logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Aquaculture
Home Archive by Category "Aquaculture"

Kategori: Aquaculture

02Jul
Aquaculture

Understanding Shrimp Nursery and Its Benefits in Aquaculture

Shrimp nursery is one of the methods used to assist in the growth of shrimp larvae into juveniles (called “benur”) ready for aquaculture. This method offers several benefits, especially in reducing stress levels among benur when they are transferred to cultivation ponds.

Nursery plays a crucial role in helping shrimp adapt to pond environments. Vannamei shrimp, in particular, naturally inhabit brackish waters. Moreover, undenurtured shrimp larvae often struggle to adapt and have higher mortality rates.

For those interested in trying vannamei shrimp nursery, here are the steps:

What is Shrimp Nursery?

Shrimp nursery involves the process of growing shrimp larvae into post larvae. The aim is to increase the survival rate of post larvae released into ponds. Additionally, vannamei shrimp nursery helps farmers obtain uniformly sized and high-quality shrimp.

Baca Juga: Meningkatkan Budidaya Udang: Peran Sinbiotik dalam Meningkatkan Kesehatan, Pertumbuhan, dan Ketahanan Terhadap Penyakit pada Litopenaeus vannamei

Successful Shrimp Nursery Techniques

1. Prepare the Nursery Environment and Fill with Water

The first step involves preparing the nursery environment and filling it with water. An ideal nursery pond is rectangular and made of concrete. Ensure rounded corners to prevent debris buildup and facilitate water circulation. Before use, the pond should be cleaned, dried, and equipped with aeration systems and blowers for oxygenation.

For water filling, seawater is recommended. Ensure the pond is dry and the installation system is in place before filling. Water is added through an inlet pipe equipped with filters to remove any remaining impurities. Once filled with seawater, add sodium or EDTA (Ethylene Diamine Tetraacetic Acid) at 10 ppm for larval maintenance.

2. Release the Post Larvae

During the nursery phase, the shrimp larvae placed in the pond are nauplii. Before placement, nauplii need to acclimate for 15 minutes to adjust to the pond water temperature.

3. Feeding

At this stage, it’s crucial to pay attention to the type, dosage, and frequency of feeding. Larvae can be fed natural or artificial feeds, but nauplii should preferably be fed natural feeds as they still have their yolk sacs as food reserves. Artificial feeds are only necessary when larvae develop into zoea within 40 hours, requiring fine particles that larvae can consume. Phytoplankton should only be provided up to the mysis stage, then replaced with artemia at the post larvae stage. Feeding doses should be adjusted according to larval stages to maintain health and growth.

4. Proper Water Management

At this stage, regular water exchange in the pond is crucial. Without exchange, leftover feeds and feces can threaten larval health. Water exchange aims to maintain stable water parameters such as temperature, salinity, and pH, preventing stress in larvae due to sudden changes in water conditions.

5. Harvesting Post Larvae Carefully

Harvesting post larvae is done after passing stress tests, salinity tests, and being declared free from diseases and luminescent bacteria. The harvesting process begins by draining 40% of the pond water, installing nets, and opening water channels. Post larvae are caught using harvesting nets, then transferred to buckets filled with water at 28 degrees Celsius. After this process, post larvae are ready for cultivation in ponds by the farmers.

Baca Juga: Tips to Minimize the Environmental Impact of Shrimp Farming

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Vannamei shrimp nursery is an effective method for farmers to achieve high survival rates and improve the quality of vannamei shrimp cultivation.

If you wish to enhance the quality of your vannamei shrimp cultivation, rely on DELOS! DELOS is an aqua-tech company that offers the best in science, technology, and operational management, helping you explore new opportunities in aquaculture.

Contact DELOS via email at contact@delosaqua.com or submit your inquiries through the comment section on our website www.delosaqua.com. Cultivate vannamei shrimp more productively with DELOS!

Read More
26Jun
AquacultureTips

Jenis-Jenis Pakan Udang Vaname yang Baik Agar Udang Cepat Besar

Pakan udang vaname menjadi salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan budidaya udang. Pasalnya, setiap petambak harus mengeluarkan banyak biaya untuk keperluan pakan ini dibandingkan dengan keperluan tambak lainnya.

Selain itu, pakan juga berperan penting dalam pertumbuhan udang vaname. Jika kamu memberikan pakan dengan takaran dan nutrisi yang tepat, udang vaname akan lebih cepat tumbuh besar, sehingga budidaya yang kamu lakukan dapat memberikan hasil yang optimal.

Lantas, apa saja jenis-jenis udang vaname dan bagaimana kriteria pakan udang yang baik? Yuk, baca artikel ini sampai habis!

Baca Juga: Sistem Organ dan Morfologi Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Jenis-Jenis Pakan Udang Vaname

1. Pakan Alami

pakan udang vaname
Source: Australian.museum

Pakan alami udang vaname merupakan jenis pakan yang berasal dari alam tanpa diolah terlebih dahulu. Pakan alami ini dapat berupa fitoplankton dan zooplankton yang sebelumnya turut dipersiapkan saat persiapan tambak, maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan lain.

Jenis tambak udang tradisional biasanya mengandalkan jenis pakan alami ini. Sementara pada tambak semi intensif, intensif, dan super intensif biasanya menjadikan pakan alami sebagai pendamping untuk pakan buatan yang telah diberikan.

2. Pakan Buatan

Berbeda dengan pakan alami, pakan buatan adalah jenis pakan yang mengalami proses pengolahan terlebih dahulu hingga berbentuk pelet maupun bubuk. Biasanya, pakan buatan udang vaname yang baik memiliki tambahan nutrisi lain untuk mempercepat pertumbuhan udang saat budidaya

Berdasarkan bentuknya, pakan buatan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu pelet, granula (crumble), dan bubuk.

- Pelet

vannamei shrimp feeds
Source: Freepik.com/racool_studio

Pelet adalah pakan buatan untuk udang vaname yang berbentuk tabung dengan tingkat kekerasan yang berbeda-beda. Dalam pelet biasanya sudah terdapat nutrisi-nutrisi khusus untuk mempercepat pertumbuhan udang. Mulai dari protein, karbohidrat, lemak, serat, dan nutrisi-nutrisi penting lainnya.

Pakan udang vaname berbentuk pelet umumnya digunakan untuk memberi makan udang yang sudah memasuki tahap yuwana (juvenile) hingga memasuki usia panen.

- Granula (Crumble)

pakan udang vaname crumble
Source: Kratonindonesia.com

Seperti namanya, granula adalah pakan udang vaname yang berbentuk butiran kasar. Biasanya pakan udang jenis ini diberikan untuk udang berumur 16-45 hari.

Granula bisa terbuat dari pelet yang dihancurkan maupun jenis pakan bubuk yang digumpalkan. Sementara dari sisi kandungan nutrisi, jenis pakan udang vaname granula memiliki nutrisi yang telah disesuaikan dengan umur udang.

- Bubuk

Bubuk pakan vaname
Source: Pakanpabrik.com

Jenis pakan udang vaname yang terakhir adalah bubuk. Pakan jenis ini memiliki tekstur butiran halus yang cocok untuk udang yang masih berusia di bawah 16 hari. Sebab, pada usia tersebut, udang hanya dapat menangkap makanan-makanan dengan tekstur kecil.

