logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Aquaculture
Home Aquaculture Page 4

Kategori: Aquaculture

29Des
Aquaculture

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Survival Rate Udang

factors affecting shrimp survival rate
Source: Shutterstock

Dalam budidaya udang, tingkat survival rate udang menjadi parameter kritis yang menentukan kesuksesan budidaya. Namun, berbagai faktor kompleks dapat memengaruhi kelangsungan hidup udang, melibatkan kondisi lingkungan, manajemen budidaya, dan kesehatan udang itu sendiri.

Berbagai faktor kompleks ini seringkali membuat petambak kesulitan dalam mendapatkan hasil budidaya yang maksimal. Lantas, apa saja faktor-faktor tersebut?

Baca Juga: Dampak Musim Hujan Terhadap Keberlangsungan Tambak Udang

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Survival Rate Udang

1. Kualitas Air Tambak

Kualitas air yang baik adalah pondasi utama dalam memastikan survival rate udang. Parameter seperti suhu, salinitas, oksigen terlarut, dan pH air memainkan peran penting. Fluktuasi yang signifikan dalam parameter ini dapat menyebabkan stres pada udang, meningkatkan kerentanan terhadap penyakit, dan akhirnya mengurangi tingkat kelangsungan hidup.

Pengelolaan kualitas air memerlukan pemantauan yang cermat dan pengaturan yang tepat untuk menjaga kondisi lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan udang.

2. Kualitas Pakan

Pakan berkualitas tinggi menjadi kunci untuk pertumbuhan optimal udang. Ketidakseimbangan nutrisi atau pakan yang terkontaminasi dapat merugikan kesehatan udang dan mengurangi tingkat kelangsungan hidupnya. Pengawasan ketat terhadap jenis pakan, kualitas, dan frekuensi pemberiannya penting untuk menjaga kesehatan udang.

3. Manajemen Lingkungan Tambak yang Efektif

Manajemen lingkungan yang efektif mencakup pengendalian predator alami udang serta pengaturan kepadatan populasi di tambak. Kepadatan populasi yang terlalu tinggi dapat meningkatkan persaingan, stres, dan risiko penularan penyakit di antara udang. Penempatan struktur perlindungan dan pengaturan pola budidaya yang tepat adalah faktor penting dalam manajemen lingkungan yang sukses.

Baca Juga: Tips Manajemen Pakan Udang Vaname, Budidaya Anti Rugi!

4. Kesehatan Udang yang Dijaga

Kesehatan udang adalah faktor kunci lainnya yang memengaruhi tingkat survival rate udang. Penyakit, infeksi patogen, atau gangguan kesehatan lainnya dapat secara signifikan mempengaruhi kelangsungan hidup udang. 

Praktik biosekuriti yang baik, pemeriksaan kesehatan rutin, dan langkah-langkah pencegahan penyakit akan sangat berkontribusi dalam menjaga kesehatan udang.

5. Pengaruh Kondisi Cuaca

Kondisi cuaca yang ekstrem dan tidak terduga berpengaruh signifikan terhadap budidaya udang. Perubahan suhu yang terlalu cepat, badai, hingga curah hujan yang tinggi dapat memengaruhi kualitas air tambak yang dalam jangka lebih panjangnya dapat memicu munculnya penyakit udang.

Baca Juga: Efisiensi FCR Udang Vaname untuk Sukseskan Budidaya

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Dengan memahami lebih dalam faktor-faktor yang memengaruhi survival rate (SR) udang, petambak dapat menjadi lebih waspada dan cepat tanggap. Meskipun demikian, angka survival rate udang tetap menyesuaikan kondisi lapangan selama budidaya karena masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhinya. Untuk itu, petambak tetap perlu melakukan praktik budidaya udang yang baik dan benar jika menginginkan produktivitas yang tinggi.

Kini Anda dapat mempercayakan manajemen budidaya udang vaname Anda pada DELOS! DELOS adalah aquatech startup berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda mengelola tambak udang berdasarkan best practice akuakultur untuk mendapatkan hasil produktivitas terbaik.

DELOS manajemen tambak juga terintegrasi langsung dengan AquaHero untuk memudahkan Anda dalam memantau kondisi tambak di mana saja dan kapan saja.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk berpartner dengan kami. Pilih DELOS untuk budidaya udang vaname Anda!

Read More
10Des
AquacultureTips

Cara Menumbuhkan Plankton di Tambak Udang dengan Praktis dan Mudah

Terdapat beberapa cara menumbuhkan plankton pada tambak udang dengan praktis dan mudah. Plankton merupakan salah satu komponen penting selama budidaya udang vaname karena manfaatnya yang sangat banyak untuk kelangsungan hidup udang.

Secara alami, tambak udang vaname mengandung banyak plankton. Organisme ini memainkan peran penting dalam ekologi tambak dan mempengaruhi kualitas air. Namun, dalam kondisi tertentu, plankton juga dapat membawa masalah dalama budidaya.

Plankton memiliki jenis yang sangat beragam, beberapa di antaranya dapat tumbuh di hampir semua jenis air. Namun, ada pula yang hanya dapat tumbuh dalam kondisi lingkungan tertentu. Berikut adalah cara menumbuhkan plankton pada tambak udang dengan praktis dan mudah.

Baca Juga: Panen Parsial Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Tingkatkan Keuntungan Budidaya

Cara Menumbuhkan Plankton di Tambak Udang dengan Praktis dan Mudah

1. Penambahan Kapur Dolomit

Cara menumbuhkan plankton pada tambak udang yang pertama adalah dengan menambahkan kapur dolomit (CaCO3). Kapur dolomit berperan dalam meningkatkan alkalinitas air tambak yang dimanfaatkan bakteri nitrifikasi untuk mengubah amonia (NH3) menjadi nitrat (NO3) yang dapat dimanfaatkan oleh plankton untuk tumbuh.

2. Penambahan Fermentasi 

Penambahan fermentasi seperti molase juga dapat menjadi cara lain menumbuhkan plankton pada tambak udang. Keberadaan bahan fermentasi ini berguna untuk mempercepat pertumbuhan plankton pada tambak udang vaname Anda.

3. Menciptakan Kondisi Lingkungan yang Tepat untuk Pertumbuhan Plankton

Plankton memerlukan kondisi khusus untuk tumbuh di perairan tambak. Fitoplankton membutuhkan sinar matahari, nutrisi, dan karbon dioksida untuk tumbuh. Sementara zooplankton membutuhkan sumber makanan yang memadai, oksigen, dan suhu air yang sesuai.

Untuk mendorong pertumbuhan fitoplankton dan zooplankton di tambak, penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem yang menyediakan unsur-unsur penting ini dalam jumlah yang tepat.

