logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
November 2023
Home 2023
22Nov
Kualitas Air

Cara Mengatasi Blooming Alga yang Berbahaya Bagi Tambak Udang

Dalam budidaya udang vaname, terdapat beberapa jenis alga atau plankton yang ada di tambak udang. Keberadaan plankton yang beraga ini menunjukkan bahwa kondisi lingkungan tambak dalam kondisi stabil dan baik. Namun, blooming alga atau ledakan jumlah plankton yang berbahaya bagi keberlangsungan hidup udang.

Blooming alga atau ledakan plankton adalah peristiwa meningkatnya jumlah populasi alga di dalam kolam tambak yang menyebabkan perubahan warna air kolam. Blooming alga dapat berbahaya bagi keberlangsungan hidup udang, mengingat beberapa jenis alga dapat mengeluarkan racun.

Apa itu Alga?

algal blooms

Alga atau yang dikenal juga dengan fitoplankton merupakan organisme mikroskopis yang bergerak bebas dan melayang-layang di dalam air tambak. Keberadaan alga ini mempengaruhi warna air tambak secara langsung.

Dalam budidaya udang vaname, alga bermanfaat sebagai pakan udang alami sekaligus sebagai penghasil oksigen yang bermanfaat untuk respirasi udang. Namun, keberadaan alga ini harus selalu dikontrol untuk menghindari adanya ledakan alga yang berbahaya bagi keberlangsungan hidup udang.

Baca Juga:  Treat or Toxin: Plankton – Friend or Foe?

Pentingnya Alga pada Tambak Udang

1. Sumber Oksigen

Keberadaan alga bertanggung jawab sebagai penyuplai lebih dari 30% total oksigen yang dibutuhkan oleh udang vaname di tambak. Oksigen ini diproduksi dari proses fotosintesis yang berlangsung pada siang hari dengan bantuan sinar matahari.

Namun, dalam budidaya udang vanameyang menerapkan sistem intensif hingga super-intensif biasanya memerlukan tambahan suplai oksigen dengan menggunakan aerator.

2. Pakan Alami Udang

Keberadaan alga dalam industri budidaya udang vaname penting dan berharga. Organisme mikroskopis ini dapat bermanfaat sebagai sumber pakan bagi larva udang. Sebagai pakan alami, keberadaan alga di tambak harus dikontrol setiap harinya.

3. Indikator Polusi

Alga juga dapat menjadi tanda bahwa air tambak udang Anda terkontaminasi, yaitu tepatnya saat pertumbuhannya tidak terkontrol. Hal ini disebabkan meningkatnya kandungan mineral di dalam air akibat bahan kimia pertanian dan pupuk yang kaya akan nitrogen dan fosfor.

Apa itu Blooming Alga?

Blooming alga atau ledakan alga adalah peningkatan jumlah akumulasi yang cepat dalam populasi alga di dalam tambak udang. Kejadian ini biasanya diidentifikasi dengan perubahan warna pigmen air.

Blooming alga merupakan dampak dari terlalu melimpahnya pupuk nitrogen atau fosfor yang ada di lingkungan air tambak dan menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan. Ledakan alga ini dapat berugikan bagi budidaya udang vaname, salah satunya adalah mencegah sinar matahari masuk ke dalam kolam dan menyebabkan penurunan jumlah kandungan oksigen di dalam air.

Penyebab Blooming Alga

1. Kelebihan Nutrien

Kelebihan nutrien dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan populasi fitoplankton pada tambak udang secara tidak terkendali. Peningkatan populasi fitoplankton atau yang dikenal juga sebagai blooming alga ditandai dengan berubahnya warna air menjadi hijau pekat. Saat terjadi blooming alga, air tambak akan kehilangan asupan oksigen, pH air menjadi tidak stabil dan fluktuatif.

2. Keberadaan Limbah Organik

Tambak udang vaname memiliki limbah organik yang cukup banyak. Limbah ini dapat berasal dari pakan yang tidak habis, udang-udang yang mati, maupun feses udang. Jika limbah ini tidak ditangani dengan baik, dapat mengakibatkan pertumbuhan alga yang tidak terkendali.

Baca Juga: Cara Menumbuhkan Plankton di Tambak Udang dengan Praktis dan Mudah

Dampak Terjadinya Blooming Alga di Tambak Udang

Air tambak yang berwarna hijau memang sesuatu yang umum. Hal ini menandakan bahwa tambak tersebut kaya akan plankton. Namun, saat populasi plankton terlalu banyak, dapat menyebabkan dampak negatif bagi keberlangsungan hidup udang.

Ketika populasi plankton membludak atau bahkan tidak terkendali, maka air pada tambak akan menjadi hijau pekat. Kepekatan ini membuat sinar matahari tidak bisa menembus air tambak, sehingga udang tidak bisa mendapat paparan sinar matahari.

Kepekatan yang tinggi ini juga memungkinkan oksigen tidak tersirkulasi dengan baik. Hal ini dapat membuat udang kekurangan oksigen, terlebih lagi jika tidak ada aerator sebagai pendukung sirkulasi oksigen di tambak.

Cara Mengatasi Blooming Alga pada Tambak Udang

1. Menurunkan Kadar Nutrien Tambak

Mengurangi nutrien berarti mengurangi asupan pakan yang diberikan pada udang di tambak. Hal ini karena pakan yang berlebihan dan tidak termakan oleh udang akan mengendap di dasar tambak. Endapan tersebut dapat memicu terjadinya blooming alga.

Oleh karena itu, Anda harus melakukan manajemen pemberian pakan yang baik. Hal ini termasuk juga mengurangi pakan yang diberikan saat udang berada di fase tidak nafsu makan.

2. Memastikan Aerasi yang Baik

Tambak yang tidak memiliki sistem aerasi yang baik dapat menjadi faktor pemicu mrmbludaknya populasi fitoplankton pada tambak. Untuk itu, Anda harus memastikan bahwa kincir air yang ada di tambak Anda bekerja terus-menerus hingga fitoplankton dapat berkurang.

Aerasi yang buruk dapat menyebabkan menumpuknya limbah di dasar tambak. Aerasi juga membantu meningkatkan kadar oksigen terlarut di dalam air.

Baca Juga: Zat Beracun di Tambak Udang: Ancaman Tersembunyi dalam Budidaya

Budidaya Udang Vaname Lebih Menguntungkan Bersama DELOS!

Blooming alga menjadi salah satu fenomena yang harus diwaspadai bagi para petambak udang. Sebab, blooming alga dapat mengganggu keberlangsungan hidup udang. Untuk itu, Anda harus selalu memastikan bahwa keberadaan plankton di tambak Anda dalam keadan terkontrol.

Bagi Anda yang ingin memulai budidaya udang vaname, DELOS dapat menjadi mitra terbaik budidaya udang Anda. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang yang dapat membantu Anda mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Di DELOS, pengecekan parameter kualitas air dilakukan setiap hari, sehingga Anda dapat segera mengambil keputusan apabila terjadi fluktuasi. Selain itu, DELOS juga didukung dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm personnel untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau kunjungi website kami di www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan kami. Mulai budidaya udang vaname Anda bersama DELOS!

