logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Produk
    • AquaLink
    • DMI
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Produk
    • AquaLink
    • DMI
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Produk
    • Aqualink
    • DMI
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Aquaculture
Home Archive by Category "Aquaculture"

Kategori: Aquaculture

DCIM100MEDIADJI_0061.JPG
26Mei
Aquaculture

Tantangan dalam Akuakultur: Membangun Masa Depan Berkelanjutan

Akuakultur adalah upaya membudidayakan organisme akuatik yang kini semakin diandalkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi makanan laut yang terus meningkat dan mengurangi praktik penangkapan ikan di laut. Meskipun menawarkan potensi yang sangat besar untuk ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi, tantangan dalam akuakultur juga harus dihadapi dan memerlukan pertimbangan yang cermat dan solusi yang inovatif.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai tantangan-tantangan dalam akuakultur dan langkah-langkah yang diambil untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang dari industri ini.

Baca Juga: Mengenal Udang Vaname yang Menjadi Favorit Para Petambak

Tantangan-Tantangan Dalam Akuakultur

1. Dampak Lingkungan

Dampak lingkungan menjadi tantangan dalam akuakultur terbesar yang harus dihadapi jika praktik budidaya tidak dilakukan dengan baik. Mulai dari pengelolaan limbah, hingga penggunaan pakan dan obat-obatan yang harus dilakukan penuh dengan tanggung jawab.

Untuk menghadapi tantangan ini, para pelaku industri akuakultur harus berfokus pada penerapan praktik berkelanjutan seperti mengoptimalkan efisiensi pakan dan mengadopsi sistem akuakultur berkelanjutan dengan menerapkan pengelolaan limbah yang baik.

2. Manajemen Penyakit

Wabah penyakit menimbulkan ancaman yang signifikan terhadap industri akuakultur. Hal ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi dan degradasi lingkungan. Oleh karena itu, para pelaku industri ini harus siap siaga dalam manajemen penyakit.

Beberapa hal yang dapat diterapkan untuk manajemen penyakit dalam industri akuakultur di antaranya adalah dengan penerapan biosekuriti yang ketat, program vaksinasi, dan pengembangan strain tahan oenyakit melalui pemuliaan selektif dan perbaikan genetik.

Selain itu, adopsi teknologi dengan sistem pemantauan dan pendeteksian dini melalui aplikasi seperti AquaHero juga dapat menjadi pilihan terbaik bagi petambak.

3. Produksi Makanan

Produksi makanan merupakan masalah yang dapat diselesaikan dengan akuakultur, namun bisa menjadi masalah lain jika tidak dipraktikkan dengan baik. Sebab, makanan laut menjadi sumber nutrisi yang penting bagi setiap individu, di samping harganya yang lebih terjangkau.

Diperkirakan, 62% makanan laut yang dipasok dan dikonsumsi manusia pada tahun 2030 kana berasal dari akuakultur. Selain itu, PBB memperkirakan bahwa pada tahun 2050, akan ada 9,7 miliar orang di bumi yang membuat permintaan akan makanan terus meningkat.

Baca Juga: 4 Jenis Tambak Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

4. Kerangka Regulasi

Menetapkan kerangka peraturan dan struktur tata kelola yang efektif sangat penting untuk praktik akuakultur yang berkelanjutan. Kedudukan pengembangan industri akuakultur dan kelestarian lingkungan harus selalu seimbang.

Oleh karena itu diperlukan regulasi dan kebijakan yang transparan dan berbasis sain untuk dapat membantu memastikan praktik yang bertanggung jawab, mendorong investasi, dan membangun kepercayaan publik.

Dalam hal ini, pemerintah, asosiasi industri, dan pemangku kepentingan lainnya perlu berkolaborasi untuk mengembangkan standar dan pedoman yang kuat yang mendukung praktik akuakultur yang bertanggung jawab.

5. Penerimaan Sosial

Persepsi dan bagaimana penerimaan publik terhadap akuakultur juga menjadi salah satu tantangan dalam akuakultur. Kekhawatiran terhadap dampak lingkungan, kesejahteraan makhluk hidup, dan keamanan pangan dapat mempengaruhi dukungan publik terhadap industri ini.

Program sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran dapat membantu mengatasi hal ini sekaligus mempromosikan aspek positif dari akuakultur itu sendiri. Misalnya mulai dari mengatasi penangkapan ikan yang berlebihan, menyediakan sumber protein yang berkelanjutan, hingga melibatkan masyarakat lokal secara langsung.

6. Manajemen Kualitas Air

Masalah lain dalam akuakultur adalah manajemen kualitas air. Praktik budidaya akuakultur sangat bergantung pada manajemen kualitas air, kuantitas dan kualitas pasokan air yang digunakan untuk membesarkan organisme akuatik sangat penting untuk keberhasilan budidaya.

Hampir semua komoditas akuakultur bergantung pada keoptimalan parameter-parameter kualitas air , seperti oksigen terlarut, suhu, salinitas, kekerasan, amonia, nitrit, dan pH sebagai lingkungan tempat mereka hidup dan dibesarkan.

Baca Juga: Pentingnya Alkalinitas pada Tambak Udang, Cek Alkalinitas Anda Sekarang!

Mulai Bisnis Budidaya Udang Vaname Anda Bersama DELOS!

Permintaan global terhadap makanan laut yang terus meningkat, membuat akuakultur menjadi pilihan yang kini semakin banyak digemari. Namun, di sisi lain terdapat berbagai kesulitan yang harus dihadapi oleh industri ini. Meskipun bisnis ini memiliki kekurangan, ada juga kemajuan seperti yang dilakukan DELOS untuk memastikan keberlanjutan praktiknya.

DELOS adalah perusahaan aqua-tech yang menyediakan teknologi, pengetahuan, dan penelitian untuk mengoptimalkan produktivitas dan manajemen budidaya udang vaname..

DELOSBudidaya udang vaname DELOS didukung oleh aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan Anda untuk memantau kondisi tambak udang Anda. Mulai dari kualitas air, pertumbuhan udang, perlakuan yang diperlukan, hingga estimasi break even point (BAP).

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit permasalahan budidaya udang vaname Anda di kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Mulai budidaya udang vaname Anda bersama DELOS!

Read More
24Mei
AquacultureTips

Efisiensi FCR Udang Vaname untuk Sukseskan Budidaya

vannamei shrimp fcr

Manajemen pakan menjadi salah satu penentu suksesnya budidaya udang vaname. Untuk mengetahui hal ini biasanya dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung efisiensi FCR udang vaname yang dibudidayakan.

