logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Februari 2024
Home 2024
23Feb
Fun Read

6 Resep Masakan Udang Khas Jepang yang Memiliki Rasa Otentik

Kuliner khas Jepang kaya akan cita rasa dan memegang tempat istimewa dengan keunikan dan rasanya yang otentik. Salah satu bahan masakan utama yang sering ditemui adalah udang. Berbagai olahan resep masakan udang khas Jepang sangat populer di seluruh dunia, khususnya bagi para pecinta seafood.

Jika Anda ingin mencoba mengeksplor resep masakan udang khas Jepang sendiri di dapur Anda, caranya pun tidak sulit. Yang penting Anda memilih udang yang masih segar dan perhatikan tips-tipsnya agar masakan Anda bercita rasa lezat. Simak resep-resepnya berikut ini!

Baca Juga: 7 Manfaat Mengkonsumsi Udang Vaname Untuk Kesehatan Tubuh

Resep Masakan Udang Khas Jepang

1. Chawanmushi

Chawanmushi
Chawanmushi

Resep masakan udang khas Jepang yang pertama dalah chawanmushi. Dalam Bahasa Jepang, chawanmushi secara harfiah berarti merebus di mangkuk. Hal ini merujuk pada proses pembuatannya yang langsung dimasak di mangkuk penyajiannya.

Chawanmushi termasuk jenis hidangan steam yang di dalamnya terdiri dari beberapa macam isian. Mulai dari udang, jamur shiitake, telur salmon, dan peterseli yang membuat makanan khas Jepang ini kaya akan kandungan gizi yang baik untuk kesehatan tubuh.

Untuk membuat chawanmushi pun tidak sulit. Berikut adalah tata cara memasaknya yang dapat kamu coba.

Bahan-bahan:

  • 3 butir telur besar
  • 1 ½ gelas kaldu ayam rendah garam
  • 1 ½ sendok teh saus ikan
  • ½ sendok teh garam kasar
  • â…“ gelas daun seledri
  • 1 batang daun bawang, iris tipis
  • 6 udang segar ukuran sedang, kupas dan belah dua memanjang.

Cara Membuat

  1. Kocok telur di dalam mangkuk bersama kaldu, saus ikan, dan garam. Bagi daun seledri dan daun bawang secara merata ke dalam 2 mangkuk.
  2. Tuangkan campuran telur melalui saringan kawat halus secara merata ke dalam mangkuk. Bungkus setiap mangkuk dengan plastik pembungkus (gunakan karet gelang untuk memperkuat plastik jika tidak menempel pada sisi mangkuk).
  3. Letakkan kedua mangkuk ke dalam kukusan. Tutup dan selama kurang lebih 15 menit hingga chawanmushi menggumpal.
  4. Keluarkan chawanmushidari dari keranjang kukusan dan buka plastik penutupnya. Diamkan selama kurang lebih 5 menit.
  5. Sementara itu, susun udang di dalam kukusan dan masak hingga matang selama kurang lebih 5 menit.
  6. Taburkan udang secara merata di atas chawanmushi. Hias dengan daun seledri dan daun bawang. Chawanmushi siap dihidangkan!

2. Ebi No Umani

Ebi No Umani
Ebi No Umani

Ebi no umani menjadi salah satu sajian favorit saat perayaan tahun baru di Jepang. Hal ini karena masyarakat Jepang percaya bahwa udang melambangkan umur yang panjang dan keberuntungan.

Cara memasak ebi no umani tidak sulit, serta bahan-bahan yang digunakan pun mudah didapatkan. Berikut adalah tata cara memasak makanan udang khas Jepang yang satu ini.

Bahan-bahan:

  • 5 ekor udang segar, tidak perlu dikupas
  • ½ gelas sake
  • 1 sendok makan mirin
  • ½ gelas dashi
  • 2 sendok makan kecap

Cara Membuat

  1. Dalam panci berukuran sedang, campurkan ½ gelas sake, 2 sendok makan mirin, dan ½ gelas dashi. Masak hingga mendidih.
  2. Setelah mendidih, turunkan api ke suhu kecil dan masukkan udang ke dalam saus. Masak dengan api kecil selama 4-5 menit.
  3. Setelah matang, segera pindahkan udang ke dalam wadah, sisihkan air yang dihasilkan dari proses memasaknya.
  4. Saring air yang dihasilkan dari proses memasak menggunakan saringan kopi atau saringan halus.
  5. Tutup dan rendam udang dalam cairan selama beberapa jam atau semalaman. Sajikan pada suhu ruangan.

3. Ebi Nigiri

Ebi nigiri
Ebi Nigiri

Bagi Anda penikmat sushi, pastinya sudah tidak asing dengan ebi nigiri atau sushi yang dibalut dengan udang. Makanan yang disajikan dengan saos soyu dan wasabi ini memiliki tampilan yang sederhana tetapi citarasanya sangat luar biasa.

Untuk memasak resep masakan udang khas Jepang ebi nigiri, Anda dapat mengikuti tata caranya berikut ini.

Bahan-bahan:

  • Udang berukuran besar, secukupnya
  • Tusukan bambu
  • Es batu
  • Nasi Jepang

Cara Membuat

  1. Buang kepala udang dan tusukkan bambu melalui bagian tengah hingga ke arah ekor udang.
  2. Didihkan air dan cuka, tambahkan udang yang sudah ditusuk dan tutup pancinya.
  3. Angkat udang dan diamkan selama 3 menit. Kupas udang dan sisihkan.
  4. Kupas udang dan sisihkan.
  5. Gunakan ujung pisau yang tajam untuk membelah perut dari atas ke bawah, pastikan tidak memotong udang sampai ke bawah. Buka udang perlahan dan ratakan.
  6. Untuk membuat nigiri, campur air dan cuka beras untuk mencelupkan jari Anda agar tidak lengket. Ambil bola kecil nasi Jepang dan perlahan bentuk menjadi bentuk persegi panjang.
  7. Tempelkan nasi ke udang yang telah disiapkan sebelumnya dan tekan perlahan agar menempel dengan baik.
  8. Tambahkan nori yang telah diiris tipis dan bungkus di sekitar tengah Ebi Nigiri untuk mempercantik tampilan.
  9. Sajikan dengan kecap, wasabi, dan acar jahe.

Baca Juga: 7 Jenis Udang yang Menjadi Favorit dalam Masakan Jepang

4. Ankake Donburi

japanese shrimp recipes
Ankake Donburi

Ankake Donburi merupakan resep masakan udang khas Jepang yang sangat cocok dihidangkan untuk menu sarapan pagi. Bahan utamanya masakan ini terbuat dari udang dan sayur-sayuran yang dimasak dengan saus manis khas Jepang.

Penasaran bagaimana cara memasak Ankake Donburi? Simak tata caranya berikut ini.

Bahan-bahan:

  • 227 gram paha ayam tanpa tulang dan kulit
  • 170 gram udang besar, kupas dan bersihkan
  • Garam dan merica secukupnya
  • 2 sendok makan sake untuk marinasi
  • 5 jamur shiitake segar
  • 1 bawang kecil, kupas
  • 200 gram kacang pea
  • 1 wortel besar, kupas dan iris tipis
  • 1 buah zukini kecil, kupas dan potong memanjang kurang lebih 2,5cm
  • 3 sendok makan kecap asin
  • 1 sendok makan sake
  • 1 sendok makan mirin
  • 1 sendok makan gula
  • ½ sendok teh garam
  • 360 ml kaldu dashi
  • 1 sendok makan minyak masak
  • 2,5 cm jahe segar, kupas dan belah dua
  • 3 siung bawang putih, memarkan
  • 2 sendok makan tepung kentang atau tepung jagung dicampur dengan 2 sendok makan air dingin
  • Nasi hangat untuk disajikan

Cara Membuat

  1. Potong ayam menjadi potongan kubus seukuran 2.5 cm dan bersihkan udang dari uratnya. Marinasi ayam dan udang terpisah dengan sedikit sake, garam, dan merica.
  2. Bersihkan jamur shiitake dan potong tipis, memotongnya secara diagonal. Potong bawang menjadi potongan memanjang, kemudian potong menjadi irisan setengah.
  3. Campur kecap asin, sake, mirin, gula, dan garam ke dalam kaldu dashi, aduk rata dan sisihkan.
  4. Panaskan minyak dalam wajan. Setelah panas, masukkan jahe, bawang, dan bawang putih, masak sampai harum. Kemudian tambahkan ayam dan udang, diikuti oleh jamur shiitake, kacang pea, zukini, dan wortel. Tumis selama 2 menit.
  5. Tambahkan campuran kaldu dashi. Ketika mendidih, masukkan campuran tepung kentang atau tepung jagung yang sudah dilarutkan untuk mengentalkan saus.
  6. Buang jahe, bawang daun, dan bawang putih. Sajikan ankake di atas nasi hangat dalam mangkuk saji.
  7. Nikmati Ankake Donburi bersama dengan nasi hangat untuk sajian yang lezat dan bergizi.

