logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Februari 2024
Home 2024 Februari
29Feb
Shrimp Export

Pengendalian Mutu Udang Ekspor dengan Konsep HACCP

Konsep HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) merupakan sebuah metode sistematis berbasis sains dari sistem manajemen risiko yang mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan risiko bahasa keamanan pangan. Indonesia telah menerapkan sistem pembinaan mutu udang ekspor dengan Program Manajemen Mutu Terpadu yang pada hakekatnya merupakan bentuk pengaplikasian konsep HACCP yang telah disesuaikan dengan kondisi pengolahan di Indonesia.

Sebagai salah satu komoditas perikanan terbesar, udang Indonesia memiliki permintaan tinggi di pasar Internasional. Ekspor udang menjadi salah satu sumber pendapatan yang signifikan untuk negara. Namun, untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar, penting bagi produsen dan pelaku industri untuk menjag amutunya dengan baik. Salah satu pendekatan yang efektif dalam pengendalian mutu adalah melalui penerapan konsep Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP).

Lantas, bagaimana pengendalian mutu ekspor udang vaname dengan konsep HACCP? Selengkapnya baca dalam artikel berikut ini.

Baca Juga: Penerapan Ketertelusuran pada Produk Ekspor Udang Vaname

Apa itu HACCP?

HACCP merupakan suatu sistem manajemen mutu yang didasarkan pada identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian titik-titik kritis dalam proses produksi. Konsep ini pertama kali dikembangkan oleh NASA pada tahun 1950-an untuk memastikan keamanan pangan bagi astronot. Sejak itu, HACCP telah menjadi standar internasional dalam industri pangan, termasuk industri perikanan.

Dengan memenuhi persyaratan dalam penanganan maupun pengolahan berdasarkan konsep HACCP, diharapkan hasil pengolahan udang Indonesia dapat memenuhi standar mutu yang ditetapkan baik secara nasional maupun internasional.

Dalam ekspor udang vaname, kontinuitas mutu produk sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan negara-negara importir terhadap mutu produk udang Indonesia. Oleh karena itu, produsen udang harus semaksimal mungkin memenuhi keinginan negara importir untuk menjaga kepercayaan dan kontinuitas ekspor yang dilakukan yang pada akhirnya mampu memberikan devisa bagi negara.

Langkah-langkah HACCP dalam Konteks Udang Ekspor

1. Identifikasi Risiko Bahaya

Langkah pertama dalam penerapan HACCP adalah mengidentifikasi semua risiko bahaya yang mungkin terkait dengan setiap tahapan produksi untuk pengendalian mutu udang ekspor. Bahaya-bahaya ini bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk kontaminasi bakteri, kimia, atau fisik.

Masing-masing potensi bahaya yang teidentifikasi harus dinilai signifikansinya untuk kemudian dilakukan pembahasan mengenai tindakan apa yang harus diterapkan untuk mengendalikan masing-masing potensi bahaya. Terdapat tiga langkah utama yang dilakukan, yaitu: identifikasi semua potensi bahaya, analisis bahaya, dan identifikasi tindakan pengendalian untuk bahaya yang signifikan.

2. Identifikasi Titik Kendali Krisis (CCP) Keamanan Pangan Udang Ekspor

Setelah bahaya diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menetapkan titik-titik kritis kontrol dalam proses produksi. CCP adalah tahapan di mana pengendalian harus diterapkan untuk mencegah, menghilangkan, atau mengurangi bahaya menjadi tingkat yang dapat diterima. Tidak ada metodologi khusus dalam penentuan CCP. Seluruhnya bergantung pada bisnis produksi udang dan Tim HACCP untuk menerapkan metodologi mana yang dipilih.

3. Menetapkan Batas Kritis untuk Setiap CCP

Setiap CCP memiliki batas kritis yang harus dipenuhi agar keamanan dan mutu udang ekspor terjaga. Misalnya, suhu penyimpanan udang harus di bawah batas kritis tertentu untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang merugikan. Batas kritis ini harus dapat diukur dan mempunyai kemampuan untuk memantau dan mengukur sesuai dengan waktu riilnya.

4. Pembuatan Sistem Pemantauan

Pemantauan adalah tindakan yang terencana dan terjadwal atau pengamatan pada sebuah titik kendali kritis relatif untuk menetapkan batas kritis. Sistem pemantauan yang efektif diperlukan untuk memastikan bahwa CCP beroperasi sesuai yang diinginkan. Ini melibatkan pengawasan secara teratur dan pengukuran parameter-parameter kritis seperti suhu, kebersihan, dan keasaman yang dilakukan sesuai dengan waktu riilnya.

5. Menetapkan Tindakan Korektif

Developing an HACCP plan for controlling the quality of exported shrimp requires time and resources. However, there will be times when critical limits lose control. When this happens, it is crucial to control the process as quickly as possible and implement predetermined corrective actions.

Corrective actions may include temporarily stopping production, conducting additional sanitation, or adjusting operational parameters.

6. Verification

To increase confidence in the quality control of the export shrimp, several verification activities must be routinely performed to demonstrate that the established plan has been implemented and is working effectively.

Verification processes are carried out to ensure that the HACCP system functions as intended. This involves internal audits, laboratory testing, and continuous monitoring.

7. Documentation

All steps in implementing HACCP must be thoroughly documented. All HACCP procedures for controlling the quality of Indonesian shrimp exports must be documented. This is to ensure that producers can demonstrate effective control over critical safety aspects. Documentation should demonstrate that hazards have been accurately identified and critical limits have been correctly set.

This documentation includes HACCP plans, monitoring records, corrective action records, and all other relevant documents. These records should provide objective evidence that all monitoring, corrective actions, and verification activities have been carried out.

Baca Juga: 7 Strategi Dongkrak Produksi dan Ekspor Udang Vaname Indonesia

Benefits of Implementing HACCP in the Export Shrimp Industry

Implementing the HACCP concept in the export shrimp industry provides several significant benefits, including:

1. Improving Food Safety

By identifying and controlling potential hazards, HACCP helps ensure that exported shrimp are safe for consumption.

2. Enhancing Product Quality

By paying attention to critical points in the production process, HACCP helps maintain the quality of shrimp, such as colour, texture, and taste, which are important for customer satisfaction.

3. Meeting International Standards

Many countries require the implementation of HACCP as a prerequisite for importing fish products. By implementing HACCP, shrimp producers can ensure that their products meet strict international standards.

4. Increasing Market Competitiveness

Shrimp products produced through the HACCP system tend to be more favoured in the international market due to their reputation for safety and quality.

Baca Juga: Sertifikasi HACCP: Prosedur, Syarat, dan Cara Memperolehnya

Support the Increase of Indonesian Shrimp Exports with DELOS!

Implementing the HACCP concept is not only a necessity for shrimp export producers but also a long-term investment in the sustainability of the industry and maintaining the quality control of the export shrimp. By ensuring the safety and quality of products, the shrimp industry can continue to grow and provide significant economic benefits to producing countries.

Let’s support the increase in Indonesian shrimp exports to the global market with DELOS! DELOS, along with shrimp farmers, remains committed to improving the quality of Indonesian shrimp and ensuring sustainable shrimp farming processes.

Contact DELOS at contact@delosaqua.com or visit our website at www.delosaqua.com. Let’s support Indonesian shrimp exports together with DELOS!

Read More
28Feb
AquacultureTips

Cara Mengatasi dan Mencegah Banjir di Tambak Udang

Musim hujan dapat mendatangkan masalah baru bagi para petambak, mulai dari mencegah banjir, tanggul yang longsor, hingga masalah banjir. Untuk itu para petambak harus mengetahui bagaimana cara mencegah banjir di tambak udang agar budidaya yang dilakukan tidak mengalami kerugian.

Banjir merupakan salah satu ancaman serius bagi tambak udang, mengakibatkan kerugian besar bagi lingkungan maupun petambak. Dalam upaya mengatasi dan mencegah banjir di tambak, diperlukan pendekatan yang efektif. Untuk itu, Anda dapat membacanya dalam artikel berikut ini!

Banjir di Tambak Udang, Apa Dampaknya?

