logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Author: Sukma Dewi Fortuna
Home Sukma Dewi Fortuna Page 13
10Mei
AquacultureTips

12 Peralatan Tambak Udang Vaname yang Harus Disiapkan Sebelum Budidaya

Peralatan tambak udang vaname menjadi hal utama yang harus dipersiapkan sebelum menjalankan budidaya. Sebab, setiap tambak harus memiliki peralatan masing-masing dan tidak boleh digunakans secara bergantian.

Baik budidaya udang vaname skala kecil, maupun skala besar mulai dari tambak intensif hingga semi intensif memerlukan peralatan tambak yang lengkap. Mulai dari aerator, peralatan laboratorium, hingga peralatan yang harus ada di setiap kolam.

Jadi, berikut adalah peralatan tambak udang vaname equipment that you have to prepare before cultivating:

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

1. Aerator

Peralatan tambak udang vaname yang pertama adalah aerator atau kincir air. Aerator berperan dalam menjaga oksigen terlarut dalam air sekaligus untuk mengontrol kotoran dan lumpur yang ada di setiap kolam tambak.

Aerator memiliki beberapa jenis, di antaranya adalah kincir air dengan roda dayung, aerator spiral, aerator pompa, aerator pompa vertikal, dan jet aerator. Sementara untuk pemilihan jenisnya tergantung pada jenis budidaya yang dilakukan.

2. Geomembrane (Lapisan Plastik)

Geomembrane merupakan lapisan plastik yang digunakan sebagai dasar tambak agar air tambak tidak bercampur dengan tanah. Lapisan ini berfungsi untuk menjaga kualitas air agar tetap bersih dan tidak mudah tercemar.

Biasanya jenis geomembrane yang digunakan adalah berupa plastik mulsa atau HDPE dengan ketebalan minimal 0,50 micron.

3. DO Meter

DO Meter atau alat pengukur oksigen terlarut adalah udang vaname peralatan tambak udang vaname yang berfungsi untuk mengukur oksigen terlarut dalam kolam tambak. Saat budidaya berlangsung, petambak harus memastikan suplai oksigen terlarut minimal >4 ppm agar udang dapat tumbuh optimal.

4. Refraktometer

Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat salinitas pada tambak udang vaname. Peralatan tambak udang vaname ini cukup penting saat tahap persiapan kolam dilakukan, yaitu untuk mengukur kesamaan salinitas antara air tambak dengan air pada kantong benur.

Tingkat salinitas optimal pada air tambak udang vaname adalah 15-25 ppt.

5. pH Meter

Selama budidaya berlangsung, petambak harus memastikan pH air selalu dalam kondisi optimal. Oleh karena itu, dibutuhkan pH meter untuk mengukur tingkat keasaman masing-masing kolam tambak.

Cara menggunakan peralatan tambak udang vaname yang satu ini adalah dengan terlebih dahulu mengambil sampel air kolam dan kemudian pH meter akan otomatis menunjukkan angka pH dari air. pH air yang optimal bagi udang vaname adalah 7,5-8,5.

6. Pompa Air

Seperti pompa air pada umumnya, pompa air pada tambak udang vaname berfungsi untuk mengalirkan air ke dalam tambak saat persiapan kolam berlangsung. Selain itu pompa air ini juga berfungsi untuk melakukan shipon kotoran dari tambak.

Baca Juga: Tips Manajemen Pakan Udang Vaname, Budidaya Anti Rugi!

7. Jaring Udang

Jaring atau jala menjadi peralatan tambak udang vaname yang diperlukan ketika panen tiba. Tak hanya panen keseluruhan, jaring udang juga diperlukan saat panen parsial dan juga sampling setiap harinya.

8. Anco

Anco menjadi peralatan tambak udang vaname yang harus ada di setiap kolam. Biasanya anco ditempatkan di sudut-sudut tertentu kolam tambak yang memiliki arus lebih tenang. Pada setiap kolam, terdapat satu hingga empat anco yang disesuaikan dengan luas kolam.

9. Selang Siphon

Selang siphon pada tambak udang vaname berguna untuk menyedot lumpur yang ada di dasar kolam dan mengalirkannya ke saluran pembuangan. Untuk menjalankan fungsinya, selang ini memanfaatkan gaya gravitas dan tekanan air.

Selain itu, selang siphon juga dapat digunakan untuk mengetahui adanya kematian atau apabila terjadi molting pada udang vaname.

10. Secchi Disk

Secchi Disk menjadi peralatan tambak udang vaname yang digunakan untuk mengukur tingkat kekeruhan air. Air tambak yang keruh dapat menyebabkan daya ikat oksigen menjadi rendah dan batas pandang ikan berkurang dan selera makan menjadi terganggu. Tentunya, hal ini dapat berdampak pada pertumbuhan ikan yang menjadi kurang optimal.

Seperti namanya, secchi disk berbentuk lingkaran menyerupai cakram yang permukaannya berpola dengan warna hitam dan putih. Cara menggunakannya pun cukup mudah, yaitu dengan mengikatnya dengan tali dan memasukkannya ke dalam air. Saat pola yang ada di secchi disk tidak terlihat lagi, di kedalaman tersebut batas kecerahan air kolam tambak.

11. Lampu Penerangan

Lampu penerangan menjadi salah satu peralatan yang harus ada di tambak udang. Lampu ini menjadi salah satu peralatan keamanan yang harus ada untuk memudahkan petambak memantau kondisi udang pada malam hari.

Biasanya jenis lampu yang digunakan memiliki watt yang tidak terlalu tinggi dan cahayanya tidak terlalu terang. Sebab, udang cukup sensitif terhadap cahaya dan dapat menyebabkan udang menjadi stres.

12. AquaHero

Peralatan tambak udang vaname yang terakhir adalah AquaHero. AquaHero adalah aplikasi yang dapat Anda operasikan melalui gadget untuk mencatat dan memantau pertumbuhan udang Anda selama budidaya.

Dengan AquaHero, Anda juga bisa mencatat kualitas air harian, mendapat rekomendasi tindakan berdasarkan analisis ilmiah, hingga mendapat estimasi Break Event Point (BEP) untuk budidaya.

Baca Juga: 4 Jenis Tambak Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Budidaya Udang Vaname Menguntungkan Bersama DELOS!

Melakukan persiapan tambak dapat menjadi hal yang sangat memusingkan. Sebab, terdapat banyak hal yang harus dipersiapkan, salah satunya adalah peralatan tambak udang vaname.

Akan tetapi, kini kamu tak perlu khawatir karena DELOS siap untuk membantumu mengelola tambak udang yang kamu miliki. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Farm Management yang kami miliki juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkanmu untuk memonitoring kondisi tambak setiap harinya.

DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration untuk membantu partner kami mendapatkan produk-produk dan harga terbaik untuk budidaya udang yang mereka lakukan.

Jadi, segera hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mari mulai budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
02Mei
AquacultureTechnology

5 Jenis Kincir Air Tambak Udang beserta Fungsinya

Kincir air tambak udang menjadi salah satu komponen utama dalam budidaya, khususnya pada kolam jenis intensif dan super intensif. Kincir air atau yang dikenal juga dengan sebutan aerator adalah alat yang berfungsi untuk melarutkan oksigen bebas ke dalam air tambak.

Adanya kincir air dan alat-alat penunjang pertumbuhan udang lainnya pada budidaya ditujukan agar kolam tambak dapat menjadi ekosistem yang nyaman untuk pertumbuhan udang. Sehingga udang dapat tumbuh dengan optimal.

