logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Mei 2024
Home 2024
17Mei
AquacultureTips

5 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Memulai Usaha Tambak Udang

tambak udang
Sumber: Dokumentasi DELOS

Usaha tambak udang merupakan contoh kegiatan ekonomi di bidang akuakultur yang cukup menjanjikan. Biasanya, kegiatan budidaya ini banyak dilakukan di daerah pesisir pantai.

Seiring dengan terus meningkatnya permintaan udang di pasar global, banyak orang mulai tertarik untuk terjun ke dunia ini. Terlebih lagi, memang bisnis tambak udang memiliki hasil yang sangat menggiurkan.

Namun, sebelum memulai bisnis ini, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan agar bisnis kamu tidak merugi. Yuk simak apa saja hal-hal tersebut.

Baca Juga: Masa Panen Udang Vaname beserta Jenis-Jenisnya

1. Pilih Lokasi Tambak yang Sesuai

Pemilihan lokasi tambak menjadi hal pertama yang harus diperhatikan ketika memulai bisnis tambak udang. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan lokasi yang sesuai dan tepat sesuai kriteria. Lokasi tambak yang bagus harus memperhatikan level topografi, kandungan di dalam tanah, dan kecukupan suplai air.

2. Pastikan Memilih Benur yang Unggul

Benur adalah bibit udang. Istilah ini dipakai untuk menyebut anak udang yang sudah memasuki fase post-larva dan siap untuk ditebar ke kolam tambak. Benur yang ideal memiliki dampak yang besar dalam suksesnya budidaya udang.

Oleh karena itu, bagi kamu yang baru akan memulai bisnis tambak udang, pastikan untuk memilih dan mempersiapkan benur terbaik. Kriteria benur yang ideal di antaranya meliputi bebas penyakit dan resisten.

3. Persiapkan Alat-Alat yang Memadai

Saat memulai bisnis tambak udang, kamu tidak hanya memerlukan lahan tambak dan benur saja. Melainkan terdapat sederet alat untuk mendukung keberlangsungan budidayamu. Mulai dari anco, kincir air, pompa, hingga peralatan laboratorium.

Setiap kolam tambak harus memiliki peralatannya masing-masing dan tidak boleh digunakan secara bergantian. Sebab, hal ini untuk menghindarkan dari kerancuan hasil pemeriksaan terhadap kondisi masing-masing kolam tambak.

4. Pastikan Waktu Pemberian Pakan Tepat

Pemberian pakan dalam budidaya udang harus dilakukan dengan tepat dan efisien, baik dari segi waktu maupun jumlahnya. Hal ini karena sebagian besar modal dalam budidaya udang dihabiskan untuk pemberian pakan.

Waktu pemberian pakan dalam bisnis tambak udang biasanya diatur dalam manajemen pakan yang kuantitasnya telah disesuaikan dan dihitung berdasarkan umur udang. Selain itu, area pemberian pakan (feeding area), tingkat pemberian pakan (feeding level), dan frekuensi pemberian pakan (feeding frequency) juga menjadi pertimbangan dalam budidaya.

5. Lakukan Pengamatan Kualitas Air Secara Rutin

Hal yang harus diperhatikan sebelum memulai bisnis tambak udang yang terakhir adalah pengamatan terhadap kualitas air. Dengan melakukan pengamatan kualitas air, setiap farm personnel dapat mengetahui jika terjadi perubahan atau fluktuasi parameter yang mungkin berbahaya terhadap perkembangan udang.

Biasanya, pengamatan kualitas air dilakukan secara fisika, kimia, dan biologi. Pengukuran terhadap parameter fisika dapat langsung dilakukan saat di tambak. Sementara untuk parameter kimia dan biologi harus dilakukan di laboratorium.

Baca Juga: Mengenal Istilah MBW Udang dan Cara Menghitungnya

Tingkatkan Produktivitas Bisnis Tambak Udang Bersama DELOS!

Memulai bisnis tambak udang memang tidak bisa sembarangan dilakukan. Terdapat banyak hal yang harus diperhatikan agar budidaya udang yang kamu lakukan memiliki produktivitas yang tinggi.

Agar tambak udang milikmu lebih produktif, kamu bisa mempercayakan manajemen tambak udang milikmu pada DELOSDengan tim yang terdiri dari top 99 orang terbaik di Indonesia, DELOS siap membantumu melalui Farm Management yang kami miliki.

Terlebih lagi Farm Management DELOS terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan petambak untuk memonitoring tambak udang mereka. Lantas bagaimana jika terdeteksi adanya penyakit? DELOS juga memiliki dedicated scientist yang dapat membantumu untuk mitigasi jika terdeteksi adanya penyakit pada tambak udang milikmu.

Hubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit permasalahan yang ingin kamu diskusikan seputar budidaya udang vaname melalui kontak di website kami www.delosaqua.comBisnis tambak udang dengan hasil terbaik bersama DELOS! DELOS!

Read More
15Mei
AquacultureTips

Tips Manajemen Pakan Udang Vaname, Budidaya Anti Rugi!

vannamei shrimp feed management
Sumber: Dokumentasi DELOS

Pakan dalam budidaya udang vaname menjadi komponen yang sangat penting terhadap pertumbuhan udang. Selain itu, pakan juga mempengaruhi jumlah modal yang dikeluarkan oleh petambak. Tak heran, setiap orang ingin menerapkan manajemen pakan udang vaname yang baik agar tidak merugi.

Selain manajemen pakan, kualitas pakan juga menentukan kualitas udang vaname yang dihasilkan saat panen. Pakan harus mengandung nutrisi yang cukup, mulai dari protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral.

Nah, agar budidaya udang vaname yang kamu lakukan menjadi sukses besar dan berkualitas tinggi, berikut adalah tips manajemen pakan yang harus kamu perhatikan.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok

Why Should Shrimp Farmers Know Effective Feeding Practices?

During shrimp cultivation, feed is the component that consumes the most capital, accounting for around 50-70% of the total capital invested. Therefore, it is important for farmers to practice effective feeding to ensure optimal shrimp growth while also minimizing the budget spent.

Good and effective feeding is tailored to the age and weight of the shrimp to maximize their growth. If farmers make mistakes in this regard, the risk of losses can loom large.

Furthermore, uneaten feed can cause problems in the pond environment, such as the accumulation of organic waste. The side effects of overfeeding include feed being left uneaten by the shrimp and eventually settling at the bottom of the pond. This leftover feed can generate ammonia, nitrite, and nitrate, which are harmful to shrimp survival.