5. Renkon No Hasami Age

japanese shrimp recipes
Renkon No Hasami Age

Setelah aneka resep masakan udang khas Jepang untuk main course di atas, selanjutnya terdapat resep Renkon No Hasami Age yang merupakan camilan atau appetizer. Makanan ini terbuat dari akar teratai yang tengahnya dibelah dan diisi dengan daging udang cincang yang telah dibumbui.

Simak resep Renkon No Hasami Age selengkapnya di bawah ini!

Bahan-bahan:

200 gram umbi teratai

200 gram udang (mentah)

3 lembar daun shiso hijau (herba aromatik Jepang)

1 sdm putih telur

Garam secukupnya

Lada bubuk

Tepung terigu

Adonan Goreng

½ butir telur

250 ml air es

½ sdm mirin

Garam secukupnya

¼ gelas tepung terigu

1 buah lemon

Minyak sayur untuk menggoreng

Cara Membuat

  1. Kupas dan potong umbi teratai yang telah dicuci menjadi irisan setebal 5 mm. Rendam dalam air berisi cuka selama sekitar tiga puluh menit untuk menghilangkan rasa pahitnya, kemudian keringkan.
  2. Cincang daun shiso.
  3. Cincang udang dan tambahkan daun shiso, garam, dan putih telur. Aduk rata. (Anda juga dapat menggunakan blender.)
  4. Campur bahan-bahan adonan goreng dengan sedikit pengadukan.
  5. Panaskan minyak dalam panci sedang hingga mencapai suhu 160° C.
  6. Letakkan adonan udang di antara dua irisan umbi teratai yang telah ditaburi tepung. Celupkan ke dalam adonan goreng dan goreng dalam minyak panas hingga kuning keemasan.
  7. Sajikan dalam piring dengan irisan lemon dan sedikit garam.

6. Ebi Furai

japanese shrimp recipes
Ebi Furai

Ebi furai atau udang goreng menjadi resep masakan udang khas Jepang favorit di restoran karena rasanya yang gurih dan crispy. Biasanya makanan ini disajikan dengan saus mayo atau saus cabai.

Daripada membeli ebi furai di restoran Jepang, Anda bisa membuatnya sendiri di rumah dengan mengikuti tata caranya berikut ini.

Bahan-bahan:

  • 10 ekor udang
  • 1 siung bawang putih, parut
  • 1/2 sdt merica bubuk
  • 1 sdt garam
  • 1 sdm air jeruk nipis
  • 100 g tepung terigu
  • 1 butir telur ayam, kocok hingga berbuih
  • 150 g tepung panir putih kasar/panko
  • minyak goreng
  • 1 butir telur ayam rebus, cincang halus
  • 100 ml mayones botolan
  • 1 sdm bawang bombay cincang halus
  • 1 sdm air jeruk lemon/nipis
  • 1/4 sdt merica bubuk
  • ½ sendok teh garam
  • kol iris halus
  • tomat iris tipis

Cara Membuat

  1. Kupas udang, namun biarkan ekornya tetap terpasang. Letakkan udang dengan punggung menghadap ke bawah di atas talenan.
  2. Kerat bagian bawah udang dan tekan perlahan hingga udang menjadi lurus.
  3. Campur udang dengan bawang putih, air jeruk, merica, dan garam hingga merata.
  4. Balut setiap udang dengan tepung terigu secara merata.
  5. Celupkan setiap udang ke dalam telur yang telah dikocok, lalu lapisi dengan tepung panir sambil ditekan perlahan agar melekat.
  6. Jika diinginkan, proses pelapisan dapat diulang sekali lagi untuk mendapatkan lapisan yang lebih tebal.
  7. Biarkan udang yang telah dilapisi tepung panir tersebut agak mengering.
  8. Goreng dalam minyak panas yang cukup banyak dengan api sedang hingga berwarna kuning keemasan, kemudian angkat dan tiriskan.
  9. Sajikan ebi furai dengan saus mayo dan pelengkap lainnya.

Baca Juga: 4 Resep Masakan Udang Khas Amerika yang Populer dan Lezat

Dukung Ekspor Udang Vaname Indonesia Bersama DELOS!

Resep masakan udang khas Jepang di atas tidak hanya populer di Jepang, melainkan juga di berbagai penjuru dunia. Jika Anda berkesempatan mencoba berbagai makanan di atas secara langsung di Jepang, mungkin udang-udang yang disajikan di makanan yang Anda pesan merupakan udang dari Indonesia. Pasalnya, Indonesia adalah salah satu eksportir udang terbesar di Jepang.

Mari kita dukung peningkatan ekspor udang Indonesia ke pasar global bersama DELOS! DELOS bersama petambak udang Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan praktik budidaya udang berkelanjutan.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia. Hubungi contact@delosaqua.com atau kunjungi www.delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
21Feb
Shrimp ExportTips

7 Strategi Dongkrak Produksi dan Ekspor Udang Vaname Indonesia

Udang Vaname telah menjadi salah satu komoditas unggulan dalam ekspor perikanan Indonesia ke pasar global. Namun, naik-turunnya nilai ekspor membuat pemerintah dan pelaku industri harus mulai menemukan strategi baru untuk mendongkrak produksi dan ekspor udang vaname Indonesia.

Hal ini bertujuan untuk mempertahankan posisi udang Indonesia di pasar global dan meningkatkan daya saing. Dalam artikel ini akan dibahas beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan produksi dan ekspor udang Vaname Indonesia.

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Air Tambak Udang?

Strategi Dongkrak Produksi dan Ekspor Udang Vaname Indonesia

1. Peningkatan Kualitas Budidaya

Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk dongkrak produksi dan ekspor udang Vaname Indonesia adalah dengan meningkatkan kualitas budidaya. Hal ini mencakup pemilihan benur yang unggul, penerapan teknologi budidaya yang modern, serta pengelolaan kualitas air yang baik. 

Dengan meningkatkan kualitas budidaya, diharapkan produksi udang Vaname dapat ditingkatkan secara signifikan, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar ekspor yang terus meningkat.

2. Peningkatan Skala Usaha

Selain meningkatkan kualitas budidaya, peningkatan skala usaha juga menjadi strategi penting dalam meningkatkan produksi udang Vaname. Dengan meningkatkan skala usaha, efisiensi produksi dapat ditingkatkan, sehingga biaya produksi per unit dapat dikurangi. Hal ini akan membuat produk udang Vaname Indonesia menjadi lebih kompetitif di pasar global.

3. Diversifikasi Produk

Untuk meningkatkan daya saing di pasar global, Indonesia perlu melakukan diversifikasi produk udang Vaname. Selain udang segar, Indonesia juga dapat memperluas produksi udang olahan, seperti udang beku, udang kering, atau produk olahan lainnya. 

Diversifikasi produk akan memberikan fleksibilitas dalam memenuhi permintaan pasar yang beragam, serta meningkatkan nilai tambah produk udang Vaname Indonesia.

Baca Juga: 7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Udang Yang Harus Anda Ketahui

4. Penguatan Sistem Distribusi dan Logistik

Penguatan sistem distribusi dan logistik juga menjadi kunci dalam meningkatkan ekspor udang Vaname. Indonesia perlu memperbaiki infrastruktur logistik, seperti pelabuhan dan jaringan transportasi, untuk memastikan kelancaran distribusi produk udang Vaname ke pasar ekspor. Selain itu, pengembangan sistem informasi dan teknologi juga dapat membantu dalam memantau dan mengelola rantai pasok secara lebih efisien.

5. Peningkatan Standar Mutu dan Keamanan Produk

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan pasar internasional, Indonesia perlu terus meningkatkan standar mutu dan keamanan produk udang Vaname. Hal ini mencakup penerapan standar budidaya yang ramah lingkungan, serta pemantauan ketat terhadap penggunaan bahan kimia dan obat-obatan dalam budidaya udang. 

Dengan memastikan produk udang Vaname Indonesia memenuhi standar mutu dan keamanan yang tinggi, Indonesia dapat memperkuat posisinya di pasar global.

