logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Aquaculture
Home Aquaculture Page 3

Kategori: Aquaculture

13Mar
AquacultureTips

Cara Meningkatkan Nafsu Makan Udang Vaname

Meningkatkan nafsu makan udang vaname menjadi tantangan tersendiri bagi petambak. Pasalnya, udang yang tidak nafsu makan dapat berdampak pada kesehatan dan pertumbuhannya yang secara langsung akan mempengaruhi produktivitas tambak.

Pemberian pakan udang vaname menjadi faktor utama dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan udang. Pemberian pakan harus dilakukan secara efisien agar tidak terjadi overfeeding.

Menurunnya nafsu makan udang vaname menjadi salah satu hambatan yang sering dialami oleh para petambak, terutama ketika udang sedang mengalami molting. Lantas, apa saja yang mempengaruhi hal ini dan bagaimana cara mengatasinya? Temukan jawabannya dalam artikel ini!

Baca Juga: Cara Mengatasi dan Mencegah Banjir di Tambak Udang

Ciri-Ciri Udang Vaname Tidak Nafsu Makan

Untuk mengetahui apakah udang makan dengan baik atau justru tidak nafsu makan, Anda dapat mengeceknya dengan memberi makan di anco. Jika pakan udang lama habisnya atau bahkan tidak dihabiskan, tandanya udang Anda sedang tidak nafsu makan. Berikut adalah ciri-ciri selengkapnya:

1. Penurunan Aktivitas

Ciri-ciri udang vaname tidak nafsu makan yang pertama adalah penurunan aktivitas di tambak. Udang yang tidak nafsu makan cenderung menjadi kurang aktif dan malas bergerak. Biasanya mereka terlihat lebih lambat dalam gerakan atau kurang bersemangat untuk mencari makan.

2. Penurunan Berat Badan

Jika udang tidak makan dengan cukup, mereka dapat mengalami penurunan berat badan yang signifikan. Anda mungkin melihat penurunan ukuran tubuh atau kehilangan massa tubuh dari pengecekan average body weight (ABW) pada udang yang tidak makan dengan baik.

3. Mengabaikan Makanan

Udang yang tidak nafsu makan mungkin tidak tertarik pada makanan yang diberikan. Mereka bisa mengabaikan makanan yang biasanya mereka konsumsi dengan rakus. Saat udang tidak nafsu makan, biasanya mereka akan cenderung mengabaikan pakan udang vaname yang diberikan. Sehingga sisa-sisa pakan akan lebih banyak di permukaan air.

4. Usus Udang Kosong

Ciri-ciri udang yang tidak nafsu makan selanjutnya adalah usus udang terlihat kosong. Usus yang kosong disebabkan karena tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuh udang yang dapat dicerna.

Penyebab Nafsu Makan Udang Menurun

Menurunnya nafsu makan udang dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:

1. Kualitas Air Tambak yang Buruk

Kualitas air tambak yang buruk dapat menjadi penyebab nafsu makan udang menurun. Hal ini disebabkan karena udang akan merasa tidak nyaman di lingkungan yang buruk, sehingga udang akan menolak untuk makan..

Selain itu, kualitas air tambak yang buruk dapat memicu stres pada udang dan metabolisme udang melambat dan menyebabkan udang lebih rentan terhadap penyakit. Untuk itu, penting bagi petambak untuk terus mengganti air secara berkala dan memastikan parameter-parameter kualitas air selalu dalam kondis yang optimal.

2. Udang Mengalami Stres

Udang yang mengalami stres biasanya akan menjadi tidak nafsu makan. Sementara pemicu utama stres berasal dari perubahan kondisi lingkungan secara drastis dan mendadak. Untuk memastikan hal ini, petambak dapat memperhatikan ciri-ciri udang stres yang muncul.

Untuk mencegah stres pada udang yang berdampak pada menurunnya nafsu makan, petambak dapat melakukan pencegahan dengan cara melakukan pemantauan rutin parameter-parameter kualitas air dan menciptakan lingkungan yang aman dan stabil.

3. Cuaca Ekstrim

Perubahan cuaca ekstrim juga bisa berdampak pada menurunnya nafsu makan udang. Perubahan cuaca yang drastis dalam waktu singkat dapat mengubah suhu kolam yang berdampak pula pada metabolisme tubuh udang. Untuk itu, sangat penting untuk memastikan bahwa suhu kolam selalu stabil saat budidaya.

4. Udang Terserang Penyakit

Saat udang tidak nafsu makan, petambak harus waspada. Pasalnya, gejala awal dari infeksi penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus bisa terlihat dari perilaku udang yang menolak makan. Contoh penyakit bakterial yang dapat memengaruhi nafsu makan udang termasuk Early Mortality Syndrome (EMS) dan White Feces Disease (WFD).

Di sisi lain, penyakit-penyakit viral seperti White Spot Syndrome Virus (WSSV), Taura Syndrome Virus (TSV), Infectious Myonecrosis Virus (IMNV), dan Infectious Hypodermal and Hematopoietic Necrosis Virus (IHHNV) juga bisa mempengaruhi nafsu makan udang.

Untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit tersebut, penting untuk menjaga kualitas air dan lingkungan tambak secara teratur serta memastikan kebersihan kolam tetap terjaga.

5. Kualitas Pakan yang Buruk

Udang vaname memerlukan nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, serat, dan abu untuk tumbuh secara optimal dan mencapai bobot maksimal. Kekurangan salah satu atau beberapa dari nutrisi tersebut dapat mengganggu metabolisme tubuh udang, sehingga nafsu makan udang juga dapat menurun.

Selain itu, menyesuaikan jenis pakan yang diberikan sesuai dengan umur udang juga penting untuk dilakukan. Misalnya udang yang masih berusia di bawah 16 hari diberi pakan berjenis bubuk, sementara udang berusia 16-45 hari diberi pakan berbentuk granula, serta udang berumur di atas 45 hari diberi pakan berupa pelet.

Baca Juga: Penggunaan Kapur Dolomit dalam Budidaya Udang: Manfaat dan Implementasinya

Cara Meningkatkan Nafsu Makan Udang

1. Beri Pakan Sesuai Kebutuhan

Cara meningkatkan nafsu makan udang vaname yang pertama dalah dengan memberi pakan sesuai kebutuhan. Agar dapat tumbuh dengan optimal, udang membutuhkan nutrisi yang seimbang, termasuk protein, lemak, serat, dan abu dalam jumlah yang optimal. Selain itu, pastikan pula pakan yang diberikan sesuai dengan umur dan fase molting udang.

2. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Udang Secara Berkala

Lakukan pemeriksaan kondisi fisiknya secara berkala untuk mengetahui bagaimana kondisi kesehatan udang. Ciri-ciri sehat dapat dilihat dari fisiknya, yaitu perut yang penuh, ekor yang mekar, udang aktif bergerak, warna tubuh normal, dan mata yang cerah.

Jika udang menunjukkan perilaku tidak normal seperti berenang di permukaan atau berada di dasar kolam dalam waktu yang lama, bisa jadi hal ini merupakan pertanda udang dalam kondisi yang tidak sehat.