Baca Juga: 10 Jenis-Jenis Udang untuk Budidaya dan Aquascape

Kriteria Pakan Udang Vaname yang Bagus

Sebelum memberikan pakan pada udang vaname, terlebih dahulu kamu harus memastikan jika pakan yang akan kamu berikan masih layak. Pasalnya, pakan yang sudah rusak dan tidak layak dapat berdampak buruk pada kualitas perkembangan udang.

Terdapat beberapa kriteria pakan yang baik yang perlu diperhatikan sebelum kamu menebarkannya, di antaranya adalah sebagai berikut.

Karakteristik Pakan Udang Vaname yang Baik

  • Terlihat bagus tidak berjamur
  • Kering dan Tidak Basah
  • Tidak menggumpal
  • Tidak hancur
  • Memiliki bau yang seragam
  • Kemasan utuh
  • Ukurannya beragam
  • Water stability 2-3 jam
  • Memiliki bau attarctant yang menyengat

Karakteristik Pakan Udang Vaname yang Rusak

  • Berjamur
  • Basah
  • Menggumpal
  • Hancur
  • Berbau apek
  • Kemasan rusak
  • Memiliki bentuk yang berbeda-beda
  • Water stability kurang dari 2-3 jam
  • Bau attractant tidak menyengat

Baca Juga: 7 Cara Budidaya Udang Vaname yang Mudah untuk Pemula - DELOS Aqua

Percayakan Suplai Pakan Udangmu Pada DELOS

Memilih pakan yang baik menjadi kunci keberhasilan dari budidaya udang vaname. Kandungan nutrisi dan jenis pakan sangat mempengaruhi tumbuh kembang dari udang dengan nama latin Litopanaeus vannamei ini. Selain itu, jenis pakan dan kandungan nutrisi di dalamnya juga harus disesuaikan dengan usia udang.

Jika kamu ingin mendapatkan pakan udang vaname yang baik dan berkualitas, DELOS memiliki Suppy Chain Integration program yang dapat membantu memenuhi kebutuhan untuk budidaya tambak udangmu. Mulai dari kebutuhan pakan, obat-obatan, logistik, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

Supply Chain Integration progam merupakan DELOS program yang menghubungkan partner kami dengan pemasok dan pembeli untuk mendapatkan produk-produk dengan kualitas dan harga terbaik.

Untuk tergabung dalam program ini, kamu bisa menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.comYuk, mulai berbisnis akuakultur bersama DELOS!

Read More
24Jun
Aquaculture

Pengaruh pH Air dalam Budidaya Udang Vaname

Udang Vannamei adalah salah satu spesies udang budidaya paling populer di dunia. Udang ini dikenal karena tingkat pertumbuhannya yang tinggi dan rasanya yang enak. Namun, pertumbuhan udang vaname juga dipengaruhi oleh parameter kualitas air tambak, salah satunya adalah pH.

pH adalah ukuran derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan dengan skala 0 hingga 14. pH air tambak pada budidaya udang Vannamei yang baik berkisar antara 7,5-8 pada pagi hari dan 8-8,5 pada siang hari.

Lantas, bagaimana jika pH air tambak tidak berada pada kondisi yang optimal? Baca selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Baca Juga: Ini 11 Ciri-Ciri Udang Sehat dan Sakit

Apa itu pH?

pH adalah ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan yang ditunjukkan dengan skala logaritmik mulai dari 0 hingga 14. pH 7 menunjukkan kondisi netral, pH kurang dari 7 menunjukkan kondisi asam, sedangkan pH lebih dari 7 menunjukkan kondisi basa.

Cara Mengecek pH

You need a pH test kit, such as pH indicator paper, to determine the pond’s pH in Vannamei shrimp farming. Here are the steps for measuring pH using pH indicator paper or a pH meter that you can follow:

  1. Kumpulkan sampel air tambak udang dalam wadah bersih.
  2. Celupkan strip indikator pH ke dalam sampel air atau gunakan pH meter untuk mengukur nilai pH secara langsung.
  3. Tunggu strip indikator pH berubah warna atau pH meter menstabilkan hasil pembacaannya.
  4. Cocokkan warna strip indikatori pH dengan bagan warna atau baca nilai pH yang telah muncul di pH meter.
  5. Catat hasil pengukuran pH dan bandingkan dengan kisaran pH optimal tambak pada budidaya udang Vannamei.
  6. Jika pH berada di luar kisaran optimal, ambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikannya.

Baca Juga: Efisiensi FCR Udang Vaname untuk Sukseskan Budidaya

Pengaruh pH Air pada Budidaya Udang Vannamai

Tingkat pH air tambak dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan dan pertumbuhan udang. Tingkat pH yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi, dapat mengakibatkan stress pada udang sehingga menurunkan laju pertumbuhan, serta lebih rentan terhadap penyakit.

pH air tambak yang terlalu rendah juga dapat menyebabkan kulit udang menjadi keropos dan lembek karena terganggunya proses pergantian kulit baru. Tak hanya itu, udang dapat mengalami kematian jika pH air tambak 11.

Oleh karena itu, mempertahankan stabilitas pH pada kisaran ideal sangat penting untuk keberhasilan budidaya udang Vannamei. Hal ini dapat dicapai melalui pemantauan rutin terhadap kualitas air dan penggunaan bahan penyangga atau perlakuan penyesuaian pH lainnya sesuai kebutuhan.

Bagaimana Menjaga pH Optimal untuk Udang Vaname?

Mempertahankan stabilitas pH optimal dalam budidaya udang Vannamei membutuhkan pemantauan dan penyesuaian kondisi air secara teratur. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mempertahankan stabilitas pH agar tetap optimal:

1. Pemantauan Rutin

Stabilitas pH harus dipantau secara teratur menggunakan pH meter atau kertas indikator pH untuk memastikan bahwa kondisinyaberada pada kisaran optimal untuk pertumbuhan udang Vannamei.

2. Penyesuaian pH

Jika level pH terlalu rendah, dapat dilakukan penyesuaian dengan menambahkan basa seperti natrium bikarbonat. Sementara jika tingkat pH terlalu tinggi, dapat diturunkan dengan menambahkan molase.

3. Pergantian Air

Pergantian air secara teratur juga dapat membantu mempertahankan tingkat pH yang stabil di mana produk limbah dari budidaya udang yang dapat mengubah konsentrasi pH turut dibuang.

4. Hindari Pemberian Pakan Berlebih

Memberi pakan berlebih dapat menyebabkan akumulasi produk limbah yang lebih tinggi dan dapat menyebabkan penurunan tingkat pH. Pastikan Anda memberi pakan dalam jumlah yang tepat dan segera melakukan pembersihan sisa pakan yang tidak habis.

Baca Juga: 12 Peralatan Tambak Udang Vaname yang Harus Disiapkan Sebelum Budidaya

Budidaya Udang Vaname Lebih Menguntungkan Bersama DELOS

Tingkat pH air tambak dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan dan pertumbuhan udang. Tingkat pH yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi, dapat mengakibatkan stress pada udang sehingga menurunkan laju pertumbuhan, serta lebih rentan terhadap penyakit. Oleh karena itu, penting untuk memastikan pH air tambak selalu optimal setiap saat.

