logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Januari 2024
Home 2024
29Jan
Shrimp Export

Bagaimana Proyeksi Peningkatan Ekspor Udang Indonesia di Tahun 2024?

Peningkatan ekspor udang Indonesia menjadi salah satu target besar dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di tahun 2024 ini. Sejak tahun 2020, KKP telah menetapkan target ambisius peningkatan ekspor udang sebesar 250 persen.

Angka 250% ini didasarkan pada produksi udang nasional sepanjang 2020 yang mencapai angka 856.753 ton. Volume produksi udang ini mengalami peningkatan yang signifikan, sehingga membuat KKP percaya diri akan target peningkatan ekspor udang Indonesia di tahun 2024 ini.

Tentu, hal ini memicu perbincangan tentang bagaimana strategi yang akan diterapkan agar target tersebut tercapai. Simak selengkapnya dalam artikel ini:

Apakah Target Ini Realistis?

Menurut Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia, Moh. Abdi Suhufan, target peningkatan volume ekspor udang sebanyak 250% ini cukup realistis jika dibarengi dengan adanya terobosan dan inovasi. Tentu hal ini membutuhkan kerja sama yang baik dan kuat dari semua pihak pemangku kepentingan yang terlibat dalam subsektor perikanan budidaya.

Selain itu, terdapat sejumlah masalah mendasar yang selama ini kurang diperhatikan oleh KKP yang berpotensi menghambat tercapainya target tersebut. Masalah ini terkait pada proses produksi udang, status lahan tambak, kondisi saluran air, ketersediaan air untuk budidaya, dan sebagainya.

Menurut Suhufan, jika KKP hanya melakukan intervensi sebatas pada penyediaan bantuan sarana dan prasarana yang diperlukan, seperti benih, pintu air, dan genset, hal ini tidak bisa mendorong peningkatan angka produksi udang yang signfikan yang tentunya akan berpengaruh pada volume udang yang diekspor.

Baca Juga: Kunci Keberhasilan dalam Membangun Citra Ekspor Udang yang Unggul

1. Pentingnya Ekspor Udang bagi Perikanan Nasional

Ekspor udang telah menjadi kontributor utama dalam total nilai ekspor produk perikanan nasional. Pada tahun 2023, volume ekspor udang Indonesia mencapai 241.200 ton dengan total nilai sebesar 2,16 miliar dollar AS.

Sementara produksi udang nasional di tahun 2022 mencapai 1,48 juta ton dengan nilai Rp92,69 triliun. Nilai ini meningkat 21,25% dibanding tahun sebelumnya. Tentu, adanya peningkatan produksi yang tidak dibarengi dengan peningkatan nilai ekspor menjadi PR yang besar bagi pelaku industri ini.

2. Target dan Strategi KKP

Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menetapkan target ekspor udang hingga 250% di tahun 2024 ini. Beberapa strategi untuk mencapai target ini telah dilakukan oleh KKP, salah satunya adalah pembangunan tambak udang modern di BUBK Kebumen.

Menteri KKP, TB Haeru Rahayu mengungkapkan jika untuk mencapai target peningkatan nilai ekspor udang hingga 250 persen harus mengandalkan tambak dengan teknologi intensif dan super intensif yang memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi.

3. Pengembangan Kawasan Tambak Berkelanjutan sebagai Pendorong Produksi Udang

Model percontohan pengelolaan kawasan tambak udang berkelanjutan telah berhasil diterapkan oleh KKP di tambak udang modern BUBK Kebumen. Pendekatan ini menekankan pengelolaan terintegrasi dan ramah lingkungan, sehingga kegiatan budidaya udang dapat dilakukan secara terus-menerus dan target produksi dapat tercapai.

Baca Juga: Hambatan dan Tantangan Ekspor Udang Indonesia di Pasar Global

4. Peran Swasta dan Investor dalam Mewujudkan Proyeksi

Banyak perusahaan swasta nasional mulai tertarik pada bisnis budidaya udang, terutama dengan model pengelolaan berkelanjutan dan ramah lingkungan. Tentu hal ini dapat membuat target eskpor udang nasional lebih cepat tercapai. Keseriusan semua stakeholders dapat menjadi kunci keberhasilan dan peluang besar terbuka untuk meningkatkan supply share ekspor udang nasional.

5. Tantangan yang Dihadapi dan Solusinya

Untuk mencapai suatu target, tentu akan ada tantangan yang dihadapi. Ini menjadi salah satu hal yang harus disoroti untuk meningkatkan nilai ekspor udang Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan perusahaan swasta nasional menjadi hal yang krusial untuk meningkatkan produktivitas dan mengatasi potensi kendala.

6. Peluang Peningkatan Ekspor Udang Indonesia

a. Diversifikasi Pasar Ekspor

Diversifikasi pasar ekspor dapat menjadi strategi efektif untuk meningkatkan nilai ekspor udang Indonesia. Saat ini, sekitar 18,35% dari total volume produksi udang nasional diekspor ke Jepang, Amerika Serikat, Eropa, dan China. Peningkatan penetrasi pasar ke negara-negara berkembang dan potensial lainnya dapat membuka pintu untuk peningkatan share ekspor yang lebih besar.

b. Peningkatan Nilai Tambah Produk

Dengan memperluas lini produk dan meningkatkan kualitas, udang Indonesia dapat memenuhi permintaan konsumen yang semakin beragam di pasar internasional. Inovasi dalam pengolahan udang, seperti produk olahan bernilai tinggi, dapat membuka peluang baru dalam meningkatkan daya saing di pasar global.

c. Peningkatan kolaborasi

Kolaborasi dapat mendukung inovasi dalam budidaya udang. Mulai dari segi ilmu pengetahuan, penelitian, hingga teknologi. Hal ini dapat membuat praktik budidaya yang lebih efisien, dan peningkatan kualitas udang dapat membuka pintu menuju pangsa pasar yang lebih besar.

Baca Juga:  7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Udang Yang Harus Anda Ketahui

Dukung Peningkatan Nilai Ekspor Udang Indonesia Bersama DELOS!

Target peningkatan nilai ekspor udang Indonesia hingga 250% pada tahun 2024 merupakan sebuah target ambisius yang tidak mustahil untuk diwujudkan. Strategi pengembangan kawasan tambak berkelanjutan dan kolaborasi untuk menghasilkan inovasi menjadi kunci utamanya.

Mari bersama DELOS in supporting the increase in Indonesian shrimp export volume, especially vannamei shrimp, to the global market! DELOS, together with shrimp farmers, is committed to improving the quality of Indonesian shrimp and ensuring sustainable shrimp farming practices.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia! Kunjungi www.delosaqua.com atau hubungi contact@delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
27Jan
AquacultureTips

Parameter Kualitas Air di Tambak Udang

As far as we might be concerned, making an extraordinary advanced experience is a blend between group, energy and ability. That is the reason we center around individuals.