3. Pastikan Kualitas Air Terjaga dengan Baik

Cara meningkatkan nafsu makan udang vaname yang terakhir adalah dengan memastikan lingkungan hidup udang selalu dalam kondisi yang baik. Hal ini termasuk dalam menjaga parameter-parameter kualitas air dan kondisi di sekitar tambak.

Selain itu, pastikan Anda melalukan pergantian air secara berkala untuk mengurangi tingkat stres pada udang, sehingga nafsu udang akan tetap normal.

Baca Juga: 5 Hal Penting dalam Budidaya Udang Vaname yang Harus Diketahui

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Cara meningkatkan nafsu makan udang vaname memang tidak terlalu sulit. Anda hanya perlu memastikan kondisi lingkungan tambak selalu optimal, memberi pakan sesuai dengan kebutuhan, serta melakukan pemeriksaan kesehatan udang secara berkala.

Jika Anda menginginkan hasil panen udang vaname yang optimal, Anda dapat mempercayakan budidaya udang vaname Anda pada DELOS! DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, tekonologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda mengeksplorasi peluang baru dan meningkatkan produktivitas tambak Anda.

Farm Management DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan Farm Owner dan Teknisi untuk memonitoring kondisi tambak setiap hari.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk berdiskusi lebih lanjut. Budidaya udang vaname lebih produktif bersama DELOS!

Read More
06Mar
AquacultureTips

5 Hal Penting dalam Budidaya Udang Vaname yang Harus Diketahui

important aspects in vannamei shrimp farming
Hal-Hal Penting dalam Budidaya Udang Vaname

Sebelum melakukan budidaya, petambak harus mengetahui hal penting dalam budidaya udang vaname. Hal ini bertujuan agar budidaya yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan panen yang sesuai harapan. Mengingat udang menjadi salah satu komoditas penting dalam industri perikanan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menetapkan target ambisius terkait produksi udang vaname, yaitu mencapai 2 juta ton di tahun 2024. Untuk mencapainya, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan para petambak. Berikut adalah poin-poin penting yang harus diperhatikan dalam budidaya udang vaname:

Baca Juga: Penggunaan Kapur Dolomit dalam Budidaya Udang: Manfaat dan Implementasinya

Hal-Hal Penting dalam Budidaya Udang Vaname

1. Availability of Water Source

Salah satu aspek krusial dalam budidaya udang vaname adalah keberadaan sumber air yang baik. Udang Vaname membutuhkan kualitas air yang baik untuk pertumbuhan yang optimal. Pastikan air tambak bersih dari kontaminan seperti limbah industri, limbah pertanian, patogen, hingga hama carrier yang dapat merusak kesehatan udang.

Selain itu, penting bagi para petambak untuk melakukan pemantauan secara rutin terhadap parameter-parameter kualitas air setiap harinya. Kondisi parameter kualitas air yang optimal dapat membuat udang tumbuh dengan optimal.

2. Jenis Tambak

Ketika merencanakan pembuatan tambak udang, penting untuk mempertimbangkan jenis tambak yang sesuai dengan anggaran dan tujuan proyek. Ada empat jenis tambak yang berbeda dalam hal teknologi, yaitu tambak ekstensif (tradisional), semi intensif, intensif, dan super intensif.

Tambak ekstensif dikenal dengan padat tebar yang rendah, sehingga memiliki produktivitas yang cenderung rendah juga. Namun, perawatannya lebih mudah dibandingkan dengan jenis tambak lainnya, sehingga risiko penyakit pada udang juga lebih rendah. Biasanya, padat tebar tambak ekstensif adalah <50 udang/m2.

Sementara itu, tambak semi intensif memiliki padat tebar yang lebih tinggi dari tambak ekstensif, namun tidak terlalu padat atau kurang lebih <100 udang/m2.

Tambak intensif umumnya menggunakan kolam tanah langsung, namun dapat dilengkapi dengan lapisan untuk mengurangi erosi tanah. Kolam tambak intensif juga dibuat dengan kedalaman lebih dari 1 meter agar udang dapat bergerak bebas. Padat tebar pada tambak intensif adalah >100 udang/m2.

Sementara tambak super intensif memiliki padat tebar lebih tinggi, yaitu >200 udang/m2. Namun tambak jenis ini memerlukan biaya yang cukup mahal karena kebutuhan akan oksigen yang lebih tinggi sehingga memerlukan banyak alat suplai oksigen. Kedalaman tambak intensif juga harus ditingkatkan menjadi sekitar 2,6 meter agar udang tidak terlalu sesak.

Baca Juga: Tantangan Usaha Budidaya Udang Vaname

3. Pemilihan Benur

Pemilihan benur menjadi hal penting dalam budidaya udang vaname yang harus diperhatikan selanjutnya. Benur yang akan ditebar harus dalam keadaan sehat dan bebas dari penyakit. Untuk itu, benur harus melewati serangkaian tes untuk memastikan hal tersebut.

Sebelum ditebarkan, benur juga harus dalam kondisi bebas stres setelah proses pengiriman. Saat pengiriman, benur akan dianestesi dan perlu dipulihkan sebelum ditebarkan. Proses pemulihan dapat dilakukan dengan memutar-mutar kantong benur. Benur yang dalam kondisi baik akan melawan arus, sementara benur yang mengikuti arus menandakan keadaan stres. Benur yang stres tidak boleh langsung ditebarkan untuk mengurangi tingkat kematian.

Proses pengiriman benur dari hatchery ke tambak merupakan tantangan tersendiri. Benur harus memiliki suplai oksigen yang cukup selama perjalanan agar tetap hidup dan mengurangi stres akibat pengiriman.

4. Pemilihan Pakan

Memilih pakan dengan nutrisi yang sesuai merupakan hal penting dalam budidaya udang vaname yang harus diperhatikan oleh semua petambak. Berbagai jenis pakan tersedia untuk budidaya udang vaname, mulai dari pakan alami hingga pakan buatan.

Pastikan pakan yang Anda pilih memiliki kandungan nutrisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan udang pada setiap tahap pertumbuhan. Selain itu, jumlah pemberian pakan dan frekuensi pemberian juga harus diatur dengan baik untuk menghindari overfeeding atau underfeeding.

5. Manajemen Pengelolaan Tambak Selama Budidaya

Manajemen pengelolaan tambak yang baik sangat penting untuk mencapai hasil panen yang optimal. Hal ini meliputi pemantauan secara rutin terhadap kondisi lingkungan tambak, pengendalian penyakit dan predator, manajemen pemberian pakan, serta pemeliharaan infrastruktur tambak. Selain itu, rencana manajemen risiko juga perlu disusun untuk mengantisipasi kemungkinan masalah yang dapat muncul selama budidaya udang.

Baca Juga: Udang Laut atau Udang Tambak? Ini Pertimbangannya!

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Mengetahui hal penting dalam budidaya udang menjadi krusial bagi petambak sebelum melakukan budidaya. Hal ini dilakukan agar budidaya udang yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil panen yang optimal.

