logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Fun Read
Home Fun Read Page 2

Kategori: Fun Read

21Jan
Fun Read

7 Jenis Udang yang Menjadi Favorit dalam Masakan Jepang

Udang menjadi salah satu bahan makanan yang menjadi favorit di Jepang. Negara Matahari Terbit ini meliki warisan kuliner berbahan dasar makanan laut yang luar biasa dan banyak diminati masyarakat lokal hingga turis asing.

Cita rasa yang khas pada udang, menjadikan makanan laut yang satu ini tidak pernah absen dari bahan utama masakan Jepang. Lantas, jenis-jenis udang apa yang menjadi favorit?

Baca Juga: 7 Manfaat Mengkonsumsi Udang Vaname Untuk Kesehatan Tubuh

Jenis-Jenis Udang dalam Masakan Jepang

1. Udang Vaname

Udang vaname atau sering disebut juga sebagai udang putih merupakan salah satu jenis udang yang paling umum dibudidayakan di seluruh dunia. Sebab, udang vaname memiliki daya tahan terhadap lingkungan dan penyakit yang lebih tinggi. 

Saat diolah menjadi masakan, udang vaname memiliki ciri khas daging yang lembut dan rasa yang lezat. Tak heran jika udang yang satu ini menjadi salah satu jenis udang favorit dalam masakan Jepang. 

Udang Vaname sering digunakan dalam berbagai masakan, termasuk hidangan Jepang seperti sushi, sashimi, dan udang goreng tepung (tempura). Karena ukuran yang cukup besar dan ketersediaannya yang melimpah, Udang Vaname sering menjadi pilihan yang ekonomis untuk hidangan udang.

2. Udang Windu

Jenis udang yang menjadi favorit dalam masakan Jepang selanjutnya adalah udang windu atau Panaeus monodon. Jenis udang ini memiliki ukuran yang cukup besar dan daging yang kenyal jika dibandingkan dengan jenis udang lainnya. 

Udang windu dalam masakan Jepang biasanya digunakan dalam hidangan yang membutuhkan udang dengan ukuran besar. Mulai dari udang bakar, udang saus tiram, atau menjadi campuran dalam hotpot.

3. Kuruma Ebi (Udang Kereta)

Kuruma Ebi, atau yang dikenal juga sebagai Udang Kereta, memiliki ciri khas ekor yang melengkung seperti roda kereta. Dalam masakan jepang, udang ini umumnya digunakan dalam hidangan sushi dan sashimi. Kuruma Ebi memiliki rasa manis alami dan daging yang kenyal, sehingga memberikan pengalaman menyantap udang yang istimewa.

Baca Juga: Hambatan dan Tantangan Ekspor Udang Indonesia di Pasar Global

4. Botan Ebi (Udang Peony)

Botan Ebi, atau Udang Peony, adalah udang yang disebut-sebut sebagai salah satu udang paling mewah di Jepang. Bentuknya yang besar dan warna merah cerah menjadikannya pilihan utama dalam sushi mewah dan hidangan kaiseki, hidangan khas Jepang yang mencakup berbagai hidangan kecil.

5. Ama Ebi (Udang Manis)

Ama Ebi, yang dikenal sebagai Udang Manis, memiliki ciri khas warna transparan dan daging yang sangat manis. Udang ini biasanya disajikan sebagai sashimi atau sushi mentah. Kepiting yang dimakan mentah, sering disebut sebagai "amaebi," memberikan sensasi rasa unik dan menyegarkan yang membuatnya disukai oleh banyak orang.

6. Kaki Ebi (Udang Kaki)

Jenis udang yang menjadi favorit dalam masakan Jepang selanjutnya adalah Kaki Ebi atau Udang Kaki. Udang ini adalah jenis udang kecil yang biasanya dihancurkan dan digunakan sebagai bumbu dalam berbagai masakan Jepang. 

Umumnya, Kaki Ebi ditambahkan ke dalam hidangan seperti miso sup, okonomiyaki (dadar Jepang), dan hidangan lainnya untuk memberikan cita rasa gurih dan umami yang khas.

7. Sakura Ebi (Udang Sakura)

Jenis udang yang menjadi favorit dalam masakan Jepang yang terakhir adalah Sakura Ebi. Udang ini merupakan udang kecil yang mendapatkan namanya dari bunga sakura karena warnanya yang cerah. Sakura Ebi biasanya diolah menjadi kering dan digunakan sebagai bumbu atau taburan untuk hidangan seperti chawanmushi (puding Jepang), donburi (mangkuk nasi), atau hidangan lainnya untuk menambahkan rasa dan aroma khas.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik dan Tren Eskpor Udang Terkini

Dukung Ekspor Udang Vaname Indonesia Bersama DELOS!

Udang dalam masakan Jepang tidak hanya dianggap sebagai bahan makanan, tetapi juga sebagai seni kuliner. Keberagaman jenis udang yang digunakan dalam masakan Jepang menciptakan pengalaman kuliner yang kaya dan memuaskan. Seiring dengan tradisi kuliner yang terus berkembang, udang tetap menjadi salah satu elemen kunci yang menghasilkan hidangan lezat dan menggoda selera.

Mari bersama DELOS kita dukung peningkatan volume ekspor udang Indonesia, khususnya udang vaname, ke pasar dunia! DELOS, bersama para petambak terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan proses budidaya udang yang berkelanjutan.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia! Kunjungi www.delosaqua.com atau hubungi contact@delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
12Jan
AquacultureFun Read

7 Manfaat Mengkonsumsi Udang Vaname Untuk Kesehatan Tubuh

benefits of consuming vannamei shrimp
Source: Freepik

Manfaat mengkonsumsi udang vaname bagi kesehatan tubuh sangat banyak sekali. Pasalnya selain memiliki rasa yang lezat, salah satu hidangan laut yang populer ini juga memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang cukup tinggi.

Jika kamu mencari tambahan gizi yang lezat tetapi tetap kaya nutrisi, udang vaname menjadi salah satu yang patut dipertimbangkan. Nah, dalam artikel ini kita akan mengeksplorasi lebih lanjut apa saja manfaat utama mengkonsumsi udang vaname.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Manfaat Mengkonsumsi Udang Vaname

1. Kaya Protein

Udang vaname adalah sumber protein yang sangat baik, dari 100 gram udang bisa didapatkan hingga 18 gram protein. Protein ini sangat penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan, dan juga diperlukan untuk produksi enzim, hormon, dan molekul lain dalam tubuh.

