logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Author: Sukma Dewi Fortuna
Home Sukma Dewi Fortuna Page 2
10Jun
Probiotics/Feeds

Penggunaan Probiotik untuk Kesehatan Udang, Bagaimana Dampaknya?

Budidaya udang vaname telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini sebagai dampak dari semakin meningkatnya kebutuhan makanan laut dalam skala global. Namun, ancaman penyakit dan tantangan kesehatan lainnya yang dapat menyebabkan kerugian dalam budidaya sangatlah tinggi. Di sinilah probiotik mengambil peran besar dan menjadi solusi yang menjanjikan untuk mengatasi masalah ini.

Penggunaan probiotik sebagai suplemen tambahan pada pakan ternak dan budidaya sudah berlangsung sejak tahun 1970-an. Penambahan probiotik ini ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan hewan karena probiotik dapat merangsang sistem kekebalan tubuh.

Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut tentang dampak penggunaan probiotik bagi kesehatan udang dan potensinya untuk meningkatkan keberhasilan akuakultur. Yuk, baca selengkapnya!

Baca Juga:  Probiotik Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Budidaya

Dampak Penggunaan Probiotik

1. Meningkatkan Kesehatan Usus

Probiotik memainkan peran penting dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan usus udang. Keberadaan bakteri baik dari probiotik mencegah pertumbuhan bakteri patogen yang berbahaya karena sifatnya yang kompetitif dan membentuk pelindung sehingga risiko udang terserang wabah penyakit menjadi lebih rendah.

Selain itu, probiotik juga membantu pencernaan nutrisi seperti protein, lemak, dan karbohidrat kompleks, sehingga dapat meningkatkan penyerapan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan udang.

2. Mencegah Penyakit dan Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Udang rentan terhadap berbagai penyakit yang dapat berdampak buruk pada industri akuakultur. Hingga saat ini, penggunaan probiotik telah terbukti meningkatkan sistem kekebalan tubuh udang dan membuatnya lebih tahan terhadap infeksi penyakit.

Probiotik juga dapat merangsang produksi molekul terkait kekebalan, seperti peptida antimikroba yang menjaga garis terdepan untuk melawan patogen.

Tak hanya itu, probiotik juga dapat meningkatkan aktivitas sel kekebalan tubuh, termasuk sel fagosit dan limfosit, sehingga dapat meningkatkan respon kekebalan udang secara keseluruhan.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

3. Memperbaiki Kualitas Air

Menjaga kualitas air yang baik sangat penting untuk kesehatan dan pertumbuhan udang. Kualitas air yang buruk dapat menyebabkan stres, melemahnya sistem kekebalan tubuh, dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi penyakit pada udang.

Probiotik juga dapat berkontribusi pada pengelolaan kualitas air yang efektif dalam sistem budidaya udang. Keberadaannya dapat membantu dalam degradasi bahan organik, mengurangi akumulasi senyawa beracun, dan memperbaiki kondisi air.

Selain itu, probiotik juga dapat berperan dalam mengendalikan ganggang atau alga yang berbahaya dan meningkatkan kestabilan ekosistem tambak.

4. Sebagai Ganti Antibiotik

Penggunaan antibiotik dalam akuakultur menjadi salah satu hal yang sangat dihindari karena dampaknya yang buruk terhadap lingkungan. Probiotik hadir sebagai alternatif yang dapat menggantikan antibiotik untuk menjaga keseimbangan mikroba yang sehat pada udang.

Dengan memperkuat populasi mikroba yang menguntungkan, probiotik dapat menekan pertumbuhan bakteri patogen. Beberapa jenis bakteri probiotik juga menghasil zat antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bahkan hingga membunuh bakteri patogen.

5. Meningkatkan Tingkat Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Udang

Penggunaan probiotik dalam budidaya udang telah menunjukkan hasil yang menjanjikan, terutama dalam hal tingkat kelangsungan hidup dan kinerja pertumbuhan.

Kesehatan usus yang lebih baik dan ketahanan terhadap penyakit berkontribusi pada tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi dan mengurangi kerugian ekonomi yang terkait dengan kematian udang.

Probiotik juga membantu meningkatkan kualitas sistem pencernaan dan penyerapan nutrisi pada udang, sehingga udang menjadi lebih sehat dan berdampak pada peningkatan produksi budidaya.

Baca Juga: Cara Menekan FCR Udang Vaname untuk Budidaya Lebih Menguntungkan

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif bersama DELOS

Penggunaan probiotik dalam budidaya udang telah menjadi strategi yang banyak dipilih untuk meningkatkan kesehatan udang, mencegah penyakit, dan menerapkan praktik akuakultur yang berkelanjutan. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan formulasi dosis dan metode aplikasi probiotik pada udang dalam kondisi tambak tertentu.

Bagi Anda yang ingin memulai budidaya udang vaname yang ramah lingkungan, DELOS adalah partner yang tepat untuk Anda.

DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda meningkatkan produktivitas tambak udang Anda sekaligus mempraktikkan budidaya udang yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Farm management DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan Anda untuk memantau kondisi tambak udang dengan mudah setiap harinya hanya melalui gadget.

Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau klik ikon WhatsApp pada halaman ini untuk terhubung langsung dengan kami. Tingkatkan produktivitas tambak Anda bersama DELOS!

Read More
05Jun
AquacultureTips

5 Tahap Persiapan Tambak Udang Vaname Sebelum Melakukan Budidaya

Budidaya tambak udang vaname adalah salah satu bisnis yang sangat menguntungkan. Terlebih lagi, udang vaname tergolong jenis udang yang tumbuh dengan cepat dari benur hingga panen, yaitu satu siklus hanya memerlukan waktu 3 bulan saja.

Tambak udang vaname memainkan peran kunci dalam budidaya. Sebab, di tambak ini lah udang-udang akan dibesarkan hingga siap panen nantinya. Oleh karena itu, anda perlu untuk mempersiapkan tambak dengan baik.

Persiapan tambak ini bertujuan untuk mendukung terbentuknya ekosistem yang kondusif untuk pemeliharaan udang selama satu siklus budidaya. Kira-kira persiapan apa saja yang perlu dilakukan dan bagaimana tahap-tahapnya? Baca selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga: 4 Jenis Tambak Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Tahap-Tahap Persiapan Tambak Udang Vaname

1. Pembersihan Kolam

Persiapan tambak udang vaname yang paling awal adalah tahap pembersihan. Dalam tahap ini biasanya dilakukan pembuangan limbah, terutama limbah organik dan fosfat yang menumpuk di dasar tambak.

Sementara metode pembersihannya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu metode kering dan metode basah.

a.) Metode Kering

Pembersihan tambak udang vaname dengan metode kering memanfaatkan sinar matahari untuk mengeringkannya. Caranya adalah dnegan menguras dan membiarkan tambak udang berada di bawah sinar matahari selama 10-30 hari.

Selanjutnya limbah-limbah yang ada di dasar kolam mulai dibersihkan dan dibuang ke tempat yang telah ditentukan. Namun, metode kering ini tidak bisa diterapkan di semua bagian kolam sehingga harus dibersihkan dengan metode basah.

b.) Metode Basah

Di area tambak udang vaname yang tidak dapat dikeringkan sepenuhnya, biasanya akan dibersihkan dengan metode basah. Metode ini lakukan dengan menyemprotkan air bertekanan tinggi untuk membuang limbah sisa budidaya siklus sebelumnya.

Metode basah memiliki keunggulan dari segi waktu jika dibandingkan dengan metode kering karena hanya memerlukan waktu yang singkat, sehingga lebih efektif dan efisien.

2. Pengapuran

Setelah tambak udang vaname dibersihkan, kolam kemudian harus diisi dengan air dan didiamkan semalaman sebelum dibilas untuk menghilangkan sisa limbah dan meningkatkan pH. Proses ini harus terus-menerus diulangi hingga pH air berada di atas 7.