Namun, tak perlu khawatir karena DELOS di sini untukmu! DELOS adalah perusahaan aqua-tech yang berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang.

Kami menggunakan pendekatan masalah sosial, lingkungan, infrastruktur, dan peraturan di lokasi tambak yang ditentukan. Selain itu Farm Management yang kami miliki juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkanmu untuk memonitoring kondisi tambak setiap harinya.

DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration untuk membantu partner kami mendapatkan produk-produk dan harga terbaik untuk budidaya udang yang mereka lakukan.

So, contact DELOS at contact@delosaqua.com or submit your inquiries through the contact form on our website www.delosaqua.com. Let’s start Vannamei shrimp farming with DELOS!

Read More
28Feb
AquacultureTips

Cara Mengatasi dan Mencegah Banjir di Tambak Udang

Musim hujan dapat mendatangkan masalah baru bagi para petambak, mulai dari mencegah banjir, tanggul yang longsor, hingga masalah banjir. Untuk itu para petambak harus mengetahui bagaimana cara mencegah banjir di tambak udang agar budidaya yang dilakukan tidak mengalami kerugian.

Banjir merupakan salah satu ancaman serius bagi tambak udang, mengakibatkan kerugian besar bagi lingkungan maupun petambak. Dalam upaya mengatasi dan mencegah banjir di tambak, diperlukan pendekatan yang efektif. Untuk itu, Anda dapat membacanya dalam artikel berikut ini!

Banjir di Tambak Udang, Apa Dampaknya?

Bagi petambak udang, banjir merupakan tantangan serius yang memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap budidaya udang mereka. Banjir bukanlah masalah sepele, karena dapat menyebabkan udang melarikan diri dari tambak dengan berantakan, mengakibatkan kerugian besar. Dampak banjir pada tambak udang tidak hanya terbatas pada kerugian tersebut, tetapi juga meliputi beberapa aspek berikut:

  1. Mengganggu infrastruktur tambak udang, termasuk jaringan irigasi dan tanggulnya, yang dapat berdampak pada keseluruhan konstruksi tambak.
  2. Menurunkan kualitas air di dalam tambak, yang dapat menyebabkan stres pada udang dan mengganggu pertumbuhan mereka.
  3. Meningkatkan biaya operasional tambak karena perbaikan infrastruktur dan pengelolaan air yang lebih intensif.
  4. Menurunkan mutu dan kualitas udang yang dihasilkan dari tambak tersebut, mengakibatkan penurunan harga jual dan pendapatan petambak.
  5. Meningkatkan populasi patogen dan hama di dalam tambak akibat keberadaan air banjir yang membawa mikroorganisme berbahaya bagi udang.

Baca Juga: DELOS Duduki Puncak LinkedIn Top Startup 2023 di Indonesia

Strategi Mengatasi Banjir di Tambak Udang

1. Pemasangan Waring di Sekitar Tambak

Salah satu metode efektif adalah dengan memasang waring di sekitar tambak untuk mencegah udang terbawa arus banjir. Waring dengan lebar 1-1.5 meter dapat dipasang dan diikat dengan kokoh agar mampu menahan tekanan arus banjir yang kuat, sehingga udang tetap terjaga di dalam tambak.

2. Pembuangan Air

Sistem pembuangan air, serupa dengan sistem overflow, dapat diterapkan dengan membuat saluran pembuangan pada tanggul untuk mengalirkan kelebihan air dari tambak. Metode ini efektif terutama jika banjir terjadi hanya pada beberapa bagian tambak tertentu.

3. Pengapuran

Pengapuran merupakan langkah penting untuk menjaga keseimbangan pH dalam air, menghindari penurunan ekstrem akibat air hujan atau masuknya air dengan pH rendah ke dalam tambak. Dengan menjaga pH air, kesehatan udang dapat tetap terjaga.

4. Pemanenan Terencana

Pemanenan yang direncanakan dengan baik dapat membantu mengurangi kerugian akibat banjir. Langkah ini merupakan opsi terakhir ketika banjir tidak dapat diprediksi dan terus meningkat dalam skala yang signifikan. Dengan pemanenan yang tepat waktu, kerugian dapat diminimalisir sehingga dampak banjir pada tambak udang dapat dikurangi secara efektif.

Baca Juga: DELOS Hadiri di The Aquaculture Roundtable Series (TARS) 2023 di Bali

Penindakan Tambak Pasca Banjir

Setelah terjadi banjir, langkah-langkah penindakan yang tepat perlu segera dilakukan untuk memulihkan kondisi tambak udang. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Melaksanakan Evaluasi

Pertama-tama, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh untuk memastikan apakah kondisi posisi tambak masih layak untuk budidaya udang. Jika tidak, petani perlu mempertimbangkan untuk memindahkan tambak ke lokasi yang lebih aman dan terhindar dari risiko banjir.

2. Melakukan Pengecekan Outlet Secara Berkala

Outlet, sebagai saluran keluarnya air dari tambak, perlu dicek secara berkala untuk memastikan tidak ada penyumbatan yang dapat menghambat aliran air keluar dari tambak. Pembersihan outlet minimal dilakukan sekali sebulan untuk mencegah penumpukan kotoran.

3. Meninggikan Bilik Tambak

Peningkatan ketinggian bilik tambak adalah strategi sederhana namun efektif untuk mencegah masuknya air banjir ke dalam tambak. Bilik tambak yang lebih tinggi dapat menghindari udang dari tekanan air dan mencegah mereka keluar dari tambak.

4. Menggunakan Sistem Overflow

Sistem overflow dapat dipasang untuk membantu pembuangan air berlebih dari tambak ketika air telah mencapai batas maksimalnya. Namun, perlu diperhatikan bahwa sistem ini hanya efektif jika air hanya membanjiri tambak, bukan area sekitarnya.

5. Membangun Sistem Drainase yang Efektif

Pembangunan sistem drainase yang efektif sangat penting untuk mengontrol aliran air berlebih dan mencegah genangan air di dalam tambak maupun area sekitarnya.

6. Memperbaiki Kualitas Air

Untuk memulihkan kualitas air tambak yang terpengaruh oleh banjir, pengapuran dan pergantian air perlu dilakukan. Langkah ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi air sehingga kembali mendukung pertumbuhan udang dengan baik.

Baca Juga: Penerapan Ketertelusuran pada Produk Ekspor Udang Vaname

Strategi Mencegah Terbentuknya Banjir di Tambak Udang

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang dapat mengganggu budidaya udang, namun dapat dikurangi dampak negatifnya melalui beberapa tindakan pencegahan. Berikut adalah rangkaian strategi yang dapat diterapkan secara komprehensif:

1. Pemilihan Lokasi Budidaya yang Aman dari Banjir

Pilihlah lokasi budidaya yang terletak di wilayah tepi laut dengan fluktuasi air pasang surut 2-3 meter, memiliki jenis tanah bertekstur lumpur liat atau lumpur berpasir dengan kandungan pasir kurang dari 20%, berjarak 50-150 meter dari garis bibir tepi laut, dan dilengkapi dengan green belt sebagai zona penyangga yang terdiri dari hutan bakau.