Seperti namanya, kincir air atau arator tambak udang berfungsi untuk menciptakan aerasi. Aerasi sendiri merupakan proses peningkatan kandungan oksigen di lingkungan air dengan tujuan agar organisme yang hidup di dalamnya mendapatkan pasokan oksigen yang cukup dan hidup dengan sehat.

Yuk, ketahui jenis-jenis kincir air yang biasa dipakai di tambak udang beserta fungsinya dalam artikel ini!

Baca Juga: Masa Panen Udang Vaname beserta Jenis-Jenisnya

Fungsi Aerator Tambak Udang

  1. Meningkatkan suplai oksigen dalam air untuk menstabilkan proses biologis udang.
  2. Memastikan udang mendapatkan pasokan oksigen terlarut yang cukup.
  3. Meningkatkan kualitas air tempat udang hidup.
  4. Membantu penyebaran nutrisi maupun pakan ke dalam kolam secara merata.
  5. Memudahkan kotoran dasar tambak terarahkan ke pusat pembuangan, sehingga dasar kolam lebih mudah dibersihkan.

Jenis-Jenis Aerator Tambak Udang

1. Kincir Air Tambak dengan Roda Dayung

kincir air tambak udang
Sumber: Roy dkk., 2015

Dari segi performa, kincir air roda dayung adalah aerator paling efektif untuk digunakan di permukaan tambak. Bagian-bagiannya terdiri dari rangka, motor, pelampung, kopling, mesin pengurangan kecepatan, bantalan, dan kincir dayung.

Kincir air ini bekerja dengan memercikkan air ke udara dan menangkap oksigen darinya, sehingga kandungan DO dalam air akan meningkat. Semakin banyak gelembung yang dihasilakan, semakin banyak pula oksigen yang ditangkap.

2. Aerator Spiral

spiral aerator for shrimp pond
Sumber: Roy, dkk., 2017

Aerator spiral adalah bentuk improvisasi dari kincir air roda dayung dengan perbedaan terletak pada bentuk rodanya. Seperti namanya, roda aerator ini berbentuk spiral. Selain itu, terdapat beberapa perbedaan lainnya seperti adanya pengurangan gearbox atau peredam, pegangan, dan poros penghubung.

Sementara dari segi cara kerja, aerator spiral juga memercikkan air ke udara untuk menangkap oksigen. Namun, gelembung yang didapatkan lebih banyak daripada kincir air roda dayung biasa.

3. Aerator Pompa

Aerator pompa adalah jenis aerator yang bekerja dengan menarik air ke dalam tabung vertikal dan kemudian memercikannya ke udara untuk menangkap oksigen. Air akan dibelokkan secara radial dan kemudian jatuh kembali ke permukaan dengan pola seperti payung.

Jenis aerator ini banyak dipilih karena tidak membutuhkan banyak perawatan khusus. Namun, penggunaannya hanya dapat menjangkau area kecil saja, sementara pada area yang luas masih kurang maksimal.

Dalam penggunaannya, aerator pompa biasanya digunakan pada kolam kecil saja atau dapat juga digunakan pada kolam besar tetapi dengan dikombinasikan dengan jenis aerator lainnya.

Baca Juga: Mengenal Istilah DOC dalam Tambak Udang

4. Aerator Pompa Vertikal

Aerator pompa vertikal adalah jenis aerator yang memiliki prinsip kerja yang sama dengan aerator pompa, yaitu menarik air ke dalam tabung pompa dan kemudian memercikkannya ke udara.

Aerator pompa vertikal lebih cocok untuk digunakan pada kolam kecil dengan luas hingga 0,25 ha. Sebab percikan yang dihasilkan oleh aerator ini tidak sebesar kincir air. Sementara itu, kapasitasnya mulai dari 1 kW hingga lebih dari 50 kW.

5. Jet Aerator

kincir tambak udang
Sumber: Roy, dkk., 2017

Aerator aspirator propeller terdiri merupakan kincir air tambak udang yang tersusun dari bingkai, pipa hisap udara, baling-baling, dan motor penggerak. Berbeda dengan jenis aerator lainnya, baling-baling aerator ini berada di dalam air.

Cara kerjanya dimulai dengan baling-baling yang berputar di dalam air dan menghisap udara dari luar kolam melalui pipa. Setelah udara tersedot dan masuk ke dalam air, akan muncul gelembung-gelembung yang menandakan pasokan oksigen mulai masuk ke dalam air.

Baca Juga: Mengenal Istilah MBW Udang dan Cara Menghitungnya

Penuhi Kebutuhan Alat Tambakmu dengan AquaLink!

Aerator atau kincir air menjadi salah satu komponen penting dalam budidaya udang, terlebih lagi untuk tambak intensif dan super intensif. Aerator ini berfungsi untuk mensuplai oksigen ke dalam air, sehingga udang akan dapat tumbuh optimal.

Untuk memenuhi kebutuhan aerator tambak udang maupun peralatan tambak lainnya, kamu bisa mendapatkannya melalui DELOS AquaLink!

Delos AquaLink adalah rantai pasok terintegrasi yang menghubungkan mitra-mitra kami untuk mendapatkan produk kebutuhan tambak dengan kualitas dan harga terbaik. Melalui AquaLink, kamu bisa mendapatkan kebutuhan alat tambak, pakan, obat-obatan, logistik, hingga jasa panen.

Untuk menjadi bagian dari AquaLink, kamu bisa langsung menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mari bermitra dengan kami!

Read More
02Mei
Aquaculture

Pentingnya Alkalinitas pada Tambak Udang, Cek Alkalinitas Anda Sekarang!

Alkalinitas pada tambak udang merupakan kapasitas air tambak untuk menetralkan asam yang diukur berdasarkan komponen penyusunnya berupa ion bikarbonat (HCO3-),karbonat (CO32-), dan hidroksida (OH-). Alkalinitas menjadi salah satu parameter penting kualitas air dan berpengaruh pada keberhasilan budidaya.

Alkalinitas juga merupakan buffer atau penyangga pH air. pH air yang stabil sangat penting untuk pertumbuhan udang, karena setiap fluktuasi di luar batas optimum dapat menyebabkan stres, penurunan tingkat pertumbuhan, kerentanan terhadap penyakit, dan bahkan kematian.

Air dalam sistem akuakultur dapat berasal dari limpasan DAS langsung, sungai, danau, muara, laut, maupun sumur dengan nilai alkalinitas yang dapat berbeda-beda. Jika alkalinitasnya rendah, biasanya dilakukan pengapuran untuk meningkatkannya.

Baca Juga: Ini 7 Tips Panen Udang Vaname yang Sukses dan Cuan

Apa itu Alkalinitas pada Tambak Udang?

Alkalinitas adalah kemampuan air untuk menyangga pH dengan cara menetralkan kation hidrogen menggunakan komponen anion air yang meliputi ion bikarbonat (HCO3-), dan karbonat (CO32-), dan hidroksida (OH-). Oleh karena itu, alkalinitas menjadi salah satu parameter kualitas air yang penting di tambak udang.

Mempertahankan alkalinitas yang optimal pada tambak udang sangat penting untuk menstabilkan tingkat pH, yang dapat mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan udang. Alkalinitas optimal pada tambak udang berkisar antara 130-180 ppm.

Alkalinitas di bawah rentang optimum pada tambak udang dapat menyebabkan fluktuasi pH. Hal ini dapat menyebabkan stres pada udang dan meningkatkan risiko wabah penyakit. Untuk mengatasi hal ini, biasanya dilakukan penambahan kapur pertanian secara bertahap hingga mencapai alkalinitas pada rentang optimal.

Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Alkalinitas

Selama periode budidaya udang, alkalinitas dapat tetap konstan, meningkat, atau bahkan menurun. Kadang-kadang, penurunannya dapat sangat drastis sehingga memerlukan pengapuran tambahan untuk menjaga alkalinitas tetap di kisaran optimal.

