logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Maret 2024
Home 2024
15Mar
Resep Masakan Udang

3 Resep Udang Asam Manis untuk Sahur dan Berbuka Puasa

Resep udang asam manis memang menjadi salah satu olahan dari udang yang sangat digemari. Selain rasanya yang menggugah selera, udang asam manis juga cukup mudah untuk dibuat di rumah.

Udang asam manis dibuat dengan membalurkan saus asam manis ke udang yang telah dimasak. Biasanya saus asam manis ini terbuat dari campuran saus tomat, saus sambal, dan saus tiram. Jika kamu pecinta masakan pedas, kamu bisa menambahkan cabai sesuai selera.

Nah, tanpa berlama-lama lagi, berikut adalah empat resep olahan udang asam manis favorite keluarga. Catat baik-baik resepnya, ya!

Baca Juga: Mengenal Istilah MBW Udang dan Cara Menghitungnya

1. Resep Udang Asam Manis Sederhana

resep udang asam manis
Source: detik.com

Bahan-Bahan untuk Memasak Udang Asam Manis

  • 300 gr udang yang telah dikupas bersih.
  • 1 buah wortel, potong seukuran korek api
  • 1 buah jeruk nipis
  • 1/2 bawang bombay, iris tipis
  • 2 siung bawang putih, iris tipis
  • 2 batang daun bawang, potong kecil-kecil
  • Cabai hijau sesuai selera
  • Cabai merah sesuai selera
  • Gula, garam, dan merica secukupnya
  • 5 sdm saus tomat
  • 3 sdm saus tiram

Cara Memasak Resep Udang Asam Manis

  1. Campurkan air dan jeruk nipis, kemudian balurkan ke tubuh udang dan diamkan selama kurang lebih 15 menit.
  2. Tumis bawang putih dan bawang bombay hingga harum dan layu.
  3. Tambahkan cabai merah, cabai hijau, wortel, dan sedikit air. Terus aduk hingga mendidih.
  4. Masukkan udang dan masak hingga matang dan berubah warna.
  5. Tuang saus tomat dan saus tiram, tambahkan dengan sedikit air. Masak sampai mendidih dan tercampur rata.
  6. Tambahkan gula, garam, dan merica bubuk sesuai selera.
  7. Masak hingga bumbu meresap sempurna.

Baca Juga: Masa Panen Udang Vaname beserta Jenis-Jenisnya

2. Resep Udang Tepung Asam Manis

sweet and sour shrimp recipes
Source: resepistimewa.com

Bahan-Bahan untuk Memasak Udang Tepung Asam Manis

  • 300 gram udang
  • 1 siung bawang putih yang telah dihancurkan
  • 1 buah jeruk nipis
  • Garam secukupnya
  • Tepung bumbu serbaguna
  • Minyak goreng secukupnya
  • 1 batang daun bawang
  • 1 buah wortel
  • 1/2 bawang bombay
  • 1 siung bawang merah
  • 1 siung bawang putih
  • 1 buah tomat
  • Cabai merah besar sesuai selera
  • 3 sdm saus sambal
  • 1 sdt kecap manis
  • 1 sdt jeruk nipis
  • 1/2 sdm tepung tapioka, encerkan dengan air
  • Garam secukupnya
  • Gula secukupnya
  • Lada bubuk
  • Bubuk kaldu

Cara Membuat Udang Tepung Asam Manis

  1. Kupas udang dan cuci hingga bersih. Marinasi dengan bawang putih, jeruk nipis, dan garam selama kurang lebih 10 menit.
  2. Sembari menunggu, siapkan saus asam manis dengan menumis bawang merah, bawang bombay, dan bawang putih hingga harum.
  3. Tambahkan wortel, cabai, dan tomat aduk hingga rata. Tambahkan garam, gula, lada bubuk, dan gula pasir. Aduk hingga rata dan tambahkan air sedikit demi sedikit.
  4. Selanjutnya, tambahkan daun bawang dan tepung tapioka yang sudah diencerkan. Aduk hingga tercampur merata dan kemudian angkat saat saus sudah mendidih.
  5. Buat dua jenis adonan tepung serbaguna, yaitu adonan basah dan aadonan kering.
  6. Masukkan udang ke adonan basah terlebih dahulu kemudian masukkan ke adonan kering. Goreng hingga kecokelatan
  7. Panaskan lagi saus yang telah dibuat, masukkan udang goreng tepung dan kemudian aduk hingga merata.
  8. Udang tepung asam manis siap untuk disajikan.

3. Resep Udang Acar Asam Manis

resep udang asam manis
Source: cookpad.com

Bahan untuk Membuat Olahan Udang Acar Asam Manis:

  • 500 gram udang yang sudah dikupas
  • 1 buah wortel yang dipotong sebesar korek api
  • 1 buah mentimun yang dipotong sebesar korek api
  • 1 buah bawang bombay, iris tipis
  • 1 buah daun bawang, potong-potong
  • 1 buah jeruk nipis
  • 2 siung bawang merah cincang halus
  • 3 siung bawang putih cincang halus
  • 1 ruas jahe, parut halus
  • 1 sdm madu
  • 1 sdm gula pasir
  • 1/2 sdt garam

Cara Memasak Udang Acar Asam Manis:

  1. Tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum. Tambahkan jahe dan aduk sebentar.
  2. Masukkan udang dan tumis hingga berubah warna. Tambahkan daun bawang dengan sedikit garam dan gula. Tumis hingga merata.
  3. Campur wortel, mentimun, bawang bombay, perasan jeruk nipis, dan gula. Diamkan sebentar hingga layu.
  4. Pindahkan udang ke piring dan campur dengan acar. Udang Acar Asam Manis siap disajikan.

Baca Juga: Easy Crispy Shrimp Recipe to Cook At Home

Pilih AquaLink Untuk Penuhi Kebutuhan Udangmu!

Mencoba aneka resep udang asam manis memang menyenangkan. Karena tak hanya mudah untuk dibuat, bahan-bahan yang diperlukan untuk memasaknya pun mudah ditemui.

Nah, selain udang asam manis, kamu juga bisa mencoba resep masakan udang lainnya, salah satunya udang goreng krispi.

Namun jika kamu ingin memasak dalam porsi besar, seperti untuk keperluan katering atau restoran, kamu bisa mendapatkan pasokan udang dengan kualitas terbaik dan terjangkau di DELOS!

Melalui DELOS AquaLinkyang terintegrasi, kami dapat membantumu mendapatkan harga udang terbaik dengan kualitas yang tak perlu diragukan lagi. Tak hanya itu, kami juga dapat menyediakan kebutuhan tambak lainnya, seperti pakan, obat-obatan, logistik, dan sebagainya.

Untuk menjadi bagian dari rantai pasok AquaLink, kamu bisa langsung menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mari bermitra dengan kami!

Read More
15Mar
Resep Masakan Udang

Resep Masakan Udang Goreng Krispi yang Cocok untuk Berbuka Puasa

Akhir-akhir ini banyak orang yang mencari resep udang yang mudah untuk dimasak di rumah, salah satunya adalah resep udang goreng crispy. Bisa dibilang, semua makanan berbahan dasar udang tidak akan pernah gagal memanjakan lidah Anda.

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, tidak semua udang bisa dimasak dan dimakan. Ada udang yang hanya diperuntukan untuk aquascape. Sedangkan beberapa jenis udang yang biasa dimasak antara lain udang vaname, udang galah, dan udang windu.

Masakan berbahan dasar udang memang selalu memiliki cita rasa yang gurih dan lezat. Terlebih lagi jika dimasak dengan bumbu-bumbu khas Nusantara. Namun, beberapa orang ternyata masih kesulitan untuk mengolahnya berdasarkan resep masakan udang yang ada.

Oleh karena itu, berikut ini resep udang goreng crispy yang bisa Anda coba di rumah. Saksikan berikut ini!

Baca Juga: Apa Itu Istilah MBW dalam Budidaya Udang dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Resep Masakan Udang Goreng Krispi

easy shrimp recipes
Source: detik.com

Bahan-Bahan:

  • 1 kg udang yang telah dikupas dan dibersihkan
  • 200 gr tepung terigu
  • 1 sdt garam
  • 1/4 sdt merica bubuk
  • 1/4 sdt baking powder
  • 1/2 sdt air jeruk nipis
  • 2 siung bawang putih yang telah dihaluskan
  • 250 ml air
  • Saus tomat
  • Saus sambal
  • Mayones

Cara Membuat Resep Udang Goreng Krispi:

  1. Campurkan air jeruk nipis, garam, dan bawang putih hingga merata. Kemudian balurkan pada udang dan diamkan selama kurang lebih 30 menit.
  2. Masukkan tepung terigu, garam, merica, baking powder, dan air secukupnya ke dalam mangkuk. Aduk hingga merata.
  3. Celupkan udang ke dalam adonan yang telah disiapkan sebelumnya.
  4. Goreng dengan minyak panas dan api kecil hingga berwarna kekuningan.
  5. Angkat dan tiriskan. Udang goreng tepung crispy siap untuk dihidangkan.

Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Tambak Udang Vaname Intensif Yang Harus Kamu Ketahui

Suplai Kebutuhan Udangmu Bersama DELOS AquaLink!

Masakan berbahan dasar udang memang sangat populer. Selain kaya nutrisi, harga udang juga cukup terjangkau. Bagi yang suka mencoba banyak resep, Anda harus mencoba memasak resep udang goreng renyah ini di rumah.

Namun, jika Anda ingin memasak dalam porsi besar, seperti untuk keperluan katering atau restoran, Anda bisa mendapatkan pasokan udang dengan kualitas terbaik dan terjangkau di DELOS.

