logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Author: Sukma Dewi Fortuna
Home Sukma Dewi Fortuna Page 10
05Sep
Shrimp Export

Tata Cara dan Syarat Ekspor Udang Ke Jepang

Jika Anda ingin melakukan ekspor udang ke Jepang, Anda terlebih dahulu harus mengetahui tata cara dan syarat-syaratnya. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan mengenai tata cara dan syarat lengkap ekspor udang ke Jepang.

Jepang adalah salah satu pasar utama untuk ekspor produk perikanan, termasuk udang. Permintaan yang tinggi dan standar kualitas yang ketat menjadikan Jepang sebagai tujuan yang menarik bagi petambak udang Indonesia. Namun, untuk dapat sukses melakukan ekspor udang ke Jepang, Anda harus memperhatikan tata cara dan syarat-syaratnya yang akan dibahas dalam artikel ini. Yuk, baca sampai habis!

Baca Juga: Ini Prospek dan Cara Ekspor Udang Vaname yang Lengkap dan Tepat

Peluang Ekspor Udang Ke Jepang

Akhir-akhir ini produksi perikanan dan makanan laut di Jepang terus mengalami penurunan. Sementara sebagian besar makanan khas Jepang berbahan dasar makanan laut, sehingga dibutuhkan suplai produk dari negara-negara lain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. 

Pada tahun 2020, Jepang menjadi negara importir udang beku terbesar ke-3 di dunia setelah Amerika Serikat dan Tiongkok. Sementara berdasarkan negara asal impor, pemasok utama udang beku di Jepang adalah Vietnam dengan pangsa pasar sebesar 22,1% di tahun 2020. Sementara Indonesia berada di urutan ke-3 dengan pangsa pasar 17,2% di tahun 2020.

Secara umum, negara pesaing Indonesia untuk ekspor udang ke Jepang adalah negara-negara ASEAN lainnya, seperti Vietnam dan Thailand. Namun, tren ekspor udang Indonesia ke Jepang mengalami penurunan sebesar 0,4% jika dibanding tahun 2012 di mana Indonesia mengekspor sebanyak 17,6% udang. 

Hal ini tentunya perlu diwaspadai, terlebih lagi banyak negara-negara pesaing yang mengalami pertubuhan pesat. Misalnya Argentina yang pada tahun 2012 hanya memiliki pangsa sebesar 5,5%, di tahun 2020 melonjak hingga 10,2%.

Untuk itu, jika Anda ingin berhasil ekspor udang ke Jepang, Anda harus memastikan kualitas dan harga yang Anda tawarkan bersaing dengan negara-negara lain.

Baca Juga: Jenis-jenis Feed Additive untuk Udang Vaname Beserta Manfaatnya

Ketentuan Produk Ekspor Makanan Laut Ke Jepang

Syarat dan ketentuan produk ekspor makanan laut ke Jepang telah ditentukan oleh Japan External Trade Organization (JETRO) pada tahun 2011. Ketentuan tersebut meliputi:

1. Peraturan Labelling Produk

Saat Anda ingin mengekspor udang ke jepang, Anda harus memberikan label informasi pada kemasan sesuai dengan standar pelabelan yang tercantum dalam Act for Standardization and Proper Labelling of Agricultural and Forestry Producs. 

Informasi yang harus Anda cantumkan dalam label tersebut di antaranya adalah nama produk, bahan, konten atau kandungan, tanggal kedaluardsa, metode penyimpanan, negara asal, dan nama serta alamat importir.

2. Tarif dan Bea Masuk

Udang beku dari Indonesia mendapatkan fasilitas bebas bea masuk ke Jepang. Bebas tarif bea masuk tersebut juga diberikan Pemerintah Jepang kepada negara-negara lainnya seperti Vietnam, India, dan Thailand. 

Hal ini tentunya menjadi salah satu keuntungan bagi Indonesia, sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya saing udang Indonesia di pasar Jepang atau bahkan juga dapat meningkatkan volume ekspor.

3. Ketentuan Pemasaran

Ekspor udang ke Jepang telah diatur oleh Udang-Undang yang meliputi: the Foreign Exchange and Foreign Trade Act, the Food Sanitation Act, dan the Customs Act. 

The Foreign Exchange and Foreign Trade Act mengatur regulasi tentang kuota impor, persetujuan impor, dan pengakuan impor. Food Sanitation Act mengatur tentang regulasi terkait sanitasi makanan, misalnya kandungan zat aditif, residu pestisida, mikotoksin, dan sebagainya. Sementara The Customs Act mengatur tentang deklarasi impor-ekspor.

4. Metode Transaksi

Seperti pembayaran ekspor dan impor lainnya, pembayaran ekspor udang ke Jepang dapat dilakukan dengan pembayaran tunai di muka (T/T), letter of credit (L/C), promissory note, documentary collection or draft, open account, dan penjualan konsinyasi. 

Faktor utama dalam menentukan metode pembayaran adalah tingkat kepercayaan terhadap kemampuan dan kemauan importir untuk membayar serta kepercayaan importir terhadap eksportir produk dan produk yang akan diekspor.

Baca Juga: Mengenal Sampling dalam Budidaya Udang Beserta Manfaatnya

Tata Cara Ekspor Udang Ke Jepang

1. Memenuhi Syarat dan Ketentuan Ekspor

Terdapat syarat dan ketentuan ekspor udang ke Jepang yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Jepang yang harus Anda penuhi. Hal ini bertujuan agar kegiatan ekspor yang Anda lakukan berjalan dengan lancar. Beberapa persyaratan tersebut di antaranya adalah kualitas udang, peraturan labelling, bea masuk, dan sebagainya.

2. Memiliki Sertifikasi Khusus

Agar udang Anda dapat memasuki pasar Jepang, perlu adanya sertifikasi khusus yang dimiliki, misalnya seperti sertifikat standar mutu dan kualitas. Sertifikat ini harus dikeluarkan pihak berwenang dan diakui oleh Pemerintah Jepang.

3. Melakukan Pengemasan yang Baik

Melakukan pengemasan udang yang baik dan sesuai standar sangat penting sebelum melakukan ekspor. Dengan kemasan yang baik, kualitas udang dapat terjaga selama transportasi hingga ke negara tujuan.

4. Melengkapi Dokumen yang Dibutuhkan

Agar ekspor udang Anda ke Jepang berjalan lancar, pastikan Anda sudah melengkapi semua dokumen persyaratannya. Baik itu dari Pemerintah Indonesia maupun dari Pemerintah Jepang. Pastikan Anda sudah mengantongi dokumen seperti izin ekspor, faktur, sertifikasi, dan dokumen pendukung lainnya.

5. Koordinasi dengan Pihak Berwenang

Sebelum melakukan ekspor, Anda harus terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak berwenang dalam hal impor dan ekspor. Dengan ini, kegiatan ekspor Anda akan berjalan baik, aman, dan lancar.

Baca Juga: 4 Jenis Tambak Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Mulai Ekspor Udang Vaname Anda Bersama AquaLink!

Pada dasarnya, ekspor udang ke Jepang tidak lah sulit, tetapi juga tidak mudah untuk dilakukan. Anda harus memenuhi persyaratan-persyaratan khusus dan mengetahui cara-caranya. 

Selain itu, penting juga bagi Anda untuk menemukan mitra ekspor udang yang terpercaya dan transparan. Untuk itu Anda dapat memilih AquaLink sebagai mitra ekspor udang Anda!

Segera hubungi Tim DELOS AquaLink melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com untuk memulai ekspor udang vaname Anda dengan AquaLink!

Read More
31Agu
Penyakit Udang

Mengenal PCR Udang, Solusi Identifikasi Penyakit Sejak Dini

PCR udang menjadi salah satu inovasi terkini yang terus dikembangkan untuk menghadapi berbagai ancaman penyakit udang. Sebab, kemunculan penyakit sendiri dapat memberikan dampak merosotnya produktivitas dan kerugian ekonomi yang besar.

