Daya Saing Udang Indonesia di Pasar Internasional
Sebagai negara kepulauan dengan potensi perikanan yang cukup besar, daya saing udang Indonesia di pasar internasional masih perlu ditingkatkan lagi. Mengingat Indonesia masih berada di bawah negara-negara lain seperti Ekuador, India, Vietnam, dan Thailand.
Berdasarkan volumenya, perkembangan ekspor udang Indonesia terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia menunjukkan pertumbuhan rata-rata produksi udang Indonesia setiap tahunnya mencapai 8,42 persen.
Pertumbuhan produksi yang cukup tinggi ini dihadapkan pada permasalahan persaingan dengan negara-negara lain dan juga adanya fluktuasi harga. Lantas, bagaimana daya saing udang Indonesia sesungguhnya di pasar internasional?
Baca Juga: Ingin Mendapatkan Sertifikasi Fair Trade? Berikut Caranya!
Daya Saing Udang Indonesia di Pasar Internasional
Perdagangan internasional komoditi udang terus mengalami pertumbuhan yang signifikan dari tahun ke tahun. Kecenderungan pertumbuhan nilai perdagangan internasional ini diperkirakan akan terus berlanjut ke depannya karena semakin tingginya permintaan negara-negara importir udang.
Jepang yang menjadi negara dengan konsumsi udang terbesar telah menghabiskan sebanyak US$ 6,5 milyar untuk mengekspor udang. Nilai ini berada di atas Amerika Serikat yang mengalokasikan dana sebesar US$ %,4 milyar pertahunnya. Belum lagi negara-negara lain seperti Swiss, Jerman, Singapura, dan lain-lain.
Di pasar Amerika Serikat, Indonesia menempati urutan ketiga sebagai pemasok udang terbesar setelah India dan Ekuador. Selama periode Juni-Juli 2022, Indonesia mengalami penurunan tren ekspor udang ke AS, yaitu pasa Juni 2022 Indonesia memasok sebanyak 10.486 MT dan pada Juli 2022 mengalami penurunan menjadi 9.910 MT.
Menurunnya nilai ekspor tersebut disebabkan oleh udang Indonesia yang dikalahkan oleh udang Ekuador yang memiliki harga yang lebih rendah. Peningkatan nilai produksi udang di Ekuador didorong oleh adanya manajemen tambak yang baik dan dukungan sepenuhnya dari pemerintah dan juga para peneliti universitas setempat, sehingga biaya produksi menjadi lebih rendah dan harga udang yang diekspor menjadi lebih murah.
Meskipun dari segi geografis dan luas tambak Indonesia mengungguli Ekuador. Namun, banyak produsen udang di Indonesia yang belum bisa memanfaatkan lahan secara produktif dan berkelanjutan. Selain itu, Indonesia juga harus berfokus pada serangan penyakit dan mengutamakan efisiensi budidaya.
Baca Juga: Efisiensi FCR Udang Vaname untuk Sukseskan Budidaya
Keunggulan Udang Indonesia
1. Kualitas Unggul dari Alam Indonesia
Salah satu kekuatan utama udang Indonesia adalah lingkungan alaminya yang mendukung pertumbuhan udang berkualitas tinggi. Kondisi perairan yang memadai memberikan lingkungan ideal bagi budidaya udang. Dengan teknik budidaya yang terus ditingkatkan dan dukungan dari stakeholder, petambak udang di Indonesia bisa mendapatkan udang dengan kualitas terbaik.
2. Meningkatnya Kesadaran Terhadap Budidaya Keberlanjutan
Semakin hari semakin banyak petambak udang di Indonesia yang menyadari betapa pentingnya melakukan praktik budidaya berkelanjutan dan mematuhi standar internasional. Komitmen terhadap praktik budidaya ramah lingkungan, pemantauan ketat terhadap penggunaan pakan dan saprotam yang aman, serta kepatuhan terhadap regulasi keamanan pangan dapat menaikkan tingkat kepercayaan pasar internasional terhadap udang Indonesia.
3. Diversifikasi Produk
Indonesia tidak hanya mengandalkan kualitas udangnya, tetapi juga mengedepankan diversifikasi produk dan kreativitas dalam pemasaran. Berbagai inovasi dalam produk olahan udang, seperti udang beku, udang dalam bentuk head-on, udang dalam bentuk headless, udang kupas, hingga udang beku kering telah memberikan pilihan yang lebih luas bagi pasar global.
4. Kolaborasi Industri dan Dukungan Pemerintah
Keberhasilan udang Indonesia di pasar internasional juga didorong oleh kolaborasi erat antara pelaku industri udang, pemerintah, dan lembaga terkait lainnya. Dukungan dalam bentuk fasilitasi akses ke pasar internasional, bantuan dalam peningkatan teknologi budidaya, serta regulasi yang mendukung pertumbuhan industri udang, semuanya menjadi faktor penting dalam mempertahankan dan meningkatkan daya saing udang Indonesia di pasar global.
Baca Juga: Jenis-Jenis Produk Udang yang Diekspor
Mulai Ekspor Udang Vaname Anda Bersama DELOS!
Persaingan antar negara untuk mendapatkan tempat di pasar internasional memang tidak bisa dihindari. Untuk memenangkan persaingan ini, produsen udang dan pemerintah Indonesia harus terus bekerja sama dalam melakukan inovasi, meningkatkan kualitas produk, serta mengadaptasi strategi pemasaran guna mempertahankan pangsa pasar.
Selain itu, memilih mitra ekspor yang transparan dan terpercaya juga sangat penting dalam industri ini. Untuk itu Anda dapat memilih DELOS AquaLink sebagai mitra ekspor yang transparan dan terpercaya!
DELOS AquaLink telah memiliki reputasi yang sangat baik di industri ini. Terutama dalam hal budidaya udang berkelanjutan serta transparansi dan ketelusuran produk udang kami.
Segera hubungi tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Mulai ekspor udang vaname Anda bersama DELOS AquaLInk!
__________
Sumber:
Aristiyani, Ririn. (2017). Analisis Daya Saing Udang Indonesia di Pasar Internasional. [Skripsi]. Bandar Lampung: Universitas Lampung
Tajerin.; Muhammad Noor. (2004). Daya Saing Udang Indonesia di Pasar Internasional: Sebuah Analisis Dengan Pendekatan Pangsa Pasar Menggunakan Model Ekonometrika. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 9 No. 2, Desember 2004 halaman 177-91
TROBOS Aqua. (2022). Bangkitnya Udang Ekuador di Pasar As. Majalah TROBOS Aqua edisi 124/15 September - 14 Oktober 2022