logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Tips
Home Tips Page 2

Kategori: Tips

22Mei
AquacultureTips

Salinitas Udang Vaname dan Cara Mengontrol Kestabilannya saat Budidaya

Salinitas udang vaname merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan saat saat budidaya berlangsung. Sebab, salinitas memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan dan pertumbuhan udang di tambak.

Udang Vannamei, juga dikenal sebagai white leg shrimp, adalah udang asli Samudera Pasifik yang mampu mentolerir berbagai tingkat salinitas. Namun salinitas optimal untuk udang vaname adalah sekitar 15-25 ppt dengan kadar pH 7,5-8,5.

Jika salinitas air terlalu tinggi, udang vaname dapat menjadi stres dan pertumbuhannya menjadi kurang maksimal. Di sisi lain, jika salinitas terlalu rendah, udang tidak dapat menyerap cukup oksigen yang berakibat pada masalah pernapasan.

Nah, untuk kamu yang ingin mengetahui lebih lengkap tentang salinitas udang vaname dan bagaimana cara mengontrol kestabilannya selama budidaya, simak artikel berikut ini ya!

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Apa Itu Salinitas Air?

Salinitas air mengacu pada jumlah kandungan garam dalam air laut, air sungai, maupun air danau yang dihitung dalam ‰ (perseribu/ppt). Pada udang vaname, kisaran salinitas air yang optimal adalah sekitar 15-25 ppt yang memungkinkan udang menyerap oksigen yang cukup.

Salinitas udang vaname penting untuk terus dipantai dan diuji secara teratur selama budidaya berlangsung. Hal ini bertujuan untuk memastikan angka salinitas tetap dalam kisaran optimal dan stabil.

Jika salinitas terlalu tinggi, dapat dikurangi dengan menambahkan air tawar ke dalam sistem. Sementara itu, jika salinitas terlalu rendah, dapat ditingkatkan dengan menambahkan air asin atau campuran garam ke dalam air tawar.

Baca Juga: This is The Best Water Color for Vannamei Shrimp Pond

Cara Mengontrol Kestabilan Salinitas Air Tambak

Mempertahankan kestabilan salinitas udang vaname selama budidaya berlangsung sangat penting untuk dilakukan. Sebab, salinitas air berpengaruh langsung pada kesehatan dan pertumbuhan udang.

Pada udang vaname, salinitas air yang ideal adalah sekitar 15-25 perseribu (ppt). Pada tingkat salinitas ini, udang vannamei mampu menyerap oksigen yang cukup melalui insangnya dan kecil kemungkinannya untuk mengalami stres atau penyakit.

Untuk memastikan bahwa salinitas air berada pada tingkat yang tepat, penting bagi para petambak untuk menguji dan memantau air secara teratur menggunakan pengukur salinitas atau hidrometer.

Biasanya, waktu pengukuran salinitas yang baik dilakukan saat pagi dan sore hari. Sebab, pada waktu-waktu ini, salinitas dapat berubah karena pengaruh penguapan air oleh sinar matahari. Selain itu, saat turun hujan biasanya juga terjadi penurunan tingkat salinitas sebagai akibat volume air hujan masuk ke tambak.

Tak hanya itu, petambak juga harus menjaga air agar tetap bersih dan memiliki kandungan oksigen terlarut yang stabil. Hal ini agar pertumbuhan dan kesehatan udang tetap terjaga dengan baik.

Jika saat pengukuran didapatkan salinitas udang vaname yang terlalu tinggi, petambak dapat mengantisipasinya dengan menambahkan air tawar hingga setinggi ketinggian awal sebelum terjadi penguapan.

Sementara jika angka salinitas air rendah, petambak dapat membuang air tawar yang ada di permukaan tambak. Sebab, air tawar memiliki massa jenis yang lebih rendah dibandingkan air asin, sehingga air tawar berada di permukaan tambak.

Dengan mengikuti pedoman ini dan mengelola salinitas air dengan benar, pembudidaya udang dapat membantu memastikan kesehatan dan pertumbuhan udang vannamei mereka, yang mengarah pada hasil dan keuntungan yang lebih tinggi.

Baca Juga: Lakukan 5 Hal ini Untuk Sukseskan Budidaya Udang Vaname

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif bersama DELOS

Secara keseluruhan, pengelolaan salinitas air yang tepat sangat penting untuk keberhasilan budidaya udang vaname. Dengan mempertahankan tingkat salinitas yang tepat, pembudidaya udang dapat membantu memastikan kesehatan dan pertumbuhan udang mereka, sehingga menghasilkan hasil dan keuntungan yang lebih tinggi.

Kini, untuk mempermudah budidaya udang vaname yang kamu lakukan, DELOS menawarkan Farm Management untuk mengelola tambak udang yang kamu miliki. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu sukseskan budidaya udang vanamemu.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan setiap farm owner dan farm personnel untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Tak hanya itu, DELOS juga memiliki program rantai pasok terintegrasi, AquaLinkyang dapat membantumu mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga dan kualitas terbaik.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Sukseskan budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
17Mei
AquacultureTips

5 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Memulai Usaha Tambak Udang

tambak udang
Sumber: Dokumentasi DELOS

Usaha tambak udang merupakan contoh kegiatan ekonomi di bidang akuakultur yang cukup menjanjikan. Biasanya, kegiatan budidaya ini banyak dilakukan di daerah pesisir pantai.

Seiring dengan terus meningkatnya permintaan udang di pasar global, banyak orang mulai tertarik untuk terjun ke dunia ini. Terlebih lagi, memang bisnis tambak udang memiliki hasil yang sangat menggiurkan.

Namun, sebelum memulai bisnis ini, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan agar bisnis kamu tidak merugi. Yuk simak apa saja hal-hal tersebut.

Baca Juga: Masa Panen Udang Vaname beserta Jenis-Jenisnya

1. Pilih Lokasi Tambak yang Sesuai

Pemilihan lokasi tambak menjadi hal pertama yang harus diperhatikan ketika memulai bisnis tambak udang. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan lokasi yang sesuai dan tepat sesuai kriteria. Lokasi tambak yang bagus harus memperhatikan level topografi, kandungan di dalam tanah, dan kecukupan suplai air.

2. Pastikan Memilih Benur yang Unggul

Benur adalah bibit udang. Istilah ini dipakai untuk menyebut anak udang yang sudah memasuki fase post-larva dan siap untuk ditebar ke kolam tambak. Benur yang ideal memiliki dampak yang besar dalam suksesnya budidaya udang.

Oleh karena itu, bagi kamu yang baru akan memulai bisnis tambak udang, pastikan untuk memilih dan mempersiapkan benur terbaik. Kriteria benur yang ideal di antaranya meliputi bebas penyakit dan resisten.

3. Persiapkan Alat-Alat yang Memadai

Saat memulai bisnis tambak udang, kamu tidak hanya memerlukan lahan tambak dan benur saja. Melainkan terdapat sederet alat untuk mendukung keberlangsungan budidayamu. Mulai dari anco, kincir air, pompa, hingga peralatan laboratorium.

Setiap kolam tambak harus memiliki peralatannya masing-masing dan tidak boleh digunakan secara bergantian. Sebab, hal ini untuk menghindarkan dari kerancuan hasil pemeriksaan terhadap kondisi masing-masing kolam tambak.

