logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Author: Sukma Dewi Fortuna
Home Sukma Dewi Fortuna Page 11
26Jul
Aquaculture

Mengenal Sampling dalam Budidaya Udang Beserta Manfaatnya

Selama budidaya udang berlangsung, para petambak harus selalu memantau kondisi dan pertumbuhan udang di tambak. Hal ini biasanya dilakukan dengan sampling udang dalam periode waktu tertentu.

Sampling merupakan pengamatan kondisi udang yang dilakukan secara periodik dengan cara mengambil beberapa ekor udang dari masing-masing tambak untuk diperiksa lebih lanjut. Kegiatan ini penting dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan dalam budidaya, misalnya seperti serangan penyakit atau pertumbuhan udang yang tidak optimal.

Lantas, apa saja tujuan dan manfaat sampling? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Baca Juga: Using Probiotics for Shrimp Health, What’s the Impact?

Apa Itu Sampling Udang?

Sampling udang merupakan pengamatan kondisi udang yang dilakukan secara periodik dengan cara mengambil beberapa ekor udang dari masing-masing tambak untuk diperiksa lebih lanjut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan kondisi udang serta mengestimasikan kebutuhan pakan.

Sampling biasanya dilakukan secara periodik sejak benur ditebar ke tambak hingga menjelang panen. Biasanya udang diambil dari anco yang berada di masing-masing sudut kolam atau dengan menjala udang dan kemudian memeriksanya secara fisik dan mengujinya di laboratorium.

Tujuan Sampling Udang

1. Mengetahui Kondisi Udang 

Mengetahui kondisi udang menjadi salah satu tujuan utama sampling. Hasil pengamatan ini nantinya digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan terkait treatment dalam budidaya. Misalnya jika terdapat tanda-tanda penyakit, maka petambak dapat dengan sigap melakukan mitigasi setelah mengetahuinya melalui sampling.

2. Mengetahui Tingkat Keseragaman Udang

Tingkat keseragaman udang dalam suatu populasi dikatakan bagus jika ukuran dan beratnya relatif seragam. Untuk mengetahui hal ini dapat dilakukan dengan sampling saat udang memasuki umur tertentu kemudian menimbang bobot dan melihat keseragaman ukuran udang. Dengan mengetahui tingkat keseragaman, para petambak dapat memperhitungkan manajemen pakan yang tepat.

3. Menghitung Survival Rate

Sampling udang juga dapat digunakan untuk menghitung survival rate (SR) dalam periode waktu tertentu. Perhitungan survival rate dilakukan dengan menghitung biomassa udang dibagi jumlah awal benur yang ditebar dan dikalikan 100%.

4. Menghitung Average Body Weight

Average body weight (ABW) adalah berat rata-rata udang dalam suatu populasi pada saat periode tertentu. ABW diperoleh dengan menghitung berat total udang yang diambil dibagi jumlah ekor udang yang diambil.

5. Menghitung Biomassa Udang

Biomassa adalah jumlah berat total udang dari suatu populasi pada periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam satuan berat. Biomassa udang dapat diestimasikan melalui perkalian antara survival rate (SR) dengan jumlah populasi awal dikalikan dengan ABW pada saat tertentu.

6. Menghitung Size Udang

Sampling juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menghitung size udang. Size udang sendiri dapat ditentukan dengan cara menghitung jumlah ekor udang per 1 kg. Contohnya: dalam 1 kg udang terdapat 90 ekor, maka itu disebut size 90.

7. Mengetahui Kondisi Dasar Tambak

Sampling juga dapat bermanfaat untuk mengetahui kondisi dasar tambak. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat endapan yang turut terbawa saat kita melempar jala ke dalam tambak untuk sampling. Pengamatan perlu dilakukan untuk mengetahui apa saja yang ada di dalam endapan lumpur tersebut, apakah ada udang yang mati dalam batas wajar atau tidak.

Baca Juga: Tantangan dalam Akuakultur: Membangun Masa Depan Berkelanjutan

Jenis-Jenis Sampling dalam Budidaya Udang

1. Sampling Benur

Sampling benur dilakukan untuk mengetahui estimasi jumlah populasi benur serta kondisi kualitas benur yang akan ditebar ke tambak. Cara melakukannya adalah dengan mengambil kantong benur secara acak sebagai sampel lalu memindahkan benur di dalamnya ke dalam wadah yang sudah disiapkan. Selanjutnya Anda dapat mengamati kondisi benur secara mikroskopis, melakukan uji stres, uji aktivitas benur, serta menghitung jumlah benur dalam sampling.

2. Sampling Anco

Sampling anco adalah sampling yang dilakukan dengan bantuan anco pada masing-masing kolam tambak. Anco dalam hal ini berperan dalam memudahkan pengambilan udang yang masih berukuran kecil. Biasanya, sampling anco dilakukan ketika udang telah memasuki DOC 25-35 saat ukuran udang belum terlalu besar.

3. Sampling Jala

Jenis sampling dalam budidaya udang yang terakhir adalah sampling jala. Seperti namanya, sampling ini menggunakan jala untuk mengambil udang dari dalam tambak. Biasanya sampling jala dilakukan ketika udang sudah berukuran relatif besar (2.5 gram) atau mulai dari DOC 30.

Baca Juga: Ini 11 Ciri-Ciri Udang Sehat dan Sakit

Percayakan Budidaya Udang Vaname Anda pada DELOS!

Sampling menjadi salah satu kegiatan yang harus dilakukan selama budidaya berlangsung. Kegiatan ini berguna untuk memantau kondisi udang dan mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan selama budidaya.

Kini Anda dapat lebih mudah menjalankan budidaya udang bersama DELOS. DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda dalam manajemen sekaligus meningkatkan produktivitas tambak Anda.

DELOS manajemen tambak juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm technician untuk memonitoring tambak udang setiap hari.

Bingung masalah kebutuhan tambak? DELOS juga memiliki program AquaLink yang dapat membantu Anda mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang Farm Management dan program rantai pasok terintegrasi kami. Percayakan budidaya udang vaname Anda pada DELOS!

Read More
08Jul
AquacultureBerita

DELOS Sukses Selenggarakan Webinar OPINI tentang Dinamika Mikrobioma pada Budidaya Udang

Budidaya udang vaname menjadi industri yang penting di seluruh dunia dengan semakin meningkatnya permintaan produk udang. Namun, menjalankan budidaya udang tidak terlepas dari berbagai tantangan.

Salah satu aspek kunci yang mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan udang adalah mikrobioma, komunitas kompleks mikroorganisme yang menghuni usus dan lingkungan air tempat udang hidup.

Melalui Webinar OPINI (Obrolan Pintar Terkini) dan bersama para pembicara ahli di bidang akuakultur, DELOS mengupas bagaimana dinamika mikrobioma pada budidaya udang vaname.

