logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Kualitas Air
Home Archive by Category "Water Quality"

Kategori: Kualitas Air

28Jun
TipsKualitas Air

Strategi Mengendalikan Amonia di Tambak Udang Vaname

controlling ammonia
Sumber: Dokumentasi DELOS

Mengendalikan amonia di tambak udang vaname menjadi salah satu hal penting yang harus dilakukan oleh setiap petambak. Sebab, amonia dengan kadar di atas batas ambang normal dapat berdampak buruk bagi lingkungan tambak dan kesehatan udang.

Pada dasarnya, amonia di perairan tambak tidak dapat hilang 100% karena zat ini berperan dalam proses nitrifikasi. Namun, kadar amonia ini harus selalu dikontrol agar tidak melebihi ambang batas yang diperbolehkan.

Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai strategi efektif dalam mengendalikan amonia di tambak udang. Baca informasinya sampai habis!

Baca Juga: Zat Beracun di Tambak Udang: Ancaman Tersembunyi dalam Budidaya

Amonia di Tambak Udang Vaname

Amonia (NH3) adalah senyawa kimia yang terbentuk sebagai produk sampingan dari metabolisme udang dan sisa pakan yang tidak tercerna. Tingginya konsentrasi amonia dapat mengganggu kesehatan udang, meracuni mereka, dan bahkan menyebabkan kematian. Oleh karena itu, mengendalikan amonia adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dalam budidaya udang Vaname.

Amonia adalah senyawa kimia yang terbentuk dari proses metabolisme udang, akumulasi sisa pakan yang tidak termakan, dekomposisi organisme yang mati, dan feses. Pada tambak udang, terdapat dua jenis amonia, yaitu amonia bebas (NH3) dan amonium terionisasi (NH4+) yang diakumulasikan sebagai Total Amonia Nitrogen (TAN).

Pada dasarnya, amonia juga dibutuhkan dalam ekosistem tambak udang, yaitu untuk proses nitrifikasi plankton. Namun, kadar amonia di tambak tidak boleh lebih dari 0,1 ppm agar udang dapat tumbuh dengan baik.

Penyebab Tingginya Kadar Amonia di Tambak

1. Metabolisme Udang

Metabolisme udang vaname menghasilkan produk sampingan berupa amonia. Semakin banyak jumlah udang yang dibudidayakan di tambak, semakin banyak pula jumlah amonia yang diproduksi dari proses metabolismenya.

2. Overfeeding

Pemberian pakan yang berlebihan dapat menyebabkan sisa pakan terlalu banyak yang kemudian membusuk dan mengendap di dasar tambak. Sisa pakan yang terlalu banyak inilah yang menjadi sumber amonia.

3. Suhu Air yang Tidak Optimal

Suhu air yang terlalu tinggi dapat meningkatkan metabolisme udang, sehingga produksi amonia pun akan meningkat. Sementara saat suhu air terlalu rendah, pertumbuhan bakteri pengurai amonia akan terhambat yang menyebabkan penguraian amonia juga terhambat.

4. Pengelolaan Limbah yang Buruk

Sisa-sisa limbah organik dari proses budidaya udang vaname seperti sisa pakan yang tidak habis, feses, dan organisme yang mati terakumulasi di dasar tambak. Jika sistem pengelolaan limbah tidak efisien, limbah akan menumpuk dan menjadi salah satu pemicu melonjaknya kadar amonia.

Baca Juga: Penggunaan Kapur Dolomit dalam Budidaya Udang: Manfaat dan Implementasinya

Strategi Mengendalikan Amonia

1. Sistem Pengelolaan Limbah yang Efisien

Dalam tambak udang Vaname, sistem pengelolaan limbah yang efisien adalah langkah awal yang sangat penting. Pastikan bahwa sisa pakan dan kotoran udang tidak terakumulasi di dasar tambak, karena ini akan menjadi sumber amonia yang berlebihan.

2. Aerasi yang Baik

Penggunaan aerator atau alat untuk memperbaiki sirkulasi air dan kadar oksigen di dalam tambak sangat penting. Oksigen yang cukup membantu mengurangi produksi amonia yang berbahaya dan menghasilkan lingkungan yang lebih sehat untuk udang Vaname.

3. Manajemen Pemberian Pakan

Kontrol pemberian pakan secara cermat. Beri pakan sesuai dengan kebutuhan udang, sehingga tidak ada pakan berlebih yang menjadi sumber amonia. Gunakan pakan berkualitas tinggi yang diserap dengan baik oleh udang.

4. Pemanfaatan Bakteri Pengurai Amonia

Menambahkan bakteri pengurai amonia yang bermanfaat (nitrobacter) ke dalam tambak dapat membantu mengubah amonia menjadi senyawa yang kurang berbahaya seperti nitrat. Ini akan mengurangi tingkat amonia dalam air tambak.

5. Pemantauan Rutin

Lakukan pemantauan rutin terhadap kualitas air di tambak. Tes kualitas air secara berkala akan membantu Anda dalam mengidentifikasi perubahan kadar amonia dan mengambil tindakan secepat mungkin jika terjadi lonjakan amonia.

6. Pengendalian Suhu Air

Suhu air yang optimal adalah penting. Udang Vaname lebih rentan terhadap amonia pada suhu air yang tinggi. Pastikan untuk menjaga suhu air dalam rentang yang sesuai untuk pertumbuhan udang.

Baca Juga: Pentingnya Mineral dalam Budidaya Udang Vaname

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Mengendalikan amonia di tambak udang vaname adalah salah satu aspek penting dalam keberhasilan budidaya udang. Dengan manajemen limbah yang efisien, aerasi serta manajemen pakan yang baik, Anda dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif bagi udang vaname Anda.

Selain itu, memilih mitra yang tepat juga menjadi kunci keberhasilan budidaya udang vaname Anda. Terutama dalam hal menekan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan dari budidaya yang Anda lakukan.

DELOS memiliki rekam jejak yang baik dalam mengelola tambak udang vaname di Indonesia. Menjadikannya lebih produktif, efisien, dan menguntungkan. Hal ini mengingat DELOS memiliki tim operasional dan peneliti terbaik di Indonesia.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau diskusikan permasalahan tambak udang Anda melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Budidaya udang vaname lebih produktif bersama DELOS!

Read More
17Jun
TipsKualitas Air

Cara Menjaga Kualitas Air Tambak Udang Vaname Agar Tetap Optimal

Kolam tambak merupakan ekosistem buatan yang menjadi tempat udang vaname tumbuh hingga siap untuk dipanen. Salah satu upaya untuk menjaga ekosistem tambak adalah dengan ]menjaga kualitas airnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi petambak untuk mengetahui cara yang tepat dalam menjaga kualitas air tambak.

