logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Produk
    • AquaLink
    • DMI
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Produk
    • AquaLink
    • DMI
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Produk
    • Aqualink
    • DMI
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Desember 2022
Home 2022 Desember
29Des
AquacultureTips

Tips Manajemen Pakan Udang Vaname, Budidaya Anti Rugi!

Pakan dalam budidaya udang vaname menjadi komponen yang sangat penting terhadap pertumbuhan udang. Selain itu, pakan juga mempengaruhi jumlah modal yang dikeluarkan oleh petambak. Tak heran, setiap orang ingin menerapkan manajemen pakan udang vaname yang baik agar tidak merugi.

Selain manajemen pakan, kualitas pakan juga menentukan kualitas udang vaname yang dihasilkan saat panen. Pakan harus mengandung nutrisi yang cukup, mulai dari protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral.

Nah, agar budidaya udang vaname yang kamu lakukan menjadi sukses besar dan berkualitas tinggi, berikut adalah tips manajemen pakan yang harus kamu perhatikan.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok

Makanan dan Kebiasaan Makan Udang

Udang merupakan golongan omnivora atau pemakan segala. Saat berada di alam bebas, udang biasanya memakan fitoplankton, copepoda, larva, dan lumut. Sementara jika dibesarkan di tambak, biasanya para petambak memberikan pakan buatan sebagai pakan utama.

Pakan buatan adalah pakan yang sengaja disiapkan untuk udang vaname yang biasanya berupa pellet maupun crumble. Dalam pakan buatan ini terdapat nutrisi-nutrisi penting yang dibutuhkan oleh udang untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Nutrisi yang dibutuhkan udang vaname meliputi protein, lemak, vitamin, asam amino esensial, karbohidrat, dan mineral. Nutrisi ini berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan udang vaname.

Pakan buatan memiliki kriteria khusus, seperti mempunyai nutrisi sesuai kebutuhan udang, pakan mudah dicerna dan diameternya sesuai dengan bukaan mulut udang, dan kandungan nutrisinya mudah diserap oleh tubuh udang.

Baca Juga: How to Cultivate Vannamei Shrimp from Cultivation to Harvest

Tips Manajemen Pakan Udang Vaname yang Menguntungkan

Pemberian pakan untuk budidaya udang vaname menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap petambak. Hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi jenis, frekuensi, ukuran, dan total kebutuhan pakan selama budidaya berlangsung.

Penggunaan pakan yang efisien selama budidaya udang vaname berlangsung menjadi salah satu faktor suksesnya budidaya. Sebab, pakan adalah faktor produksi yang paling mahal. Untuk itu, berikut adalah tips manajemen pakan udang vaname yang bisa kamu jadikan acuan.

1. Tentukan Jumlah Pakan Berdasarkan Umur (DOC) Udang

Penentuan jumlah pakan yang diberikan ke udang vaname harus didasarkan pada umur udang. Misalnya untuk udang dengan DOC di bawah 30 hari, pemberian pakan dapat dilakukan dengan blind feeding, sebab kebutuhan pakan belum dapat dihitung secara akurat.

Sementara itu, ketika DOC udang sudah lebih dari 30 hari, para petambak harus menghitung jumlah pakan yang diberikan secara seksama seduai dengan kebutuhan udang. Biasanya perhitungan didasarkan pada survival rate, rata-rata berat badan udang, dan feeding rate.

2. Frekuensi Pemberian Pakan

Frekuensi pemberian pakan menjadi hal kedua yang harus diperhatikan saat melakukan manajemen pakan udang vaname. Pakan yang dikonsumsi udang secara normal akan diproses selama 3-4 jam setelah dikonsumsi. Ini dapat menjadi patokan yang bisa kamu gunakan dalam menentukan frekensi pemberian pakan setiap harinya.

Selain itu, kondisi oksigen terlarut (DO) di tambak juga dapat menjadi pertimbangan lain. Sebab, DO berpengaruh terhadap proses metabolisme udang vaname. Oleh karena itu, pastikan pemberian pakan dilakukan ketika DO air tambak dalam kondisi yang bagus.

3. Pastikan Cara Pemberian Pakan Dilakukan dengan Benar

Pemberian pakan buatan untuk udang vaname biasanya sudah dilakukan sejak benur mulai ditebar hingga masa panen. Namun, jenis-jenis pakan yang diberikan dibedakan berdasarkan umur (DOC) udang. Selain itu, jumlah pakan juga harus diperhatikan dengan cermat agar udang tidak kekurangan maupun kelebihan pakan.

Cara pemberian pakan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penebaran langsung di sekeliling area tambak, dan pemberian pakan yang diletakkan di dalam anco pakan.

Saat masih berada di tahap awal budidaya, pemberian pakan berupa crumble harus dicampur dengan air agar pemberian pakan merata, cepat tenggelam, dan tidak berhamburan tertiup angin. Selanjutnya, pemberian pakan dapat ditebar langsung di sekeliling tambak atau menggunakan anco.

Baca Juga: Efisiensi FCR Udang Vaname untuk Sukseskan Budidaya

Dapatkan Pakan Udang Vaname Terbaik di DELOS AquaLink!

Manajemen pakan yang baik menjadi kunci keberhasilan dari budidaya udang vaname. Kandungan nutrisi dan jenis pakan sangat mempengaruhi tumbuh kembang dari udang dengan nama latin Litopanaeus vannamei ini. Selain itu, jenis pakan dan kandungan nutrisi di dalamnya juga harus disesuaikan dengan usia udang.

Jika kamu ingin mendapatkan pakan udang vaname yang baik dan berkualitas, DELOS memiliki Suppy Chain Integration program yang dapat membantu memenuhi kebutuhan untuk budidaya tambak udangmu. Mulai dari kebutuhan pakan, obat-obatan, logistik, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration yaitu AquaLink yang menghubungkan partner kami dengan pemasok dan pembeli untuk mendapatkan produk-produk dengan kualitas dan harga terbaik.

Untuk tergabung dalam program ini, kamu bisa menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mari mulai berbisnis di bidang akuakultur bersama DELOS!

Read More
27Des
Aquaculture

Pentingnya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk Tambak Udang

Pentingnya IPAL atau Instalasi Pengolahan Air Limbah akhir-akhir ini menjadi perhatian dalam setiap budidaya udang. Sebab, IPAL berfungsi untuk mengelola limbah yang dihasilkan dari tambak.

Limbah yang dihasilkan dari budidaya udang vaname biasanya terdiri dari air yang tercampur dengan kotoran, sisa pakan, dan limbah organik lainnya. Limbah-limbah ini dapat menyebabkan air menjadi keruh dan tercemar jika tidak dikelola dengan baik.

Oleh karena itu, mari mengenal lebih dalam pentingnya IPAL untuk tambak udang berikut ini.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Karakteristik Air Limbah

Selama budidaya udang vaname berlangsung, air tambak dapat menghasilkan limbah yang terdiri atas kotoran udang, sisa pakan, dan organisme-organisme yang sering ditemukan mengendap di dasar tambak.

Air limbah ini dapat menjadi polutan yang berdampak negatif terhadap lingkungan. Namun, kadar polutan tergantung pada lama pemeliharaan, padat tebar udang vaname, substrat dalam kolam, dan konstruksi tambak.

Jika diukur dengan parameter mutu air seperti biological oxygen demand (BOD), total suspended solid (TSS), total organik, kekeruhan, total nitrogen (TN), dan total fosfat (TP), air limbah akan menunjukkan kadar yang cukup tinggi.

Proses Pengolahan Air Limbah

Proses pengolahan air limbah tambak udang vaname biasanya mempertimbangkan dua hal, yaitu efektif dalam melakukan pengolahan dan efisien dalam menurunkan kadar polutan. Sementara teknik pengolahannya terbagi menjadi tiga jenis, yaitu teknik pengolahan secara mekanis, kimia, dan biologi.