FCR atau feed conversion ratio adalah hasil dari penghitungan angka efektivitas dan efisiensi pakan yang ditebar. Melalui penghitungan FCR, kamu dapat mengetahui apakah pakan yang diberikan benar-benar dimakan oleh udang atau malah tersisa dan menjadi limbah kolam.

Dalam bahasa Indonesia, FCR dikenal juga dengan rasio konversi pakan yang dapat menunjukkan tingkat keefisienan manajemen pakan dalam setiap budidaya yang dilakukan. Semakin kecil angka FCR, semakin efisien pula manajemen pakan yang dilakukan.

Oleh karena itu, mari mengenal apa itu FCR dan bagaimana cara menghitungnya berikut ini.

Baca Juga: 5 Hal untuk Sukseskan Budidaya Udang Vanamei

Apa itu FCR Udang Vaname?

Feed convertion ratio atau FCR adalah perhitungan dari jumlah total berat pakan buatan dibagi dengan jumlah berat total (biomassa) hasil panen. Pada udang vaname, nilai FCR yang ideal berkisar antara 1,1-1,2. Semakin kecil nilai FCR yang didapatkan, semakin besar pula keuntungan yang diperoleh para petambak.

Tak hanya pada udang vaname, FCR juga berlaku untuk komoditas tambak lainnya, seperti ikan lele, ikan salmon, dll. Sementara tinggi rendahnya FCR ditentukan oleh jenis pakan, spesies, ukuran hewan, praktik pemberian pakan, kondisi air, dan sistem budidaya yang dijalankan.

Pentingnya FCR dalam Budidaya Udang Vaname

Rasio konversi pakan (FCR) merupakan metrik penting dalam budidaya udang vaname karena dapat memberikan informasi tentang efisiensi pakan yang telah diberikan selama budidaya berlangsung.

Angka FCR udang vaname yang rendah menunjukkan bahwa pakan yang diberikan pada udang vaname diserap dengan baik dan menjadikan budidaya lebih menguntungkan dari segi ekonomi maupun keberlanjutan.

Sebaliknya, FCR yang tinggi menunjukkan bahwa pakan yang diberikan tidak efisien dan dapat menyebabkan peningkatan biaya dan keuntungan yang lebih rendah bagi pembudidaya. Selain itu, angka FCR yang tinggi juga memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, terutama dalam hal pencemaran air.

Baca Juga: Probiotik Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Budidaya

Cara Menghitung FCR Udang Vaname

Untuk menghitung FCR dalam budidaya udang vaname., terlebih dahulu kamu harus menentukan jumlah pakan yang diberikan pada udang dan kemudian mengukur pertambahan berat udang selama periode waktu tertentu.

FCR kemudian dihitung dengan membagi jumlah pakan yang diberikan pada udang dengan pertambahan biomassa udang. Adapun rumus Feed Convertion Ratio (FCR) adalah sebagai berikut:

vannamei shrimp fcr

Misalnya, biomassa udang yang kamu budidayakan adalah 1 ton (1000 kg). Sementara jumlah pakan yang telah diberikan adalah 1,2 ton (1200 kg). Maka FCR udang vaname adalah 1200 : 1000 = 1,2.

Baca Juga: 3 Resep Udang Asam Manis Favorite Keluarga

Sukses Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS

Rasio konversi pakan (FCR) dapat menjadi salah satu indikator kesuksesan budidaya udang vaname yang dilakukan. Hal ini mengharuskan para petambak tidak bisa sembarangan dalam mengatur manajemen pakan.

Kini, untuk mempermudah budidaya udang vaname yang kamu lakukan, DELOS menawarkan Farm Management untuk mengelola tambak udang yang kamu miliki. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu sukseskan budidaya udang vanamemu.

Farm Management DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan setiap farm owner dan farm personnel untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Tak hanya itu, DELOS juga memiliki program rantai pasok terintegrasi, DELOS AquaLinkyang dapat membantumu mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga dan kualitas terbaik.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Sukseskan budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
22Mei
AquacultureTips

Jenis-Jenis Pakan Udang Vaname yang Baik Agar Udang Cepat Besar

Pakan udang vaname menjadi salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan budidaya udang. Pasalnya, setiap petambak harus mengeluarkan banyak biaya untuk keperluan pakan ini dibandingkan dengan keperluan tambak lainnya.

Selain itu, pakan juga berperan penting dalam pertumbuhan udang vaname. Jika kamu memberikan pakan dengan takaran dan nutrisi yang tepat, udang vaname akan lebih cepat tumbuh besar, sehingga budidaya yang kamu lakukan dapat memberikan hasil yang optimal.

Lantas, apa saja jenis-jenis udang vaname dan bagaimana kriteria pakan udang yang baik? Yuk, baca artikel ini sampai habis!

Baca Juga: Sistem Organ dan Morfologi Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Jenis-Jenis Pakan Udang Vaname

1. Pakan Alami

pakan udang vaname
Source: Australian.museum

Pakan alami udang vaname merupakan jenis pakan yang berasal dari alam tanpa diolah terlebih dahulu. Pakan alami ini dapat berupa fitoplankton dan zooplankton yang sebelumnya turut dipersiapkan saat persiapan tambak, maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan lain.

Jenis tambak udang tradisional biasanya mengandalkan jenis pakan alami ini. Sementara pada tambak semi intensif, intensif, dan super intensif biasanya menjadikan pakan alami sebagai pendamping untuk pakan buatan yang telah diberikan.

2. Pakan Buatan

Berbeda dengan pakan alami, pakan buatan adalah jenis pakan yang mengalami proses pengolahan terlebih dahulu hingga berbentuk pelet maupun bubuk. Biasanya, pakan buatan udang vaname yang baik memiliki tambahan nutrisi lain untuk mempercepat pertumbuhan udang saat budidaya

Berdasarkan bentuknya, pakan buatan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu pelet, granula (crumble), dan bubuk.

- Pelet

vannamei shrimp feeds
Source: Freepik.com/racool_studio

Pelet adalah pakan buatan untuk udang vaname yang berbentuk tabung dengan tingkat kekerasan yang berbeda-beda. Dalam pelet biasanya sudah terdapat nutrisi-nutrisi khusus untuk mempercepat pertumbuhan udang. Mulai dari protein, karbohidrat, lemak, serat, dan nutrisi-nutrisi penting lainnya.

Pakan udang vaname berbentuk pelet umumnya digunakan untuk memberi makan udang yang sudah memasuki tahap yuwana (juvenile) hingga memasuki usia panen.