4. Pastikan Waktu Pemberian Pakan Tepat

Pemberian pakan dalam budidaya udang harus dilakukan dengan tepat dan efisien, baik dari segi waktu maupun jumlahnya. Hal ini karena sebagian besar modal dalam budidaya udang dihabiskan untuk pemberian pakan.

Waktu pemberian pakan dalam bisnis tambak udang biasanya diatur dalam manajemen pakan yang kuantitasnya telah disesuaikan dan dihitung berdasarkan umur udang. Selain itu, area pemberian pakan (feeding area), tingkat pemberian pakan (feeding level), dan frekuensi pemberian pakan (feeding frequency) juga menjadi pertimbangan dalam budidaya.

5. Lakukan Pengamatan Kualitas Air Secara Rutin

Hal yang harus diperhatikan sebelum memulai bisnis tambak udang yang terakhir adalah pengamatan terhadap kualitas air. Dengan melakukan pengamatan kualitas air, setiap farm personnel dapat mengetahui jika terjadi perubahan atau fluktuasi parameter yang mungkin berbahaya terhadap perkembangan udang.

Biasanya, pengamatan kualitas air dilakukan secara fisika, kimia, dan biologi. Pengukuran terhadap parameter fisika dapat langsung dilakukan saat di tambak. Sementara untuk parameter kimia dan biologi harus dilakukan di laboratorium.

Baca Juga: Mengenal Istilah MBW Udang dan Cara Menghitungnya

Tingkatkan Produktivitas Bisnis Tambak Udang Bersama DELOS!

Memulai bisnis tambak udang memang tidak bisa sembarangan dilakukan. Terdapat banyak hal yang harus diperhatikan agar budidaya udang yang kamu lakukan memiliki produktivitas yang tinggi.

Agar tambak udang milikmu lebih produktif, kamu bisa mempercayakan manajemen tambak udang milikmu pada DELOSDengan tim yang terdiri dari top 99 orang terbaik di Indonesia, DELOS siap membantumu melalui Farm Management yang kami miliki.

Terlebih lagi Farm Management DELOS terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan petambak untuk memonitoring tambak udang mereka. Lantas bagaimana jika terdeteksi adanya penyakit? DELOS juga memiliki dedicated scientist yang dapat membantumu untuk mitigasi jika terdeteksi adanya penyakit pada tambak udang milikmu.

Hubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit permasalahan yang ingin kamu diskusikan seputar budidaya udang vaname melalui kontak di website kami www.delosaqua.comBisnis tambak udang dengan hasil terbaik bersama DELOS! DELOS!

Read More
15Mei
AquacultureTips

Tips Manajemen Pakan Udang Vaname, Budidaya Anti Rugi!

vannamei shrimp feed management
Sumber: Dokumentasi DELOS

Pakan dalam budidaya udang vaname menjadi komponen yang sangat penting terhadap pertumbuhan udang. Selain itu, pakan juga mempengaruhi jumlah modal yang dikeluarkan oleh petambak. Tak heran, setiap orang ingin menerapkan manajemen pakan udang vaname yang baik agar tidak merugi.

Selain manajemen pakan, kualitas pakan juga menentukan kualitas udang vaname yang dihasilkan saat panen. Pakan harus mengandung nutrisi yang cukup, mulai dari protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral.

Nah, agar budidaya udang vaname yang kamu lakukan menjadi sukses besar dan berkualitas tinggi, berikut adalah tips manajemen pakan yang harus kamu perhatikan.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok

Why Should Shrimp Farmers Know Effective Feeding Practices?

During shrimp cultivation, feed is the component that consumes the most capital, accounting for around 50-70% of the total capital invested. Therefore, it is important for farmers to practice effective feeding to ensure optimal shrimp growth while also minimizing the budget spent.

Good and effective feeding is tailored to the age and weight of the shrimp to maximize their growth. If farmers make mistakes in this regard, the risk of losses can loom large.

Furthermore, uneaten feed can cause problems in the pond environment, such as the accumulation of organic waste. The side effects of overfeeding include feed being left uneaten by the shrimp and eventually settling at the bottom of the pond. This leftover feed can generate ammonia, nitrite, and nitrate, which are harmful to shrimp survival.

Makanan dan Kebiasaan Makan Udang

Udang merupakan golongan omnivora atau pemakan segala. Saat berada di alam bebas, udang biasanya memakan fitoplankton, copepoda, larva, dan lumut. Sementara jika dibesarkan di tambak, biasanya para petambak memberikan pakan buatan sebagai pakan utama.

Pakan buatan adalah pakan yang sengaja disiapkan untuk udang vaname yang biasanya berupa pellet maupun crumble. Dalam pakan buatan ini terdapat nutrisi-nutrisi penting yang dibutuhkan oleh udang untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Nutrisi yang dibutuhkan udang vaname meliputi protein, lemak, vitamin, asam amino esensial, karbohidrat, dan mineral. Nutrisi ini berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan udang vaname.

Pakan buatan memiliki kriteria khusus, seperti mempunyai nutrisi sesuai kebutuhan udang, pakan mudah dicerna dan diameternya sesuai dengan bukaan mulut udang, dan kandungan nutrisinya mudah diserap oleh tubuh udang.

Baca Juga: How to Cultivate Vannamei Shrimp from Cultivation to Harvest

Tips Manajemen Pakan Udang Vaname yang Menguntungkan

Pemberian pakan untuk budidaya udang vaname menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap petambak. Hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi jenis, frekuensi, ukuran, dan total kebutuhan pakan selama budidaya berlangsung.

Penggunaan pakan yang efisien selama budidaya udang vaname berlangsung menjadi salah satu faktor suksesnya budidaya. Sebab, pakan adalah faktor produksi yang paling mahal. Untuk itu, berikut adalah tips manajemen pakan udang vaname yang bisa kamu jadikan acuan.

1. Tentukan Jumlah Pakan Berdasarkan Umur (DOC) Udang

Penentuan jumlah pakan yang diberikan ke udang vaname harus didasarkan pada umur udang. Misalnya untuk udang dengan DOC di bawah 30 hari, pemberian pakan dapat dilakukan dengan blind feeding, sebab kebutuhan pakan belum dapat dihitung secara akurat.

Sementara itu, ketika DOC udang sudah lebih dari 30 hari, para petambak harus menghitung jumlah pakan yang diberikan secara seksama seduai dengan kebutuhan udang. Biasanya perhitungan didasarkan pada survival rate, rata-rata berat badan udang, dan feeding rate.

2. Frekuensi Pemberian Pakan

Frekuensi pemberian pakan menjadi hal kedua yang harus diperhatikan saat melakukan manajemen pakan udang vaname. Pakan yang dikonsumsi udang secara normal akan diproses selama 3-4 jam setelah dikonsumsi. Ini dapat menjadi patokan yang bisa kamu gunakan dalam menentukan frekensi pemberian pakan setiap harinya.

Selain itu, kondisi oksigen terlarut (DO) di tambak juga dapat menjadi pertimbangan lain. Sebab, DO berpengaruh terhadap proses metabolisme udang vaname. Oleh karena itu, pastikan pemberian pakan dilakukan ketika DO air tambak dalam kondisi yang bagus.