Bagi Anda yang ingin memulai budidaya udang vaname yang ramah lingkungan dan berlandaskan penelitian sains yang akurat, DELOS adalah partner yang tepat untuk Anda.

DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda meningkatkan produktivitas tambak udang Anda sekaligus mempraktikkan budidaya udang yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Farm management DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan Anda untuk memantau kondisi tambak udang dengan mudah setiap harinya hanya melalui gadget.

Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau klik ikon WhatsApp pada halaman ini untuk terhubung langsung dengan kami. Tingkatkan produktivitas tambak Anda bersama DELOS!

Read More
21Jun
AquacultureTips

Ini Proses Molting Pada Udang dan Cara Penanganannya

molting pada udang adalah

Molting pada udang adalah proses pergantian cangkang lama dengan cangkang baru yang selalu terjadi dalam setiap siklus hidup udang. Hal ini mengingat udang adalah krustasea yang permukaan tubuhnya ditutupi oleh eksoskeleton yang disebut dengan kutikula.

Proses molting sering menjadi hal yang paling dikhawatirkan para petambak. Sebab, udang akan lebih rentan terserang penyakit pada fase ini. Namun, proses molting akan selalu terjadi seiring perkembangan hidup udang.

Yuk, lebih mengenal lebih detail apa itu molting dan bagaimana prosesnya dalam artikel ini!

Baca Juga: 7 Ciri Benur Udang Vaname Berkualitas Tinggi

Apa Itu Molting pada Udang?

Secara sederhana, molting dapat disebut sebagai proses penggantian lapisan kulit terluar pada udang. Saat proses molting, setelah lapisan kulit terluar udang terlepas, akan tumbuh lapisan kulit yang sama untuk menggantikannya.

Proses Molting pada Udang

Proses molting pada udang vaname terbagi menjadi 4 tahap, yaitu post-molt, molting, inter-molt, dan pre-molt.

1. Post Molt

Post-molt adalah fase di mana udang baru saja mengalami pelepasan eksoskeleton dari proses molting sebelumnya. Biasanya, pada fase ini udang akan banyak menyerap air untuk memperkuat kutikula barunya.

2. Molting

Molting adalah fase di saat udang mulai melepaskan lapisan kulit terluarnya. Agar eksoskeleton udang terlepas sempurna, udang akan melemaskan otot-ototnya dan perlahan mulai keluar dari meninggalkan kulit lamanya.

3. Inter-Molt

Eksoskeleton udang akan semakin mengeras pada fase inter-molt, karena pada fase ini udang menyerap lebih banyak protein dan mineral. Sementara itu, nafsu makan udang tidak terganggu dan bahkan cenderung meningkat.

4. Pre-Molt

Pre-Molt adalah fase ketika udang tengah mempersiapkan diri untuk proses molting selanjutnya. Lapisan kutikula perlahan-lahan akan mulai tumbuh dan terlihat secara kasat mata. Biasanya, pada fase ini nafsu makan udang akan menurun dari biasanya.

Baca Juga: 5 Jenis Kincir Air Tambak Udang beserta Fungsinya

Seberapa Sering Molting Terjadi?

Dalam kondisi sehat, udang dewasa akan mengalami molting atau berganti kulit setiap 3 hingga 4 minggu. Namun, pada udang yang lebih muda akan berganti kulit lebih sering, tepatnya setiap 1 hingga 2 minggu sekali. Hal ini karena udang-udang muda mengalami proses pertumbuhan yang lebih cepat.

Sementara proses penggantian cangkang lama dengan cangkang baru pada udang hanya memakan waktu beberapa jam saja.

Cara Penanganan Udang Saat Molting

Bisa dibilang, molting adalah fase yang cukup krusial dalam budidaya udang. Pasalnya, udang yang gagal dalam fase molting akan mati. Oleh karena itu sangat penting bagi para petambak untuk memastikan proses molting berjalan dengan lancar.

Dalam hal ini, beberapa kondisi teknis harus diperhatikan demi kelancaran proses molting, mulai dari kualitas air tambak yang terus terjaga, kadar kalsium dan mineral-mineral lain di dalam air tetap stabil, dan lain-lain.

Selain itu, jangan lupa untuk menyesuaikan pakan udang yang diberikan. Mengingat, ketika fase inter-molt, nafsu makan udang akan semakin meningkat. Sementara ketika fase pre-molt, nafsu makan udang cenderung menurun.

Baca Juga: Ketahui Penyakit Myo Pada Udang Vaname beserta Ciri-Cirinya

Mulai Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS!

Proses molting pada udang adalah salah satu proses alami yang pasti terjadi pada setiap siklus hidup udang, sehingga proses ini tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, penting bagi setiap petambak untuk mempersiapkan setiap fase molting yang akan dihadapi.

Namun, tak perlu khawatir karena DELOS di sini untukmu! DELOS adalah perusahaan aqua-tech yang berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang

Kami menggunakan pendekatan masalah sosial, lingkungan, infrastruktur, dan peraturan di lokasi tambak yang ditentukan. Selain itu Farm Management yang kami miliki juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkanmu untuk memonitoring kondisi tambak setiap harinya.

DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration yaitu AquaLink yang membantu partner kami mendapatkan produk-produk dan harga terbaik untuk budidaya udang yang mereka lakukan.

Jadi, segera hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mari mulai budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
19Jun
AquacultureTips

Ini 7 Tips Panen Udang Vaname yang Sukses dan Cuan

Panen udang vaname yang sukses menjadi hal yang didambakan oleh semua petambak. Sebab, dengan panen yang sukses, para petambak bisa mendapatkan keuntungan yang melimpah. Namun, untuk sampai di titik tersebut, diperlukan proses budidaya yang baik dan tepat.

Sebagai tahap paling akhir dalam budidaya udang vaname, panen menjadi tahap yang paling ditunggu-tunggu para petambak. Proses pemanenan udang pun tidak bisa dilakukan sembarangan. Terdapat teknik-teknik tertentu untuk menghindari kematian atau kerusakan pada udang.

Nah, untuk itu dalam aritkel ini kami akan membagikan tips panen udang vaname yang tepat dan tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk menghasilkan panen yang menguntungkan.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Tips Panen Udang Vaname

1. Pantau Kondisi Udang

Udang vaname menjadi spesies udang yang masa pertumbuhannya lebih cepat jika dibandingkan jenis udang lainnya. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil panen terbaik, pastikan udang anda telah mencapai ukuran idealnya.

2. Pastikan Udang Tidak Terserang Penyakit

Sebelum melakukan panen udang vaname, penting bagi para petambak untuk memastikan apakah udang memiliki tanda-tanda terserang penyakit atau tidak. Pengamatan dapat dilakukan dengan melihat kondisi fisik udang dan perilakunya.

Jika didapati udang terserang penyakit tertentu, kegiatan pemanenan dapat disesuaikan dengan mitigasi terhadap penyakit yang menyerang tambak tersebut.

3. Pastikan Ketinggian Air Tambak Pas

Setelah memutuskan untuk memanen udang vaname, hal pertama yang harus diperhatikan adalah ketinggian air tambak sebelum panen dimulai. Anda harus terlebih dahulu menurunkan ketinggian air dengan mempertimbangkan beberapa parameter, seperti biomassa udang di tambak, luas kolam, kecepatan drainase air, kemiringan dasar tambak, dan lain-lain.