Melalui program Supply Chain Integration atau rantai pasokan yang terintegrasi, kami dapat membantumu mendapatkan harga udang terbaik untukmu. Tak hanya itu, kami juga dapat menyediakan kebutuhan tambak lainnya, seperti pakan, obat-obatan, logistik, dan sebagainya.

DELOS Supply Chain Integration DELOS yang dikenal juga dengan AquaLink menghubungkan partner kami dengan pemasok dan pembeli, sehingga harga dan produk yang didapatkan akan sangat menguntungkan.

Untuk menjadi bagian dari program ini, kamu bisa menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak yang ada di website kami www.delosaqua.comBergabunglah dengan ekosistem kami!

Read More
13Mar
AquacultureTips

Cara Meningkatkan Nafsu Makan Udang Vaname

Meningkatkan nafsu makan udang vaname menjadi tantangan tersendiri bagi petambak. Pasalnya, udang yang tidak nafsu makan dapat berdampak pada kesehatan dan pertumbuhannya yang secara langsung akan mempengaruhi produktivitas tambak.

Pemberian pakan udang vaname menjadi faktor utama dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan udang. Pemberian pakan harus dilakukan secara efisien agar tidak terjadi overfeeding.

Menurunnya nafsu makan udang vaname menjadi salah satu hambatan yang sering dialami oleh para petambak, terutama ketika udang sedang mengalami molting. Lantas, apa saja yang mempengaruhi hal ini dan bagaimana cara mengatasinya? Temukan jawabannya dalam artikel ini!

Baca Juga: Cara Mengatasi dan Mencegah Banjir di Tambak Udang

Ciri-Ciri Udang Vaname Tidak Nafsu Makan

Untuk mengetahui apakah udang makan dengan baik atau justru tidak nafsu makan, Anda dapat mengeceknya dengan memberi makan di anco. Jika pakan udang lama habisnya atau bahkan tidak dihabiskan, tandanya udang Anda sedang tidak nafsu makan. Berikut adalah ciri-ciri selengkapnya:

1. Penurunan Aktivitas

Ciri-ciri udang vaname tidak nafsu makan yang pertama adalah penurunan aktivitas di tambak. Udang yang tidak nafsu makan cenderung menjadi kurang aktif dan malas bergerak. Biasanya mereka terlihat lebih lambat dalam gerakan atau kurang bersemangat untuk mencari makan.

2. Penurunan Berat Badan

Jika udang tidak makan dengan cukup, mereka dapat mengalami penurunan berat badan yang signifikan. Anda mungkin melihat penurunan ukuran tubuh atau kehilangan massa tubuh dari pengecekan average body weight (ABW) pada udang yang tidak makan dengan baik.

3. Mengabaikan Makanan

Udang yang tidak nafsu makan mungkin tidak tertarik pada makanan yang diberikan. Mereka bisa mengabaikan makanan yang biasanya mereka konsumsi dengan rakus. Saat udang tidak nafsu makan, biasanya mereka akan cenderung mengabaikan pakan udang vaname yang diberikan. Sehingga sisa-sisa pakan akan lebih banyak di permukaan air.

4. Usus Udang Kosong

Ciri-ciri udang yang tidak nafsu makan selanjutnya adalah usus udang terlihat kosong. Usus yang kosong disebabkan karena tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuh udang yang dapat dicerna.

Penyebab Nafsu Makan Udang Menurun

Menurunnya nafsu makan udang dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:

1. Kualitas Air Tambak yang Buruk

Kualitas air tambak yang buruk dapat menjadi penyebab nafsu makan udang menurun. Hal ini disebabkan karena udang akan merasa tidak nyaman di lingkungan yang buruk, sehingga udang akan menolak untuk makan..

Selain itu, kualitas air tambak yang buruk dapat memicu stres pada udang dan metabolisme udang melambat dan menyebabkan udang lebih rentan terhadap penyakit. Untuk itu, penting bagi petambak untuk terus mengganti air secara berkala dan memastikan parameter-parameter kualitas air selalu dalam kondis yang optimal.

2. Udang Mengalami Stres

Udang yang mengalami stres biasanya akan menjadi tidak nafsu makan. Sementara pemicu utama stres berasal dari perubahan kondisi lingkungan secara drastis dan mendadak. Untuk memastikan hal ini, petambak dapat memperhatikan ciri-ciri udang stres yang muncul.

Untuk mencegah stres pada udang yang berdampak pada menurunnya nafsu makan, petambak dapat melakukan pencegahan dengan cara melakukan pemantauan rutin parameter-parameter kualitas air dan menciptakan lingkungan yang aman dan stabil.

3. Cuaca Ekstrim

Perubahan cuaca ekstrim juga bisa berdampak pada menurunnya nafsu makan udang. Perubahan cuaca yang drastis dalam waktu singkat dapat mengubah suhu kolam yang berdampak pula pada metabolisme tubuh udang. Untuk itu, sangat penting untuk memastikan bahwa suhu kolam selalu stabil saat budidaya.

4. Udang Terserang Penyakit

Saat udang tidak nafsu makan, petambak harus waspada. Pasalnya, gejala awal dari infeksi penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus bisa terlihat dari perilaku udang yang menolak makan. Contoh penyakit bakterial yang dapat memengaruhi nafsu makan udang termasuk Early Mortality Syndrome (EMS) dan White Feces Disease (WFD).

Di sisi lain, penyakit-penyakit viral seperti White Spot Syndrome Virus (WSSV), Taura Syndrome Virus (TSV), Infectious Myonecrosis Virus (IMNV), dan Infectious Hypodermal and Hematopoietic Necrosis Virus (IHHNV) juga bisa mempengaruhi nafsu makan udang.

Untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit tersebut, penting untuk menjaga kualitas air dan lingkungan tambak secara teratur serta memastikan kebersihan kolam tetap terjaga.

5. Kualitas Pakan yang Buruk

Udang vaname memerlukan nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, serat, dan abu untuk tumbuh secara optimal dan mencapai bobot maksimal. Kekurangan salah satu atau beberapa dari nutrisi tersebut dapat mengganggu metabolisme tubuh udang, sehingga nafsu makan udang juga dapat menurun.

Selain itu, menyesuaikan jenis pakan yang diberikan sesuai dengan umur udang juga penting untuk dilakukan. Misalnya udang yang masih berusia di bawah 16 hari diberi pakan berjenis bubuk, sementara udang berusia 16-45 hari diberi pakan berbentuk granula, serta udang berumur di atas 45 hari diberi pakan berupa pelet.

Baca Juga: Penggunaan Kapur Dolomit dalam Budidaya Udang: Manfaat dan Implementasinya

Cara Meningkatkan Nafsu Makan Udang

1. Beri Pakan Sesuai Kebutuhan

Cara meningkatkan nafsu makan udang vaname yang pertama dalah dengan memberi pakan sesuai kebutuhan. Agar dapat tumbuh dengan optimal, udang membutuhkan nutrisi yang seimbang, termasuk protein, lemak, serat, dan abu dalam jumlah yang optimal. Selain itu, pastikan pula pakan yang diberikan sesuai dengan umur dan fase molting udang.

2. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Udang Secara Berkala

Lakukan pemeriksaan kondisi fisiknya secara berkala untuk mengetahui bagaimana kondisi kesehatan udang. Ciri-ciri sehat dapat dilihat dari fisiknya, yaitu perut yang penuh, ekor yang mekar, udang aktif bergerak, warna tubuh normal, dan mata yang cerah.

Jika udang menunjukkan perilaku tidak normal seperti berenang di permukaan atau berada di dasar kolam dalam waktu yang lama, bisa jadi hal ini merupakan pertanda udang dalam kondisi yang tidak sehat.

3. Pastikan Kualitas Air Terjaga dengan Baik

Cara meningkatkan nafsu makan udang vaname yang terakhir adalah dengan memastikan lingkungan hidup udang selalu dalam kondisi yang baik. Hal ini termasuk dalam menjaga parameter-parameter kualitas air dan kondisi di sekitar tambak.

Selain itu, pastikan Anda melalukan pergantian air secara berkala untuk mengurangi tingkat stres pada udang, sehingga nafsu udang akan tetap normal.

Baca Juga: 5 Hal Penting dalam Budidaya Udang Vaname yang Harus Diketahui

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Cara meningkatkan nafsu makan udang vaname memang tidak terlalu sulit. Anda hanya perlu memastikan kondisi lingkungan tambak selalu optimal, memberi pakan sesuai dengan kebutuhan, serta melakukan pemeriksaan kesehatan udang secara berkala.

Jika Anda menginginkan hasil panen udang vaname yang optimal, Anda dapat mempercayakan budidaya udang vaname Anda pada DELOS! DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, tekonologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda mengeksplorasi peluang baru dan meningkatkan produktivitas tambak Anda.

Farm Management DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan Farm Owner dan Teknisi untuk memonitoring kondisi tambak setiap hari.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk berdiskusi lebih lanjut. Budidaya udang vaname lebih produktif bersama DELOS!

Read More
09Mar
Fun Read

7 Aneka Masakan Udang Khas Nusantara yang Lezat dan Praktis

Masakan udang khas Nusantara memiliki cita rasanya tersendiri dari masing-masing daerah asalnya. Sebab, setiap daerah memiliki bumbu dan rempah andalannya yang membuat olahan udang vaname menjadi lezat.

Cita rasa daging udang yang agak manis dan gurih menjadikannya sebagai seafood yang banyak disukai masyarakat. Tak terkecuali di berbagai daerah di Indonesia. Udang juga cukup mudah dimasak. Mulai dari dengan cara ripanggang, direbus, digoreng, hingga dibakar.