Menjaga kualitas air tambak agar tetap optimal akan berdampak langsung pada kesehatan udang, yaitu mencegah adanya infeksi penyakit maupun patogen yang tidak diinginkan. Yuk, simak bagaimana cara menjaga kualitas air tambak agar tetap optimal di artikel ini!

Baca Juga:  Pentingnya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk Tambak Udang

Cara Menjaga Kualitas Air Tambak Tetap Optimal

1. Lakukan Pemantauan Kualitas Air Secara Rutin

Pemantauan kualitas air merupakan cara pertama yang harus dilakukan oleh petambak untuk menjaga kualitas air tetap optimal. Pemantauan melalui pengujian rutin parameter-parameter kualitas air dapat lebih cepat mengidentifikasi terjadinya fluktuasi atau ketidakseimbangan dari masing-masing parameter.

Dengan demikian, para petambak dapat segera melakukan tindakan yang tepat untuk menjaga kualitas air tetap optimal.

2. Pastikan Sistem Aerasi Bekerja Optimal

Aerasi umumnya digunakan untuk menjaga ketersediaan kadar oksigen terlarut pada air tambak agar cukup untuk kebutuhan udang vaname. 

Selain itu, aerasi juga bermanfaat untuk sistem sirkulasi air dan mengurangi akumulasi bahan organik di tambak. Biasanya, jumlah dan jenis aerator maupun kincir air yang dibutuhkan bergantung pada padat tebar dan luas masing-masing kolam tambak.

3. Jaga Keberadaan Bakteri Bermanfaat

Dalam ekosistem tambak udang vaname, terdapat bakteri menguntungkan yang memainkan peran penting dalam menjaga kualitas air tambak. Bakteri ini dapat memecah bahan organik, mengurangi kadar amonia dan nitrat, serta mengendalikan pertumbuhan alga.

Baca Juga: Ini Warna Air Tambak yang Baik untuk Udang Vaname

4. Lakukan Kontrol Alga

Pertumbuhan alga menjadi salah satu masalah umum yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan kualitas air di kolam tambak. Melakukan kontrol alga secara teratur dapat turut menjaga kualitas air tetap optimal.

Cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi alga yang berlebihan di tambak udang di antaranya adalah dengan mengurangi nutrien, memastikan aerasi bekerja terus-menerus, dan menaikkan salinitas air.

5. Pastikan Sirkulasi Air Berjalan dengan Baik

Menjaga sirkulasi sangat penting untuk memastikan kualitas air tetap optimal di kolam tambak. Kadar oksigen, nutrisi, dan bakteri menguntungkan dapat terdistribusi secara homogen ke seluruh kolam jika sirkulasi air berjalan dengan optimal.

Selain itu, dengan sirkulasi air yang baik, kolam tambak juga dapat terhindar dari menumpuknya akumulasi bahan organik (TOM) dan pertumbuhan alga yang tidak diinginkan.

6. Lakukan Pengelolaan Limbah yang Baik

Salah satu penyebab utama buruknya kualitas air di tambak udang vaname adalah penumpukan limbah organik. Pengelolaan limbah yang baik melalui penggunaan sistem filtrasi dan penggantian air secara teratur akan membantu menjaga kualitas air tetap baik.

7. Manajemen Pakan yang Baik

Menerapkan manajemen pakan yang baik dan terukur berperan krusial dalam menjaga kualitas air. Pemberian pakan berlebihan dapat meningkatkan limbah organik di dalam air tambak. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas air dan menjadikannya semakin buruk.

Baca Juga: Parameter Kualitas Air di Tambak Udang

Catat dan Pantau Kualitas Air Tambak Anda dengan AquaHero!

Cara menjaga air tambak agar tetap optimal menjadi pengetahuan yang harus dimiliki oleh setiap petambak dan orang-orang yang bergerak di industri akuakultur. Sebab, air tambak menjadi lingkungan tempat udang hidup dan tumbuh hingga siap dipanen.

Kini Anda bisa dengan mudah mencatat dan memantau kualitas air tambak udang vaname Anda dengan AquaHero!

AquaHero merupakan aplikasi yang dikembangkan DELOS untuk memudahkan Anda memantau kondisi tambak setiap harinya. Mulai dari kualitas air, pertumbuhan udang, rekomendasi tindakan, hingga estimasi BEP (break even point) saat budidaya.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk dapat mencoba fitur-fitur AquaHero dan menjadikan budidaya udang vaname Anda lebih mudah dan traceable. Pilih AquaHero untuk catat dan pantau kualitas air tambak Anda!

Read More
03Jun
Kualitas Air

Manfaat Filterisasi Air Tambak Udang Vaname dan Cara Melakukannya

filterisasi air
Sumber: Dokumentasi DELOS

Filterisasi air tambak menjadi hal penting dalam budidaya udang vaname untuk memastikan keberlangsungan hidup udang. Dengan melakukan filterisasi air tambak, udang dapat terbebas dari bakteri, virus, dan berbagai patogen yang ditularkan melalui air.

Filterisasi air merupakan proses penyaringan yang dapat meningkatkan kualitas air tambak udang, memberikan dampak positif pada pertumbuhan dan kesehatan udang vaname. Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut manfaat dari filterisasi ini dan bagaimana cara melakukannya.

Baca Juga: Cara Menjaga Kualitas Air Tambak Udang Vaname Agar Tetap Optimal

Manfaat Filterisasi Air Tambak Udang Vaname dan Cara Melakukannya

1. Meningkatkan Kualitas Air

Melakukan filterisasi air tambak dapat membantu menghilangkan unsur-unsur berbahaya yang terkandung di dalam air tambak. Misalnya seperti sisa pakan yang tidak terkonsumsi, kotoran udang, dan patogen yang muncul di dalam air. Dengan kualitas air yang lebih baik, udang vaname dapat tumbuh dengan optimal dan memiliki risiko terserang penyakit yang lebih rendah.

2. Optimalisasi Kandungan Oksigen

Proses filterisasi air tambak juga gapat meningkatkan kadar oksigen di dalam air. Oksigen adalah elemen penting dalam pertumbuhan udang vaname. Dengan ketersediaan oksigen yang cukup, udang dapat bernapas dengan optimal, meningkatkan laju pertumbuhan udang, dan mengurangi risiko kekurangan oksigen.

3. Mengurangi Kandungan Amonia dan Nitrat

Limbah organik dari sisa pakan dan kotoran udang dapat menghasilkan senyawa amonia dan nitrat yang berbahaya bagi keberlangsungan hidup udang vaname. Filterisasi air tambak ini dapat membantu mengurangi konsentrasi amonia dan nitrat.