Webinar kedua tentang Dinamika Mikrobioma dalam Budidaya Udang, yang diselenggarakan oleh DELOS, menarik audiens yang beragam dari petambak udang, peneliti, dan profesional industri. Acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan berharga tentang pengelolaan ekosistem mikroba di tambak udang, serta menyoroti perubahan mikrobioma usus dan air selama wabah penyakit di budidaya udang.

Webinar OPINI yang bertajuk “Microbiome Dynamics in Shrimp Culture” ini menarik audiens yang beragam, mulai dari mahasiswa, petambak udang, peneliti, hingga masyarakat umum yang ingin mengenal lebih dalam budidaya udang.

Baca Juga:  4 Jenis Tambak Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Dua Pembicara Hadir Berbagi Wawasan di Webinar OPINI

Dua pembicara terkemuka di dunia akuakultur hadir dalam Webinar OPINI DELOS dan DMI kali ini. Pembicara pertama adalah Dr. Julie Ekasari, S.Pi., M.Si., Co-Lead Guru di DELOS dan Peneliti di IPB University.

Bu Julie membawakan topik tentang “Gut Microbiome and Water Microbiome Changes in the Event of Disease in Shrimp Culture” yang membahas bagaimana keberadaan mikrobioma dapat berpengaruh pada kesehatan udang dan risiko adanya penyakit. Selain itu, Bu Julie juga menekankan akan pentingnya pengelolaan kualitas air dan menjaga keseimbangan komunitas mikroba untuk mengurangi risiko penyakit di tambak udang.

OPINI Webinar
Sumber: Dokumentasi DELOS

Pembicara kedua hadir dari Ghent University, yaitu Prof. Dr. Ir. Peter Bossier yang membawakan topik “Microbial Ecosystem Management in Shrimp Pond” yang menyoroti pentingnya manajemen mikroba dalam budidaya udang untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan udang selama budidaya.

Berdasarkan pengalamannya yang luas dalam penelitian akuakultur, Prof. Peter juga membahas berbagai strategi pengelolaan mikrobioma, di antaranya dengan penggunaan probiotik, prebiotik, dan lain-lain.

Prof Peter Bossier at Webinar OPINI DELOS dan DMI
Sumber: Dokumentasi DELOS

Pembahasan dua pembicara Webinar OPINI DELOS dan DMI kali ini menarik antusias para peserta dan memicu diskusi yang sangat menarik tentang dinamika mikrobioma dalam budidaya udang.

Baca Juga: DELOS Hadiri Shrimp Aquaculture Conference 2023

Webinar OPINI Menjadi Komitmen DELOS untuk Memajukan Industri Akuakultur

Webinar OPINI menjadi bentuk komitmen DELOS untuk terus memajukan industri akuakultur dengan menyediakan ilmu pengetahuan secara gratis bagi masyarakat luas. Ke depannya, DELOS akan terus menggelar Webinar OPINI dan bekerja sama dengan para ahli akuakultur lainnya.

Keberadaan Webinar OPINI DELOS dan DMI tidak hanya membantu memperkaya wawasan petambak dan pelaku industri akuakultur, melainkan juga memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat awam tentang bagaimana akuakultur bekerja.

Nantikan Webinar OPINI DELOS dan DMI edisi selanjutnya dan terus perkaya wawasan Anda di dunia akuakultur!

Read More
05Jul
AquacultureTips

Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Banyak orang ingin memulai budidaya udang vaname, tetapi masih belum tahu harus memulai dari mana. Sebab, melakukan budi daya udang tidak bisa sembarangan. Banyak persiapan dan hal-hal yang harus diperhatikan sebelum anda memulainya.

Udang vaname merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Sejak pertama kali diperkenalkan ke Indonesia, udang vaname langsung menjadi primadona di kalangan para petambak.
Sebab, udang yang memiliki nama latin Litopenaeus Vannamei ini memiliki daya tahan yang sangat baik terhadap lingkungan dan mampu beradaptasi dengan cepat. Tak hanya itu, permintaan pasar terhadap udang vaname juga terus mengalami kenaikan.

Tak heran, jika banyak orang tertarik untuk memulai budi daya udang vaname ini. Nah, bagi anda yang baru ingin memulai budidaya udang vaname. Simak cara-caranya berikut ini, ya!

Baca Juga: Perkenalkan Akuakultur pada Masyarakat, DELOS Ikuti Seminar dan Musda SCI Jabar-Banten

Tahap Persiapan Budidaya

1. Persiapan Tambak

Dalam budidaya udang vaname, hal pertama yang harus dilakukan adalah persiapan tambak untuk membentuk ekosistem yang kondusif untuk pemeliharaan udang selama satu siklus budidaya.

Selama persiapan tambak berlangsung, beberapa hal yang harus dipastikan meliputi:

  • Kolam dalam keadaan bersih, kering, dan tidak bocor.
  • Penyesuaian kebutuhan aerasi dan turbulensi dengan target produksi, konfigurasi, ketersediaan energi, dan sistem budidaya.
  • Memastikan kolam tambak telah bebas dari potensi sisa-sisa mikroorganisme yang dapat merugikan kegiatan budidaya, seperti bakteri, virus, dll.

2. Persiapan Alat-Alat Tambak dan Laboratorium

Setiap tambak harus memiliki peralatan masing-masing dan tidak boleh digunakan secara bergantian dengan tambak lain. Baik alat-alat di lapangan seperti selang sipon, secchi disk, serok klekap, dikat dinding, ember, dan water sampler maupun alat laboratorium seperti water quality checker, pH meter, dan DO meter.

Oleh karena itu, para petambak harus mempersiapkan setiap alat yang dibutuhkan dengan baik. Pastikan semua peralatan sudah lengkap dan siap untuk digunakan sebelum siklus budidaya dimulai.

3. Persiapan Sumber Daya Manusia

Tak hanya kolam dan peralatan, sumber daya manusia yang kompeten dan memadai juga perlu dipersiapkan. Hal ini agar budidaya udang vaname yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Pastikan jumlah sumber daya manusia, keahlian, serta pembagian tugas setiap orang dilakukan dengan jelas. Persiapan sumber daya manusia yang baik akan menghasilkan pencatatan data-data tambak yang rapi dan budidaya vaname yang lebih sukses.

4. Sterilisasi Kolam Tambak

Sterilisasi kolam termasuk ke dalam tahap persiapan air yang membentuk ekosistem dasar di mana udang akan tumbuh dan berkembang. Melalui tahap ini, para petambak harus memastikan kombinasi antara bakteri autotrof dan heterotrof di dalam tambak telah seimbang.

Selain itu, pastikan pula tidak ada patogen dan hama lain yang masih tersisa di kolam tambak. Biasanya sterilisasi dilakukan dengan penambahan chlorine sesuai dengan aturan dan dosis yang berlaku.

5. Penebaran Mikroorganisme

Persiapan terakhir sebelum budidaya udang vaname dilakukan adalah penebaran mikroorganisme. Mikroorganisme ini nantinya juga dapat menjadi pakan alami udang. Namun tak hanya itu, mikroorganisme juga dapat membantu menyerap amonia, menghasilkan oksigen, menstabilkan suhu air, hingga melawan bakteri yang merugikan.