1. Penambahan Air pada Kolam

Menambahkan air pada kolam tambak sering kali dapat menyebabkan alkalinitasnya berubah. Misalnya ketika tambak mendapatkan tambahan air sumur, maka alkalinitasnya akan menurun. Untuk mengatasinya, petambak perlu menambahkan batu kapur yang akan larut dan meningkatkan alkalinitas air.

2. Curah Hujan yang Tinggi

Selain itu, curah hujan yang tinggi juga dapat mempengaruhi perubahan alkalinitas tambak. Terutama ketika penguapan air melebihi presipitasi, yang menyebabkan alkalinitas meningkat. Sementara sebaliknya, jika presipitasi lebih tinggi, alkalinitas akan berkurang karena air hujan biasanya tidak mengandung alkalinitas yang terukur.

3. Proses Denitrifikasi

Denitrifikasi atau proses reduksi nitrat menjadi gas nitrogen oleh bakteri yang terjadi di tambak juga dapat meningkatkan alkalinitas air. Sebab, denitrifikasi melepaskan satu ion hidroksida untuk setiap ion nitrat yang diubah menjadi gas nitrogen. Sementara proses nitrifikasi melepaskan dua ion nitrogen untuk setiap ion amonium yang diubah menjadi nitrat.

Baca Juga: 4 Jenis Tambak Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Tips Meningkatkan Nilai Alkalinitas pada Tambak Udang

1. Tingkatkan Alkalinitas pada Tambak Udang dengan Menambahkan Kapur Dolomit (Kalsium Magnesium Karbonat)

Dolomit banyak digunakan untuk meningkatkan nilai alkalinitas. Sebab, dolomit kaya akan kalsium, magnesium, dan karbonat sekaligus. Dengan penambahan kapur dolomit, alkalinitas air dapat terjaga dengan baik.

2. Soda Ash (Natrium Karbonat)

Soda natrium karbonat juga dapat digunakan untuk meningkatkan alkalinitas air. Namun, penggunaannya lebih baik dilakukan dengan ditambahkan sedikit demi sedikit dalam satu hari untuk dapat menahan variasi pH dengan baik.

3. Tingkatkan Alkalinitas pada Tambak Udang dengan Baking Soda (Sodium Bikarbonat)

Terakhir, soda kue juga dapat digunakan untuk meningkatkan nilai alkalinitas air. Cara pengaplikasian natrium bikarbonat ini juga sama, yaitu dengan dicampurkan sedikit demi sedikit ke dalam air kolam tambak.

Baca Juga: Panen Parsial Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Tingkatkan Keuntungan Budidaya

Catat dan Pantau Alkalinitas Tambak Anda dengan AquaHero!

Alkalinitas di budidaya udang vaname sangat penting untuk pertumbuhan dan menjaga kesehatan udang. Oleh sebab itu, petambak harus selalu memantau nilai alkalinitas dan menjaganya selalu berada di kisaran optimal.

Untuk mempermudah Anda dalam pemantauan alkalinitas tambak udang vaname sekaligus parameter kualitas air lainnya, Anda dapat menggunakan AquaHero!

AquaHero adalah aplikasi manajemen tambak udang yang menawarkan kemudahan pemantauan kondisi tambak secara menyeluruh berdasarkan data yang telah diunggah dan dipersonalisasi.

AquaHero juga memudahkan Anda untuk memantau kondisi tambak udang Anda kapan saja dan di mana saja setiap harinya secara real time.

Untuk dapat menggunakan AquaHero, Anda dapat menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Pantau kualitas air tambak Anda secara real-time dengan AquaHero!

Read More
24Apr
Tips

Cara Menekan FCR Udang Vaname untuk Budidaya Lebih Menguntungkan

Dalam budidaya udang vaname, manajemen pakan menjadi sangat penting karena pakan menghabiskan sekitar 40-50% dari biaya total yang dikeluarkan selama budidaya. Oleh karena itu, petambak perlu mengetahui cara menekan FCR (rasio konversi pakan) agar pengeluaran biaya pakan tidak terlalu tinggi.

Manajemen pakan yang kurang baik dapat menimbulkan beberapa masalah, salah satu yang sering ditemui yaitu overfeeding atau kelebihan pakan. . Hal tersebut menyebabkan tingginya FCR dan biaya produksi selama budidaya berlangsung.

Namun, sebelum mengetahui cara menekan angka FCR petambak terlebih dahulu harus mengetahui apa saja yang menyebabkan FCR pada budidaya udang vaname tinggi. Yuk, simak pembahasan berikut untuk mengetahuinya.

Baca Juga: Efisiensi FCR Udang Vaname untuk Sukseskan Budidaya

Penyebab FCR Tinggi

Menurut Limsuwan (2010), terdapat lima kesalahan yang umumnya terjadi dalam praktik manajemen pakan udang vaname. Kesalahan-kesalahan ini lah yang menyebabkan angka FCR menjadi tinggi.

1. Tingginya Suhu Air Tambak

Suhu air yang lebih tinggi dari kondisi optimal dapat menyebabkan sistem metabolisme udang menjadi terganggu, hal tersebut menyebabkan nafsu makan udang yang menurun sehingga pakan yang diberikan tidak habis. Akumulasi sisa pakan dan feses pada dasar kolam dapat menurunkan kualitas air tambak yang dapat berdampak pada kesehatan udang. Selain itu, pertumbuhan udang juga akan menjadi lambat karena pakan yang diberikan tidak dimakan hingga habis.

2. Overfeeding

Overfeeding adalah salah satu masalah umum ketika petambak menentukan jumlah pakan yang diberikan berdasarkan jumlah pakan yang tersisa di anco. Sementara sebaliknya, petambak harus memberikan pakan berdasarkan padat tebar udang.

Petambak harus mengetahui seberapa banyak benur yang ditebar di setiap kolam dan selalu memantau nilai survival rate (SR) untuk mengetahui banyaknya udang yang tersisa di kolam untuk menghitung jumlah pakan yang harus diberikan.

3. Frekuensi Pemberian Pakan yang Berlebihan

Normalnya pemberian pakan pada udang vaname adalah 3 sampai 5 kali dalam sehari dengan jangka waktu 4,5 jam.

Namun, tak sedikit petambak yang menggunakan sistem pemberian pakan yang berbeda, misalnya 4 kali dalam sehari dengan jangka waktu yang hanya 3 jam. Dengan frekuensi pemberian pakan ini, akan lebih banyak pakan yang tersisa dan angka FCR pun menjadi tinggi.

4. Arus Air Terlalu Cepat

Dalam budidaya udang vaname sistem intensif, udang dibudidayakan dengan padat tebar yang tinggi memerlukan beberapa kincir untuk menjaga DO (oksigen terlarut) tetap optimal. Namun, arus kincir yang terlalu cepat dapat membawa pakan mengendap di tengah-tengah kolam, sehingga tidak termakan oleh udang dan terbuang sia-sia.

Cara untuk mencegah masalah ini adalah dengan mematikan beberapa kincir pada saat pemberian pakan agar arus air tidak membawa pakan ke tengah tambak. Namun, semua kincir tidak boleh dimatikan secara bersamaan, terutama jika udang sudah memasuki ukuran dewasa. Hal ini untuk menghindari udang kekurangan oksigen.

5. Lack of  Waterwheels

Jumlah kincir yang tidak mencukupi dalam suatu kolam dapat menyebabkan sedimen menumpuk di dasar kolam. Hal ini menyebabkan kadar oksigen di dalam kolam berkurang dan turun ke bawah tingkat optimal yang memicu menurunnya nafsu makan dan pertumbuhan udang vaname, sehingga angka FCR menjadi tinggi.