- Granula (Crumble)

pakan udang vaname crumble
Source: Kratonindonesia.com

Seperti namanya, granula adalah pakan udang vaname yang berbentuk butiran kasar. Biasanya pakan udang jenis ini diberikan untuk udang berumur 16-45 hari.

Granula bisa terbuat dari pelet yang dihancurkan maupun jenis pakan bubuk yang digumpalkan. Sementara dari sisi kandungan nutrisi, jenis pakan udang vaname granula memiliki nutrisi yang telah disesuaikan dengan umur udang.

- Bubuk

Bubuk pakan vaname
Source: Pakanpabrik.com

Jenis pakan udang vaname yang terakhir adalah bubuk. Pakan jenis ini memiliki tekstur butiran halus yang cocok untuk udang yang masih berusia di bawah 16 hari. Sebab, pada usia tersebut, udang hanya dapat menangkap makanan-makanan dengan tekstur kecil.

Baca Juga: 10 Jenis-Jenis Udang untuk Budidaya dan Aquascape

Kriteria Pakan Udang Vaname yang Bagus

Sebelum memberikan pakan pada udang vaname, terlebih dahulu kamu harus memastikan jika pakan yang akan kamu berikan masih layak. Pasalnya, pakan yang sudah rusak dan tidak layak dapat berdampak buruk pada kualitas perkembangan udang.

Terdapat beberapa kriteria pakan yang baik yang perlu diperhatikan sebelum kamu menebarkannya, di antaranya adalah sebagai berikut.

Karakteristik Pakan Udang Vaname yang Baik

  • Terlihat bagus tidak berjamur
  • Kering dan Tidak Basah
  • Tidak menggumpal
  • Tidak hancur
  • Memiliki bau yang seragam
  • Kemasan utuh
  • Ukurannya beragam
  • Water stability 2-3 jam
  • Memiliki bau attarctant yang menyengat

Karakteristik Pakan Udang Vaname yang Rusak

  • Berjamur
  • Basah
  • Menggumpal
  • Hancur
  • Berbau apek
  • Kemasan rusak
  • Memiliki bentuk yang berbeda-beda
  • Water stability kurang dari 2-3 jam
  • Bau attractant tidak menyengat

Baca Juga: 7 Cara Budidaya Udang Vaname yang Mudah untuk Pemula - DELOS Aqua

Percayakan Suplai Pakan Udangmu Pada DELOS

Memilih pakan yang baik menjadi kunci keberhasilan dari budidaya udang vaname. Kandungan nutrisi dan jenis pakan sangat mempengaruhi tumbuh kembang dari udang dengan nama latin Litopanaeus vannamei ini. Selain itu, jenis pakan dan kandungan nutrisi di dalamnya juga harus disesuaikan dengan usia udang.

Jika kamu ingin mendapatkan pakan udang vaname yang baik dan berkualitas, DELOS memiliki Suppy Chain Integration program yang dapat membantu memenuhi kebutuhan untuk budidaya tambak udangmu. Mulai dari kebutuhan pakan, obat-obatan, logistik, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

Supply Chain Integration progam merupakan DELOS program yang menghubungkan partner kami dengan pemasok dan pembeli untuk mendapatkan produk-produk dengan kualitas dan harga terbaik.

Untuk tergabung dalam program ini, kamu bisa menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.comYuk, mulai berbisnis akuakultur bersama DELOS!

Read More
19Mei
AquacultureFun Read

5 Ciri-Ciri Tambak Udang Vaname Intensif Yang Harus Kamu Ketahui

Tambak udang vaname intensif adalah jenis tambak yang dikembangkan sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitas budidaya udang vaname. Namun, di sisi lain, tambak intensif juga menghasilkan limbah yang lebih banyak akibat padat tebarnya yang tinggi.

Limbah dari tambak intensif ini berasal dari sisa pakan yang diberikan pada udang vaname yang biasanya berbentuk senyawa-senyawa karbon, nitrogen, dan fosfor. Pada dasarnya ketiga senyawa ini dapat terurai sendiri secara alami, tetapi dalam waktu yang lebih lama dari satu siklus budidaya. Oleh karena itu, akan terjadi peningkatan volume limbah jika sisa dari siklus sebelumnya belum teratasi.

Selain sisa limbah, perhitungan dan tata letak dari tambak udang vaname intensif juga lebih kompleks jika dibandingkan dengan jenis-jenis tambak lainnya.

Baca Juga: Harga Udang Vaname Terbaru di Indonesia

Karakteristik Tambak Udang Vaname Intensif

Tambak intensif udang vaname memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda dengan jenis tambak lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh padat tebar dari jenis tambak ini. Adapun ciri-ciri tambak udang vaname sebagai berikut:

1. Tidak Terpengaruh Siklus Pasang-Surut Air Laut

Sumber air di dalam tambak intensif tidak bergantung pada pasang surutnya air laut. Jadi, meskipun ketika air laut tengah surut, air di dalam tambak tidak akan terpengaruh.

2. Petak Tambak Berbentuk Teratur

Tambak intensif memiliki bentuk kolam yang teratur. Biasanya berbentuk bujur sangkar dengan luas antara 0,2-0,5 ha per petaknya.

3. Menggunakan Sistem Aerasi

Ciri-ciri lain dari tambak intensif adalah adanya sistem aerasi pada tambak yang berguna untuk meningkatkan oksigen terlarut dalam perairan tambak. Sistem aerasi ini biasanya didukung dengan kincir air, blower, pompa sumberisble, dan peralatan-peralatan lainnya.

4. Padat Tebar Tinggi

Dalam sistem budidaya intensif, perlu adanya penyesuaian padat penebaran agar hasil produksi dapat maksimal dengan biaya seminimal mungkin.

Padat penebaran merupakan penentu tingkat teknologi yang dibutuhkan dalam sistem budidaya.

5. Bergantung pada Pakan Buatan

Mengingat padat tebar benur udang yang tinggi pada jenis tambak intensif, kebutuhan pakan pun juga tinggi. Oleh karena itu, sejak benur ditebar, kebutuhan pakan langsung dipenuhi dengan pakan buatan.

Baca Juga: Mengenal Istilah DOC dalam Tambak Udang

Tujuan Penyesuaian Padat Tebar Udang Vaname

Padat tebar benur udang vaname sangat penting untuk disesuaikan dengan kapasitas kolam tambak yang ada. Sebab, padat tebar ini berpengaruh terhadap produktivitas kolam sekaligus biaya yang dikeluarkan untuk budidaya.