Makanan dan Kebiasaan Makan Udang

Udang merupakan golongan omnivora atau pemakan segala. Saat berada di alam bebas, udang biasanya memakan fitoplankton, copepoda, larva, dan lumut. Sementara jika dibesarkan di tambak, biasanya para petambak memberikan pakan buatan sebagai pakan utama.

Pakan buatan adalah pakan yang sengaja disiapkan untuk udang vaname yang biasanya berupa pellet maupun crumble. Dalam pakan buatan ini terdapat nutrisi-nutrisi penting yang dibutuhkan oleh udang untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Nutrisi yang dibutuhkan udang vaname meliputi protein, lemak, vitamin, asam amino esensial, karbohidrat, dan mineral. Nutrisi ini berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan udang vaname.

Pakan buatan memiliki kriteria khusus, seperti mempunyai nutrisi sesuai kebutuhan udang, pakan mudah dicerna dan diameternya sesuai dengan bukaan mulut udang, dan kandungan nutrisinya mudah diserap oleh tubuh udang.

Baca Juga: How to Cultivate Vannamei Shrimp from Cultivation to Harvest

Tips Manajemen Pakan Udang Vaname yang Menguntungkan

Pemberian pakan untuk budidaya udang vaname menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap petambak. Hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi jenis, frekuensi, ukuran, dan total kebutuhan pakan selama budidaya berlangsung.

Penggunaan pakan yang efisien selama budidaya udang vaname berlangsung menjadi salah satu faktor suksesnya budidaya. Sebab, pakan adalah faktor produksi yang paling mahal. Untuk itu, berikut adalah tips manajemen pakan udang vaname yang bisa kamu jadikan acuan.

1. Tentukan Jumlah Pakan Berdasarkan Umur (DOC) Udang

Penentuan jumlah pakan yang diberikan ke udang vaname harus didasarkan pada umur udang. Misalnya untuk udang dengan DOC di bawah 30 hari, pemberian pakan dapat dilakukan dengan blind feeding, sebab kebutuhan pakan belum dapat dihitung secara akurat.

Sementara itu, ketika DOC udang sudah lebih dari 30 hari, para petambak harus menghitung jumlah pakan yang diberikan secara seksama seduai dengan kebutuhan udang. Biasanya perhitungan didasarkan pada survival rate, rata-rata berat badan udang, dan feeding rate.

2. Frekuensi Pemberian Pakan

Frekuensi pemberian pakan menjadi hal kedua yang harus diperhatikan saat melakukan manajemen pakan udang vaname. Pakan yang dikonsumsi udang secara normal akan diproses selama 3-4 jam setelah dikonsumsi. Ini dapat menjadi patokan yang bisa kamu gunakan dalam menentukan frekensi pemberian pakan setiap harinya.

Selain itu, kondisi oksigen terlarut (DO) di tambak juga dapat menjadi pertimbangan lain. Sebab, DO berpengaruh terhadap proses metabolisme udang vaname. Oleh karena itu, pastikan pemberian pakan dilakukan ketika DO air tambak dalam kondisi yang bagus.

3. Pastikan Cara Pemberian Pakan Dilakukan dengan Benar

Pemberian pakan buatan untuk udang vaname biasanya sudah dilakukan sejak benur mulai ditebar hingga masa panen. Namun, jenis-jenis pakan yang diberikan dibedakan berdasarkan umur (DOC) udang. Selain itu, jumlah pakan juga harus diperhatikan dengan cermat agar udang tidak kekurangan maupun kelebihan pakan.

Cara pemberian pakan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penebaran langsung di sekeliling area tambak, dan pemberian pakan yang diletakkan di dalam anco pakan.

Saat masih berada di tahap awal budidaya, pemberian pakan berupa crumble harus dicampur dengan air agar pemberian pakan merata, cepat tenggelam, dan tidak berhamburan tertiup angin. Selanjutnya, pemberian pakan dapat ditebar langsung di sekeliling tambak atau menggunakan anco.

Baca Juga: Efisiensi FCR Udang Vaname untuk Sukseskan Budidaya

Dapatkan Pakan Udang Vaname Terbaik di DELOS AquaLink!

Manajemen pakan yang baik menjadi kunci keberhasilan dari budidaya udang vaname. Kandungan nutrisi dan jenis pakan sangat mempengaruhi tumbuh kembang dari udang dengan nama latin Litopanaeus vannamei ini. Selain itu, jenis pakan dan kandungan nutrisi di dalamnya juga harus disesuaikan dengan usia udang.

Jika kamu ingin mendapatkan pakan udang vaname yang baik dan berkualitas, DELOS memiliki Suppy Chain Integration program yang dapat membantu memenuhi kebutuhan untuk budidaya tambak udangmu. Mulai dari kebutuhan pakan, obat-obatan, logistik, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration yaitu AquaLink yang menghubungkan partner kami dengan pemasok dan pembeli untuk mendapatkan produk-produk dengan kualitas dan harga terbaik.

Untuk tergabung dalam program ini, kamu bisa menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mari mulai berbisnis di bidang akuakultur bersama DELOS!

Read More
10Mei
Aquaculture

Tips dan Tata Cara Pengecekan Kesehatan Udang

Udang vaname dikenal sebagai varietas yang lebih unggul daripada udang windu dalam hal resistensi terhadap serangan patogen. Namun, kini terjadi perubahan yang menyebabkan udang vaname juga rentan terhadap serangan patogen. Untuk itu, petambak harus tahu tata cara pengecekan kesehatan udang yang tepat untuk mencegah adanya outbreak.

Serangan patogen pada udang ini dapat mempengaruhi hasil budidaya. Patogen yang berupa bakteri dan virus dapat menular dengan sangat cepat dan mengakibatkan kematian massal dalam jumlah besar yang berdampak pada kerugian ekonomi.

Upaya antisipasi serangan patogen ini dapat dilakukan dengan pengecekan kesehatan udang secara berkala, yaitu dengan melakukan monitoring tes virus dan bakteri dengan PCR. Berikut adalah tips selengkapnya!

Baca Juga: Cara Mengetahui Udang Beku yang Segar dan Berkualitas Baik

Tips dan Tata Cara Pengecekan Kesehatan Udang

1. Melakukan Sampling Secara Rutin

Sampling merupakan kegiatan pengamatan kondisi udang yang dilakukan secara periodik dengan cara mengambil beberapa ekor udang dari masing-masing tambak untuk diperiksa lebih lanjut. 

Kegiatan sampling ini penting untuk dilakukan sebagai bentuk pencegahan terjadinya serangan penyakit. Sebab dengan sampling, petambak dapat mengetahui lebih cepat apabila terjadi anomali kesehatan udang sebelum penyebaran penyakit meluas.