6. Promosi dan Pemasaran Aktif

Upaya promosi dan pemasaran yang aktif juga menjadi strategi penting dalam meningkatkan ekspor udang Vaname Indonesia. Melalui partisipasi dalam pameran dagang internasional, kampanye promosi melalui media sosial, dan kerjasama dengan lembaga pemasaran internasional, Indonesia dapat meningkatkan visibilitas dan citra merek produk udang Vaname. Promosi yang efektif akan membantu meningkatkan permintaan pasar dan memperluas pangsa pasar ekspor.

7. Pengembangan Kemitraan Strategis

Terakhir, pengembangan kemitraan strategis dengan negara-negara pengimpor utama juga dapat menjadi strategi yang efektif dalam meningkatkan ekspor udang Vaname Indonesia. Melalui kerjasama bilateral atau multilateral, Indonesia dapat memperluas akses pasar, memperkuat hubungan dagang, dan memperoleh keuntungan kompetitif dalam perdagangan internasional.

Baca Juga: Ciri-Ciri Udang yang Memenuhi Kualitas Ekspor

Dukung Peningkatan Ekspor Udang Indonesia Bersama DELOS!

Strategi dongkrak produksi dan ekspor udang vaname Indonesia diperlukan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar global. Dengan berbagai strategi di atas, Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu produsen dan eksportir udang Vaname terkemuka di dunia.

Untuk itu, mari bersama DELOS kita dukung peningkatan ekspor udang Indonesia ke pasar dunia. DELOS adalah perusahaan startup yang bergerak di bidang aquatech dan berusaha untuk mendisrupsi industri akuakultur tradisional dan terfragmentasi di Indonesia.

Bersama petambak Indonesia, DELOS terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan proses budidaya udang yang berkelanjutan.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia. Hubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau kunjungi website kami di www.delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
18Feb
Shrimp Export

Penerapan Ketertelusuran pada Produk Ekspor Udang Vaname

Sistem ketertelusuran pada produk ekspor udang vaname dikembangkan untuk mencegah kejahatan pangan dan membantu pelaksanaan penarikan produk saat diperlukan. Hal ini agar proses ekspor udang vaname berjalan secara efektif dan efisien. Selain itu, ketertelusuran juga menjadi alat bantu pengembangan standar pangan global.

Perhatian terhadap kualitas dan keamanan pangan masyarakat dalam negeri maupun global semakin meningkat akhir-akhir ini. Sebagian besar konsumen lebih memperhatikan proses pengolahan pangan from farm to table.

Terjaminnya keteluketertelusuran suatu produk ekspor udang vaname dapat meningkatkan nilai jual produk tersebut. Hal ini karena konsumen menjadi lebih percaya terhadap produk yang mereka pilih. Selengkapnya, baca dalam artikel berikut ini!

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Air Tambak Udang?

Apa Itu Ketertelusuran pada Produk Ekspor Udang Vaname?

Food traceability atau ketertelusuran pada produk ekspor udang vaname adalah suatu metode untuk menelusuri saat udang dibudidayakan dan kemudian diolah sepanjang rantai pangan hingga siap dikonsumsi.

Selain itu, terdapat pula food authentication yang menjadi metode untuk memberikan jaminan kepada konsumen untuk memperoleh haknya sesuai dengan komposisi yang tertera pada label produk udang vaname yang dipasarkan.

Baik food traceability maupun food authentication diperlukan untuk memastikan bahwa produk yang dipasarkan bukan merupakan produk yang dihasilakn dari kejahatan pangan (food fraud) yang peluang terjadinya cukup tinggi di era globalisasi ini.

Perkembangan dari sistem ketertelusuran dan autentikasi pangan ini dapat diikuti sejak 1994 saat ISO mendefinisikan mengenai istilah traceability (ISO 8402). Selanjutnya, tahun 2022 the Foof Safety Agency (FSA) menambahkan karakteristiknya, dan unit-unit yang menjadi titik kritis yang harus tercatat dengan baik.

Tahun 2004, CODEX memperbaruhi definisi traceability, dan tahun 2005 ISO melalui ISO 9000, mengemukakan definisi baru dan perlakuan aplikasinya ke depan. Sementara di sisi lain, Danezis et al. (2016) mengembangkan definisi authentication, yaitu suatu metode untuk penjaminan sesuai label yang diberikan, penambahan informasi bahan asal, dan metode proses yang diterapkan.

Baca Juga: 7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Udang Yang Harus Anda Ketahui

Sistem Ketertelusuran Produk Ekspor Udang Vaname

Dalam sistem ketertelusuran produk ekspor udang vaname dan produk-produk pangan lainnya, dikenal istilah tracking dan tracing. Tracking adalah kegiatan penelusuran ke arah hilir, sedangkan tracing adalah kegiatan penelusuran ke arah hulu.

Ketertelusuran adalah suatu mekanisme kegiatan yang meliputi identikasi unit-unit proses sebagai titik kritis untuk melakukan pengamatan, hubungan (link), pencatatan informasi, dan pengumpulan serta penyimpanan informasi dan verifikasinya.

Publikasi yang dikeluarkan FAO pada tahun 2017 berupa pedoman yang memuat pronsip dan implementasi ketertelusuran mulai dari tingkat petani, pemasok, jasa pangan, eksportir, dan seterusnya hingga siap konsumsi.

Pedoman tersebut memuat contoh implementasi yang meliputi hal-hal yang perlu disiapkan, cara melakukan proses ketertelusuran, hingga teknologi yang digunakan. Pada prinsipnya, pelaku dapat mengidentifikasi unit-unit pengamatan kritis untuk menjadi pusat perhatian, memberinya identitas yang jelas, dan menerapkan metode yang sesuai.

Misalnya, perusahaan processing udang vaname harus tahu betul identitas dan karakter pemasok produk ekspor udang vaname mereka. Demikian pula sebaliknya, pemasok atau petambak udang harus tau dan memahami informasi perusahaan processing yang mereka pilih untuk memproses udang mereka.

Kegiatan perekaman juga menjadi salah satu cara yang ditempuh bagi para pelaku usaha ekspor udang vaname. Perekaman secara modern dapat dilakukan secara elektronik dan data dapat disimpan secara real time untuk memudahkan proses ketertelusuran saat diperlukan. Hal ini memudahkan konsumen dan pelaku industri untuk mengetahui asal produk yang mereka beli.

Peluang dan Tantangan Ketertelusuran Produk Ekspor Udang Vaname

Rantai pangan global menuntut pemenuhan data dan tantangan terbesar dari proses ketertelusuran adalah penyimpanan data yang bersifat multidimensi. Tanpa adanya kelengkapan dan kemudahan mendapatkan data suatu bahan baku, proses pembuatan produk, maka proses ketertelusuran tidak mudah dilakukan.

Pengembangan teknologi yang akan mempermudah proses ketertelusuran seperti penggunaan IoT, big data, machine learning, dan sejenisnya sudah seharusnya mulai dilakukan dan diterapkan. Selain itu, pemerintah juga berperan penting dalam proses pengembangan ketertelusuran pada produk ekspor udang vaname ini melalui regulasi-regulasi yang dikeluarkan.

Baca Juga: Tantangan Usaha Budidaya Udang Vaname

Dukung Peningkatan Kualitas Ekspor Udang Vaname Indonesia Bersama DELOS!

Ketertelusuran produk ekspor udang vaname menjadi tanggung jawab setiap pelaku industri. Mulai dari petambak, processor, distributor, hingga eksportir dan importir. Hal ini bertujuan untuk memastikan produk yang sampai ke tangan konsumen bukan merupakan produk yang menjadi bagian dari kejahatan pangan.

Mari kita dukung peningkatan kualitas dan volume ekspor udang Indonesia, khususnya udang vaname, ke pasar dunia bersama DELOS! DELOS, bersama para petambak terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan proses budidaya udang yang berkelanjutan.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia! Kunjungi www.delosaqua.com atau hubungi contact@delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
15Feb
Aquaculture

Tips Pemberian Mineral untuk Tambak Udang

Mineral untuk tambak udang memiliki fungsi yang penting dalam hal menstabilkan pH, merangsang pertumbuhan plankton, dan mengurai senyawa berbahaya di tambak. Terdapat dua jenis mineral di tambak, yaitu yang berasal dari lingkungan perairan dan yang berasal dari pakan.

Kandungan mineral di tambak dapat mengalami fluktuasi selama budidaya berlangsung, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal ini dipengaruhi adanya diasimilasi oleh tubuh udang, pergantian air, dan rembesan.

Selain bagi udang, mineral juga bermanfaat untuk menunjang proses fotosintesis plankton di tambak. Jika plankton di tambak dalam keadaan stabil, maka kondisi lingkungan tambak juga akan baik.

