logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Aquaculture
Home Aquaculture Page 7

Kategori: Aquaculture

DCIM100MEDIADJI_0026.JPG
28Feb
Aquaculture

Pentingnya Ketinggian Permukaan Air Laut bagi Dunia Akuakultur

Budidaya udang menjadi salah satu industri yang tengah berkembang pesat di berbagai negara di dunia. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya ini adalah ketinggian permukaan air laut.

Akan tetapi, dampak perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini adalah naiknya permukaan air laut. Perubahan ketinggian permukaan air laut ini terlihat jelas dan terus terjadi dari waktu ke waktu yang juga merambah ke dataran rendah yang rentan di dekat pantai.

Konsekuensi dari naiknya permukaan air laut cukup beragam. Mulai dari risiko banjir besar yang dapat merusak kawasan pesisir, hingga dampak terhadap industri perikanan dan akuakultur.

Secara langsung, permukaan air laut mempengaruhi budidaya udang dalam beberapa aspek, termasuk kualitas air, salinitas, dan suhu. Berikut adalah beberapa alasan pentingnya ketinggian permukaan air laut untuk budidaya udang:

Baca Juga: Apa itu Akuakultur dan Mengapa Akuakultur Penting?

Pentingnya Ketinggian Permukaan Air Laut bagi Dunia Akuakultur

1. Kualitas Air

Kualitas air merupakan salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang. Kualitas air tambak udang secara langsung dipengaruhi oleh ketinggian permukaan air laut.

Tambak udang vaname biasanya menggunakan sumber pengairan yang berasal dari laut atau muara. Permukaan air laut yang lebih tinggi berarti lebih banyak air laut yang masuk ke kolam, sehingga secara tidak langsung didapatkan kualitas air dengan kadar oksigen terlarut yang tinggi dan rendah polusi.

Di sisi lain, permukaan air laut yang lebih rendah dapat menyebabkan air tergenang di tambak, yang dapat menyebabkan penumpukan bakteri dan ganggang berbahaya, menurunkan kualitas air dan menyebabkan wabah penyakit di antara udang. Hal ini dapat menyebabkan kerugian yang signifikan bagi petambak udang.

2. Salinitas

Salinitas merupakan faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang. Tingkat salinitas yang optimal pada tambak udang vaname berkisar antara 15 sampai 25 bagian per seribu (ppt).

Permukaan air laut yang lebih tinggi berarti akan lebih banyak air laut yang masuk ke kolam, sehingga tingkat salinitas di dalam air pun juga akan meningkat. Salinitas yang terlalu tinggi dapat menyebabkan udang menjadi stres yang dapat berakibat pada kurang optimalnya pertumbuhan.

Sebaliknya, permukaan laut yang lebih rendah dapat mengakibatkan tingkat salinitas yang lebih rendah di tambak, yang juga dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang.

Oleh karena itu, penting bagi para petambak untuk menjaga tingkat salinitas air tambak agar selalu optimal setiap saat.

3. Suhu

Suhu air tambak juga dipengaruhi oleh ketinggian permukaan air laut. Udang membutuhkan kisaran suhu optimal antara 28 hingga 32 derajat celcius untuk berkembang. Fluktuasi suhu juga dapat dipengaruhi oleh tinggi-rendahnya permukaan air laut.

Permukaan laut yang lebih tinggi dapat menghasilkan suhu air yang lebih dingin, yang dapat memperlambat laju pertumbuhan udang. Sebaliknya, permukaan laut yang lebih rendah dapat menyebabkan suhu air lebih tinggi dan dapat memicu udang menjadi stres.

4. Penyebaran Penyakit

Ketinggian permukaan air laut juga berperan penting dalam pengendalian penyakit pada budidaya udang vaname. Permukaan laut yang lebih tinggi berarti lebih banyak air laut yang masuk ke kolam, sehingga dapat mengurangi penumpukan bakteri dan virus penyebab penyakit.

Baca Juga: Pentingnya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk Tambak Udang

Kebutuhan Alat Tambak Udang untuk Instalasai Air

Ketika tambak udang vaname dibangun lebih tinggi dari permukaan air laut, tambak tersebut akan memerlukan pompa dan instalasi pendukung untuk mengalirkan air. Hal ini diperlukan untuk memastikan kualitas air tambak saat budidaya terjaga dengan baik dan tetap optimal.

Tambak udang berskala intensif hingga super intensif banyak mengandalkan air laut sebagai sumber air utama. Oleh karena itu dibutuhkan peran pompa dan instalasi pendukung lainnya seperti pipa yang berperan krusial.

Setidaknya pipa dan pompa yang digunakan terbuat dari bahan yang tahan dari air laut yang bersifat korosif. Pipa yang digunakan pun juga harus kuat dan tahan dengan kondisi iklim dan cuaca pesisir.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok

Catat dan Pantau Kualitas Air Tambak dengan AquaHero!

Ketinggian permukaan air laut merupakan faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang saat budidaya. Udang membutuhkan air berkualitas optimal untuk dapat berkembang dengan baik.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memastikan kualitas air tambak selalu optimal setiap saat. Kini, Anda bisa dengan mudah mencatat dan memantau kualitas air tambak dengan aplikasi AquaHero!

AquaHero merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh DELOS untuk memudahkan Anda dalam memantau kondisi tambak setiap harinya. Mulai dari kualitas air, pertumbuhan udang, rekomendasi tindakan, hingga estimasi BAP saat budidaya.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com untuk dapat mencoba fitur-fitur AquaHero dan menjadikan budidaya udang vaname Anda lebih mudah dan traceable. Pilih AquaHero untuk catat dan pantau kualitas air tambak Anda!

Read More
23Feb
AquacultureTips

Padat Tebar Udang Vaname dan Cara Menghitungnya

Salah satu aspek penting dalam budidaya adalah menentukan padat tebar udang vaname yang optimal. Hal ini dapat dilakukan untuk mempertimbangkan jumlah udang yang bisa ditampung dari awal hingga panen di dalam kolam yang telah dipersiapkan.

Padat tebar udang vaname berperan penting dalam kesuksesan budidaya karena kepadatan yang berlebih dapat menyebabkan kualitas air yang buruk, serangan penyakit, dan terhambatnya pertumbuhan udang di tambak.

Selain itu, padat tebar udang yang terlalu tinggi juga dapat meningkatkan persaingan untuk mendapatkan makanan dan ruang. Lantas, berapa idealnya padat tebar udang vaname untuk tambak tradisional, semi intensif, intensif, dan super intensif? Simak selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: Salinitas Udang Vaname dan Cara Mengontrol Kestabilannya saat Budidaya

Mengapa Penting untuk Mempertimbangkan Padat Tebar?

