logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Aquaculture
Home Aquaculture Page 2

Kategori: Aquaculture

15Mei
AquacultureTips

Tips Manajemen Pakan Udang Vaname, Budidaya Anti Rugi!

vannamei shrimp feed management
Sumber: Dokumentasi DELOS

Pakan dalam budidaya udang vaname menjadi komponen yang sangat penting terhadap pertumbuhan udang. Selain itu, pakan juga mempengaruhi jumlah modal yang dikeluarkan oleh petambak. Tak heran, setiap orang ingin menerapkan manajemen pakan udang vaname yang baik agar tidak merugi.

Selain manajemen pakan, kualitas pakan juga menentukan kualitas udang vaname yang dihasilkan saat panen. Pakan harus mengandung nutrisi yang cukup, mulai dari protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral.

Nah, agar budidaya udang vaname yang kamu lakukan menjadi sukses besar dan berkualitas tinggi, berikut adalah tips manajemen pakan yang harus kamu perhatikan.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok

Why Should Shrimp Farmers Know Effective Feeding Practices?

During shrimp cultivation, feed is the component that consumes the most capital, accounting for around 50-70% of the total capital invested. Therefore, it is important for farmers to practice effective feeding to ensure optimal shrimp growth while also minimizing the budget spent.

Good and effective feeding is tailored to the age and weight of the shrimp to maximize their growth. If farmers make mistakes in this regard, the risk of losses can loom large.

Furthermore, uneaten feed can cause problems in the pond environment, such as the accumulation of organic waste. The side effects of overfeeding include feed being left uneaten by the shrimp and eventually settling at the bottom of the pond. This leftover feed can generate ammonia, nitrite, and nitrate, which are harmful to shrimp survival.

Makanan dan Kebiasaan Makan Udang

Udang merupakan golongan omnivora atau pemakan segala. Saat berada di alam bebas, udang biasanya memakan fitoplankton, copepoda, larva, dan lumut. Sementara jika dibesarkan di tambak, biasanya para petambak memberikan pakan buatan sebagai pakan utama.

Pakan buatan adalah pakan yang sengaja disiapkan untuk udang vaname yang biasanya berupa pellet maupun crumble. Dalam pakan buatan ini terdapat nutrisi-nutrisi penting yang dibutuhkan oleh udang untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Nutrisi yang dibutuhkan udang vaname meliputi protein, lemak, vitamin, asam amino esensial, karbohidrat, dan mineral. Nutrisi ini berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan udang vaname.

Pakan buatan memiliki kriteria khusus, seperti mempunyai nutrisi sesuai kebutuhan udang, pakan mudah dicerna dan diameternya sesuai dengan bukaan mulut udang, dan kandungan nutrisinya mudah diserap oleh tubuh udang.

Baca Juga: How to Cultivate Vannamei Shrimp from Cultivation to Harvest

Tips Manajemen Pakan Udang Vaname yang Menguntungkan

Pemberian pakan untuk budidaya udang vaname menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap petambak. Hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi jenis, frekuensi, ukuran, dan total kebutuhan pakan selama budidaya berlangsung.

Penggunaan pakan yang efisien selama budidaya udang vaname berlangsung menjadi salah satu faktor suksesnya budidaya. Sebab, pakan adalah faktor produksi yang paling mahal. Untuk itu, berikut adalah tips manajemen pakan udang vaname yang bisa kamu jadikan acuan.

1. Tentukan Jumlah Pakan Berdasarkan Umur (DOC) Udang

Penentuan jumlah pakan yang diberikan ke udang vaname harus didasarkan pada umur udang. Misalnya untuk udang dengan DOC di bawah 30 hari, pemberian pakan dapat dilakukan dengan blind feeding, sebab kebutuhan pakan belum dapat dihitung secara akurat.

Sementara itu, ketika DOC udang sudah lebih dari 30 hari, para petambak harus menghitung jumlah pakan yang diberikan secara seksama seduai dengan kebutuhan udang. Biasanya perhitungan didasarkan pada survival rate, rata-rata berat badan udang, dan feeding rate.

2. Frekuensi Pemberian Pakan

Frekuensi pemberian pakan menjadi hal kedua yang harus diperhatikan saat melakukan manajemen pakan udang vaname. Pakan yang dikonsumsi udang secara normal akan diproses selama 3-4 jam setelah dikonsumsi. Ini dapat menjadi patokan yang bisa kamu gunakan dalam menentukan frekensi pemberian pakan setiap harinya.

Selain itu, kondisi oksigen terlarut (DO) di tambak juga dapat menjadi pertimbangan lain. Sebab, DO berpengaruh terhadap proses metabolisme udang vaname. Oleh karena itu, pastikan pemberian pakan dilakukan ketika DO air tambak dalam kondisi yang bagus.

3. Pastikan Cara Pemberian Pakan Dilakukan dengan Benar

Pemberian pakan buatan untuk udang vaname biasanya sudah dilakukan sejak benur mulai ditebar hingga masa panen. Namun, jenis-jenis pakan yang diberikan dibedakan berdasarkan umur (DOC) udang. Selain itu, jumlah pakan juga harus diperhatikan dengan cermat agar udang tidak kekurangan maupun kelebihan pakan.

Cara pemberian pakan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penebaran langsung di sekeliling area tambak, dan pemberian pakan yang diletakkan di dalam anco pakan.

Saat masih berada di tahap awal budidaya, pemberian pakan berupa crumble harus dicampur dengan air agar pemberian pakan merata, cepat tenggelam, dan tidak berhamburan tertiup angin. Selanjutnya, pemberian pakan dapat ditebar langsung di sekeliling tambak atau menggunakan anco.

Baca Juga: Efisiensi FCR Udang Vaname untuk Sukseskan Budidaya

Dapatkan Pakan Udang Vaname Terbaik di DELOS AquaLink!

Manajemen pakan yang baik menjadi kunci keberhasilan dari budidaya udang vaname. Kandungan nutrisi dan jenis pakan sangat mempengaruhi tumbuh kembang dari udang dengan nama latin Litopanaeus vannamei ini. Selain itu, jenis pakan dan kandungan nutrisi di dalamnya juga harus disesuaikan dengan usia udang.

Jika kamu ingin mendapatkan pakan udang vaname yang baik dan berkualitas, DELOS memiliki Suppy Chain Integration program yang dapat membantu memenuhi kebutuhan untuk budidaya tambak udangmu. Mulai dari kebutuhan pakan, obat-obatan, logistik, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration yaitu AquaLink yang menghubungkan partner kami dengan pemasok dan pembeli untuk mendapatkan produk-produk dengan kualitas dan harga terbaik.

Untuk tergabung dalam program ini, kamu bisa menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mari mulai berbisnis di bidang akuakultur bersama DELOS!