Baca Juga: Ketahui Ini Udang Vaname Favorit Para Petambak

Tata Cara Budidaya Udang Vaname

1. Pemilihan dan Penebaran Benur

cara budidaya udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Pemilihan benur menjadi kunci sukses dalam budidaya vaname. Benur yang ideal harus bebas penyakit dan resisten terhadap penyakit. Selain itu terdapat beberapa kriteria lain yang harus dipenuhi, di antaranya panjang tubuh >10 mm, variasi ukuran <1, pigmen warna tajam, dan aktif berenang menyebar.

Sebelum benur ditebar, terlebih dahulu harus dilakukan aklimatisasi untuk mempercepat adaptasi benur dari media air kantong ke ekosistem air tambak. Tahap ini juga untuk menghindari stress pada benur dan menekan tingkat kematian saat penebaran.

2. Manajemen Pemberian Pakan

Manajemen pakan udang
Sumber: Dokumentasi DELOS

Budidaya udang vaname intensif tidak dapat dilakukan tanpa pakan buatan. Oleh karena itu, para petambak harus mempersiapkan manajemen pakan yang baik untuk memaksimalkan budidaya yang dilakukan.

Manajemen pakan udang merupakan langkah memaksimalkan manfaat dari pakan untuk menunjang keberhasilan budidaya. Manajemen pakan menjadi salah satu faktor terpenting, terutama yang berkaitan dengan modal yang dikeluarkan. Semakin efektif dan efisien seseorang dalam melakukan manajemen pakan udang vaname, semakin efisien pula modal yang dikeluarkan.

3. Sampling Rutin

Cultivate vannamei shrimp
Sumber: Dokumentasi DELOS

Sampling secara rutin bertujuan untuk mengetahui keadaan dan perkembangan udang selama budidaya berlangsung. Sampling menjadi salah satu kegiatan penting untuk melihat pertumbuhan undang yang dibutuhkan untuk evaluasi, salah satunya dalam hal pemberian pakan.

Biasanya, sampling dilakukan dalam kurun waktu tertentu untuk mengetahui average body weight (ABW), pertumbuhan (ADG), estimasi populasi, survival rate (SR), biomassa, dan mengamati kualitas udang.

4. Manajemen Kualitas Air

manajemen air tambak udang
Sumber: Dokumentasi DELOS

Selama budidaya vaname berlangsung, para petambak harus menerapkan manajemen kualitas air yang baik dan terus mengamatinya. Ini bertujuan agar apabila terjadi perubahan atau fluktuasi parameter kualitas air selama budidaya, petambak dapat lebih mudah untuk mengetahuinya.

Air yang digunakan untuk budidaya vaname adalah air laut dengan tingkat salinitas di atas 15 ppt yang harus diganti setiap 60 hari sekali. Sementara parameter yang digunakan untuk pengukuran kualitas air meliputi pH, DO, suhu, kecerahan, total amonia nitrogen, NH3, total vibrio count, alkalinitas, salinitas, serta jenis dan jumlah plankton.

5. Perawatan dan Obat-Obatan Udang Vaname

budidaya udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Selama budidaya berlangsung, petambak harus memastikan udang berada dalam kondisi yang sehat dan mendapatkan asupan nutrisi yang optimal. Oleh karena itu berbagai perawatan seperti pemberian probiotik dan vitamin perlu untuk dilakukan.

Selain itu, tambak juga harus didisinfektasi sesuai standar untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang buruk bagi keberlangsungan budidaya.

6. Panen

budidaya udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Terakhir adalah tahap panen, yaitu proses memetik hasil dari budidaya vaname yang telah anda lakukan. Tahap panen dibagi menjadi empat, yaitu panen secara keseluruhan (panen total), panen sebagian (panen parsial), panen abnormal, dan panen emergency.

Panen normal dilakukan jika abw udang vaname mencapai lebih dari 14 gram. Panen parsial biasanya dilakukan ketika kapasitas tambak telah mencapai batas maksimal. Sementara panen abnormal dan panen emergency dilakukan ketika terjadi hal-hal tertentu saat budidaya, misalnya angka kematian yang tinggi.

Baca Juga: Udang Windu vs Undang Vaname, Mana yang Lebih Baik?

Modal Budidaya Udang Vaname

Bisnis udang vaname memanglah menggiurkan, dengan nilai keuntungan yang fantastis, bisnis ini kian diminati oleh masyarakat. Namun, di sisi lain, modal yang dikeluarkan untuk memulai budidaya udang vaname tidaklah sedikit.

Banyaknya modal budidaya udang vaname yang dikeluarkan tergantung pada banyak faktor. Misalnya jenis teknologi yang diterapkan, apakah tradisional, semi-intensif, intensif, maupun super intensif.

Jenis modal yang dikeluarkan untuk budidaya udang vaname terbagi menjadi dua, yaitu modal tetap dan modal kerja.

Modal tetap merupakan modal awal yang dikeluarkan saat hendak memulai budidaya udang vaname. Jumlahnya akan terus tetap dan tidak terpengaruh oleh naik turunnya operasional budidaya, yaitu biaya pembelian lahan jika Anda belum memilikinya, biaya peralatan, dan pembuatan kolam.

Modal kerja budidaya udang vaname adalah biaya yang harus kita keluarkan selama budidaya berlangsung. Biaya ini bersifat fluktuatif dan mengikuti kebutuhan operasional tambak. Misalnya benur, pupuk, pakan, suplemen, probiotik, dan sebagainya.

Biaya modal kerja dapat lebih banyak maupun lebih sedikit tergantung pada cara Anda memilih jenis pupuk, pakan, suplemen, dan probiotik yang berkualitas tinggi. Sehingga kualitas panen yang didapatkan akan baik pula.

Bertambak Lebih Mudah Bersama Farm Management DELOS

Memulai budidaya udang vaname dapat menjadi sesuatu yang merepotkan bagi pemula. Terdapat banyak persiapan yang harus benar-benar dilakukan agar budidaya yang dilakukan mendapatkan hasil yang optimal.

Akan tetapi, kini kamu tak perlu khawatir karena DELOS siap untuk membantumu mengelola tambak udang yang kamu miliki. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm technician untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Bingung masalah supply untuk kebutuhan tambak? DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration, yaitu AquaLink. Kami dapat membantu menghubungkan kamu dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Kamu dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com, untuk mengetahui lebih lanjut tentang Farm Management dan program Supply Chain Integration kami. Percayakan manajemen tambakmu pada DELOS!

Read More
03Jul
AquacultureTips

Menguntungkan! Ini Tips Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok

Teknologi bioflok pada budidaya udang vaname adalah pendekatan inovatif yang semakin populer beberapa tahun belakangan ini. Teknologi ini melibatkan penggunaan mikroorganisme dalam sistem budidaya yang dapat membantu menjaga kualitas air dan meningkatkan kesehatan udang.

