logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Produk
    • AquaLink
    • DMI
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Produk
    • AquaLink
    • DMI
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Produk
    • Aqualink
    • DMI
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Maret 2023
Home 2023 Maret
25Mar
AquacultureTips

Cara Menumbuhkan Plankton pada Tambak Udang dengan Praktis dan Mudah

Terdapat beberapa cara menumbuhkan plankton pada tambak udang dengan praktis dan mudah. Plankton merupakan salah satu komponen penting selama budidaya udang vaname karena manfaatnya yang sangat banyak untuk kelangsungan hidup udang.

Secara alami, tambak udang vaname mengandung banyak plankton. Organisme ini memainkan peran penting dalam ekologi tambak dan mempengaruhi kualitas air. Namun, dalam kondisi tertentu, plankton juga dapat membawa masalah dalama budidaya.

Plankton memiliki jenis yang sangat beragam, beberapa di antaranya dapat tumbuh di hampir semua jenis air. Namun, ada pula yang hanya dapat tumbuh dalam kondisi lingkungan tertentu. Berikut adalah cara menumbuhkan plankton pada tambak udang dengan praktis dan mudah.

Baca Juga: Panen Parsial Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Tingkatkan Keuntungan Budidaya

Cara Menumbuhkan Plankton pada Tambak Udang dengan Praktis dan Mudah

1. Penambahan Kapur Dolomit

Cara menumbuhkan plankton pada tambak udang yang pertama adalah dengan menambahkan kapur dolomit (CaCO3). Kapur dolomit berperan dalam meningkatkan alkalinitas air tambak yang dimanfaatkan bakteri nitrifikasi untuk mengubah amonia (NH3) menjadi nitrat (NO3) yang dapat dimanfaatkan oleh plankton untuk tumbuh.

2. Penambahan Fermentasi 

Penambahan fermentasi seperti molase juga dapat menjadi cara lain menumbuhkan plankton pada tambak udang. Keberadaan bahan fermentasi ini berguna untuk mempercepat pertumbuhan plankton pada tambak udang vaname Anda.

3. Menciptakan Kondisi Lingkungan yang Tepat untuk Pertumbuhan Plankton

Plankton memerlukan kondisi khusus untuk tumbuh di perairan tambak. Fitoplankton membutuhkan sinar matahari, nutrisi, dan karbon dioksida untuk tumbuh. Sementara zooplankton membutuhkan sumber makanan yang memadai, oksigen, dan suhu air yang sesuai.

Untuk mendorong pertumbuhan fitoplankton dan zooplankton di tambak, penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem yang menyediakan unsur-unsur penting ini dalam jumlah yang tepat.

4. Mengontrol Kadar Nutrisi

Tingkat nutrisi di tambak udang dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan plankton. Tingkat nutrisi yang tinggi seperti nitrogen fan fosfor dapat menyebabkan tingginya pertumbuhan alga, sementara tingkat nutrisi yang rendah dapat membuat tingkat pertumbuhan fitoplankton buruk.

Baca Juga: Ini Desain dan Konstruksi Tambak Udang Vaname yang Ideal

Potensi Dampak Buruk Plankton pada Tambak Udang

Meskipun plankton memiliki banyak manfaat, tetapi jumlah plankton yang berlebih dapat menimbulkan dampak negatif. Misalnya saat malam hari di kolam dengan fitoplankton yang padat, respirasi fitoplankton dan organisme lain dapat menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut yang rendah yang dapat menekan atau membunuh spesies budidaya.

Selain itu, pada kolam yang aerasinya rendah atau bahkan tidak diaerasi sama sekali, keberadaan plankton yang tinggi dapat mengurangi kedalaman visibilitas bawah air tambak yang dapat menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut malam hari yang terlalu rendah.

Sementara pada siang hari, tambak udang yang memiliki terlalu banyak konsentrasi fitoplankton dapat menyebabkan pH air terlalu tinggi. Sebab, fitoplankton melakukan fotosintesis pada siang hari dan dapat menguras air dari karbon dioksida bebas yang ada.

Baca Juga: Manfaat Molase dan Tips Penggunaannya untuk Tambak Udang

Pilih DELOS untuk Manajemen Tambak Udang Anda!

Cara menumbuhkan plankton pada tambak udang vaname memang tergolong mudah. Terlebih lagi plankton memiliki banyak manfaat untuk budidaya. Namun, perlu diingat jika konsentrasi plankton yang berlebih juga dapat berdampak buruk pada budidaya.

Oleh karena itu, penting bagi petambak untuk selalu menjaga kestabilan plankton di kolam. Untuk itu, Anda dapat mempercayakan manajemen tambak udang Anda pada DELOS!

DELOS adalah aquatech startup berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda mengelola tambak udang berdasarkan best practice akuakultur untuk mendapatkan hasil produktivitas terbaik.

DELOS manajemen tambak juga terintegrasi langsung dengan AquaHero untuk memudahkan Anda dalam memantau kondisi tambak di mana saja dan kapan saja.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk berpartner dengan kami. Pilih DELOS untuk budidaya udang vaname Anda!

Read More
21Mar
Tips

Kenali 10 Ciri-Ciri Udang Segar Sebelum Membelinya

Ciri-ciri udang segar penting untuk Anda ketahui sebelum memutuskan untuk membelinya. Udang adalah makanan laut yang lezat dan sehat untuk dinikmati semua orang di dunia, tetapi memastikan kesegaran udang yang dikonsumsi penting untuk dilakukan.

Saat memberli udang, ada beberapa hal yang eprlu diperhatikan untuk mengetahui apakah udang tersebut masih segar atau tidak. Warna, tekstur, bau, dan kondisi fisik udang menjadi indikator utama yang perlu diperhatikan.

Dengan memahami ciri-ciri udang segar, Anda dapat mengambil keputusan yang tepat saat membelinya. Hal ini untuk memastikan Anda mendapatkan udang dengan kualitas terbaik sekaligus memastikannya sehat dan aman.

Lantas, bagaimana ciri-ciri udang segar yang harus Anda ketahui sebelum membelinya? Baca selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Stres pada Udang Vaname

Ciri-Ciri Udang Segar

1. Warna Cerah

Ciri-ciri udang segar yang pertama dan paling penting adalah kecerahan warna tubuh udang. Hal ini karena warna udang berhubungan langsung dengan kesegarannya. Udang yang segar biasanya memiliki warna merah muda bening atau keabu-abuan.

2. Bertekstur Keras

Tekstur keras dan agak kenyal saat disentuh menjadi ciri lain udang segar yang dapat Anda jadikan patokan. Tekstur udang segar harus keras dan tidak berlendir. Jika udang berlendir atau lembek, bisa jadi udang tersebut sudah tidak segar atau mungkin sudah membusuk.

3. Bau Ringan

Ciri-ciri udang segar selanjutnya adalah memiliki bau amis yang ringan. Jika udang memiliki bau amis yang kuat, ini merupakan indikasi bahwa udang tersebut tidak segar. Jadi pastikan bau amis udang yang anda pilih tidak terlalu menyengat.

4. Mata Jernih

Udang segar memiliki mata yang jernih dan cerah, tanpa kekeruhan atau perubahan warna. Mata udang adalah indikator yang baik tentang kesegarannya karena cenderung keruh jika udang didiamkan terlalu lama setelah dipanen. Jika mata udang keruh atau rusak, hal ini dapat mengindikasikan udang sudah tidak segar lagi.

