logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Shrimp pond Tag
Home Posts Tagged "Shrimp pond"

Tag: Shrimp pond

24Mei
AquacultureTips

Ini Warna Air Tambak yang Baik untuk Udang Vaname

Air tambak menjadi indikator yang harus selalu diperhatikan saat melakukan budidaya. Warna air tambak yang baik untuk udang vaname adalah air yang berwarna hijau. Warna ini dapat menunjukkan kondisi udang yang hidup di dalamnya. Namun, warna ini tidak langsung serta-merta menjadi patokan, melainkan harus terlebih dahulu dilakukan pengecekan dengan indikator-indikator lain secara rutin.

Setiap kolam tambak dapat memiliki warna air yang berbeda-beda. Warna ini dapat menunjukkan jenis-jenis organisme yang ada di dalamnya. Melalui warna-warna air tambak yang terlihat, petambak dapat mengetahui adanya anomali maupun memprediksi jika terdapat masalah yang muncul.

Kira-kira warna air tambak yang baik untuk udang vaname? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel ini!

Baca Juga: 5 Jenis Kincir Air Tambak Udang beserta Fungsinya

Arti Warna-Warna Air Tambak

Air tambak tak melulu berwarna biru cerah layaknya air laut. Terdapat banyak varian warna yang menunjukkan kondisi-kondisi tertentu pada tambak. Berikut adalah arti warna-warna air tambak yang perlu kamu ketahui.

1. Air Tambak Berwarna Kuning Kehijauan

Warna air tambak kuning kehijauan menunjukkan fitoplankton yang ada di dalam kolam masih belum stabil jumlahnya, sehingga diperlukan penambahan pupuk TSP atau urea. Saat pemberian pupuk ini para petambak harus melakukan pengecekan secara rutin untuk mengamati perubahannya. Apabila masih terus berubah dan belum stabil, petambak dapat menambahkan kapur dolomit.

2. Hijau Kecokelatan

Saat air tambak berwarna hijau kecokelatan, berarti air mengandung fitoplankton yang cukup. Warna ini menjadi salah satu warna air tambak yang baik untuk udang vaname. Namun, untuk menjaga kestabilannya diperlukan pemberian pupuk setiap minggu.

3. Air Tambak Berwarna Hijau Kebiruan

Warna hijau kebiruan pada tambak udang vaname menunjukkan banyaknya fitoplankton blue green algae. Ini menandakan adanya udang yang keropos dan perlu dilakukan penggantian air serta penambahan kapur dolimit dan pemberian pupuk TSP.

4. Air Tambak Berwarna Hijau Tua Tidak Pekat

Warna air tambak hijau tua menandakan jumlah fitoplankton yang ada di dalam air cukup stabil. Warna ini menjadi warna air tambak yang baik untuk udang vaname. Sementara itu untuk mengoptimalkannya, para petambak dapat memberikan sedikit pupuk TSP selagi terus mengamati perubahannya.

5. Air Tambak Berwarna Hijau Tua Pekat

Ketika air tambak berwarna hijau tua pekat dan terasa berlendir, ini menunjukkan bahwa terdapat fitoplankton beracun yang dapat mengakibatkan banyak udang terserang penyakit. Tentunya warna ini bukan merupakan warna air tambak yang baik untuk udang vaname dan harus dihindari.

Namun tak perlu khawatir, untuk menanggulanginya dapat dilakukan dengan penggantian air dan pemberian kapur dolomit.

6. Air Tambak Berwarna Cokelat Tua

Warna cokelat tua pada air tambak menunjukkan kurangnya kandungan fitoplankton yang tumbuh di dalamnya. Untuk menanggulanginya, dapat digunakan pupuk urea dan pupuk TSP, serta perlu adanya reklamasi lahan lebih lanjut.

7. Air Tambak Berwarna Cokelat Kemerahan

Saat warna air tambak cokelat kemerahan, ini menunjukkan jika terdapat kandungan fitoplankton beracun dan asam sulfat yang tinggi. Untuk menangani hal ini, kamu perlu menetralkannya dengan mengganti air, memberi kapur, memberi pupuk urea, dan membilas tambak secara berulang-ulang.