Selain itu, kadar oksigen yang tidak optimal juga dapat membuat bakteri aerobik tidak mendapatkan cukup banyak oksigen untuk mengurai lumpur dan sedimen yang menumpuk di tengah kolam, sehingga bakteri anaerobik akan mengambil alih proses dekomposisi dengan produk sampingan yang berbahaya bagi udang, seperti amonia, nitrit, dan hidrogen sulfida (H2S).

Cara untuk mencegah masalah kurangnya kincir adalah dengan mengurangi jumlah tebar udang di kolam sehingga akan ada cukup oksigen dan dasar tambak akan tetap bersih selama masa pemeliharaan.

Baca Juga: Probiotik Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Budidaya

Cara Mengurangi Angka FCR Udang Vaname 

1. Pastikan Kualitas Air Selalu Optimal

Menjaga parameter kualitas air dalam pemeliharaan untuk memastikan pertumbuhan dan FCR udang vaname optimal penting untuk pertumbuhan dan kesehatan udang vaname. Udang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan, dengan menjaga kualitas air tetap optimal diharapkan dapat menghasilkan nilai FCR yang baik.

2. Optimalkan Padat Tebar

Padat tebar udang vaname yang berlebihan dapat menghasilkan angka FCR yang tinggi karena udang bersaing untuk mendapatkan makanan dan ruang. Beberapa tips untuk mengoptimalkan rasio konversi pakan (FCR) dapat dilakukan dengan pemberian pakan secara berkala sepanjang hari, hindari pemberian pakan yang berlebihan, pastikan pemberian pakan dilakukan secara merata.

3. Pemberian Pakan Secara Teratur dan Tepat

Udang membutuhkan asupan pakan yang tepat untuk tumbuh dengan baik dan mencapai angka rasio konversi pakan (FCR) yang optimal. Oleh karena itu, petambak harus memberi pakan secara berkala sepanjang hari dengan takaran yang sesuai berdasarkan umur dan ukuran tubuh udang.

4. Sesuaikan Frekuensi Pemberian Pakan

Udang vaname harus diberi pakan dengan frekuensi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Namun, frekuensi pemberian pakan ini tidak boleh terlalu sering yang dapat menyebabkan pakan tidak habis dan terbuang sia-sia.

Pemberian pakan yang berlebihan dapat menyebabkan angka FCR lebih tinggi karena meningkatnya sisa pakan yang tidak termakan. Sisa pakan ini juga dapat merusak kualitas air dan mengurangi tingkat pertumbuhan.

Baca Juga: Jenis-Jenis Pakan Udang Vaname yang Baik Agar Udang Cepat Besar

Budidaya Udang Vaname Lebih Menguntungkan Bersama DELOS!

Cara menekan FCR dalam budidaya udang vaname penting untuk diketahui oleh para petambak. Sebab, FCR yang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu jika manajemen pakan yang diterapkan tidak optimal dan menyebabkan budidaya yang dilakukan kurang produktif.

Kini, Anda dapat mempercayakan manajemen tambak udang vaname Anda pada DELOS! DELOS menawarkan manajemen tambak berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik untuk praktik budidaya udang vaname yang lebih produktif.

Manajemen tambak DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan setiap farm owner dan farm personnel untuk memantau kondisi tambak udang kapan saja dan di mana saja.

Tak hanya itu, DELOS juga memiliki AquaLink, yaitu program rantai pasok terintegrasi yang dapat membantu Anda mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga bersaing dengan kualitas terbaik.

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit permasalahan budidaya udang vaname Anda di kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Budidaya udang vaname lebih menguntungkan bersama DELOS!

__________

Sumber:

Limsuwan, C. (2010). How to Prevent High Feed Conversion Ration in Shrimp Farming. Kasetsart University Fisheries Research Bulletin 2020, Volume 34 (1) page 28-34.

Read More
21Apr
Tips

Budidaya Udang Vaname Intensif, Bagaimana Caranya?

Budidaya udang vaname intensif semakin banyak dipilih oleh para petambak karena produktivitas dan profitabilitasnya yang lebih tinggi. Namun di sisi lain, risiko yang dihadapi selama budidaya juga lebih tinggi.

Dalam budidaya udang vaname sistem intensif, diperlukan teknologi dan modal yang tinggi. Mulai dari pakan yang sepenuhnya mengandalkan pakan buatan, penggunaan aerator untuk mempertahankan kadar oksigen terlarut, dan sebagainya.

Meskipun memerlukan modal dan teknologi yang tinggi, tetapi profitabilitas budidaya sistem intensif juga tinggi. Hal ini yang membuat budidaya udang vaname intensif banyak dipilih oleh para petambak.

Lantas, bagaimana cara melakukannya? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Tambak Udang Vaname Intensif Yang Harus Kamu Ketahui

Cara Budidaya Udang Vaname Sistem Intensif

1. Persiapan Tambak

Budidaya udang vaname intensif adalah budidaya yang dilakukan dengan penebaran benur dalam jumlah besar di area yang relatif kecil dan lingkungan yang terkontrol. Sehingga petambak harus mempersiapkan segala sesuatunya secara tepat dan sesuai standar agar udang dapat tumbuh optimal, salah satunya dalam hal lahan tambak.

Persiapan lahan merupakan langkah pertama yang harus ditempuh oleh petambak sebelum budidaya. Beberapa persiapan lahan untuk budidaya udang vaname intensif di antaranya adalah:

  • Pengolahan air di tandon utama.
  • Perbaikan konstruksi tambak.
  • Pengolahan dasar tambak yang meliputi pengeringan dan pengapuran.
  • Pemasangan plastik mulsa.
  • Pengisian air dengan kedalaman 10 cm.
  • Pembasmian hama dan patogen.
  • Pengisian air hingga 70%.
  • Penumbuhan plankton.
  • Penumbuhan bakteri probiotik.

2. Penebaran Benih Udang Vaname

Langkah budidaya udang vaname intensif selanjutnya adalah penebaran benur. Jumlah benur yang ditebar biasanya disesuaikan dengan target produksi masing-masing petambak dan disesuaikan dengan luas kolam.

Benur udang vaname akan ditebar setelah parameter kualitas air berada di angka optimal. Biasanya, benur akan ditebar ketika pagi atau malam hari untuk menghindari stres akibat perbedaan lingkungan yang signifikan.

3. Pemeliharaan

Dalam pemeliharaan harian budidaya udang vaname intensif, perlu dilakukan pengontrolan parameter kualitas air secara rutin, pemberian pakan, dan penyesuaian penggunaan aerator di kolam tambak.

Frekuensi pemberian pakan udang vaname harus disesuaikan dengan laju konsumsi dan pertumbuhan udang. Hal ini berguna agar angka FCR tetap optimal. Sementara pengontrolan dapat dilakukan melalui anco dari setiap kolam.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian penyakit dalam budidaya udang vaname sebaiknya dilakukan dengan tindakan preventif atau pencegahan sebelum penyakit menginfeksi udang. Tindakan preventif dapat dilakukan dengan penerapan biosecurity dan imunostimulan.

Sementara itu, untuk pendeteksian penyakit biasanya dilakukan dengan mengamati morfologi tubuh udang dan melakukan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) di laboratorium secara berkala.

5. Panen

Panen udang vaname sistem intensif dilakukan ketika udang berumur lebih dari 100 hari atau telah mencapai berat dan size tertentu. Namun, biasanya pada udang vaname sistem intensif dilakukan panen parsial untuk mengurangi densitas udang.