Read More
10Mei
Aquaculture

Tips dan Tata Cara Pengecekan Kesehatan Udang

Udang vaname dikenal sebagai varietas yang lebih unggul daripada udang windu dalam hal resistensi terhadap serangan patogen. Namun, kini terjadi perubahan yang menyebabkan udang vaname juga rentan terhadap serangan patogen. Untuk itu, petambak harus tahu tata cara pengecekan kesehatan udang yang tepat untuk mencegah adanya outbreak.

Serangan patogen pada udang ini dapat mempengaruhi hasil budidaya. Patogen yang berupa bakteri dan virus dapat menular dengan sangat cepat dan mengakibatkan kematian massal dalam jumlah besar yang berdampak pada kerugian ekonomi.

Upaya antisipasi serangan patogen ini dapat dilakukan dengan pengecekan kesehatan udang secara berkala, yaitu dengan melakukan monitoring tes virus dan bakteri dengan PCR. Berikut adalah tips selengkapnya!

Baca Juga: Cara Mengetahui Udang Beku yang Segar dan Berkualitas Baik

Tips dan Tata Cara Pengecekan Kesehatan Udang

1. Melakukan Sampling Secara Rutin

Sampling merupakan kegiatan pengamatan kondisi udang yang dilakukan secara periodik dengan cara mengambil beberapa ekor udang dari masing-masing tambak untuk diperiksa lebih lanjut. 

Kegiatan sampling ini penting untuk dilakukan sebagai bentuk pencegahan terjadinya serangan penyakit. Sebab dengan sampling, petambak dapat mengetahui lebih cepat apabila terjadi anomali kesehatan udang sebelum penyebaran penyakit meluas.

2. Pengecekan Hepatopankreas dan Usus Udang

Setelah mengambil udang dari tambak untuk sampling, petambak harus melakukan pengecekan hepatopankreas dan usus udang. Kedua organ udang ini dapat memberikan gambaran lebih lanjut terkait kesehatan udang sekaligus mendiagnosis penyakit sedini mungkin. 

Untuk melakukan pengecekan hepatopankreas dan usus udang, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Timbang bobot udang yang dijadikan sampel.
  2. Semprot tubuh udang dengan alkohol dan pindahkan udang ke cawan petri yang berisi larutan fisiologis atau aquades steril.
  3. Bedah udang dengan membuka bagian cephalothorax atau kepala udang dan bedah bagian dorsal atau atas abdomen udang dengan pinset steril. Kemudian pisahkan antara hepatopankreas dan usus udang.
  4. Ambil bagian kecil dari sisi bawah sebelah dalam hepatopankreas dengan pinset.
  5. Letakkan sampel hepatopankreas dan usus udang di atas dua object glass yang berbeda, kemudian teteskan sedikit air sebelum menutupnya dengan object glass yang lain.
  6. Amati kedua sampel dengan mikroskop perbesaran 40-100x. Catat dan analisis hasilnya dengan teliti.

Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Plankton di Tambak Udang

3. Uji Kesehatan Udang dengan Melakukan PCR

Bakteri dan virus menjadi dua penyebab utama serangan penyakit pada udang yang merugikan budidaya. Untuk mengetahui serangan bakteri maupun virus sebagai penyebab wabah penyakit udang, petambak dapat melakukan uji PCR atau polymerase chain reaction yang memiliki hasil akurat. 

Sebaiknya, uji PCR dilakukan secara rutin pada DOC tertentu untuk mendeteksi sedini mungkin apabila udang Anda terkena serangan patogen.

4. Amati Tingkat Mortalitas Selama Budidaya

Selama budidaya udang vaname berlangsung, kematian pada udang sering kali terjadi. Namun, Anda harus mengetahui secara pasti tingkat mortalitas ini untuk memperkecil selisih antara populasi aktual dan estimasi dengan koreksi mortalitas. 

Koreksi mortalitas dibedakan menjadi dua, yaitu daily mortality yang dilakukan setiap hari dan disease outbreak mortality yang dilakukan saat terjadinya wabah penyakit. Deviasi saat koreksi mortalitas biasanya disebabkan karena kanibalisme, bangkai udang yang dibiarkan di tambak, sentralisasi yang kurang baik, dan sebagainya.

Baca Juga: Cara Membuat Budidaya Udang Lebih Tahan Terhadap Perubahan Iklim

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Pengecekan kesehatan udang harus dilakukan secara rutin untuk mendeteksi adanya serangan penyakit sedini mungkin dan mencegah terjadinya kerugian budidaya. Untuk melakukannya, Anda dapat mengikuti tips dan tata cara di atas. 

Kini Anda dapat lebih mudah menjalankan budidaya udang bersama DELOS. DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda dalam manajemen operasional sekaligus meningkatkan produktivitas tambak Anda. 

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang Farm Management kami. Budidaya udang vaname lebih produktif bersama DELOS!

Read More
17Apr
Aquaculture

Bagaimana Analisis Data dapat Membantu Budidaya Udang

Analisis data dalam budidaya udang dapat menjadi kunci untuk mengoptimalkan hasil budidaya. Dengan menggunakan data yang berkualitas dan telah dianalisis, para petambak dapat memperoleh insight hingga rekomendasi untuk mengambil keputusan yang lebih tepat.

Dalam dunia budidaya udang vaname, petambak sering dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari menjaga kesehatan udang hingga mengelola proses budidaya dan memenuhi kebutuhan pakan di setiap kolam. Dalam menghadapi tantangan ini, analisis data telah menjadi solusi yang sangat bermanfaat. Melalui analisis data, para petambak dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang kondisi kolam, kesehatan udang, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi produksi.

Untuk lebih memahami bagaimana analisis data dapat mengubah paradigma budidaya udang vaname, mari kita eksplorasi lebih lanjut dalam artikel ini!

Baca Juga: Apa Itu Istilah MBW dalam Budidaya Udang dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Manfaat Data untuk Budidaya Udang

1. Optimalisasi Lingkungan Hidup

Analisis data dapat membantu para petambak udang dalam mengoptimalkan produksinya. Misalnya dengan memantau parameter-parameter kualitas air, petambak bisa mendapatkan data yang akurat tentang kondisi lingkungan di tambak tersebut. 

Data ini kemudian dapat dianalisis untuk untuk mengidentifikasi apabila terjadi anomali, sehingga memungkinkan petambak untuk mengambil tindakan yang tepat untuk mempertahankan kondisi lingkungan yang ideal bagi udang.

2. Pemantauan Kesehatan Udang

Kesehatan udang adalah faktor kunci dalam kesuksesan budidaya. Udang yang sehat dapat menghasilkan panen yang lebih maksimal. Untuk itu, analisis data dapat membantu budidaya udang terhindar dari serangan penyakit dan memaksimalkan panen. 

