logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Author: Sukma Dewi Fortuna
Home Sukma Dewi Fortuna Page 5
09Mar
Fun Read

7 Aneka Masakan Udang Khas Nusantara yang Lezat dan Praktis

Masakan udang khas Nusantara memiliki cita rasanya tersendiri dari masing-masing daerah asalnya. Sebab, setiap daerah memiliki bumbu dan rempah andalannya yang membuat olahan udang vaname menjadi lezat.

Cita rasa daging udang yang agak manis dan gurih menjadikannya sebagai seafood yang banyak disukai masyarakat. Tak terkecuali di berbagai daerah di Indonesia. Udang juga cukup mudah dimasak. Mulai dari dengan cara ripanggang, direbus, digoreng, hingga dibakar.

Nah, bagi Anda yang ingin mencoba memasak masakan udang khas nusantara, berikut adalah resepnya. Baca sampai habis!

Baca Juga: Fungsi Anco Tambak Udang dan Cara Menggunakannya

Aneka Masakan Udang Khas Nusantara

1. Udang Saus Padang

Indonesian Shrimp Dishes
Shrimp with Padang Sauce

Siapa yang tidak mengenal udang saus padang? Seperti namanya, masakan udang yang satu ini berasal dari Kota Padang, Sumatera Barat. Udang saus Padang adalah udang yang dimasak dengan saus Padang yang memiliki cita rasa yang gurih dan manis. Masakan ini banyak ditemui di restoran seafood.

Bahan-bahan:

  • 500 gram udang berukuran sedang
  • 2 sdm air jeruk nipis
  • 2 sdm saus cabe
  • 1 sdt cuka masak
  • 150 ml air
  • 1 sdt tepung kanji, larutkan dengan sedikit air
  • 8 buat cabe keriting
  • 5 buah cabe rawit merah
  • 3 butir bawang merah
  • 2 siung bawang putih
  • 2 siung bawang putih
  • ½ cm jahe
  • 1 sdt gula pasir
  • 1 sdt garam

Cara Memasak:

  1. Kupas udang, buang kepalanya, dan bersihkan dengan cermat.
  2. Peras jeruk nipis dan balurkan airnya ke seluruh permukaan udang, pastikan merata.
  3. Panaskan minyak dalam wajan, goreng udang sebentar hingga berubah warna, kemudian angkat dan tiriskan.
  4. Haluskan semua bumbu dengan menggunakan alat penggiling.
  5. Panaskan 2 sendok makan minyak, tumis bumbu halus hingga harum dan matang.
  6. Tambahkan saus cabe, saus tomat, cuka, dan air ke dalam tumisan bumbu, lalu biarkan mendidih.
  7. Setelah itu, masukkan udang yang telah digoreng ke dalam wajan, aduk sebentar.
  8. Tuangkan larutan kanji ke dalam tumisan, aduk hingga mengental, kemudian angkat dari api.
  9. Udang saus Padang ala seafood siap disajikan dan dinikmati.

Baca Juga: Memahami Istilah "Anti-Dumping" dalam Ekspor Udang

2. Udang Garo Rica-Rica Khas Manado

Indonesian shrimp recipes
Manado Spicy Garo Rica-Rica Shrimp

Udang garo rica merupakan masakan udang khas dari Manado, dikenal dengan citarasa pedasnya yang khas. Menggunakan bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabe merah besar, cabe rawit, tomat, sereh, jahe, gula pasir, dan garam, hidangan ini menghadirkan sensasi pedas yang memikat. Udang yang digunakan adalah udang windu berukuran besar. Anda dapat menemukan udang garo rica di restoran khas Manado atau restoran seafood.

Bahan-bahan:

  • 300 gram udang
  • 1 buah jeruk nipis
  • 2 lembar daun jeruk
  • 1 genggam daun kemangi
  • 1 batang daun bawang
  • 1 sendok teh kaldu jamur
  • Garam secukupnya
  • 100 ml air
  • 15 buah cabai keriting merah
  • 3 buah cabai rawit atau sesuai selera
  • 6 siung bawang merah
  • 4 siung bawang putih
  • 1 buah tomat
  • 2 ruas jari jahe
  • 1 batang daun bawang

Cara Memasak:

  1. Potong kepala udang dan ekornya hingga bersih. Kemudian kupas kulit dan buang kotorannya.
  2. Baluri udang dengan perasan jeruk nipis dan satu sendok teh garam.
  3. Diamkan selama 10 menit hingga bumbu marinasi meresap.
  4. Haluskan bumbu rica-rica seperti cabai keriting, cabai rait, bawang merah, bawang putih, dan tomat dengan tekstur akhir sedikit kasar.
  5. Geprek serai dan jahe hingga gepeng.
  6. Masukkan bumbu rica-rica dan tumis dengan sedikit minyak. Masukkan lengkuas, jahe, dan daun jeruk nipis. Aduk hingga tercium bau wangi.
  7. Masukkan kaldu jamur dan 1 sendok teh garam. Aduk hingga tercampur rata.
  8. Masukkan udang dan aduk hingga udang berubah warna menjadi oren.
  9. Jangan lupa koreksi rasa.
  10. Jika bumbu sudah pas dan udang matang sempurna, tambahkan daun bawang dan daun kemangi. Aduk kembali hingga layu dan masakan udang siap disajikan.

3. Udang Gulai (Peulemak Udeung) dari Aceh

resep masakan udang khas nusantara
Acehnese Shrimp Curry

Udang gulai adalah hidangan yang menarik untuk dinikmati bersama nasi putih hangat karena memiliki tampilan yang memikat. Dibuat dengan menggunakan udang windu berukuran sedang, hidangan ini dibumbui dengan beragam rempah seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, ketumbar, jintan, cabai merah, gula pasir, garam, cabai hijau, santan kental, jahe, dan sereh. Citarasa yang dihasilkan pun creamy dan gurih berkat kehadiran santan dalam masakannya.

Bahan-bahan:

  • 500 gram udang, bersihkan dan buang kepalanya
  • 1 buah jeruk nipis
  • 1 batang daun bawang
  • 1 cm jahe
  • 6 buah cabai hijau besar
  • 350 ml santan kental
  • 750 santan sedang
  • 75 gram kentang, poting dadu
  • 3 butir bawang merah
  • 3 butir bawang merah
  • 2 sdt garam
  • 1 sdt gula pasir
  • 5 cm kunyit, bakar
  • ¼ sdt ketumbar, sangrai
  • ¼ sdt jintan
  • 8 buah cabai merah

Cara Memasak:

  1. Lumuri udang dengan jeruk nipis, kemudian diamkan selama 15 menit.
  2. Panaskan minyak, tumis bumbu yang dihaluskan dengan serai dan jahe sampai harum.
  3. Masukkan udang, aduk sampai berubah warna.
  4. Tuang santan kental, aduk terus sampai mendidih.
  5. Masukkan kentang, lalu tuang santan sedang.
  6. Aduk-aduk supaya santan tidak pecah sampai kentang setengah matang.
  7. Beri irisan cabai hijau, masak sampai kuah agak mengental dan matang.
  8. Udang gulai khas Aceh siap untuk disajikan.

Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Udang Segar dan Tips Memilihnya!

4. Gimbal Udang Khas Semarang

resep masakan udang khas indonesia
Semarang’s Gimbal Shrimp

Rempeyek udang, atau dikenal juga sebagai gimbal udang, adalah makanan khas dari Semarang. Bahan utamanya adalah udang yang dilapisi dengan campuran tepung terigu, tepung beras, daun jeruk, santan, bawang putih, kemiri, ketumbar, kencur, garam, merica, air, dan telur. Biasanya, rempeyek udang ini disajikan sebagai pelengkap hidangan nasi pecel atau soto.

Bahan-bahan:

  • 250 gram udang ukuran sedang, cuci dan tiriskan
  • 2 butir telur ayam
  • 100 gram tepung terigu
  • 25 gram tepung beras
  • 300 ml santan
  • Minyak goreng secukupnya
  • 1 sdm bawang putih iris
  • 1 sdt ketumbar
  • 1 sdt garam

Cara Memasak:

  1. Siapkan baskom. Campur udang, telur, dan bumbu. Kemudian aduk rata
  2. Masukkan tepung terigu, tepung beras, dan santan. Aduk rata.
  3. Panaskan minyak di wajan. Siram dengan minyak panas agar mudah lepas.
  4. Goreng hingga matang dan berwarna kuning kecokelatan.
  5. Kemudian angkat dan tiriskan.

5. Udang Sambal Belacan dari Belitung

indonesian shrimp recipes
Belitung Shrimp’s Sambal Balacan

Udang sambal balacan, hidangan asli dari Belitung, menggabungkan udang dengan bumbu balacan yang kaya rasa. Bumbu ini terdiri dari bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai merah, terasi, gula, tomat, lengkuas, daun salam, dan garam. Citrasa hidangannya adalah pedas gurih dengan sentuhan manis yang menyelip.

Bahan-bahan:

  • 10 ekor udang, bersihkan dan buang kepalanya.
  • 5 buah cabai merah
  • 5 buah cabai rawit
  • 1 buah tomat merah ukuran kecil
  • 1 buah bawang bombay
  • 2 siung bawang putih
  • 1 sdt belacan atau terasi
  • 1 sdt garam
  • 1 sdm gula merah

Cara Memasak:

  1. Tumis sebentar udang hingga berubah, angkat.
  2. Haluskan bumbu sambak, tumis menggunakan sisa minyak untuk
  3.  menggoreng udang. Masak hingga matang.
  4. Masukkan udang dan aduk rata.
  5. Jika sudah matang, angkat dan kemudian sajikan.

6. Ampal Udang dari Banjarmasin

indonesian shrimp dishes
Banjarmasin’s Ampal Shrimp

Ampal shrimp, also known as ampal undang in Banjarmasin, is one of the region’s specialties that is delicious. Although simple, this dish uses shrimp and grated coconut as its main ingredients, suitable to be served as a side dish with warm white rice at home.