5. Cangkang Utuh

Ciri-ciri udang segar selanjutnya yaitu memiliki cangkang yang utuh dan tidak menunjukkan tanda-tanda retak atau rusak. Udang yang yang baru saja ditangkap memiliki cangkang yang mengkilat dan halus. Jika kulit udang retak atau rusak, berarti udang sudah tidak segar.

Baca Juga: TIni 11 Ciri-Ciri Udang Sehat dan Sakit

6. Ekor Kencang

Ekor udang yang kencang dan melengkung rapat, menandakan kesegarannya. Jika Anda mendapatkan udang dengan ekor yang sudah mengendur, bisa jadi udang tersebut sudah tidak lagi segar. Oleh karena itu, perhatikan ekor udang juga sebelum membelinya.

7. Tidak Ada Bintik Hitam

Udang segar seharusnya tidak memiliki bintik hitam di badannya. Bintik hitam ini mengindikasikan pembusukan. Jika Anda menemui udang di pasar maupun swalayan yang memiliki bintik hitam di badan, berarti udang tersebut sudah tidak segar dan sudah terpapar bakteri.

8. Tidak Menguning

Udang yang segar cenderung berwarna abu-abu transparan. Jika Anda menemui udang dengan tubuh yang menguning, hal tersebut menunjukkan ciri-ciri udang sudah tidak segar dan mengindikasikan pembusukan.

9. Tidak Berbau Amonia

Udang segar seharusnya tidak berbau amonia. Bau amonia ini mengindikasikan bahwa udang sudah tidak segar lagi dan mulai membusuk. Jadi, pastikan Anda memperhatikan bagaimana bau udang sebelum membelinya.

10. Disimpan di Tempat yang Tepat

Ciri-ciri udang segar yang terakhir adalah disimpan di tempat yang tepat, yaitu di lemari es pada suhu 0°C hingga 4°C untuk menjaga kesegaran dan kualitasnya. Menyimpan udang pada suhu yang tepat dapat mencegah pertumbuhan bakteri serta menjaga tekstur dan rasanya.

Baca Juga: Ini Perbedaan Udang Jantan dan Betina

Pilih DELOS Untuk Manajemen Tambak Udangmu!

Dengan mengetahui ciri-ciri udang segar, Anda bisa yakin bahwa udang yang Anda konsumsi aman dan berkualitas tinggi. Saat membeli udang, pastikan untuk mencari 10 karakteristik di atas untuk memastikan Anda mendapatkan udang segar dan kualitas terbaik.

DELOS adalah pilihan yang tepat untuk Anda yang memiliki tambak udang vaname dan ingin mengeksplor industri akuakultur. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda meningkatkan produktivitas tambak udang Anda.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan Anda untuk memantau kondisi udang di tambak hanya melalui gadget setiap harinya.

Untuk bergabung dengan DELOS, Anda dapat menghubungi contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Pilih DELOS untuk manajemen tambak udangmu!

Read More
17Mar
Tips

Penyebab dan Cara Mengatasi Stres pada Udang Vaname

Stres pada udang vaname merupakan masalah umum dalam budidaya yang dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan, kesehatan, dan produksi udang. Terlebih lagi, udang ini rentan terhadap stres karena kepekaannya terhadap perubahan lingkungan.

Udang vaname adalah salah satu spesies udang yang paling banyak dibudidayakan di seluruh dunia karena tingkat pertumbuhannya yang cepat, tingkat kelangsungan hidup yang tinggi, dan ketahanan terhadap penyakit.

Namun, petambak sering menghadapi tantangan berupa stres pada udang mereka, yang dapat menyebabkan penurunan tingkat pertumbuhan, penurunan kelangsungan hidup, dan peningkatan kerentanan terhadap penyakit.

Oleh karena itu, akan kami bahas lebih dalam bagaimana stres pada udang vaname. Termasuk tanda-tandanya dan cara mengatasinya.

Baca Juga: Pentingnya Ketinggian Permukaan Air Laut bagi Dunia Akuakultur

Penyebab Udang Stres

1. Kualitas Air

Kualitas air yang buruk, termasuk kadar oksigen yang rendah, kadar amonia dan nitrit yang tinggi, hingga fluktuasi pH, dapat menjadi penyebab stresnya udang vaname saat budidaya berlangsung.

2. Penanganan dan Transportasi

Penanganan dan pemindahan udang yang kasar dan tidak sesuai dengan standar juga dapat menyebabkan stres pada udang. Hal ini karena udang sangat sensitif terhadap stimulan dari luar, seperti goncangan, paparan suhu yang terlalu tinggi, dan kepadatan yang berlebihan.

3. Faktor Lingkungan

Udang sensitif terhadap perubahan lingkungan yang mendadak. Misalnya termasuk perubahan cahaya, suhu, dan salinitas dalam waktu yang cepat. Perubahan mendadak ini dapat menjadi salah satu faktor penyebab stres pada udang vaname.

4. Pakan dan Nutrisi yang Tidak Sesuai

Kualitas pakan yang buruk atau tidak memadai dapat menyebabkan stres pada udang. Sebab, pakan dengan kualitas buruk dapat menyebabkan udang mengalami ketidakseimbangan nutrisi, vitamin, dan mineral yang didapat.

Tanda-Tanda Udang Stres

Selama budidaya berlangsung, petambak harus terus memantau tanda-tanda udang mengalami stres untuk mencegah dampak kerugian yang lebih besar. Berikut adalah beberapa tanda umum stres pada udang vaname:

  1. Nafsu makan dan aktivitas makan berkurang
  2. Berkurangnya aktivitas dan perilaku menjadi lamban
  3. Angka kematian udang meningkat
  4. Perilaku berenang tidak normal, seperti berenang berputar-putar dan melesat.
  5. Tingkat pertumbuhan yang buruk
  6. Perubahan warna pada tubuh udang

Baca Juga: Kenali Ancaman Nitrit pada Tambak Udang dan Cara Mengatasinya

Dampak Stres pada Udang

Stres pada udang memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan dan pertumbuhan udang. Itulah sebabnya petambak harus selalu memantau kondisi udang agar tidak mengalami stres selama budidaya berlangsung.

1. Menurunkan Kekebalan Tubuh Udang

Stres dapat berdampak langsung pada kekebalan tubuh udang, tepatnya dapat menurunkan tingkat kekebalan secara signifikan. Hal ini membuat udang lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi.

2. Pertumbuhan Berkurang

Stres secara tidak langsung dapat menghambat pertumbuhan udang vaname selama budidaya. Udang yang stres cenderung memiliki pola makan yang terganggu, sehingga tidak banyak nutrisi yang diserap.

3. Meningkatnya Angka Kematian

Stres yang parah atau berkepanjangan dapat menyebabkan peningkatan angka kematian di antara populasi udang di tambak.

4. Perbuahan Perilaku

Perubahan perilaku juga menjadi dampak langsung ketika udang vaname stres. Perubahan ini termasuk di antaranya penurunan tingkat aktivitas dan perubahan pola makan.

Cara Mengatasi Udang Stres

Mencegah dan mengelola stres pada udang vaname membutuhkan pemantauan dan pengelolaan faktor lingkungan dan fisiologis yang cermat. Berikut adalah beberapa cara mengatasi stres pada udang vaname:

1. Pantau Kualitas Air Secara Rutin

Memantau parameter kualitas air secara teratur dapat menjadi salah satu cara pencegahan stres pada udang vaname. Sebab, parameter air yang optimal merupakan lingkungan terbaik udang untuk tumbuh.

