logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
April 2024
Home 2024
05Apr
AquacultureTips

Cara Membuat Budidaya Udang Lebih Tahan Terhadap Perubahan Iklim

Melakukan budidaya udang yang lebih tahan terhadap iklim merupakan hal yang paling penting untuk menjaga agar produktivitas yang dihasilkan tetap tinggi. Terlebih lagi, sebagian tambak udang sangat bergantung pada kondisi lingkungan, terutama ketersediaan air bersih pada suhu yang stabil.

Iklim yang fluktuatif sangat mempengaruhi budidaya, terutama dalam hal suhu air, perubahan pola hujan, dan potensi adanya badai. Sementara efek perubahan iklim ini sangat tidak dapat diprediksi. Oleh karea itu, langkah-langkah adaptasi harus diterapkan oleh para petambak demi menjaga budidaya udang yang mereka lakukan lebih tahan terhadap perubahan iklim.

Dikuti dari tulisan Kyra Hoevenaars dan Jonah van Beijnen, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda ikuti untuk membuat budidaya udang lebih tahan terhadap iklim.

Baca Juga: Sertifikasi HACCP: Prosedur, Syarat, dan Cara Memperolehnya

Cara Membuat Budidaya Udang Lebih Tahan Terhadap Iklim

1. Terapkan Manajemen Budidaya yang Baik

Menerapkan manajemen budidaya udang yang baik adalah langkah awal untuk menghadapi perubahan iklim, terutama dalam hal lokasi budidaya udang, memastikan padat tebar yang sesuai, hingga memastikan biosekuritas tambak udang yang Anda miliki.

Kerentanan terhadap penyakit kemungkinan besar akan meningkat dengan perubahan iklim, karena sistem kekebalan udang akan terganggu saat mengalami stres akibat perubahan lingkungan yang signifikan dalam waktu yang relatif cepat. Dengan menerapkan manajemen budidaya udang yang baik, kerentanan terhadap penyakit akibat perubahan iklim dapat dicegah dan diatasi.

2. Lakukan Analisis Berbasis Risiko

Jika Anda baru saja membuka lahan tambak udang baru, analisis berbasis risiko harus dilakukan terkait dengan perubahan iklim dan peristiwa cuaca ekstrem lainnya. Selain pada tambak baru, ini juga dapat diterapkan pada tambak udang lama. Analisis dapat dilakukan dengan memeriksa risiko perubahan iklim, dampak potensial, dan kapasitas mitigasi risiko.

Jika setelah melakukan analisis berbasis risiko, tetapi permasalahan tidak dapat diatasi, pemindahan tambak ke area yang lebih aman harus dipertimbangkan. Biasanya masalah ini dihadapi oleh daerah yang rawan kekeringan dan banjir.

3. Diversifikasi Produk

Diversifikasi produk adalah strategi umum yang digunakan untuk mengurangi risiko terhadap kerugian yang mungkin dihadapi akibat perubahan iklim. Hal ini memungkinkan produksi tetap berlanjut jika salah satu jenis budidaya yang dilakukan gagal.

Diversifikasi hanya berhasil jika spesies yang berbeda tidak terkena bahaya yang sama, misalnya serangan penyakit tertentu. Dari sisi ekonomi, diversifikasi juga membuat sumber pendapatan petambak lebih beragam, menstabilkan produksi, dan dapat pula meningkatkan efisiensi sumber daya.

Selain itu, diversifikasi pasar juga penting untuk dilakukan, yaitu antara opsi lokal, nasional, dan internasional.

Baca Juga: 5 Cara Mengolah Udang Agar Tidak Amis saat Dimasak

4. Manfaatkan Sistem Peringatan Dini

Petambak harus familiar dengan informasi-informasi perubahan iklim dan variasi iklim dari sumber-sumber terpercaya. Mendapatkan informasi yang tepat waktu atau bahkan lebih cepat dapat memungkinkan petambak untuk merespon lebih cepat terhadap risiko yang mungkin dihadapi.

Misalnya dengan memahami prakiraan cuaca dari BMKG. Melalui hal ini, Anda dapat mempersiapkan diri menghadapi cuaca ekstrem yang akan datang, sehingga Anda bisa mengetahui perlakuan apa yang dibutuhkan selanjutnya untuk tambak Anda.

5. Tingkatkan Infrastruktur Tambak

Untuk membuat budidaya udang lebih tahan terhadap perubahan iklim, Anda perlu memperbaiki infrastruktur tambak udang Anda. Misalnya adalah dengan membuat tanggul yang lebih tinggi dan kuat untuk melindungi dari banjir atau membuat kolam tambak yang lebih dalam untuk persiapan menghadapi musim kemarau.

Saat musim hujan tiba, penting untuk memastikan tambak Anda dapat mengalirkan air keluar dari kolam. Untuk itu, penting untuk memastikan pipa dan saluran untuk pemasukan dan pembuangan air, serta drainase bekerja dengan baik.

Saat musim hujan tiba, penting untuk memastikan tambak Anda dapat mengalirkan air keluar dari kolam. Untuk itu, penting untuk memastikan pipa dan saluran untuk pemasukan dan pembuangan air, serta drainase bekerja dengan baik.

6. Kolaborasi dengan Pihak Lain

Sebagian besar langkah adaptasi terhadap iklim tidak dapat diimplementasikan oleh perseorangan. Oleh karena itu, para petambak perlu bekerja sama dan berkolaborasi untuk bersama-sama meraih satu tujuan budidaya yang produktif dan lebih tahan terhadap iklim.

Dengan adanya oranisasi ini, pertukaran pengetahuan dan pengalaman dapat semakin kuat. Selain itu, akses terhadap informasi dan sumber daya yang ada. Sebab, mengambil tanggung jawab kolektif dalam adaptasi perubahan iklim adalah langkah penting dalam membangun budidaya yang lebih tahan terhadap iklim.

Baca Juga: Mulai Budidaya Udang Vaname Anda Bersama DELOS!

Mulai Budidaya Udang Vaname Anda Bersama DELOS!

Untuk bisa melakukan budidaya udang yang lebih tahan terhadap iklim, diperlukan langkah-langkah yang efektif dan efisien. Selain itu, untuk menempuh langkah-langkah ini, diperlukan biaya yang tidak sedikit. Sehingga adanya dukungan pemerintah melalui kebijakan, legislasi, dan dukungan keuangan untuk implementasi langkah-langkah adaptasi akan sangat penting.

Agar tambak udang Anda lebih produktif, Anda dapat mempercayakan manajemen budidaya udang vaname Anda pada DELOS! Dengan tim yang terdiri dari top 99 orang terbaik di Indonesia, DELOS siap membantu Anda untuk mencapai produktivitas panen yang optimal.

Hubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit permasalahan tambak Anda melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mulai budidaya udang vaname Anda bersama DELOS!

