logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Aquaculture
Home Aquaculture Page 5

Kategori: Aquaculture

26Jul
Aquaculture

Mengenal Sampling dalam Budidaya Udang Beserta Manfaatnya

Selama budidaya udang berlangsung, para petambak harus selalu memantau kondisi dan pertumbuhan udang di tambak. Hal ini biasanya dilakukan dengan sampling udang dalam periode waktu tertentu.

Sampling merupakan pengamatan kondisi udang yang dilakukan secara periodik dengan cara mengambil beberapa ekor udang dari masing-masing tambak untuk diperiksa lebih lanjut. Kegiatan ini penting dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan dalam budidaya, misalnya seperti serangan penyakit atau pertumbuhan udang yang tidak optimal.

Lantas, apa saja tujuan dan manfaat sampling? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Baca Juga: Using Probiotics for Shrimp Health, What’s the Impact?

Apa Itu Sampling Udang?

Sampling udang merupakan pengamatan kondisi udang yang dilakukan secara periodik dengan cara mengambil beberapa ekor udang dari masing-masing tambak untuk diperiksa lebih lanjut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan kondisi udang serta mengestimasikan kebutuhan pakan.

Sampling biasanya dilakukan secara periodik sejak benur ditebar ke tambak hingga menjelang panen. Biasanya udang diambil dari anco yang berada di masing-masing sudut kolam atau dengan menjala udang dan kemudian memeriksanya secara fisik dan mengujinya di laboratorium.

Tujuan Sampling Udang

1. Mengetahui Kondisi Udang 

Mengetahui kondisi udang menjadi salah satu tujuan utama sampling. Hasil pengamatan ini nantinya digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan terkait treatment dalam budidaya. Misalnya jika terdapat tanda-tanda penyakit, maka petambak dapat dengan sigap melakukan mitigasi setelah mengetahuinya melalui sampling.

2. Mengetahui Tingkat Keseragaman Udang

Tingkat keseragaman udang dalam suatu populasi dikatakan bagus jika ukuran dan beratnya relatif seragam. Untuk mengetahui hal ini dapat dilakukan dengan sampling saat udang memasuki umur tertentu kemudian menimbang bobot dan melihat keseragaman ukuran udang. Dengan mengetahui tingkat keseragaman, para petambak dapat memperhitungkan manajemen pakan yang tepat.

3. Menghitung Survival Rate

Sampling udang juga dapat digunakan untuk menghitung survival rate (SR) dalam periode waktu tertentu. Perhitungan survival rate dilakukan dengan menghitung biomassa udang dibagi jumlah awal benur yang ditebar dan dikalikan 100%.

4. Menghitung Average Body Weight

Average body weight (ABW) adalah berat rata-rata udang dalam suatu populasi pada saat periode tertentu. ABW diperoleh dengan menghitung berat total udang yang diambil dibagi jumlah ekor udang yang diambil.

5. Menghitung Biomassa Udang

Biomassa adalah jumlah berat total udang dari suatu populasi pada periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam satuan berat. Biomassa udang dapat diestimasikan melalui perkalian antara survival rate (SR) dengan jumlah populasi awal dikalikan dengan ABW pada saat tertentu.

6. Menghitung Size Udang

Sampling juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menghitung size udang. Size udang sendiri dapat ditentukan dengan cara menghitung jumlah ekor udang per 1 kg. Contohnya: dalam 1 kg udang terdapat 90 ekor, maka itu disebut size 90.

7. Mengetahui Kondisi Dasar Tambak

Sampling juga dapat bermanfaat untuk mengetahui kondisi dasar tambak. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat endapan yang turut terbawa saat kita melempar jala ke dalam tambak untuk sampling. Pengamatan perlu dilakukan untuk mengetahui apa saja yang ada di dalam endapan lumpur tersebut, apakah ada udang yang mati dalam batas wajar atau tidak.

Baca Juga: Tantangan dalam Akuakultur: Membangun Masa Depan Berkelanjutan

Jenis-Jenis Sampling dalam Budidaya Udang

1. Sampling Benur

Sampling benur dilakukan untuk mengetahui estimasi jumlah populasi benur serta kondisi kualitas benur yang akan ditebar ke tambak. Cara melakukannya adalah dengan mengambil kantong benur secara acak sebagai sampel lalu memindahkan benur di dalamnya ke dalam wadah yang sudah disiapkan. Selanjutnya Anda dapat mengamati kondisi benur secara mikroskopis, melakukan uji stres, uji aktivitas benur, serta menghitung jumlah benur dalam sampling.

2. Sampling Anco

Sampling anco adalah sampling yang dilakukan dengan bantuan anco pada masing-masing kolam tambak. Anco dalam hal ini berperan dalam memudahkan pengambilan udang yang masih berukuran kecil. Biasanya, sampling anco dilakukan ketika udang telah memasuki DOC 25-35 saat ukuran udang belum terlalu besar.

3. Sampling Jala

Jenis sampling dalam budidaya udang yang terakhir adalah sampling jala. Seperti namanya, sampling ini menggunakan jala untuk mengambil udang dari dalam tambak. Biasanya sampling jala dilakukan ketika udang sudah berukuran relatif besar (2.5 gram) atau mulai dari DOC 30.

Baca Juga: Ini 11 Ciri-Ciri Udang Sehat dan Sakit

Percayakan Budidaya Udang Vaname Anda pada DELOS!

Sampling menjadi salah satu kegiatan yang harus dilakukan selama budidaya berlangsung. Kegiatan ini berguna untuk memantau kondisi udang dan mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan selama budidaya.

Kini Anda dapat lebih mudah menjalankan budidaya udang bersama DELOS. DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda dalam manajemen sekaligus meningkatkan produktivitas tambak Anda.

DELOS manajemen tambak juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm technician untuk memonitoring tambak udang setiap hari.

Bingung masalah kebutuhan tambak? DELOS juga memiliki program AquaLink yang dapat membantu Anda mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang Farm Management dan program rantai pasok terintegrasi kami. Percayakan budidaya udang vaname Anda pada DELOS!

Read More
08Jul
AquacultureBerita

DELOS Sukses Selenggarakan Webinar OPINI tentang Dinamika Mikrobioma pada Budidaya Udang

Budidaya udang vaname menjadi industri yang penting di seluruh dunia dengan semakin meningkatnya permintaan produk udang. Namun, menjalankan budidaya udang tidak terlepas dari berbagai tantangan.

Salah satu aspek kunci yang mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan udang adalah mikrobioma, komunitas kompleks mikroorganisme yang menghuni usus dan lingkungan air tempat udang hidup.

Melalui Webinar OPINI (Obrolan Pintar Terkini) dan bersama para pembicara ahli di bidang akuakultur, DELOS mengupas bagaimana dinamika mikrobioma pada budidaya udang vaname.

Webinar kedua tentang Dinamika Mikrobioma dalam Budidaya Udang, yang diselenggarakan oleh DELOS, menarik audiens yang beragam dari petambak udang, peneliti, dan profesional industri. Acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan berharga tentang pengelolaan ekosistem mikroba di tambak udang, serta menyoroti perubahan mikrobioma usus dan air selama wabah penyakit di budidaya udang.

Webinar OPINI yang bertajuk “Microbiome Dynamics in Shrimp Culture” ini menarik audiens yang beragam, mulai dari mahasiswa, petambak udang, peneliti, hingga masyarakat umum yang ingin mengenal lebih dalam budidaya udang.

Baca Juga:  4 Jenis Tambak Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Dua Pembicara Hadir Berbagi Wawasan di Webinar OPINI

Dua pembicara terkemuka di dunia akuakultur hadir dalam Webinar OPINI DELOS dan DMI kali ini. Pembicara pertama adalah Dr. Julie Ekasari, S.Pi., M.Si., Co-Lead Guru di DELOS dan Peneliti di IPB University.