Bahan-bahan:

  • 250 gram udang
  • Minyak goreng secukupnya
  • 50 gram kelapa serut
  • 2 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis
  • 6 siung bawang merah
  • 3 butir bawang merah
  • ¼ sendok teh garam
  • ¼ sendok teh ketumbar
  • 1/4 sdt merica bubuk
  • ¼ sendok teh kaldu ayam
  • 1 ruas jahe
  • 1 ruas kunyit

Cara Memasak:

  1. Kupas udang dan buang bagian kepala, kulit, dan ekornya.
  2. Haluskan bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica bubuk, kunyit, jahe, kaldu bubuk, dan garam.
  3. Haluskan udang bersama bumbu dan aduk hingga tercampur rata.
  4. Masukkan kelapa parut, irisan daun jeruk, aduk rata.
  5. Bentuk adonan menjadi bulat pipih, sesuaikan ukuran dengan selera Anda.
  6. Goreng adonan dengan api kecil hingga matang. Sesekali balik adonan agar matang sempurna.
  7. Angkat saat ampal berwarna kuning kecokelatan. Sajikan di atas piring.

7. Udang Pindang Khas Palembang

indonesian shrimp dishes recipes
Palembang’s Pindang Shrimp

Udang pindang merupakan masakan udang khas Palembang yang bisa Anda masak di rumah. Resep ini menggunakan nanas agar pindang terasa segar dan gurih. Sementara tingkat kepedasannya dapat Anda sesuaikan sendiri. Berikut adalah resep selengkapnya!

Bahan-bahan:

  • 500 gram udang
  • ¼ buah nanas
  • 10 rawit merah
  • 1 ikat kemangi
  • 2 lembar daun salam
  • 2 batang serai
  • 1 sdm saus tiram
  • Garam dan gula secukupnya
  • 4 siung bawang putih
  • 4 siung bawang putih
  • 12 butir bawang merah
  • 12 cabe keriting
  • 1 ruas lengkuas
  • 1 ruas kunyit
  • 2 batang daun bawang
  • 1 buah tomat

Cara Memasak:

  1. Bersihkan udang, beri air jeruk nipis. Biarkan 15 menit kemudian bilas dengan air bersih.
  2. Iris cabe merah keriting, lengkuas, kunyit, daun bawang, dan tomat.
  3. Haluskan bawang merah dan putih. Tambahkan terasi.
  4. Didihkan air. Masukkan bumbu halus, serai, daun salam, dan bumbu yang telah diiris. Masak hingga matang agar tidak langu.
  5. Masukkan nanas dan udang. Beri garam, gula, air asam, dan saus tiram. Masak hingga matang.
  6. Masukkan tomat, cabai rawit, dan daun bawang. Sebelum diangkat, masukkan daun kemangi.
  7. Pindang siap disantap.

Baca Juga: Types of Bacterial Diseases in Shrimp

Dukung Peningkatan Produksi Udang Vaname Bersama DELOS!

Masakan udang khas Nusantara memiliki cita rasanya tersendiri dari masing-masing daerah asalnya. Setiap daerah memiliki bumbu khasnya tersendiri yang menjadikan rasa udang lebih beraneka. Jadi, resep udang mana yang akan ada coba masak di rumah?

Mari kita dukung peningkatan produksi udang Indonesia di tahun 2024 bersama DELOS. DELOS bersama petambak berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan praktik udang yang berkelanjutan.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia. Kunjungi www.delosaqua.com atau hubungi contact@delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
06Mar
AquacultureTips

5 Hal Penting dalam Budidaya Udang Vaname yang Harus Diketahui

important aspects in vannamei shrimp farming
Hal-Hal Penting dalam Budidaya Udang Vaname

Sebelum melakukan budidaya, petambak harus mengetahui hal penting dalam budidaya udang vaname. Hal ini bertujuan agar budidaya yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan panen yang sesuai harapan. Mengingat udang menjadi salah satu komoditas penting dalam industri perikanan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menetapkan target ambisius terkait produksi udang vaname, yaitu mencapai 2 juta ton di tahun 2024. Untuk mencapainya, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan para petambak. Berikut adalah poin-poin penting yang harus diperhatikan dalam budidaya udang vaname:

Baca Juga: Penggunaan Kapur Dolomit dalam Budidaya Udang: Manfaat dan Implementasinya

Hal-Hal Penting dalam Budidaya Udang Vaname

1. Availability of Water Source

Salah satu aspek krusial dalam budidaya udang vaname adalah keberadaan sumber air yang baik. Udang Vaname membutuhkan kualitas air yang baik untuk pertumbuhan yang optimal. Pastikan air tambak bersih dari kontaminan seperti limbah industri, limbah pertanian, patogen, hingga hama carrier yang dapat merusak kesehatan udang.

Selain itu, penting bagi para petambak untuk melakukan pemantauan secara rutin terhadap parameter-parameter kualitas air setiap harinya. Kondisi parameter kualitas air yang optimal dapat membuat udang tumbuh dengan optimal.

2. Jenis Tambak

Ketika merencanakan pembuatan tambak udang, penting untuk mempertimbangkan jenis tambak yang sesuai dengan anggaran dan tujuan proyek. Ada empat jenis tambak yang berbeda dalam hal teknologi, yaitu tambak ekstensif (tradisional), semi intensif, intensif, dan super intensif.

Tambak ekstensif dikenal dengan padat tebar yang rendah, sehingga memiliki produktivitas yang cenderung rendah juga. Namun, perawatannya lebih mudah dibandingkan dengan jenis tambak lainnya, sehingga risiko penyakit pada udang juga lebih rendah. Biasanya, padat tebar tambak ekstensif adalah <50 udang/m2.

Sementara itu, tambak semi intensif memiliki padat tebar yang lebih tinggi dari tambak ekstensif, namun tidak terlalu padat atau kurang lebih <100 udang/m2.

Tambak intensif umumnya menggunakan kolam tanah langsung, namun dapat dilengkapi dengan lapisan untuk mengurangi erosi tanah. Kolam tambak intensif juga dibuat dengan kedalaman lebih dari 1 meter agar udang dapat bergerak bebas. Padat tebar pada tambak intensif adalah >100 udang/m2.

Sementara tambak super intensif memiliki padat tebar lebih tinggi, yaitu >200 udang/m2. Namun tambak jenis ini memerlukan biaya yang cukup mahal karena kebutuhan akan oksigen yang lebih tinggi sehingga memerlukan banyak alat suplai oksigen. Kedalaman tambak intensif juga harus ditingkatkan menjadi sekitar 2,6 meter agar udang tidak terlalu sesak.

Baca Juga: Tantangan Usaha Budidaya Udang Vaname

3. Pemilihan Benur

Pemilihan benur menjadi hal penting dalam budidaya udang vaname yang harus diperhatikan selanjutnya. Benur yang akan ditebar harus dalam keadaan sehat dan bebas dari penyakit. Untuk itu, benur harus melewati serangkaian tes untuk memastikan hal tersebut.

Sebelum ditebarkan, benur juga harus dalam kondisi bebas stres setelah proses pengiriman. Saat pengiriman, benur akan dianestesi dan perlu dipulihkan sebelum ditebarkan. Proses pemulihan dapat dilakukan dengan memutar-mutar kantong benur. Benur yang dalam kondisi baik akan melawan arus, sementara benur yang mengikuti arus menandakan keadaan stres. Benur yang stres tidak boleh langsung ditebarkan untuk mengurangi tingkat kematian.

Proses pengiriman benur dari hatchery ke tambak merupakan tantangan tersendiri. Benur harus memiliki suplai oksigen yang cukup selama perjalanan agar tetap hidup dan mengurangi stres akibat pengiriman.

4. Pemilihan Pakan

Memilih pakan dengan nutrisi yang sesuai merupakan hal penting dalam budidaya udang vaname yang harus diperhatikan oleh semua petambak. Berbagai jenis pakan tersedia untuk budidaya udang vaname, mulai dari pakan alami hingga pakan buatan.

Pastikan pakan yang Anda pilih memiliki kandungan nutrisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan udang pada setiap tahap pertumbuhan. Selain itu, jumlah pemberian pakan dan frekuensi pemberian juga harus diatur dengan baik untuk menghindari overfeeding atau underfeeding.

5. Manajemen Pengelolaan Tambak Selama Budidaya

Manajemen pengelolaan tambak yang baik sangat penting untuk mencapai hasil panen yang optimal. Hal ini meliputi pemantauan secara rutin terhadap kondisi lingkungan tambak, pengendalian penyakit dan predator, manajemen pemberian pakan, serta pemeliharaan infrastruktur tambak. Selain itu, rencana manajemen risiko juga perlu disusun untuk mengantisipasi kemungkinan masalah yang dapat muncul selama budidaya udang.

Baca Juga: Udang Laut atau Udang Tambak? Ini Pertimbangannya!

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Mengetahui hal penting dalam budidaya udang menjadi krusial bagi petambak sebelum melakukan budidaya. Hal ini dilakukan agar budidaya udang yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil panen yang optimal.

Namun, tak perlu khawatir karena DELOS di sini untukmu! DELOS adalah perusahaan aqua-tech yang berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang.

Kami menggunakan pendekatan masalah sosial, lingkungan, infrastruktur, dan peraturan di lokasi tambak yang ditentukan. Selain itu Farm Management yang kami miliki juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkanmu untuk memonitoring kondisi tambak setiap harinya.

DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration untuk membantu partner kami mendapatkan produk-produk dan harga terbaik untuk budidaya udang yang mereka lakukan.

So, contact DELOS at contact@delosaqua.com or submit your inquiries through the contact form on our website www.delosaqua.com. Let’s start Vannamei shrimp farming with DELOS!

Read More
04Mar
Tips

10 Ciri-Ciri Udang Segar dan Tips Memilihnya!

Ciri-ciri udang segar penting untuk Anda ketahui sebelum memutuskan untuk membelinya. Udang adalah makanan laut yang lezat dan sehat untuk dinikmati semua orang di dunia, tetapi memastikan kesegaran udang yang dikonsumsi penting untuk dilakukan.

Saat memberli udang, ada beberapa hal yang eprlu diperhatikan untuk mengetahui apakah udang tersebut masih segar atau tidak. Warna, tekstur, bau, dan kondisi fisik udang menjadi indikator utama yang perlu diperhatikan.

Dengan memahami ciri-ciri udang segar, Anda dapat mengambil keputusan yang tepat saat membelinya. Hal ini untuk memastikan Anda mendapatkan udang dengan kualitas terbaik sekaligus memastikannya sehat dan aman.

Lantas, bagaimana ciri-ciri udang segar yang harus Anda ketahui sebelum membelinya? Baca selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Stres pada Udang Vaname

Ciri-Ciri Udang Segar

1. Warna Cerah

Ciri-ciri udang segar yang pertama dan paling penting adalah kecerahan warna tubuh udang. Hal ini karena warna udang berhubungan langsung dengan kesegarannya. Udang yang segar biasanya memiliki warna merah muda bening atau keabu-abuan.