4. Mengontrol Kadar Nutrisi

Tingkat nutrisi di tambak udang dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan plankton. Tingkat nutrisi yang tinggi seperti nitrogen fan fosfor dapat menyebabkan tingginya pertumbuhan alga, sementara tingkat nutrisi yang rendah dapat membuat tingkat pertumbuhan fitoplankton buruk.

Baca Juga: Ini Desain dan Konstruksi Tambak Udang Vaname yang Ideal

Potensi Dampak Buruk Plankton pada Tambak Udang

Meskipun plankton memiliki banyak manfaat, tetapi jumlah plankton yang berlebih dapat menimbulkan dampak negatif. Misalnya saat malam hari di kolam dengan fitoplankton yang padat, respirasi fitoplankton dan organisme lain dapat menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut yang rendah yang dapat menekan atau membunuh spesies budidaya.

Selain itu, pada kolam yang aerasinya rendah atau bahkan tidak diaerasi sama sekali, keberadaan plankton yang tinggi dapat mengurangi kedalaman visibilitas bawah air tambak yang dapat menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut malam hari yang terlalu rendah.

Sementara pada siang hari, tambak udang yang memiliki terlalu banyak konsentrasi fitoplankton dapat menyebabkan pH air terlalu tinggi. Sebab, fitoplankton melakukan fotosintesis pada siang hari dan dapat menguras air dari karbon dioksida bebas yang ada.

Baca Juga: Manfaat Molase dan Tips Penggunaannya untuk Tambak Udang

Pilih DELOS untuk Manajemen Tambak Udang Anda!

Cara menumbuhkan plankton pada tambak udang vaname memang tergolong mudah. Terlebih lagi plankton memiliki banyak manfaat untuk budidaya. Namun, perlu diingat jika konsentrasi plankton yang berlebih juga dapat berdampak buruk pada budidaya.

Oleh karena itu, penting bagi petambak untuk selalu menjaga kestabilan plankton di kolam. Untuk itu, Anda dapat mempercayakan manajemen tambak udang Anda pada DELOS!

DELOS adalah aquatech startup berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda mengelola tambak udang berdasarkan best practice akuakultur untuk mendapatkan hasil produktivitas terbaik.

DELOS manajemen tambak juga terintegrasi langsung dengan AquaHero untuk memudahkan Anda dalam memantau kondisi tambak di mana saja dan kapan saja.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk berpartner dengan kami. Pilih DELOS untuk budidaya udang vaname Anda!

Read More
06Des
AquacultureTips

Efisiensi FCR Udang Vaname untuk Sukseskan Budidaya

Manajemen pakan menjadi salah satu penentu suksesnya budidaya udang vaname. Untuk mengetahui hal ini biasanya dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung efisiensi FCR udang vaname yang dibudidayakan.

FCR atau feed conversion ratio adalah hasil dari penghitungan angka efektivitas dan efisiensi pakan yang ditebar. Melalui penghitungan FCR, kamu dapat mengetahui apakah pakan yang diberikan benar-benar dimakan oleh udang atau malah tersisa dan menjadi limbah kolam.

Dalam bahasa Indonesia, FCR dikenal juga dengan rasio konversi pakan yang dapat menunjukkan tingkat keefisienan manajemen pakan dalam setiap budidaya yang dilakukan. Semakin kecil angka FCR, semakin efisien pula manajemen pakan yang dilakukan.

Oleh karena itu, mari mengenal apa itu FCR dan bagaimana cara menghitungnya berikut ini.

Baca Juga: 5 Hal untuk Sukseskan Budidaya Udang Vanamei

Apa itu FCR Udang Vaname?

Feed convertion ratio atau FCR adalah perhitungan dari jumlah total berat pakan buatan dibagi dengan jumlah berat total (biomassa) hasil panen. Pada udang vaname, nilai FCR yang ideal berkisar antara 1,1-1,2. Semakin kecil nilai FCR yang didapatkan, semakin besar pula keuntungan yang diperoleh para petambak.

Tak hanya pada udang vaname, FCR juga berlaku untuk komoditas tambak lainnya, seperti ikan lele, ikan salmon, dll. Sementara tinggi rendahnya FCR ditentukan oleh jenis pakan, spesies, ukuran hewan, praktik pemberian pakan, kondisi air, dan sistem budidaya yang dijalankan.

Pentingnya FCR dalam Budidaya Udang Vaname

Rasio konversi pakan (FCR) merupakan metrik penting dalam budidaya udang vaname karena dapat memberikan informasi tentang efisiensi pakan yang telah diberikan selama budidaya berlangsung.

Angka FCR udang vaname yang rendah menunjukkan bahwa pakan yang diberikan pada udang vaname diserap dengan baik dan menjadikan budidaya lebih menguntungkan dari segi ekonomi maupun keberlanjutan.

Sebaliknya, FCR yang tinggi menunjukkan bahwa pakan yang diberikan tidak efisien dan dapat menyebabkan peningkatan biaya dan keuntungan yang lebih rendah bagi pembudidaya. Selain itu, angka FCR yang tinggi juga memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, terutama dalam hal pencemaran air.

Baca Juga: Probiotik Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Budidaya

Cara Menghitung FCR Udang Vaname

Untuk menghitung FCR dalam budidaya udang vaname, terlebih dahulu kamu harus menentukan jumlah pakan yang diberikan pada udang dan kemudian mengukur pertambahan berat udang selama periode waktu tertentu.

FCR kemudian dihitung dengan membagi jumlah pakan yang diberikan pada udang dengan pertambahan biomassa udang. Adapun rumus Feed Convertion Ratio (FCR) adalah sebagai berikut:

vannamei shrimp fcr

Misalnya, biomassa udang yang kamu budidayakan adalah 1 ton (1000 kg). Sementara jumlah pakan yang telah diberikan adalah 1,2 ton (1200 kg). Maka FCR udang vaname adalah 1200 : 1000 = 1,2.

Tips Efisiensi FCR Udang Vaname

Menyesuaikan pemberian pakan sangat penting untuk menjaga FCR (Feed Conversion Ration) tetap optimal. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk mencapai FCR yang efisien di antaranya meliputi:

1. Kebutuhan dan Umur Udang

Pemberian pakan udang vaname harus disesuaikan dengan kebutuhan dan umur udang. Contohnya, untuk udang yang berusia kurang dari 15 hari, disarankan memberikan pakan dalam bentuk bubuk agar lebih mudah dicerna. Sementara pada saat udang memasuki periode DOC 16-45 hari, pakan yang diberikan sebaiknya berupa crumble.

Pada dasarnya, jenis pakan udang vaname berbeda-beda. Hal ini tergantung pada kebutuhan nutrisi, ukuran pakan, dan umur udang.

2. Metode Pemberian Pakan

Pemberian pakan bisa dilakukan secara manual, seperti penyebaran secara langsung atau menggunakakan autofeeder. Dalam metode pemberian pakan ini perlu dipertimbangkan jumlah pakan, jadwal pemberian, dan juga memastikan agar penyebarannya merata di seluruh tambak. Sebab, penumpukan pakan berlebih dapat mempengaruhi kualitas air.