___________________________

Sumber Referensi:

Hoevanaars, K. dan Jonah van Beijnen. (2024). Six ways to make your aquaculture operations more climate-resilient. Diakses dari thefishsite.com pada April 2024

Read More
03Apr
Fun Read

8 Rekomendasi Pasar Ikan Segar di Jakarta

Pasar ikan segar di Jakarta merupakan tempat di mana Anda bisa mendapatkan ikan-ikan segar yang baru saja ditangkap oleh para nelayan setempat. Di sini terdapat banyak sekali pilihan makanan laut dengan harga yang cukup terjangkau. Apalagi jika Anda membeli dalam jumlah banyak, Anda mungkin bisa mendapatkan harga yang lebih murah lagi.

Sebagai pusat pemerintahan Indonesia, Jakarta adalah salah satu kota yang ramai dengan berbagai kegiatan ekonomi. Tidak hanya terkenal dengan kawasan perkantoran yang padat dan lalu lintas yang sibuk, Jakarta juga menawarkan pengalaman kuliner laut yang beragam.

Seperti yang kita tahu, Jakarta memiliki wilayah pantai yang luas. Hal ini membuatnya menjadi rumah bagi berbagai pasar ikan yang menarik perhatian. Bahkan, beberapa pasar ikan di Jakarta sudah mendapat pengakuan internasional. Berikut adalah 8 pasar ikan terbesar di Jakarta yang bisa dikunjungi jika Anda mencari berbagai hasil laut dari Jakarta dan sekitarnya!

Baca Juga: 5 Cara Mengolah Udang Agar Tidak Amis saat Dimasak

Rekomendasi Pasar Ikan Segar di Jakarta

1. Pasar Ikan Modern Muara Baru

Pasar Ikan Modern Muara Baru
Pasar Ikan Modern Muara Baru

Pasar Ikan Modern Muara Baru terletak di Penjaringan, Jakarta Utara, dan selesai dibangun pada akhir Desember 2018. Pasar ikan ini merupakan salah satu pasar modern di Jakarta yang mengusung konsep one stop shopping, menyediakan berbagai produk perikanan mulai dari ikan segar hingga olahan yang dapat dinikmati langsung.

Dengan bangunan yang baru, Pasar Ikan Modern Muara Baru dikenal bersih dan higienis. Pengunjung dapat menemukan lebih dari 150 pedagang ikan di sini, membuatnya menjadi tempat yang ideal bagi mereka yang mencari berbagai jenis olahan ikan favorit.

2. Pasar Ikan Muara Angke

Pasar Ikan Muara Angke
Pasar Ikan Muara Angke

Pasar Ikan Muara Angke adalah destinasi yang tak asing bagi para penggemar seafood di Jakarta. Terletak di utara kota, pasar ini menyajikan berbagai jenis ikan, udang, kepiting, dan kerang segar bagi pecinta hidangan laut. Pengunjung dapat memilih langsung ikan dari perahu nelayan yang baru saja kembali dari laut, sehingga memastikan kualitas bahan yang segar.

Selain berbelanja, pengunjung juga dapat menikmati berbagai hidangan laut di warung-warung sekitar pasar. Pukul 20.00-21.00 WIB menjadi waktu yang tepat untuk mengunjungi pasar ini, karena saat itulah ikan laut baru turun dari kapal nelayan dengan harga yang mungkin lebih terjangkau dibandingkan tempat lain. Jika ingin menikmati olahan ikan langsung, banyak pengolahan ikan dan restoran tersedia di sekitar Pasar Muara Angke untuk memuaskan selera pengunjung.

3. Pasar Ikan Cilincing

Pasar Ikan Cilincing
Pasar Ikan Cilincing

Pasar Ikan Cilincing, yang terletak di Jakarta Utara, menawarkan beragam pilihan bagi para pengunjung yang mencari ikan segar atau olahan ikan yang terjangkau dan berkualitas. Pasar ini tidak hanya terkenal dengan harga yang terjangkau, tetapi juga memiliki berbagai jenis ikan, mulai dari yang umum hingga eksotis.

Pengunjung dapat memilih untuk membawa pulang ikan segar atau menikmati hidangan laut di warung-warung sekitar pasar. Selain berbelanja ikan, pengunjung juga dapat menikmati destinasi wisata pesisir di sekitar Jakarta. Di Pasar Ikan Cilincing, pengunjung juga dapat menyaksikan proses pelelangan ikan, menambah pengalaman baru selama berkunjung.

4. Pasar Ikan Mayestik

Mayestik Fresh Fish Market in Jakarta
Pasar Ikan Mayestik

Pasar Ikan Mayestik telah menjadi salah satu ikon pasar ikan yang legendaris sejak tahun 1981. Terletak di Jakarta Selatan, pasar ini menjadi tujuan favorit para penggemar hidangan laut. Selain menjual berbagai jenis ikan segar, Pasar Ikan Mayestik juga menawarkan olahan ikan asap dan ikan kering yang sudah siap santap.

Pengunjung dapat menemukan beragam lapak ikan yang menawarkan berbagai pilihan produk laut segar. Di Pasar Ikan Mayestik, pengunjung dapat menjelajahi blok demi blok yang khusus disediakan untuk para penjual ikan dan hasil tangkapan laut lainnya.

Baca Juga: 3 Resep Udang Asam Manis untuk Sahur dan Berbuka Puasa

5. Pasar Ikan Glodok

Glodok Fresh Fish Market in Jakarta
Pasar Ikan Glodok

Terletak di pusat Kota Tua Jakarta, Pasar Ikan Glodok menawarkan pengalaman berbelanja ikan yang unik dengan sentuhan budaya Tionghoa dan Indonesia. Di sini, pengunjung dapat menemukan berbagai jenis ikan, seafood kering, dan produk laut lainnya dalam suasana belanja yang khas dan berbeda.

Selain berbelanja, pengunjung juga dapat menikmati berbagai olahan seafood yang dijual di warung-warung makan laut di sekitar pasar. Warung-warung ini menyajikan hidangan khas dengan cita rasa otentik yang menggabungkan keunikan budaya Tionghoa dan Indonesia.

6. Pasar Ikan Kramat Jati

Pasar Ikan Kramat Jati
Pasar Ikan Kramat Jati

Pasar Ikan Kramat Jati, yang terletak di bagian timur Jakarta, menawarkan berbagai pilihan ikan segar dengan harga yang bersaing. Kebersihan pasar ini menjadi salah satu daya tarik utamanya, menciptakan lingkungan yang menyenangkan bagi pengunjung. Saat menjelajahi gang-gang pasar yang bersih dan rapi, pengunjung dapat menikmati aroma segar dari hasil laut yang ditawarkan.

Para pedagang di Pasar Ikan Kramat Jati dikenal ramah dan berpengetahuan tentang produk mereka. Mereka siap memberikan informasi tentang berbagai jenis ikan dan saran tentang cara memasaknya, membantu pengunjung dalam menemukan pilihan terbaik sesuai kebutuhan mereka.

7. Pasar Ikan Modern Marunda

Modern Marunda fresh Fish Market in Jakarta
Pasar Ikan Modern Marunda

Pasar Ikan Modern Marunda adalah salah satu pasar ikan terbaru di Jakarta yang menawarkan suasana modern dan fasilitas lengkap. Terletak di utara Jakarta, pasar ini didesain untuk memberikan kemudahan bagi pembeli dalam mencari ikan segar dan berbagai jenis seafood lainnya.