Personel tambak yang bertanggung jawab terhadap panen harus memiliki pengetahuan yang baik terhadap setiap kolam untuk menentukan ketinggian air yang optimal sebelum panen udang dilakukan.

Saat menurunkan ketinggian permukaan air, pastikan untuk melakukannya dengan hati-hati agar udang tidak stres yang umumnya dapat memicu pergantian kulit secara masif.

4. Gunakan Teknik Pemanenan yang Tepat

Saat panen udang vaname, penting untuk menggunakan teknik panen yang tepat dengan tujuan meminimalisir stres pada udang. Misalnya dengan menggunakan jaring untuk mengambil udang secara hati-hati dari tambak atau menggunakan sistem vakum untuk menyedot udang keluar dari tambak.

Penggunaan jaring atau jala merupakan teknik pemanenan manual yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun. Sementara itu, akhir-akhir ini banyak tambak yang beralih ke pemanenan secara mekanis dengan menggunakan berbagai jenis alat, misalnya pompa impeller.

Panen udang vaname secara mekanis memungkinkan petambak untuk memanen udangnya secara lebih cepat dan tidak memerlukan banyak teknisi untuk melakukannya. Namun, para petambak juga harus memastikan tahap pascapanen untuk menghindari keterlambatan dan backlog yang berpengaruh pada kualitas udang.

Baca Juga: Masa Panen Udang Vaname beserta Jenis-Jenisnya

5. Selesaikan Panen dalam Waktu yang Optimal

Idealnya, panen udang vaname harus diselesaikan dalam waktu beberapa jam saja tergantung pada luas kolam dan banyaknya biomassa. Tujuannya adalah agar udang di dalam kolam tetap dalam kondisi yang baik dan tidak stres.

Waktu panen udang juga ditentukan oleh kecepatan dalam penurunan ketinggian permukaan air. Selain itu, memulai pemanenan dengan ketinggian air yang terlalu tinggi juga dapat menimbulkan akibat yang tidak diinginkan, misalnya waktu pemanenan yang terlalu lama dan dapat mengakibatkan stress serta molting besar-besaran.

6. Simpan Udang dengan Cara yang Tepat

Setelah panen udang vaname, langkah selanjutnya adalah penyimpanan udang yang juga harus dilakukan dengan cara yang tepat. Tujuannya agar udang tetap dalam kondisi yang segar dan terjaga kualitasnya.

Cara yang biasanya dilakukan adalah dengan menyimpan udang di dalam lemari es dan mendinginkannya pada suhu yang tepat. Selain itu, pastikan pula udang tidak terpapar udara dengan kelembapan yang terlalu tinggi.

7. Kemas Udang dengan Benar

Tips panen udang vaname yang terakhir adalah pengemasan udang dengan cara yang benar. Hal ini untuk memastikan agar udang tetap segar selama proses pendistribusian. Pengemasan dapat dilakukan dengan penyegelan vakum, menggunakan kontainer pendingin, atau dengan mengemas udang menggunakan bahan isolasi.

Baca Juga: Mengenal Udang Vaname yang Menjadi Favorit Para Petambak

Panen Udangmu dengan Harga Terbaik Bersama DELOS

Itu lah tujuh tips panen udang vaname yang harus para petambak perhatikan agar hasil panen maksimal dan menghasilkan udang dengan kualitas tinggi. Sebab, kualitas udang yang dipanen akan menentukan harganya.

Nah, bagi anda yang ingin memanen udang dengan harga terbaik dan proses yang transparan, DELOS adalah pilihan yang tepat untuk anda.

DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik untuk membantu mengelola tambak udang anda. Termasuk salah satunya adah proses panen.

Proses panen udang vaname DELOS dilakukan oleh tenaga ahli secara transparan dengan harga terbaik.

Tak hanya itu, DELOS juga memiliki program rantai pasokan terintegrasi, AquaLink, untuk menghubungkan anda dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga bersaing.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami, www.delosaqua.com, untuk tergabung ke dalam ekosistem dan mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Read More
05Jun
AquacultureTips

5 Tahap Persiapan Tambak Udang Vaname Sebelum Melakukan Budidaya

Budidaya tambak udang vaname adalah salah satu bisnis yang sangat menguntungkan. Terlebih lagi, udang vaname tergolong jenis udang yang tumbuh dengan cepat dari benur hingga panen, yaitu satu siklus hanya memerlukan waktu 3 bulan saja.

Tambak udang vaname memainkan peran kunci dalam budidaya. Sebab, di tambak ini lah udang-udang akan dibesarkan hingga siap panen nantinya. Oleh karena itu, anda perlu untuk mempersiapkan tambak dengan baik.

Persiapan tambak ini bertujuan untuk mendukung terbentuknya ekosistem yang kondusif untuk pemeliharaan udang selama satu siklus budidaya. Kira-kira persiapan apa saja yang perlu dilakukan dan bagaimana tahap-tahapnya? Baca selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga: 4 Jenis Tambak Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Tahap-Tahap Persiapan Tambak Udang Vaname

1. Pembersihan Kolam

Persiapan tambak udang vaname yang paling awal adalah tahap pembersihan. Dalam tahap ini biasanya dilakukan pembuangan limbah, terutama limbah organik dan fosfat yang menumpuk di dasar tambak.

Sementara metode pembersihannya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu metode kering dan metode basah.

a.) Metode Kering

Pembersihan tambak udang vaname dengan metode kering memanfaatkan sinar matahari untuk mengeringkannya. Caranya adalah dnegan menguras dan membiarkan tambak udang berada di bawah sinar matahari selama 10-30 hari.

Selanjutnya limbah-limbah yang ada di dasar kolam mulai dibersihkan dan dibuang ke tempat yang telah ditentukan. Namun, metode kering ini tidak bisa diterapkan di semua bagian kolam sehingga harus dibersihkan dengan metode basah.

b.) Metode Basah

Di area tambak udang vaname yang tidak dapat dikeringkan sepenuhnya, biasanya akan dibersihkan dengan metode basah. Metode ini lakukan dengan menyemprotkan air bertekanan tinggi untuk membuang limbah sisa budidaya siklus sebelumnya.

Metode basah memiliki keunggulan dari segi waktu jika dibandingkan dengan metode kering karena hanya memerlukan waktu yang singkat, sehingga lebih efektif dan efisien.

2. Pengapuran

Setelah tambak udang vaname dibersihkan, kolam kemudian harus diisi dengan air dan didiamkan semalaman sebelum dibilas untuk menghilangkan sisa limbah dan meningkatkan pH. Proses ini harus terus-menerus diulangi hingga pH air berada di atas 7.

Saat pH air mencapai angka 7, pengapuran baru dapat dilakukan. Jenis kapur yang digunakan dalam proses ini biasanya berupa kapur CaCO3 atau dolomit [CaMg(CO3)2] untuk air kolam dengan pH yang mendekati netral. Sementara untuk pH air di bawah 5 digunakan kapur jenis hidrat [Ca(OH)2].