Selain panen parsial, terdapat jenis-jenis panen lain yang biasa dilakukan oleh petambak, yaitu panen normal, panen abnormal, dan panen emergency.

Baca Juga: 4 Unsur Manajemen Tambak Udang Vaname Yang Harus Kamu Perhatikan

Pilih DELOS Untuk Budidaya Udang Vaname Anda

Budidaya udang vaname instensif banyak dipilih para petambak karena untung yang didapatkan dapat lebih maksimal dibanding dengan budidaya jenis lainnya. Namun, risiko yang harus dihadapi pun cukup tinggi, sehingga petambak harus selalu memperhatikan segala aspek dalam budidaya.

Bagi Anda yang ingin mempraktikkan budidaya udang vaname untuk memaksimalkan keuntungan, kini Anda dapat memulainya dengan mudah bersama DELOS.

DELOS adalah perusahaan aqua-tech yang berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang

Manajemen tambak DELOS juga didukung aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan Anda untuk memantau kondisi udang di tambak hanya melalui gadget setiap harinya.

Ingin mendapatkan suplai kebutuhan tambak dengan harga terjangkau? AquaLink dapat menghubungkan Anda dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Anda dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com untuk mendapatkan penawaran terbaik bagi bisnis budidaya udang vaname Anda. Kelola tambak udang Anda bersama DELOS!

Read More
17Mar
Tips

Penyebab dan Cara Mengatasi Stres pada Udang Vaname

Stres pada udang vaname merupakan masalah umum dalam budidaya yang dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan, kesehatan, dan produksi udang. Terlebih lagi, udang ini rentan terhadap stres karena kepekaannya terhadap perubahan lingkungan.

Udang vaname adalah salah satu spesies udang yang paling banyak dibudidayakan di seluruh dunia karena tingkat pertumbuhannya yang cepat, tingkat kelangsungan hidup yang tinggi, dan ketahanan terhadap penyakit.

Namun, petambak sering menghadapi tantangan berupa stres pada udang mereka, yang dapat menyebabkan penurunan tingkat pertumbuhan, penurunan kelangsungan hidup, dan peningkatan kerentanan terhadap penyakit.

Oleh karena itu, akan kami bahas lebih dalam bagaimana stres pada udang vaname. Termasuk tanda-tandanya dan cara mengatasinya.

Baca Juga: Pentingnya Ketinggian Permukaan Air Laut bagi Dunia Akuakultur

Penyebab Udang Stres

1. Kualitas Air

Kualitas air yang buruk, termasuk kadar oksigen yang rendah, kadar amonia dan nitrit yang tinggi, hingga fluktuasi pH, dapat menjadi penyebab stresnya udang vaname saat budidaya berlangsung.

2. Penanganan dan Transportasi

Penanganan dan pemindahan udang yang kasar dan tidak sesuai dengan standar juga dapat menyebabkan stres pada udang. Hal ini karena udang sangat sensitif terhadap stimulan dari luar, seperti goncangan, paparan suhu yang terlalu tinggi, dan kepadatan yang berlebihan.

3. Faktor Lingkungan

Udang sensitif terhadap perubahan lingkungan yang mendadak. Misalnya termasuk perubahan cahaya, suhu, dan salinitas dalam waktu yang cepat. Perubahan mendadak ini dapat menjadi salah satu faktor penyebab stres pada udang vaname.

4. Pakan dan Nutrisi yang Tidak Sesuai

Kualitas pakan yang buruk atau tidak memadai dapat menyebabkan stres pada udang. Sebab, pakan dengan kualitas buruk dapat menyebabkan udang mengalami ketidakseimbangan nutrisi, vitamin, dan mineral yang didapat.

Tanda-Tanda Udang Stres

Selama budidaya berlangsung, petambak harus terus memantau tanda-tanda udang mengalami stres untuk mencegah dampak kerugian yang lebih besar. Berikut adalah beberapa tanda umum stres pada udang vaname:

  1. Nafsu makan dan aktivitas makan berkurang
  2. Berkurangnya aktivitas dan perilaku menjadi lamban
  3. Angka kematian udang meningkat
  4. Perilaku berenang tidak normal, seperti berenang berputar-putar dan melesat.
  5. Tingkat pertumbuhan yang buruk
  6. Perubahan warna pada tubuh udang

Baca Juga: Kenali Ancaman Nitrit pada Tambak Udang dan Cara Mengatasinya

Dampak Stres pada Udang

Stres pada udang memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan dan pertumbuhan udang. Itulah sebabnya petambak harus selalu memantau kondisi udang agar tidak mengalami stres selama budidaya berlangsung.

1. Menurunkan Kekebalan Tubuh Udang

Stres dapat berdampak langsung pada kekebalan tubuh udang, tepatnya dapat menurunkan tingkat kekebalan secara signifikan. Hal ini membuat udang lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi.

2. Pertumbuhan Berkurang

Stres secara tidak langsung dapat menghambat pertumbuhan udang vaname selama budidaya. Udang yang stres cenderung memiliki pola makan yang terganggu, sehingga tidak banyak nutrisi yang diserap.

3. Meningkatnya Angka Kematian

Stres yang parah atau berkepanjangan dapat menyebabkan peningkatan angka kematian di antara populasi udang di tambak.

4. Perbuahan Perilaku

Perubahan perilaku juga menjadi dampak langsung ketika udang vaname stres. Perubahan ini termasuk di antaranya penurunan tingkat aktivitas dan perubahan pola makan.

Cara Mengatasi Udang Stres

Mencegah dan mengelola stres pada udang vaname membutuhkan pemantauan dan pengelolaan faktor lingkungan dan fisiologis yang cermat. Berikut adalah beberapa cara mengatasi stres pada udang vaname:

1. Pantau Kualitas Air Secara Rutin

Memantau parameter kualitas air secara teratur dapat menjadi salah satu cara pencegahan stres pada udang vaname. Sebab, parameter air yang optimal merupakan lingkungan terbaik udang untuk tumbuh.

Oleh karena itu, secara teratur periksa parameter kualitas air seperti suhu, pH, salinitas, dan kadar oksigen terlarut, dan lakukan penyesuaian jika terjadi fluktuasi untuk mempertahankan kondisi optimal.

2. Berikan Udang Nutrisi yang Cukup

Nutrisi yang cukup dapat membuat udang tumbuh dengan optimal dan terhindar dari stres. Pastikan untuk memberi nutrisi yang seimbang, baik dalam pakan maupun probiotik untuk mendukung pertumbuhan udang.

3. Sesuaikan Padat Tebar dengan Kapasitas Kolam dan Jenis Budidaya

Padat tebar udang vaname yang berlebihan dan tidak sesuai dengan kapasitas kolam dapat menyebabkan stres pada udang. Sebab udang akan saling bersaing satu sama lain untuk mendapatkan makanan dan ruang gerak.

4. Aklimatisasi Udang

Cara mencegah stres pada udang vaname yang terakhir adalah dengan melakukan aklimatisasi uadng secara bertahap terhadap perubahan parameter kualitas air.

Baca Juga: Jenis Jenis Udang yang Sering Dibudidayakan di Tambak

Konsultasikan Kondisi Udang Anda pada DELOS!

Stres pada udang vaname dapat menjadi pemicu dari berbagai penyakit yang merugikan budidaya. Oleh karena itu, petambak harus mengetahui penyebab dan cara menanganinya. Mengingat udang vaname adalah tipe udang yang rentan terhadap stres.

Saat udang stres, sebagai petambak, Anda mungkin bingung langkah apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya. Tetapi, kini Anda tak perlu khawatir, sebab Anda dapat mengonsultasikan langsung kondisi udang Anda pada DELOS.

