logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Maret 2024
Home 2024 Maret
09Mar
Fun Read

7 Aneka Masakan Udang Khas Nusantara yang Lezat dan Praktis

Masakan udang khas Nusantara memiliki cita rasanya tersendiri dari masing-masing daerah asalnya. Sebab, setiap daerah memiliki bumbu dan rempah andalannya yang membuat olahan udang vaname menjadi lezat.

Cita rasa daging udang yang agak manis dan gurih menjadikannya sebagai seafood yang banyak disukai masyarakat. Tak terkecuali di berbagai daerah di Indonesia. Udang juga cukup mudah dimasak. Mulai dari dengan cara ripanggang, direbus, digoreng, hingga dibakar.

Nah, bagi Anda yang ingin mencoba memasak masakan udang khas nusantara, berikut adalah resepnya. Baca sampai habis!

Baca Juga: Fungsi Anco Tambak Udang dan Cara Menggunakannya

Aneka Masakan Udang Khas Nusantara

1. Udang Saus Padang

Indonesian Shrimp Dishes
Shrimp with Padang Sauce

Siapa yang tidak mengenal udang saus padang? Seperti namanya, masakan udang yang satu ini berasal dari Kota Padang, Sumatera Barat. Udang saus Padang adalah udang yang dimasak dengan saus Padang yang memiliki cita rasa yang gurih dan manis. Masakan ini banyak ditemui di restoran seafood.

Bahan-bahan:

  • 500 gram udang berukuran sedang
  • 2 sdm air jeruk nipis
  • 2 sdm saus cabe
  • 1 sdt cuka masak
  • 150 ml air
  • 1 sdt tepung kanji, larutkan dengan sedikit air
  • 8 buat cabe keriting
  • 5 buah cabe rawit merah
  • 3 butir bawang merah
  • 2 siung bawang putih
  • 2 siung bawang putih
  • ½ cm jahe
  • 1 sdt gula pasir
  • 1 sdt garam

Cara Memasak:

  1. Kupas udang, buang kepalanya, dan bersihkan dengan cermat.
  2. Peras jeruk nipis dan balurkan airnya ke seluruh permukaan udang, pastikan merata.
  3. Panaskan minyak dalam wajan, goreng udang sebentar hingga berubah warna, kemudian angkat dan tiriskan.
  4. Haluskan semua bumbu dengan menggunakan alat penggiling.
  5. Panaskan 2 sendok makan minyak, tumis bumbu halus hingga harum dan matang.
  6. Tambahkan saus cabe, saus tomat, cuka, dan air ke dalam tumisan bumbu, lalu biarkan mendidih.
  7. Setelah itu, masukkan udang yang telah digoreng ke dalam wajan, aduk sebentar.
  8. Tuangkan larutan kanji ke dalam tumisan, aduk hingga mengental, kemudian angkat dari api.
  9. Udang saus Padang ala seafood siap disajikan dan dinikmati.

Baca Juga: Memahami Istilah "Anti-Dumping" dalam Ekspor Udang

2. Udang Garo Rica-Rica Khas Manado

Indonesian shrimp recipes
Manado Spicy Garo Rica-Rica Shrimp

Udang garo rica merupakan masakan udang khas dari Manado, dikenal dengan citarasa pedasnya yang khas. Menggunakan bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabe merah besar, cabe rawit, tomat, sereh, jahe, gula pasir, dan garam, hidangan ini menghadirkan sensasi pedas yang memikat. Udang yang digunakan adalah udang windu berukuran besar. Anda dapat menemukan udang garo rica di restoran khas Manado atau restoran seafood.

Bahan-bahan:

  • 300 gram udang
  • 1 buah jeruk nipis
  • 2 lembar daun jeruk
  • 1 genggam daun kemangi
  • 1 batang daun bawang
  • 1 sendok teh kaldu jamur
  • Garam secukupnya
  • 100 ml air
  • 15 buah cabai keriting merah
  • 3 buah cabai rawit atau sesuai selera
  • 6 siung bawang merah
  • 4 siung bawang putih
  • 1 buah tomat
  • 2 ruas jari jahe
  • 1 batang daun bawang

Cara Memasak:

  1. Potong kepala udang dan ekornya hingga bersih. Kemudian kupas kulit dan buang kotorannya.
  2. Baluri udang dengan perasan jeruk nipis dan satu sendok teh garam.
  3. Diamkan selama 10 menit hingga bumbu marinasi meresap.
  4. Haluskan bumbu rica-rica seperti cabai keriting, cabai rait, bawang merah, bawang putih, dan tomat dengan tekstur akhir sedikit kasar.
  5. Geprek serai dan jahe hingga gepeng.
  6. Masukkan bumbu rica-rica dan tumis dengan sedikit minyak. Masukkan lengkuas, jahe, dan daun jeruk nipis. Aduk hingga tercium bau wangi.
  7. Masukkan kaldu jamur dan 1 sendok teh garam. Aduk hingga tercampur rata.
  8. Masukkan udang dan aduk hingga udang berubah warna menjadi oren.
  9. Jangan lupa koreksi rasa.
  10. Jika bumbu sudah pas dan udang matang sempurna, tambahkan daun bawang dan daun kemangi. Aduk kembali hingga layu dan masakan udang siap disajikan.