Para petambak harus mempertimbangkan padat tebar udang vaname yang akan mereka pilih sebelum memulai budidaya. Sebab, padat tebar mempengaruhi secara langsung pertumbuhan dan kualitas dari udang vaname yang dibudidayakan.

Adapun beberapa alasan lain mengapa penting mempertimbangkan padat tebar udang vaname di antaranya:

1. Memastikan Pertumbuhan dan Kesehatan Udang yang Optimal

Padat tebar udang vaname tradisional maupun intensif memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan dan kesehatan udang vaname. Kepadatan dapat yang berlebih menyebabkan kualitas air yang buruk, peningkatan persaingan mendapatkan makanan dan ruang, serta meningkatkan risiko wabah penyakit.

Dengan menghitung padat tebar udang vanem dan menyesuaikannya dengan kondisi tambak, Anda dapat memastikan jika udang dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

2. Memaksimalkan Hasil Budidaya

Padat tebar udang vaname intensif berhubungan erat dengan hasil budidaya yang didapatkan nantinya. Kepadatan yang terlalu rendah pada tambak yang luas sama saja tidak memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara efisien, sehingga hasil panen yang didapatkan tidak maksimal.

Sebaliknya, kepadatan yang terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan kapasitas kolam, dapat menyebabkan peningkatan kematian dan penurunan tingkat pertumbuhan. Oleh karena itu, dengan menghitung padat tebar dan menyesuaikannya dengan kebutuhan, petambak dapat memaksimalkan potensi kolam mereka.

3. Efektivitas Biaya

Budidaya udang vaname menjadi salah satu bisnis yang menggiurkan karena keuntungan yang didapatkan sangat melimpah. Namun, seperti bisnis pada umumnya, profitabilitas yang melimpah ini harus diikuti dengan penggunaan biaya yang efektif saat siklus berlangsung.

Menghitung padat tebar udang vaname menjadi salah satu cara untuk membantu pembudidaya menentukan modal dan memaksimalkan keuntungan yang didapatkan dari budidaya tersebut.

Kepadatan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan peningkatan angka kematian, penurunan tingkat pertumbuhan, dan peningkatan angka FCR. Hal ini juga akan berdampak pada peningkatan biaya dan mengurangi keuntungan yang didapatkan saat panen tiba.

4. Pengeloaan Penyakit

Kepadatan udang vaname secara langsung berpengaruh pada risiko wabah penyakit saat budidaya. Kolam tambak yang terlalu padat dapat mempengaruhi kualitas air yang lama-kelamaan dapat memicu munculnya wabah penyakit.

Dengan menghitung padat tebar dan menjaganya pada tingkatan yang optimal, pembudidaya dapat mengurangi kemungkinan wabah penyakit dan menimalkan kebutuhan akan perawatan kesehatan udang yang mahal.

5. Kelestarian Lingkungan

Budidaya udang vaname dapat menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan, terutama pada jenis budidaya intensif dan super intensif yang tidak dilakukan secara berkelanjutan.

Semakin banyak udang yang dibudidayakan di kolam, semakin banyak pula kotoran dan sisa-sisa makanan yang dihasilkan saat budidaya. Kotoran dan sisa-sisa makanan ini dapat berubah menjadi senyawa kimia yang berbahaya bagi lingkungan.

Oleh karena itu, dengan menghitung padat tebar dan menjaganya pada tingkat yang sesuai, petambak dapat meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan yang mungkin saja terjadi.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok

Cara Menghitung Padat Tebar Udang Vaname

Menghitung padat tebar udang vaname memerlukan pengukuran yang cermat dan pencatatan yang akurat. Hal ini agar budidaya yang Anda lakukan dapat mendatangkan keuntungan yang maksimal dan terhindar dari kerugian.

Lalu, bagaimana cara menghitung padat tebar udang vaname? Berikut adalah langkah-langkahnya.

Hitung Daya Tampung Kolam yang Digunakan 

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menghitung daya tampung kolam yang akan digunakan untuk budidaya udang vaname. Cara menghitung luas kolam tambak udang vaname dapat diukur dengan menggunakan pita pengukur atau alat pengukur lainnya.

Jika kolam yang Anda miliki berbentuk segi empat, anda dapat menggunakan rumus volume sebagai berikut:

Volume = panjang kolam (meter) x lebar kolam (meter) x kedalaman kolam (meter)

Misalnya jika Anda memiliki kolam tambak dengan dengan panjang 10 meter, lebar 5 meter, dan kedalaman 3 meter. Maka daya tampung kolam = 10 x 5 x 3 = 150 meter kubik.

Setelah mengetahui daya tampung tambak udang vaname Anda, selanjutnya pilih padat tebar yang sesuai dengan daya tampung tersebut.

Namun, jika Anda telah mengetahui luas kolam yang Anda miliki secara pasti, Anda dapat langsung mengikuti langkah kedua, yaitu menghitung padat tebar udang vaname.

Hitung Padat Tebar Udang Vaname

Padat tebar udang vaname bergantung pada metode budidaya yang dilakukan. Misalnya apakah anda menggunakan metode budidaya tradisional, semi-intensif, intensif, atau bahkan super intensif.

Rumus padat tebar total = luas kolam (meter persegi) x padat tebar per meter

Padat tebar total ini bisanya digunakan untuk keperluan penghitungan jumlah pakan, aerator, dan keperluan-keperluan kolam lainnya.

Padat tebar udang vaname tambak tradisional biasanya tidak terlalu banyak, yaitu sekitar 5-8 PL per meter persegi. Jika kolam anda seluas 100 meter persegi, maka 100 x 5 = 500 benur udang yang dapat ditebar dalam kolam tersebut.

Sementara pada tambak intensif, padat tebar udang vaname cenderung lebih tinggi. Umumnya padat tebar tambak intensif berada di atas 100 per meter persegi. Sementara rumus penghitungannya pun juga harus disesuaikan dengan jumlah kincir dan aerator yang digunakan.

Baca Juga: Lakukan 5 Hal ini Untuk Sukseskan Budidaya Udang Vaname

Pilih DELOS Sebagai Pendamping Budidaya Udang Vaname Anda!

Secara keseluruhan , menentukan padat tebar yang optimal pada udang vaname membutuhkan pertimbangan yang cermat dari berbagai faktor, salah satunya adalah luas kolam tambak. Pembudidaya harus mempertimbangkannya secara hati-hati untuk memastikan udang tumbuh secara optimal.

Nah, untuk Anda yang baru ingin terjun ke dunia bisnis budidaya udang vaname , kini anda dapat memulai budidaya udang vaname yang mudah dan produktif bersama DELOS.

DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan Anda untuk memantau kondisi udang di tambak hanya melalui gadget setiap harinya.