2. Rendah Kalori dan Lemak

Udang vaname memiliki tingkat kalori dan lemak yang rendah jika dibandingkan dengan makanan laut lainnya. Dalam 100 gram udang vaname, didapatkan sekitar 84 kalori dan kurang dari 1 gram lemak. Tentunya bagi kamu yang sedang diet, menjadikan olahan udang vaname sebagai menu makananmu dapat menjadi pilihan yang tepat.

3. Tinggi Asam Lemak Omega-3

Udang adalah sumber asam lemak omega-3 yang baik, yang penting untuk kesehatan jantung. Omega-3 dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan mengurangi peradangan dan meningkatkan kadar kolesterol.

4. Kaya Nutrisi

Udang kaya akan sejumlah nutrisi penting, termasuk vitamin B12, selenium, dan fosfor. Vitamin B12 penting untuk produksi sel darah merah dan berfungsinya sistem saraf, sedangkan selenium adalah trace mineral yang membantu fungsi sistem kekebalan tubuh dan kelenjar tiroid. Sementara fosfor penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tulang dan gigi.

Baca Juga: 3 Resep Udang Asam Manis Favorite Keluarga

5. Mudah Dimasak

Udang vaname sangat mudah diolah dan dimasak dengan berbagai cara, termasuk dipanggang, digoreng, ditumis, dan direbus. Tak hanya itu, udang juga sangat serbaguna dan dapat ditambahkan ke berbagai macam hidangan, seperti tumis, sup, salad, dan pasta.

6. Mencegah Penuaan

Manfaat mengkonsumsi udang selanjutnya adalah dapat mencegah penuaan. Udang memiliki kandungan astaxathin atau antioksidan yang dapat menekan kerusakan sel kulit yang disebabkan oleh radikal bebas yang dapat mempercepat penuaan kulit.

Selain itu, udang juga mengandung trehalosa, sejenis gula yang melindungi kulit dan rambut dari kerusakan akibat sinar UV.

7. Cocok untuk Diet

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, udang vaname bersifat rendah kalori dan tidak mengandung karbohidrat. Ini membuatnya sangat cocok untuk dijadikan sebagai menu diet. Selain itu, kandungan sengnya dapat meningkatkan kadar leptin dalam tubuh, yang secara bersamaan dapat membantu mencegah makan berlebihan. Leptin adalah hormon yang mengatur penyimpanan dan penggunaan lemak dan energi di seluruh tubuh.

Udang juga kaya akan yodium, yang dapat membantu mengatur berat badan melalui interaksinya dengan tiroid, kelenjar yang berperan penting dalam metabolisme tubuh dan mengatur berat badan.

Baca Juga: Resep Masakan Udang Goreng Krispi yang Mudah Dicoba di Rumah

Pilih AquaLink untuk Penuhi Kebutuhan Udangmu!

Secara keseluruhan, mengkonsumsi udang dapat mendatangkan banyak manfaat bagi kesehatan. Kandungan proteinnya yang tinggi dan rendah kalori membuat makanan laut ini menjadi pilihan yang baik bagi kamu yang ingin menjaga pola makan yang sehat.

Selain itu, sifat berkelanjutan dari budidaya udang vaname juga membuatnya menjadi pilihan yang lebih baik dan ramah lingkungan dibandingkan dengan beberapa jenis makanan laut lainnya yang mayoritas berupa tangkapan.

Nah, jika kamu ingin memulai hidup sehat dan membutuhkan suplai udang dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau, DELOS dapat membantumu.

Melalui DELOS AquaLink, kami dapat membantumu mendapatkan harga udang terbaik dengan kualitas yang tak perlu diragukan lagi. Tak hanya itu, kami juga dapat menyediakan kebutuhan tambak lainnya, seperti pakan, obat-obatan, logistik, dan sebagainya.

Untuk menjadi bagian dari rantai pasok AquaLink, kamu bisa langsung menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mari bermitra dengan kami!

Read More
default
30Jun
AquacultureFun Read

4 Jenis Tambak Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Tambak udang merupakan kolam buatan yang dijadikan sebagai habitat untuk kegiatan budidaya perairan akuakultur, salah satunya adalah udang vaname. Umumnya, lokasi tambak berada di dekat sumber mata air, misalnya di kawasan pesisir pantai.

Kebanyakan orang mengira semua tambak udang vaname adalah sama. Namun, kenyataannya tidak demikian. Terdapat beberapa jenis tambak yang ada di sekitar kita berdasarkan teknik pengelolaan dan tingkat kepadatannya.

Adapun jenis-jenis tambak tersebut meliputi tambak tradisional, tambak semi intensif, tambak intesif, dan tambak super intensif. Lantas, bagaimana karakteristik dari tambak-tambak tersebut? Yuk, temukan jawaban selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: 7 Cara Mudah Budidaya Udang Vaname untuk Pemula

Jenis-Jenis Tambak Udang Vaname

1. Tambak Tradisional

Tambak tradisional udang vaname merupakan jenis tambak yang dibuat cukup sederhana dengan skala padat tebar benih yang tergolong rendah. Biasanya, tambak jenis ini tidak memerlukan pompa dan kincir air. Sementara untuk pergantian airnya bergantung pada pasang-surut air laut.

Padat tebar tambak udang tradisional adalah <50 udang/m².

Karena kepadatannya yang tergolong rendah, tambak udang tradisional memiliki tingkat perawatan yang lebih mudah jika dibandingkan jenis-jenis tambak lainnya. Begitu pula dengan risiko udang terserang penyakit yang juga lebih kecil.

2. Tambak Semi-Intensif

Jenis tambak udang yang kedua adalah tambak semi intensif. Tambak jenis ini memiliki padat tebar benih yang lebih besar daripada tambak tradisional. Oleh karena itu, dibutuhkan pompa dan kincir air yang jumlahnya disesuaikan dengan luas area tambak untuk mengelola aliran air tambak.

Padat tebar tambak udang vaname semi-intensif adalah <100 udang/m².

Sementara untuk masalah pakan, sejak benih ditebar, tambak semi intensif biasanya langsung menggunakan pakan buatan sebagai sumber nutrisi utama dari udang vaname. Bersama dengan kualitas air, pakan ini juga menjadi bagian terpenting yang harus diperhatikan selama budidaya berlangsung.

3. Tambak Intensif

Tambak intensif merupakan jenis tambak udang yang memiliki padat tebar benih cukup tinggi. Biasanya, tambak jenis ini memerlukan perhitungan desain dan tata letak yang kompleks. Mulai dari kedalaman air, kebutuhan pompa, dan kebutuhan kincir air harus sesuai dengan kebutuhan.

