logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Tips
Home Tips Page 5

Kategori: Tips

21Apr
Tips

Budidaya Udang Vaname Intensif, Bagaimana Caranya?

Budidaya udang vaname intensif semakin banyak dipilih oleh para petambak karena produktivitas dan profitabilitasnya yang lebih tinggi. Namun di sisi lain, risiko yang dihadapi selama budidaya juga lebih tinggi.

Dalam budidaya udang vaname sistem intensif, diperlukan teknologi dan modal yang tinggi. Mulai dari pakan yang sepenuhnya mengandalkan pakan buatan, penggunaan aerator untuk mempertahankan kadar oksigen terlarut, dan sebagainya.

Meskipun memerlukan modal dan teknologi yang tinggi, tetapi profitabilitas budidaya sistem intensif juga tinggi. Hal ini yang membuat budidaya udang vaname intensif banyak dipilih oleh para petambak.

Lantas, bagaimana cara melakukannya? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Tambak Udang Vaname Intensif Yang Harus Kamu Ketahui

Cara Budidaya Udang Vaname Sistem Intensif

1. Persiapan Tambak

Budidaya udang vaname intensif adalah budidaya yang dilakukan dengan penebaran benur dalam jumlah besar di area yang relatif kecil dan lingkungan yang terkontrol. Sehingga petambak harus mempersiapkan segala sesuatunya secara tepat dan sesuai standar agar udang dapat tumbuh optimal, salah satunya dalam hal lahan tambak.

Persiapan lahan merupakan langkah pertama yang harus ditempuh oleh petambak sebelum budidaya. Beberapa persiapan lahan untuk budidaya udang vaname intensif di antaranya adalah:

  • Pengolahan air di tandon utama.
  • Perbaikan konstruksi tambak.
  • Pengolahan dasar tambak yang meliputi pengeringan dan pengapuran.
  • Pemasangan plastik mulsa.
  • Pengisian air dengan kedalaman 10 cm.
  • Pembasmian hama dan patogen.
  • Pengisian air hingga 70%.
  • Penumbuhan plankton.
  • Penumbuhan bakteri probiotik.

2. Penebaran Benih Udang Vaname

Langkah budidaya udang vaname intensif selanjutnya adalah penebaran benur. Jumlah benur yang ditebar biasanya disesuaikan dengan target produksi masing-masing petambak dan disesuaikan dengan luas kolam.

Benur udang vaname akan ditebar setelah parameter kualitas air berada di angka optimal. Biasanya, benur akan ditebar ketika pagi atau malam hari untuk menghindari stres akibat perbedaan lingkungan yang signifikan.

3. Pemeliharaan

Dalam pemeliharaan harian budidaya udang vaname intensif, perlu dilakukan pengontrolan parameter kualitas air secara rutin, pemberian pakan, dan penyesuaian penggunaan aerator di kolam tambak.

Frekuensi pemberian pakan udang vaname harus disesuaikan dengan laju konsumsi dan pertumbuhan udang. Hal ini berguna agar angka FCR tetap optimal. Sementara pengontrolan dapat dilakukan melalui anco dari setiap kolam.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian penyakit dalam budidaya udang vaname sebaiknya dilakukan dengan tindakan preventif atau pencegahan sebelum penyakit menginfeksi udang. Tindakan preventif dapat dilakukan dengan penerapan biosecurity dan imunostimulan.

Sementara itu, untuk pendeteksian penyakit biasanya dilakukan dengan mengamati morfologi tubuh udang dan melakukan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) di laboratorium secara berkala.

5. Panen

Panen udang vaname sistem intensif dilakukan ketika udang berumur lebih dari 100 hari atau telah mencapai berat dan size tertentu. Namun, biasanya pada udang vaname sistem intensif dilakukan panen parsial untuk mengurangi densitas udang.

Selain panen parsial, terdapat jenis-jenis panen lain yang biasa dilakukan oleh petambak, yaitu panen normal, panen abnormal, dan panen emergency.

Baca Juga: 4 Unsur Manajemen Tambak Udang Vaname Yang Harus Kamu Perhatikan

Pilih DELOS Untuk Budidaya Udang Vaname Anda

Budidaya udang vaname instensif banyak dipilih para petambak karena untung yang didapatkan dapat lebih maksimal dibanding dengan budidaya jenis lainnya. Namun, risiko yang harus dihadapi pun cukup tinggi, sehingga petambak harus selalu memperhatikan segala aspek dalam budidaya.

Bagi Anda yang ingin mempraktikkan budidaya udang vaname untuk memaksimalkan keuntungan, kini Anda dapat memulainya dengan mudah bersama DELOS.

DELOS adalah perusahaan aqua-tech yang berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang

Manajemen tambak DELOS juga didukung aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan Anda untuk memantau kondisi udang di tambak hanya melalui gadget setiap harinya.

Ingin mendapatkan suplai kebutuhan tambak dengan harga terjangkau? AquaLink dapat menghubungkan Anda dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Anda dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com untuk mendapatkan penawaran terbaik bagi bisnis budidaya udang vaname Anda. Kelola tambak udang Anda bersama DELOS!

Read More
DOC pada udang
06Apr
AquacultureTips

7 Istilah dalam Budidaya Udang Vaname yang Harus Diketahui

As far as we might be concerned, making an extraordinary advanced experience is a blend between group, energy and ability. That is the reason we center around individuals.

Read More
17Mar
Tips

Penyebab dan Cara Mengatasi Stres pada Udang Vaname

Stres pada udang vaname merupakan masalah umum dalam budidaya yang dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan, kesehatan, dan produksi udang. Terlebih lagi, udang ini rentan terhadap stres karena kepekaannya terhadap perubahan lingkungan.

Udang vaname adalah salah satu spesies udang yang paling banyak dibudidayakan di seluruh dunia karena tingkat pertumbuhannya yang cepat, tingkat kelangsungan hidup yang tinggi, dan ketahanan terhadap penyakit.

Namun, petambak sering menghadapi tantangan berupa stres pada udang mereka, yang dapat menyebabkan penurunan tingkat pertumbuhan, penurunan kelangsungan hidup, dan peningkatan kerentanan terhadap penyakit.

Oleh karena itu, akan kami bahas lebih dalam bagaimana stres pada udang vaname. Termasuk tanda-tandanya dan cara mengatasinya.

Baca Juga: Pentingnya Ketinggian Permukaan Air Laut bagi Dunia Akuakultur

Penyebab Udang Stres

1. Kualitas Air

Kualitas air yang buruk, termasuk kadar oksigen yang rendah, kadar amonia dan nitrit yang tinggi, hingga fluktuasi pH, dapat menjadi penyebab stresnya udang vaname saat budidaya berlangsung.

2. Penanganan dan Transportasi

Penanganan dan pemindahan udang yang kasar dan tidak sesuai dengan standar juga dapat menyebabkan stres pada udang. Hal ini karena udang sangat sensitif terhadap stimulan dari luar, seperti goncangan, paparan suhu yang terlalu tinggi, dan kepadatan yang berlebihan.