Di sekitar pasar, terdapat sejumlah toko dan restoran yang menyajikan hidangan laut lezat yang dapat dinikmati langsung setelah berbelanja. Bagi yang ingin membeli dan menikmati olahan ikan segar, disarankan untuk datang pada pagi hari agar mendapatkan pilihan terbaik.

8. Pasar Ikan Jatinegara

Jatinegara Fish Market
Jatinegara Fish Market

Pasar Ikan Jatinegara, salah satu pasar ikan terkenal di Jakarta, menawarkan berbagai jenis ikan segar, baik dari laut maupun sungai, dengan harga yang terjangkau. Jika Anda ingin membeli langsung dari nelayan, disarankan untuk datang pada pukul 06.00 WIB saat aktivitas pasar baru dimulai. Selain itu, pasar ini juga menyediakan berbagai olahan ikan dan bahkan ikan hias untuk menghiasi aquarium di rumah Anda.

Baca Juga: 4 Kesalahan Mengolah Udang yang Harus Anda Hindari

Dukung Para Petambak dan Nelayan di Indonesia!

Pasar ikan di Jakarta memiliki sejarah yang panjang dan beberapa di antaranya baru saja dibangun. Mengunjungi pasar ikan di Jakarta tidak hanya memenuhi kebutuhan akan ikan segar, tetapi juga memberikan pengalaman kuliner yang memuaskan dan memanjakan perut. Setiap pasar ikan memiliki keunikan dan daya tariknya sendiri, terutama bagi pecinta seafood yang ingin merasakan cita rasa tak terlupakan ketika berkunjung ke Jakarta.

Sebagai negara dengan luas laut yang besar, kita beruntung bisa menikmati beragam olahan ikan segar di pasar-pasar ikan Jakarta dan daerah lainnya. Jadi, yuk terus dukung para petambak dan nelayan yang telah menyediakan ikan-ikan segar untuk kita setiap harinya! www.delosaqua.com.

Read More
01Apr
Shrimp Export

Sertifikasi HACCP: Prosedur, Syarat, dan Cara Memperolehnya

Sertifikasi HACCP menjadi salah satu sertifikasi yang harus Anda miliki jika ingin melakukan ekspor udang ke luar negeri. Beberapa negara seperti Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat mewajibkan pengekspor memiliki sertifikasi ini.

Sertifikasi HACCP atau Hazard Analysis and Critical Control Point merupakan sertifikasi keamanan pangan untuk mendeterminasi bahaya keamanan pangan dan menerapkan kendali untuk memastikan produk yang dihasilkan aman.

Lantas, bagaimana cara memperoleh sertifikasi HACCP? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Baca Juga: Sertifikasi CBIB untuk Budidaya Udang dan Cara Mendapatkannya

Apa itu Sertifikasi HACCP?

Sertifikasi HACCP atau Hazard Analysis and Critical Control Point adalah sertifikasi yang ditujukan untuk memastikan tingkat keamanan dari produk pangan yang akan dipasarkan, baik di dalam negeri maupun diekspor ke luar negeri. 

Metode sertifikasi HACCP sudah diakui internasional dan menjadi standar dari semua perusahaan pangan di dunia. Namun, untuk mendapatkan sertifikasi ini, perlu dilakukan identifikasi, analisis, serta mengelola faktor risiko yang dapat membahayakan konsumen selama proses produksi berlangsung.

Metode peniliaian sertifikasi ini dimulai dari pemilihan bahan baku yang berkualitas dan aman, produksi, hingga ke penanganan distribusi produk ke konsumen. Sebab, sertifikasi ini menjadi jaminan jika produk pangan yang dipasarkan sudah aman untuk dikonsumsi.

Persyaratan Dokumen untuk Sertifikasi HACCP

Sebelum mengajukan sertifikasi HACCP, Anda perlu menyiapkan dokumen-dokumen yang meliputi:

  1. Nomor Induk Berusaha (NIB)
  2. Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP)
  3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
  4. Panduan Mutu yang telah divalidasi
  5. Rekaman Audit Internal

Baca Juga: Mudah! Ini Panduan Ekspor Udang ke Uni Eropa

Prosedur Mendapatkan Sertifikasi HACCP

Untuk memperoleh sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Point, berikut adalah prosedur yang akan Anda lewati:

1. Persiapan

Sebelum mengajukan permohonan sertifikasi HACCP, Unit Pengolahan Ikan (UPI) harus menyiapkan terlebih dahulu seluruh dokumen dan persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi ini agar proses pengajuan berjalan lancar.

2. Mengimplementasikan Sistem HACCP

Sistem HACCP telah dirancang spesifik untuk jenis produk pangan tertentu di mana masing-masing produk pangan memiliki sistem yang berbeda pula. Untuk itu, pastikan Anda telah menerapkan sistem yang sesuai dengan produk Anda.

3. Analisis

Lakukan analisis dan evaluasi internal terkait pengaplikasian sistem HACCP yang telah diterapkan di perusahaan Anda. Namun, jika Anda masih mengalami kesulitan dalam hal pengaplikasian, Anda bisa menggunakan layanan konsultan yang membantu proses evaluasi dan analisis untuk sertifikasi ini.

4. Audit dan Penilaian oleh Tim HACCP

Setelah melakukan analisis dan evaluasi internal, Anda dapat melakukan permohonan sertifikasi HACCP. Kemudian Tim HACCP akan melaksanakan inspeksi dan menugaskan TIm Inspektur Mutu untuk melaksanakan pemeriksaan dokumen, inspeksi lapangan, desk audit, dan melaporkan hasil inspeksi.

Pada tahap inspeksi, tim penilai HACCP akan melakukan peninjauan lokasi produksi secara menyeluruh, wawancara dengan staff untuk memastikan seluruh staff sudah memahami sistem HACCP, memeriksa sampel pangan, dan memberikan ulasan mengenai implementasi HACCP.

5. Hasil Penilaian

Tim auditor dan penilai HACCP akan memberikan catatan berupa kekurangan apa saja yang harus diperbaiki dari pengimplementasian sistem ini. Perusahaan akan diberikan waktu untuk memperbaiki kekurangan yang ada.

Selanjutnya, perusahaan wajib melaporkan kembali ke tim auditor untuk pengecekan ulang dan memastikan sudah ada perbaikan sesuai yang disarankan. Jika perbaikan sudah sesuai, sertifikat akan diterbitkan.

Baca Juga: Ingin Ekspor Udang ke Amerika Serikat? Perhatikan Persyaratannya Berikut Ini

Manfaat Memiliki Sertifikasi HACCP

Memiliki sertifikasi HACCP memiliki beberapa manfaat yang menguntungkan perusahaan Anda, di antaranya:

  1. Meningkatkan kepercayaan konsumen.
  2. Menaikkan citra dari produk tersebut.
  3. Melebarkan jaringan bisnis, bahkan hingga ke luar negeri.
  4. Memberi jaminan akan keamanan dan kualitas produk.
  5. Media untuk promosi produk.