3. Frekuensi Pemberian Pakan

Selain mempertimbangkan kebutuhan dan usia udang, frekuensi pemberian pakan juga memiliki peran penting. Waktu interval antara pemberian pakan harus dipertimbangkan agar udang memiliki cukup waktu untuk mencerna pakan, minimal 48-90 menit. Proses pencernaan pakan sendiri membutuhkan waktu sekitar 4-6 jam sebelum akhirnya menjadi feses.

Untuk udang berusia kurang dari 15 hari, cukup bdrikan pakan sebanyak 3 kali sehari. Sedangkan untuk udang usia 16-30 hari, berikan sebanyak 4 kali sehari sesuai dengan kemampuan makan udang pada fase tersebut.

Ketika udang telah berusia lebih dari itu, pemberian pakan bisa dilakukan sebanyak 5 kali sehari. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa kondisi oksigen terlarut di tambak masih optimal.

Baca Juga: 3 Resep Udang Asam Manis Favorite Keluarga

Sukses Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS

Rasio konversi pakan (FCR) dapat menjadi salah satu indikator kesuksesan budidaya udang vaname yang dilakukan. Hal ini mengharuskan para petambak tidak bisa sembarangan dalam mengatur manajemen pakan.

Kini, untuk mempermudah budidaya udang vaname yang kamu lakukan, DELOS menawarkan Farm Management untuk mengelola tambak udang yang kamu miliki. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu sukseskan budidaya udang vanamemu.

Farm Management DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan setiap farm owner dan farm personnel untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Tak hanya itu, DELOS juga memiliki program rantai pasok terintegrasi, DELOS AquaLinkyang dapat membantumu mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga dan kualitas terbaik.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Sukseskan budidaya udang vaname bersama DELOS!

vannamei shrimp fcr
Source: Unsplash
Read More
20Nov
AquacultureBeritaKualitas Air

Treat or Toxin: Plankton – Friend or Foe?

Apa yang tersembunyi di bawah sana? Dengan alat terbatas untuk melihat apa yang ada di dalam air kita, mikrobioma sulit diukur sementara pengelolaannya sangat penting untuk kesuksesan yang konsisten. 

Ini menimbulkan tantangan konstan yang seharusnya mendorong kita untuk bertindak, karena mikrobioma yang sehat menolak faktor patogenik dan mendorong pertumbuhan dan kelangsungan hidup.

Plankton adalah organisme mikroskopis yang hidup bebas dan melayang di kolom air. Mereka diklasifikasikan menjadi dua kelompok: fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton adalah kelompok plankton yang dapat memproduksi makanan mereka sendiri dari senyawa anorganik seperti amonia dan karbon dioksida. Zooplankton adalah kelompok plankton yang mendapatkan nutrisi dari senyawa organik seperti karbon organik dan sisa pakan. Dalam budidaya udang, biasanya kami melaporkan fitoplankton harian dengan empat klasifikasi berbeda.

Then, is plankton a trick or treat for your shrimp farm? Read the full article written by Gabrian Suryaputra (Researcher at RnD Department of DELOS) on THE CRUST Magazine Issue #13

Read More
29Okt
Aquaculture

Sertifikasi Best Aquaculture Practices (BAP): Panduan Lengkap Cara Mendapatkannya

best aquaculture certifications
Sumber: Dokumentasi DELOS

Sertifikasi Best Aquaculture Practices atau BAP merupakan sertifikasi yang telah diakui secara global untuk memastikan praktik budidaya perairan yang dilakukan telah bertanggung jawab dan berkelanjutan. Seperti yang telah kita ketahui, budidaya komoditas perairan, baik itu ikan, udang, atau hewan laut lainnya telah menjadi bagian integral dari sistem produksi pangan global. 

Seiring dengan terus meningkatnya permintaan akan produk perikanan, semakin meningkat pula tuntutan untuk melakukan praktik budidaya perikanan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. 

Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai apa itu sertifikasi Best Aquaculture Practices, manfaatnya untuk dunia akuakultur dan produksi makanan laut, serta bagaimana cara memperolehnya.

Baca Juga: Mudah! Ini Panduan Ekspor Udang ke Uni Eropa

Apa Itu Sertifikasi BAP?

Program Sertifikasi Best Aquaculture Practices (BAP) didirikan oleh Global Seafood Alliance, sebuah organisasai nirlaba (NGO) yang berkomitmen untuk mempromosikan praktik budidaya ikan yang bertanggung jawab.

Sertifikasi BAP memiliki standar untuk budidaya perikanan yang ketat dan bertanggung jawab baik secara lingkungan maupun sosial. Sertifikasi ini mencakup berbagai aspek dalam budidaya perikanan, mulai dari pembesaran, pabrik pengolahan, pembibitan. Sementara spesies yang dinaungi mencakup ikan, udang, dan kerang.

Prinsip Inti Sertifikasi BAP

1. Keamanan Pangan

Sertifikasi Best Aquaculture Practices memastikan produk akuakultur aman untuk dikonsumsi. Tentunya mereka memiliki pedoman dan standar kontrol kualitas yang ketat untuk memastikan hal ini.

2. Tanggung Jawab Lingkungan

Sertifikasi BAP juga mendorong praktik budidaya yang berkelanjutan dan meminimalisir dampak negatif yang dihasilkan. Misalnya dengan pelestarian habitat, konservasi air, dan penggunaan pakan serta obat-obatan untuk tambak yang bertanggung jawab.

3. Akuntabilitas Sosial

Tidak hanya berfokus pada praktik budidaya akuakultur saja, Sertifikasi BAP juga mencakup isu sosial. Termasuk di dalamnya meastikan praktik ketenagakerjaan yang adil, penerapan keamanan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), serta penyerapan tenaga kerja dari komunitas lokal.

4. Kesejahteraan Hewan Budidaya

Sertifikasi Best Aquaculture Practices (BAP) memastikan perlakuan manusiawi terhadap spesies akuatik yang dibudidayakan. Misalnya seperti kepadatan tebar yang tepat dan menajemen kesehatan yang baik.

5. Pelacakan dan Transparansi

Tambak yang telah memiliki Sertifikasi BAP menunjukkan bahwa tambak tersebut telah mengimplementasikan sistem yang memungkinkan transparasi kelacakan produk akuakultur yang dipasarkan, mulai dari tambak hingga ke meja makan.

Baca Juga: Sertifikasi CBIB untuk Budidaya Udang dan Cara Mendapatkannya

Signifikansi Sertifikasi BAP

Sertifikasi BAP memiliki signifikansi bagi berbagai pihak yang terlibat dalam industri budidaya akuakultur:

1. Konsumen

Sertifikasi BAP memberi jaminan kepada konsumen bahwa produk perikanan yang mereka beli diproduksi dengan metode yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, berkontribusi pada pelestarian ekosistem laut.