Bu Julie membawakan topik tentang “Gut Microbiome and Water Microbiome Changes in the Event of Disease in Shrimp Culture” yang membahas bagaimana keberadaan mikrobioma dapat berpengaruh pada kesehatan udang dan risiko adanya penyakit. Selain itu, Bu Julie juga menekankan akan pentingnya pengelolaan kualitas air dan menjaga keseimbangan komunitas mikroba untuk mengurangi risiko penyakit di tambak udang.

OPINI Webinar
Sumber: Dokumentasi DELOS

Pembicara kedua hadir dari Ghent University, yaitu Prof. Dr. Ir. Peter Bossier yang membawakan topik “Microbial Ecosystem Management in Shrimp Pond” yang menyoroti pentingnya manajemen mikroba dalam budidaya udang untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan udang selama budidaya.

Berdasarkan pengalamannya yang luas dalam penelitian akuakultur, Prof. Peter juga membahas berbagai strategi pengelolaan mikrobioma, di antaranya dengan penggunaan probiotik, prebiotik, dan lain-lain.

Prof Peter Bossier at Webinar OPINI DELOS dan DMI
Sumber: Dokumentasi DELOS

Pembahasan dua pembicara Webinar OPINI DELOS dan DMI kali ini menarik antusias para peserta dan memicu diskusi yang sangat menarik tentang dinamika mikrobioma dalam budidaya udang.

Baca Juga: DELOS Hadiri Shrimp Aquaculture Conference 2023

Webinar OPINI Menjadi Komitmen DELOS untuk Memajukan Industri Akuakultur

Webinar OPINI menjadi bentuk komitmen DELOS untuk terus memajukan industri akuakultur dengan menyediakan ilmu pengetahuan secara gratis bagi masyarakat luas. Ke depannya, DELOS akan terus menggelar Webinar OPINI dan bekerja sama dengan para ahli akuakultur lainnya.

Keberadaan Webinar OPINI DELOS dan DMI tidak hanya membantu memperkaya wawasan petambak dan pelaku industri akuakultur, melainkan juga memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat awam tentang bagaimana akuakultur bekerja.

Nantikan Webinar OPINI DELOS dan DMI edisi selanjutnya dan terus perkaya wawasan Anda di dunia akuakultur!

Read More
05Jul
AquacultureTips

Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Banyak orang ingin memulai budidaya udang vaname, tetapi masih belum tahu harus memulai dari mana. Sebab, melakukan budi daya udang tidak bisa sembarangan. Banyak persiapan dan hal-hal yang harus diperhatikan sebelum anda memulainya.

Udang vaname merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Sejak pertama kali diperkenalkan ke Indonesia, udang vaname langsung menjadi primadona di kalangan para petambak.
Sebab, udang yang memiliki nama latin Litopenaeus Vannamei ini memiliki daya tahan yang sangat baik terhadap lingkungan dan mampu beradaptasi dengan cepat. Tak hanya itu, permintaan pasar terhadap udang vaname juga terus mengalami kenaikan.

Tak heran, jika banyak orang tertarik untuk memulai budi daya udang vaname ini. Nah, bagi anda yang baru ingin memulai budidaya udang vaname. Simak cara-caranya berikut ini, ya!

Baca Juga: Perkenalkan Akuakultur pada Masyarakat, DELOS Ikuti Seminar dan Musda SCI Jabar-Banten

Tahap Persiapan Budidaya

1. Persiapan Tambak

Dalam budidaya udang vaname, hal pertama yang harus dilakukan adalah persiapan tambak untuk membentuk ekosistem yang kondusif untuk pemeliharaan udang selama satu siklus budidaya.

Selama persiapan tambak berlangsung, beberapa hal yang harus dipastikan meliputi:

  • Kolam dalam keadaan bersih, kering, dan tidak bocor.
  • Penyesuaian kebutuhan aerasi dan turbulensi dengan target produksi, konfigurasi, ketersediaan energi, dan sistem budidaya.
  • Memastikan kolam tambak telah bebas dari potensi sisa-sisa mikroorganisme yang dapat merugikan kegiatan budidaya, seperti bakteri, virus, dll.

2. Persiapan Alat-Alat Tambak dan Laboratorium

Setiap tambak harus memiliki peralatan masing-masing dan tidak boleh digunakan secara bergantian dengan tambak lain. Baik alat-alat di lapangan seperti selang sipon, secchi disk, serok klekap, dikat dinding, ember, dan water sampler maupun alat laboratorium seperti water quality checker, pH meter, dan DO meter.

Oleh karena itu, para petambak harus mempersiapkan setiap alat yang dibutuhkan dengan baik. Pastikan semua peralatan sudah lengkap dan siap untuk digunakan sebelum siklus budidaya dimulai.

3. Persiapan Sumber Daya Manusia

Tak hanya kolam dan peralatan, sumber daya manusia yang kompeten dan memadai juga perlu dipersiapkan. Hal ini agar budidaya udang vaname yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Pastikan jumlah sumber daya manusia, keahlian, serta pembagian tugas setiap orang dilakukan dengan jelas. Persiapan sumber daya manusia yang baik akan menghasilkan pencatatan data-data tambak yang rapi dan budidaya vaname yang lebih sukses.

4. Sterilisasi Kolam Tambak

Sterilisasi kolam termasuk ke dalam tahap persiapan air yang membentuk ekosistem dasar di mana udang akan tumbuh dan berkembang. Melalui tahap ini, para petambak harus memastikan kombinasi antara bakteri autotrof dan heterotrof di dalam tambak telah seimbang.

Selain itu, pastikan pula tidak ada patogen dan hama lain yang masih tersisa di kolam tambak. Biasanya sterilisasi dilakukan dengan penambahan chlorine sesuai dengan aturan dan dosis yang berlaku.

5. Penebaran Mikroorganisme

Persiapan terakhir sebelum budidaya udang vaname dilakukan adalah penebaran mikroorganisme. Mikroorganisme ini nantinya juga dapat menjadi pakan alami udang. Namun tak hanya itu, mikroorganisme juga dapat membantu menyerap amonia, menghasilkan oksigen, menstabilkan suhu air, hingga melawan bakteri yang merugikan.

Baca Juga: Ketahui Ini Udang Vaname Favorit Para Petambak

Tata Cara Budidaya Udang Vaname

1. Pemilihan dan Penebaran Benur

cara budidaya udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Pemilihan benur menjadi kunci sukses dalam budidaya vaname. Benur yang ideal harus bebas penyakit dan resisten terhadap penyakit. Selain itu terdapat beberapa kriteria lain yang harus dipenuhi, di antaranya panjang tubuh >10 mm, variasi ukuran <1, pigmen warna tajam, dan aktif berenang menyebar.

Sebelum benur ditebar, terlebih dahulu harus dilakukan aklimatisasi untuk mempercepat adaptasi benur dari media air kantong ke ekosistem air tambak. Tahap ini juga untuk menghindari stress pada benur dan menekan tingkat kematian saat penebaran.

2. Manajemen Pemberian Pakan

Manajemen pakan udang
Sumber: Dokumentasi DELOS

Budidaya udang vaname intensif tidak dapat dilakukan tanpa pakan buatan. Oleh karena itu, para petambak harus mempersiapkan manajemen pakan yang baik untuk memaksimalkan budidaya yang dilakukan.

Manajemen pakan udang merupakan langkah memaksimalkan manfaat dari pakan untuk menunjang keberhasilan budidaya. Manajemen pakan menjadi salah satu faktor terpenting, terutama yang berkaitan dengan modal yang dikeluarkan. Semakin efektif dan efisien seseorang dalam melakukan manajemen pakan udang vaname, semakin efisien pula modal yang dikeluarkan.