Mulai Ekspor Udang Vaname Anda Bersama AquaLink!

Itulah cara mendapatkan sertifikasi HACCP yang bisa Anda ikuti, terutama jika Anda ingin melakukan ekspor udang ke luar negeri. Sertifikat HACCP untuk perusahaan Anda akan ditetapkan dalam waktu 10 hari sejak permohonan sertifikasi diterima oleh Tim Pengendalian Mutu BKIPM.

Setelah memiliki sertifikasi HACCP, Anda dapat melakukan ekspor udang vaname ke beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok. Selain itu, Anda juga perlu menemukan mitra yang tepat untuk mengekspor udang Anda.

Anda dapat memilih AquaLink sebagai mitra ekspor udang Anda! AquaLink dapat membantu Anda merambah pasar global dengan harga terbaik dan sistem yang transparan.

Segera hubungi Tim DELOS AquaLink melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami di www.delosaqua.com untuk memulai ekspor udang vaname Anda bersama AquaLink!

Read More
30Mar
Fun ReadTips

5 Cara Mengolah Udang Agar Tidak Amis saat Dimasak

ways to process shrimp
Sumber: freepik.com/topntp26

Udang menjadi salah satu menu andalan yang banyak ditawarkan di berbagai tempat makan. Tidak mengherankan memang, pasalnya makanan laut ini memiliki rasa yang lezat jika cara memasak dan mengolah udang dilakukan dengan benar.

Tak hanya itu, udang juga memiliki segudang manfaat untuk kesehatan. Sehingga bagi anda penikmat olahan udang, anda tidak hanya akan mendapatkan makanan yang memanjakan lidah, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh anda.

Namun perlu diingat, untuk mendapatkan manfaat mengonsumsi udang, anda perlu mengetahui cara mengolah udang terlebih dahulu. Berikut kami telah merangkumnya untuk anda.

Baca Juga: 3 Resep Udang Asam Manis Favorite Keluarga

Cara Mengolah Udang Agar Tidak Amis

1. Beli Udang yang Segar

Sebelum mengetahui cara mengolah udang, anda terlebih dahulu harus memastikan untuk membeli udang yang segar dengan kualitas terbaik. Pilihlah udang dengan tekstur yang keras dan aroma yang khas. Sebab, ini menjadi tanda-tanda udang memiliki kualitas yang bagus.

Jika anda membeli udang beku, pastikan udang disimpan di dalam freezer, dikemas dengan rapat, serta tidak ada tanda-tanda kerusakan pada kemasan.

2. Cara Membersihkan Udang

Jika anda membeli udang beku, sebelum membersihkannya, anda harus terlebih dahulu mencairkannya. Cara mencairkan udang beku yang mudah dapat dilakukan dengan memasukkan udang ke dalam mangkuk berisi air dingin selama kurang lebih 20 menit.

Sementara jika udang yang anda beli dalam keadaan segar, anda bisa langsung membersihkannya. Cara membersihkan udang dapat dilakukan dengan membuang bagian kepala dan kaki udang.

Kemudian gunakan pisau tajam untuk membuat sayatan dangkal di sepanjang punggung udang, kemudian buang uratnya. Setelah itu, bilas udang secara menyeluruh dengan air bersih dan tiriskan.

3. Kupas Kulit Udang 

Setelah membuang kaki dan kepala serta membersihkan urat udang, langkah selanjutnya adalah mengupas kulit udang. Cara melakukannya pun cukup mudah, anda dapat memulai dengan memegang badan udang dan perlahan-lahan tarik cangkangnya dengan hati-hati agar daging udang tidak hancur.

Namun, jika kamu menyukai udang yang diolah dengan kulitnya, kamu bisa melewati tahap ini dan membiarkan kulit udang tetap menempel pada tubuhnya.

4. Tambahkan Pesaran Jeruk Nipis

Sama seperti makanan laut pada umumnya, udang juga memiliki bau amis yang khas. Oleh karena itu cara mengolah udang agar tidak amis dapat dilakukan dengan menambahkan perasan jeruk nipis yang dapat membantu menyamarkan bau amis tersebut.

Saat menambahkan perasan jeruk nipis, jangan lupa untuk mendiamkannya terlebih dahulu selama 10 hingga 15 menit agar aroma amis udang benar-benar hilang.

5. Jangan Memasak Udang Terlalu Lama

Setelah udang dibersikan dengan sempurna, cara mengolah udang selanjutnya adalah dengan memastikan agar udang tidak overcooked atau terlalu lama dimasak. Sebab, memasak udang yang terlalu lama dapat menghilangkan nutrisi di dalamnya dan membuat daging udang menjadi alot.

Baca Juga: Resep Masakan Udang Goreng Krispi yang Mudah Dimasak di Rumah

Penuhi Kebutuhan Udang Anda Bersama DELOS AquaLink!

Sejak lama, udang menjadi menu makanan laut yang digemari banyak orang. Baik saat makan di restoran maupun memasaknya sendiri di rumah. Namun, jika memasaknya sendiri di rumah, anda harus memastikan cara mengolah udang yang baik dan benar agar nutrisi di dalamnya tidak hilang.

DELOS adalah jawaban yang tepat jika anda membutuhkan pemasok udang dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau.

Melalui DELOS AquaLink, anda bisa mendapatkan udang dengan harga terbaik dan kualitas yang tak perlu diragukan lagi. Tak hanya itu, kami juga dapat membantu anda menyediakan berbagai kebutuhan tambak lainnya, seperti obat-obatan, pakan, logistik, dan sebagainya.

Untuk menjadi bagian dari AquaLink, kamu bisa langsung menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mari bermitra dengan kami!

Read More
27Mar
AquacultureTips

Apa Itu Istilah MBW dalam Budidaya Udang dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Dalam budidaya udang, banyak dikenal istilah-istilah penting yang harus petambak ketahui, salah satunya adalah MBW atau Mean Body Weight. Istilah MBW mengacu pada berat rata-rata udang vaname per ekor yang dihasilkan dari sampling dalam periode tertentu.

MBW dalam budidaya udang memegang peran penting untuk keberlangsungan budidaya. Sebab, MBW juga digunakan sebagai dasar untuk menghitung berbagai aspek pertumbuhan lain pada udang. Misalnya untuk menghitung ADG (average daily growth) dan biomassa.

Lantas, bagaimana cara menghitung MBW udang vaname? Yuk, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

 Baca Juga: Harga Udang Vaname Terbaru di Indonesia

Apa Itu MBW Udang?

mbw in shrimp farming
Sumber: Dokumentasi DELOS

Jika kamu sudah lama terjun ke dalam industri akuakultur, khususnya budidaya udang, terdapat banyak istilah-istilah unik di dalamnya yang umumnya berbentuk singkatan. Mulai dari ABW, MBW, FCR, SR, dan masih banyak lagi.

Istilah MBW berasal dari mean body weight yang berarti berat rata-rata. Dalam budidaya udang, MBW merupakan berat rata-rata udang per ekor yang didapatkan dari sampling secara rutin selama budidaya udang berlangsung.