Misalnya saja pada tahun 2018, Thailand dan Vietnam menjadi dua negara pengekspor udang terbesar di Asia Tenggara yang mengalami penurunan jumlah ekspor akibat infeksi penyakit Early Mortality Syndrome (EHP).

Oleh karena itu, penting bagi petambak melakukan pengecekan penyakit sejak dini untuk menghindari dampak kerugian yang lebih besar. Salah satunya adalah dengan identifikasi keberadaan materi genetik DNA atau RNA dari virus, bakteri, jamur dan parasit yang menginfeksi udang tanpa menunggu kemunculan dari gejala penyakit dengan uji PCR (Polymerase Chain Reaction).

Baca Juga: Kenali 7 Ciri-Ciri Penyakit AHPND Pada Udang Vaname Sebelum Terlambat

Apa Itu Polymerase Chain Reaction (PCR)?

Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah analisa keberadaan dari materi genetik (DNA dan RNA) suatu organisme. Dengan PCR dapat mengidentifikasi keberadaan virus, bakteri, dan parasit mikro yang menjadi penyebab dari penyakit udang walaupun dalam jumlah yang sangat sedikit (10 cetakan virus atau bakteri).

Prinsip kerja PCR adalah memutusan untai ganda DNA dan mentargetkan “spesific region” sesuai dengan target identifikasi dan selanjutnya terjadi penggandaan pada target DNA tersebut sampai pada waktu yang ditentukan. Oleh karena itu, dengan menggunakan PCR, kita dapat menganalisa keberadaan berbagai macam jenis penyakit pada satu jenis sampel yang sama Pada lingkungan budidaya udang, kita dapat menggunakan PCR untuk melihat keberadaan penyakit pada udang, air kolam, lumpur, pakan alami, pakan buatan dan biota liar yang kemungkinan bisa menjadi pembawa untuk penyakit tersebut.

Uji PCR udang biasanya dilakukan di laboratorium dengan menggunakan sampel yang telah disiapkan oleh para petambak. Biasanya, sampel ini dapat berupa udang utuh atau sampel organ berupa kaki renang (pleopod), hemolimfa, atau hepatopankreas, stomach, dan ephitel yang dimasukkan ke dalam alkohol 70-96% selama 24 jam sebelum dikirim.

Manfaat Uji PCR Udang

Uji PCR pada udang menjadi alat penting dalam mendeteksi adanya penyakit seperti IMNV, WSSV, IHHNV, EHP, dan sebagainya. Beberapa manfaat lain dari uji PCR di antaranya:

1. Deteksi Dini Penyakit

Salah satu manfaat utama dari uji PCR pada udang adalah kemampuannya untuk mendeteksi penyakit pada tahap awal infeksi, bahkan sebelum gejala klinis muncul. Hal ini memungkinkan petambak untuk mengambil tindakan pencegahan dan pengendalian lebih awal, mengurangi risiko penyebaran penyakit ke populasi udang di tambak.

2. Keakuratan Tinggi

PCR udang memiliki spesifisitas dan sensitivitas yang tinggi. Ini berarti pengecekan PCR mampu mengidentifikasi secara tepat jenis patogen penyebab penyakit tertentu dalam sampel udang. Hal ini juga membantu dalam menghindari false positif atau negatif yang dapat terjadi.

3. Identifikasi Jenis Patogen

Uji PCR juga dapat membantu mengidentifikasi jenis patogen yang menyebabkan penyakit pada udang. Informasi ini penting untuk merancang strategi pengendalian yang tepat, karena setiap patogen mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda untuk pencegahan dan penanganannya.

4. Pemantauan Persebaran Penyakit

Dengan melakukan uji PCR secara berkala pada udang, petambak dapat memantau penyebaran penyakit dengan lebih baik. Hasil uji PCR membantu petambak dalam pengambilan keputusan terkait isolasi dan pengendalian populasi yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran penyakit yang lebih luas.

5. Pemilihan Bibit Unggul

Uji PCR juga dapat digunakan pada benur udang untuk mendapatkan bibit unggul yang tahan terhadap penyakit. Dengan melakukan tes PCR ini, petambak dapat memastikan benur yang akan ditebar memiliki resistensi terhadap patogen tertentu, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan budidaya.

6. Pemantauan Kesehatan Lingkungan

Kehadiran patogen dalam sampel udang juga dapat memberikan petunjuk tentang kondisi kesehatan lingkungan di sekitar lokasi budidaya. Peningkatan kejadian munculnya penyakit dapat mengindikasikan adanya masalah dalam manajemen lingkungan, misalnya kualitas air yang buruk.

7. Penghematan Biaya

Meskipun uji PCR udang memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan metode deteksi lainnya, tetapi deteksi dini dan akurat dapat menghemat biaya jangka panjang dan menghindarkan dari kemungkinan kerugian di masa mendatang.

Baca Juga: Kenali Gejala Penyakit IHHNV Pada Udang Vaname dan Cara Pencegahannya

Types of Shrimp PCR

Terdapat beberapa jenis uji PCR pada udang yang digunakan untuk mendeteksi patogen. Beberapa di antaranya:

1. Conventional PCR (cPCR)

Konvensional PCR adalah jenis PCR paling dasar di mana fragmen DNA target diperbanyak secara eksponensial menggunakan primer spesifik dan enzim DNA polimerase. Hasil akhirnya dapat dianalisis dengan elektroforesis gel agarosa. cPCR digunakan untuk mendeteksi adanya DNA patogen penyebab penyakit pada udang.

2. Real-time PCR (qPCR)

qPCR adalah metode yang memungkinkan deteksi dan kuantifikasi DNA secara real-time selama reaksi amplifikasi. Teknik ini sangat sensitif dan dapat memberikan hasil dalam waktu nyata. qPCR sering digunakan untuk memantau tingkat infeksi patogen pada populasi untuk mengukur respons imun udang terhadap infeksi.

3. Reverse Transcription PCR (RT-PCR)

RT-PCR digunakan untuk mendeteksi dan mengamplifikasi RNA daripada DNA. Jenis uji PCR udang ini digunakan untuk menguji patogen yang berupa virus RNA. Metode ini melibatkan tahap pembalikan transkripsi (reverse transcription) RNA menjadi cDNA menggunakan enzim reverse transcriptase sebelum amplifikasi DNA dilakukan.

4. Insulated Isothermal PCR (iiPCR)

Prinsip pendeteksian penyakit udang melalui iiPCR mirip dengan metode PCR lainnya, tetapi metodenya berbeda dalam cara operasinya. Pada iiPCR, perbanyakan gen target terjadi pada suhu yang konstan, berbeda dengan PCR konvensional dan PCR real-time yang melibatkan tiga suhu yang berbeda dalam setiap siklus yang berulang.

Proses iiPCR memerlukan waktu yang lebih singkat dan hasilnya dapat segera diamati secara kualitatif pada layar iiPCR atau PCR Pockit. iiPCR mengindikasikan hasil positif ketika sinyal dari DNA virus dalam sampel melebihi 10 salinan.

5. Digital PCR

Digital PCR memisahkan sampel menjadi banyak komparetmen kecil dan melakukan amplifikasi DNA dalam masing-masing kompartemen secara independen. Uji PCR ini memungkinkan deteksi dan kuantifikasi presisi tunggal molekul target. Digital PCR memiliki sensitivitas tinggi dan cocok untuk sampel dan konsentrasi target yang sangat rendah.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mencegah Persebaran Penyakit di Tambak

Dapatkan Uji PCR Udang di AquaCheck!

Uji PCR udang memiliki peranan penting dalam budidaya. Terutama dalam hal pendeteksian penyakit sejak dini agar budidaya yang Anda lakukan tidak mengalami kerugian akibat serangan penyakit.

Untuk Anda yang tengah mencari fasilitas PCR udang, Anda bisa mendapatkannya di AquaCheck!

AquaCheck adalah layanan uji PCR dari DELOS untuk membantu Anda dalam mendeteksi hingga lima patogen sekaligus dengan harga terjangkau melalui sampel benur, udang, lumpur, dan air tambak. Dengan AquaCheck, Anda dapat mencapai hasil budidaya udang yang maksimal.

Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu melalui kolom kontak di website kami www.aquacheck.id. Cek kondisi kesehatan udang Anda bersama AquaCheck!

Read More
23Agu
AquacultureTipsKualitas Air

Ini Prospek dan Cara Ekspor Udang Vaname yang Lengkap dan Tepat

Ekspor udang vaname telah dilakukan oleh berbagai pihak sejak bertahun-tahun lalu. Hal ini karena udang vaname sangat diminati oleh pasar global. Namun, untuk melakukan kegiatan ekspor, Anda perlu mengetahui prosedurnya terlebih dahulu.

Cara ekspor udang vaname tidak lah sulit, tetapi juga tidak mudah. Anda harus memahami betul bagaimana prosedur dari pemerintah Indonesia sekaligus prosedur negara tujuan Anda ekspor.

Nah, selengkapnya, yuk baca artikel tentang cara ekspor udang vaname berikut ini!

Baca Juga: Peluang Ekspor dan Prospek Budidaya Udang Vaname yang Menjanjikan

Bagaimana Prospek Ekspor Udang Vaname di Pasar Global?

Udang vaname dikenal memiliki daging yang lezat, tekstur yang baik, dan dapat diolah menjadi berbagai hidangan lezat serta harganya yang terjangkau. Tak heran jika permintaan akan udang ini terus meningkat dari tahun ke tahun.

Di Indonesia, udang vaname menjadi salah satu komoditas ekspor tertinggi dengan nilai keuntungan mencapai jutaan dollar Amerika Serikat. Udang vaname telah menyumbang hingga 36% dari total komoditas ekspor perikanan Indonesia yang menunjukkan bahwa udang ini sangat diminati pasar global.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), produksi udang Indonesia terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022, Indonesia memproduksi 1.099.976 ton udang. Nilai ini diharapkan mengalami peningkatan pada tahun 2023 yang ditargetkan mencapai 1.829.000 ton dan 2 juta ton pada tahun 2024.

Target ini dianggap cukup realistis mengingat potensi wilayah yang dimiliki Indonesia untuk budidaya sangat tinggi. Mulai dari lahan untuk budidaya seluas setidaknya 2,9 juta hektar, iklim budidaya yang mendukung setiap tahun, dan sumber air yang memadai.

Negara Tujuan Ekspor Udang Indonesia

Indonesia menjadi negara pengekspor udang terbesar nomor 4 di dunia. Angka ini diharapkan akan mengalami peningkatan di tahun-tahun mendatang dan menjadikan Indonesia sebagai pengekspor udang terbesar di dunia. Beberapa negara tujuan ekspor udang Indonesia di antaranya meliputi:

1. Singapura

Singapura menempati urutan pertama negara tujuan ekspor udang budidaya terbesar Indonesia. Tepatnya mencapai 1,89 juta kg atau setara dengan 8,2 juta dollar Amerika Serikat pada tahun 2021.

2. Malaysia

Selain Singapura, negara tetangga lainnya yaitu Malaysia menempati urutan kedua sebagai negara tujuan ekspor udang Indonesia.

Pada tahun 2021, Indonesia telah mengekspor total 2,07 juta kilogram udang atau setara 3,38 juta dollar Amerika Serikat ke Malaysia.

3. Tiongkok

Negara tujuan ekspor udang Indonesia yang ketiga adalah Tiongkok. Indonesia telah mengekspor udang ke Tiongkok sebanyak 733,3 ribu kilogram atau senilai 13,8 juta dollar Amerika Serikat pada tahun 2021.

4. Korea Selatan

Negara Asia Timur lainnya yang menjadi tujuan ekspor udang Indonesia adalah Korea Selatan. Selama tahun 2021, Indonesia telah mengekspor udang sebanyak 69,19 juta kilogram udang ke Korea Selatan.

5. Amerika Serikat

Pasar Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu tujuan utama ekspor udang vaname Indonesia. Konsumsi makanan laut yang tinggi di AS dan permintaan terhadap udang vaname yang berkualitas membuat pasar ini sangat menjanjikan.

Namun, Indonesia harus bersaing dengan beberapa negara Amerika Latin seperti Ekuador untuk bermain di Pasar AS.

6. Uni Eropa

Negara-negara di Uni Eropa juga menjadi pasar yang signifikan untuk ekspor udang vaname Indonesia. Peraturan yang ketat terkait kualitas dan keamanan pangan di Uni Eropa membuat produsen udang Indonesia harus memenuhi standar yang ketat untuk masuk ke pasar ini.

7. Jepang

Sebagai negara pengonsumsi udang tertinggi di dunia, Jepang juga menjadi tujuan ekspor udang vaname Indonesia. Hal ini karena Jepang tidak memiliki areal produksi untuk budidaya udang sendiri.

Beberapa jenis udang yang banyak dikonsumsi di Jepang adalah giant tiger atau udang windu dan whiteleg shrimp atau udang vaname.

Baca Juga: Ini 7 Tips Panen Udang Vaname yang Sukses dan Cuan

Kriteria Udang Vaname Ekspor

Agar proses ekspor udang Anda sukses, penting untuk memenuhi kriteria kualitas tertentu. Beberapa kriteria yang harus dipenuhi di antaranya adalah:

1. Ukuran dan Berat

Udang vaname yang diekspor harus memiliki ukuran dan berat yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh negara tujuan. Ukuran dan berat yang seragam membantu menjaga konsistensi dalam produk yang dikirim.

2. Kualitas dan Penampilan

Udang harus dalam kondisi dan penampilan terbaik saat akan diekspor. Jangan sampai udang mengalami kerusakan fisik, seperti luka, cacat, atau bagian tubuh yang terlepas. Selain itu, pastikan warna dan tekstur kulitnya normal.

3. Kebersihan dan Keamanan

Udang harus bersih dan bebas dari kontaminan yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Proses budidaya dan pemrosesan udang hingga dikemas harus mengutamakan kebersihan dan higenisitas.

4. Pemrosesan dan Pengemasan

Udang harus diproses dan dikemas dengan benar sesuai dengan standar internasional. Proses ini melibatkan pembersihan, pengupasan pembekuan, dan pengemasan yang tepat tanpa merusak bagian tubuh dari udang.

Tata Cara Ekspor Udang Vaname

Agar proses ekspor udang vaname yang Anda lakukan berjalan dengan baik, Anda harus memperhatikan tata caranya berikut ini.

1. Pemilihan dan Penyiapan Udang

Pilih udang-udang yang memenuhi kriteria ekspor. Mulai ukuran, berat, hingga kualitasnya. Pastikan pula udang telah melewati pemeriksaan kesehatan dan keamanan untuk dikonsumsi.

2. Pengemasan yang Benar dan Sesuai Standar

Selanjutnya, pastikan Anda telah melakukan pengemasan yang sesuai standar. Baik itu untuk produk udang beku maupun udang segar.

Pengemasan udang ekspor yang baik dilakukan dengan menggunakan kemasan yang terbuat dari bahan yang tahan perubahan suhu dan kelembapan.

3. Tetapkan Harga yang Tepat

Sebelum melakukan ekspor, tetapkan harga yang tepat untuk udang yang akan Anda ekspor. Harga yang tepat adalah harga yang tidak terlalu rendah mupun terlalu tinggi, tetapi tetap bersaing di pasar.

Harga yang sesuai akan meningkatkan daya tarik udang Anda di pasar ekspor. Terutama jika didukung dengan kualitas produk yang unggul, permintaan terhadap udang Anda akan meningkat.

4. Menyusun Dokumen Resmi

Agar ekspor udang vaname yang Anda lakukan berjalan lancar, Anda harus menyiapkan berbagai dokumen resmi yang dibutuhkan. Dokumen-dokumen ini meliputi dokumen yang diperlukan di Indonesia dan negara tujuan ekspor.