1. Menjaga Kualitas Air Tetap Baik

Kualitas air dalam budidaya udang vaname dipengaruhi oleh sisa-sisa pakan dan kotoran. Semakin banyak kepadatan udang vaname saat budidaya, semakin banyak pula sisa-sisa pakan dan kotoran yang dihasilkan.

Jika kotoran dan sisa-sisa pakan terlalu banyak di dalam air, kondisi kualitas air pun dapat terganggu bahkan dapat menjadi beracun.

2. Menjaga Pertumbuhan Udang Vaname

Padat tebar udang vaname yang tidak disesuaikan dengan kapasitas kolam dapat menyebabkan udang yang dibudidayakan tidak tumbuh dengan baik. Sebab, udang akan saling berebut ruang gerak dan nutrisi dari makanan yang dapat mengakibatkan pertumbuhan udang menjadi lambat jika padat tebarnya terlalu tinggi. Sementara jika padat tebarnya terlalu rendah, pemanfaatan ruang menjadi kurang maksimal.

3. Menghindari Serangan Penyakit

Penyesuaian padat tebar udang vaname juga dapat menghindarkan udang dari penyakit selama budidaya berlangsung. Jika padat tebarnya terlalu tinggi, risiko kematian pada udang vaname saat terserang penyakit pun juga cukup tinggi dan sebaliknya.

Baca Juga: 4 Unsur Manajemen Tambak Udang Vaname Yang Harus Kamu Perhatikan

Konsultasikan Tambak Udangmu di DELOS

Jenis tambak dengan penyesuaian padat tebar sangat memengaruhi produktivitas panen dalam budidaya perairan. Oleh karena itu, penting untuk menentukan sejak awal jumlah benur yang akan ditebar sebelum budidaya dimulai.

Jika kamu membutuhkan informasi terkait manajemen tambak udang yang baik dan tepat, DELOS memiliki layanan konsultasi melalui contact@delosaqua.com atau melalui form yang ada di website kami www.delosaqua.com.

Melalui layanan konsultasi ini, kamu bisa mendapatkan jawaban terhadap masalah tambak udangmu dari tim ahli yang kami miliki. Selain itu, kami juga dapat membantu membuka peluang bisnis tambak udang dengan pendekatan sosial, lingkungan, infrastruktur, dan peraturan di sekitar lokasi tambak. Hubungi DELOS sekarang juga! DELOS now!

Read More
18Mei
AquacultureFun Read

Masa Panen Udang Vaname beserta Jenis-Jenisnya

masa panen udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Masa panen udang vaname dilakukan ketika udang telah berumur lebih dari 100 hari dengan berat rata-rata per ekornya mencapai 20 gram. Namun, dalam kondisi khusus seperti adanya kematian massal, membuat udang harus dipanen lebih awal.

Panen merupakan proses pengambilan udang dari tambak yang telah berumur lebih dari 100 hari dengan berat mencapai 20 gram per ekornya. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang paling dinanti oleh para petambak sebagai bagian akhir dalam budidaya.

Pada umumnya, panen udang vaname dilakukan ketika udang telah mencapai umur tertentu. Namun, dalam kondisi khusus, terdapat jenis-jenis panen lainnya yang harus dilakukan. Misalnya ketika daya tampung kolam sudah tidak mencukupi atau ketika terjadi kematian massal pada udang.

Penasaran apa saja jenis-jenis panen udang vaname? Yuk, baca artikel ini sampai habis untuk temukan jawabannya.

Baca Juga: Getting to Know The DOC Term in Shrimp Farming

Berapa Lama Masa Panen Udang Vaname?

Dalam satu siklus budidaya, udang vaname sudah bisa dipanen saat berumur lebih dari 100 hari atau kurang lebih tiga bulan. Namun, jika kapasitas tambak hampir mencapai batas maksimal, biasanya dilakukan panen parsial terlebih dahulu untuk menghindari meningkatnya kematian udang akibat kekurangan oksigen.

Panen parsial pada udang vaname biasanya dilakukan saat DOC (day of culture) mencapai 60-70 hari. Hal ini menjadi salah satu strategi budidaya udang vaname agar pertumbuhan udang tetap normal dan stabil.

Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Tambak Udang Vaname Intensif Yang Harus Kamu Ketahui

Jenis-Jenis Panen Udang Vaname

1. Panen Normal

Panen normal udang vaname biasanya dilakukan ketika DOC (day of culture) udang sudah mencapai kurang lebih 100 hari. Selain itu, kriteria lainnya yaitu ABW (average body weight) sudah mencapai lebih dari 14 gram.

2. Panen Parsial

Panen partial dalam budidaya udang vaname biasanya dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi biomassa atau daya tampung kolam. Sebab, jika daya tampung kolam sudah melewati batas maksimal, pertumbuhan udang menjadi kurang maksimal.

3. Panen Abnormal

Jenis panen udang selanjutnya adalah panen abnormal. Panen ini dilakukan ketika udang di tambak mengalami beberapa gejala, di antaranya meliputi angka kematian di atas 100 ekor per hari selama tiga hari berturut-turut, pertumbuhan udang yang lambat, dan pakan yang menurun setiap harinya.

4. Panen Emergency

Terakhir adalah panen emergency, yaitu panen udang vaname yang dilakukan karena kondisi darurat. Misalnya ketika udang terinfeksi virus mematikan sehingga menyebabkan kematian massal hingga 1000 ekor per harinya, tanggul longsor, listrik padam, hingga kincir air yang mati.

Baca Juga: Harga Udang Vaname Terbaru di Indonesia

Maksimalkan Panen Udang Vaname Bersama DELOS

Masa panen udang vaname harus selalu diperhatikan selama budidaya berlangsung. Sebab, terdapat hal-hal yang kemungkinan terjadi dan mengharuskan udang dipanen terlebih dahulu sebelum mencapai usia lebih dari 100 hari.

Nah, untuk menghindarkan dari keraguan saat budidaya udang, kamu bisa mempercayakan manajemen tambak udang milikimu pada DELOSDengan tim inti yang terdiri dari top 99 orang terbaik di Indonesia dalam bidang budidaya udan

Terlebih lagi, DELOS Farm Management terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan petambak untuk memonitoring tambak udang mereka, termasuk jika terjadi kejadian yang tak terduga dan mengharuskan untuk panen lebih cepat.

Untuk menjadi bagian dari ekosistem DELOS, kamu dapat menghubungi contact@delosaqua.com atau ajukan pertanyaan melalui kolom kontak pada website kami www.delosaqua.com. Percayakan manajemen tambakmu pada DELOS!