Ingin mendapatkan suplai kebutuhan tambak dengan harga terjangkau? AquaLink dapat menghubungkan Anda dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Kamu dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com untuk mendapatkan penawaran terbaik bagi bisnis budidaya udang vaname Anda. Percayakan manajemen tambak Anda pada

Read More
21Feb
AquacultureTips

5 Tips Cara Mengelola Tambak Udang Vaname

Keberhasilan saat budidaya selalu bergantung pada cara mengelola tambak udang vaname. Baik dari segi faktor teknis, maupun non-teknis. Oleh karena itu, penting bagi petambak dan farm personnel untuk memiliki perencanaan dan pengelolaan tambak yang baik.

Cara mengelola tambak udang ini juga berpengaruh secara langsung terhadap produktivitas panen. Sehingga, terdapat banyak faktor yang harus diperhatikan dalam budidaya udang vaname, misalnya faktor sumber daya manusia, manajemen pakan, manajemen kesehatan udang, hingga proses panen.

Oleh karena itu, berikut kami telah merangkum beberapa tips cara mengelola tambak udang khusus untuk Anda agar panen yang dihasilkan sesuai harapan.

Baca Juga: Ini 7 Tips Panen Udang Vaname yang Sukses dan Cuan

Tambak Udang yang Ideal

Berbicara tentang tambak udangyang ideal, hal yang pertama kali muncul di pikiran anda pastinya adalah bagaimana konstruksinya. Hal ini karena konstruksi memiliki peran penting dalam keberlanjutan dari tambak udang tersebut.

Nah, berikut adalah kriteria tambak udang ideal yang telah diatur dalam Permen KKP No. 75/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum Pembesaran Udang Windu (Penaeus Monodon) Dan Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei).

  1. Memiliki ketersediaan air yang cukup.
  2. Tambak tidak memiliki titik mati.
  3. Efektif dan efisien dalam penggunaan lahan dan kincir.
  4. Pematang sebagai akses jalan di tambak harus dapat dilewati kendaraan dan pekerja.
  5. Jaminan keamanan dan keselamatan kerja (K3) yang maksimal.

Jika telah memenuhi kelima kriteria berdasarkan Permen KKP No.75 Tahun 2016 di atas, selanjutnya dapat dilakukan pemilihan lokasi tambak yang ideal. Adapun beberapa kriteria lokasi tambak yang ideal meliputi:

  1. Lokasi tambak udang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan aturan yang berlaku.
  2. Lokasi tambak udang baru di atas/di belakang garis sempadan pantai (100 meter dari titik pasang tertinggi) dan sempadan sungai.
  3. Memiliki air sumber yang mencukupi dan berkualitas baik.
  4. Berada pada kawasan yang terhindar dari banjir rutin dan pengaruh pencemaran limbah bahan beracun dan berbahaya (B3).
  5. Tidak membangun tambak baru pada lahan mangrove dan zona inti kawasan konservasi.
  6. Tidak membangun tambak udang di daerah yang berpotensi terjadi rembesan air asin yang mempengaruhi daerah pertanian di sekitarnya atau sumber air tawar.
  7. Tersedia prasarana transportasi dan komunikasi yang memadai..

Baca Juga: Peluang Ekspor dan Prospek Budidaya Udang Vaname yang Menjanjikan

Tips Mengelola Tambak Udang

1. Pilih Lapisan Kolam yang Tepat

Lapisan dasar tambak menjadi bagian penting dalam memastikan biosekuriti selama budidaya udang berlangsung. Tambak tanah yang langsung terkena air dapat memicu reaksi anoksik yang sangat beracun bagi udang. Oleh sebab itu, penggunaan lapisan seperti plastik high-density polyethylene (HDPE) atau beton dapat menjadi solusi.

Selain masalah biosekuriti, penggunaan lapisan beton maupun plastik HDPE juga mempermudah dalam pengelolaan air dan dasar kolam.

2. Pertimbangkan Desain Kolam

Desain kolam udang vaname memiliki bentuk yang bervariasi, di antaranya adalah persegi panjang, persegi, dan bulat. Bentuk kolam ini memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, serta berpengaruh dalam aliran air dan akumulasi sedimen kolam.

Sementara pada dasar kolam dapat didesain dengan saluran tengah untuk meminimalkan sedimentasi. Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan sedimentasi dan arus sentrifugal yang dihasilkan oleh aerator untuk mendorong dan memusatkan padatan yang mengendap di tengah kolam.

Kemudian, padatan ini dapat dipompa secara manual untuk dikeluarkan dari kolam melalui sistem perpopaan yang terhubung dengan saluran pembuangan.

3. Tempatkan Aerator Kolam dengan Benar

Dalam budidaya udang vanamesistem intensif, aerator berperan penting dalam menyediakan oksigen sekaligus membantu mendorong lumpur ke saluran pembuangan. Sementara jenis dan jumlah aerator dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kolam yang didasarkan pada ukuran kolam dan kepadatan penebaran.

Untuk mengatur aerator, Anda perlu memastikan bahwa aerator telah menjangkau semua sudut dan sisi kolam agar tidak ada lumpur yang tidak tersentuh. Ada dua desain utama penempatan aerator, yaitu desain paralel dan diagonal.

4. Bersihkan Dasar Kolam Secara Manual

Tips cara mengelola tambak udang vaname selanjutnya adalah dengan rutin membersihkan dasar kolam. Melakukan pembersihan atau penyedotan limbah secara manual baik untuk menjaga kualitas dasar tambak agar tetap optimal.

Lantas, seberapa sering dasar kolam harus dibersihkan? Umumnya tidak ada aturan khusus terkait seberapa sering pembersihan dilakukan. Namun, disarankan untuk melakukannya sekali sehari agar limbah yang mengendap tidak tertimbun terlalu banyak.

5. Evaluasi Dasar Kolam Secara Berkala

Seiring berjalannya siklus budidaya udang vaname, sangat penting untuk mengetahui kondisi sedimen di dasar tambak untuk mencegah munculnya dampak negatif. Sehingga perlu dilakukan evaluasi secara berkala dengan mengambil sampel sedimen di titik-titik tertentu. Adapun parameter evaluasi di antaranya meliputi Redox potential, pH, pH2S, dan NH4-N sol.

Pengambilan sampel harus dilakukan secara teratur, minimal dua kali per siklus. Tepatnya di pertengahan siklus budidaya saat lumpur mulai terbentuk dan di akhir siklus sebagai evaluasi.

Namun, dalam kasus khusus misalnya terjadi kematian massal atau pertumbuhan udang yang lambat, evaluasi harus lebih sering dilakukan.

Baca Juga: 5 Tahap Persiapan Tambak Udang Vaname Sebelum Melakukan Budidaya

Pilih DELOS Sebagai Pendamping Budidaya Udang Anda!