Dalam budidaya udang vaname, teknologi bioflok terbukti efektif dalam menekan biaya pakan, meningkatkan laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang, serta meningkatkan kekebalan tubuh dan meminimalkan risiko penyakit.

Namun, sebelum menerapkan budidaya udang vaname bioflok, Anda terlebih dahulu harus mengetahui bagaimana cara kerja teknologi inovatif yang satu ini. Simak selengkapnya dalam artikel berikut.

Bagaimana Cara Menggunakan Bioflok dalam Budidaya Udang Vaname?

Langka awal penerapan teknologi bioflok udang vaname adalah dengan pembuatan sistem. Sistem ini melibatkan penciptaan lingkungan budidaya yang mendorong pertumbuhan mikroorganisme menguntungkan seperti bakteri dan alga.

Cara menciptakan lingkungan budidaya sistem bioflok dapat dilakukan dengan mempertahankan kandungan bahan organik yang tinggi di dalam air, yang berfungsi sebagai sumber makanan bagi mikroorganisme.

Untuk mengatur sistem bioflok, terdapat beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, di antaranya adalah ukuran tambak, padat tebar udang vaname, dan jenis pakan udang yang digunakan.

Ukuran kolam yang ideal untuk menerapkan teknologi bioflok adalah antara 500 hingga 1000 meter persegi. Sementara padat tebar tidak boleh terlalu tinggi karena dapat menyebabkan akumulasi bahan organik yang dapat menurunkan kadar oksigen dalam air. Serta pakan yang digunakan harus memiliki kandungan protein yang tinggi dan mudah dicerna oleh udang.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Stres pada Udang Vaname

Manfaat Penggunaan Bioflok dalam Budidaya Udang Vaname

1. Peningkatan Kualitas Air

Salah satu manfaat utama penerapan teknologi bioflok dalam budidaya udang vaname adalah membantu menjaga kualitas air tetap optimal. Mikroorganisme dalam sistem ini dapat memecah bahan organik yang mengurangi kadar amonia, nitrit, dan nitrat di dalam air.

2. Hemat Biaya

Teknologi bioflok juga dapat membuat Anda lebih hemat biaya dibandingkan metode budidaya udang tradisional. Sebab, mikroorganisme dalam sistem bioflok dapat menjadi penyedia sumber nutrisi alami dan mengurangi biaya pengeluaran untuk pakan. Selain itu, budidaya udang vaname sistem bioflok juga dapat mempertahankan kualitas air dalam kondisi yang baik dalam waktu yang lebih lama, sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan biaya lebih banyak untuk kebutuhan penggantian air.

3. Tingkat Kelangsungan Hidup dan Tingkat Pertumbuhan yang Tinggi

Penggunaan teknologi bioflok telah terbukti dapat meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan udang vaname. Hal ini karena mikroorganisme dalam sistem dapat memberikan nutrisi tambahan untuk udang yang mendorong pertumbuhan dan perkembangannya.

Baca Juga: Cara Menumbuhkan Plankton di Tambak Udang dengan Praktis dan Mudah

Tips Menggunakan Bioflok dalam Budidaya Udang Vaname

1. Pertahankan Kandungan Bahan Organik yang Tinggi

Untuk memastikan pertumbuhan mikroorganisme yang bermanfaat dalam sistem bioflok, penting untuk mempertahankan kandungan bahan organik yang tinggi di dalam air. Anda dapat melakukannya dnegan memberi udang pakan berkualitas tinggi dan menghindari pemberian pakan yang berlebihan.

2. Selalu Pantau Kualitas Air

Pemantauan paramter kualitas air secara rutin seperti kadar amonia, nitrit, nitrat, dan pH sangat penting untuk memastikan bahwa sistem bioflok berfungsi dengan benar. Jika angka salah satu dari parameter ini terlalu tinggi, Anda harus segera mengambil tindakan untuk menjadikannya kembali optimal.

3. Kendalikan Padat Tebar

Padat tebar udang vaname harus selalu dikontrol untuk menghindari densitas yang berlebihan. Kolam yang menampung udang berlebih dapat menyebabkan udang saling berebut untuk mendapatkan nutrisi dan oksigen terlarut, sehingga dapat berbahaya bagi kelangsungan hidupnya.

Baca Juga: Budidaya Udang Vaname Intensif, Bagaimana Caranya?

Pilih DELOS untuk Budidaya Udang Vaname Anda

Budidaya udang vaname bioflok merupakan inovasi yang cukup menjanjikan dalam dunia akuakultur. Teknologi ini memiliki banyak manfaat termasuk di antaranya dalah peningkatan kualitas air, efektivitas biaya, dan tingkat kelangsungan hidup serta pertumbuhan udang.

Untuk memastikan keberhasilan budidaya dengan teknologi bioflok, penting untuk mempertahankan kandungan bahan organik yang tinggi di dalam air, memantau parameter kualitas air secara teratur, dan mengontrol kepadatan tebar.

DELOS adalah pilihan yang tepat untuk Anda yang ingin memulai bisnis budidaya udang vaname. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu anda mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Manajemen tambak DELOS didukung dengan aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan Anda untuk memantau kondisi tambak udang Anda setiap harinya, kapan saja dan di mana saja.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau kunjungi website kami di www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang manajemen tambak DELOS. Percayakan budidaya udang vaname Anda pada DELOS!

Read More
default
30Jun
AquacultureFun Read

4 Jenis Tambak Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Tambak udang merupakan kolam buatan yang dijadikan sebagai habitat untuk kegiatan budidaya perairan akuakultur, salah satunya adalah udang vaname. Umumnya, lokasi tambak berada di dekat sumber mata air, misalnya di kawasan pesisir pantai.

Kebanyakan orang mengira semua tambak udang vaname adalah sama. Namun, kenyataannya tidak demikian. Terdapat beberapa jenis tambak yang ada di sekitar kita berdasarkan teknik pengelolaan dan tingkat kepadatannya.

Adapun jenis-jenis tambak tersebut meliputi tambak tradisional, tambak semi intensif, tambak intesif, dan tambak super intensif. Lantas, bagaimana karakteristik dari tambak-tambak tersebut? Yuk, temukan jawaban selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: 7 Cara Mudah Budidaya Udang Vaname untuk Pemula

Jenis-Jenis Tambak Udang Vaname

1. Tambak Tradisional

Tambak tradisional udang vaname merupakan jenis tambak yang dibuat cukup sederhana dengan skala padat tebar benih yang tergolong rendah. Biasanya, tambak jenis ini tidak memerlukan pompa dan kincir air. Sementara untuk pergantian airnya bergantung pada pasang-surut air laut.

Padat tebar tambak udang tradisional adalah <50 udang/m².

Karena kepadatannya yang tergolong rendah, tambak udang tradisional memiliki tingkat perawatan yang lebih mudah jika dibandingkan jenis-jenis tambak lainnya. Begitu pula dengan risiko udang terserang penyakit yang juga lebih kecil.