Padat tebar tambak udang intensiv adalah >100 udang/m².

Saat memutuskan untuk membuat tambak intensif, pengelolaan limbah juga perlu untuk diperhatikan. Pasalnya, semakin tinggi tingkat kepadatan suatu tambak, semakin tinggi pula limbah yang dihasilkan selama budidaya berlangsung.

4. Tambak Super Intensif

Jenis tambak udang vaname yang terakhir adalah tambak super intensif. Seperti namanya, tambak jenis ini memerlukan perawatan yang lebih kompleks dibanding jenis tambak lainnya. Banyak pertimbangan yang harus dipersiapkan, mulai dari peralatan-peralatan pendukung hingga dampak budidaya terhadap lingkungan.

Tambak udang super intensif pada dasarnya sama dengan tambak intensif, tetapi ukuran dan padat tebarnya dibuat lebih besar. Biasanya padat tebar tambak udang semi intensif adalah >200 shrimp/m².

Mulai dari desain, tata letak, kebutuhan pompa, jumlah dan tipe kincir air, serta teknologi dan manajemen budidaya udang vaname pada tambak jenis ini harus terus diperhatikan. Sebab, jika tidak, dampaknya akan besar terhadap keberlangsungan budidaya maupun lingkungan tempat tambak berada.

Baca Juga: DELOS Luncurkan Podcast Inspiratif Dunia Akuakultur, DELOS Talks

Pentingnya Memilih Lokasi Tambak

tambak udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Setelah mengetahui jenis-jenis tambak di atas, kamu pasti sudah memiliki gambaran jika tidak sembarang lahan dapat digunakan sebagai tambak, bukan? Terlebih lagi untuk jenis tambak semi intensif, intensif, dan super intensif. Oleh karena itu, memilih lokasi tambak yang tepat sangat penting untuk dilakukan.

Pemilihan lokasi tambak bertujuan untuk mendapatkan lokasi yang tepat dan sesuai, sehingga proses budidaya udang vaname dapat berlangsung dengan baik dan panen yang dihasilkan dapat optimal.

Lokasi tambak yang ideal harus memiliki level topografi yang bagus untuk memudahkan pembuatan tambak, terdapat kandungan tanah yang mengandung liat untuk menahan air dan membuat tanggul, serta kecukupan jumlah air untuk menyuplai tambak.

Baca Juga: Kenali Udang Vaname Sebagai Favorit Para Petambak

Mulai Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS!

Saat hendak memulai budidaya udang vaname diperlukan persiapan yang cukup matang, salah satunya adalah dalam memilih jenis dan lokasi tambak udang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil panen yang optimal dan menghindarkan dari kerugian.

Namun, tak perlu khawatir karena DELOS di sini untukmu! DELOS adalah perusahaan aqua-tech yang berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang

Kami menggunakan pendekatan masalah sosial, lingkungan, infrastruktur, dan peraturan di lokasi tambak yang ditentukan. Selain itu Farm Management yang kami miliki juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkanmu untuk memonitoring kondisi tambak setiap harinya.

DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration untuk membantu partner kami mendapatkan produk-produk dan harga terbaik untuk budidaya udang yang mereka lakukan.

Jadi, segera hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.comMari mulai budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
22Jun
Fun Read

Ini 11 Ciri-Ciri Udang Sehat dan Sakit

Budidaya udang vaname menjadi salah satu bisnis yang banyak digeluti oleh orang-orang di seluruh dunia. Potensi pasar yang luas membuat udang vaname seolah menjadi primadona. Namun, serangan penyakit juga terus mengintai saat budidaya. Oleh karena itu, kenali ciri-ciri udang sehat dan sakit berikut ini.

Ciri-ciri udang sehat dan sakit dapat dilihat dari indikator fisik, perilaku, dan fisiologisnya. Memahami karakteristik ini dapat membantu para petambak untuk mengambil langkah selanjutnya terkait kondisi udang.

Lantas, apa saja ciri-ciri udang sehat dan sakit? Baca selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga: Mengenal Taura Syndrome Virus (TSV) Pada Udang Vaname

Ciri-Ciri Udang Sehat

1. Aktif Berenang dan Responsif

Ciri-ciri udang yang sehat dapat dilihat dari tingkat keaktifannya. Udang yang sehat biasanya akan aktif berenang ke sana ke mari dan responsif. Misalnya, ketika diberi makan, udang yang sehat akan muncul ke permukaan.

2. Tubuh Berwarna Jernih dan Cerah

Warna tubuh yang jernih dan cerah dapat menunjukkan bahwa udang dalam kondisi yang sehat. Sementara udang dengan cangkang yang kusam, pudar, atau berubah warna bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan.

3. Tekstur Tubuh Keras

Udang sehat memiliki tekstur tubuh yang keras dan padat. Tidak boleh ditemui adanya lendir atau tubuh yang lembek saat disentuh.

4. Nafsu Makan Baik

Nafsu makan yang baik pada udang juga dapat menjadi indikator udang dalam kondisi sehat. Udang sehat akan makan secara teratur dan memakan pakan yang telah disediakan.

5. Tidak Ada Tanda-Tanda Stres

Ciri udang sehat yang terakhir adalah tidak adanya tanda-tanda stres, seperti lesu, bersembunyi di dasar kolam, hingga menunjukkan tanda-tanda agresif terhadap udang lainnya.

Baca Juga: 5 Tips Cara Mengelola Tambak Udang Vaname

Ciri-Ciri Udang Sakit

1. Lesu atau Lemah

Ciri udang sakit yang pertama adalah udang tampak lesu atau lemah. Biasanya udang akan bergerak lambat atau bahkan tidak bergerak sama sekali. Udang yang sakit akan cenderung berdiam di dasar kolam bahkan ketika diberi makan.

2. Memiliki Warna yang Pudar

Udang yang sakit memiliki cangkang yang berubah warna atau pudar. Selain itu, biasanya beberapa penyakit seperti penyakit myo dan bintik putih juga dapat memicu perubahan warna pada tubuh udang.

3. Tekstur Berlendir atau Lembek

Udang yang sakit biasanya memiliki tubuh yang berlendir atau lembek. Lendir ini biasanya menutupi seluruh bagian luar udang

4. Nafsu Makan Berkurang

Ciri udang sakit selanjutnya adalah nafsu makan udang yang berkurang. Udang yang sakit cenderung tidak nafsu makan dan tidak makan pakan secara teratur, sehingga akan ditemui banyak sisa-sisa pakan di tambak.