Lantas, bagaimana tips pemberian mineral untuk tambak udang untuk hasil budidaya yang lebih optimal? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Baca Juga: 6 Resep Masakan Udang Khas Jepang yang Memiliki Rasa Otentik

Pentingnya Mineral yang Cukup untuk Tambak Udang

Kebutuhan mineral udang vaname berkisar antara 2-5% dari jumlah pakan udang. Namun, pada tambak dengan padat tebar yang lebih tinggi, suplai mineral yang dibutuhkan juga harus lebih tinggi pula.

Jika mineral untuk tambak udang kurang atau jumlahnya tidak seimbang, akibatnya dapat menjadi fatal. Mulai dari terganggunya masalah ekosistem tambak, kesehatan udang, hingga penurunan produktivitas dan kualitas hasil panen.

Kekurangan mineral di tambak udang juga dapat mengakibatkan mikroorganisme seperti plankton menjadi tidak berkembang dengan baik. Hal ini juga dapat menyebabkan penurunan kualitas air yang dapat menyebabkan udang menjadi stres dan lebih rentan terinfeksi patogen.

Baca Juga: Bahaya Penyakit Udang yang Disebabkan oleh Virus

Tips Pemberian Mineral untuk Tambak Udang

1. Pilih Mineral yang Dibutuhkan

Pilih mineral untuk tambak udang sesuai dengan kebutuhan udang yang dibudidayakan. Beberapa mineral umum yang penting untuk pertumbuhan udang di antaranya adalah Kalsium, Magnesium, Sodium, Potassium, Fosfor, Chlorine, Sulfur, Besi, Tembaga, Mangan, Seng, Cobalt, Molybdenum, Chromium, Selenium, Flourine, Iodium, dan Nickel.

2. Perhatikan Jumlah Kalsium

Kalsium merupakan mineral mikro yang penting untuk pembentukan cangkang udang yang kuat. Pastikan jumlah kalsium dalam jumlah yang cukup dalam air tambak, baik melalui pemberian langsung maupun dengan menambahkannya pada pakan.

3. Berikan Dosis yang Tepat

Mineral untuk tambak udang harus berada di komposisi yang tepat dan dibutuhkan oleh udang di tambak. Hindari memberikan terlalu banyak mineral, terutama jika tidak diperlukan karena dapat menyebabkan overdosis dan berdampak buruk pada kesehatan udang dan kualitas air secara keseluruhan.

4. Pertimbangkan Faktor Lingkungan

Perhatikan faktor-faktor lingkungan seperti parameter-parameter kualitas air sebelum memberikan mineral untuk tambak udang. Kondisi lingkungan air tambak yang berbeda atau sedang tidak dalam kondisi optimal dapat mempengaruhi penyerapan mineral oleh udang.

5. Pantau Terus Keseimbangan Mineral

Perubahan dalam keseimbangan mineral dapat terjadi seiring waktu budidaya yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pertumbuhan udang, penggunaan air, dan dekomposisi bahan organik.

Pemantauan jumlah mineral di tambak dapat dilakukan dengan melakukan pengujian air secara rutin. Baik secara kimia, fisika, maupun biologi.

Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Plankton di Tambak Udang

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Mineral untuk tambak udang harus berada di kisaran optimal untuk memastikan udang tumbuh secara optimal. Untuk itu, penting bagi petambak untuk selalu memantau komposisi mineral di tambak udang mereka.

Kini Anda dapat lebih mudah menjalankan budidaya udang bersama DELOS. DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologil dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda dalam manajemen sekaligus meningkatkan produktivitas tambak Anda.

Manajemen tambak udang DELOS juga terintegrasi dengan AquaHero yang memudahkan Anda untuk memonitoring tambak udang setiap hari. Termasuk memantau parameter kualitas air harian.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang manajemen tambak udang DELOS. Budidaya udang vaname lebih produktif bersama DELOS!

Read More
12Feb
Aquaculture

Tantangan Usaha Budidaya Udang Vaname

Tantangan usaha budidaya udang vaname dapat dihadapi oleh siapapun. Baik itu petambak yang telah berkecimpung di bidang ini dalam waktu yang lama, maupun mereka yang baru menjajaki bisnis budidaya udang vaname.

Tiga tantangan utama yang sering dihadapi dalam budidaya udang vaname adalah perubahan iklim, kondisi air tambak yang fluktuatif, dan serangan penyakit. Masing-masing tantangan ini dapat mempengaruhi produktivitas dan keberlangsungan budidaya. Terlebih lagi, apabila tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi pelaku budidaya. Selengkapnya, mari kita bahas dalam artikel ini.

Baca Juga: 11 Jenis Penyakit Udang yang Sering Terjadi Selama Budidaya

Tantangan Usaha Budidaya Udang Vaname

1. Perubahan Iklim

Perubahan iklim telah menjadi ancaman serius bagi budidaya udang vaname. Perubahan suhu air laut dan kondisi cuaca yang tidak stabil dapat menyebabkan gangguan pada siklus hidup udang dan meningkatkan risiko stres pada udang yang dalam jangka panjang dapat berdampak pada produktivitas tambak.

Selain itu, perubahan iklim juga dapat menyebabkan cuaca ekstrem seperti badai tropis dan banjir yang dapat mengganggu keseimbangan air tambak dan merusak infrastruktur. Untuk mengatasi hal ini, petambak perlu mengadopsi praktik-praktik budidaya yang lebih tahan terhadap perubahan iklim.

2. Kondisi Air Tambak yang Fluktuatif

Kondisi air tambak yang fluktuatif, termasuk berubahnya parameter-parameter kualitas air, merupakan tantangan yang paling umum dihadapi oleh para petambak udang vaname. Kualitas air yang buruk dapat menyebabkan stres pada udang dan meningkatkan risiko serangan penyakit.

Untuk mengatasi masalah kondisi tambak yang fluktuatif ini, petambak dapat melakukan pemantauan parameter kualitas air secara teratur dan mengambil tindakan yang diperlukan ketika terjadi anomali atau perubahan angka pada masing-masing parameter kualitas air.

Baca Juga: 

3. Serangan Penyakit

Tantangan usaha budidaya udang vaname yang paling serius adalah adanya serangan penyakit. Pasalnya, serangan penyakit dapat berdampak pada kerugian finansial yang signifikan bagi para petambak.

Beberapa penyakit udang vaname yang sering menyerang tambak di antaranya White Spot Syndrom Virus (WSSV), IHHNV, EMS, EHP, dan Vibriosis. Penyakit-penyakit ini dapat menyebar dengan cepat dan menyebabkan kematian massal jika tidak segera ditangani.

Untuk mengurangi risiko serangan penyakit, petambak perlu menerapkan praktik-praktik manajemen budidaya udang vaname yang baik, seperti pemantauan kualitas air harian, rutin melakukan pengecekan kesehatan udang, penerapan biosecurity, dan penggunaan pakan berkualitas tinggi.

Baca Juga: Kebutuhan Nutrisi Udang Vaname untuk Pertumbuhan yang Optimal

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Berbagai tantangan usaha budidaya udang vaname sering kali muncul saat budidaya berlangsung. Mulai dari masalah air, sarana dan prasarana, hingga serangan penyakit. Jika tidak dihadapi dengan baik, tantangan ini dapat berdampak pada kerugian secara ekonomi bagi petambak.

Namun Anda tak perlu khawatir, sebab DELOS hadir untuk membantu Anda mengelola tambak udang yang Anda miliki. Termasuk mencegah dan menangani berbagai masalah yang mungkin muncul selama budidaya berlangsung.

Untuk dapat terhubung dengan Tim DELOS, Anda dapat menghubungi kami melalui email contact@delosaqua.com atau kunjungi www.delosaqua.com. Budidaya udang vaname lebih mudah dan produktif bersama DELOS!

Read More
10Feb
Shrimp Export

Ciri-Ciri Udang yang Memenuhi Kualitas Ekspor

Udang telah lama menjadi komoditas ekspor perikanan terbesar Indonesia di pasar internasional. Namun sebelumnya, udang harus memenuhi ciri-ciri udang kualitas ekspor terlebih dahulu agar mampu bersaing.

Kualitas udang yang diekspor menjadi kunci penting bagi negara-negara penghasil udang untuk memasuki pasar global dan mempertahankan reputasi mereka. Nah, berikut adlaah ciri-ciri selengkapnya.

Baca Juga: 4 Resep Masakan Udang Khas Amerika yang Populer dan Lezat

Ciri-Ciri Udang Kualitas Ekspor

1. Kesegaran Udang

Ciri-ciri udang kualitas ekspor yang pertama dapat dilihat dari kesegarannya. Udang berkualitas ekspor harus memiliki tekstur yang kenyal dan mantap. Kulit udang seharusnya kokoh, tidak lembek, dan tidak berlendir. Selain itu, udang harus terasa segar, tanpa bau amis atau anyir yang kuat.