4. Mengurangi Risiko Penyakit

Bakteri, virus, dan patogen lainnya cenderung berkembang lebih baik dalam lingkungan air yang kotor. Dengan menjaga kebersihan air melalui filterisasi, petambak dapat mengurangi risiko penyakit yang dapat menyebabkan dampak negatif bagi budidaya. Oleh karena itu, air yang bersih dan terfilter dapat mengurangi risiko penularan penyakit pada udang vaname.

Baca Juga: Zat Beracun di Tambak Udang: Ancaman Tersembunyi dalam Budidaya

5. Meningkatkan Efisiensi Pemanfaatan Pakan

Sistem filterisasi air yang baik dapat membantu dalam pemisahan sisa pakan yang tidak terkonsumsi. Tidak hanya mengurangi limbah di tambak, tetapi juga membantu petambak untuk menganalisis pemberian pakan agar lebih efisien dan mengurangi biaya operasional.

6. Stabilitas Lingkungan

Melakukan filterisasi air dapat membantu menciptakan lingkungan perairan yang lebih stabil. Fluktuasi suhu, kadar oksigen, kontaminasi zat-zat kimia dapat dijaga pada tingkat yang optimal sesuai dengan kebutuhan udang. Tentunya dengan stabilitas ini, udang dapat terhindar dari stres.

7. Peningkatan Hasil Produksi

Dengan menjaga kualitas air tambak melalui filterisasi, udang dapat tumbuh dengan optimal sehingga petambak dapat mencapai hasil produksi yang optimal pula. Mengingat udang vaname tumbuh dalam lingkungan yang optimal dan cenderung memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dan tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi.

Baca Juga: Pentingnya Sterilisasi di Tambak Udang

Catat dan Pantau Kualitas Air Tambak Anda dengan AquaHero!

Melakukan filterisasi air tambak merupakan salah satu jalan yang dapat ditempuh oleh petambak agar udang yang dibudidayakannya tidak mudah terserang penyakit. Mengingatt air yang bersih dan terfilter dapat mengurangi risiko penularan penyakit pada udang vaname.

Agar kualitas air tambak tetap optimal dan selalu terkontrol, Anda dapat mencatat dan memantaunya dengan AquaHero! AquaHero merupakan aplikasi yang dikembangkan DELOS untuk memudahkan Anda dalam memantau kondisi tambak setiap harinya. Mulai dari kualitas air, pertumbuhan udang, rekomendasi tindakan, hingga estimasi BEP (Break Even Point) saat budidaya.

Segera hubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk dapat mencoba fitur-fitur AquaHero. Pilih AquaHero untuk produktivitas tambak udang Anda!

Read More
25Mar
Kualitas Air

Mengenal Jenis-Jenis Plankton di Tambak Udang

jenis-jenis plankton
Sumber: Dokumentasi DELOS

Jenis-jenis plankton di tambak udang cukup beragam keberadaannya. Meskipun berukuran mikroskopis, plankton memiliki peran dan pengaruh yang besar dalam ekosistem tambak udang. Oleh karena itu keberadaannya harus selalu dikontrol.

Jenis plankton yang beragam di tambak udang menunjukkan bahwa kondisi lingkungan tambak yang stabil dan baik. Namun, perlu diingat jika tidak semua plankton berdampak baik bagi ekosistem tambak dan pertumbuhan udang.

Artikel ini akan membahas apa itu plankton, jenis-jenis plankton yang ada di tambak udang beserta pengaruhnya terhadap kualitas air tambak, serta jenis plankton yang dapat memberikan manfaat atau merugikan tambak udang.

Mengenal Apa Itu Plankton?

Plankton adalah kumpulan organisme kecil yang melayang atau melayar di dalam air. Mereka umumnya tidak mampu bergerak melawan arus air secara aktif, bergantung pada pergerakan air untuk berpindah tempat.

Plankton dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu zooplankton (plankton hewan) dan fitoplankton (plankton tumbuhan). Keduanya memiliki peran penting di ekosistem perairan tambak udang, salah satunya sebagai sumber pakan udang alami.

Baca Juga: Penggunaan Kapur Dolomit dalam Budidaya Udang: Manfaat dan Implementasinya

Jenis-Jenis Plankton di Tambak Udang dan Pengaruhnya Terhadap Air

a. Fitoplankton

Fitoplankton adalah kelompok plankton yang terdiri dari mikroalga dan cyanobacteria. Mereka berperan dalam produksi oksigen melalui fotosintesis dan menyediakan sumber makanan untuk zooplankton. 

Namun, jika pertumbuhan fitoplankton tidak terkendali, mereka dapat menyebabkan masalah di tambak udang. Pertumbuhan berlebih fitoplankton bisa menyebabkan penurunan oksigen terlarut di air (hipoksia) dan memengaruhi kualitas air. Ini dapat merugikan udang karena mereka membutuhkan air yang cukup oksigen untuk bernapas.

b. Zooplankton

Zooplankton adalah plankton yang terdiri dari beragam hewan mikroskopis seperti copepoda, rotifera, dan larva kerang. Mereka menjadi pakan udang di tambak udang.

Keberadaan zooplankton yang cukup dalam tambak udang dapat meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan udang. Namun, populasi zooplankton yang terlalu rendah dapat menyebabkan persaingan makanan dan pertumbuhan yang lambat pada udang.

Baca Juga: Pengaruh Komposisi Ion terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Udang Vaname

Jenis Plankton yang Menguntungkan Tambak Udang

Beberapa jenis plankton yang menguntungkan tambak udang antara lain:

a. Green Algae (Chlorophyta)

Chlorophyta atau dikenal juga sebagai green algae banyak ditemukan di tambak udang karena jenis plankton ini mudah tumbuh di berbagai kondisi lingkungan. Chlorophyta menghasilkan warna hijau muda hingga hijau pada air. 

Seperti namanya, Chlorophyta menghasilkan klorofil yang bermanfaat untuk fotosintesis dan menghasilkan oksigen tambahan di tambak serta dapat menjadi makanan alami bagi udang.

b. Diatom

Diatom atau Bacilliariophyceae adalah jenis fitoplankton yang merupakan sumber makanan penting bagi udang. Mereka mengandung nutrisi seperti asam lemak omega-3 yang mendukung pertumbuhan udang yang sehat.

Jenis Plankton yang Merugikan Tambak Udang

Beberapa jenis plankton yang dapat merugikan tambak udang adalah:

a. Cyanophyta

Cyanophyta atau blue green algae adalah jenis plankton yang dapat menyebabkan perairan berwarna hijau biru bahkan kehitaman. Cyanophyta ini dapat menghasilkan toksin yang dapat meracuni udang di tambak dan dapat menyebabkan “bloom toksik” yang sangat merugikan budidaya.

b. Dinoflagellata

Dinoflagellata beracun dapat menghasilkan toksin yang berasal dari flagela yang dapat membahayakan udang, bahkan membunuhnya. Mereka juga dapat mengganggu kualitas air dengan mengeluarkan limbah yang dapat menyebabkan air berubah warna. Oleh karena itu, presentasi dianoflagellata di tambak tidak boleh lebih dari 5%.