2. Bertekstur Keras

Tekstur keras dan agak kenyal saat disentuh menjadi ciri lain udang segar yang dapat Anda jadikan patokan. Tekstur udang segar harus keras dan tidak berlendir. Jika udang berlendir atau lembek, bisa jadi udang tersebut sudah tidak segar atau mungkin sudah membusuk.

3. Bau Ringan

Ciri-ciri udang segar selanjutnya adalah memiliki bau amis yang ringan. Jika udang memiliki bau amis yang kuat, ini merupakan indikasi bahwa udang tersebut tidak segar. Jadi pastikan bau amis udang yang anda pilih tidak terlalu menyengat.

4. Mata Jernih

Udang segar memiliki mata yang jernih dan cerah, tanpa kekeruhan atau perubahan warna. Mata udang adalah indikator yang baik tentang kesegarannya karena cenderung keruh jika udang didiamkan terlalu lama setelah dipanen. Jika mata udang keruh atau rusak, hal ini dapat mengindikasikan udang sudah tidak segar lagi.

5. Cangkang Utuh

Ciri-ciri udang segar selanjutnya yaitu memiliki cangkang yang utuh dan tidak menunjukkan tanda-tanda retak atau rusak. Udang yang yang baru saja ditangkap memiliki cangkang yang mengkilat dan halus. Jika kulit udang retak atau rusak, berarti udang sudah tidak segar.

6. Ekor Kencang

Ekor udang yang kencang dan melengkung rapat, menandakan kesegarannya. Jika Anda mendapatkan udang dengan ekor yang sudah mengendur, bisa jadi udang tersebut sudah tidak lagi segar. Oleh karena itu, perhatikan ekor udang juga sebelum membelinya.

7. Tidak Ada Bintik Hitam

Udang segar seharusnya tidak memiliki bintik hitam di badannya. Bintik hitam ini mengindikasikan pembusukan. Jika Anda menemui udang di pasar maupun swalayan yang memiliki bintik hitam di badan, berarti udang tersebut sudah tidak segar dan sudah terpapar bakteri.

8. Tidak Menguning

Udang yang segar cenderung berwarna abu-abu transparan. Jika Anda menemui udang dengan tubuh yang menguning, hal tersebut menunjukkan ciri-ciri udang sudah tidak segar dan mengindikasikan pembusukan.

9. Tidak Berbau Amonia

Udang segar seharusnya tidak berbau amonia. Bau amonia ini mengindikasikan bahwa udang sudah tidak segar lagi dan mulai membusuk. Jadi, pastikan Anda memperhatikan bagaimana bau udang sebelum membelinya.

10. Disimpan di Tempat yang Tepat

Ciri-ciri udang segar yang terakhir adalah disimpan di tempat yang tepat, yaitu di lemari es pada suhu 0°C hingga 4°C untuk menjaga kesegaran dan kualitasnya. Menyimpan udang pada suhu yang tepat dapat mencegah pertumbuhan bakteri serta menjaga tekstur dan rasanya.

Baca Juga: Ini Perbedaan Udang Jantan dan Betina

Characteristics of Stale Shrimp

Selain dari segi rasa, udang yang tidak segar juga dapat menimbulkan efek negatif bagi tubuh ketika dikonsumsi. Berikut adalah penjelasan ciri-ciri udang yang tidak segar selengkapnya!

1. Memiliki Bau yang Tidak Sedap

Ciri-ciri udang yang tidak segar yang pertama adalah munculnya bau tidak sedap pada udang. Bau ini biasanya disebabkan oleh pertumbuhan bakteri atau kerusakan pada jaringan tubuh udang.

2. Warna Udang Berubah

Udang segar memiliki warna yang cerah dan transparan. Jika udang sudah mulai berubah warna menjadi keruh, kekuningan, atau bahkan keabu-abuan, ini bisa menjadi ciri udang sudah tidak segar lagi.

3. Udang Bertekstur Lembek

Ketika udang sudah tidak segar lagi, tekstur udang juga akan berubah. Biasanya udang yang sudah tidak segar akan terasa lunak, lembut, dan licin permukaannya. Hal ini disebabkan adanya kerusakan sel atau perubahan fisik akibat pembusukan pada udang.

4. Kulit Udang Bendir

Kulit udang yang berlendir dapat mengindikasikan udang sudah tidak segar lagi. Lendir ini terbentuk akibat pertumbuhan bakteri atau jamur pada permukaan kulit udang yang sudah mulai membusuk.

5. Muncul Bintik Hitam

Munculnya bintik hitam pada kulit udang menjadi ciri-ciri udang tidak segar yang selanjutnya. Bintik hitam ini disebabkan oleh adanya bakteri yang sudah memasuki tubuh udang yang mengakibatkan udang membusuk dan juga mengindikasikan penyimpanan yang kurang baik.

Baca Juga: TIni 11 Ciri-Ciri Udang Sehat dan Sakit

Tips Memilih Udang yang Segar

Untuk memastikan Anda memilih udang yang segar saat berbelanja, Anda dapat mengikuti tipsnya berikut ini:

1. Periksa Warna dan Aroma Udang

Saat memilih udang segar, perhatikan warna dan aromanya. Udang yang segar biasanya memiliki warna yang cerah. Warna yang kusam atau pucat bisa menjadi tanda bahwa udang tersebut tidak segar. Selain itu, aroma udang yang segar adalah aroma laut yang segar dan khas. Hindari udang yang mengeluarkan aroma tidak sedap atau amis, karena bisa menjadi indikasi bahwa udang tersebut sudah lama disimpan atau tercemar oleh bakteri.

2. Cermati Tekstur Udang

Salah satu cara untuk mengecek kesegaran udang adalah dengan memegang atau menekannya secara langsung. Sentuhan pada udang yang segar akan terasa padat dan sedikit kenyal. Ketika ditekan, udang segar cenderung mempertahankan bentuknya dan tidak mudah hancur. Namun, udang yang sudah tidak segar akan terasa lembek dan mengeluarkan air saat ditekan. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa udang tersebut tidak dalam kondisi terbaik.

3. Perhatikan Kelekatan Tubuh

Ketika Anda memilih udang, perhatikan juga kelekatan kulitnya pada tubuhnya. Pada udang yang segar, kulitnya biasanya melekat erat pada dagingnya dan berwarna transparan atau jernih. Hindari udang yang memiliki kulit yang lepas atau terkelupas, karena bisa menandakan bahwa udang tersebut tidak segar atau mungkin telah mengalami kerusakan. Selain itu, pastikan bahwa kepala udang masih terhubung dengan badannya, karena ini juga merupakan indikator segar tidaknya udang.

Pilih DELOS Untuk Manajemen Tambak Udangmu!

Dengan mengetahui ciri-ciri udang segar, Anda bisa yakin bahwa udang yang Anda konsumsi aman dan berkualitas tinggi. Saat membeli udang, pastikan untuk mencari 10 karakteristik di atas untuk memastikan Anda mendapatkan udang segar dan kualitas terbaik.

DELOS adalah pilihan yang tepat untuk Anda yang memiliki tambak udang vaname dan ingin mengeksplor industri akuakultur. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda meningkatkan produktivitas tambak udang Anda.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan Anda untuk memantau kondisi udang di tambak hanya melalui gadget setiap harinya.

Untuk bergabung dengan DELOS, Anda dapat menghubungi contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Pilih DELOS untuk manajemen tambak udangmu!

Read More
01Mar
Kualitas Air

Penggunaan Kapur Dolomit dalam Budidaya Udang: Manfaat dan Implementasinya

kapur dolomit
Sumber: Dokumentasi DELOS

Budidaya udang telah menjadi industri yang semakin penting dalam sektor akuakultur. Untuk mencapai hasil yang optimal, faktor lingkungan yang memengaruhi kesejahteraan udang harus dikelola dengan hati-hati. Pemberian kapur dolomit menjadi salah satu perlakuan umum yang dilakukan untuk mendukung produktivitas tambak.

Kapur dolomit menjadi salah satu aspek penting dari budidaya udang adalah menjaga kualitas air dan pH yang tepat. Berbagai jenis kapur, termasuk kapur dolomit, memainkan peran penting dalam hal ini. Mari kita telusuri lebih lanjut!

Apa Itu Kapur Dolomit?

Dikenal juga sebagai kalsium magnesium karbonat atau CaMg(CO3)2, dolomit memiliki perbedaan yang signifikan dengan kapur pertanian. Dolomit merupakan unsur murni yang kaya akan kalsium dan magnesium, sementara kapur pertanian hanya mengandung kalsium yang berguna untuk menangani keasaman tanah. Kehadiran dolomit sangat penting untuk kesuksesan dalam budidaya, terutama dalam budidaya udang.

Dolomit diproduksi melalui proses yang dikenal sebagai dolomitisasi, yang memiliki komposisi serupa dengan batu kapur atau kalsit. Penggunaan kapur dalam budidaya udang juga membantu menyelesaikan masalah terkait alkalinitas, stabilitas pH, dan penguraian bahan organik dalam media budidaya.

Kapur dolomit memiliki kandungan magnesium dan kalsium yang tinggi, yang dapat mengatasi berbagai masalah termasuk keasaman tanah, racun tanah, porositas tanah, dan ketersediaan unsur hara. Sementara itu, kapur pertanian hanya memiliki kalsium yang digunakan untuk menangani keasaman tanah.

Baca Juga: Pentingnya Mineral dalam Budidaya Udang Vaname

Manfaat Kapur Dolomit pada Tambak Udang

Derajat keasaman, atau pH, memegang peranan penting dalam stabilitas fisiologi dan metabolisme udang. Kisaran pH yang disarankan untuk air dalam budidaya udang adalah antara 7,8 hingga 8,5. Untuk itu, petambak harus terus menjaga kisaran pH air tambak udang tetap dalam kondisi yang optimal. Salah satunya adalah dengan menambahkan kapur dolomit ketika diperlukan.