8. Air Tambak Berwarna Hitam

Warna air tambak hitam menunjukkan bahwa fitoplankton tidak tumbuh dengan baik. Selain itu, warna ini juga dapat menjadi indikasi banyaknya pembusukan bahan organik di dasar tambak. Tentunya warna ini bukan merupakan warna air yang baik untuk udang vaname.

Satu-satunya cara untuk menanggulangi kondisi ini adalah dengan mengangkat keluar lumpur yang mengendap di dasar tambak hingga habis.

Baca Juga: 7 Ciri Benur Udang Vaname Berkualitas Tinggi

Indikator Kualitas Air Tambak

Mengetahui kualitas air tambak menjadi hal penting yang harus dilakukan setiap harinya. Hal ini untuk memudahkan apabila terjadi adanya perubahan atau anomali, para petambak dapat mengambil langkah secepat mungkin.

Tak hanya mengamati warna air tambak yang baik untuk udang vaname, terdapat indikator-indikator lain yang wajib dimonitor secara rutin setiap harinya. Berikut adalah indikator-indikator tersebut:

1. Warna Air Tambak

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, warna air tambak menunjukkan kualitas air yang ada di dalamnya. Warna air tambak yang baik untuk udang vaname adalah hijau tua tanpa lendir dan cokelat muda.

2. Kecerahan Air Tambak

Kecerahan air tambak yang baik berkisar antara 25-40 cm. Sementara jika angka kecerahan berada di bawahnya, sinar matahari sulit untuk menembus air yang dapat mengakibatkan suhu air menjadi rendah dan proses fotosintesi tidak berjalan dengan maksimal.

3. pH Air Tambak

pH adalah tingkat keasaman air yang diukur secara fisika dan sangat berpengaruh terhadap organisme-organisme yang hidup di dalamnya. pH air tambak yang ideal berkisar antara 7,5-9,0. Perubahan pH pada tambak udang vaname dapat mengakibatkan udang menjadi stress. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pH tetap ideal.

4. Oksigen Terlarut (DO)

Oksigen terlarut atau yang dikenal juga dengan DO menjadi penunjang udang dalam proses respirasi. Indikator ini juga sangat mempengaruhi pertumbuhan udang. Biasanya untuk menjaga DO tetap stabil, digunakan aerator sesuai dengan kebutuhan masing-masing kolam.

5. Suhu Air

Suhu air tambak yang ideal berkisar antara 28-30 derajat celcius. Para petambak harus menjaga suhu ideal ini agar tetap stabil setiap harinya. Sebab, suhu yang menurun maupun meningkat secara drastis dapat menyebabkan kematian udang dalam jumlah yang cukup besar.

6. Alkalinitas Air Tambak

Tingkat konsentrasi alkalinitas yang baik untuk udang vaname adalah 80-200 mg/l. Alkalinitas ini merupakan kemampuan air untuk menetralkan tambahan asam tanpa menurunkan kadar pH air. Indikator alkalinitas perlu untuk dipantau secara rutin karena berpengaruh langsung pada pertumbuhan udang dan mikroorganisme pendukung di dalam kolam tambak.

7. Salinitas Air

Salinitas air tambak yang ideal berkisar antara 15-25 ppt. Kondisi salinitas ini harus terus dijaga agar tetap stabil. Sebab, salinitas yang kurang dapat mengakibatkan pertumbuhan udang menjadi kurang optimal. Selain itu, fluktuasi salinitas yang telalu cepat juga dapat menyebabkan udang menjadi stres dan dapat memicu kematian.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Pantau Kondisi Air Tambak dengan AquaHero

Warna air tambak yang baik untuk udang vaname adalah air yang berwarna hijau. Namun, warna ini tidak langsung serta-merta menjadi patokan, melainkan harus terlebih dahulu dilakukan pengecekan dengan indikator-indikator lain secara rutin.

Saat mengecek warna air yang baik untuk udang vaname dan indikator-indikator lainnya, para petambak perlu untuk mencatatnya dengan baik agar dapat tercatat secara sistematis dan apabila terdapat anomali, petambak dapat langsung mengetahuinya.