3. Faktor Lingkungan

Udang sensitif terhadap perubahan lingkungan yang mendadak. Misalnya termasuk perubahan cahaya, suhu, dan salinitas dalam waktu yang cepat. Perubahan mendadak ini dapat menjadi salah satu faktor penyebab stres pada udang vaname.

4. Pakan dan Nutrisi yang Tidak Sesuai

Kualitas pakan yang buruk atau tidak memadai dapat menyebabkan stres pada udang. Sebab, pakan dengan kualitas buruk dapat menyebabkan udang mengalami ketidakseimbangan nutrisi, vitamin, dan mineral yang didapat.

Tanda-Tanda Udang Stres

Selama budidaya berlangsung, petambak harus terus memantau tanda-tanda udang mengalami stres untuk mencegah dampak kerugian yang lebih besar. Berikut adalah beberapa tanda umum stres pada udang vaname:

  1. Nafsu makan dan aktivitas makan berkurang
  2. Berkurangnya aktivitas dan perilaku menjadi lamban
  3. Angka kematian udang meningkat
  4. Perilaku berenang tidak normal, seperti berenang berputar-putar dan melesat.
  5. Tingkat pertumbuhan yang buruk
  6. Perubahan warna pada tubuh udang

Baca Juga: Kenali Ancaman Nitrit pada Tambak Udang dan Cara Mengatasinya

Dampak Stres pada Udang

Stres pada udang memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan dan pertumbuhan udang. Itulah sebabnya petambak harus selalu memantau kondisi udang agar tidak mengalami stres selama budidaya berlangsung.

1. Menurunkan Kekebalan Tubuh Udang

Stres dapat berdampak langsung pada kekebalan tubuh udang, tepatnya dapat menurunkan tingkat kekebalan secara signifikan. Hal ini membuat udang lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi.

2. Pertumbuhan Berkurang

Stres secara tidak langsung dapat menghambat pertumbuhan udang vaname selama budidaya. Udang yang stres cenderung memiliki pola makan yang terganggu, sehingga tidak banyak nutrisi yang diserap.

3. Meningkatnya Angka Kematian

Stres yang parah atau berkepanjangan dapat menyebabkan peningkatan angka kematian di antara populasi udang di tambak.

4. Perbuahan Perilaku

Perubahan perilaku juga menjadi dampak langsung ketika udang vaname stres. Perubahan ini termasuk di antaranya penurunan tingkat aktivitas dan perubahan pola makan.

Cara Mengatasi Udang Stres

Mencegah dan mengelola stres pada udang vaname membutuhkan pemantauan dan pengelolaan faktor lingkungan dan fisiologis yang cermat. Berikut adalah beberapa cara mengatasi stres pada udang vaname:

1. Pantau Kualitas Air Secara Rutin

Memantau parameter kualitas air secara teratur dapat menjadi salah satu cara pencegahan stres pada udang vaname. Sebab, parameter air yang optimal merupakan lingkungan terbaik udang untuk tumbuh.

Oleh karena itu, secara teratur periksa parameter kualitas air seperti suhu, pH, salinitas, dan kadar oksigen terlarut, dan lakukan penyesuaian jika terjadi fluktuasi untuk mempertahankan kondisi optimal.

2. Berikan Udang Nutrisi yang Cukup

Nutrisi yang cukup dapat membuat udang tumbuh dengan optimal dan terhindar dari stres. Pastikan untuk memberi nutrisi yang seimbang, baik dalam pakan maupun probiotik untuk mendukung pertumbuhan udang.

3. Sesuaikan Padat Tebar dengan Kapasitas Kolam dan Jenis Budidaya

Padat tebar udang vaname yang berlebihan dan tidak sesuai dengan kapasitas kolam dapat menyebabkan stres pada udang. Sebab udang akan saling bersaing satu sama lain untuk mendapatkan makanan dan ruang gerak.

4. Aklimatisasi Udang

Cara mencegah stres pada udang vaname yang terakhir adalah dengan melakukan aklimatisasi uadng secara bertahap terhadap perubahan parameter kualitas air.

Baca Juga: Jenis Jenis Udang yang Sering Dibudidayakan di Tambak

Konsultasikan Kondisi Udang Anda pada DELOS!

Stres pada udang vaname dapat menjadi pemicu dari berbagai penyakit yang merugikan budidaya. Oleh karena itu, petambak harus mengetahui penyebab dan cara menanganinya. Mengingat udang vaname adalah tipe udang yang rentan terhadap stres.

Saat udang stres, sebagai petambak, Anda mungkin bingung langkah apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya. Tetapi, kini Anda tak perlu khawatir, sebab Anda dapat mengonsultasikan langsung kondisi udang Anda pada DELOS.

Dengan tim sains yang berdedikasi tinggi, DELOS dapat membantu Anda memantau kondisi udang dan mengambil tindakan terbaik apabila muncul masalah tertentu.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit permasalahan tambak Anda di kolom kontak website kami www.delosaqua.com. Segera konsultasikan kondisi udang anda pada DELOS sebelum terlambat!

Read More
DCIM100MEDIADJI_0041.JPG
07Mar
Tips

Tips Merawat Tambak Udang Saat Musim Hujan

Merawat tambak udang saat musim hujan menjadi tantangan terbesar bagi petambak saat budidaya. Curah hujan yang tinggi sangat berisiko bagi kolam tambak karena dapat mengganggu keseimbangan parameter air yang berdampak langsung terhadap kesehatan dan produktivitas tambak udang.

Untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang dan profitabilitas tambak udang, sangat penting bagi pembudidaya untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang praktik terbaik untuk mengelola tambak udang selama musim hujan.

Dalam artikel ini akan dibahas beberapa tips dan strategi untuk merawat tambak udang selama musim hujan agar para petambak dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan produktivitas budidaya.

Baca Juga: 7 Jenis Penyakit Udang yang Sering Terjadi Selama Budidaya

Dampak Musim Hujan Terhadap Budidaya Udang Vaname

Parameter kualitas air menjadi indikator utama suksesnya budidaya udang vaname yang dilakukan. Kualitas air yang optimal dapat menjadikan budidaya udang vaname sukses besar. Sementara sebaliknya, kualitas air yang buruk dan berubah drastis dapat menyebabkan udang vaname menjadi stres dan rentan terserang penyakit.

Berikut adalah beberapa dampak musim hujan terhadap budidaya udang vaname:

1. Perubahan Suhu

Saat hujan, suhu air tambak dapat turun hingga 2-3°C. Suhu yang rendah menjadikan kondisi air kurang optimal yang berdampak pada tingkat metabolisme dan menjadikan aktivitas udang lebih lambat dan cenderung berkumpul di dasar kolam.