Saat pH air mencapai angka 7, pengapuran baru dapat dilakukan. Jenis kapur yang digunakan dalam proses ini biasanya berupa kapur CaCO3 atau dolomit [CaMg(CO3)2] untuk air kolam dengan pH yang mendekati netral. Sementara untuk pH air di bawah 5 digunakan kapur jenis hidrat [Ca(OH)2].

Selain itu, anda juga harus memperhitungkan jumlah kapur yang digunakan secara hati-hati. Hal ini untuk menghindari pH air yang terlalu tinggi, sehingga dapat meningkatkan toksisitas amonia dan mengakibatkan kematian pada udang.

Selama proses, kapur harus disebarkan ke seluruh dasar tambak dan sampai ke atas tanggul. Sebagian besar kapur juga harus dioleskan di atas area makan dan ke seluruh bagian kolam yang tetap basah.

Baca Juga: Masa Panen Udang Vaname beserta Jenis-Jenisnya

3. Pembasmian Predator

Tahap persiapan tambak udang vaname selanjutnya adalah proses pembasmian predator untuk mencegahnya masuk ke dalam area kolam. Cara melakukannya adalah dengan menyaring air yang akan digunakan untuk mengisi kolam dengan saringan yang memiliki jaring halus.

Predator atau pengganggu ini termasuk di antaranya adalah ikan, krustasea, dan invertebrata lainnya yang dapat memakan makanan udang atau bahkan membawa parasit dan penyakit.

Selain itu, selama bulan pertama budidaya udang vaname, kolam tidak boleh ditambahkan air, kecuali jika kualitas air buruk dan menyebabkan udang tidak berkembang dengan baik. Hal ini menghindari masuknya pesaing atau predator bagi udang.

4. Pemupukan

Tahap persiapan tambak udang vaname selanjutnya adalah fertilisasi dengan cara pemupukan. Tambak udang harus diberi pupuk untuk merangsang pertumbuhan plankton, guna mempersiapkan ekosistem dan pakan alami bagi udang vaname.

Pupuk harus dilarutkan dalam air sebelum disebar ke permukaan air tambak untuk menghindari pengendapan pupuk di dasar tambak. Sebab, pupuk yang mengendap di dasar akan menyuburkan tanah dan mempercepat pertumbuhan alga.

Setelah pemupukan, dalam beberapa hari plankton akan berkembang dan dalam beberapa hari air akan berubah warna menjadi agak hijau.

5. Aerasi

Tahap persiapan tambak udang vaname yang terakhir adalah menyiapkan kebutuhan aerasi dan turbulensi tambak. Tahap ini harus dilakukan berdasarkan pertimbangan target produksi, konfigurasi, ketersediaan energi, dan sistem budidaya.

Persiapan aerasi bertujuan untuk memastikan suplai oksigen terlarut, mendhindari arus mati, mengarahkan sedimen dan mencegah terjadinya stratifikasi suhu dan salinitas di kolam air.

Hebus aeratir yang digunakan tergantung pada luas kolam dan kedalaman air. Misalnya kolam seluas 0,5-1 Ha membutuhkan empat aerator yang dipasang di sudut-sudur kolam untuk mendorong aliran air lebih maksimal di dalam kolam.

Aerator harus dinyalakan 24 jam sebelum benur ditebar agar terdapat cukup waktu untuk menciptakan arus dan membersihkan area makan udang vaname.

Baca Juga: 5 Jenis Kincir Air Tambak Udang beserta Fungsinya

Mulai Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS!

Saat hendak memulai budidaya udang vaname diperlukan persiapan yang cukup matang, salah satunya adalah persiapan tambak udang vaname sebelum siklus dimulai. Sebab, di tambak ini lah udang-udang akan dibesarkan hingga siap panen.

Namun, tak perlu khawatir karena DELOS di sini untukmu! DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Kami menggunakan pendekatan masalah sosial, lingkungan, infrastruktur, dan peraturan di lokasi tambak yang ditentukan. Selain itu Farm Management yang kami miliki juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkanmu untuk memonitoring kondisi tambak setiap harinya.

DELOS also has Aqualink, program rantai pasok terintegrasi untuk membantu partner kami mendapatkan produk-produk dan harga terbaik untuk budi daya udang yang mereka lakukan.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Sukseskan budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
03Jun
Kualitas Air

Manfaat Filterisasi Air Tambak Udang Vaname dan Cara Melakukannya

filterisasi air
Sumber: Dokumentasi DELOS

Filterisasi air tambak menjadi hal penting dalam budidaya udang vaname untuk memastikan keberlangsungan hidup udang. Dengan melakukan filterisasi air tambak, udang dapat terbebas dari bakteri, virus, dan berbagai patogen yang ditularkan melalui air.

Filterisasi air merupakan proses penyaringan yang dapat meningkatkan kualitas air tambak udang, memberikan dampak positif pada pertumbuhan dan kesehatan udang vaname. Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut manfaat dari filterisasi ini dan bagaimana cara melakukannya.

Baca Juga: Cara Menjaga Kualitas Air Tambak Udang Vaname Agar Tetap Optimal

Manfaat Filterisasi Air Tambak Udang Vaname dan Cara Melakukannya

1. Meningkatkan Kualitas Air

Melakukan filterisasi air tambak dapat membantu menghilangkan unsur-unsur berbahaya yang terkandung di dalam air tambak. Misalnya seperti sisa pakan yang tidak terkonsumsi, kotoran udang, dan patogen yang muncul di dalam air. Dengan kualitas air yang lebih baik, udang vaname dapat tumbuh dengan optimal dan memiliki risiko terserang penyakit yang lebih rendah.

2. Optimalisasi Kandungan Oksigen

Proses filterisasi air tambak juga gapat meningkatkan kadar oksigen di dalam air. Oksigen adalah elemen penting dalam pertumbuhan udang vaname. Dengan ketersediaan oksigen yang cukup, udang dapat bernapas dengan optimal, meningkatkan laju pertumbuhan udang, dan mengurangi risiko kekurangan oksigen.

3. Mengurangi Kandungan Amonia dan Nitrat

Limbah organik dari sisa pakan dan kotoran udang dapat menghasilkan senyawa amonia dan nitrat yang berbahaya bagi keberlangsungan hidup udang vaname. Filterisasi air tambak ini dapat membantu mengurangi konsentrasi amonia dan nitrat.

4. Mengurangi Risiko Penyakit

Bakteri, virus, dan patogen lainnya cenderung berkembang lebih baik dalam lingkungan air yang kotor. Dengan menjaga kebersihan air melalui filterisasi, petambak dapat mengurangi risiko penyakit yang dapat menyebabkan dampak negatif bagi budidaya. Oleh karena itu, air yang bersih dan terfilter dapat mengurangi risiko penularan penyakit pada udang vaname.

Baca Juga: Zat Beracun di Tambak Udang: Ancaman Tersembunyi dalam Budidaya

5. Meningkatkan Efisiensi Pemanfaatan Pakan

Sistem filterisasi air yang baik dapat membantu dalam pemisahan sisa pakan yang tidak terkonsumsi. Tidak hanya mengurangi limbah di tambak, tetapi juga membantu petambak untuk menganalisis pemberian pakan agar lebih efisien dan mengurangi biaya operasional.

6. Stabilitas Lingkungan

Melakukan filterisasi air dapat membantu menciptakan lingkungan perairan yang lebih stabil. Fluktuasi suhu, kadar oksigen, kontaminasi zat-zat kimia dapat dijaga pada tingkat yang optimal sesuai dengan kebutuhan udang. Tentunya dengan stabilitas ini, udang dapat terhindar dari stres.