Sementara itu, pentingnya IPAL pada tambak udang digunakan untuk menghindari pengolahan limbah secara kimia. Sebab, pengolahan dengan teknik kimia dapat merugikan lingkungan, karena dapat mengancam keamanan pangan.

Pengolahan limbah secara mekanis dilakukan melalui proses pengendapan untuk mengurangi TSS. Proses pengendapan dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti dengan penyaringan ataupun dengan memperlambat kecepatan aliran air sehingga tidak melebihi 20 m/detik.

Sedangkan pengolahan air limbah dengan proses biologis dilakukan pada kondisi aerob, kondisi anaerob, atau kombinasi keduanya. Kondisi aerob biasanya digunakan untuk pengolahan air limbah dengan beban BOD yang tidak terlalu besar, sedangkan proses biologi anaerob digunakan untuk pengolahan air limbah dengan BOD yang tinggi.

Pengolahan air limbah secara biologi dibagi menjadi tiga, yaitu denan biakan tersuspensi (suspended culture), proses biologis dengan biakan melekat (attached culture), dan proses pengolahan dengan sistem lagoon atau kolam.

Baca Juga: Udang Windu vs Undang Vaname, Mana yang Lebih Baik?

Tahap-Tahap Pengolahan Limbah Melalui Sistem IPAL

Sistem IPAL membantu para petambak untuk mengolah limbah air tambak sehingga aman bagi lingkungan. Proses pengolahan limbah melalui sitem IPAL biasanya terdiri dari tiga tahap, di antaranya:

1. Penyaringan

Limbah dari proses budidaya udang vaname pertama-tama difilter melalui media penyaring seperti kain atau media biologis seperti batu karang yang dapat menangkap partikel-partikel besar seperti kotoran dan sisa pakan.

2. Pendekatan Biologi

Setelah limbah disaring, maka limbah tersebut diolah secara biologis dengan menggunakan bakteri yang dapat mengurai limbah organik menjadi gas dan air.

3. Penjernihan

Setelah limbah diurai menjadi gas dan air, maka air tersebut kemudian difilter lagi untuk menghilang partikel-partikel yang masih tersisa. Setelah itu, air tersebut dapat dipakai kembali untuk keperluan budidaya udang vaname atau dibuang ke lingkungan dengan tingkat kekeruhan yang sesuai dengan standar yang diterapkan.

Dengan menggunakan sistem IPAL, maka limbah yang dihasilkan dari budidaya udang vaname dapat dikelola dengan baik sehingga tidak menyebabkan polusi air dan merusak lingkungan.

Faktor Yang Mempengaruhi Desain IPAL

Desain Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah

1. Volume Air Limbah

Desain IPAL dipengaruhi oleh volume air limbah yang dihasilkan, sebab volume digunakan sebagai penentuan kapasitas unit-unit pengolahan air limbah. Jika volume air limbah besar, maka kapasitas unit pengolahannya harus dibuat besar untuk dapat menampungnya.

2. Kecepatan Aliran Air Limbah

Kecepatan aliran air limbah sangat mempengaruhi proses sedimentasi. Proses sedimentasi dapat optimal apabila kecepatan aliran air < 20 m/detik.

3. Ketersediaan Lahan dan Ruang

Besarnya lahan atau ruang bagi instalasi pengolahan air limbah ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu volume air limbah dan harus diolah, kadar dan keragaman bahan pencemaran air limbah.

4. Ketersediaan Biaya

Pembangunan konstruksi tambak, operasional, dan perawatan IPAL membutuhkan biaya yang tidak sedikit, di mana besarannya tergantung dari teknologi dan peralatan yang digunakan.

Baca Juga: Ini Warna Air Tambak yang Baik untuk Udang Vaname

Budidaya Udang Vaname Lebih Untung Bersama DELOS

Itu dia pentingnya IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dalam budidaya udang vaname. Dalam setiap budidaya, kadar polutan tergantung pada lama pemeliharaan, padat tebar udang vaname, substrat dalam kolam, dan konstruksi tambak.

Pentingnya IPAL memang menjadi masalah yang serius, terutama untuk tambak udang dengan padat tebar yang tinggi. Namun, tidak semua petambak paham tentang segala hal mengenai IPAL.

Kini, untuk mempermudah budidaya udang vaname yang kamu lakukan, termasuk mengenai IPAL, DELOS menawarkan Farm Management untuk mengelola tambak udang yang kamu miliki. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu sukseskan budidaya udang vanamemu.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan setiap farm owner dan farm personnel untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Tak hanya itu, DELOS juga memiliki program rantai pasok terintegrasi, AquaLinkyang dapat membantumu mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga dan kualitas terbaik.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Sukseskan budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
22Des
AquacultureFun Read

7 Manfaat Mengkonsumsi Udang Vaname Untuk Kesehatan Tubuh

Manfaat mengkonsumsi udang vaname bagi kesehatan tubuh sangat banyak sekali. Pasalnya selain memiliki rasa yang lezat, salah satu hidangan laut yang populer ini juga memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang cukup tinggi.

Jika kamu mencari tambahan gizi yang lezat tetapi tetap kaya nutrisi, udang vaname menjadi salah satu yang patut dipertimbangkan. Nah, dalam artikel ini kita akan mengeksplorasi lebih lanjut apa saja manfaat utama mengkonsumsi udang vaname.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Manfaat Mengkonsumsi Udang Vaname

1. Kaya Protein

Udang vaname adalah sumber protein yang sangat baik, dari 100 gram udang bisa didapatkan hingga 18 gram protein. Protein ini sangat penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan, dan juga diperlukan untuk produksi enzim, hormon, dan molekul lain dalam tubuh.

2. Rendah Kalori dan Lemak

Udang vaname memiliki tingkat kalori dan lemak yang rendah jika dibandingkan dengan makanan laut lainnya. Dalam 100 gram udang vaname, didapatkan sekitar 84 kalori dan kurang dari 1 gram lemak. Tentunya bagi kamu yang sedang diet, menjadikan olahan udang vaname sebagai menu makananmu dapat menjadi pilihan yang tepat.

3. Tinggi Asam Lemak Omega-3

Udang adalah sumber asam lemak omega-3 yang baik, yang penting untuk kesehatan jantung. Omega-3 dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan mengurangi peradangan dan meningkatkan kadar kolesterol.

4. Kaya Nutrisi

Udang kaya akan sejumlah nutrisi penting, termasuk vitamin B12, selenium, dan fosfor. Vitamin B12 penting untuk produksi sel darah merah dan berfungsinya sistem saraf, sedangkan selenium adalah trace mineral yang membantu fungsi sistem kekebalan tubuh dan kelenjar tiroid. Sementara fosfor penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tulang dan gigi.

Baca Juga: 3 Resep Udang Asam Manis Favorite Keluarga

5. Mudah Dimasak

Udang vaname sangat mudah diolah dan dimasak dengan berbagai cara, termasuk dipanggang, digoreng, ditumis, dan direbus. Tak hanya itu, udang juga sangat serbaguna dan dapat ditambahkan ke berbagai macam hidangan, seperti tumis, sup, salad, dan pasta.

6. Mencegah Penuaan

Manfaat mengkonsumsi udang selanjutnya adalah dapat mencegah penuaan. Udang memiliki kandungan astaxathin atau antioksidan yang dapat menekan kerusakan sel kulit yang disebabkan oleh radikal bebas yang dapat mempercepat penuaan kulit.

Selain itu, udang juga mengandung trehalosa, sejenis gula yang melindungi kulit dan rambut dari kerusakan akibat sinar UV.

7. Cocok untuk Diet

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, udang vaname bersifat rendah kalori dan tidak mengandung karbohidrat. Ini membuatnya sangat cocok untuk dijadikan sebagai menu diet. Selain itu, kandungan sengnya dapat meningkatkan kadar leptin dalam tubuh, yang secara bersamaan dapat membantu mencegah makan berlebihan. Leptin adalah hormon yang mengatur penyimpanan dan penggunaan lemak dan energi di seluruh tubuh.

