logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Tips
Home Tips Page 3

Kategori: Tips

04Mar
Tips

10 Ciri-Ciri Udang Segar dan Tips Memilihnya!

Ciri-ciri udang segar penting untuk Anda ketahui sebelum memutuskan untuk membelinya. Udang adalah makanan laut yang lezat dan sehat untuk dinikmati semua orang di dunia, tetapi memastikan kesegaran udang yang dikonsumsi penting untuk dilakukan.

Saat memberli udang, ada beberapa hal yang eprlu diperhatikan untuk mengetahui apakah udang tersebut masih segar atau tidak. Warna, tekstur, bau, dan kondisi fisik udang menjadi indikator utama yang perlu diperhatikan.

Dengan memahami ciri-ciri udang segar, Anda dapat mengambil keputusan yang tepat saat membelinya. Hal ini untuk memastikan Anda mendapatkan udang dengan kualitas terbaik sekaligus memastikannya sehat dan aman.

Lantas, bagaimana ciri-ciri udang segar yang harus Anda ketahui sebelum membelinya? Baca selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Stres pada Udang Vaname

Ciri-Ciri Udang Segar

1. Warna Cerah

Ciri-ciri udang segar yang pertama dan paling penting adalah kecerahan warna tubuh udang. Hal ini karena warna udang berhubungan langsung dengan kesegarannya. Udang yang segar biasanya memiliki warna merah muda bening atau keabu-abuan.

2. Bertekstur Keras

Tekstur keras dan agak kenyal saat disentuh menjadi ciri lain udang segar yang dapat Anda jadikan patokan. Tekstur udang segar harus keras dan tidak berlendir. Jika udang berlendir atau lembek, bisa jadi udang tersebut sudah tidak segar atau mungkin sudah membusuk.

3. Bau Ringan

Ciri-ciri udang segar selanjutnya adalah memiliki bau amis yang ringan. Jika udang memiliki bau amis yang kuat, ini merupakan indikasi bahwa udang tersebut tidak segar. Jadi pastikan bau amis udang yang anda pilih tidak terlalu menyengat.

4. Mata Jernih

Udang segar memiliki mata yang jernih dan cerah, tanpa kekeruhan atau perubahan warna. Mata udang adalah indikator yang baik tentang kesegarannya karena cenderung keruh jika udang didiamkan terlalu lama setelah dipanen. Jika mata udang keruh atau rusak, hal ini dapat mengindikasikan udang sudah tidak segar lagi.

5. Cangkang Utuh

Ciri-ciri udang segar selanjutnya yaitu memiliki cangkang yang utuh dan tidak menunjukkan tanda-tanda retak atau rusak. Udang yang yang baru saja ditangkap memiliki cangkang yang mengkilat dan halus. Jika kulit udang retak atau rusak, berarti udang sudah tidak segar.

6. Ekor Kencang

Ekor udang yang kencang dan melengkung rapat, menandakan kesegarannya. Jika Anda mendapatkan udang dengan ekor yang sudah mengendur, bisa jadi udang tersebut sudah tidak lagi segar. Oleh karena itu, perhatikan ekor udang juga sebelum membelinya.

7. Tidak Ada Bintik Hitam

Udang segar seharusnya tidak memiliki bintik hitam di badannya. Bintik hitam ini mengindikasikan pembusukan. Jika Anda menemui udang di pasar maupun swalayan yang memiliki bintik hitam di badan, berarti udang tersebut sudah tidak segar dan sudah terpapar bakteri.

8. Tidak Menguning

Udang yang segar cenderung berwarna abu-abu transparan. Jika Anda menemui udang dengan tubuh yang menguning, hal tersebut menunjukkan ciri-ciri udang sudah tidak segar dan mengindikasikan pembusukan.

9. Tidak Berbau Amonia

Udang segar seharusnya tidak berbau amonia. Bau amonia ini mengindikasikan bahwa udang sudah tidak segar lagi dan mulai membusuk. Jadi, pastikan Anda memperhatikan bagaimana bau udang sebelum membelinya.

10. Disimpan di Tempat yang Tepat

Ciri-ciri udang segar yang terakhir adalah disimpan di tempat yang tepat, yaitu di lemari es pada suhu 0°C hingga 4°C untuk menjaga kesegaran dan kualitasnya. Menyimpan udang pada suhu yang tepat dapat mencegah pertumbuhan bakteri serta menjaga tekstur dan rasanya.

Baca Juga: Ini Perbedaan Udang Jantan dan Betina

Characteristics of Stale Shrimp

Selain dari segi rasa, udang yang tidak segar juga dapat menimbulkan efek negatif bagi tubuh ketika dikonsumsi. Berikut adalah penjelasan ciri-ciri udang yang tidak segar selengkapnya!

1. Memiliki Bau yang Tidak Sedap

Ciri-ciri udang yang tidak segar yang pertama adalah munculnya bau tidak sedap pada udang. Bau ini biasanya disebabkan oleh pertumbuhan bakteri atau kerusakan pada jaringan tubuh udang.

2. Warna Udang Berubah

Udang segar memiliki warna yang cerah dan transparan. Jika udang sudah mulai berubah warna menjadi keruh, kekuningan, atau bahkan keabu-abuan, ini bisa menjadi ciri udang sudah tidak segar lagi.

3. Udang Bertekstur Lembek

Ketika udang sudah tidak segar lagi, tekstur udang juga akan berubah. Biasanya udang yang sudah tidak segar akan terasa lunak, lembut, dan licin permukaannya. Hal ini disebabkan adanya kerusakan sel atau perubahan fisik akibat pembusukan pada udang.

4. Kulit Udang Bendir

Kulit udang yang berlendir dapat mengindikasikan udang sudah tidak segar lagi. Lendir ini terbentuk akibat pertumbuhan bakteri atau jamur pada permukaan kulit udang yang sudah mulai membusuk.

5. Muncul Bintik Hitam

Munculnya bintik hitam pada kulit udang menjadi ciri-ciri udang tidak segar yang selanjutnya. Bintik hitam ini disebabkan oleh adanya bakteri yang sudah memasuki tubuh udang yang mengakibatkan udang membusuk dan juga mengindikasikan penyimpanan yang kurang baik.

Baca Juga: TIni 11 Ciri-Ciri Udang Sehat dan Sakit

Tips Memilih Udang yang Segar

Untuk memastikan Anda memilih udang yang segar saat berbelanja, Anda dapat mengikuti tipsnya berikut ini:

1. Periksa Warna dan Aroma Udang

Saat memilih udang segar, perhatikan warna dan aromanya. Udang yang segar biasanya memiliki warna yang cerah. Warna yang kusam atau pucat bisa menjadi tanda bahwa udang tersebut tidak segar. Selain itu, aroma udang yang segar adalah aroma laut yang segar dan khas. Hindari udang yang mengeluarkan aroma tidak sedap atau amis, karena bisa menjadi indikasi bahwa udang tersebut sudah lama disimpan atau tercemar oleh bakteri.

2. Cermati Tekstur Udang

Salah satu cara untuk mengecek kesegaran udang adalah dengan memegang atau menekannya secara langsung. Sentuhan pada udang yang segar akan terasa padat dan sedikit kenyal. Ketika ditekan, udang segar cenderung mempertahankan bentuknya dan tidak mudah hancur. Namun, udang yang sudah tidak segar akan terasa lembek dan mengeluarkan air saat ditekan. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa udang tersebut tidak dalam kondisi terbaik.