7. Peningkatan Hasil Produksi

Dengan menjaga kualitas air tambak melalui filterisasi, udang dapat tumbuh dengan optimal sehingga petambak dapat mencapai hasil produksi yang optimal pula. Mengingat udang vaname tumbuh dalam lingkungan yang optimal dan cenderung memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dan tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi.

Baca Juga: Pentingnya Sterilisasi di Tambak Udang

Catat dan Pantau Kualitas Air Tambak Anda dengan AquaHero!

Melakukan filterisasi air tambak merupakan salah satu jalan yang dapat ditempuh oleh petambak agar udang yang dibudidayakannya tidak mudah terserang penyakit. Mengingatt air yang bersih dan terfilter dapat mengurangi risiko penularan penyakit pada udang vaname.

Agar kualitas air tambak tetap optimal dan selalu terkontrol, Anda dapat mencatat dan memantaunya dengan AquaHero! AquaHero merupakan aplikasi yang dikembangkan DELOS untuk memudahkan Anda dalam memantau kondisi tambak setiap harinya. Mulai dari kualitas air, pertumbuhan udang, rekomendasi tindakan, hingga estimasi BEP (Break Even Point) saat budidaya.

Segera hubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk dapat mencoba fitur-fitur AquaHero. Pilih AquaHero untuk produktivitas tambak udang Anda!

Read More
default
30Mei
Konstruksi Tambak

Ini Desain dan Konstruksi Tambak Udang Vaname yang Ideal

Desain dan konstruksi tambak udang vaname yang ideal penting untuk dimiliki sebelum memulai budidaya. Sebab, kolam tambak merupakan lingkungan tempat udang tumbuh dan berkembang.

Konstruksi tambak udang vaname yang kuat dibutuhkan agar proses budidaya dapat berjalan dengan baik. Konstruksi tambak ini secara langsung berpengaruh terhadap pengelolaan air, limbah, kegiatan budidaya, serta panen.

Lantas, bagaimana desain dan konstruksi tambak udang yang ideal? Baca selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: Ini Warna Air Tambak yang Baik untuk Udang Vaname

Desain Tambak Udang Vaname yang Ideal

Sebelum melakuakan budidaya udang vaname, para petambak perlu untuk mempertimbangkan dengan seksama desain tambak udang vaname yang mereka miliki. Sebab, desain tambak akan berpengaruh terhadap budidaya yang dilakukan.

Secara umum, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam desain tambak udang vaname meliputi ukuran panjang dan lebar petakan, kedalaman, ukuran berm, ukuran pematang, ukuran saluran keliling, dan letak pintu air.

1. Desain Petakan Tambak

Bentuk dan luas petakan tambak tergantung pada tingkat teknologi yang digunakan. Bentuk tambak yang banyak dipilih yaitu segi empat atau bujur sangkar. Namun, selain itu ada pula tambak yang berbentuk lingkaran.

Untuk petakan tambak yang berbentuk persegi panjang, sebaiknya sisi terpanjangnya kurang dari 150 m. Hal ini agar aliran air dari satu sisi ke sisi yang lain dapat menimbulkan arus yang cukup kuat.

Selain itu, sisi terpanjang petakan tambak sebaiknya tegak lurus terhadap arah angin, agar angin yang bertiup tidak menimbulkan gelombang air yang cukup kuat. Sebaliknya, jika sisi terpanjang tambak sejajar terhadap arah angin, gelombang air dalam petakan menjadi kuat dan dapat merusak pematang.

2. Desain Pematang

Pematang tambak udang vaname harus didesain agar mampu menampu untuk menampung ketinggian air maksimum yang kemungkinan terjadi. Tinggi pematang harus didasarkan pada pasang tertinggi air laut yang pernah ada.

Selain itu, beberapa hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah pematang harus mampu melindungi areal yang dibatasinya dari tekanan air. Oleh karena itu, harus dipastikan jika pematang harus cukup kuat, tidak mudah jebol karena tekanan air, dan tidak mudah tererosi.

Secara umum, pematang tambak udang dibagi menjadi tiga, yaitu pematang utama, pematang sekunder, dan pematang tersier. Masing-masing pematang ini memiliki desain dan ukuran yang berbeda-beda dan telah disesuaikan dengan fungsinya.

Pematang utama adalah pematang yang dibuat mengelilingi seluruh areal tambak dan berfungsi melindungi areal tersebut dari banjir. Desain pematang utama perlu diberi jarak tertentu dari sumber air sebagai daerah penyanggga.

Pematang sekunder didesain serupa dengan pematang primer, yaitu untuk mempertahankan tinggi air dan cukup kuat untuk menahan tekanan air. Lebar yang disarankan untuk pematang sekunder ini adalah 1,5 meter.

3. Desain Saluran

Saluran tambak udang memiliki dua tipe. Tipe pertama dalah tipe terbuka dengan penampang berbentuk trapesium terbaik di mana air mengalir mengikuti arah gravitasi bumi. Tipe kedua adalah tipe tertutup yang biasanya dipakai untuk tambak intensif dan menyalurkan air yang dipompa dari laut.

Desain saluran tambak udang dilakukan dengan menentukan kemiringan saluran, lebar dasar saluran, kapasitas saluran, dan kimiringan dinding saluran.

Baca Juga: Mengenal Udang Vaname yang Menjadi Favorit Para Petambak

Konstruksi Tambak Udang Vaname

Dalam membuat konstruksi tambak udang vaname, berbagai aspek teknis harus selalu diperhatikan agar budidaya yang dilakukan berkelanjutan. Mulai dari tahapan pekerjaan yang akan dilakukan, kebutuhan tenaga kerja, waktu pengerjaan, pengaturan pekerjaan, dan jumlah peralatan yang diperlukan.

Konstruksi tambak udang harus dilaksanakan sesuai dengan desain dan tata letak tambak yang telah ditetapkan sebelumnya. Sementara pengerjaannya dimulai dari pembuatan pematang, petakan tambak, serta saluran dan pintu air.

Berdasarkan Permen KKP No.75 tahun 2016 tentang Pedoman Umum Pembesaran Udang Windu (Penaeus Monodon) dan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei), konstruksi tambak udang yang baik memiliki kriteria di antaranya:

  1. Memiliki ketersediaan air yang cukup saat pasang surut minimal air laut.
  2. Tidak memiliki titik mati.
  3. Pematang sebagai akses jalan di tambak harus dapat dilewati kendaraan dan pekerja.
  4. Penggunaan lahan dan alat tambak udang harus efektif dan efisien.
  5. Jaminan keselamatan keamanan dan keselamatan kerja yang maksimal.

Konstruksi tambak udang harus dibuat sedemikian rupa agar menjamin kelancaran operasional tambak selama budidaya berlangsung. Mulai dari persiapan tambak, penebaran benur udang, proses pembesaran udang, hingga panen.

Tak hanya itu, tambak udang vaname harus memiliki desain dan konstruksi yang efektif dan efisen dengan menyesuaikan biaya yang dikeluarkan tanpa mengurangi fungsi teknis dan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan.

Baca Juga: 4 Unsur Manajemen Tambak Udang Vaname Yang Harus Kamu Perhatikan

Kelola Tambak Udang Vaname Anda Bersama DELOS!

Desain dan konstruksi tambak udang vaname menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan budidaya yang dilakukan. Sebab, hal ini secara langsung berpengaruh terhadap pengelolaan air, limbah, kegiatan budidaya, serta harvests.

Memang menentukan desain dan konstruksi tambak tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Baik itu untuk budidaya ekstensif, semi intensif, intensif, hingga super intensif semua harus direncanakan dengan matang.

Kini Anda dapat mengelola tambak udang vaname Anda bersama DELOS untuk mendapatkan hasil budidaya terbaik.

DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu anda dalam mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Manajemen tambak DELOS juga terintegrasi dengan AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm personnel untuk memantau kondisi tambak udang secara real-time melalui gadget setiap saat.

Untuk tergabung dengan DELOS, Anda dapat menghubungi kami melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaan anda di kolom kontak website kami www.delosaqua.com. Kelola tambak udang vaname Anda bersama DELOS!

Read More
27Mei
Tips

Cara Mempercepat Periode Molting pada Udang Vaname

Sebagai salah satu jenis krustasea, udang vaname harus mengalami masa molting atau lepasnya kerangka luar tubuhnya. Molting dapat terjadi beberapa kali sepanjang hidup udang dan selama masa pertumbuhannya. Lantas, bagaimana cara mempercepat periode molting pada udang vaname?

Molting pada udang vaname adalah fenomena hormonal yang terjadi seiring pertumbuhannya. Proses molting terjadi karena udang mengalami perbesaran volume tubuh, sementara eksoskeleton tidak dapat bertambah besar karena sifatnya yang kaku.

Proses molting pada udang dapat mengalami kegagalan yang bisa menyebabkan kematian pada udang. Hal ini lah yang membuat para petambak harus mengetahui cara meningkatkan kualitas lingkungan tambak untuk memperlancar dan mempercepat periode molting pada udang.

Baca Juga: Ini Proses Molting Pada Udang dan Cara Penanganannya

Tahap-Tahap Molting pada Udang Vaname

1. Pra-molt

Fase pertama molting biasanya dilalui udang dengan mempersiapkan tubuhnya untuk proses pelepasan karapas atau kulit terluar udang. Biasanya nafsu makan udang akan menurun dan lapisan kutikula mulai tumbuh.

2. Inter-molt

Fase intermolt merupakan fase stasioner di mana kutikula udang mulai mengeras. Pertumbuhan massa udang juga berjalan secara terus-menerus dan aktivitas makannya stabil, atau bahkan mencapai tingkat maksimum.

3. Post-molt

Pada fase ini, udang memulihkan diri dari ganti kulit sebelumnya. Untuk memperkuat kutikula dan menyesuaikannya dengan ukuran barunya, udang vaname akan menyerap volume air yang besar dengan kandungan mineral yang tinggi. Karapas yang baru akan mengeras dalam beberapa jam.

Baca Juga: Lakukan 5 Hal ini Untuk Sukseskan Budidaya Udang Vaname

Fase Molting Rentan Akan Penyakit

Molting secara signifikan mengganggu tubuh udang di mana udang memerlukan waktu untuk pemulihan setelah melalui fase ganti kulit. Kutikula belum berfungsi sepenuhnya, sehingga udang perlu mengerahkan cadangan tubuhnya untuk mengeraskan kutikula yang masih lemah.

Pada fase ini, udang sangat rentan terserang penyakit, salah satunya adalah White Spot Syndrome Virus (WSS). Hal ini membuat para petambak harus selalu waspada terhadap berbagai kemungkinan yang akan dihadapi selama fase molting udang.

Cara Mempercepat Molting Udang

Meskipun molting merupakan proses alami pada tubuh udang, tetapi banyak kemungkinan yang dapat terjadi pada fase ini. Jika proses molting gagal, dampak paling buruk yang dapat terjadi adalah kematian pada udang. Selain itu, dampak lainnya dapat berupa mengerdilnya tubuh udang dan pertumbuhannya melambat.

Pada dasarnya, proses molting pada udang tidak dapat dipercepat, mengingat proses ini terjadi secara alami dan hormonal. Namun, para petambak dapat melakukan upaya memperlancar proses molting dengan cara-cara di bawah ini.

1. Pastikan Udang Tidak Stres

Cara mempercepat molting yang pertama adalah dengan menjaga udang agar tidak stres. Jika udang mengalami stres, pertumbuhan udang akan terhambat dan risiko terserang penyakit akan semakin meningkat.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan stres pada udang di antaranya adalah perubahan parameter kualitas air yang ekstrem dan terlalu cepat, serta kualitas pakan yang buruk.

Agar proses molting pada udang berjalan dengan lancar, para petambak harus selalu memeriksa parameter kualitas air secara rutin dan memastikannya selalu dalam kondisi optimal, serta pastikan pula pakan yang diberikan pada udang berkualitas tinggi dan memiliki nutrisi yang cukup.

2. Cek Kondisi Udang Secara Rutin

Untuk memastikan molting pada udang berjalan lancar, gunakan teknik sampling pada tambak dan lakukan pemeriksaan secara berkala untuk memantau perkembangan proses molting.

Cek apakah cangkang udang atau karapas sudah mulai mengeras atau sudah dilepaskan. Dengan pengecekan kondisi udang secara teratur ini, petambak dapat mengevaluasi apakah molting berjalan lancar dan pertumbuhan udang berjalan normal atau tidak.

3. Sesuaikan Jumlah Pakan dengan Tahap Molting

Dengan melakukan sampling untuk pemeriksaan secara rutin, petambak dapat mengetahui tahapan-tahapan molting udang, sehingga jumlah pakan yang diberikan dapat disesuaikan dengan tahapannya.

Misalnya pada tahap pre-molt, udang cenderung makan lebih sedikit. Sementara pada tahap inter-molt, aktivitas makan udang mencapai puncaknya yang berarti petambak harus memberikan porsi pakan yang lebih dibanding biasanya.

Penyesuaian jumlah pakan pada fase molting udang vaname dapat membantu menjaga udang tetap sehat dan pertumbuhan udang menjadi lebih optimal.

4. Berikan Nutrisi Tambahan untuk Udang

Pemberian nutrisi tambahan untuk udang yang sedang molting, seperti kalsium dan fosfor, berdampak baik pada udang untuk pertumbuhan cangkang baru. Pemberian nutrisi tambahan ini dapat berupa nutrisi pakan maupun langsung ke air tambak.

Selain itu, dengan memberikan tambahan mineral penting, protein, dan nutrisi lainnya pada pakan udang dan air tambak juga dapat membantu memperlancar proses molting udang.

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif bersama DELOS

Molting merupakan proses alami pada udang yang pada dasarnya tidak dapat dipercepat. Namun, petambak dapat melakukan upaya untuk memperlancar proses molting demi mencegah terjadinya gagal molting yang dapat menyebabkan kematian pada udang.

DELOS adalah pilihan terbaik bagi Anda yang membutuhkan pendampingan dalam budidaya udang vaname, termasuk melakukan mitigasi ketika terjadi molting pada udang Anda, DELOS adalah pilihan yang tepat. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu anda mengelola tambak udang vaname agar lebih produktif.

DELOS Farm Management terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan anda untuk memonitoring kondisi tambak udang setiap harinya secara real-time.

Untuk tergabung dalam program ini, kamu bisa menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Budidaya udang vaname lebih mudah dan produktif bersama DELOS!

Read More
24Mei
AquacultureTips

Ini Warna Air Tambak yang Baik untuk Udang Vaname

Air tambak menjadi indikator yang harus selalu diperhatikan saat melakukan budidaya. Warna air tambak yang baik untuk udang vaname adalah air yang berwarna hijau. Warna ini dapat menunjukkan kondisi udang yang hidup di dalamnya. Namun, warna ini tidak langsung serta-merta menjadi patokan, melainkan harus terlebih dahulu dilakukan pengecekan dengan indikator-indikator lain secara rutin.

Setiap kolam tambak dapat memiliki warna air yang berbeda-beda. Warna ini dapat menunjukkan jenis-jenis organisme yang ada di dalamnya. Melalui warna-warna air tambak yang terlihat, petambak dapat mengetahui adanya anomali maupun memprediksi jika terdapat masalah yang muncul.