Nah, bagi Anda yang ingin mencoba memasak masakan udang khas nusantara, berikut adalah resepnya. Baca sampai habis!

Baca Juga: Fungsi Anco Tambak Udang dan Cara Menggunakannya

Aneka Masakan Udang Khas Nusantara

1. Udang Saus Padang

Indonesian Shrimp Dishes
Shrimp with Padang Sauce

Siapa yang tidak mengenal udang saus padang? Seperti namanya, masakan udang yang satu ini berasal dari Kota Padang, Sumatera Barat. Udang saus Padang adalah udang yang dimasak dengan saus Padang yang memiliki cita rasa yang gurih dan manis. Masakan ini banyak ditemui di restoran seafood.

Bahan-bahan:

  • 500 gram udang berukuran sedang
  • 2 sdm air jeruk nipis
  • 2 sdm saus cabe
  • 1 sdt cuka masak
  • 150 ml air
  • 1 sdt tepung kanji, larutkan dengan sedikit air
  • 8 buat cabe keriting
  • 5 buah cabe rawit merah
  • 3 butir bawang merah
  • 2 siung bawang putih
  • 2 siung bawang putih
  • ½ cm jahe
  • 1 sdt gula pasir
  • 1 sdt garam

Cara Memasak:

  1. Kupas udang, buang kepalanya, dan bersihkan dengan cermat.
  2. Peras jeruk nipis dan balurkan airnya ke seluruh permukaan udang, pastikan merata.
  3. Panaskan minyak dalam wajan, goreng udang sebentar hingga berubah warna, kemudian angkat dan tiriskan.
  4. Haluskan semua bumbu dengan menggunakan alat penggiling.
  5. Panaskan 2 sendok makan minyak, tumis bumbu halus hingga harum dan matang.
  6. Tambahkan saus cabe, saus tomat, cuka, dan air ke dalam tumisan bumbu, lalu biarkan mendidih.
  7. Setelah itu, masukkan udang yang telah digoreng ke dalam wajan, aduk sebentar.
  8. Tuangkan larutan kanji ke dalam tumisan, aduk hingga mengental, kemudian angkat dari api.
  9. Udang saus Padang ala seafood siap disajikan dan dinikmati.

Baca Juga: Memahami Istilah "Anti-Dumping" dalam Ekspor Udang

2. Udang Garo Rica-Rica Khas Manado

Indonesian shrimp recipes
Manado Spicy Garo Rica-Rica Shrimp

Udang garo rica merupakan masakan udang khas dari Manado, dikenal dengan citarasa pedasnya yang khas. Menggunakan bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabe merah besar, cabe rawit, tomat, sereh, jahe, gula pasir, dan garam, hidangan ini menghadirkan sensasi pedas yang memikat. Udang yang digunakan adalah udang windu berukuran besar. Anda dapat menemukan udang garo rica di restoran khas Manado atau restoran seafood.

Bahan-bahan:

  • 300 gram udang
  • 1 buah jeruk nipis
  • 2 lembar daun jeruk
  • 1 genggam daun kemangi
  • 1 batang daun bawang
  • 1 sendok teh kaldu jamur
  • Garam secukupnya
  • 100 ml air
  • 15 buah cabai keriting merah
  • 3 buah cabai rawit atau sesuai selera
  • 6 siung bawang merah
  • 4 siung bawang putih
  • 1 buah tomat
  • 2 ruas jari jahe
  • 1 batang daun bawang

Cara Memasak:

  1. Potong kepala udang dan ekornya hingga bersih. Kemudian kupas kulit dan buang kotorannya.
  2. Baluri udang dengan perasan jeruk nipis dan satu sendok teh garam.
  3. Diamkan selama 10 menit hingga bumbu marinasi meresap.
  4. Haluskan bumbu rica-rica seperti cabai keriting, cabai rait, bawang merah, bawang putih, dan tomat dengan tekstur akhir sedikit kasar.
  5. Geprek serai dan jahe hingga gepeng.
  6. Masukkan bumbu rica-rica dan tumis dengan sedikit minyak. Masukkan lengkuas, jahe, dan daun jeruk nipis. Aduk hingga tercium bau wangi.
  7. Masukkan kaldu jamur dan 1 sendok teh garam. Aduk hingga tercampur rata.
  8. Masukkan udang dan aduk hingga udang berubah warna menjadi oren.
  9. Jangan lupa koreksi rasa.
  10. Jika bumbu sudah pas dan udang matang sempurna, tambahkan daun bawang dan daun kemangi. Aduk kembali hingga layu dan masakan udang siap disajikan.

3. Udang Gulai (Peulemak Udeung) dari Aceh

resep masakan udang khas nusantara
Acehnese Shrimp Curry

Udang gulai adalah hidangan yang menarik untuk dinikmati bersama nasi putih hangat karena memiliki tampilan yang memikat. Dibuat dengan menggunakan udang windu berukuran sedang, hidangan ini dibumbui dengan beragam rempah seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, ketumbar, jintan, cabai merah, gula pasir, garam, cabai hijau, santan kental, jahe, dan sereh. Citarasa yang dihasilkan pun creamy dan gurih berkat kehadiran santan dalam masakannya.

Bahan-bahan:

  • 500 gram udang, bersihkan dan buang kepalanya
  • 1 buah jeruk nipis
  • 1 batang daun bawang
  • 1 cm jahe
  • 6 buah cabai hijau besar
  • 350 ml santan kental
  • 750 santan sedang
  • 75 gram kentang, poting dadu
  • 3 butir bawang merah
  • 3 butir bawang merah
  • 2 sdt garam
  • 1 sdt gula pasir
  • 5 cm kunyit, bakar
  • ¼ sdt ketumbar, sangrai
  • ¼ sdt jintan
  • 8 buah cabai merah

Cara Memasak:

  1. Lumuri udang dengan jeruk nipis, kemudian diamkan selama 15 menit.
  2. Panaskan minyak, tumis bumbu yang dihaluskan dengan serai dan jahe sampai harum.
  3. Masukkan udang, aduk sampai berubah warna.
  4. Tuang santan kental, aduk terus sampai mendidih.
  5. Masukkan kentang, lalu tuang santan sedang.
  6. Aduk-aduk supaya santan tidak pecah sampai kentang setengah matang.
  7. Beri irisan cabai hijau, masak sampai kuah agak mengental dan matang.
  8. Udang gulai khas Aceh siap untuk disajikan.

Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Udang Segar dan Tips Memilihnya!

4. Gimbal Udang Khas Semarang

resep masakan udang khas indonesia
Semarang’s Gimbal Shrimp

Rempeyek udang, atau dikenal juga sebagai gimbal udang, adalah makanan khas dari Semarang. Bahan utamanya adalah udang yang dilapisi dengan campuran tepung terigu, tepung beras, daun jeruk, santan, bawang putih, kemiri, ketumbar, kencur, garam, merica, air, dan telur. Biasanya, rempeyek udang ini disajikan sebagai pelengkap hidangan nasi pecel atau soto.

Bahan-bahan:

  • 250 gram udang ukuran sedang, cuci dan tiriskan
  • 2 butir telur ayam
  • 100 gram tepung terigu
  • 25 gram tepung beras
  • 300 ml santan
  • Minyak goreng secukupnya
  • 1 sdm bawang putih iris
  • 1 sdt ketumbar
  • 1 sdt garam

Cara Memasak:

  1. Siapkan baskom. Campur udang, telur, dan bumbu. Kemudian aduk rata
  2. Masukkan tepung terigu, tepung beras, dan santan. Aduk rata.
  3. Panaskan minyak di wajan. Siram dengan minyak panas agar mudah lepas.
  4. Goreng hingga matang dan berwarna kuning kecokelatan.
  5. Kemudian angkat dan tiriskan.

5. Udang Sambal Belacan dari Belitung

indonesian shrimp recipes
Belitung Shrimp’s Sambal Balacan

Udang sambal balacan, hidangan asli dari Belitung, menggabungkan udang dengan bumbu balacan yang kaya rasa. Bumbu ini terdiri dari bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai merah, terasi, gula, tomat, lengkuas, daun salam, dan garam. Citrasa hidangannya adalah pedas gurih dengan sentuhan manis yang menyelip.

Bahan-bahan:

  • 10 ekor udang, bersihkan dan buang kepalanya.
  • 5 buah cabai merah
  • 5 buah cabai rawit
  • 1 buah tomat merah ukuran kecil
  • 1 buah bawang bombay
  • 2 siung bawang putih
  • 1 sdt belacan atau terasi
  • 1 sdt garam
  • 1 sdm gula merah

Cara Memasak:

  1. Tumis sebentar udang hingga berubah, angkat.
  2. Haluskan bumbu sambak, tumis menggunakan sisa minyak untuk
  3.  menggoreng udang. Masak hingga matang.
  4. Masukkan udang dan aduk rata.
  5. Jika sudah matang, angkat dan kemudian sajikan.

6. Ampal Udang dari Banjarmasin

indonesian shrimp dishes
Banjarmasin’s Ampal Shrimp

Ampal shrimp, also known as ampal undang in Banjarmasin, is one of the region’s specialties that is delicious. Although simple, this dish uses shrimp and grated coconut as its main ingredients, suitable to be served as a side dish with warm white rice at home.