Tak hanya berdampak pada udang, aktivitas bakteri pengurai juga mengalami penurunan saat saat suhu kolam tidak dalam kondisi optimal. Ini menyebabkan akumulasi bahan organik yang ada di tambak

2. Penurunan pH

pH hujan biasanya sekitar pH 6,5-7,0. Hujan secara langsung akan menurunkan pH sebesar 0,3-1,5 dalam waktu singkat.

3. Perubahan Salinitas dan Alkalinitas.

Hujan dapat mengakibatkan air tambak menjadi lebih encer dari sebelumnya, sehingga angka salinitas dan alkalinitasnya pun ikut turun.

Saat salinitas turun, udang akan mengalami molting. Namun, karena ketersediaan mineral yang terbatas, hal ini dapat memicu infeksi penyakit dan kanibalisme antar udang.

4. Populasi Plankton dan Akumulasi Bahan Organik

Dampak musim hujan terhadap budidaya udang vaname selanjutnya adalah matinya fitoplankton akibat perubahan parameter kualitas air. Fitoplankton yang mati akan turut terakumulasi di dasar kolam sebagai bahan organik.

Musim hujan juga membuat pola makan udang tidak normal dan cenderung lebih rendah. Oleh karena itu, sisa pakan akan lebih banyak dan pemrosesannya juga lebih lambat dan menyebabkan akumulasi bahan organik meningkat.

5. Penurunan Tingkat Imunitas Udang

Perubahan parameter kualitas air akibat air hujan dapat mengakibatkan ekosistem tempat hidup udang menjadi tidak stabil. Selain itu, perubahan yang mendadak dapat menyebabkan udang menjadi stres dan mengalami penurunan imunitas sehingga rentan terhadap infeksi penyakit.

Baca Juga: 5 Tips Cara Mengelola Tambak Udang Vaname

Tips Merawat Tambak Udang Saat Musim Hujan

1. Persiapan Kolam yang Tepat

Mempersiapkan kolam tambak yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan tambak udang selama musim hujan. Petambak udang harus memastikan bahwa tambak dibersihkan dengan benar dan bebas dari berbagai limbah dan kotoran sebelum musim hujan tiba.

Selain itu, pembangunan saluran drainase yang sesuai dan pemasangan pompa untuk mengalirkan limbah juga perlu dilakukan untuk mengontrol ketinggian air.

2. Menjaga Kualitas Air Tetap Optimal

Kualitas air merupakan faktor penting bagi keberhasilan budidaya, terlebih lagi ketika musim hujan tiba. Curah hujan yang berlebih dapat menyebabkan terjadinya penurunan kondisi optimal pada parameter kualitas air tambak.

Oleh karena itu, petambak harus terus memantau kualitas air secara teratur dan mengambil tindakan yang tepat saat musim hujan datang. Misalnya dengan menambahkan aerator, menyesuaikan tingkat pH dan salinitas, mengurangi frekuensi pakan, dan mempertahankan kondisi air tetap optimal.

3. Manajemen Penyakit

Tips merawat tambak udang saat musim hujan yang selanjutnya adalah melakukan manajemen penyakit yang baik. Saat musim hujan, pertumbuhan mikroorganisme termasuk bakteri dan virus meningkat. Hal ini dapat menyebabkan udang mudah terserang penyakit.

Para petambak harus mengambil tindakan pencegahan, misalnya dengan desinfeksi kolam dan peralatan, menerapkan protokol kebersihan dan biosekuriti yang baik, serta selalu memantau apabila muncul tanda-tanda udang mulai terserang penyakit.

4. Sesuaikan Pemberian Pakan

Manajemen pakan menjadi aspek penting yang harus dipertimbangkan saat merawat tambak udang saat musim hujan, di mana petambak harus menyesuaikan jadwal pemberian pakan berdasarkan perubahan kondisi cuaca dan kualitas air kolam.

Pemberian pakan yang berlebih dapat menyebabkan kualitas air menjadi buruk dan meningkatkan risiko penyakit. Sedangkan pemberian pakan yang kurang dapat menghambat pertumbuhan udang.

Selain itu, pastikan pula pakan yang diberikan berkualitas tinggi dan bebas dari kontaminasi patogen.

5. Selalu Memantau Kondisi Cuaca

Tips merawat tambak udang saat musim hujan yang terakhir adalah selalu memantau kondisi cuaca. Turunnya hujan terkadang tidak bisa diprediksi dengan tepat dan akurat, sehingga petambak harus mempersiapkan tindakan yang harus ditempuh saat hujan turun.

Beberapa hal yang dapat dilakukan di antaranya adalah menutup kolam dan mengurangi jumlah pakan. Selain itu, selalu waspada terhadap tanda-tanda banjir yang dapat menyebabkan masalah kualitas air dan kerusakan infrastruktur tambak.

Baca Juga: 5 Tips Mempercepat Pertumbuhan Udang Vaname Saat Budidaya

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif bersama DELOS

Merawat tambak udang saat musim hujan dapat menjadi tantangan besar dan berisiko tinggi. Sebab, air hujan secara langsung berpengaruh terhadap parameter kualitas air tambak tempat di mana udang vaname hidup.

Oleh karena itu, petambak harus melakukan persiapan khusus sebelum musim hujan tiba. Nah, bagi Anda yang ingin memulai budidaya udang vaname atau ingin meningkatkan produktivitas tambak udang Anda, DELOS adalah pilihan yang tepat.

DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda meningkatkan produktivitas budidaya udang vaname Anda.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan Anda untuk memantau kondisi udang di tambak hanya melalui gadget setiap harinya.

Untuk tergabung dalam program ini, kamu bisa menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami

Read More
23Feb
AquacultureTips

Padat Tebar Udang Vaname dan Cara Menghitungnya

Salah satu aspek penting dalam budidaya adalah menentukan padat tebar udang vaname yang optimal. Hal ini dapat dilakukan untuk mempertimbangkan jumlah udang yang bisa ditampung dari awal hingga panen di dalam kolam yang telah dipersiapkan.

Padat tebar udang vaname berperan penting dalam kesuksesan budidaya karena kepadatan yang berlebih dapat menyebabkan kualitas air yang buruk, serangan penyakit, dan terhambatnya pertumbuhan udang di tambak.

Selain itu, padat tebar udang yang terlalu tinggi juga dapat meningkatkan persaingan untuk mendapatkan makanan dan ruang. Lantas, berapa idealnya padat tebar udang vaname untuk tambak tradisional, semi intensif, intensif, dan super intensif? Simak selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: Salinitas Udang Vaname dan Cara Mengontrol Kestabilannya saat Budidaya

Mengapa Penting untuk Mempertimbangkan Padat Tebar?

Para petambak harus mempertimbangkan padat tebar udang vaname yang akan mereka pilih sebelum memulai budidaya. Sebab, padat tebar mempengaruhi secara langsung pertumbuhan dan kualitas dari udang vaname yang dibudidayakan.