2. Pedagang dan Restoran

Banyak pedagang dan restoran mengharuskan pemasok produk perikanan mereka memiliki sertifikasi BAP, memastikan bahwa produk mereka memenuhi standar keberlanjutan.

3. Produsen

Sertifikasi BAP membantu produsen budidaya ikan mengakses pasar internasional, membangun kredibilitas, dan meningkatkan nilai produk mereka.

4. Konservasi Lingkungan

Dengan mempromosikan praktik budidaya ikan yang bertanggung jawab, sertifikasi BAP memainkan peran penting dalam mengurangi dampak industri terhadap lingkungan, seperti polusi air dan overfishing.

Cara Memperoleh Sertifikasi BAP

Memperoleh sertifikasi BAP melibatkan proses yang terstruktur yang mencakup beberapa langkah kunci:

1. Penilaian Awal

Langkah pertama adalah melakukan penilaian diri untuk menentukan apakah operasi budidaya ikan Anda memenuhi standar BAP. GAA menyediakan panduan dan daftar periksa untuk membantu Anda menilai praktik Anda saat ini.

2. Pengajuan Aplikasi

Setelah penilaian awal, Anda dapat mengajukan aplikasi ke program BAP. Aplikasi ini biasanya mencakup informasi detail tentang operasi budidaya ikan Anda.

3. Audit dan Inspeksi

Setelah aplikasi diterima, lembaga sertifikasi yang berkualifikasi akan melakukan audit dan inspeksi di lokasi fasilitas Anda untuk mengevaluasi kepatuhan Anda terhadap standar BAP. Proses ini melibatkan penilaian menyeluruh terhadap operasi budidaya, pengolahan, atau pembibitan Anda.

4. Tindakan Korektif

Berdasarkan temuan audit, Anda mungkin perlu melaksanakan tindakan korektif untuk mengatasi masalah ketidakpatuhan terhadap standar BAP.

5. Sertifikasi

Setelah semua tindakan korektif berhasil diselesaikan, dan lembaga sertifikasi puas dengan kepatuhan Anda, Anda akan dianugerahi sertifikasi BAP.

6. Pemeliharaan dan Perpanjangan

Sertifikasi BAP bukan proses sekali jalan. Ini memerlukan pemeliharaan dan perpanjangan berkelanjutan untuk memastikan kelangsungan kepatuhan terhadap standar tersebut.

Baca Juga: Sertifikasi HACCP: Prosedur, Syarat, dan Cara Memperolehnya

Mulai Ekspor Udang Vaname Anda Bersama AquaLink!

Sertifikasi BAP telah dikenal secara luas dan menunjukkan bagaimana keberlanjutan akuakultur dan budidaya udang . Dengan meningkatnya permintaan akan produk makanan laut, pentingnya sertifikasi BAP dalam memastikan kesehatan laut dan kesejahteraan masyarakat serta pekerja di industri akuakultur tidak dapat dipungkiri. Memperoleh sertifikasi BAP memerlukan proses yang ketat, namun manfaatnya bagi produsen, konsumen, dan lingkungan sangat besar.

Nah, jika Anda berniat untuk memasuki pasar global, ada baiknya bagi Anda untuk segera memperoleh berbagai sertifikasi yang dibutuhkan agar ekspor udang Anda dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, penting juga bagi Anda untuk menemukan partner ekspor udang terpercaya dan transparan, yaitu AquaLink! AquaLink. 

Segera hubungi Tim DELOS AquaLink melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com untuk memulai ekspor udang vaname Anda bersama AquaLink!

Read More
20Okt
Aquaculture

Sertifikasi CBIB untuk Budidaya Udang dan Cara Mendapatkannya

cbib certification
Sumber: Dokumentasi DELOS

Sertifikasi CBIB atau Cara Budidaya Ikan yang Baik menjadi salah satu sertifikasi yang yang menunjang praktik budidaya udang vaname yang Anda lakukan. Sertifikasi ini bertujuan untuk memastikan budidaya perikanan yang dilakukan sudah bertanggung jawab dari segi keamanan pangan, kesejahteraan, kesehatan, kelestasian lingkungan, dan sosial-ekonomi.

Sertifikasi CBIB menjadi salah satu bagian dari Sistem Pengendalian Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SJMKHP). CBIB berpedoman pada Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP. 02/MEN/2007 tentang Cara Budidaya Udang yang Baik, meliputi cara memelihara dan membesarkan komoditas perikanan. Mulai dari proses pembenihan, pemberian pakan, sanitasi, dan pemberian obat atau bahan kimia.

Lantas, bagaimana cara mendapatkan sertifikasi CBIB untuk tambak udang Anda? Baca selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga: Zat Beracun di Tambak Udang: Ancaman Tersembunyi dalam Budidaya

Fungsi Sertifikasi CBIB dalam Budidaya Udang

Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) menjadi suatu bentuk pengakuan resmi yang diberikan kepada para petambak dan pengusaha budidaya udang yang telah mematuhi praktik-praktik budidaya yang baik.

Dengan adanya sertifikasi CBIB yang obyektif dan transparan, kepercayaan produsen dan konsumen dapat meningkat. Tentunya juga dapat meningkatkan daya saing produk udang yang dihasilkan.

Keuntungan Memiliki Sertifikasi CBIB

Mungkin sebagian besar dari Anda bertanya-tanya, apa keuntungan memiliki sertifikasi CBIB ini? Memiliki sertifikat CBIB, secara tidak langsung menaikkan value tambak Anda, yaitu terjamin keamanannya dan produk yang dihasilkan juga mendukung keberlanjutan lingkungan.

Dengan value yang tinggi ini, harga jual hasil panen tambak Anda juga bisa mengalami kenaikan dibandingkan dengan tambak yang berlum tersertifikasi. Mengingat kualitasnya yang telah tersertifikasi.

Landasan Hukum Sertifikasi CBIB

  1. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.1/MEN/2007 tentang Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
  2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2007 tentang Monitoring Residu Obat, Bahan Kimia, Bahan Biologi, dan Kontaminan pada Budidaya Perikanan
  3. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.02/MEN/2007 tentang Cara Budidaya Ikan yang Baik
  4. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.28/MEN/2004 tentang Pedoman Umum Budidaya Udang di Tambak
  5. Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya No.01/DPB.0/HK150.154/S4/II/2007 tentang Pedoman dan Daftar Isian Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik
  6. Standar Nasional Indonesia (SNI) bidang Pembudidayaan.