Udang juga kaya akan yodium, yang dapat membantu mengatur berat badan melalui interaksinya dengan tiroid, kelenjar yang berperan penting dalam metabolisme tubuh dan mengatur berat badan.

Baca Juga: Resep Masakan Udang Goreng Krispi yang Mudah Dicoba di Rumah

Pilih AquaLink untuk Penuhi Kebutuhan Udangmu!

Secara keseluruhan, mengkonsumsi udang dapat mendatangkan banyak manfaat bagi kesehatan. Kandungan proteinnya yang tinggi dan rendah kalori membuat makanan laut ini menjadi pilihan yang baik bagi kamu yang ingin menjaga pola makan yang sehat.

Selain itu, sifat berkelanjutan dari budidaya udang vaname juga membuatnya menjadi pilihan yang lebih baik dan ramah lingkungan dibandingkan dengan beberapa jenis makanan laut lainnya yang mayoritas berupa tangkapan.

Nah, jika kamu ingin memulai hidup sehat dan membutuhkan suplai udang dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau, DELOS dapat membantumu.

Melalui DELOS AquaLink, kami dapat membantumu mendapatkan harga udang terbaik dengan kualitas yang tak perlu diragukan lagi. Tak hanya itu, kami juga dapat menyediakan kebutuhan tambak lainnya, seperti pakan, obat-obatan, logistik, dan sebagainya.

Untuk menjadi bagian dari rantai pasok AquaLink, kamu bisa langsung menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mari bermitra dengan kami!

Read More
20Des
AquacultureTips

Salinitas Udang Vaname dan Cara Mengontrol Kestabilannya saat Budidaya

Salinitas udang vaname merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan saat saat budidaya berlangsung. Sebab, salinitas memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan dan pertumbuhan udang di tambak.

Udang Vannamei, juga dikenal sebagai white leg shrimp, adalah udang asli Samudera Pasifik yang mampu mentolerir berbagai tingkat salinitas. Namun salinitas optimal untuk udang vaname adalah sekitar 15-25 ppt dengan kadar pH 7,5-8,5.

Jika salinitas air terlalu tinggi, udang vaname dapat menjadi stres dan pertumbuhannya menjadi kurang maksimal. Di sisi lain, jika salinitas terlalu rendah, udang tidak dapat menyerap cukup oksigen yang berakibat pada masalah pernapasan.

Nah, untuk kamu yang ingin mengetahui lebih lengkap tentang salinitas udang vaname dan bagaimana cara mengontrol kestabilannya selama budidaya, simak artikel berikut ini ya!

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Apa Itu Salinitas Air?

Salinitas air mengacu pada jumlah kandungan garam dalam air laut, air sungai, maupun air danau yang dihitung dalam ‰ (perseribu/ppt). Pada udang vaname, kisaran salinitas air yang optimal adalah sekitar 15-25 ppt yang memungkinkan udang menyerap oksigen yang cukup.

Salinitas udang vaname penting untuk terus dipantai dan diuji secara teratur selama budidaya berlangsung. Hal ini bertujuan untuk memastikan angka salinitas tetap dalam kisaran optimal dan stabil.

Jika salinitas terlalu tinggi, dapat dikurangi dengan menambahkan air tawar ke dalam sistem. Sementara itu, jika salinitas terlalu rendah, dapat ditingkatkan dengan menambahkan air asin atau campuran garam ke dalam air tawar.

Baca Juga: This is The Best Water Color for Vannamei Shrimp Pond

Cara Mengontrol Kestabilan Salinitas Air Tambak

Mempertahankan kestabilan salinitas udang vaname selama budidaya berlangsung sangat penting untuk dilakukan. Sebab, salinitas air berpengaruh langsung pada kesehatan dan pertumbuhan udang.

Pada udang vaname, salinitas air yang ideal adalah sekitar 15-25 perseribu (ppt). Pada tingkat salinitas ini, udang vannamei mampu menyerap oksigen yang cukup melalui insangnya dan kecil kemungkinannya untuk mengalami stres atau penyakit.

Untuk memastikan bahwa salinitas air berada pada tingkat yang tepat, penting bagi para petambak untuk menguji dan memantau air secara teratur menggunakan pengukur salinitas atau hidrometer.

Biasanya, waktu pengukuran salinitas yang baik dilakukan saat pagi dan sore hari. Sebab, pada waktu-waktu ini, salinitas dapat berubah karena pengaruh penguapan air oleh sinar matahari. Selain itu, saat turun hujan biasanya juga terjadi penurunan tingkat salinitas sebagai akibat volume air hujan masuk ke tambak.

Tak hanya itu, petambak juga harus menjaga air agar tetap bersih dan memiliki kandungan oksigen terlarut yang stabil. Hal ini agar pertumbuhan dan kesehatan udang tetap terjaga dengan baik.

Jika saat pengukuran didapatkan salinitas udang vaname yang terlalu tinggi, petambak dapat mengantisipasinya dengan menambahkan air tawar hingga setinggi ketinggian awal sebelum terjadi penguapan.

Sementara jika angka salinitas air rendah, petambak dapat membuang air tawar yang ada di permukaan tambak. Sebab, air tawar memiliki massa jenis yang lebih rendah dibandingkan air asin, sehingga air tawar berada di permukaan tambak.

Dengan mengikuti pedoman ini dan mengelola salinitas air dengan benar, pembudidaya udang dapat membantu memastikan kesehatan dan pertumbuhan udang vannamei mereka, yang mengarah pada hasil dan keuntungan yang lebih tinggi.

Baca Juga: Lakukan 5 Hal ini Untuk Sukseskan Budidaya Udang Vaname

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif bersama DELOS

Secara keseluruhan, pengelolaan salinitas air yang tepat sangat penting untuk keberhasilan budidaya udang vaname. Dengan mempertahankan tingkat salinitas yang tepat, pembudidaya udang dapat membantu memastikan kesehatan dan pertumbuhan udang mereka, sehingga menghasilkan hasil dan keuntungan yang lebih tinggi.

Kini, untuk mempermudah budidaya udang vaname yang kamu lakukan, DELOS menawarkan Farm Management untuk mengelola tambak udang yang kamu miliki. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu sukseskan budidaya udang vanamemu.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan setiap farm owner dan farm personnel untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Tak hanya itu, DELOS juga memiliki program rantai pasok terintegrasi, AquaLinkyang dapat membantumu mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga dan kualitas terbaik.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Sukseskan budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
15Des
AquacultureTips

Cara Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok

Bioflok udang vaname menjadi salah satu sistem budidaya yang populer akhir-akhir ini. Teknologi bioflok pertama kali diterapkan oleh Dr. Yoram Avnimelech di Israel dan langsung mengalami kesuksesan. Hingga akhirnya, sistem bioflok juga diterapkan di tambak-tambak udang di Indonesia.

Bisa dibilang, sistem bioflok budidaya udang vaname menjadi bentuk inovasi untuk menjawab permasalahan pakan yang dialami oleh petambak. Pasalnya, dengan menerapkan sistem bioflok, suplai pakan alami udang menjadi lebih banyak.

Bagi para petambak yang ingin menerapkan sistem bioflok pada budidaya udang vaname, harus benar-benar mempraktikkannya dengan tepat. Sebab, salah sedikit dalam praktiknya dapat berakibat fatal.

Oleh karena itu, berikut telah kami rangkum cara budidaya udang vaname sistem bioflok yang dapat kamu jadikan sebagai acuan.

Baca Juga: Ketahui Penyakit Myo Pada Udang Vaname beserta Ciri-Cirinya

Apa Itu Sistem Bioflok?

Secara harfiah, bioflok adalah kumpulan dari berbagai mikroorganisme seperti bakteri, protozoa, fungi, plankton, dan bahan organik dari limbah yang tidak terdekomposisi.

Sementara sistem bioflok merupakan upaya untuk memanfaatkan limbah sisa pakan udang menjadi pakan mikroba. Sisa limbah pakan ini akan terdegradasi dan mikroba di dalamnya akan berkembang dan memperbanyak diri hingga akhirnya dihasilkan floks.