2. Pemanfaatan Kalender Pasang Surut Air Laut

Gunakan kalender pasang surut air laut untuk memprediksi dan menyesuaikan siklus budidaya dengan periode pasang besar, sehingga dapat mengantisipasi potensi risiko banjir.

3. Pemasangan Pompa Air

Pasanglah pompa air untuk mengatur tinggi air di dalam tambak sehingga tidak terjadi genangan yang berpotensi menyebabkan banjir.

4. Pembersihan Saluran Inlet dan Outlet secara Berkala

Lakukan sterilisasi dan pembersihan saluran inlet dan outlet tambak secara rutin, minimal satu kali sebulan, serta lakukan pemeriksaan berkala untuk memastikan kelancaran aliran air.

Baca Juga: Pentingnya Traceability dalam Budidaya Udang

5. Pembangunan Sistem Drainase yang Efisien

Bangun sistem drainase yang efisien untuk mengontrol aliran air dan mencegah genangan di dalam tambak maupun di sekitarnya.

6. Pembuatan Konstruksi Kolam dengan Tanggul yang Kuat

Buatlah konstruksi kolam tambak yang dilengkapi dengan tanggul yang kokoh untuk menahan tekanan air dan mencegah kebocoran.

7. Penerapan Sistem Overflow yang Efektif

Terapkan sistem overflow yang baik selama pembuatan kolam tambak untuk memastikan kelancaran pembuangan air berlebih dan mencegah terjadinya banjir di dalam tambak.

8. Pembuatan Sub Soil untuk Mencegah Penggembungan Plastik

Buatlah sub soil yang efektif untuk menghindari terjadinya penggembungan plastik saat terjadi banjir selama pembuatan kolam tambak.

Baca Juga: Udang Laut atau Udang Tambak? Ini Pertimbangannya!

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Sebagai salah satu ancaman serius, pengetahuan untuk mencegah banjir di tambak udang menjadi penting bagi para petambak. Sebab, banjir mendatangkan masalah yang cukup kompleks dalam budidaya yang dilakukan dan berakibat pada kerugian ekonomi.

Namun Anda tak perlu khawatir, sebab DELOS hadir untuk membantu Anda mengelola tambak udang yang Anda miliki. Termasuk mencegah dan menangani berbagai masalah yang mungkin muncul selama budidaya berlangsung.

Untuk dapat terhubung dengan Tim DELOS, Anda dapat menghubungi kami melalui email contact@delosaqua.com atau kunjungi www.delosaqua.com. Budidaya udang vaname lebih mudah dan produktif bersama DELOS!

Read More
15Feb
Aquaculture

Tips Pemberian Mineral untuk Tambak Udang

Mineral untuk tambak udang memiliki fungsi yang penting dalam hal menstabilkan pH, merangsang pertumbuhan plankton, dan mengurai senyawa berbahaya di tambak. Terdapat dua jenis mineral di tambak, yaitu yang berasal dari lingkungan perairan dan yang berasal dari pakan.

Kandungan mineral di tambak dapat mengalami fluktuasi selama budidaya berlangsung, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal ini dipengaruhi adanya diasimilasi oleh tubuh udang, pergantian air, dan rembesan.

Selain bagi udang, mineral juga bermanfaat untuk menunjang proses fotosintesis plankton di tambak. Jika plankton di tambak dalam keadaan stabil, maka kondisi lingkungan tambak juga akan baik.

Lantas, bagaimana tips pemberian mineral untuk tambak udang untuk hasil budidaya yang lebih optimal? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Baca Juga: 6 Resep Masakan Udang Khas Jepang yang Memiliki Rasa Otentik

Pentingnya Mineral yang Cukup untuk Tambak Udang

Kebutuhan mineral udang vaname berkisar antara 2-5% dari jumlah pakan udang. Namun, pada tambak dengan padat tebar yang lebih tinggi, suplai mineral yang dibutuhkan juga harus lebih tinggi pula.

Jika mineral untuk tambak udang kurang atau jumlahnya tidak seimbang, akibatnya dapat menjadi fatal. Mulai dari terganggunya masalah ekosistem tambak, kesehatan udang, hingga penurunan produktivitas dan kualitas hasil panen.

Kekurangan mineral di tambak udang juga dapat mengakibatkan mikroorganisme seperti plankton menjadi tidak berkembang dengan baik. Hal ini juga dapat menyebabkan penurunan kualitas air yang dapat menyebabkan udang menjadi stres dan lebih rentan terinfeksi patogen.

Baca Juga: Bahaya Penyakit Udang yang Disebabkan oleh Virus

Tips Pemberian Mineral untuk Tambak Udang

1. Pilih Mineral yang Dibutuhkan

Pilih mineral untuk tambak udang sesuai dengan kebutuhan udang yang dibudidayakan. Beberapa mineral umum yang penting untuk pertumbuhan udang di antaranya adalah Kalsium, Magnesium, Sodium, Potassium, Fosfor, Chlorine, Sulfur, Besi, Tembaga, Mangan, Seng, Cobalt, Molybdenum, Chromium, Selenium, Flourine, Iodium, dan Nickel.

2. Perhatikan Jumlah Kalsium

Kalsium merupakan mineral mikro yang penting untuk pembentukan cangkang udang yang kuat. Pastikan jumlah kalsium dalam jumlah yang cukup dalam air tambak, baik melalui pemberian langsung maupun dengan menambahkannya pada pakan.

3. Berikan Dosis yang Tepat

Mineral untuk tambak udang harus berada di komposisi yang tepat dan dibutuhkan oleh udang di tambak. Hindari memberikan terlalu banyak mineral, terutama jika tidak diperlukan karena dapat menyebabkan overdosis dan berdampak buruk pada kesehatan udang dan kualitas air secara keseluruhan.

4. Pertimbangkan Faktor Lingkungan

Perhatikan faktor-faktor lingkungan seperti parameter-parameter kualitas air sebelum memberikan mineral untuk tambak udang. Kondisi lingkungan air tambak yang berbeda atau sedang tidak dalam kondisi optimal dapat mempengaruhi penyerapan mineral oleh udang.

5. Pantau Terus Keseimbangan Mineral

Perubahan dalam keseimbangan mineral dapat terjadi seiring waktu budidaya yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pertumbuhan udang, penggunaan air, dan dekomposisi bahan organik.

Pemantauan jumlah mineral di tambak dapat dilakukan dengan melakukan pengujian air secara rutin. Baik secara kimia, fisika, maupun biologi.

Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Plankton di Tambak Udang

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Mineral untuk tambak udang harus berada di kisaran optimal untuk memastikan udang tumbuh secara optimal. Untuk itu, penting bagi petambak untuk selalu memantau komposisi mineral di tambak udang mereka.

Kini Anda dapat lebih mudah menjalankan budidaya udang bersama DELOS. DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologil dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda dalam manajemen sekaligus meningkatkan produktivitas tambak Anda.