Tujuan dilakukannya perhitungan MBW ini adalah untuk mengetahui kondisi dan pertumbuhan udang. Selain itu, jika udang terserang penyakit tertentu juga dapat diketahui dari sampling yang dilakukan secara rutin ini dengan melihat adanya anomali dari pertumbuhannya.

Selain itu, jika terdapat anomali dalam perkembangan udang atau bahkan udang terserang penyakit, juga dapat diketahui melalui adanya kondisi MBW yang tidak normal sebagai deteksi dini sebelum dilakukannya penelitian lebih lanjut.

Baca Juga: Jenis-Jenis Pakan Udang Vaname yang Baik Agar Udang Cepat Besar

Bagaimana Cara Menghitung MBW Udang?

Cara menghitung MBW udang cukup mudah untuk dilakukan, langkah pertama adalah dengan mengambil sampling udang secara acak di beberapa titik anco yang ada di petakan kolam yang sama. Udang yang berhasil diambil kemudian ditimbang dan dihitung jumlahnya.

Setelah menghitung masing-masing berat dan jumlah udang dalam sampling, selanjutnya kamu bisa menggunakan rumus khusus yaitu dengan membagi total berat udang dengan jumlah udang yang ditimbang secara keseluruhan.

Sederhananya, rumus MBW udang adalah sebagai berikut:

mbw udang adalah

Mudah bukan cara menghitung MBW udang? Namun, perlu diingat sampling harus dilakukan di tempat yang sama pada setiap petakan kolamnya. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dalam pengukuran pertumbuhan dan perkembangan udang.

Baca Juga: 10 Jenis-Jenis Udang untuk Budidaya dan Aquascape

Bertambak Lebih Mudah Bersama Farm Management DELOS

MBW udang bisa dibilang menjadi salah satu perhitungan penting selama budidaya berlangsung. Sebab, dengan menghitung dan mengetahui MBW udang, para petambak dapat mengetahui bagaimana pertumbuhan dan perkembangan udang mereka.

Jika kamu memiliki tambak udang dengan skala intensif atau bahkan super intensif, pengelolaan tambak udang termasuk di dalamnya perhitungan terkait MBW dan sebagainya akan sedikit merepotkan.

Akan tetapi, kini kamu tak perlu khawatir karena DELOS siap untuk membantumu mengelola tambak udang yang kamu miliki. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Farm Management DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm technician untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Bingung masalah supply untuk kebutuhan tambak? DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration, loh. Kami dapat membantu menghubungkan kamu dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Kamu dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang Farm Management dan program Supply Chain Integration kami. Percayakan manajemen tambakmu pada DELOS!

Read More
25Mar
Kualitas Air

Mengenal Jenis-Jenis Plankton di Tambak Udang

jenis-jenis plankton
Sumber: Dokumentasi DELOS

Jenis-jenis plankton di tambak udang cukup beragam keberadaannya. Meskipun berukuran mikroskopis, plankton memiliki peran dan pengaruh yang besar dalam ekosistem tambak udang. Oleh karena itu keberadaannya harus selalu dikontrol.

Jenis plankton yang beragam di tambak udang menunjukkan bahwa kondisi lingkungan tambak yang stabil dan baik. Namun, perlu diingat jika tidak semua plankton berdampak baik bagi ekosistem tambak dan pertumbuhan udang.

Artikel ini akan membahas apa itu plankton, jenis-jenis plankton yang ada di tambak udang beserta pengaruhnya terhadap kualitas air tambak, serta jenis plankton yang dapat memberikan manfaat atau merugikan tambak udang.

Mengenal Apa Itu Plankton?

Plankton adalah kumpulan organisme kecil yang melayang atau melayar di dalam air. Mereka umumnya tidak mampu bergerak melawan arus air secara aktif, bergantung pada pergerakan air untuk berpindah tempat.

Plankton dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu zooplankton (plankton hewan) dan fitoplankton (plankton tumbuhan). Keduanya memiliki peran penting di ekosistem perairan tambak udang, salah satunya sebagai sumber pakan udang alami.

Baca Juga: Penggunaan Kapur Dolomit dalam Budidaya Udang: Manfaat dan Implementasinya

Jenis-Jenis Plankton di Tambak Udang dan Pengaruhnya Terhadap Air

a. Fitoplankton

Fitoplankton adalah kelompok plankton yang terdiri dari mikroalga dan cyanobacteria. Mereka berperan dalam produksi oksigen melalui fotosintesis dan menyediakan sumber makanan untuk zooplankton. 

Namun, jika pertumbuhan fitoplankton tidak terkendali, mereka dapat menyebabkan masalah di tambak udang. Pertumbuhan berlebih fitoplankton bisa menyebabkan penurunan oksigen terlarut di air (hipoksia) dan memengaruhi kualitas air. Ini dapat merugikan udang karena mereka membutuhkan air yang cukup oksigen untuk bernapas.

b. Zooplankton

Zooplankton adalah plankton yang terdiri dari beragam hewan mikroskopis seperti copepoda, rotifera, dan larva kerang. Mereka menjadi pakan udang di tambak udang.

Keberadaan zooplankton yang cukup dalam tambak udang dapat meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan udang. Namun, populasi zooplankton yang terlalu rendah dapat menyebabkan persaingan makanan dan pertumbuhan yang lambat pada udang.

Baca Juga: Pengaruh Komposisi Ion terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Udang Vaname

Jenis Plankton yang Menguntungkan Tambak Udang

Beberapa jenis plankton yang menguntungkan tambak udang antara lain:

a. Green Algae (Chlorophyta)

Chlorophyta atau dikenal juga sebagai green algae banyak ditemukan di tambak udang karena jenis plankton ini mudah tumbuh di berbagai kondisi lingkungan. Chlorophyta menghasilkan warna hijau muda hingga hijau pada air. 

Seperti namanya, Chlorophyta menghasilkan klorofil yang bermanfaat untuk fotosintesis dan menghasilkan oksigen tambahan di tambak serta dapat menjadi makanan alami bagi udang.

b. Diatom

Diatom atau Bacilliariophyceae adalah jenis fitoplankton yang merupakan sumber makanan penting bagi udang. Mereka mengandung nutrisi seperti asam lemak omega-3 yang mendukung pertumbuhan udang yang sehat.

Jenis Plankton yang Merugikan Tambak Udang

Beberapa jenis plankton yang dapat merugikan tambak udang adalah:

a. Cyanophyta

Cyanophyta atau blue green algae adalah jenis plankton yang dapat menyebabkan perairan berwarna hijau biru bahkan kehitaman. Cyanophyta ini dapat menghasilkan toksin yang dapat meracuni udang di tambak dan dapat menyebabkan “bloom toksik” yang sangat merugikan budidaya.

b. Dinoflagellata

Dinoflagellata beracun dapat menghasilkan toksin yang berasal dari flagela yang dapat membahayakan udang, bahkan membunuhnya. Mereka juga dapat mengganggu kualitas air dengan mengeluarkan limbah yang dapat menyebabkan air berubah warna. Oleh karena itu, presentasi dianoflagellata di tambak tidak boleh lebih dari 5%.