5. Menunjukkan Tanda-Tanda Stres

Tanda-tanda stres seperti berdiam di dasar kolam atau menunjukkan perilaku agresif terhadap udang lain juga dapat menjadi ciri udang yang sedang sakit.

6. Perilaku Abnormal

Ciri udang yang sakit dapat ditunjukkan dari perilaku abnormal udang, seperti misalnya berenang terbalik atau berputar-putar.

Baca Juga: Kenali 7 Ciri-Ciri Penyakit AHPND Pada Udang Vaname Sebelum Terlambat

Konsultasikan Kondisi Udang Anda Pada DELOS!

Ciri-ciri udang yang sehat dan sakit harus selalu menjadi perhatian para petambak. Udang yang sehat biasanya aktif bergerak, tubuhnya berwarna jernih dan cerah, memiliki nafsu makan yang baik, dan tidak menunjukkan tanda-tanda stres.

Sementara sebaliknya, ciri udang sakit adalah udang tampak lesu, cangkang berubah warna, tubuhnya berlendir, nafsu makan berkurang, menunjukkan tanda-tanda stres, hingga menunjukkan perilaku yang abnormal.

Bagi Anda yang memiliki udang yang menunjukkan ciri-ciri sakit, segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendeteksi penyakit yang diderita udang dan menghindari tersebarnya wabah penyakit.

Anda dapat mengonsultasikan kondisi kesehatan udang anda pada DELOS. Dengan tim sains terbaik yang berdedikasi tinggi, DELOS dapat membantu Anda mendeteksi sekaligus mitigasi apabila terjadi serangan penyakit di tambak udang Anda.

Jadi, apabila udang Anda menunjukkan ciri-ciri udang sakit seperti penjelasan di atas, segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit permasalahan tambak Anda di kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Tunggu apa lagi? Segera konsultasikan kondisi udang anda pada DELOS sebelum terlambat!

Read More
19Mei
AquacultureFun Read

5 Ciri-Ciri Tambak Udang Vaname Intensif Yang Harus Kamu Ketahui

Tambak udang vaname intensif adalah jenis tambak yang dikembangkan sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitas budidaya udang vaname. Namun, di sisi lain, tambak intensif juga menghasilkan limbah yang lebih banyak akibat padat tebarnya yang tinggi.

Limbah dari tambak intensif ini berasal dari sisa pakan yang diberikan pada udang vaname yang biasanya berbentuk senyawa-senyawa karbon, nitrogen, dan fosfor. Pada dasarnya ketiga senyawa ini dapat terurai sendiri secara alami, tetapi dalam waktu yang lebih lama dari satu siklus budidaya. Oleh karena itu, akan terjadi peningkatan volume limbah jika sisa dari siklus sebelumnya belum teratasi.

Selain sisa limbah, perhitungan dan tata letak dari tambak udang vaname intensif juga lebih kompleks jika dibandingkan dengan jenis-jenis tambak lainnya.

Baca Juga: Harga Udang Vaname Terbaru di Indonesia

Karakteristik Tambak Udang Vaname Intensif

Tambak intensif udang vaname memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda dengan jenis tambak lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh padat tebar dari jenis tambak ini. Adapun ciri-ciri tambak udang vaname sebagai berikut:

1. Tidak Terpengaruh Siklus Pasang-Surut Air Laut

Sumber air di dalam tambak intensif tidak bergantung pada pasang surutnya air laut. Jadi, meskipun ketika air laut tengah surut, air di dalam tambak tidak akan terpengaruh.

2. Petak Tambak Berbentuk Teratur

Tambak intensif memiliki bentuk kolam yang teratur. Biasanya berbentuk bujur sangkar dengan luas antara 0,2-0,5 ha per petaknya.

3. Menggunakan Sistem Aerasi

Ciri-ciri lain dari tambak intensif adalah adanya sistem aerasi pada tambak yang berguna untuk meningkatkan oksigen terlarut dalam perairan tambak. Sistem aerasi ini biasanya didukung dengan kincir air, blower, pompa sumberisble, dan peralatan-peralatan lainnya.

4. Padat Tebar Tinggi

Dalam sistem budidaya intensif, perlu adanya penyesuaian padat penebaran agar hasil produksi dapat maksimal dengan biaya seminimal mungkin.

Padat penebaran merupakan penentu tingkat teknologi yang dibutuhkan dalam sistem budidaya.

5. Bergantung pada Pakan Buatan

Mengingat padat tebar benur udang yang tinggi pada jenis tambak intensif, kebutuhan pakan pun juga tinggi. Oleh karena itu, sejak benur ditebar, kebutuhan pakan langsung dipenuhi dengan pakan buatan.

Baca Juga: Mengenal Istilah DOC dalam Tambak Udang

Tujuan Penyesuaian Padat Tebar Udang Vaname

Padat tebar benur udang vaname sangat penting untuk disesuaikan dengan kapasitas kolam tambak yang ada. Sebab, padat tebar ini berpengaruh terhadap produktivitas kolam sekaligus biaya yang dikeluarkan untuk budidaya.

1. Menjaga Kualitas Air Tetap Baik

Kualitas air dalam budidaya udang vaname dipengaruhi oleh sisa-sisa pakan dan kotoran. Semakin banyak kepadatan udang vaname saat budidaya, semakin banyak pula sisa-sisa pakan dan kotoran yang dihasilkan.

Jika kotoran dan sisa-sisa pakan terlalu banyak di dalam air, kondisi kualitas air pun dapat terganggu bahkan dapat menjadi beracun.

2. Menjaga Pertumbuhan Udang Vaname

Padat tebar udang vaname yang tidak disesuaikan dengan kapasitas kolam dapat menyebabkan udang yang dibudidayakan tidak tumbuh dengan baik. Sebab, udang akan saling berebut ruang gerak dan nutrisi dari makanan yang dapat mengakibatkan pertumbuhan udang menjadi lambat jika padat tebarnya terlalu tinggi. Sementara jika padat tebarnya terlalu rendah, pemanfaatan ruang menjadi kurang maksimal.

3. Menghindari Serangan Penyakit

Penyesuaian padat tebar udang vaname juga dapat menghindarkan udang dari penyakit selama budidaya berlangsung. Jika padat tebarnya terlalu tinggi, risiko kematian pada udang vaname saat terserang penyakit pun juga cukup tinggi dan sebaliknya.