3. Sampling Rutin

Cultivate vannamei shrimp
Sumber: Dokumentasi DELOS

Sampling secara rutin bertujuan untuk mengetahui keadaan dan perkembangan udang selama budidaya berlangsung. Sampling menjadi salah satu kegiatan penting untuk melihat pertumbuhan undang yang dibutuhkan untuk evaluasi, salah satunya dalam hal pemberian pakan.

Biasanya, sampling dilakukan dalam kurun waktu tertentu untuk mengetahui average body weight (ABW), pertumbuhan (ADG), estimasi populasi, survival rate (SR), biomassa, dan mengamati kualitas udang.

4. Manajemen Kualitas Air

manajemen air tambak udang
Sumber: Dokumentasi DELOS

Selama budidaya vaname berlangsung, para petambak harus menerapkan manajemen kualitas air yang baik dan terus mengamatinya. Ini bertujuan agar apabila terjadi perubahan atau fluktuasi parameter kualitas air selama budidaya, petambak dapat lebih mudah untuk mengetahuinya.

Air yang digunakan untuk budidaya vaname adalah air laut dengan tingkat salinitas di atas 15 ppt yang harus diganti setiap 60 hari sekali. Sementara parameter yang digunakan untuk pengukuran kualitas air meliputi pH, DO, suhu, kecerahan, total amonia nitrogen, NH3, total vibrio count, alkalinitas, salinitas, serta jenis dan jumlah plankton.

5. Perawatan dan Obat-Obatan Udang Vaname

budidaya udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Selama budidaya berlangsung, petambak harus memastikan udang berada dalam kondisi yang sehat dan mendapatkan asupan nutrisi yang optimal. Oleh karena itu berbagai perawatan seperti pemberian probiotik dan vitamin perlu untuk dilakukan.

Selain itu, tambak juga harus didisinfektasi sesuai standar untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang buruk bagi keberlangsungan budidaya.

6. Panen

budidaya udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Terakhir adalah tahap panen, yaitu proses memetik hasil dari budidaya vaname yang telah anda lakukan. Tahap panen dibagi menjadi empat, yaitu panen secara keseluruhan (panen total), panen sebagian (panen parsial), panen abnormal, dan panen emergency.

Panen normal dilakukan jika abw udang vaname mencapai lebih dari 14 gram. Panen parsial biasanya dilakukan ketika kapasitas tambak telah mencapai batas maksimal. Sementara panen abnormal dan panen emergency dilakukan ketika terjadi hal-hal tertentu saat budidaya, misalnya angka kematian yang tinggi.

Baca Juga: Udang Windu vs Undang Vaname, Mana yang Lebih Baik?

Modal Budidaya Udang Vaname

Bisnis udang vaname memanglah menggiurkan, dengan nilai keuntungan yang fantastis, bisnis ini kian diminati oleh masyarakat. Namun, di sisi lain, modal yang dikeluarkan untuk memulai budidaya udang vaname tidaklah sedikit.

Banyaknya modal budidaya udang vaname yang dikeluarkan tergantung pada banyak faktor. Misalnya jenis teknologi yang diterapkan, apakah tradisional, semi-intensif, intensif, maupun super intensif.

Jenis modal yang dikeluarkan untuk budidaya udang vaname terbagi menjadi dua, yaitu modal tetap dan modal kerja.

Modal tetap merupakan modal awal yang dikeluarkan saat hendak memulai budidaya udang vaname. Jumlahnya akan terus tetap dan tidak terpengaruh oleh naik turunnya operasional budidaya, yaitu biaya pembelian lahan jika Anda belum memilikinya, biaya peralatan, dan pembuatan kolam.

Modal kerja budidaya udang vaname adalah biaya yang harus kita keluarkan selama budidaya berlangsung. Biaya ini bersifat fluktuatif dan mengikuti kebutuhan operasional tambak. Misalnya benur, pupuk, pakan, suplemen, probiotik, dan sebagainya.

Biaya modal kerja dapat lebih banyak maupun lebih sedikit tergantung pada cara Anda memilih jenis pupuk, pakan, suplemen, dan probiotik yang berkualitas tinggi. Sehingga kualitas panen yang didapatkan akan baik pula.

Bertambak Lebih Mudah Bersama Farm Management DELOS

Memulai budidaya udang vaname dapat menjadi sesuatu yang merepotkan bagi pemula. Terdapat banyak persiapan yang harus benar-benar dilakukan agar budidaya yang dilakukan mendapatkan hasil yang optimal.

Akan tetapi, kini kamu tak perlu khawatir karena DELOS siap untuk membantumu mengelola tambak udang yang kamu miliki. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm technician untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Bingung masalah supply untuk kebutuhan tambak? DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration, yaitu AquaLink. Kami dapat membantu menghubungkan kamu dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Kamu dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com, untuk mengetahui lebih lanjut tentang Farm Management dan program Supply Chain Integration kami. Percayakan manajemen tambakmu pada DELOS!

Read More
03Jul
AquacultureTips

Menguntungkan! Ini Tips Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok

Teknologi bioflok pada budidaya udang vaname adalah pendekatan inovatif yang semakin populer beberapa tahun belakangan ini. Teknologi ini melibatkan penggunaan mikroorganisme dalam sistem budidaya yang dapat membantu menjaga kualitas air dan meningkatkan kesehatan udang.

Dalam budidaya udang vaname, teknologi bioflok terbukti efektif dalam menekan biaya pakan, meningkatkan laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang, serta meningkatkan kekebalan tubuh dan meminimalkan risiko penyakit.

Namun, sebelum menerapkan budidaya udang vaname bioflok, Anda terlebih dahulu harus mengetahui bagaimana cara kerja teknologi inovatif yang satu ini. Simak selengkapnya dalam artikel berikut.

Bagaimana Cara Menggunakan Bioflok dalam Budidaya Udang Vaname?

Langka awal penerapan teknologi bioflok udang vaname adalah dengan pembuatan sistem. Sistem ini melibatkan penciptaan lingkungan budidaya yang mendorong pertumbuhan mikroorganisme menguntungkan seperti bakteri dan alga.

Cara menciptakan lingkungan budidaya sistem bioflok dapat dilakukan dengan mempertahankan kandungan bahan organik yang tinggi di dalam air, yang berfungsi sebagai sumber makanan bagi mikroorganisme.

Untuk mengatur sistem bioflok, terdapat beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, di antaranya adalah ukuran tambak, padat tebar udang vaname, dan jenis pakan udang yang digunakan.

Ukuran kolam yang ideal untuk menerapkan teknologi bioflok adalah antara 500 hingga 1000 meter persegi. Sementara padat tebar tidak boleh terlalu tinggi karena dapat menyebabkan akumulasi bahan organik yang dapat menurunkan kadar oksigen dalam air. Serta pakan yang digunakan harus memiliki kandungan protein yang tinggi dan mudah dicerna oleh udang.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Stres pada Udang Vaname

Manfaat Penggunaan Bioflok dalam Budidaya Udang Vaname

1. Peningkatan Kualitas Air

Salah satu manfaat utama penerapan teknologi bioflok dalam budidaya udang vaname adalah membantu menjaga kualitas air tetap optimal. Mikroorganisme dalam sistem ini dapat memecah bahan organik yang mengurangi kadar amonia, nitrit, dan nitrat di dalam air.

2. Hemat Biaya

Teknologi bioflok juga dapat membuat Anda lebih hemat biaya dibandingkan metode budidaya udang tradisional. Sebab, mikroorganisme dalam sistem bioflok dapat menjadi penyedia sumber nutrisi alami dan mengurangi biaya pengeluaran untuk pakan. Selain itu, budidaya udang vaname sistem bioflok juga dapat mempertahankan kualitas air dalam kondisi yang baik dalam waktu yang lebih lama, sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan biaya lebih banyak untuk kebutuhan penggantian air.