Baca Juga: Mengenal PCR Udang, Solusi Identifikasi Penyakit Sejak Dini

Aspek yang Perlu Diperhatikan dalam Penerapan CBIB

1. Kelayakan Lokasi dan Sumber Air

Untuk bisa mendapatkan sertifikasi CBIB, tambak Anda harus berlokasi di tempat layak. Misalnya bebas banjir, bebas pencemaran, serta menggunakan sumber air yang tidak tercemar.

2. Kelayakan Fasilitas

Fasilitas tambak Anda juga harus sesuai dengan standar yang berlaku. Seperti adanya gudang pakan, peralatan-peralatan tambak yang layak, dan sebagainya.

3. Proses Budidaya

Proses budidaya udang sebaiknya dilakukan dengan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) dari stocking hingga panen. Salah satunya, benur harus berasal dari hatchery yang telah tersertifikasi.

4. Penerapan Biosecurity

Tambak udang Anda juga harus menerapkan biosecurity yang baik untuk mencegah adanya kontaminasi organisme dan patogen lainnya yang dapat mengganggu proses budidaya.

5. Keamanan Tambak

Sesuai ketentuan, tambak udang yang memiliki sertifikasi CBIB tidak boleh menggunakan obat-obatan yang berlebih dan bahan kimia yang dilarang. Salah satunya adalah antibiotik yang dapat menyebabkan residu yang buruk bagi lingkungan.

Pakan dan obat yang boleh digunakan adalah yang sudah mendapat izin dari Kementerian Kelautan dan Perikanan serta badan-badan terkait.

6. Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan adalah sebuah jaminan bahwa kegiatan budidaya udang yang Anda lakukan tidak mencemari lingkungan sekitar. Hal tersebut bisa dilakukan dengan melakukan pengelolaan air limbah budidaya sebelum membuangnya kembali ke laut.

Cara Mendapatkan Sertifikasi CBIB

Untuk mendapatkan sertifikasi CBIB, Anda perlu melakukan permohonan dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Permohonan Sertifikasi CBIB ditujukan kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, dilengkapi dengan dokumen administrasi dan ditembuskan kepada Kepala Dinas Kelautan dan perikanan Kabupaten/Kota. Dokumen administrasi meliputi:
  • Fotocopy Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) bagi unit usaha berbadan hukum atau tanda pencatatan/keterangan usaha pembudidaya ikan bagi unit usaha perorangana tau pengukuhan kelompok pembudidaya ikan.
  • Data umum unit pembudidaya ikan.
  • Daftar fasilitas unit pembudidayaan ikan.
  • Daftar catatan atau rekaman kegiatan unit pembudidayaan produk perikanan.
  • Jumlah dan pendidikan tenaga kerja unit pembudidayaan ikan (Struktur organisasi dan uraian rugasnya, bagi kelompok atau perusahaan).
  • Gambar layout bangunan, peta, dan kondisi sekitar untuk pembudidayaan produk perikanan.
  1. Persyaratan pemohon (unit pembudidaya ikan) yang mengajukan sertifikasi CBIB di antaranya:
  • Skala usaha dapat berupa perorangan, kelompok pembudidaya ikan (POKDAKAN) atau perusahaan yang menghasilkan jenis ikan konsumsi dan dipasarkan untuk lokal maupun ekspor.
  • Telah melakukan usaha budidaya minimal 1 siklus budidaya.
  • Kegiatan usaha budidaya pada tahap pendederan atau pembesaran ikan.
  1. Permohonan dapat disampaikan langsung atau melalui pos, fax, dan atau surat elektronik.

Baca Juga: Jenis-jenis Feed Additive untuk Udang Vaname Beserta Manfaatnya

Mulai Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS!

Memiliki sertifikasi CBIB untuk budidaya udang yang Anda lakukan dapat menunjukkan bagaimana komitmen Anda dalam menerapkan prinsip budidaya yang baik dan sesuai dengan standar. Mengingat akuakultur sekarang menjadi salah satu industri yang berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi perikanan di dunia.

Bagi Anda yang ingin memulai budidaya udang vaname, DELOS dapat menjadi mitra terbaik budidaya udang Anda. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang yang dapat membantu Anda mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

DELOS juga didukung dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm personnel untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau kunjungi website kami di www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan kami. Mulai budidaya udang vaname Anda bersama DELOS!

Read More
29Sep
AquacultureBerita

DELOS Duduki Puncak LinkedIn Top Startup 2023 di Indonesia

Jakarta, 27 September 2023 – DELOS, perusahaan rintisan berbasis sains dan teknologi di bidang akuakultur mengumumkan pencapaian luar biasa yang telah diraih oleh perusahaan kami, yakni menduduki peringkat 1 LinkedIn Top Startup Indonesia 2023.

LinkedIn Top Startup adalah penghargaan tahunan dari platform LinkedIn kepada perusahaan rintisan di berbagai negara. Adapun seleksi dilakukan langsung oleh Tim LinkedIn berdasarkan indikator seperti pertumbuhan tenaga kerja, engagement pada halaman LinkedIn perusahaan, minat pekerjaan, dan daya tarik bagi talenta terbaik dari perusahaan Top Global.

“Tentunya saya sangat bangga. Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa kerja keras, komitmen tim, dan visi kami untuk industri akuakultur Indonesia sedang berbuah hasil serta memberikan dampak yang positif bagi masyarakat.” ungkap CEO DELOS, Guntur Mallarangeng, Rabu (27/9/2023).

Adapun pencapaian yang telah berhasil ditorehkan oleh DELOS di antaranya meliputi:

1. Pertumbuhan Tim yang Luar Biasa

Sejak awal berdiri hingga saat ini, DELOS telah berkembang dengan pesat. Lebih dari 100 karyawan baru bergabung bersama kami untuk melangkah meraih tujuan yang sama, yaitu Revolusi Biru. DELOS juga berkomitmen untuk terus menciptakan lapangan kerja baru dan memberikan peluang bagi individu, khususnya masyarakat pesisir untuk berkontribusi dalam memajukan industri akuakultur di Indonesia.

2. Interaksi dan Dukungan Masyarakat

DELOS telah berhasil menarik impresi komunitas LinkedIn dengan mencapai lebih dari 600 ribu impresi dan interaksi positif terhadap perusahaan kami. Melalui berbagai konten edukasi dan tips budidaya udang yang kami sampaikan melalui platform LinkedIn. Ini menjadi bukti bahwa visi DELOS untuk mengedukasi, menginspirasi, dan membawa perubahan positif dalam industri akuakultur telah diterima dengan baik oleh masyarakat.

3. Peningkatan Jumlah Pengikut yang Signifikan

Dalam satu tahun terakhir, DELOS juga mencatatkan peningkatan jumlah pengikut di platform LinkedIn sebesar lebih dari 300%. Ini membuktikan bahwa minat masyarakat terhadap industri akuakultur juga terus meningkat, mengingat DELOS adalah salah satu pemain besar di industri ini.