2. Tambak Semi-Intensif

Jenis tambak udang yang kedua adalah tambak semi intensif. Tambak jenis ini memiliki padat tebar benih yang lebih besar daripada tambak tradisional. Oleh karena itu, dibutuhkan pompa dan kincir air yang jumlahnya disesuaikan dengan luas area tambak untuk mengelola aliran air tambak.

Padat tebar tambak udang vaname semi-intensif adalah <100 udang/m².

Sementara untuk masalah pakan, sejak benih ditebar, tambak semi intensif biasanya langsung menggunakan pakan buatan sebagai sumber nutrisi utama dari udang vaname. Bersama dengan kualitas air, pakan ini juga menjadi bagian terpenting yang harus diperhatikan selama budidaya berlangsung.

3. Tambak Intensif

Tambak intensif merupakan jenis tambak udang yang memiliki padat tebar benih cukup tinggi. Biasanya, tambak jenis ini memerlukan perhitungan desain dan tata letak yang kompleks. Mulai dari kedalaman air, kebutuhan pompa, dan kebutuhan kincir air harus sesuai dengan kebutuhan.

Padat tebar tambak udang intensiv adalah >100 udang/m².

Saat memutuskan untuk membuat tambak intensif, pengelolaan limbah juga perlu untuk diperhatikan. Pasalnya, semakin tinggi tingkat kepadatan suatu tambak, semakin tinggi pula limbah yang dihasilkan selama budidaya berlangsung.

4. Tambak Super Intensif

Jenis tambak udang vaname yang terakhir adalah tambak super intensif. Seperti namanya, tambak jenis ini memerlukan perawatan yang lebih kompleks dibanding jenis tambak lainnya. Banyak pertimbangan yang harus dipersiapkan, mulai dari peralatan-peralatan pendukung hingga dampak budidaya terhadap lingkungan.

Tambak udang super intensif pada dasarnya sama dengan tambak intensif, tetapi ukuran dan padat tebarnya dibuat lebih besar. Biasanya padat tebar tambak udang semi intensif adalah >200 shrimp/m².

Mulai dari desain, tata letak, kebutuhan pompa, jumlah dan tipe kincir air, serta teknologi dan manajemen budidaya udang vaname pada tambak jenis ini harus terus diperhatikan. Sebab, jika tidak, dampaknya akan besar terhadap keberlangsungan budidaya maupun lingkungan tempat tambak berada.

Baca Juga: DELOS Luncurkan Podcast Inspiratif Dunia Akuakultur, DELOS Talks

Pentingnya Memilih Lokasi Tambak

tambak udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Setelah mengetahui jenis-jenis tambak di atas, kamu pasti sudah memiliki gambaran jika tidak sembarang lahan dapat digunakan sebagai tambak, bukan? Terlebih lagi untuk jenis tambak semi intensif, intensif, dan super intensif. Oleh karena itu, memilih lokasi tambak yang tepat sangat penting untuk dilakukan.

Pemilihan lokasi tambak bertujuan untuk mendapatkan lokasi yang tepat dan sesuai, sehingga proses budidaya udang vaname dapat berlangsung dengan baik dan panen yang dihasilkan dapat optimal.

Lokasi tambak yang ideal harus memiliki level topografi yang bagus untuk memudahkan pembuatan tambak, terdapat kandungan tanah yang mengandung liat untuk menahan air dan membuat tanggul, serta kecukupan jumlah air untuk menyuplai tambak.

Baca Juga: Kenali Udang Vaname Sebagai Favorit Para Petambak

Mulai Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS!

Saat hendak memulai budidaya udang vaname diperlukan persiapan yang cukup matang, salah satunya adalah dalam memilih jenis dan lokasi tambak udang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil panen yang optimal dan menghindarkan dari kerugian.

Namun, tak perlu khawatir karena DELOS di sini untukmu! DELOS adalah perusahaan aqua-tech yang berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang

Kami menggunakan pendekatan masalah sosial, lingkungan, infrastruktur, dan peraturan di lokasi tambak yang ditentukan. Selain itu Farm Management yang kami miliki juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkanmu untuk memonitoring kondisi tambak setiap harinya.

DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration untuk membantu partner kami mendapatkan produk-produk dan harga terbaik untuk budidaya udang yang mereka lakukan.

Jadi, segera hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.comMari mulai budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
28Jun
Penyakit Udang

Kenali Gejala Penyakit IHHNV Pada Udang Vaname dan Cara Pencegahannya

Penyakit IHHNV atau Infectious Hypodermal and Hematopoietic Necrosis Virus merupakan penyakit akibat infeksi virus yang menyerang udang vaname. Penyakit ini dapat menyebabkan udang menjadi kerdil dan cacat pada beberapa bagian tubuh udang.

Penyakit IHHNV dapat menyerang semua stadia hidup udang, mulai dari telur, larva, post larva, juvenile, hingga udang dewasa. Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati dan segera melakukan mitigasi jika menemui udang dengan gejala IHHNV.

Namun, tak perlu khawatir, baca selengkapnya tentang gejala dan cara pencegahan penyakit IHHNV dalam artikel ini!

Baca Juga: Ketahui Penyakit Myo Pada Udang Vaname beserta Ciri-Cirinya

Gejala Penyakit IHHNV pada Udang Vaname:

Penyakit IHHNV menginfeksi jaringan hipodermal dan hematopoietik pada udang vaname, seperti insang, epitel kutikula, jaringan ikat, organ limfoid, dan lain-lain. Gejala yang ditimbulkan dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Beberapa gejala umum IHHNV pada udang vaname di antaranya:

1. Nafsu Makan Berkurang

Udang vaname yang terinfeksi IHHNV menunjukkan penurunan nafsu makan. Hal ini dapat menyebabkan tingkat pertumbuhan yang lebih lambat dan tingkat kelangsungan hidup udang yang buruk.

2. Perubahan Warna dan Kelainan Bentuk Tubuh

Udang yang terserang penyakit IHHNV dapat menunjukkan perubahan warna dan kelainan bentuk tubuh, yaitu pengerdilan pada beberapa bagian tubuh dan kelainan bentuk rostrum. Pada kondisi akut, kulit udang akan terlihat putih pucat, permukaan tubuhnya ditumbuhi bakteri atau jamur, serta terlihat nekrosis pada kutikula, syaraf, dan antena.

Baca Juga: Pentingnya Alkalinitas pada Tambak Udang, Cek Alkalinitas Anda Sekarang!

Cara Pencegahan IHHNV pada Udang Vaname

Ada beberapa strategi mitigasi yang dapat Anda gunakan untuk mengurangi dampak IHHNV terhadap populasi udang vaname di tambak Anda, yaitu:

1. Penerapan Biosekuriti yang Ketat

Menerapkan biosekuriti yang ketat seperti dengan desinfeksi kolam, air, dan peralatan, membatasi interaksi antara orang-orang dari luar tambak dengan kolam, serta menggunakan indukan dan juvenil yang bebas penyakit.