Baca Juga: 4 Unsur Manajemen Tambak Udang Vaname Yang Harus Kamu Perhatikan

Konsultasikan Tambak Udangmu di DELOS

Jenis tambak dengan penyesuaian padat tebar sangat memengaruhi produktivitas panen dalam budidaya perairan. Oleh karena itu, penting untuk menentukan sejak awal jumlah benur yang akan ditebar sebelum budidaya dimulai.

Jika kamu membutuhkan informasi terkait manajemen tambak udang yang baik dan tepat, DELOS memiliki layanan konsultasi melalui contact@delosaqua.com atau melalui form yang ada di website kami www.delosaqua.com.

Melalui layanan konsultasi ini, kamu bisa mendapatkan jawaban terhadap masalah tambak udangmu dari tim ahli yang kami miliki. Selain itu, kami juga dapat membantu membuka peluang bisnis tambak udang dengan pendekatan sosial, lingkungan, infrastruktur, dan peraturan di sekitar lokasi tambak. Hubungi DELOS sekarang juga! DELOS sekarang juga!

Read More
18Mei
AquacultureFun Read

Masa Panen Udang Vaname beserta Jenis-Jenisnya

masa panen udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Masa panen udang vaname dilakukan ketika udang telah berumur lebih dari 100 hari dengan berat rata-rata per ekornya mencapai 20 gram. Namun, dalam kondisi khusus seperti adanya kematian massal, membuat udang harus dipanen lebih awal.

Panen merupakan proses pengambilan udang dari tambak yang telah berumur lebih dari 100 hari dengan berat mencapai 20 gram per ekornya. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang paling dinanti oleh para petambak sebagai bagian akhir dalam budidaya.

Pada umumnya, panen udang vaname dilakukan ketika udang telah mencapai umur tertentu. Namun, dalam kondisi khusus, terdapat jenis-jenis panen lainnya yang harus dilakukan. Misalnya ketika daya tampung kolam sudah tidak mencukupi atau ketika terjadi kematian massal pada udang.

Penasaran apa saja jenis-jenis panen udang vaname? Yuk, baca artikel ini sampai habis untuk temukan jawabannya.

Baca Juga: Getting to Know The DOC Term in Shrimp Farming

Berapa Lama Masa Panen Udang Vaname?

Dalam satu siklus budidaya, udang vaname sudah bisa dipanen saat berumur lebih dari 100 hari atau kurang lebih tiga bulan. Namun, jika kapasitas tambak hampir mencapai batas maksimal, biasanya dilakukan panen parsial terlebih dahulu untuk menghindari meningkatnya kematian udang akibat kekurangan oksigen.

Panen parsial pada udang vaname biasanya dilakukan saat DOC (day of culture) mencapai 60-70 hari. Hal ini menjadi salah satu strategi budidaya udang vaname agar pertumbuhan udang tetap normal dan stabil.

Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Tambak Udang Vaname Intensif Yang Harus Kamu Ketahui

Jenis-Jenis Panen Udang Vaname

1. Panen Normal

Panen normal udang vaname biasanya dilakukan ketika DOC (day of culture) udang sudah mencapai kurang lebih 100 hari. Selain itu, kriteria lainnya yaitu ABW (average body weight) sudah mencapai lebih dari 14 gram.

2. Panen Parsial

Panen partial dalam budidaya udang vaname biasanya dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi biomassa atau daya tampung kolam. Sebab, jika daya tampung kolam sudah melewati batas maksimal, pertumbuhan udang menjadi kurang maksimal.

3. Panen Abnormal

Jenis panen udang selanjutnya adalah panen abnormal. Panen ini dilakukan ketika udang di tambak mengalami beberapa gejala, di antaranya meliputi angka kematian di atas 100 ekor per hari selama tiga hari berturut-turut, pertumbuhan udang yang lambat, dan pakan yang menurun setiap harinya.

4. Panen Emergency

Terakhir adalah panen emergency, yaitu panen udang vaname yang dilakukan karena kondisi darurat. Misalnya ketika udang terinfeksi virus mematikan sehingga menyebabkan kematian massal hingga 1000 ekor per harinya, tanggul longsor, listrik padam, hingga kincir air yang mati.

Baca Juga: Harga Udang Vaname Terbaru di Indonesia

Maksimalkan Panen Udang Vaname Bersama DELOS

Masa panen udang vaname harus selalu diperhatikan selama budidaya berlangsung. Sebab, terdapat hal-hal yang kemungkinan terjadi dan mengharuskan udang dipanen terlebih dahulu sebelum mencapai usia lebih dari 100 hari.

Nah, untuk menghindarkan dari keraguan saat budidaya udang, kamu bisa mempercayakan manajemen tambak udang milikimu pada DELOSDengan tim inti yang terdiri dari top 99 orang terbaik di Indonesia dalam bidang budidaya udan

Terlebih lagi, DELOS Farm Management terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan petambak untuk memonitoring tambak udang mereka, termasuk jika terjadi kejadian yang tak terduga dan mengharuskan untuk panen lebih cepat.

Untuk menjadi bagian dari ekosistem DELOS, kamu dapat menghubungi contact@delosaqua.com atau ajukan pertanyaan melalui kolom kontak pada website kami www.delosaqua.com. Percayakan manajemen tambakmu pada DELOS!

Read More
16Mei
AquacultureFun Read

Mengenal Udang Vaname yang Menjadi Favorit Para Petambak

Anda pasti sudah tidak asing dengan udang vaname, bukan? Udang dari keluarga Penaeidae ini memang menjadi primadona di kalangan para petambak. Pasalnya, jika dibandingkan jenis udang lainnya, vaname memiliki lebih banyak keunggulan.

Udang yang memiliki nama latin Litopenaeus vannamei ini juga menjadi jenis udang yang berkontribusi besar dalam dunia ekspor jika dibanding jenis udang lainnya. Tak heran kini semakin banyak orang yang ingin membudidayakan udang jenis ini.

Nah, bagi kamu yang tertarik untuk lebih mengenal udang vaname ini, yuk, baca artikel ini sampai habis untuk mengetahui informasinya!

Baca Juga: Pentingnya Sterilisasi di Tambak Udang

Morfologi Udang Vaname 

vannamei shrimp morphology
Sumber: Dokumentasi DELOS

Litopenaeus vannamei memiliki tubuh yang berwarna putih transparan yang kemudian membuatnya dijuluki sebagai udang putih atau white shrimp. Namun, tubuh ini juga dapat menampilkan rona kebiruan, loh. Hal ini berasal dari kromatofor biru yang ada pada tubuhnya.