3. Perhatikan Kelekatan Tubuh

Ketika Anda memilih udang, perhatikan juga kelekatan kulitnya pada tubuhnya. Pada udang yang segar, kulitnya biasanya melekat erat pada dagingnya dan berwarna transparan atau jernih. Hindari udang yang memiliki kulit yang lepas atau terkelupas, karena bisa menandakan bahwa udang tersebut tidak segar atau mungkin telah mengalami kerusakan. Selain itu, pastikan bahwa kepala udang masih terhubung dengan badannya, karena ini juga merupakan indikator segar tidaknya udang.

Pilih DELOS Untuk Manajemen Tambak Udangmu!

Dengan mengetahui ciri-ciri udang segar, Anda bisa yakin bahwa udang yang Anda konsumsi aman dan berkualitas tinggi. Saat membeli udang, pastikan untuk mencari 10 karakteristik di atas untuk memastikan Anda mendapatkan udang segar dan kualitas terbaik.

DELOS adalah pilihan yang tepat untuk Anda yang memiliki tambak udang vaname dan ingin mengeksplor industri akuakultur. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda meningkatkan produktivitas tambak udang Anda.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan Anda untuk memantau kondisi udang di tambak hanya melalui gadget setiap harinya.

Untuk bergabung dengan DELOS, Anda dapat menghubungi contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Pilih DELOS untuk manajemen tambak udangmu!

Read More
28Feb
AquacultureTips

Cara Mengatasi dan Mencegah Banjir di Tambak Udang

Musim hujan dapat mendatangkan masalah baru bagi para petambak, mulai dari mencegah banjir, tanggul yang longsor, hingga masalah banjir. Untuk itu para petambak harus mengetahui bagaimana cara mencegah banjir di tambak udang agar budidaya yang dilakukan tidak mengalami kerugian.

Banjir merupakan salah satu ancaman serius bagi tambak udang, mengakibatkan kerugian besar bagi lingkungan maupun petambak. Dalam upaya mengatasi dan mencegah banjir di tambak, diperlukan pendekatan yang efektif. Untuk itu, Anda dapat membacanya dalam artikel berikut ini!

Banjir di Tambak Udang, Apa Dampaknya?

Bagi petambak udang, banjir merupakan tantangan serius yang memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap budidaya udang mereka. Banjir bukanlah masalah sepele, karena dapat menyebabkan udang melarikan diri dari tambak dengan berantakan, mengakibatkan kerugian besar. Dampak banjir pada tambak udang tidak hanya terbatas pada kerugian tersebut, tetapi juga meliputi beberapa aspek berikut:

  1. Mengganggu infrastruktur tambak udang, termasuk jaringan irigasi dan tanggulnya, yang dapat berdampak pada keseluruhan konstruksi tambak.
  2. Menurunkan kualitas air di dalam tambak, yang dapat menyebabkan stres pada udang dan mengganggu pertumbuhan mereka.
  3. Meningkatkan biaya operasional tambak karena perbaikan infrastruktur dan pengelolaan air yang lebih intensif.
  4. Menurunkan mutu dan kualitas udang yang dihasilkan dari tambak tersebut, mengakibatkan penurunan harga jual dan pendapatan petambak.
  5. Meningkatkan populasi patogen dan hama di dalam tambak akibat keberadaan air banjir yang membawa mikroorganisme berbahaya bagi udang.

Baca Juga: DELOS Duduki Puncak LinkedIn Top Startup 2023 di Indonesia

Strategi Mengatasi Banjir di Tambak Udang

1. Pemasangan Waring di Sekitar Tambak

Salah satu metode efektif adalah dengan memasang waring di sekitar tambak untuk mencegah udang terbawa arus banjir. Waring dengan lebar 1-1.5 meter dapat dipasang dan diikat dengan kokoh agar mampu menahan tekanan arus banjir yang kuat, sehingga udang tetap terjaga di dalam tambak.

2. Pembuangan Air

Sistem pembuangan air, serupa dengan sistem overflow, dapat diterapkan dengan membuat saluran pembuangan pada tanggul untuk mengalirkan kelebihan air dari tambak. Metode ini efektif terutama jika banjir terjadi hanya pada beberapa bagian tambak tertentu.

3. Pengapuran

Pengapuran merupakan langkah penting untuk menjaga keseimbangan pH dalam air, menghindari penurunan ekstrem akibat air hujan atau masuknya air dengan pH rendah ke dalam tambak. Dengan menjaga pH air, kesehatan udang dapat tetap terjaga.

4. Pemanenan Terencana

Pemanenan yang direncanakan dengan baik dapat membantu mengurangi kerugian akibat banjir. Langkah ini merupakan opsi terakhir ketika banjir tidak dapat diprediksi dan terus meningkat dalam skala yang signifikan. Dengan pemanenan yang tepat waktu, kerugian dapat diminimalisir sehingga dampak banjir pada tambak udang dapat dikurangi secara efektif.

Baca Juga: DELOS Hadiri di The Aquaculture Roundtable Series (TARS) 2023 di Bali

Penindakan Tambak Pasca Banjir

Setelah terjadi banjir, langkah-langkah penindakan yang tepat perlu segera dilakukan untuk memulihkan kondisi tambak udang. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Melaksanakan Evaluasi

Pertama-tama, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh untuk memastikan apakah kondisi posisi tambak masih layak untuk budidaya udang. Jika tidak, petani perlu mempertimbangkan untuk memindahkan tambak ke lokasi yang lebih aman dan terhindar dari risiko banjir.

2. Melakukan Pengecekan Outlet Secara Berkala

Outlet, sebagai saluran keluarnya air dari tambak, perlu dicek secara berkala untuk memastikan tidak ada penyumbatan yang dapat menghambat aliran air keluar dari tambak. Pembersihan outlet minimal dilakukan sekali sebulan untuk mencegah penumpukan kotoran.

3. Meninggikan Bilik Tambak

Peningkatan ketinggian bilik tambak adalah strategi sederhana namun efektif untuk mencegah masuknya air banjir ke dalam tambak. Bilik tambak yang lebih tinggi dapat menghindari udang dari tekanan air dan mencegah mereka keluar dari tambak.

4. Menggunakan Sistem Overflow

Sistem overflow dapat dipasang untuk membantu pembuangan air berlebih dari tambak ketika air telah mencapai batas maksimalnya. Namun, perlu diperhatikan bahwa sistem ini hanya efektif jika air hanya membanjiri tambak, bukan area sekitarnya.

5. Membangun Sistem Drainase yang Efektif

Pembangunan sistem drainase yang efektif sangat penting untuk mengontrol aliran air berlebih dan mencegah genangan air di dalam tambak maupun area sekitarnya.

6. Memperbaiki Kualitas Air

Untuk memulihkan kualitas air tambak yang terpengaruh oleh banjir, pengapuran dan pergantian air perlu dilakukan. Langkah ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi air sehingga kembali mendukung pertumbuhan udang dengan baik.

Baca Juga: Penerapan Ketertelusuran pada Produk Ekspor Udang Vaname

Strategi Mencegah Terbentuknya Banjir di Tambak Udang

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang dapat mengganggu budidaya udang, namun dapat dikurangi dampak negatifnya melalui beberapa tindakan pencegahan. Berikut adalah rangkaian strategi yang dapat diterapkan secara komprehensif:

1. Pemilihan Lokasi Budidaya yang Aman dari Banjir

Pilihlah lokasi budidaya yang terletak di wilayah tepi laut dengan fluktuasi air pasang surut 2-3 meter, memiliki jenis tanah bertekstur lumpur liat atau lumpur berpasir dengan kandungan pasir kurang dari 20%, berjarak 50-150 meter dari garis bibir tepi laut, dan dilengkapi dengan green belt sebagai zona penyangga yang terdiri dari hutan bakau.

2. Pemanfaatan Kalender Pasang Surut Air Laut

Gunakan kalender pasang surut air laut untuk memprediksi dan menyesuaikan siklus budidaya dengan periode pasang besar, sehingga dapat mengantisipasi potensi risiko banjir.