3. Udang Gulai (Peulemak Udeung) dari Aceh

resep masakan udang khas nusantara
Acehnese Shrimp Curry

Udang gulai adalah hidangan yang menarik untuk dinikmati bersama nasi putih hangat karena memiliki tampilan yang memikat. Dibuat dengan menggunakan udang windu berukuran sedang, hidangan ini dibumbui dengan beragam rempah seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, ketumbar, jintan, cabai merah, gula pasir, garam, cabai hijau, santan kental, jahe, dan sereh. Citarasa yang dihasilkan pun creamy dan gurih berkat kehadiran santan dalam masakannya.

Bahan-bahan:

  • 500 gram udang, bersihkan dan buang kepalanya
  • 1 buah jeruk nipis
  • 1 batang daun bawang
  • 1 cm jahe
  • 6 buah cabai hijau besar
  • 350 ml santan kental
  • 750 santan sedang
  • 75 gram kentang, poting dadu
  • 3 butir bawang merah
  • 3 butir bawang merah
  • 2 sdt garam
  • 1 sdt gula pasir
  • 5 cm kunyit, bakar
  • ¼ sdt ketumbar, sangrai
  • ¼ sdt jintan
  • 8 buah cabai merah

Cara Memasak:

  1. Lumuri udang dengan jeruk nipis, kemudian diamkan selama 15 menit.
  2. Panaskan minyak, tumis bumbu yang dihaluskan dengan serai dan jahe sampai harum.
  3. Masukkan udang, aduk sampai berubah warna.
  4. Tuang santan kental, aduk terus sampai mendidih.
  5. Masukkan kentang, lalu tuang santan sedang.
  6. Aduk-aduk supaya santan tidak pecah sampai kentang setengah matang.
  7. Beri irisan cabai hijau, masak sampai kuah agak mengental dan matang.
  8. Udang gulai khas Aceh siap untuk disajikan.

Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Udang Segar dan Tips Memilihnya!

4. Gimbal Udang Khas Semarang

resep masakan udang khas indonesia
Semarang’s Gimbal Shrimp

Rempeyek udang, atau dikenal juga sebagai gimbal udang, adalah makanan khas dari Semarang. Bahan utamanya adalah udang yang dilapisi dengan campuran tepung terigu, tepung beras, daun jeruk, santan, bawang putih, kemiri, ketumbar, kencur, garam, merica, air, dan telur. Biasanya, rempeyek udang ini disajikan sebagai pelengkap hidangan nasi pecel atau soto.

Bahan-bahan:

  • 250 gram udang ukuran sedang, cuci dan tiriskan
  • 2 butir telur ayam
  • 100 gram tepung terigu
  • 25 gram tepung beras
  • 300 ml santan
  • Minyak goreng secukupnya
  • 1 sdm bawang putih iris
  • 1 sdt ketumbar
  • 1 sdt garam

Cara Memasak:

  1. Siapkan baskom. Campur udang, telur, dan bumbu. Kemudian aduk rata
  2. Masukkan tepung terigu, tepung beras, dan santan. Aduk rata.
  3. Panaskan minyak di wajan. Siram dengan minyak panas agar mudah lepas.
  4. Goreng hingga matang dan berwarna kuning kecokelatan.
  5. Kemudian angkat dan tiriskan.

5. Udang Sambal Belacan dari Belitung

indonesian shrimp recipes
Belitung Shrimp’s Sambal Balacan

Udang sambal balacan, hidangan asli dari Belitung, menggabungkan udang dengan bumbu balacan yang kaya rasa. Bumbu ini terdiri dari bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai merah, terasi, gula, tomat, lengkuas, daun salam, dan garam. Citrasa hidangannya adalah pedas gurih dengan sentuhan manis yang menyelip.

Bahan-bahan:

  • 10 ekor udang, bersihkan dan buang kepalanya.
  • 5 buah cabai merah
  • 5 buah cabai rawit
  • 1 buah tomat merah ukuran kecil
  • 1 buah bawang bombay
  • 2 siung bawang putih
  • 1 sdt belacan atau terasi
  • 1 sdt garam
  • 1 sdm gula merah

Cara Memasak:

  1. Tumis sebentar udang hingga berubah, angkat.
  2. Haluskan bumbu sambak, tumis menggunakan sisa minyak untuk
  3.  menggoreng udang. Masak hingga matang.
  4. Masukkan udang dan aduk rata.
  5. Jika sudah matang, angkat dan kemudian sajikan.