Floks dapat menjadi sumber protein yang baik bagi udang. Sebab, senyawa organik yang terdekomposisi mengandung senyawa karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O2), nitrogen (N), dan fosfor (P).

Dengan adanya bioflok udang vaname ini, para petambak dapat menekan biaya operasional yang biasanya digunakan untuk pembelian pakan. Sebab, sistem bioflok dapat mengurangi Feed Conversion Ratio (FCR) sekaligus meminimalisir adanya wabah penyakit.

Namun, perlu diingat jika sistem bioflok ini tidak berpengaruh pada peningkatan produktivitas tambak secara keseluruhan karena mikroorganisme yang terbentuk hanya menjadi pakan tambahan.

Budidaya udang vaname sistem bioflok dapat diterapkan mulai dari tambak sistem intensif hingga super intensif yang memiliki padat tebar tinggi. Namun, terlebih dahulu tambak harus memiliki tingkat aerasi yang tinggi dengan posisi kincir yang sesuai, kolam harus dilapisi beton atau polietilen densitas tinggi (HDPE), serta penambahan pelet dan molase.

Selain itu, petambak juga harus selalu melakukan kontrol bioflok selama budidaya udang vaname berlangsung.

Cara Budidaya Udang Vaname dengan Sistem Bioflok

Hingga saat ini banyak petambak udang Indonesia yang tertarik dan telah mengaplikasikan sistem bioflok. Namun, tak sedikit pula yang mengalami kegagalan karena pemahaman yang kurang terhadap teknologi ini.

kurang terhadap teknologi ini. Oleh karena itu, berikut adalah cara budidaya udang vaname dengan sistem bioflok yang bisa kamu praktikkan.

1. Lakukan Persiapkan Kolam Tambak dengan Baik

Sistem bioflok udang vaname tidak bisa diterapkan di semua tambak. Terdapat standar khusus yang harus dipenuhi agar budidaya udang vaname berlangsung dengan baik dan tidak mengalami kerugian.

Standar kolam tambak yang harus dipenuhi meliputi ukuran tambak yang telah disesuaikan dengan sistem budidaya, tambak tidak bocor dan telah dilapisi beton atau plastik HDPE tebal, sistem aerasi yang baik, serta ketinggian kolam berkisar antara 0,8-3 meter.

2. Pilih Bakteri Probiotik yang Tepat

Sistem bioflok udang vaname mengandalkan penggunaan bakteri probiotik untuk setiap kolam tambak. Bacillus subtilis menjadi salah satu jenis bakteri probiotik yang bisa dipilih karena bakteri ini mampu menguraikan unsur nitrogen dengan baik dan dapat menjaga kualitas air.

Jenis bakteri lainnya yang dapat digunakan adalah Bacillus cereu yang bisa membentuk flok bakteri sekaligus dapat mengendalikan pertumbuhan dari alga hijau.

3. Buat Starter Bioflok

Setelah memilih bakteri probiotik, langkah selanjutnya adalah membuat starter bioflok. Pada dasarnya, tahap ini sama dengan fermentasi dengan tujuan untuk memperbanyak jumlah bakteri di dalam kolam tambak yang berfungsi sebagai penjaga kualitas Biopolymer (PHA) yang membantu proses untuk menekan patogen negatif.

Baca Juga: Udang Windu vs Undang Vaname, Mana yang Lebih Baik?

4. Tebarkan Benur Berkualitas Tinggi

Saat kolam tambak dengan teknologi bioflok sudah siap, selanjutnya petambak dapat mulai menebarkan benur udang ke dalam kolam. Namun, untuk mendapatkan hasil budidaya dengan kualitas terbaik, pastikan kamu memilih benur dengan kualitas tinggi dan telah tersertifikasi.

5. Lakukan Manajemen Pakan yang Tepat

Ketika flok belum terbentuk, petambak dapat memberikan pakan seperti budidaya udang vaname biasa. Misalnya dengan memberikan pakan berupa pelet sebanyak dua kali sehari yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Kemudian apabila flok sudah mulai terbentuk, kamu bisa mulai mengurangi pemberian pakan. Sebab, di sini lah peran flok yaitu sebagai sumber pakan alami dari udang. Dengan adanya flok ini, para petambak dapat mengurangi FCR dan menghemat biaya operasional pakan.

6. Pastikan Suplai Oksigen Terlarut (DO) Terpenuhi

Saat memilih menggunakan teknologi bioflok, petambak harus memastikan suplai oksigen terlarut (DO) secara terus-menerus. Sebab, kolam tambak yang kekurangan suplai oksigen dapat mengakibatkan udang yang ada di dalamnya mati.

Untuk memastikan suplai oksigen terlarut (DO) terpenuhi, petambak dapat menggunakan aerator atau kincir air sebagai alat pembantu untuk menyuplai oksigen tambahan. Selain itu, pastikan pula jumlah dari aerator atau kincir air ini telah sesuai dengan luas kolam tambak.

Dalam budidaya udang vaname bioflok, aerator atau kincir air tidak hanya berperan sebagai penyuplai oksigen, melainkan juga untuk menjaga agar bioflok tetap tersuspensi. Namun perlu diperhatikan jika biomassa bioflok tersuspensi tingkat tinggi dapat menyebabkan penurunan kualitas air tambak dan akhirnya dapat mengakibatkan gagal panen.

Keunggulan dan Kekurangan Sistem Bioflok

Sistem bioflok tak selamanya selalu unggul dari sistem budidaya udang vaname pada umumnya. Terdapat sisi positif dan sisi negatif dalam sistem budidaya ini. Berikut adalah keunggulan teknologi bioflok di antaranya meliputi:

  • Biosecurity yang sangat tinggi
  • Kapasitas produksi dan daya dukung biasanya 5-10% lebih tinggi
  • Udang tumbuh lebih besar dengan FCR lebih rendah
  • Biaya operasional 15-20% lebih rendah

Sementara itu, kekurangan sistem bioflok di antaranya:

  • Memerlukan suplai energi yang tinggi untuk aerator
  • Kegagalan suplai energi lebih dari 1 jam dapat berakibat fatal dan kritis
  • Kolam bioflok harus berjajar
  • Teknisi harus mendapat pengetahuan dan pelatihan khusus untuk memahami teknologi ini secara keseluruhan.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Sukses Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS

Menerapkan sistem bioflok udang vaname mungkin akan sedikit menyulitkan bagi para petambak. Terlebih lagi jika belum memahami teknologi ini secara keseluruhan. Salah sedikit saja, dapat berakibat fatal bagi budidaya udang yang dilakukan.

Agar budidaya udang vaname yang kamu lakukan sukses dan berjalan dengan baik, kamu bisa mengonsultasikannya dengan DELOS. Tim DELOS siap untuk membantumu mengelola tambak udang yang kamu miliki dan memberikan rekomendasi atas masalah yang dialami.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm technician untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Bingung masalah supply untuk kebutuhan tambak? DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration, yaitu AquaLink. Kami dapat membantu menghubungkan kamu dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Kamu dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com, untuk mengetahui lebih lanjut tentang Farm Management dan program Supply Chain Integration kami. Percayakan manajemen tambakmu pada DELOS!

Read More
13Des
AquacultureTips

Ini Warna Air Tambak yang Baik untuk Udang Vaname

Air tambak menjadi indikator yang harus selalu diperhatikan saat melakukan budidaya. Warna air tambak yang baik untuk udang vaname adalah air yang berwarna hijau. Warna ini dapat menunjukkan kondisi udang yang hidup di dalamnya. Namun, warna ini tidak langsung serta-merta menjadi patokan, melainkan harus terlebih dahulu dilakukan pengecekan dengan indikator-indikator lain secara rutin.

Setiap kolam tambak dapat memiliki warna air yang berbeda-beda. Warna ini dapat menunjukkan jenis-jenis organisme yang ada di dalamnya. Melalui warna-warna air tambak yang terlihat, petambak dapat mengetahui adanya anomali maupun memprediksi jika terdapat masalah yang muncul.