Manajemen tambak udang DELOS juga terintegrasi dengan AquaHero yang memudahkan Anda untuk memonitoring tambak udang setiap hari. Termasuk memantau parameter kualitas air harian.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang manajemen tambak udang DELOS. Budidaya udang vaname lebih produktif bersama DELOS!

Read More
12Feb
Aquaculture

Tantangan Usaha Budidaya Udang Vaname

Tantangan usaha budidaya udang vaname dapat dihadapi oleh siapapun. Baik itu petambak yang telah berkecimpung di bidang ini dalam waktu yang lama, maupun mereka yang baru menjajaki bisnis budidaya udang vaname.

Tiga tantangan utama yang sering dihadapi dalam budidaya udang vaname adalah perubahan iklim, kondisi air tambak yang fluktuatif, dan serangan penyakit. Masing-masing tantangan ini dapat mempengaruhi produktivitas dan keberlangsungan budidaya. Terlebih lagi, apabila tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi pelaku budidaya. Selengkapnya, mari kita bahas dalam artikel ini.

Baca Juga: 11 Jenis Penyakit Udang yang Sering Terjadi Selama Budidaya

Tantangan Usaha Budidaya Udang Vaname

1. Perubahan Iklim

Perubahan iklim telah menjadi ancaman serius bagi budidaya udang vaname. Perubahan suhu air laut dan kondisi cuaca yang tidak stabil dapat menyebabkan gangguan pada siklus hidup udang dan meningkatkan risiko stres pada udang yang dalam jangka panjang dapat berdampak pada produktivitas tambak.

Selain itu, perubahan iklim juga dapat menyebabkan cuaca ekstrem seperti badai tropis dan banjir yang dapat mengganggu keseimbangan air tambak dan merusak infrastruktur. Untuk mengatasi hal ini, petambak perlu mengadopsi praktik-praktik budidaya yang lebih tahan terhadap perubahan iklim.

2. Kondisi Air Tambak yang Fluktuatif

Kondisi air tambak yang fluktuatif, termasuk berubahnya parameter-parameter kualitas air, merupakan tantangan yang paling umum dihadapi oleh para petambak udang vaname. Kualitas air yang buruk dapat menyebabkan stres pada udang dan meningkatkan risiko serangan penyakit.

Untuk mengatasi masalah kondisi tambak yang fluktuatif ini, petambak dapat melakukan pemantauan parameter kualitas air secara teratur dan mengambil tindakan yang diperlukan ketika terjadi anomali atau perubahan angka pada masing-masing parameter kualitas air.

Baca Juga: 

3. Serangan Penyakit

Tantangan usaha budidaya udang vaname yang paling serius adalah adanya serangan penyakit. Pasalnya, serangan penyakit dapat berdampak pada kerugian finansial yang signifikan bagi para petambak.

Beberapa penyakit udang vaname yang sering menyerang tambak di antaranya White Spot Syndrom Virus (WSSV), IHHNV, EMS, EHP, dan Vibriosis. Penyakit-penyakit ini dapat menyebar dengan cepat dan menyebabkan kematian massal jika tidak segera ditangani.

Untuk mengurangi risiko serangan penyakit, petambak perlu menerapkan praktik-praktik manajemen budidaya udang vaname yang baik, seperti pemantauan kualitas air harian, rutin melakukan pengecekan kesehatan udang, penerapan biosecurity, dan penggunaan pakan berkualitas tinggi.

Baca Juga: Kebutuhan Nutrisi Udang Vaname untuk Pertumbuhan yang Optimal

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Berbagai tantangan usaha budidaya udang vaname sering kali muncul saat budidaya berlangsung. Mulai dari masalah air, sarana dan prasarana, hingga serangan penyakit. Jika tidak dihadapi dengan baik, tantangan ini dapat berdampak pada kerugian secara ekonomi bagi petambak.

Namun Anda tak perlu khawatir, sebab DELOS hadir untuk membantu Anda mengelola tambak udang yang Anda miliki. Termasuk mencegah dan menangani berbagai masalah yang mungkin muncul selama budidaya berlangsung.

Untuk dapat terhubung dengan Tim DELOS, Anda dapat menghubungi kami melalui email contact@delosaqua.com atau kunjungi www.delosaqua.com. Budidaya udang vaname lebih mudah dan produktif bersama DELOS!

Read More
02Feb
AquacultureKualitas Air

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Air Tambak Udang?

Mengganti air tambak udang merupakan salah satu solusi dalam mengatasi masalah kualitas air yang dihadapi saat budidaya. Air tambak sebaiknya diganti ketika kualitasnya menurun atau terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan hal tersebut dilakukan.

Pada dasarnya, kualitas air berperan penting dalam kesuksesan budidaya. Untuk itu, para petambak harus selalu memantau bagaimana kondisi dan kualitas air tambak mereka agar udang dapat tumbuh optimal.

Lantas, kapan waktu yang tepat untuk mengganti air tambak udang? Temukan jawabannya dalam artikel berikut ini!

Baca Juga: Parameter Kualitas Air di Tambak Udang

Tujuan Penggantian Air Tambak Saat Budidaya

1. Mengatur Suhu Air

Penggantian air membantu dalam mengatur suhu air tambak, terutama pada kondisi cuaca ekstrem. Hal ini penting untuk menjaga suhu air dalam kisaran yang optimal untuk pertumbuhan dan kesehatan udang.

2. Mencegah Kenaikan Salinitas pada Musim Kemarau

Penggantian air menjadi strategi penting untuk mencegah kenaikan salinitas yang berlebihan, terutama pada musim kemarau. Salinitas yang tinggi dapat merugikan kesehatan udang dan mengurangi produktivitas tambak.

3. Meningkatkan Konsentrasi DO (Dissolved Oxygen)

Proses penggantian air membantu meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut dalam tambak. Ketersediaan oksigen yang cukup sangat vital untuk proses metabolisme udang dan mencegah kondisi hipoksia.

4. Membuang Kelebihan Fitoplankton

Penggantian air membantu mengontrol populasi fitoplankton dalam tambak. Kelebihan fitoplankton dapat menyebabkan kondisi air yang tidak stabil dan dapat berdampak negatif pada kesehatan udang.

5. Mengurangi Konsentrasi Nutrien

Proses penggantian air membantu mengurangi konsentrasi nutrien dalam tambak. Nutrien yang berlebihan dapat menyebabkan pertumbuhan alga dan dapat menjadi sumber masalah ekologis dalam tambak.

6. Menurunkan Konsentrasi Amonia, Nitrat, atau Nitrit

Penggantian air berperan dalam mengurangi konsentrasi zat-zat berbahaya seperti amonia, nitrat, atau nitrit. Konsentrasi yang tinggi dapat merugikan kesehatan udang dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

7. Membuang Sisa Metabolisme

Penggantian air membantu dalam menghilangkan sisa metabolisme udang yang terakumulasi di dalam tambak. Hal ini mencegah terjadinya penumpukan zat-zat yang dapat merugikan.