Dengan menerapkan analisis data pada data kesehatan udang seperti pola makan, pertumbuhan, dan perilaku, petambak dapat mendeteksi secara dini adanya penyakit atau stres pada populasi udang. Dengan demikian, tindakan pencegahan atau pengobatan dapat diambil dengan cepat, mengurangi risiko kematian dan kerugian produksi.

3. Prediksi Produksi dan Kebutuhan Pakan

Petambak dapat menggunakan analisis data hasil produksi udang dari waktu ke waktu, petambak dapat mengidentifikasi pola musiman dan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Sehingga, petambak dapat membuat perkiraan produksi yang lebih akurat beserta rencana strategi manajemen yang lebih efisien. 

Selain itu, dengan memantau pola makan udang, petambak dapat lebih efisien dalam memberikan kebutuhan nutrisi udang dan mengoptimalkan formulasi pakan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kesehatan udang. Sehingga biaya produksi yang dikeluarkan dapat lebih efisien.

Baca Juga: Parameter Kualitas Air di Tambak Udang

4. Pengelolaan Risiko

Risiko eksternal seperti perubahan cuaca, fluktuasi harga pakan, hingga penyakit udang yang berpotensi menyebar juga dapat dihadapi dengan melakukan pencatatan dan analisis data tambak. Dengan memantau dan menganalisis data terkait faktor-faktor risiko ini, petambak dapat mengidentifikasi pola dan tren yang tengah terjadi untuk mengembangkan strategi mitigasi risiko yang lebih efektif.

5. Peningkatan Efisiensi Operasional

Analisis data juga dapat membantu budidaya udang dalam hal operasional sehari-hari, seperti pengelolaan stok, penjadwalan pemeliharaan peralatan, hingga manajemen tenaga kerja. Hal ini dapat membantu petambak dalam mengurangi biaya produksi, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan keuntungan yang didapatkan.

Bagaimana Analisis Data Dapat Membantu Budidaya?

Ketika menjalani budidaya udang vaname, penting untuk diingat bahwa analisis data adalah alat yang sangat berharga. Meskipun analisis data tidak memberikan jawaban pasti tentang apa yang harus dilakukan atau bagaimana situasi akan berkembang di masa depan, hal itu memberikan pandangan yang lebih jelas dan terinci tentang berbagai faktor yang memengaruhi budidaya tersebut. 

Dengan menggunakan analisis data yang tepat, petambak dapat menggali informasi berharga dari berbagai sumber data, seperti cuaca, kualitas air, dan kondisi lingkungan lainnya. Kemudian, dengan mempertimbangkan temuan dari analisis tersebut, petambak dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan cerdas dalam mengelola budidaya udang vaname mereka. Ini berarti bahwa analisis data tidak hanya meningkatkan pemahaman tentang kondisi budidaya, tetapi juga memungkinkan petambak untuk mengambil langkah-langkah yang lebih strategis dan proaktif untuk memastikan kesuksesan jangka panjang dari usaha mereka.

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Air Tambak Udang?

Catat dan Pantau Kualitas Air Tambak Anda dengan AquaHero!

Analisis data dalam budidaya udang dapat menjadi kunci untuk mengoptimalkan hasil budidaya. Untuk itu, penting bagi para petambak untuk mencatat data-data selama budidaya berlangsung. Misalnya seperti data parameter kualitas air hingga data pemberian pakan pada udang.

Agar kualitas air tambak Anda tetap optimal dan selalu terkontrol, Anda dapat mencatat dan memantaunya dengan AquaHero! AquaHero merupakan perangkat lunak yang dikembangkan DELOS untuk memudahkan Anda dalam memantau kondisi tambak udang setiap harinya. Mulai dari kualitas air, pertumbuhan udang, rekomendasi tindakan, hingga estimasi BEP (Break Even Point) saat budidaya.

Segera hubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak kami di www.delosaqua.com untuk dapat menggunakan fitur-fitur AquaHero. Pilih AquaHero untuk produktivitas tambak udang Anda!

Read More
08Apr
Aquaculture

Berapa Kali Udang Panen dalam Setahun?

Udang menjadi salah satu komoditas perikanan yang penting bagi Indonesia dan negara-negara lain di dunia. Biasanya dalam satu tahun, suatu tambak udang bisa panen hingga beberapa kali tergantung pada beberapa faktor. Mulai dari jenis panen, tipe budidaya yang dilakukan, kondisi lingkungan, hingga manajemen budidaya. Sehingga tidak ada angka pasti berapa kali udang panen dalam setahun.

Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi berapa kali udang panen dalam setahun. Simak selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga: Mudah! Cara Membuat Petis Udang di Rumah

Factors Affecting Shrimp Harvest

1. Jenis Budidaya Udang

Terdapat beberapa metode budidaya udang yang umum dilakukan, di antaranya adalah budidaya udang tradisional (ekstensif), semi intensif, intensif, dan super intensif. Masing-masing budidaya didukung dengan teknologi yang memungkinkan panen dilakukan beberapa kali dalam setahun.

Pada budidaya udang tradisional di lahan yang luas dengan populasi udang yang rendah, umumnya panen dilakukan satu hingga dua kali dalam setahun. Hal ini tergantung pada siklus alami pertumbuhan udang dan kondisi lingkungan.

Budidaya udang semi intensif memiliki teknologi yang lebih baik dari budidaya tradisional di mana udang diberi pakan tambahan dan kondisi lingkungan lebih terkontrol. Pada budidaya jenis ini, panen bisa dilakukan tiga hingga empat kali dalam setahun.

Selanjutnya pada budidaya sistem intensif yang melibatkan teknologi dan manajemen tambak yang lebih canggih dan terkontrol, udang dapat dipanen dalam empat hingga enam kali dalam setahun. Di dalamnya termasuk pula panen parsial.

Terakhir, buddaya udang super intensif yang memanfaatkan teknologi tinggi dan ruang terbatas untuk membudidayakan udang dalam jumlah besar dapat dilakukan panen lebih sering, yaitu dua hingga tiga bulan sekali. Hal ini termasuk juga panen parsial di saat udang menyentuh umur tertentu.

Baca Juga: Cara Membuat Budidaya Udang Lebih Tahan Terhadap Perubahan Iklim

2. Manajemen Budidaya

Praktik manajemen kolam budidaya sangat penting dalam budidaya udang karena berdampak langsung pada produktivitas dan kesehatan populasi udang. Pemberian pakan yang tepat adalah salah satu aspek utama dalam manajemen ini, karena nutrisi yang mencukupi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan udang. Selain itu, pemeliharaan kualitas air juga krusial karena udang sangat rentan terhadap perubahan kualitas air yang ekstrim. Air yang bersih dan memiliki parameter yang sesuai seperti suhu, salinitas, dan oksigen terlarut dapat meningkatkan kondisi lingkungan untuk pertumbuhan udang yang optimal. Pencegahan penyakit juga merupakan bagian tak terpisahkan dari manajemen kolam, dimana upaya-upaya seperti pemantauan kesehatan udang, penggunaan probiotik, dan praktik sanitasi dapat membantu mengurangi risiko penyakit dan kematian udang.