Kapur dolomit memiliki fungsi utama dalam meningkatkan pH baik dalam air maupun tanah. Cara kerja kapur adalah dengan mengikat ion hidrogen (H), sehingga mengurangi tingkat keasaman dalam air dan tanah. Kapur dapat diberikan langsung ke air, ditaburkan ke tanah, atau dicampurkan ke dalam pakan udang. Berikut selengkapnya:

1. Meningkatkan Alkalinitas

Manfaat kapur dolomit untuk tambak udang yang pertama adalah meningkatkan alkalinitas tambak yang berada di bawah ambang batas optimal. Alkalinitas air tambak sebaiknya berkisar antara 130-180 ppm karena memiliki pengaruh signifikan terhadap stabilitas pH.

Kenaikan alkalinitas berdampak pada kontrol pH dan konsentrasi kalsium. Alkalinitas yang mencukupi mampu menjaga fluktuasi pH antara pagi dan sore hari dalam kisaran 0,2 hingga 0,5. Perubahan pH sebaiknya tidak melebihi 0,5. Perubahan yang terlalu drastis dapat mengakibatkan udang mengalami stres dan berhenti makan.

2. pH Stabilization of Water

Satu aspek krusial dalam budidaya udang adalah menjaga pH air yang tepat. Perubahan pH yang signifikan dapat mengganggu keseimbangan biologis dalam lingkungan akuatik dan berdampak negatif pada kesehatan udang. Kapur dolomit dapat digunakan untuk mengatasi fluktuasi pH dengan bertindak sebagai penyangga pH. Ia mampu mengikat asam yang ada dalam air dan mencegah penurunan pH yang tajam.

3. Providing Calcium and Magnesium

Kapur dolomit memberikan sumber kalsium dan magnesium yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan udang. Kalsium adalah unsur esensial dalam pembentukan kulit dan cangkang yang kuat, sementara magnesium diperlukan dalam berbagai proses biokimia dalam tubuh udang.

4. Mempercepat Proses Molting

Memberikan perlakuan kapur akan menyediakan sumber kalsium yang diperlukan oleh udang selama proses molting. Semakin sering udang mengalami molting, semakin cepat pertumbuhannya. Untuk mendukung hal ini, kecukupan mineral, terutama kalsium, sangat penting. Kalsium berperan dalam pembentukan dan pengerasan kulit udang yang baru.

Pemberian kapur dapat dilakukan dengan menyebarkannya langsung ke dalam air atau mencampurnya ke dalam pakan. Jika ditambahkan ke dalam pakan, kapur akan meningkatkan kandungan mineral dalam pakan sebagai sumber kalsium untuk memfasilitasi proses molting udang. Pengaturan rasio kalsium terhadap fosfor (Ca/P) dalam pakan juga berkontribusi pada kesehatan kulit udang dan efisiensi pakan.

5. Meningkatkan Kualitas Air

Pemberian kapur dolomit dalam kolam budidaya udang dapat membantu mengendalikan kadar logam berat dan toksin yang ada dalam air. Hal ini membantu menjaga kualitas air yang optimal, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan dan kesehatan udang.

6. Mempercepat Proses Penguraian Bahan Organik

Manfaat kapur dolomit untuk tamabak udang yang utama adalah mempercepat proses penguraian bahan organik, terutama bagi tambak yang memiliki tanah bersifat cenderung asam. Keasaman tanah mengganggu siklus nutrisi yang vital.

Di tambak udang, tanah seringkali mengalami peningkatan tingkat keasaman karena penumpukan bahan organik dari sisa pakan dan limbah metabolisme udang (feses). Hal ini dapat mengakibatkan penurunan produktivitas budidaya dan degradasi kualitas lingkungan sekitar. Proses penguraian bahan organik juga menjadi tidak optimal.

Pemberian kapur juga menjadi solusi bagi tambak dengan air yang terlalu keruh, ditandai dengan rendahnya kejernihan air yang merupakan indikasi pertumbuhan alga yang berlebihan (blooming algae). Kapur membantu meningkatkan penetrasi cahaya matahari ke dalam air, sehingga meningkatkan kejernihan air. Kapur berperan dalam mengikat fosfat dari air, terutama melalui kalsiumnya, yang membatasi proses fotosintesis fitoplankton. Dampaknya, pH air meningkat dan konsentrasi karbon dioksida menurun.

7. Mengontrol Alga

Alga yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan kualitas air dan mengganggu kesejahteraan udang. Kapur dolomit dapat membantu mengendalikan pertumbuhan alga berlebih dengan mengurangi ketersediaan nutrien yang diperlukan oleh alga.

Baca Juga: Mengenal Sampling dalam Budidaya Udang Beserta Manfaatnya

Implementasi dalam Budidaya Udang

Penggunaan kapur dolomit dalam budidaya udang sebaiknya didasarkan pada analisis kualitas air yang teratur. Jumlah kapur dolomit yang dibutuhkan akan bervariasi tergantung pada kondisi air, ukuran kolam, dan spesies udang yang dibudidayakan. Penting untuk bekerja sama dengan ahli atau konsultan akuakultur dalam menentukan dosis yang tepat.

Selain itu, penggunaan kapur dolomit sebaiknya diintegrasikan dengan praktik budidaya yang berkelanjutan. Upaya seperti manajemen pakan yang baik, pemantauan parameter air secara berkala, dan pengelolaan limbah yang tepat akan mendukung efektivitas penggunaan kapur dolomit dalam menjaga lingkungan budidaya yang sehat.

Baca Juga: Menguntungkan! Ini Tips Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok

Budidaya Udang Vaname Lebih Menguntungkan Bersama DELOS!

Kapur dolomit memiliki peran yang signifikan dalam budidaya udang dengan memainkan peran penting dalam mengendalikan pH air, memberikan kalsium dan magnesium, meningkatkan kualitas air, serta mengendalikan pertumbuhan alga berlebih.

Penggunaan kapur dolomit yang tepat dan sesuai kebutuhan dapat berkontribusi pada pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan dalam industri budidaya udang. Bagi Anda yang ingin memulai budidaya udang vaname yang ramah lingkungan dan berlandaskan penelitian sains yang akurat, DELOS adalah partner yang tepat untuk Anda.

DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda meningkatkan produktivitas tambak udang Anda sekaligus mempraktikkan budidaya udang yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Farm management DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan Anda untuk memantau kondisi tambak udang dengan mudah setiap harinya hanya melalui gadget.

Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau klik ikon WhatsApp pada halaman ini untuk terhubung langsung dengan kami. Tingkatkan produktivitas tambak Anda bersama DELOS!

Read More
29Feb
Shrimp Export

Pengendalian Mutu Udang Ekspor dengan Konsep HACCP

Konsep HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) merupakan sebuah metode sistematis berbasis sains dari sistem manajemen risiko yang mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan risiko bahasa keamanan pangan. Indonesia telah menerapkan sistem pembinaan mutu udang ekspor dengan Program Manajemen Mutu Terpadu yang pada hakekatnya merupakan bentuk pengaplikasian konsep HACCP yang telah disesuaikan dengan kondisi pengolahan di Indonesia.

Sebagai salah satu komoditas perikanan terbesar, udang Indonesia memiliki permintaan tinggi di pasar Internasional. Ekspor udang menjadi salah satu sumber pendapatan yang signifikan untuk negara. Namun, untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar, penting bagi produsen dan pelaku industri untuk menjag amutunya dengan baik. Salah satu pendekatan yang efektif dalam pengendalian mutu adalah melalui penerapan konsep Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP).

Lantas, bagaimana pengendalian mutu ekspor udang vaname dengan konsep HACCP? Selengkapnya baca dalam artikel berikut ini.

Baca Juga: Penerapan Ketertelusuran pada Produk Ekspor Udang Vaname

Apa itu HACCP?

HACCP merupakan suatu sistem manajemen mutu yang didasarkan pada identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian titik-titik kritis dalam proses produksi. Konsep ini pertama kali dikembangkan oleh NASA pada tahun 1950-an untuk memastikan keamanan pangan bagi astronot. Sejak itu, HACCP telah menjadi standar internasional dalam industri pangan, termasuk industri perikanan.

Dengan memenuhi persyaratan dalam penanganan maupun pengolahan berdasarkan konsep HACCP, diharapkan hasil pengolahan udang Indonesia dapat memenuhi standar mutu yang ditetapkan baik secara nasional maupun internasional.

Dalam ekspor udang vaname, kontinuitas mutu produk sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan negara-negara importir terhadap mutu produk udang Indonesia. Oleh karena itu, produsen udang harus semaksimal mungkin memenuhi keinginan negara importir untuk menjaga kepercayaan dan kontinuitas ekspor yang dilakukan yang pada akhirnya mampu memberikan devisa bagi negara.

Langkah-langkah HACCP dalam Konteks Udang Ekspor

1. Identifikasi Risiko Bahaya

Langkah pertama dalam penerapan HACCP adalah mengidentifikasi semua risiko bahaya yang mungkin terkait dengan setiap tahapan produksi untuk pengendalian mutu udang ekspor. Bahaya-bahaya ini bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk kontaminasi bakteri, kimia, atau fisik.

Masing-masing potensi bahaya yang teidentifikasi harus dinilai signifikansinya untuk kemudian dilakukan pembahasan mengenai tindakan apa yang harus diterapkan untuk mengendalikan masing-masing potensi bahaya. Terdapat tiga langkah utama yang dilakukan, yaitu: identifikasi semua potensi bahaya, analisis bahaya, dan identifikasi tindakan pengendalian untuk bahaya yang signifikan.

2. Identifikasi Titik Kendali Krisis (CCP) Keamanan Pangan Udang Ekspor

Setelah bahaya diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menetapkan titik-titik kritis kontrol dalam proses produksi. CCP adalah tahapan di mana pengendalian harus diterapkan untuk mencegah, menghilangkan, atau mengurangi bahaya menjadi tingkat yang dapat diterima. Tidak ada metodologi khusus dalam penentuan CCP. Seluruhnya bergantung pada bisnis produksi udang dan Tim HACCP untuk menerapkan metodologi mana yang dipilih.

3. Menetapkan Batas Kritis untuk Setiap CCP

Setiap CCP memiliki batas kritis yang harus dipenuhi agar keamanan dan mutu udang ekspor terjaga. Misalnya, suhu penyimpanan udang harus di bawah batas kritis tertentu untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang merugikan. Batas kritis ini harus dapat diukur dan mempunyai kemampuan untuk memantau dan mengukur sesuai dengan waktu riilnya.