8. Mengganti Kehilangan Air karena Penguapan atau Kebocoran

Selain untuk menjaga kualitas air, penggantian air juga berfungsi untuk mengganti kehilangan air yang disebabkan oleh penguapan alami atau kebocoran. Hal ini membantu menjaga volume air tambak agar tetap stabil.

Baca Juga: Pengaplikasian Biosecurity yang Tepat untuk Tambak Udang

Waktu Mengganti Air Tambak Udang yang Tepat

Sebelum mengganti air tambak, penting bagi Anda untuk memahami bahwa proses ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Beberapa ciri-ciri waktu yang tepat untuk melakukan penggantian air tambak di antaranya:

1. Terjadinya Peningkatan pH Air > 0,5 atau di Atas Batas yang Ditentukan

Perubahan signifikan pada tingkat pH air dapat menjadi indikasi bahwa air tambak perlu diganti. Kenaikan pH yang lebih dari 0,5 dari batas normal menandakan ketidakstabilan yang dapat merugikan udang.

2. Perubahan Warna Air

Perubahan warna air menjadi jernih dengan kecerahan lebih dari 80 cm atau sebaliknya, menjadi lebih keruh dengan kecerahan kurang dari 30 cm, dapat menjadi tanda bahwa kualitas air tambak perlu diperbaiki melalui penggantian air.

3. Tingginya Bahan Organik dalam Air Tambak

Akumulasi bahan organik dalam air tambak dapat mempengaruhi kualitas air. Jika terdapat peningkatan yang signifikan, penggantian air dapat membantu mengurangi beban bahan organik di dalam tambak.

4. Menurunnya Nafsu Makan Udang

Jika terjadi penurunan nafsu makan udang, hal ini dapat menjadi tanda stres atau masalah kesehatan. Penggantian air dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi udang untuk meningkatkan nafsu makan mereka.

5. Terjadinya Blooming Plankton

Blooming plankton yang berlebihan dapat menyebabkan perubahan signifikan pada kualitas air. Penggantian air dapat membantu mengontrol populasi plankton dan mencegah masalah yang mungkin timbul.

6. Mortalitas Udang Meningkat

Jika terjadi peningkatan mortalitas udang tanpa penyebab yang jelas, hal ini dapat menjadi tanda bahwa kondisi air tambak perlu dievaluasi dan mungkin perlu dilakukan penggantian air.

7. Banyaknya Endapan di Dasar Tambak

Endapan di dasar tambak yang berlebihan dapat menjadi indikator bahwa air tambak perlu diganti. Penggantian air membantu mengurangi tingkat endapan dan menjaga kebersihan dasar tambak.

8. Kandungan Vibrio yang Cukup Tinggi

Tingginya kandungan bakteri Vibrio dalam air tambak dapat menjadi tanda potensi masalah kesehatan udang. Penggantian air dapat membantu mengurangi jumlah bakteri patogen dalam tambak.

Baca Juga: Cara Tebar Benur Udang Vaname yang Benar dan Lengkap!

Catat dan Pantau Kualitas Air Tambak Anda dengan AquaHero!

Pergantian air tambak udang tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Untuk itu, petambak harus memperhatikan waktu dan tata cara penggantian air tersebut agar kualitas hidup udang yang sedang dibudidayakan tidak terganggu selama proses berlangsung.

Untuk mengetahui kapan air tambak Anda harus diganti, Anda dapat melakukan pemantauan kualitas air tambak Anda dengan AquaHero!

AquaHero merupakan aplikasi yang dikembangkan DELOS untuk memudahkan Anda memantau kondisi tambak setiap harinya. Mulai dari kualitas air, pertumbuhan udang, rekomendasi tindakan, hingga estimasi BEP (break even point) saat budidaya.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk dapat mencoba fitur-fitur AquaHero dan menjadikan budidaya udang vaname Anda lebih mudah dan traceable. Pilih AquaHero untuk catat dan pantau kualitas air tambak Anda!

Read More
27Jan
AquacultureTips

Parameter Kualitas Air di Tambak Udang

As far as we might be concerned, making an extraordinary advanced experience is a blend between group, energy and ability. That is the reason we center around individuals.

Read More
25Jan
AquacultureTips

Pengaplikasian Biosecurity yang Tepat untuk Tambak Udang

Biosecurity pada tambak udang adalah serangkaian tindakan untuk mencegah masuknya penyakit ke dalam wilayah tambak. Lingkup biosecurity biasanya terdiri dari kolam budidaya dan wilayah tambak secara keseluruhan.

Layaknya peribahasa “mencegah lebih baik dari mengobati”, biosecurity menjadi salah satu cara terbaik untuk meminimalisir risiko kerugian akibat penyakit saat budidaya. Namun, pengaplikasiannya harus sesuai dengan standar.

Penerapan biosecutiry di tambak udang merupakan suatu keharusan untuk mengurangi risiko kegagalan budidaya. Semua jenis tambak dari skala tradisional hingga super intensif perlu menerapkan tindakan ini.

Lantas, bagaimana pengaplikasian biosecurity yang tepat dan sesuai standar? Simak selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: 12 Peralatan Tambak Udang Vaname yang Harus Disiapkan Sebelum Budidaya

Pengaplikasian Biosecurity yang Tepat

Dalam pengaplikasian biosecurity tambak udang, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Mulai dari benur, pakan udang, air, probiotik, dan lainnya.

1. Penggunaan Benur yang Berkualitas

Langkah pertama penerapan biosecurity adalah dengan memilih benur yang memiliki benur yang berkualitas baik dan bersertifikasi. Pastikan benur yang Anda pilih bebas dari penyakit untuk mencegah adanya infeksi penyakit dan masalah pertumbuhan di kemudian hari.

2. Perhatikan Kualitas Air Tambak

Kualitas air tambak menjadi salah satu aspek yang harus diperhatikan selama budidaya berlangsung. Anda harus rutin melakukan pengujian parameter kualitas air untuk memastikan air tambak selalu dalam kondisi optimal. Selain itu, Anda juga dapat menambahkan probiotik untuk meningkatkan kualitas air sekaligus daya tahan tubuh udang agar terhindar dari serangan penyakit.

3. Perhatikan Aksesibilitas Tambak

Aksesibilitas tambak seperti keluar masuknya kendaraan, manusia, dan hewan dapat menjadi vector pembawa penyakit yang dapat masuk ke dalam tambak. Beberapa aktivitas yang dapat digunakan untuk mencegah pathogen masuk ke dalam tambak adalah:

  • Membatasi jumlah orang yang masuk kedalam tambak
  • Membatasi orang yang masuk ke area budidaya
  • Menetapkan prosedur pelaporan dan perizinan untuk masuk ke tambak (semua tamu wajib lapor)
  • Sementara untuk mencegah masuknya hewan liar ke dalam tambak dapat dilakukan dengan pemasangan alat penghalau berupa Pagar bambu, Crab Protecting Line (CPL), dan Bird Scaring Line (BSL).