Manajemen yang baik tidak hanya mempengaruhi kesehatan udang, tetapi juga berdampak pada frekuensi panen. Dengan mengurangi risiko penyakit dan kematian udang, petani dapat memastikan bahwa populasi udang tetap sehat dan produktif sehingga mereka dapat mencapai panen yang lebih sering. Selain itu, manajemen yang efektif juga memungkinkan untuk pengoptimalan penggunaan sumber daya kolam dan pakan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan efisiensi budidaya dan menghasilkan udang dengan biaya produksi yang lebih rendah.

3. Permintaan Pasar

Tingkat permintaan pasar juga merupakan faktor penting yang memengaruhi keputusan petambak dalam menentukan jadwal panen udang mereka. Ketika permintaan pasar meningkat dan harga stabil, petambak cenderung untuk merespons dengan mempercepat jadwal panen guna memenuhi permintaan yang tinggi.

Hal ini merupakan strategi yang umum dilakukan untuk mengoptimalkan profitabilitas usaha budidaya udang, di mana petambak memanfaatkan peluang pasar yang baik dengan meningkatkan frekuensi panen untuk memenuhi permintaan konsumen. Dengan memperhitungkan dinamika pasar secara cermat, petambak dapat mengatur jadwal panen dengan tepat guna mengoptimalkan pendapatan dan memastikan kelangsungan usaha mereka.

Baca Juga: Tips Memilih dan Menentukan Jumlah Kincir Tambak Udang

Budidaya Udang Vaname Lebih Menguntungkan Bersama DELOS!

Berapa kali udang panen dalam setahun ditentukan oleh banyak faktor. Mulai dari jenis budidaya yang dilakukan, manajemen budidaya, hingga permintaan pasar. Untuk itu, petambak harus memastikan faktor-faktor tersebut untuk mencapai hasil produksi panen yang diinginkan.

Namun, Anda tidak perlu khawatir sebab DELOS hadir untuk membantu mengelola dan memastikan tambak udang Anda menghasilkan panen yang optimal. Dengan mengandalkan sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik, DELOS dapat membantu Anda untuk mendapatkan hasil panen terbaik.

Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau kunjungi www.delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
05Apr
AquacultureTips

Cara Membuat Budidaya Udang Lebih Tahan Terhadap Perubahan Iklim

Melakukan budidaya udang yang lebih tahan terhadap iklim merupakan hal yang paling penting untuk menjaga agar produktivitas yang dihasilkan tetap tinggi. Terlebih lagi, sebagian tambak udang sangat bergantung pada kondisi lingkungan, terutama ketersediaan air bersih pada suhu yang stabil.

Iklim yang fluktuatif sangat mempengaruhi budidaya, terutama dalam hal suhu air, perubahan pola hujan, dan potensi adanya badai. Sementara efek perubahan iklim ini sangat tidak dapat diprediksi. Oleh karea itu, langkah-langkah adaptasi harus diterapkan oleh para petambak demi menjaga budidaya udang yang mereka lakukan lebih tahan terhadap perubahan iklim.

Dikuti dari tulisan Kyra Hoevenaars dan Jonah van Beijnen, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda ikuti untuk membuat budidaya udang lebih tahan terhadap iklim.

Baca Juga: Sertifikasi HACCP: Prosedur, Syarat, dan Cara Memperolehnya

Cara Membuat Budidaya Udang Lebih Tahan Terhadap Iklim

1. Terapkan Manajemen Budidaya yang Baik

Menerapkan manajemen budidaya udang yang baik adalah langkah awal untuk menghadapi perubahan iklim, terutama dalam hal lokasi budidaya udang, memastikan padat tebar yang sesuai, hingga memastikan biosekuritas tambak udang yang Anda miliki.

Kerentanan terhadap penyakit kemungkinan besar akan meningkat dengan perubahan iklim, karena sistem kekebalan udang akan terganggu saat mengalami stres akibat perubahan lingkungan yang signifikan dalam waktu yang relatif cepat. Dengan menerapkan manajemen budidaya udang yang baik, kerentanan terhadap penyakit akibat perubahan iklim dapat dicegah dan diatasi.

2. Lakukan Analisis Berbasis Risiko

Jika Anda baru saja membuka lahan tambak udang baru, analisis berbasis risiko harus dilakukan terkait dengan perubahan iklim dan peristiwa cuaca ekstrem lainnya. Selain pada tambak baru, ini juga dapat diterapkan pada tambak udang lama. Analisis dapat dilakukan dengan memeriksa risiko perubahan iklim, dampak potensial, dan kapasitas mitigasi risiko.

Jika setelah melakukan analisis berbasis risiko, tetapi permasalahan tidak dapat diatasi, pemindahan tambak ke area yang lebih aman harus dipertimbangkan. Biasanya masalah ini dihadapi oleh daerah yang rawan kekeringan dan banjir.

3. Diversifikasi Produk

Diversifikasi produk adalah strategi umum yang digunakan untuk mengurangi risiko terhadap kerugian yang mungkin dihadapi akibat perubahan iklim. Hal ini memungkinkan produksi tetap berlanjut jika salah satu jenis budidaya yang dilakukan gagal.

Diversifikasi hanya berhasil jika spesies yang berbeda tidak terkena bahaya yang sama, misalnya serangan penyakit tertentu. Dari sisi ekonomi, diversifikasi juga membuat sumber pendapatan petambak lebih beragam, menstabilkan produksi, dan dapat pula meningkatkan efisiensi sumber daya.

Selain itu, diversifikasi pasar juga penting untuk dilakukan, yaitu antara opsi lokal, nasional, dan internasional.

Baca Juga: 5 Cara Mengolah Udang Agar Tidak Amis saat Dimasak

4. Manfaatkan Sistem Peringatan Dini

Petambak harus familiar dengan informasi-informasi perubahan iklim dan variasi iklim dari sumber-sumber terpercaya. Mendapatkan informasi yang tepat waktu atau bahkan lebih cepat dapat memungkinkan petambak untuk merespon lebih cepat terhadap risiko yang mungkin dihadapi.

Misalnya dengan memahami prakiraan cuaca dari BMKG. Melalui hal ini, Anda dapat mempersiapkan diri menghadapi cuaca ekstrem yang akan datang, sehingga Anda bisa mengetahui perlakuan apa yang dibutuhkan selanjutnya untuk tambak Anda.