Adapun beberapa alasan lain mengapa penting mempertimbangkan padat tebar udang vaname di antaranya:

1. Memastikan Pertumbuhan dan Kesehatan Udang yang Optimal

Padat tebar udang vaname tradisional maupun intensif memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan dan kesehatan udang vaname. Kepadatan dapat yang berlebih menyebabkan kualitas air yang buruk, peningkatan persaingan mendapatkan makanan dan ruang, serta meningkatkan risiko wabah penyakit.

Dengan menghitung padat tebar udang vanem dan menyesuaikannya dengan kondisi tambak, Anda dapat memastikan jika udang dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

2. Memaksimalkan Hasil Budidaya

Padat tebar udang vaname intensif berhubungan erat dengan hasil budidaya yang didapatkan nantinya. Kepadatan yang terlalu rendah pada tambak yang luas sama saja tidak memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara efisien, sehingga hasil panen yang didapatkan tidak maksimal.

Sebaliknya, kepadatan yang terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan kapasitas kolam, dapat menyebabkan peningkatan kematian dan penurunan tingkat pertumbuhan. Oleh karena itu, dengan menghitung padat tebar dan menyesuaikannya dengan kebutuhan, petambak dapat memaksimalkan potensi kolam mereka.

3. Efektivitas Biaya

Budidaya udang vaname menjadi salah satu bisnis yang menggiurkan karena keuntungan yang didapatkan sangat melimpah. Namun, seperti bisnis pada umumnya, profitabilitas yang melimpah ini harus diikuti dengan penggunaan biaya yang efektif saat siklus berlangsung.

Menghitung padat tebar udang vaname menjadi salah satu cara untuk membantu pembudidaya menentukan modal dan memaksimalkan keuntungan yang didapatkan dari budidaya tersebut.

Kepadatan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan peningkatan angka kematian, penurunan tingkat pertumbuhan, dan peningkatan angka FCR. Hal ini juga akan berdampak pada peningkatan biaya dan mengurangi keuntungan yang didapatkan saat panen tiba.

4. Pengeloaan Penyakit

Kepadatan udang vaname secara langsung berpengaruh pada risiko wabah penyakit saat budidaya. Kolam tambak yang terlalu padat dapat mempengaruhi kualitas air yang lama-kelamaan dapat memicu munculnya wabah penyakit.

Dengan menghitung padat tebar dan menjaganya pada tingkatan yang optimal, pembudidaya dapat mengurangi kemungkinan wabah penyakit dan menimalkan kebutuhan akan perawatan kesehatan udang yang mahal.

5. Kelestarian Lingkungan

Budidaya udang vaname dapat menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan, terutama pada jenis budidaya intensif dan super intensif yang tidak dilakukan secara berkelanjutan.

Semakin banyak udang yang dibudidayakan di kolam, semakin banyak pula kotoran dan sisa-sisa makanan yang dihasilkan saat budidaya. Kotoran dan sisa-sisa makanan ini dapat berubah menjadi senyawa kimia yang berbahaya bagi lingkungan.

Oleh karena itu, dengan menghitung padat tebar dan menjaganya pada tingkat yang sesuai, petambak dapat meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan yang mungkin saja terjadi.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok

Cara Menghitung Padat Tebar Udang Vaname

Menghitung padat tebar udang vaname memerlukan pengukuran yang cermat dan pencatatan yang akurat. Hal ini agar budidaya yang Anda lakukan dapat mendatangkan keuntungan yang maksimal dan terhindar dari kerugian.

Lalu, bagaimana cara menghitung padat tebar udang vaname? Berikut adalah langkah-langkahnya.

Hitung Daya Tampung Kolam yang Digunakan 

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menghitung daya tampung kolam yang akan digunakan untuk budidaya udang vaname. Cara menghitung luas kolam tambak udang vaname dapat diukur dengan menggunakan pita pengukur atau alat pengukur lainnya.

Jika kolam yang Anda miliki berbentuk segi empat, anda dapat menggunakan rumus volume sebagai berikut:

Volume = panjang kolam (meter) x lebar kolam (meter) x kedalaman kolam (meter)

Misalnya jika Anda memiliki kolam tambak dengan dengan panjang 10 meter, lebar 5 meter, dan kedalaman 3 meter. Maka daya tampung kolam = 10 x 5 x 3 = 150 meter kubik.

Setelah mengetahui daya tampung tambak udang vaname Anda, selanjutnya pilih padat tebar yang sesuai dengan daya tampung tersebut.

Namun, jika Anda telah mengetahui luas kolam yang Anda miliki secara pasti, Anda dapat langsung mengikuti langkah kedua, yaitu menghitung padat tebar udang vaname.

Hitung Padat Tebar Udang Vaname

Padat tebar udang vaname bergantung pada metode budidaya yang dilakukan. Misalnya apakah anda menggunakan metode budidaya tradisional, semi-intensif, intensif, atau bahkan super intensif.

Rumus padat tebar total = luas kolam (meter persegi) x padat tebar per meter

Padat tebar total ini bisanya digunakan untuk keperluan penghitungan jumlah pakan, aerator, dan keperluan-keperluan kolam lainnya.

Padat tebar udang vaname tambak tradisional biasanya tidak terlalu banyak, yaitu sekitar 5-8 PL per meter persegi. Jika kolam anda seluas 100 meter persegi, maka 100 x 5 = 500 benur udang yang dapat ditebar dalam kolam tersebut.

Sementara pada tambak intensif, padat tebar udang vaname cenderung lebih tinggi. Umumnya padat tebar tambak intensif berada di atas 100 per meter persegi. Sementara rumus penghitungannya pun juga harus disesuaikan dengan jumlah kincir dan aerator yang digunakan.

Baca Juga: Lakukan 5 Hal ini Untuk Sukseskan Budidaya Udang Vaname

Pilih DELOS Sebagai Pendamping Budidaya Udang Vaname Anda!

Secara keseluruhan , menentukan padat tebar yang optimal pada udang vaname membutuhkan pertimbangan yang cermat dari berbagai faktor, salah satunya adalah luas kolam tambak. Pembudidaya harus mempertimbangkannya secara hati-hati untuk memastikan udang tumbuh secara optimal.

Nah, untuk Anda yang baru ingin terjun ke dunia bisnis budidaya udang vaname , kini anda dapat memulai budidaya udang vaname yang mudah dan produktif bersama DELOS.

DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan Anda untuk memantau kondisi udang di tambak hanya melalui gadget setiap harinya.

Ingin mendapatkan suplai kebutuhan tambak dengan harga terjangkau? AquaLink dapat menghubungkan Anda dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Kamu dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com untuk mendapatkan penawaran terbaik bagi bisnis budidaya udang vaname Anda. Percayakan manajemen tambak Anda pada

Read More
21Feb
AquacultureTips

5 Tips Cara Mengelola Tambak Udang Vaname

Keberhasilan saat budidaya selalu bergantung pada cara mengelola tambak udang vaname. Baik dari segi faktor teknis, maupun non-teknis. Oleh karena itu, penting bagi petambak dan farm personnel untuk memiliki perencanaan dan pengelolaan tambak yang baik.