3. Pastikan Cara Pemberian Pakan Dilakukan dengan Benar

Pemberian pakan buatan untuk udang vaname biasanya sudah dilakukan sejak benur mulai ditebar hingga masa panen. Namun, jenis-jenis pakan yang diberikan dibedakan berdasarkan umur (DOC) udang. Selain itu, jumlah pakan juga harus diperhatikan dengan cermat agar udang tidak kekurangan maupun kelebihan pakan.

Cara pemberian pakan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penebaran langsung di sekeliling area tambak, dan pemberian pakan yang diletakkan di dalam anco pakan.

Saat masih berada di tahap awal budidaya, pemberian pakan berupa crumble harus dicampur dengan air agar pemberian pakan merata, cepat tenggelam, dan tidak berhamburan tertiup angin. Selanjutnya, pemberian pakan dapat ditebar langsung di sekeliling tambak atau menggunakan anco.

Baca Juga: Efisiensi FCR Udang Vaname untuk Sukseskan Budidaya

Dapatkan Pakan Udang Vaname Terbaik di DELOS AquaLink!

Manajemen pakan yang baik menjadi kunci keberhasilan dari budidaya udang vaname. Kandungan nutrisi dan jenis pakan sangat mempengaruhi tumbuh kembang dari udang dengan nama latin Litopanaeus vannamei ini. Selain itu, jenis pakan dan kandungan nutrisi di dalamnya juga harus disesuaikan dengan usia udang.

Jika kamu ingin mendapatkan pakan udang vaname yang baik dan berkualitas, DELOS memiliki Suppy Chain Integration program yang dapat membantu memenuhi kebutuhan untuk budidaya tambak udangmu. Mulai dari kebutuhan pakan, obat-obatan, logistik, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration yaitu AquaLink yang menghubungkan partner kami dengan pemasok dan pembeli untuk mendapatkan produk-produk dengan kualitas dan harga terbaik.

Untuk tergabung dalam program ini, kamu bisa menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mari mulai berbisnis di bidang akuakultur bersama DELOS!

Read More
05Apr
AquacultureTips

Cara Membuat Budidaya Udang Lebih Tahan Terhadap Perubahan Iklim

Melakukan budidaya udang yang lebih tahan terhadap iklim merupakan hal yang paling penting untuk menjaga agar produktivitas yang dihasilkan tetap tinggi. Terlebih lagi, sebagian tambak udang sangat bergantung pada kondisi lingkungan, terutama ketersediaan air bersih pada suhu yang stabil.

Iklim yang fluktuatif sangat mempengaruhi budidaya, terutama dalam hal suhu air, perubahan pola hujan, dan potensi adanya badai. Sementara efek perubahan iklim ini sangat tidak dapat diprediksi. Oleh karea itu, langkah-langkah adaptasi harus diterapkan oleh para petambak demi menjaga budidaya udang yang mereka lakukan lebih tahan terhadap perubahan iklim.

Dikuti dari tulisan Kyra Hoevenaars dan Jonah van Beijnen, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda ikuti untuk membuat budidaya udang lebih tahan terhadap iklim.

Baca Juga: Sertifikasi HACCP: Prosedur, Syarat, dan Cara Memperolehnya

Cara Membuat Budidaya Udang Lebih Tahan Terhadap Iklim

1. Terapkan Manajemen Budidaya yang Baik

Menerapkan manajemen budidaya udang yang baik adalah langkah awal untuk menghadapi perubahan iklim, terutama dalam hal lokasi budidaya udang, memastikan padat tebar yang sesuai, hingga memastikan biosekuritas tambak udang yang Anda miliki.

Kerentanan terhadap penyakit kemungkinan besar akan meningkat dengan perubahan iklim, karena sistem kekebalan udang akan terganggu saat mengalami stres akibat perubahan lingkungan yang signifikan dalam waktu yang relatif cepat. Dengan menerapkan manajemen budidaya udang yang baik, kerentanan terhadap penyakit akibat perubahan iklim dapat dicegah dan diatasi.

2. Lakukan Analisis Berbasis Risiko

Jika Anda baru saja membuka lahan tambak udang baru, analisis berbasis risiko harus dilakukan terkait dengan perubahan iklim dan peristiwa cuaca ekstrem lainnya. Selain pada tambak baru, ini juga dapat diterapkan pada tambak udang lama. Analisis dapat dilakukan dengan memeriksa risiko perubahan iklim, dampak potensial, dan kapasitas mitigasi risiko.

Jika setelah melakukan analisis berbasis risiko, tetapi permasalahan tidak dapat diatasi, pemindahan tambak ke area yang lebih aman harus dipertimbangkan. Biasanya masalah ini dihadapi oleh daerah yang rawan kekeringan dan banjir.

3. Diversifikasi Produk

Diversifikasi produk adalah strategi umum yang digunakan untuk mengurangi risiko terhadap kerugian yang mungkin dihadapi akibat perubahan iklim. Hal ini memungkinkan produksi tetap berlanjut jika salah satu jenis budidaya yang dilakukan gagal.

Diversifikasi hanya berhasil jika spesies yang berbeda tidak terkena bahaya yang sama, misalnya serangan penyakit tertentu. Dari sisi ekonomi, diversifikasi juga membuat sumber pendapatan petambak lebih beragam, menstabilkan produksi, dan dapat pula meningkatkan efisiensi sumber daya.

Selain itu, diversifikasi pasar juga penting untuk dilakukan, yaitu antara opsi lokal, nasional, dan internasional.

Baca Juga: 5 Cara Mengolah Udang Agar Tidak Amis saat Dimasak

4. Manfaatkan Sistem Peringatan Dini

Petambak harus familiar dengan informasi-informasi perubahan iklim dan variasi iklim dari sumber-sumber terpercaya. Mendapatkan informasi yang tepat waktu atau bahkan lebih cepat dapat memungkinkan petambak untuk merespon lebih cepat terhadap risiko yang mungkin dihadapi.

Misalnya dengan memahami prakiraan cuaca dari BMKG. Melalui hal ini, Anda dapat mempersiapkan diri menghadapi cuaca ekstrem yang akan datang, sehingga Anda bisa mengetahui perlakuan apa yang dibutuhkan selanjutnya untuk tambak Anda.

5. Tingkatkan Infrastruktur Tambak

Untuk membuat budidaya udang lebih tahan terhadap perubahan iklim, Anda perlu memperbaiki infrastruktur tambak udang Anda. Misalnya adalah dengan membuat tanggul yang lebih tinggi dan kuat untuk melindungi dari banjir atau membuat kolam tambak yang lebih dalam untuk persiapan menghadapi musim kemarau.

Saat musim hujan tiba, penting untuk memastikan tambak Anda dapat mengalirkan air keluar dari kolam. Untuk itu, penting untuk memastikan pipa dan saluran untuk pemasukan dan pembuangan air, serta drainase bekerja dengan baik.

Saat musim hujan tiba, penting untuk memastikan tambak Anda dapat mengalirkan air keluar dari kolam. Untuk itu, penting untuk memastikan pipa dan saluran untuk pemasukan dan pembuangan air, serta drainase bekerja dengan baik.

6. Kolaborasi dengan Pihak Lain

Sebagian besar langkah adaptasi terhadap iklim tidak dapat diimplementasikan oleh perseorangan. Oleh karena itu, para petambak perlu bekerja sama dan berkolaborasi untuk bersama-sama meraih satu tujuan budidaya yang produktif dan lebih tahan terhadap iklim.