Itu lah tips cara mengelola tambak udang vaname yang sebaiknya Anda perhatikan agar pertumbuhan udang menjadi optimal dan menghasilkan panen yang menguntungkan.

Memang bisa dikatakan mengelola tambak udang menjadi hal yang tidak mudah untuk dilakukan. Oleh sebab itu, jika anda memerlukan pendampingan dalam budidaya udang vaname yang anda lakukan, DELOS dapat menjadi pilihan terbaik untuk Anda.

DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu anda dalam mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Manajemen tambak DELOS juga terintegrasi dengan AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm personnel untuk memantau kondisi tambak udang secara real-time hanya melalui gadget setiap harinya.

Segera hubungi Tim DELOS untuk mendapatkan pendampingan budidaya melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Pilih DELOS sebagai pendamping budidaya udang anda!

Read More
09Feb
AquacultureTips

Kenali Ancaman Nitrit pada Tambak Udang dan Cara Mengatasinya

Ancaman nitrit pada tambak udang menjadi dampak terhadap lingkungan dari budidaya udang vaname intensif yang bisa saja dihadapi oleh semua petambak. Oleh karena itu, penting bagi para petambak harus segera mencari tahu cara untuk mencegah dan mengatasinya.

Udang vaname telah lama menjadi spesies udang yang dibudidayakan di Indonesia. Sebab, udang jenis ini menjadi sumber makanan yang sangat digemari orang-orang di seluruh dunia, sehingga nilai ekspornya pun terus meningkat dari tahun ke tahun.

Namun, budidaya intensif udang vaname dapat menimbulkan berbagai dampak terhadap lingkungan, salah satunya adalah ancaman nitrit. Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Simak selengkapnya dalam artikel ini, ya!

Baca Juga: Ketahui Penyakit Myo Pada Udang Vaname beserta Ciri-Cirinya

Apa itu Nitrit pada Tambak Udang?

Nitrit pada tambak udang merupakan zat beracun yang dihasilkan dari nitrogen yang hanya sebagian teroksidasi. Zat ini tidak ditemukan di dalam air limbah yang baru, melainkan ada pada air limbah yang telah lama mengendap dan terakumulasi.

Tingkat nitrit yang tinggi dapat diakibatkan oleh pemberian pakan udang yang berlebihan, kepadatan endapan yang berlebihan, sirkulasi air yang buruk, dan faktor lain yang mengganggu keseimbangan siklus nitrogen.

Nitrit sangat beracun bagi udang vaname. Keberadaannya dapat menyebabkan berbagai efek negatif, termasuk terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan udang, atau bahkan kematian.

Nitrit tidak bersifat tetap dan sewaktu-waktu dapat berubah menjadi amoia atau dioksidasi menjadi nitrat. Jika dibandingkan dengan nitrat, keberadaan nitrit di perairan lebih sedikit. Namun, tingkat toksisitasnya bagi udang vaname sangat tinggi.

Bahaya toksisitas nitrit pada tambak udang vaname terutama terlihat pada tahap awal siklus budidaya. Selama tahap awal ini, kadar nitrit dapat meningkat dengan cepat dan mencapai tingkat toksik yang membahayakan.

Keberadaan oksigen pada tambak udang mempengaruhi keberadaan nitrit pada tambak udang. Umumnya perairan yang mendapatkan suplai oksigen yang cukup memiliki tingkat konsentrasi nitrit yang lebih rendah jika dibandingkan dengan perairan yang tidak mendapatkan suplai oksigen.

Baca Juga: Kenali 7 Ciri-Ciri Penyakit AHPND Pada Udang Vaname Sebelum Terlambat

Cara Mengatasi Ancaman Nitrit pada Tambak Udang

Meskipun memiliki tingkat toksisitas yang tinggi, bukan berarti ancaman nitrit tidak dapat diatasi. Salah satu langkah terpenting yang harus dilakukan adalah dengan memantau kualitas air secara teratur dan mempertahankan parameter-parameter lainnya tetap optimal.

Hal ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan pemberian pakan, meningkatkan sikulasi oksigen, dan menyesuaikan tingkat padat tebar udang vaname untuk mencegah kepadatan yang berlebih.

Cara mengatasi ancaman nitrit pada tambak udang dapat juga dilakukan dnegan menambah bakteri pereduksi nitrit ke dalam tambak. Bakteri ini dapat mengonsumsi nitrit dan kemudian mengubahnya menjadi zat yang tidak terlalu berbahaya, seperti gas nitrogen.

Tak hanya itu, keberadaan bakteri yang dikenal dengan nitrobacter ini juga dapat membantu meningkatkan kualitas air seiring dengan berkurangnya kadar nitrit, sehingga aman bagi pertumbuhan udang vaname yang dibudidayakan.

Selain itu, penting juga untuk menjaga kolam tetap teraerasi dengan baik, terutama pada tahap awal siklus budidaya. Aerasi yang memadai membantu memastikan kadar oksigen terlarut tetap tinggi, serta mengurangi risiko toksisitas nitrit dan masalah kualitas air lainnya.

Baca Juga: Mengenal Bakteri Vibrio Udang Vaname Penyebab Berbagai Penyakit

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif bersama DELOS

Ancaman nitrit pada udang vaname bisa terjadi kapan saja jika tambak tidak memiliki sirkulasi limbah yang memadai. Oleh karena itu, penting untuk mempraktikkan pengelolaan dan sanitasi tambak yang baik, termasuk membuang limbah organik secara teratur dan menjaga aerasi tambak.

Dengan melakukan langkah-langkah ini, anda dapat membantu mengurangi risiko toksisitas nitrit dan menjaga lingkungan tambak udang vaname yang anda miliki agar tetap sehat.

Bagi anda yang membutuhkan pendampingan untuk budidaya udang vaname agar mendapatkan hasil yang maksimal. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Farm Management terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan anda untuk memonitoring kondisi tambak udang setiap harinya secara real-time.

Anda dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com untuk bergabung dalam ekosistem kami. Pilih DELOS untuk pendampingan budidaya udang anda!

Read More
07Feb
Aquaculture

Udang Vaname Umur 20 Hari, Bagaimana Pertumbuhan dan Cara Pemberian Pakannya?

Selama budidaya, pertumbuhan udang vaname harus selalu dipantau, termasuk udang vaname umur 20 hari. Hal ini mengingat udang jenis ini memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih cepat jika dibandingkan dengan jenis udang lainnya.

Bagi para petambak, memahami pola pertumbuhan selama budidaya udang vaname berlangsung sangat penting untuk keberhasilan budidaya. Sebab, pertumbuhan udang vaname juga berpengaruh terhadap pemberian pakan yang diberikan pada udang.