Bahan-bahan:

  • 250 gram udang
  • Minyak goreng secukupnya
  • 50 gram kelapa serut
  • 2 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis
  • 6 siung bawang merah
  • 3 butir bawang merah
  • ¼ sendok teh garam
  • ¼ sendok teh ketumbar
  • 1/4 sdt merica bubuk
  • ¼ sendok teh kaldu ayam
  • 1 ruas jahe
  • 1 ruas kunyit

Cara Memasak:

  1. Kupas udang dan buang bagian kepala, kulit, dan ekornya.
  2. Haluskan bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica bubuk, kunyit, jahe, kaldu bubuk, dan garam.
  3. Haluskan udang bersama bumbu dan aduk hingga tercampur rata.
  4. Masukkan kelapa parut, irisan daun jeruk, aduk rata.
  5. Bentuk adonan menjadi bulat pipih, sesuaikan ukuran dengan selera Anda.
  6. Goreng adonan dengan api kecil hingga matang. Sesekali balik adonan agar matang sempurna.
  7. Angkat saat ampal berwarna kuning kecokelatan. Sajikan di atas piring.

7. Udang Pindang Khas Palembang

indonesian shrimp dishes recipes
Palembang’s Pindang Shrimp

Udang pindang merupakan masakan udang khas Palembang yang bisa Anda masak di rumah. Resep ini menggunakan nanas agar pindang terasa segar dan gurih. Sementara tingkat kepedasannya dapat Anda sesuaikan sendiri. Berikut adalah resep selengkapnya!

Bahan-bahan:

  • 500 gram udang
  • ¼ buah nanas
  • 10 rawit merah
  • 1 ikat kemangi
  • 2 lembar daun salam
  • 2 batang serai
  • 1 sdm saus tiram
  • Garam dan gula secukupnya
  • 4 siung bawang putih
  • 4 siung bawang putih
  • 12 butir bawang merah
  • 12 cabe keriting
  • 1 ruas lengkuas
  • 1 ruas kunyit
  • 2 batang daun bawang
  • 1 buah tomat

Cara Memasak:

  1. Bersihkan udang, beri air jeruk nipis. Biarkan 15 menit kemudian bilas dengan air bersih.
  2. Iris cabe merah keriting, lengkuas, kunyit, daun bawang, dan tomat.
  3. Haluskan bawang merah dan putih. Tambahkan terasi.
  4. Didihkan air. Masukkan bumbu halus, serai, daun salam, dan bumbu yang telah diiris. Masak hingga matang agar tidak langu.
  5. Masukkan nanas dan udang. Beri garam, gula, air asam, dan saus tiram. Masak hingga matang.
  6. Masukkan tomat, cabai rawit, dan daun bawang. Sebelum diangkat, masukkan daun kemangi.
  7. Pindang siap disantap.

Baca Juga: Types of Bacterial Diseases in Shrimp

Dukung Peningkatan Produksi Udang Vaname Bersama DELOS!

Masakan udang khas Nusantara memiliki cita rasanya tersendiri dari masing-masing daerah asalnya. Setiap daerah memiliki bumbu khasnya tersendiri yang menjadikan rasa udang lebih beraneka. Jadi, resep udang mana yang akan ada coba masak di rumah?

Mari kita dukung peningkatan produksi udang Indonesia di tahun 2024 bersama DELOS. DELOS bersama petambak berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan praktik udang yang berkelanjutan.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia. Kunjungi www.delosaqua.com atau hubungi contact@delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
06Mar
AquacultureTips

5 Hal Penting dalam Budidaya Udang Vaname yang Harus Diketahui

important aspects in vannamei shrimp farming
Hal-Hal Penting dalam Budidaya Udang Vaname

Sebelum melakukan budidaya, petambak harus mengetahui hal penting dalam budidaya udang vaname. Hal ini bertujuan agar budidaya yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan panen yang sesuai harapan. Mengingat udang menjadi salah satu komoditas penting dalam industri perikanan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menetapkan target ambisius terkait produksi udang vaname, yaitu mencapai 2 juta ton di tahun 2024. Untuk mencapainya, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan para petambak. Berikut adalah poin-poin penting yang harus diperhatikan dalam budidaya udang vaname:

Baca Juga: Penggunaan Kapur Dolomit dalam Budidaya Udang: Manfaat dan Implementasinya

Hal-Hal Penting dalam Budidaya Udang Vaname

1. Availability of Water Source

Salah satu aspek krusial dalam budidaya udang vaname adalah keberadaan sumber air yang baik. Udang Vaname membutuhkan kualitas air yang baik untuk pertumbuhan yang optimal. Pastikan air tambak bersih dari kontaminan seperti limbah industri, limbah pertanian, patogen, hingga hama carrier yang dapat merusak kesehatan udang.

Selain itu, penting bagi para petambak untuk melakukan pemantauan secara rutin terhadap parameter-parameter kualitas air setiap harinya. Kondisi parameter kualitas air yang optimal dapat membuat udang tumbuh dengan optimal.

2. Jenis Tambak

Ketika merencanakan pembuatan tambak udang, penting untuk mempertimbangkan jenis tambak yang sesuai dengan anggaran dan tujuan proyek. Ada empat jenis tambak yang berbeda dalam hal teknologi, yaitu tambak ekstensif (tradisional), semi intensif, intensif, dan super intensif.

Tambak ekstensif dikenal dengan padat tebar yang rendah, sehingga memiliki produktivitas yang cenderung rendah juga. Namun, perawatannya lebih mudah dibandingkan dengan jenis tambak lainnya, sehingga risiko penyakit pada udang juga lebih rendah. Biasanya, padat tebar tambak ekstensif adalah <50 udang/m2.

Sementara itu, tambak semi intensif memiliki padat tebar yang lebih tinggi dari tambak ekstensif, namun tidak terlalu padat atau kurang lebih <100 udang/m2.

Tambak intensif umumnya menggunakan kolam tanah langsung, namun dapat dilengkapi dengan lapisan untuk mengurangi erosi tanah. Kolam tambak intensif juga dibuat dengan kedalaman lebih dari 1 meter agar udang dapat bergerak bebas. Padat tebar pada tambak intensif adalah >100 udang/m2.

Sementara tambak super intensif memiliki padat tebar lebih tinggi, yaitu >200 udang/m2. Namun tambak jenis ini memerlukan biaya yang cukup mahal karena kebutuhan akan oksigen yang lebih tinggi sehingga memerlukan banyak alat suplai oksigen. Kedalaman tambak intensif juga harus ditingkatkan menjadi sekitar 2,6 meter agar udang tidak terlalu sesak.

Baca Juga: Tantangan Usaha Budidaya Udang Vaname

3. Pemilihan Benur

Pemilihan benur menjadi hal penting dalam budidaya udang vaname yang harus diperhatikan selanjutnya. Benur yang akan ditebar harus dalam keadaan sehat dan bebas dari penyakit. Untuk itu, benur harus melewati serangkaian tes untuk memastikan hal tersebut.

Sebelum ditebarkan, benur juga harus dalam kondisi bebas stres setelah proses pengiriman. Saat pengiriman, benur akan dianestesi dan perlu dipulihkan sebelum ditebarkan. Proses pemulihan dapat dilakukan dengan memutar-mutar kantong benur. Benur yang dalam kondisi baik akan melawan arus, sementara benur yang mengikuti arus menandakan keadaan stres. Benur yang stres tidak boleh langsung ditebarkan untuk mengurangi tingkat kematian.

Proses pengiriman benur dari hatchery ke tambak merupakan tantangan tersendiri. Benur harus memiliki suplai oksigen yang cukup selama perjalanan agar tetap hidup dan mengurangi stres akibat pengiriman.

4. Pemilihan Pakan

Memilih pakan dengan nutrisi yang sesuai merupakan hal penting dalam budidaya udang vaname yang harus diperhatikan oleh semua petambak. Berbagai jenis pakan tersedia untuk budidaya udang vaname, mulai dari pakan alami hingga pakan buatan.

Pastikan pakan yang Anda pilih memiliki kandungan nutrisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan udang pada setiap tahap pertumbuhan. Selain itu, jumlah pemberian pakan dan frekuensi pemberian juga harus diatur dengan baik untuk menghindari overfeeding atau underfeeding.

5. Manajemen Pengelolaan Tambak Selama Budidaya

Manajemen pengelolaan tambak yang baik sangat penting untuk mencapai hasil panen yang optimal. Hal ini meliputi pemantauan secara rutin terhadap kondisi lingkungan tambak, pengendalian penyakit dan predator, manajemen pemberian pakan, serta pemeliharaan infrastruktur tambak. Selain itu, rencana manajemen risiko juga perlu disusun untuk mengantisipasi kemungkinan masalah yang dapat muncul selama budidaya udang.

Baca Juga: Udang Laut atau Udang Tambak? Ini Pertimbangannya!

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Mengetahui hal penting dalam budidaya udang menjadi krusial bagi petambak sebelum melakukan budidaya. Hal ini dilakukan agar budidaya udang yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil panen yang optimal.

Namun, tak perlu khawatir karena DELOS di sini untukmu! DELOS adalah perusahaan aqua-tech yang berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang.

Kami menggunakan pendekatan masalah sosial, lingkungan, infrastruktur, dan peraturan di lokasi tambak yang ditentukan. Selain itu Farm Management yang kami miliki juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkanmu untuk memonitoring kondisi tambak setiap harinya.

DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration untuk membantu partner kami mendapatkan produk-produk dan harga terbaik untuk budidaya udang yang mereka lakukan.

So, contact DELOS at contact@delosaqua.com or submit your inquiries through the contact form on our website www.delosaqua.com. Let’s start Vannamei shrimp farming with DELOS!

Read More
04Mar
Tips

10 Ciri-Ciri Udang Segar dan Tips Memilihnya!

Ciri-ciri udang segar penting untuk Anda ketahui sebelum memutuskan untuk membelinya. Udang adalah makanan laut yang lezat dan sehat untuk dinikmati semua orang di dunia, tetapi memastikan kesegaran udang yang dikonsumsi penting untuk dilakukan.