3. Pemasangan Pompa Air

Pasanglah pompa air untuk mengatur tinggi air di dalam tambak sehingga tidak terjadi genangan yang berpotensi menyebabkan banjir.

4. Pembersihan Saluran Inlet dan Outlet secara Berkala

Lakukan sterilisasi dan pembersihan saluran inlet dan outlet tambak secara rutin, minimal satu kali sebulan, serta lakukan pemeriksaan berkala untuk memastikan kelancaran aliran air.

Baca Juga: Pentingnya Traceability dalam Budidaya Udang

5. Pembangunan Sistem Drainase yang Efisien

Bangun sistem drainase yang efisien untuk mengontrol aliran air dan mencegah genangan di dalam tambak maupun di sekitarnya.

6. Pembuatan Konstruksi Kolam dengan Tanggul yang Kuat

Buatlah konstruksi kolam tambak yang dilengkapi dengan tanggul yang kokoh untuk menahan tekanan air dan mencegah kebocoran.

7. Penerapan Sistem Overflow yang Efektif

Terapkan sistem overflow yang baik selama pembuatan kolam tambak untuk memastikan kelancaran pembuangan air berlebih dan mencegah terjadinya banjir di dalam tambak.

8. Pembuatan Sub Soil untuk Mencegah Penggembungan Plastik

Buatlah sub soil yang efektif untuk menghindari terjadinya penggembungan plastik saat terjadi banjir selama pembuatan kolam tambak.

Baca Juga: Udang Laut atau Udang Tambak? Ini Pertimbangannya!

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Sebagai salah satu ancaman serius, pengetahuan untuk mencegah banjir di tambak udang menjadi penting bagi para petambak. Sebab, banjir mendatangkan masalah yang cukup kompleks dalam budidaya yang dilakukan dan berakibat pada kerugian ekonomi.

Namun Anda tak perlu khawatir, sebab DELOS hadir untuk membantu Anda mengelola tambak udang yang Anda miliki. Termasuk mencegah dan menangani berbagai masalah yang mungkin muncul selama budidaya berlangsung.

Untuk dapat terhubung dengan Tim DELOS, Anda dapat menghubungi kami melalui email contact@delosaqua.com atau kunjungi www.delosaqua.com. Budidaya udang vaname lebih mudah dan produktif bersama DELOS!

Read More
21Feb
Shrimp ExportTips

7 Strategi Dongkrak Produksi dan Ekspor Udang Vaname Indonesia

Udang Vaname telah menjadi salah satu komoditas unggulan dalam ekspor perikanan Indonesia ke pasar global. Namun, naik-turunnya nilai ekspor membuat pemerintah dan pelaku industri harus mulai menemukan strategi baru untuk mendongkrak produksi dan ekspor udang vaname Indonesia.

Hal ini bertujuan untuk mempertahankan posisi udang Indonesia di pasar global dan meningkatkan daya saing. Dalam artikel ini akan dibahas beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan produksi dan ekspor udang Vaname Indonesia.

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Air Tambak Udang?

Strategi Dongkrak Produksi dan Ekspor Udang Vaname Indonesia

1. Peningkatan Kualitas Budidaya

Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk dongkrak produksi dan ekspor udang Vaname Indonesia adalah dengan meningkatkan kualitas budidaya. Hal ini mencakup pemilihan benur yang unggul, penerapan teknologi budidaya yang modern, serta pengelolaan kualitas air yang baik. 

Dengan meningkatkan kualitas budidaya, diharapkan produksi udang Vaname dapat ditingkatkan secara signifikan, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar ekspor yang terus meningkat.

2. Peningkatan Skala Usaha

Selain meningkatkan kualitas budidaya, peningkatan skala usaha juga menjadi strategi penting dalam meningkatkan produksi udang Vaname. Dengan meningkatkan skala usaha, efisiensi produksi dapat ditingkatkan, sehingga biaya produksi per unit dapat dikurangi. Hal ini akan membuat produk udang Vaname Indonesia menjadi lebih kompetitif di pasar global.

3. Diversifikasi Produk

Untuk meningkatkan daya saing di pasar global, Indonesia perlu melakukan diversifikasi produk udang Vaname. Selain udang segar, Indonesia juga dapat memperluas produksi udang olahan, seperti udang beku, udang kering, atau produk olahan lainnya. 

Diversifikasi produk akan memberikan fleksibilitas dalam memenuhi permintaan pasar yang beragam, serta meningkatkan nilai tambah produk udang Vaname Indonesia.

Baca Juga: 7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Udang Yang Harus Anda Ketahui

4. Penguatan Sistem Distribusi dan Logistik

Penguatan sistem distribusi dan logistik juga menjadi kunci dalam meningkatkan ekspor udang Vaname. Indonesia perlu memperbaiki infrastruktur logistik, seperti pelabuhan dan jaringan transportasi, untuk memastikan kelancaran distribusi produk udang Vaname ke pasar ekspor. Selain itu, pengembangan sistem informasi dan teknologi juga dapat membantu dalam memantau dan mengelola rantai pasok secara lebih efisien.

5. Peningkatan Standar Mutu dan Keamanan Produk

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan pasar internasional, Indonesia perlu terus meningkatkan standar mutu dan keamanan produk udang Vaname. Hal ini mencakup penerapan standar budidaya yang ramah lingkungan, serta pemantauan ketat terhadap penggunaan bahan kimia dan obat-obatan dalam budidaya udang. 

Dengan memastikan produk udang Vaname Indonesia memenuhi standar mutu dan keamanan yang tinggi, Indonesia dapat memperkuat posisinya di pasar global.

6. Promosi dan Pemasaran Aktif

Upaya promosi dan pemasaran yang aktif juga menjadi strategi penting dalam meningkatkan ekspor udang Vaname Indonesia. Melalui partisipasi dalam pameran dagang internasional, kampanye promosi melalui media sosial, dan kerjasama dengan lembaga pemasaran internasional, Indonesia dapat meningkatkan visibilitas dan citra merek produk udang Vaname. Promosi yang efektif akan membantu meningkatkan permintaan pasar dan memperluas pangsa pasar ekspor.

7. Pengembangan Kemitraan Strategis

Terakhir, pengembangan kemitraan strategis dengan negara-negara pengimpor utama juga dapat menjadi strategi yang efektif dalam meningkatkan ekspor udang Vaname Indonesia. Melalui kerjasama bilateral atau multilateral, Indonesia dapat memperluas akses pasar, memperkuat hubungan dagang, dan memperoleh keuntungan kompetitif dalam perdagangan internasional.

Baca Juga: Ciri-Ciri Udang yang Memenuhi Kualitas Ekspor

Dukung Peningkatan Ekspor Udang Indonesia Bersama DELOS!

Strategi dongkrak produksi dan ekspor udang vaname Indonesia diperlukan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar global. Dengan berbagai strategi di atas, Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu produsen dan eksportir udang Vaname terkemuka di dunia.

Untuk itu, mari bersama DELOS kita dukung peningkatan ekspor udang Indonesia ke pasar dunia. DELOS adalah perusahaan startup yang bergerak di bidang aquatech dan berusaha untuk mendisrupsi industri akuakultur tradisional dan terfragmentasi di Indonesia.

Bersama petambak Indonesia, DELOS terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan proses budidaya udang yang berkelanjutan.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia. Hubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau kunjungi website kami di www.delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
31Jan
TechnologyTips

Manfaat Es Batu untuk Menjaga Kesegaran Udang Vaname Setelah Dipanen

Saat panen, penting untuk menjaga kesegaran udang vaname. Terutama saat pengangkutan dari tambak hingga sampai ke processing. Upaya ini menjadi langkah penting untuk menjaga kualitas udang sekaligus mempertahankan nilai ekonomisnya.