Read More
16Mei
AquacultureFun Read

Mengenal Udang Vaname yang Menjadi Favorit Para Petambak

Anda pasti sudah tidak asing dengan udang vaname, bukan? Udang dari keluarga Penaeidae ini memang menjadi primadona di kalangan para petambak. Pasalnya, jika dibandingkan jenis udang lainnya, vaname memiliki lebih banyak keunggulan.

Udang yang memiliki nama latin Litopenaeus vannamei ini juga menjadi jenis udang yang berkontribusi besar dalam dunia ekspor jika dibanding jenis udang lainnya. Tak heran kini semakin banyak orang yang ingin membudidayakan udang jenis ini.

Nah, bagi kamu yang tertarik untuk lebih mengenal udang vaname ini, yuk, baca artikel ini sampai habis untuk mengetahui informasinya!

Baca Juga: Pentingnya Sterilisasi di Tambak Udang

Morfologi Udang Vaname 

vannamei shrimp morphology
Sumber: Dokumentasi DELOS

Litopenaeus vannamei memiliki tubuh yang berwarna putih transparan yang kemudian membuatnya dijuluki sebagai udang putih atau white shrimp. Namun, tubuh ini juga dapat menampilkan rona kebiruan, loh. Hal ini berasal dari kromatofor biru yang ada pada tubuhnya.

Sebagai artropoda atau hewan yang tidak memiliki tulang belakang, morfologi udang vaname terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kepala dan dada yang menyatu (Cephalothorax) serta bagian perut (abdomen).Cephalothorax) and the abdomen.

Bagian kepala udang vaname terdiri dari antenula sebagai komoreseptor, antenna sebagai pendeteksi predator, mandibula, dua pasang maksilla untuk menghancurkan makanan, maksiliped sebagai penyaring dan penghantar makanan ke mulut, sepasang mata facet (compound eye), rostrum, dan peripoda atau kaki jalan.

Sementara bagian abdomen terdiri dari enam segmen, yaitu segmen 1-3 yang disebut tergum dan segmen 4-6 yang disebut pleuron. Pada bagian abdomen udang vaname ini terdapat lima pasang kaki renang (pleopoda) serta ekor kipas yang terbentuk dari uropod dan telson. uropods dan telson.

Baca Juga: Biosekuriti dalam Budidaya Udang

Siklus Hidup Udang Vaname

Sebelum menjadi udang yang sering anda temui di supermarket, vaname memiliki beberapa tahapan siklus kehidupan yang harus dilewati. Mulai dari telur, stadia naupli, protozoea, stadia mysis, post larva, yuwana, udang muda, hingga udang dewasa.

1. Telur

Udang betina akan kawin dengan udang jantan dan melepaskan hingga ratusan ribu telur ke dalam air.

2. Stadia Naupli

Telur yang telah dibuahi kemudian akan berkembang ke tahap stadia naupli dengan ukuran 0,32-0,58 mm. Pada tahap ini, udang vaname belum memiliki sistem pencernaan yang sempurna. Sementara kebutuhan makanannya masih dipenuhi oleh yolk sac (kuning telur).

3. Protozoea

Naupli yang cadangan kuning telurnya sudah habis dan mengalami pergantian kulit kemudian berubah menjadi protozoea. Pada tahap ini vaname mulai memerlukan makanan dari lingkungan sekitar, salah satunya adalah fitoplankton.

4. Stadia Mysis

Vaname kemudian akan mengalami tiga kali pergantian kulit (molting) dan berubah menjadi mysis. Perkembangan yang paling terlihat dari tahap ini adalah munculnya kaki renang (pleopods) dan bertambahnya ruas-ruas tubuh. Pada stadia mysis, ukuran udang vaname mencapai 3,50-4,80 mm.

5. Post-larva

Saat mencapai fase post larva, udang vaname sudah tampak seperti udang dewasa. Pada tahap ini, udang sudah mulai aktif bergerak lurus ke depan. Sementara bagi petambak, untuk mengetahui umur dari post larva ini ditambahkan angka di belakangnya, misalnya PL 1 untuk post larva yang berumur 1 hari.

6. Yuwana

Saat mencapai PL 10 atau post larva yang berumur 10 hari, udang kemudian disebut sebagai juvenil atau yuwana.

7. Udang Muda

Yuwana yang telah berumur 80-90 hari sudah dapat disebut sebagai udang muda. Biasanya udang-udang muda ini telah mencapai berat 21-23 gram per ekor.

8. Udang Dewasa

Untuk mencapai tahap udang dewasa yang siap untuk dipanen, udang muda memerlukan waktu selama 25-30 hari. Udang-udang dewasa ini memiliki berat rata-rata mencapai 28-30 gram per-ekornya.

Keunggulan dari Budi daya Udang Vaname

keunggulan udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Sejak kemunculannya di Indonesia, udang vaname seketika menjadi salah satu komoditas ekspor yang potensial. Sebab, udang yang berasal dari kawasan sub tropis ini memiliki daya tahan terhadap lingkungan yang sangat baik dan mampu beradaptasi dengan cepat.

Selain itu, terdapat beberapa keunggulan lainnya yang meliputi nilai ekonomis tinggi, pertumbuhan yang lebih cepat, lebih tahan terhadap penyakit dan lingkungan yang tidak stabil, dan kelangsungan hidup tinggi.

Baca Juga: Teknologi Delos di Tambak Udang Mampu Memanen Lebih Dari 40 Ton/Ha

Mulai Bisnis Akuakultur Anda bersama DELOS!

Keunggulan udang vaname memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Ditambah lagi permintaan pasar yang terus meningkat membuat banyak orang mulai tergiur untuk memulai budi daya udang jenis ini.

Namun, memulai budi daya udang vaname tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Terdapat banyak hal yang perlu dipertimbangkan agar mendapatkan hasil panen yang maksimal. Nah, apabila anda bingung ingin memulai budi daya udang vaname dari mana, DELOS siap membantu anda. DELOS di sini untukmu!

Melalui Farm Management yang terintegrasi dengan aplikasi AquaHero, DELOS dapat membantu anda untuk mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur melalui pendekatan masalah sosial, lingkungan, infrastruktur, dan peraturan di lokasi yang ditentukan.

Selain itu, kami juga memiliki program Supply Chain Integration untuk membantu partner kami mendapatkan produk-produk dan harga terbaik untuk budi daya udang yang mereka lakukan.

Tak perlu ragu atau khawatir, anda bisa langsung mengubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.comYuk, mulai berbisnis akuakultur bersama DELOS!