Bagi petambak udang, banjir merupakan tantangan serius yang memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap budidaya udang mereka. Banjir bukanlah masalah sepele, karena dapat menyebabkan udang melarikan diri dari tambak dengan berantakan, mengakibatkan kerugian besar. Dampak banjir pada tambak udang tidak hanya terbatas pada kerugian tersebut, tetapi juga meliputi beberapa aspek berikut:

  1. Mengganggu infrastruktur tambak udang, termasuk jaringan irigasi dan tanggulnya, yang dapat berdampak pada keseluruhan konstruksi tambak.
  2. Menurunkan kualitas air di dalam tambak, yang dapat menyebabkan stres pada udang dan mengganggu pertumbuhan mereka.
  3. Meningkatkan biaya operasional tambak karena perbaikan infrastruktur dan pengelolaan air yang lebih intensif.
  4. Menurunkan mutu dan kualitas udang yang dihasilkan dari tambak tersebut, mengakibatkan penurunan harga jual dan pendapatan petambak.
  5. Meningkatkan populasi patogen dan hama di dalam tambak akibat keberadaan air banjir yang membawa mikroorganisme berbahaya bagi udang.

Baca Juga: DELOS Duduki Puncak LinkedIn Top Startup 2023 di Indonesia

Strategi Mengatasi Banjir di Tambak Udang

1. Pemasangan Waring di Sekitar Tambak

Salah satu metode efektif adalah dengan memasang waring di sekitar tambak untuk mencegah udang terbawa arus banjir. Waring dengan lebar 1-1.5 meter dapat dipasang dan diikat dengan kokoh agar mampu menahan tekanan arus banjir yang kuat, sehingga udang tetap terjaga di dalam tambak.

2. Pembuangan Air

Sistem pembuangan air, serupa dengan sistem overflow, dapat diterapkan dengan membuat saluran pembuangan pada tanggul untuk mengalirkan kelebihan air dari tambak. Metode ini efektif terutama jika banjir terjadi hanya pada beberapa bagian tambak tertentu.

3. Pengapuran

Pengapuran merupakan langkah penting untuk menjaga keseimbangan pH dalam air, menghindari penurunan ekstrem akibat air hujan atau masuknya air dengan pH rendah ke dalam tambak. Dengan menjaga pH air, kesehatan udang dapat tetap terjaga.

4. Pemanenan Terencana

Pemanenan yang direncanakan dengan baik dapat membantu mengurangi kerugian akibat banjir. Langkah ini merupakan opsi terakhir ketika banjir tidak dapat diprediksi dan terus meningkat dalam skala yang signifikan. Dengan pemanenan yang tepat waktu, kerugian dapat diminimalisir sehingga dampak banjir pada tambak udang dapat dikurangi secara efektif.

Baca Juga: DELOS Hadiri di The Aquaculture Roundtable Series (TARS) 2023 di Bali

Penindakan Tambak Pasca Banjir

Setelah terjadi banjir, langkah-langkah penindakan yang tepat perlu segera dilakukan untuk memulihkan kondisi tambak udang. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Melaksanakan Evaluasi

Pertama-tama, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh untuk memastikan apakah kondisi posisi tambak masih layak untuk budidaya udang. Jika tidak, petani perlu mempertimbangkan untuk memindahkan tambak ke lokasi yang lebih aman dan terhindar dari risiko banjir.

2. Melakukan Pengecekan Outlet Secara Berkala

Outlet, sebagai saluran keluarnya air dari tambak, perlu dicek secara berkala untuk memastikan tidak ada penyumbatan yang dapat menghambat aliran air keluar dari tambak. Pembersihan outlet minimal dilakukan sekali sebulan untuk mencegah penumpukan kotoran.

3. Meninggikan Bilik Tambak

Peningkatan ketinggian bilik tambak adalah strategi sederhana namun efektif untuk mencegah masuknya air banjir ke dalam tambak. Bilik tambak yang lebih tinggi dapat menghindari udang dari tekanan air dan mencegah mereka keluar dari tambak.

4. Menggunakan Sistem Overflow

Sistem overflow dapat dipasang untuk membantu pembuangan air berlebih dari tambak ketika air telah mencapai batas maksimalnya. Namun, perlu diperhatikan bahwa sistem ini hanya efektif jika air hanya membanjiri tambak, bukan area sekitarnya.

5. Membangun Sistem Drainase yang Efektif

Pembangunan sistem drainase yang efektif sangat penting untuk mengontrol aliran air berlebih dan mencegah genangan air di dalam tambak maupun area sekitarnya.

6. Memperbaiki Kualitas Air

Untuk memulihkan kualitas air tambak yang terpengaruh oleh banjir, pengapuran dan pergantian air perlu dilakukan. Langkah ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi air sehingga kembali mendukung pertumbuhan udang dengan baik.

Baca Juga: Penerapan Ketertelusuran pada Produk Ekspor Udang Vaname

Strategi Mencegah Terbentuknya Banjir di Tambak Udang

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang dapat mengganggu budidaya udang, namun dapat dikurangi dampak negatifnya melalui beberapa tindakan pencegahan. Berikut adalah rangkaian strategi yang dapat diterapkan secara komprehensif:

1. Pemilihan Lokasi Budidaya yang Aman dari Banjir

Pilihlah lokasi budidaya yang terletak di wilayah tepi laut dengan fluktuasi air pasang surut 2-3 meter, memiliki jenis tanah bertekstur lumpur liat atau lumpur berpasir dengan kandungan pasir kurang dari 20%, berjarak 50-150 meter dari garis bibir tepi laut, dan dilengkapi dengan green belt sebagai zona penyangga yang terdiri dari hutan bakau.

2. Pemanfaatan Kalender Pasang Surut Air Laut

Gunakan kalender pasang surut air laut untuk memprediksi dan menyesuaikan siklus budidaya dengan periode pasang besar, sehingga dapat mengantisipasi potensi risiko banjir.

3. Pemasangan Pompa Air

Pasanglah pompa air untuk mengatur tinggi air di dalam tambak sehingga tidak terjadi genangan yang berpotensi menyebabkan banjir.

4. Pembersihan Saluran Inlet dan Outlet secara Berkala

Lakukan sterilisasi dan pembersihan saluran inlet dan outlet tambak secara rutin, minimal satu kali sebulan, serta lakukan pemeriksaan berkala untuk memastikan kelancaran aliran air.

Baca Juga: Pentingnya Traceability dalam Budidaya Udang

5. Pembangunan Sistem Drainase yang Efisien

Bangun sistem drainase yang efisien untuk mengontrol aliran air dan mencegah genangan di dalam tambak maupun di sekitarnya.

6. Pembuatan Konstruksi Kolam dengan Tanggul yang Kuat

Buatlah konstruksi kolam tambak yang dilengkapi dengan tanggul yang kokoh untuk menahan tekanan air dan mencegah kebocoran.

7. Penerapan Sistem Overflow yang Efektif

Terapkan sistem overflow yang baik selama pembuatan kolam tambak untuk memastikan kelancaran pembuangan air berlebih dan mencegah terjadinya banjir di dalam tambak.

8. Pembuatan Sub Soil untuk Mencegah Penggembungan Plastik

Buatlah sub soil yang efektif untuk menghindari terjadinya penggembungan plastik saat terjadi banjir selama pembuatan kolam tambak.

Baca Juga: Udang Laut atau Udang Tambak? Ini Pertimbangannya!

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Sebagai salah satu ancaman serius, pengetahuan untuk mencegah banjir di tambak udang menjadi penting bagi para petambak. Sebab, banjir mendatangkan masalah yang cukup kompleks dalam budidaya yang dilakukan dan berakibat pada kerugian ekonomi.

Namun Anda tak perlu khawatir, sebab DELOS hadir untuk membantu Anda mengelola tambak udang yang Anda miliki. Termasuk mencegah dan menangani berbagai masalah yang mungkin muncul selama budidaya berlangsung.

Untuk dapat terhubung dengan Tim DELOS, Anda dapat menghubungi kami melalui email contact@delosaqua.com atau kunjungi www.delosaqua.com. Budidaya udang vaname lebih mudah dan produktif bersama DELOS!

Read More
25Feb
Fun Read

Udang Laut atau Udang Tambak? Ini Pertimbangannya!

wild-caught shrimp or farmed shrimp.
Pilih Udang Laut atau Udang Tambak?

Saat membeli udang, Anda mungkin masih kebingungan memilih antara udang laut atau udang tambak. Kedua udang ini memiliki nilainya masing-masing karena proses pertumbuhannya berada di dua tempat yang sangat berbeda, yaitu di laut yang bebas dan di tambak yang terkontrol.