Read More
20Nov
AquacultureBeritaKualitas Air

Treat or Toxin: Plankton – Friend or Foe?

Apa yang tersembunyi di bawah sana? Dengan alat terbatas untuk melihat apa yang ada di dalam air kita, mikrobioma sulit diukur sementara pengelolaannya sangat penting untuk kesuksesan yang konsisten. 

Ini menimbulkan tantangan konstan yang seharusnya mendorong kita untuk bertindak, karena mikrobioma yang sehat menolak faktor patogenik dan mendorong pertumbuhan dan kelangsungan hidup.

Plankton adalah organisme mikroskopis yang hidup bebas dan melayang di kolom air. Mereka diklasifikasikan menjadi dua kelompok: fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton adalah kelompok plankton yang dapat memproduksi makanan mereka sendiri dari senyawa anorganik seperti amonia dan karbon dioksida. Zooplankton adalah kelompok plankton yang mendapatkan nutrisi dari senyawa organik seperti karbon organik dan sisa pakan. Dalam budidaya udang, biasanya kami melaporkan fitoplankton harian dengan empat klasifikasi berbeda.

Then, is plankton a trick or treat for your shrimp farm? Read the full article written by Gabrian Suryaputra (Researcher at RnD Department of DELOS) on THE CRUST Magazine Issue #13

Read More
18Nov
Penyakit Udang

Bahaya Penyakit Udang yang Disebabkan oleh Virus

Penyakit udang yang disebabkan oleh virus menjadi momok menakutkan yang menghantui para petambak dan dapat menginfeksi kapanpun.

Sebagai salah satu komoditas perikanan dengan tingkat permintaan tertinggi di dunia. Dari tahun ke tahun, permintaan terhadap udang selalu meningkat. Namun, industri ini sering kali dihadapkan pada ancaman penyakit yang disebabkan oleh virus.

Apa saja penyakit-penyakit tersebut? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Baca Juga: Cara Tebar Benur Udang Vaname yang Benar dan Lengkap!

Ancaman Penyakit Udang yang Disebabkan oleh Virus

Penyakit udang yang disebabkan oleh virus dapat menjadi ancaman serius bagi industri perikanan. Virus-virus ini menyebar dengan cepat di antara populasi udang yang padat, seperti yang sering terjadi di tambak atau peternakan udang. Faktor-faktor lingkungan seperti kualitas air, kepadatan populasi, dan kondisi sanitasi yang buruk dapat memicu penyebaran penyakit ini dengan cepat.

Jenis-jenis Penyakit Udang yang Disebabkan oleh Virus

1. Taura Syndrome Virus (TSV)

TSV adalah salah satu virus yang paling merusak dalam industri udang. Penyakit ini ditandai dengan gejala seperti penurunan nafsu makan, warna tubuh yang tidak normal, dan akhirnya kematian mendadak pada udang yang terinfeksi. TSV telah menyebabkan kerugian yang besar dalam industri udang di berbagai belahan dunia.

2. White Spot Syndrome Virus (WSSV)

WSSV menyebabkan gejala bintik-bintik putih pada tubuh udang. Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat. WSSV menjadi penyebab utama dari kegagalan panen udang di banyak tambak udang.

3. Infectious Hypodermal and Hematopoietic Necrosis Virus (IHHNV)

IHHNV mengganggu sistem pernapasan udang dan menyebabkan perubahan warna tubuh serta berkurangnya pertumbuhan udang. Meskipun jarang menyebabkan kematian, virus ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan karena menghambat pertumbuhan udang.

4. Yellow Head Virus (YHV)

YHV menyebabkan perubahan warna kepala udang menjadi kuning dan kemudian menyebabkan kematian. Penyakit ini memiliki tingkat keparahan yang tinggi dan dapat menyebar dengan cepat di antara populasi udang.

5. Decapod Iridescent Virus 1 (DIV1)

DIV1 adalah virus yang menyerang berbagai jenis udang. Penyakit ini menyebabkan perubahan warna pada tubuh udang menjadi iridescent atau berkilau dan seringkali menyebabkan kematian pada udang yang terinfeksi.

Dampak Penyakit Udang Akibat Virus

Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus pada udang memiliki dampak yang merugikan pada industri akuakultur. Kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh kematian massal udang, penurunan produksi, dan kegagalan panen telah menjadi masalah serius bagi para peternak udang.

Selain itu, penyakit ini juga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem perairan. Kematian massal udang yang terinfeksi virus dapat meningkatkan tingkat polusi di lingkungan perairan dan mengancam keberlanjutan lingkungan.

Baca Juga: Strategi Mengendalikan Amonia di Tambak Udang Vaname

Upaya Pengendalian dan Pencegahan

Para ahli dan peternak udang terus melakukan upaya pengendalian dan pencegahan untuk mengurangi dampak penyakit virus pada udang. Beberapa langkah yang dilakukan meliputi:

1. Penerapan Praktik Budidaya yang Baik

Salah satu pendekatan utama dalam pengendalian penyakit virus pada udang adalah dengan menerapkan praktik budidaya yang baik. Hal ini mencakup dalam pengelolaan kualitas air, kebersihan tambak, dan seleksi benih udang yang sehat.

2. Vaksinasi dan Pengobatan

Pengembangan vaksin menjadi salah satu strategi penting dalam upaya pencegahan penyakit virus pada udang. Selain vaksinasi, penggunaan obat-obatan yang tepat juga menjadi pilihan untuk mengatasi infeksi virus pada udang. Pengobatan yang diberikan harus sesuai dengan standar keamanan pangan dan tidak membahayakan.

3. Isolasi dan Karantina

Penerapan praktik isolasi dan karantina merupakan langkah krusial dalam mencegah penyebaran virus di antara populasi udang. Udang yang terinfeksi harus segera diisolasi dan dipindahkan dari populasi utama untuk mencegah penularan ke udang yang sehat.

4. Pengawasan dan Monitoring Rutin

Pengawasan dan pemantauan rutin terhadap kesehatan udang menjadi bagian penting dalam strategi pengendalian penyakit. Anda dapat melakukan uji PCR rutin pada DOC tertentu. Pemeriksaan berkala dilakukan untuk mendeteksi secara dini adanya gejala penyakit atau infeksi virus. Identifikasi cepat memungkinkan tindakan yang tepat untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

5. Edukasi dan Pelatihan

Pengetahuan yang ditingkatkan tentang penyakit virus pada udang serta praktik-praktik pengendalian yang tepat harus disosialisasikan kepada petambak dan para pelaku budidaya udang lainnya.

Baca Juga: Kenali Penyakit EHP Udang dan Cara Pencegahannya

Lakukan Pengecekan Kesehatan Rutin Udang Anda dengan AquaCheck!