Selain itu, anda juga harus memperhitungkan jumlah kapur yang digunakan secara hati-hati. Hal ini untuk menghindari pH air yang terlalu tinggi, sehingga dapat meningkatkan toksisitas amonia dan mengakibatkan kematian pada udang.

Selama proses, kapur harus disebarkan ke seluruh dasar tambak dan sampai ke atas tanggul. Sebagian besar kapur juga harus dioleskan di atas area makan dan ke seluruh bagian kolam yang tetap basah.

Baca Juga: Masa Panen Udang Vaname beserta Jenis-Jenisnya

3. Pembasmian Predator

Tahap persiapan tambak udang vaname selanjutnya adalah proses pembasmian predator untuk mencegahnya masuk ke dalam area kolam. Cara melakukannya adalah dengan menyaring air yang akan digunakan untuk mengisi kolam dengan saringan yang memiliki jaring halus.

Predator atau pengganggu ini termasuk di antaranya adalah ikan, krustasea, dan invertebrata lainnya yang dapat memakan makanan udang atau bahkan membawa parasit dan penyakit.

Selain itu, selama bulan pertama budidaya udang vaname, kolam tidak boleh ditambahkan air, kecuali jika kualitas air buruk dan menyebabkan udang tidak berkembang dengan baik. Hal ini menghindari masuknya pesaing atau predator bagi udang.

4. Pemupukan

Tahap persiapan tambak udang vaname selanjutnya adalah fertilisasi dengan cara pemupukan. Tambak udang harus diberi pupuk untuk merangsang pertumbuhan plankton, guna mempersiapkan ekosistem dan pakan alami bagi udang vaname.

Pupuk harus dilarutkan dalam air sebelum disebar ke permukaan air tambak untuk menghindari pengendapan pupuk di dasar tambak. Sebab, pupuk yang mengendap di dasar akan menyuburkan tanah dan mempercepat pertumbuhan alga.

Setelah pemupukan, dalam beberapa hari plankton akan berkembang dan dalam beberapa hari air akan berubah warna menjadi agak hijau.

5. Aerasi

Tahap persiapan tambak udang vaname yang terakhir adalah menyiapkan kebutuhan aerasi dan turbulensi tambak. Tahap ini harus dilakukan berdasarkan pertimbangan target produksi, konfigurasi, ketersediaan energi, dan sistem budidaya.

Persiapan aerasi bertujuan untuk memastikan suplai oksigen terlarut, mendhindari arus mati, mengarahkan sedimen dan mencegah terjadinya stratifikasi suhu dan salinitas di kolam air.

Hebus aeratir yang digunakan tergantung pada luas kolam dan kedalaman air. Misalnya kolam seluas 0,5-1 Ha membutuhkan empat aerator yang dipasang di sudut-sudur kolam untuk mendorong aliran air lebih maksimal di dalam kolam.

Aerator harus dinyalakan 24 jam sebelum benur ditebar agar terdapat cukup waktu untuk menciptakan arus dan membersihkan area makan udang vaname.

Baca Juga: 5 Jenis Kincir Air Tambak Udang beserta Fungsinya

Mulai Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS!

Saat hendak memulai budidaya udang vaname diperlukan persiapan yang cukup matang, salah satunya adalah persiapan tambak udang vaname sebelum siklus dimulai. Sebab, di tambak ini lah udang-udang akan dibesarkan hingga siap panen.

Namun, tak perlu khawatir karena DELOS di sini untukmu! DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Kami menggunakan pendekatan masalah sosial, lingkungan, infrastruktur, dan peraturan di lokasi tambak yang ditentukan. Selain itu Farm Management yang kami miliki juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkanmu untuk memonitoring kondisi tambak setiap harinya.

DELOS also has Aqualink, program rantai pasok terintegrasi untuk membantu partner kami mendapatkan produk-produk dan harga terbaik untuk budi daya udang yang mereka lakukan.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Sukseskan budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
24Mei
AquacultureTips

Ini Warna Air Tambak yang Baik untuk Udang Vaname

Air tambak menjadi indikator yang harus selalu diperhatikan saat melakukan budidaya. Warna air tambak yang baik untuk udang vaname adalah air yang berwarna hijau. Warna ini dapat menunjukkan kondisi udang yang hidup di dalamnya. Namun, warna ini tidak langsung serta-merta menjadi patokan, melainkan harus terlebih dahulu dilakukan pengecekan dengan indikator-indikator lain secara rutin.

Setiap kolam tambak dapat memiliki warna air yang berbeda-beda. Warna ini dapat menunjukkan jenis-jenis organisme yang ada di dalamnya. Melalui warna-warna air tambak yang terlihat, petambak dapat mengetahui adanya anomali maupun memprediksi jika terdapat masalah yang muncul.

Kira-kira warna air tambak yang baik untuk udang vaname? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel ini!

Baca Juga: 5 Jenis Kincir Air Tambak Udang beserta Fungsinya

Arti Warna-Warna Air Tambak

Air tambak tak melulu berwarna biru cerah layaknya air laut. Terdapat banyak varian warna yang menunjukkan kondisi-kondisi tertentu pada tambak. Berikut adalah arti warna-warna air tambak yang perlu kamu ketahui.

1. Air Tambak Berwarna Kuning Kehijauan

Warna air tambak kuning kehijauan menunjukkan fitoplankton yang ada di dalam kolam masih belum stabil jumlahnya, sehingga diperlukan penambahan pupuk TSP atau urea. Saat pemberian pupuk ini para petambak harus melakukan pengecekan secara rutin untuk mengamati perubahannya. Apabila masih terus berubah dan belum stabil, petambak dapat menambahkan kapur dolomit.

2. Hijau Kecokelatan

Saat air tambak berwarna hijau kecokelatan, berarti air mengandung fitoplankton yang cukup. Warna ini menjadi salah satu warna air tambak yang baik untuk udang vaname. Namun, untuk menjaga kestabilannya diperlukan pemberian pupuk setiap minggu.

3. Air Tambak Berwarna Hijau Kebiruan

Warna hijau kebiruan pada tambak udang vaname menunjukkan banyaknya fitoplankton blue green algae. Ini menandakan adanya udang yang keropos dan perlu dilakukan penggantian air serta penambahan kapur dolimit dan pemberian pupuk TSP.

4. Air Tambak Berwarna Hijau Tua Tidak Pekat

Warna air tambak hijau tua menandakan jumlah fitoplankton yang ada di dalam air cukup stabil. Warna ini menjadi warna air tambak yang baik untuk udang vaname. Sementara itu untuk mengoptimalkannya, para petambak dapat memberikan sedikit pupuk TSP selagi terus mengamati perubahannya.

5. Air Tambak Berwarna Hijau Tua Pekat

Ketika air tambak berwarna hijau tua pekat dan terasa berlendir, ini menunjukkan bahwa terdapat fitoplankton beracun yang dapat mengakibatkan banyak udang terserang penyakit. Tentunya warna ini bukan merupakan warna air tambak yang baik untuk udang vaname dan harus dihindari.

Namun tak perlu khawatir, untuk menanggulanginya dapat dilakukan dengan penggantian air dan pemberian kapur dolomit.

6. Air Tambak Berwarna Cokelat Tua

Warna cokelat tua pada air tambak menunjukkan kurangnya kandungan fitoplankton yang tumbuh di dalamnya. Untuk menanggulanginya, dapat digunakan pupuk urea dan pupuk TSP, serta perlu adanya reklamasi lahan lebih lanjut.