6. Ampal Udang dari Banjarmasin

indonesian shrimp dishes
Banjarmasin’s Ampal Shrimp

Ampal shrimp, also known as ampal undang in Banjarmasin, is one of the region’s specialties that is delicious. Although simple, this dish uses shrimp and grated coconut as its main ingredients, suitable to be served as a side dish with warm white rice at home.

Bahan-bahan:

  • 250 gram udang
  • Minyak goreng secukupnya
  • 50 gram kelapa serut
  • 2 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis
  • 6 siung bawang merah
  • 3 butir bawang merah
  • ¼ sendok teh garam
  • ¼ sendok teh ketumbar
  • 1/4 sdt merica bubuk
  • ¼ sendok teh kaldu ayam
  • 1 ruas jahe
  • 1 ruas kunyit

Cara Memasak:

  1. Kupas udang dan buang bagian kepala, kulit, dan ekornya.
  2. Haluskan bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica bubuk, kunyit, jahe, kaldu bubuk, dan garam.
  3. Haluskan udang bersama bumbu dan aduk hingga tercampur rata.
  4. Masukkan kelapa parut, irisan daun jeruk, aduk rata.
  5. Bentuk adonan menjadi bulat pipih, sesuaikan ukuran dengan selera Anda.
  6. Goreng adonan dengan api kecil hingga matang. Sesekali balik adonan agar matang sempurna.
  7. Angkat saat ampal berwarna kuning kecokelatan. Sajikan di atas piring.

7. Udang Pindang Khas Palembang

indonesian shrimp dishes recipes
Palembang’s Pindang Shrimp

Udang pindang merupakan masakan udang khas Palembang yang bisa Anda masak di rumah. Resep ini menggunakan nanas agar pindang terasa segar dan gurih. Sementara tingkat kepedasannya dapat Anda sesuaikan sendiri. Berikut adalah resep selengkapnya!

Bahan-bahan:

  • 500 gram udang
  • ¼ buah nanas
  • 10 rawit merah
  • 1 ikat kemangi
  • 2 lembar daun salam
  • 2 batang serai
  • 1 sdm saus tiram
  • Garam dan gula secukupnya
  • 4 siung bawang putih
  • 4 siung bawang putih
  • 12 butir bawang merah
  • 12 cabe keriting
  • 1 ruas lengkuas
  • 1 ruas kunyit
  • 2 batang daun bawang
  • 1 buah tomat

Cara Memasak:

  1. Bersihkan udang, beri air jeruk nipis. Biarkan 15 menit kemudian bilas dengan air bersih.
  2. Iris cabe merah keriting, lengkuas, kunyit, daun bawang, dan tomat.
  3. Haluskan bawang merah dan putih. Tambahkan terasi.
  4. Didihkan air. Masukkan bumbu halus, serai, daun salam, dan bumbu yang telah diiris. Masak hingga matang agar tidak langu.
  5. Masukkan nanas dan udang. Beri garam, gula, air asam, dan saus tiram. Masak hingga matang.
  6. Masukkan tomat, cabai rawit, dan daun bawang. Sebelum diangkat, masukkan daun kemangi.
  7. Pindang siap disantap.

Baca Juga: Types of Bacterial Diseases in Shrimp

Dukung Peningkatan Produksi Udang Vaname Bersama DELOS!

Masakan udang khas Nusantara memiliki cita rasanya tersendiri dari masing-masing daerah asalnya. Setiap daerah memiliki bumbu khasnya tersendiri yang menjadikan rasa udang lebih beraneka. Jadi, resep udang mana yang akan ada coba masak di rumah?

Mari kita dukung peningkatan produksi udang Indonesia di tahun 2024 bersama DELOS. DELOS bersama petambak berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan praktik udang yang berkelanjutan.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia. Kunjungi www.delosaqua.com atau hubungi contact@delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
06Mar
AquacultureTips

5 Hal Penting dalam Budidaya Udang Vaname yang Harus Diketahui

important aspects in vannamei shrimp farming
Hal-Hal Penting dalam Budidaya Udang Vaname

Sebelum melakukan budidaya, petambak harus mengetahui hal penting dalam budidaya udang vaname. Hal ini bertujuan agar budidaya yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan panen yang sesuai harapan. Mengingat udang menjadi salah satu komoditas penting dalam industri perikanan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menetapkan target ambisius terkait produksi udang vaname, yaitu mencapai 2 juta ton di tahun 2024. Untuk mencapainya, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan para petambak. Berikut adalah poin-poin penting yang harus diperhatikan dalam budidaya udang vaname:

Baca Juga: Penggunaan Kapur Dolomit dalam Budidaya Udang: Manfaat dan Implementasinya

Hal-Hal Penting dalam Budidaya Udang Vaname

1. Availability of Water Source

Salah satu aspek krusial dalam budidaya udang vaname adalah keberadaan sumber air yang baik. Udang Vaname membutuhkan kualitas air yang baik untuk pertumbuhan yang optimal. Pastikan air tambak bersih dari kontaminan seperti limbah industri, limbah pertanian, patogen, hingga hama carrier yang dapat merusak kesehatan udang.