Baca Juga: Pentingnya Mineral dalam Budidaya Udang Vaname

Budidaya Udang Vaname Lebih Menguntungkan Bersama DELOS!

Jenis-jenis plankton yang beragam menunjukkan bagaimana kondisi tambak udang. Namun, penting bagi para petambak untuk mengotrol keberadaan plankton ini agar tetap dalam kondisi yang menguntungkan bagi budidaya. Dengan mengelola plankton dengan bijak, tambak udang dapat tetap produktif dan menjaga kualitas air yang optimal, menjaga kesehatan udang, serta mencegah potensi kerugian.

For those looking to start vannamei shrimp farming, DELOS can be your ideal aquaculture partner. DELOS is a science, technology, and operational management-based aqua-tech company that can help you explore new opportunities in aquaculture.

DELOS juga didukung dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm personnel untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau kunjungi website kami di www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan kami. Mulai budidaya udang vaname Anda bersama DELOS!

Read More
01Mar
Kualitas Air

Penggunaan Kapur Dolomit dalam Budidaya Udang: Manfaat dan Implementasinya

kapur dolomit
Sumber: Dokumentasi DELOS

Budidaya udang telah menjadi industri yang semakin penting dalam sektor akuakultur. Untuk mencapai hasil yang optimal, faktor lingkungan yang memengaruhi kesejahteraan udang harus dikelola dengan hati-hati. Pemberian kapur dolomit menjadi salah satu perlakuan umum yang dilakukan untuk mendukung produktivitas tambak.

Kapur dolomit menjadi salah satu aspek penting dari budidaya udang adalah menjaga kualitas air dan pH yang tepat. Berbagai jenis kapur, termasuk kapur dolomit, memainkan peran penting dalam hal ini. Mari kita telusuri lebih lanjut!

Apa Itu Kapur Dolomit?

Dikenal juga sebagai kalsium magnesium karbonat atau CaMg(CO3)2, dolomit memiliki perbedaan yang signifikan dengan kapur pertanian. Dolomit merupakan unsur murni yang kaya akan kalsium dan magnesium, sementara kapur pertanian hanya mengandung kalsium yang berguna untuk menangani keasaman tanah. Kehadiran dolomit sangat penting untuk kesuksesan dalam budidaya, terutama dalam budidaya udang.

Dolomit diproduksi melalui proses yang dikenal sebagai dolomitisasi, yang memiliki komposisi serupa dengan batu kapur atau kalsit. Penggunaan kapur dalam budidaya udang juga membantu menyelesaikan masalah terkait alkalinitas, stabilitas pH, dan penguraian bahan organik dalam media budidaya.

Kapur dolomit memiliki kandungan magnesium dan kalsium yang tinggi, yang dapat mengatasi berbagai masalah termasuk keasaman tanah, racun tanah, porositas tanah, dan ketersediaan unsur hara. Sementara itu, kapur pertanian hanya memiliki kalsium yang digunakan untuk menangani keasaman tanah.

Baca Juga: Pentingnya Mineral dalam Budidaya Udang Vaname

Manfaat Kapur Dolomit pada Tambak Udang

Derajat keasaman, atau pH, memegang peranan penting dalam stabilitas fisiologi dan metabolisme udang. Kisaran pH yang disarankan untuk air dalam budidaya udang adalah antara 7,8 hingga 8,5. Untuk itu, petambak harus terus menjaga kisaran pH air tambak udang tetap dalam kondisi yang optimal. Salah satunya adalah dengan menambahkan kapur dolomit ketika diperlukan.

Kapur dolomit memiliki fungsi utama dalam meningkatkan pH baik dalam air maupun tanah. Cara kerja kapur adalah dengan mengikat ion hidrogen (H), sehingga mengurangi tingkat keasaman dalam air dan tanah. Kapur dapat diberikan langsung ke air, ditaburkan ke tanah, atau dicampurkan ke dalam pakan udang. Berikut selengkapnya:

1. Meningkatkan Alkalinitas

Manfaat kapur dolomit untuk tambak udang yang pertama adalah meningkatkan alkalinitas tambak yang berada di bawah ambang batas optimal. Alkalinitas air tambak sebaiknya berkisar antara 130-180 ppm karena memiliki pengaruh signifikan terhadap stabilitas pH.

Kenaikan alkalinitas berdampak pada kontrol pH dan konsentrasi kalsium. Alkalinitas yang mencukupi mampu menjaga fluktuasi pH antara pagi dan sore hari dalam kisaran 0,2 hingga 0,5. Perubahan pH sebaiknya tidak melebihi 0,5. Perubahan yang terlalu drastis dapat mengakibatkan udang mengalami stres dan berhenti makan.

2. pH Stabilization of Water

Satu aspek krusial dalam budidaya udang adalah menjaga pH air yang tepat. Perubahan pH yang signifikan dapat mengganggu keseimbangan biologis dalam lingkungan akuatik dan berdampak negatif pada kesehatan udang. Kapur dolomit dapat digunakan untuk mengatasi fluktuasi pH dengan bertindak sebagai penyangga pH. Ia mampu mengikat asam yang ada dalam air dan mencegah penurunan pH yang tajam.

3. Providing Calcium and Magnesium

Kapur dolomit memberikan sumber kalsium dan magnesium yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan udang. Kalsium adalah unsur esensial dalam pembentukan kulit dan cangkang yang kuat, sementara magnesium diperlukan dalam berbagai proses biokimia dalam tubuh udang.

4. Mempercepat Proses Molting

Memberikan perlakuan kapur akan menyediakan sumber kalsium yang diperlukan oleh udang selama proses molting. Semakin sering udang mengalami molting, semakin cepat pertumbuhannya. Untuk mendukung hal ini, kecukupan mineral, terutama kalsium, sangat penting. Kalsium berperan dalam pembentukan dan pengerasan kulit udang yang baru.

Pemberian kapur dapat dilakukan dengan menyebarkannya langsung ke dalam air atau mencampurnya ke dalam pakan. Jika ditambahkan ke dalam pakan, kapur akan meningkatkan kandungan mineral dalam pakan sebagai sumber kalsium untuk memfasilitasi proses molting udang. Pengaturan rasio kalsium terhadap fosfor (Ca/P) dalam pakan juga berkontribusi pada kesehatan kulit udang dan efisiensi pakan.

5. Meningkatkan Kualitas Air

Pemberian kapur dolomit dalam kolam budidaya udang dapat membantu mengendalikan kadar logam berat dan toksin yang ada dalam air. Hal ini membantu menjaga kualitas air yang optimal, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan dan kesehatan udang.