Kini mencatat indikator-indikator air tambak dapat kamu lakukan secara mudah, yaitu dengan menggunakan aplikasi AquaHero. Melalui aplikasi ini, kamu tak perlu mencatat secara manual menggunakan spreadsheet.

Aplikasi AquaHero juga memiliki fitur-fitur unggulan seperti index kualitas air, pemantauan kondisi dan pertumbuhan udang, fitur rekomendasi, dan fitur pemantauan finansial tambak. Fitur-fitur ini akan sangat berguna untuk menghindarkan dari kegagalan budidaya yang kamu lakukan.

Untuk mendapatkan aplikasi AquaHero sebagai pendamping budidaya, kamu dapat menghubungi contact@delosaqua.com atau melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Budidaya udang vaname lebih mudah dan produktif bersama DELOS!

Read More
19Mei
AquacultureFun Read

5 Ciri-Ciri Tambak Udang Vaname Intensif Yang Harus Kamu Ketahui

Tambak udang vaname intensif adalah jenis tambak yang dikembangkan sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitas budidaya udang vaname. Namun, di sisi lain, tambak intensif juga menghasilkan limbah yang lebih banyak akibat padat tebarnya yang tinggi.

Limbah dari tambak intensif ini berasal dari sisa pakan yang diberikan pada udang vaname yang biasanya berbentuk senyawa-senyawa karbon, nitrogen, dan fosfor. Pada dasarnya ketiga senyawa ini dapat terurai sendiri secara alami, tetapi dalam waktu yang lebih lama dari satu siklus budidaya. Oleh karena itu, akan terjadi peningkatan volume limbah jika sisa dari siklus sebelumnya belum teratasi.

Selain sisa limbah, perhitungan dan tata letak dari tambak udang vaname intensif juga lebih kompleks jika dibandingkan dengan jenis-jenis tambak lainnya.

Baca Juga: Harga Udang Vaname Terbaru di Indonesia

Karakteristik Tambak Udang Vaname Intensif

Tambak intensif udang vaname memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda dengan jenis tambak lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh padat tebar dari jenis tambak ini. Adapun ciri-ciri tambak udang vaname sebagai berikut:

1. Tidak Terpengaruh Siklus Pasang-Surut Air Laut

Sumber air di dalam tambak intensif tidak bergantung pada pasang surutnya air laut. Jadi, meskipun ketika air laut tengah surut, air di dalam tambak tidak akan terpengaruh.

2. Petak Tambak Berbentuk Teratur

Tambak intensif memiliki bentuk kolam yang teratur. Biasanya berbentuk bujur sangkar dengan luas antara 0,2-0,5 ha per petaknya.

3. Menggunakan Sistem Aerasi

Ciri-ciri lain dari tambak intensif adalah adanya sistem aerasi pada tambak yang berguna untuk meningkatkan oksigen terlarut dalam perairan tambak. Sistem aerasi ini biasanya didukung dengan kincir air, blower, pompa sumberisble, dan peralatan-peralatan lainnya.

4. Padat Tebar Tinggi

Dalam sistem budidaya intensif, perlu adanya penyesuaian padat penebaran agar hasil produksi dapat maksimal dengan biaya seminimal mungkin.

Padat penebaran merupakan penentu tingkat teknologi yang dibutuhkan dalam sistem budidaya.

5. Bergantung pada Pakan Buatan

Mengingat padat tebar benur udang yang tinggi pada jenis tambak intensif, kebutuhan pakan pun juga tinggi. Oleh karena itu, sejak benur ditebar, kebutuhan pakan langsung dipenuhi dengan pakan buatan.

Baca Juga: Mengenal Istilah DOC dalam Tambak Udang

Tujuan Penyesuaian Padat Tebar Udang Vaname

Padat tebar benur udang vaname sangat penting untuk disesuaikan dengan kapasitas kolam tambak yang ada. Sebab, padat tebar ini berpengaruh terhadap produktivitas kolam sekaligus biaya yang dikeluarkan untuk budidaya.

1. Menjaga Kualitas Air Tetap Baik

Kualitas air dalam budidaya udang vaname dipengaruhi oleh sisa-sisa pakan dan kotoran. Semakin banyak kepadatan udang vaname saat budidaya, semakin banyak pula sisa-sisa pakan dan kotoran yang dihasilkan.