Baik udang laut maupun udang tambak memiliki kelebihannya masing-masing untuk dikonsumsi. Hal ini bukan hanya dari segi citarasa, melainkan terdapat beberapa aspek lainnya yang mungkin bisa menjadi pertimbangan Anda. Selengkapnya, yuk baca artikel ini sampai habis!

Baca Juga: 7 Strategi Dongkrak Produksi dan Ekspor Udang Vaname Indonesia

Perbedaan Udang Laut dan Udang Tambak

1. Sumber Makanan Udang

Dari tempat tinggalnya saja, udang tambak dan udang laut jelas memiliki sumber makanan yang berbeda. Udang laut memperoleh makanannya dari plankton, hewan laut lainnya, dan tumbuhan laut seperti ganggang.

Sedangkan udang tambak bergantung pada pemberian pakan udang dari petambak. Biasanya, makanan ini berupa pelet, granule, atau bubuk yang diberikan hingga tiga sampai empat kali sehari. Pakan udang tambak juga dikontrol kandungannya seperti vitamin, protein, lemak, dan karbohidrat sesuai dengan kebutuhan.

2. Karakteristik Udang

Secara umum, karakteristik udang tambak dan udang laut tidak jauh berbeda. Namun, udang yang umum ditemukan di perairan Indonesia, seperti udang jerbung dan dogol, memiliki ciri khas tertentu. Udang jerbung, atau sering disebut udang putih, dominan dengan warna putih kekuningan disertai bintik hijau.

Sementara udang dogol, atau yang dikenal sebagai udang merah muda, cenderung memiliki warna cokelat bercampur merah muda pada tubuhnya. Ukuran kedua jenis udang ini berkisar antara 10 hingga 25 cm. Sedangkan udang tambak memiliki ukuran tubuh yang berkisar antara 15 hingga 35 cm. Beberapa jenis udang laut seperti udang galah dan udang windu memiliki ukuran yang lebih besar dan warna yang mencolok. Udang galah khususnya dikenali dari capitnya yang besar dan panjang.

Baca Juga: 11 Jenis Penyakit Udang yang Sering Terjadi Selama Budidaya

3. Cita Rasa

Udang laut seperti udang dogol dan jerbung dikenal memiliki tekstur daging yang cenderung tebal dan bercita rasa manis. Selain rasa, umumnya udang laut juga memiliki rasa daging yang lebih gurih dibandingkan udang tambak. Hal ini karena udang laut sering diolah bersama dengan bumbu-bumbu atau rempah yang memiliki cita rasa kuat.

Di sisi lain, udang tambak memiliki daging yang lebih banyak, bercita rasa lebih manis, lebih lembut, dan berkulit tipis. Udang jenis ini cocok diolah sebagai hidangan sederhana atau sebagai tambahan pada hidangan lainnya.

4. Harga Udang

Perbedaan harga antara udang tambak dan udang laut dapat bervariasi di berbagai wilayah di Indonesia. Namun, secara umum, udang laut cenderung memiliki harga yang lebih tinggi karena lebih sulit ditangkap. Berbeda dengan udang laut, udang tambak lebih mudah diperoleh dan proses panennya pun lebih mudah. Hal ini tentu saja mempengaruhi harga jual di pasaran.

5. Kualitas

Dilihat dari sumber hidup dan makanannya, udang tambak tentu lebih unggul. Berbeda dengan udang laut yang hidup di lingkungan alamiah dan memakan organisme laut sehingga zat-zat yang terkandung dalam tubuhnya tidak dapat dikendalikan, udang tambak hidup di tempat yang terjamin kebersihannya. Para petambak udang kerap mengganti air tambak secara teratur dan memberikan makanan yang lebih bergizi, sehingga kualitas udang tambak lebih terjamin.

Baca Juga: Tantangan Usaha Budidaya Udang Vaname

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Meskipun kedua jenis udang ini memiliki kelebihan dan keunikan masing-masing, namun dalam hal kualitas dan ketersediaan, udang tambak cenderung menjadi pilihan yang lebih baik bagi konsumen. Jadi, apakah Anda akan memilih udang laut atau udang tambak?

Jika Anda seorang pemilik tambak udang, kini Anda dapat lebih mudah menjalankan budidaya dan menghasilkan udang tambak berkualitas tinggi bersama DELOS. DELOS adalah perusahaan aquatech yang berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas udang tambak Anda.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang manajemen tambak udang DELOS. Budidaya udang vaname lebih produktif bersama DELOS!

Read More
23Feb
Fun Read

6 Resep Masakan Udang Khas Jepang yang Memiliki Rasa Otentik

Kuliner khas Jepang kaya akan cita rasa dan memegang tempat istimewa dengan keunikan dan rasanya yang otentik. Salah satu bahan masakan utama yang sering ditemui adalah udang. Berbagai olahan resep masakan udang khas Jepang sangat populer di seluruh dunia, khususnya bagi para pecinta seafood.

Jika Anda ingin mencoba mengeksplor resep masakan udang khas Jepang sendiri di dapur Anda, caranya pun tidak sulit. Yang penting Anda memilih udang yang masih segar dan perhatikan tips-tipsnya agar masakan Anda bercita rasa lezat. Simak resep-resepnya berikut ini!

Baca Juga: 7 Manfaat Mengkonsumsi Udang Vaname Untuk Kesehatan Tubuh

Resep Masakan Udang Khas Jepang

1. Chawanmushi

Chawanmushi
Chawanmushi

Resep masakan udang khas Jepang yang pertama dalah chawanmushi. Dalam Bahasa Jepang, chawanmushi secara harfiah berarti merebus di mangkuk. Hal ini merujuk pada proses pembuatannya yang langsung dimasak di mangkuk penyajiannya.

Chawanmushi termasuk jenis hidangan steam yang di dalamnya terdiri dari beberapa macam isian. Mulai dari udang, jamur shiitake, telur salmon, dan peterseli yang membuat makanan khas Jepang ini kaya akan kandungan gizi yang baik untuk kesehatan tubuh.

Untuk membuat chawanmushi pun tidak sulit. Berikut adalah tata cara memasaknya yang dapat kamu coba.

Bahan-bahan:

  • 3 butir telur besar
  • 1 ½ gelas kaldu ayam rendah garam
  • 1 ½ sendok teh saus ikan
  • ½ sendok teh garam kasar
  • â…“ gelas daun seledri
  • 1 batang daun bawang, iris tipis
  • 6 udang segar ukuran sedang, kupas dan belah dua memanjang.

Cara Membuat

  1. Kocok telur di dalam mangkuk bersama kaldu, saus ikan, dan garam. Bagi daun seledri dan daun bawang secara merata ke dalam 2 mangkuk.
  2. Tuangkan campuran telur melalui saringan kawat halus secara merata ke dalam mangkuk. Bungkus setiap mangkuk dengan plastik pembungkus (gunakan karet gelang untuk memperkuat plastik jika tidak menempel pada sisi mangkuk).
  3. Letakkan kedua mangkuk ke dalam kukusan. Tutup dan selama kurang lebih 15 menit hingga chawanmushi menggumpal.
  4. Keluarkan chawanmushidari dari keranjang kukusan dan buka plastik penutupnya. Diamkan selama kurang lebih 5 menit.
  5. Sementara itu, susun udang di dalam kukusan dan masak hingga matang selama kurang lebih 5 menit.
  6. Taburkan udang secara merata di atas chawanmushi. Hias dengan daun seledri dan daun bawang. Chawanmushi siap dihidangkan!

2. Ebi No Umani

Ebi No Umani
Ebi No Umani

Ebi no umani menjadi salah satu sajian favorit saat perayaan tahun baru di Jepang. Hal ini karena masyarakat Jepang percaya bahwa udang melambangkan umur yang panjang dan keberuntungan.

Cara memasak ebi no umani tidak sulit, serta bahan-bahan yang digunakan pun mudah didapatkan. Berikut adalah tata cara memasak makanan udang khas Jepang yang satu ini.