Saat memberli udang, ada beberapa hal yang eprlu diperhatikan untuk mengetahui apakah udang tersebut masih segar atau tidak. Warna, tekstur, bau, dan kondisi fisik udang menjadi indikator utama yang perlu diperhatikan.

Dengan memahami ciri-ciri udang segar, Anda dapat mengambil keputusan yang tepat saat membelinya. Hal ini untuk memastikan Anda mendapatkan udang dengan kualitas terbaik sekaligus memastikannya sehat dan aman.

Lantas, bagaimana ciri-ciri udang segar yang harus Anda ketahui sebelum membelinya? Baca selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Stres pada Udang Vaname

Ciri-Ciri Udang Segar

1. Warna Cerah

Ciri-ciri udang segar yang pertama dan paling penting adalah kecerahan warna tubuh udang. Hal ini karena warna udang berhubungan langsung dengan kesegarannya. Udang yang segar biasanya memiliki warna merah muda bening atau keabu-abuan.

2. Bertekstur Keras

Tekstur keras dan agak kenyal saat disentuh menjadi ciri lain udang segar yang dapat Anda jadikan patokan. Tekstur udang segar harus keras dan tidak berlendir. Jika udang berlendir atau lembek, bisa jadi udang tersebut sudah tidak segar atau mungkin sudah membusuk.

3. Bau Ringan

Ciri-ciri udang segar selanjutnya adalah memiliki bau amis yang ringan. Jika udang memiliki bau amis yang kuat, ini merupakan indikasi bahwa udang tersebut tidak segar. Jadi pastikan bau amis udang yang anda pilih tidak terlalu menyengat.

4. Mata Jernih

Udang segar memiliki mata yang jernih dan cerah, tanpa kekeruhan atau perubahan warna. Mata udang adalah indikator yang baik tentang kesegarannya karena cenderung keruh jika udang didiamkan terlalu lama setelah dipanen. Jika mata udang keruh atau rusak, hal ini dapat mengindikasikan udang sudah tidak segar lagi.

5. Cangkang Utuh

Ciri-ciri udang segar selanjutnya yaitu memiliki cangkang yang utuh dan tidak menunjukkan tanda-tanda retak atau rusak. Udang yang yang baru saja ditangkap memiliki cangkang yang mengkilat dan halus. Jika kulit udang retak atau rusak, berarti udang sudah tidak segar.

6. Ekor Kencang

Ekor udang yang kencang dan melengkung rapat, menandakan kesegarannya. Jika Anda mendapatkan udang dengan ekor yang sudah mengendur, bisa jadi udang tersebut sudah tidak lagi segar. Oleh karena itu, perhatikan ekor udang juga sebelum membelinya.

7. Tidak Ada Bintik Hitam

Udang segar seharusnya tidak memiliki bintik hitam di badannya. Bintik hitam ini mengindikasikan pembusukan. Jika Anda menemui udang di pasar maupun swalayan yang memiliki bintik hitam di badan, berarti udang tersebut sudah tidak segar dan sudah terpapar bakteri.

8. Tidak Menguning

Udang yang segar cenderung berwarna abu-abu transparan. Jika Anda menemui udang dengan tubuh yang menguning, hal tersebut menunjukkan ciri-ciri udang sudah tidak segar dan mengindikasikan pembusukan.

9. Tidak Berbau Amonia

Udang segar seharusnya tidak berbau amonia. Bau amonia ini mengindikasikan bahwa udang sudah tidak segar lagi dan mulai membusuk. Jadi, pastikan Anda memperhatikan bagaimana bau udang sebelum membelinya.

10. Disimpan di Tempat yang Tepat

Ciri-ciri udang segar yang terakhir adalah disimpan di tempat yang tepat, yaitu di lemari es pada suhu 0°C hingga 4°C untuk menjaga kesegaran dan kualitasnya. Menyimpan udang pada suhu yang tepat dapat mencegah pertumbuhan bakteri serta menjaga tekstur dan rasanya.

Baca Juga: Ini Perbedaan Udang Jantan dan Betina

Characteristics of Stale Shrimp

Selain dari segi rasa, udang yang tidak segar juga dapat menimbulkan efek negatif bagi tubuh ketika dikonsumsi. Berikut adalah penjelasan ciri-ciri udang yang tidak segar selengkapnya!

1. Memiliki Bau yang Tidak Sedap

Ciri-ciri udang yang tidak segar yang pertama adalah munculnya bau tidak sedap pada udang. Bau ini biasanya disebabkan oleh pertumbuhan bakteri atau kerusakan pada jaringan tubuh udang.

2. Warna Udang Berubah

Udang segar memiliki warna yang cerah dan transparan. Jika udang sudah mulai berubah warna menjadi keruh, kekuningan, atau bahkan keabu-abuan, ini bisa menjadi ciri udang sudah tidak segar lagi.

3. Udang Bertekstur Lembek

Ketika udang sudah tidak segar lagi, tekstur udang juga akan berubah. Biasanya udang yang sudah tidak segar akan terasa lunak, lembut, dan licin permukaannya. Hal ini disebabkan adanya kerusakan sel atau perubahan fisik akibat pembusukan pada udang.

4. Kulit Udang Bendir

Kulit udang yang berlendir dapat mengindikasikan udang sudah tidak segar lagi. Lendir ini terbentuk akibat pertumbuhan bakteri atau jamur pada permukaan kulit udang yang sudah mulai membusuk.

5. Muncul Bintik Hitam

Munculnya bintik hitam pada kulit udang menjadi ciri-ciri udang tidak segar yang selanjutnya. Bintik hitam ini disebabkan oleh adanya bakteri yang sudah memasuki tubuh udang yang mengakibatkan udang membusuk dan juga mengindikasikan penyimpanan yang kurang baik.

Baca Juga: TIni 11 Ciri-Ciri Udang Sehat dan Sakit

Tips Memilih Udang yang Segar

Untuk memastikan Anda memilih udang yang segar saat berbelanja, Anda dapat mengikuti tipsnya berikut ini:

1. Periksa Warna dan Aroma Udang

Saat memilih udang segar, perhatikan warna dan aromanya. Udang yang segar biasanya memiliki warna yang cerah. Warna yang kusam atau pucat bisa menjadi tanda bahwa udang tersebut tidak segar. Selain itu, aroma udang yang segar adalah aroma laut yang segar dan khas. Hindari udang yang mengeluarkan aroma tidak sedap atau amis, karena bisa menjadi indikasi bahwa udang tersebut sudah lama disimpan atau tercemar oleh bakteri.

2. Cermati Tekstur Udang

Salah satu cara untuk mengecek kesegaran udang adalah dengan memegang atau menekannya secara langsung. Sentuhan pada udang yang segar akan terasa padat dan sedikit kenyal. Ketika ditekan, udang segar cenderung mempertahankan bentuknya dan tidak mudah hancur. Namun, udang yang sudah tidak segar akan terasa lembek dan mengeluarkan air saat ditekan. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa udang tersebut tidak dalam kondisi terbaik.

3. Perhatikan Kelekatan Tubuh

Ketika Anda memilih udang, perhatikan juga kelekatan kulitnya pada tubuhnya. Pada udang yang segar, kulitnya biasanya melekat erat pada dagingnya dan berwarna transparan atau jernih. Hindari udang yang memiliki kulit yang lepas atau terkelupas, karena bisa menandakan bahwa udang tersebut tidak segar atau mungkin telah mengalami kerusakan. Selain itu, pastikan bahwa kepala udang masih terhubung dengan badannya, karena ini juga merupakan indikator segar tidaknya udang.

Pilih DELOS Untuk Manajemen Tambak Udangmu!

Dengan mengetahui ciri-ciri udang segar, Anda bisa yakin bahwa udang yang Anda konsumsi aman dan berkualitas tinggi. Saat membeli udang, pastikan untuk mencari 10 karakteristik di atas untuk memastikan Anda mendapatkan udang segar dan kualitas terbaik.

DELOS adalah pilihan yang tepat untuk Anda yang memiliki tambak udang vaname dan ingin mengeksplor industri akuakultur. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda meningkatkan produktivitas tambak udang Anda.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan Anda untuk memantau kondisi udang di tambak hanya melalui gadget setiap harinya.

Untuk bergabung dengan DELOS, Anda dapat menghubungi contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Pilih DELOS untuk manajemen tambak udangmu!

Read More
01Mar
Kualitas Air

Penggunaan Kapur Dolomit dalam Budidaya Udang: Manfaat dan Implementasinya

kapur dolomit
Sumber: Dokumentasi DELOS

Budidaya udang telah menjadi industri yang semakin penting dalam sektor akuakultur. Untuk mencapai hasil yang optimal, faktor lingkungan yang memengaruhi kesejahteraan udang harus dikelola dengan hati-hati. Pemberian kapur dolomit menjadi salah satu perlakuan umum yang dilakukan untuk mendukung produktivitas tambak.

Kapur dolomit menjadi salah satu aspek penting dari budidaya udang adalah menjaga kualitas air dan pH yang tepat. Berbagai jenis kapur, termasuk kapur dolomit, memainkan peran penting dalam hal ini. Mari kita telusuri lebih lanjut!

Apa Itu Kapur Dolomit?

Dikenal juga sebagai kalsium magnesium karbonat atau CaMg(CO3)2, dolomit memiliki perbedaan yang signifikan dengan kapur pertanian. Dolomit merupakan unsur murni yang kaya akan kalsium dan magnesium, sementara kapur pertanian hanya mengandung kalsium yang berguna untuk menangani keasaman tanah. Kehadiran dolomit sangat penting untuk kesuksesan dalam budidaya, terutama dalam budidaya udang.