Lantas bagaimana pertumbuhan udang vaname umur 20 hari dan bagaimana cara pemberian pakannya? Berikut penjelasan yang telah kami rangkum khususkhusus anda yang dapat dijadikan sebagai acuan.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Pertumbuhan Udang Vaname Umur 20 Hari

Udang vaname umur 20 hari atau pada saat awal budidaya memiliki tingkat pertumbuhan yang ideal dengan kisaran 1-2,5 gram per minggunya. Sementara berat idealnya kurang lebih 2 gram per ekor.

Pertumbuhan ideal ini bisa didapatkan jika jumlah populasi udang yang ada di kolam sesuai dengan kapasitasnya. Sementara sebaliknya, jika kolam tambak memiliki kapasitas berlebih, pertumbuhan udang vaname yang ada di dalamnya dapat lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan ideal.

Lantas, bagaimana cara budidaya udang vaname umur 20 hari atau lebih tepatnya pada masa awal budidaya? Sama seperti budidaya pada umumnya, para petambak harus terus mengotrol kondisi udang dan air tambak setiap hari. Hal ini berguna untuk mendeteksi lebih cepat apabila terjadi anomali pada pertumbuhan udang dan kondisi air yang dapat berdampak buruk bagi budidaya.

Baca Juga: Ini 7 Tips Panen Udang Vaname yang Sukses dan Cuan

Budidaya Udang Vaname Umur 20 Hari

Budidaya udang vaname selalu menjadikan umur atau day of culture (doc) udang sebagai patokan dalam melakukan berbagai tindakan terkait manajemen tambak, salah satunya adalah cara pemberian pakan.

Pemberian pakan berdasarkan umur udang ini bermanfaat untuk mencegah adanya kekurangan atau kelebihan pakan selama budidaya yang dapat menghambat pertumbuhan udang vaname.

Sementara itu, cara pemberian pakan udang umur 20 hari dapat dilakukan dengan metode blind feeding. Sementara jenis pakan yang diberikan yaitu berbentuk granula dengan frekuensi 4 kali sehari serta dosis pakan 25-15%.

Jenis pakan granula cocok diberikan untuk udang dari usia doc 16 hari hingga 45 hari. Sementara selanjutnya, granula dapat diganti dengan pelet hingga udang vaname memasuki usia siap panen.

Baca Juga: 4 Jenis Tambak Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Budidaya Udang Vaname Lebih Untung Bersama DELOS

Selama budidaya berlangsung, petambak harus terus melakukan pemantauan pertumbuhan dan kondisi air di tambak. Termasuk juga pada udang vaname umur 20 hari atau tepatnya pada saat awal budidaya dilakukan.

DELOS merupakan pilihan yang tepat bagi yang membutuhkan pendampingan dalam budidaya udang vaname untuk mendapatkan hasil yang maksimal. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu anda mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

DELOS Farm Management juga berinteraksi dengan aplikasi AquaHero sehingga memudahkan farm owner dan farm personnel untuk memantau kondisi tambak udang melalui gadget setiap hari.

Ingin mendapatkan harga terjangkau untuk produk-produk kebutuhan tambak? AquaLink dapat menjadi solusi terbaik untuk anda. Melalui AquaLink, kami dapat menghubungkan anda dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk bergabung dalam ekosistem kami. Pilih DELOS untuk pendampingan budidaya udang anda!

Read More
27Jan
AquacultureBerita

DELOS Maritime Institute Luluskan 12 Peserta yang Siap Terjun Ke Dunia Kerja

Friday, 27 January 2023, DELOS Maritime Institute held a graduation event at Sagan Heritage, Yogyakarta. As many as 12 DELOS Maritime Institute Batch 2 participants completed training for approximately four months in ponds throughout Indonesia.

DELOS Maritime Institute sendiri merupakan program pelatihan untuk mencetak sumber daya manusia yang kompeten dan profesional di bidang akuakultur. Program ini menjadi salah satu komitmen DELOS sebagai startup yang bergerak di bidang akuakultur untuk turut serta dalam membangun pendidikan Indonesia.

Sebelumnya pada batch pertama, DELOS Maritime Institute telah berhasil meluluskan sebanyak 13 peserta yang lima di antaranya kemudian diangkat menjadi karyawan PT DELOS Teknologi Maritim Jaya.

Acara Graduation DELOS Maritime Institute Batch 2 dihadiri oleh seluruh peserta DMI yang baru saja kembali dari tambak. Selain itu terdapat pula perwakilan dari DELOS dan DELOS Maritime Institute yang sebelumnya turut menjadi penguji dalam Ujian akhir DMI.

Baca Juga: DELOS Maritime Institute Berkolaborasi dengan Undip, UGM, UPS Tegal, dan Poltek KP Pangandaran Dalam Rangka Tridharma Perguruan Tinggi

Peserta DELOS Maritime Institute Batch 2 Selesaikan Kelas Teori dan Praktik Lapangan

delos maritime institute
Sumber: Dokumentasi DELOS

Selama kurang lebih 4 bulan, para peserta DELOS Maritime Institute mendapatkan pelatihan berupa kelas teori dan kelas praktik lapangan. Baik kelas teori maupun kelas praktik lapangan menjadi kurikulum utama DMI untuk membekali para peserta sebelum memasuki dunia kerja.

Adapun kelas teori terdiri dari berbagai materi umum tentang akuakultur yang dipaparkan oleh para ahli di bidangnya. Mulai dari Pengenalan Biologi Udang, Dasar-Dasar Akuakultur dalam Budidaya Udang, Konstruksi Tambak Ideal, Mekanik dan Elektrikal Tambak Listrik, Kiat-Kiat Budidaya Udang Vaname, dan masih banyak lagi.

Setelahnya para peserta harus menerapkan apa yang mereka dapatkan selama kelas teori dan mempraktikkannya di kelas praktik lapangan di masing-masing tambak yang telah ditunjuk. Kelas praktik lapangan ini berlangsung selama satu siklus budidaya atau kurang lebih 4 bulan.

Nama-Nama Wisudawan DELOS Maritime Institute Batch 2

Sebanyak 12 peserta DELOS Maritime Institute Batch 2 berhasil lulus setelah menjalani rangkaian pelatihan selama kurang lebih 4 bulan di masing-masing tambak yang telah ditentukan.

Dua belas peserta DELOS Maritime Institute Batch 2 terdiri dari delapan mahasiswa dan empat rekan kolam. Berikut adalah nama-nama wisudawan DELOS Maritime Institute Batch 2:

  1. Ahmad Afdilla
  2. Andi Mulyadi
  3. Aunal Adha Sulistiari
  4. Denia May Laphania
  5. Ilpan Nurdinayah
  6. Moh. Nurul Ikhsanul Khosi’in
  7. Mutsaqqoful Fikri
  8. Rina Solekhatun
  9. Riska Jumriani
  10. Rudy Hartono
  11. Sopyan Supriadi
  12. Vallent Yudistira Abadi

Baca Juga: DELOS Luncurkan Podcast Inspiratif Dunia Akuakultur, DELOS Talks

Lulusan DELOS Maritime Institute Siap Memasuki Dunia Kerja

Program DELOS Maritime Institute berfokus pada pemberian pelatihan secara langsung tentang budidaya udang vaname di tambak. Selama program ini, para peserta juga belajar tentang berbagai aspek akuakultur dari awal persiapan tambak hingga panen.