Bahan-bahan:

  • 5 ekor udang segar, tidak perlu dikupas
  • ½ gelas sake
  • 1 sendok makan mirin
  • ½ gelas dashi
  • 2 sendok makan kecap

Cara Membuat

  1. Dalam panci berukuran sedang, campurkan ½ gelas sake, 2 sendok makan mirin, dan ½ gelas dashi. Masak hingga mendidih.
  2. Setelah mendidih, turunkan api ke suhu kecil dan masukkan udang ke dalam saus. Masak dengan api kecil selama 4-5 menit.
  3. Setelah matang, segera pindahkan udang ke dalam wadah, sisihkan air yang dihasilkan dari proses memasaknya.
  4. Saring air yang dihasilkan dari proses memasak menggunakan saringan kopi atau saringan halus.
  5. Tutup dan rendam udang dalam cairan selama beberapa jam atau semalaman. Sajikan pada suhu ruangan.

3. Ebi Nigiri

Ebi nigiri
Ebi Nigiri

Bagi Anda penikmat sushi, pastinya sudah tidak asing dengan ebi nigiri atau sushi yang dibalut dengan udang. Makanan yang disajikan dengan saos soyu dan wasabi ini memiliki tampilan yang sederhana tetapi citarasanya sangat luar biasa.

Untuk memasak resep masakan udang khas Jepang ebi nigiri, Anda dapat mengikuti tata caranya berikut ini.

Bahan-bahan:

  • Udang berukuran besar, secukupnya
  • Tusukan bambu
  • Es batu
  • Nasi Jepang

Cara Membuat

  1. Buang kepala udang dan tusukkan bambu melalui bagian tengah hingga ke arah ekor udang.
  2. Didihkan air dan cuka, tambahkan udang yang sudah ditusuk dan tutup pancinya.
  3. Angkat udang dan diamkan selama 3 menit. Kupas udang dan sisihkan.
  4. Kupas udang dan sisihkan.
  5. Gunakan ujung pisau yang tajam untuk membelah perut dari atas ke bawah, pastikan tidak memotong udang sampai ke bawah. Buka udang perlahan dan ratakan.
  6. Untuk membuat nigiri, campur air dan cuka beras untuk mencelupkan jari Anda agar tidak lengket. Ambil bola kecil nasi Jepang dan perlahan bentuk menjadi bentuk persegi panjang.
  7. Tempelkan nasi ke udang yang telah disiapkan sebelumnya dan tekan perlahan agar menempel dengan baik.
  8. Tambahkan nori yang telah diiris tipis dan bungkus di sekitar tengah Ebi Nigiri untuk mempercantik tampilan.
  9. Sajikan dengan kecap, wasabi, dan acar jahe.

Baca Juga: 7 Jenis Udang yang Menjadi Favorit dalam Masakan Jepang

4. Ankake Donburi

japanese shrimp recipes
Ankake Donburi

Ankake Donburi merupakan resep masakan udang khas Jepang yang sangat cocok dihidangkan untuk menu sarapan pagi. Bahan utamanya masakan ini terbuat dari udang dan sayur-sayuran yang dimasak dengan saus manis khas Jepang.

Penasaran bagaimana cara memasak Ankake Donburi? Simak tata caranya berikut ini.

Bahan-bahan:

  • 227 gram paha ayam tanpa tulang dan kulit
  • 170 gram udang besar, kupas dan bersihkan
  • Garam dan merica secukupnya
  • 2 sendok makan sake untuk marinasi
  • 5 jamur shiitake segar
  • 1 bawang kecil, kupas
  • 200 gram kacang pea
  • 1 wortel besar, kupas dan iris tipis
  • 1 buah zukini kecil, kupas dan potong memanjang kurang lebih 2,5cm
  • 3 sendok makan kecap asin
  • 1 sendok makan sake
  • 1 sendok makan mirin
  • 1 sendok makan gula
  • ½ sendok teh garam
  • 360 ml kaldu dashi
  • 1 sendok makan minyak masak
  • 2,5 cm jahe segar, kupas dan belah dua
  • 3 siung bawang putih, memarkan
  • 2 sendok makan tepung kentang atau tepung jagung dicampur dengan 2 sendok makan air dingin
  • Nasi hangat untuk disajikan

Cara Membuat

  1. Potong ayam menjadi potongan kubus seukuran 2.5 cm dan bersihkan udang dari uratnya. Marinasi ayam dan udang terpisah dengan sedikit sake, garam, dan merica.
  2. Bersihkan jamur shiitake dan potong tipis, memotongnya secara diagonal. Potong bawang menjadi potongan memanjang, kemudian potong menjadi irisan setengah.
  3. Campur kecap asin, sake, mirin, gula, dan garam ke dalam kaldu dashi, aduk rata dan sisihkan.
  4. Panaskan minyak dalam wajan. Setelah panas, masukkan jahe, bawang, dan bawang putih, masak sampai harum. Kemudian tambahkan ayam dan udang, diikuti oleh jamur shiitake, kacang pea, zukini, dan wortel. Tumis selama 2 menit.
  5. Tambahkan campuran kaldu dashi. Ketika mendidih, masukkan campuran tepung kentang atau tepung jagung yang sudah dilarutkan untuk mengentalkan saus.
  6. Buang jahe, bawang daun, dan bawang putih. Sajikan ankake di atas nasi hangat dalam mangkuk saji.
  7. Nikmati Ankake Donburi bersama dengan nasi hangat untuk sajian yang lezat dan bergizi.

5. Renkon No Hasami Age

japanese shrimp recipes
Renkon No Hasami Age

Setelah aneka resep masakan udang khas Jepang untuk main course di atas, selanjutnya terdapat resep Renkon No Hasami Age yang merupakan camilan atau appetizer. Makanan ini terbuat dari akar teratai yang tengahnya dibelah dan diisi dengan daging udang cincang yang telah dibumbui.

Simak resep Renkon No Hasami Age selengkapnya di bawah ini!

Bahan-bahan:

200 gram umbi teratai

200 gram udang (mentah)

3 lembar daun shiso hijau (herba aromatik Jepang)

1 sdm putih telur

Garam secukupnya

Lada bubuk

Tepung terigu

Adonan Goreng

½ butir telur

250 ml air es

½ sdm mirin

Garam secukupnya

¼ gelas tepung terigu

1 buah lemon

Minyak sayur untuk menggoreng

Cara Membuat

  1. Kupas dan potong umbi teratai yang telah dicuci menjadi irisan setebal 5 mm. Rendam dalam air berisi cuka selama sekitar tiga puluh menit untuk menghilangkan rasa pahitnya, kemudian keringkan.
  2. Cincang daun shiso.
  3. Cincang udang dan tambahkan daun shiso, garam, dan putih telur. Aduk rata. (Anda juga dapat menggunakan blender.)
  4. Campur bahan-bahan adonan goreng dengan sedikit pengadukan.
  5. Panaskan minyak dalam panci sedang hingga mencapai suhu 160° C.
  6. Letakkan adonan udang di antara dua irisan umbi teratai yang telah ditaburi tepung. Celupkan ke dalam adonan goreng dan goreng dalam minyak panas hingga kuning keemasan.
  7. Sajikan dalam piring dengan irisan lemon dan sedikit garam.

6. Ebi Furai

japanese shrimp recipes
Ebi Furai

Ebi furai atau udang goreng menjadi resep masakan udang khas Jepang favorit di restoran karena rasanya yang gurih dan crispy. Biasanya makanan ini disajikan dengan saus mayo atau saus cabai.

Daripada membeli ebi furai di restoran Jepang, Anda bisa membuatnya sendiri di rumah dengan mengikuti tata caranya berikut ini.

Bahan-bahan:

  • 10 ekor udang
  • 1 siung bawang putih, parut
  • 1/2 sdt merica bubuk
  • 1 sdt garam
  • 1 sdm air jeruk nipis
  • 100 g tepung terigu
  • 1 butir telur ayam, kocok hingga berbuih
  • 150 g tepung panir putih kasar/panko
  • minyak goreng
  • 1 butir telur ayam rebus, cincang halus
  • 100 ml mayones botolan
  • 1 sdm bawang bombay cincang halus
  • 1 sdm air jeruk lemon/nipis
  • 1/4 sdt merica bubuk
  • ½ sendok teh garam
  • kol iris halus
  • tomat iris tipis

Cara Membuat

  1. Kupas udang, namun biarkan ekornya tetap terpasang. Letakkan udang dengan punggung menghadap ke bawah di atas talenan.
  2. Kerat bagian bawah udang dan tekan perlahan hingga udang menjadi lurus.
  3. Campur udang dengan bawang putih, air jeruk, merica, dan garam hingga merata.
  4. Balut setiap udang dengan tepung terigu secara merata.
  5. Celupkan setiap udang ke dalam telur yang telah dikocok, lalu lapisi dengan tepung panir sambil ditekan perlahan agar melekat.
  6. Jika diinginkan, proses pelapisan dapat diulang sekali lagi untuk mendapatkan lapisan yang lebih tebal.
  7. Biarkan udang yang telah dilapisi tepung panir tersebut agak mengering.
  8. Goreng dalam minyak panas yang cukup banyak dengan api sedang hingga berwarna kuning keemasan, kemudian angkat dan tiriskan.
  9. Sajikan ebi furai dengan saus mayo dan pelengkap lainnya.