Beberapa dokumen yang dibutuhkan di antaranya:

  • Faktur
  • Sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical
  • Nomor Induk Berusaha (NIB)
  • Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
  • Surat Ketetapan Pajak (SKP)
  • Rekaman Audit Internal
  • Surat Permohonan Pendaftaran Nomor Registrasi
  • Surat Pernyataan Pemanfaatan Nomor Registrasi

5. Membuat Kontrak Ekspor-Impor

Membuat kontrak resmi antara eksportir dan importir juga penting untuk dilakukan. Kontrak biasanya berisi informasi tentang jenis, jumlah, harga, jadwal pengiriman, dan deskripsi udang yangakan diekspor.

Di dalam kontrak ini, kedua belah pihak harus saling menyetujui poin-poin yang ada di dalam kontrak.

6. Pilih Jalur Pendistribusian Terbaik

Komoditas ekspor dapat didistribusikan melalui dua jalur, yaitu jalur laut dan jalur udara. Biasanya jalur laut memiliki harga yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan jalur udara. Namun, jarak tempuhnya juga lebih lama.

Baca Juga: Startup Aquatech Delos Yakin Indonesia Jadi Pengekspor Udang Terbesar

Mulai Ekspor Udang Vaname Bersama AquaLink!

Setelah membaca prospek dan tata cara ekspor udang vaname di atas, apakah Anda mulai tertarik untuk menggeluti bisnis ini? Jika iya, maka sangat penting untuk menemukan mitra yang tepat untuk melakukannya.

Untuk itu, Anda dapat memilih AquaLink sebagai mitra ekspor udang Anda! Bersama AquaLink, Anda dapat melakukan ekspor udang dengan harga terbaik.

Segera hubungi tim DELOS AquaLink melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mulai ekspor udang vaname bersama

Read More
21Agu
Berita

DELOS Hadiri di The Aquaculture Roundtable Series (TARS) 2023 di Bali

Bali, 16-17 Agustus 2023 – DELOS, salah satu perusahaan akuakultur berbasis sains dan teknologi turut mengambil bagian dalam acara The Aquaculture Roundtable Series (TARS) 2023 yang digelar di Bali pada tanggal 16-17 Agustus 2023.

Baca Juga: DELOS Hadiri Shrimp Aquaculture Conference 2023

TARS 2023 merupakan acara berskala internasional yang menjadi panggung utama bagi pemangku kepentingan industri akuakultur dari seluruh dunia. Acara ini sekaligus menjadi wadah bagi para ahli, peneliti, akademisi, dan pelaku industri untuk saling berbagi pengetahuan dan mendiskusikan isu-isu penting sekaligus strategi di masa mendatang.

Tidak hanya hadir sebagai peserta, DELOS melalui CEO Guntur Mallarangeng dan CSO Alexander Farthing turut menjadi pembicara dalam acara tahunan ini. Guntur dan Alex hadir dalam dua sesi diskusi yang berbeda.

CEO DELOS, Guntur Mallarangeng, in TARS 2023

Pada sesi diskusi yang berjudul "Industry Dialogue: What Is Holding Shrimp Aquaculture Back," CEO DELOS, Guntur Mallarangeng menghadirkan pandangan mendalam mengenai kendala-kendala yang dihadapi dalam industri akuakultur udang, serta memberikan wawasannya sebagai pemain di industri tentang langkah-langkah strategis untuk mengatasi hambatan tersebut. Partisipasinya dalam sesi ini telah menjadi sorotan utama dalam acara tersebut, menunjukkan komitmen DELOS dalam mendukung pertumbuhan berkelanjutan industri akuakultur.

CSO DELOS, Alexander Farthing, in TARS 2023

Sesi 7 yang berfokus pada "Future Proofing of Asia’s Shrimp Aquaculture" juga menjadi tempat bagi CSO DELOS, Alexander Farthing, untuk membagikan pandangan dan hasil penelitiannya. Ia menyajikan materi yang berjudul "Health and Microbiome Monitoring for Preventative Shrimp Farm Management," yang membahas pentingnya pemantauan kesehatan dan mikrobioma dalam manajemen budidaya udang. Materi ini memberikan wawasan tentang teknologi mutakhir yang dikembangkan oleh DELOS untuk memastikan kesejahteraan udang dan keberlanjutan produksi akuakultur.

Baca Juga: DELOS Sukses Selenggarakan Webinar OPINI tentang Dinamika Mikrobioma pada Budidaya Udang

Partisipasi DELOS dalam TARS 2023 tidak hanya menjadi bukti nyata komitmen DELOS terhadap inovasi dan pengembangan industri akuakultur, tetapi juga telah membantu menghubungkan para ahli, praktisi, dan pemangku kepentingan di seluruh dunia dalam upaya untuk memajukan industri yang semakin penting ini.

DELOS telah menegaskan posisinya sebagai pemain kunci dalam perkembangan dan inovasi di industri akuakultur melalui kehadirannya di TARS 2023. Dengan kerja sama lintas batas dan pengetahuan yang mendalam, DELOS terus berkomitmen untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masa depan industri akuakultur di Indonesia dan dunia.

Read More
15Agu
Probiotics/Feeds

Jenis-jenis Feed Additive untuk Udang Vaname Beserta Manfaatnya

Selain penggunaan pakan utama berupa pellet, dalam budidaya udang vaname diperlukan adanya feed additive atau aditif pakan. Feed additive ini berguna untuk menunjang kesehatan dan pertumbuhan udang yang lebih baik.

Cara pemberian feed additive ini biasanya dilakukan dengan mencampurkannya ke pakan yang akan diberikan ke udang dengan dosis tertentu sesuai dengan umur, kebutuhan udang, dan status kesehatan udang. Akan tetapi, beberapa jenis feed additive yang ketika diberikan dengan dosis yang tidak tepat dapat mengurangi efektivitas feed additive yang diberikan atau bahkan jika dosisnya terlalu tinggi dapat berdampak pada kesehatan, pertumbuhan, dan kelangsungan hidup udang.

Lantas, apa saja jenis-jenis feed additive yang baik untuk budidaya udang vaname? Baca selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Baca Juga: Pentingnya Mineral dalam Budidaya Udang Vaname

Apa itu Feed Additive?

Feed additive adalah aditif pakan atau bahan tambahan yang diberikan ke udang vaname dan komoditas akuakultur lainnya untuk meningkatkan efisiensi pakan dan menjadikan udang tumbuh lebih optimal. Feed additive ini dapat berupa bahan nutrisi dan non-nutrisi yang cara pemberiannya dicampur dengan pakan.

Selain itu, feed additive juga dapat berperan dalam meningkatkan kesehatan udang dan membantu menjaga lingkungan tambak tetap stabil.

Jenis-Jenis Feed Additive

1. Probiotik

Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang diberikan dalam jumlah yang cukup untuk memberikan manfaat bagi inangnya. Sebagai salah satu feed additive untuk udang vaname, probiotik mampu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam saluran pencernaan udang yang berdampak pada kesehatan dan sistem kekebalan tubuh udang.

Selain itu, probiotik juga dapat meningkatkan efisiensi pencernaan dan penyerapan nutrisi, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan udang vaname.

2. Prebiotik

Prebiotik adalah suatu bahan yang tidak dapat dicerna oleh inangnya, tetapi prebiotik ini berfungsi sebagai sumber makanan bagi mikroorganisme baik di saluran pencernaan. Prebiotik membantu merangsang pertumbuhan bakteri probiotik alami dalam saluran pencernaan udang vaname.

Dengan adanya prebiotik dalam pakan, kualitas dan kuantitas bakteri probiotik semakin meningkat yang berdampak positif pada kesehatan dan kinerja pertumbuhan udang.

3. Sinbiotik

Sinbiotik ada kombinasi probiotik dan prebiotik yang ditambahkan secara bersamaan ke dalam pakan udang vaname. Udang vaname yang diberi sinbiotik dilaporkan memiliki sistem pencernaan, sistem imun, dan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan udang vaname yang hanya diberi probiotik atau prebiotik saja.