5. Tingkatkan Infrastruktur Tambak

Untuk membuat budidaya udang lebih tahan terhadap perubahan iklim, Anda perlu memperbaiki infrastruktur tambak udang Anda. Misalnya adalah dengan membuat tanggul yang lebih tinggi dan kuat untuk melindungi dari banjir atau membuat kolam tambak yang lebih dalam untuk persiapan menghadapi musim kemarau.

Saat musim hujan tiba, penting untuk memastikan tambak Anda dapat mengalirkan air keluar dari kolam. Untuk itu, penting untuk memastikan pipa dan saluran untuk pemasukan dan pembuangan air, serta drainase bekerja dengan baik.

Saat musim hujan tiba, penting untuk memastikan tambak Anda dapat mengalirkan air keluar dari kolam. Untuk itu, penting untuk memastikan pipa dan saluran untuk pemasukan dan pembuangan air, serta drainase bekerja dengan baik.

6. Kolaborasi dengan Pihak Lain

Sebagian besar langkah adaptasi terhadap iklim tidak dapat diimplementasikan oleh perseorangan. Oleh karena itu, para petambak perlu bekerja sama dan berkolaborasi untuk bersama-sama meraih satu tujuan budidaya yang produktif dan lebih tahan terhadap iklim.

Dengan adanya oranisasi ini, pertukaran pengetahuan dan pengalaman dapat semakin kuat. Selain itu, akses terhadap informasi dan sumber daya yang ada. Sebab, mengambil tanggung jawab kolektif dalam adaptasi perubahan iklim adalah langkah penting dalam membangun budidaya yang lebih tahan terhadap iklim.

Baca Juga: Mulai Budidaya Udang Vaname Anda Bersama DELOS!

Mulai Budidaya Udang Vaname Anda Bersama DELOS!

Untuk bisa melakukan budidaya udang yang lebih tahan terhadap iklim, diperlukan langkah-langkah yang efektif dan efisien. Selain itu, untuk menempuh langkah-langkah ini, diperlukan biaya yang tidak sedikit. Sehingga adanya dukungan pemerintah melalui kebijakan, legislasi, dan dukungan keuangan untuk implementasi langkah-langkah adaptasi akan sangat penting.

Agar tambak udang Anda lebih produktif, Anda dapat mempercayakan manajemen budidaya udang vaname Anda pada DELOS! Dengan tim yang terdiri dari top 99 orang terbaik di Indonesia, DELOS siap membantu Anda untuk mencapai produktivitas panen yang optimal.

Hubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit permasalahan tambak Anda melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mulai budidaya udang vaname Anda bersama DELOS!

___________________________

Sumber Referensi:

Hoevanaars, K. dan Jonah van Beijnen. (2024). Six ways to make your aquaculture operations more climate-resilient. Diakses dari thefishsite.com pada April 2024

Read More
27Mar
AquacultureTips

Apa Itu Istilah MBW dalam Budidaya Udang dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Dalam budidaya udang, banyak dikenal istilah-istilah penting yang harus petambak ketahui, salah satunya adalah MBW atau Mean Body Weight. Istilah MBW mengacu pada berat rata-rata udang vaname per ekor yang dihasilkan dari sampling dalam periode tertentu.

MBW dalam budidaya udang memegang peran penting untuk keberlangsungan budidaya. Sebab, MBW juga digunakan sebagai dasar untuk menghitung berbagai aspek pertumbuhan lain pada udang. Misalnya untuk menghitung ADG (average daily growth) dan biomassa.

Lantas, bagaimana cara menghitung MBW udang vaname? Yuk, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

 Baca Juga: Harga Udang Vaname Terbaru di Indonesia

Apa Itu MBW Udang?

mbw in shrimp farming
Sumber: Dokumentasi DELOS

Jika kamu sudah lama terjun ke dalam industri akuakultur, khususnya budidaya udang, terdapat banyak istilah-istilah unik di dalamnya yang umumnya berbentuk singkatan. Mulai dari ABW, MBW, FCR, SR, dan masih banyak lagi.

Istilah MBW berasal dari mean body weight yang berarti berat rata-rata. Dalam budidaya udang, MBW merupakan berat rata-rata udang per ekor yang didapatkan dari sampling secara rutin selama budidaya udang berlangsung.

Tujuan dilakukannya perhitungan MBW ini adalah untuk mengetahui kondisi dan pertumbuhan udang. Selain itu, jika udang terserang penyakit tertentu juga dapat diketahui dari sampling yang dilakukan secara rutin ini dengan melihat adanya anomali dari pertumbuhannya.

Selain itu, jika terdapat anomali dalam perkembangan udang atau bahkan udang terserang penyakit, juga dapat diketahui melalui adanya kondisi MBW yang tidak normal sebagai deteksi dini sebelum dilakukannya penelitian lebih lanjut.

Baca Juga: Jenis-Jenis Pakan Udang Vaname yang Baik Agar Udang Cepat Besar

Bagaimana Cara Menghitung MBW Udang?

Cara menghitung MBW udang cukup mudah untuk dilakukan, langkah pertama adalah dengan mengambil sampling udang secara acak di beberapa titik anco yang ada di petakan kolam yang sama. Udang yang berhasil diambil kemudian ditimbang dan dihitung jumlahnya.

Setelah menghitung masing-masing berat dan jumlah udang dalam sampling, selanjutnya kamu bisa menggunakan rumus khusus yaitu dengan membagi total berat udang dengan jumlah udang yang ditimbang secara keseluruhan.

Sederhananya, rumus MBW udang adalah sebagai berikut:

mbw udang adalah

Mudah bukan cara menghitung MBW udang? Namun, perlu diingat sampling harus dilakukan di tempat yang sama pada setiap petakan kolamnya. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dalam pengukuran pertumbuhan dan perkembangan udang.

Baca Juga: 10 Jenis-Jenis Udang untuk Budidaya dan Aquascape

Bertambak Lebih Mudah Bersama Farm Management DELOS

MBW udang bisa dibilang menjadi salah satu perhitungan penting selama budidaya berlangsung. Sebab, dengan menghitung dan mengetahui MBW udang, para petambak dapat mengetahui bagaimana pertumbuhan dan perkembangan udang mereka.

Jika kamu memiliki tambak udang dengan skala intensif atau bahkan super intensif, pengelolaan tambak udang termasuk di dalamnya perhitungan terkait MBW dan sebagainya akan sedikit merepotkan.

Akan tetapi, kini kamu tak perlu khawatir karena DELOS siap untuk membantumu mengelola tambak udang yang kamu miliki. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Farm Management DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm technician untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Bingung masalah supply untuk kebutuhan tambak? DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration, loh. Kami dapat membantu menghubungkan kamu dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Kamu dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang Farm Management dan program Supply Chain Integration kami. Percayakan manajemen tambakmu pada DELOS!