Oleh karena itu, secara teratur periksa parameter kualitas air seperti suhu, pH, salinitas, dan kadar oksigen terlarut, dan lakukan penyesuaian jika terjadi fluktuasi untuk mempertahankan kondisi optimal.

2. Berikan Udang Nutrisi yang Cukup

Nutrisi yang cukup dapat membuat udang tumbuh dengan optimal dan terhindar dari stres. Pastikan untuk memberi nutrisi yang seimbang, baik dalam pakan maupun probiotik untuk mendukung pertumbuhan udang.

3. Sesuaikan Padat Tebar dengan Kapasitas Kolam dan Jenis Budidaya

Padat tebar udang vaname yang berlebihan dan tidak sesuai dengan kapasitas kolam dapat menyebabkan stres pada udang. Sebab udang akan saling bersaing satu sama lain untuk mendapatkan makanan dan ruang gerak.

4. Aklimatisasi Udang

Cara mencegah stres pada udang vaname yang terakhir adalah dengan melakukan aklimatisasi uadng secara bertahap terhadap perubahan parameter kualitas air.

Baca Juga: Jenis Jenis Udang yang Sering Dibudidayakan di Tambak

Konsultasikan Kondisi Udang Anda pada DELOS!

Stres pada udang vaname dapat menjadi pemicu dari berbagai penyakit yang merugikan budidaya. Oleh karena itu, petambak harus mengetahui penyebab dan cara menanganinya. Mengingat udang vaname adalah tipe udang yang rentan terhadap stres.

Saat udang stres, sebagai petambak, Anda mungkin bingung langkah apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya. Tetapi, kini Anda tak perlu khawatir, sebab Anda dapat mengonsultasikan langsung kondisi udang Anda pada DELOS.

Dengan tim sains yang berdedikasi tinggi, DELOS dapat membantu Anda memantau kondisi udang dan mengambil tindakan terbaik apabila muncul masalah tertentu.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit permasalahan tambak Anda di kolom kontak website kami www.delosaqua.com. Segera konsultasikan kondisi udang anda pada DELOS sebelum terlambat!

Read More
16Mar
Aquaculture

Panen Parsial Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Tingkatkan Keuntungan Budidaya

Panen parsial udang vaname menjadi hal yang tidak jarang dilakukan para petambak untuk memaksimalkan keuntungan saat budidaya. Terutama bagi mereka yang menerapkan sistem budidaya semi intensif, intensif hingga super intensif.

Udang vaname adalah spesies udang yang populer dan paling dimiati pasar global. Jenis udang ini memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat dan cocok untuk akuakultur, sehingga banyak dipilih oleh para petambak.

Untuk memaksimalkan keuntungan dan memastikan budidaya yang berkelanjutan, penting bagi petambak untuk mengetahui manfaat panen parsial. Yuk, simak selengkapnya manfaat tersebut dalam artikel ini.

Baca Juga: Ini 7 Tips Panen Udang Vaname yang Sukses dan Cuan

Apa Itu Panen Parsial?

Panen parsial adalah teknik pemanenan yang dilakukan dengan memanen hanya sebagian udang di tambak, dan membiarkan sisanya untuk terus tumbuh dan berkembang. Teknik panen ini dapat dilakukan beberapa kali dalam satu siklus budidaya dan memungkinkan petambak untuk mengatur panen mereka dan memaksimalkan keuntungan yang didapatkan.

Pemanenan parsial adalah teknik umum yang digunakan dalam budidaya udang vaname untuk membantu mengatur kepadatan populasi dan memastikan tingkat pertumbuhan yang konsisten. Dengan melakukan panen parsial, petambak dapat mencegah terjadinya kepadatan berlebih yang dapat menyebabkan pertumbuhan udang terhambat, wabah penyakit, dan penurunan tingkat kelangsungan hidup.

Persiapan Panen Parsial Udang

Sebelum melakukan panen parsial pada budidaya udang vaname, Anda perlu untuk mempersiapkan dan merencanakannya dengan matang untuk keberhasilan panen. Berikut adalah beberapa langkah persiapan yang dapat Anda ambil:

1. Tentukan Ukurang Panen yang Optimal

Petambak harus menentukan ukuran ideal untuk memanen udang berdasarkan permintaan dan harga pasar. Hal ini akan membantu memastikan bahwa udang yang dipanen dapat dijual dengan harga yang paling menguntungkan.

2. Periksa Kualitas Air

Petambak harus memeriksa parameter kualitas air seperti suhu, salinitas, oksigen terlarut, dan lain-lain untuk memastikannya berada dalam kisaran yang sesuai untuk udang. Jika ada parameter kualitas air yang kurang optimal, petambak harus terlebih dahulu menyesuaikannya.

3. Persiapkan Peralatan Panen

Persiapan panen parsial selanjutnya yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatan untuk panen. Petambak harus memastikan bahwa semua peralatan yang diperlukan, seperti jaring, pompa, dan keranjang untuk menampung udang hasil panen tersedia. Selain itu, harus dipastikan pula jika semua peralatan dalam kondisi bersih dan bekerja dengan baik.

4. Persiapan Transportasi

Petambak juga harus mempersiapkan transportasi untuk udang yang dipanen. Hal ini untuk memastikan udang-udang diangkut dengan cepat dan efisien ke tempat pemrosesan.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Proses Panen Parsial

Proses panen parsial biasanya dilakukan dengan menggunakan jaring untuk mengambil maksimal sebanyak 30% udang dari total populasi di kolam. Setelahnya udang biasanya dimasukkan ke dalam wadah yang sudah dipersiapkan di sisi tambak.

Proses pemanenan yang dilakukan meliputi penempatan jaring di dasar tambak, penebaran pakan, dan menunggu beberapa saat hingga udang menghampiri jaring untuk memanennya. Cara ini cukup efektif untuk dilakukan.

Pemanenan biasanya dimulai pada malam hari, saat udang cenderung berenang lebih bebas. Pemberian pakan harus dihentikan beberapa jam sebelum panen. Prosesnya meliputi langkah-langkah: mematikan aerator di dekat perangkap, menurunkan jaring ke dasar kolam, menebarkan beberapa genggam pakan di atas area jaring, dan kemudian menunggu sekitar 3-10 menit.

Ketika telah banyak udang yang terperangkap, tarik jaring menggunakan tali yang diikat pada sudut-sudutnya. Namun perlu dipastikan jika jumlah udang yang ditangkap tidak lebih dari 30% dari total populasi di kolam.

Manfaat Panen Parsial Udang Vaname

Panen parsial adalah teknik yang hanya memanen sebagian udang di tambak, meninggalkan sisanya untuk terus tumbuh hingga ukuran tertentu. Panen ini dapat dilakukan beberapa kali selama siklus produksi, dan memungkinkan petambak untuk memaksimalkan keuntungan yang didapatkan.

Salah satu manfaat utama panen parsial adalah memungkinkan petambak memanfaatkan fluktuasi harga udang vaname di pasar. Dengan memanen hanya sebagian, petambak dapat mengatur penjualan bertepatan dengan periode ketika harga udang tengah naik.

Panen parsial juga dapat membantu petambak mengurangi biaya produksi. Dengan hanya memanen sebagian pada satu waktu, petambak dapat menghindari biaya terkait pemanenan dan pemrosesan udang dalam jumlah besar sekaligus. Di antaranya mencakup biaya tenaga kerja, peralatan, dan transportasi.