2. Pengecekan Hepatopankreas dan Usus Udang

Setelah mengambil udang dari tambak untuk sampling, petambak harus melakukan pengecekan hepatopankreas dan usus udang. Kedua organ udang ini dapat memberikan gambaran lebih lanjut terkait kesehatan udang sekaligus mendiagnosis penyakit sedini mungkin. 

Untuk melakukan pengecekan hepatopankreas dan usus udang, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Timbang bobot udang yang dijadikan sampel.
  2. Semprot tubuh udang dengan alkohol dan pindahkan udang ke cawan petri yang berisi larutan fisiologis atau aquades steril.
  3. Bedah udang dengan membuka bagian cephalothorax atau kepala udang dan bedah bagian dorsal atau atas abdomen udang dengan pinset steril. Kemudian pisahkan antara hepatopankreas dan usus udang.
  4. Ambil bagian kecil dari sisi bawah sebelah dalam hepatopankreas dengan pinset.
  5. Letakkan sampel hepatopankreas dan usus udang di atas dua object glass yang berbeda, kemudian teteskan sedikit air sebelum menutupnya dengan object glass yang lain.
  6. Amati kedua sampel dengan mikroskop perbesaran 40-100x. Catat dan analisis hasilnya dengan teliti.

Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Plankton di Tambak Udang

3. Uji Kesehatan Udang dengan Melakukan PCR

Bakteri dan virus menjadi dua penyebab utama serangan penyakit pada udang yang merugikan budidaya. Untuk mengetahui serangan bakteri maupun virus sebagai penyebab wabah penyakit udang, petambak dapat melakukan uji PCR atau polymerase chain reaction yang memiliki hasil akurat. 

Sebaiknya, uji PCR dilakukan secara rutin pada DOC tertentu untuk mendeteksi sedini mungkin apabila udang Anda terkena serangan patogen.

4. Amati Tingkat Mortalitas Selama Budidaya

Selama budidaya udang vaname berlangsung, kematian pada udang sering kali terjadi. Namun, Anda harus mengetahui secara pasti tingkat mortalitas ini untuk memperkecil selisih antara populasi aktual dan estimasi dengan koreksi mortalitas. 

Koreksi mortalitas dibedakan menjadi dua, yaitu daily mortality yang dilakukan setiap hari dan disease outbreak mortality yang dilakukan saat terjadinya wabah penyakit. Deviasi saat koreksi mortalitas biasanya disebabkan karena kanibalisme, bangkai udang yang dibiarkan di tambak, sentralisasi yang kurang baik, dan sebagainya.

Baca Juga: Cara Membuat Budidaya Udang Lebih Tahan Terhadap Perubahan Iklim

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!

Pengecekan kesehatan udang harus dilakukan secara rutin untuk mendeteksi adanya serangan penyakit sedini mungkin dan mencegah terjadinya kerugian budidaya. Untuk melakukannya, Anda dapat mengikuti tips dan tata cara di atas. 

Kini Anda dapat lebih mudah menjalankan budidaya udang bersama DELOS. DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda dalam manajemen operasional sekaligus meningkatkan produktivitas tambak Anda. 

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang Farm Management kami. Budidaya udang vaname lebih produktif bersama DELOS!

Read More
03Mei
Fun Read

Cara Mengetahui Udang Beku yang Segar dan Berkualitas Baik

Banyak orang menggemari udang sebagai makanan laut favorit. Namun, sulit untuk memastikan apakah udang yang telah dibekukan masih segar atau tidak setelah disimpan di dalam freezer. Meskipun tujuan pembekuan adalah untuk menjaga kesegaran udang, tidak semua udang beku tetap dalam kondisi terbaik. Udang beku terbaik memiliki batas waktu penyimpanan yang penting untuk diperhatikan.

Membedakan udang beku yang segar di swalayan juga merupakan tugas yang menantang karena umumnya tersaji dalam kemasan. Oleh karena itu, bagaimana cara memilih udang yang segar dan berkualitas baik? Penjelasannya akan diuraikan berikut.

Baca Juga: 4 Kesalahan Mengolah Udang yang Harus Anda Hindari

Ciri-Ciri Udang Beku yang Segar

1. Tidak Mengalami Freezer Burn

Setelah dipanen, udang umumnya langsung dimasukkan ke dalam box yang sudah diberi es batu untuk menjaga kesegarannya hingga ke processing. Meskipun demikian, metode ini tidak sepenuhnya bebas risiko. Terdapat kemungkinan udang bisa rusak jika es mencair di tengah perjalanan. Fenomena ini disebut sebagai freezer burn.

Freezer burn terjadi ketika permukaan makanan beku mengalami oksidasi akibat kemasan yang terbuka, sehingga mengakibatkan perubahan warna. Hal ini juga bisa terjadi pada udang beku. Jika Anda melihat tanda-tanda freezer burn pada udang, sebaiknya jangan memilih udang tersebut.

2. Tidak Ditemukan Adanya Bintik Hitam

Salah satu tanda udang yang segar dan berkualitas adalah tidak adanya bintik-bintik hitam pada cangkangnya. Meskipun sebenarnya udang beku yang memiliki bintik-bintik hitam tidak selalu rusak atau busuk, hal tersebut hanyalah reaksi alami pada udang dan masih aman untuk dikonsumsi.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Pasar Ikan Segar di Jakarta

3. Tidak Berbau Amis

Jika Anda telah membeli udang beberapa hari yang lalu dan menyimpannya di freezer, penting untuk memastikan bahwa udang tersebut masih layak untuk dikonsumsi. Salah satu cara untuk melakukan pengecekan adalah dengan memeriksa apakah udang tersebut berbau amis. Udang yang sudah busuk biasanya memiliki bau yang tidak sedap.

Untuk melakukan pengecekan, cairkan udang di dalam freezer kemudian cium baunya. Jika Anda mencium bau amis yang kuat, disarankan untuk membuangnya daripada mengambil risiko kesehatan yang tidak perlu. Menjaga keamanan dan kualitas makanan laut yang Anda konsumsi adalah hal yang sangat penting.

4. Cangkang Menempel Sempurna di Daging Udang

Sebaiknya hindari membeli udang beku jika cangkangnya sudah banyak yang terkelupas. Udang segar dan aman untuk dikonsumsi biasanya memiliki cangkang yang menempel erat dan keras. Meskipun untuk udang beku, kepalanya mungkin sudah tidak ada lagi, namun selama dagingnya masih berwarna putih, itu menandakan udang masih dalam kondisi baik.

5. Tidak Berlendir

Selain empat ciri sebelumnya, ada cara kelima untuk menilai apakah udang baik atau tidak. Saat Anda mengambil udang dari freezer, perhatikan apakah udang tersebut basah atau tidak. Udang yang segar seharusnya basah, tetapi tidak berlendir secara berlebihan. Jika kondisi udang terlalu berlendir, hal ini menandakan kemungkinan adanya pertumbuhan bakteri, mungkin karena udang sudah terlalu lama disimpan atau bisa jadi karena penggunaan bahan kimia berlebihan oleh produsen.