Sebagai artropoda atau hewan yang tidak memiliki tulang belakang, morfologi udang vaname terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kepala dan dada yang menyatu (Cephalothorax) serta bagian perut (abdomen).Cephalothorax) and the abdomen.

Bagian kepala udang vaname terdiri dari antenula sebagai komoreseptor, antenna sebagai pendeteksi predator, mandibula, dua pasang maksilla untuk menghancurkan makanan, maksiliped sebagai penyaring dan penghantar makanan ke mulut, sepasang mata facet (compound eye), rostrum, dan peripoda atau kaki jalan.

Sementara bagian abdomen terdiri dari enam segmen, yaitu segmen 1-3 yang disebut tergum dan segmen 4-6 yang disebut pleuron. Pada bagian abdomen udang vaname ini terdapat lima pasang kaki renang (pleopoda) serta ekor kipas yang terbentuk dari uropod dan telson. uropods dan telson.

Baca Juga: Biosekuriti dalam Budidaya Udang

Siklus Hidup Udang Vaname

Sebelum menjadi udang yang sering anda temui di supermarket, vaname memiliki beberapa tahapan siklus kehidupan yang harus dilewati. Mulai dari telur, stadia naupli, protozoea, stadia mysis, post larva, yuwana, udang muda, hingga udang dewasa.

1. Telur

Udang betina akan kawin dengan udang jantan dan melepaskan hingga ratusan ribu telur ke dalam air.

2. Stadia Naupli

Telur yang telah dibuahi kemudian akan berkembang ke tahap stadia naupli dengan ukuran 0,32-0,58 mm. Pada tahap ini, udang vaname belum memiliki sistem pencernaan yang sempurna. Sementara kebutuhan makanannya masih dipenuhi oleh yolk sac (kuning telur).

3. Protozoea

Naupli yang cadangan kuning telurnya sudah habis dan mengalami pergantian kulit kemudian berubah menjadi protozoea. Pada tahap ini vaname mulai memerlukan makanan dari lingkungan sekitar, salah satunya adalah fitoplankton.

4. Stadia Mysis

Vaname kemudian akan mengalami tiga kali pergantian kulit (molting) dan berubah menjadi mysis. Perkembangan yang paling terlihat dari tahap ini adalah munculnya kaki renang (pleopods) dan bertambahnya ruas-ruas tubuh. Pada stadia mysis, ukuran udang vaname mencapai 3,50-4,80 mm.

5. Post-larva

Saat mencapai fase post larva, udang vaname sudah tampak seperti udang dewasa. Pada tahap ini, udang sudah mulai aktif bergerak lurus ke depan. Sementara bagi petambak, untuk mengetahui umur dari post larva ini ditambahkan angka di belakangnya, misalnya PL 1 untuk post larva yang berumur 1 hari.

6. Yuwana

Saat mencapai PL 10 atau post larva yang berumur 10 hari, udang kemudian disebut sebagai juvenil atau yuwana.

7. Udang Muda

Yuwana yang telah berumur 80-90 hari sudah dapat disebut sebagai udang muda. Biasanya udang-udang muda ini telah mencapai berat 21-23 gram per ekor.

8. Udang Dewasa

Untuk mencapai tahap udang dewasa yang siap untuk dipanen, udang muda memerlukan waktu selama 25-30 hari. Udang-udang dewasa ini memiliki berat rata-rata mencapai 28-30 gram per-ekornya.

Keunggulan dari Budi daya Udang Vaname

keunggulan udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Sejak kemunculannya di Indonesia, udang vaname seketika menjadi salah satu komoditas ekspor yang potensial. Sebab, udang yang berasal dari kawasan sub tropis ini memiliki daya tahan terhadap lingkungan yang sangat baik dan mampu beradaptasi dengan cepat.

Selain itu, terdapat beberapa keunggulan lainnya yang meliputi nilai ekonomis tinggi, pertumbuhan yang lebih cepat, lebih tahan terhadap penyakit dan lingkungan yang tidak stabil, dan kelangsungan hidup tinggi.

Baca Juga: Teknologi Delos di Tambak Udang Mampu Memanen Lebih Dari 40 Ton/Ha

Mulai Bisnis Akuakultur Anda bersama DELOS!

Keunggulan udang vaname memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Ditambah lagi permintaan pasar yang terus meningkat membuat banyak orang mulai tergiur untuk memulai budi daya udang jenis ini.

Namun, memulai budi daya udang vaname tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Terdapat banyak hal yang perlu dipertimbangkan agar mendapatkan hasil panen yang maksimal. Nah, apabila anda bingung ingin memulai budi daya udang vaname dari mana, DELOS siap membantu anda. DELOS di sini untukmu!

Melalui Farm Management yang terintegrasi dengan aplikasi AquaHero, DELOS dapat membantu anda untuk mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur melalui pendekatan masalah sosial, lingkungan, infrastruktur, dan peraturan di lokasi yang ditentukan.

Selain itu, kami juga memiliki program Supply Chain Integration untuk membantu partner kami mendapatkan produk-produk dan harga terbaik untuk budi daya udang yang mereka lakukan.

Tak perlu ragu atau khawatir, anda bisa langsung mengubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.comYuk, mulai berbisnis akuakultur bersama DELOS!

Read More
24Feb
Fun Read

Jenis Jenis Udang yang Sering Dibudidayakan di Tambak

Budidaya udang menjadi bisnis yang populer belakangan ini di berbagai daerah. Ada banyak jenis udang yang dibudidayakan di tambak, masing-masing memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangannya yang unik.

Di Indonesia sendiri, jenis jenis udang yang sering dibudidayakan di tambak biasanya juga menjadi komoditas ekspor perikanan. Nama-nama seperti udang vaname, udang windu, udang galah, hingga lobster menjadi yang paling diminati pasar.

Pada artikel ini, akan dibahas berbagai jenis udang yang sering dibudidayakan di tambak berserta kekurangan dan kelebihannya. Yuk, baca sampai habis!

Baca Juga: 5 Cara Mengolah Udang Agar Tidak Amis saat Dimasak

Jenis Jenis Udang yang Sering Dibudidayakan di Tambak

1. Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)

Udang vaname atau yang dikenal juga sebagai whiteleg shrimp adalah spesies udang yang paling banyak dibudidayakan di seluruh dunia. Udang ini berasal dari Samudera Pasifik timur dan kemudian diperkenalkan secara luas ke daerah-daerah lain untuk tujuan budidaya.