Kira-kira warna air tambak yang baik untuk udang vaname? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel ini!

Baca Juga: 5 Jenis Kincir Air Tambak Udang beserta Fungsinya

Arti Warna-Warna Air Tambak

Air tambak tak melulu berwarna biru cerah layaknya air laut. Terdapat banyak varian warna yang menunjukkan kondisi-kondisi tertentu pada tambak. Berikut adalah arti warna-warna air tambak yang perlu kamu ketahui.

1. Air Tambak Berwarna Kuning Kehijauan

Warna air tambak kuning kehijauan menunjukkan fitoplankton yang ada di dalam kolam masih belum stabil jumlahnya, sehingga diperlukan penambahan pupuk TSP atau urea. Saat pemberian pupuk ini para petambak harus melakukan pengecekan secara rutin untuk mengamati perubahannya. Apabila masih terus berubah dan belum stabil, petambak dapat menambahkan kapur dolomit.

2. Hijau Kecokelatan

Saat air tambak berwarna hijau kecokelatan, berarti air mengandung fitoplankton yang cukup. Warna ini menjadi salah satu warna air tambak yang baik untuk udang vaname. Namun, untuk menjaga kestabilannya diperlukan pemberian pupuk setiap minggu.

3. Air Tambak Berwarna Hijau Kebiruan

Warna hijau kebiruan pada tambak udang vaname menunjukkan banyaknya fitoplankton blue green algae. Ini menandakan adanya udang yang keropos dan perlu dilakukan penggantian air serta penambahan kapur dolimit dan pemberian pupuk TSP.

4. Air Tambak Berwarna Hijau Tua Tidak Pekat

Warna air tambak hijau tua menandakan jumlah fitoplankton yang ada di dalam air cukup stabil. Warna ini menjadi warna air tambak yang baik untuk udang vaname. Sementara itu untuk mengoptimalkannya, para petambak dapat memberikan sedikit pupuk TSP selagi terus mengamati perubahannya.

5. Air Tambak Berwarna Hijau Tua Pekat

Ketika air tambak berwarna hijau tua pekat dan terasa berlendir, ini menunjukkan bahwa terdapat fitoplankton beracun yang dapat mengakibatkan banyak udang terserang penyakit. Tentunya warna ini bukan merupakan warna air tambak yang baik untuk udang vaname dan harus dihindari.

Namun tak perlu khawatir, untuk menanggulanginya dapat dilakukan dengan penggantian air dan pemberian kapur dolomit.

6. Air Tambak Berwarna Cokelat Tua

Warna cokelat tua pada air tambak menunjukkan kurangnya kandungan fitoplankton yang tumbuh di dalamnya. Untuk menanggulanginya, dapat digunakan pupuk urea dan pupuk TSP, serta perlu adanya reklamasi lahan lebih lanjut.

7. Air Tambak Berwarna Cokelat Kemerahan

Saat warna air tambak cokelat kemerahan, ini menunjukkan jika terdapat kandungan fitoplankton beracun dan asam sulfat yang tinggi. Untuk menangani hal ini, kamu perlu menetralkannya dengan mengganti air, memberi kapur, memberi pupuk urea, dan membilas tambak secara berulang-ulang.

8. Air Tambak Berwarna Hitam

Warna air tambak hitam menunjukkan bahwa fitoplankton tidak tumbuh dengan baik. Selain itu, warna ini juga dapat menjadi indikasi banyaknya pembusukan bahan organik di dasar tambak. Tentunya warna ini bukan merupakan warna air yang baik untuk udang vaname.

Satu-satunya cara untuk menanggulangi kondisi ini adalah dengan mengangkat keluar lumpur yang mengendap di dasar tambak hingga habis.

Baca Juga: 7 Ciri Benur Udang Vaname Berkualitas Tinggi

Indikator Kualitas Air Tambak

Mengetahui kualitas air tambak menjadi hal penting yang harus dilakukan setiap harinya. Hal ini untuk memudahkan apabila terjadi adanya perubahan atau anomali, para petambak dapat mengambil langkah secepat mungkin.

Tak hanya mengamati warna air tambak yang baik untuk udang vaname, terdapat indikator-indikator lain yang wajib dimonitor secara rutin setiap harinya. Berikut adalah indikator-indikator tersebut:

1. Warna Air Tambak

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, warna air tambak menunjukkan kualitas air yang ada di dalamnya. Warna air tambak yang baik untuk udang vaname adalah hijau tua tanpa lendir dan cokelat muda.

2. Kecerahan Air Tambak

Kecerahan air tambak yang baik berkisar antara 25-40 cm. Sementara jika angka kecerahan berada di bawahnya, sinar matahari sulit untuk menembus air yang dapat mengakibatkan suhu air menjadi rendah dan proses fotosintesi tidak berjalan dengan maksimal.

3. pH Air Tambak

pH adalah tingkat keasaman air yang diukur secara fisika dan sangat berpengaruh terhadap organisme-organisme yang hidup di dalamnya. pH air tambak yang ideal berkisar antara 7,5-9,0. Perubahan pH pada tambak udang vaname dapat mengakibatkan udang menjadi stress. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pH tetap ideal.

4. Oksigen Terlarut (DO)

Oksigen terlarut atau yang dikenal juga dengan DO menjadi penunjang udang dalam proses respirasi. Indikator ini juga sangat mempengaruhi pertumbuhan udang. Biasanya untuk menjaga DO tetap stabil, digunakan aerator sesuai dengan kebutuhan masing-masing kolam.

5. Suhu Air

Suhu air tambak yang ideal berkisar antara 28-30 derajat celcius. Para petambak harus menjaga suhu ideal ini agar tetap stabil setiap harinya. Sebab, suhu yang menurun maupun meningkat secara drastis dapat menyebabkan kematian udang dalam jumlah yang cukup besar.

6. Alkalinitas Air Tambak

Tingkat konsentrasi alkalinitas yang baik untuk udang vaname adalah 80-200 mg/l. Alkalinitas ini merupakan kemampuan air untuk menetralkan tambahan asam tanpa menurunkan kadar pH air. Indikator alkalinitas perlu untuk dipantau secara rutin karena berpengaruh langsung pada pertumbuhan udang dan mikroorganisme pendukung di dalam kolam tambak.

7. Salinitas Air

Salinitas air tambak yang ideal berkisar antara 15-25 ppt. Kondisi salinitas ini harus terus dijaga agar tetap stabil. Sebab, salinitas yang kurang dapat mengakibatkan pertumbuhan udang menjadi kurang optimal. Selain itu, fluktuasi salinitas yang telalu cepat juga dapat menyebabkan udang menjadi stres dan dapat memicu kematian.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Pantau Kondisi Air Tambak dengan AquaHero

Warna air tambak yang baik untuk udang vaname adalah air yang berwarna hijau. Namun, warna ini tidak langsung serta-merta menjadi patokan, melainkan harus terlebih dahulu dilakukan pengecekan dengan indikator-indikator lain secara rutin.

Saat mengecek warna air yang baik untuk udang vaname dan indikator-indikator lainnya, para petambak perlu untuk mencatatnya dengan baik agar dapat tercatat secara sistematis dan apabila terdapat anomali, petambak dapat langsung mengetahuinya.

Kini mencatat indikator-indikator air tambak dapat kamu lakukan secara mudah, yaitu dengan menggunakan aplikasi AquaHero. Melalui aplikasi ini, kamu tak perlu mencatat secara manual menggunakan spreadsheet.

Aplikasi AquaHero juga memiliki fitur-fitur unggulan seperti index kualitas air, pemantauan kondisi dan pertumbuhan udang, fitur rekomendasi, dan fitur pemantauan finansial tambak. Fitur-fitur ini akan sangat berguna untuk menghindarkan dari kegagalan budidaya yang kamu lakukan.

Untuk mendapatkan aplikasi AquaHero sebagai pendamping budidaya, kamu dapat menghubungi contact@delosaqua.com atau melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Budidaya udang vaname lebih mudah dan produktif bersama DELOS!