Read More
25Jan
AquacultureTips

Pengaplikasian Biosecurity yang Tepat untuk Tambak Udang

Biosecurity pada tambak udang adalah serangkaian tindakan untuk mencegah masuknya penyakit ke dalam wilayah tambak. Lingkup biosecurity biasanya terdiri dari kolam budidaya dan wilayah tambak secara keseluruhan.

Layaknya peribahasa “mencegah lebih baik dari mengobati”, biosecurity menjadi salah satu cara terbaik untuk meminimalisir risiko kerugian akibat penyakit saat budidaya. Namun, pengaplikasiannya harus sesuai dengan standar.

Penerapan biosecutiry di tambak udang merupakan suatu keharusan untuk mengurangi risiko kegagalan budidaya. Semua jenis tambak dari skala tradisional hingga super intensif perlu menerapkan tindakan ini.

Lantas, bagaimana pengaplikasian biosecurity yang tepat dan sesuai standar? Simak selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: 12 Peralatan Tambak Udang Vaname yang Harus Disiapkan Sebelum Budidaya

Pengaplikasian Biosecurity yang Tepat

Dalam pengaplikasian biosecurity tambak udang, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Mulai dari benur, pakan udang, air, probiotik, dan lainnya.

1. Penggunaan Benur yang Berkualitas

Langkah pertama penerapan biosecurity adalah dengan memilih benur yang memiliki benur yang berkualitas baik dan bersertifikasi. Pastikan benur yang Anda pilih bebas dari penyakit untuk mencegah adanya infeksi penyakit dan masalah pertumbuhan di kemudian hari.

2. Perhatikan Kualitas Air Tambak

Kualitas air tambak menjadi salah satu aspek yang harus diperhatikan selama budidaya berlangsung. Anda harus rutin melakukan pengujian parameter kualitas air untuk memastikan air tambak selalu dalam kondisi optimal. Selain itu, Anda juga dapat menambahkan probiotik untuk meningkatkan kualitas air sekaligus daya tahan tubuh udang agar terhindar dari serangan penyakit.

3. Perhatikan Aksesibilitas Tambak

Aksesibilitas tambak seperti keluar masuknya kendaraan, manusia, dan hewan dapat menjadi vector pembawa penyakit yang dapat masuk ke dalam tambak. Beberapa aktivitas yang dapat digunakan untuk mencegah pathogen masuk ke dalam tambak adalah:

  • Membatasi jumlah orang yang masuk kedalam tambak
  • Membatasi orang yang masuk ke area budidaya
  • Menetapkan prosedur pelaporan dan perizinan untuk masuk ke tambak (semua tamu wajib lapor)
  • Sementara untuk mencegah masuknya hewan liar ke dalam tambak dapat dilakukan dengan pemasangan alat penghalau berupa Pagar bambu, Crab Protecting Line (CPL), dan Bird Scaring Line (BSL).

Penerapan biosecurity lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan desinfektan pada setiap pintu masuk tambak untuk orang-orang yang akan memasuki tambak. Hal ini digunakan untuk mencegah adanya kemungkinan patogen masuk bersama orang maupun kendaraan.

Baca Juga: 5 Jenis Kincir Air Tambak Udang beserta Fungsinya

4. Proses Tebar Benur yang Memperhatikan Biosecurity

Pada saat proses tebar benur, biosecurity harus tetap diterapkan dan dimonitoring dari awal kedatangan benur hingga proses penebaran di lapangan. Pada saat kedatangan, truck pembawa benur harus melewati fasilitas wheel bath sebelum masuk ke area kolam. Kemudian kantong benur juga harus didesinfeksi (dapat dilakukan dengan mencelupkan kantong benur dalam desinfektan. Hal yang tidak kalah penting adalah semua personil yang melakukan proses tebar benur harus melakukan desinfeksi diri, sebelum masuk ke dalam kolam budidaya untuk melakukan proses penebaran, terutama pada saat penebaran benur dilakukan secara manual.

5. Pengelolaan Air Tambak

Menerapkan biosecurity tambak udang juga dapat dilakukan pada pengelolaan air yang keluar dan masuk ke tambak. Biasanya hal ini dilakukan dengan menyediakan tandon dan kolam treatment untuk menyaring air dan melakukan proses disinfeksi sebelum air masuk ke kolam.

Pada kolam tandon dilakukan proses treatment air secara fisika yang biasanya berupa pengendapan sedimen yang terbawa, penyaringan partikel partikel kasar, penurunkan bahan organik total dari sumber air yang akan digunakan. Sedangkan kolam treatment dilakukan proses kimia yang bertujuan untuk membunuh pathogen sebelum masuk kedalam kolam budidaya, proses yang biasa dilakukan adalah disinfeksi air pada kolam treatment. Sehingga kemungkinan air yang akan masuk ke kolam budidaya memiliki pathogen berkurang hingga hilang.

Selain air yang masuk, air yang keluar dari tambak juga harus dilakukan treatment terlebih dahulu untuk menjaga keberlangsungan lingkungan. Jika air langsung dibuang ke lingkungan tanpa terlebih dahulu disaring, pencemaran lingkungan dan wabah penyakit tidak dapat dihindari karena kontaminasi patogen.

Baca Juga: Probiotik Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Budidaya

Peran Biosecurity dalam Pengendalian Penyakit pada Benur

Adanya infeksi penyakit pada tambak udang menjadi salah satu faktor kegagalan dalam budidaya. Terlebih lagi jika infeksi tersebut sudah menyerang sejak tahap benur dan dapat merugikan secara sosial ekonomi.

Penyakit yang menginfeksi udang disebabkan oleh virus dan bakteri. Penyebaran penyakit perlu dikendalikan guna mendukung budidaya yang berkelanjutan dan strategi yang dapat dilakukan dengan penerapan biosecurity pada tambak udang. Khususnya sejak masa stocking.

Beberapa penerapan biosecurity untuk mengendalikan penyakit pada benur di antaranya dilakukan dengan:

  1. Tindakan karantina terhadap induk udang yang baru memasuki farm.
  2. Pengujian ulang penyakit secara laboratoris terhadap induk.
  3. Melakukan penanganan limbah padat dan cair secara tepat.
  4. Mengatur personil dan kendaraan yang memasuki area budidaya.
  5. Melakukan pergantian air menggunakan air secara rutin untuk menjamin kualitasnya.
  6. Melakukan screening kesehatan secara rutin.

Penerapan biosecurity untuk mengendalikan penyebaran patogen dapat memberikan efek positif, yaitu meminimalisir munculnya penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus saat tahap pembenihan.

Kebijakan biosecurity yang dilakukan secara konsisten dan ditaati oleh semua personil tambak sangat mendukung keberhasilan pengendalian penyakit udang. Agar penerapan biosecurity berhasil, petambak harus menuangkan peraturan-peraturannya secara tertulis.

Baca Juga: Cara Tebar Benur Udang Vaname yang Benar dan Lengkap!