Guntur juga menyebutkan bahwa dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini, DELOS telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa dan mencatat pencapaian-pencapaian yang mengesankan yang tidak terlepas dari kerja keras dan perjuangan dari seluruh Prawnstars–sebutan untuk karyawan DELOS.

“Kami sangat berterima kasih kepada semua Prawnstars yang telah berjuang dan menjadi bagian penting dalam perjalanan DELOS. Serta semua pihak yang telah memberikan dukungan dan antusiasme kepada kami.” Tambah Guntur Mallarangeng.

Di sisi lain, sebagai startup yang bergerak di industri akuakultur yang modern, DELOS berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, suportif, dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua karyawan. Sejak didirikan pada 2019, DELOS telah berhasil meningkatkan produktivitas tambak-tambak udang di Indonesia, mencegah dan mengatasi adanya wabah penyakit udang, dan memberdayakan warga lokal di sekitar tambak.

Kini DELOS tengah berfokus pada rencana ekspor udang ke pasar global dengan AquaLink. Membawa udang hasil produksi dalam negeri bersaing dengan udang dari berbagai negara di dunia.

Read More
23Agu
AquacultureTipsKualitas Air

Ini Prospek dan Cara Ekspor Udang Vaname yang Lengkap dan Tepat

Ekspor udang vaname telah dilakukan oleh berbagai pihak sejak bertahun-tahun lalu. Hal ini karena udang vaname sangat diminati oleh pasar global. Namun, untuk melakukan kegiatan ekspor, Anda perlu mengetahui prosedurnya terlebih dahulu.

Cara ekspor udang vaname tidak lah sulit, tetapi juga tidak mudah. Anda harus memahami betul bagaimana prosedur dari pemerintah Indonesia sekaligus prosedur negara tujuan Anda ekspor.

Nah, selengkapnya, yuk baca artikel tentang cara ekspor udang vaname berikut ini!

Baca Juga: Peluang Ekspor dan Prospek Budidaya Udang Vaname yang Menjanjikan

Bagaimana Prospek Ekspor Udang Vaname di Pasar Global?

Udang vaname dikenal memiliki daging yang lezat, tekstur yang baik, dan dapat diolah menjadi berbagai hidangan lezat serta harganya yang terjangkau. Tak heran jika permintaan akan udang ini terus meningkat dari tahun ke tahun.

Di Indonesia, udang vaname menjadi salah satu komoditas ekspor tertinggi dengan nilai keuntungan mencapai jutaan dollar Amerika Serikat. Udang vaname telah menyumbang hingga 36% dari total komoditas ekspor perikanan Indonesia yang menunjukkan bahwa udang ini sangat diminati pasar global.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), produksi udang Indonesia terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022, Indonesia memproduksi 1.099.976 ton udang. Nilai ini diharapkan mengalami peningkatan pada tahun 2023 yang ditargetkan mencapai 1.829.000 ton dan 2 juta ton pada tahun 2024.

Target ini dianggap cukup realistis mengingat potensi wilayah yang dimiliki Indonesia untuk budidaya sangat tinggi. Mulai dari lahan untuk budidaya seluas setidaknya 2,9 juta hektar, iklim budidaya yang mendukung setiap tahun, dan sumber air yang memadai.

Negara Tujuan Ekspor Udang Indonesia

Indonesia menjadi negara pengekspor udang terbesar nomor 4 di dunia. Angka ini diharapkan akan mengalami peningkatan di tahun-tahun mendatang dan menjadikan Indonesia sebagai pengekspor udang terbesar di dunia. Beberapa negara tujuan ekspor udang Indonesia di antaranya meliputi:

1. Singapura

Singapura menempati urutan pertama negara tujuan ekspor udang budidaya terbesar Indonesia. Tepatnya mencapai 1,89 juta kg atau setara dengan 8,2 juta dollar Amerika Serikat pada tahun 2021.

2. Malaysia

Selain Singapura, negara tetangga lainnya yaitu Malaysia menempati urutan kedua sebagai negara tujuan ekspor udang Indonesia.

Pada tahun 2021, Indonesia telah mengekspor total 2,07 juta kilogram udang atau setara 3,38 juta dollar Amerika Serikat ke Malaysia.

3. Tiongkok

Negara tujuan ekspor udang Indonesia yang ketiga adalah Tiongkok. Indonesia telah mengekspor udang ke Tiongkok sebanyak 733,3 ribu kilogram atau senilai 13,8 juta dollar Amerika Serikat pada tahun 2021.

4. Korea Selatan

Negara Asia Timur lainnya yang menjadi tujuan ekspor udang Indonesia adalah Korea Selatan. Selama tahun 2021, Indonesia telah mengekspor udang sebanyak 69,19 juta kilogram udang ke Korea Selatan.

5. Amerika Serikat

Pasar Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu tujuan utama ekspor udang vaname Indonesia. Konsumsi makanan laut yang tinggi di AS dan permintaan terhadap udang vaname yang berkualitas membuat pasar ini sangat menjanjikan.

Namun, Indonesia harus bersaing dengan beberapa negara Amerika Latin seperti Ekuador untuk bermain di Pasar AS.

6. Uni Eropa

Negara-negara di Uni Eropa juga menjadi pasar yang signifikan untuk ekspor udang vaname Indonesia. Peraturan yang ketat terkait kualitas dan keamanan pangan di Uni Eropa membuat produsen udang Indonesia harus memenuhi standar yang ketat untuk masuk ke pasar ini.

7. Jepang

Sebagai negara pengonsumsi udang tertinggi di dunia, Jepang juga menjadi tujuan ekspor udang vaname Indonesia. Hal ini karena Jepang tidak memiliki areal produksi untuk budidaya udang sendiri.

Beberapa jenis udang yang banyak dikonsumsi di Jepang adalah giant tiger atau udang windu dan whiteleg shrimp atau udang vaname.

Baca Juga: Ini 7 Tips Panen Udang Vaname yang Sukses dan Cuan

Kriteria Udang Vaname Ekspor

Agar proses ekspor udang Anda sukses, penting untuk memenuhi kriteria kualitas tertentu. Beberapa kriteria yang harus dipenuhi di antaranya adalah:

1. Ukuran dan Berat

Udang vaname yang diekspor harus memiliki ukuran dan berat yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh negara tujuan. Ukuran dan berat yang seragam membantu menjaga konsistensi dalam produk yang dikirim.

2. Kualitas dan Penampilan

Udang harus dalam kondisi dan penampilan terbaik saat akan diekspor. Jangan sampai udang mengalami kerusakan fisik, seperti luka, cacat, atau bagian tubuh yang terlepas. Selain itu, pastikan warna dan tekstur kulitnya normal.

3. Kebersihan dan Keamanan

Udang harus bersih dan bebas dari kontaminan yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Proses budidaya dan pemrosesan udang hingga dikemas harus mengutamakan kebersihan dan higenisitas.