Dengan adanya oranisasi ini, pertukaran pengetahuan dan pengalaman dapat semakin kuat. Selain itu, akses terhadap informasi dan sumber daya yang ada. Sebab, mengambil tanggung jawab kolektif dalam adaptasi perubahan iklim adalah langkah penting dalam membangun budidaya yang lebih tahan terhadap iklim.

Baca Juga: Mulai Budidaya Udang Vaname Anda Bersama DELOS!

Mulai Budidaya Udang Vaname Anda Bersama DELOS!

Untuk bisa melakukan budidaya udang yang lebih tahan terhadap iklim, diperlukan langkah-langkah yang efektif dan efisien. Selain itu, untuk menempuh langkah-langkah ini, diperlukan biaya yang tidak sedikit. Sehingga adanya dukungan pemerintah melalui kebijakan, legislasi, dan dukungan keuangan untuk implementasi langkah-langkah adaptasi akan sangat penting.

Agar tambak udang Anda lebih produktif, Anda dapat mempercayakan manajemen budidaya udang vaname Anda pada DELOS! Dengan tim yang terdiri dari top 99 orang terbaik di Indonesia, DELOS siap membantu Anda untuk mencapai produktivitas panen yang optimal.

Hubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit permasalahan tambak Anda melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mulai budidaya udang vaname Anda bersama DELOS!

___________________________

Sumber Referensi:

Hoevanaars, K. dan Jonah van Beijnen. (2024). Six ways to make your aquaculture operations more climate-resilient. Diakses dari thefishsite.com pada April 2024

Read More
30Mar
Fun ReadTips

5 Cara Mengolah Udang Agar Tidak Amis saat Dimasak

ways to process shrimp
Sumber: freepik.com/topntp26

Udang menjadi salah satu menu andalan yang banyak ditawarkan di berbagai tempat makan. Tidak mengherankan memang, pasalnya makanan laut ini memiliki rasa yang lezat jika cara memasak dan mengolah udang dilakukan dengan benar.

Tak hanya itu, udang juga memiliki segudang manfaat untuk kesehatan. Sehingga bagi anda penikmat olahan udang, anda tidak hanya akan mendapatkan makanan yang memanjakan lidah, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh anda.

Namun perlu diingat, untuk mendapatkan manfaat mengonsumsi udang, anda perlu mengetahui cara mengolah udang terlebih dahulu. Berikut kami telah merangkumnya untuk anda.

Baca Juga: 3 Resep Udang Asam Manis Favorite Keluarga

Cara Mengolah Udang Agar Tidak Amis

1. Beli Udang yang Segar

Sebelum mengetahui cara mengolah udang, anda terlebih dahulu harus memastikan untuk membeli udang yang segar dengan kualitas terbaik. Pilihlah udang dengan tekstur yang keras dan aroma yang khas. Sebab, ini menjadi tanda-tanda udang memiliki kualitas yang bagus.

Jika anda membeli udang beku, pastikan udang disimpan di dalam freezer, dikemas dengan rapat, serta tidak ada tanda-tanda kerusakan pada kemasan.

2. Cara Membersihkan Udang

Jika anda membeli udang beku, sebelum membersihkannya, anda harus terlebih dahulu mencairkannya. Cara mencairkan udang beku yang mudah dapat dilakukan dengan memasukkan udang ke dalam mangkuk berisi air dingin selama kurang lebih 20 menit.

Sementara jika udang yang anda beli dalam keadaan segar, anda bisa langsung membersihkannya. Cara membersihkan udang dapat dilakukan dengan membuang bagian kepala dan kaki udang.

Kemudian gunakan pisau tajam untuk membuat sayatan dangkal di sepanjang punggung udang, kemudian buang uratnya. Setelah itu, bilas udang secara menyeluruh dengan air bersih dan tiriskan.

3. Kupas Kulit Udang 

Setelah membuang kaki dan kepala serta membersihkan urat udang, langkah selanjutnya adalah mengupas kulit udang. Cara melakukannya pun cukup mudah, anda dapat memulai dengan memegang badan udang dan perlahan-lahan tarik cangkangnya dengan hati-hati agar daging udang tidak hancur.

Namun, jika kamu menyukai udang yang diolah dengan kulitnya, kamu bisa melewati tahap ini dan membiarkan kulit udang tetap menempel pada tubuhnya.

4. Tambahkan Pesaran Jeruk Nipis

Sama seperti makanan laut pada umumnya, udang juga memiliki bau amis yang khas. Oleh karena itu cara mengolah udang agar tidak amis dapat dilakukan dengan menambahkan perasan jeruk nipis yang dapat membantu menyamarkan bau amis tersebut.

Saat menambahkan perasan jeruk nipis, jangan lupa untuk mendiamkannya terlebih dahulu selama 10 hingga 15 menit agar aroma amis udang benar-benar hilang.

5. Jangan Memasak Udang Terlalu Lama

Setelah udang dibersikan dengan sempurna, cara mengolah udang selanjutnya adalah dengan memastikan agar udang tidak overcooked atau terlalu lama dimasak. Sebab, memasak udang yang terlalu lama dapat menghilangkan nutrisi di dalamnya dan membuat daging udang menjadi alot.

Baca Juga: Resep Masakan Udang Goreng Krispi yang Mudah Dimasak di Rumah

Penuhi Kebutuhan Udang Anda Bersama DELOS AquaLink!

Sejak lama, udang menjadi menu makanan laut yang digemari banyak orang. Baik saat makan di restoran maupun memasaknya sendiri di rumah. Namun, jika memasaknya sendiri di rumah, anda harus memastikan cara mengolah udang yang baik dan benar agar nutrisi di dalamnya tidak hilang.

DELOS adalah jawaban yang tepat jika anda membutuhkan pemasok udang dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau.

Melalui DELOS AquaLink, anda bisa mendapatkan udang dengan harga terbaik dan kualitas yang tak perlu diragukan lagi. Tak hanya itu, kami juga dapat membantu anda menyediakan berbagai kebutuhan tambak lainnya, seperti obat-obatan, pakan, logistik, dan sebagainya.

Untuk menjadi bagian dari AquaLink, kamu bisa langsung menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mari bermitra dengan kami!

Read More
27Mar
AquacultureTips

Apa Itu Istilah MBW dalam Budidaya Udang dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Dalam budidaya udang, banyak dikenal istilah-istilah penting yang harus petambak ketahui, salah satunya adalah MBW atau Mean Body Weight. Istilah MBW mengacu pada berat rata-rata udang vaname per ekor yang dihasilkan dari sampling dalam periode tertentu.

MBW dalam budidaya udang memegang peran penting untuk keberlangsungan budidaya. Sebab, MBW juga digunakan sebagai dasar untuk menghitung berbagai aspek pertumbuhan lain pada udang. Misalnya untuk menghitung ADG (average daily growth) dan biomassa.

Lantas, bagaimana cara menghitung MBW udang vaname? Yuk, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

 Baca Juga: Harga Udang Vaname Terbaru di Indonesia

Apa Itu MBW Udang?

mbw in shrimp farming
Sumber: Dokumentasi DELOS

Jika kamu sudah lama terjun ke dalam industri akuakultur, khususnya budidaya udang, terdapat banyak istilah-istilah unik di dalamnya yang umumnya berbentuk singkatan. Mulai dari ABW, MBW, FCR, SR, dan masih banyak lagi.