4. Pembuatan Sistem Pemantauan

Pemantauan adalah tindakan yang terencana dan terjadwal atau pengamatan pada sebuah titik kendali kritis relatif untuk menetapkan batas kritis. Sistem pemantauan yang efektif diperlukan untuk memastikan bahwa CCP beroperasi sesuai yang diinginkan. Ini melibatkan pengawasan secara teratur dan pengukuran parameter-parameter kritis seperti suhu, kebersihan, dan keasaman yang dilakukan sesuai dengan waktu riilnya.

5. Menetapkan Tindakan Korektif

Developing an HACCP plan for controlling the quality of exported shrimp requires time and resources. However, there will be times when critical limits lose control. When this happens, it is crucial to control the process as quickly as possible and implement predetermined corrective actions.

Corrective actions may include temporarily stopping production, conducting additional sanitation, or adjusting operational parameters.

6. Verification

To increase confidence in the quality control of the export shrimp, several verification activities must be routinely performed to demonstrate that the established plan has been implemented and is working effectively.

Verification processes are carried out to ensure that the HACCP system functions as intended. This involves internal audits, laboratory testing, and continuous monitoring.

7. Documentation

All steps in implementing HACCP must be thoroughly documented. All HACCP procedures for controlling the quality of Indonesian shrimp exports must be documented. This is to ensure that producers can demonstrate effective control over critical safety aspects. Documentation should demonstrate that hazards have been accurately identified and critical limits have been correctly set.

This documentation includes HACCP plans, monitoring records, corrective action records, and all other relevant documents. These records should provide objective evidence that all monitoring, corrective actions, and verification activities have been carried out.

Baca Juga: 7 Strategi Dongkrak Produksi dan Ekspor Udang Vaname Indonesia

Benefits of Implementing HACCP in the Export Shrimp Industry

Implementing the HACCP concept in the export shrimp industry provides several significant benefits, including:

1. Improving Food Safety

By identifying and controlling potential hazards, HACCP helps ensure that exported shrimp are safe for consumption.

2. Enhancing Product Quality

By paying attention to critical points in the production process, HACCP helps maintain the quality of shrimp, such as colour, texture, and taste, which are important for customer satisfaction.

3. Meeting International Standards

Many countries require the implementation of HACCP as a prerequisite for importing fish products. By implementing HACCP, shrimp producers can ensure that their products meet strict international standards.

4. Increasing Market Competitiveness

Shrimp products produced through the HACCP system tend to be more favoured in the international market due to their reputation for safety and quality.

Baca Juga: Sertifikasi HACCP: Prosedur, Syarat, dan Cara Memperolehnya

Support the Increase of Indonesian Shrimp Exports with DELOS!

Implementing the HACCP concept is not only a necessity for shrimp export producers but also a long-term investment in the sustainability of the industry and maintaining the quality control of the export shrimp. By ensuring the safety and quality of products, the shrimp industry can continue to grow and provide significant economic benefits to producing countries.

Let’s support the increase in Indonesian shrimp exports to the global market with DELOS! DELOS, along with shrimp farmers, remains committed to improving the quality of Indonesian shrimp and ensuring sustainable shrimp farming processes.

Contact DELOS at contact@delosaqua.com or visit our website at www.delosaqua.com. Let’s support Indonesian shrimp exports together with DELOS!

Read More
28Feb
AquacultureTips

Cara Mengatasi dan Mencegah Banjir di Tambak Udang

Musim hujan dapat mendatangkan masalah baru bagi para petambak, mulai dari mencegah banjir, tanggul yang longsor, hingga masalah banjir. Untuk itu para petambak harus mengetahui bagaimana cara mencegah banjir di tambak udang agar budidaya yang dilakukan tidak mengalami kerugian.

Banjir merupakan salah satu ancaman serius bagi tambak udang, mengakibatkan kerugian besar bagi lingkungan maupun petambak. Dalam upaya mengatasi dan mencegah banjir di tambak, diperlukan pendekatan yang efektif. Untuk itu, Anda dapat membacanya dalam artikel berikut ini!

Banjir di Tambak Udang, Apa Dampaknya?

Bagi petambak udang, banjir merupakan tantangan serius yang memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap budidaya udang mereka. Banjir bukanlah masalah sepele, karena dapat menyebabkan udang melarikan diri dari tambak dengan berantakan, mengakibatkan kerugian besar. Dampak banjir pada tambak udang tidak hanya terbatas pada kerugian tersebut, tetapi juga meliputi beberapa aspek berikut:

  1. Mengganggu infrastruktur tambak udang, termasuk jaringan irigasi dan tanggulnya, yang dapat berdampak pada keseluruhan konstruksi tambak.
  2. Menurunkan kualitas air di dalam tambak, yang dapat menyebabkan stres pada udang dan mengganggu pertumbuhan mereka.
  3. Meningkatkan biaya operasional tambak karena perbaikan infrastruktur dan pengelolaan air yang lebih intensif.
  4. Menurunkan mutu dan kualitas udang yang dihasilkan dari tambak tersebut, mengakibatkan penurunan harga jual dan pendapatan petambak.
  5. Meningkatkan populasi patogen dan hama di dalam tambak akibat keberadaan air banjir yang membawa mikroorganisme berbahaya bagi udang.

Baca Juga: DELOS Duduki Puncak LinkedIn Top Startup 2023 di Indonesia

Strategi Mengatasi Banjir di Tambak Udang

1. Pemasangan Waring di Sekitar Tambak

Salah satu metode efektif adalah dengan memasang waring di sekitar tambak untuk mencegah udang terbawa arus banjir. Waring dengan lebar 1-1.5 meter dapat dipasang dan diikat dengan kokoh agar mampu menahan tekanan arus banjir yang kuat, sehingga udang tetap terjaga di dalam tambak.

2. Pembuangan Air

Sistem pembuangan air, serupa dengan sistem overflow, dapat diterapkan dengan membuat saluran pembuangan pada tanggul untuk mengalirkan kelebihan air dari tambak. Metode ini efektif terutama jika banjir terjadi hanya pada beberapa bagian tambak tertentu.

3. Pengapuran

Pengapuran merupakan langkah penting untuk menjaga keseimbangan pH dalam air, menghindari penurunan ekstrem akibat air hujan atau masuknya air dengan pH rendah ke dalam tambak. Dengan menjaga pH air, kesehatan udang dapat tetap terjaga.

4. Pemanenan Terencana

Pemanenan yang direncanakan dengan baik dapat membantu mengurangi kerugian akibat banjir. Langkah ini merupakan opsi terakhir ketika banjir tidak dapat diprediksi dan terus meningkat dalam skala yang signifikan. Dengan pemanenan yang tepat waktu, kerugian dapat diminimalisir sehingga dampak banjir pada tambak udang dapat dikurangi secara efektif.

Baca Juga: DELOS Hadiri di The Aquaculture Roundtable Series (TARS) 2023 di Bali

Penindakan Tambak Pasca Banjir

Setelah terjadi banjir, langkah-langkah penindakan yang tepat perlu segera dilakukan untuk memulihkan kondisi tambak udang. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Melaksanakan Evaluasi

Pertama-tama, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh untuk memastikan apakah kondisi posisi tambak masih layak untuk budidaya udang. Jika tidak, petani perlu mempertimbangkan untuk memindahkan tambak ke lokasi yang lebih aman dan terhindar dari risiko banjir.

2. Melakukan Pengecekan Outlet Secara Berkala

Outlet, sebagai saluran keluarnya air dari tambak, perlu dicek secara berkala untuk memastikan tidak ada penyumbatan yang dapat menghambat aliran air keluar dari tambak. Pembersihan outlet minimal dilakukan sekali sebulan untuk mencegah penumpukan kotoran.

3. Meninggikan Bilik Tambak

Peningkatan ketinggian bilik tambak adalah strategi sederhana namun efektif untuk mencegah masuknya air banjir ke dalam tambak. Bilik tambak yang lebih tinggi dapat menghindari udang dari tekanan air dan mencegah mereka keluar dari tambak.

4. Menggunakan Sistem Overflow

Sistem overflow dapat dipasang untuk membantu pembuangan air berlebih dari tambak ketika air telah mencapai batas maksimalnya. Namun, perlu diperhatikan bahwa sistem ini hanya efektif jika air hanya membanjiri tambak, bukan area sekitarnya.

5. Membangun Sistem Drainase yang Efektif

Pembangunan sistem drainase yang efektif sangat penting untuk mengontrol aliran air berlebih dan mencegah genangan air di dalam tambak maupun area sekitarnya.

6. Memperbaiki Kualitas Air

Untuk memulihkan kualitas air tambak yang terpengaruh oleh banjir, pengapuran dan pergantian air perlu dilakukan. Langkah ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi air sehingga kembali mendukung pertumbuhan udang dengan baik.

Baca Juga: Penerapan Ketertelusuran pada Produk Ekspor Udang Vaname

Strategi Mencegah Terbentuknya Banjir di Tambak Udang

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang dapat mengganggu budidaya udang, namun dapat dikurangi dampak negatifnya melalui beberapa tindakan pencegahan. Berikut adalah rangkaian strategi yang dapat diterapkan secara komprehensif:

1. Pemilihan Lokasi Budidaya yang Aman dari Banjir

Pilihlah lokasi budidaya yang terletak di wilayah tepi laut dengan fluktuasi air pasang surut 2-3 meter, memiliki jenis tanah bertekstur lumpur liat atau lumpur berpasir dengan kandungan pasir kurang dari 20%, berjarak 50-150 meter dari garis bibir tepi laut, dan dilengkapi dengan green belt sebagai zona penyangga yang terdiri dari hutan bakau.

2. Pemanfaatan Kalender Pasang Surut Air Laut

Gunakan kalender pasang surut air laut untuk memprediksi dan menyesuaikan siklus budidaya dengan periode pasang besar, sehingga dapat mengantisipasi potensi risiko banjir.

3. Pemasangan Pompa Air

Pasanglah pompa air untuk mengatur tinggi air di dalam tambak sehingga tidak terjadi genangan yang berpotensi menyebabkan banjir.

4. Pembersihan Saluran Inlet dan Outlet secara Berkala

Lakukan sterilisasi dan pembersihan saluran inlet dan outlet tambak secara rutin, minimal satu kali sebulan, serta lakukan pemeriksaan berkala untuk memastikan kelancaran aliran air.

Baca Juga: Pentingnya Traceability dalam Budidaya Udang

5. Pembangunan Sistem Drainase yang Efisien

Bangun sistem drainase yang efisien untuk mengontrol aliran air dan mencegah genangan di dalam tambak maupun di sekitarnya.