3. Tingkat Kelangsungan Hidup dan Tingkat Pertumbuhan yang Tinggi

Penggunaan teknologi bioflok telah terbukti dapat meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan udang vaname. Hal ini karena mikroorganisme dalam sistem dapat memberikan nutrisi tambahan untuk udang yang mendorong pertumbuhan dan perkembangannya.

Baca Juga: Cara Menumbuhkan Plankton di Tambak Udang dengan Praktis dan Mudah

Tips Menggunakan Bioflok dalam Budidaya Udang Vaname

1. Pertahankan Kandungan Bahan Organik yang Tinggi

Untuk memastikan pertumbuhan mikroorganisme yang bermanfaat dalam sistem bioflok, penting untuk mempertahankan kandungan bahan organik yang tinggi di dalam air. Anda dapat melakukannya dnegan memberi udang pakan berkualitas tinggi dan menghindari pemberian pakan yang berlebihan.

2. Selalu Pantau Kualitas Air

Pemantauan paramter kualitas air secara rutin seperti kadar amonia, nitrit, nitrat, dan pH sangat penting untuk memastikan bahwa sistem bioflok berfungsi dengan benar. Jika angka salah satu dari parameter ini terlalu tinggi, Anda harus segera mengambil tindakan untuk menjadikannya kembali optimal.

3. Kendalikan Padat Tebar

Padat tebar udang vaname harus selalu dikontrol untuk menghindari densitas yang berlebihan. Kolam yang menampung udang berlebih dapat menyebabkan udang saling berebut untuk mendapatkan nutrisi dan oksigen terlarut, sehingga dapat berbahaya bagi kelangsungan hidupnya.

Baca Juga: Budidaya Udang Vaname Intensif, Bagaimana Caranya?

Pilih DELOS untuk Budidaya Udang Vaname Anda

Budidaya udang vaname bioflok merupakan inovasi yang cukup menjanjikan dalam dunia akuakultur. Teknologi ini memiliki banyak manfaat termasuk di antaranya dalah peningkatan kualitas air, efektivitas biaya, dan tingkat kelangsungan hidup serta pertumbuhan udang.

Untuk memastikan keberhasilan budidaya dengan teknologi bioflok, penting untuk mempertahankan kandungan bahan organik yang tinggi di dalam air, memantau parameter kualitas air secara teratur, dan mengontrol kepadatan tebar.

DELOS adalah pilihan yang tepat untuk Anda yang ingin memulai bisnis budidaya udang vaname. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu anda mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Manajemen tambak DELOS didukung dengan aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan Anda untuk memantau kondisi tambak udang Anda setiap harinya, kapan saja dan di mana saja.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau kunjungi website kami di www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang manajemen tambak DELOS. Percayakan budidaya udang vaname Anda pada DELOS!

Read More
default
30Jun
AquacultureFun Read

4 Jenis Tambak Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Tambak udang merupakan kolam buatan yang dijadikan sebagai habitat untuk kegiatan budidaya perairan akuakultur, salah satunya adalah udang vaname. Umumnya, lokasi tambak berada di dekat sumber mata air, misalnya di kawasan pesisir pantai.

Kebanyakan orang mengira semua tambak udang vaname adalah sama. Namun, kenyataannya tidak demikian. Terdapat beberapa jenis tambak yang ada di sekitar kita berdasarkan teknik pengelolaan dan tingkat kepadatannya.

Adapun jenis-jenis tambak tersebut meliputi tambak tradisional, tambak semi intensif, tambak intesif, dan tambak super intensif. Lantas, bagaimana karakteristik dari tambak-tambak tersebut? Yuk, temukan jawaban selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: 7 Cara Mudah Budidaya Udang Vaname untuk Pemula

Jenis-Jenis Tambak Udang Vaname

1. Tambak Tradisional

Tambak tradisional udang vaname merupakan jenis tambak yang dibuat cukup sederhana dengan skala padat tebar benih yang tergolong rendah. Biasanya, tambak jenis ini tidak memerlukan pompa dan kincir air. Sementara untuk pergantian airnya bergantung pada pasang-surut air laut.

Padat tebar tambak udang tradisional adalah <50 udang/m².

Karena kepadatannya yang tergolong rendah, tambak udang tradisional memiliki tingkat perawatan yang lebih mudah jika dibandingkan jenis-jenis tambak lainnya. Begitu pula dengan risiko udang terserang penyakit yang juga lebih kecil.

2. Tambak Semi-Intensif

Jenis tambak udang yang kedua adalah tambak semi intensif. Tambak jenis ini memiliki padat tebar benih yang lebih besar daripada tambak tradisional. Oleh karena itu, dibutuhkan pompa dan kincir air yang jumlahnya disesuaikan dengan luas area tambak untuk mengelola aliran air tambak.

Padat tebar tambak udang vaname semi-intensif adalah <100 udang/m².

Sementara untuk masalah pakan, sejak benih ditebar, tambak semi intensif biasanya langsung menggunakan pakan buatan sebagai sumber nutrisi utama dari udang vaname. Bersama dengan kualitas air, pakan ini juga menjadi bagian terpenting yang harus diperhatikan selama budidaya berlangsung.

3. Tambak Intensif

Tambak intensif merupakan jenis tambak udang yang memiliki padat tebar benih cukup tinggi. Biasanya, tambak jenis ini memerlukan perhitungan desain dan tata letak yang kompleks. Mulai dari kedalaman air, kebutuhan pompa, dan kebutuhan kincir air harus sesuai dengan kebutuhan.

Padat tebar tambak udang intensiv adalah >100 udang/m².

Saat memutuskan untuk membuat tambak intensif, pengelolaan limbah juga perlu untuk diperhatikan. Pasalnya, semakin tinggi tingkat kepadatan suatu tambak, semakin tinggi pula limbah yang dihasilkan selama budidaya berlangsung.

4. Tambak Super Intensif

Jenis tambak udang vaname yang terakhir adalah tambak super intensif. Seperti namanya, tambak jenis ini memerlukan perawatan yang lebih kompleks dibanding jenis tambak lainnya. Banyak pertimbangan yang harus dipersiapkan, mulai dari peralatan-peralatan pendukung hingga dampak budidaya terhadap lingkungan.

Tambak udang super intensif pada dasarnya sama dengan tambak intensif, tetapi ukuran dan padat tebarnya dibuat lebih besar. Biasanya padat tebar tambak udang semi intensif adalah >200 shrimp/m².

Mulai dari desain, tata letak, kebutuhan pompa, jumlah dan tipe kincir air, serta teknologi dan manajemen budidaya udang vaname pada tambak jenis ini harus terus diperhatikan. Sebab, jika tidak, dampaknya akan besar terhadap keberlangsungan budidaya maupun lingkungan tempat tambak berada.

Baca Juga: DELOS Luncurkan Podcast Inspiratif Dunia Akuakultur, DELOS Talks

Pentingnya Memilih Lokasi Tambak

tambak udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Setelah mengetahui jenis-jenis tambak di atas, kamu pasti sudah memiliki gambaran jika tidak sembarang lahan dapat digunakan sebagai tambak, bukan? Terlebih lagi untuk jenis tambak semi intensif, intensif, dan super intensif. Oleh karena itu, memilih lokasi tambak yang tepat sangat penting untuk dilakukan.

Pemilihan lokasi tambak bertujuan untuk mendapatkan lokasi yang tepat dan sesuai, sehingga proses budidaya udang vaname dapat berlangsung dengan baik dan panen yang dihasilkan dapat optimal.