Cara mengelola tambak udang ini juga berpengaruh secara langsung terhadap produktivitas panen. Sehingga, terdapat banyak faktor yang harus diperhatikan dalam budidaya udang vaname, misalnya faktor sumber daya manusia, manajemen pakan, manajemen kesehatan udang, hingga proses panen.

Oleh karena itu, berikut kami telah merangkum beberapa tips cara mengelola tambak udang khusus untuk Anda agar panen yang dihasilkan sesuai harapan.

Baca Juga: Ini 7 Tips Panen Udang Vaname yang Sukses dan Cuan

Tambak Udang yang Ideal

Berbicara tentang tambak udangyang ideal, hal yang pertama kali muncul di pikiran anda pastinya adalah bagaimana konstruksinya. Hal ini karena konstruksi memiliki peran penting dalam keberlanjutan dari tambak udang tersebut.

Nah, berikut adalah kriteria tambak udang ideal yang telah diatur dalam Permen KKP No. 75/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum Pembesaran Udang Windu (Penaeus Monodon) Dan Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei).

  1. Memiliki ketersediaan air yang cukup.
  2. Tambak tidak memiliki titik mati.
  3. Efektif dan efisien dalam penggunaan lahan dan kincir.
  4. Pematang sebagai akses jalan di tambak harus dapat dilewati kendaraan dan pekerja.
  5. Jaminan keamanan dan keselamatan kerja (K3) yang maksimal.

Jika telah memenuhi kelima kriteria berdasarkan Permen KKP No.75 Tahun 2016 di atas, selanjutnya dapat dilakukan pemilihan lokasi tambak yang ideal. Adapun beberapa kriteria lokasi tambak yang ideal meliputi:

  1. Lokasi tambak udang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan aturan yang berlaku.
  2. Lokasi tambak udang baru di atas/di belakang garis sempadan pantai (100 meter dari titik pasang tertinggi) dan sempadan sungai.
  3. Memiliki air sumber yang mencukupi dan berkualitas baik.
  4. Berada pada kawasan yang terhindar dari banjir rutin dan pengaruh pencemaran limbah bahan beracun dan berbahaya (B3).
  5. Tidak membangun tambak baru pada lahan mangrove dan zona inti kawasan konservasi.
  6. Tidak membangun tambak udang di daerah yang berpotensi terjadi rembesan air asin yang mempengaruhi daerah pertanian di sekitarnya atau sumber air tawar.
  7. Tersedia prasarana transportasi dan komunikasi yang memadai..

Baca Juga: Peluang Ekspor dan Prospek Budidaya Udang Vaname yang Menjanjikan

Tips Mengelola Tambak Udang

1. Pilih Lapisan Kolam yang Tepat

Lapisan dasar tambak menjadi bagian penting dalam memastikan biosekuriti selama budidaya udang berlangsung. Tambak tanah yang langsung terkena air dapat memicu reaksi anoksik yang sangat beracun bagi udang. Oleh sebab itu, penggunaan lapisan seperti plastik high-density polyethylene (HDPE) atau beton dapat menjadi solusi.

Selain masalah biosekuriti, penggunaan lapisan beton maupun plastik HDPE juga mempermudah dalam pengelolaan air dan dasar kolam.

2. Pertimbangkan Desain Kolam

Desain kolam udang vaname memiliki bentuk yang bervariasi, di antaranya adalah persegi panjang, persegi, dan bulat. Bentuk kolam ini memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, serta berpengaruh dalam aliran air dan akumulasi sedimen kolam.

Sementara pada dasar kolam dapat didesain dengan saluran tengah untuk meminimalkan sedimentasi. Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan sedimentasi dan arus sentrifugal yang dihasilkan oleh aerator untuk mendorong dan memusatkan padatan yang mengendap di tengah kolam.

Kemudian, padatan ini dapat dipompa secara manual untuk dikeluarkan dari kolam melalui sistem perpopaan yang terhubung dengan saluran pembuangan.

3. Tempatkan Aerator Kolam dengan Benar

Dalam budidaya udang vanamesistem intensif, aerator berperan penting dalam menyediakan oksigen sekaligus membantu mendorong lumpur ke saluran pembuangan. Sementara jenis dan jumlah aerator dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kolam yang didasarkan pada ukuran kolam dan kepadatan penebaran.

Untuk mengatur aerator, Anda perlu memastikan bahwa aerator telah menjangkau semua sudut dan sisi kolam agar tidak ada lumpur yang tidak tersentuh. Ada dua desain utama penempatan aerator, yaitu desain paralel dan diagonal.

4. Bersihkan Dasar Kolam Secara Manual

Tips cara mengelola tambak udang vaname selanjutnya adalah dengan rutin membersihkan dasar kolam. Melakukan pembersihan atau penyedotan limbah secara manual baik untuk menjaga kualitas dasar tambak agar tetap optimal.

Lantas, seberapa sering dasar kolam harus dibersihkan? Umumnya tidak ada aturan khusus terkait seberapa sering pembersihan dilakukan. Namun, disarankan untuk melakukannya sekali sehari agar limbah yang mengendap tidak tertimbun terlalu banyak.

5. Evaluasi Dasar Kolam Secara Berkala

Seiring berjalannya siklus budidaya udang vaname, sangat penting untuk mengetahui kondisi sedimen di dasar tambak untuk mencegah munculnya dampak negatif. Sehingga perlu dilakukan evaluasi secara berkala dengan mengambil sampel sedimen di titik-titik tertentu. Adapun parameter evaluasi di antaranya meliputi Redox potential, pH, pH2S, dan NH4-N sol.

Pengambilan sampel harus dilakukan secara teratur, minimal dua kali per siklus. Tepatnya di pertengahan siklus budidaya saat lumpur mulai terbentuk dan di akhir siklus sebagai evaluasi.

Namun, dalam kasus khusus misalnya terjadi kematian massal atau pertumbuhan udang yang lambat, evaluasi harus lebih sering dilakukan.

Baca Juga: 5 Tahap Persiapan Tambak Udang Vaname Sebelum Melakukan Budidaya

Pilih DELOS Sebagai Pendamping Budidaya Udang Anda!

Itu lah tips cara mengelola tambak udang vaname yang sebaiknya Anda perhatikan agar pertumbuhan udang menjadi optimal dan menghasilkan panen yang menguntungkan.

Memang bisa dikatakan mengelola tambak udang menjadi hal yang tidak mudah untuk dilakukan. Oleh sebab itu, jika anda memerlukan pendampingan dalam budidaya udang vaname yang anda lakukan, DELOS dapat menjadi pilihan terbaik untuk Anda.

DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu anda dalam mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Manajemen tambak DELOS juga terintegrasi dengan AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm personnel untuk memantau kondisi tambak udang secara real-time hanya melalui gadget setiap harinya.

Segera hubungi Tim DELOS untuk mendapatkan pendampingan budidaya melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Pilih DELOS sebagai pendamping budidaya udang anda!

Read More
14Feb
Fun ReadTips

Ini Perbedaan Udang Jantan dan Betina

Para petambak penting untuk mengetahui perbedaan udang jantan dan betina sebelum melakukan pembenihan. Hal ini bertujuan untuk memastikan induk udang yang dipijahkan memiliki jenis kelamin yang berbeda dengan perbandingan jumlah yang tepat.

Namun, menentukan perbedaan udang jantan dan betina kadang kala sangat sulit untuk dilakukan, karena sekilas keduanya terlihat sangat mirip. Namun, terdapat beberapa ciri-ciri yang dapat diamati untuk menemukan perbedaannya.

Kira-kira apa saja ciri-ciri tersebut? Berikut kami telah merangkumnya untuk anda dalam artikel ini. Jadi, pastikan untuk membacanya sampai habis.

Baca Juga: Sistem Organ dan Morfologi Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Perbedaan Udang Jantan dan Betina

Perbedaan udang jantan dan betina dapat diketahui dari alat kelaminnya. Pada udang jantan, alat kelamin berupa petasma yang terletak di kaki renang pertama yang berfungsi untuk mentransfer sperma.

Sedangkan alat kelamin udang betina disebut sebagai thelycum yang terletak di antara kaki jalan ke empat dan kelima yang berfungsi untuk menyimpan sperma.

Sistem reproduksi betina menggunakan sepasang ovarium, oviduk, lubang genital, dan thelycum. Sementara sistem reproduksi jantan menggunakan testes, vasa deferensia, petasma, dan apendiks maskulina.

Selain itu, perbedaan udang jantan dan betina juga dapat dilihat dari ukuran badannya. Induk udang betina biasanya memiliki ukuran yang lebih besar dari induk jantan.

Baca Juga: Mengenal Udang Vaname yang Menjadi Favorit Para Petambak

Kriteria Induk Udang Ideal

Induk udang ideal betina adalah induk yang telah memiliki telur yang matang. Kematangan telur ini diukur berdasarkan perkembangan ovari yang terletak di bagian punggung atau dorsal dari tubuh udang. Ovari berwarna hijau yang semakin matang, semakin gelap warnanya.

Sementara pada udang jantan ditentukan oleh perkembangan petasma yang sempurna. Biasanya di dalam petasma ini mengandung spermatophora.

Dari kondisi fisik, udang yang dipilih sebagai induk harus setidaknya memiliki berat minimal 100 gram untuk betina dan 80 gram untuk jantan. Pastikan pula induk tidak memiliki cacat atau luka, terutama pada organ reproduksi untuk menghasilkan benih udang berkualitas tinggi.

Untuk mengetahui apakah telur pada induk telah matang, biasanya dilakukan dengan dua cara, yaitu mengangkat induk betina dan menghadapkan bagian bawah badan (ventral) ke arah sinar matahari. Selain itu, bisa juga digunakan sinar lampu yang kedap air untuk mengamatinya.

Baca Juga: Mengenal Istilah DOC dalam Tambak Udang

Pilih DELOS Sebagai Pendamping Budidaya Udang Anda!

Itu lah perbedaan udang jantan dan betina yang harus para petambak ketahui sebelum melakukan pemijahan. Sebab, hal ini penting untuk memastikan induk udang yang akan dipijah memiliki jenis kelamin yang berbeda dengan jumlah yang sama.

DELOS dapat menjadi pendamping budidaya yang tepat bagi anda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang manajemen budidaya udang vaname, termasuk proses pemijahan induk,

DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu anda mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Manajemen tambak DELOS juga diintegrasikan dengan AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm personnel untuk memantau kondisi tambak udang secara real-time melalui gadget setiap harinya.

Segera hubungi Tim DELOS untuk mendapatkan pendampingan budidaya melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Pilih DELOS sebagai pendamping budidaya udang anda!

_______________________________

Sumber: Pratiwi, Rianta. 2018. Aspek Biologi dan Ablasi Mata Pada Udang Windu penaeus monodon Suku Penaeidae (Deapoda: Malcostraca). Oseana. 43(2): 34-47

Setiawan, Arief, dkk.,. 2004. Pemilihan dan Pemeliharaan Induk Udang. Departemen Pendidikan Nasional

Read More
09Feb
AquacultureTips

Kenali Ancaman Nitrit pada Tambak Udang dan Cara Mengatasinya

Ancaman nitrit pada tambak udang menjadi dampak terhadap lingkungan dari budidaya udang vaname intensif yang bisa saja dihadapi oleh semua petambak. Oleh karena itu, penting bagi para petambak harus segera mencari tahu cara untuk mencegah dan mengatasinya.

Udang vaname telah lama menjadi spesies udang yang dibudidayakan di Indonesia. Sebab, udang jenis ini menjadi sumber makanan yang sangat digemari orang-orang di seluruh dunia, sehingga nilai ekspornya pun terus meningkat dari tahun ke tahun.

Namun, budidaya intensif udang vaname dapat menimbulkan berbagai dampak terhadap lingkungan, salah satunya adalah ancaman nitrit. Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Simak selengkapnya dalam artikel ini, ya!

Baca Juga: Ketahui Penyakit Myo Pada Udang Vaname beserta Ciri-Cirinya

Apa itu Nitrit pada Tambak Udang?

Nitrit pada tambak udang merupakan zat beracun yang dihasilkan dari nitrogen yang hanya sebagian teroksidasi. Zat ini tidak ditemukan di dalam air limbah yang baru, melainkan ada pada air limbah yang telah lama mengendap dan terakumulasi.

Tingkat nitrit yang tinggi dapat diakibatkan oleh pemberian pakan udang yang berlebihan, kepadatan endapan yang berlebihan, sirkulasi air yang buruk, dan faktor lain yang mengganggu keseimbangan siklus nitrogen.

Nitrit sangat beracun bagi udang vaname. Keberadaannya dapat menyebabkan berbagai efek negatif, termasuk terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan udang, atau bahkan kematian.

Nitrit tidak bersifat tetap dan sewaktu-waktu dapat berubah menjadi amoia atau dioksidasi menjadi nitrat. Jika dibandingkan dengan nitrat, keberadaan nitrit di perairan lebih sedikit. Namun, tingkat toksisitasnya bagi udang vaname sangat tinggi.

Bahaya toksisitas nitrit pada tambak udang vaname terutama terlihat pada tahap awal siklus budidaya. Selama tahap awal ini, kadar nitrit dapat meningkat dengan cepat dan mencapai tingkat toksik yang membahayakan.