Percayakan Budidaya Udang Anda pada DELOS!

Menerapkan biosecurity yang tepat dan sesuai standar sangat penting untuk dilakukan dalam budidaya udang. Dengan adanya biosecurity, risiko munculnya penyakit yang dapat menyebabkan kerugian produksi dapat dihindari.

If you’re interested in environmentally friendly budidaya udang vaname, DELOS is the right partner for you. DELOS is a leading aquatech company based on science, technology, and operational management, capable of helping you enhance the productivity of your shrimp ponds while practising sustainable and environmentally friendly shrimp cultivation.

Tim DELOS terdiri dari peneliti dan orang-orang yang kompeten serta berdedikasi tinggi untuk memastikan budidaya udang di tambak Anda berjalan dengan baik. Selain itu, manajemen tambak DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan Anda untuk memantau kondisi tambak udang dengan mudah setiap harinya hanya melalui gadget.

Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau klik ikon WhatsApp pada halaman website kami www.delosaqua.com untuk terhubung langsung dengan kami. Tingkatkan produktivitas tambak Anda bersama DELOS!

Read More
23Jan
Shrimp Export

7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Udang Yang Harus Anda Ketahui

Faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor udang Indonesia tebilang cukup beragam dan kompleks. Pasalnya, hal ini tidak hanya berasal dari pihak importir saja, melainkan juga dari pihak eksportir. Selain itu, proses budidaya yang dilakukan pun juga turut berpengaruh. 

Sementara itu, proses budidaya udang sendiri juga turut membentuk pola dinamika ekspor tersebut. Keseluruhan dinamika ini menciptakan landasan yang rumit dan serbaguna, memerlukan pemahaman mendalam untuk merespon perubahan dan memaksimalkan potensi ekspor udang Indonesia di pasar global.

Dalam konteks ini, penelitian mendalam dan pemahaman menyeluruh terhadap faktor-faktor tersebut menjadi esensial untuk mengoptimalkan posisi Indonesia dalam industri ekspor udang yang kompetitif.

Baca Juga: Jenis-Jenis Produk Udang yang Diekspor

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Udang Indonesia

1. Produksi Domestik

Produksi domestik merupakan fondasi utama dalam menentukan ketersediaan udang untuk diekspor. Faktor-faktor seperti teknologi, infrastruktur, dan kebijakan pemerintah yang mendukung jalannya budidaya udang domestik di Indonesia memainkan peran penting. 

Salah satu hal yang perlu diperhatikan para pemangku kepentingan adalah peningkatan produksi harus dilakukan agar ketersediaan pasokan udang untuk diekspor selalu ada agar semakin menguntungkan perekonomian Indonesia.

2. Harga Komoditas Udang

Harga komoditas udang menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi ekspor udang Indonesia. Harga ekspor yang rendah di pasaran menjadikan persaingan produk lebih kompetitif. 

Fluktuasi harga dapat dipengaruhi oleh kondisi pasokan global, permintaan pasar, dan faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu, pemantauan dan penyesuaian terhadap perubahan harga menjadi penting dalam mengelola ekspor udang.

3. Harga Komoditas Substitusi

Selain harga udang sendiri, harga komoditas pengganti atau substitusi juga memainkan peran dalam menentukan daya saing ekspor. Jika harga komoditas pengganti meningkat, konsumen dapat beralih ke alternatif tersebut, mengurangi permintaan terhadap ekspor udang Indonesia. Oleh karena itu, pemantauan pasar dan inovasi dalam pengembangan produk dapat membantu menjaga daya saing.

Baca Juga: Dinamika Pasar Udang Vaname dan Pengaruhnya Terhadap Harga

4. Nilai Tukar Riil

Nilai tukar riil atau nilai kurs mata uang juga menjadi faktor yang mempengaruhi ekspor udang. Sebab, nilai kurs mata uang dapat mempengaruhi daya beli dan harga ekspor itu sendiri. 

Nilai tukar didasarkan pada 2 persepsi, yaitu persepsi yang mencerminkan nilai tukar mata uang dalam perdagangan nyata, dapat mempengaruhi daya beli dan harga ekspor. Apresiasi atau depresiasi mata uang dapat memengaruhi daya saing harga ekspor udang Indonesia di pasar internasional.

5. Pendapatan Penduduk Negara Tujuan Ekspor Udang

Tingkat pendapatan penduduk di negara tujuan ekspor juga memiliki dampak signifikan terhadap permintaan udang. Negara-negara dengan pendapatan tinggi cenderung memiliki tingkat konsumsi yang lebih tinggi, mendukung ekspor udang Indonesia. Oleh karena itu, pemahaman terhadap profil konsumen dan kecenderungan pasar di negara tujuan menjadi penting.

6. Tingkat Konsumsi Negara Tujuan Ekspor

Tingkat konsumsi udang di negara tujuan ekspor adalah indikator kunci untuk potensi pasar. Analisis terhadap pola konsumsi, preferensi, dan tren di negara-negara tersebut dapat membantu perencanaan ekspor udang Indonesia agar lebih sesuai dengan kebutuhan pasar.

7. Penerapan HACCP

Penerapan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) merupakan faktor kualitas yang krusial. Negara-negara pengimpor umumnya memiliki standar keamanan pangan yang ketat. Penerapan HACCP dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk udang Indonesia, membuka pintu untuk ekspansi pasar dan meningkatkan daya saing.

Baca Juga: Daya Saing Udang Indonesia di Pasar Internasional

Dukung Peningkatan Ekspor Udang Indonesia Bersama DELOS!

Faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor udang Indonesia dapat terbilang sangat kompleks. Pemerintah, industri perikanan, dan pelaku ekspor perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang agar ekspor udang Indonesia tetap berdaya saing di pasar internasional yang dinamis.

Mari bersama DELOS kita dukung peningkatan volume ekspor udang Indonesia, khususnya udang vaname, ke pasar dunia! DELOS, bersama para petambak terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan proses budidaya udang yang berkelanjutan.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia! Kunjungi www.delosaqua.com atau hubungi contact@delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
21Jan
Fun Read

7 Jenis Udang yang Menjadi Favorit dalam Masakan Jepang

Udang menjadi salah satu bahan makanan yang menjadi favorit di Jepang. Negara Matahari Terbit ini meliki warisan kuliner berbahan dasar makanan laut yang luar biasa dan banyak diminati masyarakat lokal hingga turis asing.

Cita rasa yang khas pada udang, menjadikan makanan laut yang satu ini tidak pernah absen dari bahan utama masakan Jepang. Lantas, jenis-jenis udang apa yang menjadi favorit?

Baca Juga: 7 Manfaat Mengkonsumsi Udang Vaname Untuk Kesehatan Tubuh

Jenis-Jenis Udang dalam Masakan Jepang

1. Udang Vaname

Udang vaname atau sering disebut juga sebagai udang putih merupakan salah satu jenis udang yang paling umum dibudidayakan di seluruh dunia. Sebab, udang vaname memiliki daya tahan terhadap lingkungan dan penyakit yang lebih tinggi. 