Baca Juga: 4 Resep Masakan Udang Khas Amerika yang Populer dan Lezat

Dukung Ekspor Udang Vaname Indonesia Bersama DELOS!

Resep masakan udang khas Jepang di atas tidak hanya populer di Jepang, melainkan juga di berbagai penjuru dunia. Jika Anda berkesempatan mencoba berbagai makanan di atas secara langsung di Jepang, mungkin udang-udang yang disajikan di makanan yang Anda pesan merupakan udang dari Indonesia. Pasalnya, Indonesia adalah salah satu eksportir udang terbesar di Jepang.

Mari kita dukung peningkatan ekspor udang Indonesia ke pasar global bersama DELOS! DELOS bersama petambak udang Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan praktik budidaya udang berkelanjutan.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia. Hubungi contact@delosaqua.com atau kunjungi www.delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
21Feb
Shrimp ExportTips

7 Strategi Dongkrak Produksi dan Ekspor Udang Vaname Indonesia

Udang Vaname telah menjadi salah satu komoditas unggulan dalam ekspor perikanan Indonesia ke pasar global. Namun, naik-turunnya nilai ekspor membuat pemerintah dan pelaku industri harus mulai menemukan strategi baru untuk mendongkrak produksi dan ekspor udang vaname Indonesia.

Hal ini bertujuan untuk mempertahankan posisi udang Indonesia di pasar global dan meningkatkan daya saing. Dalam artikel ini akan dibahas beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan produksi dan ekspor udang Vaname Indonesia.

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Air Tambak Udang?

Strategi Dongkrak Produksi dan Ekspor Udang Vaname Indonesia

1. Peningkatan Kualitas Budidaya

Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk dongkrak produksi dan ekspor udang Vaname Indonesia adalah dengan meningkatkan kualitas budidaya. Hal ini mencakup pemilihan benur yang unggul, penerapan teknologi budidaya yang modern, serta pengelolaan kualitas air yang baik. 

Dengan meningkatkan kualitas budidaya, diharapkan produksi udang Vaname dapat ditingkatkan secara signifikan, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar ekspor yang terus meningkat.

2. Peningkatan Skala Usaha

Selain meningkatkan kualitas budidaya, peningkatan skala usaha juga menjadi strategi penting dalam meningkatkan produksi udang Vaname. Dengan meningkatkan skala usaha, efisiensi produksi dapat ditingkatkan, sehingga biaya produksi per unit dapat dikurangi. Hal ini akan membuat produk udang Vaname Indonesia menjadi lebih kompetitif di pasar global.

3. Diversifikasi Produk

Untuk meningkatkan daya saing di pasar global, Indonesia perlu melakukan diversifikasi produk udang Vaname. Selain udang segar, Indonesia juga dapat memperluas produksi udang olahan, seperti udang beku, udang kering, atau produk olahan lainnya. 

Diversifikasi produk akan memberikan fleksibilitas dalam memenuhi permintaan pasar yang beragam, serta meningkatkan nilai tambah produk udang Vaname Indonesia.

Baca Juga: 7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Udang Yang Harus Anda Ketahui

4. Penguatan Sistem Distribusi dan Logistik

Penguatan sistem distribusi dan logistik juga menjadi kunci dalam meningkatkan ekspor udang Vaname. Indonesia perlu memperbaiki infrastruktur logistik, seperti pelabuhan dan jaringan transportasi, untuk memastikan kelancaran distribusi produk udang Vaname ke pasar ekspor. Selain itu, pengembangan sistem informasi dan teknologi juga dapat membantu dalam memantau dan mengelola rantai pasok secara lebih efisien.

5. Peningkatan Standar Mutu dan Keamanan Produk

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan pasar internasional, Indonesia perlu terus meningkatkan standar mutu dan keamanan produk udang Vaname. Hal ini mencakup penerapan standar budidaya yang ramah lingkungan, serta pemantauan ketat terhadap penggunaan bahan kimia dan obat-obatan dalam budidaya udang. 

Dengan memastikan produk udang Vaname Indonesia memenuhi standar mutu dan keamanan yang tinggi, Indonesia dapat memperkuat posisinya di pasar global.

6. Promosi dan Pemasaran Aktif

Upaya promosi dan pemasaran yang aktif juga menjadi strategi penting dalam meningkatkan ekspor udang Vaname Indonesia. Melalui partisipasi dalam pameran dagang internasional, kampanye promosi melalui media sosial, dan kerjasama dengan lembaga pemasaran internasional, Indonesia dapat meningkatkan visibilitas dan citra merek produk udang Vaname. Promosi yang efektif akan membantu meningkatkan permintaan pasar dan memperluas pangsa pasar ekspor.

7. Pengembangan Kemitraan Strategis

Terakhir, pengembangan kemitraan strategis dengan negara-negara pengimpor utama juga dapat menjadi strategi yang efektif dalam meningkatkan ekspor udang Vaname Indonesia. Melalui kerjasama bilateral atau multilateral, Indonesia dapat memperluas akses pasar, memperkuat hubungan dagang, dan memperoleh keuntungan kompetitif dalam perdagangan internasional.

Baca Juga: Ciri-Ciri Udang yang Memenuhi Kualitas Ekspor

Dukung Peningkatan Ekspor Udang Indonesia Bersama DELOS!

Strategi dongkrak produksi dan ekspor udang vaname Indonesia diperlukan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar global. Dengan berbagai strategi di atas, Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu produsen dan eksportir udang Vaname terkemuka di dunia.

Untuk itu, mari bersama DELOS kita dukung peningkatan ekspor udang Indonesia ke pasar dunia. DELOS adalah perusahaan startup yang bergerak di bidang aquatech dan berusaha untuk mendisrupsi industri akuakultur tradisional dan terfragmentasi di Indonesia.

Bersama petambak Indonesia, DELOS terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan proses budidaya udang yang berkelanjutan.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia. Hubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau kunjungi website kami di www.delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
18Feb
Shrimp Export

Penerapan Ketertelusuran pada Produk Ekspor Udang Vaname

Sistem ketertelusuran pada produk ekspor udang vaname dikembangkan untuk mencegah kejahatan pangan dan membantu pelaksanaan penarikan produk saat diperlukan. Hal ini agar proses ekspor udang vaname berjalan secara efektif dan efisien. Selain itu, ketertelusuran juga menjadi alat bantu pengembangan standar pangan global.

Perhatian terhadap kualitas dan keamanan pangan masyarakat dalam negeri maupun global semakin meningkat akhir-akhir ini. Sebagian besar konsumen lebih memperhatikan proses pengolahan pangan from farm to table.

Terjaminnya keteluketertelusuran suatu produk ekspor udang vaname dapat meningkatkan nilai jual produk tersebut. Hal ini karena konsumen menjadi lebih percaya terhadap produk yang mereka pilih. Selengkapnya, baca dalam artikel berikut ini!

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Air Tambak Udang?

Apa Itu Ketertelusuran pada Produk Ekspor Udang Vaname?

Food traceability atau ketertelusuran pada produk ekspor udang vaname adalah suatu metode untuk menelusuri saat udang dibudidayakan dan kemudian diolah sepanjang rantai pangan hingga siap dikonsumsi.

Selain itu, terdapat pula food authentication yang menjadi metode untuk memberikan jaminan kepada konsumen untuk memperoleh haknya sesuai dengan komposisi yang tertera pada label produk udang vaname yang dipasarkan.

Baik food traceability maupun food authentication diperlukan untuk memastikan bahwa produk yang dipasarkan bukan merupakan produk yang dihasilakn dari kejahatan pangan (food fraud) yang peluang terjadinya cukup tinggi di era globalisasi ini.