Istilah MBW berasal dari mean body weight yang berarti berat rata-rata. Dalam budidaya udang, MBW merupakan berat rata-rata udang per ekor yang didapatkan dari sampling secara rutin selama budidaya udang berlangsung.

Tujuan dilakukannya perhitungan MBW ini adalah untuk mengetahui kondisi dan pertumbuhan udang. Selain itu, jika udang terserang penyakit tertentu juga dapat diketahui dari sampling yang dilakukan secara rutin ini dengan melihat adanya anomali dari pertumbuhannya.

Selain itu, jika terdapat anomali dalam perkembangan udang atau bahkan udang terserang penyakit, juga dapat diketahui melalui adanya kondisi MBW yang tidak normal sebagai deteksi dini sebelum dilakukannya penelitian lebih lanjut.

Baca Juga: Jenis-Jenis Pakan Udang Vaname yang Baik Agar Udang Cepat Besar

Bagaimana Cara Menghitung MBW Udang?

Cara menghitung MBW udang cukup mudah untuk dilakukan, langkah pertama adalah dengan mengambil sampling udang secara acak di beberapa titik anco yang ada di petakan kolam yang sama. Udang yang berhasil diambil kemudian ditimbang dan dihitung jumlahnya.

Setelah menghitung masing-masing berat dan jumlah udang dalam sampling, selanjutnya kamu bisa menggunakan rumus khusus yaitu dengan membagi total berat udang dengan jumlah udang yang ditimbang secara keseluruhan.

Sederhananya, rumus MBW udang adalah sebagai berikut:

mbw udang adalah

Mudah bukan cara menghitung MBW udang? Namun, perlu diingat sampling harus dilakukan di tempat yang sama pada setiap petakan kolamnya. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dalam pengukuran pertumbuhan dan perkembangan udang.

Baca Juga: 10 Jenis-Jenis Udang untuk Budidaya dan Aquascape

Bertambak Lebih Mudah Bersama Farm Management DELOS

MBW udang bisa dibilang menjadi salah satu perhitungan penting selama budidaya berlangsung. Sebab, dengan menghitung dan mengetahui MBW udang, para petambak dapat mengetahui bagaimana pertumbuhan dan perkembangan udang mereka.

Jika kamu memiliki tambak udang dengan skala intensif atau bahkan super intensif, pengelolaan tambak udang termasuk di dalamnya perhitungan terkait MBW dan sebagainya akan sedikit merepotkan.

Akan tetapi, kini kamu tak perlu khawatir karena DELOS siap untuk membantumu mengelola tambak udang yang kamu miliki. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Farm Management DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm technician untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Bingung masalah supply untuk kebutuhan tambak? DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration, loh. Kami dapat membantu menghubungkan kamu dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Kamu dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang Farm Management dan program Supply Chain Integration kami. Percayakan manajemen tambakmu pada DELOS!

Read More
22Mar
AquacultureTips

Tips Memilih dan Menentukan Jumlah Kincir Tambak Udang

Kincir tambak udang menjadi salah satu peralatan tambak yang harus ada ketika Anda melakukan budidaya dengan sistem intensif dan super intensif. Kincir yang disebut juga sebagai aerator ini berguna untuk membuat angka DO (dissolved oxygen) dalam kisaran optimal.

Selain itu, kincir tambak udang juga memiliki beberapa fungsi lain, seperti destratifikasi konsentrasi DO di tambak, mengatur endapan sedimen, menstabilkan arus air di kolam, memaksimalkan area pemberian pakan, dan meminimalisir titik mati kolam.

Keberadaan kincir tambak sangatlah krusial, sehingga Anda perlu memastikan telah memiliih kincir yang baik dan memasangnya dalam jumlah yang tepat di tambak udang vaname Anda. Simak tips selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga:  Cara Menghitung Udang Vaname dengan Mudah

Tips Memilih Kincir Tambak Udang

1. Pastikan Kualitas Kincir Tambak Udang

Saat ini, tersedia banyak pabrik kincir baik di dalam maupun di luar negeri yang menawarkan kincir berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Petambak dapat melakukan riset kecil untuk membandingkan kualitas dan harga dari setiap pabrik kincir yang ada. Dengan melakukan riset ini, petambak dapat memperoleh informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat dalam memilih kincir yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

2. Perhatikan Daya Kincir

Kebutuhan akan oksigen dalam setiap tambak dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti padat tebar, luas kolam, dan tahap perkembangan udang (Day of Culture/DoC). Tambak dengan padat tebar tinggi membutuhkan lebih banyak kincir dibandingkan dengan tambak yang padat tebarnya rendah. Ukuran kincir juga harus disesuaikan dengan luas tambak agar distribusi oksigen mencukupi. Hal yang sama berlaku untuk tahap perkembangan udang. Pada tahap awal, ketika udang masih berbentuk benur, kincir yang dibutuhkan mungkin lebih sedikit dibandingkan ketika udang telah tumbuh lebih besar.

Penting untuk memastikan bahwa kincir yang dipilih mampu meningkatkan kadar oksigen dengan baik dan merata di seluruh bagian kolam. Sebagai panduan, kincir dengan kekuatan 1 Horse Power (HP) dianggap ideal untuk menyuplai oksigen bagi setiap 500 kg udang. Selanjutnya, untuk menentukan jumlah kincir yang diperlukan, estimasi total biomassa udang perlu diketahui terlebih dahulu.

3. Pilih Kincir yang Tahan Karat

Kincir tambak sering terpapar air secara langsung, sehingga memerlukan konstruksi dan bahan yang kokoh. Komponen utama yang sangat vital adalah dinamo atau bagian mesin. Oleh karena itu, disarankan untuk memastikan bahwa bagian ini memiliki ketahanan yang baik terhadap paparan air dan tidak mudah berkarat.

4. Pastikan Kincir Memiliki Suku Cadang yang Mudah Ditemukan

Ketika Anda hendak memilih kincir tambak, penting untuk memastikan bahwa suku cadang kincir tersebut mudah ditemukan. Dengan demikian, jika terjadi masalah atau kerusakan pada kincir, Anda dapat segera melakukan perbaikan dan pemeliharaan yang diperlukan.

Baca Juga: Memahami Istilah "Anti-Dumping" dalam Ekspor Udang

Cara Menentukan Jumlah Kincir yang Dibutuhkan

Untuk menentukan jumlah kincir tambak udang, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor seperti luas lahan tambak yang tersedia, padat tebar udang, sumber daya air yang tersedia, dan manajemen tambak udang yang tepat. Berikut adalah cara yang dapat Anda ikuti:

1. Hitung Luas Tambak

Cara menentukan jumlah kincir yang dibutuhkan untuk budidaya udang yang pertama adalah dengan menghitung luas kolam. Sebab, tidak semua kolam memiliki ukuran yang sama. Pastikan Anda juga mengukur besarnya kincir agar pas dengan luas kolam yang Anda miliki.