Baca Juga: Pentingnya Mineral dalam Budidaya Udang Vaname

Budidaya Udang Vaname Lebih Menguntungkan Bersama DELOS!

Jenis-jenis plankton yang beragam menunjukkan bagaimana kondisi tambak udang. Namun, penting bagi para petambak untuk mengotrol keberadaan plankton ini agar tetap dalam kondisi yang menguntungkan bagi budidaya. Dengan mengelola plankton dengan bijak, tambak udang dapat tetap produktif dan menjaga kualitas air yang optimal, menjaga kesehatan udang, serta mencegah potensi kerugian.

For those looking to start vannamei shrimp farming, DELOS can be your ideal aquaculture partner. DELOS is a science, technology, and operational management-based aqua-tech company that can help you explore new opportunities in aquaculture.

DELOS juga didukung dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm personnel untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau kunjungi website kami di www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan kami. Mulai budidaya udang vaname Anda bersama DELOS!

Read More
22Mar
AquacultureTips

Tips Memilih dan Menentukan Jumlah Kincir Tambak Udang

Kincir tambak udang menjadi salah satu peralatan tambak yang harus ada ketika Anda melakukan budidaya dengan sistem intensif dan super intensif. Kincir yang disebut juga sebagai aerator ini berguna untuk membuat angka DO (dissolved oxygen) dalam kisaran optimal.

Selain itu, kincir tambak udang juga memiliki beberapa fungsi lain, seperti destratifikasi konsentrasi DO di tambak, mengatur endapan sedimen, menstabilkan arus air di kolam, memaksimalkan area pemberian pakan, dan meminimalisir titik mati kolam.

Keberadaan kincir tambak sangatlah krusial, sehingga Anda perlu memastikan telah memiliih kincir yang baik dan memasangnya dalam jumlah yang tepat di tambak udang vaname Anda. Simak tips selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga:  Cara Menghitung Udang Vaname dengan Mudah

Tips Memilih Kincir Tambak Udang

1. Pastikan Kualitas Kincir Tambak Udang

Saat ini, tersedia banyak pabrik kincir baik di dalam maupun di luar negeri yang menawarkan kincir berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Petambak dapat melakukan riset kecil untuk membandingkan kualitas dan harga dari setiap pabrik kincir yang ada. Dengan melakukan riset ini, petambak dapat memperoleh informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat dalam memilih kincir yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

2. Perhatikan Daya Kincir

Kebutuhan akan oksigen dalam setiap tambak dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti padat tebar, luas kolam, dan tahap perkembangan udang (Day of Culture/DoC). Tambak dengan padat tebar tinggi membutuhkan lebih banyak kincir dibandingkan dengan tambak yang padat tebarnya rendah. Ukuran kincir juga harus disesuaikan dengan luas tambak agar distribusi oksigen mencukupi. Hal yang sama berlaku untuk tahap perkembangan udang. Pada tahap awal, ketika udang masih berbentuk benur, kincir yang dibutuhkan mungkin lebih sedikit dibandingkan ketika udang telah tumbuh lebih besar.

Penting untuk memastikan bahwa kincir yang dipilih mampu meningkatkan kadar oksigen dengan baik dan merata di seluruh bagian kolam. Sebagai panduan, kincir dengan kekuatan 1 Horse Power (HP) dianggap ideal untuk menyuplai oksigen bagi setiap 500 kg udang. Selanjutnya, untuk menentukan jumlah kincir yang diperlukan, estimasi total biomassa udang perlu diketahui terlebih dahulu.

3. Pilih Kincir yang Tahan Karat

Kincir tambak sering terpapar air secara langsung, sehingga memerlukan konstruksi dan bahan yang kokoh. Komponen utama yang sangat vital adalah dinamo atau bagian mesin. Oleh karena itu, disarankan untuk memastikan bahwa bagian ini memiliki ketahanan yang baik terhadap paparan air dan tidak mudah berkarat.

4. Pastikan Kincir Memiliki Suku Cadang yang Mudah Ditemukan

Ketika Anda hendak memilih kincir tambak, penting untuk memastikan bahwa suku cadang kincir tersebut mudah ditemukan. Dengan demikian, jika terjadi masalah atau kerusakan pada kincir, Anda dapat segera melakukan perbaikan dan pemeliharaan yang diperlukan.

Baca Juga: Memahami Istilah "Anti-Dumping" dalam Ekspor Udang

Cara Menentukan Jumlah Kincir yang Dibutuhkan

Untuk menentukan jumlah kincir tambak udang, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor seperti luas lahan tambak yang tersedia, padat tebar udang, sumber daya air yang tersedia, dan manajemen tambak udang yang tepat. Berikut adalah cara yang dapat Anda ikuti:

1. Hitung Luas Tambak

Cara menentukan jumlah kincir yang dibutuhkan untuk budidaya udang yang pertama adalah dengan menghitung luas kolam. Sebab, tidak semua kolam memiliki ukuran yang sama. Pastikan Anda juga mengukur besarnya kincir agar pas dengan luas kolam yang Anda miliki.

2. Hitung Padat Tebar Udang

Padat tebar udang vaname juga menjadi salah satu faktor yang menentukan jumlah kincir tambak udang yang Anda perlukan. Semakin tinggi padat tebar, semakin banyak pula kincir yang diperlukan. Hal ini bertujuan agar jumlah oksigen yang diterima udang tetap cukup meskipun dibudidayakan di padat tebar yang tinggi.

3. Tentukan Jumlah Kincir Tambak

Setelah mengetahui luas tambak dan padat tebar udang, selanjutnya Anda dapat menentukan jumlah kincir tambak udang yang Anda perlukan. Hitung jumlah kincir yang dibutuhkan berdasarkan luas kolam dan ukuran kincir. Pastikan setiap area tambak mendapatkan aerasi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan udang yang sehat.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Nafsu Makan Udang Vaname

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Kincir tambak udang menjadi salah satu peralatan tambak udang yang penting untuk digunakan saat budidaya berlangsung. Pasalnya, kincir membuat aerasi di tambak menjadi lebih merata dan udang mendapatkan suplai oksigen yang tercukupi sehingga pertumbuhannya dapat lebih optimal.

Bagi Anda yang masih tidak yakin dengan kebutuhan kincir di tambak udang atau ingin mendiskusikan permasalahan budidaya udang vaname, Anda dapat menghubungi DELOS! DELOS adalah perusahaan aquatech yang dapat membantu Anda mengeksplorasi peluang baru sekaligus menjadikan budidaya udang yang Anda lakukan menjadi lebih produktif.

Hubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau kunjungi website kami di www.delosaqua.com to discuss your vannamei shrimp cultivation issues further.