The potential economic losses that may occur if harvested shrimp is damaged during transportation include a decline in prices imposed by processors. 

Biasanya, untuk menjaga kesegaran udang vaname selama proses pengangkutan dilakukan dengan menambahkan es batu dengan rasio tertentu. Selengkapnya baca dalam artikel berikut ini.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Manfaat Es Batu untuk Menjaga Kesegaran Udang Vaname

Untuk menjaga kesegaran udang vaname pasca panen hingga sampai ke processing, biasanya dilakukan dengan menambahkan es batu. Rasio terbaik es batu yang digunakan adalah 1:1. Namun, hal ini tergantung pada medan dan lamanya perjalanan udang hingga ke processing.

Pemakaian es batu dengan rasio yang tepat akan membantu menjaga kualitas dan nutrisi dalam udang. Sehingga konsumen akan mendapatkan gizi yang optimal saat mengonsumsinya. Nah, berikut adalah lima manfaat es batu untuk menjaga kesegaran udang:

1. Mendinginkan Udang

Setelah dipanen, udang harus segera didinginkan untuk menghambat proses pembusukan. Penggunaan es batu memainkan peran kunci dalam mempertahankan kesegaran udang selama proses transportasi hingga ke processing. Udang yang didinginkan dengan baik akan tetap segar dan berkualitas.

2. Mengendalikan Suhu

Kualitas udang sangat bergantung pada suhu, dan es batu berfungsi sebagai medium pendingin efektif untuk menjaga suhu optimal selama transportasi sekaligus memastikan kesegaran udang. Suhu yang stabil membantu mencegah pertumbuhan bakteri, memperlambat pembusukan, serta menjaga kualitas udang tetap segar.

3. Mempertahankan Tekstur Udang

Suhu dan penanganan yang tidak sesuai setelah panen udang dapat mengubah teksturnya. Es batu dapat membantu mempertahankan udang sehingga tekstur udang akan tetap konsisten hingga sampai ke processing untuk diolah.

4. Mencegah Kerusakan Fisik pada Udang

Goncangan dan gesekan selama proses transportasi udang ke processing dapat menyebabkan kerusakan fisik seperti patah ekor, kepala, atau kerusakan pada karapas. Es batu berfungsi dalam menjaga kualitas udang dengan menjadi lapisan pelindung dan peredam terhadap guncangan untuk mengurangi risiko kerusakan fisik.

5. Meningkatkan Masa Simpan Udang

Es batu dapat membantu menjaga suhu rendah yang diperlukan untuk mempertahankan kualitas udang. Dengan memperlambat proses pembusukan, es batu juga memperpanjang masa simpan udang, serta memungkinkan transportasi jarak yang lebih jauh tanpa mengorbankan kualitas udang.

Baca Juga: Langkah-Langkah Penting Menjaga Kualitas Udang Saat Panen

Dapatkan Hasil Panen Udang Berkualitas Tinggi Bersama DELOS!

Menjaga kualitas udang vaname saat panen menjadi salah satu cara untuk memaksimalkan keuntungan saat budidaya. Pasalnya, jika kualitas udang menurun selama proses transportasi, harga udang pun juga ikut menurun yang berdampak pada kerugian secara ekonomi.

Agar terhindar dari kerugian karena kesalahan penanganan saat panen udang, Anda bisa mempercayakan panen udang di tambak Anda pada DELOS. DELOS memiliki tim panen yang ahli untuk memastikan kualitas udang Anda hingga sampai ke processing. Tak hanya itu, DELOS juga memiliki program rantai pasokan terintegrasi, AquaLink, untuk menghubungkan Anda dengan para pelaku industri untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan budidaya.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami, www.delosaqua.comdan dapatkan hasil panen terbaik untuk tambak Anda!

Read More
27Jan
AquacultureTips

Parameter Kualitas Air di Tambak Udang

As far as we might be concerned, making an extraordinary advanced experience is a blend between group, energy and ability. That is the reason we center around individuals.

Read More
25Jan
AquacultureTips

Pengaplikasian Biosecurity yang Tepat untuk Tambak Udang

Biosecurity pada tambak udang adalah serangkaian tindakan untuk mencegah masuknya penyakit ke dalam wilayah tambak. Lingkup biosecurity biasanya terdiri dari kolam budidaya dan wilayah tambak secara keseluruhan.

Layaknya peribahasa “mencegah lebih baik dari mengobati”, biosecurity menjadi salah satu cara terbaik untuk meminimalisir risiko kerugian akibat penyakit saat budidaya. Namun, pengaplikasiannya harus sesuai dengan standar.

Penerapan biosecutiry di tambak udang merupakan suatu keharusan untuk mengurangi risiko kegagalan budidaya. Semua jenis tambak dari skala tradisional hingga super intensif perlu menerapkan tindakan ini.

Lantas, bagaimana pengaplikasian biosecurity yang tepat dan sesuai standar? Simak selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: 12 Peralatan Tambak Udang Vaname yang Harus Disiapkan Sebelum Budidaya

Pengaplikasian Biosecurity yang Tepat

Dalam pengaplikasian biosecurity tambak udang, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Mulai dari benur, pakan udang, air, probiotik, dan lainnya.

1. Penggunaan Benur yang Berkualitas

Langkah pertama penerapan biosecurity adalah dengan memilih benur yang memiliki benur yang berkualitas baik dan bersertifikasi. Pastikan benur yang Anda pilih bebas dari penyakit untuk mencegah adanya infeksi penyakit dan masalah pertumbuhan di kemudian hari.

2. Perhatikan Kualitas Air Tambak

Kualitas air tambak menjadi salah satu aspek yang harus diperhatikan selama budidaya berlangsung. Anda harus rutin melakukan pengujian parameter kualitas air untuk memastikan air tambak selalu dalam kondisi optimal. Selain itu, Anda juga dapat menambahkan probiotik untuk meningkatkan kualitas air sekaligus daya tahan tubuh udang agar terhindar dari serangan penyakit.

3. Perhatikan Aksesibilitas Tambak

Aksesibilitas tambak seperti keluar masuknya kendaraan, manusia, dan hewan dapat menjadi vector pembawa penyakit yang dapat masuk ke dalam tambak. Beberapa aktivitas yang dapat digunakan untuk mencegah pathogen masuk ke dalam tambak adalah:

  • Membatasi jumlah orang yang masuk kedalam tambak
  • Membatasi orang yang masuk ke area budidaya
  • Menetapkan prosedur pelaporan dan perizinan untuk masuk ke tambak (semua tamu wajib lapor)
  • Sementara untuk mencegah masuknya hewan liar ke dalam tambak dapat dilakukan dengan pemasangan alat penghalau berupa Pagar bambu, Crab Protecting Line (CPL), dan Bird Scaring Line (BSL).

Penerapan biosecurity lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan desinfektan pada setiap pintu masuk tambak untuk orang-orang yang akan memasuki tambak. Hal ini digunakan untuk mencegah adanya kemungkinan patogen masuk bersama orang maupun kendaraan.

Baca Juga: 5 Jenis Kincir Air Tambak Udang beserta Fungsinya

4. Proses Tebar Benur yang Memperhatikan Biosecurity

Pada saat proses tebar benur, biosecurity harus tetap diterapkan dan dimonitoring dari awal kedatangan benur hingga proses penebaran di lapangan. Pada saat kedatangan, truck pembawa benur harus melewati fasilitas wheel bath sebelum masuk ke area kolam. Kemudian kantong benur juga harus didesinfeksi (dapat dilakukan dengan mencelupkan kantong benur dalam desinfektan. Hal yang tidak kalah penting adalah semua personil yang melakukan proses tebar benur harus melakukan desinfeksi diri, sebelum masuk ke dalam kolam budidaya untuk melakukan proses penebaran, terutama pada saat penebaran benur dilakukan secara manual.