Melakukan pengecekan kesehatan rutin menjadi salah satu keharusan sebagai tindakan pencegahan terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus pada udang vaname. Sebab, dengan uji PCR rutin, Anda bisa mencegah penyakit udang sebelum menyebar luas dan menyebabkan kerugian yang lebih besar.

Untuk Anda yang tengah mencari fasilitas PCR udang, Anda bisa mendapatkannya di AquaCheck! AquaCheck merupakan layanan uji PCR dari DELOS untuk membantu Anda dalam mendeteksi hingga lima patogen sekaligus dengan harga terjangkau.

Selain itu, AquaCheck juga mampu mendeteksi sampel yang universal. Mulai dari benur, udang, lumpur, air, hingga hewan lain yang diduga menjadi carrier patogen di tambak.

Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau submit pertanyaan Anda melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Cek kondisi kesehatan udang Anda bersama AquaCheck!

Read More
07Nov
Penyakit Udang

Kenali Penyakit EHP Udang dan Cara Pencegahannya

Penyakit EHP udang menjadi salah satu momok menakutkan yang menghantui para petambak. Sebab, penyakit ini membuat udang tidak dapat tumbuh besar meski sudah memasuki waktu panen, sehingga berdampak pada keuntungan yang didapatkan oleh para petambak.

EHP atau Enterocytozoon hepatopenaseiadalah penyakit yang disebabkan oleh parasit microsporidia yang menyebabkan lambatnya laju pertumbuhan udang. Hal ini menyebabkan ukuran udang yang tidak seragam dalam satu kolam yang sama.

Lantas, seperti apa gejala penyakit EHP pada Udang dan bagaimana cara pengendaliannya? Simak selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga: Mengenal PCR Udang, Solusi Identifikasi Penyakit Sejak Dini

Apa itu Penyakit EHP Udang?

penyakit ehp pada udang
Sumber: biochain.vn

Enterocytozoon hepatopenasei atau penyakit EHP pada udang adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh parasit microsporidia yang menyebabkan lambatnya laju pertumbuhan udang.

Penyakit EHP udang pertama kali ditemukan pada tahun 2004, tepatnya pada udang windu yang dibudidayakan di Thailand. Sementara di Indonesia, penyakit ini dilaporkan pertama kali menginfeksi pada tahun 2015.

EHP pada udang tidak berpengaruh secara langsung terhadap mortalitas udang, tetapi penyakit ini dapat menghambat pertumbuhan udang selama budidaya, sehingga bisa menyebabkan adanya perbedaan ukuran udang dalam satu kolam budidaya.

Gejala Penyakit EHP pada Udang

Mengingat bagaimana bahayanya penyakit EHP, Anda harus selalu memperhatikan gejala yang timbul agar dapat segera dilakukan penanganan. Berikut adalah gejala-gejala yang harus Anda waspadai:

  1. Pertumbuhan udang menjadi sangat lambat dan keluar kotoran putih dari udang yang terinfeksi (White Feces Syndrome)
  2. Udang menjadi tidak nafsu makan
  3. Sel epitel tubulus hepatopankreas udang menunjukkan adanya basofilik, inklusi sitoplasma (sporokista mikrosporidian)
  4. Cangkang udang melunak
  5. Tepatopankreas dan usus tengah udang menjadi kosong

EHP udang juga dapat ditularkan secara horizontal melalui kanibalisme sesama udang dan melalui spora EHP yang dilepaskan ke dalam air melalui perantara feses udang yang terinfeksi.

Jika udang di tambak Anda mengalami gejala di atas, segera lakukan mitigasi dan uji PCR untuk memastikan apakah udang Anda benar-benar mengalami EHP atau bahkan penyakit udang lainnya.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mencegah Persebaran Penyakit di Tambak

Cara Mencegah Infeksi Penyakit EHP Udang

Untuk mencegah terjadinya kasus EHP di tambak udang, Anda dapat menempuh beberapa cara berikut ini:

1. Karantina dan Pengawasan

Jika penyakit EHP sudah menginfeksi tambak Anda, segera pisahkan udang yang terinfeksi dengan udang yang sehat untuk mencegah penyakit menyebar lebih luas.

Selalu amati setiap terjadi adanya perubahan gejala, seperti warna tubuh yang berubah, pertumbuhan dan nafsu makan yang tidak normal.

2. Melakukan Pergantian Air Secara Rutin

Jumlah kasus EHP meningkat seiring dengan umur budidaya. Sistem budidaya akan mempengaruhi keberadaan EHP. Tambak dengan pola ganti air yang cukup banyak dan melakukan pengurangan limbah dasar kolam mengalami kejadian EHP yang rendah.

Kondisi kualitas air juga terkait dengan munculnya infeksi patogen yang berdampak pada kasus kematian udang. Sebab, metabolisme, imunitas, dan fisiologis udang dipengaruhi oleh lingkungannya.

3. Pemberian Pakan Berkualitas

Pastikan pakan yang diberikan berkualitas tinggi dan aman dari kontaminasi mikrosporidia. Hindari memberi pakan yang rusak atau yang belum terjamin kebersihannya.

4. Pengelolaan Lingkungan

Pastikan lingkungan tempat udang dibudidayakan selalu dalam kondisi yang baik. Termasuk parameter-parameter kualitas air, seperti suhu, salinitas, dan oksigen terlarut selalu berada di angka yang optimal.

5. Konsultasikan dengan Ahli Terkait

Jika udang Anda mengalami gejala penyakit tertentu, segera konsultasikan dengan ahli penyakit udang sebelum terlambat. Anda juga dapat melakukan tes PCR rutin terhadap udang Anda. Terutama saat DOC 20, DOC 40, dan DOC 60 di mana dinamika tambak mulai terjadi.

Baca Juga: Kenali Gejala Penyakit IHHNV Pada Udang Vaname dan Cara Pencegahannya

Uji Penyakit Udang Anda dengan AquaCheck!

Melakukan uji PCR secara rutin menjadi suatu keharusan bagi Anda yang menginginkan hasil panen yang maksimal. Sebab, dengan uji PCR rutin, Anda bisa mencegah penyakit udang sebelum menyebar luas dan menyebabkan kerugian yang lebih besar.

Untuk Anda yang tengah mencari fasilitas PCR udang, Anda bisa mendapatkannya di AquaCheck! AquaCheck merupakan layanan uji PCR dari DELOS untuk membantu Anda dalam mendeteksi hingga lima patogen sekaligus dengan harga terjangkau.

Selain itu, AquaCheck juga mampu mendeteksi sampel yang universal. Mulai dari benur, udang, lumpur, air, hingga hewan lain yang diduga menjadi carrier patogen di tambak.

Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau submit pertanyaan Anda melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Cek kondisi kesehatan udang Anda bersama AquaCheck!