Read More
default
12Mei
AquacultureFun Read

4 Jenis Tambak Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Tambak udang merupakan kolam buatan yang dijadikan sebagai habitat untuk kegiatan budidaya perairan akuakultur, salah satunya adalah udang vaname. Umumnya, lokasi tambak berada di dekat sumber mata air, misalnya di kawasan pesisir pantai.

Kebanyakan orang mengira semua tambak udang vaname adalah sama. Namun, kenyataannya tidak demikian. Terdapat beberapa jenis tambak yang ada di sekitar kita berdasarkan teknik pengelolaan dan tingkat kepadatannya.

Adapun jenis-jenis tambak tersebut meliputi tambak tradisional, tambak semi intensif, tambak intesif, dan tambak super intensif. Lantas, bagaimana karakteristik dari tambak-tambak tersebut? Yuk, temukan jawaban selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: 7 Cara Mudah Budidaya Udang Vaname untuk Pemula

Jenis-Jenis Tambak Udang Vaname

1. Tambak Tradisional

Tambak tradisional udang vaname merupakan jenis tambak yang dibuat cukup sederhana dengan skala padat tebar benih yang tergolong rendah. Biasanya, tambak jenis ini tidak memerlukan pompa dan kincir air. Sementara untuk pergantian airnya bergantung pada pasang-surut air laut.

Padat tebar tambak udang tradisional berkisar antara 3000-8000 ekor per ha. Sementara panen yang didapat biasanya berkisar antara 300-2000 kg.

Karena kepadatannya yang tergolong rendah, tambak udang tradisional memiliki tingkat perawatan yang lebih mudah jika dibandingkan jenis-jenis tambak lainnya. Begitu pula dengan risiko udang terserang penyakit yang juga lebih kecil.

2. Tambak Semi-Intensif

Jenis tambak udang yang kedua adalah tambak semi intensif. Tambak jenis ini memiliki padat tebar benih yang lebih besar daripada tambak tradisional. Oleh karena itu, dibutuhkan pompa dan kincir air yang jumlahnya disesuaikan dengan luas area tambak untuk mengelola aliran air tambak.

Padat tebar tambak udang vaname semi intensif berkisar antara 10.000-20.000 ekor per ha.

Sementara untuk masalah pakan, sejak benih ditebar, tambak semi intensif biasanya langsung menggunakan pakan buatan sebagai sumber nutrisi utama dari udang vaname. Bersama dengan kualitas air, pakan ini juga menjadi bagian terpenting yang harus diperhatikan selama budidaya berlangsung.

3. Tambak Intensif

Tambak intensif merupakan jenis tambak udang yang memiliki padat tebar benih cukup tinggi. Biasanya, tambak jenis ini memerlukan perhitungan desain dan tata letak yang kompleks. Mulai dari kedalaman air, kebutuhan pompa, dan kebutuhan kincir air harus sesuai dengan kebutuhan.

Padat tebar tambak udang vaname intensif mencapai 20.000 hingga 50.000 ekor per ha. Sementara hasil panen yang didapatkan bisa bervariasi tergantung pada bagaimana penanganan dan pengelolaan tambak yang dilakukan.

Saat memutuskan untuk membuat tambak intensif, pengelolaan limbah juga perlu untuk diperhatikan. Pasalnya, semakin tinggi tingkat kepadatan suatu tambak, semakin tinggi pula limbah yang dihasilkan selama budidaya berlangsung.

4. Tambak Super Intensif

Jenis tambak udang vaname yang terakhir adalah tambak super intensif. Seperti namanya, tambak jenis ini memerlukan perawatan yang lebih kompleks dibanding jenis tambak lainnya. Banyak pertimbangan yang harus dipersiapkan, mulai dari peralatan-peralatan pendukung hingga dampak budidaya terhadap lingkungan.

Tambak udang super intensif pada dasarnya sama dengan tambak intensif, tetapi ukuran dan padat tebarnya dibuat lebih besar. Biasanya padat tebar tambak udang semi intensif berada di atas 20.000 ekor per ha.

Mulai dari desain, tata letak, kebutuhan pompa, jumlah dan tipe kincir air, serta teknologi dan manajemen budidaya udang vaname pada tambak jenis ini harus terus diperhatikan. Sebab, jika tidak, dampaknya akan besar terhadap keberlangsungan budidaya maupun lingkungan tempat tambak berada.

Baca Juga: DELOS Luncurkan Podcast Inspiratif Dunia Akuakultur, DELOS Talks

Pentingnya Memilih Lokasi Tambak

tambak udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Setelah mengetahui jenis-jenis tambak di atas, kamu pasti sudah memiliki gambaran jika tidak sembarang lahan dapat digunakan sebagai tambak, bukan? Terlebih lagi untuk jenis tambak semi intensif, intensif, dan super intensif. Oleh karena itu, memilih lokasi tambak yang tepat sangat penting untuk dilakukan.

Pemilihan lokasi tambak bertujuan untuk mendapatkan lokasi yang tepat dan sesuai, sehingga proses budidaya udang vaname dapat berlangsung dengan baik dan panen yang dihasilkan dapat optimal.

Lokasi tambak yang ideal harus memiliki level topografi yang bagus untuk memudahkan pembuatan tambak, terdapat kandungan tanah yang mengandung liat untuk menahan air dan membuat tanggul, serta kecukupan jumlah air untuk menyuplai tambak.

Baca Juga: Kenali Udang Vaname Sebagai Favorit Para Petambak

Mulai Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS!

Saat hendak memulai budidaya udang vaname diperlukan persiapan yang cukup matang, salah satunya adalah dalam memilih jenis dan lokasi tambak udang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil panen yang optimal dan menghindarkan dari kerugian.

Namun, tak perlu khawatir karena DELOS di sini untukmu! DELOS adalah perusahaan aqua-tech yang berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang

Kami menggunakan pendekatan masalah sosial, lingkungan, infrastruktur, dan peraturan di lokasi tambak yang ditentukan. Selain itu Farm Management yang kami miliki juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkanmu untuk memonitoring kondisi tambak setiap harinya.

DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration untuk membantu partner kami mendapatkan produk-produk dan harga terbaik untuk budidaya udang yang mereka lakukan.

Jadi, segera hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.comMari mulai budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
10Mei
AquacultureTips

12 Peralatan Tambak Udang Vaname yang Harus Disiapkan Sebelum Budidaya

Peralatan tambak udang vaname menjadi hal utama yang harus dipersiapkan sebelum menjalankan budidaya. Sebab, setiap tambak harus memiliki peralatan masing-masing dan tidak boleh digunakans secara bergantian.