6. Pembuatan Konstruksi Kolam dengan Tanggul yang Kuat

Buatlah konstruksi kolam tambak yang dilengkapi dengan tanggul yang kokoh untuk menahan tekanan air dan mencegah kebocoran.

7. Penerapan Sistem Overflow yang Efektif

Terapkan sistem overflow yang baik selama pembuatan kolam tambak untuk memastikan kelancaran pembuangan air berlebih dan mencegah terjadinya banjir di dalam tambak.

8. Pembuatan Sub Soil untuk Mencegah Penggembungan Plastik

Buatlah sub soil yang efektif untuk menghindari terjadinya penggembungan plastik saat terjadi banjir selama pembuatan kolam tambak.

Baca Juga: Udang Laut atau Udang Tambak? Ini Pertimbangannya!

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Sebagai salah satu ancaman serius, pengetahuan untuk mencegah banjir di tambak udang menjadi penting bagi para petambak. Sebab, banjir mendatangkan masalah yang cukup kompleks dalam budidaya yang dilakukan dan berakibat pada kerugian ekonomi.

Namun Anda tak perlu khawatir, sebab DELOS hadir untuk membantu Anda mengelola tambak udang yang Anda miliki. Termasuk mencegah dan menangani berbagai masalah yang mungkin muncul selama budidaya berlangsung.

Untuk dapat terhubung dengan Tim DELOS, Anda dapat menghubungi kami melalui email contact@delosaqua.com atau kunjungi www.delosaqua.com. Budidaya udang vaname lebih mudah dan produktif bersama DELOS!

Read More
25Feb
Fun Read

Udang Laut atau Udang Tambak? Ini Pertimbangannya!

wild-caught shrimp or farmed shrimp.
Pilih Udang Laut atau Udang Tambak?

Saat membeli udang, Anda mungkin masih kebingungan memilih antara udang laut atau udang tambak. Kedua udang ini memiliki nilainya masing-masing karena proses pertumbuhannya berada di dua tempat yang sangat berbeda, yaitu di laut yang bebas dan di tambak yang terkontrol.

Baik udang laut maupun udang tambak memiliki kelebihannya masing-masing untuk dikonsumsi. Hal ini bukan hanya dari segi citarasa, melainkan terdapat beberapa aspek lainnya yang mungkin bisa menjadi pertimbangan Anda. Selengkapnya, yuk baca artikel ini sampai habis!

Baca Juga: 7 Strategi Dongkrak Produksi dan Ekspor Udang Vaname Indonesia

Perbedaan Udang Laut dan Udang Tambak

1. Sumber Makanan Udang

Dari tempat tinggalnya saja, udang tambak dan udang laut jelas memiliki sumber makanan yang berbeda. Udang laut memperoleh makanannya dari plankton, hewan laut lainnya, dan tumbuhan laut seperti ganggang.

Sedangkan udang tambak bergantung pada pemberian pakan udang dari petambak. Biasanya, makanan ini berupa pelet, granule, atau bubuk yang diberikan hingga tiga sampai empat kali sehari. Pakan udang tambak juga dikontrol kandungannya seperti vitamin, protein, lemak, dan karbohidrat sesuai dengan kebutuhan.

2. Karakteristik Udang

Secara umum, karakteristik udang tambak dan udang laut tidak jauh berbeda. Namun, udang yang umum ditemukan di perairan Indonesia, seperti udang jerbung dan dogol, memiliki ciri khas tertentu. Udang jerbung, atau sering disebut udang putih, dominan dengan warna putih kekuningan disertai bintik hijau.

Sementara udang dogol, atau yang dikenal sebagai udang merah muda, cenderung memiliki warna cokelat bercampur merah muda pada tubuhnya. Ukuran kedua jenis udang ini berkisar antara 10 hingga 25 cm. Sedangkan udang tambak memiliki ukuran tubuh yang berkisar antara 15 hingga 35 cm. Beberapa jenis udang laut seperti udang galah dan udang windu memiliki ukuran yang lebih besar dan warna yang mencolok. Udang galah khususnya dikenali dari capitnya yang besar dan panjang.

Baca Juga: 11 Jenis Penyakit Udang yang Sering Terjadi Selama Budidaya

3. Cita Rasa

Udang laut seperti udang dogol dan jerbung dikenal memiliki tekstur daging yang cenderung tebal dan bercita rasa manis. Selain rasa, umumnya udang laut juga memiliki rasa daging yang lebih gurih dibandingkan udang tambak. Hal ini karena udang laut sering diolah bersama dengan bumbu-bumbu atau rempah yang memiliki cita rasa kuat.

Di sisi lain, udang tambak memiliki daging yang lebih banyak, bercita rasa lebih manis, lebih lembut, dan berkulit tipis. Udang jenis ini cocok diolah sebagai hidangan sederhana atau sebagai tambahan pada hidangan lainnya.

4. Harga Udang

Perbedaan harga antara udang tambak dan udang laut dapat bervariasi di berbagai wilayah di Indonesia. Namun, secara umum, udang laut cenderung memiliki harga yang lebih tinggi karena lebih sulit ditangkap. Berbeda dengan udang laut, udang tambak lebih mudah diperoleh dan proses panennya pun lebih mudah. Hal ini tentu saja mempengaruhi harga jual di pasaran.

5. Kualitas

Dilihat dari sumber hidup dan makanannya, udang tambak tentu lebih unggul. Berbeda dengan udang laut yang hidup di lingkungan alamiah dan memakan organisme laut sehingga zat-zat yang terkandung dalam tubuhnya tidak dapat dikendalikan, udang tambak hidup di tempat yang terjamin kebersihannya. Para petambak udang kerap mengganti air tambak secara teratur dan memberikan makanan yang lebih bergizi, sehingga kualitas udang tambak lebih terjamin.

Baca Juga: Tantangan Usaha Budidaya Udang Vaname

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Meskipun kedua jenis udang ini memiliki kelebihan dan keunikan masing-masing, namun dalam hal kualitas dan ketersediaan, udang tambak cenderung menjadi pilihan yang lebih baik bagi konsumen. Jadi, apakah Anda akan memilih udang laut atau udang tambak?

Jika Anda seorang pemilik tambak udang, kini Anda dapat lebih mudah menjalankan budidaya dan menghasilkan udang tambak berkualitas tinggi bersama DELOS. DELOS adalah perusahaan aquatech yang berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas udang tambak Anda.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang manajemen tambak udang DELOS. Budidaya udang vaname lebih produktif bersama DELOS!

Read More
23Feb
Fun Read

6 Resep Masakan Udang Khas Jepang yang Memiliki Rasa Otentik

Kuliner khas Jepang kaya akan cita rasa dan memegang tempat istimewa dengan keunikan dan rasanya yang otentik. Salah satu bahan masakan utama yang sering ditemui adalah udang. Berbagai olahan resep masakan udang khas Jepang sangat populer di seluruh dunia, khususnya bagi para pecinta seafood.

Jika Anda ingin mencoba mengeksplor resep masakan udang khas Jepang sendiri di dapur Anda, caranya pun tidak sulit. Yang penting Anda memilih udang yang masih segar dan perhatikan tips-tipsnya agar masakan Anda bercita rasa lezat. Simak resep-resepnya berikut ini!

Baca Juga: 7 Manfaat Mengkonsumsi Udang Vaname Untuk Kesehatan Tubuh

Resep Masakan Udang Khas Jepang

1. Chawanmushi

Chawanmushi
Chawanmushi

Resep masakan udang khas Jepang yang pertama dalah chawanmushi. Dalam Bahasa Jepang, chawanmushi secara harfiah berarti merebus di mangkuk. Hal ini merujuk pada proses pembuatannya yang langsung dimasak di mangkuk penyajiannya.

Chawanmushi termasuk jenis hidangan steam yang di dalamnya terdiri dari beberapa macam isian. Mulai dari udang, jamur shiitake, telur salmon, dan peterseli yang membuat makanan khas Jepang ini kaya akan kandungan gizi yang baik untuk kesehatan tubuh.

Untuk membuat chawanmushi pun tidak sulit. Berikut adalah tata cara memasaknya yang dapat kamu coba.

Bahan-bahan:

  • 3 butir telur besar
  • 1 ½ gelas kaldu ayam rendah garam
  • 1 ½ sendok teh saus ikan
  • ½ sendok teh garam kasar
  • â…“ gelas daun seledri
  • 1 batang daun bawang, iris tipis
  • 6 udang segar ukuran sedang, kupas dan belah dua memanjang.

Cara Membuat

  1. Kocok telur di dalam mangkuk bersama kaldu, saus ikan, dan garam. Bagi daun seledri dan daun bawang secara merata ke dalam 2 mangkuk.
  2. Tuangkan campuran telur melalui saringan kawat halus secara merata ke dalam mangkuk. Bungkus setiap mangkuk dengan plastik pembungkus (gunakan karet gelang untuk memperkuat plastik jika tidak menempel pada sisi mangkuk).
  3. Letakkan kedua mangkuk ke dalam kukusan. Tutup dan selama kurang lebih 15 menit hingga chawanmushi menggumpal.
  4. Keluarkan chawanmushidari dari keranjang kukusan dan buka plastik penutupnya. Diamkan selama kurang lebih 5 menit.
  5. Sementara itu, susun udang di dalam kukusan dan masak hingga matang selama kurang lebih 5 menit.
  6. Taburkan udang secara merata di atas chawanmushi. Hias dengan daun seledri dan daun bawang. Chawanmushi siap dihidangkan!

2. Ebi No Umani

Ebi No Umani
Ebi No Umani

Ebi no umani menjadi salah satu sajian favorit saat perayaan tahun baru di Jepang. Hal ini karena masyarakat Jepang percaya bahwa udang melambangkan umur yang panjang dan keberuntungan.

Cara memasak ebi no umani tidak sulit, serta bahan-bahan yang digunakan pun mudah didapatkan. Berikut adalah tata cara memasak makanan udang khas Jepang yang satu ini.

Bahan-bahan:

  • 5 ekor udang segar, tidak perlu dikupas
  • ½ gelas sake
  • 1 sendok makan mirin
  • ½ gelas dashi
  • 2 sendok makan kecap

Cara Membuat

  1. Dalam panci berukuran sedang, campurkan ½ gelas sake, 2 sendok makan mirin, dan ½ gelas dashi. Masak hingga mendidih.
  2. Setelah mendidih, turunkan api ke suhu kecil dan masukkan udang ke dalam saus. Masak dengan api kecil selama 4-5 menit.
  3. Setelah matang, segera pindahkan udang ke dalam wadah, sisihkan air yang dihasilkan dari proses memasaknya.
  4. Saring air yang dihasilkan dari proses memasak menggunakan saringan kopi atau saringan halus.
  5. Tutup dan rendam udang dalam cairan selama beberapa jam atau semalaman. Sajikan pada suhu ruangan.

