Hari ini, tepat satu tahun DELOS memulai ambisi menjadikan Indonesia sebagai produsen udang terbesar di dunia. Menjadi pemimpin revolusi biru serta membekali para petambak dengan teknologi berbasis sains dan manajemen operasional.
Cita-cita ini dimulai ketika Guntur Mallarangeng, Bobby Indra Gunawan, Aris Noerhadi, dan Alexander Farthing menghadirkan tim multidisiplin yang mencakup akuakultur, biologi kelautan, teknologi, sekaligus manajemen bisnis sebagai suatu kesatuan.
Para founder DELOS melihat peluang Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia dengan garis pantai sepanjang 95 ribu kilometer. Namun hal ini tidak sebanding dengan total kuantitas ekspor udang yang ada. Dari total keseluruhan tambak di Indonesia, 75% di antaranya hanya dapat berkontribusi sebesar 10% dari kuantitas ekspor.
Dari sinilah DELOS memulai perjalanan sebagai pemimpin revolusi biru akuakultur Indonesia. Membantu dan mendukung para petambak untuk meningkatkan produktivitas panen mereka.
Bekali Para Petambak dengan Teknologi
Juni 2022, DELOS telah berhasil meluncurkan aplikasi AquaHero yang telah dibangun sejak akhir tahun 2021. Aplikasi ini menjadi gabungan sains, teknologi, dan manajemen operasional untuk memudahkan petambak memonitoring dan meningkatkan produktivitas tambak udang mereka berdasarkan data.
AquaHero menggunakan metode pengumpulan data modern dan metode sains mutakhir untuk memperkirakan perlakuan yang dibutuhkan sekaligus untuk meminimalisir risiko dalam budidaya udang. Sistem ini telah diimplementasikan pada tambak-tambak udang yang tergabung dalam ekosistem DELOS.
Hingga saat ini, aplikasi AquaHero masih terus dikembangkan, baik dari sisi performa, prosedur penggunaan, maupun interaksi pengguna. Meskipun demikian, saat ini para petambak sudah bisa merasakan fleksibilitas dalam memonitoring kondisi tambak-tambak mereka.
Baca Juga: Melalui Aqualink, DELOS Mempermudah Pemilihan Bahan Baku hingga Penjualan Udang ke Luar Negeri
Tingkatkan Produktivitas Tambak Hingga 2X Lipat
Satu tahun berproses membangun akuakultur Indonesia, DELOS telah mengelola hingga 195 Ha lahan tambak udang intensif dan super-intensif yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, tentunya masih ratusan hektar area tambak lain yang memerlukan sentuhan DELOS.
Peningkatan produktivitas tambak pun terus terjadi sebagai buah dari manajemen operasional dan tim terbaik yang kami miliki. Dari keseluruhan tambak yang telah dikelola, DELOS berhasil meningkatkan produktivitas hasil panen rata-rata hingga 2x lipat dari sebelumnya.
Tak hanya itu, DELOS juga mampu memitigasi potensi kerugian akibat penyakit dengan rangkaian pengujian kualitas air dan kesehatan udang yang rapat sebagai sistem deteksi dini yang dikembangkan di tambak yang kami kelola. Dari sisi profitabilitas, tim manajemen kami memantau biaya operasional tambak dari hari ke hari, sehingga modal budidaya udang yang dikeluarkan para petambak diharapkan menjadi lebih efisien.
Ciptakan Sumber Daya Manusia yang Kompeten dan Profesional di Bidang Akuakultur
DELOS juga turut berfokus pada akuakultur yang berkelanjutan di masa mendatang untuk Indonesia. Upaya peningkatan produksi dan produktivitas industri akuakultur harus diimbangi dengan ketersediaan sumberdaya manusia (SDM) yang andal, agar pertumbuhannya berkelanjutan. Salah satu tantangan terbesar ketika kita melakukan pengembangan usaha perikanan di suatu daerah adalah kebutuhan akan SDM yang memahami dan menguasai kebutuhan, keragaman, dan dinamika sektor tersebut. Ini lah yang menjadi latar belakang lahirnya DELOS Maritime Institute (DMI) sebagai salah satu program pelatihan akuakultur terbaik di Indonesia.
DELOS Maritime Institute tidak hanya menyasar mahasiswa semester akhir dan fresh graduate, melainkan juga turut mengajak petambak dan anak nelayan untuk berpartisipasi sebagai peserta. Introduksi usaha perikanan (on farm) biasanya cenderung dilakukan pada wilayah yang dekat dengan laut atau pesisir yang secara geografis umumnya jauh dari perkotaan. Wilayah yang jauh dari kota tersebut menjadikan masyarakat yang hidup di pesisir sulit mendapatkan akses pendidikan yang bermutu. Di sisi lain, usaha perikanan memiliki tanggung jawab sosial untuk menyerap sebagian besar tenaga kerja dari masyarakat di sekitar lingkungan usaha agar manfaatnya dirasakan masyarakat sekitar. DELOS ingin memfasilitasi anak-anak bangsa yang ingin belajar langsung di bidang akuakultur, khususnya budidaya udang.
Saat ini tengah dilakukan persiapan menyambut DMI Batch 2 yang akan dimulai pada tanggal 17 Oktober 2022 mendatang. Sementara sebelumnya, DMI Batch 1 telah sukses terlaksana dan berhasil meluluskan sebanyak 13 peserta.
Melalui DELOS Maritime Instituteberharap semua ilmu dan pengalaman yang didapatkan para peserta selama program berlangsung dapat bermanfaat sebagai bekal untuk memasuki industri perikanan. Ke depannya, diharapkan DMI akan menjadi lembaga pelatihan di bidang akuakultur yang dapat tekoneksi dengan seluruh tambak di Indonesia, serta direncanakan akan memiliki Sertifikasi Kompetensi Profesi.
Baca Juga: Ikuti Munas SCI, DELOS Siap Jadikan Indonesia Produsen Udang Terbesar di Dunia
Terus Melanjutkan Perjalanan Sebagai Pemimpin Revolusi Biru
DELOS lebih dari sekadar perusahaan aqua-tech. DELOS adalah misi dan komitmen yang mendalam untuk membantu para petambak dalam mengembangkan bisnis, meningkatkan produktivitas tambak, dan meningkatkan kualitas hidup, serta menjaga keberlangsungan lingkungan.
Mewujudkan mimpi bersama menjadikan Indonesia sebagai pemain utama ekspor udang dunia memang tidak mudah. Namun, dengan potensi alam dan sumber daya manusia yang dikelola dengan baik, DELOS percaya mimpi ini akan segera tergapai.
Memasuki usia baru, dengan langkah yang lebih tegap sebagai pemimpin revolusi biru, DELOS akan terus berupaya mewujudkan mimpi bersama menjadikan Indonesia sebagai produsen udang terbesar di dunia.
Satu tahun DELOS, let’s lead the blue revolution!