Selain itu, penting bagi para petambak untuk melakukan pemantauan secara rutin terhadap parameter-parameter kualitas air setiap harinya. Kondisi parameter kualitas air yang optimal dapat membuat udang tumbuh dengan optimal.

2. Jenis Tambak

Ketika merencanakan pembuatan tambak udang, penting untuk mempertimbangkan jenis tambak yang sesuai dengan anggaran dan tujuan proyek. Ada empat jenis tambak yang berbeda dalam hal teknologi, yaitu tambak ekstensif (tradisional), semi intensif, intensif, dan super intensif.

Tambak ekstensif dikenal dengan padat tebar yang rendah, sehingga memiliki produktivitas yang cenderung rendah juga. Namun, perawatannya lebih mudah dibandingkan dengan jenis tambak lainnya, sehingga risiko penyakit pada udang juga lebih rendah. Biasanya, padat tebar tambak ekstensif adalah <50 udang/m2.

Sementara itu, tambak semi intensif memiliki padat tebar yang lebih tinggi dari tambak ekstensif, namun tidak terlalu padat atau kurang lebih <100 udang/m2.

Tambak intensif umumnya menggunakan kolam tanah langsung, namun dapat dilengkapi dengan lapisan untuk mengurangi erosi tanah. Kolam tambak intensif juga dibuat dengan kedalaman lebih dari 1 meter agar udang dapat bergerak bebas. Padat tebar pada tambak intensif adalah >100 udang/m2.

Sementara tambak super intensif memiliki padat tebar lebih tinggi, yaitu >200 udang/m2. Namun tambak jenis ini memerlukan biaya yang cukup mahal karena kebutuhan akan oksigen yang lebih tinggi sehingga memerlukan banyak alat suplai oksigen. Kedalaman tambak intensif juga harus ditingkatkan menjadi sekitar 2,6 meter agar udang tidak terlalu sesak.

Baca Juga: Tantangan Usaha Budidaya Udang Vaname

3. Pemilihan Benur

Pemilihan benur menjadi hal penting dalam budidaya udang vaname yang harus diperhatikan selanjutnya. Benur yang akan ditebar harus dalam keadaan sehat dan bebas dari penyakit. Untuk itu, benur harus melewati serangkaian tes untuk memastikan hal tersebut.

Sebelum ditebarkan, benur juga harus dalam kondisi bebas stres setelah proses pengiriman. Saat pengiriman, benur akan dianestesi dan perlu dipulihkan sebelum ditebarkan. Proses pemulihan dapat dilakukan dengan memutar-mutar kantong benur. Benur yang dalam kondisi baik akan melawan arus, sementara benur yang mengikuti arus menandakan keadaan stres. Benur yang stres tidak boleh langsung ditebarkan untuk mengurangi tingkat kematian.

Proses pengiriman benur dari hatchery ke tambak merupakan tantangan tersendiri. Benur harus memiliki suplai oksigen yang cukup selama perjalanan agar tetap hidup dan mengurangi stres akibat pengiriman.

4. Pemilihan Pakan

Memilih pakan dengan nutrisi yang sesuai merupakan hal penting dalam budidaya udang vaname yang harus diperhatikan oleh semua petambak. Berbagai jenis pakan tersedia untuk budidaya udang vaname, mulai dari pakan alami hingga pakan buatan.

Pastikan pakan yang Anda pilih memiliki kandungan nutrisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan udang pada setiap tahap pertumbuhan. Selain itu, jumlah pemberian pakan dan frekuensi pemberian juga harus diatur dengan baik untuk menghindari overfeeding atau underfeeding.

5. Manajemen Pengelolaan Tambak Selama Budidaya

Manajemen pengelolaan tambak yang baik sangat penting untuk mencapai hasil panen yang optimal. Hal ini meliputi pemantauan secara rutin terhadap kondisi lingkungan tambak, pengendalian penyakit dan predator, manajemen pemberian pakan, serta pemeliharaan infrastruktur tambak. Selain itu, rencana manajemen risiko juga perlu disusun untuk mengantisipasi kemungkinan masalah yang dapat muncul selama budidaya udang.

Baca Juga: Udang Laut atau Udang Tambak? Ini Pertimbangannya!