Perkembangan dari sistem ketertelusuran dan autentikasi pangan ini dapat diikuti sejak 1994 saat ISO mendefinisikan mengenai istilah traceability (ISO 8402). Selanjutnya, tahun 2022 the Foof Safety Agency (FSA) menambahkan karakteristiknya, dan unit-unit yang menjadi titik kritis yang harus tercatat dengan baik.

Tahun 2004, CODEX memperbaruhi definisi traceability, dan tahun 2005 ISO melalui ISO 9000, mengemukakan definisi baru dan perlakuan aplikasinya ke depan. Sementara di sisi lain, Danezis et al. (2016) mengembangkan definisi authentication, yaitu suatu metode untuk penjaminan sesuai label yang diberikan, penambahan informasi bahan asal, dan metode proses yang diterapkan.

Baca Juga: 7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Udang Yang Harus Anda Ketahui

Sistem Ketertelusuran Produk Ekspor Udang Vaname

Dalam sistem ketertelusuran produk ekspor udang vaname dan produk-produk pangan lainnya, dikenal istilah tracking dan tracing. Tracking adalah kegiatan penelusuran ke arah hilir, sedangkan tracing adalah kegiatan penelusuran ke arah hulu.

Ketertelusuran adalah suatu mekanisme kegiatan yang meliputi identikasi unit-unit proses sebagai titik kritis untuk melakukan pengamatan, hubungan (link), pencatatan informasi, dan pengumpulan serta penyimpanan informasi dan verifikasinya.

Publikasi yang dikeluarkan FAO pada tahun 2017 berupa pedoman yang memuat pronsip dan implementasi ketertelusuran mulai dari tingkat petani, pemasok, jasa pangan, eksportir, dan seterusnya hingga siap konsumsi.

Pedoman tersebut memuat contoh implementasi yang meliputi hal-hal yang perlu disiapkan, cara melakukan proses ketertelusuran, hingga teknologi yang digunakan. Pada prinsipnya, pelaku dapat mengidentifikasi unit-unit pengamatan kritis untuk menjadi pusat perhatian, memberinya identitas yang jelas, dan menerapkan metode yang sesuai.

Misalnya, perusahaan processing udang vaname harus tahu betul identitas dan karakter pemasok produk ekspor udang vaname mereka. Demikian pula sebaliknya, pemasok atau petambak udang harus tau dan memahami informasi perusahaan processing yang mereka pilih untuk memproses udang mereka.

Kegiatan perekaman juga menjadi salah satu cara yang ditempuh bagi para pelaku usaha ekspor udang vaname. Perekaman secara modern dapat dilakukan secara elektronik dan data dapat disimpan secara real time untuk memudahkan proses ketertelusuran saat diperlukan. Hal ini memudahkan konsumen dan pelaku industri untuk mengetahui asal produk yang mereka beli.

Peluang dan Tantangan Ketertelusuran Produk Ekspor Udang Vaname

Rantai pangan global menuntut pemenuhan data dan tantangan terbesar dari proses ketertelusuran adalah penyimpanan data yang bersifat multidimensi. Tanpa adanya kelengkapan dan kemudahan mendapatkan data suatu bahan baku, proses pembuatan produk, maka proses ketertelusuran tidak mudah dilakukan.

Pengembangan teknologi yang akan mempermudah proses ketertelusuran seperti penggunaan IoT, big data, machine learning, dan sejenisnya sudah seharusnya mulai dilakukan dan diterapkan. Selain itu, pemerintah juga berperan penting dalam proses pengembangan ketertelusuran pada produk ekspor udang vaname ini melalui regulasi-regulasi yang dikeluarkan.

Baca Juga: Tantangan Usaha Budidaya Udang Vaname

Dukung Peningkatan Kualitas Ekspor Udang Vaname Indonesia Bersama DELOS!

Ketertelusuran produk ekspor udang vaname menjadi tanggung jawab setiap pelaku industri. Mulai dari petambak, processor, distributor, hingga eksportir dan importir. Hal ini bertujuan untuk memastikan produk yang sampai ke tangan konsumen bukan merupakan produk yang menjadi bagian dari kejahatan pangan.

Mari kita dukung peningkatan kualitas dan volume ekspor udang Indonesia, khususnya udang vaname, ke pasar dunia bersama DELOS! DELOS, bersama para petambak terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan proses budidaya udang yang berkelanjutan.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia! Kunjungi www.delosaqua.com atau hubungi contact@delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
15Feb
Aquaculture

Tips Pemberian Mineral untuk Tambak Udang

Mineral untuk tambak udang memiliki fungsi yang penting dalam hal menstabilkan pH, merangsang pertumbuhan plankton, dan mengurai senyawa berbahaya di tambak. Terdapat dua jenis mineral di tambak, yaitu yang berasal dari lingkungan perairan dan yang berasal dari pakan.

Kandungan mineral di tambak dapat mengalami fluktuasi selama budidaya berlangsung, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal ini dipengaruhi adanya diasimilasi oleh tubuh udang, pergantian air, dan rembesan.

Selain bagi udang, mineral juga bermanfaat untuk menunjang proses fotosintesis plankton di tambak. Jika plankton di tambak dalam keadaan stabil, maka kondisi lingkungan tambak juga akan baik.

Lantas, bagaimana tips pemberian mineral untuk tambak udang untuk hasil budidaya yang lebih optimal? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Baca Juga: 6 Resep Masakan Udang Khas Jepang yang Memiliki Rasa Otentik

Pentingnya Mineral yang Cukup untuk Tambak Udang

Kebutuhan mineral udang vaname berkisar antara 2-5% dari jumlah pakan udang. Namun, pada tambak dengan padat tebar yang lebih tinggi, suplai mineral yang dibutuhkan juga harus lebih tinggi pula.

Jika mineral untuk tambak udang kurang atau jumlahnya tidak seimbang, akibatnya dapat menjadi fatal. Mulai dari terganggunya masalah ekosistem tambak, kesehatan udang, hingga penurunan produktivitas dan kualitas hasil panen.

Kekurangan mineral di tambak udang juga dapat mengakibatkan mikroorganisme seperti plankton menjadi tidak berkembang dengan baik. Hal ini juga dapat menyebabkan penurunan kualitas air yang dapat menyebabkan udang menjadi stres dan lebih rentan terinfeksi patogen.

Baca Juga: Bahaya Penyakit Udang yang Disebabkan oleh Virus

Tips Pemberian Mineral untuk Tambak Udang

1. Pilih Mineral yang Dibutuhkan

Pilih mineral untuk tambak udang sesuai dengan kebutuhan udang yang dibudidayakan. Beberapa mineral umum yang penting untuk pertumbuhan udang di antaranya adalah Kalsium, Magnesium, Sodium, Potassium, Fosfor, Chlorine, Sulfur, Besi, Tembaga, Mangan, Seng, Cobalt, Molybdenum, Chromium, Selenium, Flourine, Iodium, dan Nickel.

2. Perhatikan Jumlah Kalsium

Kalsium merupakan mineral mikro yang penting untuk pembentukan cangkang udang yang kuat. Pastikan jumlah kalsium dalam jumlah yang cukup dalam air tambak, baik melalui pemberian langsung maupun dengan menambahkannya pada pakan.

3. Berikan Dosis yang Tepat

Mineral untuk tambak udang harus berada di komposisi yang tepat dan dibutuhkan oleh udang di tambak. Hindari memberikan terlalu banyak mineral, terutama jika tidak diperlukan karena dapat menyebabkan overdosis dan berdampak buruk pada kesehatan udang dan kualitas air secara keseluruhan.

4. Pertimbangkan Faktor Lingkungan

Perhatikan faktor-faktor lingkungan seperti parameter-parameter kualitas air sebelum memberikan mineral untuk tambak udang. Kondisi lingkungan air tambak yang berbeda atau sedang tidak dalam kondisi optimal dapat mempengaruhi penyerapan mineral oleh udang.

5. Pantau Terus Keseimbangan Mineral

Perubahan dalam keseimbangan mineral dapat terjadi seiring waktu budidaya yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pertumbuhan udang, penggunaan air, dan dekomposisi bahan organik.

Pemantauan jumlah mineral di tambak dapat dilakukan dengan melakukan pengujian air secara rutin. Baik secara kimia, fisika, maupun biologi.

Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Plankton di Tambak Udang

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Mineral untuk tambak udang harus berada di kisaran optimal untuk memastikan udang tumbuh secara optimal. Untuk itu, penting bagi petambak untuk selalu memantau komposisi mineral di tambak udang mereka.