Litopenaeus vannamei tergolong spesies yang cepat tumbuh dan siap panen saat mencapai umur 100-120 hari. Rasanya yang gurih dan manis menjadikan udang vaname pilihan populer bagi para penikmat seafood.

2. Udang Windu (Penaeus monodon)

Udang Windu menjadi jenis udang yang sering dibudidayakan di tambak terbanyak kedua setelah udang vaname. Udang ini berasal dari kawasan Indo-Pasifik dan menjadi salah satu spesies yang bernilai jual tinggi di pasaran.

Namun, udang windu tumbuh relatif lebih lambat dibandingkan spesies udang lainnya. Secara keseluruhan hingga siap dipanen, udang windu memerlukan waktu sekitar enam bulan.

3. Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

Udang galah adalah spesies udang air tawar yang berasal dari wilayah Asia Tenggara. Udang ini termasuk spesies besar yang dapat tumbuh hingga mencapai panjang 30 cm dan dikenal dengan dagingnya yang manis dan berair.

Udang galah juga termasuk spesies udang yang tumbuh lambat untuk mencapai ukuran pasar, yaitu memerlukan waktu hingga 180 hari.

4. Udang Lar (Macrobrachium)

Udang lar atau dikenal juga sebagai udang air tawar merupakan spesies udang yang gemar hidup di dasar perairan atau singai-sungai yang bermuara di laut. Meskipun demikian, udang ini juga termasuk jenis udang yang sering dibudidayakan di tambak.

Udang lar tergolong udang yang berukuran tidak terlalu besar. Panjangnya dapat mencapai 12-18 cm.

Baca Juga: Peluang Ekspor dan Prospek Budidaya Udang Vaname yang Menjanjikan

Udang Jerbung (Fenneropenaeus merguiensis)

Udang jerbung mungkin menjadi salah satu jenis udang yang sering dibudidayakan di tambak yang jarang Anda dengar. Namun demikian, permintaan pasar terhadap udang jenis ini sangat tinggi karena warnanya yang lebih merah ketika dimasak.

Karena permintaan pasanya yang tinggi inilah udang jerbung dianggap sebagai spesies alternatif yang cocok dibudidayakan di tambak selain udang windu dan udang vaname.

6. Udang Dogol

Udang dogol menjadi salah satu udang yang bernilai tinggi di pasaran. Hal ini karena permintaan terhadap jenis udang ini sangat tinggi.

Ciri fisik udang dogol cukup mencolok jika dibandingkan dengan spesies udang lainnya. Badan udang ini tidak terlalu besar namun juga tidak terlalu kecil, kulitnya lebih tebal dan teksturnya juga cenderung lebih kasar.

7. Udang Palemon Merah (Palaemon styliferus)

Jenis udang yang sering dibudidayakan di tambak yang terakhir adalah udang palemon merah. Udang ini tergolong jenis udang kecil yang hanya dapat tumbuh hingga mencapai 10 cm saat memasuki usia dewasa.

Biasanya udang palemon merah lebih sering diolah untuk kaldu dan ebi. Harga pasaran dari olahan ini pun dipatok sangat tinggi.

Baca Juga: Tips Manajemen Pakan Udang Vaname, Budidaya Anti Rugi!

Mulai Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS!

Anda mungkin sudah familiar dengan berbagai jenis udang yang dapat dibudidayakan di tambak seperti udang vaname, udang windu, dan udang galah.

Meskipun memiliki nilai ekonomi yang tinggi, budidaya udang tidak serta merta dapat dilakukan dengan sembarangan. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilannya, salah satunya adalah pengelolaan kolam.

Nah, bagi Anda yang ingin memulai budidaya udang vaname, kini anda dapat memilih DELOS sebagai pendamping terpercaya untuk budidaya Anda.

DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu anda mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan Anda untuk memantau kondisi udang di tambak hanya melalui gadget setiap harinya.

Untuk tergabung dalam program ini, kamu bisa menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com ntuk mendapatkan penawaran terbaik. Mulai budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
14Feb
Fun ReadTips

Ini Perbedaan Udang Jantan dan Betina

Para petambak penting untuk mengetahui perbedaan udang jantan dan betina sebelum melakukan pembenihan. Hal ini bertujuan untuk memastikan induk udang yang dipijahkan memiliki jenis kelamin yang berbeda dengan perbandingan jumlah yang tepat.

Namun, menentukan perbedaan udang jantan dan betina kadang kala sangat sulit untuk dilakukan, karena sekilas keduanya terlihat sangat mirip. Namun, terdapat beberapa ciri-ciri yang dapat diamati untuk menemukan perbedaannya.

Kira-kira apa saja ciri-ciri tersebut? Berikut kami telah merangkumnya untuk anda dalam artikel ini. Jadi, pastikan untuk membacanya sampai habis.

Baca Juga: Sistem Organ dan Morfologi Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Perbedaan Udang Jantan dan Betina

Perbedaan udang jantan dan betina dapat diketahui dari alat kelaminnya. Pada udang jantan, alat kelamin berupa petasma yang terletak di kaki renang pertama yang berfungsi untuk mentransfer sperma.

Sedangkan alat kelamin udang betina disebut sebagai thelycum yang terletak di antara kaki jalan ke empat dan kelima yang berfungsi untuk menyimpan sperma.

Sistem reproduksi betina menggunakan sepasang ovarium, oviduk, lubang genital, dan thelycum. Sementara sistem reproduksi jantan menggunakan testes, vasa deferensia, petasma, dan apendiks maskulina.

Selain itu, perbedaan udang jantan dan betina juga dapat dilihat dari ukuran badannya. Induk udang betina biasanya memiliki ukuran yang lebih besar dari induk jantan.

Baca Juga: Mengenal Udang Vaname yang Menjadi Favorit Para Petambak

Kriteria Induk Udang Ideal

Induk udang ideal betina adalah induk yang telah memiliki telur yang matang. Kematangan telur ini diukur berdasarkan perkembangan ovari yang terletak di bagian punggung atau dorsal dari tubuh udang. Ovari berwarna hijau yang semakin matang, semakin gelap warnanya.

Sementara pada udang jantan ditentukan oleh perkembangan petasma yang sempurna. Biasanya di dalam petasma ini mengandung spermatophora.