Keberadaan oksigen pada tambak udang mempengaruhi keberadaan nitrit pada tambak udang. Umumnya perairan yang mendapatkan suplai oksigen yang cukup memiliki tingkat konsentrasi nitrit yang lebih rendah jika dibandingkan dengan perairan yang tidak mendapatkan suplai oksigen.

Baca Juga: Kenali 7 Ciri-Ciri Penyakit AHPND Pada Udang Vaname Sebelum Terlambat

Cara Mengatasi Ancaman Nitrit pada Tambak Udang

Meskipun memiliki tingkat toksisitas yang tinggi, bukan berarti ancaman nitrit tidak dapat diatasi. Salah satu langkah terpenting yang harus dilakukan adalah dengan memantau kualitas air secara teratur dan mempertahankan parameter-parameter lainnya tetap optimal.

Hal ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan pemberian pakan, meningkatkan sikulasi oksigen, dan menyesuaikan tingkat padat tebar udang vaname untuk mencegah kepadatan yang berlebih.

Cara mengatasi ancaman nitrit pada tambak udang dapat juga dilakukan dnegan menambah bakteri pereduksi nitrit ke dalam tambak. Bakteri ini dapat mengonsumsi nitrit dan kemudian mengubahnya menjadi zat yang tidak terlalu berbahaya, seperti gas nitrogen.

Tak hanya itu, keberadaan bakteri yang dikenal dengan nitrobacter ini juga dapat membantu meningkatkan kualitas air seiring dengan berkurangnya kadar nitrit, sehingga aman bagi pertumbuhan udang vaname yang dibudidayakan.

Selain itu, penting juga untuk menjaga kolam tetap teraerasi dengan baik, terutama pada tahap awal siklus budidaya. Aerasi yang memadai membantu memastikan kadar oksigen terlarut tetap tinggi, serta mengurangi risiko toksisitas nitrit dan masalah kualitas air lainnya.

Baca Juga: Mengenal Bakteri Vibrio Udang Vaname Penyebab Berbagai Penyakit

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif bersama DELOS

Ancaman nitrit pada udang vaname bisa terjadi kapan saja jika tambak tidak memiliki sirkulasi limbah yang memadai. Oleh karena itu, penting untuk mempraktikkan pengelolaan dan sanitasi tambak yang baik, termasuk membuang limbah organik secara teratur dan menjaga aerasi tambak.

Dengan melakukan langkah-langkah ini, anda dapat membantu mengurangi risiko toksisitas nitrit dan menjaga lingkungan tambak udang vaname yang anda miliki agar tetap sehat.

Bagi anda yang membutuhkan pendampingan untuk budidaya udang vaname agar mendapatkan hasil yang maksimal. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Farm Management terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan anda untuk memonitoring kondisi tambak udang setiap harinya secara real-time.

Anda dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com untuk bergabung dalam ekosistem kami. Pilih DELOS untuk pendampingan budidaya udang anda!

Read More
01Des
AquacultureTips

Lakukan 5 Hal ini Untuk Sukseskan Budidaya Udang Vaname

budidaya udang vaname

Budidaya udang vaname menjadi salah satu hal yang kini banyak diminati oleh para pengusaha di bidang akuakultur. Pasalnya, udang yang berasal dari Samudera Pasifik ini memiliki berbagai keunggulan jika dibandingkan dengan jenis udang lainnya.

Namun, membudidayakan udang vaname tidak semudah yang terlihat. Banyak hal dapat menjadi sumber kegagalan dalam setiap budidaya. Mulai dari manajemen tambak yang buruk, adanya serangan penyakit, dan faktor-faktor lainnya.

Untuk itu, penting bagi para petambak untuk mengetahui hal-hal berikut ini sebelum memulai budidaya udang vaname. Yuk, simak selengkapnya!

Baca Juga: 7 Ciri Benur Udang Vaname Berkualitas Tinggi

Hal yang Harus Diperhatikan Saat Budidaya Udang Vaname

1. Lokasi Tambak

Sebelum memulai budidaya udang vaname, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah memilih lokasi tambak yang sesuai.

Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan, lokasi tambak untuk kegiatan budidaya harus memenuhi syarat yang meliputi:

  1. Sesuai penggunaan tata ruang dan wilayah yang diperuntukkan untuk kegiatan budidaya udang.
  2. Dekat dengan sumber air dengan kualitas dan kuantitas yang cukup untuk proses budidaya.
  3. Bebas dari banjir dan bahan pencemar.
  4. Memiliki infrastruktur memadai.

2. Pastikan Memilih Benur yang Unggul

Benur yang sehat dan ideal memiliki dampak yang besar dalam suksesnya proses budidaya udang. Oleh karena itu, penting untuk memilih benur yang unggul. Adapun kriteria benih yang unggul di antaranya adalah:

  1. Benih udang tersertifikasi.
  2. Tidak terjangkit virus WSSV, TSV, IMNV, IHHNV.
  3. Secara visual memiliki ukuran yang seragam.
  4. Benih ditransportasikan dengan baik sesuai dengan standar yang berlaku.

3. Perhatikan Waktu Penebaran Benur

Dalam budidaya udang vaname, benur tidak bisa langsung ditebar sembarangan. Terdapat persiapan-persiapan khusus termasuk dalam pemilihan waktu sebelum penebaran benur dilakukan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum penebaran benur udang vaname yaitu:

  1. Melakukan adaptasi suhu terlebih dahulu terhadap benur yang akan ditebar.
  2. Menambahkan pakan artemia.
  3. Waktu penebaran dilakukan pada pagi hari atau sore hari.

Baca Juga: 7 Cara Budidaya Udang Vaname yang Sukses untuk Pemula - DELOS Aqua

4. Lakukan Manajemen Pakan yang Efektif dan Efisien

Hampir 60% modal dalam budidaya dikeluarkan untuk pembelian pakan. Sehingga, dengan melakukan manajemen pakan yang efektif dan efisien dapat membuat para petambak bisa menekan modal yang dikeluarkan.

Manajemen pakan yang efektif dan efisien dapat dilakukan melalui menyesuaikan dosis pakan yang diberikan pada udang vaname dengan laju konsumsi. Selain itu, melakukan sampling setiap beberapa hari sekali juga harus dilakukan untuk kontrol pertumbuhan.

5. Lakukan Pengamatan Kualitas Air Secara Rutin

Monitoring atau pengamatan kualitas air bertujuan untuk memantau perubahan atau fluktuasi yang terjadi terhadap parameter kualitas air selama budidaya berlangsung. Idealnya, pengamatan kualitas air dilakukan setiap hari pada jam-jam tertentu.

Parameter yang digunakan dalam pengamatan kualitas air ini meliputi parameter fisika seperti pH, suhu, DO, dan salinitas; parameter kimia dan biologi seperti alkalinitas, TOM, kelimpahan jenis plankton, total bakteri, total vibrio, nitrit, nitrat, phospat, amonia, dan total padatan tersuspensi.