Read More
22Mar
AquacultureTips

Tips Memilih dan Menentukan Jumlah Kincir Tambak Udang

Kincir tambak udang menjadi salah satu peralatan tambak yang harus ada ketika Anda melakukan budidaya dengan sistem intensif dan super intensif. Kincir yang disebut juga sebagai aerator ini berguna untuk membuat angka DO (dissolved oxygen) dalam kisaran optimal.

Selain itu, kincir tambak udang juga memiliki beberapa fungsi lain, seperti destratifikasi konsentrasi DO di tambak, mengatur endapan sedimen, menstabilkan arus air di kolam, memaksimalkan area pemberian pakan, dan meminimalisir titik mati kolam.

Keberadaan kincir tambak sangatlah krusial, sehingga Anda perlu memastikan telah memiliih kincir yang baik dan memasangnya dalam jumlah yang tepat di tambak udang vaname Anda. Simak tips selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga:  Cara Menghitung Udang Vaname dengan Mudah

Tips Memilih Kincir Tambak Udang

1. Pastikan Kualitas Kincir Tambak Udang

Saat ini, tersedia banyak pabrik kincir baik di dalam maupun di luar negeri yang menawarkan kincir berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Petambak dapat melakukan riset kecil untuk membandingkan kualitas dan harga dari setiap pabrik kincir yang ada. Dengan melakukan riset ini, petambak dapat memperoleh informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat dalam memilih kincir yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

2. Perhatikan Daya Kincir

Kebutuhan akan oksigen dalam setiap tambak dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti padat tebar, luas kolam, dan tahap perkembangan udang (Day of Culture/DoC). Tambak dengan padat tebar tinggi membutuhkan lebih banyak kincir dibandingkan dengan tambak yang padat tebarnya rendah. Ukuran kincir juga harus disesuaikan dengan luas tambak agar distribusi oksigen mencukupi. Hal yang sama berlaku untuk tahap perkembangan udang. Pada tahap awal, ketika udang masih berbentuk benur, kincir yang dibutuhkan mungkin lebih sedikit dibandingkan ketika udang telah tumbuh lebih besar.

Penting untuk memastikan bahwa kincir yang dipilih mampu meningkatkan kadar oksigen dengan baik dan merata di seluruh bagian kolam. Sebagai panduan, kincir dengan kekuatan 1 Horse Power (HP) dianggap ideal untuk menyuplai oksigen bagi setiap 500 kg udang. Selanjutnya, untuk menentukan jumlah kincir yang diperlukan, estimasi total biomassa udang perlu diketahui terlebih dahulu.

3. Pilih Kincir yang Tahan Karat

Kincir tambak sering terpapar air secara langsung, sehingga memerlukan konstruksi dan bahan yang kokoh. Komponen utama yang sangat vital adalah dinamo atau bagian mesin. Oleh karena itu, disarankan untuk memastikan bahwa bagian ini memiliki ketahanan yang baik terhadap paparan air dan tidak mudah berkarat.

4. Pastikan Kincir Memiliki Suku Cadang yang Mudah Ditemukan

Ketika Anda hendak memilih kincir tambak, penting untuk memastikan bahwa suku cadang kincir tersebut mudah ditemukan. Dengan demikian, jika terjadi masalah atau kerusakan pada kincir, Anda dapat segera melakukan perbaikan dan pemeliharaan yang diperlukan.

Baca Juga: Memahami Istilah "Anti-Dumping" dalam Ekspor Udang

Cara Menentukan Jumlah Kincir yang Dibutuhkan

Untuk menentukan jumlah kincir tambak udang, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor seperti luas lahan tambak yang tersedia, padat tebar udang, sumber daya air yang tersedia, dan manajemen tambak udang yang tepat. Berikut adalah cara yang dapat Anda ikuti:

1. Hitung Luas Tambak

Cara menentukan jumlah kincir yang dibutuhkan untuk budidaya udang yang pertama adalah dengan menghitung luas kolam. Sebab, tidak semua kolam memiliki ukuran yang sama. Pastikan Anda juga mengukur besarnya kincir agar pas dengan luas kolam yang Anda miliki.

2. Hitung Padat Tebar Udang

Padat tebar udang vaname juga menjadi salah satu faktor yang menentukan jumlah kincir tambak udang yang Anda perlukan. Semakin tinggi padat tebar, semakin banyak pula kincir yang diperlukan. Hal ini bertujuan agar jumlah oksigen yang diterima udang tetap cukup meskipun dibudidayakan di padat tebar yang tinggi.

3. Tentukan Jumlah Kincir Tambak

Setelah mengetahui luas tambak dan padat tebar udang, selanjutnya Anda dapat menentukan jumlah kincir tambak udang yang Anda perlukan. Hitung jumlah kincir yang dibutuhkan berdasarkan luas kolam dan ukuran kincir. Pastikan setiap area tambak mendapatkan aerasi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan udang yang sehat.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Nafsu Makan Udang Vaname

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Kincir tambak udang menjadi salah satu peralatan tambak udang yang penting untuk digunakan saat budidaya berlangsung. Pasalnya, kincir membuat aerasi di tambak menjadi lebih merata dan udang mendapatkan suplai oksigen yang tercukupi sehingga pertumbuhannya dapat lebih optimal.

Bagi Anda yang masih tidak yakin dengan kebutuhan kincir di tambak udang atau ingin mendiskusikan permasalahan budidaya udang vaname, Anda dapat menghubungi DELOS! DELOS adalah perusahaan aquatech yang dapat membantu Anda mengeksplorasi peluang baru sekaligus menjadikan budidaya udang yang Anda lakukan menjadi lebih produktif.

Hubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau kunjungi website kami di www.delosaqua.com to discuss your vannamei shrimp cultivation issues further.

Read More
21Mar
Aquaculture

Pengaruh Jumlah Pakan Terhadap Laju Pertumbuhan Udang Vaname

Pengaruh jumlah pakan terhadap laju pertumbuhan udang vaname bergantung pada bagaimana manajemen pakan udang vaname diterapkan. Takaran pakan yang diberikan untuk udang di tambak akan relatif berkurang seiring dengan pertumbuhan udang. Sehingga pemberian jumlah pakan yang tepat akan memaksimalkan laju pertumbuhan udang yang dibudidayakan.