6. Mempercepat Proses Penguraian Bahan Organik

Manfaat kapur dolomit untuk tamabak udang yang utama adalah mempercepat proses penguraian bahan organik, terutama bagi tambak yang memiliki tanah bersifat cenderung asam. Keasaman tanah mengganggu siklus nutrisi yang vital.

Di tambak udang, tanah seringkali mengalami peningkatan tingkat keasaman karena penumpukan bahan organik dari sisa pakan dan limbah metabolisme udang (feses). Hal ini dapat mengakibatkan penurunan produktivitas budidaya dan degradasi kualitas lingkungan sekitar. Proses penguraian bahan organik juga menjadi tidak optimal.

Pemberian kapur juga menjadi solusi bagi tambak dengan air yang terlalu keruh, ditandai dengan rendahnya kejernihan air yang merupakan indikasi pertumbuhan alga yang berlebihan (blooming algae). Kapur membantu meningkatkan penetrasi cahaya matahari ke dalam air, sehingga meningkatkan kejernihan air. Kapur berperan dalam mengikat fosfat dari air, terutama melalui kalsiumnya, yang membatasi proses fotosintesis fitoplankton. Dampaknya, pH air meningkat dan konsentrasi karbon dioksida menurun.

7. Mengontrol Alga

Alga yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan kualitas air dan mengganggu kesejahteraan udang. Kapur dolomit dapat membantu mengendalikan pertumbuhan alga berlebih dengan mengurangi ketersediaan nutrien yang diperlukan oleh alga.

Baca Juga: Mengenal Sampling dalam Budidaya Udang Beserta Manfaatnya

Implementasi dalam Budidaya Udang

Penggunaan kapur dolomit dalam budidaya udang sebaiknya didasarkan pada analisis kualitas air yang teratur. Jumlah kapur dolomit yang dibutuhkan akan bervariasi tergantung pada kondisi air, ukuran kolam, dan spesies udang yang dibudidayakan. Penting untuk bekerja sama dengan ahli atau konsultan akuakultur dalam menentukan dosis yang tepat.

Selain itu, penggunaan kapur dolomit sebaiknya diintegrasikan dengan praktik budidaya yang berkelanjutan. Upaya seperti manajemen pakan yang baik, pemantauan parameter air secara berkala, dan pengelolaan limbah yang tepat akan mendukung efektivitas penggunaan kapur dolomit dalam menjaga lingkungan budidaya yang sehat.

Baca Juga: Menguntungkan! Ini Tips Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok

Budidaya Udang Vaname Lebih Menguntungkan Bersama DELOS!

Kapur dolomit memiliki peran yang signifikan dalam budidaya udang dengan memainkan peran penting dalam mengendalikan pH air, memberikan kalsium dan magnesium, meningkatkan kualitas air, serta mengendalikan pertumbuhan alga berlebih.

Penggunaan kapur dolomit yang tepat dan sesuai kebutuhan dapat berkontribusi pada pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan dalam industri budidaya udang. Bagi Anda yang ingin memulai budidaya udang vaname yang ramah lingkungan dan berlandaskan penelitian sains yang akurat, DELOS adalah partner yang tepat untuk Anda.

DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda meningkatkan produktivitas tambak udang Anda sekaligus mempraktikkan budidaya udang yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Farm management DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan Anda untuk memantau kondisi tambak udang dengan mudah setiap harinya hanya melalui gadget.

Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau klik ikon WhatsApp pada halaman ini untuk terhubung langsung dengan kami. Tingkatkan produktivitas tambak Anda bersama DELOS!

Read More
02Feb
AquacultureKualitas Air

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Air Tambak Udang?

Mengganti air tambak udang merupakan salah satu solusi dalam mengatasi masalah kualitas air yang dihadapi saat budidaya. Air tambak sebaiknya diganti ketika kualitasnya menurun atau terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan hal tersebut dilakukan.

Pada dasarnya, kualitas air berperan penting dalam kesuksesan budidaya. Untuk itu, para petambak harus selalu memantau bagaimana kondisi dan kualitas air tambak mereka agar udang dapat tumbuh optimal.

Lantas, kapan waktu yang tepat untuk mengganti air tambak udang? Temukan jawabannya dalam artikel berikut ini!

Baca Juga: Parameter Kualitas Air di Tambak Udang

Tujuan Penggantian Air Tambak Saat Budidaya

1. Mengatur Suhu Air

Penggantian air membantu dalam mengatur suhu air tambak, terutama pada kondisi cuaca ekstrem. Hal ini penting untuk menjaga suhu air dalam kisaran yang optimal untuk pertumbuhan dan kesehatan udang.

2. Mencegah Kenaikan Salinitas pada Musim Kemarau

Penggantian air menjadi strategi penting untuk mencegah kenaikan salinitas yang berlebihan, terutama pada musim kemarau. Salinitas yang tinggi dapat merugikan kesehatan udang dan mengurangi produktivitas tambak.

3. Meningkatkan Konsentrasi DO (Dissolved Oxygen)

Proses penggantian air membantu meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut dalam tambak. Ketersediaan oksigen yang cukup sangat vital untuk proses metabolisme udang dan mencegah kondisi hipoksia.

4. Membuang Kelebihan Fitoplankton

Penggantian air membantu mengontrol populasi fitoplankton dalam tambak. Kelebihan fitoplankton dapat menyebabkan kondisi air yang tidak stabil dan dapat berdampak negatif pada kesehatan udang.

5. Mengurangi Konsentrasi Nutrien

Proses penggantian air membantu mengurangi konsentrasi nutrien dalam tambak. Nutrien yang berlebihan dapat menyebabkan pertumbuhan alga dan dapat menjadi sumber masalah ekologis dalam tambak.

6. Menurunkan Konsentrasi Amonia, Nitrat, atau Nitrit

Penggantian air berperan dalam mengurangi konsentrasi zat-zat berbahaya seperti amonia, nitrat, atau nitrit. Konsentrasi yang tinggi dapat merugikan kesehatan udang dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

7. Membuang Sisa Metabolisme

Penggantian air membantu dalam menghilangkan sisa metabolisme udang yang terakumulasi di dalam tambak. Hal ini mencegah terjadinya penumpukan zat-zat yang dapat merugikan.

8. Mengganti Kehilangan Air karena Penguapan atau Kebocoran

Selain untuk menjaga kualitas air, penggantian air juga berfungsi untuk mengganti kehilangan air yang disebabkan oleh penguapan alami atau kebocoran. Hal ini membantu menjaga volume air tambak agar tetap stabil.