2. Lakukan Pendeteksian dan Pengobatan Sedini Mungkin

Pemantauan kondisi udang setiap hari secara teratur dapat membantu Anda mendeteksi jika terdapat gejala penyakit IHHNV, sehingga mitigasi dan pengobatan dapat segera dilakukan untuk menekan angka kerugian. Pengecekan penyakit secara molekuler menggunakan polymerase chain reaction (PCR) yang dilakukan secara berkala, baik sebelum tebar ataupun selama proses budidaya juga sangat membantu dalam deteksi dini penyakit IHHNV.

3. Terapkan Pengelolaan Kualitas Air yang Baik

Mempertahankan parameter kualitas air tetap optimal dengan pengelolaan yang baik juga dapat membantu Anda dalam mengurangi stres pada udang vaname sehingga udang tidak rentan terhadap penyakit.

4. Pilih Induk yang Tahan Penyakit

Memilih induk yang secara genetik resisten terhadap penyakit dapat membantu mengurangi risiko infeksi pada keturunannya, salah satunya adalah infeksi penyakit IHHNV. Pasalnya dalam beberapa kasus, induk udang dapat menurunkan penyakit secara langsung pada benur yang dihasilkan.

5. Lakukan Manajemen Pakan yang Baik

Manajemen pakan yang baik akan sangat membantu udang untuk memenuhi kebutuhan energinya. Udang yang kebutuhan energinya terpenuhi dengan baik akan lebih tahan terhadap stres lingkungan dan infeksi penyakit, serta tumbuh lebih cepat.

6. Lakukan Pemberian Imunostimulan dan Feed Additive

Pemberian imunostimulan dan feed additive, seperti β-glukan, probiotik, vitamin, dan lain-lain, juga dapat meningkatkan sistem imun udang sehingga menjadi tahan terhadap stres lingkungan dan infeksi virus.

Baca Juga: Kenali 7 Ciri-Ciri Penyakit AHPND Pada Udang Vaname Sebelum Terlambat

Cari Tahu Tentang Penyakit IHHNV dan Cara Penanganannya Bersama DELOS!

Penyakit IHHNV menjadi salah satu penyakit pada udang yang paling berbahaya karena dapat menyerang berbagai stadia hidup, mulai dari telur hingga udang dewasa. Oleh karena itu, selalu pantau kesehatan udang Anda secara rutin untuk mencegah semakin luasnya penyebaran penyakit.

Saat muncul gejala udang terserang penyakit IHHNV, sebaiknya segera konsultasikan dengan orang-orang yang telah ahli dalam penanganan penyakit ini. DELOS adalah salah satunya!

DELOS adalah aquatech startup yang siap untuk membantu Anda menanggulanginya. Dengan Tim Sains yang andal dan berdedikasi tinggi, kamu siap membantu Anda dalam mitigasi dan pencegahan terjadinya penyakit pada tambak udang.

Tidak hanya penyakit IHHNV, Tim Sains DELOS juga berpengalaman dalam penanganan berbagai penyakit lainnya. Seperti white feces dan penyakit Myo. Jadi, tak perlu ragu dan segera hubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau melalui kolom kontak dan WhatsApp di website kami www.delosaqua.comuntuk dapatkan solusi atas masalah penyakit udangmu!

Read More
26Jun
Berita

DELOS Schedules OPINI Webinar Series 2

DELOS sebagai aqua-tech startup terus berkomitmen untuk memperluas pengetahuan masyarakat terhadap dunia akuakultur. Setelah sebelumnya menyelenggarakan Webinar OPINI (Obrolan Pintar Terkini) pertama pada 11 Maret 2023, kini DELOS bersama DELOS Maritime Institute kembali mengagendakan OPINI yang kedua.

Webinar OPINI kali ini bertajuk “Microbiome Dynamics in Shrimp Culture” yang bertujuan untuk menjelaskan peran penting ekosistem mikroba dan dampaknya terhadap kesehatan udang. Berikut adalah detail dari OPINI DELOS & DMI Ke-2:

Topik: Microbiome Dynamics in Shrimp Culture

Tanggal: Sabtu, 8 Juli 2023

Jam: 09.00 – Selesai

Pendaftaran: bit.ly/OPINI-Delos

Para Pembicara Kami

1. Prof. Dr. Ir. Peter Bossier – Director of the Lab of Aquaculture & Artemia Reference Center, Ghent University.

Topik: Microbial Ecosystem Management in Shrimp Pond

Dengan latar belakang sebagai Bioscience Engineer spesialisasi mikrobiologi terapan, Prof. Dr. Ir. Peter Bossier diakui secara internasional sebagai otoritas terkemuka di bidang penelitian akuakultur. Keahliannya terletak pada manajemen komunitas mikroba, interaksi inang-mikroba, dan genetika.

2. Dr. Julie Ekasari S.Pi., M.Sc. – Co-Lead Guru at DELOS

Topik: Gut Microbiome and Water Microbiome Changes in the Event of Disease in Shrimp Culture

Dr. Julie Ekasari, S.Pi., M.Sc., adalah seorang peneliti dan dosen akuakultur dengan pengalaman lebih dari 20 tahun. Sebagai bagian dari Tim AquaHero Guru di DELOS, dia melakukan penelitian untuk mengembangkan tambak udang di bawah payung DELOS. Jurnal ilmiahnya yang diterbitkan berfungsi sebagai referensi untuk penelitian akuakultur di seluruh dunia. Dr Julie Ekasari juga pernah mendapatkan penghargaan sebagai 2nd Most Cited Author Bidang Ilmu Pengetahuan Alam di IPB University selama tiga tahun berturut-turut.

Daftarkan Diri Anda Sekarang Juga!

DELOS mengundang Anda semua pembudidaya udang, peneliti, mahasiswa, dan seluruh masyarakat dengan ketertarikan di dunia akuakultur untuk bergabung dalam Webinar OPINI DELOS dan DMI. 

Jangan lewatkan kesempatan berharga ini untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang peran microbiome dalam budidaya udang yang berkelanjutan sekaligus berdiskusi langsung dengan para ahli. Segera daftarkan diri Anda melalui bit.ly/OPINI-Delos sekarang juga!



Read More
23Jun
Berita

DELOS Hadiri Shrimp Aquaculture Conference 2023

Konferensi Budidaya Udang yang diselenggarakan oleh Petambak Muda Udang (PMI) berlangsung dari tanggal 20 hingga 22 Juni 2023 di Bali. SAC 2023 merupakan acara yang sangat dinantikan yang mempertemukan para pakar industri, peneliti, dan pembudidaya untuk berbagi pengetahuan dan mengeksplorasi kemajuan dunia budidaya udang.

