauh dari kota tersebut menjadikan masyarakat yang hidup di pesisir sulit mendapatkan akses pendidikan yang bermutu. Di sisi lain, usaha perikanan memiliki tanggung jawab sosial untuk menyerap sebagian besar tenaga kerja dari masyarakat di sekitar lingkungan usaha agar manfaatnya dirasakan masyarakat sekitar. DELOS ingin memfasilitasi anak-anak bangsa yang ingin belajar langsung di bidang akuakultur, khususnya budidaya udang.

Saat ini tengah dilakukan persiapan menyambut DMI Batch 2 yang akan dimulai pada tanggal 17 Oktober 2022 mendatang. Sementara sebelumnya, DMI Batch 1 telah sukses terlaksana dan berhasil meluluskan sebanyak 13 peserta.

Melalui DELOS Maritime Instituteberharap semua ilmu dan pengalaman yang didapatkan para peserta selama program berlangsung dapat bermanfaat sebagai bekal untuk memasuki industri perikanan. Ke depannya, diharapkan DMI akan menjadi lembaga pelatihan di bidang akuakultur yang dapat tekoneksi dengan seluruh tambak di Indonesia, serta direncanakan akan memiliki Sertifikasi Kompetensi Profesi.

Baca Juga: Ikuti Munas SCI, DELOS Siap Jadikan Indonesia Produsen Udang Terbesar di Dunia

Terus Melanjutkan Perjalanan Sebagai Pemimpin Revolusi Biru

DELOS lebih dari sekadar perusahaan aqua-tech. DELOS adalah misi dan komitmen yang mendalam untuk membantu para petambak dalam mengembangkan bisnis, meningkatkan produktivitas tambak, dan meningkatkan kualitas hidup, serta menjaga keberlangsungan lingkungan.

Mewujudkan mimpi bersama menjadikan Indonesia sebagai pemain utama ekspor udang dunia memang tidak mudah. Namun, dengan potensi alam dan sumber daya manusia yang dikelola dengan baik, DELOS percaya mimpi ini akan segera tergapai.

Memasuki usia baru, dengan langkah yang lebih tegap sebagai pemimpin revolusi biru, DELOS akan terus berupaya mewujudkan mimpi bersama menjadikan Indonesia sebagai produsen udang terbesar di dunia.

Satu tahun DELOS, let’s lead the blue revolution!

Read More
13Sep
AquacultureFun Read

10 Jenis-Jenis Udang untuk Budidaya dan Aquascape

Tahukah kamu jika ada lebih dari 300 jenis udang air tawar, air payau, dan air laut yang tersebar di seluruh dunia? Lantas kira-kira jenis-jenis udang mana yang dapat dikonsumsi dan memiliki nilai ekonomis untuk budidaya? Yuk, temukan jawabannya dalam artikel ini.

Udang memang telah lama menjadi salah satu menu seafood favorit bagi orang-orang di seluruh dunia. Sebab, selain mudah untuk diolah, udang juga memiliki rasa yang lezat dengan daging yang lembut.

Namun, ternyata tak semua jenis udang dapat dikonsumsi dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi, loh. Ada pula beberapa jenis udang yang lebih cocok untuk aquascape karena memiliki corak warna yang unik dan beragam.

Baca Juga: 7 Cara Budidaya Udang Vaname yang Mudah untuk Pemula - DELOS Aqua

Jenis-Jenis Udang untuk Konsumsi

1. Udang Windu

jenis-jenis udang lainnya
Sumber: kkp.go.id

Udang windu adalah salah satu komoditi laut yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Udang yang sering disebut sebagai tiger shrimp ini banyak ditemui di perairan Asia Tenggara, Asia Selatan, Australia, dan Afrika Timur.

Karena ukurannya yang cukup besar, udang windu cocok untuk diolah menjadi berbagai jenis masakan. Mulai dari tumis udang, udang bakar, tempura udang, hingga kari udang.

2. Udang Vaname

jenis jenis udang
Sumber: Dokumentasi DELOS

Tak kalah dengan udang windu, udang vaname juga menjadi salah satu jenis udang yang memiliki nilai ekonomis tinggi, khususnya sebagai komoditi ekspor. Pasalnya, udang yang disebut juga whiteleg shrimp ini memiliki daya tahan terhadap lingkungan yang sangat bagus dibanding jenis udang lainnya.

Tak hanya unggul dari segi ketahanan terhadap lingkungan, udang vaname juga memiliki tekstur yang lembut dan kenyal ketika dimakan. Itulah sebabnya, udang ini banyak dipilih oleh para petambak untuk dibudidayakan.