Dolomit diproduksi melalui proses yang dikenal sebagai dolomitisasi, yang memiliki komposisi serupa dengan batu kapur atau kalsit. Penggunaan kapur dalam budidaya udang juga membantu menyelesaikan masalah terkait alkalinitas, stabilitas pH, dan penguraian bahan organik dalam media budidaya.

Kapur dolomit memiliki kandungan magnesium dan kalsium yang tinggi, yang dapat mengatasi berbagai masalah termasuk keasaman tanah, racun tanah, porositas tanah, dan ketersediaan unsur hara. Sementara itu, kapur pertanian hanya memiliki kalsium yang digunakan untuk menangani keasaman tanah.

Baca Juga: Pentingnya Mineral dalam Budidaya Udang Vaname

Manfaat Kapur Dolomit pada Tambak Udang

Derajat keasaman, atau pH, memegang peranan penting dalam stabilitas fisiologi dan metabolisme udang. Kisaran pH yang disarankan untuk air dalam budidaya udang adalah antara 7,8 hingga 8,5. Untuk itu, petambak harus terus menjaga kisaran pH air tambak udang tetap dalam kondisi yang optimal. Salah satunya adalah dengan menambahkan kapur dolomit ketika diperlukan.

Kapur dolomit memiliki fungsi utama dalam meningkatkan pH baik dalam air maupun tanah. Cara kerja kapur adalah dengan mengikat ion hidrogen (H), sehingga mengurangi tingkat keasaman dalam air dan tanah. Kapur dapat diberikan langsung ke air, ditaburkan ke tanah, atau dicampurkan ke dalam pakan udang. Berikut selengkapnya:

1. Meningkatkan Alkalinitas

Manfaat kapur dolomit untuk tambak udang yang pertama adalah meningkatkan alkalinitas tambak yang berada di bawah ambang batas optimal. Alkalinitas air tambak sebaiknya berkisar antara 130-180 ppm karena memiliki pengaruh signifikan terhadap stabilitas pH.

Kenaikan alkalinitas berdampak pada kontrol pH dan konsentrasi kalsium. Alkalinitas yang mencukupi mampu menjaga fluktuasi pH antara pagi dan sore hari dalam kisaran 0,2 hingga 0,5. Perubahan pH sebaiknya tidak melebihi 0,5. Perubahan yang terlalu drastis dapat mengakibatkan udang mengalami stres dan berhenti makan.

2. pH Stabilization of Water

Satu aspek krusial dalam budidaya udang adalah menjaga pH air yang tepat. Perubahan pH yang signifikan dapat mengganggu keseimbangan biologis dalam lingkungan akuatik dan berdampak negatif pada kesehatan udang. Kapur dolomit dapat digunakan untuk mengatasi fluktuasi pH dengan bertindak sebagai penyangga pH. Ia mampu mengikat asam yang ada dalam air dan mencegah penurunan pH yang tajam.

3. Providing Calcium and Magnesium

Kapur dolomit memberikan sumber kalsium dan magnesium yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan udang. Kalsium adalah unsur esensial dalam pembentukan kulit dan cangkang yang kuat, sementara magnesium diperlukan dalam berbagai proses biokimia dalam tubuh udang.

4. Mempercepat Proses Molting

Memberikan perlakuan kapur akan menyediakan sumber kalsium yang diperlukan oleh udang selama proses molting. Semakin sering udang mengalami molting, semakin cepat pertumbuhannya. Untuk mendukung hal ini, kecukupan mineral, terutama kalsium, sangat penting. Kalsium berperan dalam pembentukan dan pengerasan kulit udang yang baru.

Pemberian kapur dapat dilakukan dengan menyebarkannya langsung ke dalam air atau mencampurnya ke dalam pakan. Jika ditambahkan ke dalam pakan, kapur akan meningkatkan kandungan mineral dalam pakan sebagai sumber kalsium untuk memfasilitasi proses molting udang. Pengaturan rasio kalsium terhadap fosfor (Ca/P) dalam pakan juga berkontribusi pada kesehatan kulit udang dan efisiensi pakan.

5. Meningkatkan Kualitas Air

Pemberian kapur dolomit dalam kolam budidaya udang dapat membantu mengendalikan kadar logam berat dan toksin yang ada dalam air. Hal ini membantu menjaga kualitas air yang optimal, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan dan kesehatan udang.

6. Mempercepat Proses Penguraian Bahan Organik

Manfaat kapur dolomit untuk tamabak udang yang utama adalah mempercepat proses penguraian bahan organik, terutama bagi tambak yang memiliki tanah bersifat cenderung asam. Keasaman tanah mengganggu siklus nutrisi yang vital.

Di tambak udang, tanah seringkali mengalami peningkatan tingkat keasaman karena penumpukan bahan organik dari sisa pakan dan limbah metabolisme udang (feses). Hal ini dapat mengakibatkan penurunan produktivitas budidaya dan degradasi kualitas lingkungan sekitar. Proses penguraian bahan organik juga menjadi tidak optimal.

Pemberian kapur juga menjadi solusi bagi tambak dengan air yang terlalu keruh, ditandai dengan rendahnya kejernihan air yang merupakan indikasi pertumbuhan alga yang berlebihan (blooming algae). Kapur membantu meningkatkan penetrasi cahaya matahari ke dalam air, sehingga meningkatkan kejernihan air. Kapur berperan dalam mengikat fosfat dari air, terutama melalui kalsiumnya, yang membatasi proses fotosintesis fitoplankton. Dampaknya, pH air meningkat dan konsentrasi karbon dioksida menurun.

7. Mengontrol Alga

Alga yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan kualitas air dan mengganggu kesejahteraan udang. Kapur dolomit dapat membantu mengendalikan pertumbuhan alga berlebih dengan mengurangi ketersediaan nutrien yang diperlukan oleh alga.

Baca Juga: Mengenal Sampling dalam Budidaya Udang Beserta Manfaatnya

Implementasi dalam Budidaya Udang

Penggunaan kapur dolomit dalam budidaya udang sebaiknya didasarkan pada analisis kualitas air yang teratur. Jumlah kapur dolomit yang dibutuhkan akan bervariasi tergantung pada kondisi air, ukuran kolam, dan spesies udang yang dibudidayakan. Penting untuk bekerja sama dengan ahli atau konsultan akuakultur dalam menentukan dosis yang tepat.

Selain itu, penggunaan kapur dolomit sebaiknya diintegrasikan dengan praktik budidaya yang berkelanjutan. Upaya seperti manajemen pakan yang baik, pemantauan parameter air secara berkala, dan pengelolaan limbah yang tepat akan mendukung efektivitas penggunaan kapur dolomit dalam menjaga lingkungan budidaya yang sehat.

Baca Juga: Menguntungkan! Ini Tips Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok

Budidaya Udang Vaname Lebih Menguntungkan Bersama DELOS!

Kapur dolomit memiliki peran yang signifikan dalam budidaya udang dengan memainkan peran penting dalam mengendalikan pH air, memberikan kalsium dan magnesium, meningkatkan kualitas air, serta mengendalikan pertumbuhan alga berlebih.

Penggunaan kapur dolomit yang tepat dan sesuai kebutuhan dapat berkontribusi pada pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan dalam industri budidaya udang. Bagi Anda yang ingin memulai budidaya udang vaname yang ramah lingkungan dan berlandaskan penelitian sains yang akurat, DELOS adalah partner yang tepat untuk Anda.

DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda meningkatkan produktivitas tambak udang Anda sekaligus mempraktikkan budidaya udang yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Farm management DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan Anda untuk memantau kondisi tambak udang dengan mudah setiap harinya hanya melalui gadget.

Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau klik ikon WhatsApp pada halaman ini untuk terhubung langsung dengan kami. Tingkatkan produktivitas tambak Anda bersama DELOS!

Read More
29Feb
Shrimp Export

Pengendalian Mutu Udang Ekspor dengan Konsep HACCP

Konsep HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) merupakan sebuah metode sistematis berbasis sains dari sistem manajemen risiko yang mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan risiko bahasa keamanan pangan. Indonesia telah menerapkan sistem pembinaan mutu udang ekspor dengan Program Manajemen Mutu Terpadu yang pada hakekatnya merupakan bentuk pengaplikasian konsep HACCP yang telah disesuaikan dengan kondisi pengolahan di Indonesia.

Sebagai salah satu komoditas perikanan terbesar, udang Indonesia memiliki permintaan tinggi di pasar Internasional. Ekspor udang menjadi salah satu sumber pendapatan yang signifikan untuk negara. Namun, untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar, penting bagi produsen dan pelaku industri untuk menjag amutunya dengan baik. Salah satu pendekatan yang efektif dalam pengendalian mutu adalah melalui penerapan konsep Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP).

Lantas, bagaimana pengendalian mutu ekspor udang vaname dengan konsep HACCP? Selengkapnya baca dalam artikel berikut ini.

Baca Juga: Penerapan Ketertelusuran pada Produk Ekspor Udang Vaname

Apa itu HACCP?

HACCP merupakan suatu sistem manajemen mutu yang didasarkan pada identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian titik-titik kritis dalam proses produksi. Konsep ini pertama kali dikembangkan oleh NASA pada tahun 1950-an untuk memastikan keamanan pangan bagi astronot. Sejak itu, HACCP telah menjadi standar internasional dalam industri pangan, termasuk industri perikanan.

Dengan memenuhi persyaratan dalam penanganan maupun pengolahan berdasarkan konsep HACCP, diharapkan hasil pengolahan udang Indonesia dapat memenuhi standar mutu yang ditetapkan baik secara nasional maupun internasional.