5. Pengelolaan Air Tambak

Menerapkan biosecurity tambak udang juga dapat dilakukan pada pengelolaan air yang keluar dan masuk ke tambak. Biasanya hal ini dilakukan dengan menyediakan tandon dan kolam treatment untuk menyaring air dan melakukan proses disinfeksi sebelum air masuk ke kolam.

Pada kolam tandon dilakukan proses treatment air secara fisika yang biasanya berupa pengendapan sedimen yang terbawa, penyaringan partikel partikel kasar, penurunkan bahan organik total dari sumber air yang akan digunakan. Sedangkan kolam treatment dilakukan proses kimia yang bertujuan untuk membunuh pathogen sebelum masuk kedalam kolam budidaya, proses yang biasa dilakukan adalah disinfeksi air pada kolam treatment. Sehingga kemungkinan air yang akan masuk ke kolam budidaya memiliki pathogen berkurang hingga hilang.

Selain air yang masuk, air yang keluar dari tambak juga harus dilakukan treatment terlebih dahulu untuk menjaga keberlangsungan lingkungan. Jika air langsung dibuang ke lingkungan tanpa terlebih dahulu disaring, pencemaran lingkungan dan wabah penyakit tidak dapat dihindari karena kontaminasi patogen.

Baca Juga: Probiotik Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Budidaya

Peran Biosecurity dalam Pengendalian Penyakit pada Benur

Adanya infeksi penyakit pada tambak udang menjadi salah satu faktor kegagalan dalam budidaya. Terlebih lagi jika infeksi tersebut sudah menyerang sejak tahap benur dan dapat merugikan secara sosial ekonomi.

Penyakit yang menginfeksi udang disebabkan oleh virus dan bakteri. Penyebaran penyakit perlu dikendalikan guna mendukung budidaya yang berkelanjutan dan strategi yang dapat dilakukan dengan penerapan biosecurity pada tambak udang. Khususnya sejak masa stocking.

Beberapa penerapan biosecurity untuk mengendalikan penyakit pada benur di antaranya dilakukan dengan:

  1. Tindakan karantina terhadap induk udang yang baru memasuki farm.
  2. Pengujian ulang penyakit secara laboratoris terhadap induk.
  3. Melakukan penanganan limbah padat dan cair secara tepat.
  4. Mengatur personil dan kendaraan yang memasuki area budidaya.
  5. Melakukan pergantian air menggunakan air secara rutin untuk menjamin kualitasnya.
  6. Melakukan screening kesehatan secara rutin.

Penerapan biosecurity untuk mengendalikan penyebaran patogen dapat memberikan efek positif, yaitu meminimalisir munculnya penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus saat tahap pembenihan.

Kebijakan biosecurity yang dilakukan secara konsisten dan ditaati oleh semua personil tambak sangat mendukung keberhasilan pengendalian penyakit udang. Agar penerapan biosecurity berhasil, petambak harus menuangkan peraturan-peraturannya secara tertulis.

Baca Juga: Cara Tebar Benur Udang Vaname yang Benar dan Lengkap!

Percayakan Budidaya Udang Anda pada DELOS!

Menerapkan biosecurity yang tepat dan sesuai standar sangat penting untuk dilakukan dalam budidaya udang. Dengan adanya biosecurity, risiko munculnya penyakit yang dapat menyebabkan kerugian produksi dapat dihindari.

If you’re interested in environmentally friendly budidaya udang vaname, DELOS is the right partner for you. DELOS is a leading aquatech company based on science, technology, and operational management, capable of helping you enhance the productivity of your shrimp ponds while practising sustainable and environmentally friendly shrimp cultivation.

Tim DELOS terdiri dari peneliti dan orang-orang yang kompeten serta berdedikasi tinggi untuk memastikan budidaya udang di tambak Anda berjalan dengan baik. Selain itu, manajemen tambak DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan Anda untuk memantau kondisi tambak udang dengan mudah setiap harinya hanya melalui gadget.

Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau klik ikon WhatsApp pada halaman website kami www.delosaqua.com untuk terhubung langsung dengan kami. Tingkatkan produktivitas tambak Anda bersama DELOS!

Read More
10Jan
Tips

Cara Tebar Benur Udang Vaname yang Benar dan Lengkap!

penebaran benur udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Cara tebar benur udang vaname menjadi langkah awal yang sangat menentukan keberhasilan budidaya. Teknik menebar benur yang benar dapat membuat jumlah benur yang bertahan hidup menjadi lebih banyak, sehingga angka survival rate (SR) tinggi.

Benur biasanya ditebar saat PL10 sampai PL15. Selain itu, biasanya benur juga harus melalui berbagai uji terlebih dahulu untuk memastikan kualitasnya. Saat proses penebaran, benur tidak bisa langsung serta-merta ditebar ke tambak. Melainkan perlu dilakukannya penyesuaian suhu terlebih dahulu agar benur tidak stres yang dapat memicu kematian. Selengkapnya, yuk baca cara tebar benur udang vaname yang baik dan benar berikut ini!

Baca Juga: 7 Ciri Benur Udang Vaname Berkualitas Tinggi

Ciri-Ciri Benur yang Baik

Sebagai salah satu kunci dari suksesnya budidaya udang vaname yang dilakukan, Anda hanya memastikan benur yang akan ditebar ideal. Berikut adalah beberapa ciri-cirinya:

1. Ukuran Benur Seragam

Benur yang memiliki ukuran seragam menunjukkan kualitasnya yang tinggi. Ukuran yang seragam ini menandakan benur tersebut tumbuh dengan normal dan mendapat asupan nutrisi yang merata. Selain itu, ukuran benur yang seragam juga dapat mencegah kanibalisme.

2. Benur Tidak Cacat Fisik

Benur yang sehat harus memiliki anggota tubuh yang lengkap dan berkembang dengan baik. Mulai dari ekor tidak melengkung, mata dan tangkai mata berbentuk sempurna, hingga kaki-kaki renang yang jumlahnya utuh.

3. Usus Benur Terisi Penuh

Benur yang sehat memiliki usus yang terisi penuh sebagai tanda bahwa benur makan dengan baik. Sementara sebaliknya, benur dengan kondisi udang yang kosong dapat berarti bahwa benur tersebut tidak nafsu makan atau bahkan mengalami stres.

4. Benur Aktif Bergerak

Ciri dari benur berkualitas selanjutnya adalah bergerak dengan aktif, berenang kesana-kemarin yang dilakukan dengan uji aktivitas. Hal ini disebabkan karena benur peka terhadap rangsangan dari luar.

5. Bebas dari Berbagai Penyakit

Penularan penyakit udang dapat terjadi dari induk ke benur. Oleh karena itu, petambak harus memastikan benur terbebas dari berbagai patogen dengan melakukan uji PCR.

6. Lolos Uji Stres

Meminimalisir stres pada benur adalah prioritas utama selama proses hatchery. Sebab, benur yang stres memiliki kemungkinan bertahan hidup yang lebih kecil dibanding lainnya.

7. Berasal dari Tempat Penetasan Terpercaya

Untuk mendapatkan benur dengan kualitas terbaik, Anda harus mengambilnya dari hatchery terpercaya. Sebab pembenihannya telah diawasi dengan baik agar mutunya terjaga.

Baca Juga: Tips Manajemen Pakan Udang Vaname, Budidaya Anti Rugi!