4. Enzim

Enzim dalam feed additive yang dapat membantu memecah komponen pakan yang sulit dicerna menjadi bentuk yang lebih sederhana dan mudah diserap oleh udang. Beberapa enzim yang umum digunakan untuk udang di antaranya adalah amilase, lipase, dan protease.

Pemberian enzim dalam pakan udang dapat meningkatkan efisiensi pakan, mengurangi limbah nutrisi, dan memperbaiki kualitas air dalam tambak. Lisozim adalah salah satu enzim yang dapat ditambahkan ke dalam pakan. Enzim ini dapat meningkatkan ketahanan udang vaname terhadap infeksi patogen.

5. Minyak Ikan

Minyak ikan mengandung asam lemak omega-3 yang penting untuk pertumbuhan udang dan perkembangan udang vaname. Omega-3 berperan dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh, mengurangi peradangan, dan meningkatkan reproduksi udang.

Penggunaan minyak ikan dalam feed additive membantu meningkatkan nafsu makan, tingkat kelangsungan hidup udang, dan mengurangi stres yang disebabkan oleh perubahan lingkungan.

6. Vitamin dan Mineral

Vitamin dan mineral merupakan nutrisi penting untuk kesehatan dan pertumbuhan udang vaname. Beberapa vitamin yang sering digunakan adalah vitamin C, E, dan B kompleks. Sementara itu, mineral seperti zink (Zn), besi (Fe), selenium (Se), magnesium (Mg) dan kalsium (Ca) juga diperlukan dalam jumlah yang tepat. Feed additive yang mengandung vitamin dan mineral membantu mengatasi defisiensi nutrisi dan meningkatkan daya tahan tubuh udang terhadap penyakit.

7. Asam Amino

Amino acids are protein building blocks necessary for growth and tissue repair. Some essential amino acids cannot be produced by the shrimp’s body and must be obtained from the feed. Feed additives containing amino acids ensure the availability of these essential nutrients, supporting vannamei shrimp growth and reproduction.

8. Asam Organik

Asam organik banyak digunakan sebagai feed additive dan pengawet untuk mencegah kerusakan pada pakan. Beberapa yang termasuk asam organik di antaranya adalah garam natrium, kalium, dan kalsium. Asam organik ini memiliki aktivitas antimikroba terhadap beberapa bakteri patogen seperti Escherichia coli, Salmonella spp., dan Vibrio spp.

Baca Juga: Using Probiotics for Shrimp Health, What’s the Impact?

Manfaat Feed Additive untuk Udang Vaname

Penggunaan feed additive pada pakan udang vaname memberikan sejumlah manfaat, antara lain:

1. Meningkatkan Efisiensi Pakan

Pemberian feed additive yang mengandung eksogenus enzim ataupun bahan-bahan yang dapat meningkatkan produksi enzim di dalam usus udang dapat membantu meningkatkan proses pencernaan pakan dan penyerapan nutrien, mengurangi limbah nutrisi, dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya pakan.

2. Meningkatkan Kesehatan

Probiotik, prebiotik, sinbiotik, dan vitamin membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dan sistem kekebalan tubuh udang, mengurangi risiko infeksi dan penyakit.

3. Meningkatkan Pertumbuhan

Feed additive membantu meningkatkan efisiensi pakan, sehingga udang dapat tumbuh lebih cepat dan mencapai ukuran panen lebih besar dalam waktu yang lebih singkat.

4. Meningkatkan Reproduksi

Nutrisi yang tepat, seperti omega-3 dan asam amino, dapat memperbaiki dan mempercepat proses reproduksi udang vaname, sehingga populasi dapat berkembang dengan baik dan cepat.

5. Meningkatkan Kualitas Air

5. Meningkatkan Kualitas Air Dengan mengoptimalkan pencernaan dan pemanfaatan pakan, limbah metabolit yang dikeluarkan menjadi lebih sedikit sehingga kualitas air di tambak dan lingkungan hidup udang dapat dipertahankan dengan baik.

Baca Juga: Jenis-Jenis Pakan Udang Vaname yang Baik Agar Udang Cepat Besar

Tingkatkan Produktivitas Tambak Anda Bersama DELOS!

Feed additive menjadi salah satu unsur yang mempengaruhi produktivitas budidaya udang vaname. Meskipun hanya sebagai pendamping pakan utama, feed additive memiliki nutrisi yang dapat meningkatkan efisiensi pakan, kesehatan, dan pertumbuhan udang vaname Anda.

Selain feed additive, manajemen tambak udang yang baik juga turut mempengaruhi keberhasilan budidaya udang vaname Anda. Bersama DELOS, tingkatkan produktivitas tambak Anda!

DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda dalam manajemen sekaligus meningkatkan produktivitas tambak Anda.

Manajemen tambak DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan Anda untuk memantau kondisi tambak setiap harinya.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan kami. Percayakan budidaya udang vaname Anda pada DELOS!

Read More
07Agu
MineralKualitas Air

Pentingnya Mineral dalam Budidaya Udang Vaname

Dalam proses budidaya udang vaname, mineral menjadi salah satu faktor penting karena perannya yang vital dalam banyak proses biologis bagi pertumbuhan dan kesehatan udang vaname. Mineral merupakan komponen anorganik yang dibutuhkan oleh makhluk hidup termasuk udang. Walaupun jumlah mineral yang dibutuhkan oleh udang relatif sedikit, sufisiensi komponen anorganik ini tetap perlu diperhatikan oleh petambak.

Secara alami, udang vaname menyerap beberapa mineral, tidak hanya yang berasal dari pakan tapi juga berasal dari lingkungan perairan tambak selama proses pertumbuhannya. Kebutuhan mineral untuk udang vaname berkisar 2-5% dari jumlah pakan udang, tapi pada tambak dengan padat tebar yang lebih tinggi membutuhkan suplai mineral yang juga tinggi.

Baca Juga: Menguntungkan! Ini Tips Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok

Perbedaan Mineral Mikro dan Makro

Dalam budidaya udang vaname, mineral diklasifikasikan menjadi mineral mikro dan makro. Perbedaan antara mineral mikro dan makro untuk tambak udang vaname dilihat dari volume yang dibutuhkan. Udang vaname membutuhkan mineral mikro dalam volume yang lebih sedikit dibandingkan mineral makro.

Unsur-unsur yang termasuk ke dalam mineral mikro adalah Besi, Tembaga, Mangan, Seng, Cobalt, Molybdenum, Chromium, Selenium, Fluorine, Iodium, Nickel dan lainnya. Sedangkan mineral yang masuk ke dalam jenis mineral makro ini adalah Kalsium, Magnesium, Sodium, Potassium, Fosfor, Chlorine, dan Sulfur.

Pentingnya Mineral dalam Menjaga Kualitas Udang

1. Pemeliharaan Keseimbangan Elektrolit

Mineral seperti natrium, kalium, dan klorida berperan dalam menjaga keseimbangan elektrolit di dalam tubuh udang. Keseimbangan elektrolit yang tepat penting untuk fungsi organ dan sel yang normal, sehingga pertumbuhan udang dapat teroptimalisasi.

2. Pembentukan Kerangka dan Kulit

Mineral seperti kalsium dan fosfor adalah komponen utama untuk pembentukan kerangka dan kulit udang.

3. Fungsi Enzim

Beberapa mineral seperti seng, tembaga, dan mangan berperan sebagai kofaktor dalam banyak reaksi enzimatik. Enzim-enzim ini penting untuk berbagai proses metabolisme dan pencernaan dalam tubuh udang.

Baca Juga: Probiotik Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Budidaya

4. Detoksifikasi

Mineral seperti selenium dan seng berperan dalam proses detoksifikasi dan perlindungan terhadap radikal bebas, yang dapat menyebabkan stres oksidatif, sehingga merusak sel dan menyebabkan penyakit pada udang.

5. Osmoregulasi

Mineral juga berperan dalam osmoregulasi, yaitu kemampuan udang untuk mengatur konsentrasi garam dalam tubuh mereka. Osmoregulasi yang efisien penting untuk kelangsungan hidup udang di lingkungan air laut dengan kadar garam yang variatif.