2. Warna yang Cerah dan Konsisten

Warna udang adalah indikator penting dari ciri-ciri udang kualitas ekspor. Udang berkualitas ekspor umumnya memiliki warna yang cerah dan konsisten. Warna kulit yang redup atau pudar bisa menjadi tanda kurangnya kesegaran atau penanganan yang tidak tepat.

3. Ukuran yang Konsisten

Ukuran udang juga penting dalam menentukan kualitasnya. Produsen udang ekspor harus memastikan bahwa ukuran udang yang dikirimkan sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh pembeli. Udang dengan ukuran yang tidak konsisten mungkin menimbulkan ketidakpuasan bagi konsumen.

4. Kondisi Kebersihan dan Kesehatan yang Baik

Ciri-ciri udang kualitas ekspor selanjutnya adalah harus memenuhi standar kondisi kebersihan dan kesehatan yang baik. Udang yang akan diekspor harus bebas dari kotoran, parasit, atau kerusakan fisik lainnya. Pembersihan dan pengolahan udang harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan kebersihan dan kesehatan produk. Kontaminasi bakteri atau bahan kimia yang berbahaya harus dihindari sepenuhnya.

Baca Juga: Manfaat Es Batu untuk Menjaga Kesegaran Udang Vaname Setelah Dipanen

5. Diproses dan Ditangani dengan Tepat

Proses penanganan udang dan pemrosesan udang yang baru saja dipanen hingga pengemasan sangat penting dalam menjaga kualitasnya. Udang harus segera ditangani setelah dipanen untuk mencegah kerusakan dan penurunan kualitas. Pendinginan yang cepat dan pengemasan yang sesuai dalam suhu yang tepat dapat memperpanjang umur simpan udang.

6. Memiliki Sertifikasi Standar Internasional

Udang yang dimaksudkan untuk diekspor harus memenuhi standar kualitas dan keamanan pangan internasional, seperti HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points), standar Global Good Agricultural Practices (GAP), dan sertifikat-sertifikat lainnya. Sertifikasi seperti halal atau organik juga dapat meningkatkan daya saing produk di pasar global.

7. Patuh Terhadap Regulasi

Produsen udang ekspor harus memastikan bahwa proses produksi mereka mematuhi semua regulasi dan peraturan yang berlaku baik di negara asal maupun negara tujuan ekspor. Kepatuhan terhadap aturan terkait lingkungan, tenaga kerja, dan kesejahteraan hewan juga semakin dihargai oleh pasar global.

8. Pengemasan yang Sesuai

Ciri-ciri udang kualitas ekspor yang terakhir adalah dikemas sesuai standar untuk menjaga kualitasnya selama pengiriman dan penyimpanan. Pengemasan harus dilakukan dengan material yang sesuai, kuat, dan higienis. Informasi yang jelas mengenai asal udang, tanggal produksi, dan informasi lainnya juga harus disertakan dalam kemasan.

Baca Juga: 7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Udang Yang Harus Anda Ketahui

Dukung Peningkatan Nilai Ekspor Udang Indonesia Bersama DELOS!

Dengan memperhatikan ciri-ciri udang kualitas ekspor di atas, produsen udang dapat memastikan bahwa produk mereka memenuhi standar kualitas ekspor yang tinggi. Hal ini tidak hanya dapat meningkatkan daya saing produk mereka di pasar internasional, tetapi juga membangun reputasi yang baik dan memperluas pangsa pasar global mereka.

Mari bersama kita dukung peningkatan ekspor udang Indonesia ke pasar global bersama DELOS! DELOS, bersama para petambak terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan proses budidaya udang yang berkelanjutan.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia. Kunjungi www.delosaqua.com atau hubungi contact@delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
08Feb
Fun Read

4 Resep Masakan Udang Khas Amerika yang Populer dan Lezat

Udang adalah bahan makanan yang disukai dalam masakan Amerika, memberikan keanekaragaman, rasa, dan sentuhan rasa makanan laut pada setiap hidangan. Resep masakan udang khas Amerika pun sangat bervariasi dan memiliki rasa yang lezat.

Dari hidangan klasik dari Amerika Selatan hingga kelezatan kuliner kontemporer, ada banyak cara untuk menikmati udang dalam masakan Amerika. Mari kita jelajahi beberapa hidangan udang populer dan cara memasaknya di dapur Anda sendiri.

Baca Juga: 7 Aneka Masakan Udang Khas Nusantara yang Lezat dan Praktis

Masakan Udang Khas Amerika

1. Udang Scampi

american shrimp recipes
Shrimp Scampi

Bahan-bahan:

- 450 gram udang besar, dikupas dan dibuang bagian hitamnya

- 4 siung bawang putih, dicincang halus

- 60 gram mentega

- 60 ml anggur putih

- 2 sendok makan jus lemon

- Garam dan merica secukupnya

- 15 gram peterseli segar cincang

- Pasta yang sudah dimasak sesuai selera

Cara Membuat

  1. Di wajan besar, lelehkan mentega dengan api sedang. Tumis bawang putih cincang hingga harum.
  2. Tambahkan udang ke dalam wajan dan masak hingga berubah warna menjadi merah muda, sekitar 2-3 menit per sisi.
  3. Tuangkan anggur putih dan jus lemon ke dalam wajan, dan bumbui dengan garam dan merica. Rebus selama 2-3 menit lagi.
  4. Remove from heat and stir in chopped parsley.
  5. Sajikan udang scampi di atas pasta yang sudah dimasak dan taburi dengan peterseli tambahan jika diinginkan. Selamat menikmati!

2. Shrimp Po’ Boy

shrimp po boy
Shrimp Po’ Boy

Bahan-bahan:

- 450 gram udang sedang, dikupas dan dibuang bagian hitamnya

- 120 gram tepung terigu

- 1 sendok teh bumbu Cajun

- 2 butir telur, dikocok

- 120 gram tepung roti

- Minyak sayur untuk menggoreng

- Roti French atau roti hoagie

- Daun selada, irisan tomat, acar, dan saus remoulade untuk hiasan

Cara Membuat

  1.  Place flour mixed with Cajun seasoning, beaten eggs, and breadcrumbs in three separate bowls.
  2. Gulingkan udang dalam tepung, celupkan ke dalam telur yang dikocok, dan balut dengan tepung roti.
  3. Panaskan minyak sayur dalam wajan dalam keadaan mendidih sekitar 175°C.
  4. Goreng udang berbalut tepung dalam beberapa tahap hingga kecokelatan dan renyah, sekitar 2-3 menit per tahap.
  5. Tiriskan udang yang digoreng dengan kertas tisu dan beri sedikit garam.
  6. Iris roti French atau roti hoagie menjadi dua bagian dan susun dengan daun selada, irisan tomat, udang goreng, acar, dan saus remoulade.
  7. Sajikan po' boy udang segera dengan cole slaw atau keripik kentang sebagai pelengkap. Nikmati kelezatan renyah dan gurihnya!

3. Shrimp and Grits

american shrimp recipes
Shrimp and Grits

Bahan-bahan:

- 190 gram grits tumbuk kasar

- 950 ml air atau kaldu ayam

- 100 gram keju cheddar parut

- 60 gram mentega

- Garam dan merica secukupnya

- 450 gram udang besar, dikupas dan dibuang bagian hitamnya

- 4 lembar bacon, cincang

- 1 bawang kecil, dicincang

- 1 paprika, dicincang

– 2 cloves garlic, minced

- 60 ml kaldu ayam

- 2 sendok makan jus lemon segar

- 2 siung bawang putih, dicincang halus

Cara Membuat

  1. Dalam panci sedang, didihkan air atau kaldu ayam. Aduk perlahan grits, keju parut, mentega, garam, dan merica hingga mengental, sekitar 20-25 menit.
  2. Masukkan keju parut, mentega, garam, dan merica hingga keju meleleh dan grits menjadi kental. Tetap hangat.
  3. Dalam wajan besar, masak bacon cincang hingga renyah. Angkat bacon dari wajan dan sisihkan, biarkan lemaknya tetap di wajan.
  4. Tambahkan bawang putih yang dicincang dan masak selama satu menit lagi.
  5. Panaskan wajan dengan api sedang-tinggi dan tambahkan udang. Masak hingga udang berwarna merah muda, sekitar 2-3 menit per sisi.
  6. Tambahkan kaldu ayam, jus lemon, dan bacon yang sudah dimasak. Masak selama satu menit lagi hingga panas.
  7. Sajikan campuran udang di atas grits kental, taburi dengan peterseli cincang. Selamat menikmati hidangan hangat dan nyaman ini!