Read More
21Mar
Aquaculture

Pengaruh Jumlah Pakan Terhadap Laju Pertumbuhan Udang Vaname

Pengaruh jumlah pakan terhadap laju pertumbuhan udang vaname bergantung pada bagaimana manajemen pakan udang vaname diterapkan. Takaran pakan yang diberikan untuk udang di tambak akan relatif berkurang seiring dengan pertumbuhan udang. Sehingga pemberian jumlah pakan yang tepat akan memaksimalkan laju pertumbuhan udang yang dibudidayakan.

Pakan udang vaname menjadi faktor yang sangat penting dalam budidaya, terutama pada sistem intensif dan super intensif. Selain itu, pakan juga menghabiskan hingga 70% dari total biaya yang dikeluarkan selama budidaya. Untuk itu, agar laju pertumbuhan udang vaname dapat lebih maksimal, petambak harus melakukan manajemen pakan yang tepat.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Nafsu Makan Udang Vaname

Pengaruh Jumlah Pakan Udang Terhadap Laju Pertumbuhan

Jumlah pakan udang vaname yang diberikan sehari-hari harus sesuai dengan kebutuhan udang di tambak. Mulai dari nutrisi, jumlah, hingga frekuensinya. Pasalnya, laju pertumbuhan udang dapat dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu genetik dan faktor eksternal seperti nutrisi dalam pakan, padat tebar, dan lingkungan air tambak.

Pemberian pakan yang tepat dapat meningkatkan laju pertumbuhan udang yang berdampak pada meningkatnya berat udang rata-rata (ABW). Sementara sebaliknya, pemberian pakan yang kurang (underfeeding) dapat berdampak pada pertumbuhan udang yang kurang maksimal yang dalam jangka panjang berdampak pada panen yang dihasilkan.

Baca Juga: Fungsi Anco Tambak Udang dan Cara Menggunakannya

Manajemen Pakan Udang Vaname yang Tepat

Untuk memaksimalkan laju pertumbuhan udang vaname, petambak harus memperhatikan beberapa hal berikut ini.

1. Pastikan Mutu Pakan

Untuk mendapatkan laju pertumbuhan yang maksimal, Anda perlu memastikan mutu pakan untuk udang vaname Anda. Pastikan kandungan nutrisi di dalamnya sesuai dengan yang dibutuhkan oleh udang. Selain itu, Anda perlu memastikan reputasi dari merek pakan yang Anda pilih.

2. Simpan Stok Pakan dengan Baik

Cara penyimpanan pakan yang salah dapat menyebabkan pakan menjadi rusak. Untuk itu, Anda harus memastikan stok pakan yang Anda miliki disimpan dengan baik dan sesuai standar. Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan mengikuti anjuran yang tertera pada kemasan.

3. Perhatikan Metode Pemberian Pakan

Metode pemberian pakan juga dapat ebrdampak pada laju pertumbuhan udang vaname. Udang dengan umur yang berbeda memerlukan jenis pakan yang berbeda pula. Jadi, pastikan Anda sudah memberikan pakan sesuai dengan kebutuhan udang Anda.

Baca Juga: Cara Menghitung Udang Vaname dengan Mudah

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Laju pertumbuhan udang secara langsung dipengaruhi oleh pemberian pakan. Baik dari jenis, frekuensi, hingga nutrisi yang diberikan. Untuk itu, Anda wajib memperhatikan manajemen pakan yang Anda terapkan di tambak Anda.

DELOS dapat membantu Anda untuk mengelola tambak udang vaname Anda, terDELOS dapat membantu Anda untuk mengelola tambak udang vaname Anda, termasuk dalam hal manajemen pakan untuk meningkatkan hasil produksi setiap siklusnya. DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang membantu Anda mengeksplorasi peluang di industri ini. masuk dalam hal manajemen pakan untuk meningkatkan hasil produksi setiap siklusnya. DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologi, dan manajeme

Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau kunjungi www.delosaqua.com to discuss your shrimp pond issues. More productive vannamei shrimp farming with DELOS.

Read More
19Mar
AquacultureTips

Cara Menghitung Udang Vaname dengan Mudah

Size udang vaname menjadi salah satu parameter penting untuk menentukan kesuksesan budidaya yang dilakukan. Biasanya, terdapat target size yang harus dicapai ketika DOC tertentu. Untuk itu, petambak harus tahu bagaimana cara menghitung size udang dengan tepat.

Mengetahui cara menghitung size udang vaname dengan tepat dapat memberikan banyak manfaat bagi petambak. Mulai dari perencanaan pakan, penentuan harga jual udang saat panen, hingga mengetahui apakah budidaya udang yang sudah tepat atau tidak.

Bagi Anda yang belum memahami apa itu size udang vaname, berikut kami telah merangkumnya untuk Anda.

Baca Juga: Memahami Istilah "Anti-Dumping" dalam Ekspor Udang

Apa itu Size Udang Vaname?

Size dalam budidaya udang menjadi salah satu indikator keberhasilan budidaya yang dilakukan. Sebab, dengan mengetahui size udang, Anda dapat mengetahui berapa keuntungan yang Anda dapatkan dalam satu siklus karena size juga menjadi patokan harga jual ke suplier.

Size udang vaname merupakan sistem ukuran berdasarkan jumlah udang dalam setiap 1 kilogram. Semakin kecil angka size, semakin berat dan besar udang yang dihasilkan. Misalnya udang size 20 berarti dalam 1 kilogram terdapat 20 ekor udang.

Biasanya saat budidaya, udang size 100 sudah memiliki nilai jual, sehingga dilakukan panen parsial. Selanjutnya petambak dapat melakukan panen saat udang memasuki size 90, size 50, dan seterusnya.

Baca Juga: 11 Jenis Penyakit Udang yang Sering Terjadi Selama Budidaya

Bagaimana Cara Menghitung Size Udang Vaname?

Cara menghitung size udang vaname tidaklah sulit untuk dipahami. Biasanya, size udang dihitung secara berkala selama budidaya pada DOC tertentu dan ketika panen. Keduanya dilakukan dengan metode sampling.

Setelah mengambil beberapa udang untuk sampling dengan anco maupun jala, Anda dapat menghitung sizenya dengan rumus:

Misalnya, jika dilakukan sampling pada DOC 50 dan didapatkan berat rata-rata udang (Average Body Weight) sebesar 15 gram. Maka, perhitungan size-nya adalah sebagai berikut:

Size = 1000 gram / 15 gram = 66,67

Jadi, size udang yang dihitung adalah 66,67 ekor/kg

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Air Tambak Udang?

Tips Mencapai Size Udang yang Optimal

1. Memastikan Kualitas Air Tetap Optimal

Tips untuk mencapai size udang yang optimal yang pertama adalah dengan memastikan semua parameter kualitas air selalu dalam kisaran optimal. Kualitas air yang buruk dapat menyebabkan udang sulit tumbuh dengan baik. Terlebih lagi jika terjadi perubahan air yang mendadak dapat menyebabkan udang menjadi stres.

2. Pilih Benur Berkualitas Tinggi

Pada dasarnya pemilihan benur berkualitas tinggi menjadi kunci keberhasilan budidaya udang vaname. Termasuk untuk mencapai size udang yang optimal. Pemilihan benur yang kurang tepat dan tidak memiliki sertifikasi membuat udang lambat besar atau bahkan lebih rawan terserang penyakit sehingga sulit untuk mencapai size yang optimal.