6. Fungsi Reproduksi

Beberapa mineral seperti seng dan kalsium juga berperan dalam fungsi reproduksi udang. Faktor-faktor ini mempengaruhi kualitas telur, perkembangan embrio, dan kelangsungan hidup larva.

Kekurangan Mineral pada Udang Vaname

Kekurangan atau ketidakseimbangan mineral dalam lingkungan budidaya udang dapat berakibat fatal. Jika kekurangan mineral terjadi, maka dapat mengganggu ekosistem tambak yang berakhir pada masalah kesehatan pada udang vaname, pertumbuhan yang lambat serta penurunan produktivitas dan kualitas hasil panen. 

Selain gangguan pada kesehatan dan produktivitas udang, kekurangan mineral juga dapat mengakibatkan mikroorganisme seperti plankton atau fitoplankton tidak berkembang dengan baik sehingga sulit untuk mengurai unsur-unsur berbahaya di dalam tambak. Kemudian, dengan kurangnya mineral, kualitas air dapat terganggu dan membuat udang stress hingga lebih rentan terpapar patogen dan penyakit.

Baca Juga: Jenis-Jenis Pakan Udang Vaname yang Baik Agar Udang Cepat Besar

Pastikan Kadar Mineral di Tambak Cukup

Untuk memastikan bahwa mineral dalam tambak udang cukup, terdapat beberapa hal yang Anda perlu perhatikan, seperti pemantauan kualitas air melalui analisis rutinuntuk memastikan bahwa konsentrasi mineral dan parameter lain (pH, suhu, salinitas, dan oksigen terlarut) berada dalam kisaran yang sesuai. Selain kualitas air, Anda juga perlu analisis tanah dan sedimen dasar tambak untuk memastikan kecukupan komposisi mineral dalam tanah.

Pakan yang diberikan pada udang juga harus mengandung berbagai mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan. Pastikan bahwa pakan yang diberikan memiliki profil gizi yang seimbang, termasuk mineral seperti kalsium, fosfor, seng, dan lainnya.

Menerapkan manajemen lingkungan yang baik juga dapat membantu mempertahankan keseimbangan mineral. Pemberian air segar, drainase yang baik, dan pengaturan salinitas yang tepat akan membantu menjaga kualitas air dan ketersediaan mineral.

Percayakan Budidaya Udang Vaname Anda pada DELOS!

Setiap tambak memiliki kondisi yang berbeda, oleh karena itu, penting untuk secara teratur memantau dan menyesuaikan praktik budidaya Anda sesuai dengan kebutuhan spesifik tambak dan jenis udang yang dibudidayakan. Lakukan konsultasi dengan ahli budidaya udang untuk memberikan saran yang spesifik sesuai dengan kondisi tambak Anda.

Kini Anda dapat lebih mudah menjalankan budidaya udang bersama DELOS. DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda dalam manajemen sekaligus meningkatkan produktivitas tambak Anda.

DELOS manajemen tambak juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm technician untuk memonitoring tambak udang setiap hari.

If you are facing issues related to pond requirements, DELOS juga memiliki program AquaLink yang dapat membantu Anda mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang Farm Management dan program rantai pasok terintegrasi kami. Percayakan budidaya udang vaname Anda pada DELOS!

Read More
04Agu
AquacultureTechnology

Pentingnya Traceability dalam Budidaya Udang

Budidaya udang telah menjadi industri yang signifikan dan terus berkembang di berbagai negara di seluruh dunia. Permintaan global terhadap udang meningkat pesat, baik untuk konsumsi langsung maupun sebagai bahan baku dalam industri makanan laut. 

Namun, pertumbuhan pesat industri ini juga menimbulkan berbagai tantangan, terutama dalam hal kualitas, keamanan, dan keberlanjutan. Salah satu cara untuk menghadapi tantangan ini adalah melalui penerapan sistem traceability atau jejak mutu.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang pentingnya traceability dalam budidaya udang dan manfaatnya dalam menjaga keberlanjutan industri ini.

Baca Juga: 12 Peralatan Tambak Udang Vaname yang Harus Disiapkan Sebelum Budidaya

Apa itu Traceability dalam Budidaya Udang?

Traceability atau jejak mutu merujuk pada kemampuan untuk melacak asal usul dan sejarah suatu produk dari hulu ke hilir, termasuk seluruh proses produksi dan distribusi. Dalam konteks budidaya udang, traceability membantu mengidentifikasi sumber daya yang digunakan, teknik budidaya yang diterapkan, dan metode pengolahan setiap produk udang. 

Hal ini mencakup segala sesuatu mulai dari pembibitan, pakan yang digunakan, penggunaan obat-obatan, hingga metode pengiriman produk ke konsumen.

Baca Juga: Mengenal Udang Vaname yang Menjadi Favorit Para Petambak

Pentingnya Traceability dalam Budidaya Udang

1. Keamanan Pangan

Traceability sangat penting untuk menjamin keamanan pangan bagi konsumen. Dengan kemampuan untuk melacak sejarah produk udang, pihak berwenang dan konsumen dapat memverifikasi apakah udang telah diproduksi dengan standar keselamatan pangan yang tinggi dan apakah ada risiko kontaminasi atau keberadaan alergen yang harus dikhawatirkan.

2. Manajemen Penyakit

Industri udang sering kali menghadapi risiko wabah penyakit yang dapat menyebabkan kerugian besar. Traceability memungkinkan petambak untuk melacak sumber masalah dan mengidentifikasi penyebab wabah dengan cepat. Dengan cara ini, langkah-langkah pencegahan dapat diambil lebih awal untuk mengurangi dampaknya, seperti isolasi area terinfeksi dan penggunaan obat-obatan yang sesuai.

3. Pengelolaan Sumber Daya

Dalam rangka menjaga keberlanjutan budidaya udang, penting untuk mengelola sumber daya secara bijaksana. Traceability memungkinkan pemantauan dan evaluasi yang lebih baik terhadap penggunaan air, pakan, dan bahan kimia. Data ini dapat membantu mengurangi limbah dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam.

4. Memenuhi Persyaratan Hukum

Beberapa negara telah menerapkan peraturan ketat terkait kualitas dan keamanan pangan, serta keberlanjutan produksi. Sistem traceability membantu produsen udang memenuhi persyaratan hukum ini dengan memberikan bukti dokumentasi yang jelas tentang praktik budidaya mereka.

5. Membangun Kepercayaan Konsumen

Di era di mana konsumen semakin peduli dengan asal usul produk yang mereka beli, traceability dapat menjadi alat penting untuk membangun kepercayaan. Konsumen yang sadar akan lingkungan dan sosial akan lebih cenderung memilih produk yang dapat dilacak sejarah produksinya, karena mereka tahu bahwa produk tersebut dihasilkan secara bertanggung jawab dan etis.

6. Kemampuan Manajemen Krisis

Dalam kasus terburuk seperti skandal pangan atau insiden kesehatan terkait udang, traceability memungkinkan produsen untuk menangani krisis dengan lebih efektif. Dengan data yang akurat, perusahaan dapat mengisolasi masalah dan melakukan tindakan perbaikan secara tepat waktu.

Baca Juga: Masa Panen Udang Vaname beserta Jenis-Jenisnya

Budidaya Udang Transparan dan Traceable Bersama DELOS!

Dalam budidaya udang vaname, traceability menjadi salah satu unsur yang paling penting. Melalui traceability, kita dapat mengidentifikasi sumber daya yang digunakan, teknik budidaya yang ditterapkan, hingga metode pemrosesan udang yang ada.

Oleh karena itu, DELOS selalu memastikan budidaya udang yang kami lakukan transparan dan traceable. Kami memastikan semua kebutuhan tambak, mulai dari benur, pakan, obat-obatan dan feed additive, hingga metode pemrosesan udang setelah panen dapat ditelusuri dan terjamin mutunya.

Untuk itu, jangan ragu untuk mulai budidaya udang vaname Anda bersama DELOS! Hubungi contact@delosaqua.com atau WhatsApp ke +6281328128109 untuk mendiskusikan layanan kami.