Tak hanya pengetahuan tentang akuakultur, para peserta DELOS Maritime Institute juga dibekali dengan pengetahuan tentang teknologi yang memudahkan dalam pengelolaan tambak, yaitu AquaHero.

Setelah menyelesaikan pelatihan selama kurang lebih 4 bulan dan menjalani ujian, para peserta DELOS Maritime Institute Batch 2 diharapkan telah siap untuk memasuki dunia kerja sebagai Shrimp Aquaculturist dan Laboratory Analyst yang kompeten dan profesional.

Para lulusan DELOS Maritime Institute akan memainkan peran penting dalam pengembangan industri akuakultur di Indonesia. Mengingat potensi akuakultur Indonesia yang tiada duanya, tetapi masih perlu sentuhan-sentuhan tangan-tangan ahli dan kompeten untuk menjadikannya yang terbaik di dunia.

Melalui DMI, DELOS berkomitmen untuk terus berkontribusi terhadap dunia pendidikan bidang akuakultur di Indonesia guna mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten.

Baca Juga: 4 Unsur Manajemen Tambak Udang Vaname Yang Harus Kamu Perhatikan

Nantikan DELOS Maritime Institute Batch 3

DELOS Maritime Institute Batch 2 Graduation menjadi penutup serangkaian program yang telah dilaksanakan selama kurang lebih 4 bulan ini. Kini para lulusan DMI yang terdiri dari delapan mahasiswa dan empat rekan kolam telah siap memasuki dunia kerja dan mengambil peran penting dalam pengembangan industri akuakultur di Indonesia.

Ke depannya, DELOS akan terus mendukung dan berkontribusi terhadap dunia pendidikan akuakultur di Indonesia.

Ivana Oktarina Sopacua selaku Project Manager DMI menuturkan jika setelah DMI Batch 2 ini akan ada webinar dengan narasumber para ahli di bidang akakultur. Tak hanya itu, Selanjutnya juga akan ada DELOS Maritime Institute Batch 3.

Bagi kamu telah menantikan DELOS Maritime Institute batch selanjutnya, pastikan untuk mengikuti akun instagram kami didelos.institute. Karena tak hanya berbagi informasi seputar program DELOS Maritime Institute, kamu juga bisa belajar mengenai budidaya udang vaname.

Read More
DCIM100MEDIADJI_0041.JPG
24Jan
Aquaculture

Apa itu Akuakultur dan Mengapa Akuakultur Penting?

Apa itu akuakultur? Akuakultur yang juga dikenal sebagai kegiatan budidaya perairan adalah upaya pengembangbiakan, pemeliharaan, hingga pemanenan organisme air seperti ikan, kerang, dan krustasea yang dilakukan di lingkungan terkendali, termasuk kolam dan tangki oleh manusia.

Dengan meningkatnya populasi, kesejahteraan ekonomi, dan urbanisasi secara global, kebutuhan akan makanan juga turut meningkat. Sementara kita tidak bisa terus mengandalkan perikanan tangkap yang bergantung pada alam. Oleh karena itu, akuakultur memainkan peran penting dalam memenuhi permintaan kebutuhan pangan.

Hingga saat ini, akuakultur telah menyediakan lebih dari setengah dari semua produk-produk perikanan yang kita makan sehari-hari. Bisa dibilang, akuakultur menjadi sektor penghasil makanan dengan pertumbuhan tercepat di dunia dan berperan penting dalam membantu memenuhi kebutuhan pangan seiring semakin meningkatnya populasi manusia.

Baca Juga: Salinitas Udang Vaname dan Cara Mengontrol Kestabilannya saat Budidaya

Apa itu Akuakultur?

Apa itu akuakultur? Akuakultur pada dasarnya adalah praktik budidaya perairan, dengan mayoritas berupa makanan laut seperti ikan, krustasea, dan kerang dalam lingkungan terkendali. Kegiatan ini serupa dengan agrikultur, namun bedanya yang dikembangbiakkan adalah organisme laut.

Hingga saat ini, akuakultur menjadi sektor penghasil makanan dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Terlebih lagi dengan adanya akuakultur, kegiatan produksi makanan laut yang lebih berkelanjutan dapat dilaksanakan tanpa merusak lingkungan.

Terdapat berbagai jenis akuakultur yang telah dilakukan hingga kini. Jenis ini dibedakan berdasarkan tujuan budidaya, teknik operasional, dan fitur hidro-biologis. Sementara itu, bisa dibilang budidaya udang dan ikan menjadi jenis akuakultur yang paling banyak dipraktikkan di seluruh dunia.

Baik praktik budidaya udang, ikan, maupun organisme laut lainnya memiliki cara yang hampir sama, yaitu dimulai dengan persiapan tambak atau kolam budidaya, pemilihan benih, pemberian pakan dan perawatan, manajemen kualitas air, hingga panen.

Baca Juga: Tips Manajemen Pakan Udang Vaname, Budidaya Anti Rugi!

Mengapa Akuakultur Penting?

Penangkapan ikan di lautan yang berlebihan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan karena meningkatnya populasi manusia membuat kebutuhan pangan juga meningkat. Oleh karena itu, kita membutuhkan alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan makanan laut ini.

Lantas, di mana letak peran akuakultur? Dapat dikatakan, akuakultur adalah cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pasokan makanan laut ini. Dengan melakukan budidaya komoditas perairan yang secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, kita dapat memenuhi kebutuhan protein yang sehat untuk generasi mendatang, tetapi tetap ramah lingkungan.

Baca Juga: Mengenal Udang Vaname yang Menjadi Favorit Para Petambak

Mulai Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS!

Jika anda ingin memulai bisnis akuakultur yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, DELOS adalah tempat yang tepat untuk memulainya. DELOS adalah perusahaan aqua-tech yang berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu anda mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

DELOS Farm Management dijalankan berdasarkan kerangka berkelanjutan TIDE dengan tujuan menyeluruh untuk menjaga kesehatan lingkungan melalui pengembangan sistem pangan yang berkelanjutan.

Untuk dapat bergabung dan mengeksplor peluang budidaya akuakultur bersama DELOS, anda dapat menghubungi kami melalui contact@delosaqua.com atau dengan submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com. Mulai budidaya udang bersama DELOS!