3. Udang Jerbung

udang jerbung
Sumber: kkp.go.id

Udang jerbung mungkin menjadi salah satu nama udang yang jarang kalian dengar sehari-hari. Namun jangan salah, udang jenis ini juga menjadi salah satu komoditas ekspor potensial dari Indonesia, loh. Sebab, peminat udang jerbung di pasar dunia saat ini cukup tinggi karena warnanya yang cenderung lebih merah ketika dimasak.

Oleh karena itu, udang jerbung dianggap menjadi alternatif spesies yang cocok untuk dibudidayakan selain udang windu dan udang vaname.

4. Udang Galah

jenis-jenis udang lainnya
Source: Kabarterbaru.com

Udang yang dapat dikonsumsi dan cocok untuk dibudidayakan selanjutnya adalah udang galah. Memiliki nilai ekonomis tinggi dan mudah dibudidayakan membuat udang jenis ini menjadi alternatif pilihan bagi para petambak.

Ciri khas udang dengan nama latin Macrobrachium rosenbergii ini adalah keberadaan capit yang panjang menyerupai galah, oleh karena itu di Indonesia udang ini dikenal sebagai udang galah. Selain itu, secara fisik udang ini juga memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan jenis udang lainnya.

5. Udang Dogol

jenis-jenis udang
Source: Lumoshop.com

Jenis udang untuk budidaya yang terakhir adalah udang dogol. Udang ini juga menjadi salah satu komoditas perikanan yang bernilai tinggi di pasaran. Hal ini disebabkan karena permintaan pasar terhadap udang dogol cukup tinggi.

Karakteristik udang dogol ada pada kondisi fisiknya yang memiliki ukuran tidak terlalu besar tetapi juga tidak terlalu kecil. Selain itu, kulitnya juga lebih tebal dan bertektur kasar jika dibandingkan dengan udang jenis lain.

Baca Juga: Kenali Udang Vaname sebagai Salah Satu Favorit Nelayan

Jenis-Jenis Udang Hias Air Tawar

6. Udang Blue Pearl

jenis-jenis udang lainnya
Source: Santaisaja.net

Udang blue pearl merupakan jenis udang hias yang berasal dari Taiwan. Udang ini memiliki warna biru terang layaknya mutiara yang menyala sehingga sangat cocok untuk dipelihara di akuarium.

7. Udang Bumble Bee

jenis jenis udang
Source: Aquariumbreeder.com

Seperti namanya, udang bumble bee ini memiliki corak warna yang hitam, kuning, dan putih yang serupa dengan lebah. Udang ini termasuk keluarga Caridina. Biasanya udang bumble bee dipelihara dalam aquascape dengan tanaman air, kayu, dan batu hias.

8. Udang Red Cherry

Source: Unair.co.id

Masih dari keluarga Caridina, Caridina spinata tergolong udang hias tercantik di Indonesia. Dengan dominasi warna merah terang, udang ini terlihat sangat mencolok dan cocok untuk kamu yang ingin memulai hobi aquascape.

9. Udang Vampire

Source: Fishkeepingworld.com

Udang vampire atau vampire shrimp merupakan jenis udang yang berasal dari Afrika Barat dan Amerika Selatan. Udang jenis ini memiliki keunikan dari cara mengambil makanannya, yaitu dengan menyambar makanan dengan kedua tangan kecilnya.

Udang yang memiliki nama latin Atya gabonensis ini memiliki tubuh berwarna abu-abu cenderung putih. Sementara dari segi ukuran, vampire shrimp menjadi udang hias dengan ukuran tubuh paling besar di antara jenis udang hias lainnya.

10. Udang Red Rili

Source: Aquaticarts.com

Red rili shrimp merupakan jenis udang hias yang sekilas mirip dengan udang red cherry. Namun bedanya, red rili shrimp memiliki corak putih yang ada di tengah badannya. Biasanya spesies ini bisa tumbuh hingga sepanjang 3 cm. Dengan ukurannya, udang ini sangat cocok untuk aquascape.

Baca Juga: DELOS Luncurkan Podcast Inspiratif Dunia Akuakultur, DELOS Talks

Tingkatkan Produktivitas Tambak Udangmu bersama DELOS!

Hingga saat ini telah ditemukan hampir 300 jenis udang dari seluruh dunia. Namun, tidak semua jenis udang dapat dikonsumsi dan dibudidayakan. Beberapa di antaranya lebih cocok dijadikan sebagai udang hias untuk aquascape.

Bagi kamu yang telah familiar dengan berbagai jenis udang budidaya, nama-nama seperti udang vaname, udang windu, hingga udang galah mungkin sudah tidak asing lagi. Meskipun memiliki nilai ekonomis tinggi, membudidayakan udang-udang tersebut tidak serta-merta akan langsung membuatmu untung. Sebab, banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan budidaya, salah satunya adalah manajemen tambak yang kamu miliki.