Baik budidaya udang vaname skala kecil, maupun skala besar mulai dari tambak intensif hingga semi intensif memerlukan peralatan tambak yang lengkap. Mulai dari aerator, peralatan laboratorium, hingga peralatan yang harus ada di setiap kolam.

Jadi, berikut adalah peralatan tambak udang vaname equipment that you have to prepare before cultivating:

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

1. Aerator

Peralatan tambak udang vaname yang pertama adalah aerator atau kincir air. Aerator berperan dalam menjaga oksigen terlarut dalam air sekaligus untuk mengontrol kotoran dan lumpur yang ada di setiap kolam tambak.

Aerator memiliki beberapa jenis, di antaranya adalah kincir air dengan roda dayung, aerator spiral, aerator pompa, aerator pompa vertikal, dan jet aerator. Sementara untuk pemilihan jenisnya tergantung pada jenis budidaya yang dilakukan.

2. Geomembrane (Lapisan Plastik)

Geomembrane merupakan lapisan plastik yang digunakan sebagai dasar tambak agar air tambak tidak bercampur dengan tanah. Lapisan ini berfungsi untuk menjaga kualitas air agar tetap bersih dan tidak mudah tercemar.

Biasanya jenis geomembrane yang digunakan adalah berupa plastik mulsa atau HDPE dengan ketebalan minimal 0,50 micron.

3. DO Meter

DO Meter atau alat pengukur oksigen terlarut adalah udang vaname peralatan tambak udang vaname yang berfungsi untuk mengukur oksigen terlarut dalam kolam tambak. Saat budidaya berlangsung, petambak harus memastikan suplai oksigen terlarut minimal >4 ppm agar udang dapat tumbuh optimal.

4. Refraktometer

Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat salinitas pada tambak udang vaname. Peralatan tambak udang vaname ini cukup penting saat tahap persiapan kolam dilakukan, yaitu untuk mengukur kesamaan salinitas antara air tambak dengan air pada kantong benur.

Tingkat salinitas optimal pada air tambak udang vaname adalah 15-25 ppt.

5. pH Meter

Selama budidaya berlangsung, petambak harus memastikan pH air selalu dalam kondisi optimal. Oleh karena itu, dibutuhkan pH meter untuk mengukur tingkat keasaman masing-masing kolam tambak.

Cara menggunakan peralatan tambak udang vaname yang satu ini adalah dengan terlebih dahulu mengambil sampel air kolam dan kemudian pH meter akan otomatis menunjukkan angka pH dari air. pH air yang optimal bagi udang vaname adalah 7,5-8,5.

6. Pompa Air

Seperti pompa air pada umumnya, pompa air pada tambak udang vaname berfungsi untuk mengalirkan air ke dalam tambak saat persiapan kolam berlangsung. Selain itu pompa air ini juga berfungsi untuk melakukan shipon kotoran dari tambak.

Baca Juga: Tips Manajemen Pakan Udang Vaname, Budidaya Anti Rugi!

7. Jaring Udang

Jaring atau jala menjadi peralatan tambak udang vaname yang diperlukan ketika panen tiba. Tak hanya panen keseluruhan, jaring udang juga diperlukan saat panen parsial dan juga sampling setiap harinya.

8. Anco

Anco menjadi peralatan tambak udang vaname yang harus ada di setiap kolam. Biasanya anco ditempatkan di sudut-sudut tertentu kolam tambak yang memiliki arus lebih tenang. Pada setiap kolam, terdapat satu hingga empat anco yang disesuaikan dengan luas kolam.

9. Selang Siphon

Selang siphon pada tambak udang vaname berguna untuk menyedot lumpur yang ada di dasar kolam dan mengalirkannya ke saluran pembuangan. Untuk menjalankan fungsinya, selang ini memanfaatkan gaya gravitas dan tekanan air.

Selain itu, selang siphon juga dapat digunakan untuk mengetahui adanya kematian atau apabila terjadi molting pada udang vaname.

10. Secchi Disk

Secchi Disk menjadi peralatan tambak udang vaname yang digunakan untuk mengukur tingkat kekeruhan air. Air tambak yang keruh dapat menyebabkan daya ikat oksigen menjadi rendah dan batas pandang ikan berkurang dan selera makan menjadi terganggu. Tentunya, hal ini dapat berdampak pada pertumbuhan ikan yang menjadi kurang optimal.

Seperti namanya, secchi disk berbentuk lingkaran menyerupai cakram yang permukaannya berpola dengan warna hitam dan putih. Cara menggunakannya pun cukup mudah, yaitu dengan mengikatnya dengan tali dan memasukkannya ke dalam air. Saat pola yang ada di secchi disk tidak terlihat lagi, di kedalaman tersebut batas kecerahan air kolam tambak.

11. Lampu Penerangan

Lampu penerangan menjadi salah satu peralatan yang harus ada di tambak udang. Lampu ini menjadi salah satu peralatan keamanan yang harus ada untuk memudahkan petambak memantau kondisi udang pada malam hari.

Biasanya jenis lampu yang digunakan memiliki watt yang tidak terlalu tinggi dan cahayanya tidak terlalu terang. Sebab, udang cukup sensitif terhadap cahaya dan dapat menyebabkan udang menjadi stres.

12. AquaHero

Peralatan tambak udang vaname yang terakhir adalah AquaHero. AquaHero adalah aplikasi yang dapat Anda operasikan melalui gadget untuk mencatat dan memantau pertumbuhan udang Anda selama budidaya.

Dengan AquaHero, Anda juga bisa mencatat kualitas air harian, mendapat rekomendasi tindakan berdasarkan analisis ilmiah, hingga mendapat estimasi Break Event Point (BEP) untuk budidaya.

Baca Juga: 4 Jenis Tambak Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Budidaya Udang Vaname Menguntungkan Bersama DELOS!

Melakukan persiapan tambak dapat menjadi hal yang sangat memusingkan. Sebab, terdapat banyak hal yang harus dipersiapkan, salah satunya adalah peralatan tambak udang vaname.

Akan tetapi, kini kamu tak perlu khawatir karena DELOS siap untuk membantumu mengelola tambak udang yang kamu miliki. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Farm Management yang kami miliki juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkanmu untuk memonitoring kondisi tambak setiap harinya.

DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration untuk membantu partner kami mendapatkan produk-produk dan harga terbaik untuk budidaya udang yang mereka lakukan.

Jadi, segera hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mari mulai budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
02Mei
Aquaculture

Pentingnya Alkalinitas pada Tambak Udang, Cek Alkalinitas Anda Sekarang!