3. Ebi Nigiri

Ebi nigiri
Ebi Nigiri

Bagi Anda penikmat sushi, pastinya sudah tidak asing dengan ebi nigiri atau sushi yang dibalut dengan udang. Makanan yang disajikan dengan saos soyu dan wasabi ini memiliki tampilan yang sederhana tetapi citarasanya sangat luar biasa.

Untuk memasak resep masakan udang khas Jepang ebi nigiri, Anda dapat mengikuti tata caranya berikut ini.

Bahan-bahan:

  • Udang berukuran besar, secukupnya
  • Tusukan bambu
  • Es batu
  • Nasi Jepang

Cara Membuat

  1. Buang kepala udang dan tusukkan bambu melalui bagian tengah hingga ke arah ekor udang.
  2. Didihkan air dan cuka, tambahkan udang yang sudah ditusuk dan tutup pancinya.
  3. Angkat udang dan diamkan selama 3 menit. Kupas udang dan sisihkan.
  4. Kupas udang dan sisihkan.
  5. Gunakan ujung pisau yang tajam untuk membelah perut dari atas ke bawah, pastikan tidak memotong udang sampai ke bawah. Buka udang perlahan dan ratakan.
  6. Untuk membuat nigiri, campur air dan cuka beras untuk mencelupkan jari Anda agar tidak lengket. Ambil bola kecil nasi Jepang dan perlahan bentuk menjadi bentuk persegi panjang.
  7. Tempelkan nasi ke udang yang telah disiapkan sebelumnya dan tekan perlahan agar menempel dengan baik.
  8. Tambahkan nori yang telah diiris tipis dan bungkus di sekitar tengah Ebi Nigiri untuk mempercantik tampilan.
  9. Sajikan dengan kecap, wasabi, dan acar jahe.

Baca Juga: 7 Jenis Udang yang Menjadi Favorit dalam Masakan Jepang

4. Ankake Donburi

japanese shrimp recipes
Ankake Donburi

Ankake Donburi merupakan resep masakan udang khas Jepang yang sangat cocok dihidangkan untuk menu sarapan pagi. Bahan utamanya masakan ini terbuat dari udang dan sayur-sayuran yang dimasak dengan saus manis khas Jepang.

Penasaran bagaimana cara memasak Ankake Donburi? Simak tata caranya berikut ini.

Bahan-bahan:

  • 227 gram paha ayam tanpa tulang dan kulit
  • 170 gram udang besar, kupas dan bersihkan
  • Garam dan merica secukupnya
  • 2 sendok makan sake untuk marinasi
  • 5 jamur shiitake segar
  • 1 bawang kecil, kupas
  • 200 gram kacang pea
  • 1 wortel besar, kupas dan iris tipis
  • 1 buah zukini kecil, kupas dan potong memanjang kurang lebih 2,5cm
  • 3 sendok makan kecap asin
  • 1 sendok makan sake
  • 1 sendok makan mirin
  • 1 sendok makan gula
  • ½ sendok teh garam
  • 360 ml kaldu dashi
  • 1 sendok makan minyak masak
  • 2,5 cm jahe segar, kupas dan belah dua
  • 3 siung bawang putih, memarkan
  • 2 sendok makan tepung kentang atau tepung jagung dicampur dengan 2 sendok makan air dingin
  • Nasi hangat untuk disajikan

Cara Membuat

  1. Potong ayam menjadi potongan kubus seukuran 2.5 cm dan bersihkan udang dari uratnya. Marinasi ayam dan udang terpisah dengan sedikit sake, garam, dan merica.
  2. Bersihkan jamur shiitake dan potong tipis, memotongnya secara diagonal. Potong bawang menjadi potongan memanjang, kemudian potong menjadi irisan setengah.
  3. Campur kecap asin, sake, mirin, gula, dan garam ke dalam kaldu dashi, aduk rata dan sisihkan.
  4. Panaskan minyak dalam wajan. Setelah panas, masukkan jahe, bawang, dan bawang putih, masak sampai harum. Kemudian tambahkan ayam dan udang, diikuti oleh jamur shiitake, kacang pea, zukini, dan wortel. Tumis selama 2 menit.
  5. Tambahkan campuran kaldu dashi. Ketika mendidih, masukkan campuran tepung kentang atau tepung jagung yang sudah dilarutkan untuk mengentalkan saus.
  6. Buang jahe, bawang daun, dan bawang putih. Sajikan ankake di atas nasi hangat dalam mangkuk saji.
  7. Nikmati Ankake Donburi bersama dengan nasi hangat untuk sajian yang lezat dan bergizi.

5. Renkon No Hasami Age

japanese shrimp recipes
Renkon No Hasami Age

Setelah aneka resep masakan udang khas Jepang untuk main course di atas, selanjutnya terdapat resep Renkon No Hasami Age yang merupakan camilan atau appetizer. Makanan ini terbuat dari akar teratai yang tengahnya dibelah dan diisi dengan daging udang cincang yang telah dibumbui.

Simak resep Renkon No Hasami Age selengkapnya di bawah ini!

Bahan-bahan:

200 gram umbi teratai

200 gram udang (mentah)

3 lembar daun shiso hijau (herba aromatik Jepang)

1 sdm putih telur

Garam secukupnya

Lada bubuk

Tepung terigu

Adonan Goreng

½ butir telur

250 ml air es

½ sdm mirin

Garam secukupnya

¼ gelas tepung terigu

1 buah lemon

Minyak sayur untuk menggoreng

Cara Membuat

  1. Kupas dan potong umbi teratai yang telah dicuci menjadi irisan setebal 5 mm. Rendam dalam air berisi cuka selama sekitar tiga puluh menit untuk menghilangkan rasa pahitnya, kemudian keringkan.
  2. Cincang daun shiso.
  3. Cincang udang dan tambahkan daun shiso, garam, dan putih telur. Aduk rata. (Anda juga dapat menggunakan blender.)
  4. Campur bahan-bahan adonan goreng dengan sedikit pengadukan.
  5. Panaskan minyak dalam panci sedang hingga mencapai suhu 160° C.
  6. Letakkan adonan udang di antara dua irisan umbi teratai yang telah ditaburi tepung. Celupkan ke dalam adonan goreng dan goreng dalam minyak panas hingga kuning keemasan.
  7. Sajikan dalam piring dengan irisan lemon dan sedikit garam.

6. Ebi Furai

japanese shrimp recipes
Ebi Furai

Ebi furai atau udang goreng menjadi resep masakan udang khas Jepang favorit di restoran karena rasanya yang gurih dan crispy. Biasanya makanan ini disajikan dengan saus mayo atau saus cabai.

Daripada membeli ebi furai di restoran Jepang, Anda bisa membuatnya sendiri di rumah dengan mengikuti tata caranya berikut ini.

Bahan-bahan:

  • 10 ekor udang
  • 1 siung bawang putih, parut
  • 1/2 sdt merica bubuk
  • 1 sdt garam
  • 1 sdm air jeruk nipis
  • 100 g tepung terigu
  • 1 butir telur ayam, kocok hingga berbuih
  • 150 g tepung panir putih kasar/panko
  • minyak goreng
  • 1 butir telur ayam rebus, cincang halus
  • 100 ml mayones botolan
  • 1 sdm bawang bombay cincang halus
  • 1 sdm air jeruk lemon/nipis
  • 1/4 sdt merica bubuk
  • ½ sendok teh garam
  • kol iris halus
  • tomat iris tipis

Cara Membuat

  1. Kupas udang, namun biarkan ekornya tetap terpasang. Letakkan udang dengan punggung menghadap ke bawah di atas talenan.
  2. Kerat bagian bawah udang dan tekan perlahan hingga udang menjadi lurus.
  3. Campur udang dengan bawang putih, air jeruk, merica, dan garam hingga merata.
  4. Balut setiap udang dengan tepung terigu secara merata.
  5. Celupkan setiap udang ke dalam telur yang telah dikocok, lalu lapisi dengan tepung panir sambil ditekan perlahan agar melekat.
  6. Jika diinginkan, proses pelapisan dapat diulang sekali lagi untuk mendapatkan lapisan yang lebih tebal.
  7. Biarkan udang yang telah dilapisi tepung panir tersebut agak mengering.
  8. Goreng dalam minyak panas yang cukup banyak dengan api sedang hingga berwarna kuning keemasan, kemudian angkat dan tiriskan.
  9. Sajikan ebi furai dengan saus mayo dan pelengkap lainnya.

Baca Juga: 4 Resep Masakan Udang Khas Amerika yang Populer dan Lezat

Dukung Ekspor Udang Vaname Indonesia Bersama DELOS!

Resep masakan udang khas Jepang di atas tidak hanya populer di Jepang, melainkan juga di berbagai penjuru dunia. Jika Anda berkesempatan mencoba berbagai makanan di atas secara langsung di Jepang, mungkin udang-udang yang disajikan di makanan yang Anda pesan merupakan udang dari Indonesia. Pasalnya, Indonesia adalah salah satu eksportir udang terbesar di Jepang.

Mari kita dukung peningkatan ekspor udang Indonesia ke pasar global bersama DELOS! DELOS bersama petambak udang Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan praktik budidaya udang berkelanjutan.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia. Hubungi contact@delosaqua.com atau kunjungi www.delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
21Feb
Shrimp ExportTips

7 Strategi Dongkrak Produksi dan Ekspor Udang Vaname Indonesia

Udang Vaname telah menjadi salah satu komoditas unggulan dalam ekspor perikanan Indonesia ke pasar global. Namun, naik-turunnya nilai ekspor membuat pemerintah dan pelaku industri harus mulai menemukan strategi baru untuk mendongkrak produksi dan ekspor udang vaname Indonesia.

Hal ini bertujuan untuk mempertahankan posisi udang Indonesia di pasar global dan meningkatkan daya saing. Dalam artikel ini akan dibahas beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan produksi dan ekspor udang Vaname Indonesia.

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Air Tambak Udang?