Lokasi tambak yang ideal harus memiliki level topografi yang bagus untuk memudahkan pembuatan tambak, terdapat kandungan tanah yang mengandung liat untuk menahan air dan membuat tanggul, serta kecukupan jumlah air untuk menyuplai tambak.

Baca Juga: Kenali Udang Vaname Sebagai Favorit Para Petambak

Mulai Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS!

Saat hendak memulai budidaya udang vaname diperlukan persiapan yang cukup matang, salah satunya adalah dalam memilih jenis dan lokasi tambak udang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil panen yang optimal dan menghindarkan dari kerugian.

Namun, tak perlu khawatir karena DELOS di sini untukmu! DELOS adalah perusahaan aqua-tech yang berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang

Kami menggunakan pendekatan masalah sosial, lingkungan, infrastruktur, dan peraturan di lokasi tambak yang ditentukan. Selain itu Farm Management yang kami miliki juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkanmu untuk memonitoring kondisi tambak setiap harinya.

DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration untuk membantu partner kami mendapatkan produk-produk dan harga terbaik untuk budidaya udang yang mereka lakukan.

Jadi, segera hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.comMari mulai budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
DCIM100MEDIADJI_0038.JPG
17Jun
AquacultureTechnology

Bagian-Bagian Tambak yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan

Tambak merupakan tempat di mana udang, ikan, dan komoditas akuakultur lainnya dibudidayakan. Dalam praktiknya, bagian-bagian tambak harus dibuat sesuai standar yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Sebagai tempat di mana udang tumbuh, tambak harus dirancang dan diberikan perawatan secara khusus untuk memberikan kondisi ideal bagi udang. Tambak ini terdiri dari berbagai bagian penting agar berfungsi dengan baik dan menghasilkan produktivitas yang tinggi.

Oleh karena itu, berikut telah kami rangkum bagian-bagian tambak yang berkelanjutan dan ramah lingkungan yang dapat Anda jadikan sebagai referensi.

Baca Juga: 5 Jenis Kincir Air Tambak Udang beserta Fungsinya

Bagian-Bagian Tambak yang Ramah Lingkungan

1. Kolam Karantina

Bagian-bagian tambak yang pertama adalah kolam karantina yang berfungsi sebagai tempat penampungan air dengan standar mutu air yang baku. Kolam karantina ini digunakan sebagai suplai air pada saat penggantian air baru ke kolam pembesaran atau kolam tandon.

Kolam karantina ditempatkan sebelum kolam pembesaran untuk memudahkan penyaluran air. Secara optimal, suatu kolam karantina mampu menampung antara 30-50% air baru yang bergantung pada tingkat teknologi yang diterapkan.

2. Saluran Distribusi Air

Bagian tambak selanjutnya adalah saluran distribusi air yang berguna untuk membagi air ke masing-masing kolam pembesaran. Biasanya saluran distribusi air ditempatkan di sisi yang strategis untuk memudahkan dalam pendistribusian air.

Untuk tambak yang berskala tidak terlalu besar, biasanya kolam ini menjadi satu dengan kolam karantina untuk menghemat lahan.

3. Kolam Pembesaran

Kolam pembesaran menjadi tempat di mana benur ditebar dan dibesarkan hingga masuk waktu panen. Idealnya, kolam ini terletak di tengah-tengah tambak. Sementara untuk luas kolam bergantung pada sistem budidaya yang dijalankan, misalnya untuk sistem intensif antara 2000-4000 meter persegi.

Kolam pembesaran dapat berbentuk persegi maupun lingkaran. Namun, idealnya masing-masing sudut dibuat tumpul untuk memudahkan pengelolaan air dan limbah yang ada di dasar tambak.

4. Kolam Endapan Lumpur

Seperti namanya, kolam endapan lumpur merupakan tempat penampungan lumpur yang berasal dari kolam pembesaran. Kolam ini terletak di dekat dekat pusat pembuangan air dan limbah untuk memudahkan operasionalnya.

Baca Juga: Pentingnya Alkalinitas pada Tambak Udang, Cek Alkalinitas Anda Sekarang!

5. Kolam Tandon

Kolam tandon atau yang dikenal juga sebagai biofilter merupakan kolam yang digunakan untuk menyaring organisme, hama, maupun penyakit yang dapat membahayakan udang. Kolam ini bisanya terletak setelah petak pengendapan.

Pada kolam tandon biasanya ditemui rumput laut, kerang bakau, tiram, dan tumbuhan bakau yang berfungsi sebagai biofilter untuk menyerap zat-zat yang bersifat racun seperti NH3, CO2, dan nitrit yang terkandung di dalam air.

6. Kolam Pengolah Limbah

Bagian tambak udang vaname selanjutnya adalah kolam pengolahan limbah yang berfungsi sebagai tempat penampungan air buangan dari kolam pembesaran. Pada kolam ini, air akan disterilkan terlebih dahulu baik secara kimia maupun biologis sebelum akhirnya dibuang ke laut.

7. Saluran Pembuangan Pusat

Saluran pembuangan pusat merupakan sistem pembuangan air yang berada di tengah kolam tambak pembesaran udang. Saluran ini terbuat dari cor semen berbentuk bulat untuk mengalirkan air ke arah saluran pembuangan. Sementara dari segi ukuran dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing tambak.

8. Pintu Monik

Bagian-bagian tambak yang terakhir adalah pintu monik yang merupakan pintu pembuangan air. Pintu ini terbuat dari cor semen dan buis beton dengan pintu pengatur berada di pematang bagian sisi dalam.

Ukuran pintu monik tergantung pada luas kolam tambak dan konstruksi pematang yang ada. Pada tambak sederhana, pintu pembuangan air biasanya tidak terbuat dari beton, melainkan dari kayu atau PVC.

Baca Juga: Cara Menjaga Kualitas Air Tambak Udang Vaname Agar Tetap Optimal

Pilih DELOS Untuk Budidaya Udang Vaname Anda

Bagian-bagian tambak harus dirancang sesuai dengan regulasi yang berlaku, tentunya juga dengan memastika keberlanjutannya. Terlebih lagi, tambak menjadi tempat udang vaname dibudidayakan, sehingga harus dibuat semirip mungkin dengan ekosistem aslinya.

Bagi Anda yang ingin memulai membangun tambak, DELOS adalah tempat yang tepat untuk Anda. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

DELOS manajemen tambak juga didukung aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan Anda untuk memantau kondisi udang di tambak hanya melalui gadget setiap harinya.

Ingin mendapatkan suplai kebutuhan tambak dengan harga terjangkau? AquaLink dapat menghubungkan Anda dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Anda dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com untuk mendapatkan penawaran terbaik bagi bisnis budidaya udang vaname Anda. Kelola tambak udang Anda bersama DELOS!

Read More
14Jun
AquacultureTips

4 Unsur Manajemen Tambak Udang Vaname Yang Harus Kamu Perhatikan

Akhir-akhir ini budidaya udang vaname semakin berkembang pesat dan banyak diminati karena keunggulan yang dimilikinya jika dibandingkan jenis-jenis udang lainnya. Namun, jika dibudidayakan tanpa manajemen tambak udang vaname yang baik, bisa saja malah kerugian yang didapatkan.

Beragam manfaat juga bisa didapatkan jika kita menerapkan manajemen tambak yang baik. Mulai dari efisiensi pakan, menghindarkan udang dari serangan penyakit, menjaga keberlangsungan lingkungan, hingga produktivitas tambak yang dihasilkan dapat maksimal.

Lantas apa saja yang harus diperhatikan dalam manajemen tambak udang yang baik? Baca sampai habis artikel ini untuk menemukan jawabannya, ya!