Selain dari sisi ekonomis, panen parsial juga bermanfaat dari sisi kesehatan udang. Dengan membiarkan sebagian udang di tambak untuk terus tumbuh, petambak dapat membantu menjaga ekosistem yang sehat. Hal ini dapat membantu petambak untuk mengurangi risiko wabah penyakit dan masalah lain yang dapat terjadi selama budidaya.

Baca Juga: Masa Panen Udang Vaname beserta Jenis-Jenisnya

Panen Udangmu Bersama DELOS!

Panen parsial udang vaname dapat menjadi proses yang bermanfaat untuk mengurangi kepadatan udang di kolam. Teknik ini dapat menguntungkan bagi petambak untuk memaksimalkan keuntungan saat budidaya.

Bagi Anda yang memerlukan pendampingan untuk proses panen parsial, DELOS adalah pilihan yang tepat untuk Anda.

DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik untuk membantu Anda mengelola tambak udang. Termasuk salah satunya adalah proses panen. Proses panen kami dilakukan oleh tenaga ahli secara transparan dan dengan harga terbaik.

Tak hanya itu, DELOS juga memiliki rantai pasokan terintegrasi, AquaLink, untuk menghubungkan Anda dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga bersaing.

Kamu dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com, untuk tergabung ke dalam ekosistem dan mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Read More
14Mar
Fun Read

Ini 11 Ciri-Ciri Udang Sehat dan Sakit

Budidaya udang vaname menjadi salah satu bisnis yang banyak digeluti oleh orang-orang di seluruh dunia. Potensi pasar yang luas membuat udang vaname seolah menjadi primadona. Namun, serangan penyakit juga terus mengintai saat budidaya. Oleh karena itu, kenali ciri-ciri udang sehat dan sakit berikut ini.

Ciri-ciri udang sehat dan sakit dapat dilihat dari indikator fisik, perilaku, dan fisiologisnya. Memahami karakteristik ini dapat membantu para petambak untuk mengambil langkah selanjutnya terkait kondisi udang.

Lantas, apa saja ciri-ciri udang sehat dan sakit? Baca selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga: Mengenal Taura Syndrome Virus (TSV) Pada Udang Vaname

Ciri-Ciri Udang Sehat

1. Aktif Berenang dan Responsif

Ciri-ciri udang yang sehat dapat dilihat dari tingkat keaktifannya. Udang yang sehat biasanya akan aktif berenang ke sana ke mari dan responsif. Misalnya, ketika diberi makan, udang yang sehat akan muncul ke permukaan.

2. Tubuh Berwarna Jernih dan Cerah

Warna tubuh yang jernih dan cerah dapat menunjukkan bahwa udang dalam kondisi yang sehat. Sementara udang dengan cangkang yang kusam, pudar, atau berubah warna bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan.

3. Tekstur Tubuh Keras

Udang sehat memiliki tekstur tubuh yang keras dan padat. Tidak boleh ditemui adanya lendir atau tubuh yang lembek saat disentuh.

4. Nafsu Makan Baik

Nafsu makan yang baik pada udang juga dapat menjadi indikator udang dalam kondisi sehat. Udang sehat akan makan secara teratur dan memakan pakan yang telah disediakan.

5. Tidak Ada Tanda-Tanda Stres

Ciri udang sehat yang terakhir adalah tidak adanya tanda-tanda stres, seperti lesu, bersembunyi di dasar kolam, hingga menunjukkan tanda-tanda agresif terhadap udang lainnya.

Baca Juga: 5 Tips Cara Mengelola Tambak Udang Vaname

Ciri-Ciri Udang Sakit

1. Lesu atau Lemah

Ciri udang sakit yang pertama adalah udang tampak lesu atau lemah. Biasanya udang akan bergerak lambat atau bahkan tidak bergerak sama sekali. Udang yang sakit akan cenderung berdiam di dasar kolam bahkan ketika diberi makan.

2. Memiliki Warna yang Pudar

Udang yang sakit memiliki cangkang yang berubah warna atau pudar. Selain itu, biasanya beberapa penyakit seperti penyakit myo dan bintik putih juga dapat memicu perubahan warna pada tubuh udang.

3. Tekstur Berlendir atau Lembek

Udang yang sakit biasanya memiliki tubuh yang berlendir atau lembek. Lendir ini biasanya menutupi seluruh bagian luar udang

4. Nafsu Makan Berkurang

Ciri udang sakit selanjutnya adalah nafsu makan udang yang berkurang. Udang yang sakit cenderung tidak nafsu makan dan tidak makan pakan secara teratur, sehingga akan ditemui banyak sisa-sisa pakan di tambak.

5. Menunjukkan Tanda-Tanda Stres

Tanda-tanda stres seperti berdiam di dasar kolam atau menunjukkan perilaku agresif terhadap udang lain juga dapat menjadi ciri udang yang sedang sakit.

6. Perilaku Abnormal

Ciri udang yang sakit dapat ditunjukkan dari perilaku abnormal udang, seperti misalnya berenang terbalik atau berputar-putar.

Baca Juga: Kenali 7 Ciri-Ciri Penyakit AHPND Pada Udang Vaname Sebelum Terlambat

Konsultasikan Kondisi Udang Anda Pada DELOS!

Ciri-ciri udang yang sehat dan sakit harus selalu menjadi perhatian para petambak. Udang yang sehat biasanya aktif bergerak, tubuhnya berwarna jernih dan cerah, memiliki nafsu makan yang baik, dan tidak menunjukkan tanda-tanda stres.

Sementara sebaliknya, ciri udang sakit adalah udang tampak lesu, cangkang berubah warna, tubuhnya berlendir, nafsu makan berkurang, menunjukkan tanda-tanda stres, hingga menunjukkan perilaku yang abnormal.

Bagi Anda yang memiliki udang yang menunjukkan ciri-ciri sakit, segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendeteksi penyakit yang diderita udang dan menghindari tersebarnya wabah penyakit.

Anda dapat mengonsultasikan kondisi kesehatan udang anda pada DELOS. Dengan tim sains terbaik yang berdedikasi tinggi, DELOS dapat membantu Anda mendeteksi sekaligus mitigasi apabila terjadi serangan penyakit di tambak udang Anda.

Jadi, apabila udang Anda menunjukkan ciri-ciri udang sakit seperti penjelasan di atas, segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit permasalahan tambak Anda di kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Tunggu apa lagi? Segera konsultasikan kondisi udang anda pada DELOS sebelum terlambat!

Read More
11Mar
Berita

DELOS Maritime Institute Sukses Menggelar Webinar Tentang Penyakit Udang Bersama Pembicara Ternama

Jakarta, 11 Maret 2023 DELOS Maritime Institute sukses menyelenggarakan Webinar OPINI DMI dengan tema “Berdamai dengan Penyakit Udang: Tantangan Budidaya di Era Gempuran Penyakit Udang” dan menghadirkan dua pembicara ternama, yaitu Dr. Ir. Heny Budi Utari M.Kes. dan Wayan Agus Edhy.

Acara Webinar OPINI DMI diselenggarakan secara daring melalui platform zoom dan siaran langsung YouTube DELOS. Sebanyak kurang lebih 250 peserta yang terdiri dari Penyuluh Perikanan, ASN, mahasiswa, PNS, dan masyarakat umum turut hadir untuk belajar tentang penyakit-penyakit udang yang selalu menghantui setiap budidaya.