Read Other Posts

What is Aquaculture DELOS
Read More
19Jan
AquacultureBerita

DELOS Maritime Institute Berkolaborasi dengan Undip, UGM, UPS Tegal, dan Poltek KP Pangandaran Dalam Rangka Tridharma Perguruan Tinggi

As an education and training program in the field of aquaculture initiated by DELOS, DELOS Maritime Institute continues to collaborate with various universities in Indonesia within the framework of tridharma of higher education, which includes education, research, and community service intending to optimize human resources in the aquaculture sector.

Akuakultur merupakan industri yang berkembang pesat dan memainkan peran penting dalam ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi. Namun, industri ini menghadapi sejumlah tantangan seperti wabah penyakit, degradasi lingkungan, dan kurangnya sumber daya manusia yang terampil.

Untuk itu, dalam upaya mengatasi tantangan tersebut, DELOS Maritime Institute bekerja sama dengan dengan empat perguruan tinggi, yaitu Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Pancasakti (UPS) Tegal, dan Politeknik Kelautan dan perikanan Pangandaran melalui penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding).

Sumber: Dokumentasi DELOS

Kerja sama ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi sumber daya manusia dan meningkatkan kompetensi di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Perikanan dan Kelautan.

Ruang lingkup utama kerja sama ini adalah DELOS Maritime Institute sebagai program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia memfasilitasi para peserta untuk mendapat pendidikan dan pelatihan langsung di lapangan terkait budidaya udang vaname.

Program DMI ini akan membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memasuki industri akuakultur. Termasuk di dalamnya meliputi Manajemen persiapan tambak, teknologi budidaya udang vaname, manajemen kesehatan udang, manajemen pakan, hingga manajemen bisnis udang.

Dalam proses pembelajarannya, DELOS Maritime Institute terdiri dari dua tahap, yaitu kelas teori dan juga kelas praktik lapangan. Kelas teori berlangsung selama 6 hari sebagai bekal untuk para peserta sebelum terjun ke lapangan dan menghadapi kasus langsung dalam budidaya udang vaname selama satu siklus atau sekitar 3 bulan.

Sumber: Dokumentasi DELOS

Adanya DELOS Maritime Institute menjadi kesempatan yang besar bagi anak-anak muda yang ingin terjun ke industri akuakultur. Melalui program ini, para peserta bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman yang berharga yang mungkin tidak didapatkan dari materi-materi kuliah. Tak hanya itu, para peserta DELOS Maritime Institute juga berpotensi untuk direkrut menjadi karyawan PT Delos Teknologi Maritime Jaya.

Saat ini DELOS Maritime Institute Batch 2 hampir selesai dilaksanakan. Rencananya para peserta akan melaksanakan ujian presentasi dari hasil pelatihan selama kurang lebih 4 bulan di tambak pada tanggal 26-27 Januari 2023. Sementara graduation DELOS Maritime Institute Batch 2 akan dilaksanakan saat malam harinya, yaitu pada 27 Januari 2023.

Read More
08Des
AquacultureFun Read

Udang Windu vs Undang Vaname, Mana yang Lebih Baik?

Udang windu vs udang vaname menjadi topik yang selalu dicari oleh para petambak. Terlebih lagi bagi mereka yang baru ingin terjun ke dunia budidaya udang. Sebab, udang vaname dan udang windu sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing untuk dibudidayakan.

Baik udang vaname maupun udang windu, keduanya menjadi komoditi ekspor perikanan dengan jumlah yang fantastis di Indonesia. Udang Windu atau dikenal dengan nama black tiger shrimp merupakan udang laut asli Indonesia. Sementara udang vaname adalah udang yang berasal dari Samudera Pasifik.

Sebelum memutuskan untuk memilih jenis udang yang hendak dibudidayakan, kamu terlebih dahulu harus mengetahui perbedaan udang windu dan vaname berikut. Yuk, baca selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga: Kenali Covert Mortality Nodavirus (CMNV) yang Dapat Menyerang Udang Vaname

Perbedaan Udang Vaname dan Udang Windu

Udang windu (Penaeus monodon) adalah jenis udang laut asli Indonesia dan telah lama menjadi andalan komoditi ekspor perikanan. Udang ini memiliki corak loreng khas pada cangkangnya yang membuatnya dijuluki sebagai Si Loreng Hitam.

Dalam pertumbuhannya di alam, udang windu dapat mencapai panjang 35 cm dan berat hingga sekitar 260 gram. Sementara jika untuk budidaya, biasanya udang windu akan dipanen saat mencapai berat 100-110 gram. Tak heran selama bertahun-tahun udang ini selalu menjadi primadona dunia akuakultur di Indonesia.

Sementara itu, udang vaname (Litopanaeus vannamei) baru masuk ke Indonesia pada tahun 2001. Udang yang berasal dari kawasan Samudera Pasifik ini juga memiliki tingkat permintaan pasar yang tinggi.

Kebalikan dari udang windu, udang vaname memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dengan warna tubuh putih transparan. Hal ini membuat udang vaname juga dikenal dengan sebutan white shrimp.

Baca Juga: Lakukan 5 Hal ini Untuk Sukseskan Budidaya Udang Vanamen

Pilih Udang Vaname atau Udang Windu untuk Budidaya?

Udang windu vs udang vaname memang tidak bisa dibandingkan secara langsung. Keduanya memiliki kelebihannya masing-masing bagi para petambak.

Before cultivating vannamei shrimp popular in Indonesia, tiger shrimp was the leading choice for farmers. However, the fame of the tiger prawns had declined due to an outbreak of white spot syndrome that attacked.

Tingkat kematian udang windu akibat penyakit bercak putih kala itu mencapai hampir 100% dalam kurun waktu 7 hari saja. Karena tidak ingin mengambil risiko, para petambak banyak yang kemudian beralih ke udang vaname.

Meskipun demikian, permintaan pasar terhadap udang windu masih sangat tinggi. Sehingga budidaya udang windu masih dapat menjadi bisnis yang menguntungkan.

Sementara itu di sisi lain, udang vaname yang hadir dari kawasan Samudera Pasifik seolah mencuri spotlight yang sebelumnya dimiliki oleh udang windu. Udang vaname hadir dengan berbagai keunggulan ketika dibudidayakan.

Beberapa kunggulan udang vaname dibanding dengan spesies lain meliputi:

  • Dapat dibudidayakan dengan padat tebar tinggi
  • Lebih tahan terhadap serangan penyakit dan kualitas lingkungan yang buruk.
  • Memiliki tingkat kelangsungan hidup yang tinggi.
  • Waktu budidaya yang singkat yaitu sekitar 90-100 hari per siklus.

All those advantages above make vannamei shrimp superior when compared to tiger shrimp.