Kira-kira warna air tambak yang baik untuk udang vaname? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel ini!

Baca Juga: 5 Jenis Kincir Air Tambak Udang beserta Fungsinya

Arti Warna-Warna Air Tambak

Air tambak tak melulu berwarna biru cerah layaknya air laut. Terdapat banyak varian warna yang menunjukkan kondisi-kondisi tertentu pada tambak. Berikut adalah arti warna-warna air tambak yang perlu kamu ketahui.

1. Air Tambak Berwarna Kuning Kehijauan

Warna air tambak kuning kehijauan menunjukkan fitoplankton yang ada di dalam kolam masih belum stabil jumlahnya, sehingga diperlukan penambahan pupuk TSP atau urea. Saat pemberian pupuk ini para petambak harus melakukan pengecekan secara rutin untuk mengamati perubahannya. Apabila masih terus berubah dan belum stabil, petambak dapat menambahkan kapur dolomit.

2. Hijau Kecokelatan

Saat air tambak berwarna hijau kecokelatan, berarti air mengandung fitoplankton yang cukup. Warna ini menjadi salah satu warna air tambak yang baik untuk udang vaname. Namun, untuk menjaga kestabilannya diperlukan pemberian pupuk setiap minggu.

3. Air Tambak Berwarna Hijau Kebiruan

Warna hijau kebiruan pada tambak udang vaname menunjukkan banyaknya fitoplankton blue green algae. Ini menandakan adanya udang yang keropos dan perlu dilakukan penggantian air serta penambahan kapur dolimit dan pemberian pupuk TSP.

4. Air Tambak Berwarna Hijau Tua Tidak Pekat

Warna air tambak hijau tua menandakan jumlah fitoplankton yang ada di dalam air cukup stabil. Warna ini menjadi warna air tambak yang baik untuk udang vaname. Sementara itu untuk mengoptimalkannya, para petambak dapat memberikan sedikit pupuk TSP selagi terus mengamati perubahannya.

5. Air Tambak Berwarna Hijau Tua Pekat

Ketika air tambak berwarna hijau tua pekat dan terasa berlendir, ini menunjukkan bahwa terdapat fitoplankton beracun yang dapat mengakibatkan banyak udang terserang penyakit. Tentunya warna ini bukan merupakan warna air tambak yang baik untuk udang vaname dan harus dihindari.

Namun tak perlu khawatir, untuk menanggulanginya dapat dilakukan dengan penggantian air dan pemberian kapur dolomit.

6. Air Tambak Berwarna Cokelat Tua

Warna cokelat tua pada air tambak menunjukkan kurangnya kandungan fitoplankton yang tumbuh di dalamnya. Untuk menanggulanginya, dapat digunakan pupuk urea dan pupuk TSP, serta perlu adanya reklamasi lahan lebih lanjut.

7. Air Tambak Berwarna Cokelat Kemerahan

Saat warna air tambak cokelat kemerahan, ini menunjukkan jika terdapat kandungan fitoplankton beracun dan asam sulfat yang tinggi. Untuk menangani hal ini, kamu perlu menetralkannya dengan mengganti air, memberi kapur, memberi pupuk urea, dan membilas tambak secara berulang-ulang.

8. Air Tambak Berwarna Hitam

Warna air tambak hitam menunjukkan bahwa fitoplankton tidak tumbuh dengan baik. Selain itu, warna ini juga dapat menjadi indikasi banyaknya pembusukan bahan organik di dasar tambak. Tentunya warna ini bukan merupakan warna air yang baik untuk udang vaname.

Satu-satunya cara untuk menanggulangi kondisi ini adalah dengan mengangkat keluar lumpur yang mengendap di dasar tambak hingga habis.

Baca Juga: 7 Ciri Benur Udang Vaname Berkualitas Tinggi

Indikator Kualitas Air Tambak

Mengetahui kualitas air tambak menjadi hal penting yang harus dilakukan setiap harinya. Hal ini untuk memudahkan apabila terjadi adanya perubahan atau anomali, para petambak dapat mengambil langkah secepat mungkin.

Tak hanya mengamati warna air tambak yang baik untuk udang vaname, terdapat indikator-indikator lain yang wajib dimonitor secara rutin setiap harinya. Berikut adalah indikator-indikator tersebut:

1. Warna Air Tambak

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, warna air tambak menunjukkan kualitas air yang ada di dalamnya. Warna air tambak yang baik untuk udang vaname adalah hijau tua tanpa lendir dan cokelat muda.

2. Kecerahan Air Tambak

Kecerahan air tambak yang baik berkisar antara 25-40 cm. Sementara jika angka kecerahan berada di bawahnya, sinar matahari sulit untuk menembus air yang dapat mengakibatkan suhu air menjadi rendah dan proses fotosintesi tidak berjalan dengan maksimal.

3. pH Air Tambak

pH adalah tingkat keasaman air yang diukur secara fisika dan sangat berpengaruh terhadap organisme-organisme yang hidup di dalamnya. pH air tambak yang ideal berkisar antara 7,5-9,0. Perubahan pH pada tambak udang vaname dapat mengakibatkan udang menjadi stress. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pH tetap ideal.

4. Oksigen Terlarut (DO)

Oksigen terlarut atau yang dikenal juga dengan DO menjadi penunjang udang dalam proses respirasi. Indikator ini juga sangat mempengaruhi pertumbuhan udang. Biasanya untuk menjaga DO tetap stabil, digunakan aerator sesuai dengan kebutuhan masing-masing kolam.

5. Suhu Air

Suhu air tambak yang ideal berkisar antara 28-30 derajat celcius. Para petambak harus menjaga suhu ideal ini agar tetap stabil setiap harinya. Sebab, suhu yang menurun maupun meningkat secara drastis dapat menyebabkan kematian udang dalam jumlah yang cukup besar.

6. Alkalinitas Air Tambak

Tingkat konsentrasi alkalinitas yang baik untuk udang vaname adalah 80-200 mg/l. Alkalinitas ini merupakan kemampuan air untuk menetralkan tambahan asam tanpa menurunkan kadar pH air. Indikator alkalinitas perlu untuk dipantau secara rutin karena berpengaruh langsung pada pertumbuhan udang dan mikroorganisme pendukung di dalam kolam tambak.

7. Salinitas Air

Salinitas air tambak yang ideal berkisar antara 15-25 ppt. Kondisi salinitas ini harus terus dijaga agar tetap stabil. Sebab, salinitas yang kurang dapat mengakibatkan pertumbuhan udang menjadi kurang optimal. Selain itu, fluktuasi salinitas yang telalu cepat juga dapat menyebabkan udang menjadi stres dan dapat memicu kematian.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Pantau Kondisi Air Tambak dengan AquaHero

Warna air tambak yang baik untuk udang vaname adalah air yang berwarna hijau. Namun, warna ini tidak langsung serta-merta menjadi patokan, melainkan harus terlebih dahulu dilakukan pengecekan dengan indikator-indikator lain secara rutin.

Saat mengecek warna air yang baik untuk udang vaname dan indikator-indikator lainnya, para petambak perlu untuk mencatatnya dengan baik agar dapat tercatat secara sistematis dan apabila terdapat anomali, petambak dapat langsung mengetahuinya.

Kini mencatat indikator-indikator air tambak dapat kamu lakukan secara mudah, yaitu dengan menggunakan aplikasi AquaHero. Melalui aplikasi ini, kamu tak perlu mencatat secara manual menggunakan spreadsheet.

Aplikasi AquaHero juga memiliki fitur-fitur unggulan seperti index kualitas air, pemantauan kondisi dan pertumbuhan udang, fitur rekomendasi, dan fitur pemantauan finansial tambak. Fitur-fitur ini akan sangat berguna untuk menghindarkan dari kegagalan budidaya yang kamu lakukan.