Kini Anda dapat lebih mudah menjalankan budidaya udang bersama DELOS. DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologil dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda dalam manajemen sekaligus meningkatkan produktivitas tambak Anda.

Manajemen tambak udang DELOS juga terintegrasi dengan AquaHero yang memudahkan Anda untuk memonitoring tambak udang setiap hari. Termasuk memantau parameter kualitas air harian.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang manajemen tambak udang DELOS. Budidaya udang vaname lebih produktif bersama DELOS!

Read More
12Feb
Aquaculture

Tantangan Usaha Budidaya Udang Vaname

Tantangan usaha budidaya udang vaname dapat dihadapi oleh siapapun. Baik itu petambak yang telah berkecimpung di bidang ini dalam waktu yang lama, maupun mereka yang baru menjajaki bisnis budidaya udang vaname.

Tiga tantangan utama yang sering dihadapi dalam budidaya udang vaname adalah perubahan iklim, kondisi air tambak yang fluktuatif, dan serangan penyakit. Masing-masing tantangan ini dapat mempengaruhi produktivitas dan keberlangsungan budidaya. Terlebih lagi, apabila tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi pelaku budidaya. Selengkapnya, mari kita bahas dalam artikel ini.

Baca Juga: 11 Jenis Penyakit Udang yang Sering Terjadi Selama Budidaya

Tantangan Usaha Budidaya Udang Vaname

1. Perubahan Iklim

Perubahan iklim telah menjadi ancaman serius bagi budidaya udang vaname. Perubahan suhu air laut dan kondisi cuaca yang tidak stabil dapat menyebabkan gangguan pada siklus hidup udang dan meningkatkan risiko stres pada udang yang dalam jangka panjang dapat berdampak pada produktivitas tambak.

Selain itu, perubahan iklim juga dapat menyebabkan cuaca ekstrem seperti badai tropis dan banjir yang dapat mengganggu keseimbangan air tambak dan merusak infrastruktur. Untuk mengatasi hal ini, petambak perlu mengadopsi praktik-praktik budidaya yang lebih tahan terhadap perubahan iklim.

2. Kondisi Air Tambak yang Fluktuatif

Kondisi air tambak yang fluktuatif, termasuk berubahnya parameter-parameter kualitas air, merupakan tantangan yang paling umum dihadapi oleh para petambak udang vaname. Kualitas air yang buruk dapat menyebabkan stres pada udang dan meningkatkan risiko serangan penyakit.

Untuk mengatasi masalah kondisi tambak yang fluktuatif ini, petambak dapat melakukan pemantauan parameter kualitas air secara teratur dan mengambil tindakan yang diperlukan ketika terjadi anomali atau perubahan angka pada masing-masing parameter kualitas air.

Baca Juga: 

3. Serangan Penyakit

Tantangan usaha budidaya udang vaname yang paling serius adalah adanya serangan penyakit. Pasalnya, serangan penyakit dapat berdampak pada kerugian finansial yang signifikan bagi para petambak.

Beberapa penyakit udang vaname yang sering menyerang tambak di antaranya White Spot Syndrom Virus (WSSV), IHHNV, EMS, EHP, dan Vibriosis. Penyakit-penyakit ini dapat menyebar dengan cepat dan menyebabkan kematian massal jika tidak segera ditangani.

Untuk mengurangi risiko serangan penyakit, petambak perlu menerapkan praktik-praktik manajemen budidaya udang vaname yang baik, seperti pemantauan kualitas air harian, rutin melakukan pengecekan kesehatan udang, penerapan biosecurity, dan penggunaan pakan berkualitas tinggi.

Baca Juga: Kebutuhan Nutrisi Udang Vaname untuk Pertumbuhan yang Optimal

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Berbagai tantangan usaha budidaya udang vaname sering kali muncul saat budidaya berlangsung. Mulai dari masalah air, sarana dan prasarana, hingga serangan penyakit. Jika tidak dihadapi dengan baik, tantangan ini dapat berdampak pada kerugian secara ekonomi bagi petambak.

Namun Anda tak perlu khawatir, sebab DELOS hadir untuk membantu Anda mengelola tambak udang yang Anda miliki. Termasuk mencegah dan menangani berbagai masalah yang mungkin muncul selama budidaya berlangsung.

Untuk dapat terhubung dengan Tim DELOS, Anda dapat menghubungi kami melalui email contact@delosaqua.com atau kunjungi www.delosaqua.com. Budidaya udang vaname lebih mudah dan produktif bersama DELOS!

Read More
10Feb
Shrimp Export

Ciri-Ciri Udang yang Memenuhi Kualitas Ekspor

Udang telah lama menjadi komoditas ekspor perikanan terbesar Indonesia di pasar internasional. Namun sebelumnya, udang harus memenuhi ciri-ciri udang kualitas ekspor terlebih dahulu agar mampu bersaing.

Kualitas udang yang diekspor menjadi kunci penting bagi negara-negara penghasil udang untuk memasuki pasar global dan mempertahankan reputasi mereka. Nah, berikut adlaah ciri-ciri selengkapnya.

Baca Juga: 4 Resep Masakan Udang Khas Amerika yang Populer dan Lezat

Ciri-Ciri Udang Kualitas Ekspor

1. Kesegaran Udang

Ciri-ciri udang kualitas ekspor yang pertama dapat dilihat dari kesegarannya. Udang berkualitas ekspor harus memiliki tekstur yang kenyal dan mantap. Kulit udang seharusnya kokoh, tidak lembek, dan tidak berlendir. Selain itu, udang harus terasa segar, tanpa bau amis atau anyir yang kuat.

2. Warna yang Cerah dan Konsisten

Warna udang adalah indikator penting dari ciri-ciri udang kualitas ekspor. Udang berkualitas ekspor umumnya memiliki warna yang cerah dan konsisten. Warna kulit yang redup atau pudar bisa menjadi tanda kurangnya kesegaran atau penanganan yang tidak tepat.

3. Ukuran yang Konsisten

Ukuran udang juga penting dalam menentukan kualitasnya. Produsen udang ekspor harus memastikan bahwa ukuran udang yang dikirimkan sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh pembeli. Udang dengan ukuran yang tidak konsisten mungkin menimbulkan ketidakpuasan bagi konsumen.

4. Kondisi Kebersihan dan Kesehatan yang Baik

Ciri-ciri udang kualitas ekspor selanjutnya adalah harus memenuhi standar kondisi kebersihan dan kesehatan yang baik. Udang yang akan diekspor harus bebas dari kotoran, parasit, atau kerusakan fisik lainnya. Pembersihan dan pengolahan udang harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan kebersihan dan kesehatan produk. Kontaminasi bakteri atau bahan kimia yang berbahaya harus dihindari sepenuhnya.

Baca Juga: Manfaat Es Batu untuk Menjaga Kesegaran Udang Vaname Setelah Dipanen

5. Diproses dan Ditangani dengan Tepat

Proses penanganan udang dan pemrosesan udang yang baru saja dipanen hingga pengemasan sangat penting dalam menjaga kualitasnya. Udang harus segera ditangani setelah dipanen untuk mencegah kerusakan dan penurunan kualitas. Pendinginan yang cepat dan pengemasan yang sesuai dalam suhu yang tepat dapat memperpanjang umur simpan udang.

6. Memiliki Sertifikasi Standar Internasional

Udang yang dimaksudkan untuk diekspor harus memenuhi standar kualitas dan keamanan pangan internasional, seperti HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points), standar Global Good Agricultural Practices (GAP), dan sertifikat-sertifikat lainnya. Sertifikasi seperti halal atau organik juga dapat meningkatkan daya saing produk di pasar global.

7. Patuh Terhadap Regulasi

Produsen udang ekspor harus memastikan bahwa proses produksi mereka mematuhi semua regulasi dan peraturan yang berlaku baik di negara asal maupun negara tujuan ekspor. Kepatuhan terhadap aturan terkait lingkungan, tenaga kerja, dan kesejahteraan hewan juga semakin dihargai oleh pasar global.

8. Pengemasan yang Sesuai

Ciri-ciri udang kualitas ekspor yang terakhir adalah dikemas sesuai standar untuk menjaga kualitasnya selama pengiriman dan penyimpanan. Pengemasan harus dilakukan dengan material yang sesuai, kuat, dan higienis. Informasi yang jelas mengenai asal udang, tanggal produksi, dan informasi lainnya juga harus disertakan dalam kemasan.