Baca Juga: 10 Jenis-Jenis Udang untuk Budidaya dan Aquascape

1. Manajemen Kualitas Air

farm management yang baik
Sumber: Dokumentasi DELOS

Air menjadi komponen utama dalam budidaya perairan, sehingga setiap kegiatan budidaya diharuskan memiliki manajemen kualitas air dan dasar tambak yang baik. Misalnya dengan melakukan monitoring kualitas air untuk memantau perubahan parameter kualitas air selama budidaya berlangsung.

Pengukuran kualitas air dilakukan secara fisika, kimia, dan biologi. Pengukuran secara fisika dapat dilakukan secara langsung di masing-masing tambak udang dengan parameter pH, suhu, DO, dan salinitas air.

Sementara parameter kimia dan biologi dapat dilakukan di laboratorium dengan parameter berupa alkalinitas, kelimpahan jenis plankton, total bakteri, total vibrio, nitrit, nitrat, amonia, fosfat, TOM, dan total padatan tersuspensi.

Selain itu, manajemen dasar tambak udang juga harus diperhatikan untuk keberlangsungan budidaya. Manajemen dasar tambak ini meliputi tata letak kincir air, aktivitas pembuangan lumpur, dan perlakuan bakteri pengurai.

2. Manajemen Pakan Udang Vaname

Manajemen pakan udang
Sumber: Dokumentasi DELOS

Vannamei pakan udang Manajemen pakan udang vaname menjadi unsur lain yang harus diperhatikan dalam manajemen budidaya udang. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan pemanfaatan pakan untuk menunjang keberhasilan dan efisiensi dalam budidaya.

Manajemen pakan memegang peran penting dalam hal efisiensi modal yang dikeluarkan saat budidaya. Sebab, hampir 60% modal dikeluarkan untuk pemberian pakan pada udang vaname.

Beberapa langkah dalam manajemen pakan dapat dilakukan dengan cara blind feeding, pakan setelah bulan pertama, dan kontrol anco.

Baca Juga: Jenis-Jenis Pakan Udang Vaname yang Baik Agar Udang Cepat Besar

3. Manajemen Kesehatan Udang

Manajement kesehatan udang
Sumber: Dokumentasi DELOS

Manajemen kesehatan udang vaname dilakukan dengan tujuan untuk mengamati adanya perubahan-perubahan yang ada pada udang. Perubahan ini biasanya menandakan adanya masalah kesehatan dan tanda-tanda penyakit tertentu yang menyerang udang.

Pengamatan dapat terlebih dahulu dilakukan dengan melihat bagaimana ciri-ciri udang yang sehat, yaitu memiliki pergerakan yang aktif, anggota tubuh lengkap dan utuh, insang berwarna merah dan cerah, isi usus penuh dan tidak terputus-putus, bentuk tubuh proporsional, warna kulit cerah dan bersih, ekor utuh, dan pertumbuhan panjang normal.

Jika terdapat anomali atau perbedaan yang muncul saat dilakukan pengamatan kesehatan, pastikan untuk segera melakukan penyelidikan dan mitigasi penyakit.

4. Manajemen Limbah Budidaya

Vannamei Shrimp Farm Management
Sumber: Dokumentasi DELOS

Seperti yang kita ketahui, budidaya perairan termasuk udang vaname menghasilkan libah organik yang dapat mencemari perairan di sekitarnya. Oleh karena itu penting bagi para petambak untuk memiliki manajemen limbah budidaya.

Limbah tambak sebagian besar berupa limbah organik yang mudah terdegradasi. Limbah-limbah ini berasal dari sisa pakan, bahan-bahan fermentasi, kotoran udang, serta organisme-organisme lainnya yang ada di dalam tambak.

Manajemen limbah budidaya udang vaname dapat dilakukan dengan dibuang atau dibersihkan melalui saluran siphon, diuraikan dengan probiotik, atau dioksidasi dengan oksigen.

Baca Juga: 7 Cara Budidaya Udang Vaname yang Mudah untuk Pemula - DELOS Aqua

Percayakan Manajemen Tambak Udangmu pada DELOS!

Manajemen tambak udang yang baik adalah kunci keberhasilan dari budidaya udang vaname. Tak perlu pula diragukan manfaat yang didapatkan dengan menerapkan manajemen budidaya udang yang baik.

Terlebih lagi jika kamu mempercayakan manajemen tambak udang milikmu pada DELOS. Dengan tim yang terdiri dari top 99 orang terbaik di Indonesia dalam bidang budidaya udang, DELOS siap membantumu melalui Farm Management yang kami miliki.

Terlebih lagi Farm Management DELOS terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan petambak untuk memonitoring tambak udang mereka. Lantas bagaimana jika terdeteksi adanya penyakit? DELOS juga memiliki dedicated scientist yang dapat membantumu untuk mitigasi penyakit yang ditemui pada tambak udang milikmu.

Kontak DELOS segera melalui contact@delosaqua.com atau submit permasalahan yang ingin kamu diskusikan seputar budidaya udang vaname melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Percayakan manajemen tambakmu pada DELOS!

Read More
12Jun
AquacultureBerita

DELOS Maritime Institute Batch 3: Membentuk Masa Depan Lab Analyst dan Shrimp Aquaculturist

DELOS Maritime Institute merupakan program pelatihan untuk mencetak sumber daya manusia yang kompeten dan profesional di bidang akuakultur. Melalui program ini, para peserta akan mendapatkan pengetahuan sekaligus pengalaman dari para ahli untuk bekal memasuki dunia kerja.

Program ini merupakan inisiatif DELOS untuk membekali generasi muda dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi Lab Analyst dan Shrimp Aquaculturist yang mahir.

Dengan fokus pada praktik akuakultur budidaya udang vaname yang berkelanjutan, melalui program ini DELOS berkomitmen untuk terus menyelenggarakan program ini sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pengembangan industri.

DELOS Maritime Institute Batch 3 Resmi Dimulai

DELOS Maritime Institute Batch 3 resmi dimulai pada 12 Juni 2023. Sebanyak 23 peserta terpilih untuk mengikuti kelas teori selama enam hari untuk memperkuat pengetahuan dasar dan pemahaman mereka tentang prinsip dan praktik akuakultur.

Dalam kelas teori ini, berbagai materi diajarkan langsung oleh para ahli termasuk di antaranya, Biologi Udang oleh Dr. Julie Ekasari, S.Pi., M.Sc., Dasar Dasar Budidaya Udang oleh Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi., M.Sc., dan Budidaya Udang Vaname oleh Ir. Wayan Agus Edhy pada hari pertama dan kedua.

Pada hari ketiga dan keempat, peserta mendapat materi tentang Pakan dan Pencernaan Udang oleh Dr. Ichsan Achmad Fauzi., S.Pi., M.Sc., Sistem Manajemen dan General Supporting untuk Tambak Udang oleh Andhika Rakhmanda, Kesehatan & Penyakit Udang dan Manajemen Kesehatan Udang oleh Intan Chandra Dewi.

Sementara pada hari kelima dan keenam, para peserta DMI Batch 3 mendapatkan materi tentang Konstruksi Tambak Ideal oleh Wildan Nurussalam, S.Pi., M.Si., Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Laboratorium oleh Shella Marlinda, Sistem Manajemen di Laboratorium oleh Erwanda Bayu Pamungkas, dan Manajemen Bisnis Udang oleh Bobby Indra Gunawan.

Selain materi spesifik tentang budidaya udang vaname, peserta DMI Batch 3 juga mendapatkan materi pengenalan AquaHero dan Budaya Kerja di DELOS dari Tim Produk dan Tim People DELOS.

Sembilan Peserta Lolos Kelas Praktik Lapangan

Setelah berhasil menyelesaikan Kelas Teori, para peserta DELOS Maritime Institute melanjutkan ke Kelas Praktik Lapangan. Namun, tidak semua peserta Kelas Teori lolos ke tahap ini, melainkan hanya sembilan orang.