Untuk mendapatkan aplikasi AquaHero sebagai pendamping budidaya, kamu dapat menghubungi contact@delosaqua.com atau melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Budidaya udang vaname lebih mudah dan produktif bersama DELOS!

Read More
22Mei
AquacultureTips

Salinitas Udang Vaname dan Cara Mengontrol Kestabilannya saat Budidaya

Salinitas udang vaname merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan saat saat budidaya berlangsung. Sebab, salinitas memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan dan pertumbuhan udang di tambak.

Udang Vannamei, juga dikenal sebagai white leg shrimp, adalah udang asli Samudera Pasifik yang mampu mentolerir berbagai tingkat salinitas. Namun salinitas optimal untuk udang vaname adalah sekitar 15-25 ppt dengan kadar pH 7,5-8,5.

Jika salinitas air terlalu tinggi, udang vaname dapat menjadi stres dan pertumbuhannya menjadi kurang maksimal. Di sisi lain, jika salinitas terlalu rendah, udang tidak dapat menyerap cukup oksigen yang berakibat pada masalah pernapasan.

Nah, untuk kamu yang ingin mengetahui lebih lengkap tentang salinitas udang vaname dan bagaimana cara mengontrol kestabilannya selama budidaya, simak artikel berikut ini ya!

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Apa Itu Salinitas Air?

Salinitas air mengacu pada jumlah kandungan garam dalam air laut, air sungai, maupun air danau yang dihitung dalam ‰ (perseribu/ppt). Pada udang vaname, kisaran salinitas air yang optimal adalah sekitar 15-25 ppt yang memungkinkan udang menyerap oksigen yang cukup.

Salinitas udang vaname penting untuk terus dipantai dan diuji secara teratur selama budidaya berlangsung. Hal ini bertujuan untuk memastikan angka salinitas tetap dalam kisaran optimal dan stabil.

Jika salinitas terlalu tinggi, dapat dikurangi dengan menambahkan air tawar ke dalam sistem. Sementara itu, jika salinitas terlalu rendah, dapat ditingkatkan dengan menambahkan air asin atau campuran garam ke dalam air tawar.

Baca Juga: This is The Best Water Color for Vannamei Shrimp Pond

Cara Mengontrol Kestabilan Salinitas Air Tambak

Mempertahankan kestabilan salinitas udang vaname selama budidaya berlangsung sangat penting untuk dilakukan. Sebab, salinitas air berpengaruh langsung pada kesehatan dan pertumbuhan udang.

Pada udang vaname, salinitas air yang ideal adalah sekitar 15-25 perseribu (ppt). Pada tingkat salinitas ini, udang vannamei mampu menyerap oksigen yang cukup melalui insangnya dan kecil kemungkinannya untuk mengalami stres atau penyakit.

Untuk memastikan bahwa salinitas air berada pada tingkat yang tepat, penting bagi para petambak untuk menguji dan memantau air secara teratur menggunakan pengukur salinitas atau hidrometer.

Biasanya, waktu pengukuran salinitas yang baik dilakukan saat pagi dan sore hari. Sebab, pada waktu-waktu ini, salinitas dapat berubah karena pengaruh penguapan air oleh sinar matahari. Selain itu, saat turun hujan biasanya juga terjadi penurunan tingkat salinitas sebagai akibat volume air hujan masuk ke tambak.

Tak hanya itu, petambak juga harus menjaga air agar tetap bersih dan memiliki kandungan oksigen terlarut yang stabil. Hal ini agar pertumbuhan dan kesehatan udang tetap terjaga dengan baik.

Jika saat pengukuran didapatkan salinitas udang vaname yang terlalu tinggi, petambak dapat mengantisipasinya dengan menambahkan air tawar hingga setinggi ketinggian awal sebelum terjadi penguapan.

Sementara jika angka salinitas air rendah, petambak dapat membuang air tawar yang ada di permukaan tambak. Sebab, air tawar memiliki massa jenis yang lebih rendah dibandingkan air asin, sehingga air tawar berada di permukaan tambak.

Dengan mengikuti pedoman ini dan mengelola salinitas air dengan benar, pembudidaya udang dapat membantu memastikan kesehatan dan pertumbuhan udang vannamei mereka, yang mengarah pada hasil dan keuntungan yang lebih tinggi.

Baca Juga: Lakukan 5 Hal ini Untuk Sukseskan Budidaya Udang Vaname

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif bersama DELOS

Secara keseluruhan, pengelolaan salinitas air yang tepat sangat penting untuk keberhasilan budidaya udang vaname. Dengan mempertahankan tingkat salinitas yang tepat, pembudidaya udang dapat membantu memastikan kesehatan dan pertumbuhan udang mereka, sehingga menghasilkan hasil dan keuntungan yang lebih tinggi.

Kini, untuk mempermudah budidaya udang vaname yang kamu lakukan, DELOS menawarkan Farm Management untuk mengelola tambak udang yang kamu miliki. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu sukseskan budidaya udang vanamemu.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan setiap farm owner dan farm personnel untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Tak hanya itu, DELOS juga memiliki program rantai pasok terintegrasi, AquaLinkyang dapat membantumu mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga dan kualitas terbaik.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Sukseskan budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
20Mei
Aquaculture

Pentingnya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk Tambak Udang

Pentingnya IPAL atau Instalasi Pengolahan Air Limbah akhir-akhir ini menjadi perhatian dalam setiap budidaya udang. Sebab, IPAL berfungsi untuk mengelola limbah yang dihasilkan dari tambak.

Limbah yang dihasilkan dari budidaya udang vaname biasanya terdiri dari air yang tercampur dengan kotoran, sisa pakan, dan limbah organik lainnya. Limbah-limbah ini dapat menyebabkan air menjadi keruh dan tercemar jika tidak dikelola dengan baik.

Oleh karena itu, mari mengenal lebih dalam pentingnya IPAL untuk tambak udang berikut ini.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Karakteristik Air Limbah

Selama budidaya udang vaname berlangsung, air tambak dapat menghasilkan limbah yang terdiri atas kotoran udang, sisa pakan, dan organisme-organisme yang sering ditemukan mengendap di dasar tambak.

Air limbah ini dapat menjadi polutan yang berdampak negatif terhadap lingkungan. Namun, kadar polutan tergantung pada lama pemeliharaan, padat tebar udang vaname, substrat dalam kolam, dan konstruksi tambak.

Jika diukur dengan parameter mutu air seperti biological oxygen demand (BOD), total suspended solid (TSS), total organik, kekeruhan, total nitrogen (TN), dan total fosfat (TP), air limbah akan menunjukkan kadar yang cukup tinggi.

Proses Pengolahan Air Limbah

Proses pengolahan air limbah tambak udang vaname biasanya mempertimbangkan dua hal, yaitu efektif dalam melakukan pengolahan dan efisien dalam menurunkan kadar polutan. Sementara teknik pengolahannya terbagi menjadi tiga jenis, yaitu teknik pengolahan secara mekanis, kimia, dan biologi.

Sementara itu, pentingnya IPAL pada tambak udang digunakan untuk menghindari pengolahan limbah secara kimia. Sebab, pengolahan dengan teknik kimia dapat merugikan lingkungan, karena dapat mengancam keamanan pangan.

Pengolahan limbah secara mekanis dilakukan melalui proses pengendapan untuk mengurangi TSS. Proses pengendapan dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti dengan penyaringan ataupun dengan memperlambat kecepatan aliran air sehingga tidak melebihi 20 m/detik.

Sedangkan pengolahan air limbah dengan proses biologis dilakukan pada kondisi aerob, kondisi anaerob, atau kombinasi keduanya. Kondisi aerob biasanya digunakan untuk pengolahan air limbah dengan beban BOD yang tidak terlalu besar, sedangkan proses biologi anaerob digunakan untuk pengolahan air limbah dengan BOD yang tinggi.