Baca Juga: Probiotik Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Budidaya

Budidaya Udang Vaname Lebih Untung Bersama DELOS

Berbicara tentang udang windu vs udang vaname dalam budidaya memang tidak bisa jauh dari aspek ketahanan terhadap penyakit, tingkat kelangsungan hidup, permintaan pasar, dll. Oleh karena itu, kamu dapat menyesuaikan mana yang akan kamu pilih untuk dibudidayakan.

JIka kamu ingin lebih untung dalam budidaya udang vaname, DELOS hadir untuk membantumu. DELOS menawarkan Farm Management untuk mengelola tambak udang yang kamu miliki. Kami memiliki tim yang berada di top 99 terbaik di Indonesia dalam hal mempertahankan operasi tambak yang solid.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan setiap farm owner dan farm personnel untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Sukseskan budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
01Des
AquacultureTips

Lakukan 5 Hal ini Untuk Sukseskan Budidaya Udang Vaname

budidaya udang vaname

Budidaya udang vaname menjadi salah satu hal yang kini banyak diminati oleh para pengusaha di bidang akuakultur. Pasalnya, udang yang berasal dari Samudera Pasifik ini memiliki berbagai keunggulan jika dibandingkan dengan jenis udang lainnya.

Namun, membudidayakan udang vaname tidak semudah yang terlihat. Banyak hal dapat menjadi sumber kegagalan dalam setiap budidaya. Mulai dari manajemen tambak yang buruk, adanya serangan penyakit, dan faktor-faktor lainnya.

Untuk itu, penting bagi para petambak untuk mengetahui hal-hal berikut ini sebelum memulai budidaya udang vaname. Yuk, simak selengkapnya!

Baca Juga: 7 Ciri Benur Udang Vaname Berkualitas Tinggi

Hal yang Harus Diperhatikan Saat Budidaya Udang Vaname

1. Lokasi Tambak

Sebelum memulai budidaya udang vaname, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah memilih lokasi tambak yang sesuai.

Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan, lokasi tambak untuk kegiatan budidaya harus memenuhi syarat yang meliputi:

  1. Sesuai penggunaan tata ruang dan wilayah yang diperuntukkan untuk kegiatan budidaya udang.
  2. Dekat dengan sumber air dengan kualitas dan kuantitas yang cukup untuk proses budidaya.
  3. Bebas dari banjir dan bahan pencemar.
  4. Memiliki infrastruktur memadai.

2. Pastikan Memilih Benur yang Unggul

Benur yang sehat dan ideal memiliki dampak yang besar dalam suksesnya proses budidaya udang. Oleh karena itu, penting untuk memilih benur yang unggul. Adapun kriteria benih yang unggul di antaranya adalah:

  1. Benih udang tersertifikasi.
  2. Tidak terjangkit virus WSSV, TSV, IMNV, IHHNV.
  3. Secara visual memiliki ukuran yang seragam.
  4. Benih ditransportasikan dengan baik sesuai dengan standar yang berlaku.

3. Perhatikan Waktu Penebaran Benur

Dalam budidaya udang vaname, benur tidak bisa langsung ditebar sembarangan. Terdapat persiapan-persiapan khusus termasuk dalam pemilihan waktu sebelum penebaran benur dilakukan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum penebaran benur udang vaname yaitu:

  1. Melakukan adaptasi suhu terlebih dahulu terhadap benur yang akan ditebar.
  2. Menambahkan pakan artemia.
  3. Waktu penebaran dilakukan pada pagi hari atau sore hari.

Baca Juga: 7 Cara Budidaya Udang Vaname yang Sukses untuk Pemula - DELOS Aqua

4. Lakukan Manajemen Pakan yang Efektif dan Efisien

Hampir 60% modal dalam budidaya dikeluarkan untuk pembelian pakan. Sehingga, dengan melakukan manajemen pakan yang efektif dan efisien dapat membuat para petambak bisa menekan modal yang dikeluarkan.

Manajemen pakan yang efektif dan efisien dapat dilakukan melalui menyesuaikan dosis pakan yang diberikan pada udang vaname dengan laju konsumsi. Selain itu, melakukan sampling setiap beberapa hari sekali juga harus dilakukan untuk kontrol pertumbuhan.

5. Lakukan Pengamatan Kualitas Air Secara Rutin

Monitoring atau pengamatan kualitas air bertujuan untuk memantau perubahan atau fluktuasi yang terjadi terhadap parameter kualitas air selama budidaya berlangsung. Idealnya, pengamatan kualitas air dilakukan setiap hari pada jam-jam tertentu.

Parameter yang digunakan dalam pengamatan kualitas air ini meliputi parameter fisika seperti pH, suhu, DO, dan salinitas; parameter kimia dan biologi seperti alkalinitas, TOM, kelimpahan jenis plankton, total bakteri, total vibrio, nitrit, nitrat, phospat, amonia, dan total padatan tersuspensi.

Keunggulan dari Budi daya Udang Vaname

Budidaya udang vaname dapat menjadi bisnis yang menguntungkan dengan omzet miliaran rupiah. Terlebih lagi jika dikelola dalam skala yang besar. Tak heran jika semakin banyak orang yang tertarik untuk terjun ke dalam bisnis ini.

Tingginya minat pasar global terhadap udang vaname juga menjadi pemicu lain di mana beberapa tahun belakangan ini budidaya udang vaname semakin menjamur di berbagai wilayah di Indonesia.

Selain itu, faktor lain seperti vaname yang memiliki siklus budidaya hanya 3 bulan, dapat dibudidayakan di berbagai jenis tambak mulai dari tradisional hingga super intensif, memiliki kemampuan beradaptasi yang baik, serta memiliki tingkat kelangsungan hidup yang tinggi membuat budidaya udang ini sangat menguntungkan bagi petambak.

Baca Juga: Resep Masakan Udang Goreng Krispi yang Mudah Dicoba di Rumah

Budidaya Udang Vaname Lebih Mudah Bersama Farm Management DELOS

Memulai budidaya udang vaname memang terlihat mudah, mungkin kamu berpikir hanya membutuhkan kolam dan benur yang siap untuk dibesarkan. Padahal nyatanya, banyak sekali hal-hal yang harus diperhatikan lagi agar budidaya yang dilakukan berjalan dengan baik dan menguntungkan.

Akan tetapi, kini kamu tak perlu khawatir karena DELOS siap untuk membantumu mengelola tambak udang yang kamu miliki. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Farm Management DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm technician untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Bingung masalah supply untuk kebutuhan tambak? DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration, yaitu AquaLink. Kami dapat membantu menghubungkan kamu dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Kamu dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com, untuk mengetahui lebih lanjut tentang Farm Management dan program Supply Chain Integration kami. Percayakan manajemen tambakmu pada DELOS!

Read More
  • 1
  • …
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top