Cara Tebar Benur Udang Vaname

1. Pemilihan Waktu Tebar yang Tepat

Sebelum melakukan penebaran benur udang vaname, Anda harus menentukan waktu yang tepat untuk menebarkan benur tersebut. Biasanya benur ditebarkan pada pagi atau sore hari ketika suhu udara lebih rendah. Hal ini bertujuan agar benur tidak stres. 

Pastikan pula kondisi cuaca stabil untuk menghindari perubahan tiba-tiba pada parameter kualitas air kolam tambak.

2. Persiapan Kolam

Persiapan kolam budidaya merupakan hal yang harus diperhatikan dalam cara tebar udang vaname. Pastikan kolam telah disterilkan dari berbagai hama dan pathogen yang menggangu dan berdampak buruk bagi benur. 

Pastikan pula kondisi parameter air tambak sudah berada di kisaran optimal. Mulai dari pH, alkalinitas, salinitas, oksigen terlarut, hingga suhu air tambak. Jika semua telah berada pada kisaran optimal, benur dapat mulai dipindahkan ke kolam tetapi tetap dibiarkan di dalam kantong plastik agar benur beradaptasi.

3. Pengadaptasian Benur dengan Air Tambak

Setelah kolam tambak siap, benur tidak bisa langsung ditebar begitu saja. Melainkan harus melalui proses adaptasi terlebih dahulu dengan kondisi air tambak. Hal ini untuk mencegah udang menjadi stres akibat perubahaan yang mendadak. 

Cara pengadaptasian benur ini dilakukan dengan mengapungkan kantong plastik benur di kolam tambak selama 15-30 menit. Kemudian buka pengikat kantong dan ukur salinitas dan suhu dari air di dalam kantong dan di tambak. Perbedaan suhu tidak boleh lebih dari 2 derajat celcius dan salinitas tidak boleh lebih dari 5 ppt. 

Untuk mempercepat adaptasi, Anda dapat memasukkan air tambak ke dalam kantong plastik sedikit demi sedikit hingga suhu dan salinitasnya sama.

4. Penebaran Benur ke Tambak

Setelah benur cukup beradaptasi dengan lingkungan tambak, Anda dapat langsung melepaskan benur ke air tambak. Benur yang sudah beradaptasi ditandai dengan aktif bergerak dan berenang di dalam kantong. 

Cara melepaskan benur ke tambak dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama dikeluarkan langsung secara perlahan dan yang kedua dengan menambahkan dahulu artemia (pakan alami udang) dan setelah 30 menit udang akan dikeluarkan melalui selang dengan memanfaatkan gaya gravitasi.

5. Pemberian Pakan Awal (Blind Feeding)

Setelah benur ditebar ke tambak, berikan pakan awal yang sesuai untuk mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya. Pemberian pakan awal dengan metode blind feeding ini dapat dilakukan untuk DOC 1 hingga DOC 30.

Baca Juga: Lakukan 5 Hal ini Untuk Sukseskan Budidaya Udang Vaname

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Tebar Benur

1. Periksa Dokumen Benur

Ketika benur tiba di lokasi tambak, disarankan untuk melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen terkait benur, termasuk surat spesifikasi Specific Pathogen Free (SPF) atau Specific Pathogen Resistant (SPR). SPF menunjukkan bahwa benur bebas dari patogen seperti virus WSSV, TSV, dan IHHNV, sementara SPR menunjukkan resistensi genetik benur terhadap patogen tersebut. Kedua dokumen ini membuktikan bahwa hatchery telah melakukan pemeriksaan dengan biosecurity yang ketat sebelum mengirimkan benur.

2. Pastikan Kesiapan Kolam

Hal kedua yang tak kalah penting sebelum melakukan penebaran benur adalah memastikan kesiapan kolam. Tahap persiapan atau Day of Preparation (DOP) harus memenuhi standar budidaya.

Kriteria ini mencakup parameter kualitas air kolam, seperti pH, DO, suhu, dan salinitas yang harus dalam kondisi optimal agar benur dapat hidup dalam kondisi yang ideal yang menunjang pertumbuhannya.

3. Lakukan Sampling Benur

Benur memiliki peran kunci dalam keberhasilan budidaya udang. Oleh karena itu, sebelum ditebar, perlu dilakukan pengambilan sampel untuk memastikan bahwa benur yang datang sudah dalam kondisi yang ideal.

Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil minimal 10% dari total benur yang dipesan, memberikan gambaran kualitas benur tanpa perlu menyebar semua benur, sehingga lebih efisien.

Lakukan pula pemeriksaan kondisi fisik benur yang melibatkan uji nekrosis dan bolitas, yang dilakukan di laboratorium. Uji nekrosis bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah kematian sel atau nekrosis dalam organ benur, sedangkan uji bolitas melibatkan perubahan bentuk bola-bola pada jaringan hepatopankreas, menunjukkan adanya kelainan organ tubuh pada benur akibat stres perjalanan.

4. Periksa Kualitas Air

Parameter kualitas air yang diperiksa melibatkan pH, suhu, Dissolved Oxygen (DO), dan salinitas. Tujuannya adalah untuk menilai perbedaan kondisi kualitas air benur setelah tiba di lokasi dengan kondisi saat masih di hatchery. Jika terjadi perbedaan, aklimatisasi memerlukan waktu lebih lama atau lebih cepat tergantung pada kesesuaian kualitas air.

5. Hitung Jumlah Benur Secara Aktual

Perhitungan jumlah benur penting untuk menentukan padat tebar kolam. Jika jumlah benur yang ditebar melebihi ketentuan padat tebar, dapat berdampak pada carrying capacity kolam di masa depan. Perhitungan dilakukan pada kantong yang telah dipilih saat pengambilan sampel, menggunakan alat seperti ember besar, ember kecil, hand tally counter, dan centong.

Proses penghitungan benur melibatkan penjumlahan benur hidup dan mati untuk mendapatkan jumlah aktual yang kemudian dapat digunakan untuk menentukan padat tebar yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Survival Rate Udang

Mulai Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS!

These are the steps for distributing fry that you can practice when cultivating vannamei shrimp. The selection and distribution of ideal fry are crucial for optimizing shrimp production. To enhance your vannamei shrimp farming, you can choose DELOS as your shrimp pond cultivation partner.

DELOS is an aquatech company that can assist you in managing your ponds and achieving optimal productivity in every cycle. DELOS pond management is integrated with the AquaHero app, making it easy for you to monitor pond conditions daily.

Contact the DELOS team via contact@delosaqua.com or submit your inquiries through our contact form at www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan kami. Mulai budidaya udang vaname Anda bersama DELOS!

Read More
28Des
Tips

5 Tips Mempercepat Pertumbuhan Udang Vaname Saat Budidaya

Accelerating Vannamei Shrimp Growth
Sumber: Dokumentasi DELOS

Saat Budidaya Pertumbuhan yang lambat terkadang menjadi masalah yang harus dihadapi saat budidaya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tips mempercepat pertumbuhan udang vaname sebelum terlambat.

Budidaya udang vaname menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan akhir-akhir ini. Pasalnya, semakin hari permintaan udang vaname di pasar global semakin meningkat. Tentunya dengan harga yang sangat menggiurkan.

Namun, tentunya hanya udang vaname yang berkualitas baik yang bisa dijual dengan harga maksimal. Sementara udang vaname dengan pertumbuhan yang lambat membuat para petambak harus menunggu sedikit lebih lama untuk memanen dan kemudian menjualnya.

Lantas apa saja tips untuk mempercepat pertumbuhan udang vaname saat budidaya? Berikut telah kami rangkum khusus untuk Anda.