Pengolahan air limbah secara biologi dibagi menjadi tiga, yaitu denan biakan tersuspensi (suspended culture), proses biologis dengan biakan melekat (attached culture), dan proses pengolahan dengan sistem lagoon atau kolam.

Baca Juga: Udang Windu vs Undang Vaname, Mana yang Lebih Baik?

Tahap-Tahap Pengolahan Limbah Melalui Sistem IPAL

Sistem IPAL membantu para petambak untuk mengolah limbah air tambak sehingga aman bagi lingkungan. Proses pengolahan limbah melalui sitem IPAL biasanya terdiri dari tiga tahap, di antaranya:

1. Penyaringan

Limbah dari proses budidaya udang vaname pertama-tama difilter melalui media penyaring seperti kain atau media biologis seperti batu karang yang dapat menangkap partikel-partikel besar seperti kotoran dan sisa pakan.

2. Pendekatan Biologi

Setelah limbah disaring, maka limbah tersebut diolah secara biologis dengan menggunakan bakteri yang dapat mengurai limbah organik menjadi gas dan air.

3. Penjernihan

Setelah limbah diurai menjadi gas dan air, maka air tersebut kemudian difilter lagi untuk menghilang partikel-partikel yang masih tersisa. Setelah itu, air tersebut dapat dipakai kembali untuk keperluan budidaya udang vaname atau dibuang ke lingkungan dengan tingkat kekeruhan yang sesuai dengan standar yang diterapkan.

Dengan menggunakan sistem IPAL, maka limbah yang dihasilkan dari budidaya udang vaname dapat dikelola dengan baik sehingga tidak menyebabkan polusi air dan merusak lingkungan.

Faktor Yang Mempengaruhi Desain IPAL

Desain Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah

1. Volume Air Limbah

Desain IPAL dipengaruhi oleh volume air limbah yang dihasilkan, sebab volume digunakan sebagai penentuan kapasitas unit-unit pengolahan air limbah. Jika volume air limbah besar, maka kapasitas unit pengolahannya harus dibuat besar untuk dapat menampungnya.

2. Kecepatan Aliran Air Limbah

Kecepatan aliran air limbah sangat mempengaruhi proses sedimentasi. Proses sedimentasi dapat optimal apabila kecepatan aliran air < 20 m/detik.

3. Ketersediaan Lahan dan Ruang

Besarnya lahan atau ruang bagi instalasi pengolahan air limbah ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu volume air limbah dan harus diolah, kadar dan keragaman bahan pencemaran air limbah.

4. Ketersediaan Biaya

Pembangunan konstruksi tambak, operasional, dan perawatan IPAL membutuhkan biaya yang tidak sedikit, di mana besarannya tergantung dari teknologi dan peralatan yang digunakan.

Baca Juga: Ini Warna Air Tambak yang Baik untuk Udang Vaname

Budidaya Udang Vaname Lebih Untung Bersama DELOS

Itu dia pentingnya IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dalam budidaya udang vaname. Dalam setiap budidaya, kadar polutan tergantung pada lama pemeliharaan, padat tebar udang vaname, substrat dalam kolam, dan konstruksi tambak.

Pentingnya IPAL memang menjadi masalah yang serius, terutama untuk tambak udang dengan padat tebar yang tinggi. Namun, tidak semua petambak paham tentang segala hal mengenai IPAL.

Kini, untuk mempermudah budidaya udang vaname yang kamu lakukan, termasuk mengenai IPAL, DELOS menawarkan Farm Management untuk mengelola tambak udang yang kamu miliki. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu sukseskan budidaya udang vanamemu.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan setiap farm owner dan farm personnel untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Tak hanya itu, DELOS juga memiliki program rantai pasok terintegrasi, AquaLinkyang dapat membantumu mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga dan kualitas terbaik.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Sukseskan budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
17Mei
AquacultureTips

5 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Memulai Usaha Tambak Udang

tambak udang
Sumber: Dokumentasi DELOS

Usaha tambak udang merupakan contoh kegiatan ekonomi di bidang akuakultur yang cukup menjanjikan. Biasanya, kegiatan budidaya ini banyak dilakukan di daerah pesisir pantai.

Seiring dengan terus meningkatnya permintaan udang di pasar global, banyak orang mulai tertarik untuk terjun ke dunia ini. Terlebih lagi, memang bisnis tambak udang memiliki hasil yang sangat menggiurkan.

Namun, sebelum memulai bisnis ini, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan agar bisnis kamu tidak merugi. Yuk simak apa saja hal-hal tersebut.

Baca Juga: Masa Panen Udang Vaname beserta Jenis-Jenisnya

1. Pilih Lokasi Tambak yang Sesuai

Pemilihan lokasi tambak menjadi hal pertama yang harus diperhatikan ketika memulai bisnis tambak udang. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan lokasi yang sesuai dan tepat sesuai kriteria. Lokasi tambak yang bagus harus memperhatikan level topografi, kandungan di dalam tanah, dan kecukupan suplai air.

2. Pastikan Memilih Benur yang Unggul

Benur adalah bibit udang. Istilah ini dipakai untuk menyebut anak udang yang sudah memasuki fase post-larva dan siap untuk ditebar ke kolam tambak. Benur yang ideal memiliki dampak yang besar dalam suksesnya budidaya udang.

Oleh karena itu, bagi kamu yang baru akan memulai bisnis tambak udang, pastikan untuk memilih dan mempersiapkan benur terbaik. Kriteria benur yang ideal di antaranya meliputi bebas penyakit dan resisten.

3. Persiapkan Alat-Alat yang Memadai

Saat memulai bisnis tambak udang, kamu tidak hanya memerlukan lahan tambak dan benur saja. Melainkan terdapat sederet alat untuk mendukung keberlangsungan budidayamu. Mulai dari anco, kincir air, pompa, hingga peralatan laboratorium.

Setiap kolam tambak harus memiliki peralatannya masing-masing dan tidak boleh digunakan secara bergantian. Sebab, hal ini untuk menghindarkan dari kerancuan hasil pemeriksaan terhadap kondisi masing-masing kolam tambak.

4. Pastikan Waktu Pemberian Pakan Tepat

Pemberian pakan dalam budidaya udang harus dilakukan dengan tepat dan efisien, baik dari segi waktu maupun jumlahnya. Hal ini karena sebagian besar modal dalam budidaya udang dihabiskan untuk pemberian pakan.

Waktu pemberian pakan dalam bisnis tambak udang biasanya diatur dalam manajemen pakan yang kuantitasnya telah disesuaikan dan dihitung berdasarkan umur udang. Selain itu, area pemberian pakan (feeding area), tingkat pemberian pakan (feeding level), dan frekuensi pemberian pakan (feeding frequency) juga menjadi pertimbangan dalam budidaya.

5. Lakukan Pengamatan Kualitas Air Secara Rutin

Hal yang harus diperhatikan sebelum memulai bisnis tambak udang yang terakhir adalah pengamatan terhadap kualitas air. Dengan melakukan pengamatan kualitas air, setiap farm personnel dapat mengetahui jika terjadi perubahan atau fluktuasi parameter yang mungkin berbahaya terhadap perkembangan udang.

Biasanya, pengamatan kualitas air dilakukan secara fisika, kimia, dan biologi. Pengukuran terhadap parameter fisika dapat langsung dilakukan saat di tambak. Sementara untuk parameter kimia dan biologi harus dilakukan di laboratorium.

Baca Juga: Mengenal Istilah MBW Udang dan Cara Menghitungnya

Tingkatkan Produktivitas Bisnis Tambak Udang Bersama DELOS!