Dari kondisi fisik, udang yang dipilih sebagai induk harus setidaknya memiliki berat minimal 100 gram untuk betina dan 80 gram untuk jantan. Pastikan pula induk tidak memiliki cacat atau luka, terutama pada organ reproduksi untuk menghasilkan benih udang berkualitas tinggi.

Untuk mengetahui apakah telur pada induk telah matang, biasanya dilakukan dengan dua cara, yaitu mengangkat induk betina dan menghadapkan bagian bawah badan (ventral) ke arah sinar matahari. Selain itu, bisa juga digunakan sinar lampu yang kedap air untuk mengamatinya.

Baca Juga: Mengenal Istilah DOC dalam Tambak Udang

Pilih DELOS Sebagai Pendamping Budidaya Udang Anda!

Itu lah perbedaan udang jantan dan betina yang harus para petambak ketahui sebelum melakukan pemijahan. Sebab, hal ini penting untuk memastikan induk udang yang akan dipijah memiliki jenis kelamin yang berbeda dengan jumlah yang sama.

DELOS dapat menjadi pendamping budidaya yang tepat bagi anda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang manajemen budidaya udang vaname, termasuk proses pemijahan induk,

DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu anda mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Manajemen tambak DELOS juga diintegrasikan dengan AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm personnel untuk memantau kondisi tambak udang secara real-time melalui gadget setiap harinya.

Segera hubungi Tim DELOS untuk mendapatkan pendampingan budidaya melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Pilih DELOS sebagai pendamping budidaya udang anda!

_______________________________

Sumber: Pratiwi, Rianta. 2018. Aspek Biologi dan Ablasi Mata Pada Udang Windu penaeus monodon Suku Penaeidae (Deapoda: Malcostraca). Oseana. 43(2): 34-47

Setiawan, Arief, dkk.,. 2004. Pemilihan dan Pemeliharaan Induk Udang. Departemen Pendidikan Nasional

Read More
08Des
AquacultureFun Read

Udang Windu vs Undang Vaname, Mana yang Lebih Baik?

Udang windu vs udang vaname menjadi topik yang selalu dicari oleh para petambak. Terlebih lagi bagi mereka yang baru ingin terjun ke dunia budidaya udang. Sebab, udang vaname dan udang windu sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing untuk dibudidayakan.

Baik udang vaname maupun udang windu, keduanya menjadi komoditi ekspor perikanan dengan jumlah yang fantastis di Indonesia. Udang Windu atau dikenal dengan nama black tiger shrimp merupakan udang laut asli Indonesia. Sementara udang vaname adalah udang yang berasal dari Samudera Pasifik.

Sebelum memutuskan untuk memilih jenis udang yang hendak dibudidayakan, kamu terlebih dahulu harus mengetahui perbedaan udang windu dan vaname berikut. Yuk, baca selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga: Kenali Covert Mortality Nodavirus (CMNV) yang Dapat Menyerang Udang Vaname

Perbedaan Udang Vaname dan Udang Windu

Udang windu (Penaeus monodon) adalah jenis udang laut asli Indonesia dan telah lama menjadi andalan komoditi ekspor perikanan. Udang ini memiliki corak loreng khas pada cangkangnya yang membuatnya dijuluki sebagai Si Loreng Hitam.

Dalam pertumbuhannya di alam, udang windu dapat mencapai panjang 35 cm dan berat hingga sekitar 260 gram. Sementara jika untuk budidaya, biasanya udang windu akan dipanen saat mencapai berat 100-110 gram. Tak heran selama bertahun-tahun udang ini selalu menjadi primadona dunia akuakultur di Indonesia.

Sementara itu, udang vaname (Litopanaeus vannamei) baru masuk ke Indonesia pada tahun 2001. Udang yang berasal dari kawasan Samudera Pasifik ini juga memiliki tingkat permintaan pasar yang tinggi.

Kebalikan dari udang windu, udang vaname memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dengan warna tubuh putih transparan. Hal ini membuat udang vaname juga dikenal dengan sebutan white shrimp.

Baca Juga: Lakukan 5 Hal ini Untuk Sukseskan Budidaya Udang Vanamen

Pilih Udang Vaname atau Udang Windu untuk Budidaya?

Udang windu vs udang vaname memang tidak bisa dibandingkan secara langsung. Keduanya memiliki kelebihannya masing-masing bagi para petambak.

Before cultivating vannamei shrimp popular in Indonesia, tiger shrimp was the leading choice for farmers. However, the fame of the tiger prawns had declined due to an outbreak of white spot syndrome that attacked.

Tingkat kematian udang windu akibat penyakit bercak putih kala itu mencapai hampir 100% dalam kurun waktu 7 hari saja. Karena tidak ingin mengambil risiko, para petambak banyak yang kemudian beralih ke udang vaname.

Meskipun demikian, permintaan pasar terhadap udang windu masih sangat tinggi. Sehingga budidaya udang windu masih dapat menjadi bisnis yang menguntungkan.

Sementara itu di sisi lain, udang vaname yang hadir dari kawasan Samudera Pasifik seolah mencuri spotlight yang sebelumnya dimiliki oleh udang windu. Udang vaname hadir dengan berbagai keunggulan ketika dibudidayakan.

Beberapa kunggulan udang vaname dibanding dengan spesies lain meliputi:

  • Dapat dibudidayakan dengan padat tebar tinggi
  • Lebih tahan terhadap serangan penyakit dan kualitas lingkungan yang buruk.
  • Memiliki tingkat kelangsungan hidup yang tinggi.
  • Waktu budidaya yang singkat yaitu sekitar 90-100 hari per siklus.

All those advantages above make vannamei shrimp superior when compared to tiger shrimp.

Baca Juga: Probiotik Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Budidaya

Budidaya Udang Vaname Lebih Untung Bersama DELOS

Berbicara tentang udang windu vs udang vaname dalam budidaya memang tidak bisa jauh dari aspek ketahanan terhadap penyakit, tingkat kelangsungan hidup, permintaan pasar, dll. Oleh karena itu, kamu dapat menyesuaikan mana yang akan kamu pilih untuk dibudidayakan.

JIka kamu ingin lebih untung dalam budidaya udang vaname, DELOS hadir untuk membantumu. DELOS menawarkan Farm Management untuk mengelola tambak udang yang kamu miliki. Kami memiliki tim yang berada di top 99 terbaik di Indonesia dalam hal mempertahankan operasi tambak yang solid.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan setiap farm owner dan farm personnel untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Sukseskan budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
  • 1
  • 2
  • 3
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top