Dalam ekspor udang vaname, kontinuitas mutu produk sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan negara-negara importir terhadap mutu produk udang Indonesia. Oleh karena itu, produsen udang harus semaksimal mungkin memenuhi keinginan negara importir untuk menjaga kepercayaan dan kontinuitas ekspor yang dilakukan yang pada akhirnya mampu memberikan devisa bagi negara.

Langkah-langkah HACCP dalam Konteks Udang Ekspor

1. Identifikasi Risiko Bahaya

Langkah pertama dalam penerapan HACCP adalah mengidentifikasi semua risiko bahaya yang mungkin terkait dengan setiap tahapan produksi untuk pengendalian mutu udang ekspor. Bahaya-bahaya ini bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk kontaminasi bakteri, kimia, atau fisik.

Masing-masing potensi bahaya yang teidentifikasi harus dinilai signifikansinya untuk kemudian dilakukan pembahasan mengenai tindakan apa yang harus diterapkan untuk mengendalikan masing-masing potensi bahaya. Terdapat tiga langkah utama yang dilakukan, yaitu: identifikasi semua potensi bahaya, analisis bahaya, dan identifikasi tindakan pengendalian untuk bahaya yang signifikan.

2. Identifikasi Titik Kendali Krisis (CCP) Keamanan Pangan Udang Ekspor

Setelah bahaya diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menetapkan titik-titik kritis kontrol dalam proses produksi. CCP adalah tahapan di mana pengendalian harus diterapkan untuk mencegah, menghilangkan, atau mengurangi bahaya menjadi tingkat yang dapat diterima. Tidak ada metodologi khusus dalam penentuan CCP. Seluruhnya bergantung pada bisnis produksi udang dan Tim HACCP untuk menerapkan metodologi mana yang dipilih.

3. Menetapkan Batas Kritis untuk Setiap CCP

Setiap CCP memiliki batas kritis yang harus dipenuhi agar keamanan dan mutu udang ekspor terjaga. Misalnya, suhu penyimpanan udang harus di bawah batas kritis tertentu untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang merugikan. Batas kritis ini harus dapat diukur dan mempunyai kemampuan untuk memantau dan mengukur sesuai dengan waktu riilnya.

4. Pembuatan Sistem Pemantauan

Pemantauan adalah tindakan yang terencana dan terjadwal atau pengamatan pada sebuah titik kendali kritis relatif untuk menetapkan batas kritis. Sistem pemantauan yang efektif diperlukan untuk memastikan bahwa CCP beroperasi sesuai yang diinginkan. Ini melibatkan pengawasan secara teratur dan pengukuran parameter-parameter kritis seperti suhu, kebersihan, dan keasaman yang dilakukan sesuai dengan waktu riilnya.

5. Menetapkan Tindakan Korektif

Developing an HACCP plan for controlling the quality of exported shrimp requires time and resources. However, there will be times when critical limits lose control. When this happens, it is crucial to control the process as quickly as possible and implement predetermined corrective actions.

Corrective actions may include temporarily stopping production, conducting additional sanitation, or adjusting operational parameters.

6. Verification

To increase confidence in the quality control of the export shrimp, several verification activities must be routinely performed to demonstrate that the established plan has been implemented and is working effectively.

Verification processes are carried out to ensure that the HACCP system functions as intended. This involves internal audits, laboratory testing, and continuous monitoring.

7. Documentation

All steps in implementing HACCP must be thoroughly documented. All HACCP procedures for controlling the quality of Indonesian shrimp exports must be documented. This is to ensure that producers can demonstrate effective control over critical safety aspects. Documentation should demonstrate that hazards have been accurately identified and critical limits have been correctly set.

This documentation includes HACCP plans, monitoring records, corrective action records, and all other relevant documents. These records should provide objective evidence that all monitoring, corrective actions, and verification activities have been carried out.

Baca Juga: 7 Strategi Dongkrak Produksi dan Ekspor Udang Vaname Indonesia

Benefits of Implementing HACCP in the Export Shrimp Industry

Implementing the HACCP concept in the export shrimp industry provides several significant benefits, including:

1. Improving Food Safety

By identifying and controlling potential hazards, HACCP helps ensure that exported shrimp are safe for consumption.

2. Enhancing Product Quality

By paying attention to critical points in the production process, HACCP helps maintain the quality of shrimp, such as colour, texture, and taste, which are important for customer satisfaction.

3. Meeting International Standards

Many countries require the implementation of HACCP as a prerequisite for importing fish products. By implementing HACCP, shrimp producers can ensure that their products meet strict international standards.

4. Increasing Market Competitiveness

Shrimp products produced through the HACCP system tend to be more favoured in the international market due to their reputation for safety and quality.

Baca Juga: Sertifikasi HACCP: Prosedur, Syarat, dan Cara Memperolehnya

Support the Increase of Indonesian Shrimp Exports with DELOS!

Implementing the HACCP concept is not only a necessity for shrimp export producers but also a long-term investment in the sustainability of the industry and maintaining the quality control of the export shrimp. By ensuring the safety and quality of products, the shrimp industry can continue to grow and provide significant economic benefits to producing countries.

Let’s support the increase in Indonesian shrimp exports to the global market with DELOS! DELOS, along with shrimp farmers, remains committed to improving the quality of Indonesian shrimp and ensuring sustainable shrimp farming processes.

Contact DELOS at contact@delosaqua.com or visit our website at www.delosaqua.com. Let’s support Indonesian shrimp exports together with DELOS!

Read More
28Feb
AquacultureTips

Cara Mengatasi dan Mencegah Banjir di Tambak Udang

Musim hujan dapat mendatangkan masalah baru bagi para petambak, mulai dari mencegah banjir, tanggul yang longsor, hingga masalah banjir. Untuk itu para petambak harus mengetahui bagaimana cara mencegah banjir di tambak udang agar budidaya yang dilakukan tidak mengalami kerugian.

Banjir merupakan salah satu ancaman serius bagi tambak udang, mengakibatkan kerugian besar bagi lingkungan maupun petambak. Dalam upaya mengatasi dan mencegah banjir di tambak, diperlukan pendekatan yang efektif. Untuk itu, Anda dapat membacanya dalam artikel berikut ini!

Banjir di Tambak Udang, Apa Dampaknya?

Bagi petambak udang, banjir merupakan tantangan serius yang memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap budidaya udang mereka. Banjir bukanlah masalah sepele, karena dapat menyebabkan udang melarikan diri dari tambak dengan berantakan, mengakibatkan kerugian besar. Dampak banjir pada tambak udang tidak hanya terbatas pada kerugian tersebut, tetapi juga meliputi beberapa aspek berikut:

  1. Mengganggu infrastruktur tambak udang, termasuk jaringan irigasi dan tanggulnya, yang dapat berdampak pada keseluruhan konstruksi tambak.
  2. Menurunkan kualitas air di dalam tambak, yang dapat menyebabkan stres pada udang dan mengganggu pertumbuhan mereka.
  3. Meningkatkan biaya operasional tambak karena perbaikan infrastruktur dan pengelolaan air yang lebih intensif.
  4. Menurunkan mutu dan kualitas udang yang dihasilkan dari tambak tersebut, mengakibatkan penurunan harga jual dan pendapatan petambak.
  5. Meningkatkan populasi patogen dan hama di dalam tambak akibat keberadaan air banjir yang membawa mikroorganisme berbahaya bagi udang.

Baca Juga: DELOS Duduki Puncak LinkedIn Top Startup 2023 di Indonesia

Strategi Mengatasi Banjir di Tambak Udang

1. Pemasangan Waring di Sekitar Tambak

Salah satu metode efektif adalah dengan memasang waring di sekitar tambak untuk mencegah udang terbawa arus banjir. Waring dengan lebar 1-1.5 meter dapat dipasang dan diikat dengan kokoh agar mampu menahan tekanan arus banjir yang kuat, sehingga udang tetap terjaga di dalam tambak.

2. Pembuangan Air

Sistem pembuangan air, serupa dengan sistem overflow, dapat diterapkan dengan membuat saluran pembuangan pada tanggul untuk mengalirkan kelebihan air dari tambak. Metode ini efektif terutama jika banjir terjadi hanya pada beberapa bagian tambak tertentu.

3. Pengapuran

Pengapuran merupakan langkah penting untuk menjaga keseimbangan pH dalam air, menghindari penurunan ekstrem akibat air hujan atau masuknya air dengan pH rendah ke dalam tambak. Dengan menjaga pH air, kesehatan udang dapat tetap terjaga.

4. Pemanenan Terencana

Pemanenan yang direncanakan dengan baik dapat membantu mengurangi kerugian akibat banjir. Langkah ini merupakan opsi terakhir ketika banjir tidak dapat diprediksi dan terus meningkat dalam skala yang signifikan. Dengan pemanenan yang tepat waktu, kerugian dapat diminimalisir sehingga dampak banjir pada tambak udang dapat dikurangi secara efektif.

Baca Juga: DELOS Hadiri di The Aquaculture Roundtable Series (TARS) 2023 di Bali

Penindakan Tambak Pasca Banjir

Setelah terjadi banjir, langkah-langkah penindakan yang tepat perlu segera dilakukan untuk memulihkan kondisi tambak udang. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Melaksanakan Evaluasi

Pertama-tama, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh untuk memastikan apakah kondisi posisi tambak masih layak untuk budidaya udang. Jika tidak, petani perlu mempertimbangkan untuk memindahkan tambak ke lokasi yang lebih aman dan terhindar dari risiko banjir.