Read More
13Des
AquacultureTips

Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Banyak orang ingin memulai budidaya udang vaname, tetapi masih belum tahu harus memulai dari mana. Sebab, melakukan budi daya udang tidak bisa sembarangan. Banyak persiapan dan hal-hal yang harus diperhatikan sebelum anda memulainya.

Udang vaname merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Sejak pertama kali diperkenalkan ke Indonesia, udang vaname langsung menjadi primadona di kalangan para petambak.
Sebab, udang yang memiliki nama latin Litopenaeus Vannamei ini memiliki daya tahan yang sangat baik terhadap lingkungan dan mampu beradaptasi dengan cepat. Tak hanya itu, permintaan pasar terhadap udang vaname juga terus mengalami kenaikan.

Tak heran, jika banyak orang tertarik untuk memulai budi daya udang vaname ini. Nah, bagi anda yang baru ingin memulai budidaya udang vaname. Simak cara-caranya berikut ini, ya!

Baca Juga: Perkenalkan Akuakultur pada Masyarakat, DELOS Ikuti Seminar dan Musda SCI Jabar-Banten

Tahap Persiapan Budidaya

1. Persiapan Tambak

Dalam budidaya udang vaname, hal pertama yang harus dilakukan adalah persiapan tambak untuk membentuk ekosistem yang kondusif untuk pemeliharaan udang selama satu siklus budidaya.

Selama persiapan tambak berlangsung, beberapa hal yang harus dipastikan meliputi:

  • Kolam dalam keadaan bersih, kering, dan tidak bocor.
  • Penyesuaian kebutuhan aerasi dan turbulensi dengan target produksi, konfigurasi, ketersediaan energi, dan sistem budidaya.
  • Memastikan kolam tambak telah bebas dari potensi sisa-sisa mikroorganisme yang dapat merugikan kegiatan budidaya, seperti bakteri, virus, dll.

2. Persiapan Alat-Alat Tambak dan Laboratorium

Setiap tambak harus memiliki peralatan masing-masing dan tidak boleh digunakan secara bergantian dengan tambak lain. Baik alat-alat di lapangan seperti selang sipon, secchi disk, serok klekap, dikat dinding, ember, dan water sampler maupun alat laboratorium seperti water quality checker, pH meter, dan DO meter.

Oleh karena itu, para petambak harus mempersiapkan setiap alat yang dibutuhkan dengan baik. Pastikan semua peralatan sudah lengkap dan siap untuk digunakan sebelum siklus budidaya dimulai.

3. Persiapan Sumber Daya Manusia

Tak hanya kolam dan peralatan, sumber daya manusia yang kompeten dan memadai juga perlu dipersiapkan. Hal ini agar budidaya udang vaname yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Pastikan jumlah sumber daya manusia, keahlian, serta pembagian tugas setiap orang dilakukan dengan jelas. Persiapan sumber daya manusia yang baik akan menghasilkan pencatatan data-data tambak yang rapi dan budidaya vaname yang lebih sukses.

4. Sterilisasi Kolam Tambak

Sterilisasi kolam termasuk ke dalam tahap persiapan air yang membentuk ekosistem dasar di mana udang akan tumbuh dan berkembang. Melalui tahap ini, para petambak harus memastikan kombinasi antara bakteri autotrof dan heterotrof di dalam tambak telah seimbang.

Selain itu, pastikan pula tidak ada patogen dan hama lain yang masih tersisa di kolam tambak. Biasanya sterilisasi dilakukan dengan penambahan chlorine sesuai dengan aturan dan dosis yang berlaku.

5. Penebaran Mikroorganisme

Persiapan terakhir sebelum budidaya udang vaname dilakukan adalah penebaran mikroorganisme. Mikroorganisme ini nantinya juga dapat menjadi pakan alami udang. Namun tak hanya itu, mikroorganisme juga dapat membantu menyerap amonia, menghasilkan oksigen, menstabilkan suhu air, hingga melawan bakteri yang merugikan.

Baca Juga: Ketahui Ini Udang Vaname Favorit Para Petambak

Tata Cara Budidaya Udang Vaname

1. Pemilihan dan Penebaran Benur

cara budidaya udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Pemilihan benur menjadi kunci sukses dalam budidaya vaname. Benur yang ideal harus bebas penyakit dan resisten terhadap penyakit. Selain itu terdapat beberapa kriteria lain yang harus dipenuhi, di antaranya panjang tubuh >10 mm, variasi ukuran <1, pigmen warna tajam, dan aktif berenang menyebar.

Sebelum benur ditebar, terlebih dahulu harus dilakukan aklimatisasi untuk mempercepat adaptasi benur dari media air kantong ke ekosistem air tambak. Tahap ini juga untuk menghindari stress pada benur dan menekan tingkat kematian saat penebaran.

2. Manajemen Pemberian Pakan

Manajemen pakan udang
Sumber: Dokumentasi DELOS

Budidaya udang vaname intensif tidak dapat dilakukan tanpa pakan buatan. Oleh karena itu, para petambak harus mempersiapkan manajemen pakan yang baik untuk memaksimalkan budidaya yang dilakukan.

Manajemen pakan udang merupakan langkah memaksimalkan manfaat dari pakan untuk menunjang keberhasilan budidaya. Manajemen pakan menjadi salah satu faktor terpenting, terutama yang berkaitan dengan modal yang dikeluarkan. Semakin efektif dan efisien seseorang dalam melakukan manajemen pakan udang vaname, semakin efisien pula modal yang dikeluarkan.

3. Sampling Rutin

Cultivate vannamei shrimp
Sumber: Dokumentasi DELOS

Sampling secara rutin bertujuan untuk mengetahui keadaan dan perkembangan udang selama budidaya berlangsung. Sampling menjadi salah satu kegiatan penting untuk melihat pertumbuhan undang yang dibutuhkan untuk evaluasi, salah satunya dalam hal pemberian pakan.

Biasanya, sampling dilakukan dalam kurun waktu tertentu untuk mengetahui average body weight (ABW), pertumbuhan (ADG), estimasi populasi, survival rate (SR), biomassa, dan mengamati kualitas udang.

4. Manajemen Kualitas Air

manajemen air tambak udang
Sumber: Dokumentasi DELOS

Selama budidaya vaname berlangsung, para petambak harus menerapkan manajemen kualitas air yang baik dan terus mengamatinya. Ini bertujuan agar apabila terjadi perubahan atau fluktuasi parameter kualitas air selama budidaya, petambak dapat lebih mudah untuk mengetahuinya.

Air yang digunakan untuk budidaya vaname adalah air laut dengan tingkat salinitas di atas 15 ppt yang harus diganti setiap 60 hari sekali. Sementara parameter yang digunakan untuk pengukuran kualitas air meliputi pH, DO, suhu, kecerahan, total amonia nitrogen, NH3, total vibrio count, alkalinitas, salinitas, serta jenis dan jumlah plankton.

5. Perawatan dan Obat-Obatan Udang Vaname

budidaya udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Selama budidaya berlangsung, petambak harus memastikan udang berada dalam kondisi yang sehat dan mendapatkan asupan nutrisi yang optimal. Oleh karena itu berbagai perawatan seperti pemberian probiotik dan vitamin perlu untuk dilakukan.

Selain itu, tambak juga harus didisinfektasi sesuai standar untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang buruk bagi keberlangsungan budidaya.

6. Panen

budidaya udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Terakhir adalah tahap panen, yaitu proses memetik hasil dari budidaya vaname yang telah anda lakukan. Tahap panen dibagi menjadi empat, yaitu panen secara keseluruhan (panen total), panen sebagian (panen parsial), panen abnormal, dan panen emergency.

Panen normal dilakukan jika abw udang vaname mencapai lebih dari 14 gram. Panen parsial biasanya dilakukan ketika kapasitas tambak telah mencapai batas maksimal. Sementara panen abnormal dan panen emergency dilakukan ketika terjadi hal-hal tertentu saat budidaya, misalnya angka kematian yang tinggi.