2. Hitung Padat Tebar Udang

Padat tebar udang vaname juga menjadi salah satu faktor yang menentukan jumlah kincir tambak udang yang Anda perlukan. Semakin tinggi padat tebar, semakin banyak pula kincir yang diperlukan. Hal ini bertujuan agar jumlah oksigen yang diterima udang tetap cukup meskipun dibudidayakan di padat tebar yang tinggi.

3. Tentukan Jumlah Kincir Tambak

Setelah mengetahui luas tambak dan padat tebar udang, selanjutnya Anda dapat menentukan jumlah kincir tambak udang yang Anda perlukan. Hitung jumlah kincir yang dibutuhkan berdasarkan luas kolam dan ukuran kincir. Pastikan setiap area tambak mendapatkan aerasi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan udang yang sehat.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Nafsu Makan Udang Vaname

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Kincir tambak udang menjadi salah satu peralatan tambak udang yang penting untuk digunakan saat budidaya berlangsung. Pasalnya, kincir membuat aerasi di tambak menjadi lebih merata dan udang mendapatkan suplai oksigen yang tercukupi sehingga pertumbuhannya dapat lebih optimal.

Bagi Anda yang masih tidak yakin dengan kebutuhan kincir di tambak udang atau ingin mendiskusikan permasalahan budidaya udang vaname, Anda dapat menghubungi DELOS! DELOS adalah perusahaan aquatech yang dapat membantu Anda mengeksplorasi peluang baru sekaligus menjadikan budidaya udang yang Anda lakukan menjadi lebih produktif.

Hubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau kunjungi website kami di www.delosaqua.com to discuss your vannamei shrimp cultivation issues further.

Read More
19Mar
AquacultureTips

Cara Menghitung Udang Vaname dengan Mudah

Size udang vaname menjadi salah satu parameter penting untuk menentukan kesuksesan budidaya yang dilakukan. Biasanya, terdapat target size yang harus dicapai ketika DOC tertentu. Untuk itu, petambak harus tahu bagaimana cara menghitung size udang dengan tepat.

Mengetahui cara menghitung size udang vaname dengan tepat dapat memberikan banyak manfaat bagi petambak. Mulai dari perencanaan pakan, penentuan harga jual udang saat panen, hingga mengetahui apakah budidaya udang yang sudah tepat atau tidak.

Bagi Anda yang belum memahami apa itu size udang vaname, berikut kami telah merangkumnya untuk Anda.

Baca Juga: Memahami Istilah "Anti-Dumping" dalam Ekspor Udang

Apa itu Size Udang Vaname?

Size dalam budidaya udang menjadi salah satu indikator keberhasilan budidaya yang dilakukan. Sebab, dengan mengetahui size udang, Anda dapat mengetahui berapa keuntungan yang Anda dapatkan dalam satu siklus karena size juga menjadi patokan harga jual ke suplier.

Size udang vaname merupakan sistem ukuran berdasarkan jumlah udang dalam setiap 1 kilogram. Semakin kecil angka size, semakin berat dan besar udang yang dihasilkan. Misalnya udang size 20 berarti dalam 1 kilogram terdapat 20 ekor udang.

Biasanya saat budidaya, udang size 100 sudah memiliki nilai jual, sehingga dilakukan panen parsial. Selanjutnya petambak dapat melakukan panen saat udang memasuki size 90, size 50, dan seterusnya.

Baca Juga: 11 Jenis Penyakit Udang yang Sering Terjadi Selama Budidaya

Bagaimana Cara Menghitung Size Udang Vaname?

Cara menghitung size udang vaname tidaklah sulit untuk dipahami. Biasanya, size udang dihitung secara berkala selama budidaya pada DOC tertentu dan ketika panen. Keduanya dilakukan dengan metode sampling.

Setelah mengambil beberapa udang untuk sampling dengan anco maupun jala, Anda dapat menghitung sizenya dengan rumus:

Misalnya, jika dilakukan sampling pada DOC 50 dan didapatkan berat rata-rata udang (Average Body Weight) sebesar 15 gram. Maka, perhitungan size-nya adalah sebagai berikut:

Size = 1000 gram / 15 gram = 66,67

Jadi, size udang yang dihitung adalah 66,67 ekor/kg

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Air Tambak Udang?

Tips Mencapai Size Udang yang Optimal

1. Memastikan Kualitas Air Tetap Optimal

Tips untuk mencapai size udang yang optimal yang pertama adalah dengan memastikan semua parameter kualitas air selalu dalam kisaran optimal. Kualitas air yang buruk dapat menyebabkan udang sulit tumbuh dengan baik. Terlebih lagi jika terjadi perubahan air yang mendadak dapat menyebabkan udang menjadi stres.

2. Pilih Benur Berkualitas Tinggi

Pada dasarnya pemilihan benur berkualitas tinggi menjadi kunci keberhasilan budidaya udang vaname. Termasuk untuk mencapai size udang yang optimal. Pemilihan benur yang kurang tepat dan tidak memiliki sertifikasi membuat udang lambat besar atau bahkan lebih rawan terserang penyakit sehingga sulit untuk mencapai size yang optimal.

Selain itu, petambak juga harus melakukan penebaran benur udang yang kurang tepat dapat menyebabkan udang tidak tumbuh dengan optimal. Misalnya terlalu banyak menerima intensitas matahari secara langsung, menebarkan benur begitu saja tanpa melakukan adaptasi sebelumnya, tidak memperhatikan kualitas air, dan menebarkan benur melebihi kapasitas.

3. Terapkan Manajemen Operasional Terbaik

Menerapkan manajemen operasional tambak udang yang baik juga dapat menjadi salah satu faktor optimalnya size udang vaname atau tidak. Manajemen operasional yang dimaksud termasuk manajemen pemberian pakan, kualitas air,hingga pemeliharaan udang di tambak sehari-hari.

4. Pastikan Nutrisi Udang Terpenuhi

Saat melakukan budidaya udang vaname berskala intensif hingga super intensif, pemberian pakan dan nutrisi pendukung lainnya penting untuk menentukan pertumbuhan udang yang optimal. Pastikan Anda memberikan pakan sesuai dengan umur udang, baik dari segi komposisi nutrisi maupun jumlah pakan yang diberikan.

5. Lakukan Sampling Secara Rutin

Untuk memantau pertumbuhan size udang Anda dan mengetahui apakah udang Anda tumbuh dengan optimal atau tidak, Anda perlu melakukan sampling secara rutin. Sampling ini sangat bermanfaat untuk mengecek kondisi udang Anda secara keseluruhan, termasuk dalam hal kesehatan.

Baca Juga: Pengaplikasian Biosecurity yang Tepat untuk Tambak Udang

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Menghitung size udang vaname menjadi hal yang mudah untuk dilakukan jika Anda telah mengetahui bagaimana caranya. Selain itu, Anda perlu memastikan untuk terus memantau laju pertumbuhan udang Anda selama budidaya.

DELOS dapat membantu Anda untuk mengelola tambak udang vaname Anda, termasuk meningkatkan hasil produksi di setiap siklusnya. DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda mengeksplorasi peluang di industri ini.

Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau kunjungi www.delosaqua.com untuk mendiskusikan masalah tambak udang Anda. Budidaya udang vaname lebih produktif bersama DELOS!