Alkalinitas pada tambak udang merupakan kapasitas air tambak untuk menetralkan asam yang diukur berdasarkan komponen penyusunnya berupa ion bikarbonat (HCO3-),karbonat (CO32-), dan hidroksida (OH-). Alkalinitas menjadi salah satu parameter penting kualitas air dan berpengaruh pada keberhasilan budidaya.

Alkalinitas juga merupakan buffer atau penyangga pH air. pH air yang stabil sangat penting untuk pertumbuhan udang, karena setiap fluktuasi di luar batas optimum dapat menyebabkan stres, penurunan tingkat pertumbuhan, kerentanan terhadap penyakit, dan bahkan kematian.

Air dalam sistem akuakultur dapat berasal dari limpasan DAS langsung, sungai, danau, muara, laut, maupun sumur dengan nilai alkalinitas yang dapat berbeda-beda. Jika alkalinitasnya rendah, biasanya dilakukan pengapuran untuk meningkatkannya.

Baca Juga: Ini 7 Tips Panen Udang Vaname yang Sukses dan Cuan

Apa itu Alkalinitas pada Tambak Udang?

Alkalinitas adalah kemampuan air untuk menyangga pH dengan cara menetralkan kation hidrogen menggunakan komponen anion air yang meliputi ion bikarbonat (HCO3-), dan karbonat (CO32-), dan hidroksida (OH-). Oleh karena itu, alkalinitas menjadi salah satu parameter kualitas air yang penting di tambak udang.

Mempertahankan alkalinitas yang optimal pada tambak udang sangat penting untuk menstabilkan tingkat pH, yang dapat mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan udang. Alkalinitas optimal pada tambak udang berkisar antara 130-180 ppm.

Alkalinitas di bawah rentang optimum pada tambak udang dapat menyebabkan fluktuasi pH. Hal ini dapat menyebabkan stres pada udang dan meningkatkan risiko wabah penyakit. Untuk mengatasi hal ini, biasanya dilakukan penambahan kapur pertanian secara bertahap hingga mencapai alkalinitas pada rentang optimal.

Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Alkalinitas

Selama periode budidaya udang, alkalinitas dapat tetap konstan, meningkat, atau bahkan menurun. Kadang-kadang, penurunannya dapat sangat drastis sehingga memerlukan pengapuran tambahan untuk menjaga alkalinitas tetap di kisaran optimal.

1. Penambahan Air pada Kolam

Menambahkan air pada kolam tambak sering kali dapat menyebabkan alkalinitasnya berubah. Misalnya ketika tambak mendapatkan tambahan air sumur, maka alkalinitasnya akan menurun. Untuk mengatasinya, petambak perlu menambahkan batu kapur yang akan larut dan meningkatkan alkalinitas air.

2. Curah Hujan yang Tinggi

Selain itu, curah hujan yang tinggi juga dapat mempengaruhi perubahan alkalinitas tambak. Terutama ketika penguapan air melebihi presipitasi, yang menyebabkan alkalinitas meningkat. Sementara sebaliknya, jika presipitasi lebih tinggi, alkalinitas akan berkurang karena air hujan biasanya tidak mengandung alkalinitas yang terukur.

3. Proses Denitrifikasi

Denitrifikasi atau proses reduksi nitrat menjadi gas nitrogen oleh bakteri yang terjadi di tambak juga dapat meningkatkan alkalinitas air. Sebab, denitrifikasi melepaskan satu ion hidroksida untuk setiap ion nitrat yang diubah menjadi gas nitrogen. Sementara proses nitrifikasi melepaskan dua ion nitrogen untuk setiap ion amonium yang diubah menjadi nitrat.

Baca Juga: 4 Jenis Tambak Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Tips Meningkatkan Nilai Alkalinitas pada Tambak Udang

1. Tingkatkan Alkalinitas pada Tambak Udang dengan Menambahkan Kapur Dolomit (Kalsium Magnesium Karbonat)

Dolomit banyak digunakan untuk meningkatkan nilai alkalinitas. Sebab, dolomit kaya akan kalsium, magnesium, dan karbonat sekaligus. Dengan penambahan kapur dolomit, alkalinitas air dapat terjaga dengan baik.

2. Soda Ash (Natrium Karbonat)

Soda natrium karbonat juga dapat digunakan untuk meningkatkan alkalinitas air. Namun, penggunaannya lebih baik dilakukan dengan ditambahkan sedikit demi sedikit dalam satu hari untuk dapat menahan variasi pH dengan baik.

3. Tingkatkan Alkalinitas pada Tambak Udang dengan Baking Soda (Sodium Bikarbonat)

Terakhir, soda kue juga dapat digunakan untuk meningkatkan nilai alkalinitas air. Cara pengaplikasian natrium bikarbonat ini juga sama, yaitu dengan dicampurkan sedikit demi sedikit ke dalam air kolam tambak.

Baca Juga: Panen Parsial Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Tingkatkan Keuntungan Budidaya

Catat dan Pantau Alkalinitas Tambak Anda dengan AquaHero!

Alkalinitas di budidaya udang vaname. sangat penting untuk pertumbuhan dan menjaga kesehatan udang. Oleh sebab itu, petambak harus selalu memantau nilai alkalinitas dan menjaganya selalu berada di kisaran optimal.

Untuk mempermudah Anda dalam pemantauan alkalinitas tambak udang vaname sekaligus parameter kualitas air lainnya, Anda dapat menggunakan AquaHero!

AquaHero adalah aplikasi manajemen tambak udang yang menawarkan kemudahan pemantauan kondisi tambak secara menyeluruh berdasarkan data yang telah diunggah dan dipersonalisasi.

AquaHero juga memudahkan Anda untuk memantau kondisi tambak udang Anda kapan saja dan di mana saja setiap harinya secara real time.

Untuk dapat menggunakan AquaHero, Anda dapat menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Pantau kualitas air tambak Anda secara real-time dengan AquaHero!

Read More
DOC pada udang
06Apr
AquacultureTips

7 Istilah dalam Budidaya Udang Vaname yang Harus Diketahui

As far as we might be concerned, making an extraordinary advanced experience is a blend between group, energy and ability. That is the reason we center around individuals.

Read More
  • 1
  • 2
  • 3
  • …
  • 6
logotype

PT Delos Teknologi Maritim Jaya

Jl. Salak No.38, RT.6/RW.2, Guntur
Kecamatan Setiabudi
Kota Jakarta Selatan

Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12980

www.delosaqua.com | contact@delosaqua.com

www.delosaqua.com | contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top