Read More
03Nov
Shrimp Export

Ingin Mendapatkan Sertifikasi Fair Trade? Berikut Caranya!

sertifikasi fair trade
Sumber: Dokumentasi DELOS

Sertifikasi Fair Trade menjadi salah satu sertifikasi produk yang memastikan pelaku bisnis mulai dari investor, pemilik bisnis, karyawan, hingga supplier telah melakukan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Baik itu dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Sertifikasi Fair Trade muncul sebagai solusi yang memungkinkan produsen udang untuk memenuhi standar etis dan lingkungan tertentu sambil meningkatkan kesejahteraan mereka. Dalam artikel ini kita akan membahas tentang sertifikasi Fair Trade selengkapnya.

Baca Juga: Sertifikasi Best Aquaculture Practices (BAP): Panduan Lengkap Cara Mendapatkannya

Apa itu Sertifikasi Fair Trade?

Sertifikasi Fair Trade merupakan sistem sertifikasi produk yang mengedepankan standar sosial, ekonomi, dan lingkungan untuk memastikan nilai-nilai perdagangan yang adil dan hak-hak seluruh individu yang terlibat dalam operasi bisnis. Sertifikasi Fair Trade berlaku untuk produsen dan pedagang.

Jika suatu bisnis budidaya udang telah memiliki sertifikasi Fair Trade, bisa dipastikan produsen, petambak, dan seluruh karyawannya telah melakukan praktik bisnis yang adil, bertanggung jawab, dan berkelanjutan. 

Selain itu, sertifikasi Fair Trade juga menjamin perlindungan hak-hak pekerja melalui program sosial, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan. Sementara bagi konsumen, sertifikasi ini menjadi patokan untuk menilai apakah sebuah perusahaan telah mematuhi prinsip-prinsip praktiknya.

Manfaat Sertifikasi Fair Trade untuk Bisnis Budidaya Udang

Memiliki sertifikasi Fair Trade memberikan beberapa manfaat untuk bisnis budidaya udang Anda, di antaranya:

  1. Secara aktif mengelola potensi risiko dengan standar perdagangan adil yang ketat untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan peningkatan kondisi, upah, jam kerja, tunjangan, dan penghapusan kerja paksa serta kemiskinan.
  2. Meningkatkan efisiensi dan kinerja operasional dengan dukungan dan pelatihan di lapangan untuk memastikan penerapan nilai-nilai sertifikasi Fair Trade.
  3. Meningkatkan tingkat kehidupan pekerja dan masyarakat dengan Community Development Funds yang membantu petambak, nelayan, dan karyawan untuk mengatasi tantangan nyata dalam kehidupan mereka.
  4. Konsumen akan merasa senang membeli produk yang memiliki dampak negatif terhadap lingkungan sangat minim dan menerapkan prinsip keberlanjutan.

Baca Juga: Sertifikasi HACCP: Prosedur, Syarat, dan Cara Memperolehnya

Cara Mendapatkan Sertifikasi Fair Trade untuk Bisnis Udang

Jika Anda merasa produk udang Anda telah memenuhi nilai-nilai standar sertifikasi Fair Trade, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Isi Formulir Secara Online

Langkah mendaftar sertifikasi Fair Trade adalah dengan mengisi formulir online melalui link https://www.fairtradeamerica.org/get-certified/ atau menghubungi tim Fair Trade melalui comms@fairtradenapp.org. Dalam pengisian formulir ini diperlukan data pribadi, perusahaan, dan produk yang ingin Anda daftarkan.

Informasi tersebut meliputi nama perusahaan, informasi kontak, kategori yang paling sesuai dengan perusahaan Anda, produk yang ingin Anda daftarkan untuk sertifikasi, dan peran perusahaan Anda.

2. Tunggu Hingga Perwakilan Fair Trade Menghubungi

Perwakilan Fair Trade akan menghubungi Anda untuk mendaftarkan produk secara resmi dan melanjutkan dengan proses audit. Jika setelah proses audit produk Anda dinyatakan layak dan sesuai standar, Anda akan mendapatkan persetujuan kemasan Fair Trade Certified yang diajukan.

3. Patuhi Standar yang Ketat

Setelah produk Anda disertifikasi, Anda harus selalu mematuhi standar yang ketat. Sertifikasi Fair Trade ini adalah proses yang berkelanjutan, sehingga setiap produk harus terus mematuhi sandar Fair Trade untuk mempertahankan sertifikasi.

4. Ingat Fungsi Sertifikasi Fair Trade

Perlu diingat jika Fair Trade mengeluarkan sertifikasi untuk produk-produk tertentu, bukan untuk perusahaan atau unit bisnis. Jadi, jika Anda ingin memiliki sertifikasi ini untuk lebih dari satu produk, Anda harus mendaftarkan keduanya dengan proses terpisah.

Baca Juga: Sertifikasi CBIB untuk Budidaya Udang dan Cara Mendapatkannya

Mulai Ekspor Udang Vaname Anda Bersama AquaLink!

Setelah Anda mendapatkan sertifikasi Fair Trade untuk produk udang Anda, Anda bisa mulai memasarkan produk udang ke luar negeri. Tentunya dengan sertifikasi ini, produk Anda akan semakin dipercaya oleh konsumen.

Bagi Anda yang baru ingin memulai ekspor produk udang, Anda dapat memilih AquaLink sebagai mitra ekspor yang transparan dan terpercaya dengan harga terbaik.

Segera hubungi Tim DELOS AquaLink melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami di www.delosaqua.com untuk memulai ekspor udang vaname Anda bersama AquaLink!

Read More
29Okt
Aquaculture

Sertifikasi Best Aquaculture Practices (BAP): Panduan Lengkap Cara Mendapatkannya

best aquaculture certifications
Sumber: Dokumentasi DELOS

Sertifikasi Best Aquaculture Practices atau BAP merupakan sertifikasi yang telah diakui secara global untuk memastikan praktik budidaya perairan yang dilakukan telah bertanggung jawab dan berkelanjutan. Seperti yang telah kita ketahui, budidaya komoditas perairan, baik itu ikan, udang, atau hewan laut lainnya telah menjadi bagian integral dari sistem produksi pangan global. 

Seiring dengan terus meningkatnya permintaan akan produk perikanan, semakin meningkat pula tuntutan untuk melakukan praktik budidaya perikanan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. 

Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai apa itu sertifikasi Best Aquaculture Practices, manfaatnya untuk dunia akuakultur dan produksi makanan laut, serta bagaimana cara memperolehnya.

Baca Juga: Mudah! Ini Panduan Ekspor Udang ke Uni Eropa

Apa Itu Sertifikasi BAP?

Program Sertifikasi Best Aquaculture Practices (BAP) didirikan oleh Global Seafood Alliance, sebuah organisasai nirlaba (NGO) yang berkomitmen untuk mempromosikan praktik budidaya ikan yang bertanggung jawab.

Sertifikasi BAP memiliki standar untuk budidaya perikanan yang ketat dan bertanggung jawab baik secara lingkungan maupun sosial. Sertifikasi ini mencakup berbagai aspek dalam budidaya perikanan, mulai dari pembesaran, pabrik pengolahan, pembibitan. Sementara spesies yang dinaungi mencakup ikan, udang, dan kerang.