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Mengetahui hal penting dalam budidaya udang menjadi krusial bagi petambak sebelum melakukan budidaya. Hal ini dilakukan agar budidaya udang yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil panen yang optimal.

Namun, tak perlu khawatir karena DELOS di sini untukmu! DELOS adalah perusahaan aqua-tech yang berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang.

Kami menggunakan pendekatan masalah sosial, lingkungan, infrastruktur, dan peraturan di lokasi tambak yang ditentukan. Selain itu Farm Management yang kami miliki juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkanmu untuk memonitoring kondisi tambak setiap harinya.

DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration untuk membantu partner kami mendapatkan produk-produk dan harga terbaik untuk budidaya udang yang mereka lakukan.

So, contact DELOS at contact@delosaqua.com or submit your inquiries through the contact form on our website www.delosaqua.com. Let’s start Vannamei shrimp farming with DELOS!

Read More
04Mar
Tips

10 Ciri-Ciri Udang Segar dan Tips Memilihnya!

Ciri-ciri udang segar penting untuk Anda ketahui sebelum memutuskan untuk membelinya. Udang adalah makanan laut yang lezat dan sehat untuk dinikmati semua orang di dunia, tetapi memastikan kesegaran udang yang dikonsumsi penting untuk dilakukan.

Saat memberli udang, ada beberapa hal yang eprlu diperhatikan untuk mengetahui apakah udang tersebut masih segar atau tidak. Warna, tekstur, bau, dan kondisi fisik udang menjadi indikator utama yang perlu diperhatikan.

Dengan memahami ciri-ciri udang segar, Anda dapat mengambil keputusan yang tepat saat membelinya. Hal ini untuk memastikan Anda mendapatkan udang dengan kualitas terbaik sekaligus memastikannya sehat dan aman.

Lantas, bagaimana ciri-ciri udang segar yang harus Anda ketahui sebelum membelinya? Baca selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Stres pada Udang Vaname

Ciri-Ciri Udang Segar

1. Warna Cerah

Ciri-ciri udang segar yang pertama dan paling penting adalah kecerahan warna tubuh udang. Hal ini karena warna udang berhubungan langsung dengan kesegarannya. Udang yang segar biasanya memiliki warna merah muda bening atau keabu-abuan.

2. Bertekstur Keras

Tekstur keras dan agak kenyal saat disentuh menjadi ciri lain udang segar yang dapat Anda jadikan patokan. Tekstur udang segar harus keras dan tidak berlendir. Jika udang berlendir atau lembek, bisa jadi udang tersebut sudah tidak segar atau mungkin sudah membusuk.

3. Bau Ringan

Ciri-ciri udang segar selanjutnya adalah memiliki bau amis yang ringan. Jika udang memiliki bau amis yang kuat, ini merupakan indikasi bahwa udang tersebut tidak segar. Jadi pastikan bau amis udang yang anda pilih tidak terlalu menyengat.

4. Mata Jernih

Udang segar memiliki mata yang jernih dan cerah, tanpa kekeruhan atau perubahan warna. Mata udang adalah indikator yang baik tentang kesegarannya karena cenderung keruh jika udang didiamkan terlalu lama setelah dipanen. Jika mata udang keruh atau rusak, hal ini dapat mengindikasikan udang sudah tidak segar lagi.

5. Cangkang Utuh

Ciri-ciri udang segar selanjutnya yaitu memiliki cangkang yang utuh dan tidak menunjukkan tanda-tanda retak atau rusak. Udang yang yang baru saja ditangkap memiliki cangkang yang mengkilat dan halus. Jika kulit udang retak atau rusak, berarti udang sudah tidak segar.

6. Ekor Kencang

Ekor udang yang kencang dan melengkung rapat, menandakan kesegarannya. Jika Anda mendapatkan udang dengan ekor yang sudah mengendur, bisa jadi udang tersebut sudah tidak lagi segar. Oleh karena itu, perhatikan ekor udang juga sebelum membelinya.

7. Tidak Ada Bintik Hitam

Udang segar seharusnya tidak memiliki bintik hitam di badannya. Bintik hitam ini mengindikasikan pembusukan. Jika Anda menemui udang di pasar maupun swalayan yang memiliki bintik hitam di badan, berarti udang tersebut sudah tidak segar dan sudah terpapar bakteri.

8. Tidak Menguning

Udang yang segar cenderung berwarna abu-abu transparan. Jika Anda menemui udang dengan tubuh yang menguning, hal tersebut menunjukkan ciri-ciri udang sudah tidak segar dan mengindikasikan pembusukan.

9. Tidak Berbau Amonia

Udang segar seharusnya tidak berbau amonia. Bau amonia ini mengindikasikan bahwa udang sudah tidak segar lagi dan mulai membusuk. Jadi, pastikan Anda memperhatikan bagaimana bau udang sebelum membelinya.