Cara termudah untuk memastikan keadaan udang beku yang dikemas adalah dengan memeriksa label tanggal kadaluarsa. Melalui label ini, Anda dapat mengetahui apakah udang masih dalam masa simpan yang aman atau sudah melewati batasnya.

Baca Juga: Memahami Istilah "Anti-Dumping" dalam Ekspor Udang

Berapa Lama Udang Bertahan di Freezer?

Udang mentah akan cepat busuk jika dibiarkan pada suhu ruangan. Oleh karena itu, disarankan untuk memasak udang pada hari Anda membelinya. Jika Anda harus menyimpannya untuk keesokan harinya, simpanlah dengan benar di dalam freezer agar dapat bertahan lebih lama.

Udang beku seharusnya masih layak dikonsumsi sesuai dengan tanggal kedaluwarsanya. Namun, jika Anda menyimpannya di dalam kulkas, udang hanya akan tetap baik selama 1-2 hari saja. Di dalam freezer, udang yang segar dapat bertahan hingga 3-6 bulan meskipun kualitasnya akan menurun seiring waktu. Meskipun demikian, udang tersebut masih dapat dikonsumsi dengan aman.

Mari Dukung Peningkatan Produksi Udang Indonesia Bersama DELOS!

Itu dia ciri-ciri udang beku yang masih segar dan berkualitas baik. Sebelum membeli udang beku di pasaran, ada baiknya Anda memperhatikan ciri-cirinya agar terhindar dari membeli udang dengan kualitas yang buruk.

Udang yang Anda temui di pasaran sebagian besar merupakan udang yang dibudidayakan di tambak. Di tahun 2024 ini, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memiliki target ambisius untuk produksi udang dalam negeri.

Untuk itu, mari kita dukung peningkatan produksi udang Indonesia bersama DELOS! Kunjungi www.delosaqua.com atau hubungi contact@delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
19Apr
Shrimp Export

Mengenal Istilah “Anti Dumping” dalam Ekspor Udang

Pada Oktober 2023, hubungan ekspor udang Indonesia-Amerika Serikat mengalami ketegangan akibat tuduhan pelanggaran anti dumping yang dilayangkan oleh Amerika Serikat. Tidak hanya Indonesia, tuduhan ini juga berimbas ke negara-negara lain seperti Ekuador, Vietnam, dan India. Lantas, apa sebenarnya istilah anti dumping dalam ekspor udang?

Mungkin Anda sudah pernah mendengar istilah anti dumping dalam ekspor udang maupun komoditi lainnya. Dalam dunia perdagangan internasional, anti dumping menjadi salah satu perhatian utama untuk mencegah adanya persaingan yang tidak sehat antar negara pengekspor.

Dalam perdagangan global yang bebas, beberapa negara seringkali melakukan dumping sebagai strategi untuk menguasai pangsa pasar. Hal ini menyebabkan negara-negara lain kehilangan pangsa pasarnya dan membuat persaingan menjadi tidak sehat.

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan "anti-dumping", dan bagaimana dampaknya terhadap ekspor udang? Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai hal tersebut.

Baca Juga: Bagaimana Proyeksi Peningkatan Ekspor Udang Indonesia di Tahun 2024?

Amerika Serikat Tuduh Indonesia Melakukan Anti-Dumping Udang

Pada Oktober 2023, Indonesia menghadapi tuduhan antidumping (AD) dan countervailing duties (CVD), terhadap ekspor udang beku Indonesia ke pasar Amerika Serikat dari America Shrimp Processor Association (ASPA) melalui petisi yang mereka layangkan.

Udang Indonesia yang mengalami tuduhan ini hanya udang tropis beku saja, sementara untuk udang segar dan udang breaded tidak termasuk di dalamnya. Tuduhan ini tidak hanya ditujukan kepada Indonesia, melainkan juga Ekuador.

Berdasarkan data yang dipaparkan CNBC Indonesia, dugaan margin dumping dari Indonesia antara 26,13-33,95%. Sementara dari Ekuador yakni 9,55-25,82%. Sedangkan dugaan Tarif Subsidi udang dari Ekuador, India, Indonesia dan Vietnam ada di atas de minimis. Adapun ketentuannya adalah kurang dari 1% untuk negara maju, dan kurang dari 2% untuk negara berkembang.

Berkaitan dengan masalah ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menyiapkan langkah strategis berdasarkan kajian yang dilakukan secara seksama dan memilih lawyer internasional untuk mewakili Pemerintah Indonesia dalam menangani kasus ini.

Selain itu, KKP juga mendampingi eksportir mandatory respondents AD dan CVD bersama lawyer yang telah ditunjuk oleh masing-masing eksportir dalam rangka pengisian kuesioner dari US Department of Commerce (USDOC). Termasuk juga dalam pendampingan dan pengawalan proses hearing dan forum penyampaian argumen yang dilaksanakan oleh USDOC dan USITC.

Hal ini ditempuh oleh KKP untuk mendorong langkah-langkah penyelesaian agar tuduhan anti dumping ini tidak merugikan Indonesia.

Preliminary Determinations in the Anti-Dumping Investigation of Frozen Shrimp from Indonesia

On March 26, 2024, the United States Department of Commerce announced preliminary affirmative determinations in the anti-dumping investigation of frozen shrimp from Ecuador, India, and Vietnam, and a preliminary negative determination in the anti-dumping investigation against shrimp from Indonesia.

Two Indonesian shrimp exporting companies are implicated in this investigation. Each has been assigned subsidy rates of 0.39% and 0.71% against the selling price of shrimp. This has led to grievances from several American shrimp companies and industries.

However, as of now, the investigation into this case has not yet concluded, and the U.S. authorities continue to conduct further inquiries.

Istilah Dumping dalam Perdagangan Internasional

Persaingan pangsa pasar dalam perdagangan internasional menjadi hal yang wajar di kalangan negara-negara pengekspor. Para produsen dan pelaku industri pasti akan berlomba-lomba melakukan inovasi demi mendapatkan dan meningkatkan pangsa pasarnya. Namun, terkadang hal ini menimbulkan persaingan perdagangan yang tidak sehat.

Salah satu bentuk persaingan perdagangan internasional yang tidak sehat adalah dumping. Hal ini karena dumping dapat merugikan dan menyebabkan penyempitan pangsa pasar produsen lain. Selain itu, dumping juga dapat memberikan dampak negatif bagi usaha-usaha mikro di negara importir. Karena hal inilah, maka disusun langkah untuk menanggulanginya dalam kebijakan anti dumping.