2. Melakukan Pengecekan Outlet Secara Berkala

Outlet, sebagai saluran keluarnya air dari tambak, perlu dicek secara berkala untuk memastikan tidak ada penyumbatan yang dapat menghambat aliran air keluar dari tambak. Pembersihan outlet minimal dilakukan sekali sebulan untuk mencegah penumpukan kotoran.

3. Meninggikan Bilik Tambak

Peningkatan ketinggian bilik tambak adalah strategi sederhana namun efektif untuk mencegah masuknya air banjir ke dalam tambak. Bilik tambak yang lebih tinggi dapat menghindari udang dari tekanan air dan mencegah mereka keluar dari tambak.

4. Menggunakan Sistem Overflow

Sistem overflow dapat dipasang untuk membantu pembuangan air berlebih dari tambak ketika air telah mencapai batas maksimalnya. Namun, perlu diperhatikan bahwa sistem ini hanya efektif jika air hanya membanjiri tambak, bukan area sekitarnya.

5. Membangun Sistem Drainase yang Efektif

Pembangunan sistem drainase yang efektif sangat penting untuk mengontrol aliran air berlebih dan mencegah genangan air di dalam tambak maupun area sekitarnya.

6. Memperbaiki Kualitas Air

Untuk memulihkan kualitas air tambak yang terpengaruh oleh banjir, pengapuran dan pergantian air perlu dilakukan. Langkah ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi air sehingga kembali mendukung pertumbuhan udang dengan baik.

Baca Juga: Penerapan Ketertelusuran pada Produk Ekspor Udang Vaname

Strategi Mencegah Terbentuknya Banjir di Tambak Udang

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang dapat mengganggu budidaya udang, namun dapat dikurangi dampak negatifnya melalui beberapa tindakan pencegahan. Berikut adalah rangkaian strategi yang dapat diterapkan secara komprehensif:

1. Pemilihan Lokasi Budidaya yang Aman dari Banjir

Pilihlah lokasi budidaya yang terletak di wilayah tepi laut dengan fluktuasi air pasang surut 2-3 meter, memiliki jenis tanah bertekstur lumpur liat atau lumpur berpasir dengan kandungan pasir kurang dari 20%, berjarak 50-150 meter dari garis bibir tepi laut, dan dilengkapi dengan green belt sebagai zona penyangga yang terdiri dari hutan bakau.

2. Pemanfaatan Kalender Pasang Surut Air Laut

Gunakan kalender pasang surut air laut untuk memprediksi dan menyesuaikan siklus budidaya dengan periode pasang besar, sehingga dapat mengantisipasi potensi risiko banjir.

3. Pemasangan Pompa Air

Pasanglah pompa air untuk mengatur tinggi air di dalam tambak sehingga tidak terjadi genangan yang berpotensi menyebabkan banjir.

4. Pembersihan Saluran Inlet dan Outlet secara Berkala

Lakukan sterilisasi dan pembersihan saluran inlet dan outlet tambak secara rutin, minimal satu kali sebulan, serta lakukan pemeriksaan berkala untuk memastikan kelancaran aliran air.

Baca Juga: Pentingnya Traceability dalam Budidaya Udang

5. Pembangunan Sistem Drainase yang Efisien

Bangun sistem drainase yang efisien untuk mengontrol aliran air dan mencegah genangan di dalam tambak maupun di sekitarnya.

6. Pembuatan Konstruksi Kolam dengan Tanggul yang Kuat

Buatlah konstruksi kolam tambak yang dilengkapi dengan tanggul yang kokoh untuk menahan tekanan air dan mencegah kebocoran.

7. Penerapan Sistem Overflow yang Efektif

Terapkan sistem overflow yang baik selama pembuatan kolam tambak untuk memastikan kelancaran pembuangan air berlebih dan mencegah terjadinya banjir di dalam tambak.

8. Pembuatan Sub Soil untuk Mencegah Penggembungan Plastik

Buatlah sub soil yang efektif untuk menghindari terjadinya penggembungan plastik saat terjadi banjir selama pembuatan kolam tambak.

Baca Juga: Udang Laut atau Udang Tambak? Ini Pertimbangannya!

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Sebagai salah satu ancaman serius, pengetahuan untuk mencegah banjir di tambak udang menjadi penting bagi para petambak. Sebab, banjir mendatangkan masalah yang cukup kompleks dalam budidaya yang dilakukan dan berakibat pada kerugian ekonomi.

Namun Anda tak perlu khawatir, sebab DELOS hadir untuk membantu Anda mengelola tambak udang yang Anda miliki. Termasuk mencegah dan menangani berbagai masalah yang mungkin muncul selama budidaya berlangsung.

Untuk dapat terhubung dengan Tim DELOS, Anda dapat menghubungi kami melalui email contact@delosaqua.com atau kunjungi www.delosaqua.com. Budidaya udang vaname lebih mudah dan produktif bersama DELOS!

Read More
25Feb
Fun Read

Udang Laut atau Udang Tambak? Ini Pertimbangannya!

wild-caught shrimp or farmed shrimp.
Pilih Udang Laut atau Udang Tambak?

Saat membeli udang, Anda mungkin masih kebingungan memilih antara udang laut atau udang tambak. Kedua udang ini memiliki nilainya masing-masing karena proses pertumbuhannya berada di dua tempat yang sangat berbeda, yaitu di laut yang bebas dan di tambak yang terkontrol.

Baik udang laut maupun udang tambak memiliki kelebihannya masing-masing untuk dikonsumsi. Hal ini bukan hanya dari segi citarasa, melainkan terdapat beberapa aspek lainnya yang mungkin bisa menjadi pertimbangan Anda. Selengkapnya, yuk baca artikel ini sampai habis!

Baca Juga: 7 Strategi Dongkrak Produksi dan Ekspor Udang Vaname Indonesia

Perbedaan Udang Laut dan Udang Tambak

1. Sumber Makanan Udang

Dari tempat tinggalnya saja, udang tambak dan udang laut jelas memiliki sumber makanan yang berbeda. Udang laut memperoleh makanannya dari plankton, hewan laut lainnya, dan tumbuhan laut seperti ganggang.

Sedangkan udang tambak bergantung pada pemberian pakan udang dari petambak. Biasanya, makanan ini berupa pelet, granule, atau bubuk yang diberikan hingga tiga sampai empat kali sehari. Pakan udang tambak juga dikontrol kandungannya seperti vitamin, protein, lemak, dan karbohidrat sesuai dengan kebutuhan.

2. Karakteristik Udang

Secara umum, karakteristik udang tambak dan udang laut tidak jauh berbeda. Namun, udang yang umum ditemukan di perairan Indonesia, seperti udang jerbung dan dogol, memiliki ciri khas tertentu. Udang jerbung, atau sering disebut udang putih, dominan dengan warna putih kekuningan disertai bintik hijau.

Sementara udang dogol, atau yang dikenal sebagai udang merah muda, cenderung memiliki warna cokelat bercampur merah muda pada tubuhnya. Ukuran kedua jenis udang ini berkisar antara 10 hingga 25 cm. Sedangkan udang tambak memiliki ukuran tubuh yang berkisar antara 15 hingga 35 cm. Beberapa jenis udang laut seperti udang galah dan udang windu memiliki ukuran yang lebih besar dan warna yang mencolok. Udang galah khususnya dikenali dari capitnya yang besar dan panjang.

Baca Juga: 11 Jenis Penyakit Udang yang Sering Terjadi Selama Budidaya

3. Cita Rasa

Udang laut seperti udang dogol dan jerbung dikenal memiliki tekstur daging yang cenderung tebal dan bercita rasa manis. Selain rasa, umumnya udang laut juga memiliki rasa daging yang lebih gurih dibandingkan udang tambak. Hal ini karena udang laut sering diolah bersama dengan bumbu-bumbu atau rempah yang memiliki cita rasa kuat.

Di sisi lain, udang tambak memiliki daging yang lebih banyak, bercita rasa lebih manis, lebih lembut, dan berkulit tipis. Udang jenis ini cocok diolah sebagai hidangan sederhana atau sebagai tambahan pada hidangan lainnya.

4. Harga Udang

Perbedaan harga antara udang tambak dan udang laut dapat bervariasi di berbagai wilayah di Indonesia. Namun, secara umum, udang laut cenderung memiliki harga yang lebih tinggi karena lebih sulit ditangkap. Berbeda dengan udang laut, udang tambak lebih mudah diperoleh dan proses panennya pun lebih mudah. Hal ini tentu saja mempengaruhi harga jual di pasaran.

5. Kualitas

Dilihat dari sumber hidup dan makanannya, udang tambak tentu lebih unggul. Berbeda dengan udang laut yang hidup di lingkungan alamiah dan memakan organisme laut sehingga zat-zat yang terkandung dalam tubuhnya tidak dapat dikendalikan, udang tambak hidup di tempat yang terjamin kebersihannya. Para petambak udang kerap mengganti air tambak secara teratur dan memberikan makanan yang lebih bergizi, sehingga kualitas udang tambak lebih terjamin.

Baca Juga: Tantangan Usaha Budidaya Udang Vaname

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Meskipun kedua jenis udang ini memiliki kelebihan dan keunikan masing-masing, namun dalam hal kualitas dan ketersediaan, udang tambak cenderung menjadi pilihan yang lebih baik bagi konsumen. Jadi, apakah Anda akan memilih udang laut atau udang tambak?

Jika Anda seorang pemilik tambak udang, kini Anda dapat lebih mudah menjalankan budidaya dan menghasilkan udang tambak berkualitas tinggi bersama DELOS. DELOS adalah perusahaan aquatech yang berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas udang tambak Anda.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang manajemen tambak udang DELOS. Budidaya udang vaname lebih produktif bersama DELOS!

Read More
  • 1
  • …
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top