10. Disimpan di Tempat yang Tepat

Ciri-ciri udang segar yang terakhir adalah disimpan di tempat yang tepat, yaitu di lemari es pada suhu 0°C hingga 4°C untuk menjaga kesegaran dan kualitasnya. Menyimpan udang pada suhu yang tepat dapat mencegah pertumbuhan bakteri serta menjaga tekstur dan rasanya.

Baca Juga: Ini Perbedaan Udang Jantan dan Betina

Characteristics of Stale Shrimp

Selain dari segi rasa, udang yang tidak segar juga dapat menimbulkan efek negatif bagi tubuh ketika dikonsumsi. Berikut adalah penjelasan ciri-ciri udang yang tidak segar selengkapnya!

1. Memiliki Bau yang Tidak Sedap

Ciri-ciri udang yang tidak segar yang pertama adalah munculnya bau tidak sedap pada udang. Bau ini biasanya disebabkan oleh pertumbuhan bakteri atau kerusakan pada jaringan tubuh udang.

2. Warna Udang Berubah

Udang segar memiliki warna yang cerah dan transparan. Jika udang sudah mulai berubah warna menjadi keruh, kekuningan, atau bahkan keabu-abuan, ini bisa menjadi ciri udang sudah tidak segar lagi.

3. Udang Bertekstur Lembek

Ketika udang sudah tidak segar lagi, tekstur udang juga akan berubah. Biasanya udang yang sudah tidak segar akan terasa lunak, lembut, dan licin permukaannya. Hal ini disebabkan adanya kerusakan sel atau perubahan fisik akibat pembusukan pada udang.

4. Kulit Udang Bendir

Kulit udang yang berlendir dapat mengindikasikan udang sudah tidak segar lagi. Lendir ini terbentuk akibat pertumbuhan bakteri atau jamur pada permukaan kulit udang yang sudah mulai membusuk.

5. Muncul Bintik Hitam

Munculnya bintik hitam pada kulit udang menjadi ciri-ciri udang tidak segar yang selanjutnya. Bintik hitam ini disebabkan oleh adanya bakteri yang sudah memasuki tubuh udang yang mengakibatkan udang membusuk dan juga mengindikasikan penyimpanan yang kurang baik.

Baca Juga: TIni 11 Ciri-Ciri Udang Sehat dan Sakit

Tips Memilih Udang yang Segar

Untuk memastikan Anda memilih udang yang segar saat berbelanja, Anda dapat mengikuti tipsnya berikut ini:

1. Periksa Warna dan Aroma Udang

Saat memilih udang segar, perhatikan warna dan aromanya. Udang yang segar biasanya memiliki warna yang cerah. Warna yang kusam atau pucat bisa menjadi tanda bahwa udang tersebut tidak segar. Selain itu, aroma udang yang segar adalah aroma laut yang segar dan khas. Hindari udang yang mengeluarkan aroma tidak sedap atau amis, karena bisa menjadi indikasi bahwa udang tersebut sudah lama disimpan atau tercemar oleh bakteri.

2. Cermati Tekstur Udang

Salah satu cara untuk mengecek kesegaran udang adalah dengan memegang atau menekannya secara langsung. Sentuhan pada udang yang segar akan terasa padat dan sedikit kenyal. Ketika ditekan, udang segar cenderung mempertahankan bentuknya dan tidak mudah hancur. Namun, udang yang sudah tidak segar akan terasa lembek dan mengeluarkan air saat ditekan. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa udang tersebut tidak dalam kondisi terbaik.

3. Perhatikan Kelekatan Tubuh

Ketika Anda memilih udang, perhatikan juga kelekatan kulitnya pada tubuhnya. Pada udang yang segar, kulitnya biasanya melekat erat pada dagingnya dan berwarna transparan atau jernih. Hindari udang yang memiliki kulit yang lepas atau terkelupas, karena bisa menandakan bahwa udang tersebut tidak segar atau mungkin telah mengalami kerusakan. Selain itu, pastikan bahwa kepala udang masih terhubung dengan badannya, karena ini juga merupakan indikator segar tidaknya udang.

Pilih DELOS Untuk Manajemen Tambak Udangmu!

Dengan mengetahui ciri-ciri udang segar, Anda bisa yakin bahwa udang yang Anda konsumsi aman dan berkualitas tinggi. Saat membeli udang, pastikan untuk mencari 10 karakteristik di atas untuk memastikan Anda mendapatkan udang segar dan kualitas terbaik.

DELOS adalah pilihan yang tepat untuk Anda yang memiliki tambak udang vaname dan ingin mengeksplor industri akuakultur. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda meningkatkan produktivitas tambak udang Anda.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan Anda untuk memantau kondisi udang di tambak hanya melalui gadget setiap harinya.