Saat diolah menjadi masakan, udang vaname memiliki ciri khas daging yang lembut dan rasa yang lezat. Tak heran jika udang yang satu ini menjadi salah satu jenis udang favorit dalam masakan Jepang. 

Udang Vaname sering digunakan dalam berbagai masakan, termasuk hidangan Jepang seperti sushi, sashimi, dan udang goreng tepung (tempura). Karena ukuran yang cukup besar dan ketersediaannya yang melimpah, Udang Vaname sering menjadi pilihan yang ekonomis untuk hidangan udang.

2. Udang Windu

Jenis udang yang menjadi favorit dalam masakan Jepang selanjutnya adalah udang windu atau Panaeus monodon. Jenis udang ini memiliki ukuran yang cukup besar dan daging yang kenyal jika dibandingkan dengan jenis udang lainnya. 

Udang windu dalam masakan Jepang biasanya digunakan dalam hidangan yang membutuhkan udang dengan ukuran besar. Mulai dari udang bakar, udang saus tiram, atau menjadi campuran dalam hotpot.

3. Kuruma Ebi (Udang Kereta)

Kuruma Ebi, atau yang dikenal juga sebagai Udang Kereta, memiliki ciri khas ekor yang melengkung seperti roda kereta. Dalam masakan jepang, udang ini umumnya digunakan dalam hidangan sushi dan sashimi. Kuruma Ebi memiliki rasa manis alami dan daging yang kenyal, sehingga memberikan pengalaman menyantap udang yang istimewa.

Baca Juga: Hambatan dan Tantangan Ekspor Udang Indonesia di Pasar Global

4. Botan Ebi (Udang Peony)

Botan Ebi, atau Udang Peony, adalah udang yang disebut-sebut sebagai salah satu udang paling mewah di Jepang. Bentuknya yang besar dan warna merah cerah menjadikannya pilihan utama dalam sushi mewah dan hidangan kaiseki, hidangan khas Jepang yang mencakup berbagai hidangan kecil.

5. Ama Ebi (Udang Manis)

Ama Ebi, yang dikenal sebagai Udang Manis, memiliki ciri khas warna transparan dan daging yang sangat manis. Udang ini biasanya disajikan sebagai sashimi atau sushi mentah. Kepiting yang dimakan mentah, sering disebut sebagai "amaebi," memberikan sensasi rasa unik dan menyegarkan yang membuatnya disukai oleh banyak orang.

6. Kaki Ebi (Udang Kaki)

Jenis udang yang menjadi favorit dalam masakan Jepang selanjutnya adalah Kaki Ebi atau Udang Kaki. Udang ini adalah jenis udang kecil yang biasanya dihancurkan dan digunakan sebagai bumbu dalam berbagai masakan Jepang. 

Umumnya, Kaki Ebi ditambahkan ke dalam hidangan seperti miso sup, okonomiyaki (dadar Jepang), dan hidangan lainnya untuk memberikan cita rasa gurih dan umami yang khas.

7. Sakura Ebi (Udang Sakura)

Jenis udang yang menjadi favorit dalam masakan Jepang yang terakhir adalah Sakura Ebi. Udang ini merupakan udang kecil yang mendapatkan namanya dari bunga sakura karena warnanya yang cerah. Sakura Ebi biasanya diolah menjadi kering dan digunakan sebagai bumbu atau taburan untuk hidangan seperti chawanmushi (puding Jepang), donburi (mangkuk nasi), atau hidangan lainnya untuk menambahkan rasa dan aroma khas.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik dan Tren Eskpor Udang Terkini

Dukung Ekspor Udang Vaname Indonesia Bersama DELOS!

Udang dalam masakan Jepang tidak hanya dianggap sebagai bahan makanan, tetapi juga sebagai seni kuliner. Keberagaman jenis udang yang digunakan dalam masakan Jepang menciptakan pengalaman kuliner yang kaya dan memuaskan. Seiring dengan tradisi kuliner yang terus berkembang, udang tetap menjadi salah satu elemen kunci yang menghasilkan hidangan lezat dan menggoda selera.

Mari bersama DELOS kita dukung peningkatan volume ekspor udang Indonesia, khususnya udang vaname, ke pasar dunia! DELOS, bersama para petambak terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan proses budidaya udang yang berkelanjutan.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia! Kunjungi www.delosaqua.com atau hubungi contact@delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
19Jan
Probiotics/Feeds

Apakah Pakan Udang Berkualitas Harus Memiliki Kandungan Protein Tinggi?

Pakan udang berkualitas memegang peran krusial dalam budidaya, yakni menjadi elemen utama yang menopang pertumbuhannya. Dalam konteks ini, pemberian pakan udang berkualitas menjadi faktor penentu pertumbuhan dan keberhasilan budidaya.

Udang vaname memerlukan nutrisi yang berasal dari pakan untuk pertumbuhannya. Kecukupan nutrisi dalam pakan juga diperkirakan dapat membantu meningkatkan imunitas udang dari serangan patogen. Beberapa nutrisi penting dalam pakan udang di antaranya adalah protein, lipid, karbohidrat, mineral, dan vitamin.

Protein menjadi komponen terbesar dalam pakan udang vaname. Namun, apakah pakan udang berkualitas harus memiliki kandungan protein yang tinggi?

Baca Juga: Strategi Ekonomis Budidaya Udang saat Harga sedang Turun

Peran Protein bagi Pertumbuhan Udang

high quality shrimp feed

Protein merupakan nutrisi esensial yang diperlukan oleh udang untuk mendukung fungsi tubuhnya. Kandungan protein yang cukup sangat penting karena protein berperan dalam pembentukan jaringan tubuh, enzim, dan hormon yang mendukung pertumbuhan udang.

Pakan udang berkualitas yang memiliki kandungan protein yang cukup dapat membantu memastikan udang mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk metabolisme tubuh mereka.

Kandungan Protein yang Baik Pada Pakan Udang

Protein menjadi komponen terbesar dalam pakan udang vaname berkualitas. Kandungan protein pada pakan umumnya dinyatakan sebagai persentase crude protein, misalnya 30%, 35%, 45%, dan sebagainya. Tingkat protein dianggap tinggi jika berada dalam kisaran 35-45%, sementara dianggap sedang hingga rendah jika berada pada 30-35% atau di bawahnya.

Baca Juga: 5 Tips Mempercepat Pertumbuhan Udang Vaname Saat Budidaya

Protein Tinggi vs Protein Rendah

Penting untuk memperhatikan manajemen pakan dan kualitas air saat menentukan tingkat protein pada pakan, karena interaksi antara pakan, udang, dan kualitas air memiliki dampak signifikan terhadap hasil produksi yang optimal.

Pakan berprotein tinggi, meskipun dapat memacu pertumbuhan udang secara cepat, juga membawa konsekuensi tertentu. Sumber protein tinggi, seperti tepung ikan dan tepung kepala udang, memberikan aroma yang menarik bagi udang.