7. Air Tambak Berwarna Cokelat Kemerahan

Saat warna air tambak cokelat kemerahan, ini menunjukkan jika terdapat kandungan fitoplankton beracun dan asam sulfat yang tinggi. Untuk menangani hal ini, kamu perlu menetralkannya dengan mengganti air, memberi kapur, memberi pupuk urea, dan membilas tambak secara berulang-ulang.

8. Air Tambak Berwarna Hitam

Warna air tambak hitam menunjukkan bahwa fitoplankton tidak tumbuh dengan baik. Selain itu, warna ini juga dapat menjadi indikasi banyaknya pembusukan bahan organik di dasar tambak. Tentunya warna ini bukan merupakan warna air yang baik untuk udang vaname.

Satu-satunya cara untuk menanggulangi kondisi ini adalah dengan mengangkat keluar lumpur yang mengendap di dasar tambak hingga habis.

Baca Juga: 7 Ciri Benur Udang Vaname Berkualitas Tinggi

Indikator Kualitas Air Tambak

Mengetahui kualitas air tambak menjadi hal penting yang harus dilakukan setiap harinya. Hal ini untuk memudahkan apabila terjadi adanya perubahan atau anomali, para petambak dapat mengambil langkah secepat mungkin.

Tak hanya mengamati warna air tambak yang baik untuk udang vaname, terdapat indikator-indikator lain yang wajib dimonitor secara rutin setiap harinya. Berikut adalah indikator-indikator tersebut:

1. Warna Air Tambak

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, warna air tambak menunjukkan kualitas air yang ada di dalamnya. Warna air tambak yang baik untuk udang vaname adalah hijau tua tanpa lendir dan cokelat muda.

2. Kecerahan Air Tambak

Kecerahan air tambak yang baik berkisar antara 25-40 cm. Sementara jika angka kecerahan berada di bawahnya, sinar matahari sulit untuk menembus air yang dapat mengakibatkan suhu air menjadi rendah dan proses fotosintesi tidak berjalan dengan maksimal.

3. pH Air Tambak

pH adalah tingkat keasaman air yang diukur secara fisika dan sangat berpengaruh terhadap organisme-organisme yang hidup di dalamnya. pH air tambak yang ideal berkisar antara 7,5-9,0. Perubahan pH pada tambak udang vaname dapat mengakibatkan udang menjadi stress. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pH tetap ideal.

4. Oksigen Terlarut (DO)

Oksigen terlarut atau yang dikenal juga dengan DO menjadi penunjang udang dalam proses respirasi. Indikator ini juga sangat mempengaruhi pertumbuhan udang. Biasanya untuk menjaga DO tetap stabil, digunakan aerator sesuai dengan kebutuhan masing-masing kolam.

5. Suhu Air

Suhu air tambak yang ideal berkisar antara 28-30 derajat celcius. Para petambak harus menjaga suhu ideal ini agar tetap stabil setiap harinya. Sebab, suhu yang menurun maupun meningkat secara drastis dapat menyebabkan kematian udang dalam jumlah yang cukup besar.

6. Alkalinitas Air Tambak

Tingkat konsentrasi alkalinitas yang baik untuk udang vaname adalah 80-200 mg/l. Alkalinitas ini merupakan kemampuan air untuk menetralkan tambahan asam tanpa menurunkan kadar pH air. Indikator alkalinitas perlu untuk dipantau secara rutin karena berpengaruh langsung pada pertumbuhan udang dan mikroorganisme pendukung di dalam kolam tambak.

7. Salinitas Air

Salinitas air tambak yang ideal berkisar antara 15-25 ppt. Kondisi salinitas ini harus terus dijaga agar tetap stabil. Sebab, salinitas yang kurang dapat mengakibatkan pertumbuhan udang menjadi kurang optimal. Selain itu, fluktuasi salinitas yang telalu cepat juga dapat menyebabkan udang menjadi stres dan dapat memicu kematian.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Pantau Kondisi Air Tambak dengan AquaHero

Warna air tambak yang baik untuk udang vaname adalah air yang berwarna hijau. Namun, warna ini tidak langsung serta-merta menjadi patokan, melainkan harus terlebih dahulu dilakukan pengecekan dengan indikator-indikator lain secara rutin.

Saat mengecek warna air yang baik untuk udang vaname dan indikator-indikator lainnya, para petambak perlu untuk mencatatnya dengan baik agar dapat tercatat secara sistematis dan apabila terdapat anomali, petambak dapat langsung mengetahuinya.

Kini mencatat indikator-indikator air tambak dapat kamu lakukan secara mudah, yaitu dengan menggunakan aplikasi AquaHero. Melalui aplikasi ini, kamu tak perlu mencatat secara manual menggunakan spreadsheet.

Aplikasi AquaHero juga memiliki fitur-fitur unggulan seperti index kualitas air, pemantauan kondisi dan pertumbuhan udang, fitur rekomendasi, dan fitur pemantauan finansial tambak. Fitur-fitur ini akan sangat berguna untuk menghindarkan dari kegagalan budidaya yang kamu lakukan.

Untuk mendapatkan aplikasi AquaHero sebagai pendamping budidaya, kamu dapat menghubungi contact@delosaqua.com atau melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Budidaya udang vaname lebih mudah dan produktif bersama DELOS!

Read More
22Mei
AquacultureTips

Salinitas Udang Vaname dan Cara Mengontrol Kestabilannya saat Budidaya

Salinitas udang vaname merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan saat saat budidaya berlangsung. Sebab, salinitas memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan dan pertumbuhan udang di tambak.

Udang Vannamei, juga dikenal sebagai white leg shrimp, adalah udang asli Samudera Pasifik yang mampu mentolerir berbagai tingkat salinitas. Namun salinitas optimal untuk udang vaname adalah sekitar 15-25 ppt dengan kadar pH 7,5-8,5.

Jika salinitas air terlalu tinggi, udang vaname dapat menjadi stres dan pertumbuhannya menjadi kurang maksimal. Di sisi lain, jika salinitas terlalu rendah, udang tidak dapat menyerap cukup oksigen yang berakibat pada masalah pernapasan.

Nah, untuk kamu yang ingin mengetahui lebih lengkap tentang salinitas udang vaname dan bagaimana cara mengontrol kestabilannya selama budidaya, simak artikel berikut ini ya!

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Apa Itu Salinitas Air?

Salinitas air mengacu pada jumlah kandungan garam dalam air laut, air sungai, maupun air danau yang dihitung dalam ‰ (perseribu/ppt). Pada udang vaname, kisaran salinitas air yang optimal adalah sekitar 15-25 ppt yang memungkinkan udang menyerap oksigen yang cukup.

Salinitas udang vaname penting untuk terus dipantai dan diuji secara teratur selama budidaya berlangsung. Hal ini bertujuan untuk memastikan angka salinitas tetap dalam kisaran optimal dan stabil.

Jika salinitas terlalu tinggi, dapat dikurangi dengan menambahkan air tawar ke dalam sistem. Sementara itu, jika salinitas terlalu rendah, dapat ditingkatkan dengan menambahkan air asin atau campuran garam ke dalam air tawar.