Baca Juga: 7 Manfaat Mengkonsumsi Udang Vaname Untuk Kesehatan Tubuh

4. Shrimp Etouffee

shrimp etouffee
Shrimp Etouffee

Bahan-bahan:

- ½ cangkir mentega

- ½ cangkir tepung terigu

- 1 bawang bombay besar, dicincang

- 1 paprika merah besar, dicincang

- 2 batang sereh, bagian putih yang dicincang halus

- 3 siung bawang putih, dicincang halus

- 1 ½ cangkir kaldu ayam

- 2 sendok makan pasta tomat

- 2 sendok teh sambal atau saus cabai

- 450 gram udang besar, dikupas dan dibuang bagian hitamnya

- Garam dan merica secukupnya

- 2 sendok makan peterseli segar cincang, untuk hiasan

- Nasi panas, untuk penyajian

Cara Membuat

  1. Dalam panci besar, lelehkan mentega dan tambahkan tepung terigu. Aduk terus hingga campuran berwarna kecokelatan, sekitar 10-15 menit.
  2. Masukkan bawang bombay, paprika, sereh, dan bawang putih ke dalam panci. Tumis hingga sayuran lunak, sekitar 5-7 menit.
  3. Tuangkan kaldu ayam ke dalam panci, aduk rata. Masak hingga sedikit mengental, sekitar 5-7 menit lagi.
  4. Tambahkan pasta tomat dan saus cabai, aduk rata. Biarkan mendidih perlahan.
  5. Masukkan udang ke dalam panci dan masak hingga udang berwarna merah muda dan matang sepenuhnya, sekitar 3-5 menit.
  6. Bumbui dengan garam dan merica secukupnya sesuai selera.
  7. Sajikan etouffee udang panas di atas nasi panas, taburi dengan peterseli segar cincang. Selamat menikmati hidangan kaya rasa ini!

Baca Juga: Ini 11 Ciri-Ciri Udang Sehat dan Sakit

Dukung Ekspor Udang Vaname Indonesia Bersama DELOS!

Dari berbagai makanan di atas, mana masakan udang khas Amerika yang paling Anda sukai? Tahukah Anda, jika Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor udang terbesar di Amerika? Bisa jadi, udang-udang yang disajikan di restoran untuk menu makanan di atas merupakan udang dari Indonesia.

Let’s support the increase of Indonesian shrimp exports to the global market, including America, together with DELOS. DELOS, along with shrimp farmers, is committed to improving the quality of Indonesian shrimp and ensuring sustainable shrimp farming practices.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia. Kunjungi www.delosaqua.com atau hubungi contact@delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
06Feb
Penyakit Udang

11 Jenis Penyakit Udang yang Sering Terjadi Selama Budidaya

Penyakit udang menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan yang harus diatasi selama budidaya. Terlebih lagi, penyakit-penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian massal yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan dan penurunan produksi.

Jenis penyakit udang disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi. Mulai dari patogen, kondisi lingkungan yang buruk, manajemen pengelolaan tambak yang buruk, hingga udang menjadi carrier dari udang yang sebelumnya telah terjangkit penyakit.

Lantas, apa saja jenis penyakit udang yang seringkali ditemui saat budidaya? Simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: Kenali Ancaman Nitrit pada Tambak Udang dan Cara Mengatasinya

Faktor Penyebab Penyakit Udang Vaname

1. Patogen

Penyebab penyakit udang vaname yang paling umum ditemui adalah virus, bakteri, jamur, dan parasit. Beberapa contoh penyakit pada udang yang disebabkan oleh patogen di antaranya adalah White Spot Syndrom Virus (WSSV), Early Mortality Syndrom (EMS), Infectious Hypodermal and Hematopoietic Necrosis Virus (IHHNV), Taura Syndrom Virus (TSV), dan Vibriosis.

Penyebaran penyakit akibat patogen pada udang ini dapat ditularkan melalui air, pakan, atau peralatan yang terkontaminasi dan dapat menyebar dengan cepat di dalam tambak.

2. Kondisi Lingkungan yang Buruk

Kondisi lingkungan secara langsung juga menjadi faktor penyebab terjadinya wabah penyakit pada udang. Kualitas air yang buruk, tingkat polutan yang tinggi, dan oksigen terlarut yang rendah dapat membuat udang lebih rentan terhadap serangan penyakit.

Tak hanya itu, kondisi stres seperti perubahan suhu atau salinitas yang drastis dan tiba-tiba juga dapat meningkatkan risiko udang terserang penyakit.

3. Praktik Manajemen Pengelolaan Tambak yang Buruk

Manajemen pengelolaan tambak yang buruk menjadi faktor pemicu munculnya penyakit udang yang selanjutnya. Manajemen pengelolaan ini termasuk di dalamnya manajemen pakan, manajemen kualitas air, manajemen kesehatan udang, manajemen limbah budaya dan biosekuriti.

Keseluruhan manajemen pengelolaan tambak ini harus bersinergi dan dipraktikkan dengan baik. Sebab, apabila da salah satu saja yang kurang, akan berdampak langsung pada udang sekaligus meningkatkan potensi udang terserang penyakit.

4. Impor Udang yang Sudah Terinfeksi

Indonesia banyak mengambil benur udang dari negara lain, misalnya Amerika Serikat. Namun, sebelum benur yang diimpor ini dibudidayakan, terlebih dahulu harus dilakukan pengecekan kualitas benur untuk memastikan benur tidak terserang penyakit atau menjadi carier.

Benur impor yang sudah terlanjur terinfeksi dapat menjadi carier untuk benur-benur lain di dalam kolam yang sama. Hal ini membuat penyebaran penyakit menjadi lebih cepat dan masif.

Baca Juga: Kenali Covert Mortality Nodavirus (CMNV) yang Dapat Menyerang Udang Vaname

Types of Shrimp Diseases That Often Infect

1. White Spot Syndrom Virus (WSS)

White spote disease atau penyakit bintik putih adalah salah satu penyakit pada udang vaname yang sangat menular dan mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang berasal dari kelompok krustasea. Selain itu, faktor lingkungan juga dapat memicu infeksi penyakit bintik putih.

Gejala awal penyakit bintik putih terlihat dari munculnya bintik putih yang disertai kemerahan pada tubuh udang. Lama-kelamaan, udang yang terserang penyakit ini akan meninggal secara perlahan. Sebab, penyakit ini menyebabkan udang kehilangan nafsu makan dan lama-kelamaan akan mati.

2. Early Mortality Syndrom (EMS)

Early Mortality Syndrome (EMS), also known as Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND), is a disease that attacks pond shrimp and is characterized by sudden death, loss of appetite, and abnormal swimming behaviour.

Jenis penyakit udang ini menjadi yang paling menakutkan bagi para petambak. Pasalnya, tingkat kematian akibat dari penyakit EMS bisa mencapai hingga 100% dari populasi.

3. Infectious Hypodermal and Hematopoietic Necrosis Virus (IHHNV)

Infectious Hypodermal and Hematopoietic Necrosis Virus merupakan jenis penyakit udang yang disebabkan oleh virus yang mengakibatkan udang mengalami kecacatan di bagian perut dan moncong.

Shrimp infected with IHHNV will show signs of swimming behaviour to the surface of the water, then remain motionless and eventually sink to the bottom of the pond. This behavior will continue until the shrimp die.

4. Taura Syndrom Virus (TSV)

Taura Syndrom Virus merupakan jenis penyakit udang yang pertama kali muncul di Sungai Taura, Ecuador. Sementara itu transmisinya dapat terjadi melalui air dan kontak langsung antar udang atau krustasea lainnya yang menjadi carrier dari virus TSV.

Hingga saat ini penyakit udang Taura Syndrom Virus penyebarannya hanya di wilayah Colombia, Peru, Brazil, Hawaii, Texas, dan Florida. Sementara di Asia belum terdeteksi adanya udang yang terjangkit virus ini.

5. Vibriosis

Vibriosis adalah jenis penyakit udang yang disebabkan oleh serangan dari bakteri Vibrio sp. Saat udang terinfeksi penyakit vibriosis, akan muncul gejala berupa kulit udang yang menjadi tipis, terdapat luka hitam di tubuh, dan ditemukannya anggota tubuh udang yang tidak lengkap.

Penyakit vibriosis tak kalah mematikan dari jenis penyakit lainnya yang ditemui pada udang. Bahkan, tingkat kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini dapat mencapai 85% dari populasi.