Namun, penggunaan pakan berprotein tinggi dapat meningkatkan kadar total amonia, nitrit, dan nitrat dalam air, serta menyebabkan surplus pakan yang tidak terpakai dibuang sebagai kotoran udang.

Di sisi lain, pakan berprotein rendah dapat menjadi pilihan yang lebih efisien secara biaya. Pakan dengan kandungan protein 30-35% dianggap mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme dan pertumbuhan udang. Namun, perlu diperhatikan juga palatability dan kualitas pakan untuk mencegah pemborosan dan limbah.

Untuk itu, petambak harus melakukan manajemen pakan yang baik agar pemberian pakan tidak berdampak negatif pada budidaya yang dilakukan.

Manajemen pakan dapat ditingkatkan melalui strategi pergiliran pakan, yaitu menggantikan pakan berprotein tinggi dengan pakan berprotein rendah. Strategi ini didasarkan pada pertimbangan umur, ukuran, berat, dan kebutuhan nutrisi udang, dengan tujuan meningkatkan efisiensi biaya dan hasil panen.

Baca Juga: Kebutuhan Nutrisi Udang Vaname untuk Pertumbuhan yang Optimal

Budidaya Udang Vaname Lebih Menguntungkan Bersama DELOS!

Pemilihan tingkat protein pada pakan udang berkualitas harus disertai dengan manajemen pakan yang baik. Evaluasi kualitas protein, keseimbangan nutrisi, dan dukungan terhadap metabolisme tubuh udang menjadi faktor kunci dalam mencapai hasil budidaya yang efisien dan berkelanjutan, dengan meminimalisir dampak negatif terhadap kualitas air dan lingkungan sekitarnya.

Melakukan pemantauan dan manajemen pakan yang baik dapat memastikan pertumbuhan udang vaname Anda lebih optimal. Untuk itu, Anda dapat mempercayakan manajemen budidaya udang vaname Anda pada DELOS!

DELOS adalah aquatech startup berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang membantu Anda mengelola tambak udang berdasarkan best practice akuakultur untuk mendapatkan hasil produktivitas terbaik.

Manajemen tambak DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero untuk memudahkan Anda dalam memantau kondisi tambak Anda kapan saja dan di mana saja.

Contact the DELOS team via contact@delosaqua.com or submit your questions through the comment section on our website at www.delosaqua.com. Vannamei shrimp farming is more profitable with DELOS!

Read More
15Jan
Shrimp Export

7 Fakta Menarik dan Tren Eskpor Udang Terkini

Udang telah menjadi komoditas ekspor dengan nilai tertinggi dan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Tentunya hal ini menjadi sinyal positif bagi produsen udang di Indonesia. Namun, penting bagi mereka untuk mengetahui tren ekspor udang terkini sebelum terjun ke pasar global.

Nilai ekspor udang yang tinggi juga dapat meningkatkan devisa untuk Indonesia. Selain itu, kegiatan produksi udang, mulai dari budidaya, panen, distribusi, hingga menjualnya ke pasar global juga dapat membuka peluang ekonomi dan lapangan kerja bagi masyarakat.

Inilah beberapa fakta menarik dan bagaimana tren ekspor udang terkini yang harus Anda ketahui sebelum memulai ekspor udang vaname!!

Baca Juga: 7 Manfaat Mengkonsumsi Udang Vaname Untuk Kesehatan Tubuh

Fakta Menarik dan Tren Ekspor Udang Terkini

1. Dominasi Negara Asia Sebagai Pemain Utama

   Indonesia, India, Vietnam, China, dan Thailand menjadi negara-negara yang memimpin ekspor udang ke pasar global. Namun, munculnya Ekuador juga menjadi salah satu yang patut diwaspadai negara-negara Asia, terutama Indonesia.

   Terlebih lagi, harga udang Ekuador terbilang lebih rendah dari udang-udang Asia. Untuk itu, para petambak dan produsen udang harus selalu waspada dan update tentang tren ekspor udang terkini.

2. Pertumbuhan Pesat Industri Udang

Industri udang telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Permintaan global yang terus meningkat untuk produk-produk makanan laut, bersama dengan inovasi teknologi budidaya udang telah mempercepat ekspansi industri ini.

Peningkatan dan inovasi dalam riset dan teknologi budidaya juga menjadi kunci dalam meningkatnya jumlah udang yang diekspor masing-masing negara.

3. Fokus pada Keberlanjutan dan Lingkungan

Fokus pada keberlanjutan merupakan tren ekspor udang yang tengah menjadi perhatian utama para konsumen. Hal ini menjadi upaya untuk mengatasi dampak negatif dari budidaya udang vaname, kini para produsen udang berlomba-lomba untuk melakukan praktik budidaya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Praktik budidaya udang vaname yang berkelanjutan ini juga ditunjang dengan sertifikasi yang memadai, seperti Best Aquaculture Practice (BAP), Global Seafood Alliance (GSA), HACCP, hingga sertifikasi CBIB dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan.

4. Negara Tujuan Utama Ekspor Udang

Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara di Uni Eropa menjadi tujuan utama ekspor udang dunia. Sebab, di negara-negara tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan budidaya udang vaname selama setahun penuh karena merupakan negara sub-tropis.

Namun, untuk dapat menembus pasar-pasar tersebut, masing-masing negara harus mematuhi standar yang telah ditentukan oleh setiap negara.

Baca Juga: Daya Saing Udang Indonesia di Pasar Internasional

5. Dampak Pandemi Terhadap Industri Udang

Seperti banyak sektor lainnya, pandemi COVID-19 juga memberikan dampak yang signifikan pada industri udang. Menurunan permintaan, rantai pasok yang tidak maksimal, hingga penurunan harga menjadi masalah utama yang harus dihadapi produsen dan eksportir udang.

Untuk itu setelah pandemi membaik, kini petambak, produsen, dan pelaku ekspor udang mulai bangkit dan menata ulang dari awal untuk kembali mencapai target seperti sebelumnya.

6. Inovasi Produk dan Nilai Tambah

Beberapa negara penghasil udang untuk ekspor, termasuk Indonesia, tengah berfokus pada pengembangan produk olahan udang yang memiliki nilai tambah yang lebih. Udang tidak hanya diekspor dalam bentuk segar atau beku, tetapi juga dapat diolah menjadi makanan siap saji, hidangan kemasan, bumbu makanan, dll.

Tentunya dengan ini, produsen udang dan pelaku eksportir produk udang dapat lebih berinovasi dan meningkatkan nilai tambah dari produk yang mereka hasilkan.

7. Pentingnya Penelitian dan Inovasi

Tren ekspor udang yang terakhir adalah semakin dikedepankannya penelitian dan inovasi dalam budidaya. Sebab, hal ini untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang dan pertumbuhan industri udang di Indonesia.