Prinsip Inti Sertifikasi BAP

1. Keamanan Pangan

Sertifikasi Best Aquaculture Practices memastikan produk akuakultur aman untuk dikonsumsi. Tentunya mereka memiliki pedoman dan standar kontrol kualitas yang ketat untuk memastikan hal ini.

2. Tanggung Jawab Lingkungan

Sertifikasi BAP juga mendorong praktik budidaya yang berkelanjutan dan meminimalisir dampak negatif yang dihasilkan. Misalnya dengan pelestarian habitat, konservasi air, dan penggunaan pakan serta obat-obatan untuk tambak yang bertanggung jawab.

3. Akuntabilitas Sosial

Tidak hanya berfokus pada praktik budidaya akuakultur saja, Sertifikasi BAP juga mencakup isu sosial. Termasuk di dalamnya meastikan praktik ketenagakerjaan yang adil, penerapan keamanan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), serta penyerapan tenaga kerja dari komunitas lokal.

4. Kesejahteraan Hewan Budidaya

Sertifikasi Best Aquaculture Practices (BAP) memastikan perlakuan manusiawi terhadap spesies akuatik yang dibudidayakan. Misalnya seperti kepadatan tebar yang tepat dan menajemen kesehatan yang baik.

5. Pelacakan dan Transparansi

Tambak yang telah memiliki Sertifikasi BAP menunjukkan bahwa tambak tersebut telah mengimplementasikan sistem yang memungkinkan transparasi kelacakan produk akuakultur yang dipasarkan, mulai dari tambak hingga ke meja makan.

Baca Juga: Sertifikasi CBIB untuk Budidaya Udang dan Cara Mendapatkannya

Signifikansi Sertifikasi BAP

Sertifikasi BAP memiliki signifikansi bagi berbagai pihak yang terlibat dalam industri budidaya akuakultur:

1. Konsumen

Sertifikasi BAP memberi jaminan kepada konsumen bahwa produk perikanan yang mereka beli diproduksi dengan metode yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, berkontribusi pada pelestarian ekosistem laut.

2. Pedagang dan Restoran

Banyak pedagang dan restoran mengharuskan pemasok produk perikanan mereka memiliki sertifikasi BAP, memastikan bahwa produk mereka memenuhi standar keberlanjutan.

3. Produsen

Sertifikasi BAP membantu produsen budidaya ikan mengakses pasar internasional, membangun kredibilitas, dan meningkatkan nilai produk mereka.

4. Konservasi Lingkungan

Dengan mempromosikan praktik budidaya ikan yang bertanggung jawab, sertifikasi BAP memainkan peran penting dalam mengurangi dampak industri terhadap lingkungan, seperti polusi air dan overfishing.

Cara Memperoleh Sertifikasi BAP

Memperoleh sertifikasi BAP melibatkan proses yang terstruktur yang mencakup beberapa langkah kunci:

1. Penilaian Awal

Langkah pertama adalah melakukan penilaian diri untuk menentukan apakah operasi budidaya ikan Anda memenuhi standar BAP. GAA menyediakan panduan dan daftar periksa untuk membantu Anda menilai praktik Anda saat ini.

2. Pengajuan Aplikasi

Setelah penilaian awal, Anda dapat mengajukan aplikasi ke program BAP. Aplikasi ini biasanya mencakup informasi detail tentang operasi budidaya ikan Anda.

3. Audit dan Inspeksi

Setelah aplikasi diterima, lembaga sertifikasi yang berkualifikasi akan melakukan audit dan inspeksi di lokasi fasilitas Anda untuk mengevaluasi kepatuhan Anda terhadap standar BAP. Proses ini melibatkan penilaian menyeluruh terhadap operasi budidaya, pengolahan, atau pembibitan Anda.

4. Tindakan Korektif

Berdasarkan temuan audit, Anda mungkin perlu melaksanakan tindakan korektif untuk mengatasi masalah ketidakpatuhan terhadap standar BAP.

5. Sertifikasi

Setelah semua tindakan korektif berhasil diselesaikan, dan lembaga sertifikasi puas dengan kepatuhan Anda, Anda akan dianugerahi sertifikasi BAP.

6. Pemeliharaan dan Perpanjangan

Sertifikasi BAP bukan proses sekali jalan. Ini memerlukan pemeliharaan dan perpanjangan berkelanjutan untuk memastikan kelangsungan kepatuhan terhadap standar tersebut.

Baca Juga: Sertifikasi HACCP: Prosedur, Syarat, dan Cara Memperolehnya

Mulai Ekspor Udang Vaname Anda Bersama AquaLink!

Sertifikasi BAP telah dikenal secara luas dan menunjukkan bagaimana keberlanjutan akuakultur dan budidaya udang . Dengan meningkatnya permintaan akan produk makanan laut, pentingnya sertifikasi BAP dalam memastikan kesehatan laut dan kesejahteraan masyarakat serta pekerja di industri akuakultur tidak dapat dipungkiri. Memperoleh sertifikasi BAP memerlukan proses yang ketat, namun manfaatnya bagi produsen, konsumen, dan lingkungan sangat besar.

Nah, jika Anda berniat untuk memasuki pasar global, ada baiknya bagi Anda untuk segera memperoleh berbagai sertifikasi yang dibutuhkan agar ekspor udang Anda dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, penting juga bagi Anda untuk menemukan partner ekspor udang terpercaya dan transparan, yaitu AquaLink! AquaLink. 

Segera hubungi Tim DELOS AquaLink melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com untuk memulai ekspor udang vaname Anda bersama AquaLink!

Read More
20Okt
Aquaculture

Sertifikasi CBIB untuk Budidaya Udang dan Cara Mendapatkannya

cbib certification
Sumber: Dokumentasi DELOS

Sertifikasi CBIB atau Cara Budidaya Ikan yang Baik menjadi salah satu sertifikasi yang yang menunjang praktik budidaya udang vaname yang Anda lakukan. Sertifikasi ini bertujuan untuk memastikan budidaya perikanan yang dilakukan sudah bertanggung jawab dari segi keamanan pangan, kesejahteraan, kesehatan, kelestasian lingkungan, dan sosial-ekonomi.

Sertifikasi CBIB menjadi salah satu bagian dari Sistem Pengendalian Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SJMKHP). CBIB berpedoman pada Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP. 02/MEN/2007 tentang Cara Budidaya Udang yang Baik, meliputi cara memelihara dan membesarkan komoditas perikanan. Mulai dari proses pembenihan, pemberian pakan, sanitasi, dan pemberian obat atau bahan kimia.

Lantas, bagaimana cara mendapatkan sertifikasi CBIB untuk tambak udang Anda? Baca selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga: Zat Beracun di Tambak Udang: Ancaman Tersembunyi dalam Budidaya

Fungsi Sertifikasi CBIB dalam Budidaya Udang

Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) menjadi suatu bentuk pengakuan resmi yang diberikan kepada para petambak dan pengusaha budidaya udang yang telah mematuhi praktik-praktik budidaya yang baik.