Baca Juga: Pengaplikasian Biosecurity yang Tepat untuk Tambak Udang

Waktu Mengganti Air Tambak Udang yang Tepat

Sebelum mengganti air tambak, penting bagi Anda untuk memahami bahwa proses ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Beberapa ciri-ciri waktu yang tepat untuk melakukan penggantian air tambak di antaranya:

1. Terjadinya Peningkatan pH Air > 0,5 atau di Atas Batas yang Ditentukan

Perubahan signifikan pada tingkat pH air dapat menjadi indikasi bahwa air tambak perlu diganti. Kenaikan pH yang lebih dari 0,5 dari batas normal menandakan ketidakstabilan yang dapat merugikan udang.

2. Perubahan Warna Air

Perubahan warna air menjadi jernih dengan kecerahan lebih dari 80 cm atau sebaliknya, menjadi lebih keruh dengan kecerahan kurang dari 30 cm, dapat menjadi tanda bahwa kualitas air tambak perlu diperbaiki melalui penggantian air.

3. Tingginya Bahan Organik dalam Air Tambak

Akumulasi bahan organik dalam air tambak dapat mempengaruhi kualitas air. Jika terdapat peningkatan yang signifikan, penggantian air dapat membantu mengurangi beban bahan organik di dalam tambak.

4. Menurunnya Nafsu Makan Udang

Jika terjadi penurunan nafsu makan udang, hal ini dapat menjadi tanda stres atau masalah kesehatan. Penggantian air dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi udang untuk meningkatkan nafsu makan mereka.

5. Terjadinya Blooming Plankton

Blooming plankton yang berlebihan dapat menyebabkan perubahan signifikan pada kualitas air. Penggantian air dapat membantu mengontrol populasi plankton dan mencegah masalah yang mungkin timbul.

6. Mortalitas Udang Meningkat

Jika terjadi peningkatan mortalitas udang tanpa penyebab yang jelas, hal ini dapat menjadi tanda bahwa kondisi air tambak perlu dievaluasi dan mungkin perlu dilakukan penggantian air.

7. Banyaknya Endapan di Dasar Tambak

Endapan di dasar tambak yang berlebihan dapat menjadi indikator bahwa air tambak perlu diganti. Penggantian air membantu mengurangi tingkat endapan dan menjaga kebersihan dasar tambak.

8. Kandungan Vibrio yang Cukup Tinggi

Tingginya kandungan bakteri Vibrio dalam air tambak dapat menjadi tanda potensi masalah kesehatan udang. Penggantian air dapat membantu mengurangi jumlah bakteri patogen dalam tambak.

Baca Juga: Cara Tebar Benur Udang Vaname yang Benar dan Lengkap!

Catat dan Pantau Kualitas Air Tambak Anda dengan AquaHero!

Pergantian air tambak udang tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Untuk itu, petambak harus memperhatikan waktu dan tata cara penggantian air tersebut agar kualitas hidup udang yang sedang dibudidayakan tidak terganggu selama proses berlangsung.

Untuk mengetahui kapan air tambak Anda harus diganti, Anda dapat melakukan pemantauan kualitas air tambak Anda dengan AquaHero!

AquaHero merupakan aplikasi yang dikembangkan DELOS untuk memudahkan Anda memantau kondisi tambak setiap harinya. Mulai dari kualitas air, pertumbuhan udang, rekomendasi tindakan, hingga estimasi BEP (break even point) saat budidaya.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk dapat mencoba fitur-fitur AquaHero dan menjadikan budidaya udang vaname Anda lebih mudah dan traceable. Pilih AquaHero untuk catat dan pantau kualitas air tambak Anda!

Read More
01Des
TipsKualitas Air

Menghadapi Tantangan Cuaca Tidak Menentu saat Budidaya Udang

Cuaca yang tidak menentu saat budidaya udang dapat menjadi tantangan serius bagi petambak. Sebab, hal ini mengganggu kondisi ekosistem yang diperlukan undang untuk tumbuh optimal.

Namun, dengan persiapan yang tepat dan pengelolaan tambak udang yang cermat, petambak dapat mengatasi dampak dari cuaca yang tidak menentu ini. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda untuk budidaya udang saat kondisi cuaca tidak menentu.

Baca Juga: Mengenal Manfaat Tandon Dalam Budidaya Udang

Tips Menghadapi Cuaca Tidak Menentu saat Budidaya Udang

1. Menjaga Parameter Kualitas Air Optimal

Cuaca yang tidak menentu atau berubah secara tiba-tiba dapat berpengaruh terhadap kualitas air di tambak udang. Penting bagi para petambak untuk menjaga kestabilan parameter kualitas air yang ada. Hal ini termasuk dengan segera mengambil tindakan cepat apabila terjadi anomali.

2. Pengelolaan Suhu Air

Perubahan suhu air yang drastis dapat memengaruhi kesehatan udang. Untuk mengatasi perubahan suhu ini, petambak harus selalu memeriksa dan mengontrol suhu air secara rutin. Jika terjadi anomali, segera lakukan tindakan cepat agar udang tidak stres.

3. Monitoring Kualitas Air Secara Teratur

Perubahan cuaca seringkali mempengaruhi kualitas air, seperti tingkat salinitas, suhu, pH, dan sebagainya. Melakukan pengukuran kualitas air secara teratur dan memantau perubahan-perubahan dalam parameter-parameter penting dapat membantu dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan kondisi lingkungan tambak udang.

Baca Juga: Cara Mengatasi Blooming Alga yang Berbahaya Bagi Tambak Udang

4. Perlindungan Terhadap Hujan Ekstrem

Cuaca buruk seringkali disertai dengan hujan deras yang dapat memengaruhi kualitas air di tambak. Memiliki penutup atau shelter untuk tambak dapat membantu melindungi udang dari dampak langsung air hujan yang berlebihan.

5. Pemberian Pakan yang Teratur

Kondisi cuaca yang tidak menentu dapat memengaruhi pola makan udang. Untuk menjaga pertumbuhan yang optimal, penting untuk memberikan pakan secara teratur dan memperhatikan apakah udang mengonsumsi pakan dengan baik. Penyesuaian jumlah pakan juga perlu dilakukan sesuai dengan kondisi udang dan lingkungan.

6. Kebersihan Tambak

Perubahan cuaca seringkali meningkatkan risiko penyakit dan kontaminasi patogen di tambak. Memastikan kebersihan tambak dengan melakukan pemeliharaan rutin seperti pembersihan dan penggantian air secara berkala dapat membantu mencegah penyebaran penyakit dan mempertahankan kualitas air yang baik.

7. Kesiapan Menghadapi Perubahan Ekstrem

Pada kasus cuaca ekstrem yang tak terduga, memiliki rencana darurat adalah kunci. Memiliki infrastruktur cadangan seperti pompa air, generator listrik, atau sumber daya lainnya yang dapat digunakan saat terjadi keadaan darurat dapat membantu mengurangi dampak negatif pada budidaya udang.