Pakan udang vaname menjadi faktor yang sangat penting dalam budidaya, terutama pada sistem intensif dan super intensif. Selain itu, pakan juga menghabiskan hingga 70% dari total biaya yang dikeluarkan selama budidaya. Untuk itu, agar laju pertumbuhan udang vaname dapat lebih maksimal, petambak harus melakukan manajemen pakan yang tepat.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Nafsu Makan Udang Vaname

Pengaruh Jumlah Pakan Udang Terhadap Laju Pertumbuhan

Jumlah pakan udang vaname yang diberikan sehari-hari harus sesuai dengan kebutuhan udang di tambak. Mulai dari nutrisi, jumlah, hingga frekuensinya. Pasalnya, laju pertumbuhan udang dapat dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu genetik dan faktor eksternal seperti nutrisi dalam pakan, padat tebar, dan lingkungan air tambak.

Pemberian pakan yang tepat dapat meningkatkan laju pertumbuhan udang yang berdampak pada meningkatnya berat udang rata-rata (ABW). Sementara sebaliknya, pemberian pakan yang kurang (underfeeding) dapat berdampak pada pertumbuhan udang yang kurang maksimal yang dalam jangka panjang berdampak pada panen yang dihasilkan.

Baca Juga: Fungsi Anco Tambak Udang dan Cara Menggunakannya

Manajemen Pakan Udang Vaname yang Tepat

Untuk memaksimalkan laju pertumbuhan udang vaname, petambak harus memperhatikan beberapa hal berikut ini.

1. Pastikan Mutu Pakan

Untuk mendapatkan laju pertumbuhan yang maksimal, Anda perlu memastikan mutu pakan untuk udang vaname Anda. Pastikan kandungan nutrisi di dalamnya sesuai dengan yang dibutuhkan oleh udang. Selain itu, Anda perlu memastikan reputasi dari merek pakan yang Anda pilih.

2. Simpan Stok Pakan dengan Baik

Cara penyimpanan pakan yang salah dapat menyebabkan pakan menjadi rusak. Untuk itu, Anda harus memastikan stok pakan yang Anda miliki disimpan dengan baik dan sesuai standar. Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan mengikuti anjuran yang tertera pada kemasan.

3. Perhatikan Metode Pemberian Pakan

Metode pemberian pakan juga dapat ebrdampak pada laju pertumbuhan udang vaname. Udang dengan umur yang berbeda memerlukan jenis pakan yang berbeda pula. Jadi, pastikan Anda sudah memberikan pakan sesuai dengan kebutuhan udang Anda.

Baca Juga: Cara Menghitung Udang Vaname dengan Mudah

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Laju pertumbuhan udang secara langsung dipengaruhi oleh pemberian pakan. Baik dari jenis, frekuensi, hingga nutrisi yang diberikan. Untuk itu, Anda wajib memperhatikan manajemen pakan yang Anda terapkan di tambak Anda.

DELOS dapat membantu Anda untuk mengelola tambak udang vaname Anda, terDELOS dapat membantu Anda untuk mengelola tambak udang vaname Anda, termasuk dalam hal manajemen pakan untuk meningkatkan hasil produksi setiap siklusnya. DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang membantu Anda mengeksplorasi peluang di industri ini. masuk dalam hal manajemen pakan untuk meningkatkan hasil produksi setiap siklusnya. DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologi, dan manajeme

Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau kunjungi www.delosaqua.com to discuss your shrimp pond issues. More productive vannamei shrimp farming with DELOS.

Read More
19Mar
AquacultureTips

Cara Menghitung Udang Vaname dengan Mudah

Size udang vaname menjadi salah satu parameter penting untuk menentukan kesuksesan budidaya yang dilakukan. Biasanya, terdapat target size yang harus dicapai ketika DOC tertentu. Untuk itu, petambak harus tahu bagaimana cara menghitung size udang dengan tepat.

Mengetahui cara menghitung size udang vaname dengan tepat dapat memberikan banyak manfaat bagi petambak. Mulai dari perencanaan pakan, penentuan harga jual udang saat panen, hingga mengetahui apakah budidaya udang yang sudah tepat atau tidak.

Bagi Anda yang belum memahami apa itu size udang vaname, berikut kami telah merangkumnya untuk Anda.

Baca Juga: Memahami Istilah "Anti-Dumping" dalam Ekspor Udang

Apa itu Size Udang Vaname?

Size dalam budidaya udang menjadi salah satu indikator keberhasilan budidaya yang dilakukan. Sebab, dengan mengetahui size udang, Anda dapat mengetahui berapa keuntungan yang Anda dapatkan dalam satu siklus karena size juga menjadi patokan harga jual ke suplier.

Size udang vaname merupakan sistem ukuran berdasarkan jumlah udang dalam setiap 1 kilogram. Semakin kecil angka size, semakin berat dan besar udang yang dihasilkan. Misalnya udang size 20 berarti dalam 1 kilogram terdapat 20 ekor udang.

Biasanya saat budidaya, udang size 100 sudah memiliki nilai jual, sehingga dilakukan panen parsial. Selanjutnya petambak dapat melakukan panen saat udang memasuki size 90, size 50, dan seterusnya.

Baca Juga: 11 Jenis Penyakit Udang yang Sering Terjadi Selama Budidaya

Bagaimana Cara Menghitung Size Udang Vaname?

Cara menghitung size udang vaname tidaklah sulit untuk dipahami. Biasanya, size udang dihitung secara berkala selama budidaya pada DOC tertentu dan ketika panen. Keduanya dilakukan dengan metode sampling.

Setelah mengambil beberapa udang untuk sampling dengan anco maupun jala, Anda dapat menghitung sizenya dengan rumus:

Misalnya, jika dilakukan sampling pada DOC 50 dan didapatkan berat rata-rata udang (Average Body Weight) sebesar 15 gram. Maka, perhitungan size-nya adalah sebagai berikut:

Size = 1000 gram / 15 gram = 66,67

Jadi, size udang yang dihitung adalah 66,67 ekor/kg

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Air Tambak Udang?

Tips Mencapai Size Udang yang Optimal

1. Memastikan Kualitas Air Tetap Optimal

Tips untuk mencapai size udang yang optimal yang pertama adalah dengan memastikan semua parameter kualitas air selalu dalam kisaran optimal. Kualitas air yang buruk dapat menyebabkan udang sulit tumbuh dengan baik. Terlebih lagi jika terjadi perubahan air yang mendadak dapat menyebabkan udang menjadi stres.

2. Pilih Benur Berkualitas Tinggi

Pada dasarnya pemilihan benur berkualitas tinggi menjadi kunci keberhasilan budidaya udang vaname. Termasuk untuk mencapai size udang yang optimal. Pemilihan benur yang kurang tepat dan tidak memiliki sertifikasi membuat udang lambat besar atau bahkan lebih rawan terserang penyakit sehingga sulit untuk mencapai size yang optimal.