Dalam Kelas Praktik Lapangan ini, peserta DMI Batch 3 akan dihadapkan langsung dengan skenario dan tantangan nyata dalam budidaya udang vaname di tambak. Di sini, mereka berkesempatan untuk menerapkan ilmu yang diperole selama Kelas Teori dan mengembangkan keterampilan mereka di bawah bimbingan Farm Manager dan Lab Analyst DELOS.

Selama Kelas Praktik Lapangan ini peserta belajar dan melakukan berbagai hal di antaranya persiapan tambak, pengujian kualitas air, formulasi pakan, pemantauan penyakit udang, dan pencatatan berbagai hal yang mereka temui di tambak.

DELOS Maritime Institute Batch 3 Menjadi Perjalanan Transformatif Generasi Muda Akuakultur

DELOS Maritime Institute Batch 3 terbukti menjadi perjalanan transformatif bagi para peserta terpilih. Program ini tidak hanya membekali mereka dengan keahlian teknis yang dibutuhkan dalam industri, tetapi juga menanamkan apresiasi yang mendalam terhadap praktik-praktik berkelanjutan dan pentingnya menjaga keseimbangan antara akuakultur dan lingkungan.

DELOS tetap berkomitmen untuk mendukung pengembangan sektor akuakultur dan mempersiapkan generasi profesional berikutnya melalui inisiatif seperti DELOS Maritime Institute.

Dengan berinvestasi dalam pendidikan dan pelatihan talenta muda, DELOS bertujuan untuk berkontribusi pada pertumbuhan dan keberlanjutan industri aqua-tech, mendorong inovasi dan praktik yang bertanggung jawab.

Saat Batch 3 berakhir, DELOS Maritime Institute berharap dapat menyambut angkatan baru Analis Lab dan Pembudidaya Udang, yang akan meneruskan misi transformasi akuakultur dan membuat dampak positif bagi masa depan industri.

Read More
10Jun
AquacultureTips

Cara Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok

Bioflok udang vaname menjadi salah satu sistem budidaya yang populer akhir-akhir ini. Teknologi bioflok pertama kali diterapkan oleh Dr. Yoram Avnimelech di Israel dan langsung mengalami kesuksesan. Hingga akhirnya, sistem bioflok juga diterapkan di tambak-tambak udang di Indonesia.

Bisa dibilang, sistem bioflok budidaya udang vaname menjadi bentuk inovasi untuk menjawab permasalahan pakan yang dialami oleh petambak. Pasalnya, dengan menerapkan sistem bioflok, suplai pakan alami udang menjadi lebih banyak.

Bagi para petambak yang ingin menerapkan sistem bioflok pada budidaya udang vaname, harus benar-benar mempraktikkannya dengan tepat. Sebab, salah sedikit dalam praktiknya dapat berakibat fatal.

Oleh karena itu, berikut telah kami rangkum cara budidaya udang vaname sistem bioflok yang dapat kamu jadikan sebagai acuan.

Baca Juga: Ketahui Penyakit Myo Pada Udang Vaname beserta Ciri-Cirinya

Apa Itu Sistem Bioflok?

Secara harfiah, bioflok adalah kumpulan dari berbagai mikroorganisme seperti bakteri, protozoa, fungi, plankton, dan bahan organik dari limbah yang tidak terdekomposisi.

Sementara sistem bioflok merupakan upaya untuk memanfaatkan limbah sisa pakan udang menjadi pakan mikroba. Sisa limbah pakan ini akan terdegradasi dan mikroba di dalamnya akan berkembang dan memperbanyak diri hingga akhirnya dihasilkan floks.

Floks dapat menjadi sumber protein yang baik bagi udang. Sebab, senyawa organik yang terdekomposisi mengandung senyawa karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O2), nitrogen (N), dan fosfor (P).

Dengan adanya bioflok udang vaname ini, para petambak dapat menekan biaya operasional yang biasanya digunakan untuk pembelian pakan. Sebab, sistem bioflok dapat mengurangi Feed Conversion Ratio (FCR) sekaligus meminimalisir adanya wabah penyakit.

Namun, perlu diingat jika sistem bioflok ini tidak berpengaruh pada peningkatan produktivitas tambak secara keseluruhan karena mikroorganisme yang terbentuk hanya menjadi pakan tambahan.

Budidaya udang vaname sistem bioflok dapat diterapkan mulai dari tambak sistem intensif hingga super intensif yang memiliki padat tebar tinggi. Namun, terlebih dahulu tambak harus memiliki tingkat aerasi yang tinggi dengan posisi kincir yang sesuai, kolam harus dilapisi beton atau polietilen densitas tinggi (HDPE), serta penambahan pelet dan molase.

Selain itu, petambak juga harus selalu melakukan kontrol bioflok selama budidaya udang vaname berlangsung.

Cara Budidaya Udang Vaname dengan Sistem Bioflok

Hingga saat ini banyak petambak udang Indonesia yang tertarik dan telah mengaplikasikan sistem bioflok. Namun, tak sedikit pula yang mengalami kegagalan karena pemahaman yang kurang terhadap teknologi ini.

kurang terhadap teknologi ini. Oleh karena itu, berikut adalah cara budidaya udang vaname dengan sistem bioflok yang bisa kamu praktikkan.

1. Lakukan Persiapkan Kolam Tambak dengan Baik

Sistem bioflok udang vaname tidak bisa diterapkan di semua tambak. Terdapat standar khusus yang harus dipenuhi agar budidaya udang vaname berlangsung dengan baik dan tidak mengalami kerugian.

Standar kolam tambak yang harus dipenuhi meliputi ukuran tambak yang telah disesuaikan dengan sistem budidaya, tambak tidak bocor dan telah dilapisi beton atau plastik HDPE tebal, sistem aerasi yang baik, serta ketinggian kolam berkisar antara 0,8-3 meter.

2. Pilih Bakteri Probiotik yang Tepat

Sistem bioflok udang vaname mengandalkan penggunaan bakteri probiotik untuk setiap kolam tambak. Bacillus subtilis menjadi salah satu jenis bakteri probiotik yang bisa dipilih karena bakteri ini mampu menguraikan unsur nitrogen dengan baik dan dapat menjaga kualitas air.

Jenis bakteri lainnya yang dapat digunakan adalah Bacillus cereu yang bisa membentuk flok bakteri sekaligus dapat mengendalikan pertumbuhan dari alga hijau.

3. Buat Starter Bioflok

Setelah memilih bakteri probiotik, langkah selanjutnya adalah membuat starter bioflok. Pada dasarnya, tahap ini sama dengan fermentasi dengan tujuan untuk memperbanyak jumlah bakteri di dalam kolam tambak yang berfungsi sebagai penjaga kualitas Biopolymer (PHA) yang membantu proses untuk menekan patogen negatif.

Baca Juga: Udang Windu vs Undang Vaname, Mana yang Lebih Baik?

4. Tebarkan Benur Berkualitas Tinggi

Saat kolam tambak dengan teknologi bioflok sudah siap, selanjutnya petambak dapat mulai menebarkan benur udang ke dalam kolam. Namun, untuk mendapatkan hasil budidaya dengan kualitas terbaik, pastikan kamu memilih benur dengan kualitas tinggi dan telah tersertifikasi.

5. Lakukan Manajemen Pakan yang Tepat

Ketika flok belum terbentuk, petambak dapat memberikan pakan seperti budidaya udang vaname biasa. Misalnya dengan memberikan pakan berupa pelet sebanyak dua kali sehari yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Kemudian apabila flok sudah mulai terbentuk, kamu bisa mulai mengurangi pemberian pakan. Sebab, di sini lah peran flok yaitu sebagai sumber pakan alami dari udang. Dengan adanya flok ini, para petambak dapat mengurangi FCR dan menghemat biaya operasional pakan.