Budidaya udang vaname telah menjadi bagian penting dari industri makanan laut global dengan total produksi lebih dari 40 miliar dolar per tahunnya. Namun, di sisi lain serangan penyakit selalu mengintai dan terus mengancam keberlangsungan industri ini. Webinar OPINI DMI hadir untuk meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan terhadap penyakit-penyakit udang.

webinar opini dmi

Dr. Heny, ahli penyakit udang terkemuka membawakan diskusi dengan topik “Berdamai dengan Penyakit Udang: Tantangan Budidaya di Era Gempuran Penyakit Udang”. Presentasinya menyoroti bagaimana penyakit menjadi faktor pembatas keberhasilan budidaya, bagaimana perkembangan penyakit udang dari tahun ke tahun serta pelajaran yang bisa didapatkan dari serangan penyakit untuk budidaya di masa mendatang.

Tak hanya itu, Dr. Heny juga membagikan kiat-kita pencegahan dan penanggulangan penyakit, seperti dengan implementasi biosecurity, lokasi dan tata letak tambak yang tepat, pembuatan IPAL di tambak, pembersihan tandon, dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

webinar opini dmi

Diskusi kemudian dilanjutkan oleh Wayan Agus Edhy, Tambak Co-Lead DELOS yang membawakan topik berjudul “Manajemen Kualitas Air dan Mitigasi Penyakit”. Dengan pengalamannya, Pak Wayan menekankan pentingnya manajemen air yang tepat dalam pencegahan dan pengendalian penyakit udang.

Berdasarkan pemaparan Pak Wayan, pemantauan kualitas air, seperti pH, suhu, oksigen terlarut, hingga Total Organic Matter (TOM) menjadi hal yang harus selalu dipastikan nilai keoptimalannya agar budidaya udang dapat berlangsung dengan baik dan udang tumbuh dengan normal.

Diskusi dilanjutkan dengan sesi pertanyaan yang sangat interaktif, baik dari zoom meeting maupun kolom komentar siaran langsung YouTube DELOS. Para peserta sangat antusias mengajukan pertanyaan dan terlibat diskusi dengan dua narasumber ahli.

Sesi diskusi ini memberikan kesempatan yang sangat baik bagi para peserta untuk belajar dari para ahli dengan pengalaman selama bertahun-tahun dalam industri budidaya udang.

Sebagai salah satu lembaga pendidikan dan pelatihan akuakultur ternama di Indonesia, DELOS Maritime Institute berkomitmen untuk terus menyediakan sarana pendidikan yang terbaik untuk para penggemar dunia akuakultur, salah satunya melalui Webinar OPINI DMI ini.

DELOS Maritime Institute berencana untuk melanjutkan rangkaian Webinar OPINI DMI secara rutin setiap bulannya. Acara ini akan terus mempertemukan para pakar untuk membahas tren dan inovasi terbaru dalam dunia budidaya udang, serta memberikan wawasan berharga dan solusi praktis kepada para peserta.

Selain itu, DELOS Maritime Institute juga akan melanjutkan program pendidikan dan pelatihan, yaitu DELOS Maritime Institute Batch 3. Rencananya, pendaftaran untuk program DMI Batch 3 ini akan dibuka pada tanggal 17 April - 1 Juni 2023.

Untuk itu, agar tidak ketinggalan informasi baik tentang Webinar OPINI DMI maupun DELOS Maritime Institute Batch 3, pastikan Anda mengikuti media sosial kami di instagram yaitu @delos.institute dan @delos.aqua.

Sementara bagi Anda yang tidak sempat mengikuti siaran langsung Webinar OPINI DMI, Anda dapat menyaksikan siaran ulang melalui YouTube DELOS atau klik di sini.

Read More
09Mar
Disease

Mengenal Taura Syndrome Virus (TSV) Pada Udang Vaname

Taura Syndrome Virus (TSV) adalah penyakit yang sangat menular dan mempengaruhi budidaya udang di seluruh dunia. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian hingga 40-90% pada stadia post larvae dan juvenile.

Virus Taura Syndrome pertama kali diidentifikasi pada tahun 1992 saat terjadi wabah yang menyebabkan kerugian ekonomi sangat besar di Ekuador. Sejak saat itu, penyakit TSV menjadi perhatian utama dalam industri akuakultur.

Lantas, bagaimana tanda-tanda udang terserang penyakit Taura Syndrome Virus (TSV) dan bagaimana cara pengobatannya? Yuk, cari tahu selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: 7 Jenis Penyakit Udang yang Sering Terjadi Selama Budidaya

Apa Itu TSV?

Taura Syndrom Virus (TSV) adalah penyakit pada udang vaname yang disebabkan oleh virus menular yang mempengaruhi budidaya udang di berbagai belahan dunia. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini pertama kali muncul di Ekuador pada tahun 1992. Namun, kemudian menyebar ke wilayah Asia melalui impor benur dan induk yang telah terinfeksi.

TSV digolongkan sebagai virus kecil yang berbentuk icosahedral yang termasuk ke dalam keluarga virus yang disebut Dicistroviridae. Virus ini memiliki genom RNA beruntai tunggal sekitar 10 kilobase.

Virus Taura Syndrom menginfeksi hepatopankreas, kelenjar pencernaan udang, dan menyebabkan nekrosis parah yang berdampak pada matinya fungsi organ. Virus ini juga dapat menyebabkan perubahan warna insang, kelesuan, dan kematian massal.

Penularan Taura Syndrome Virus

Taura Syndrome Virus (TSV) ditularkan melalui air, udang yang terinfeksi, dan peralatan yang telah terkontaminasi. Virus ini juga dapat ditularkan secara vertikal dari induk yang terinfeksi ke benur yang dihasilkan.

Selain itu, udang yang pernah terinfeksi TSV juga masih dapat menjadi pembawa virus seumur hidupnya. Burung yang bermigrasi, serangga air, dan manusia juga dapat menjadi jalan untuk transmisi virus ini.

Bahkan, Taura Syndrome Virus juga dapat menginfeksi melalui kotoran burung camar laut yang sebelumnya memakan udang yang terinfeksi virus ini.

Gejala TSV Pada Udang Vaname

Udang vaname yang terserang penyakit TSV biasanya menunjukkan lebih dari satu gejala. Berikut adalah beberapa gejala yang umum terjadi:

  1. Udang menjadi lesu
  2. Nafsu makan berkurang
  3. Udang berkumpul di tepi kolam saat hampir mati
  4. Tingkat kematian tinggi dan mendadak pada udang fase post larva dan juvenil.
  5. Perut udang kosong dan tubuh udang berwarna merah pucat
  6. Kipas ekor dan pleopod udang berwarna merah
  7. Cangkang udang melunak
  8. Terdapat bercak gelap yang terdistribusi secara acak pada kutikula udang

Baca Juga: Kenali 7 Ciri-Ciri Penyakit AHPND Pada Udang Vaname Sebelum Terlambat

Cara Mendeteksi Penyakit TSV

Pendeteksian penyakit Taura Syndrom Virus (TSV) dapat dilakukan dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction), gross patologi, in situ hybridasai, dan bioassay. Namun, pendeteksian dengan PCR (Polymerase Chain Reaction) merupakan metode yang paling akurat yang dapat dilakukan.

Pemeriksaan dengan metode PCR terdiri dari tiga tahap, yaitu ekstrasi DNA/RNA sampel untuk penyediaan cetakan, amplifikasi DNA/RNA dengan bantuan mesin PCR (thermocycler) dan analisa hasil amplifikasi dengan elektroforesis, pewarnaan DNA/RNA dan dokumentasi dengan kamera polaroid.