4. Pemrosesan dan Pengemasan

Udang harus diproses dan dikemas dengan benar sesuai dengan standar internasional. Proses ini melibatkan pembersihan, pengupasan pembekuan, dan pengemasan yang tepat tanpa merusak bagian tubuh dari udang.

Tata Cara Ekspor Udang Vaname

Agar proses ekspor udang vaname yang Anda lakukan berjalan dengan baik, Anda harus memperhatikan tata caranya berikut ini.

1. Pemilihan dan Penyiapan Udang

Pilih udang-udang yang memenuhi kriteria ekspor. Mulai ukuran, berat, hingga kualitasnya. Pastikan pula udang telah melewati pemeriksaan kesehatan dan keamanan untuk dikonsumsi.

2. Pengemasan yang Benar dan Sesuai Standar

Selanjutnya, pastikan Anda telah melakukan pengemasan yang sesuai standar. Baik itu untuk produk udang beku maupun udang segar.

Pengemasan udang ekspor yang baik dilakukan dengan menggunakan kemasan yang terbuat dari bahan yang tahan perubahan suhu dan kelembapan.

3. Tetapkan Harga yang Tepat

Sebelum melakukan ekspor, tetapkan harga yang tepat untuk udang yang akan Anda ekspor. Harga yang tepat adalah harga yang tidak terlalu rendah mupun terlalu tinggi, tetapi tetap bersaing di pasar.

Harga yang sesuai akan meningkatkan daya tarik udang Anda di pasar ekspor. Terutama jika didukung dengan kualitas produk yang unggul, permintaan terhadap udang Anda akan meningkat.

4. Menyusun Dokumen Resmi

Agar ekspor udang vaname yang Anda lakukan berjalan lancar, Anda harus menyiapkan berbagai dokumen resmi yang dibutuhkan. Dokumen-dokumen ini meliputi dokumen yang diperlukan di Indonesia dan negara tujuan ekspor.

Beberapa dokumen yang dibutuhkan di antaranya:

  • Faktur
  • Sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical
  • Nomor Induk Berusaha (NIB)
  • Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
  • Surat Ketetapan Pajak (SKP)
  • Rekaman Audit Internal
  • Surat Permohonan Pendaftaran Nomor Registrasi
  • Surat Pernyataan Pemanfaatan Nomor Registrasi

5. Membuat Kontrak Ekspor-Impor

Membuat kontrak resmi antara eksportir dan importir juga penting untuk dilakukan. Kontrak biasanya berisi informasi tentang jenis, jumlah, harga, jadwal pengiriman, dan deskripsi udang yangakan diekspor.

Di dalam kontrak ini, kedua belah pihak harus saling menyetujui poin-poin yang ada di dalam kontrak.

6. Pilih Jalur Pendistribusian Terbaik

Komoditas ekspor dapat didistribusikan melalui dua jalur, yaitu jalur laut dan jalur udara. Biasanya jalur laut memiliki harga yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan jalur udara. Namun, jarak tempuhnya juga lebih lama.

Baca Juga: Startup Aquatech Delos Yakin Indonesia Jadi Pengekspor Udang Terbesar

Mulai Ekspor Udang Vaname Bersama AquaLink!

Setelah membaca prospek dan tata cara ekspor udang vaname di atas, apakah Anda mulai tertarik untuk menggeluti bisnis ini? Jika iya, maka sangat penting untuk menemukan mitra yang tepat untuk melakukannya.

Untuk itu, Anda dapat memilih AquaLink sebagai mitra ekspor udang Anda! Bersama AquaLink, Anda dapat melakukan ekspor udang dengan harga terbaik.

Segera hubungi tim DELOS AquaLink melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mulai ekspor udang vaname bersama

Read More
04Agu
AquacultureTechnology

Pentingnya Traceability dalam Budidaya Udang

Budidaya udang telah menjadi industri yang signifikan dan terus berkembang di berbagai negara di seluruh dunia. Permintaan global terhadap udang meningkat pesat, baik untuk konsumsi langsung maupun sebagai bahan baku dalam industri makanan laut. 

Namun, pertumbuhan pesat industri ini juga menimbulkan berbagai tantangan, terutama dalam hal kualitas, keamanan, dan keberlanjutan. Salah satu cara untuk menghadapi tantangan ini adalah melalui penerapan sistem traceability atau jejak mutu.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang pentingnya traceability dalam budidaya udang dan manfaatnya dalam menjaga keberlanjutan industri ini.

Baca Juga: 12 Peralatan Tambak Udang Vaname yang Harus Disiapkan Sebelum Budidaya

Apa itu Traceability dalam Budidaya Udang?

Traceability atau jejak mutu merujuk pada kemampuan untuk melacak asal usul dan sejarah suatu produk dari hulu ke hilir, termasuk seluruh proses produksi dan distribusi. Dalam konteks budidaya udang, traceability membantu mengidentifikasi sumber daya yang digunakan, teknik budidaya yang diterapkan, dan metode pengolahan setiap produk udang. 

Hal ini mencakup segala sesuatu mulai dari pembibitan, pakan yang digunakan, penggunaan obat-obatan, hingga metode pengiriman produk ke konsumen.

Baca Juga: Mengenal Udang Vaname yang Menjadi Favorit Para Petambak

Pentingnya Traceability dalam Budidaya Udang

1. Keamanan Pangan

Traceability sangat penting untuk menjamin keamanan pangan bagi konsumen. Dengan kemampuan untuk melacak sejarah produk udang, pihak berwenang dan konsumen dapat memverifikasi apakah udang telah diproduksi dengan standar keselamatan pangan yang tinggi dan apakah ada risiko kontaminasi atau keberadaan alergen yang harus dikhawatirkan.

2. Manajemen Penyakit

Industri udang sering kali menghadapi risiko wabah penyakit yang dapat menyebabkan kerugian besar. Traceability memungkinkan petambak untuk melacak sumber masalah dan mengidentifikasi penyebab wabah dengan cepat. Dengan cara ini, langkah-langkah pencegahan dapat diambil lebih awal untuk mengurangi dampaknya, seperti isolasi area terinfeksi dan penggunaan obat-obatan yang sesuai.

3. Pengelolaan Sumber Daya

Dalam rangka menjaga keberlanjutan budidaya udang, penting untuk mengelola sumber daya secara bijaksana. Traceability memungkinkan pemantauan dan evaluasi yang lebih baik terhadap penggunaan air, pakan, dan bahan kimia. Data ini dapat membantu mengurangi limbah dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam.

4. Memenuhi Persyaratan Hukum

Beberapa negara telah menerapkan peraturan ketat terkait kualitas dan keamanan pangan, serta keberlanjutan produksi. Sistem traceability membantu produsen udang memenuhi persyaratan hukum ini dengan memberikan bukti dokumentasi yang jelas tentang praktik budidaya mereka.