Dengan tim sains yang berdedikasi tinggi, DELOS dapat membantu Anda memantau kondisi udang dan mengambil tindakan terbaik apabila muncul masalah tertentu.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit permasalahan tambak Anda di kolom kontak website kami www.delosaqua.com. Segera konsultasikan kondisi udang anda pada DELOS sebelum terlambat!

Read More
16Mar
Aquaculture

Panen Parsial Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Tingkatkan Keuntungan Budidaya

Panen parsial udang vaname menjadi hal yang tidak jarang dilakukan para petambak untuk memaksimalkan keuntungan saat budidaya. Terutama bagi mereka yang menerapkan sistem budidaya semi intensif, intensif hingga super intensif.

Udang vaname adalah spesies udang yang populer dan paling dimiati pasar global. Jenis udang ini memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat dan cocok untuk akuakultur, sehingga banyak dipilih oleh para petambak.

Untuk memaksimalkan keuntungan dan memastikan budidaya yang berkelanjutan, penting bagi petambak untuk mengetahui manfaat panen parsial. Yuk, simak selengkapnya manfaat tersebut dalam artikel ini.

Baca Juga: Ini 7 Tips Panen Udang Vaname yang Sukses dan Cuan

Apa Itu Panen Parsial?

Panen parsial adalah teknik pemanenan yang dilakukan dengan memanen hanya sebagian udang di tambak, dan membiarkan sisanya untuk terus tumbuh dan berkembang. Teknik panen ini dapat dilakukan beberapa kali dalam satu siklus budidaya dan memungkinkan petambak untuk mengatur panen mereka dan memaksimalkan keuntungan yang didapatkan.

Pemanenan parsial adalah teknik umum yang digunakan dalam budidaya udang vaname untuk membantu mengatur kepadatan populasi dan memastikan tingkat pertumbuhan yang konsisten. Dengan melakukan panen parsial, petambak dapat mencegah terjadinya kepadatan berlebih yang dapat menyebabkan pertumbuhan udang terhambat, wabah penyakit, dan penurunan tingkat kelangsungan hidup.

Persiapan Panen Parsial Udang

Sebelum melakukan panen parsial pada budidaya udang vaname, Anda perlu untuk mempersiapkan dan merencanakannya dengan matang untuk keberhasilan panen. Berikut adalah beberapa langkah persiapan yang dapat Anda ambil:

1. Tentukan Ukurang Panen yang Optimal

Petambak harus menentukan ukuran ideal untuk memanen udang berdasarkan permintaan dan harga pasar. Hal ini akan membantu memastikan bahwa udang yang dipanen dapat dijual dengan harga yang paling menguntungkan.

2. Periksa Kualitas Air

Petambak harus memeriksa parameter kualitas air seperti suhu, salinitas, oksigen terlarut, dan lain-lain untuk memastikannya berada dalam kisaran yang sesuai untuk udang. Jika ada parameter kualitas air yang kurang optimal, petambak harus terlebih dahulu menyesuaikannya.

3. Persiapkan Peralatan Panen

Persiapan panen parsial selanjutnya yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatan untuk panen. Petambak harus memastikan bahwa semua peralatan yang diperlukan, seperti jaring, pompa, dan keranjang untuk menampung udang hasil panen tersedia. Selain itu, harus dipastikan pula jika semua peralatan dalam kondisi bersih dan bekerja dengan baik.

4. Persiapan Transportasi

Petambak juga harus mempersiapkan transportasi untuk udang yang dipanen. Hal ini untuk memastikan udang-udang diangkut dengan cepat dan efisien ke tempat pemrosesan.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Proses Panen Parsial

Proses panen parsial biasanya dilakukan dengan menggunakan jaring untuk mengambil maksimal sebanyak 30% udang dari total populasi di kolam. Setelahnya udang biasanya dimasukkan ke dalam wadah yang sudah dipersiapkan di sisi tambak.

Proses pemanenan yang dilakukan meliputi penempatan jaring di dasar tambak, penebaran pakan, dan menunggu beberapa saat hingga udang menghampiri jaring untuk memanennya. Cara ini cukup efektif untuk dilakukan.

Pemanenan biasanya dimulai pada malam hari, saat udang cenderung berenang lebih bebas. Pemberian pakan harus dihentikan beberapa jam sebelum panen. Prosesnya meliputi langkah-langkah: mematikan aerator di dekat perangkap, menurunkan jaring ke dasar kolam, menebarkan beberapa genggam pakan di atas area jaring, dan kemudian menunggu sekitar 3-10 menit.

Ketika telah banyak udang yang terperangkap, tarik jaring menggunakan tali yang diikat pada sudut-sudutnya. Namun perlu dipastikan jika jumlah udang yang ditangkap tidak lebih dari 30% dari total populasi di kolam.

Manfaat Panen Parsial Udang Vaname

Panen parsial adalah teknik yang hanya memanen sebagian udang di tambak, meninggalkan sisanya untuk terus tumbuh hingga ukuran tertentu. Panen ini dapat dilakukan beberapa kali selama siklus produksi, dan memungkinkan petambak untuk memaksimalkan keuntungan yang didapatkan.

Salah satu manfaat utama panen parsial adalah memungkinkan petambak memanfaatkan fluktuasi harga udang vaname di pasar. Dengan memanen hanya sebagian, petambak dapat mengatur penjualan bertepatan dengan periode ketika harga udang tengah naik.

Panen parsial juga dapat membantu petambak mengurangi biaya produksi. Dengan hanya memanen sebagian pada satu waktu, petambak dapat menghindari biaya terkait pemanenan dan pemrosesan udang dalam jumlah besar sekaligus. Di antaranya mencakup biaya tenaga kerja, peralatan, dan transportasi.

Selain dari sisi ekonomis, panen parsial juga bermanfaat dari sisi kesehatan udang. Dengan membiarkan sebagian udang di tambak untuk terus tumbuh, petambak dapat membantu menjaga ekosistem yang sehat. Hal ini dapat membantu petambak untuk mengurangi risiko wabah penyakit dan masalah lain yang dapat terjadi selama budidaya.

Baca Juga: Masa Panen Udang Vaname beserta Jenis-Jenisnya

Panen Udangmu Bersama DELOS!

Panen parsial udang vaname dapat menjadi proses yang bermanfaat untuk mengurangi kepadatan udang di kolam. Teknik ini dapat menguntungkan bagi petambak untuk memaksimalkan keuntungan saat budidaya.

Bagi Anda yang memerlukan pendampingan untuk proses panen parsial, DELOS adalah pilihan yang tepat untuk Anda.

DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik untuk membantu Anda mengelola tambak udang. Termasuk salah satunya adalah proses panen. Proses panen kami dilakukan oleh tenaga ahli secara transparan dan dengan harga terbaik.

Tak hanya itu, DELOS juga memiliki rantai pasokan terintegrasi, AquaLink, untuk menghubungkan Anda dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga bersaing.

Kamu dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com, untuk tergabung ke dalam ekosistem dan mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Read More
11Mar
Berita

DELOS Maritime Institute Sukses Menggelar Webinar Tentang Penyakit Udang Bersama Pembicara Ternama

Jakarta, 11 Maret 2023 DELOS Maritime Institute sukses menyelenggarakan Webinar OPINI DMI dengan tema “Berdamai dengan Penyakit Udang: Tantangan Budidaya di Era Gempuran Penyakit Udang” dan menghadirkan dua pembicara ternama, yaitu Dr. Ir. Heny Budi Utari M.Kes. dan Wayan Agus Edhy.