Oleh karena itu DELOS hadir untukmu. Melalui manajemen tambak udang dari hulu ke hilir, kami dapat membantu untuk meningkatkan produktivitas tambak udangmu hingga 300%. Terlebih lagi Farm Management yang kami miliki didukung dengan aplikasi AquaHero untuk memudahkan dalam monitoring kondisi tambak.

Jangan ragu, segera kontak DELOS di contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com untuk mendiskusikan masalah tambak udang milikmu. Tingkatkan produktivitas tambak udangmu dengan DELOS!

Read More
06Sep
AquacultureBerita

DELOS Luncurkan Podcast Inspiratif Dunia Akuakultur, DELOS Talks

Bulan September menjadi awal DELOS merintis podcast akuakultur inspiratif, yaitu DELOS Talks. Rencananya, podcast ini akan mendatangkan narasumber-narasumber yang inspiratif untuk memberikan edukasi seputar akuakultur di Indonesia.

Podcast memang sudah menjadi bagian dari budaya baru di dunia hiburan semenjak pandemi COVID-19 melanda. Bagi kamu yang masih belum mengenal podcast, podcast adalah rekaman obrolan baik berupa audio maupun video yang dapat didengarkan oleh semua orang melalui media internet.

Melalui podcast, orang-orang bisa mendapatkan beragam informasi, hiburan, hingga pengetahuan secara gratis hanya dengan mendengarkannya saja. Nah, bagi kamu yang masih awam dengan dunia akuakultur, DELOS ingin berbagi informasi dan pengetahuan melalui DELOS Talks, nih.

Yuk, kenalan dengan DELOS Talks!

Baca Juga: Parameter Kualitas Air di Tambak Udang

Membahas Semua Tentang Dunia Akuakultur

Dunia akuakultur mungkin masih asing untuk beberapa orang. Terlebih lagi di Indonesia, podcast inspiratif dunia akuakultur masih sangat jarang ditemui. Atas dasar inilah DELOS kemudian meluncurkan podcast DELOS Talks.

DELOS Talks sendiri merupakan program podcast yang akan membahas seputar dunia akuakultur, khususnya di Indonesia. Melalui podcast ini, kamu bisa mendapatkan informasi menarik dari tim terbaik DELOS. Sangat menarik, bukan?

Baca Juga: Kenali Udang Vaname Sebagai Favorit Para Petambak

Bringing Inspirational Speakers

Sebagai podcast akuakultur inspiratif untuk mengenalkan dunia akuakultur pada masyarakat luas sekaligus memberikan banyak informasi, DELOS Talks akan mendatangkan narasumber-narasumber inspiratif di bidang bisnis, teknologi, dan sustainability dalam dunia akuakultur.

Misalnya saja dalam episode pertama yang berjudul "The Woman Behind DELOS Maritime Institute", DELOS menggandeng Ivana sebagai narasumber. Ivana sendiri adalah sosok inspiratif di balik DELOS Maritime Institute (DMI), ia berbagi kisah seputar bagaimana mengelola program pelatihan akuakultur di Indonesia.

DELOS Maritime Institute adalah program pelatihan akuakultur di mana para peserta dapat berkesempatan untuk belajar mengelola tambak udang secara langsung. Melalui program pelatihan ini, DELOS berharap akan terciptanya sumber daya manusia yang kompeten dan profesional di bidang akuakultur untuk Indonesia.

Lantas, bagaimana dengan episode selanjutnya? Tentunya, tak kalah menginspirasi dari Ivana, narasumber DELOS Talks lainnya akan berbagi pengetahuan dan informasi yang dapat membuka wawasanmu di dunia akuakultur. Sebab, dunia akuakultur tidak terbatas hanya pada kegiatan budidaya air saja. Jadi, nantikan setiap!

Baca Juga: Istilah dalam Budidaya Udang Part 2

Tonton dan Dengarkan DELOS Talks hanya di YouTube DELOS!

DELOS Talks seolah menjadi gebrakan baru di dunia podcast. Pasalnya, hingga kini masih sangat jarang ditemui podcast yang mengeksplor dunia akuakultur di Indonesia. Melalui DELOS Talks, kami berharap dapat membuka wawasan baru masyarakat luas seputar dunia budidaya air.

Well, bagi kalian yang belum mendengarkan episode pertama DELOS Talks, yuk segera dengarkan di DELOS YouTube Jangan lupa untuk like, subscribe, dan tinggalkan komentar atau umpan balik, ya!

Read More
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top