Read More
03Agu
AquacultureTips

Langkah-Langkah Penting Menjaga Kualitas Udang Saat Panen

Udang juga menjadi komoditas ekspor penting bagi banyak negara, salah satunya Indonesia. Bagi petambak udang, menjaga kualitas udang saat panen adalah hal yang krusial untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan memenuhi permintaan pasar.

Proses panen udang vaname yang tepat akan memastikan udang tetap segar, berkualitas tinggi, dan bebas dari kontaminasi organisme lain. Lebih lanjut dalam artikel ini akan dibahas bagaimana langkah-langkah penting yang perlu diperhatikan saat panen untuk menjaga kualitas udang tetap segar hingga sampai ke tangan konsumen.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

1. Penentuan Waktu Panen yang Tepat

Memilih waktu panen yang tepat sangat penting untuk memastikan kualitas udang yang optimal. Udang sebaiknya dipanen saat ukurannya telah mencapai ukuran pasar yang diinginkan. Membiarkan udang terlalu lama di tambak dapat menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan dan kualitas daging udang yang menurun.

2. Persiapan Kolam dan Peralatan

Sebelum panen, pastikan tambak udang bersih dari berbagai kotoran dan sisa pakan yang tidak habis. Air kolam harus dalam kondisi yang baik dan bebas dari zat-zat yang dapat merusak kualitas udang.

Selain itu, pastikan juga peralatan panen seperti jaring dan wadah penyimpanan sudah dicuci bersih dan disterilkan sebelum digunakan. Kontaminasi dari peralatan tambak udang yang kotor dapat menyebabkan pembusukan dan menurunnya kualitas udang.

3. Penggunaan Anestesi

Menggunakan anestesi sebelum panen dapat membantu mengurangi stres pada udang dan menghindari kerusakan pada kualitas daging udang. Anestesi membuat udang menjadi lebih tenang selama proses penangkapan, transportasi, dan penanganan lebih lanjut. Beberapa petani udang menggunakan bahan alami seperti ekstrak daun kelapa atau ekstrak cengkeh sebagai anestesi, yang aman untuk udang dan tidak meninggalkan residu berbahaya.

4. Penanganan yang Sesuai

Saat panen, petambak harus berhati-hati agar tidak merusak atau menyebabkan luka pada udang. Udang yang terluka atau rusak dapat menjadi sumber infeksi pada udang lainnya.

Hindari menginjak-injak udang atau menumpuknya dalam jumlah yang berlebihan. Selain itu, jangan biarkan udang terlalu lama terpapar udara karena udang perlu kelembapan untuk tetap segar.

Baca Juga:  Masa Panen Udang Vaname beserta Jenis-Jenisnya

5. Pendinginan dengan Cepat

Setelah dipanen, udang harus segera didinginkan untuk memperlambat proses dekomposisi dan menjaga kesegaran daging udang. Udang adalah organisme yang mudah rusak, sehingga penyimpanan dalam suhu yang tepat sangat penting. Gunakan es atau alat pendingin lainnya untuk menjaga suhu udang tetap rendah selama transportasi dari tambak ke tempat pemrosesan atau pasar.

6. Pemilahan dan Grading

Pemilahan dan grading adalah langkah penting lainnya dalam menjaga kualitas udang. Udang sebaiknya dipilah berdasarkan ukuran dan jenisnya. Udang yang lebih besar biasanya memiliki harga yang lebih tinggi, sedangkan udang dengan kualitas bagus harus dipisahkan dari yang cacat. Grading ini membantu memastikan bahwa udang yang dijual memenuhi standar yang diharapkan oleh konsumen.

7. Penggunaan Metode Pengawetan yang Tepat

Jika udang tidak akan segera dijual atau diproses, petambak harus menggunakan metode pengawetan yang tepat untuk menjaga kualitasnya. Beberapa metode pengawetan yang umum digunakan adalah penggaraman, pengeringan, atau pemberian suhu rendah. Pemilihan metode pengawetan harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan jenis udang yang dipanen.

Baca Juga: Panen Parsial Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Tingkatkan Keuntungan Budidaya

Panen Udangmu Secara Transparan dan Terpercaya Bersama DELOS!

Melakukan penanganan udang yang tepat saat panen sangat penting dilakukan untuk menjaga kesegaran udang udang hingga sampai ke tangan konsumen. Oleh karena itu, Anda dapat mengikuti langkah-langkah di atas agar udang yang Anda panen tetap dalam kondisi terbaik.

DELOS memperkenalkan AquaLink, solusi terpercaya untuk panen udang Anda dengan harga yang kompetitif! 

AquaLink menawarkan layanan panen udan berstandar internasional. Tim kami berkomitmen penuh untuk memberikan pengalaman panen terbaik untuk tambak Anda. Layanan ini disesuaikan dengan kebutuhantambak Anda, dengan serangkaian SOP dan pengalaman industri selama bertahun-tahun untuk memastikan kualitas panen udang Anda.

Hubungi contact@delosaqua.com atau WhatsApp ke +6281328128109 untuk mendiskusikan layanan kami. Panen udangmu secara transparan dan terpercaya bersama DELOS!

Read More
28Jul
Penyakit Udang

How to Prevent Disease Spread in Shrimp Farms?

Mengetahui cara mencegah persebaran penyakit di tambak udang menjadi salah satu hal yang harus dimiliki oleh petambak. Hal ini mengingat kerugian ekonomi yang ditimbulkan akibat serangan penyakit dapat sangat tinggi. 

Beberapa langkah yang dapat diterapkan oleh para petambak untuk mencegah penyebaran penyakit di antaranya adalah pemilihan benih yang bebas dari penyakit, pengendalian populasi udang, pengelolaan kualitas air, pemberian pakan serta feed additive yang tepat, dan pengaplikasian biosecurity yang ketat.

Selengkapnya, simak dalam artikel berikut ini!

Baca Juga: Mengenal Sampling dalam Budidaya Udang Beserta Manfaatnya

Cara Mencegah Persebaran Penyakit di Tambak

1. Pemilihan Benih Udang

Kualitas dari benih menjadi faktor penting dalam budidaya udang. Selain kualitas genetik, udang yang bebas dari penyakit menjadi salah satu syarat utama sebelum memulai pemeliharaan. Untuk memastikan benih yang akan digunakan terbebas dari penyakit, petambak bisa melakukan analisa mikroskopis dan uji PCR terhadap benih yang akan digunakan.

2. Pengendalian Populasi Udang

Overpopulasi di tambak udang dapat menyebabkan persaingan sumber daya dan stres pada udang, yang membuat udang lebih rentan terhadap infeksi penyakit. Oleh karena itu, penting untuk mengendalikan populasi udang di tambak dengan langkah-langkah seperti:

a. Penebaran Jumlah Benur Udang yang Tepat

Jangan mengisi tambak dengan udang terlalu padat. Pertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran tambak, kapasitas dukung lingkungan, dan teknologi budidaya yang digunakan sebelum menambahkan populasi udang.

b. Monitoring dan Pengujian

Lakukan pengawasan secara teratur dan uji laboratorium untuk mengidentifikasi potensi penyakit pada populasi udang. Jika ada tanda-tanda infeksi, langkah-langkah mitigasi dan penanganan harus diambil dengan segera untuk menghindari penyebaran lebih lanjut.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Stres pada Udang Vaname

3. Pengelolaan Kualitas Air

Kualitas air yang buruk dapat memicu stres pada udang dan dapat berakibat pada penurunan kekebalan tubuh, sehingga penularan penyakit menjadi lebih rentan. Oleh karena itu, mengelola kualitas air menjadi salah satu kunci dalam mencegah persebaran penyakit di tambak.