Acara Webinar OPINI DMI diselenggarakan secara daring melalui platform zoom dan siaran langsung YouTube DELOS. Sebanyak kurang lebih 250 peserta yang terdiri dari Penyuluh Perikanan, ASN, mahasiswa, PNS, dan masyarakat umum turut hadir untuk belajar tentang penyakit-penyakit udang yang selalu menghantui setiap budidaya.

Budidaya udang vaname telah menjadi bagian penting dari industri makanan laut global dengan total produksi lebih dari 40 miliar dolar per tahunnya. Namun, di sisi lain serangan penyakit selalu mengintai dan terus mengancam keberlangsungan industri ini. Webinar OPINI DMI hadir untuk meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan terhadap penyakit-penyakit udang.

webinar opini dmi

Dr. Heny, ahli penyakit udang terkemuka membawakan diskusi dengan topik “Berdamai dengan Penyakit Udang: Tantangan Budidaya di Era Gempuran Penyakit Udang”. Presentasinya menyoroti bagaimana penyakit menjadi faktor pembatas keberhasilan budidaya, bagaimana perkembangan penyakit udang dari tahun ke tahun serta pelajaran yang bisa didapatkan dari serangan penyakit untuk budidaya di masa mendatang.

Tak hanya itu, Dr. Heny juga membagikan kiat-kita pencegahan dan penanggulangan penyakit, seperti dengan implementasi biosecurity, lokasi dan tata letak tambak yang tepat, pembuatan IPAL di tambak, pembersihan tandon, dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

webinar opini dmi

Diskusi kemudian dilanjutkan oleh Wayan Agus Edhy, Tambak Co-Lead DELOS yang membawakan topik berjudul “Manajemen Kualitas Air dan Mitigasi Penyakit”. Dengan pengalamannya, Pak Wayan menekankan pentingnya manajemen air yang tepat dalam pencegahan dan pengendalian penyakit udang.

Berdasarkan pemaparan Pak Wayan, pemantauan kualitas air, seperti pH, suhu, oksigen terlarut, hingga Total Organic Matter (TOM) menjadi hal yang harus selalu dipastikan nilai keoptimalannya agar budidaya udang dapat berlangsung dengan baik dan udang tumbuh dengan normal.

Diskusi dilanjutkan dengan sesi pertanyaan yang sangat interaktif, baik dari zoom meeting maupun kolom komentar siaran langsung YouTube DELOS. Para peserta sangat antusias mengajukan pertanyaan dan terlibat diskusi dengan dua narasumber ahli.

Sesi diskusi ini memberikan kesempatan yang sangat baik bagi para peserta untuk belajar dari para ahli dengan pengalaman selama bertahun-tahun dalam industri budidaya udang.

Sebagai salah satu lembaga pendidikan dan pelatihan akuakultur ternama di Indonesia, DELOS Maritime Institute berkomitmen untuk terus menyediakan sarana pendidikan yang terbaik untuk para penggemar dunia akuakultur, salah satunya melalui Webinar OPINI DMI ini.

DELOS Maritime Institute berencana untuk melanjutkan rangkaian Webinar OPINI DMI secara rutin setiap bulannya. Acara ini akan terus mempertemukan para pakar untuk membahas tren dan inovasi terbaru dalam dunia budidaya udang, serta memberikan wawasan berharga dan solusi praktis kepada para peserta.

Selain itu, DELOS Maritime Institute juga akan melanjutkan program pendidikan dan pelatihan, yaitu DELOS Maritime Institute Batch 3. Rencananya, pendaftaran untuk program DMI Batch 3 ini akan dibuka pada tanggal 17 April - 1 Juni 2023.

Untuk itu, agar tidak ketinggalan informasi baik tentang Webinar OPINI DMI maupun DELOS Maritime Institute Batch 3, pastikan Anda mengikuti media sosial kami di instagram yaitu @delos.institute dan @delos.aqua.

Sementara bagi Anda yang tidak sempat mengikuti siaran langsung Webinar OPINI DMI, Anda dapat menyaksikan siaran ulang melalui YouTube DELOS atau klik di sini.

Read More
09Mar
Penyakit Udang

Mengenal Taura Syndrome Virus (TSV) Pada Udang Vaname

Taura Syndrome Virus (TSV) adalah penyakit yang sangat menular dan mempengaruhi budidaya udang di seluruh dunia. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian hingga 40-90% pada stadia post larvae dan juvenile.

Virus Taura Syndrome pertama kali diidentifikasi pada tahun 1992 saat terjadi wabah yang menyebabkan kerugian ekonomi sangat besar di Ekuador. Sejak saat itu, penyakit TSV menjadi perhatian utama dalam industri akuakultur.

Lantas, bagaimana tanda-tanda udang terserang penyakit Taura Syndrome Virus (TSV) dan bagaimana cara pengobatannya? Yuk, cari tahu selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: 7 Jenis Penyakit Udang yang Sering Terjadi Selama Budidaya

Apa Itu TSV?

Taura Syndrom Virus (TSV) adalah penyakit pada udang vaname yang disebabkan oleh virus menular yang mempengaruhi budidaya udang di berbagai belahan dunia. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini pertama kali muncul di Ekuador pada tahun 1992. Namun, kemudian menyebar ke wilayah Asia melalui impor benur dan induk yang telah terinfeksi.

TSV digolongkan sebagai virus kecil yang berbentuk icosahedral yang termasuk ke dalam keluarga virus yang disebut Dicistroviridae. Virus ini memiliki genom RNA beruntai tunggal sekitar 10 kilobase.

Virus Taura Syndrom menginfeksi hepatopankreas, kelenjar pencernaan udang, dan menyebabkan nekrosis parah yang berdampak pada matinya fungsi organ. Virus ini juga dapat menyebabkan perubahan warna insang, kelesuan, dan kematian massal.

Penularan Taura Syndrome Virus

Taura Syndrome Virus (TSV) ditularkan melalui air, udang yang terinfeksi, dan peralatan yang telah terkontaminasi. Virus ini juga dapat ditularkan secara vertikal dari induk yang terinfeksi ke benur yang dihasilkan.

Selain itu, udang yang pernah terinfeksi TSV juga masih dapat menjadi pembawa virus seumur hidupnya. Burung yang bermigrasi, serangga air, dan manusia juga dapat menjadi jalan untuk transmisi virus ini.

Bahkan, Taura Syndrome Virus juga dapat menginfeksi melalui kotoran burung camar laut yang sebelumnya memakan udang yang terinfeksi virus ini.

Gejala TSV Pada Udang Vaname

Udang vaname yang terserang penyakit TSV biasanya menunjukkan lebih dari satu gejala. Berikut adalah beberapa gejala yang umum terjadi:

  1. Udang menjadi lesu
  2. Nafsu makan berkurang
  3. Udang berkumpul di tepi kolam saat hampir mati
  4. Tingkat kematian tinggi dan mendadak pada udang fase post larva dan juvenil.
  5. Perut udang kosong dan tubuh udang berwarna merah pucat
  6. Kipas ekor dan pleopod udang berwarna merah
  7. Cangkang udang melunak
  8. Terdapat bercak gelap yang terdistribusi secara acak pada kutikula udang

Baca Juga: Kenali 7 Ciri-Ciri Penyakit AHPND Pada Udang Vaname Sebelum Terlambat

Cara Mendeteksi Penyakit TSV

Pendeteksian penyakit Taura Syndrom Virus (TSV) dapat dilakukan dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction), gross patologi, in situ hybridasai, dan bioassay. Namun, pendeteksian dengan PCR (Polymerase Chain Reaction) merupakan metode yang paling akurat yang dapat dilakukan.