6. White Feces Disease

White Feces Disease atau yang disebut juga sebagai penyakit berak putih pertama kali terdeteksi di Indonesia pada tahun 2014. Jenis penyakit ini menyebabkan kematian hingga 40% dari total populasi tambak intensif udang vannamei.

Gejala yang ditimbulkan oleh udang yang terserang White Feces Disease ini meliputi penurunan nafsu makan, usus udang mengalami perubahan warna menjadi putih, dan bahkan terlihat kosong karena kurangnya asupan makanan, pertumbuhan udang yang tidak normal, dan terdapat kotoran yang melayang di permukaan air.

7. Infectious Myonecrosis Virus (Myo/IMNV)

Infectious Myobecrosis Virus (IMNV) atau Myo pada udang vaname merupakan jenis penyakit udang yang dapat menyebabkan kematian massal. Gejala udang terinfeksi penyakit ini adalah memerahnya bagian ruas bawah sampai ekor udang. Kemudian secara perlahan, udang akan mati dan tenggelam di dasar tambak.

Penyakit Myo disebabkan oleh virus jenis RNA (Ribonuclereic Acid) dan tergolong ganas karena menyebabkan kematian massl dalam waktu yang singkat pada saat udang berumur 60-80 hari.

8. Insang Hitam

Penyakit insang hitam apda udang vaname disebabkan oleh genus Fusarium atau jamur. Selain jamur, Ciliates juga dapat menyebabkan sindrom insang hitam atau black gill.

Insang hitam menyebabkan insang yang berwarna normal menjadi gelap sebagai respons terhadap keberadan ciliates yang menjadi agen penyebab utama melanisasi insang dan mengakibatkan kerusakan pada permukaan alat pernapasan.

Warna insang udang normal berwarna putih kusam. Pada tahap awal penyakit insang hitam, terjadi bercak hitam pada insang. Tanda eksternal uang yang terinfeksi parah menunjukkan insang berwarna hitam bila dibandingkan dengan yang normal.

Seluruh insang menjadi berwarna hitam, dan beberapa di antaranya berwarna coklat, yang merupakan tahap awal infeksi insang hitam. Lamela insang udang yang terinfeksi insang hitam menunjukkan adanya spora jamur.

9. Bintik Hitam

Di tubuh udang dapat terbentuk bintik-bintik berwarna hitam yang dikenal sebagai black spot. Karapas udang biasanya berwarna coklat dan dapat menunjukkan bercak atau bintik hitam. Bintik hitam ini biasanya muncul setelah udang dipanen, menjadi tanda penurunan kualitas udang.

Penyebabnya adalah bakteri bernama Vibrio anguillarum, yang berkembang di perairan asin pada suhu antara 25 hingga 32 derajat Celsius. Bakteri ini umumnya ditemukan di lingkungan tambak dan tidak menyebabkan penyakit jika konsentrasinya tetap terkendali.

Namun, bakteri Vibrio dapat menjadi berbahaya ketika kualitas air di tambak memburuk, terutama karena penumpukan sisa pakan organik di dasar tambak. Penurunan kualitas tambak dapat memicu pertumbuhan bakteri Vibrio. Selain itu, sinar matahari yang langsung mengenai udang pasca panen juga dapat mempercepat munculnya bintik hitam pada udang.

Untuk mencegah hal ini, para pembudidaya dapat membersihkan secara rutin dasar tambak dari kotoran, termasuk sisa pakan dan sisa moulting. Mereka juga harus menjaga kualitas air dengan memperhatikan jumlah plankton, meningkatkan oksigen terlarut, memberikan mineral yang cukup, dan mengelola pemberian pakan agar tidak terjadi overfeeding yang dapat membuat dasar tambak menjadi kotor.

10. Kepala Kuning

Penyakit kepala kuning meningkatkan tingkat kematian hingga 100% dalam rentang waktu 3 hingga 5 hari setelah terinfeksi. Faktor pemicunya adalah perubahan pH dan DO yang tiba-tiba. Gejala klinis biasanya timbul setelah 2-4 hari terinfeksi, dengan kematian terjadi dalam 3 hingga 5 hari.

Like WSSV disease, this disease is classified as a category C-1 pathogenic virus. Clinical symptoms of the yellow head disease include increased shrimp appetite followed by a drastic decrease until the late stages of the disease, changes in the colour of the shrimp tail to reddish with a yellowish head, and paleness or brownish colouration in the gills.

Tanda-tanda ini mungkin tidak selalu terlihat pada udang yang terinfeksi, oleh karena itu, diagnosa yang akurat memerlukan pewarnaan insang dan pemeriksaan hemolimfa, serta dapat dikonfirmasi lebih lanjut melalui RT-PCR.

11. Enterocyotozoon hepatopenaei (EHP)

Enterocytozoon hepatopenasei (EHP), atau dikenal juga sebagai penyakit EHP pada udang, merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh parasit microsporidia. Parasit ini mengakibatkan pertumbuhan udang menjadi lambat.

Penyakit EHP pada udang pertama kali terdeteksi pada tahun 2004 di Thailand pada udang windu yang dibudidayakan. Di Indonesia, penyakit ini pertama kali dilaporkan pada tahun 2015.

Meskipun penyakit EHP tidak secara langsung menyebabkan kematian pada udang, namun dampaknya terasa melalui penurunan laju pertumbuhan udang selama masa budidaya. Hal ini dapat mengakibatkan perbedaan ukuran udang yang signifikan dalam satu kolam budidaya.

Baca Juga: Ketahui Penyakit Myo Pada Udang Vaname beserta Ciri-Cirinya

Kelola Tambak Udang Bebas Penyakit Bersama DELOS!

Berbagai jenis penyakit udang dapat menyebabkan kematian massal yang berdampak pada kerugian produksi yang harus diderita oleh petambak. Di sini lah manajemen operasional tambak yang baik memegang peran kunci dalam pencegahan maupun mitigasi.

Namun, anda tak perlu khawatir sebab DELOS hadir untuk membantu anda mengelola tambak udang yang anda miliki. DELOS merupakan perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik ydengan tim yang terdiri dari top 99 terbaik di Indonesia.

DELOS pond management is also integrated with AquaHero, making it easier for farm owners and farm personnel to monitor the condition of shrimp ponds every day in real-time based on uploaded data.

To connect with the DELOS Team, you only need to send an email via contact@delosaqua.com or submit your questions via our website contact column at www.delosaqua.com. Choose DELOS to accompany your shrimp farming!

Read More
02Feb
AquacultureKualitas Air

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Air Tambak Udang?

Mengganti air tambak udang merupakan salah satu solusi dalam mengatasi masalah kualitas air yang dihadapi saat budidaya. Air tambak sebaiknya diganti ketika kualitasnya menurun atau terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan hal tersebut dilakukan.

Pada dasarnya, kualitas air berperan penting dalam kesuksesan budidaya. Untuk itu, para petambak harus selalu memantau bagaimana kondisi dan kualitas air tambak mereka agar udang dapat tumbuh optimal.

Lantas, kapan waktu yang tepat untuk mengganti air tambak udang? Temukan jawabannya dalam artikel berikut ini!

Baca Juga: Parameter Kualitas Air di Tambak Udang

Tujuan Penggantian Air Tambak Saat Budidaya

1. Mengatur Suhu Air

Penggantian air membantu dalam mengatur suhu air tambak, terutama pada kondisi cuaca ekstrem. Hal ini penting untuk menjaga suhu air dalam kisaran yang optimal untuk pertumbuhan dan kesehatan udang.

2. Mencegah Kenaikan Salinitas pada Musim Kemarau

Penggantian air menjadi strategi penting untuk mencegah kenaikan salinitas yang berlebihan, terutama pada musim kemarau. Salinitas yang tinggi dapat merugikan kesehatan udang dan mengurangi produktivitas tambak.

3. Meningkatkan Konsentrasi DO (Dissolved Oxygen)

Proses penggantian air membantu meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut dalam tambak. Ketersediaan oksigen yang cukup sangat vital untuk proses metabolisme udang dan mencegah kondisi hipoksia.

4. Membuang Kelebihan Fitoplankton

Penggantian air membantu mengontrol populasi fitoplankton dalam tambak. Kelebihan fitoplankton dapat menyebabkan kondisi air yang tidak stabil dan dapat berdampak negatif pada kesehatan udang.

5. Mengurangi Konsentrasi Nutrien

Proses penggantian air membantu mengurangi konsentrasi nutrien dalam tambak. Nutrien yang berlebihan dapat menyebabkan pertumbuhan alga dan dapat menjadi sumber masalah ekologis dalam tambak.