Kebijakan anti-dumping digunakan oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk menyelesaikan sengketa dan meredakan kerugian akibat praktik dumping di negara tujuan. Pengusaha atau asosiasi usaha suatu negara dapat mengajukan komplain terhadap produk yang dijual di bawah harga pokok produksi, dengan penerapan bea masuk yang sesuai dengan persentase dumping yang dilakukan oleh negara eksportir untuk mengimbangi dampak ekonominya.

Baca Juga: Tips Pemberian Mineral untuk Tambak Udang

Dampak Dumping pada Ekspor Udang

Ekspor udang adalah salah satu sektor perdagangan yang sering kali menjadi sasaran tindakan dumping. Hal ini terutama terjadi karena industri udang merupakan industri yang cukup besar dan penting secara ekonomi bagi banyak negara. Dampak dari dumping terhadap ekspor udang bisa sangat signifikan, baik bagi negara eksportir maupun importir, yaitu:

1. Dampak pada Negara Eksportir

   - Penurunan Volume dan Pendapatan Ekspor

Tindakan dumping dapat mengarah pada pembatasan atau penalti terhadap ekspor udang dari negara tertentu, mengurangi volume dan pendapatan ekspor bagi negara eksportir.

   - Ketidakpastian dalam Pasar

Produsen udang di negara eksportir mungkin mengalami ketidakpastian dalam pasar internasional karena fluktuasi dalam kebijakan anti-dumping.

2. Dampak pada Negara Importir

   - Kenaikan Harga

Jika tindakan dumping mengarah pada peningkatan tarif atau pembatasan impor, negara importir mungkin menghadapi kenaikan harga untuk produk udang, yang dapat mempengaruhi konsumen lokal serta industri yang menggunakan udang sebagai bahan baku.

   - Ketergantungan Pasokan

Negara importir yang sangat bergantung pada impor udang dari negara tertentu yang terkena dampak dumping mungkin menghadapi masalah ketergantungan pasokan dan mencari alternatif pasokan dari sumber lain.

Pertimbangan Etis dan Ekonomi

Penerapan anti-dumping dalam perdagangan udang menimbulkan pertanyaan etis dan ekonomi yang kompleks. Di satu sisi, tindakan tersebut dapat dianggap sebagai upaya untuk melindungi industri lokal dan mencegah praktik perdagangan yang tidak adil.

Namun, di sisi lain, tindakan tersebut juga dapat menjadi hambatan bagi perdagangan yang bebas dan menyulitkan akses pasar bagi produsen dari negara berkembang yang bergantung pada ekspor udang untuk penghidupan mereka.

Baca Juga: Apakah Pakan Udang Berkualitas Harus Memiliki Kandungan Protein Tinggi?

Dukung Peningkatan Ekspor Udang Indonesia Bersama DELOS!

Istilah "anti-dumping" memiliki dampak yang signifikan bagi kedua belah pihak, baik negara eksportir maupun importir. Sementara upaya untuk melindungi industri domestik dapat menjadi pertimbangan utama, perlu juga dipertimbangkan dampaknya terhadap perdagangan internasional secara keseluruhan dan kesejahteraan produsen serta konsumen di seluruh dunia. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang seimbang antara perlindungan industri lokal dan pemeliharaan perdagangan yang adil dan berkelanjutan.

Mari dukung peningkatan ekspor udang Indonesia bersama DELOS! DELOS bersama para petambak berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan praktik budidaya udang yang berkelanjutan.

Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia. Kunjungi www.delosaqua.com atau hubungi contact@delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
19Apr
Fun Read

Mudah! Cara Membuat Petis Udang di Rumah

Siapa yang tidak pernah makan petis udang dan mencicipi citarasanya yang khas? Kini Anda tidak perlu lagi repot-repot mencari di pasaran karena Anda bisa membuat petis udang sendiri di rumah dengan mudah.

Petis udang merupakan pelengkap makanan yang berasal dari olahan udang yang dikentalkan dengan tambahan beragam bahan dan rempah untuk menciptakan konsistensi dan cita rasa yang khas. Biasanya petis udang dibuat dari daging udang atau limbah udang seperti kepala dan kulit yang direbus untuk mendapatkan ekstrak kandungan esensialnya.

Cara membuat petis udang di rumah juga cukup mudah dengan bahan-bahan yang praktis dan tersedia di sekitar kita. Berikut adalah resepnya:

Baca Juga: Bagaimana Analisis Data dapat Membantu Budidaya Udang

Cara Membuat Petis Udang di Rumah

Bahan-bahan:

  • 200 gram kulit dan kepala udang
  • 1 siung bawang putih
  • 1 liter air
  • 2 sendok makan maizena
  • 50 gram gula aren
  • 2 sendok makan kecap manis
  • 1 sendok teh garam

Baca Juga: Tips Memilih dan Menentukan Jumlah Kincir Tambak Udang

Cara Membuat

  1. Cuci bersih kulit dan kepala udang, kemudian masukkan ke dalam panci berisi air. Tambahkan bawang putih yang telah diulek, lalu masak hingga mendidih dan berubah warna. Setelah mendidih, biarkan hingga suhu dingin.
  2. Setelah dingin, blender rebusan udang tersebut hingga halus, lalu saring.
  3. Didihkan saringan ampas udang dan tambahkan kecap manis, gula aren, dan garam. Masak hingga jumlah air menyusut.
  4. Tambahkan larutan maizena yang telah dilarutkan dengan air, aduk sebentar, lalu biarkan hingga dingin. Untuk mereka yang menyukai rasa pedas, bisa menambahkan cabai sesuai selera.
  5. Petis udang siap disajikan. Sementara ampas udang dapat dimanfaatkan untuk membuat kaldu.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Pasar Ikan Segar di Jakarta

Mari Dukung Peningkatan Produksi Udang Vaname Indonesia Bersama DELOS!

Sebagai salah satu bahan makanan khas Indonesia, petis udang sangat digemari di dalam masyarakat. Namun, kini Anda bisa membuatnya sendiri dengan mudah di rumah. Sebab, cara membuatnya pun cukup mudah dan tidak memerlukan waktu yang lama.

Mari kita dukung peningkatan produksi udang vaname Indonesia bersama DELOS! Kami bersama para petambak Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan produksi udang vaname Indonesia dan terus mendukung industri ini.

Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau kunjungi www.delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
17Apr
Aquaculture

Bagaimana Analisis Data dapat Membantu Budidaya Udang

Analisis data dalam budidaya udang dapat menjadi kunci untuk mengoptimalkan hasil budidaya. Dengan menggunakan data yang berkualitas dan telah dianalisis, para petambak dapat memperoleh insight hingga rekomendasi untuk mengambil keputusan yang lebih tepat.