Dengan adanya sertifikasi CBIB yang obyektif dan transparan, kepercayaan produsen dan konsumen dapat meningkat. Tentunya juga dapat meningkatkan daya saing produk udang yang dihasilkan.

Keuntungan Memiliki Sertifikasi CBIB

Mungkin sebagian besar dari Anda bertanya-tanya, apa keuntungan memiliki sertifikasi CBIB ini? Memiliki sertifikat CBIB, secara tidak langsung menaikkan value tambak Anda, yaitu terjamin keamanannya dan produk yang dihasilkan juga mendukung keberlanjutan lingkungan.

Dengan value yang tinggi ini, harga jual hasil panen tambak Anda juga bisa mengalami kenaikan dibandingkan dengan tambak yang berlum tersertifikasi. Mengingat kualitasnya yang telah tersertifikasi.

Landasan Hukum Sertifikasi CBIB

  1. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.1/MEN/2007 tentang Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
  2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2007 tentang Monitoring Residu Obat, Bahan Kimia, Bahan Biologi, dan Kontaminan pada Budidaya Perikanan
  3. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.02/MEN/2007 tentang Cara Budidaya Ikan yang Baik
  4. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.28/MEN/2004 tentang Pedoman Umum Budidaya Udang di Tambak
  5. Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya No.01/DPB.0/HK150.154/S4/II/2007 tentang Pedoman dan Daftar Isian Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik
  6. Standar Nasional Indonesia (SNI) bidang Pembudidayaan.

Baca Juga: Mengenal PCR Udang, Solusi Identifikasi Penyakit Sejak Dini

Aspek yang Perlu Diperhatikan dalam Penerapan CBIB

1. Kelayakan Lokasi dan Sumber Air

Untuk bisa mendapatkan sertifikasi CBIB, tambak Anda harus berlokasi di tempat layak. Misalnya bebas banjir, bebas pencemaran, serta menggunakan sumber air yang tidak tercemar.

2. Kelayakan Fasilitas

Fasilitas tambak Anda juga harus sesuai dengan standar yang berlaku. Seperti adanya gudang pakan, peralatan-peralatan tambak yang layak, dan sebagainya.

3. Proses Budidaya

Proses budidaya udang sebaiknya dilakukan dengan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) dari stocking hingga panen. Salah satunya, benur harus berasal dari hatchery yang telah tersertifikasi.

4. Penerapan Biosecurity

Tambak udang Anda juga harus menerapkan biosecurity yang baik untuk mencegah adanya kontaminasi organisme dan patogen lainnya yang dapat mengganggu proses budidaya.

5. Keamanan Tambak

Sesuai ketentuan, tambak udang yang memiliki sertifikasi CBIB tidak boleh menggunakan obat-obatan yang berlebih dan bahan kimia yang dilarang. Salah satunya adalah antibiotik yang dapat menyebabkan residu yang buruk bagi lingkungan.

Pakan dan obat yang boleh digunakan adalah yang sudah mendapat izin dari Kementerian Kelautan dan Perikanan serta badan-badan terkait.

6. Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan adalah sebuah jaminan bahwa kegiatan budidaya udang yang Anda lakukan tidak mencemari lingkungan sekitar. Hal tersebut bisa dilakukan dengan melakukan pengelolaan air limbah budidaya sebelum membuangnya kembali ke laut.

Cara Mendapatkan Sertifikasi CBIB

Untuk mendapatkan sertifikasi CBIB, Anda perlu melakukan permohonan dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Permohonan Sertifikasi CBIB ditujukan kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, dilengkapi dengan dokumen administrasi dan ditembuskan kepada Kepala Dinas Kelautan dan perikanan Kabupaten/Kota. Dokumen administrasi meliputi:
  • Fotocopy Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) bagi unit usaha berbadan hukum atau tanda pencatatan/keterangan usaha pembudidaya ikan bagi unit usaha perorangana tau pengukuhan kelompok pembudidaya ikan.
  • Data umum unit pembudidaya ikan.
  • Daftar fasilitas unit pembudidayaan ikan.
  • Daftar catatan atau rekaman kegiatan unit pembudidayaan produk perikanan.
  • Jumlah dan pendidikan tenaga kerja unit pembudidayaan ikan (Struktur organisasi dan uraian rugasnya, bagi kelompok atau perusahaan).
  • Gambar layout bangunan, peta, dan kondisi sekitar untuk pembudidayaan produk perikanan.
  1. Persyaratan pemohon (unit pembudidaya ikan) yang mengajukan sertifikasi CBIB di antaranya:
  • Skala usaha dapat berupa perorangan, kelompok pembudidaya ikan (POKDAKAN) atau perusahaan yang menghasilkan jenis ikan konsumsi dan dipasarkan untuk lokal maupun ekspor.
  • Telah melakukan usaha budidaya minimal 1 siklus budidaya.
  • Kegiatan usaha budidaya pada tahap pendederan atau pembesaran ikan.
  1. Permohonan dapat disampaikan langsung atau melalui pos, fax, dan atau surat elektronik.

Baca Juga: Jenis-jenis Feed Additive untuk Udang Vaname Beserta Manfaatnya

Mulai Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS!

Memiliki sertifikasi CBIB untuk budidaya udang yang Anda lakukan dapat menunjukkan bagaimana komitmen Anda dalam menerapkan prinsip budidaya yang baik dan sesuai dengan standar. Mengingat akuakultur sekarang menjadi salah satu industri yang berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi perikanan di dunia.

Bagi Anda yang ingin memulai budidaya udang vaname, DELOS dapat menjadi mitra terbaik budidaya udang Anda. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang yang dapat membantu Anda mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

DELOS juga didukung dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm personnel untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau kunjungi website kami di www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan kami. Mulai budidaya udang vaname Anda bersama DELOS!

Read More
12Okt
Shrimp Export

Mudah! Ini Panduan Ekspor Udang ke Uni Eropa

ekspor udang ke uni eropa
Sumber: Dokumentasi DELOS

Udang menjadi salah satu komoditas ekspor perikanan Indonesia dengan nilai ekonomi tinggi dan banyak diminati pasar global, salah satunya adalah Uni Eropa. Meskipun jumlah ekspor udang Indonesia masih tergolong fluktuatif, namun udang masih tetap menjadi andalan hingga saat ini.

Uni Eropa atau European Union yang terdiri dari 28 negara merupakan pasar terbesar dunia untuk komoditas perikanan. Namun di sisi lain, standar ekspor negara-negara ini cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Oleh karena itu, berikut DELOS telah merangkum panduan dan tata cara ekspor udang ke Uni Eropa dalam artikel ini.

Baca Juga: Ingin Ekspor Udang ke Amerika Serikat? Perhatikan Persyaratannya Berikut Ini

Potensi Ekspor Udang ke Uni Eropa

Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia menjadi top 10 supplier udang di pasar Uni Eropa. Hal ini menunjukkan bagaimana eksisnya udang Indonesia, meskipun tingginya standar yang diterapkan negara-negara Uni Eropa.