Penerapan biosecurity lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan desinfektan pada setiap pintu masuk tambak untuk orang-orang yang akan memasuki tambak. Hal ini digunakan untuk mencegah adanya kemungkinan patogen masuk bersama orang maupun kendaraan.

Baca Juga: 5 Jenis Kincir Air Tambak Udang beserta Fungsinya

4. Proses Tebar Benur yang Memperhatikan Biosecurity

Pada saat proses tebar benur, biosecurity harus tetap diterapkan dan dimonitoring dari awal kedatangan benur hingga proses penebaran di lapangan. Pada saat kedatangan, truck pembawa benur harus melewati fasilitas wheel bath sebelum masuk ke area kolam. Kemudian kantong benur juga harus didesinfeksi (dapat dilakukan dengan mencelupkan kantong benur dalam desinfektan. Hal yang tidak kalah penting adalah semua personil yang melakukan proses tebar benur harus melakukan desinfeksi diri, sebelum masuk ke dalam kolam budidaya untuk melakukan proses penebaran, terutama pada saat penebaran benur dilakukan secara manual.

5. Pengelolaan Air Tambak

Menerapkan biosecurity tambak udang juga dapat dilakukan pada pengelolaan air yang keluar dan masuk ke tambak. Biasanya hal ini dilakukan dengan menyediakan tandon dan kolam treatment untuk menyaring air dan melakukan proses disinfeksi sebelum air masuk ke kolam.

Pada kolam tandon dilakukan proses treatment air secara fisika yang biasanya berupa pengendapan sedimen yang terbawa, penyaringan partikel partikel kasar, penurunkan bahan organik total dari sumber air yang akan digunakan. Sedangkan kolam treatment dilakukan proses kimia yang bertujuan untuk membunuh pathogen sebelum masuk kedalam kolam budidaya, proses yang biasa dilakukan adalah disinfeksi air pada kolam treatment. Sehingga kemungkinan air yang akan masuk ke kolam budidaya memiliki pathogen berkurang hingga hilang.

Selain air yang masuk, air yang keluar dari tambak juga harus dilakukan treatment terlebih dahulu untuk menjaga keberlangsungan lingkungan. Jika air langsung dibuang ke lingkungan tanpa terlebih dahulu disaring, pencemaran lingkungan dan wabah penyakit tidak dapat dihindari karena kontaminasi patogen.

Baca Juga: Probiotik Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Budidaya

Peran Biosecurity dalam Pengendalian Penyakit pada Benur

Adanya infeksi penyakit pada tambak udang menjadi salah satu faktor kegagalan dalam budidaya. Terlebih lagi jika infeksi tersebut sudah menyerang sejak tahap benur dan dapat merugikan secara sosial ekonomi.

Penyakit yang menginfeksi udang disebabkan oleh virus dan bakteri. Penyebaran penyakit perlu dikendalikan guna mendukung budidaya yang berkelanjutan dan strategi yang dapat dilakukan dengan penerapan biosecurity pada tambak udang. Khususnya sejak masa stocking.

Beberapa penerapan biosecurity untuk mengendalikan penyakit pada benur di antaranya dilakukan dengan:

  1. Tindakan karantina terhadap induk udang yang baru memasuki farm.
  2. Pengujian ulang penyakit secara laboratoris terhadap induk.
  3. Melakukan penanganan limbah padat dan cair secara tepat.
  4. Mengatur personil dan kendaraan yang memasuki area budidaya.
  5. Melakukan pergantian air menggunakan air secara rutin untuk menjamin kualitasnya.
  6. Melakukan screening kesehatan secara rutin.

Penerapan biosecurity untuk mengendalikan penyebaran patogen dapat memberikan efek positif, yaitu meminimalisir munculnya penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus saat tahap pembenihan.

Kebijakan biosecurity yang dilakukan secara konsisten dan ditaati oleh semua personil tambak sangat mendukung keberhasilan pengendalian penyakit udang. Agar penerapan biosecurity berhasil, petambak harus menuangkan peraturan-peraturannya secara tertulis.

Baca Juga: Cara Tebar Benur Udang Vaname yang Benar dan Lengkap!

Percayakan Budidaya Udang Anda pada DELOS!

Menerapkan biosecurity yang tepat dan sesuai standar sangat penting untuk dilakukan dalam budidaya udang. Dengan adanya biosecurity, risiko munculnya penyakit yang dapat menyebabkan kerugian produksi dapat dihindari.

If you’re interested in environmentally friendly budidaya udang vaname, DELOS is the right partner for you. DELOS is a leading aquatech company based on science, technology, and operational management, capable of helping you enhance the productivity of your shrimp ponds while practising sustainable and environmentally friendly shrimp cultivation.

Tim DELOS terdiri dari peneliti dan orang-orang yang kompeten serta berdedikasi tinggi untuk memastikan budidaya udang di tambak Anda berjalan dengan baik. Selain itu, manajemen tambak DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan Anda untuk memantau kondisi tambak udang dengan mudah setiap harinya hanya melalui gadget.

Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau klik ikon WhatsApp pada halaman website kami www.delosaqua.com untuk terhubung langsung dengan kami. Tingkatkan produktivitas tambak Anda bersama DELOS!

Read More
12Jan
AquacultureFun Read

7 Manfaat Mengkonsumsi Udang Vaname Untuk Kesehatan Tubuh

benefits of consuming vannamei shrimp
Source: Freepik

Manfaat mengkonsumsi udang vaname bagi kesehatan tubuh sangat banyak sekali. Pasalnya selain memiliki rasa yang lezat, salah satu hidangan laut yang populer ini juga memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang cukup tinggi.

Jika kamu mencari tambahan gizi yang lezat tetapi tetap kaya nutrisi, udang vaname menjadi salah satu yang patut dipertimbangkan. Nah, dalam artikel ini kita akan mengeksplorasi lebih lanjut apa saja manfaat utama mengkonsumsi udang vaname.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Manfaat Mengkonsumsi Udang Vaname

1. Kaya Protein

Udang vaname adalah sumber protein yang sangat baik, dari 100 gram udang bisa didapatkan hingga 18 gram protein. Protein ini sangat penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan, dan juga diperlukan untuk produksi enzim, hormon, dan molekul lain dalam tubuh.

2. Rendah Kalori dan Lemak

Udang vaname memiliki tingkat kalori dan lemak yang rendah jika dibandingkan dengan makanan laut lainnya. Dalam 100 gram udang vaname, didapatkan sekitar 84 kalori dan kurang dari 1 gram lemak. Tentunya bagi kamu yang sedang diet, menjadikan olahan udang vaname sebagai menu makananmu dapat menjadi pilihan yang tepat.

3. Tinggi Asam Lemak Omega-3

Udang adalah sumber asam lemak omega-3 yang baik, yang penting untuk kesehatan jantung. Omega-3 dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan mengurangi peradangan dan meningkatkan kadar kolesterol.