6. Pastikan Suplai Oksigen Terlarut (DO) Terpenuhi

Saat memilih menggunakan teknologi bioflok, petambak harus memastikan suplai oksigen terlarut (DO) secara terus-menerus. Sebab, kolam tambak yang kekurangan suplai oksigen dapat mengakibatkan udang yang ada di dalamnya mati.

Untuk memastikan suplai oksigen terlarut (DO) terpenuhi, petambak dapat menggunakan aerator atau kincir air sebagai alat pembantu untuk menyuplai oksigen tambahan. Selain itu, pastikan pula jumlah dari aerator atau kincir air ini telah sesuai dengan luas kolam tambak.

Dalam budidaya udang vaname bioflok, aerator atau kincir air tidak hanya berperan sebagai penyuplai oksigen, melainkan juga untuk menjaga agar bioflok tetap tersuspensi. Namun perlu diperhatikan jika biomassa bioflok tersuspensi tingkat tinggi dapat menyebabkan penurunan kualitas air tambak dan akhirnya dapat mengakibatkan gagal panen.

Keunggulan dan Kekurangan Sistem Bioflok

Sistem bioflok tak selamanya selalu unggul dari sistem budidaya udang vaname pada umumnya. Terdapat sisi positif dan sisi negatif dalam sistem budidaya ini. Berikut adalah keunggulan teknologi bioflok di antaranya meliputi:

  • Biosecurity yang sangat tinggi
  • Kapasitas produksi dan daya dukung biasanya 5-10% lebih tinggi
  • Udang tumbuh lebih besar dengan FCR lebih rendah
  • Biaya operasional 15-20% lebih rendah

Sementara itu, kekurangan sistem bioflok di antaranya:

  • Memerlukan suplai energi yang tinggi untuk aerator
  • Kegagalan suplai energi lebih dari 1 jam dapat berakibat fatal dan kritis
  • Kolam bioflok harus berjajar
  • Teknisi harus mendapat pengetahuan dan pelatihan khusus untuk memahami teknologi ini secara keseluruhan.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Sukses Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS

Menerapkan sistem bioflok udang vaname mungkin akan sedikit menyulitkan bagi para petambak. Terlebih lagi jika belum memahami teknologi ini secara keseluruhan. Salah sedikit saja, dapat berakibat fatal bagi budidaya udang yang dilakukan.

Agar budidaya udang vaname yang kamu lakukan sukses dan berjalan dengan baik, kamu bisa mengonsultasikannya dengan DELOS. Tim DELOS siap untuk membantumu mengelola tambak udang yang kamu miliki dan memberikan rekomendasi atas masalah yang dialami.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm technician untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Bingung masalah supply untuk kebutuhan tambak? DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration, yaitu AquaLink. Kami dapat membantu menghubungkan kamu dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Kamu dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com, untuk mengetahui lebih lanjut tentang Farm Management dan program Supply Chain Integration kami. Percayakan manajemen tambakmu pada DELOS!

Read More
03Jun
AquacultureBerita

Peluang Ekspor dan Prospek Budidaya Udang Vaname yang Menjanjikan

Prospek budidaya udang vaname terus meningkat setiap harinya. Pasalnya, jika dibandingkan dengan jenis udang lain, udang yang berasal dari Samudera Pasifik ini memiliki daya tahan terhadap lingkungan lebih baik dan waktu budidaya yang lebih singkat.

Selain itu, permintaan pasar domestik maupun global yang sangat tinggi terhadap udang vaname juga meningkatkan kepopuleran udang ini. Tak heran memang, sebab udang vaname memiliki cita rasa yang khas dan tekstur lembut yang cocok untuk berbagai jenis masakan.

Baca Juga: Mengenal Udang Vaname yang Menjadi Favorit Para Petambak

Prospek Budidaya Udang Vaname

Permintaan pasar global yang terus meningkat terhadap udang vaname membuat banyak orang mulai melirik bisnis ini. Baik yang berupa tambak skala kecil seperti tambak tradisional maupun tambak skala besar seperti tambak intensif dan super intensif.

Udang vaname memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat, waktu budidaya lebih singkat, dan daya tahan terhadap lingkungan yang lebih baik jika dibandingkan dengan jenis udang lainnya. Selain itu, udang vaname juga relatif lebih tahan terhadap penyakit.

Sejak diperkenalkan secara resmi di Indonesia pada tahun 2001, udang vaname langsung menjadi primadona para petambak. Terlebih lagi saat itu budidaya udang windu terus mengalami penurunan akibat serangan penyakit.

Indonesia sendiri sejak lama telah masuk ke jajaran pengekspor udang terbesar di dunia. Pada tahun 2021, Indonesia menduduki peringkat ke-4 setelah India, Ecuador, dan Vietnam.

Namun, mengingat Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia, potensi yang tersimpan dalam produksi udang vaname masih memiliki prospek yang cukup besar. Bahkan, jika dioptimalkan, Indonesia dapat menjadi pemimpin produsen sekaligus pengekspor udang dunia.

Hingga kini, dari total keseluruhan tambak di Indonesia, 75% di antaranya hanya dapat berkontribusi sebesar 10% dari total kuantitas ekspor. Hal ini disebabkan oleh kurang maksimalnya pemeliharaan dan pengelolaan tambak.

Oleh karena itu, hingga saat ini prospek budidaya udang vaname masih cukup menggiurkan. Mengingat potensi pasar yang luas, kondisi lingkunga dan sumber daya manusia yang mendukung yang dimiliki Indonesia.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Keunggulan Udang Vaname

Bisa dibilang, udang vaname kini telah menguasai pasar udang dunia. Udang bernama latin Litopenaeus vannamei ini lebih banyak dipilih dibandingkan jenis udang lainnya. Pencapaian ini tidak terlepas dari keunggulan udang vaname yang dapat dirinci sebagai berikut:

  1. Waktu budidaya yang relatif lebih singkat, yaitu hanya sekitar 3 bulan saja.
  2. Relatif tahan terhadap serangan penyakit jika dibandingkan dengan jenis udang lainnya.
  3. Tingkat kelangsungan hidup tinggi.
  4. Dapat dibudidayakan dengan padat tebar tinggi.
  5. Memiliki pangsa pasar yang fleksibel dan luas untuk semua size.

Peluang Ekspor Udang Vaname

Tren positif produktivitas tambak udang di Indonesia yang terus meningkat membuat banyak orang mulai tergiur untuk menjalankan bisnis budidaya udang vaname. Terlebih lagi peluang ekspor udang vaname juga tergolong sangat tinggi.

Udang vaname menjiad salah satu jenis udang yang menjadi komoditas ekspor andalan Indonesia. Hal ini dipicu tingginya permintaan yang terus-menerus mengalami kenaikan untuk memenuhi pasar global.

Negara yang menjadi tujuan ekspor udang vaname Indonesia di antaranya adalah Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, Malaysia, dan Inggris.

Baca Juga: Lakukan 5 Hal ini Untuk Sukseskan Budidaya Udang Vaname

Mulai Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS

Prospek budidaya udang vaname memang sangat menjanjikan. Mengingat dari tahun ke tahun permintaan pasar global terhadap udang vaname selalu meningkat pesat. Namun, perlu diingat untuk selalu menerapkan praktik budidaya yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Bagi anda yang baru ingin memulai bisnis udang vaname, DELOS dapat menjadi pilihan terbaik untuk membantu anda memulainya. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu anda mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

DELOS Farm Management terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan anda untuk memonitoring kondisi tambak udang setiap harinya secara real-time.

Tak hanya itu, DELOS juga memiliki AquaLink yang menjadi rantai pasok terintegrasi untuk memudahkan anda mendapat sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Mulai budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
  • 1
  • …
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • …
  • 9
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top