Read More
13Mar
AquacultureTips

Cara Meningkatkan Nafsu Makan Udang Vaname

Meningkatkan nafsu makan udang vaname menjadi tantangan tersendiri bagi petambak. Pasalnya, udang yang tidak nafsu makan dapat berdampak pada kesehatan dan pertumbuhannya yang secara langsung akan mempengaruhi produktivitas tambak.

Pemberian pakan udang vaname menjadi faktor utama dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan udang. Pemberian pakan harus dilakukan secara efisien agar tidak terjadi overfeeding.

Menurunnya nafsu makan udang vaname menjadi salah satu hambatan yang sering dialami oleh para petambak, terutama ketika udang sedang mengalami molting. Lantas, apa saja yang mempengaruhi hal ini dan bagaimana cara mengatasinya? Temukan jawabannya dalam artikel ini!

Baca Juga: Cara Mengatasi dan Mencegah Banjir di Tambak Udang

Ciri-Ciri Udang Vaname Tidak Nafsu Makan

Untuk mengetahui apakah udang makan dengan baik atau justru tidak nafsu makan, Anda dapat mengeceknya dengan memberi makan di anco. Jika pakan udang lama habisnya atau bahkan tidak dihabiskan, tandanya udang Anda sedang tidak nafsu makan. Berikut adalah ciri-ciri selengkapnya:

1. Penurunan Aktivitas

Ciri-ciri udang vaname tidak nafsu makan yang pertama adalah penurunan aktivitas di tambak. Udang yang tidak nafsu makan cenderung menjadi kurang aktif dan malas bergerak. Biasanya mereka terlihat lebih lambat dalam gerakan atau kurang bersemangat untuk mencari makan.

2. Penurunan Berat Badan

Jika udang tidak makan dengan cukup, mereka dapat mengalami penurunan berat badan yang signifikan. Anda mungkin melihat penurunan ukuran tubuh atau kehilangan massa tubuh dari pengecekan average body weight (ABW) pada udang yang tidak makan dengan baik.

3. Mengabaikan Makanan

Udang yang tidak nafsu makan mungkin tidak tertarik pada makanan yang diberikan. Mereka bisa mengabaikan makanan yang biasanya mereka konsumsi dengan rakus. Saat udang tidak nafsu makan, biasanya mereka akan cenderung mengabaikan pakan udang vaname yang diberikan. Sehingga sisa-sisa pakan akan lebih banyak di permukaan air.

4. Usus Udang Kosong

Ciri-ciri udang yang tidak nafsu makan selanjutnya adalah usus udang terlihat kosong. Usus yang kosong disebabkan karena tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuh udang yang dapat dicerna.

Penyebab Nafsu Makan Udang Menurun

Menurunnya nafsu makan udang dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:

1. Kualitas Air Tambak yang Buruk

Kualitas air tambak yang buruk dapat menjadi penyebab nafsu makan udang menurun. Hal ini disebabkan karena udang akan merasa tidak nyaman di lingkungan yang buruk, sehingga udang akan menolak untuk makan..

Selain itu, kualitas air tambak yang buruk dapat memicu stres pada udang dan metabolisme udang melambat dan menyebabkan udang lebih rentan terhadap penyakit. Untuk itu, penting bagi petambak untuk terus mengganti air secara berkala dan memastikan parameter-parameter kualitas air selalu dalam kondis yang optimal.

2. Udang Mengalami Stres

Udang yang mengalami stres biasanya akan menjadi tidak nafsu makan. Sementara pemicu utama stres berasal dari perubahan kondisi lingkungan secara drastis dan mendadak. Untuk memastikan hal ini, petambak dapat memperhatikan ciri-ciri udang stres yang muncul.

Untuk mencegah stres pada udang yang berdampak pada menurunnya nafsu makan, petambak dapat melakukan pencegahan dengan cara melakukan pemantauan rutin parameter-parameter kualitas air dan menciptakan lingkungan yang aman dan stabil.

3. Cuaca Ekstrim

Perubahan cuaca ekstrim juga bisa berdampak pada menurunnya nafsu makan udang. Perubahan cuaca yang drastis dalam waktu singkat dapat mengubah suhu kolam yang berdampak pula pada metabolisme tubuh udang. Untuk itu, sangat penting untuk memastikan bahwa suhu kolam selalu stabil saat budidaya.

4. Udang Terserang Penyakit

Saat udang tidak nafsu makan, petambak harus waspada. Pasalnya, gejala awal dari infeksi penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus bisa terlihat dari perilaku udang yang menolak makan. Contoh penyakit bakterial yang dapat memengaruhi nafsu makan udang termasuk Early Mortality Syndrome (EMS) dan White Feces Disease (WFD).

Di sisi lain, penyakit-penyakit viral seperti White Spot Syndrome Virus (WSSV), Taura Syndrome Virus (TSV), Infectious Myonecrosis Virus (IMNV), dan Infectious Hypodermal and Hematopoietic Necrosis Virus (IHHNV) juga bisa mempengaruhi nafsu makan udang.

Untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit tersebut, penting untuk menjaga kualitas air dan lingkungan tambak secara teratur serta memastikan kebersihan kolam tetap terjaga.

5. Kualitas Pakan yang Buruk

Udang vaname memerlukan nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, serat, dan abu untuk tumbuh secara optimal dan mencapai bobot maksimal. Kekurangan salah satu atau beberapa dari nutrisi tersebut dapat mengganggu metabolisme tubuh udang, sehingga nafsu makan udang juga dapat menurun.

Selain itu, menyesuaikan jenis pakan yang diberikan sesuai dengan umur udang juga penting untuk dilakukan. Misalnya udang yang masih berusia di bawah 16 hari diberi pakan berjenis bubuk, sementara udang berusia 16-45 hari diberi pakan berbentuk granula, serta udang berumur di atas 45 hari diberi pakan berupa pelet.

Baca Juga: Penggunaan Kapur Dolomit dalam Budidaya Udang: Manfaat dan Implementasinya

Cara Meningkatkan Nafsu Makan Udang

1. Beri Pakan Sesuai Kebutuhan

Cara meningkatkan nafsu makan udang vaname yang pertama dalah dengan memberi pakan sesuai kebutuhan. Agar dapat tumbuh dengan optimal, udang membutuhkan nutrisi yang seimbang, termasuk protein, lemak, serat, dan abu dalam jumlah yang optimal. Selain itu, pastikan pula pakan yang diberikan sesuai dengan umur dan fase molting udang.

2. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Udang Secara Berkala

Lakukan pemeriksaan kondisi fisiknya secara berkala untuk mengetahui bagaimana kondisi kesehatan udang. Ciri-ciri sehat dapat dilihat dari fisiknya, yaitu perut yang penuh, ekor yang mekar, udang aktif bergerak, warna tubuh normal, dan mata yang cerah.

Jika udang menunjukkan perilaku tidak normal seperti berenang di permukaan atau berada di dasar kolam dalam waktu yang lama, bisa jadi hal ini merupakan pertanda udang dalam kondisi yang tidak sehat.

3. Pastikan Kualitas Air Terjaga dengan Baik

Cara meningkatkan nafsu makan udang vaname yang terakhir adalah dengan memastikan lingkungan hidup udang selalu dalam kondisi yang baik. Hal ini termasuk dalam menjaga parameter-parameter kualitas air dan kondisi di sekitar tambak.

Selain itu, pastikan Anda melalukan pergantian air secara berkala untuk mengurangi tingkat stres pada udang, sehingga nafsu udang akan tetap normal.