Baca Juga: 10 Peralatan Tambak Udang Vaname yang Harus Disiapkan Sebelum Budidaya

Faktor Penyebab Udang Vaname Lambat Tumbuh

Saat budidaya, tak jarang para petambak menemui pertumbuhan udang mereka yang lambat. Penyebab pertumbuhan udang vaname yang lambat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:

1. Kualitas Air

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan udang vaname yang pertama adalah kualitas air. Udang membutuhkan air bersih dan beroksigen baik untuk tumbuh dan berkembang.

Kualitas air yang buruk, seperti tingginya kadar amonia, nitrit, dan nitrat, rendahnya kadar oksigen terlarut, hingga salinitas yang tinggi dapat membuat udang menjadi stres dan menghambat pertumbuhannya.

2. Kepadatan yang Terlalu Tinggi

Kepadatan tambak udang vaname juga berpengaruh pada pertumbuhan. Tambak yang terlalu padat dapat menyebabkan stres pada udang hingga persaingan untuk mendapatkan makanan dan ruang. Hal ini dapat mengakibatkan tingkat pertumbuhan yang lebih lambat atau bahkan kematian.

3. Nutrisi yang Buruk

Udang vaname memerlukan suplai nutrisi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang. Hal ini mencakup protein, vitamin, dan mineral yang bisa didapatkan dari pakan maupun saprotam.

Memberi pakan udang vaname yang tidak memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan, dapat menyebabkan pertumbuhan udang menjadi terhambat dan udang tidak bisa tumbuh dengan optimal.

4. Penyakit

Udang rentan terhadap serangan penyakit yang dapat mempengaruhi pertumbuhannya. Penyakit umum yang menjadi faktor yang mempengaruhi pertumbuhan udang di antaranya diakibatkan oleh infeksi bakteri, virus, dan parasit.

5. Bibit Udang Vaname yang Kurang Bagus

Kesalahan pemilihan bibit udang vaname juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi pertumbuhan udang. Benur yang berkualitas buruk akan menghasilkan udang yang buruk juga.

Benur udang vaname yang buruk sebenarnya bisa terlihat dari ukurannya yang berbeda dari benur-benur yang lain. Misalnya kondisi tubuh benur yang cacat, usus tidak terisi penuh, antena yang tidak utuh, hingga benur tidak aktif berenang.

Baca Juga: Tips Manajemen Pakan Udang Vaname, Budidaya Anti Rugi!

Tips Mempercepat Pertumbuhan Udang Vaname

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan udang vaname, termasuk di dalamnya kualitas air, pakan, dan kondisi lingkungan tambak. Berikut adalah tips mempercepat pertumbuhan udang vaname yang dapat anda lakukan.

1. Pastikan Kualitas Air Selalu Optimal

Mempercepat pertumbuhan udang vaname dapat dilakukan dengan memastikan kualitas air tambak selalu optimal setiap saat. Sebab, udang membutuhkan air berkualitas yang terbebas dari polutan, racun, dan patogen untuk tumbuh dengan baik.

Selain itu, mempertahankan suhu, salinitas, pH, dan kadar oksigen terlarut yang tepat juga sangat penting untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu, penting bagi para petambak untuk melakukan pengujian dan pemantauan air secara teratur.

2. Pilih Pakan Berkualitas Tinggi

Udang vaname memerlukan pakan dengan nutrisi yang seimbang untuk mendukung pertumbuhannya. Jadi, pastikan untuk memilih pakan yang mengandung protein, vitamin, dan mineral yang tinggi.

Selain itu, pastikan untuk memberi pakan udang secara teratur dan dalam jumlah yang sesuai. Pastikan pula pakan yang diberikan dikonsumsi seluruhnya oleh udang dalam waktu singkat.

3. Optimalkan Pemberian Pakan

Selama budidaya berlangsung, pentung untuk mengoptimalkan pemberian pakan udang vaname. Hal ini termasuk frekuensi dan jumlah pakan yang diberikan, karena pemberian pakan yang kurang atau berlebih dapat berdampak negatif pada pertumbuhan udang.

4. Pertahankan Kondisi Lingkungan yang Ideal

Tips mempercepat pertumbuhan udang vaname selanjutnya adalah dengan mempertahankan kondisi lingkungan budidaya yang ideal. Misalnya dengan memastikan suhu air dan kondisi lingkungan lainnya stabil dan konsisten untuk menghindari udang menjadi stres yang dapat berpengaruh pada pertumbuhannya.

5. Terapkan Praktik Manajemen Budidaya yang Tepat

Manajemen budidaya udang vaname yang tepat dapat menjadi faktor yang mempercepat pertumbuhan udang vaname. Misalnya dengan melakukan penggantian air secara rutin, pembersihan tambak dari endapan kotoran, dan melakukan monitoring kualitas air setiap harinya.

Baca Juga: Ini Proses Molting Pada Udang dan Cara Penanganannya

Pantau Kondisi Tambak Udang Setiap Hari dengan AquaHero

Kualitas air yang buruk menjadi salah satu penyebab pertumbuhan udang vaname terhambat. Oleh karena itu memantau kondisi air tambak dapat menjadi salah satu jalan untuk mempercepat pertumbuhan udang vaname.

Kini Anda bisa dengan praktis dan mudah memantau kondisi air tambak udang yang Anda miliki dengan AquaHero. AquaHero adalah aplikasi berbasis data yang memberikan kemudahan bagi petambak untuk memantau kondisi tambak udang mereka secara real-time.

Selain itu, AquaHero juga memiliki fitur rekomendasi yang dapat membantu farm owner dan farm personnel untuk mendapatkan prediksi saintifik dan rekomendasi tindakan yang tepat untuk dilakukan. Termasuk di antaranya mengenai panen, fitoplakton, carrying capacity, dan lain-lain.

Untuk bisa menikmati fitur AquaHero, anda dapat menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak yang ada di website kami www.delosaqua.com. Budidaya udang vaname lebih mudah bersama DELOS!

Read More
20Des
Tips

Dampak Musim Hujan Terhadap Keberlangsungan Tambak Udang

impact of rainy season
Sumber: Dokumentasi DELOS

Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki musim hujan yang berlangsung selama kurang lebih enam bulan. Tepatnya pada bulan November hingga Mei. Musim hujan ini memiliki dampak signifikan terhadap kondisi perairan tambak yang harus diwaspadai.

Tambak udang merupakan ekosistem buatan tempat udang tumbuh dan berkembang dari tahap stocking hingga panen. Kondisi perairan tambak ini sangat rentan terhadap perubahan iklim dan cuaca, khususnya saat musim hujan.

Dampak musim hujan terhadap keberlangsungan tambak dapat dilihat dari beberapa aspek yang mempengaruhi keberhasilan produksi, keseimbangan ekosistem tambak, hingga ekonomi para petambak. Selengkapnya, simak dalam artikel ini!

Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Tambak Udang Vaname Intensif Yang Harus Kamu Ketahui

Dampak Musim Hujan Terhadap Keberlangsungan Tambak Udang

1. Mempegaruhi Kualitas Air

Salah satu dampak musim hujan terhadap tambak udang yang paling signifikan adalah perubahan kualitas air. Curah hujan yang tinggi dapat mengakibatkan meningkatnya volume air di tambak yang dapat mengganggu keseimbangan parameter-parameter kualitas air.

Akibat hujan, suhu air dapat mengalami stratifikasi atau ketidakmerataan, terutama di bagian bawah air. Namun, sinar matahari mampu meningkatkan kembali suhu air, sedangkan hujan sepanjang hari dapat diatasi dengan aerator (kincir) yang membantu untuk membuat suhu air menjadi merata lagi.

Penurunan suhu akan mengurangi konsumsi pakan udang, sekitar 10% (berat kering) untuk setiap derajat Celcius penurunan suhu. Ketika suhu air turun sekitar 3-5℃, konsumsi pakan bisa turun hingga 30%.