Keunggulan dari Budi daya Udang Vaname

Budidaya udang vaname dapat menjadi bisnis yang menguntungkan dengan omzet miliaran rupiah. Terlebih lagi jika dikelola dalam skala yang besar. Tak heran jika semakin banyak orang yang tertarik untuk terjun ke dalam bisnis ini.

Tingginya minat pasar global terhadap udang vaname juga menjadi pemicu lain di mana beberapa tahun belakangan ini budidaya udang vaname semakin menjamur di berbagai wilayah di Indonesia.

Selain itu, faktor lain seperti vaname yang memiliki siklus budidaya hanya 3 bulan, dapat dibudidayakan di berbagai jenis tambak mulai dari tradisional hingga super intensif, memiliki kemampuan beradaptasi yang baik, serta memiliki tingkat kelangsungan hidup yang tinggi membuat budidaya udang ini sangat menguntungkan bagi petambak.

Baca Juga: Resep Masakan Udang Goreng Krispi yang Mudah Dicoba di Rumah

Budidaya Udang Vaname Lebih Mudah Bersama Farm Management DELOS

Memulai budidaya udang vaname memang terlihat mudah, mungkin kamu berpikir hanya membutuhkan kolam dan benur yang siap untuk dibesarkan. Padahal nyatanya, banyak sekali hal-hal yang harus diperhatikan lagi agar budidaya yang dilakukan berjalan dengan baik dan menguntungkan.

Akan tetapi, kini kamu tak perlu khawatir karena DELOS siap untuk membantumu mengelola tambak udang yang kamu miliki. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Farm Management DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm technician untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Bingung masalah supply untuk kebutuhan tambak? DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration, yaitu AquaLink. Kami dapat membantu menghubungkan kamu dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Kamu dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com, untuk mengetahui lebih lanjut tentang Farm Management dan program Supply Chain Integration kami. Percayakan manajemen tambakmu pada DELOS!

Read More
17Nov
AquacultureTips

7 Ciri Benur Udang Vaname Berkualitas Tinggi

Benur udang vaname yang berkualitas menjadi kunci dari suksesnya budidaya yang kamu lakukan. Oleh karena itu penting untuk memilih benur dengan kualitas tinggi agar budidaya yang kamu lakukan mendapatkan hasil yang optimal.

Beberapa tes dilakukan untuk mengetahui kualitas suatu benur, di antaranya adalah kualitas PL, asal dan reputasi tempat penetasan, evaluasi visual dan stress, dan tes-tes lain untuk mendeteksi jika terdapat patogen.

Oleh karena itu, berikut adalah ciri-ciri benur udang vaname berkualitas tinggi yang harus kamu ketahui agar tidak salah dalam memilih.

Baca Juga: 5 Jenis Kincir Air Tambak Udang beserta Fungsinya

1. Ukuran Benur Seragam

Ciri-ciri benur berkualitas tinggi yang pertama dapat dilihat dari ukuran-ukuran benur yang seragam satu sama lain. Ukuran yang seragam ini menandakan benur-benur tersebut tumbuh dengan normal dan mendapatkan asupan nutrisi yang sama rata.

Selain itu, ukuran benur yang seragam juga dapat mencegah kanibalisme dan kompetisi makanan satu sama lain.

2. Benur Tidak Cacat Fisik

Beberapa kriteria penting harus dipenuhi oleh benur udang vaname yang berkualitas tinggi sebelum penebaran. Salah satunya adalah kelengkapan fisik dari benur itu sendiri.

Benur yang sehat harus memiliki anggota tubuh yang lengkap dan berkembang dengan baik. Mulai dari ekor tidak melengkung, mata dan tangkai mata berbentuk sempurna, hingga kaki-kaki renang berjumlah utuh.

3. Usus Benur Terisi Penuh

Tak hanya kondisi fisik luar saja, benur juga harus diperiksa kondisi bagian dalam tubuhnya, yaitu pada bagian usus. Benur yang sehat saat memiliki usus yang terisi penuh sebagai tanda bahwa benur makan dengan baik.

Sementara sebaliknya, benur dengan kondisi usus yang kosong dapat berarti bahwa benur tersebut tidak nafsu makan atau bahkan tengah mengalami stres.

4. Benur Bergerak dengan Aktif

Ciri dari benur berkualitas selanjutnya adalah bergerak dengan aktif berenang kesana-kemari yang dilakukan dengan uji aktivitas. Hal ini disebabkan karena benur peka terhadap rangsangan dari luar.

Baca Juga: 7 Cara Mudah Budidaya Udang Vaname untuk Pemula

5. Bebas dari Berbagai Penyakit

Industri budidaya udang beberapa kali terpengaruh dengan adanya wabah penyakit yang disebabkan oleh virus maupun bakteri. Oleh karena itu, penting untuk diketahui sedari awal apakah benur memiliki penyakit tertentu atau tidak. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan para petambak dari kerugian.

Biasanya, untuk mengetahui apakah benur bebas dari penyakit atau tidak dilakukan dengan uji Polymerase Chain Reaction (PCR) melalui protokol pengambilan sampel populasi yang ketat.

6. Lolos Uji Stress

Meminimalisir stres pada benur udang vaname adalah prioritas utama selama proses hatchery. Mulai dari saat di tempat penetasan, perjalanan hingga ke tambak, sampai pada saat penebaran.

Hal ini disebabkan karena hewan yang stres ketika dilepaskan ke lingkungan untuk pembesaran, akan berpotensi bermusuhan satu sama lain dan kecil kemungkinan untuk bertahan hidup.

7. Berasal dari Tempat Penetasan Terpercaya

Terakhir, untuk mendapatkan benur dengan kualitas terbaik, kamu dapat mengambilnya dari tempat penetasan atau hatchery yang terpercaya. Dengan adanya proses pembenihan yang diawasi mutunya dengan baik, para petambak tidak perlu khawatir dengan kualitas benur yang mereka beli.

Baca Juga: Ketahui Penyakit Myo Pada Udang Vaname beserta Ciri-Cirinya

Dapatkan Benur Udang Berkualitas dan Terpercaya di DELOS AquaLink!

Kunci sukses dari budidaya udang adalah kualitas benur yang dibesarkan. Oleh karena itu, saat memilih benur, pastikan kamu memperhatikan 7 hal di atas sebelum memutuskan untuk membelinya.

Jika kamu tengah mencari benur berkualitas tinggi dengan harga yang bersaing, kamu bisa mendapatkannya di DELOS AquaLink!

Delos AquaLink adalah rantai pasok terintegrasi yang menghubungkan mitra-mitra kami untuk mendapatkan produk kebutuhan tambak dengan kualitas dan harga terbaik. Melalui AquaLink, kamu bisa mendapatkan kebutuhan alat tambak, pakan, obat-obatan, logistik, hingga jasa panen.

Untuk menjadi bagian dari AquaLink, kamu bisa langsung menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mari bermitra dengan kami!

Read More
  • 1
  • …
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top