Selain itu, petambak juga harus melakukan penebaran benur udang yang kurang tepat dapat menyebabkan udang tidak tumbuh dengan optimal. Misalnya terlalu banyak menerima intensitas matahari secara langsung, menebarkan benur begitu saja tanpa melakukan adaptasi sebelumnya, tidak memperhatikan kualitas air, dan menebarkan benur melebihi kapasitas.

3. Terapkan Manajemen Operasional Terbaik

Menerapkan manajemen operasional tambak udang yang baik juga dapat menjadi salah satu faktor optimalnya size udang vaname atau tidak. Manajemen operasional yang dimaksud termasuk manajemen pemberian pakan, kualitas air,hingga pemeliharaan udang di tambak sehari-hari.

4. Pastikan Nutrisi Udang Terpenuhi

Saat melakukan budidaya udang vaname berskala intensif hingga super intensif, pemberian pakan dan nutrisi pendukung lainnya penting untuk menentukan pertumbuhan udang yang optimal. Pastikan Anda memberikan pakan sesuai dengan umur udang, baik dari segi komposisi nutrisi maupun jumlah pakan yang diberikan.

5. Lakukan Sampling Secara Rutin

Untuk memantau pertumbuhan size udang Anda dan mengetahui apakah udang Anda tumbuh dengan optimal atau tidak, Anda perlu melakukan sampling secara rutin. Sampling ini sangat bermanfaat untuk mengecek kondisi udang Anda secara keseluruhan, termasuk dalam hal kesehatan.

Baca Juga: Pengaplikasian Biosecurity yang Tepat untuk Tambak Udang

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Menghitung size udang vaname menjadi hal yang mudah untuk dilakukan jika Anda telah mengetahui bagaimana caranya. Selain itu, Anda perlu memastikan untuk terus memantau laju pertumbuhan udang Anda selama budidaya.

DELOS dapat membantu Anda untuk mengelola tambak udang vaname Anda, termasuk meningkatkan hasil produksi di setiap siklusnya. DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda mengeksplorasi peluang di industri ini.

Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau kunjungi www.delosaqua.com untuk mendiskusikan masalah tambak udang Anda. Budidaya udang vaname lebih produktif bersama DELOS!

Read More
15Mar
Aquaculture

Fungsi Anco Tambak Udang dan Cara Menggunakannya

Anco tambak udang merupakan jenis alat tambak yang harus ada di setiap kolam tambak. Alat ini berguna untuk memantau kondisi udang melalui sampling, termasuk dalam hal pemberian pakan dan memantau kondisi kesehatan udang.

Anco biasanya terbuat dari jaring-jaring net berbentuk lingkaran atau segi empat. Alat tambak udang ini biasanya dipasang di masing-masing sisi kolam, sementara jumlahnya menyesuaikan luas kolam tambaknya.

Latas, bagaimana cara menggunakan anco? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga: Cara Meningkatkan Nafsu Makan Udang Vaname

Apa Itu Anco Tambak Udang?

Anco adalah peralatan tambak udang yang berguna untuk sampling, baik untuk mengontrol pakan maupun kesehatan udang. Biasanya anco dicek setiap hari untuk mengetahui apabila terjadi anomali, sehingga dapat langsung diberikan perlakuan khusus.

Anco tambak udang biasanya terbuat dari jaring dengan bentuk dan ukuran yang beragam. Bentuk dan ukuran ini menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kolam tambak. Biasanya, ukuran anco berkisar antara 80 cm hingga 100 cm.

Tambak udang vaname dengan luas kurang dari 0,4 hektar, jumlah anco yang disarankan antara 2-4 anco. Tambak udang dengan luas antara 0,4-0,5 hektar sebaiknya menggunakan 4 anco. Tambak udang dengan luas antara 0,6-0,7 hektar sebaiknya menggunakan 5 anco. Serta tambak udang dengan luas 0,8-1 hektar sebaiknya menggunakan 8-10 anco.

Baca Juga: Pengendalian Mutu Udang Ekspor dengan Konsep HACCP

Fungsi Anco Tambak Udang

1. Pemantauan Efisiensi Penggunaan Pakan Udang

Fungsi anco tambak udang yang pertama dalah memantau efisiensi penggunaan pakan udang. Efisiensi pakan dapat dilihat ketika jumlah pakan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan udang agar mereka tumbuh optimal. Oleh karena itu, petambak tidak boleh melakukan pemberian pakan berlebih (overfeeding) atau memberi pakan dengan jumlah yang kurang (underfeeding).

Anda dapat menyesuaikan jumlah pakan berdasarkan usia dan perkiraan berat rata-rata udang. Sebaiknya, lakukan pengecekan secara rutin untuk mengetahui apakah udang Anda memakan pakan yang diberikan dengan baik atau tidak. Pengecekan ini biasanya dilakukan di anco.

2. Pemantauan Kesehatan Udang

Fungsi anco selanjutnya adalah untuk memantau kesehatan udang di tambak. Anda dapat melakukan sampling dengan cara mengambil udang dari anco dan memeriksa kondisi kesehatannya secara rutin agar apabila terjadi anomali dapat dilakukan pengambilan tindakan secepatnya.

3. Sampling Kondisi Udang

Sampling kondisi udang secara rutin biasanya juga dilakukan dengan bantuan anco pada masing-masing kolam tambak. Anco dalam hal ini berperan dalam memudahkan pengambilan udang.

Baca Juga: Bagian-Bagian Tambak yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan

Cara Memasang dan Menggunakan Anco di Tambak

Untuk memasang anco di tambak udang, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Persiapkan anco dan taburkan pakan secara merata di dalamnya.
  2. Perlahan tenggelamkan anco ke dalam air tambak.
  3. Tunggu beberapa saat hingga udang memakan pakan yang sudah ditebar.
  4. Angkat anco dengan hati-hati dan lakukan pengecekan terhadap sisa pakan dan reaksi udang terhadap pemberian pakan tersebut.
  5. Setelah memasang anco di tambak udang, Anda dapat mulai melakukan sampling untuk mengetahui tingkat konsumsi pakan udang.

Baca Juga: 5 Hal Penting dalam Budidaya Udang Vaname yang Harus Diketahui

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Anco tambak udang menjadi peralatan tambak yang harus ada di setiap kolam. Pasalnya, dengan Anco, Anda dapat mengetahui bagaimana tingkat konsumsi pakan udang hingga kondisi kesehatannya. Dengan rutin memeriksa kedua hal ini, Anda bisa mendapatkan hasil panen yang optimal.

Selain itu, DELOS juga dapat membantu untuk mengelola tambak udang vaname Anda. DELOS adalah perusahaan aqua-tech yang berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda mengeksplorasi peluang baru di industri ini.

So, what are you waiting for? Contact DELOS at contact@delosaqua.com or visit www.delosaqua.com. Vannamei shrimp cultivation is more productive with DELOS!

Read More
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • …
  • 8
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top