6. Menurunkan Konsentrasi Amonia, Nitrat, atau Nitrit

Penggantian air berperan dalam mengurangi konsentrasi zat-zat berbahaya seperti amonia, nitrat, atau nitrit. Konsentrasi yang tinggi dapat merugikan kesehatan udang dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

7. Membuang Sisa Metabolisme

Penggantian air membantu dalam menghilangkan sisa metabolisme udang yang terakumulasi di dalam tambak. Hal ini mencegah terjadinya penumpukan zat-zat yang dapat merugikan.

8. Mengganti Kehilangan Air karena Penguapan atau Kebocoran

Selain untuk menjaga kualitas air, penggantian air juga berfungsi untuk mengganti kehilangan air yang disebabkan oleh penguapan alami atau kebocoran. Hal ini membantu menjaga volume air tambak agar tetap stabil.

Baca Juga: Pengaplikasian Biosecurity yang Tepat untuk Tambak Udang

Waktu Mengganti Air Tambak Udang yang Tepat

Sebelum mengganti air tambak, penting bagi Anda untuk memahami bahwa proses ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Beberapa ciri-ciri waktu yang tepat untuk melakukan penggantian air tambak di antaranya:

1. Terjadinya Peningkatan pH Air > 0,5 atau di Atas Batas yang Ditentukan

Perubahan signifikan pada tingkat pH air dapat menjadi indikasi bahwa air tambak perlu diganti. Kenaikan pH yang lebih dari 0,5 dari batas normal menandakan ketidakstabilan yang dapat merugikan udang.

2. Perubahan Warna Air

Perubahan warna air menjadi jernih dengan kecerahan lebih dari 80 cm atau sebaliknya, menjadi lebih keruh dengan kecerahan kurang dari 30 cm, dapat menjadi tanda bahwa kualitas air tambak perlu diperbaiki melalui penggantian air.

3. Tingginya Bahan Organik dalam Air Tambak

Akumulasi bahan organik dalam air tambak dapat mempengaruhi kualitas air. Jika terdapat peningkatan yang signifikan, penggantian air dapat membantu mengurangi beban bahan organik di dalam tambak.

4. Menurunnya Nafsu Makan Udang

Jika terjadi penurunan nafsu makan udang, hal ini dapat menjadi tanda stres atau masalah kesehatan. Penggantian air dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi udang untuk meningkatkan nafsu makan mereka.

5. Terjadinya Blooming Plankton

Blooming plankton yang berlebihan dapat menyebabkan perubahan signifikan pada kualitas air. Penggantian air dapat membantu mengontrol populasi plankton dan mencegah masalah yang mungkin timbul.

6. Mortalitas Udang Meningkat

Jika terjadi peningkatan mortalitas udang tanpa penyebab yang jelas, hal ini dapat menjadi tanda bahwa kondisi air tambak perlu dievaluasi dan mungkin perlu dilakukan penggantian air.

7. Banyaknya Endapan di Dasar Tambak

Endapan di dasar tambak yang berlebihan dapat menjadi indikator bahwa air tambak perlu diganti. Penggantian air membantu mengurangi tingkat endapan dan menjaga kebersihan dasar tambak.

8. Kandungan Vibrio yang Cukup Tinggi

Tingginya kandungan bakteri Vibrio dalam air tambak dapat menjadi tanda potensi masalah kesehatan udang. Penggantian air dapat membantu mengurangi jumlah bakteri patogen dalam tambak.

Baca Juga: Cara Tebar Benur Udang Vaname yang Benar dan Lengkap!

Catat dan Pantau Kualitas Air Tambak Anda dengan AquaHero!

Pergantian air tambak udang tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Untuk itu, petambak harus memperhatikan waktu dan tata cara penggantian air tersebut agar kualitas hidup udang yang sedang dibudidayakan tidak terganggu selama proses berlangsung.

Untuk mengetahui kapan air tambak Anda harus diganti, Anda dapat melakukan pemantauan kualitas air tambak Anda dengan AquaHero!

AquaHero merupakan aplikasi yang dikembangkan DELOS untuk memudahkan Anda memantau kondisi tambak setiap harinya. Mulai dari kualitas air, pertumbuhan udang, rekomendasi tindakan, hingga estimasi BEP (break even point) saat budidaya.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk dapat mencoba fitur-fitur AquaHero dan menjadikan budidaya udang vaname Anda lebih mudah dan traceable. Pilih AquaHero untuk catat dan pantau kualitas air tambak Anda!

Read More
31Jan
TechnologyTips

Manfaat Es Batu untuk Menjaga Kesegaran Udang Vaname Setelah Dipanen

Saat panen, penting untuk menjaga kesegaran udang vaname. Terutama saat pengangkutan dari tambak hingga sampai ke processing. Upaya ini menjadi langkah penting untuk menjaga kualitas udang sekaligus mempertahankan nilai ekonomisnya.

The potential economic losses that may occur if harvested shrimp is damaged during transportation include a decline in prices imposed by processors. 

Biasanya, untuk menjaga kesegaran udang vaname selama proses pengangkutan dilakukan dengan menambahkan es batu dengan rasio tertentu. Selengkapnya baca dalam artikel berikut ini.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Manfaat Es Batu untuk Menjaga Kesegaran Udang Vaname

Untuk menjaga kesegaran udang vaname pasca panen hingga sampai ke processing, biasanya dilakukan dengan menambahkan es batu. Rasio terbaik es batu yang digunakan adalah 1:1. Namun, hal ini tergantung pada medan dan lamanya perjalanan udang hingga ke processing.

Pemakaian es batu dengan rasio yang tepat akan membantu menjaga kualitas dan nutrisi dalam udang. Sehingga konsumen akan mendapatkan gizi yang optimal saat mengonsumsinya. Nah, berikut adalah lima manfaat es batu untuk menjaga kesegaran udang:

1. Mendinginkan Udang

Setelah dipanen, udang harus segera didinginkan untuk menghambat proses pembusukan. Penggunaan es batu memainkan peran kunci dalam mempertahankan kesegaran udang selama proses transportasi hingga ke processing. Udang yang didinginkan dengan baik akan tetap segar dan berkualitas.

2. Mengendalikan Suhu

Kualitas udang sangat bergantung pada suhu, dan es batu berfungsi sebagai medium pendingin efektif untuk menjaga suhu optimal selama transportasi sekaligus memastikan kesegaran udang. Suhu yang stabil membantu mencegah pertumbuhan bakteri, memperlambat pembusukan, serta menjaga kualitas udang tetap segar.

3. Mempertahankan Tekstur Udang

Suhu dan penanganan yang tidak sesuai setelah panen udang dapat mengubah teksturnya. Es batu dapat membantu mempertahankan udang sehingga tekstur udang akan tetap konsisten hingga sampai ke processing untuk diolah.

4. Mencegah Kerusakan Fisik pada Udang

Goncangan dan gesekan selama proses transportasi udang ke processing dapat menyebabkan kerusakan fisik seperti patah ekor, kepala, atau kerusakan pada karapas. Es batu berfungsi dalam menjaga kualitas udang dengan menjadi lapisan pelindung dan peredam terhadap guncangan untuk mengurangi risiko kerusakan fisik.

5. Meningkatkan Masa Simpan Udang

Es batu dapat membantu menjaga suhu rendah yang diperlukan untuk mempertahankan kualitas udang. Dengan memperlambat proses pembusukan, es batu juga memperpanjang masa simpan udang, serta memungkinkan transportasi jarak yang lebih jauh tanpa mengorbankan kualitas udang.

Baca Juga: Langkah-Langkah Penting Menjaga Kualitas Udang Saat Panen

Dapatkan Hasil Panen Udang Berkualitas Tinggi Bersama DELOS!

Menjaga kualitas udang vaname saat panen menjadi salah satu cara untuk memaksimalkan keuntungan saat budidaya. Pasalnya, jika kualitas udang menurun selama proses transportasi, harga udang pun juga ikut menurun yang berdampak pada kerugian secara ekonomi.

Agar terhindar dari kerugian karena kesalahan penanganan saat panen udang, Anda bisa mempercayakan panen udang di tambak Anda pada DELOS. DELOS memiliki tim panen yang ahli untuk memastikan kualitas udang Anda hingga sampai ke processing. Tak hanya itu, DELOS juga memiliki program rantai pasokan terintegrasi, AquaLink, untuk menghubungkan Anda dengan para pelaku industri untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan budidaya.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami, www.delosaqua.comdan dapatkan hasil panen terbaik untuk tambak Anda!

Read More
  • 1
  • …
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top