Konferensi Pertambakan Udang telah memantapkan dirinya sebagai platform utama untuk pertukaran ide dan inovasi dalam budidaya udang. Konferensi tahun ini bertujuan untuk mengatasi isu-isu kritis seperti evolusi penyakit, dampak perubahan iklim lingkungan, dan tantangan yang ditimbulkan oleh resesi global. Dengan pesatnya pertumbuhan industri udang dan meningkatnya permintaan akan praktik berkelanjutan, acara tersebut memberikan wawasan berharga tentang masa depan budidaya udang.

Alexander Farthing, Chief Science Officer DELOS, menarik perhatian peserta dengan presentasinya yang menarik. Topiknya, "Apa Arti Sebenarnya Menggunakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Budidaya Udang," menyelidiki peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam meningkatkan keberlanjutan dan produktivitas operasi budidaya udang.

Farthing menekankan pentingnya pendekatan holistik yang menggabungkan pengetahuan ilmiah, teknologi mutakhir, dan praktik manajemen operasional terbaik untuk mengatasi tantangan industri secara efektif. Dia menyoroti peran DELOS dalam memelopori budidaya udang vannamei yang berkelanjutan, menampilkan solusi inovatif mereka yang bertujuan meminimalkan dampak lingkungan dan memaksimalkan produktivitas.

DELOS, perusahaan terkemuka di sektor akuakultur, telah menjadi yang terdepan dalam merevolusi praktik budidaya udang melalui integrasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan metodologi berkelanjutan. Komitmen mereka terhadap penelitian dan pengembangan telah menghasilkan terobosan yang meningkatkan pengelolaan penyakit, mengoptimalkan efisiensi pakan, dan mempromosikan pemanfaatan sumber daya yang bertanggung jawab.

Selama konferensi, DELOS memamerkan praktik budidaya udang vannamei berkelanjutan, menunjukkan keberhasilan penerapan inovasi ilmiah dan teknologi mereka. Pengunjung diperkenalkan dengan sistem dan metodologi canggih yang memungkinkan petani meminimalkan penggunaan antibiotik, meningkatkan kualitas air, dan meningkatkan kinerja pertanian secara keseluruhan.

Tim DELOS berinteraksi dengan peserta konferensi, mendorong berbagi pengetahuan dan kolaborasi antara petambak udang, peneliti, dan pakar industri. Partisipasi mereka bertujuan untuk tidak hanya memamerkan kemajuan mereka tetapi juga menginspirasi dan memberdayakan orang lain untuk mengadopsi praktik berkelanjutan dan berkontribusi pada pertumbuhan komunitas budidaya udang global.

Shrimp Aquaculture Conference 2023 di Bali terbukti sukses besar, menyediakan platform bagi para pemangku kepentingan industri untuk berkumpul, bertukar ide, dan mengeksplorasi kemungkinan baru. Dengan presentasi penuh wawasan oleh Alexander Farthing dan partisipasi DELOS, konferensi ini menyoroti potensi besar sains, teknologi, dan praktik berkelanjutan untuk membentuk masa depan budidaya udang. Seiring perkembangan industri, acara seperti ini akan memainkan peran penting dalam mendorong inovasi dan memastikan masa depan yang berkelanjutan dan sejahtera bagi budidaya udang di seluruh dunia.

Read More
22Jun
Fun Read

Ini 11 Ciri-Ciri Udang Sehat dan Sakit

Budidaya udang vaname menjadi salah satu bisnis yang banyak digeluti oleh orang-orang di seluruh dunia. Potensi pasar yang luas membuat udang vaname seolah menjadi primadona. Namun, serangan penyakit juga terus mengintai saat budidaya. Oleh karena itu, kenali ciri-ciri udang sehat dan sakit berikut ini.

Ciri-ciri udang sehat dan sakit dapat dilihat dari indikator fisik, perilaku, dan fisiologisnya. Memahami karakteristik ini dapat membantu para petambak untuk mengambil langkah selanjutnya terkait kondisi udang.

Lantas, apa saja ciri-ciri udang sehat dan sakit? Baca selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga: Mengenal Taura Syndrome Virus (TSV) Pada Udang Vaname

Ciri-Ciri Udang Sehat

1. Aktif Berenang dan Responsif

Ciri-ciri udang yang sehat dapat dilihat dari tingkat keaktifannya. Udang yang sehat biasanya akan aktif berenang ke sana ke mari dan responsif. Misalnya, ketika diberi makan, udang yang sehat akan muncul ke permukaan.

2. Tubuh Berwarna Jernih dan Cerah

Warna tubuh yang jernih dan cerah dapat menunjukkan bahwa udang dalam kondisi yang sehat. Sementara udang dengan cangkang yang kusam, pudar, atau berubah warna bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan.

3. Tekstur Tubuh Keras

Udang sehat memiliki tekstur tubuh yang keras dan padat. Tidak boleh ditemui adanya lendir atau tubuh yang lembek saat disentuh.

4. Nafsu Makan Baik

Nafsu makan yang baik pada udang juga dapat menjadi indikator udang dalam kondisi sehat. Udang sehat akan makan secara teratur dan memakan pakan yang telah disediakan.

5. Tidak Ada Tanda-Tanda Stres

Ciri udang sehat yang terakhir adalah tidak adanya tanda-tanda stres, seperti lesu, bersembunyi di dasar kolam, hingga menunjukkan tanda-tanda agresif terhadap udang lainnya.

Baca Juga: 5 Tips Cara Mengelola Tambak Udang Vaname

Ciri-Ciri Udang Sakit

1. Lesu atau Lemah

Ciri udang sakit yang pertama adalah udang tampak lesu atau lemah. Biasanya udang akan bergerak lambat atau bahkan tidak bergerak sama sekali. Udang yang sakit akan cenderung berdiam di dasar kolam bahkan ketika diberi makan.

2. Memiliki Warna yang Pudar

Udang yang sakit memiliki cangkang yang berubah warna atau pudar. Selain itu, biasanya beberapa penyakit seperti penyakit myo dan bintik putih juga dapat memicu perubahan warna pada tubuh udang.

3. Tekstur Berlendir atau Lembek

Udang yang sakit biasanya memiliki tubuh yang berlendir atau lembek. Lendir ini biasanya menutupi seluruh bagian luar udang

4. Nafsu Makan Berkurang

Ciri udang sakit selanjutnya adalah nafsu makan udang yang berkurang. Udang yang sakit cenderung tidak nafsu makan dan tidak makan pakan secara teratur, sehingga akan ditemui banyak sisa-sisa pakan di tambak.

5. Menunjukkan Tanda-Tanda Stres

Tanda-tanda stres seperti berdiam di dasar kolam atau menunjukkan perilaku agresif terhadap udang lain juga dapat menjadi ciri udang yang sedang sakit.

6. Perilaku Abnormal

Ciri udang yang sakit dapat ditunjukkan dari perilaku abnormal udang, seperti misalnya berenang terbalik atau berputar-putar.

Baca Juga: Kenali 7 Ciri-Ciri Penyakit AHPND Pada Udang Vaname Sebelum Terlambat

Konsultasikan Kondisi Udang Anda Pada DELOS!