Strategi Dongkrak Produksi dan Ekspor Udang Vaname Indonesia

1. Peningkatan Kualitas Budidaya

Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk dongkrak produksi dan ekspor udang Vaname Indonesia adalah dengan meningkatkan kualitas budidaya. Hal ini mencakup pemilihan benur yang unggul, penerapan teknologi budidaya yang modern, serta pengelolaan kualitas air yang baik. 

Dengan meningkatkan kualitas budidaya, diharapkan produksi udang Vaname dapat ditingkatkan secara signifikan, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar ekspor yang terus meningkat.

2. Peningkatan Skala Usaha

Selain meningkatkan kualitas budidaya, peningkatan skala usaha juga menjadi strategi penting dalam meningkatkan produksi udang Vaname. Dengan meningkatkan skala usaha, efisiensi produksi dapat ditingkatkan, sehingga biaya produksi per unit dapat dikurangi. Hal ini akan membuat produk udang Vaname Indonesia menjadi lebih kompetitif di pasar global.

3. Diversifikasi Produk

Untuk meningkatkan daya saing di pasar global, Indonesia perlu melakukan diversifikasi produk udang Vaname. Selain udang segar, Indonesia juga dapat memperluas produksi udang olahan, seperti udang beku, udang kering, atau produk olahan lainnya. 

Diversifikasi produk akan memberikan fleksibilitas dalam memenuhi permintaan pasar yang beragam, serta meningkatkan nilai tambah produk udang Vaname Indonesia.

Baca Juga: 7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Udang Yang Harus Anda Ketahui

4. Penguatan Sistem Distribusi dan Logistik

Penguatan sistem distribusi dan logistik juga menjadi kunci dalam meningkatkan ekspor udang Vaname. Indonesia perlu memperbaiki infrastruktur logistik, seperti pelabuhan dan jaringan transportasi, untuk memastikan kelancaran distribusi produk udang Vaname ke pasar ekspor. Selain itu, pengembangan sistem informasi dan teknologi juga dapat membantu dalam memantau dan mengelola rantai pasok secara lebih efisien.

5. Peningkatan Standar Mutu dan Keamanan Produk

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan pasar internasional, Indonesia perlu terus meningkatkan standar mutu dan keamanan produk udang Vaname. Hal ini mencakup penerapan standar budidaya yang ramah lingkungan, serta pemantauan ketat terhadap penggunaan bahan kimia dan obat-obatan dalam budidaya udang. 

Dengan memastikan produk udang Vaname Indonesia memenuhi standar mutu dan keamanan yang tinggi, Indonesia dapat memperkuat posisinya di pasar global.

6. Promosi dan Pemasaran Aktif

Upaya promosi dan pemasaran yang aktif juga menjadi strategi penting dalam meningkatkan ekspor udang Vaname Indonesia. Melalui partisipasi dalam pameran dagang internasional, kampanye promosi melalui media sosial, dan kerjasama dengan lembaga pemasaran internasional, Indonesia dapat meningkatkan visibilitas dan citra merek produk udang Vaname. Promosi yang efektif akan membantu meningkatkan permintaan pasar dan memperluas pangsa pasar ekspor.

7. Pengembangan Kemitraan Strategis

Terakhir, pengembangan kemitraan strategis dengan negara-negara pengimpor utama juga dapat menjadi strategi yang efektif dalam meningkatkan ekspor udang Vaname Indonesia. Melalui kerjasama bilateral atau multilateral, Indonesia dapat memperluas akses pasar, memperkuat hubungan dagang, dan memperoleh keuntungan kompetitif dalam perdagangan internasional.

Baca Juga: Ciri-Ciri Udang yang Memenuhi Kualitas Ekspor

Dukung Peningkatan Ekspor Udang Indonesia Bersama DELOS!

Strategi dongkrak produksi dan ekspor udang vaname Indonesia diperlukan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar global. Dengan berbagai strategi di atas, Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu produsen dan eksportir udang Vaname terkemuka di dunia.

Untuk itu, mari bersama DELOS kita dukung peningkatan ekspor udang Indonesia ke pasar dunia. DELOS adalah perusahaan startup yang bergerak di bidang aquatech dan berusaha untuk mendisrupsi industri akuakultur tradisional dan terfragmentasi di Indonesia.

Bersama petambak Indonesia, DELOS terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan proses budidaya udang yang berkelanjutan.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia. Hubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau kunjungi website kami di www.delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
18Feb
Shrimp Export

Penerapan Ketertelusuran pada Produk Ekspor Udang Vaname

Sistem ketertelusuran pada produk ekspor udang vaname dikembangkan untuk mencegah kejahatan pangan dan membantu pelaksanaan penarikan produk saat diperlukan. Hal ini agar proses ekspor udang vaname berjalan secara efektif dan efisien. Selain itu, ketertelusuran juga menjadi alat bantu pengembangan standar pangan global.

Perhatian terhadap kualitas dan keamanan pangan masyarakat dalam negeri maupun global semakin meningkat akhir-akhir ini. Sebagian besar konsumen lebih memperhatikan proses pengolahan pangan from farm to table.

Terjaminnya keteluketertelusuran suatu produk ekspor udang vaname dapat meningkatkan nilai jual produk tersebut. Hal ini karena konsumen menjadi lebih percaya terhadap produk yang mereka pilih. Selengkapnya, baca dalam artikel berikut ini!

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Air Tambak Udang?

Apa Itu Ketertelusuran pada Produk Ekspor Udang Vaname?

Food traceability atau ketertelusuran pada produk ekspor udang vaname adalah suatu metode untuk menelusuri saat udang dibudidayakan dan kemudian diolah sepanjang rantai pangan hingga siap dikonsumsi.

Selain itu, terdapat pula food authentication yang menjadi metode untuk memberikan jaminan kepada konsumen untuk memperoleh haknya sesuai dengan komposisi yang tertera pada label produk udang vaname yang dipasarkan.

Baik food traceability maupun food authentication diperlukan untuk memastikan bahwa produk yang dipasarkan bukan merupakan produk yang dihasilakn dari kejahatan pangan (food fraud) yang peluang terjadinya cukup tinggi di era globalisasi ini.

Perkembangan dari sistem ketertelusuran dan autentikasi pangan ini dapat diikuti sejak 1994 saat ISO mendefinisikan mengenai istilah traceability (ISO 8402). Selanjutnya, tahun 2022 the Foof Safety Agency (FSA) menambahkan karakteristiknya, dan unit-unit yang menjadi titik kritis yang harus tercatat dengan baik.

Tahun 2004, CODEX memperbaruhi definisi traceability, dan tahun 2005 ISO melalui ISO 9000, mengemukakan definisi baru dan perlakuan aplikasinya ke depan. Sementara di sisi lain, Danezis et al. (2016) mengembangkan definisi authentication, yaitu suatu metode untuk penjaminan sesuai label yang diberikan, penambahan informasi bahan asal, dan metode proses yang diterapkan.

Baca Juga: 7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Udang Yang Harus Anda Ketahui

Sistem Ketertelusuran Produk Ekspor Udang Vaname

Dalam sistem ketertelusuran produk ekspor udang vaname dan produk-produk pangan lainnya, dikenal istilah tracking dan tracing. Tracking adalah kegiatan penelusuran ke arah hilir, sedangkan tracing adalah kegiatan penelusuran ke arah hulu.

Ketertelusuran adalah suatu mekanisme kegiatan yang meliputi identikasi unit-unit proses sebagai titik kritis untuk melakukan pengamatan, hubungan (link), pencatatan informasi, dan pengumpulan serta penyimpanan informasi dan verifikasinya.

Publikasi yang dikeluarkan FAO pada tahun 2017 berupa pedoman yang memuat pronsip dan implementasi ketertelusuran mulai dari tingkat petani, pemasok, jasa pangan, eksportir, dan seterusnya hingga siap konsumsi.

Pedoman tersebut memuat contoh implementasi yang meliputi hal-hal yang perlu disiapkan, cara melakukan proses ketertelusuran, hingga teknologi yang digunakan. Pada prinsipnya, pelaku dapat mengidentifikasi unit-unit pengamatan kritis untuk menjadi pusat perhatian, memberinya identitas yang jelas, dan menerapkan metode yang sesuai.

Misalnya, perusahaan processing udang vaname harus tahu betul identitas dan karakter pemasok produk ekspor udang vaname mereka. Demikian pula sebaliknya, pemasok atau petambak udang harus tau dan memahami informasi perusahaan processing yang mereka pilih untuk memproses udang mereka.

Kegiatan perekaman juga menjadi salah satu cara yang ditempuh bagi para pelaku usaha ekspor udang vaname. Perekaman secara modern dapat dilakukan secara elektronik dan data dapat disimpan secara real time untuk memudahkan proses ketertelusuran saat diperlukan. Hal ini memudahkan konsumen dan pelaku industri untuk mengetahui asal produk yang mereka beli.

Peluang dan Tantangan Ketertelusuran Produk Ekspor Udang Vaname

Rantai pangan global menuntut pemenuhan data dan tantangan terbesar dari proses ketertelusuran adalah penyimpanan data yang bersifat multidimensi. Tanpa adanya kelengkapan dan kemudahan mendapatkan data suatu bahan baku, proses pembuatan produk, maka proses ketertelusuran tidak mudah dilakukan.

Pengembangan teknologi yang akan mempermudah proses ketertelusuran seperti penggunaan IoT, big data, machine learning, dan sejenisnya sudah seharusnya mulai dilakukan dan diterapkan. Selain itu, pemerintah juga berperan penting dalam proses pengembangan ketertelusuran pada produk ekspor udang vaname ini melalui regulasi-regulasi yang dikeluarkan.

Baca Juga: Tantangan Usaha Budidaya Udang Vaname

Dukung Peningkatan Kualitas Ekspor Udang Vaname Indonesia Bersama DELOS!

Ketertelusuran produk ekspor udang vaname menjadi tanggung jawab setiap pelaku industri. Mulai dari petambak, processor, distributor, hingga eksportir dan importir. Hal ini bertujuan untuk memastikan produk yang sampai ke tangan konsumen bukan merupakan produk yang menjadi bagian dari kejahatan pangan.

Mari kita dukung peningkatan kualitas dan volume ekspor udang Indonesia, khususnya udang vaname, ke pasar dunia bersama DELOS! DELOS, bersama para petambak terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan proses budidaya udang yang berkelanjutan.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia! Kunjungi www.delosaqua.com atau hubungi contact@delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
  • 1
  • …
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • …
  • 16
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top