Baca Juga: This is The Best Water Color for Vannamei Shrimp Pond

Cara Mengontrol Kestabilan Salinitas Air Tambak

Mempertahankan kestabilan salinitas udang vaname selama budidaya berlangsung sangat penting untuk dilakukan. Sebab, salinitas air berpengaruh langsung pada kesehatan dan pertumbuhan udang.

Pada udang vaname, salinitas air yang ideal adalah sekitar 15-25 perseribu (ppt). Pada tingkat salinitas ini, udang vannamei mampu menyerap oksigen yang cukup melalui insangnya dan kecil kemungkinannya untuk mengalami stres atau penyakit.

Untuk memastikan bahwa salinitas air berada pada tingkat yang tepat, penting bagi para petambak untuk menguji dan memantau air secara teratur menggunakan pengukur salinitas atau hidrometer.

Biasanya, waktu pengukuran salinitas yang baik dilakukan saat pagi dan sore hari. Sebab, pada waktu-waktu ini, salinitas dapat berubah karena pengaruh penguapan air oleh sinar matahari. Selain itu, saat turun hujan biasanya juga terjadi penurunan tingkat salinitas sebagai akibat volume air hujan masuk ke tambak.

Tak hanya itu, petambak juga harus menjaga air agar tetap bersih dan memiliki kandungan oksigen terlarut yang stabil. Hal ini agar pertumbuhan dan kesehatan udang tetap terjaga dengan baik.

Jika saat pengukuran didapatkan salinitas udang vaname yang terlalu tinggi, petambak dapat mengantisipasinya dengan menambahkan air tawar hingga setinggi ketinggian awal sebelum terjadi penguapan.

Sementara jika angka salinitas air rendah, petambak dapat membuang air tawar yang ada di permukaan tambak. Sebab, air tawar memiliki massa jenis yang lebih rendah dibandingkan air asin, sehingga air tawar berada di permukaan tambak.

Dengan mengikuti pedoman ini dan mengelola salinitas air dengan benar, pembudidaya udang dapat membantu memastikan kesehatan dan pertumbuhan udang vannamei mereka, yang mengarah pada hasil dan keuntungan yang lebih tinggi.

Baca Juga: Lakukan 5 Hal ini Untuk Sukseskan Budidaya Udang Vaname

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif bersama DELOS

Secara keseluruhan, pengelolaan salinitas air yang tepat sangat penting untuk keberhasilan budidaya udang vaname. Dengan mempertahankan tingkat salinitas yang tepat, pembudidaya udang dapat membantu memastikan kesehatan dan pertumbuhan udang mereka, sehingga menghasilkan hasil dan keuntungan yang lebih tinggi.

Kini, untuk mempermudah budidaya udang vaname yang kamu lakukan, DELOS menawarkan Farm Management untuk mengelola tambak udang yang kamu miliki. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu sukseskan budidaya udang vanamemu.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan setiap farm owner dan farm personnel untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Tak hanya itu, DELOS juga memiliki program rantai pasok terintegrasi, AquaLinkyang dapat membantumu mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga dan kualitas terbaik.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Sukseskan budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
20Mei
Aquaculture

Pentingnya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk Tambak Udang

Pentingnya IPAL atau Instalasi Pengolahan Air Limbah akhir-akhir ini menjadi perhatian dalam setiap budidaya udang. Sebab, IPAL berfungsi untuk mengelola limbah yang dihasilkan dari tambak.

Limbah yang dihasilkan dari budidaya udang vaname biasanya terdiri dari air yang tercampur dengan kotoran, sisa pakan, dan limbah organik lainnya. Limbah-limbah ini dapat menyebabkan air menjadi keruh dan tercemar jika tidak dikelola dengan baik.

Oleh karena itu, mari mengenal lebih dalam pentingnya IPAL untuk tambak udang berikut ini.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Karakteristik Air Limbah

Selama budidaya udang vaname berlangsung, air tambak dapat menghasilkan limbah yang terdiri atas kotoran udang, sisa pakan, dan organisme-organisme yang sering ditemukan mengendap di dasar tambak.

Air limbah ini dapat menjadi polutan yang berdampak negatif terhadap lingkungan. Namun, kadar polutan tergantung pada lama pemeliharaan, padat tebar udang vaname, substrat dalam kolam, dan konstruksi tambak.

Jika diukur dengan parameter mutu air seperti biological oxygen demand (BOD), total suspended solid (TSS), total organik, kekeruhan, total nitrogen (TN), dan total fosfat (TP), air limbah akan menunjukkan kadar yang cukup tinggi.

Proses Pengolahan Air Limbah

Proses pengolahan air limbah tambak udang vaname biasanya mempertimbangkan dua hal, yaitu efektif dalam melakukan pengolahan dan efisien dalam menurunkan kadar polutan. Sementara teknik pengolahannya terbagi menjadi tiga jenis, yaitu teknik pengolahan secara mekanis, kimia, dan biologi.

Sementara itu, pentingnya IPAL pada tambak udang digunakan untuk menghindari pengolahan limbah secara kimia. Sebab, pengolahan dengan teknik kimia dapat merugikan lingkungan, karena dapat mengancam keamanan pangan.

Pengolahan limbah secara mekanis dilakukan melalui proses pengendapan untuk mengurangi TSS. Proses pengendapan dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti dengan penyaringan ataupun dengan memperlambat kecepatan aliran air sehingga tidak melebihi 20 m/detik.

Sedangkan pengolahan air limbah dengan proses biologis dilakukan pada kondisi aerob, kondisi anaerob, atau kombinasi keduanya. Kondisi aerob biasanya digunakan untuk pengolahan air limbah dengan beban BOD yang tidak terlalu besar, sedangkan proses biologi anaerob digunakan untuk pengolahan air limbah dengan BOD yang tinggi.

Pengolahan air limbah secara biologi dibagi menjadi tiga, yaitu denan biakan tersuspensi (suspended culture), proses biologis dengan biakan melekat (attached culture), dan proses pengolahan dengan sistem lagoon atau kolam.

Baca Juga: Udang Windu vs Undang Vaname, Mana yang Lebih Baik?

Tahap-Tahap Pengolahan Limbah Melalui Sistem IPAL

Sistem IPAL membantu para petambak untuk mengolah limbah air tambak sehingga aman bagi lingkungan. Proses pengolahan limbah melalui sitem IPAL biasanya terdiri dari tiga tahap, di antaranya:

1. Penyaringan

Limbah dari proses budidaya udang vaname pertama-tama difilter melalui media penyaring seperti kain atau media biologis seperti batu karang yang dapat menangkap partikel-partikel besar seperti kotoran dan sisa pakan.

2. Pendekatan Biologi

Setelah limbah disaring, maka limbah tersebut diolah secara biologis dengan menggunakan bakteri yang dapat mengurai limbah organik menjadi gas dan air.

3. Penjernihan

Setelah limbah diurai menjadi gas dan air, maka air tersebut kemudian difilter lagi untuk menghilang partikel-partikel yang masih tersisa. Setelah itu, air tersebut dapat dipakai kembali untuk keperluan budidaya udang vaname atau dibuang ke lingkungan dengan tingkat kekeruhan yang sesuai dengan standar yang diterapkan.