Ciri-ciri udang yang sehat dan sakit harus selalu menjadi perhatian para petambak. Udang yang sehat biasanya aktif bergerak, tubuhnya berwarna jernih dan cerah, memiliki nafsu makan yang baik, dan tidak menunjukkan tanda-tanda stres.

Sementara sebaliknya, ciri udang sakit adalah udang tampak lesu, cangkang berubah warna, tubuhnya berlendir, nafsu makan berkurang, menunjukkan tanda-tanda stres, hingga menunjukkan perilaku yang abnormal.

Bagi Anda yang memiliki udang yang menunjukkan ciri-ciri sakit, segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendeteksi penyakit yang diderita udang dan menghindari tersebarnya wabah penyakit.

Anda dapat mengonsultasikan kondisi kesehatan udang anda pada DELOS. Dengan tim sains terbaik yang berdedikasi tinggi, DELOS dapat membantu Anda mendeteksi sekaligus mitigasi apabila terjadi serangan penyakit di tambak udang Anda.

Jadi, apabila udang Anda menunjukkan ciri-ciri udang sakit seperti penjelasan di atas, segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit permasalahan tambak Anda di kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Tunggu apa lagi? Segera konsultasikan kondisi udang anda pada DELOS sebelum terlambat!

Read More
DCIM100MEDIADJI_0038.JPG
17Jun
AquacultureTechnology

Bagian-Bagian Tambak yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan

Tambak merupakan tempat di mana udang, ikan, dan komoditas akuakultur lainnya dibudidayakan. Dalam praktiknya, bagian-bagian tambak harus dibuat sesuai standar yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Sebagai tempat di mana udang tumbuh, tambak harus dirancang dan diberikan perawatan secara khusus untuk memberikan kondisi ideal bagi udang. Tambak ini terdiri dari berbagai bagian penting agar berfungsi dengan baik dan menghasilkan produktivitas yang tinggi.

Oleh karena itu, berikut telah kami rangkum bagian-bagian tambak yang berkelanjutan dan ramah lingkungan yang dapat Anda jadikan sebagai referensi.

Baca Juga: 5 Jenis Kincir Air Tambak Udang beserta Fungsinya

Bagian-Bagian Tambak yang Ramah Lingkungan

1. Kolam Karantina

Bagian-bagian tambak yang pertama adalah kolam karantina yang berfungsi sebagai tempat penampungan air dengan standar mutu air yang baku. Kolam karantina ini digunakan sebagai suplai air pada saat penggantian air baru ke kolam pembesaran atau kolam tandon.

Kolam karantina ditempatkan sebelum kolam pembesaran untuk memudahkan penyaluran air. Secara optimal, suatu kolam karantina mampu menampung antara 30-50% air baru yang bergantung pada tingkat teknologi yang diterapkan.

2. Saluran Distribusi Air

Bagian tambak selanjutnya adalah saluran distribusi air yang berguna untuk membagi air ke masing-masing kolam pembesaran. Biasanya saluran distribusi air ditempatkan di sisi yang strategis untuk memudahkan dalam pendistribusian air.

Untuk tambak yang berskala tidak terlalu besar, biasanya kolam ini menjadi satu dengan kolam karantina untuk menghemat lahan.

3. Kolam Pembesaran

Kolam pembesaran menjadi tempat di mana benur ditebar dan dibesarkan hingga masuk waktu panen. Idealnya, kolam ini terletak di tengah-tengah tambak. Sementara untuk luas kolam bergantung pada sistem budidaya yang dijalankan, misalnya untuk sistem intensif antara 2000-4000 meter persegi.

Kolam pembesaran dapat berbentuk persegi maupun lingkaran. Namun, idealnya masing-masing sudut dibuat tumpul untuk memudahkan pengelolaan air dan limbah yang ada di dasar tambak.

4. Kolam Endapan Lumpur

Seperti namanya, kolam endapan lumpur merupakan tempat penampungan lumpur yang berasal dari kolam pembesaran. Kolam ini terletak di dekat dekat pusat pembuangan air dan limbah untuk memudahkan operasionalnya.

Baca Juga: Pentingnya Alkalinitas pada Tambak Udang, Cek Alkalinitas Anda Sekarang!

5. Kolam Tandon

Kolam tandon atau yang dikenal juga sebagai biofilter merupakan kolam yang digunakan untuk menyaring organisme, hama, maupun penyakit yang dapat membahayakan udang. Kolam ini bisanya terletak setelah petak pengendapan.

Pada kolam tandon biasanya ditemui rumput laut, kerang bakau, tiram, dan tumbuhan bakau yang berfungsi sebagai biofilter untuk menyerap zat-zat yang bersifat racun seperti NH3, CO2, dan nitrit yang terkandung di dalam air.

6. Kolam Pengolah Limbah

Bagian tambak udang vaname selanjutnya adalah kolam pengolahan limbah yang berfungsi sebagai tempat penampungan air buangan dari kolam pembesaran. Pada kolam ini, air akan disterilkan terlebih dahulu baik secara kimia maupun biologis sebelum akhirnya dibuang ke laut.

7. Saluran Pembuangan Pusat

Saluran pembuangan pusat merupakan sistem pembuangan air yang berada di tengah kolam tambak pembesaran udang. Saluran ini terbuat dari cor semen berbentuk bulat untuk mengalirkan air ke arah saluran pembuangan. Sementara dari segi ukuran dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing tambak.

8. Pintu Monik

Bagian-bagian tambak yang terakhir adalah pintu monik yang merupakan pintu pembuangan air. Pintu ini terbuat dari cor semen dan buis beton dengan pintu pengatur berada di pematang bagian sisi dalam.

Ukuran pintu monik tergantung pada luas kolam tambak dan konstruksi pematang yang ada. Pada tambak sederhana, pintu pembuangan air biasanya tidak terbuat dari beton, melainkan dari kayu atau PVC.

Baca Juga: Cara Menjaga Kualitas Air Tambak Udang Vaname Agar Tetap Optimal

Pilih DELOS Untuk Budidaya Udang Vaname Anda

Bagian-bagian tambak harus dirancang sesuai dengan regulasi yang berlaku, tentunya juga dengan memastika keberlanjutannya. Terlebih lagi, tambak menjadi tempat udang vaname dibudidayakan, sehingga harus dibuat semirip mungkin dengan ekosistem aslinya.

Bagi Anda yang ingin memulai membangun tambak, DELOS adalah tempat yang tepat untuk Anda. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

DELOS manajemen tambak juga didukung aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan Anda untuk memantau kondisi udang di tambak hanya melalui gadget setiap harinya.

Ingin mendapatkan suplai kebutuhan tambak dengan harga terjangkau? AquaLink dapat menghubungkan Anda dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Anda dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com untuk mendapatkan penawaran terbaik bagi bisnis budidaya udang vaname Anda. Kelola tambak udang Anda bersama DELOS!

Read More
  • 1
  • …
  • 9
  • 10
  • 11
  • 12
  • 13
  • …
  • 16
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top