Manajemen pakan menjadi salah satu penentu suksesnya budidaya udang vaname. Untuk mengetahui hal ini biasanya dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung efisiensi FCR udang vaname yang dibudidayakan.
FCR atau feed conversion ratio adalah hasil dari penghitungan angka efektivitas dan efisiensi pakan yang ditebar. Melalui penghitungan FCR, kamu dapat mengetahui apakah pakan yang diberikan benar-benar dimakan oleh udang atau malah tersisa dan menjadi limbah kolam.
Dalam bahasa Indonesia, FCR dikenal juga dengan rasio konversi pakan yang dapat menunjukkan tingkat keefisienan manajemen pakan dalam setiap budidaya yang dilakukan. Semakin kecil angka FCR, semakin efisien pula manajemen pakan yang dilakukan.
Oleh karena itu, mari mengenal apa itu FCR dan bagaimana cara menghitungnya berikut ini.
Baca Juga: 5 Hal untuk Sukseskan Budidaya Udang Vanamei
Apa itu FCR Udang Vaname?
Feed convertion ratio atau FCR adalah perhitungan dari jumlah total berat pakan buatan dibagi dengan jumlah berat total (biomassa) hasil panen. Pada udang vaname, nilai FCR yang ideal berkisar antara 1,1-1,2. Semakin kecil nilai FCR yang didapatkan, semakin besar pula keuntungan yang diperoleh para petambak.
Tak hanya pada udang vaname, FCR juga berlaku untuk komoditas tambak lainnya, seperti ikan lele, ikan salmon, dll. Sementara tinggi rendahnya FCR ditentukan oleh jenis pakan, spesies, ukuran hewan, praktik pemberian pakan, kondisi air, dan sistem budidaya yang dijalankan.
Pentingnya FCR dalam Budidaya Udang Vaname
Rasio konversi pakan (FCR) merupakan metrik penting dalam budidaya udang vaname karena dapat memberikan informasi tentang efisiensi pakan yang telah diberikan selama budidaya berlangsung.
Angka FCR udang vaname yang rendah menunjukkan bahwa pakan yang diberikan pada udang vaname diserap dengan baik dan menjadikan budidaya lebih menguntungkan dari segi ekonomi maupun keberlanjutan.
Sebaliknya, FCR yang tinggi menunjukkan bahwa pakan yang diberikan tidak efisien dan dapat menyebabkan peningkatan biaya dan keuntungan yang lebih rendah bagi pembudidaya. Selain itu, angka FCR yang tinggi juga memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, terutama dalam hal pencemaran air.
Baca Juga: Probiotik Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Budidaya
Cara Menghitung FCR Udang Vaname
Untuk menghitung FCR dalam budidaya udang vaname, terlebih dahulu kamu harus menentukan jumlah pakan yang diberikan pada udang dan kemudian mengukur pertambahan berat udang selama periode waktu tertentu.
FCR kemudian dihitung dengan membagi jumlah pakan yang diberikan pada udang dengan pertambahan biomassa udang. Adapun rumus Feed Convertion Ratio (FCR) adalah sebagai berikut:
Misalnya, biomassa udang yang kamu budidayakan adalah 1 ton (1000 kg). Sementara jumlah pakan yang telah diberikan adalah 1,2 ton (1200 kg). Maka FCR udang vaname adalah 1200 : 1000 = 1,2.
Tips Efisiensi FCR Udang Vaname
Menyesuaikan pemberian pakan sangat penting untuk menjaga FCR (Feed Conversion Ration) tetap optimal. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk mencapai FCR yang efisien di antaranya meliputi:
1. Kebutuhan dan Umur Udang
Pemberian pakan udang vaname harus disesuaikan dengan kebutuhan dan umur udang. Contohnya, untuk udang yang berusia kurang dari 15 hari, disarankan memberikan pakan dalam bentuk bubuk agar lebih mudah dicerna. Sementara pada saat udang memasuki periode DOC 16-45 hari, pakan yang diberikan sebaiknya berupa crumble.
Pada dasarnya, jenis pakan udang vaname berbeda-beda. Hal ini tergantung pada kebutuhan nutrisi, ukuran pakan, dan umur udang.
2. Metode Pemberian Pakan
Pemberian pakan bisa dilakukan secara manual, seperti penyebaran secara langsung atau menggunakakan autofeeder. Dalam metode pemberian pakan ini perlu dipertimbangkan jumlah pakan, jadwal pemberian, dan juga memastikan agar penyebarannya merata di seluruh tambak. Sebab, penumpukan pakan berlebih dapat mempengaruhi kualitas air.
3. Frekuensi Pemberian Pakan
Selain mempertimbangkan kebutuhan dan usia udang, frekuensi pemberian pakan juga memiliki peran penting. Waktu interval antara pemberian pakan harus dipertimbangkan agar udang memiliki cukup waktu untuk mencerna pakan, minimal 48-90 menit. Proses pencernaan pakan sendiri membutuhkan waktu sekitar 4-6 jam sebelum akhirnya menjadi feses.
Untuk udang berusia kurang dari 15 hari, cukup bdrikan pakan sebanyak 3 kali sehari. Sedangkan untuk udang usia 16-30 hari, berikan sebanyak 4 kali sehari sesuai dengan kemampuan makan udang pada fase tersebut.
Ketika udang telah berusia lebih dari itu, pemberian pakan bisa dilakukan sebanyak 5 kali sehari. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa kondisi oksigen terlarut di tambak masih optimal.
Baca Juga: 3 Resep Udang Asam Manis Favorite Keluarga
Sukses Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS
Rasio konversi pakan (FCR) dapat menjadi salah satu indikator kesuksesan budidaya udang vaname yang dilakukan. Hal ini mengharuskan para petambak tidak bisa sembarangan dalam mengatur manajemen pakan.
Kini, untuk mempermudah budidaya udang vaname yang kamu lakukan, DELOS menawarkan Farm Management untuk mengelola tambak udang yang kamu miliki. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu sukseskan budidaya udang vanamemu.
Farm Management DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan setiap farm owner dan farm personnel untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.
Tak hanya itu, DELOS juga memiliki program rantai pasok terintegrasi, DELOS AquaLinkyang dapat membantumu mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga dan kualitas terbaik.
Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Sukseskan budidaya udang vaname bersama DELOS!