Selain itu, petambak juga harus melakukan penebaran benur udang yang kurang tepat dapat menyebabkan udang tidak tumbuh dengan optimal. Misalnya terlalu banyak menerima intensitas matahari secara langsung, menebarkan benur begitu saja tanpa melakukan adaptasi sebelumnya, tidak memperhatikan kualitas air, dan menebarkan benur melebihi kapasitas.

3. Terapkan Manajemen Operasional Terbaik

Menerapkan manajemen operasional tambak udang yang baik juga dapat menjadi salah satu faktor optimalnya size udang vaname atau tidak. Manajemen operasional yang dimaksud termasuk manajemen pemberian pakan, kualitas air,hingga pemeliharaan udang di tambak sehari-hari.

4. Pastikan Nutrisi Udang Terpenuhi

Saat melakukan budidaya udang vaname berskala intensif hingga super intensif, pemberian pakan dan nutrisi pendukung lainnya penting untuk menentukan pertumbuhan udang yang optimal. Pastikan Anda memberikan pakan sesuai dengan umur udang, baik dari segi komposisi nutrisi maupun jumlah pakan yang diberikan.

5. Lakukan Sampling Secara Rutin

Untuk memantau pertumbuhan size udang Anda dan mengetahui apakah udang Anda tumbuh dengan optimal atau tidak, Anda perlu melakukan sampling secara rutin. Sampling ini sangat bermanfaat untuk mengecek kondisi udang Anda secara keseluruhan, termasuk dalam hal kesehatan.

Baca Juga: Pengaplikasian Biosecurity yang Tepat untuk Tambak Udang

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Menghitung size udang vaname menjadi hal yang mudah untuk dilakukan jika Anda telah mengetahui bagaimana caranya. Selain itu, Anda perlu memastikan untuk terus memantau laju pertumbuhan udang Anda selama budidaya.

DELOS dapat membantu Anda untuk mengelola tambak udang vaname Anda, termasuk meningkatkan hasil produksi di setiap siklusnya. DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda mengeksplorasi peluang di industri ini.

Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau kunjungi www.delosaqua.com untuk mendiskusikan masalah tambak udang Anda. Budidaya udang vaname lebih produktif bersama DELOS!

Read More
15Mar
Aquaculture

Fungsi Anco Tambak Udang dan Cara Menggunakannya

Anco tambak udang merupakan jenis alat tambak yang harus ada di setiap kolam tambak. Alat ini berguna untuk memantau kondisi udang melalui sampling, termasuk dalam hal pemberian pakan dan memantau kondisi kesehatan udang.

Anco biasanya terbuat dari jaring-jaring net berbentuk lingkaran atau segi empat. Alat tambak udang ini biasanya dipasang di masing-masing sisi kolam, sementara jumlahnya menyesuaikan luas kolam tambaknya.

Latas, bagaimana cara menggunakan anco? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga: Cara Meningkatkan Nafsu Makan Udang Vaname

Apa Itu Anco Tambak Udang?

Anco adalah peralatan tambak udang yang berguna untuk sampling, baik untuk mengontrol pakan maupun kesehatan udang. Biasanya anco dicek setiap hari untuk mengetahui apabila terjadi anomali, sehingga dapat langsung diberikan perlakuan khusus.

Anco tambak udang biasanya terbuat dari jaring dengan bentuk dan ukuran yang beragam. Bentuk dan ukuran ini menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kolam tambak. Biasanya, ukuran anco berkisar antara 80 cm hingga 100 cm.

Tambak udang vaname dengan luas kurang dari 0,4 hektar, jumlah anco yang disarankan antara 2-4 anco. Tambak udang dengan luas antara 0,4-0,5 hektar sebaiknya menggunakan 4 anco. Tambak udang dengan luas antara 0,6-0,7 hektar sebaiknya menggunakan 5 anco. Serta tambak udang dengan luas 0,8-1 hektar sebaiknya menggunakan 8-10 anco.

Baca Juga: Pengendalian Mutu Udang Ekspor dengan Konsep HACCP

Fungsi Anco Tambak Udang

1. Pemantauan Efisiensi Penggunaan Pakan Udang

Fungsi anco tambak udang yang pertama dalah memantau efisiensi penggunaan pakan udang. Efisiensi pakan dapat dilihat ketika jumlah pakan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan udang agar mereka tumbuh optimal. Oleh karena itu, petambak tidak boleh melakukan pemberian pakan berlebih (overfeeding) atau memberi pakan dengan jumlah yang kurang (underfeeding).

Anda dapat menyesuaikan jumlah pakan berdasarkan usia dan perkiraan berat rata-rata udang. Sebaiknya, lakukan pengecekan secara rutin untuk mengetahui apakah udang Anda memakan pakan yang diberikan dengan baik atau tidak. Pengecekan ini biasanya dilakukan di anco.

2. Pemantauan Kesehatan Udang

Fungsi anco selanjutnya adalah untuk memantau kesehatan udang di tambak. Anda dapat melakukan sampling dengan cara mengambil udang dari anco dan memeriksa kondisi kesehatannya secara rutin agar apabila terjadi anomali dapat dilakukan pengambilan tindakan secepatnya.

3. Sampling Kondisi Udang

Sampling kondisi udang secara rutin biasanya juga dilakukan dengan bantuan anco pada masing-masing kolam tambak. Anco dalam hal ini berperan dalam memudahkan pengambilan udang.

Baca Juga: Bagian-Bagian Tambak yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan

Cara Memasang dan Menggunakan Anco di Tambak

Untuk memasang anco di tambak udang, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Persiapkan anco dan taburkan pakan secara merata di dalamnya.
  2. Perlahan tenggelamkan anco ke dalam air tambak.
  3. Tunggu beberapa saat hingga udang memakan pakan yang sudah ditebar.
  4. Angkat anco dengan hati-hati dan lakukan pengecekan terhadap sisa pakan dan reaksi udang terhadap pemberian pakan tersebut.
  5. Setelah memasang anco di tambak udang, Anda dapat mulai melakukan sampling untuk mengetahui tingkat konsumsi pakan udang.

Baca Juga: 5 Hal Penting dalam Budidaya Udang Vaname yang Harus Diketahui

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Anco tambak udang menjadi peralatan tambak yang harus ada di setiap kolam. Pasalnya, dengan Anco, Anda dapat mengetahui bagaimana tingkat konsumsi pakan udang hingga kondisi kesehatannya. Dengan rutin memeriksa kedua hal ini, Anda bisa mendapatkan hasil panen yang optimal.

Selain itu, DELOS juga dapat membantu untuk mengelola tambak udang vaname Anda. DELOS adalah perusahaan aqua-tech yang berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda mengeksplorasi peluang baru di industri ini.

So, what are you waiting for? Contact DELOS at contact@delosaqua.com or visit www.delosaqua.com. Vannamei shrimp cultivation is more productive with DELOS!

Read More
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • …
  • 9
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top