5. Membangun Kepercayaan Konsumen

Di era di mana konsumen semakin peduli dengan asal usul produk yang mereka beli, traceability dapat menjadi alat penting untuk membangun kepercayaan. Konsumen yang sadar akan lingkungan dan sosial akan lebih cenderung memilih produk yang dapat dilacak sejarah produksinya, karena mereka tahu bahwa produk tersebut dihasilkan secara bertanggung jawab dan etis.

6. Kemampuan Manajemen Krisis

Dalam kasus terburuk seperti skandal pangan atau insiden kesehatan terkait udang, traceability memungkinkan produsen untuk menangani krisis dengan lebih efektif. Dengan data yang akurat, perusahaan dapat mengisolasi masalah dan melakukan tindakan perbaikan secara tepat waktu.

Baca Juga: Masa Panen Udang Vaname beserta Jenis-Jenisnya

Budidaya Udang Transparan dan Traceable Bersama DELOS!

Dalam budidaya udang vaname, traceability menjadi salah satu unsur yang paling penting. Melalui traceability, kita dapat mengidentifikasi sumber daya yang digunakan, teknik budidaya yang ditterapkan, hingga metode pemrosesan udang yang ada.

Oleh karena itu, DELOS selalu memastikan budidaya udang yang kami lakukan transparan dan traceable. Kami memastikan semua kebutuhan tambak, mulai dari benur, pakan, obat-obatan dan feed additive, hingga metode pemrosesan udang setelah panen dapat ditelusuri dan terjamin mutunya.

Untuk itu, jangan ragu untuk mulai budidaya udang vaname Anda bersama DELOS! Hubungi contact@delosaqua.com atau WhatsApp ke +6281328128109 untuk mendiskusikan layanan kami.

Read More
03Agu
AquacultureTips

Langkah-Langkah Penting Menjaga Kualitas Udang Saat Panen

Udang juga menjadi komoditas ekspor penting bagi banyak negara, salah satunya Indonesia. Bagi petambak udang, menjaga kualitas udang saat panen adalah hal yang krusial untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan memenuhi permintaan pasar.

Proses panen udang vaname yang tepat akan memastikan udang tetap segar, berkualitas tinggi, dan bebas dari kontaminasi organisme lain. Lebih lanjut dalam artikel ini akan dibahas bagaimana langkah-langkah penting yang perlu diperhatikan saat panen untuk menjaga kualitas udang tetap segar hingga sampai ke tangan konsumen.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

1. Penentuan Waktu Panen yang Tepat

Memilih waktu panen yang tepat sangat penting untuk memastikan kualitas udang yang optimal. Udang sebaiknya dipanen saat ukurannya telah mencapai ukuran pasar yang diinginkan. Membiarkan udang terlalu lama di tambak dapat menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan dan kualitas daging udang yang menurun.

2. Persiapan Kolam dan Peralatan

Sebelum panen, pastikan tambak udang bersih dari berbagai kotoran dan sisa pakan yang tidak habis. Air kolam harus dalam kondisi yang baik dan bebas dari zat-zat yang dapat merusak kualitas udang.

Selain itu, pastikan juga peralatan panen seperti jaring dan wadah penyimpanan sudah dicuci bersih dan disterilkan sebelum digunakan. Kontaminasi dari peralatan tambak udang yang kotor dapat menyebabkan pembusukan dan menurunnya kualitas udang.

3. Penggunaan Anestesi

Menggunakan anestesi sebelum panen dapat membantu mengurangi stres pada udang dan menghindari kerusakan pada kualitas daging udang. Anestesi membuat udang menjadi lebih tenang selama proses penangkapan, transportasi, dan penanganan lebih lanjut. Beberapa petani udang menggunakan bahan alami seperti ekstrak daun kelapa atau ekstrak cengkeh sebagai anestesi, yang aman untuk udang dan tidak meninggalkan residu berbahaya.

4. Penanganan yang Sesuai

Saat panen, petambak harus berhati-hati agar tidak merusak atau menyebabkan luka pada udang. Udang yang terluka atau rusak dapat menjadi sumber infeksi pada udang lainnya.

Hindari menginjak-injak udang atau menumpuknya dalam jumlah yang berlebihan. Selain itu, jangan biarkan udang terlalu lama terpapar udara karena udang perlu kelembapan untuk tetap segar.

Baca Juga:  Masa Panen Udang Vaname beserta Jenis-Jenisnya

5. Pendinginan dengan Cepat

Setelah dipanen, udang harus segera didinginkan untuk memperlambat proses dekomposisi dan menjaga kesegaran daging udang. Udang adalah organisme yang mudah rusak, sehingga penyimpanan dalam suhu yang tepat sangat penting. Gunakan es atau alat pendingin lainnya untuk menjaga suhu udang tetap rendah selama transportasi dari tambak ke tempat pemrosesan atau pasar.

6. Pemilahan dan Grading

Pemilahan dan grading adalah langkah penting lainnya dalam menjaga kualitas udang. Udang sebaiknya dipilah berdasarkan ukuran dan jenisnya. Udang yang lebih besar biasanya memiliki harga yang lebih tinggi, sedangkan udang dengan kualitas bagus harus dipisahkan dari yang cacat. Grading ini membantu memastikan bahwa udang yang dijual memenuhi standar yang diharapkan oleh konsumen.

7. Penggunaan Metode Pengawetan yang Tepat

Jika udang tidak akan segera dijual atau diproses, petambak harus menggunakan metode pengawetan yang tepat untuk menjaga kualitasnya. Beberapa metode pengawetan yang umum digunakan adalah penggaraman, pengeringan, atau pemberian suhu rendah. Pemilihan metode pengawetan harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan jenis udang yang dipanen.

Baca Juga: Panen Parsial Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Tingkatkan Keuntungan Budidaya

Panen Udangmu Secara Transparan dan Terpercaya Bersama DELOS!

Melakukan penanganan udang yang tepat saat panen sangat penting dilakukan untuk menjaga kesegaran udang udang hingga sampai ke tangan konsumen. Oleh karena itu, Anda dapat mengikuti langkah-langkah di atas agar udang yang Anda panen tetap dalam kondisi terbaik.

DELOS memperkenalkan AquaLink, solusi terpercaya untuk panen udang Anda dengan harga yang kompetitif! 

AquaLink menawarkan layanan panen udan berstandar internasional. Tim kami berkomitmen penuh untuk memberikan pengalaman panen terbaik untuk tambak Anda. Layanan ini disesuaikan dengan kebutuhantambak Anda, dengan serangkaian SOP dan pengalaman industri selama bertahun-tahun untuk memastikan kualitas panen udang Anda.

Hubungi contact@delosaqua.com atau WhatsApp ke +6281328128109 untuk mendiskusikan layanan kami. Panen udangmu secara transparan dan terpercaya bersama DELOS!

Read More
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • …
  • 9
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top