Kontrol dan Pengobatan

Hingga saat ini, tidak ada vaksin yang tersedia untuk mencegah penularan penyakit TSV ini. Tindakan pencegahan yang dapat petambak lakukan saat ini adalah dengan mengendalikan penyebarannya.

Salah satu tindakan pencegahan yang paling efektif adalah memastikan penggunaan indukan dan benur yang bebas dari Taura Syndrom Virus (TSV). Selain itu, pengujian populasi udang secara teratur dan tindakan biosekuriti yang ketat juga dapat membantu mengurangi risiko infeksi.

Baca Juga: Kenali Covert Mortality Nodavirus (CMNV) yang Dapat Menyerang Udang Vaname

Atasi Penyakit TSV pada Udang Vaname Bersama DELOS!

Penyakit Taura Syndrome Virus (TSV) menjadi ancaman signifikan bagi industri budidaya udang vaname di seluruh dunia. Memahami bagaimana gejala dan cara pendeteksian penyakit ini sangat penting untuk dilakukan para petambak untuk mencegah kerugian yang tinggi.

Untuk Anda yang khawatir budidaya udang vaname yang Anda lakukan terserang penyakit TSV, Anda dapat melakukan pencegahan sejak dini dengan melakukan persiapan dan pengelolaan tambak yang tepat bersama DELOS.

DELOS memiliki Farm Management yang dapat membantu Anda dalam mengelola tambak udang sesuai dengan standar internasional.

Bersama dengan tim sains dan operasional yang andal dan berpengalaman selama bertahun-tahun, DELOS siap membantu Anda dalam mengelola tambak udang, termasuk melakukan mitigasi jika terdeteksi adanya penyakit pada tambak udang Anda.

Untuk menjadi bagian dari DELOS, Anda dapat menghubungi contact@delosaqua.com atau ajukan pertanyaan melalui kolom kontak anda pada website kami di www.delosaqua.com. Percayakan manajemen tambak udang Anda pada DELOS!

 

———-

Sumber:

Surfianti, dkk. 2010. Deteksi Penyakit TSV (Taura Syndrome Virus) secara PCR pada Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) dengan Berbagai Ekstrasi, Suhu dan Waktu Penyimpanan. Hamera Zoa – Majalah Ilmu Kehewanan Indonesia Volume II Nomor 1, Desember 2010.

Susanti, E. 2016. Identeksi Virus TSV (Taura Syndrome Virus) pada Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) di Kabupaten Mempawah Hilir dengan Metode PCR (Polymerase Chain Reuction). Skripsi. Pontianak: Universitas Muhammadiyah Pontianak.

Koesharyani, dkk. 2015. Sebaran Infeksi Taura Syndrome, Infectious Myonecrosis, dan Panaeus vannamei Nervous Virus (TSV, IMNV, dan PvNV) pada Budidaya Udang Litopenaeus vannamei di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali.

Department of Agriculture, Water, and the Environment of Australia. 2020. Infection with Taura Syndrome Virus (TSV).

Read More
DCIM100MEDIADJI_0041.JPG
07Mar
Tips

Tips Merawat Tambak Udang Saat Musim Hujan

Merawat tambak udang saat musim hujan menjadi tantangan terbesar bagi petambak saat budidaya. Curah hujan yang tinggi sangat berisiko bagi kolam tambak karena dapat mengganggu keseimbangan parameter air yang berdampak langsung terhadap kesehatan dan produktivitas tambak udang.

Untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang dan profitabilitas tambak udang, sangat penting bagi pembudidaya untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang praktik terbaik untuk mengelola tambak udang selama musim hujan.

Dalam artikel ini akan dibahas beberapa tips dan strategi untuk merawat tambak udang selama musim hujan agar para petambak dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan produktivitas budidaya.

Baca Juga: 7 Jenis Penyakit Udang yang Sering Terjadi Selama Budidaya

Dampak Musim Hujan Terhadap Budidaya Udang Vaname

Parameter kualitas air menjadi indikator utama suksesnya budidaya udang vaname yang dilakukan. Kualitas air yang optimal dapat menjadikan budidaya udang vaname sukses besar. Sementara sebaliknya, kualitas air yang buruk dan berubah drastis dapat menyebabkan udang vaname menjadi stres dan rentan terserang penyakit.

Berikut adalah beberapa dampak musim hujan terhadap budidaya udang vaname:

1. Perubahan Suhu

Saat hujan, suhu air tambak dapat turun hingga 2-3°C. Suhu yang rendah menjadikan kondisi air kurang optimal yang berdampak pada tingkat metabolisme dan menjadikan aktivitas udang lebih lambat dan cenderung berkumpul di dasar kolam.

Tak hanya berdampak pada udang, aktivitas bakteri pengurai juga mengalami penurunan saat saat suhu kolam tidak dalam kondisi optimal. Ini menyebabkan akumulasi bahan organik yang ada di tambak

2. Penurunan pH

pH hujan biasanya sekitar pH 6,5-7,0. Hujan secara langsung akan menurunkan pH sebesar 0,3-1,5 dalam waktu singkat.

3. Perubahan Salinitas dan Alkalinitas.

Hujan dapat mengakibatkan air tambak menjadi lebih encer dari sebelumnya, sehingga angka salinitas dan alkalinitasnya pun ikut turun.

Saat salinitas turun, udang akan mengalami molting. Namun, karena ketersediaan mineral yang terbatas, hal ini dapat memicu infeksi penyakit dan kanibalisme antar udang.

4. Populasi Plankton dan Akumulasi Bahan Organik

Dampak musim hujan terhadap budidaya udang vaname selanjutnya adalah matinya fitoplankton akibat perubahan parameter kualitas air. Fitoplankton yang mati akan turut terakumulasi di dasar kolam sebagai bahan organik.

Musim hujan juga membuat pola makan udang tidak normal dan cenderung lebih rendah. Oleh karena itu, sisa pakan akan lebih banyak dan pemrosesannya juga lebih lambat dan menyebabkan akumulasi bahan organik meningkat.

5. Penurunan Tingkat Imunitas Udang

Perubahan parameter kualitas air akibat air hujan dapat mengakibatkan ekosistem tempat hidup udang menjadi tidak stabil. Selain itu, perubahan yang mendadak dapat menyebabkan udang menjadi stres dan mengalami penurunan imunitas sehingga rentan terhadap infeksi penyakit.

Baca Juga: 5 Tips Cara Mengelola Tambak Udang Vaname

Tips Merawat Tambak Udang Saat Musim Hujan

1. Persiapan Kolam yang Tepat

Mempersiapkan kolam tambak yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan tambak udang selama musim hujan. Petambak udang harus memastikan bahwa tambak dibersihkan dengan benar dan bebas dari berbagai limbah dan kotoran sebelum musim hujan tiba.

Selain itu, pembangunan saluran drainase yang sesuai dan pemasangan pompa untuk mengalirkan limbah juga perlu dilakukan untuk mengontrol ketinggian air.

2. Menjaga Kualitas Air Tetap Optimal

Kualitas air merupakan faktor penting bagi keberhasilan budidaya, terlebih lagi ketika musim hujan tiba. Curah hujan yang berlebih dapat menyebabkan terjadinya penurunan kondisi optimal pada parameter kualitas air tambak.

Oleh karena itu, petambak harus terus memantau kualitas air secara teratur dan mengambil tindakan yang tepat saat musim hujan datang. Misalnya dengan menambahkan aerator, menyesuaikan tingkat pH dan salinitas, mengurangi frekuensi pakan, dan mempertahankan kondisi air tetap optimal.