Memulai bisnis tambak udang memang tidak bisa sembarangan dilakukan. Terdapat banyak hal yang harus diperhatikan agar budidaya udang yang kamu lakukan memiliki produktivitas yang tinggi.

Agar tambak udang milikmu lebih produktif, kamu bisa mempercayakan manajemen tambak udang milikmu pada DELOSDengan tim yang terdiri dari top 99 orang terbaik di Indonesia, DELOS siap membantumu melalui Farm Management yang kami miliki.

Terlebih lagi Farm Management DELOS terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan petambak untuk memonitoring tambak udang mereka. Lantas bagaimana jika terdeteksi adanya penyakit? DELOS juga memiliki dedicated scientist yang dapat membantumu untuk mitigasi jika terdeteksi adanya penyakit pada tambak udang milikmu.

Hubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit permasalahan yang ingin kamu diskusikan seputar budidaya udang vaname melalui kontak di website kami www.delosaqua.comBisnis tambak udang dengan hasil terbaik bersama DELOS! DELOS!

Read More
15Mei
AquacultureTips

Tips Manajemen Pakan Udang Vaname, Budidaya Anti Rugi!

vannamei shrimp feed management
Sumber: Dokumentasi DELOS

Pakan dalam budidaya udang vaname menjadi komponen yang sangat penting terhadap pertumbuhan udang. Selain itu, pakan juga mempengaruhi jumlah modal yang dikeluarkan oleh petambak. Tak heran, setiap orang ingin menerapkan manajemen pakan udang vaname yang baik agar tidak merugi.

Selain manajemen pakan, kualitas pakan juga menentukan kualitas udang vaname yang dihasilkan saat panen. Pakan harus mengandung nutrisi yang cukup, mulai dari protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral.

Nah, agar budidaya udang vaname yang kamu lakukan menjadi sukses besar dan berkualitas tinggi, berikut adalah tips manajemen pakan yang harus kamu perhatikan.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok

Why Should Shrimp Farmers Know Effective Feeding Practices?

During shrimp cultivation, feed is the component that consumes the most capital, accounting for around 50-70% of the total capital invested. Therefore, it is important for farmers to practice effective feeding to ensure optimal shrimp growth while also minimizing the budget spent.

Good and effective feeding is tailored to the age and weight of the shrimp to maximize their growth. If farmers make mistakes in this regard, the risk of losses can loom large.

Furthermore, uneaten feed can cause problems in the pond environment, such as the accumulation of organic waste. The side effects of overfeeding include feed being left uneaten by the shrimp and eventually settling at the bottom of the pond. This leftover feed can generate ammonia, nitrite, and nitrate, which are harmful to shrimp survival.

Makanan dan Kebiasaan Makan Udang

Udang merupakan golongan omnivora atau pemakan segala. Saat berada di alam bebas, udang biasanya memakan fitoplankton, copepoda, larva, dan lumut. Sementara jika dibesarkan di tambak, biasanya para petambak memberikan pakan buatan sebagai pakan utama.

Pakan buatan adalah pakan yang sengaja disiapkan untuk udang vaname yang biasanya berupa pellet maupun crumble. Dalam pakan buatan ini terdapat nutrisi-nutrisi penting yang dibutuhkan oleh udang untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Nutrisi yang dibutuhkan udang vaname meliputi protein, lemak, vitamin, asam amino esensial, karbohidrat, dan mineral. Nutrisi ini berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan udang vaname.

Pakan buatan memiliki kriteria khusus, seperti mempunyai nutrisi sesuai kebutuhan udang, pakan mudah dicerna dan diameternya sesuai dengan bukaan mulut udang, dan kandungan nutrisinya mudah diserap oleh tubuh udang.

Baca Juga: How to Cultivate Vannamei Shrimp from Cultivation to Harvest

Tips Manajemen Pakan Udang Vaname yang Menguntungkan

Pemberian pakan untuk budidaya udang vaname menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap petambak. Hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi jenis, frekuensi, ukuran, dan total kebutuhan pakan selama budidaya berlangsung.

Penggunaan pakan yang efisien selama budidaya udang vaname berlangsung menjadi salah satu faktor suksesnya budidaya. Sebab, pakan adalah faktor produksi yang paling mahal. Untuk itu, berikut adalah tips manajemen pakan udang vaname yang bisa kamu jadikan acuan.

1. Tentukan Jumlah Pakan Berdasarkan Umur (DOC) Udang

Penentuan jumlah pakan yang diberikan ke udang vaname harus didasarkan pada umur udang. Misalnya untuk udang dengan DOC di bawah 30 hari, pemberian pakan dapat dilakukan dengan blind feeding, sebab kebutuhan pakan belum dapat dihitung secara akurat.

Sementara itu, ketika DOC udang sudah lebih dari 30 hari, para petambak harus menghitung jumlah pakan yang diberikan secara seksama seduai dengan kebutuhan udang. Biasanya perhitungan didasarkan pada survival rate, rata-rata berat badan udang, dan feeding rate.

2. Frekuensi Pemberian Pakan

Frekuensi pemberian pakan menjadi hal kedua yang harus diperhatikan saat melakukan manajemen pakan udang vaname. Pakan yang dikonsumsi udang secara normal akan diproses selama 3-4 jam setelah dikonsumsi. Ini dapat menjadi patokan yang bisa kamu gunakan dalam menentukan frekensi pemberian pakan setiap harinya.

Selain itu, kondisi oksigen terlarut (DO) di tambak juga dapat menjadi pertimbangan lain. Sebab, DO berpengaruh terhadap proses metabolisme udang vaname. Oleh karena itu, pastikan pemberian pakan dilakukan ketika DO air tambak dalam kondisi yang bagus.

3. Pastikan Cara Pemberian Pakan Dilakukan dengan Benar

Pemberian pakan buatan untuk udang vaname biasanya sudah dilakukan sejak benur mulai ditebar hingga masa panen. Namun, jenis-jenis pakan yang diberikan dibedakan berdasarkan umur (DOC) udang. Selain itu, jumlah pakan juga harus diperhatikan dengan cermat agar udang tidak kekurangan maupun kelebihan pakan.

Cara pemberian pakan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penebaran langsung di sekeliling area tambak, dan pemberian pakan yang diletakkan di dalam anco pakan.

Saat masih berada di tahap awal budidaya, pemberian pakan berupa crumble harus dicampur dengan air agar pemberian pakan merata, cepat tenggelam, dan tidak berhamburan tertiup angin. Selanjutnya, pemberian pakan dapat ditebar langsung di sekeliling tambak atau menggunakan anco.

Baca Juga: Efisiensi FCR Udang Vaname untuk Sukseskan Budidaya

Dapatkan Pakan Udang Vaname Terbaik di DELOS AquaLink!

Manajemen pakan yang baik menjadi kunci keberhasilan dari budidaya udang vaname. Kandungan nutrisi dan jenis pakan sangat mempengaruhi tumbuh kembang dari udang dengan nama latin Litopanaeus vannamei ini. Selain itu, jenis pakan dan kandungan nutrisi di dalamnya juga harus disesuaikan dengan usia udang.

Jika kamu ingin mendapatkan pakan udang vaname yang baik dan berkualitas, DELOS memiliki Suppy Chain Integration program yang dapat membantu memenuhi kebutuhan untuk budidaya tambak udangmu. Mulai dari kebutuhan pakan, obat-obatan, logistik, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration yaitu AquaLink yang menghubungkan partner kami dengan pemasok dan pembeli untuk mendapatkan produk-produk dengan kualitas dan harga terbaik.

Untuk tergabung dalam program ini, kamu bisa menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mari mulai berbisnis di bidang akuakultur bersama DELOS!

Read More
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • …
  • 16
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top