Jika kotoran dan sisa-sisa pakan terlalu banyak di dalam air, kondisi kualitas air pun dapat terganggu bahkan dapat menjadi beracun.

2. Menjaga Pertumbuhan Udang Vaname

Padat tebar udang vaname yang tidak disesuaikan dengan kapasitas kolam dapat menyebabkan udang yang dibudidayakan tidak tumbuh dengan baik. Sebab, udang akan saling berebut ruang gerak dan nutrisi dari makanan yang dapat mengakibatkan pertumbuhan udang menjadi lambat jika padat tebarnya terlalu tinggi. Sementara jika padat tebarnya terlalu rendah, pemanfaatan ruang menjadi kurang maksimal.

3. Menghindari Serangan Penyakit

Penyesuaian padat tebar udang vaname juga dapat menghindarkan udang dari penyakit selama budidaya berlangsung. Jika padat tebarnya terlalu tinggi, risiko kematian pada udang vaname saat terserang penyakit pun juga cukup tinggi dan sebaliknya.

Baca Juga: 4 Unsur Manajemen Tambak Udang Vaname Yang Harus Kamu Perhatikan

Konsultasikan Tambak Udangmu di DELOS

Jenis tambak dengan penyesuaian padat tebar sangat memengaruhi produktivitas panen dalam budidaya perairan. Oleh karena itu, penting untuk menentukan sejak awal jumlah benur yang akan ditebar sebelum budidaya dimulai.

Jika kamu membutuhkan informasi terkait manajemen tambak udang yang baik dan tepat, DELOS memiliki layanan konsultasi melalui contact@delosaqua.com atau melalui form yang ada di website kami www.delosaqua.com.

Melalui layanan konsultasi ini, kamu bisa mendapatkan jawaban terhadap masalah tambak udangmu dari tim ahli yang kami miliki. Selain itu, kami juga dapat membantu membuka peluang bisnis tambak udang dengan pendekatan sosial, lingkungan, infrastruktur, dan peraturan di sekitar lokasi tambak. Hubungi DELOS sekarang juga! DELOS sekarang juga!

Read More
02Mei
Aquaculture

Pentingnya Alkalinitas pada Tambak Udang, Cek Alkalinitas Anda Sekarang!

Alkalinitas pada tambak udang merupakan kapasitas air tambak untuk menetralkan asam yang diukur berdasarkan komponen penyusunnya berupa ion bikarbonat (HCO3-),karbonat (CO32-), dan hidroksida (OH-). Alkalinitas menjadi salah satu parameter penting kualitas air dan berpengaruh pada keberhasilan budidaya.

Alkalinitas juga merupakan buffer atau penyangga pH air. pH air yang stabil sangat penting untuk pertumbuhan udang, karena setiap fluktuasi di luar batas optimum dapat menyebabkan stres, penurunan tingkat pertumbuhan, kerentanan terhadap penyakit, dan bahkan kematian.

Air dalam sistem akuakultur dapat berasal dari limpasan DAS langsung, sungai, danau, muara, laut, maupun sumur dengan nilai alkalinitas yang dapat berbeda-beda. Jika alkalinitasnya rendah, biasanya dilakukan pengapuran untuk meningkatkannya.

Baca Juga: Ini 7 Tips Panen Udang Vaname yang Sukses dan Cuan

Apa itu Alkalinitas pada Tambak Udang?

Alkalinitas adalah kemampuan air untuk menyangga pH dengan cara menetralkan kation hidrogen menggunakan komponen anion air yang meliputi ion bikarbonat (HCO3-), dan karbonat (CO32-), dan hidroksida (OH-). Oleh karena itu, alkalinitas menjadi salah satu parameter kualitas air yang penting di tambak udang.

Mempertahankan alkalinitas yang optimal pada tambak udang sangat penting untuk menstabilkan tingkat pH, yang dapat mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan udang. Alkalinitas optimal pada tambak udang berkisar antara 130-180 ppm.