Untuk bergabung dengan DELOS, Anda dapat menghubungi contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Pilih DELOS untuk manajemen tambak udangmu!

Read More
01Mar
Kualitas Air

Penggunaan Kapur Dolomit dalam Budidaya Udang: Manfaat dan Implementasinya

kapur dolomit
Sumber: Dokumentasi DELOS

Budidaya udang telah menjadi industri yang semakin penting dalam sektor akuakultur. Untuk mencapai hasil yang optimal, faktor lingkungan yang memengaruhi kesejahteraan udang harus dikelola dengan hati-hati. Pemberian kapur dolomit menjadi salah satu perlakuan umum yang dilakukan untuk mendukung produktivitas tambak.

Kapur dolomit menjadi salah satu aspek penting dari budidaya udang adalah menjaga kualitas air dan pH yang tepat. Berbagai jenis kapur, termasuk kapur dolomit, memainkan peran penting dalam hal ini. Mari kita telusuri lebih lanjut!

Apa Itu Kapur Dolomit?

Dikenal juga sebagai kalsium magnesium karbonat atau CaMg(CO3)2, dolomit memiliki perbedaan yang signifikan dengan kapur pertanian. Dolomit merupakan unsur murni yang kaya akan kalsium dan magnesium, sementara kapur pertanian hanya mengandung kalsium yang berguna untuk menangani keasaman tanah. Kehadiran dolomit sangat penting untuk kesuksesan dalam budidaya, terutama dalam budidaya udang.

Dolomit diproduksi melalui proses yang dikenal sebagai dolomitisasi, yang memiliki komposisi serupa dengan batu kapur atau kalsit. Penggunaan kapur dalam budidaya udang juga membantu menyelesaikan masalah terkait alkalinitas, stabilitas pH, dan penguraian bahan organik dalam media budidaya.

Kapur dolomit memiliki kandungan magnesium dan kalsium yang tinggi, yang dapat mengatasi berbagai masalah termasuk keasaman tanah, racun tanah, porositas tanah, dan ketersediaan unsur hara. Sementara itu, kapur pertanian hanya memiliki kalsium yang digunakan untuk menangani keasaman tanah.

Baca Juga: Pentingnya Mineral dalam Budidaya Udang Vaname

Manfaat Kapur Dolomit pada Tambak Udang

Derajat keasaman, atau pH, memegang peranan penting dalam stabilitas fisiologi dan metabolisme udang. Kisaran pH yang disarankan untuk air dalam budidaya udang adalah antara 7,8 hingga 8,5. Untuk itu, petambak harus terus menjaga kisaran pH air tambak udang tetap dalam kondisi yang optimal. Salah satunya adalah dengan menambahkan kapur dolomit ketika diperlukan.

Kapur dolomit memiliki fungsi utama dalam meningkatkan pH baik dalam air maupun tanah. Cara kerja kapur adalah dengan mengikat ion hidrogen (H), sehingga mengurangi tingkat keasaman dalam air dan tanah. Kapur dapat diberikan langsung ke air, ditaburkan ke tanah, atau dicampurkan ke dalam pakan udang. Berikut selengkapnya:

1. Meningkatkan Alkalinitas

Manfaat kapur dolomit untuk tambak udang yang pertama adalah meningkatkan alkalinitas tambak yang berada di bawah ambang batas optimal. Alkalinitas air tambak sebaiknya berkisar antara 130-180 ppm karena memiliki pengaruh signifikan terhadap stabilitas pH.

Kenaikan alkalinitas berdampak pada kontrol pH dan konsentrasi kalsium. Alkalinitas yang mencukupi mampu menjaga fluktuasi pH antara pagi dan sore hari dalam kisaran 0,2 hingga 0,5. Perubahan pH sebaiknya tidak melebihi 0,5. Perubahan yang terlalu drastis dapat mengakibatkan udang mengalami stres dan berhenti makan.

2. pH Stabilization of Water

Satu aspek krusial dalam budidaya udang adalah menjaga pH air yang tepat. Perubahan pH yang signifikan dapat mengganggu keseimbangan biologis dalam lingkungan akuatik dan berdampak negatif pada kesehatan udang. Kapur dolomit dapat digunakan untuk mengatasi fluktuasi pH dengan bertindak sebagai penyangga pH. Ia mampu mengikat asam yang ada dalam air dan mencegah penurunan pH yang tajam.

3. Providing Calcium and Magnesium

Kapur dolomit memberikan sumber kalsium dan magnesium yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan udang. Kalsium adalah unsur esensial dalam pembentukan kulit dan cangkang yang kuat, sementara magnesium diperlukan dalam berbagai proses biokimia dalam tubuh udang.