Baca Juga: Udang Windu vs Undang Vaname, Mana yang Lebih Baik?

Bertambak Lebih Mudah Bersama Farm Management DELOS

Memulai budidaya udang vaname dapat menjadi sesuatu yang merepotkan bagi pemula. Terdapat banyak persiapan yang harus benar-benar dilakukan agar budidaya yang dilakukan mendapatkan hasil yang optimal.

Akan tetapi, kini kamu tak perlu khawatir karena DELOS siap untuk membantumu mengelola tambak udang yang kamu miliki. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm technician untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Bingung masalah supply untuk kebutuhan tambak? DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration, yaitu AquaLink. Kami dapat membantu menghubungkan kamu dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Kamu dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com, untuk mengetahui lebih lanjut tentang Farm Management dan program Supply Chain Integration kami. Percayakan manajemen tambakmu pada DELOS!

Read More
08Des
AquacultureFun Read

Udang Windu vs Undang Vaname, Mana yang Lebih Baik?

Udang windu vs udang vaname menjadi topik yang selalu dicari oleh para petambak. Terlebih lagi bagi mereka yang baru ingin terjun ke dunia budidaya udang. Sebab, udang vaname dan udang windu sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing untuk dibudidayakan.

Baik udang vaname maupun udang windu, keduanya menjadi komoditi ekspor perikanan dengan jumlah yang fantastis di Indonesia. Udang Windu atau dikenal dengan nama black tiger shrimp merupakan udang laut asli Indonesia. Sementara udang vaname adalah udang yang berasal dari Samudera Pasifik.

Sebelum memutuskan untuk memilih jenis udang yang hendak dibudidayakan, kamu terlebih dahulu harus mengetahui perbedaan udang windu dan vaname berikut. Yuk, baca selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga: Kenali Covert Mortality Nodavirus (CMNV) yang Dapat Menyerang Udang Vaname

Perbedaan Udang Vaname dan Udang Windu

Udang windu (Penaeus monodon) adalah jenis udang laut asli Indonesia dan telah lama menjadi andalan komoditi ekspor perikanan. Udang ini memiliki corak loreng khas pada cangkangnya yang membuatnya dijuluki sebagai Si Loreng Hitam.

Dalam pertumbuhannya di alam, udang windu dapat mencapai panjang 35 cm dan berat hingga sekitar 260 gram. Sementara jika untuk budidaya, biasanya udang windu akan dipanen saat mencapai berat 100-110 gram. Tak heran selama bertahun-tahun udang ini selalu menjadi primadona dunia akuakultur di Indonesia.

Sementara itu, udang vaname (Litopanaeus vannamei) baru masuk ke Indonesia pada tahun 2001. Udang yang berasal dari kawasan Samudera Pasifik ini juga memiliki tingkat permintaan pasar yang tinggi.

Kebalikan dari udang windu, udang vaname memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dengan warna tubuh putih transparan. Hal ini membuat udang vaname juga dikenal dengan sebutan white shrimp.

Baca Juga: Lakukan 5 Hal ini Untuk Sukseskan Budidaya Udang Vanamen

Pilih Udang Vaname atau Udang Windu untuk Budidaya?

Udang windu vs udang vaname memang tidak bisa dibandingkan secara langsung. Keduanya memiliki kelebihannya masing-masing bagi para petambak.

Before cultivating vannamei shrimp popular in Indonesia, tiger shrimp was the leading choice for farmers. However, the fame of the tiger prawns had declined due to an outbreak of white spot syndrome that attacked.

Tingkat kematian udang windu akibat penyakit bercak putih kala itu mencapai hampir 100% dalam kurun waktu 7 hari saja. Karena tidak ingin mengambil risiko, para petambak banyak yang kemudian beralih ke udang vaname.

Meskipun demikian, permintaan pasar terhadap udang windu masih sangat tinggi. Sehingga budidaya udang windu masih dapat menjadi bisnis yang menguntungkan.

Sementara itu di sisi lain, udang vaname yang hadir dari kawasan Samudera Pasifik seolah mencuri spotlight yang sebelumnya dimiliki oleh udang windu. Udang vaname hadir dengan berbagai keunggulan ketika dibudidayakan.

Beberapa kunggulan udang vaname dibanding dengan spesies lain meliputi:

  • Dapat dibudidayakan dengan padat tebar tinggi
  • Lebih tahan terhadap serangan penyakit dan kualitas lingkungan yang buruk.
  • Memiliki tingkat kelangsungan hidup yang tinggi.
  • Waktu budidaya yang singkat yaitu sekitar 90-100 hari per siklus.

All those advantages above make vannamei shrimp superior when compared to tiger shrimp.

Baca Juga: Probiotik Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Budidaya

Budidaya Udang Vaname Lebih Untung Bersama DELOS

Berbicara tentang udang windu vs udang vaname dalam budidaya memang tidak bisa jauh dari aspek ketahanan terhadap penyakit, tingkat kelangsungan hidup, permintaan pasar, dll. Oleh karena itu, kamu dapat menyesuaikan mana yang akan kamu pilih untuk dibudidayakan.

JIka kamu ingin lebih untung dalam budidaya udang vaname, DELOS hadir untuk membantumu. DELOS menawarkan Farm Management untuk mengelola tambak udang yang kamu miliki. Kami memiliki tim yang berada di top 99 terbaik di Indonesia dalam hal mempertahankan operasi tambak yang solid.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan setiap farm owner dan farm personnel untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Sukseskan budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
06Des
AquacultureTips

Efisiensi FCR Udang Vaname untuk Sukseskan Budidaya

vannamei shrimp fcr

Manajemen pakan menjadi salah satu penentu suksesnya budidaya udang vaname. Untuk mengetahui hal ini biasanya dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung efisiensi FCR udang vaname yang dibudidayakan.

FCR atau feed conversion ratio adalah hasil dari penghitungan angka efektivitas dan efisiensi pakan yang ditebar. Melalui penghitungan FCR, kamu dapat mengetahui apakah pakan yang diberikan benar-benar dimakan oleh udang atau malah tersisa dan menjadi limbah kolam.

Dalam bahasa Indonesia, FCR dikenal juga dengan rasio konversi pakan yang dapat menunjukkan tingkat keefisienan manajemen pakan dalam setiap budidaya yang dilakukan. Semakin kecil angka FCR, semakin efisien pula manajemen pakan yang dilakukan.

Oleh karena itu, mari mengenal apa itu FCR dan bagaimana cara menghitungnya berikut ini.

Baca Juga: 5 Hal untuk Sukseskan Budidaya Udang Vanamei

Apa itu FCR Udang Vaname?

Feed convertion ratio atau FCR adalah perhitungan dari jumlah total berat pakan buatan dibagi dengan jumlah berat total (biomassa) hasil panen. Pada udang vaname, nilai FCR yang ideal berkisar antara 1,1-1,2. Semakin kecil nilai FCR yang didapatkan, semakin besar pula keuntungan yang diperoleh para petambak.

Tak hanya pada udang vaname, FCR juga berlaku untuk komoditas tambak lainnya, seperti ikan lele, ikan salmon, dll. Sementara tinggi rendahnya FCR ditentukan oleh jenis pakan, spesies, ukuran hewan, praktik pemberian pakan, kondisi air, dan sistem budidaya yang dijalankan.

Pentingnya FCR dalam Budidaya Udang Vaname

Rasio konversi pakan (FCR) merupakan metrik penting dalam budidaya udang vaname karena dapat memberikan informasi tentang efisiensi pakan yang telah diberikan selama budidaya berlangsung.

Angka FCR udang vaname yang rendah menunjukkan bahwa pakan yang diberikan pada udang vaname diserap dengan baik dan menjadikan budidaya lebih menguntungkan dari segi ekonomi maupun keberlanjutan.