Baca Juga: Manfaat Filterisasi Air Tambak Udang Vaname dan Cara Melakukannya

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS

Budidaya udang adalah bisnis yang membutuhkan perhatian ekstra terutama dalam menghadapi perubahan cuaca tidak menentu. Dengan perencanaan yang baik, pengelolaan yang hati-hati, dan kesiapan menghadapi situasi ekstrem, petambak udang dapat mengurangi risiko dan mengoptimalkan produksi mereka bahkan saat cuaca yang stabil.

Masih banyak petambak yang kurang menyadari pentingnya pemantauan kualitas air untuk menjaga lingkungan tambak saat cuaca tidak menentu.Untuk itu, Anda dapat memilih DELOS sebagai mitra budidaya udang vaname Anda.

Di DELOS, Tim Laboratorium kami selalu memastikan pemantauan kualitas air harian untuk memantau kondisi tambak, sehingga apabila terjadi anomali dapat segera diberikan perlakuan khusus agar budidaya udang vaname tetap berjalan dengan baik.

Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau klik ikon WhatsApp pada halaman ini untuk terhubung langsung dengan tim kami. Percayakan budidaya udang vaname Anda pada DELOS!

Read More
26Nov
Kualitas Air

Mengenal Manfaat Tandon Dalam Budidaya Udang

reservoir in shrimp farming
Sumber: Dokumentasi DELOS

Tandon dalam budidaya udang vaname super intensif menjadi salah satu komponen penting untuk menjaga kestabilan ekosistem tambak. Sebab, air sebagai komponen utama dari budidaya perlu dikelola dengan baik untuk mendukung pertumbuhan udang saat budidaya.

Selain harus memperhatikan air buangan hasil budidaya, kita juga harus memperhatikan air yang akan dimasukkan ke dalam kolam tambak. Hal ini dikarenakan kualitas air tambak menentukan keberhasilan budidaya yang dilakukan. Jika kualitas air yang digunakan untuk budidaya buruk, terdapat banyak risiko negatif seperti udang yang rawan terserang penyakit dan berakibat pada menurunnya produktivitas.

Baca Juga: Pentingnya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk Tambak Udang

Apa itu Tandon?

Tandon dalam budidaya udang merupakan tempat yang digunakan untuk menyimpan air dengan kualitas baik selama budidaya udang berlangsung. Biasanya, tandon juga dipenuhi dengan ganggang, rumput laut, atau lumut yang bermanfaat untuk membantu menyaring air yang akan digunakan untuk budidaya.

Baca Juga: Cara Menjaga Kualitas Air Tambak Udang Vaname Agar Tetap Optimal

Manfaat Tandon dalam Budidaya Udang

Keberadaan tandon di tambak udang bermanfaat dalam perbaikan kualitas air. Fungsi utamanya yaitu untuk pengendapan air sebelum masuk ke dalam kolam budidaya. Hal ini berguna untuk meminimalisir faktor eksternal yang berasal dari air dan dapat mengganggu keberlangsungan hidup udang.

Langkah awal dalam proses pengairan sistem tandon adalah dengan pengendapan. Pada kondisi tertentu, sterilisasi air dilakukan dengan menggunakan bahan untuk menghilangkan patogen dapat dilakukan dengan dosis yang sesuai setandar.

Tandon berperan sangat penting dalam penyediaan air yang sehat pada awal masa budidaya dan untuk melakukan penggantian atau penambahan air selama proses budidaya. Dengan melakukan pergantian air ini, kandungan amonia dalam air budidaya juga dapat berkurang.

Selain itu, tandon juga dapat difungsikan sebagai biofilter alami untuk meningkatkan kualitas air dan mencegah penyakit. Biofilter ini dapat berupa tanaman air seperti ganggang, rumput laut, atau lumut. Tanaman air ini mampu menjadi filter alami sebelum air dimasukkan ke dalam tambak.

Baca Juga: Cara Mengatasi Blooming Alga yang Berbahaya Bagi Tambak Udang

Mulai Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS!

Tandon dalam budidaya udang super intensif menjadi salah satu hal krusial yang harus diperhatikan oleh petambak. Sebab, tandon sebagai sarana penyaringan air memiliki banyak manfaat untuk keberlangsungan udang, salah satunya sebagai pencegah masuknya patogen yang berasal dari air.

Hal ini mengingat air sebagai tempat udang hidup harus memiliki kualitas yang baik dan parameter-parameternya selalu dalam kondisi optimal. Untuk itu, di DELOS kami melakukan pengecekan parameter kualitas air secara harian, sehingga Anda dapat segera mengambil keputusan apabila terjadi fluktuasi.

Selain itu, budidaya udang vaname DELOS juga didukung dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm personnel untuk memonitoring tambak udang setiap hari. Termasuk index kualitas air harian.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau kunjungi website kami di www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan kami. Mulai budidaya udang vaname Anda bersama DELOS!

Read More
22Nov
Kualitas Air

Cara Mengatasi Blooming Alga yang Berbahaya Bagi Tambak Udang

Dalam budidaya udang vaname, terdapat beberapa jenis alga atau plankton yang ada di tambak udang. Keberadaan plankton yang beraga ini menunjukkan bahwa kondisi lingkungan tambak dalam kondisi stabil dan baik. Namun, blooming alga atau ledakan jumlah plankton yang berbahaya bagi keberlangsungan hidup udang.

Blooming alga atau ledakan plankton adalah peristiwa meningkatnya jumlah populasi alga di dalam kolam tambak yang menyebabkan perubahan warna air kolam. Blooming alga dapat berbahaya bagi keberlangsungan hidup udang, mengingat beberapa jenis alga dapat mengeluarkan racun.

Apa itu Alga?

algal blooms

Alga atau yang dikenal juga dengan fitoplankton merupakan organisme mikroskopis yang bergerak bebas dan melayang-layang di dalam air tambak. Keberadaan alga ini mempengaruhi warna air tambak secara langsung.

Dalam budidaya udang vaname, alga bermanfaat sebagai pakan udang alami sekaligus sebagai penghasil oksigen yang bermanfaat untuk respirasi udang. Namun, keberadaan alga ini harus selalu dikontrol untuk menghindari adanya ledakan alga yang berbahaya bagi keberlangsungan hidup udang.

Baca Juga:  Treat or Toxin: Plankton – Friend or Foe?

Pentingnya Alga pada Tambak Udang

1. Sumber Oksigen

Keberadaan alga bertanggung jawab sebagai penyuplai lebih dari 30% total oksigen yang dibutuhkan oleh udang vaname di tambak. Oksigen ini diproduksi dari proses fotosintesis yang berlangsung pada siang hari dengan bantuan sinar matahari.