Dalam dunia budidaya udang vaname, petambak sering dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari menjaga kesehatan udang hingga mengelola proses budidaya dan memenuhi kebutuhan pakan di setiap kolam. Dalam menghadapi tantangan ini, analisis data telah menjadi solusi yang sangat bermanfaat. Melalui analisis data, para petambak dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang kondisi kolam, kesehatan udang, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi produksi.

Untuk lebih memahami bagaimana analisis data dapat mengubah paradigma budidaya udang vaname, mari kita eksplorasi lebih lanjut dalam artikel ini!

Baca Juga: Apa Itu Istilah MBW dalam Budidaya Udang dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Manfaat Data untuk Budidaya Udang

1. Optimalisasi Lingkungan Hidup

Analisis data dapat membantu para petambak udang dalam mengoptimalkan produksinya. Misalnya dengan memantau parameter-parameter kualitas air, petambak bisa mendapatkan data yang akurat tentang kondisi lingkungan di tambak tersebut. 

Data ini kemudian dapat dianalisis untuk untuk mengidentifikasi apabila terjadi anomali, sehingga memungkinkan petambak untuk mengambil tindakan yang tepat untuk mempertahankan kondisi lingkungan yang ideal bagi udang.

2. Pemantauan Kesehatan Udang

Kesehatan udang adalah faktor kunci dalam kesuksesan budidaya. Udang yang sehat dapat menghasilkan panen yang lebih maksimal. Untuk itu, analisis data dapat membantu budidaya udang terhindar dari serangan penyakit dan memaksimalkan panen. 

Dengan menerapkan analisis data pada data kesehatan udang seperti pola makan, pertumbuhan, dan perilaku, petambak dapat mendeteksi secara dini adanya penyakit atau stres pada populasi udang. Dengan demikian, tindakan pencegahan atau pengobatan dapat diambil dengan cepat, mengurangi risiko kematian dan kerugian produksi.

3. Prediksi Produksi dan Kebutuhan Pakan

Petambak dapat menggunakan analisis data hasil produksi udang dari waktu ke waktu, petambak dapat mengidentifikasi pola musiman dan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Sehingga, petambak dapat membuat perkiraan produksi yang lebih akurat beserta rencana strategi manajemen yang lebih efisien. 

Selain itu, dengan memantau pola makan udang, petambak dapat lebih efisien dalam memberikan kebutuhan nutrisi udang dan mengoptimalkan formulasi pakan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kesehatan udang. Sehingga biaya produksi yang dikeluarkan dapat lebih efisien.

Baca Juga: Parameter Kualitas Air di Tambak Udang

4. Pengelolaan Risiko

Risiko eksternal seperti perubahan cuaca, fluktuasi harga pakan, hingga penyakit udang yang berpotensi menyebar juga dapat dihadapi dengan melakukan pencatatan dan analisis data tambak. Dengan memantau dan menganalisis data terkait faktor-faktor risiko ini, petambak dapat mengidentifikasi pola dan tren yang tengah terjadi untuk mengembangkan strategi mitigasi risiko yang lebih efektif.

5. Peningkatan Efisiensi Operasional

Analisis data juga dapat membantu budidaya udang dalam hal operasional sehari-hari, seperti pengelolaan stok, penjadwalan pemeliharaan peralatan, hingga manajemen tenaga kerja. Hal ini dapat membantu petambak dalam mengurangi biaya produksi, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan keuntungan yang didapatkan.

Bagaimana Analisis Data Dapat Membantu Budidaya?

Ketika menjalani budidaya udang vaname, penting untuk diingat bahwa analisis data adalah alat yang sangat berharga. Meskipun analisis data tidak memberikan jawaban pasti tentang apa yang harus dilakukan atau bagaimana situasi akan berkembang di masa depan, hal itu memberikan pandangan yang lebih jelas dan terinci tentang berbagai faktor yang memengaruhi budidaya tersebut. 

Dengan menggunakan analisis data yang tepat, petambak dapat menggali informasi berharga dari berbagai sumber data, seperti cuaca, kualitas air, dan kondisi lingkungan lainnya. Kemudian, dengan mempertimbangkan temuan dari analisis tersebut, petambak dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan cerdas dalam mengelola budidaya udang vaname mereka. Ini berarti bahwa analisis data tidak hanya meningkatkan pemahaman tentang kondisi budidaya, tetapi juga memungkinkan petambak untuk mengambil langkah-langkah yang lebih strategis dan proaktif untuk memastikan kesuksesan jangka panjang dari usaha mereka.

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Air Tambak Udang?

Catat dan Pantau Kualitas Air Tambak Anda dengan AquaHero!

Analisis data dalam budidaya udang dapat menjadi kunci untuk mengoptimalkan hasil budidaya. Untuk itu, penting bagi para petambak untuk mencatat data-data selama budidaya berlangsung. Misalnya seperti data parameter kualitas air hingga data pemberian pakan pada udang.

Agar kualitas air tambak Anda tetap optimal dan selalu terkontrol, Anda dapat mencatat dan memantaunya dengan AquaHero! AquaHero merupakan perangkat lunak yang dikembangkan DELOS untuk memudahkan Anda dalam memantau kondisi tambak udang setiap harinya. Mulai dari kualitas air, pertumbuhan udang, rekomendasi tindakan, hingga estimasi BEP (Break Even Point) saat budidaya.

Segera hubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak kami di www.delosaqua.com untuk dapat menggunakan fitur-fitur AquaHero. Pilih AquaHero untuk produktivitas tambak udang Anda!

Read More
12Apr
Fun Read

4 Kesalahan Mengolah Udang yang Harus Anda Hindari

Udang merupakan salah satu makanan laut yang paling disukai oleh banyak orang. Namun, tidak jarang orang melakukan kesalahan mengolah udang, yang dapat memengaruhi citarasa hidangan saat disajikan. Meskipun terlihat mudah, proses pengolahan udang juga membutuhkan ketelitian agar menghasilkan hidangan yang lezat.

Oleh karena itu, berikut ini adalah sejumlah kesalahan umum dalam mengolah udang yang sebaiknya dihindari.

Baca Juga: Resep Masakan Udang Goreng Krispi yang Cocok untuk Berbuka Puasa

Kesalahan Mengolah Udang yang Harus Dihindari

1. Tidak Membersihkan Udang dengan Benar

Kesalahan mengolah udang yang pertama dan paling sering dilakukan adalah tidak membersihkan udang dengan benar. Beberapa orang cenderung langsung memasak udang secara utuh tanpa membersihkannya terlebih dahulu. 