Dengan menggunakan sistem IPAL, maka limbah yang dihasilkan dari budidaya udang vaname dapat dikelola dengan baik sehingga tidak menyebabkan polusi air dan merusak lingkungan.

Faktor Yang Mempengaruhi Desain IPAL

Desain Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah

1. Volume Air Limbah

Desain IPAL dipengaruhi oleh volume air limbah yang dihasilkan, sebab volume digunakan sebagai penentuan kapasitas unit-unit pengolahan air limbah. Jika volume air limbah besar, maka kapasitas unit pengolahannya harus dibuat besar untuk dapat menampungnya.

2. Kecepatan Aliran Air Limbah

Kecepatan aliran air limbah sangat mempengaruhi proses sedimentasi. Proses sedimentasi dapat optimal apabila kecepatan aliran air < 20 m/detik.

3. Ketersediaan Lahan dan Ruang

Besarnya lahan atau ruang bagi instalasi pengolahan air limbah ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu volume air limbah dan harus diolah, kadar dan keragaman bahan pencemaran air limbah.

4. Ketersediaan Biaya

Pembangunan konstruksi tambak, operasional, dan perawatan IPAL membutuhkan biaya yang tidak sedikit, di mana besarannya tergantung dari teknologi dan peralatan yang digunakan.

Baca Juga: Ini Warna Air Tambak yang Baik untuk Udang Vaname

Budidaya Udang Vaname Lebih Untung Bersama DELOS

Itu dia pentingnya IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dalam budidaya udang vaname. Dalam setiap budidaya, kadar polutan tergantung pada lama pemeliharaan, padat tebar udang vaname, substrat dalam kolam, dan konstruksi tambak.

Pentingnya IPAL memang menjadi masalah yang serius, terutama untuk tambak udang dengan padat tebar yang tinggi. Namun, tidak semua petambak paham tentang segala hal mengenai IPAL.

Kini, untuk mempermudah budidaya udang vaname yang kamu lakukan, termasuk mengenai IPAL, DELOS menawarkan Farm Management untuk mengelola tambak udang yang kamu miliki. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu sukseskan budidaya udang vanamemu.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan setiap farm owner dan farm personnel untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Tak hanya itu, DELOS juga memiliki program rantai pasok terintegrasi, AquaLinkyang dapat membantumu mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga dan kualitas terbaik.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Sukseskan budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
17Mei
AquacultureTips

5 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Memulai Usaha Tambak Udang

tambak udang
Sumber: Dokumentasi DELOS

Usaha tambak udang merupakan contoh kegiatan ekonomi di bidang akuakultur yang cukup menjanjikan. Biasanya, kegiatan budidaya ini banyak dilakukan di daerah pesisir pantai.

Seiring dengan terus meningkatnya permintaan udang di pasar global, banyak orang mulai tertarik untuk terjun ke dunia ini. Terlebih lagi, memang bisnis tambak udang memiliki hasil yang sangat menggiurkan.

Namun, sebelum memulai bisnis ini, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan agar bisnis kamu tidak merugi. Yuk simak apa saja hal-hal tersebut.

Baca Juga: Masa Panen Udang Vaname beserta Jenis-Jenisnya

1. Pilih Lokasi Tambak yang Sesuai

Pemilihan lokasi tambak menjadi hal pertama yang harus diperhatikan ketika memulai bisnis tambak udang. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan lokasi yang sesuai dan tepat sesuai kriteria. Lokasi tambak yang bagus harus memperhatikan level topografi, kandungan di dalam tanah, dan kecukupan suplai air.

2. Pastikan Memilih Benur yang Unggul

Benur adalah bibit udang. Istilah ini dipakai untuk menyebut anak udang yang sudah memasuki fase post-larva dan siap untuk ditebar ke kolam tambak. Benur yang ideal memiliki dampak yang besar dalam suksesnya budidaya udang.

Oleh karena itu, bagi kamu yang baru akan memulai bisnis tambak udang, pastikan untuk memilih dan mempersiapkan benur terbaik. Kriteria benur yang ideal di antaranya meliputi bebas penyakit dan resisten.

3. Persiapkan Alat-Alat yang Memadai

Saat memulai bisnis tambak udang, kamu tidak hanya memerlukan lahan tambak dan benur saja. Melainkan terdapat sederet alat untuk mendukung keberlangsungan budidayamu. Mulai dari anco, kincir air, pompa, hingga peralatan laboratorium.

Setiap kolam tambak harus memiliki peralatannya masing-masing dan tidak boleh digunakan secara bergantian. Sebab, hal ini untuk menghindarkan dari kerancuan hasil pemeriksaan terhadap kondisi masing-masing kolam tambak.

4. Pastikan Waktu Pemberian Pakan Tepat

Pemberian pakan dalam budidaya udang harus dilakukan dengan tepat dan efisien, baik dari segi waktu maupun jumlahnya. Hal ini karena sebagian besar modal dalam budidaya udang dihabiskan untuk pemberian pakan.

Waktu pemberian pakan dalam bisnis tambak udang biasanya diatur dalam manajemen pakan yang kuantitasnya telah disesuaikan dan dihitung berdasarkan umur udang. Selain itu, area pemberian pakan (feeding area), tingkat pemberian pakan (feeding level), dan frekuensi pemberian pakan (feeding frequency) juga menjadi pertimbangan dalam budidaya.

5. Lakukan Pengamatan Kualitas Air Secara Rutin

Hal yang harus diperhatikan sebelum memulai bisnis tambak udang yang terakhir adalah pengamatan terhadap kualitas air. Dengan melakukan pengamatan kualitas air, setiap farm personnel dapat mengetahui jika terjadi perubahan atau fluktuasi parameter yang mungkin berbahaya terhadap perkembangan udang.

Biasanya, pengamatan kualitas air dilakukan secara fisika, kimia, dan biologi. Pengukuran terhadap parameter fisika dapat langsung dilakukan saat di tambak. Sementara untuk parameter kimia dan biologi harus dilakukan di laboratorium.

Baca Juga: Mengenal Istilah MBW Udang dan Cara Menghitungnya

Tingkatkan Produktivitas Bisnis Tambak Udang Bersama DELOS!

Memulai bisnis tambak udang memang tidak bisa sembarangan dilakukan. Terdapat banyak hal yang harus diperhatikan agar budidaya udang yang kamu lakukan memiliki produktivitas yang tinggi.

Agar tambak udang milikmu lebih produktif, kamu bisa mempercayakan manajemen tambak udang milikmu pada DELOSDengan tim yang terdiri dari top 99 orang terbaik di Indonesia, DELOS siap membantumu melalui Farm Management yang kami miliki.

Terlebih lagi Farm Management DELOS terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan petambak untuk memonitoring tambak udang mereka. Lantas bagaimana jika terdeteksi adanya penyakit? DELOS juga memiliki dedicated scientist yang dapat membantumu untuk mitigasi jika terdeteksi adanya penyakit pada tambak udang milikmu.

Hubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit permasalahan yang ingin kamu diskusikan seputar budidaya udang vaname melalui kontak di website kami www.delosaqua.comBisnis tambak udang dengan hasil terbaik bersama DELOS! DELOS!

Read More
  • 1
  • 2
  • 3
  • …
  • 9
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top