4. Mempercepat Proses Molting

Memberikan perlakuan kapur akan menyediakan sumber kalsium yang diperlukan oleh udang selama proses molting. Semakin sering udang mengalami molting, semakin cepat pertumbuhannya. Untuk mendukung hal ini, kecukupan mineral, terutama kalsium, sangat penting. Kalsium berperan dalam pembentukan dan pengerasan kulit udang yang baru.

Pemberian kapur dapat dilakukan dengan menyebarkannya langsung ke dalam air atau mencampurnya ke dalam pakan. Jika ditambahkan ke dalam pakan, kapur akan meningkatkan kandungan mineral dalam pakan sebagai sumber kalsium untuk memfasilitasi proses molting udang. Pengaturan rasio kalsium terhadap fosfor (Ca/P) dalam pakan juga berkontribusi pada kesehatan kulit udang dan efisiensi pakan.

5. Meningkatkan Kualitas Air

Pemberian kapur dolomit dalam kolam budidaya udang dapat membantu mengendalikan kadar logam berat dan toksin yang ada dalam air. Hal ini membantu menjaga kualitas air yang optimal, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan dan kesehatan udang.

6. Mempercepat Proses Penguraian Bahan Organik

Manfaat kapur dolomit untuk tamabak udang yang utama adalah mempercepat proses penguraian bahan organik, terutama bagi tambak yang memiliki tanah bersifat cenderung asam. Keasaman tanah mengganggu siklus nutrisi yang vital.

Di tambak udang, tanah seringkali mengalami peningkatan tingkat keasaman karena penumpukan bahan organik dari sisa pakan dan limbah metabolisme udang (feses). Hal ini dapat mengakibatkan penurunan produktivitas budidaya dan degradasi kualitas lingkungan sekitar. Proses penguraian bahan organik juga menjadi tidak optimal.

Pemberian kapur juga menjadi solusi bagi tambak dengan air yang terlalu keruh, ditandai dengan rendahnya kejernihan air yang merupakan indikasi pertumbuhan alga yang berlebihan (blooming algae). Kapur membantu meningkatkan penetrasi cahaya matahari ke dalam air, sehingga meningkatkan kejernihan air. Kapur berperan dalam mengikat fosfat dari air, terutama melalui kalsiumnya, yang membatasi proses fotosintesis fitoplankton. Dampaknya, pH air meningkat dan konsentrasi karbon dioksida menurun.

7. Mengontrol Alga

Alga yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan kualitas air dan mengganggu kesejahteraan udang. Kapur dolomit dapat membantu mengendalikan pertumbuhan alga berlebih dengan mengurangi ketersediaan nutrien yang diperlukan oleh alga.

Baca Juga: Mengenal Sampling dalam Budidaya Udang Beserta Manfaatnya

Implementasi dalam Budidaya Udang

Penggunaan kapur dolomit dalam budidaya udang sebaiknya didasarkan pada analisis kualitas air yang teratur. Jumlah kapur dolomit yang dibutuhkan akan bervariasi tergantung pada kondisi air, ukuran kolam, dan spesies udang yang dibudidayakan. Penting untuk bekerja sama dengan ahli atau konsultan akuakultur dalam menentukan dosis yang tepat.

Selain itu, penggunaan kapur dolomit sebaiknya diintegrasikan dengan praktik budidaya yang berkelanjutan. Upaya seperti manajemen pakan yang baik, pemantauan parameter air secara berkala, dan pengelolaan limbah yang tepat akan mendukung efektivitas penggunaan kapur dolomit dalam menjaga lingkungan budidaya yang sehat.

Baca Juga: Menguntungkan! Ini Tips Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok

Budidaya Udang Vaname Lebih Menguntungkan Bersama DELOS!

Kapur dolomit memiliki peran yang signifikan dalam budidaya udang dengan memainkan peran penting dalam mengendalikan pH air, memberikan kalsium dan magnesium, meningkatkan kualitas air, serta mengendalikan pertumbuhan alga berlebih.

Penggunaan kapur dolomit yang tepat dan sesuai kebutuhan dapat berkontribusi pada pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan dalam industri budidaya udang. Bagi Anda yang ingin memulai budidaya udang vaname yang ramah lingkungan dan berlandaskan penelitian sains yang akurat, DELOS adalah partner yang tepat untuk Anda.

DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda meningkatkan produktivitas tambak udang Anda sekaligus mempraktikkan budidaya udang yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Farm management DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan Anda untuk memantau kondisi tambak udang dengan mudah setiap harinya hanya melalui gadget.

Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau klik ikon WhatsApp pada halaman ini untuk terhubung langsung dengan kami. Tingkatkan produktivitas tambak Anda bersama DELOS!

Read More
  • 1
  • 2
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top