Suhu yang rendah mendorong udang untuk mencari air yang lebih hangat dan cenderung menghindari permukaan air untuk menghindari efek suara atau percikan hujan. Hal ini berarti udang kemungkinan akan berada di bagian dasar kolam, yang pada saat yang sama mungkin mengalami penurunan kadar oksigen terlarut (DO).

2. Meningkatnya Risiko Infeksi Penyakit

Pengaruh musim hujan terhadap tambak udang juga berkaitan dengan risiko penyakit. Perubahan kondisi lingkungan yang disebabkan oleh musim hujan dapat memicu meningkatnya pertumbuhan patogen penyebab penyakit.

Terlebih lagi jika udang stres akibat perubahan lingkungan yang terjadi secara tiba-tiba lebih rentan terhadap infeksi, sehingga memperparah kondisi kesehatan tambak udang Anda.

Baca Juga: Cara Menekan FCR Udang Vaname untuk Budidaya Lebih Menguntungkan

3. Menurunnya Jumlah Plankton

Jumlah plankton dapat menurun secara drastis setelah hujan. Hal ini dapat terjadi khususnya pada mikroalga. Penyebabnya adalah penurunan pH air, penurunan konsentrasi mineral dan unsur hara mikro, dan rendahnya intensitas sinar matahari.

4. Dampak Ekonomi

Pengaruh musim hujan pada tambak udang juga berdampak pada aspek ekonomi. Produksi udang yang terganggu atau berkurang karena kondisi lingkungan yang tidak mendukung dapat menyebabkan kerugian finansial bagi para petambak.

Ketika hujan terjadi saat memasuki waktu panen, petambak biasanya juga harus menunda pelaksanaan panen. Sebab, memaksakan panen udang saat musim hujan dapat berpengaruh pada kualitas udang yang dihasilkan.

Baca Juga: Menghadapi Tantangan Cuaca Tidak Menentu saat Budidaya Udang

Pantau Budidaya Udang Anda dengan AquaHero!

Musim hujan memiliki pengaruh signifikan terhadap keberlangsungan tambak udang. Untuk menghadapi tantangan ini, petambak perlu untuk mempersiapkan segala sesauatunya, termasuk dalam hal pemantauan kualitas air yang menjadi tempat udang tumbuh dan berkembang.

Kini Anda dapat dengan mudah mencatat dan memantau parameter-parameter kualitas air tambak udang vaname dengan AquaHero!

AquaHero merupakan aplikasi yang dikembangkan DELOS untuk memudahkan Anda memantau kondisi tambak setiap saat. Mulai dari kualitas air, pertumbuhan udang, rekomendasi tindakan, hingga estimasi BEP (break even point) saat budidaya.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk dapat mencoba berbagai fitur AquaHero dan menjadikan budidaya udang vaname lebih mudah dan traceable. Pantau kondisi tambak Anda dengan AquaHero!

Read More
10Des
AquacultureTips

Cara Menumbuhkan Plankton di Tambak Udang dengan Praktis dan Mudah

Terdapat beberapa cara menumbuhkan plankton pada tambak udang dengan praktis dan mudah. Plankton merupakan salah satu komponen penting selama budidaya udang vaname karena manfaatnya yang sangat banyak untuk kelangsungan hidup udang.

Secara alami, tambak udang vaname mengandung banyak plankton. Organisme ini memainkan peran penting dalam ekologi tambak dan mempengaruhi kualitas air. Namun, dalam kondisi tertentu, plankton juga dapat membawa masalah dalama budidaya.

Plankton memiliki jenis yang sangat beragam, beberapa di antaranya dapat tumbuh di hampir semua jenis air. Namun, ada pula yang hanya dapat tumbuh dalam kondisi lingkungan tertentu. Berikut adalah cara menumbuhkan plankton pada tambak udang dengan praktis dan mudah.

Baca Juga: Panen Parsial Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Tingkatkan Keuntungan Budidaya

Cara Menumbuhkan Plankton di Tambak Udang dengan Praktis dan Mudah

1. Penambahan Kapur Dolomit

Cara menumbuhkan plankton pada tambak udang yang pertama adalah dengan menambahkan kapur dolomit (CaCO3). Kapur dolomit berperan dalam meningkatkan alkalinitas air tambak yang dimanfaatkan bakteri nitrifikasi untuk mengubah amonia (NH3) menjadi nitrat (NO3) yang dapat dimanfaatkan oleh plankton untuk tumbuh.

2. Penambahan Fermentasi 

Penambahan fermentasi seperti molase juga dapat menjadi cara lain menumbuhkan plankton pada tambak udang. Keberadaan bahan fermentasi ini berguna untuk mempercepat pertumbuhan plankton pada tambak udang vaname Anda.

3. Menciptakan Kondisi Lingkungan yang Tepat untuk Pertumbuhan Plankton

Plankton memerlukan kondisi khusus untuk tumbuh di perairan tambak. Fitoplankton membutuhkan sinar matahari, nutrisi, dan karbon dioksida untuk tumbuh. Sementara zooplankton membutuhkan sumber makanan yang memadai, oksigen, dan suhu air yang sesuai.

Untuk mendorong pertumbuhan fitoplankton dan zooplankton di tambak, penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem yang menyediakan unsur-unsur penting ini dalam jumlah yang tepat.

4. Mengontrol Kadar Nutrisi

Tingkat nutrisi di tambak udang dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan plankton. Tingkat nutrisi yang tinggi seperti nitrogen fan fosfor dapat menyebabkan tingginya pertumbuhan alga, sementara tingkat nutrisi yang rendah dapat membuat tingkat pertumbuhan fitoplankton buruk.

Baca Juga: Ini Desain dan Konstruksi Tambak Udang Vaname yang Ideal

Potensi Dampak Buruk Plankton pada Tambak Udang

Meskipun plankton memiliki banyak manfaat, tetapi jumlah plankton yang berlebih dapat menimbulkan dampak negatif. Misalnya saat malam hari di kolam dengan fitoplankton yang padat, respirasi fitoplankton dan organisme lain dapat menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut yang rendah yang dapat menekan atau membunuh spesies budidaya.

Selain itu, pada kolam yang aerasinya rendah atau bahkan tidak diaerasi sama sekali, keberadaan plankton yang tinggi dapat mengurangi kedalaman visibilitas bawah air tambak yang dapat menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut malam hari yang terlalu rendah.

Sementara pada siang hari, tambak udang yang memiliki terlalu banyak konsentrasi fitoplankton dapat menyebabkan pH air terlalu tinggi. Sebab, fitoplankton melakukan fotosintesis pada siang hari dan dapat menguras air dari karbon dioksida bebas yang ada.

Baca Juga: Manfaat Molase dan Tips Penggunaannya untuk Tambak Udang

Pilih DELOS untuk Manajemen Tambak Udang Anda!

Cara menumbuhkan plankton pada tambak udang vaname memang tergolong mudah. Terlebih lagi plankton memiliki banyak manfaat untuk budidaya. Namun, perlu diingat jika konsentrasi plankton yang berlebih juga dapat berdampak buruk pada budidaya.

Oleh karena itu, penting bagi petambak untuk selalu menjaga kestabilan plankton di kolam. Untuk itu, Anda dapat mempercayakan manajemen tambak udang Anda pada DELOS!

DELOS adalah aquatech startup berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda mengelola tambak udang berdasarkan best practice akuakultur untuk mendapatkan hasil produktivitas terbaik.

DELOS manajemen tambak juga terintegrasi langsung dengan AquaHero untuk memudahkan Anda dalam memantau kondisi tambak di mana saja dan kapan saja.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk berpartner dengan kami. Pilih DELOS untuk budidaya udang vaname Anda!

Read More
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top