Sebaliknya, FCR yang tinggi menunjukkan bahwa pakan yang diberikan tidak efisien dan dapat menyebabkan peningkatan biaya dan keuntungan yang lebih rendah bagi pembudidaya. Selain itu, angka FCR yang tinggi juga memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, terutama dalam hal pencemaran air.

Baca Juga: Probiotik Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Budidaya

Cara Menghitung FCR Udang Vaname

Untuk menghitung FCR dalam budidaya udang vaname, terlebih dahulu kamu harus menentukan jumlah pakan yang diberikan pada udang dan kemudian mengukur pertambahan berat udang selama periode waktu tertentu.

FCR kemudian dihitung dengan membagi jumlah pakan yang diberikan pada udang dengan pertambahan biomassa udang. Adapun rumus Feed Convertion Ratio (FCR) adalah sebagai berikut:

vannamei shrimp fcr

Misalnya, biomassa udang yang kamu budidayakan adalah 1 ton (1000 kg). Sementara jumlah pakan yang telah diberikan adalah 1,2 ton (1200 kg). Maka FCR udang vaname adalah 1200 : 1000 = 1,2.

Baca Juga: 3 Resep Udang Asam Manis Favorite Keluarga

Sukses Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS

Rasio konversi pakan (FCR) dapat menjadi salah satu indikator kesuksesan budidaya udang vaname yang dilakukan. Hal ini mengharuskan para petambak tidak bisa sembarangan dalam mengatur manajemen pakan.

Kini, untuk mempermudah budidaya udang vaname yang kamu lakukan, DELOS menawarkan Farm Management untuk mengelola tambak udang yang kamu miliki. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu sukseskan budidaya udang vanamemu.

Farm Management DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan setiap farm owner dan farm personnel untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Tak hanya itu, DELOS juga memiliki program rantai pasok terintegrasi, DELOS AquaLinkyang dapat membantumu mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga dan kualitas terbaik.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Sukseskan budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
01Des
AquacultureTips

Lakukan 5 Hal ini Untuk Sukseskan Budidaya Udang Vaname

budidaya udang vaname

Budidaya udang vaname menjadi salah satu hal yang kini banyak diminati oleh para pengusaha di bidang akuakultur. Pasalnya, udang yang berasal dari Samudera Pasifik ini memiliki berbagai keunggulan jika dibandingkan dengan jenis udang lainnya.

Namun, membudidayakan udang vaname tidak semudah yang terlihat. Banyak hal dapat menjadi sumber kegagalan dalam setiap budidaya. Mulai dari manajemen tambak yang buruk, adanya serangan penyakit, dan faktor-faktor lainnya.

Untuk itu, penting bagi para petambak untuk mengetahui hal-hal berikut ini sebelum memulai budidaya udang vaname. Yuk, simak selengkapnya!

Baca Juga: 7 Ciri Benur Udang Vaname Berkualitas Tinggi

Hal yang Harus Diperhatikan Saat Budidaya Udang Vaname

1. Lokasi Tambak

Sebelum memulai budidaya udang vaname, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah memilih lokasi tambak yang sesuai.

Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan, lokasi tambak untuk kegiatan budidaya harus memenuhi syarat yang meliputi:

  1. Sesuai penggunaan tata ruang dan wilayah yang diperuntukkan untuk kegiatan budidaya udang.
  2. Dekat dengan sumber air dengan kualitas dan kuantitas yang cukup untuk proses budidaya.
  3. Bebas dari banjir dan bahan pencemar.
  4. Memiliki infrastruktur memadai.

2. Pastikan Memilih Benur yang Unggul

Benur yang sehat dan ideal memiliki dampak yang besar dalam suksesnya proses budidaya udang. Oleh karena itu, penting untuk memilih benur yang unggul. Adapun kriteria benih yang unggul di antaranya adalah:

  1. Benih udang tersertifikasi.
  2. Tidak terjangkit virus WSSV, TSV, IMNV, IHHNV.
  3. Secara visual memiliki ukuran yang seragam.
  4. Benih ditransportasikan dengan baik sesuai dengan standar yang berlaku.

3. Perhatikan Waktu Penebaran Benur

Dalam budidaya udang vaname, benur tidak bisa langsung ditebar sembarangan. Terdapat persiapan-persiapan khusus termasuk dalam pemilihan waktu sebelum penebaran benur dilakukan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum penebaran benur udang vaname yaitu:

  1. Melakukan adaptasi suhu terlebih dahulu terhadap benur yang akan ditebar.
  2. Menambahkan pakan artemia.
  3. Waktu penebaran dilakukan pada pagi hari atau sore hari.

Baca Juga: 7 Cara Budidaya Udang Vaname yang Sukses untuk Pemula - DELOS Aqua

4. Lakukan Manajemen Pakan yang Efektif dan Efisien

Hampir 60% modal dalam budidaya dikeluarkan untuk pembelian pakan. Sehingga, dengan melakukan manajemen pakan yang efektif dan efisien dapat membuat para petambak bisa menekan modal yang dikeluarkan.

Manajemen pakan yang efektif dan efisien dapat dilakukan melalui menyesuaikan dosis pakan yang diberikan pada udang vaname dengan laju konsumsi. Selain itu, melakukan sampling setiap beberapa hari sekali juga harus dilakukan untuk kontrol pertumbuhan.

5. Lakukan Pengamatan Kualitas Air Secara Rutin

Monitoring atau pengamatan kualitas air bertujuan untuk memantau perubahan atau fluktuasi yang terjadi terhadap parameter kualitas air selama budidaya berlangsung. Idealnya, pengamatan kualitas air dilakukan setiap hari pada jam-jam tertentu.

Parameter yang digunakan dalam pengamatan kualitas air ini meliputi parameter fisika seperti pH, suhu, DO, dan salinitas; parameter kimia dan biologi seperti alkalinitas, TOM, kelimpahan jenis plankton, total bakteri, total vibrio, nitrit, nitrat, phospat, amonia, dan total padatan tersuspensi.

Keunggulan dari Budi daya Udang Vaname

Budidaya udang vaname dapat menjadi bisnis yang menguntungkan dengan omzet miliaran rupiah. Terlebih lagi jika dikelola dalam skala yang besar. Tak heran jika semakin banyak orang yang tertarik untuk terjun ke dalam bisnis ini.

Tingginya minat pasar global terhadap udang vaname juga menjadi pemicu lain di mana beberapa tahun belakangan ini budidaya udang vaname semakin menjamur di berbagai wilayah di Indonesia.

Selain itu, faktor lain seperti vaname yang memiliki siklus budidaya hanya 3 bulan, dapat dibudidayakan di berbagai jenis tambak mulai dari tradisional hingga super intensif, memiliki kemampuan beradaptasi yang baik, serta memiliki tingkat kelangsungan hidup yang tinggi membuat budidaya udang ini sangat menguntungkan bagi petambak.

Baca Juga: Resep Masakan Udang Goreng Krispi yang Mudah Dicoba di Rumah

Budidaya Udang Vaname Lebih Mudah Bersama Farm Management DELOS

Memulai budidaya udang vaname memang terlihat mudah, mungkin kamu berpikir hanya membutuhkan kolam dan benur yang siap untuk dibesarkan. Padahal nyatanya, banyak sekali hal-hal yang harus diperhatikan lagi agar budidaya yang dilakukan berjalan dengan baik dan menguntungkan.

Akan tetapi, kini kamu tak perlu khawatir karena DELOS siap untuk membantumu mengelola tambak udang yang kamu miliki. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Farm Management DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm technician untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Bingung masalah supply untuk kebutuhan tambak? DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration, yaitu AquaLink. Kami dapat membantu menghubungkan kamu dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Kamu dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com, untuk mengetahui lebih lanjut tentang Farm Management dan program Supply Chain Integration kami. Percayakan manajemen tambakmu pada DELOS!

Read More
logotype

PT Delos Teknologi Maritim Jaya

Jl. Salak No.38, RT.6/RW.2, Guntur
Kecamatan Setiabudi
Kota Jakarta Selatan

Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12980

www.delosaqua.com | contact@delosaqua.com

www.delosaqua.com | contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top