Bagian-bagian seperti kepala dan kotoran dapat membuat rasa udang yang dimasak menjadi kurang sedap. Kotoran ini terletak di usus yang tersembunyi di bagian punggung udang. Oleh karena itu, membersihkan udang dengan benar sebelum memasak adalah langkah penting untuk menghasilkan hidangan yang lebih enak dan bersih.

2. Memasak Udang Terlalu Lama

Memasak udang terlalu lama adalah kesalahan yang sering terjadi dan dapat berdampak negatif pada tekstur dan kualitas rasa udang. Saat udang dimasak terlalu lama atau overcooked, mereka cenderung menjadi alot atau keras, dan ini dapat mengurangi kenikmatan saat disantap. 

Selain itu, memasak udang terlalu lama juga dapat menyebabkan kehilangan nutrisi penting di dalamnya, karena panas berlebih dapat merusak komponen-komponen nutrisi. Penting untuk diingat bahwa udang tidak memerlukan waktu masak yang lama. Biasanya, sudah cukup jika warna udang berubah menjadi merah muda cerah dan terlihat matang.

Baca Juga: 7 Aneka Masakan Udang Khas Nusantara yang Lezat dan Praktis

3. Langsung Memasak Udang Beku

Langsung memasak udang beku juga menjadi kesalahan mengolah udang yang sering dilakukan. Sebaiknya lelehkan terlebih dahulu udang yang baru keluar dari freezer sebelum dimasak. Proses pelumeran ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti biarkan udang meleleh secara alami pada suhu ruangan, atau letakkan di bagian kulkas yang lebih hangat, seperti bagian bawah, yang tidak terlalu dingin. Alternatif lain adalah merendam udang dalam wadah berisi air, namun pastikan air tersebut tidak mencapai udang. Langkah-langkah ini penting untuk menjaga tekstur dan kualitas nutrisi udang.

4. Tidak Mengupas Cangkang Udang

Tidak mengupas cangkang udang sebenarnya bukan merupakan kesalahan dalam mengolah udang. Sebab, hal ini tergantung pada preferensi masing-masing dan jenis olahan yang dibuat. Namun, bagi sebagian orang akan sulit memakan udang tanpa mengupas cangkangnya terlebih dahulu, untuk itu sebaiknya Anda mengupasnya sebelum memasaknya.

Baca Juga: 3 Resep Udang Asam Manis untuk Sahur dan Berbuka Puasa

Dukung Peningkatan Produksi Udang Indonesia Bersama DELOS!

Dengan memperhatikan dan menghindari kesalahan-kesalahan saat memasak udang di atas, Anda dapat menikmati udang dengan citarasa dan kualitas terbaik. Proses pengolahan udang yang baik dan benar akan meningkatkan pengalaman mencicipi makanan laut favorit yang satu ini.

Di tahun 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menargetkan peningkatan produksi udang Indonesia sebanyak 2 juta ton. Untuk itu, mari kita dukung upaya mewujudkan target ambisius ini bersama DELOS!

Hubungi contact@delosaqua.com atau submit pertanyaan Anda melalui website kami di www.delosaqua.com. Mari bersama kita dukung peningkatan produksi udang Indonesia bersama DELOS!

Read More
10Apr
Fun ReadShrimp Export

Ini Negara Tujuan Ekspor Udang Indonesia

Indonesia, sebagai negara maritim dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, telah menjadi salah satu produsen utama udang di dunia. Negara tujuan ekspor udang Indonesia hasil produksi dalam negeri ini juga sangat beragam. Mulai dari negara-negara di Benua Asia, Eropa, hingga Amerika.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor udang budidaya Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Terlebih lagi di tahun 2024 ini, Kementeriaan Kelautan dan Perikanan memiliki target produksi udang yang cukup ambisius, yaitu sebanyak 2 juta ton.

Lantas, ke mana saja udang Indonesia diekspor? Simak selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga: 8 Rekomendasi Pasar Ikan Segar di Jakarta

Peran Udang dalam Ekspor Indonesia

Udang merupakan salah satu komoditas unggulan dalam ekspor Indonesia. Pasar ekspor utama untuk udang Indonesia meliputi negara-negara Asia, Eropa, dan Amerika Serikat. Berkat kualitasnya yang tinggi, serta sistem budidaya udang yang semakin terkini, permintaan akan udang Indonesia terus meningkat di pasar internasional.

Destinasi Utama Ekspor Udang Indonesia

1. Amerika Serikat

Pasar Amerika Serikat juga merupakan tujuan ekspor yang penting bagi udang Indonesia. Dengan populasi yang besar dan permintaan yang terus meningkat untuk produk laut, Amerika Serikat menjadi pasar yang menjanjikan bagi produsen udang Indonesia.

Dengan pasar yang luas ini, Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor udang terbesar Indonesia yang mengambil porsi 71,6 persen dari total ekspor udang nasional. Setiap tahunnya, Amerika Serikat mengimpor kurang lebih 700.000 ton udang dengan total 18% atau sekitar 130.000 ton berasal dari Indonesia.

Dengan nilai tersebut, Indonesia berada di posisi kedua sebagai eksportir udang terbesar di Amerika Serikat setelah Ekuador.

2. Jepang

Negara tujuan ekspor udang Indonesia yang kedua adalah Jepang. Budaya kuliner Jepang yang kaya akan produk laut membuat udang Indonesia memiliki pangsa pasar yang stabil di negara ini.

Setiap tahunnya, Jepang mengimpor sebanyak 220.000 ton udang dengan total 16% atau sekitar 35.000 ton berasal dari Indonesia. Dengan nilai ekspor udang ini, Indonesia menempati posisi ketiga sebagai negara eksportir udang terbesar di Jepang setelah India dan Vietnam.

Baca Juga: Apa Itu Istilah MBW dalam Budidaya Udang dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

3. Singapura

Di posisi ketiga terdapat negara tetangga, Singapura yang menjadi negara tujuan ekspor udang budidaya Indonesia. Pada tahun 2021, Singapura tercatat mengekspor udang sebanyak 1,89 juta ton dari Indonesia atau dengan nilai total sebesar 8,2 juta US dollar.

4. Malaysia

Malaysia juga menjadi salah satu negara tujuan ekspor udang Indonesia. Pada tahun 2021, negeri jiran tersebut tercatat mengimpor udang dengan volume sebesar 2,07 juta kg atau senilai 3,38 juta USD dari Indonesia.

Baca Juga: Pengaruh Jumlah Pakan Terhadap Laju Pertumbuhan Udang Vaname

Tantangan dan Peluang Ekspor Udang Indonesia di Masa Depan

Meskipun ekspor udang Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, masih ada tantangan yang perlu dihadapi. Beberapa di antaranya termasuk keberlanjutan lingkungan, persaingan global, dan perubahan regulasi perdagangan internasional.