Namun, dalam budidaya udang vanameyang menerapkan sistem intensif hingga super-intensif biasanya memerlukan tambahan suplai oksigen dengan menggunakan aerator.

2. Pakan Alami Udang

Keberadaan alga dalam industri budidaya udang vaname penting dan berharga. Organisme mikroskopis ini dapat bermanfaat sebagai sumber pakan bagi larva udang. Sebagai pakan alami, keberadaan alga di tambak harus dikontrol setiap harinya.

3. Indikator Polusi

Alga juga dapat menjadi tanda bahwa air tambak udang Anda terkontaminasi, yaitu tepatnya saat pertumbuhannya tidak terkontrol. Hal ini disebabkan meningkatnya kandungan mineral di dalam air akibat bahan kimia pertanian dan pupuk yang kaya akan nitrogen dan fosfor.

Apa itu Blooming Alga?

Blooming alga atau ledakan alga adalah peningkatan jumlah akumulasi yang cepat dalam populasi alga di dalam tambak udang. Kejadian ini biasanya diidentifikasi dengan perubahan warna pigmen air.

Blooming alga merupakan dampak dari terlalu melimpahnya pupuk nitrogen atau fosfor yang ada di lingkungan air tambak dan menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan. Ledakan alga ini dapat berugikan bagi budidaya udang vaname, salah satunya adalah mencegah sinar matahari masuk ke dalam kolam dan menyebabkan penurunan jumlah kandungan oksigen di dalam air.

Penyebab Blooming Alga

1. Kelebihan Nutrien

Kelebihan nutrien dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan populasi fitoplankton pada tambak udang secara tidak terkendali. Peningkatan populasi fitoplankton atau yang dikenal juga sebagai blooming alga ditandai dengan berubahnya warna air menjadi hijau pekat. Saat terjadi blooming alga, air tambak akan kehilangan asupan oksigen, pH air menjadi tidak stabil dan fluktuatif.

2. Keberadaan Limbah Organik

Tambak udang vaname memiliki limbah organik yang cukup banyak. Limbah ini dapat berasal dari pakan yang tidak habis, udang-udang yang mati, maupun feses udang. Jika limbah ini tidak ditangani dengan baik, dapat mengakibatkan pertumbuhan alga yang tidak terkendali.

Baca Juga: Cara Menumbuhkan Plankton di Tambak Udang dengan Praktis dan Mudah

Dampak Terjadinya Blooming Alga di Tambak Udang

Air tambak yang berwarna hijau memang sesuatu yang umum. Hal ini menandakan bahwa tambak tersebut kaya akan plankton. Namun, saat populasi plankton terlalu banyak, dapat menyebabkan dampak negatif bagi keberlangsungan hidup udang.

Ketika populasi plankton membludak atau bahkan tidak terkendali, maka air pada tambak akan menjadi hijau pekat. Kepekatan ini membuat sinar matahari tidak bisa menembus air tambak, sehingga udang tidak bisa mendapat paparan sinar matahari.

Kepekatan yang tinggi ini juga memungkinkan oksigen tidak tersirkulasi dengan baik. Hal ini dapat membuat udang kekurangan oksigen, terlebih lagi jika tidak ada aerator sebagai pendukung sirkulasi oksigen di tambak.

Cara Mengatasi Blooming Alga pada Tambak Udang

1. Menurunkan Kadar Nutrien Tambak

Mengurangi nutrien berarti mengurangi asupan pakan yang diberikan pada udang di tambak. Hal ini karena pakan yang berlebihan dan tidak termakan oleh udang akan mengendap di dasar tambak. Endapan tersebut dapat memicu terjadinya blooming alga.

Oleh karena itu, Anda harus melakukan manajemen pemberian pakan yang baik. Hal ini termasuk juga mengurangi pakan yang diberikan saat udang berada di fase tidak nafsu makan.

2. Memastikan Aerasi yang Baik

Tambak yang tidak memiliki sistem aerasi yang baik dapat menjadi faktor pemicu mrmbludaknya populasi fitoplankton pada tambak. Untuk itu, Anda harus memastikan bahwa kincir air yang ada di tambak Anda bekerja terus-menerus hingga fitoplankton dapat berkurang.

Aerasi yang buruk dapat menyebabkan menumpuknya limbah di dasar tambak. Aerasi juga membantu meningkatkan kadar oksigen terlarut di dalam air.

Baca Juga: Zat Beracun di Tambak Udang: Ancaman Tersembunyi dalam Budidaya

Budidaya Udang Vaname Lebih Menguntungkan Bersama DELOS!

Blooming alga menjadi salah satu fenomena yang harus diwaspadai bagi para petambak udang. Sebab, blooming alga dapat mengganggu keberlangsungan hidup udang. Untuk itu, Anda harus selalu memastikan bahwa keberadaan plankton di tambak Anda dalam keadan terkontrol.

Bagi Anda yang ingin memulai budidaya udang vaname, DELOS dapat menjadi mitra terbaik budidaya udang Anda. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang yang dapat membantu Anda mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Di DELOS, pengecekan parameter kualitas air dilakukan setiap hari, sehingga Anda dapat segera mengambil keputusan apabila terjadi fluktuasi. Selain itu, DELOS juga didukung dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm personnel untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau kunjungi website kami di www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan kami. Mulai budidaya udang vaname Anda bersama DELOS!

Read More
20Nov
AquacultureBeritaKualitas Air

Treat or Toxin: Plankton – Friend or Foe?

Apa yang tersembunyi di bawah sana? Dengan alat terbatas untuk melihat apa yang ada di dalam air kita, mikrobioma sulit diukur sementara pengelolaannya sangat penting untuk kesuksesan yang konsisten. 

Ini menimbulkan tantangan konstan yang seharusnya mendorong kita untuk bertindak, karena mikrobioma yang sehat menolak faktor patogenik dan mendorong pertumbuhan dan kelangsungan hidup.

Plankton adalah organisme mikroskopis yang hidup bebas dan melayang di kolom air. Mereka diklasifikasikan menjadi dua kelompok: fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton adalah kelompok plankton yang dapat memproduksi makanan mereka sendiri dari senyawa anorganik seperti amonia dan karbon dioksida. Zooplankton adalah kelompok plankton yang mendapatkan nutrisi dari senyawa organik seperti karbon organik dan sisa pakan. Dalam budidaya udang, biasanya kami melaporkan fitoplankton harian dengan empat klasifikasi berbeda.

Then, is plankton a trick or treat for your shrimp farm? Read the full article written by Gabrian Suryaputra (Researcher at RnD Department of DELOS) on THE CRUST Magazine Issue #13

Read More
  • 1
  • 2
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top