Baca Juga: 5 Hal Penting dalam Budidaya Udang Vaname yang Harus Diketahui

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Cara meningkatkan nafsu makan udang vaname memang tidak terlalu sulit. Anda hanya perlu memastikan kondisi lingkungan tambak selalu optimal, memberi pakan sesuai dengan kebutuhan, serta melakukan pemeriksaan kesehatan udang secara berkala.

Jika Anda menginginkan hasil panen udang vaname yang optimal, Anda dapat mempercayakan budidaya udang vaname Anda pada DELOS! DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, tekonologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda mengeksplorasi peluang baru dan meningkatkan produktivitas tambak Anda.

Farm Management DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan Farm Owner dan Teknisi untuk memonitoring kondisi tambak setiap hari.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk berdiskusi lebih lanjut. Budidaya udang vaname lebih produktif bersama DELOS!

Read More
06Mar
AquacultureTips

5 Hal Penting dalam Budidaya Udang Vaname yang Harus Diketahui

important aspects in vannamei shrimp farming
Hal-Hal Penting dalam Budidaya Udang Vaname

Sebelum melakukan budidaya, petambak harus mengetahui hal penting dalam budidaya udang vaname. Hal ini bertujuan agar budidaya yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan panen yang sesuai harapan. Mengingat udang menjadi salah satu komoditas penting dalam industri perikanan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menetapkan target ambisius terkait produksi udang vaname, yaitu mencapai 2 juta ton di tahun 2024. Untuk mencapainya, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan para petambak. Berikut adalah poin-poin penting yang harus diperhatikan dalam budidaya udang vaname:

Baca Juga: Penggunaan Kapur Dolomit dalam Budidaya Udang: Manfaat dan Implementasinya

Hal-Hal Penting dalam Budidaya Udang Vaname

1. Availability of Water Source

Salah satu aspek krusial dalam budidaya udang vaname adalah keberadaan sumber air yang baik. Udang Vaname membutuhkan kualitas air yang baik untuk pertumbuhan yang optimal. Pastikan air tambak bersih dari kontaminan seperti limbah industri, limbah pertanian, patogen, hingga hama carrier yang dapat merusak kesehatan udang.

Selain itu, penting bagi para petambak untuk melakukan pemantauan secara rutin terhadap parameter-parameter kualitas air setiap harinya. Kondisi parameter kualitas air yang optimal dapat membuat udang tumbuh dengan optimal.

2. Jenis Tambak

Ketika merencanakan pembuatan tambak udang, penting untuk mempertimbangkan jenis tambak yang sesuai dengan anggaran dan tujuan proyek. Ada empat jenis tambak yang berbeda dalam hal teknologi, yaitu tambak ekstensif (tradisional), semi intensif, intensif, dan super intensif.

Tambak ekstensif dikenal dengan padat tebar yang rendah, sehingga memiliki produktivitas yang cenderung rendah juga. Namun, perawatannya lebih mudah dibandingkan dengan jenis tambak lainnya, sehingga risiko penyakit pada udang juga lebih rendah. Biasanya, padat tebar tambak ekstensif adalah <50 udang/m2.

Sementara itu, tambak semi intensif memiliki padat tebar yang lebih tinggi dari tambak ekstensif, namun tidak terlalu padat atau kurang lebih <100 udang/m2.

Tambak intensif umumnya menggunakan kolam tanah langsung, namun dapat dilengkapi dengan lapisan untuk mengurangi erosi tanah. Kolam tambak intensif juga dibuat dengan kedalaman lebih dari 1 meter agar udang dapat bergerak bebas. Padat tebar pada tambak intensif adalah >100 udang/m2.

Sementara tambak super intensif memiliki padat tebar lebih tinggi, yaitu >200 udang/m2. Namun tambak jenis ini memerlukan biaya yang cukup mahal karena kebutuhan akan oksigen yang lebih tinggi sehingga memerlukan banyak alat suplai oksigen. Kedalaman tambak intensif juga harus ditingkatkan menjadi sekitar 2,6 meter agar udang tidak terlalu sesak.

Baca Juga: Tantangan Usaha Budidaya Udang Vaname

3. Pemilihan Benur

Pemilihan benur menjadi hal penting dalam budidaya udang vaname yang harus diperhatikan selanjutnya. Benur yang akan ditebar harus dalam keadaan sehat dan bebas dari penyakit. Untuk itu, benur harus melewati serangkaian tes untuk memastikan hal tersebut.

Sebelum ditebarkan, benur juga harus dalam kondisi bebas stres setelah proses pengiriman. Saat pengiriman, benur akan dianestesi dan perlu dipulihkan sebelum ditebarkan. Proses pemulihan dapat dilakukan dengan memutar-mutar kantong benur. Benur yang dalam kondisi baik akan melawan arus, sementara benur yang mengikuti arus menandakan keadaan stres. Benur yang stres tidak boleh langsung ditebarkan untuk mengurangi tingkat kematian.

Proses pengiriman benur dari hatchery ke tambak merupakan tantangan tersendiri. Benur harus memiliki suplai oksigen yang cukup selama perjalanan agar tetap hidup dan mengurangi stres akibat pengiriman.

4. Pemilihan Pakan

Memilih pakan dengan nutrisi yang sesuai merupakan hal penting dalam budidaya udang vaname yang harus diperhatikan oleh semua petambak. Berbagai jenis pakan tersedia untuk budidaya udang vaname, mulai dari pakan alami hingga pakan buatan.

Pastikan pakan yang Anda pilih memiliki kandungan nutrisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan udang pada setiap tahap pertumbuhan. Selain itu, jumlah pemberian pakan dan frekuensi pemberian juga harus diatur dengan baik untuk menghindari overfeeding atau underfeeding.

5. Manajemen Pengelolaan Tambak Selama Budidaya

Manajemen pengelolaan tambak yang baik sangat penting untuk mencapai hasil panen yang optimal. Hal ini meliputi pemantauan secara rutin terhadap kondisi lingkungan tambak, pengendalian penyakit dan predator, manajemen pemberian pakan, serta pemeliharaan infrastruktur tambak. Selain itu, rencana manajemen risiko juga perlu disusun untuk mengantisipasi kemungkinan masalah yang dapat muncul selama budidaya udang.

Baca Juga: Udang Laut atau Udang Tambak? Ini Pertimbangannya!

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Mengetahui hal penting dalam budidaya udang menjadi krusial bagi petambak sebelum melakukan budidaya. Hal ini dilakukan agar budidaya udang yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil panen yang optimal.

Namun, tak perlu khawatir karena DELOS di sini untukmu! DELOS adalah perusahaan aqua-tech yang berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang.

Kami menggunakan pendekatan masalah sosial, lingkungan, infrastruktur, dan peraturan di lokasi tambak yang ditentukan. Selain itu Farm Management yang kami miliki juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkanmu untuk memonitoring kondisi tambak setiap harinya.

DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration untuk membantu partner kami mendapatkan produk-produk dan harga terbaik untuk budidaya udang yang mereka lakukan.

So, contact DELOS at contact@delosaqua.com or submit your inquiries through the contact form on our website www.delosaqua.com. Let’s start Vannamei shrimp farming with DELOS!

Read More
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • …
  • 6
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top