Selain itu, peningkatan nilai ekspor udang ke Uni Eropa beberapa tahun terakhir juga memperlihatkan bagaimana kualitas udang Indonesia. Tentunya, ini merupakan sebuah tren positif yang patut untuk dipertahankan para produsen udang.

Terlebih lagi, Indonesia dan Uni Eropa memiliki Comprehensive Economics Partnership Agreement (IEU CEPA) yang menjadi alternatif terkait perdagangan dan permasalahan ekonomi di antara Indonesia dan negara-negara Uni Eropa yang dapat membantu produsen udang Indonesia meningkatkan volume ekspor dan memperluas pangsa pasar di Uni Eropa.

Baca Juga: Potensi Pasar Udang di Tiongkok: Peluang dan Ketentuan Ekspor

Regulasi dan Standar Ekspor Udang ke Uni Eropa

Sebelum memasuki pasar Uni Eropa, para produsen udang Indonesia harus memenuhi syarat kesehatan dan keamanan yang ketat. Syarat-syarat tersebut meliputi:

  1. Udang ditangkap dari kapal yang terdaftar (bagi udang tangkap).atau berasal dari budidaya yang tersertifikasi (bagi udang budidaya).
  2. Memiliki dan menyertakan sertifikat sehat (health certification).
  3. Berhasil melalui inspeksi di perbatasan Uni Eropa dan sebelum memasuki pasar Uni Eropa.

Untik memenuhi persyaratan-persyaratan di atas, produsen udang Indonesia harus memperhatikan beberapa hal yang meliputi:

– Udang hanya dapat diekspor jika diperoleh atau dipersiapkan dari tempat-tempat yang telah diakui dan tersertifikasi. Sehingga para petambak harus telah mendapatkan izin dan sertifikasi dari kementerian atau badan terkait. Misalnya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perdagangan, dan lain-lain.

– Sertifikat sehat (health certification) merupakan bentuk konfirmasi bahwa udang yang akan diekspor ke Uni Eropa telah memenuhi standar setempat. Ketika produk sudah tiba di Uni Eropa, petugas terkait akan mengeceknya. Mulai dari pengecekan dokumen, identitas, cek fisik, dan sertifikat sehat. Jika hasil dari inspeksi disetujui, maka udang dapat masuk ke pasar Uni Eropa.

– Untuk menjamin produk ekspor ke Uni Eropa aman dan tidak terkontaminasi bahan berbahaya, produk impor harus memenuhi standar keamanan setempat. Untuk produk udang dan perikanan lainnya memiliki ketentuan batas maksimum kandungan logam berat (led, cadmium, mercury), dioxins, dan jenis dioxin polychorinated biphenyls (PCBs) dan polycylic aromatic hydrocarbons (PAHs).

– Bagi udang tambak budidaya, terdapat ketentuan tambahan dari nomor 3, yaitu residu obat-obatan hewani yang terkandung di dalamnya. Di sini Uni Eropa mewajibkan setiap pengekspor untuk melaporkan rencana pengawasan residu tahuna ke badan terkait di Uni Eropa.

– Sementara bagi perikanan tangkap, untuk menghindari praktik ilegal penangkapan, Uni Eropa mewajibkan pengekspor untuk melampirkan sertifikat tangkap untuk membuktikan bahwa produk perikanan tersebut mematuhi peraturan konservasi internasional. Sertifikat harus sudah tervalidasi oleh Kementerian Perikanan dan Kelautan dari negara asal dan didaftarkan ke Uni Eropa beberapa hari sebelum produk sampai di perbatasan.

– Dari segi pelabelan, Uni Eropa juga tidak kalah ketat. Uni Eropa menetapkan ketentuan untuk menjamin bahwa konsumen menerima informasi penting mengenai produk. Untuk itu, produsen wajib mencantumkan informasi yang lengkap pada label produk sebelum dipasarkan.

Baca Juga: Tata Cara dan Syarat Ekspor Udang Ke Jepang

Mulai Ekspor Udang Vaname Bersama AquaLink!

Ekspor udang ke Uni Eropa menjadi salah satu potensi besar bagi para petambak Indonesia. Namun, mengingat standar yang ditetapkan kawasan tersebut cukup tinggi, Anda harus memastikan bahwa produk udang Anda telah memenuhi semua poin yang ditentukan.

Selain itu, penting juga bagi Anda untuk menemukan mitra ekspor udang yang terpercaya dan transparan. Untuk itu, Anda dapat memilih AquaLink sebagai mitra ekspor udang Anda!

Segera hubungi Tim AquaLink melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui website kami di www.delosaqua.com untuk memulai ekspor udang Anda bersama AquaLink!

Read More
06Okt
Kualitas Air

Zat Beracun di Tambak Udang: Ancaman Tersembunyi dalam Budidaya

toxic substances
Sumber: Dokumentasi DELOS

Tambak udang vaname merupakan ekosistem buatan yang didesain khusus dengan tujuan membesarkan udang untuk mencapai tingkat produktivitas tertinggi saat panen. Namun di balik keberhasilannya, terdapat ancaman berbahaya dari zat beracun di tambak udang.

Zat beracun di tambak udang dihasilkan oleh aktivitas siklus nitrogen dan proses dekomposisi bakteri. Dalam tingkatan tertentu, keberadaan zat-zat ini dapat berdampak pada kesehatan udang dan mengancam keberlangsungan hidupnya.

Amonia, nitrit, toksin plankton, dan hidrogen sulfida adalah beberapa contoh zat-zat beracun di tambak udang. Baca penjelasan selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga: Penggunaan Kapur Dolomit dalam Budidaya Udang: Manfaat dan Implementasinya

Zat Beracun di Tambak Udang

1. Amonia

Zat beracun di tambak yang pertama adalah amonia yang merupakan hasil dari proses metabolisme udang dan dekomposisi sisa pakan, feses, dan plankton yang mati. Amonia tidak bersifat racun jika jumlahnya tidak melebihi ambang batas, sehingga Anda harus mengontrolnya setiap saat.

Keberadaan amonia di tambak udang juga penting karena dapat bermanfaat untuk fitoplankton. Fitoplankton berperan dalam memfiksasi proses konversi gas dinitrogen menjadi nitrogen serta menggunakan sumber nitrogen sebagai nutrisi untuk pertumbuhan.

Kadar amonia di tambak tidak boleh lebih dari 0,1 ppm. Jika lebih dari batas tersebut, amonia dapat berdampak buruk bagi keberlangsungan hidup udang. Mulai dari melambatnya pertumbuhan, meningkatkan stres, hingga menyebabkan udang lebih rentan terhadap penyakit.

2. Nitrit

Nitrit merupakan zat beracun pada tambak udang yang dihasilkan dari nitrogen yang teroksidasi sebagian. Zat ini tidak ditemukan di dalam air limbah yang baru, melainkan ada pada air limbah yang telah lama mengendap dan terakumulasi.

Tingkat nitrit yang tinggi dapat diakibatkan oleh pemberian pakan udang yang berlebih, kepadatan endapan yang berlebih, sirkulasi air yang buruk, dan faktor lain yang mengganggu keseimbangan siklus nitrogen.