Pengembangan teknologi budidaya yang lebih efisien, metode pemrosesan yang lebih ramah lingkungan, dan pendekatan-pendekatan baru terhadap manajemen sumber daya laut menjadi penting dalam menghadapi tantangan masa depan.

Baca Juga: Jenis-Jenis Produk Udang yang Diekspor

Dukung Ekspor Udang Vaname Indonesia bersama DELOS!

Tren ekspor udang selalu fluktuatif dan mengikuti bagaimana dinamika pasar. budidaya udang vaname tidak hanya memiliki dampak signifikan pada ekonomi global, tetapi juga memainkan peran kunci dalam pemenuhan kebutuhan pangan dunia.

Sementara pertumbuhan industri ini menjanjikan peluang ekonomi yang besar, tantangan seperti keberlanjutan, penyesuaian terhadap perubahan pasar, dan inovasi terus menjadi fokus utama.

Mari bersama DELOS kita dukung peningkatan volume ekspor udang Indonesia ke pasar dunia! DELOS, bersama para petambak terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan proses budidaya udang yang berkelanjutan.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia! Kunjungi www.delosaqua.com atau hubungi contact@delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
12Jan
AquacultureFun Read

7 Manfaat Mengkonsumsi Udang Vaname Untuk Kesehatan Tubuh

benefits of consuming vannamei shrimp
Source: Freepik

Manfaat mengkonsumsi udang vaname bagi kesehatan tubuh sangat banyak sekali. Pasalnya selain memiliki rasa yang lezat, salah satu hidangan laut yang populer ini juga memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang cukup tinggi.

Jika kamu mencari tambahan gizi yang lezat tetapi tetap kaya nutrisi, udang vaname menjadi salah satu yang patut dipertimbangkan. Nah, dalam artikel ini kita akan mengeksplorasi lebih lanjut apa saja manfaat utama mengkonsumsi udang vaname.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Manfaat Mengkonsumsi Udang Vaname

1. Kaya Protein

Udang vaname adalah sumber protein yang sangat baik, dari 100 gram udang bisa didapatkan hingga 18 gram protein. Protein ini sangat penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan, dan juga diperlukan untuk produksi enzim, hormon, dan molekul lain dalam tubuh.

2. Rendah Kalori dan Lemak

Udang vaname memiliki tingkat kalori dan lemak yang rendah jika dibandingkan dengan makanan laut lainnya. Dalam 100 gram udang vaname, didapatkan sekitar 84 kalori dan kurang dari 1 gram lemak. Tentunya bagi kamu yang sedang diet, menjadikan olahan udang vaname sebagai menu makananmu dapat menjadi pilihan yang tepat.

3. Tinggi Asam Lemak Omega-3

Udang adalah sumber asam lemak omega-3 yang baik, yang penting untuk kesehatan jantung. Omega-3 dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan mengurangi peradangan dan meningkatkan kadar kolesterol.

4. Kaya Nutrisi

Udang kaya akan sejumlah nutrisi penting, termasuk vitamin B12, selenium, dan fosfor. Vitamin B12 penting untuk produksi sel darah merah dan berfungsinya sistem saraf, sedangkan selenium adalah trace mineral yang membantu fungsi sistem kekebalan tubuh dan kelenjar tiroid. Sementara fosfor penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tulang dan gigi.

Baca Juga: 3 Resep Udang Asam Manis Favorite Keluarga

5. Mudah Dimasak

Udang vaname sangat mudah diolah dan dimasak dengan berbagai cara, termasuk dipanggang, digoreng, ditumis, dan direbus. Tak hanya itu, udang juga sangat serbaguna dan dapat ditambahkan ke berbagai macam hidangan, seperti tumis, sup, salad, dan pasta.

6. Mencegah Penuaan

Manfaat mengkonsumsi udang selanjutnya adalah dapat mencegah penuaan. Udang memiliki kandungan astaxathin atau antioksidan yang dapat menekan kerusakan sel kulit yang disebabkan oleh radikal bebas yang dapat mempercepat penuaan kulit.

Selain itu, udang juga mengandung trehalosa, sejenis gula yang melindungi kulit dan rambut dari kerusakan akibat sinar UV.

7. Cocok untuk Diet

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, udang vaname bersifat rendah kalori dan tidak mengandung karbohidrat. Ini membuatnya sangat cocok untuk dijadikan sebagai menu diet. Selain itu, kandungan sengnya dapat meningkatkan kadar leptin dalam tubuh, yang secara bersamaan dapat membantu mencegah makan berlebihan. Leptin adalah hormon yang mengatur penyimpanan dan penggunaan lemak dan energi di seluruh tubuh.

Udang juga kaya akan yodium, yang dapat membantu mengatur berat badan melalui interaksinya dengan tiroid, kelenjar yang berperan penting dalam metabolisme tubuh dan mengatur berat badan.

Baca Juga: Resep Masakan Udang Goreng Krispi yang Mudah Dicoba di Rumah

Pilih AquaLink untuk Penuhi Kebutuhan Udangmu!

Secara keseluruhan, mengkonsumsi udang dapat mendatangkan banyak manfaat bagi kesehatan. Kandungan proteinnya yang tinggi dan rendah kalori membuat makanan laut ini menjadi pilihan yang baik bagi kamu yang ingin menjaga pola makan yang sehat.

Selain itu, sifat berkelanjutan dari budidaya udang vaname juga membuatnya menjadi pilihan yang lebih baik dan ramah lingkungan dibandingkan dengan beberapa jenis makanan laut lainnya yang mayoritas berupa tangkapan.

Nah, jika kamu ingin memulai hidup sehat dan membutuhkan suplai udang dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau, DELOS dapat membantumu.

Melalui DELOS AquaLink, kami dapat membantumu mendapatkan harga udang terbaik dengan kualitas yang tak perlu diragukan lagi. Tak hanya itu, kami juga dapat menyediakan kebutuhan tambak lainnya, seperti pakan, obat-obatan, logistik, dan sebagainya.

Untuk menjadi bagian dari rantai pasok AquaLink, kamu bisa langsung menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mari bermitra dengan kami!

Read More
11Jan
Shrimp Export

Kunci Keberhasilan dalam Membangun Citra Ekspor Udang yang Unggul

membangun citra ekspor udang
Sumber: Dokumentasi DELOS

Udang telah menyumbang sebagai komoditas ekspor perikanan terbesar Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Hal ini tidak terlepas dari usaha membangun citra ekspor udang Indonesia yang unggul yang dilakukan berbagai pihak.

Meningkatnya permintaan global terhadap produk udang memberikan peluang yang besar bagi Indonesia untuk dapat meningkatkan angka ekspor udang ke pasar global. Namun, untuk mendapatkan pasar yang lebih luas, penting bagi para pelaku industri untuk membangun citra yang baik demi meningkatkan kepercayaan konsumen.