Baca Juga: 7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Udang Yang Harus Anda Ketahui

Dukung Peningkatan Nilai Ekspor Udang Indonesia Bersama DELOS!

Dengan memperhatikan ciri-ciri udang kualitas ekspor di atas, produsen udang dapat memastikan bahwa produk mereka memenuhi standar kualitas ekspor yang tinggi. Hal ini tidak hanya dapat meningkatkan daya saing produk mereka di pasar internasional, tetapi juga membangun reputasi yang baik dan memperluas pangsa pasar global mereka.

Mari bersama kita dukung peningkatan ekspor udang Indonesia ke pasar global bersama DELOS! DELOS, bersama para petambak terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan proses budidaya udang yang berkelanjutan.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia. Kunjungi www.delosaqua.com atau hubungi contact@delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
08Feb
Fun Read

4 Resep Masakan Udang Khas Amerika yang Populer dan Lezat

Udang adalah bahan makanan yang disukai dalam masakan Amerika, memberikan keanekaragaman, rasa, dan sentuhan rasa makanan laut pada setiap hidangan. Resep masakan udang khas Amerika pun sangat bervariasi dan memiliki rasa yang lezat.

Dari hidangan klasik dari Amerika Selatan hingga kelezatan kuliner kontemporer, ada banyak cara untuk menikmati udang dalam masakan Amerika. Mari kita jelajahi beberapa hidangan udang populer dan cara memasaknya di dapur Anda sendiri.

Baca Juga: 7 Aneka Masakan Udang Khas Nusantara yang Lezat dan Praktis

Masakan Udang Khas Amerika

1. Udang Scampi

american shrimp recipes
Shrimp Scampi

Bahan-bahan:

- 450 gram udang besar, dikupas dan dibuang bagian hitamnya

- 4 siung bawang putih, dicincang halus

- 60 gram mentega

- 60 ml anggur putih

- 2 sendok makan jus lemon

- Garam dan merica secukupnya

- 15 gram peterseli segar cincang

- Pasta yang sudah dimasak sesuai selera

Cara Membuat

  1. Di wajan besar, lelehkan mentega dengan api sedang. Tumis bawang putih cincang hingga harum.
  2. Tambahkan udang ke dalam wajan dan masak hingga berubah warna menjadi merah muda, sekitar 2-3 menit per sisi.
  3. Tuangkan anggur putih dan jus lemon ke dalam wajan, dan bumbui dengan garam dan merica. Rebus selama 2-3 menit lagi.
  4. Remove from heat and stir in chopped parsley.
  5. Sajikan udang scampi di atas pasta yang sudah dimasak dan taburi dengan peterseli tambahan jika diinginkan. Selamat menikmati!

2. Shrimp Po’ Boy

shrimp po boy
Shrimp Po’ Boy

Bahan-bahan:

- 450 gram udang sedang, dikupas dan dibuang bagian hitamnya

- 120 gram tepung terigu

- 1 sendok teh bumbu Cajun

- 2 butir telur, dikocok

- 120 gram tepung roti

- Minyak sayur untuk menggoreng

- Roti French atau roti hoagie

- Daun selada, irisan tomat, acar, dan saus remoulade untuk hiasan

Cara Membuat

  1.  Place flour mixed with Cajun seasoning, beaten eggs, and breadcrumbs in three separate bowls.
  2. Gulingkan udang dalam tepung, celupkan ke dalam telur yang dikocok, dan balut dengan tepung roti.
  3. Panaskan minyak sayur dalam wajan dalam keadaan mendidih sekitar 175°C.
  4. Goreng udang berbalut tepung dalam beberapa tahap hingga kecokelatan dan renyah, sekitar 2-3 menit per tahap.
  5. Tiriskan udang yang digoreng dengan kertas tisu dan beri sedikit garam.
  6. Iris roti French atau roti hoagie menjadi dua bagian dan susun dengan daun selada, irisan tomat, udang goreng, acar, dan saus remoulade.
  7. Sajikan po' boy udang segera dengan cole slaw atau keripik kentang sebagai pelengkap. Nikmati kelezatan renyah dan gurihnya!

3. Shrimp and Grits

american shrimp recipes
Shrimp and Grits

Bahan-bahan:

- 190 gram grits tumbuk kasar

- 950 ml air atau kaldu ayam

- 100 gram keju cheddar parut

- 60 gram mentega

- Garam dan merica secukupnya

- 450 gram udang besar, dikupas dan dibuang bagian hitamnya

- 4 lembar bacon, cincang

- 1 bawang kecil, dicincang

- 1 paprika, dicincang

– 2 cloves garlic, minced

- 60 ml kaldu ayam

- 2 sendok makan jus lemon segar

- 2 siung bawang putih, dicincang halus

Cara Membuat

  1. Dalam panci sedang, didihkan air atau kaldu ayam. Aduk perlahan grits, keju parut, mentega, garam, dan merica hingga mengental, sekitar 20-25 menit.
  2. Masukkan keju parut, mentega, garam, dan merica hingga keju meleleh dan grits menjadi kental. Tetap hangat.
  3. Dalam wajan besar, masak bacon cincang hingga renyah. Angkat bacon dari wajan dan sisihkan, biarkan lemaknya tetap di wajan.
  4. Tambahkan bawang putih yang dicincang dan masak selama satu menit lagi.
  5. Panaskan wajan dengan api sedang-tinggi dan tambahkan udang. Masak hingga udang berwarna merah muda, sekitar 2-3 menit per sisi.
  6. Tambahkan kaldu ayam, jus lemon, dan bacon yang sudah dimasak. Masak selama satu menit lagi hingga panas.
  7. Sajikan campuran udang di atas grits kental, taburi dengan peterseli cincang. Selamat menikmati hidangan hangat dan nyaman ini!

Baca Juga: 7 Manfaat Mengkonsumsi Udang Vaname Untuk Kesehatan Tubuh

4. Shrimp Etouffee

shrimp etouffee
Shrimp Etouffee

Bahan-bahan:

- ½ cangkir mentega

- ½ cangkir tepung terigu

- 1 bawang bombay besar, dicincang

- 1 paprika merah besar, dicincang

- 2 batang sereh, bagian putih yang dicincang halus

- 3 siung bawang putih, dicincang halus

- 1 ½ cangkir kaldu ayam

- 2 sendok makan pasta tomat

- 2 sendok teh sambal atau saus cabai

- 450 gram udang besar, dikupas dan dibuang bagian hitamnya

- Garam dan merica secukupnya

- 2 sendok makan peterseli segar cincang, untuk hiasan

- Nasi panas, untuk penyajian

Cara Membuat

  1. Dalam panci besar, lelehkan mentega dan tambahkan tepung terigu. Aduk terus hingga campuran berwarna kecokelatan, sekitar 10-15 menit.
  2. Masukkan bawang bombay, paprika, sereh, dan bawang putih ke dalam panci. Tumis hingga sayuran lunak, sekitar 5-7 menit.
  3. Tuangkan kaldu ayam ke dalam panci, aduk rata. Masak hingga sedikit mengental, sekitar 5-7 menit lagi.
  4. Tambahkan pasta tomat dan saus cabai, aduk rata. Biarkan mendidih perlahan.
  5. Masukkan udang ke dalam panci dan masak hingga udang berwarna merah muda dan matang sepenuhnya, sekitar 3-5 menit.
  6. Bumbui dengan garam dan merica secukupnya sesuai selera.
  7. Sajikan etouffee udang panas di atas nasi panas, taburi dengan peterseli segar cincang. Selamat menikmati hidangan kaya rasa ini!

Baca Juga: Ini 11 Ciri-Ciri Udang Sehat dan Sakit

Dukung Ekspor Udang Vaname Indonesia Bersama DELOS!

Dari berbagai makanan di atas, mana masakan udang khas Amerika yang paling Anda sukai? Tahukah Anda, jika Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor udang terbesar di Amerika? Bisa jadi, udang-udang yang disajikan di restoran untuk menu makanan di atas merupakan udang dari Indonesia.

Let’s support the increase of Indonesian shrimp exports to the global market, including America, together with DELOS. DELOS, along with shrimp farmers, is committed to improving the quality of Indonesian shrimp and ensuring sustainable shrimp farming practices.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia. Kunjungi www.delosaqua.com atau hubungi contact@delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
  • 1
  • 2
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top