Beberapa hal yang dapat Anda lakukan dalam pengelolaan air tambak di antaranya adalah:

a. Pengecekan Rutin

Petambak harus melakukan pengukuran rutin terhadap parameter kualitas air seperti suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut, amonia, nitrat, nitrit, alkalinitas dan kesadahan. Pengecekan rutin ini dapat dilakukan dikolam budidaya dan kolam treatment. ata ini akan membantu mengidentifikasi perubahan yang mungkin mempengaruhi kesehatan udang.

b. Penyesuaian Parameter Kualitas Air

Berdasarkan hasil pengukuran, petambak harus mengambil tindakan untuk memperbaiki parameter kualitas air yang tidak optimal. Treatment yang dilakukan dapat disesuaikan dengan parameter kualitas air mana yang perlu dioptimasi.

4. Penggunaan Pakan dan Pemberian feed aditive yang Tepat

Kualitas pakan yang diberikan menjadi faktor penting untuk meningkatkan imunitas udang. Pakan dengan kualitas yang buruk dan tidak sesuai dengan kebutuhan dapat melemahkan kekebalan tubuh udang, sehingga udang akan lebih rentan terhadap penyakit. Petambak harus memastikan bahwa udang menerima pakan yang memiliki nilai nutris lengkap dan dapat mendukung pertumbuhan serta kekebalan tubuh udang.

Gunakan pakan yang bermutu tinggi dengan kandungan nutrisi yang sesuai untuk tahap perkembangan udang tertentu. Selain itu, kekebalan tubuh udang juga dapat disokong dari pemberian feed aditive yang tepat seperti immunostimulan dan probiotik. Jika terdapat tanda-tanda penyakit pada udang, konsultasikan dengan ahli akuakultur atau dokter hewan perikanan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat serta tindakan penanganan yang tepat untuk penyakit tersebut.

5. Pengaplikasian Biosekuriti yang Ketat

Aplikasi biosecurity menjadi hal yang paling penting dalam upaya untuk mencegah penyebaran penyakit di dalam tambak udang. Semua hal yang akan menyebabkan terjadinya penyebaran penyakit baik dari dalam atau luar lingkungan tambak harus diminimalisasi.

a. Eksternal Biosecurity

Batasi akses orang asing ke tambak udang, dan pastikan semua peralatan tambak udang dan kendaraan yang masuk ke area tambak telah dibersihkan dan disterilkan dengan benar untuk menghindari penularan penyakit melalui kontaminasi luar.

b. Internal Biosecurity

Menjaga lingkungan budidaya dari masuknya hewan lain yang diduga sebagai carier atau pembawa penyakit. Selain itu, setiap pergantian kolam, semua pekerja harus melakukan desinfeksi pada tangan dan peralatan yang digunakan.

Baca Juga: Pentingnya Alkalinitas pada Tambak Udang, Cek Alkalinitas Anda Sekarang!

Cari Tahu dan Cegah Penyakit Udang Sejak Dini Bersama DELOS!

Penyakit udang menjadi salah satu hal yang paling merugikan dalam budidaya. Sebab, dampaknya dapat menyebabkan kematian udang secara massal dan berujung pada kerugian ekonomi akibat gagal panen.

Oleh karena itu, penting bagi petambak untuk melakukan pencegahan persebaran penyakit sejak dini, yaitu dengan pemilihan benur, pengendalian populasi, pengelolaan kualitas air, penggunaan pakan dan aditif yang tepat, dan penerapan biosecurity yang ketat.

Jika muncul penyakit udang pada tambak Anda, segera konsultasikan pada DELOS. DELOS adalah aquatech startup yang siap membantu Anda menanggulangi penyakit yang terjadi di tambak.

Bersama Tim AquaHero yang andal dan berdedikasi tinggi, kami siap membantu Anda dalam mitigasi dan pencegahan terjadinya penyakit pada tambak Anda.

Hubungi delos melalui contact@delosaqua.com atau melalui WhatsApp yang ada di website kami www.delosaqua.com untuk dapat kan solusi atas penyakit udang Anda!

Read More
27Jul
Berita

DELOS Bersama INVE Aquaculture Mengadakan Pelatihan Tentang Penyakit EHP

Sebagai perusahaan akuakultur berbasis teknologi dan sains, DELOS terus berdedikasi untuk menjadi pioneer dalam memajukan industri ini. Dengan komitmen untuk menjaga keberlanjutan dan kualitas dalam budidaya udang vaname, DELOS menggandeng INVE Aquaculture untuk mengadakan pelatihan tentang penyakit EHP (Enterocytozoon hepatopenaei).

The training event took place over two days, on July 24-25, 2023, at the DELOS Malabar Office and at shrimp ponds, attended by the Teaching Team, Laboratory Team, Operations Team, and pond associates. 

Adanya pelatihan tentang penyakit EHP ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan Tim DELOS dalam menghadapi tantangan penyakit yang mungkin dihadapi selama budidaya berlangsung.

Baca Juga: DELOS Hadiri Shrimp Aquaculture Conference 2023

Penyakit EHP dan Tantangan dalam Budidaya Udang Vaname

EHP atau Enterocytozoon hepatopenaei adalah penyakit viral yang menargetkan hepatopankreas pada udang, khususnya pada udang vaname (Litopenaeus vannamei). 

Penyakit ini memiliki dampak serius pada produktivitas dan keberlanjutan akuakultur, mengakibatkan penurunan pertumbuhan dan kematian massal pada populasi udang yang terinfeksi. 

Oleh karena itu, deteksi dini dan langkah-langkah pencegahan yang tepat sangat penting untuk mengurangi dampak negatif dari penyakit ini.

Baca Juga:DELOS Maritime Institute Batch 3: Membentuk Masa Depan Lab Analyst dan Shrimp Aquaculturist

Pelatihan oleh Para Ahli Global dari INVE Aquaculture

Acara pelatihan ini menjadi sangat spesial berkat kehadiran dua pembicara ahli dari INVE Aquaculture, Andrew Shinn. Shinn adalah pakar terkemuka dalam manajemen penyakit dan kesehatan akuakultur, dan pengetahuannya telah memberikan kontribusi besar dalam industri akuakultur secara global.

Andrew Shinn membawakan sesi tentang karakteristik penyakit EHP, termasuk penjelasan tentang gejala-gejala utama dan bagaimana pendeteksian cepat EHP melalui preparat di bawah mikroskop. Penekanannya pada deteksi dini dan pengenalan awal dari infeksi EHP menjadi kunci dalam mengatasi penyakit ini sebelum menyebar ke seluruh populasi udang.

Salah satu sorotan utama dari acara pelatihan ini adalah praktik pendeteksian cepat EHP melalui pengamatan preparat di bawah mikroskop. Para peserta diajarkan tentang teknik laboratorium yang efektif untuk mengidentifikasi dan mengkonfirmasi keberadaan EHP dalam sampel udang. Pengetahuan ini memberikan Tim DELOS lebih sigap dalam mengambil tindakan pencegahan yang tepat dalam waktu singkat.

Melalui acara ini, para peserta mendapat wawasan yang berharga tentang pentingnya kesehatan dan manajemen penyakit dalam budidaya udang vaname. Para peserta mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam tentang cara mencegah, mengidentifikasi, dan mengatasi penyakit EHP dengan lebih efisien.

Baca Juga: DELOS Sukses Selenggarakan Webinar OPINI tentang Dinamika Mikrobioma pada Budidaya Udang

Komitmen DELOS untuk Keberlanjutan Budidaya Udang Vaname

Sebagai bagian dari komitmennya untuk memajukan industri akuakultur, DELOS terus mendukung petambak udang dan tim internal DELOS dengan memberikan akses ke sumber daya dan pelatihan terkini. Kolaborasi dengan INVE Aquaculture telah membuktikan kembali fokus DELOS dalam menciptakan lingkungan budidaya yang berkelanjutan dan sehat bagi udang vaname.

Acara pelatihan tentang penyakit EHP dan cara antisipasinya ini tidak hanya memberikan manfaat dalam menghadapi tantangan saat ini, tetapi juga memberikan dorongan untuk masa depan yang lebih cerah dalam budidaya udang vaname.

Read More
  • 1
  • …
  • 8
  • 9
  • 10
  • 11
  • 12
  • …
  • 16
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top