Simak beberapa hal kunci yang dapat dilakukan untuk membangun citra ekspor udang Indonesia yang unggul dalam artikel ini.

Baca Juga: Jenis-Jenis Produk Udang yang Diekspor

Tips Membangun Citra Ekspor Udang yang Unggul

1. Menjaga dan Meningkatkan Kualitas Produk

Kualitas produk menjadi elemen krusial dan paling menentukan dalam membangun citra ekspor udang yang unggul. Proses pembudidayaan udang yang baik, pemilihan sumber daya yang berkualitas, serta penggunaan teknologi yang modern menjadi langkah-langkah penting yang harus ditempuh para petambak. 

Selain itu, menerapkan standar keamanan pangan dan keberlanjutan dalam produksi dapat meningkatkan citra produksi udang di pasar global.

2. Menjamin Keamanan Pangan dan Keberlanjutan

Isu keamanan pangan dan keberlanjutan lingkungan kini menjadi hal yang paling dipertimbangkan oleh konsumen di berbagai dunia. Para konsumen menginginkan produk yang mereka konsumsi sehari-hari dihasilkan dari proses produksi yang aman dan tetap menjaga keberlangsungan lingkungan. 

Negara-negara yang berhasil memastikan bahwa produk udang mereka memenuhi standar keamanan pangan yang ketat dan terus berkomitmen pada praktik budidaya udang yang berkelanjutan akan mendapatkan kepercayaan lebih di pasar global.

3. Inovasi dalam Proses Produksi dan Pemasaran

Inovasi teknologi dalam proses produksi dan pemasaran memainkan peran kunci dalam membangun citra ekspor udang. Penggunaan teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi produksi, pemantauan lingkungan budidaya, serta penggunaan metode yang pengolahan produk yang baik dapat lebih menarik minat konsumen.

Baca Juga: Daya Saing Udang Indonesia di Pasar Internasional

4. Kolaborasi yang Kuat

Kolaborasi yang baik antara pemerintah, produsen udang, dan lembaga terkait dapat membantu meningkatkan citra ekspor udang. Kolaborasi untuk meningkatkan standar produksi, mengatasi masalah lingkungan, serta memperkuat rantaai pasokan akan mendukung reputasi positif industri udang Indonesia secara keseluruhan.

5. Memiliki Sertifikasi yang Menjamin

Memiliki sertifikasi budidaya udang tidak hanya dapat membangun citra ekspor udang, tetapi juga membuka akses ke pasar internasional yang memiliki persyaratan tertentu terhadap produk akuakultur yang diimpor dari negara lain. 

Beberapa negara menginginkan produk yang masuk ke negaranya telah memiliki sertifikasi khusus seperti Hazard Analysis Critical Control (HACCP), Best Aquaculture Practice (BAP), Aquaculture Stewardship Council (ASC), dan sebagainya. 

Sertifikasi ini menciptakan kepercayaan konsumen, membantu meningkatkan daya saing produk di pasar global, dan membantu produsen memenuhi standar yang diharapkan oleh pelanggan.

Baca Juga: Hambatan dan Tantangan Ekspor Udang Indonesia di Pasar Global

Ayo Dukung Ekspor Udang Indonesia Bersama DELOS!

Membangun citra ekspor udang yang unggul melibatkan serangkaian langkah yang holistik, mulai dari aspek kualitas produk hingga keterjaminan keamanan pangan, inovasi, kemitraan, sertifikasi, dan komunikasi yang efektif. Negara-negara yang mampu mengintegrasikan semua faktor ini dengan baik akan dapat memperoleh keunggulan kompetitif yang signifikan di pasar global, memperluas pangsa pasar mereka, dan memperkuat posisi industri udang mereka dalam jangka panjang.

Mari bersama DELOS kita dukung peningkatan produksi udang Indonesia! DELOS, bersama para petambak terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan proses budidaya udang yang berkelanjutan.

Hubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau kunjungi website kami di www.delosaqua.com. Ayo dukung ekspor udang Indonesia bersama DELOS!

Read More
10Jan
Tips

Cara Tebar Benur Udang Vaname yang Benar dan Lengkap!

penebaran benur udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Cara tebar benur udang vaname menjadi langkah awal yang sangat menentukan keberhasilan budidaya. Teknik menebar benur yang benar dapat membuat jumlah benur yang bertahan hidup menjadi lebih banyak, sehingga angka survival rate (SR) tinggi.

Benur biasanya ditebar saat PL10 sampai PL15. Selain itu, biasanya benur juga harus melalui berbagai uji terlebih dahulu untuk memastikan kualitasnya. Saat proses penebaran, benur tidak bisa langsung serta-merta ditebar ke tambak. Melainkan perlu dilakukannya penyesuaian suhu terlebih dahulu agar benur tidak stres yang dapat memicu kematian. Selengkapnya, yuk baca cara tebar benur udang vaname yang baik dan benar berikut ini!

Baca Juga: 7 Ciri Benur Udang Vaname Berkualitas Tinggi

Ciri-Ciri Benur yang Baik

Sebagai salah satu kunci dari suksesnya budidaya udang vaname yang dilakukan, Anda hanya memastikan benur yang akan ditebar ideal. Berikut adalah beberapa ciri-cirinya:

1. Ukuran Benur Seragam

Benur yang memiliki ukuran seragam menunjukkan kualitasnya yang tinggi. Ukuran yang seragam ini menandakan benur tersebut tumbuh dengan normal dan mendapat asupan nutrisi yang merata. Selain itu, ukuran benur yang seragam juga dapat mencegah kanibalisme.

2. Benur Tidak Cacat Fisik

Benur yang sehat harus memiliki anggota tubuh yang lengkap dan berkembang dengan baik. Mulai dari ekor tidak melengkung, mata dan tangkai mata berbentuk sempurna, hingga kaki-kaki renang yang jumlahnya utuh.

3. Usus Benur Terisi Penuh

Benur yang sehat memiliki usus yang terisi penuh sebagai tanda bahwa benur makan dengan baik. Sementara sebaliknya, benur dengan kondisi udang yang kosong dapat berarti bahwa benur tersebut tidak nafsu makan atau bahkan mengalami stres.

4. Benur Aktif Bergerak

Ciri dari benur berkualitas selanjutnya adalah bergerak dengan aktif, berenang kesana-kemarin yang dilakukan dengan uji aktivitas. Hal ini disebabkan karena benur peka terhadap rangsangan dari luar.

5. Bebas dari Berbagai Penyakit

Penularan penyakit udang dapat terjadi dari induk ke benur. Oleh karena itu, petambak harus memastikan benur terbebas dari berbagai patogen dengan melakukan uji PCR.

6. Lolos Uji Stres

Meminimalisir stres pada benur adalah prioritas utama selama proses hatchery. Sebab, benur yang stres memiliki kemungkinan bertahan hidup yang lebih kecil dibanding lainnya.