4. Kaya Nutrisi

Udang kaya akan sejumlah nutrisi penting, termasuk vitamin B12, selenium, dan fosfor. Vitamin B12 penting untuk produksi sel darah merah dan berfungsinya sistem saraf, sedangkan selenium adalah trace mineral yang membantu fungsi sistem kekebalan tubuh dan kelenjar tiroid. Sementara fosfor penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tulang dan gigi.

Baca Juga: 3 Resep Udang Asam Manis Favorite Keluarga

5. Mudah Dimasak

Udang vaname sangat mudah diolah dan dimasak dengan berbagai cara, termasuk dipanggang, digoreng, ditumis, dan direbus. Tak hanya itu, udang juga sangat serbaguna dan dapat ditambahkan ke berbagai macam hidangan, seperti tumis, sup, salad, dan pasta.

6. Mencegah Penuaan

Manfaat mengkonsumsi udang selanjutnya adalah dapat mencegah penuaan. Udang memiliki kandungan astaxathin atau antioksidan yang dapat menekan kerusakan sel kulit yang disebabkan oleh radikal bebas yang dapat mempercepat penuaan kulit.

Selain itu, udang juga mengandung trehalosa, sejenis gula yang melindungi kulit dan rambut dari kerusakan akibat sinar UV.

7. Cocok untuk Diet

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, udang vaname bersifat rendah kalori dan tidak mengandung karbohidrat. Ini membuatnya sangat cocok untuk dijadikan sebagai menu diet. Selain itu, kandungan sengnya dapat meningkatkan kadar leptin dalam tubuh, yang secara bersamaan dapat membantu mencegah makan berlebihan. Leptin adalah hormon yang mengatur penyimpanan dan penggunaan lemak dan energi di seluruh tubuh.

Udang juga kaya akan yodium, yang dapat membantu mengatur berat badan melalui interaksinya dengan tiroid, kelenjar yang berperan penting dalam metabolisme tubuh dan mengatur berat badan.

Baca Juga: Resep Masakan Udang Goreng Krispi yang Mudah Dicoba di Rumah

Pilih AquaLink untuk Penuhi Kebutuhan Udangmu!

Secara keseluruhan, mengkonsumsi udang dapat mendatangkan banyak manfaat bagi kesehatan. Kandungan proteinnya yang tinggi dan rendah kalori membuat makanan laut ini menjadi pilihan yang baik bagi kamu yang ingin menjaga pola makan yang sehat.

Selain itu, sifat berkelanjutan dari budidaya udang vaname juga membuatnya menjadi pilihan yang lebih baik dan ramah lingkungan dibandingkan dengan beberapa jenis makanan laut lainnya yang mayoritas berupa tangkapan.

Nah, jika kamu ingin memulai hidup sehat dan membutuhkan suplai udang dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau, DELOS dapat membantumu.

Melalui DELOS AquaLink, kami dapat membantumu mendapatkan harga udang terbaik dengan kualitas yang tak perlu diragukan lagi. Tak hanya itu, kami juga dapat menyediakan kebutuhan tambak lainnya, seperti pakan, obat-obatan, logistik, dan sebagainya.

Untuk menjadi bagian dari rantai pasok AquaLink, kamu bisa langsung menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mari bermitra dengan kami!

Read More
05Jan
Aquaculture

Kebutuhan Nutrisi Udang Vaname untuk Pertumbuhan yang Optimal

Kebutuhan nutrisi udang vaname harus selalu diperhatikan oleh petambak agar udang dapat tumbuh dengan optimal. Terlebih lagi jika sistem budidaya yang dilakukan adalah intensif hingga super intensif.

Nutrisi udang vaname biasanya diperoleh dari pakan yang diberikan saat budidaya. Kandungan nutrisi di dalam pakan ini juga dapat mendukung imunitas dan keberlangsungan hidup udang. Berikut adalah beberapa nutrisi kunci yang dibutuhkan oleh udang vaname untuk pertumbuhannya.

Baca Juga: Strategi Ekonomis Budidaya Udang saat Harga sedang Turun

Kebutuhan Nutrisi Udang Vaname

1. Protein

Protein menjadi salah satu nutrisi terbesar yang dibutuhkan oleh Udang Vaname. Sebagian besar pakan yang diberikan pada udang memiliki kandungan protein yang tinggi, mencapai sekitar 30 hingga 50 persen dari total nutrisi. Artemia, salah satu pakan alami yang umum digunakan, juga kaya akan protein. Hal ini membuat artemia menjadi pilihan yang baik untuk memenuhi kebutuhan protein udang.

2. Lipid

Lipid berperan sebagai sumber energi dan membantu dalam penyerapan vitamin serta mineral. Pakan komersial berupa pellet khusus untuk Udang Vaname biasanya mengandung lipid yang penting untuk pertumbuhan udang. Memberikan pellet pada tahap larva dan saat udang akan dipanen dapat membantu menjaga kecukupan nutrisi, termasuk lipid.

3. Karbohidrat

Meskipun bukan sumber energi utama, karbohidrat tetap penting dalam menyediakan zat pembentuk kulit udang. Kebutuhan nutrisi akan karbohidrat tidaklah besar, namun pengelolaan yang tepat dalam memberikan pakan dengan kandungan karbohidrat penting untuk memastikan penyimpanan energi yang cukup untuk udang.

Baca Juga: Efisiensi FCR Udang Vaname untuk Sukseskan Budidaya

4. Vitamin

Vitamin A dan C menjadi vitamin penting yang diperlukan oleh Udang Vaname. Vitamin A berperan dalam pigmentasi, sementara vitamin C meningkatkan sistem kekebalan tubuh udang. Pakan komersial umumnya telah diformulasikan dengan jumlah vitamin yang tepat sesuai dengan kebutuhan udang.

5. Mineral

Mineral dibutuhkan untuk berbagai proses tubuh udang, termasuk pembentukan jaringan dan metabolisme. Meskipun penting, pemberian mineral harus diperhatikan dengan cermat. Keterlaluan dalam memberikan mineral dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan kesehatan udang.

Baca Juga: Dampak Musim Hujan Terhadap Keberlangsungan Tambak Udang

Budidaya Udang Vaname Lebih Menguntungkan Bersama DELOS!

Kebutuhan nutrisi udang vaname yang ada pada pakan memang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan imunitasnya. Namun, Anda juga perlu memperhatikan faktor lain seperti kualitas air, manajemen pakan, dan frekuensi pemberian pakan.

Melakukan pemantauan dan manajemen pakan yang baik dapat memastikan pertumbuhan udang vaname Anda lebih optimal. Untuk itu, Anda dapat mempercayakan manajemen budidaya udang vaname Anda pada DELOS!

DELOS adalah aquatech startup berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang membantu Anda mengelola tambak udang berdasarkan best practice akuakultur untuk mendapatkan hasil produktivitas terbaik.

DELOS DELOS adalah aquatech startup berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang membantu Anda mengelola tambak udang berdasarkan best practice akuakultur untuk mendapatkan hasil produktivitas terbaik.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaan Anda melalui kolom komentar website kami di www.delosaqua.com. Budidaya udang vaname lebih menguntungkan bersama DELOS!

Read More
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • …
  • 9
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top