Beberapa wilayah yang memiliki pangsa pasar yang luas seperti Uni Eropa juga berpotensi bagi udang Indonesia. Namun, udang Indonesia terkendala beberapa hal untuk masuk ke dua wilayah ini, di antaranya Uni Eropa hanya menerima udang yang memiliki sertifikasi BAP 3 stars, ASC, BRC/IRF, serta lolos uji antibiotik yang ketat. Untuk itu, para petambak, pemerintah, dan semua pemangku kepentingan harus terus bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Mari Dukung Ekspor Udang Indonesia Bersama DELOS!

Udang Indonesia memiliki potensi yang sangat tinggi untuk dapat merajai pasar ekspor dunia. Namun, untuk mencapai hal ini, diperlukan adanya kerja sama yang solid antara para produsen udang, eksportir, hingga pemerintah untuk memaksimalkan potensi udang Indonesia.

DELOS, together with Indonesian shrimp farmers, is committed to improving the quality of Indonesian shrimp through sustainable farming. Let’s support the increase in production and export value of Indonesian shrimp together with DELOS! Visit www.delosaqua.com or contact contact@delosaqua.com.

Read More
08Apr
Aquaculture

Berapa Kali Udang Panen dalam Setahun?

Udang menjadi salah satu komoditas perikanan yang penting bagi Indonesia dan negara-negara lain di dunia. Biasanya dalam satu tahun, suatu tambak udang bisa panen hingga beberapa kali tergantung pada beberapa faktor. Mulai dari jenis panen, tipe budidaya yang dilakukan, kondisi lingkungan, hingga manajemen budidaya. Sehingga tidak ada angka pasti berapa kali udang panen dalam setahun.

Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi berapa kali udang panen dalam setahun. Simak selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga: Mudah! Cara Membuat Petis Udang di Rumah

Factors Affecting Shrimp Harvest

1. Jenis Budidaya Udang

Terdapat beberapa metode budidaya udang yang umum dilakukan, di antaranya adalah budidaya udang tradisional (ekstensif), semi intensif, intensif, dan super intensif. Masing-masing budidaya didukung dengan teknologi yang memungkinkan panen dilakukan beberapa kali dalam setahun.

Pada budidaya udang tradisional di lahan yang luas dengan populasi udang yang rendah, umumnya panen dilakukan satu hingga dua kali dalam setahun. Hal ini tergantung pada siklus alami pertumbuhan udang dan kondisi lingkungan.

Budidaya udang semi intensif memiliki teknologi yang lebih baik dari budidaya tradisional di mana udang diberi pakan tambahan dan kondisi lingkungan lebih terkontrol. Pada budidaya jenis ini, panen bisa dilakukan tiga hingga empat kali dalam setahun.

Selanjutnya pada budidaya sistem intensif yang melibatkan teknologi dan manajemen tambak yang lebih canggih dan terkontrol, udang dapat dipanen dalam empat hingga enam kali dalam setahun. Di dalamnya termasuk pula panen parsial.

Terakhir, buddaya udang super intensif yang memanfaatkan teknologi tinggi dan ruang terbatas untuk membudidayakan udang dalam jumlah besar dapat dilakukan panen lebih sering, yaitu dua hingga tiga bulan sekali. Hal ini termasuk juga panen parsial di saat udang menyentuh umur tertentu.

Baca Juga: Cara Membuat Budidaya Udang Lebih Tahan Terhadap Perubahan Iklim

2. Manajemen Budidaya

Praktik manajemen kolam budidaya sangat penting dalam budidaya udang karena berdampak langsung pada produktivitas dan kesehatan populasi udang. Pemberian pakan yang tepat adalah salah satu aspek utama dalam manajemen ini, karena nutrisi yang mencukupi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan udang. Selain itu, pemeliharaan kualitas air juga krusial karena udang sangat rentan terhadap perubahan kualitas air yang ekstrim. Air yang bersih dan memiliki parameter yang sesuai seperti suhu, salinitas, dan oksigen terlarut dapat meningkatkan kondisi lingkungan untuk pertumbuhan udang yang optimal. Pencegahan penyakit juga merupakan bagian tak terpisahkan dari manajemen kolam, dimana upaya-upaya seperti pemantauan kesehatan udang, penggunaan probiotik, dan praktik sanitasi dapat membantu mengurangi risiko penyakit dan kematian udang.

Manajemen yang baik tidak hanya mempengaruhi kesehatan udang, tetapi juga berdampak pada frekuensi panen. Dengan mengurangi risiko penyakit dan kematian udang, petani dapat memastikan bahwa populasi udang tetap sehat dan produktif sehingga mereka dapat mencapai panen yang lebih sering. Selain itu, manajemen yang efektif juga memungkinkan untuk pengoptimalan penggunaan sumber daya kolam dan pakan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan efisiensi budidaya dan menghasilkan udang dengan biaya produksi yang lebih rendah.

3. Permintaan Pasar

Tingkat permintaan pasar juga merupakan faktor penting yang memengaruhi keputusan petambak dalam menentukan jadwal panen udang mereka. Ketika permintaan pasar meningkat dan harga stabil, petambak cenderung untuk merespons dengan mempercepat jadwal panen guna memenuhi permintaan yang tinggi.

Hal ini merupakan strategi yang umum dilakukan untuk mengoptimalkan profitabilitas usaha budidaya udang, di mana petambak memanfaatkan peluang pasar yang baik dengan meningkatkan frekuensi panen untuk memenuhi permintaan konsumen. Dengan memperhitungkan dinamika pasar secara cermat, petambak dapat mengatur jadwal panen dengan tepat guna mengoptimalkan pendapatan dan memastikan kelangsungan usaha mereka.

Baca Juga: Tips Memilih dan Menentukan Jumlah Kincir Tambak Udang

Budidaya Udang Vaname Lebih Menguntungkan Bersama DELOS!

Berapa kali udang panen dalam setahun ditentukan oleh banyak faktor. Mulai dari jenis budidaya yang dilakukan, manajemen budidaya, hingga permintaan pasar. Untuk itu, petambak harus memastikan faktor-faktor tersebut untuk mencapai hasil produksi panen yang diinginkan.

Namun, Anda tidak perlu khawatir sebab DELOS hadir untuk membantu mengelola dan memastikan tambak udang Anda menghasilkan panen yang optimal. Dengan mengandalkan sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik, DELOS dapat membantu Anda untuk mendapatkan hasil panen terbaik.

Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau kunjungi www.delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.

Read More
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • …
  • 8
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top