7. Berasal dari Tempat Penetasan Terpercaya

Untuk mendapatkan benur dengan kualitas terbaik, Anda harus mengambilnya dari hatchery terpercaya. Sebab pembenihannya telah diawasi dengan baik agar mutunya terjaga.

Baca Juga: Tips Manajemen Pakan Udang Vaname, Budidaya Anti Rugi!

Cara Tebar Benur Udang Vaname

1. Pemilihan Waktu Tebar yang Tepat

Sebelum melakukan penebaran benur udang vaname, Anda harus menentukan waktu yang tepat untuk menebarkan benur tersebut. Biasanya benur ditebarkan pada pagi atau sore hari ketika suhu udara lebih rendah. Hal ini bertujuan agar benur tidak stres. 

Pastikan pula kondisi cuaca stabil untuk menghindari perubahan tiba-tiba pada parameter kualitas air kolam tambak.

2. Persiapan Kolam

Persiapan kolam budidaya merupakan hal yang harus diperhatikan dalam cara tebar udang vaname. Pastikan kolam telah disterilkan dari berbagai hama dan pathogen yang menggangu dan berdampak buruk bagi benur. 

Pastikan pula kondisi parameter air tambak sudah berada di kisaran optimal. Mulai dari pH, alkalinitas, salinitas, oksigen terlarut, hingga suhu air tambak. Jika semua telah berada pada kisaran optimal, benur dapat mulai dipindahkan ke kolam tetapi tetap dibiarkan di dalam kantong plastik agar benur beradaptasi.

3. Pengadaptasian Benur dengan Air Tambak

Setelah kolam tambak siap, benur tidak bisa langsung ditebar begitu saja. Melainkan harus melalui proses adaptasi terlebih dahulu dengan kondisi air tambak. Hal ini untuk mencegah udang menjadi stres akibat perubahaan yang mendadak. 

Cara pengadaptasian benur ini dilakukan dengan mengapungkan kantong plastik benur di kolam tambak selama 15-30 menit. Kemudian buka pengikat kantong dan ukur salinitas dan suhu dari air di dalam kantong dan di tambak. Perbedaan suhu tidak boleh lebih dari 2 derajat celcius dan salinitas tidak boleh lebih dari 5 ppt. 

Untuk mempercepat adaptasi, Anda dapat memasukkan air tambak ke dalam kantong plastik sedikit demi sedikit hingga suhu dan salinitasnya sama.

4. Penebaran Benur ke Tambak

Setelah benur cukup beradaptasi dengan lingkungan tambak, Anda dapat langsung melepaskan benur ke air tambak. Benur yang sudah beradaptasi ditandai dengan aktif bergerak dan berenang di dalam kantong. 

Cara melepaskan benur ke tambak dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama dikeluarkan langsung secara perlahan dan yang kedua dengan menambahkan dahulu artemia (pakan alami udang) dan setelah 30 menit udang akan dikeluarkan melalui selang dengan memanfaatkan gaya gravitasi.

5. Pemberian Pakan Awal (Blind Feeding)

Setelah benur ditebar ke tambak, berikan pakan awal yang sesuai untuk mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya. Pemberian pakan awal dengan metode blind feeding ini dapat dilakukan untuk DOC 1 hingga DOC 30.

Baca Juga: Lakukan 5 Hal ini Untuk Sukseskan Budidaya Udang Vaname

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Tebar Benur

1. Periksa Dokumen Benur

Ketika benur tiba di lokasi tambak, disarankan untuk melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen terkait benur, termasuk surat spesifikasi Specific Pathogen Free (SPF) atau Specific Pathogen Resistant (SPR). SPF menunjukkan bahwa benur bebas dari patogen seperti virus WSSV, TSV, dan IHHNV, sementara SPR menunjukkan resistensi genetik benur terhadap patogen tersebut. Kedua dokumen ini membuktikan bahwa hatchery telah melakukan pemeriksaan dengan biosecurity yang ketat sebelum mengirimkan benur.

2. Pastikan Kesiapan Kolam

Hal kedua yang tak kalah penting sebelum melakukan penebaran benur adalah memastikan kesiapan kolam. Tahap persiapan atau Day of Preparation (DOP) harus memenuhi standar budidaya.

Kriteria ini mencakup parameter kualitas air kolam, seperti pH, DO, suhu, dan salinitas yang harus dalam kondisi optimal agar benur dapat hidup dalam kondisi yang ideal yang menunjang pertumbuhannya.

3. Lakukan Sampling Benur

Benur memiliki peran kunci dalam keberhasilan budidaya udang. Oleh karena itu, sebelum ditebar, perlu dilakukan pengambilan sampel untuk memastikan bahwa benur yang datang sudah dalam kondisi yang ideal.

Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil minimal 10% dari total benur yang dipesan, memberikan gambaran kualitas benur tanpa perlu menyebar semua benur, sehingga lebih efisien.

Lakukan pula pemeriksaan kondisi fisik benur yang melibatkan uji nekrosis dan bolitas, yang dilakukan di laboratorium. Uji nekrosis bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah kematian sel atau nekrosis dalam organ benur, sedangkan uji bolitas melibatkan perubahan bentuk bola-bola pada jaringan hepatopankreas, menunjukkan adanya kelainan organ tubuh pada benur akibat stres perjalanan.

4. Periksa Kualitas Air

Parameter kualitas air yang diperiksa melibatkan pH, suhu, Dissolved Oxygen (DO), dan salinitas. Tujuannya adalah untuk menilai perbedaan kondisi kualitas air benur setelah tiba di lokasi dengan kondisi saat masih di hatchery. Jika terjadi perbedaan, aklimatisasi memerlukan waktu lebih lama atau lebih cepat tergantung pada kesesuaian kualitas air.

5. Hitung Jumlah Benur Secara Aktual

Perhitungan jumlah benur penting untuk menentukan padat tebar kolam. Jika jumlah benur yang ditebar melebihi ketentuan padat tebar, dapat berdampak pada carrying capacity kolam di masa depan. Perhitungan dilakukan pada kantong yang telah dipilih saat pengambilan sampel, menggunakan alat seperti ember besar, ember kecil, hand tally counter, dan centong.

Proses penghitungan benur melibatkan penjumlahan benur hidup dan mati untuk mendapatkan jumlah aktual yang kemudian dapat digunakan untuk menentukan padat tebar yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Survival Rate Udang

Mulai Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS!

These are the steps for distributing fry that you can practice when cultivating vannamei shrimp. The selection and distribution of ideal fry are crucial for optimizing shrimp production. To enhance your vannamei shrimp farming, you can choose DELOS as your shrimp pond cultivation partner.

DELOS is an aquatech company that can assist you in managing your ponds and achieving optimal productivity in every cycle. DELOS pond management is integrated with the AquaHero app, making it easy for you to monitor pond conditions daily.

Contact the DELOS team via contact@delosaqua.com or submit your inquiries through our contact form at www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan kami. Mulai budidaya udang vaname Anda bersama DELOS!

Read More
  • 1
  • …
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top