Alkalinitas di bawah rentang optimum pada tambak udang dapat menyebabkan fluktuasi pH. Hal ini dapat menyebabkan stres pada udang dan meningkatkan risiko wabah penyakit. Untuk mengatasi hal ini, biasanya dilakukan penambahan kapur pertanian secara bertahap hingga mencapai alkalinitas pada rentang optimal.

Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Alkalinitas

Selama periode budidaya udang, alkalinitas dapat tetap konstan, meningkat, atau bahkan menurun. Kadang-kadang, penurunannya dapat sangat drastis sehingga memerlukan pengapuran tambahan untuk menjaga alkalinitas tetap di kisaran optimal.

1. Penambahan Air pada Kolam

Menambahkan air pada kolam tambak sering kali dapat menyebabkan alkalinitasnya berubah. Misalnya ketika tambak mendapatkan tambahan air sumur, maka alkalinitasnya akan menurun. Untuk mengatasinya, petambak perlu menambahkan batu kapur yang akan larut dan meningkatkan alkalinitas air.

2. Curah Hujan yang Tinggi

Selain itu, curah hujan yang tinggi juga dapat mempengaruhi perubahan alkalinitas tambak. Terutama ketika penguapan air melebihi presipitasi, yang menyebabkan alkalinitas meningkat. Sementara sebaliknya, jika presipitasi lebih tinggi, alkalinitas akan berkurang karena air hujan biasanya tidak mengandung alkalinitas yang terukur.

3. Proses Denitrifikasi

Denitrifikasi atau proses reduksi nitrat menjadi gas nitrogen oleh bakteri yang terjadi di tambak juga dapat meningkatkan alkalinitas air. Sebab, denitrifikasi melepaskan satu ion hidroksida untuk setiap ion nitrat yang diubah menjadi gas nitrogen. Sementara proses nitrifikasi melepaskan dua ion nitrogen untuk setiap ion amonium yang diubah menjadi nitrat.

Baca Juga: 4 Jenis Tambak Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Tips Meningkatkan Nilai Alkalinitas pada Tambak Udang

1. Tingkatkan Alkalinitas pada Tambak Udang dengan Menambahkan Kapur Dolomit (Kalsium Magnesium Karbonat)

Dolomit banyak digunakan untuk meningkatkan nilai alkalinitas. Sebab, dolomit kaya akan kalsium, magnesium, dan karbonat sekaligus. Dengan penambahan kapur dolomit, alkalinitas air dapat terjaga dengan baik.

2. Soda Ash (Natrium Karbonat)

Soda natrium karbonat juga dapat digunakan untuk meningkatkan alkalinitas air. Namun, penggunaannya lebih baik dilakukan dengan ditambahkan sedikit demi sedikit dalam satu hari untuk dapat menahan variasi pH dengan baik.

3. Tingkatkan Alkalinitas pada Tambak Udang dengan Baking Soda (Sodium Bikarbonat)

Terakhir, soda kue juga dapat digunakan untuk meningkatkan nilai alkalinitas air. Cara pengaplikasian natrium bikarbonat ini juga sama, yaitu dengan dicampurkan sedikit demi sedikit ke dalam air kolam tambak.

Baca Juga: Panen Parsial Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Tingkatkan Keuntungan Budidaya

Catat dan Pantau Alkalinitas Tambak Anda dengan AquaHero!

Alkalinitas di budidaya udang vaname sangat penting untuk pertumbuhan dan menjaga kesehatan udang. Oleh sebab itu, petambak harus selalu memantau nilai alkalinitas dan menjaganya selalu berada di kisaran optimal.

Untuk mempermudah Anda dalam pemantauan alkalinitas tambak udang vaname sekaligus parameter kualitas air lainnya, Anda dapat menggunakan AquaHero!

AquaHero adalah aplikasi manajemen tambak udang yang menawarkan kemudahan pemantauan kondisi tambak secara menyeluruh berdasarkan data yang telah diunggah dan dipersonalisasi.

AquaHero juga memudahkan Anda untuk memantau kondisi tambak udang Anda kapan saja dan di mana saja setiap harinya secara real time.

Untuk dapat menggunakan AquaHero, Anda dapat menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Pantau kualitas air tambak Anda secara real-time dengan AquaHero!

Read More
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top