3. Manajemen Penyakit

Tips merawat tambak udang saat musim hujan yang selanjutnya adalah melakukan manajemen penyakit yang baik. Saat musim hujan, pertumbuhan mikroorganisme termasuk bakteri dan virus meningkat. Hal ini dapat menyebabkan udang mudah terserang penyakit.

Para petambak harus mengambil tindakan pencegahan, misalnya dengan desinfeksi kolam dan peralatan, menerapkan protokol kebersihan dan biosekuriti yang baik, serta selalu memantau apabila muncul tanda-tanda udang mulai terserang penyakit.

4. Sesuaikan Pemberian Pakan

Manajemen pakan menjadi aspek penting yang harus dipertimbangkan saat merawat tambak udang saat musim hujan, di mana petambak harus menyesuaikan jadwal pemberian pakan berdasarkan perubahan kondisi cuaca dan kualitas air kolam.

Pemberian pakan yang berlebih dapat menyebabkan kualitas air menjadi buruk dan meningkatkan risiko penyakit. Sedangkan pemberian pakan yang kurang dapat menghambat pertumbuhan udang.

Selain itu, pastikan pula pakan yang diberikan berkualitas tinggi dan bebas dari kontaminasi patogen.

5. Selalu Memantau Kondisi Cuaca

Tips merawat tambak udang saat musim hujan yang terakhir adalah selalu memantau kondisi cuaca. Turunnya hujan terkadang tidak bisa diprediksi dengan tepat dan akurat, sehingga petambak harus mempersiapkan tindakan yang harus ditempuh saat hujan turun.

Beberapa hal yang dapat dilakukan di antaranya adalah menutup kolam dan mengurangi jumlah pakan. Selain itu, selalu waspada terhadap tanda-tanda banjir yang dapat menyebabkan masalah kualitas air dan kerusakan infrastruktur tambak.

Baca Juga: 5 Tips Mempercepat Pertumbuhan Udang Vaname Saat Budidaya

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif bersama DELOS

Merawat tambak udang saat musim hujan dapat menjadi tantangan besar dan berisiko tinggi. Sebab, air hujan secara langsung berpengaruh terhadap parameter kualitas air tambak tempat di mana udang vaname hidup.

Oleh karena itu, petambak harus melakukan persiapan khusus sebelum musim hujan tiba. Nah, bagi Anda yang ingin memulai budidaya udang vaname atau ingin meningkatkan produktivitas tambak udang Anda, DELOS adalah pilihan yang tepat.

DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda meningkatkan produktivitas budidaya udang vaname Anda.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan Anda untuk memantau kondisi udang di tambak hanya melalui gadget setiap harinya.

Untuk tergabung dalam program ini, kamu bisa menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami

Read More
default
03Mar
Konstruksi Tambak

Ini Desain dan Konstruksi Tambak Udang Vaname yang Ideal

Desain dan konstruksi tambak udang vaname yang ideal penting untuk dimiliki sebelum memulai budidaya. Sebab, kolam tambak merupakan lingkungan tempat udang tumbuh dan berkembang.

Konstruksi tambak udang vaname yang kuat dibutuhkan agar proses budidaya dapat berjalan dengan baik. Konstruksi tambak ini secara langsung berpengaruh terhadap pengelolaan air, limbah, kegiatan budidaya, serta panen.

Lantas, bagaimana desain dan konstruksi tambak udang yang ideal? Baca selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: Ini Warna Air Tambak yang Baik untuk Udang Vaname

Desain Tambak Udang Vaname yang Ideal

Sebelum melakuakan budidaya udang vaname, para petambak perlu untuk mempertimbangkan dengan seksama desain tambak udang vaname yang mereka miliki. Sebab, desain tambak akan berpengaruh terhadap budidaya yang dilakukan.

Secara umum, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam desain tambak udang vaname meliputi ukuran panjang dan lebar petakan, kedalaman, ukuran berm, ukuran pematang, ukuran saluran keliling, dan letak pintu air.

1. Desain Petakan Tambak

Bentuk dan luas petakan tambak tergantung pada tingkat teknologi yang digunakan. Bentuk tambak yang banyak dipilih yaitu segi empat atau bujur sangkar. Namun, selain itu ada pula tambak yang berbentuk lingkaran.

Untuk petakan tambak yang berbentuk persegi panjang, sebaiknya sisi terpanjangnya kurang dari 150 m. Hal ini agar aliran air dari satu sisi ke sisi yang lain dapat menimbulkan arus yang cukup kuat.

Selain itu, sisi terpanjang petakan tambak sebaiknya tegak lurus terhadap arah angin, agar angin yang bertiup tidak menimbulkan gelombang air yang cukup kuat. Sebaliknya, jika sisi terpanjang tambak sejajar terhadap arah angin, gelombang air dalam petakan menjadi kuat dan dapat merusak pematang.

2. Desain Pematang

Pematang tambak udang vaname harus didesain agar mampu menampu untuk menampung ketinggian air maksimum yang kemungkinan terjadi. Tinggi pematang harus didasarkan pada pasang tertinggi air laut yang pernah ada.

Selain itu, beberapa hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah pematang harus mampu melindungi areal yang dibatasinya dari tekanan air. Oleh karena itu, harus dipastikan jika pematang harus cukup kuat, tidak mudah jebol karena tekanan air, dan tidak mudah tererosi.

Secara umum, pematang tambak udang dibagi menjadi tiga, yaitu pematang utama, pematang sekunder, dan pematang tersier. Masing-masing pematang ini memiliki desain dan ukuran yang berbeda-beda dan telah disesuaikan dengan fungsinya.

Pematang utama adalah pematang yang dibuat mengelilingi seluruh areal tambak dan berfungsi melindungi areal tersebut dari banjir. Desain pematang utama perlu diberi jarak tertentu dari sumber air sebagai daerah penyanggga.

Pematang sekunder didesain serupa dengan pematang primer, yaitu untuk mempertahankan tinggi air dan cukup kuat untuk menahan tekanan air. Lebar yang disarankan untuk pematang sekunder ini adalah 1,5 meter.

3. Desain Saluran

Saluran tambak udang memiliki dua tipe. Tipe pertama dalah tipe terbuka dengan penampang berbentuk trapesium terbaik di mana air mengalir mengikuti arah gravitasi bumi. Tipe kedua adalah tipe tertutup yang biasanya dipakai untuk tambak intensif dan menyalurkan air yang dipompa dari laut.

Desain saluran tambak udang dilakukan dengan menentukan kemiringan saluran, lebar dasar saluran, kapasitas saluran, dan kimiringan dinding saluran.

Baca Juga: Mengenal Udang Vaname yang Menjadi Favorit Para Petambak

Konstruksi Tambak Udang Vaname

Dalam membuat konstruksi tambak udang vaname, berbagai aspek teknis harus selalu diperhatikan agar budidaya yang dilakukan berkelanjutan. Mulai dari tahapan pekerjaan yang akan dilakukan, kebutuhan tenaga kerja, waktu pengerjaan, pengaturan pekerjaan, dan jumlah peralatan yang diperlukan.

Konstruksi tambak udang harus dilaksanakan sesuai dengan desain dan tata letak tambak yang telah ditetapkan sebelumnya. Sementara pengerjaannya dimulai dari pembuatan pematang, petakan tambak, serta saluran dan pintu air.