Nitrit sangat beracun bagi udang vaname. Keberadaannya dapat menyebabkan berbagai efek negatif, termasuk terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan udang, bahkan kematian.

Meskipun keberadaannya sedikit di tambak, toksisitas nitrit sangat berbahaya terutama terlihat pada tahap awal siklus budidaya. Selama tahap awal ini, kadar nitrit dapat meningkat dengan cepat dan mencapai tingkat beracun yang membahayakan.

Baca Juga: Pengaruh Komposisi Ion terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Udang Vaname

3. Toksin Plankton (Blue-Green Algae)

Plankton juga dapat mengeluarkan toksin yang berbahaya di tambak, terutama dari cyanobacteria atau yang sering dikenal dengan blue-green algae (BGA) yang dapat mengakibatkan kematian pada zooplankton herbivor. Toksin plankton ini tentunya sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup udang, terutama pada sistem pencernaannya.

Toksinplankton ini biasanya muncul saat terjadi kematian massal pada plankton atau yang dikenal sebagai blooming plankton. Di sisi lain, fenomena ini juga menyebabkan rendahnya transparansi air yang menyebabkan oksigen tidak dapat mencapai bagian bawah kolam, dan terjadi akumulasi senyawa toksik seperti amonia, nitrit, dan hidrogen sulfida.

4. Hidrogen Sulfida

Hidrogen sulfida adalah senyawa yang dihasilkan dari aktivitas bakteri dari materi organik di kondisi anaerob yang biasanya terjadi di dasar kolam. Senyawa ini biasanya muncul di dasar kolam yang kekurangan suplai oksigen. Sementara pada tambak udang, konsentrasi hidrogen sulfida adalah ≤ 0,01 ppm.

Beberapa penyebab melimpahnya hidrogen sulfida di tambak di antaranya meliputi: sinar matahari yang tidak mencapai dasar kolam, tidak ada suplai oksigen di dasar kolam, dan adanya materi organik sehingga terjadi sedimentasi di dasar kolam.

Baca Juga: Pentingnya Mineral dalam Budidaya Udang Vaname

Percayakan Budidaya Udang Vaname Anda Bersama DELOS

Zat beracun pada tampak seperti amonia, nitrit, toksin plankton, dan hidrogen sulfida menjadi ancaman serius dalam budidaya jika tidak diperhatikan dan dikontrol. Untuk itu, penting bagi Anda untuk melakukan pengecekan kualitas air secara rutin untuk menanggulangi permasalahan ini.

Masih banyak petambak yang kurang menyadari pentingnya pemantauan kualitas air secara rutin ini. Untuk itu, Anda dapat memilih DELOS sebagai mitra budidaya udang vaname Anda!

DELOS Tim Laboratorium selalu melakukan pemantauan kualitas air harian untuk memantau kondisi tambak, sehingga apabila terjadi anomali dapat segera diberikan perlakuan khusus agar budidaya udang vaname tetap berjalan dengan baik.

Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau klik ikon WhatsApp pada halaman ini untuk terhubung langsung dengan kami. Percayakan budidaya udang vaname Anda pada DELOS!

Read More
29Sep
AquacultureBerita

DELOS Duduki Puncak LinkedIn Top Startup 2023 di Indonesia

Jakarta, 27 September 2023 – DELOS, perusahaan rintisan berbasis sains dan teknologi di bidang akuakultur mengumumkan pencapaian luar biasa yang telah diraih oleh perusahaan kami, yakni menduduki peringkat 1 LinkedIn Top Startup Indonesia 2023.

LinkedIn Top Startup adalah penghargaan tahunan dari platform LinkedIn kepada perusahaan rintisan di berbagai negara. Adapun seleksi dilakukan langsung oleh Tim LinkedIn berdasarkan indikator seperti pertumbuhan tenaga kerja, engagement pada halaman LinkedIn perusahaan, minat pekerjaan, dan daya tarik bagi talenta terbaik dari perusahaan Top Global.

“Tentunya saya sangat bangga. Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa kerja keras, komitmen tim, dan visi kami untuk industri akuakultur Indonesia sedang berbuah hasil serta memberikan dampak yang positif bagi masyarakat.” ungkap CEO DELOS, Guntur Mallarangeng, Rabu (27/9/2023).

Adapun pencapaian yang telah berhasil ditorehkan oleh DELOS di antaranya meliputi:

1. Pertumbuhan Tim yang Luar Biasa

Sejak awal berdiri hingga saat ini, DELOS telah berkembang dengan pesat. Lebih dari 100 karyawan baru bergabung bersama kami untuk melangkah meraih tujuan yang sama, yaitu Revolusi Biru. DELOS juga berkomitmen untuk terus menciptakan lapangan kerja baru dan memberikan peluang bagi individu, khususnya masyarakat pesisir untuk berkontribusi dalam memajukan industri akuakultur di Indonesia.

2. Interaksi dan Dukungan Masyarakat

DELOS telah berhasil menarik impresi komunitas LinkedIn dengan mencapai lebih dari 600 ribu impresi dan interaksi positif terhadap perusahaan kami. Melalui berbagai konten edukasi dan tips budidaya udang yang kami sampaikan melalui platform LinkedIn. Ini menjadi bukti bahwa visi DELOS untuk mengedukasi, menginspirasi, dan membawa perubahan positif dalam industri akuakultur telah diterima dengan baik oleh masyarakat.

3. Peningkatan Jumlah Pengikut yang Signifikan

Dalam satu tahun terakhir, DELOS juga mencatatkan peningkatan jumlah pengikut di platform LinkedIn sebesar lebih dari 300%. Ini membuktikan bahwa minat masyarakat terhadap industri akuakultur juga terus meningkat, mengingat DELOS adalah salah satu pemain besar di industri ini.

Guntur juga menyebutkan bahwa dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini, DELOS telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa dan mencatat pencapaian-pencapaian yang mengesankan yang tidak terlepas dari kerja keras dan perjuangan dari seluruh Prawnstars–sebutan untuk karyawan DELOS.

“Kami sangat berterima kasih kepada semua Prawnstars yang telah berjuang dan menjadi bagian penting dalam perjalanan DELOS. Serta semua pihak yang telah memberikan dukungan dan antusiasme kepada kami.” Tambah Guntur Mallarangeng.

Di sisi lain, sebagai startup yang bergerak di industri akuakultur yang modern, DELOS berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, suportif, dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua karyawan. Sejak didirikan pada 2019, DELOS telah berhasil meningkatkan produktivitas tambak-tambak udang di Indonesia, mencegah dan mengatasi adanya wabah penyakit udang, dan memberdayakan warga lokal di sekitar tambak.

Kini DELOS tengah berfokus pada rencana ekspor udang ke pasar global dengan AquaLink. Membawa udang hasil produksi dalam negeri bersaing dengan udang dari berbagai negara di dunia.

Read More
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • …
  • 8
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top