Berdasarkan Permen KKP No.75 tahun 2016 tentang Pedoman Umum Pembesaran Udang Windu (Penaeus Monodon) dan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei), konstruksi tambak udang yang baik memiliki kriteria di antaranya:

  1. Memiliki ketersediaan air yang cukup saat pasang surut minimal air laut.
  2. Tidak memiliki titik mati.
  3. Pematang sebagai akses jalan di tambak harus dapat dilewati kendaraan dan pekerja.
  4. Penggunaan lahan dan alat tambak udang harus efektif dan efisien.
  5. Jaminan keselamatan keamanan dan keselamatan kerja yang maksimal.

Konstruksi tambak udang harus dibuat sedemikian rupa agar menjamin kelancaran operasional tambak selama budidaya berlangsung. Mulai dari persiapan tambak, penebaran benur udang, proses pembesaran udang, hingga panen.

Tak hanya itu, tambak udang vaname harus memiliki desain dan konstruksi yang efektif dan efisen dengan menyesuaikan biaya yang dikeluarkan tanpa mengurangi fungsi teknis dan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan.

Baca Juga: 4 Unsur Manajemen Tambak Udang Vaname Yang Harus Kamu Perhatikan

Kelola Tambak Udang Vaname Anda Bersama DELOS!

Desain dan konstruksi tambak udang vaname menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan budidaya yang dilakukan. Sebab, hal ini secara langsung berpengaruh terhadap pengelolaan air, limbah, kegiatan budidaya, serta harvests.

Memang menentukan desain dan konstruksi tambak tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Baik itu untuk budidaya ekstensif, semi intensif, intensif, hingga super intensif semua harus direncanakan dengan matang.

Kini Anda dapat mengelola tambak udang vaname Anda bersama DELOS untuk mendapatkan hasil budidaya terbaik.

DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu anda dalam mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Manajemen tambak DELOS juga terintegrasi dengan AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm personnel untuk memantau kondisi tambak udang secara real-time melalui gadget setiap saat.

Untuk tergabung dengan DELOS, Anda dapat menghubungi kami melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaan anda di kolom kontak website kami www.delosaqua.com. Kelola tambak udang vaname Anda bersama DELOS!

Read More
01Mar
Probiotics/Feeds

Manfaat Molase dan Tips Penggunaannya untuk Tambak Udang

Manfaat molase untuk tambak udang menjadi salah satu hal yang wajib diketahui oleh para petambak. Molase adalah cairan kental kehitaman yang menjadi produk sampingan dari industri pengolahan gula pasir yang berbahan dasar tebu.

Dalam budidaya udang vaname, manfaat molase untuk tambak udang dapat dilihat dari perannya untuk mempercepat pertumbuhan plankton. Sementara plankton sendiri merupakan sumber pakan alami bagi udang vaname saat budidaya.

Tak hanya pada budidaya udang vaname, beberapa peternakan ruminansia dan unggas juga memanfaatkan molase sebagai campuran pakan. Lantas sebenarnya apa itu molase dan apa saja manfaatnya? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: Ini Perbedaan Udang Jantan dan Betina

Apa itu Molase Tambak Udang?

Molase merupakan produk sampingan yang berasal dari pengolahan gula pasir yang berbahan dasar tebu. Bisa dibilang, molase adalah limbah produksi yang paling banyak manfaatnya bagi peternakan dan perikanan.

Di kalangan para petambak dan peternak, molase sering juga disebut sebagai tetes tebu. Sementara manfaatnya sudah tidak diragukan lagi, karena sejak dahulu para peternak ruminansia dan unggas telah menggunakannya sebagai campuran pakan.

Pada budidaya udang vaname, molase digunakan sebagai sumber pertumbuhan bakteri heterotrof dalam proses pembuatan probiotik udang vaname. Sebab, molase dapat berfungsi sebagai sumber karbon yang menjadi makanan bakteri.

Manfaat Molase untuk Tambak Udang

Berbeda dengan peternakan unggas, manfaat molase untuk tambak udang tidak dapat diberikan secara langsung sebagai suplemen makanan. Melainkan, molase dijadikan sebagai sumber makanan untuk bakteri yang kelak menjadi pakan alami udang vaname.

Selain itu, probiotik yang dihasilkan dari fermentasi molase juga bermanfaat dalam memperbaiki kualitas air tambak, meningkatkan laju pertumbuhan udang vaname, mencegah bakteri patogen tumbuh di dalam air tambak, hingga menekan angka konversi pakan (FCR).

Baca Juga: Udang Vaname Umur 20 Hari, Bagaimana Pertumbuhan dan Cara Pemberian Pakannya?

Tips Menggunakan Molase untuk Tambak Udang

Manfaat molase untuk tambak udang bisa didapatkan jika pemberian molase dilakukan dalam dosis yang tepat. Berikut adalah tips menggunakan molase untuk tambak udang.

1. Perhatikan Kualitas Molase

Sebelum memberikan molase untuk tambak udang, penting untuk memastikan bahwa molase yang Anda gunakan berkualitas baik. Pastikan untuk memeriksa warna dan bau molase terlebih dahulu. Molase yang lebih gelap dan beraroma kuat cenderung memiliki kualitas yang lebih baik.

Selain itu, pastikan pula molase sudah terbebas dari kontaminasi atau kotoran yang dapat membahayakan udang vaname Anda.

2. Pastikan Dosis Molase Sesuai

Pemberian dosis molase juga tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Untuk menumbuhkan bakteri probiotik, dibutuhkan molase dengan dosis 2-5% dari total pakan yang telah digunakan.

Sementara penambahannya tergantung pada pH air. Jika pH kurang dari 7,5 maka pemberian molase dapat dikurangi. Sementara jika pH lebih dari 8, maka penggunaan molase ditambah.

3. Pantau Kualitas Air Secara Rutin

Molase dapat meningkatkan kebutuhan oksigen terlarut (DO) dalam air yang juga dapat mempengaruhi kualitas air di tambak. Oleh karena itu, penting untuk terus memantau kualitas air secara teratur dan memastikan kadar oksigen terlarut (DO) selalu optimal dan cukup untuk udang.

Baca Juga: Ini 7 Tips Panen Udang Vaname yang Sukses dan Cuan

Konsultasikan Budidaya Udang Vaname Anda di DELOS!

Meskipun tergolong produk sampingan, molase memiliki manfaat yang cukup besar untuk budidaya udang vaname. Mulai dari mendorong pertumbuhan bakteri baik, memperbaiki kualitas air tambak, mencegah bakteri patogen tumbuh, hingga menekan angka konversi pakan (FCR).

Namun, sebelum menggunakan molase dalam budidaya udang vaname., Anda harus terlebih dahulu mengonsultasikannya dengan ahlinya. Hal ini untuk menghindari penggunaan molase yang salah saat

Kini Anda dapat dengan mudah berkonsultasi terkait budidaya udang vaname, termasuk penggunaan molase untuk tambak udang di DELOS!

DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu menyukseskan budidaya udang vaname Anda.

Melalui Farm Management DELOS, Anda juga dapat memanfaatkan berbagai fitur budidaya di AquaHero. Mulai dari pemantauan kualitas air tambak, pemantauan pertumbuhan udang, hingga estimasi break even point (BAP).

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Konsultasikan budidaya udang vaname anda di DELOS sekarang!

Read More
logotype

PT Delos Teknologi Maritim Jaya

Jl. Salak No.38, RT.6/RW.2, Guntur
Kecamatan Setiabudi
Kota Jakarta Selatan

Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12980

www.delosaqua.com | contact@delosaqua.com

www.delosaqua.com | contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top