Pemeriksaan dengan metode PCR terdiri dari tiga tahap, yaitu ekstrasi DNA/RNA sampel untuk penyediaan cetakan, amplifikasi DNA/RNA dengan bantuan mesin PCR (thermocycler) dan analisa hasil amplifikasi dengan elektroforesis, pewarnaan DNA/RNA dan dokumentasi dengan kamera polaroid.

Kontrol dan Pengobatan

Hingga saat ini, tidak ada vaksin yang tersedia untuk mencegah penularan penyakit TSV ini. Tindakan pencegahan yang dapat petambak lakukan saat ini adalah dengan mengendalikan penyebarannya.

Salah satu tindakan pencegahan yang paling efektif adalah memastikan penggunaan indukan dan benur yang bebas dari Taura Syndrom Virus (TSV). Selain itu, pengujian populasi udang secara teratur dan tindakan biosekuriti yang ketat juga dapat membantu mengurangi risiko infeksi.

Baca Juga: Kenali Covert Mortality Nodavirus (CMNV) yang Dapat Menyerang Udang Vaname

Atasi Penyakit TSV pada Udang Vaname Bersama DELOS!

Penyakit Taura Syndrome Virus (TSV) menjadi ancaman signifikan bagi industri budidaya udang vaname di seluruh dunia. Memahami bagaimana gejala dan cara pendeteksian penyakit ini sangat penting untuk dilakukan para petambak untuk mencegah kerugian yang tinggi.

Untuk Anda yang khawatir budidaya udang vaname yang Anda lakukan terserang penyakit TSV, Anda dapat melakukan pencegahan sejak dini dengan melakukan persiapan dan pengelolaan tambak yang tepat bersama DELOS.

DELOS memiliki Farm Management yang dapat membantu Anda dalam mengelola tambak udang sesuai dengan standar internasional.

Bersama dengan tim sains dan operasional yang andal dan berpengalaman selama bertahun-tahun, DELOS siap membantu Anda dalam mengelola tambak udang, termasuk melakukan mitigasi jika terdeteksi adanya penyakit pada tambak udang Anda.

Untuk menjadi bagian dari DELOS, Anda dapat menghubungi contact@delosaqua.com atau ajukan pertanyaan melalui kolom kontak anda pada website kami di www.delosaqua.com. Percayakan manajemen tambak udang Anda pada DELOS!

 

———-

Sumber:

Surfianti, dkk. 2010. Deteksi Penyakit TSV (Taura Syndrome Virus) secara PCR pada Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) dengan Berbagai Ekstrasi, Suhu dan Waktu Penyimpanan. Hamera Zoa – Majalah Ilmu Kehewanan Indonesia Volume II Nomor 1, Desember 2010.

Susanti, E. 2016. Identeksi Virus TSV (Taura Syndrome Virus) pada Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) di Kabupaten Mempawah Hilir dengan Metode PCR (Polymerase Chain Reuction). Skripsi. Pontianak: Universitas Muhammadiyah Pontianak.

Koesharyani, dkk. 2015. Sebaran Infeksi Taura Syndrome, Infectious Myonecrosis, dan Panaeus vannamei Nervous Virus (TSV, IMNV, dan PvNV) pada Budidaya Udang Litopenaeus vannamei di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali.

Department of Agriculture, Water, and the Environment of Australia. 2020. Infection with Taura Syndrome Virus (TSV).

Read More
DCIM100MEDIADJI_0041.JPG
07Mar
Tips

Tips Merawat Tambak Udang Saat Musim Hujan

Merawat tambak udang saat musim hujan menjadi tantangan terbesar bagi petambak saat budidaya. Curah hujan yang tinggi sangat berisiko bagi kolam tambak karena dapat mengganggu keseimbangan parameter air yang berdampak langsung terhadap kesehatan dan produktivitas tambak udang.

Untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang dan profitabilitas tambak udang, sangat penting bagi pembudidaya untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang praktik terbaik untuk mengelola tambak udang selama musim hujan.

Dalam artikel ini akan dibahas beberapa tips dan strategi untuk merawat tambak udang selama musim hujan agar para petambak dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan produktivitas budidaya.

Baca Juga: 7 Jenis Penyakit Udang yang Sering Terjadi Selama Budidaya

Dampak Musim Hujan Terhadap Budidaya Udang Vaname

Parameter kualitas air menjadi indikator utama suksesnya budidaya udang vaname yang dilakukan. Kualitas air yang optimal dapat menjadikan budidaya udang vaname sukses besar. Sementara sebaliknya, kualitas air yang buruk dan berubah drastis dapat menyebabkan udang vaname menjadi stres dan rentan terserang penyakit.

Berikut adalah beberapa dampak musim hujan terhadap budidaya udang vaname:

1. Perubahan Suhu

Saat hujan, suhu air tambak dapat turun hingga 2-3°C. Suhu yang rendah menjadikan kondisi air kurang optimal yang berdampak pada tingkat metabolisme dan menjadikan aktivitas udang lebih lambat dan cenderung berkumpul di dasar kolam.

Tak hanya berdampak pada udang, aktivitas bakteri pengurai juga mengalami penurunan saat saat suhu kolam tidak dalam kondisi optimal. Ini menyebabkan akumulasi bahan organik yang ada di tambak

2. Penurunan pH

pH hujan biasanya sekitar pH 6,5-7,0. Hujan secara langsung akan menurunkan pH sebesar 0,3-1,5 dalam waktu singkat.

3. Perubahan Salinitas dan Alkalinitas.

Hujan dapat mengakibatkan air tambak menjadi lebih encer dari sebelumnya, sehingga angka salinitas dan alkalinitasnya pun ikut turun.

Saat salinitas turun, udang akan mengalami molting. Namun, karena ketersediaan mineral yang terbatas, hal ini dapat memicu infeksi penyakit dan kanibalisme antar udang.

4. Populasi Plankton dan Akumulasi Bahan Organik

Dampak musim hujan terhadap budidaya udang vaname selanjutnya adalah matinya fitoplankton akibat perubahan parameter kualitas air. Fitoplankton yang mati akan turut terakumulasi di dasar kolam sebagai bahan organik.

Musim hujan juga membuat pola makan udang tidak normal dan cenderung lebih rendah. Oleh karena itu, sisa pakan akan lebih banyak dan pemrosesannya juga lebih lambat dan menyebabkan akumulasi bahan organik meningkat.

5. Penurunan Tingkat Imunitas Udang

Perubahan parameter kualitas air akibat air hujan dapat mengakibatkan ekosistem tempat hidup udang menjadi tidak stabil. Selain itu, perubahan yang mendadak dapat menyebabkan udang menjadi stres dan mengalami penurunan imunitas sehingga rentan terhadap infeksi penyakit.

Baca Juga: 5 Tips Cara Mengelola Tambak Udang Vaname

Tips Merawat Tambak Udang Saat Musim Hujan

1. Persiapan Kolam yang Tepat

Mempersiapkan kolam tambak yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan tambak udang selama musim hujan. Petambak udang harus memastikan bahwa tambak dibersihkan dengan benar dan bebas dari berbagai limbah dan kotoran sebelum musim hujan tiba.

Selain itu, pembangunan saluran drainase yang sesuai dan pemasangan pompa untuk mengalirkan limbah juga perlu dilakukan untuk mengontrol ketinggian air.

2. Menjaga Kualitas Air Tetap Optimal

Kualitas air merupakan faktor penting bagi keberhasilan budidaya, terlebih lagi ketika musim hujan tiba. Curah hujan yang berlebih dapat menyebabkan terjadinya penurunan kondisi optimal pada parameter kualitas air tambak.

Oleh karena itu, petambak harus terus memantau kualitas air secara teratur dan mengambil tindakan yang tepat saat musim hujan datang. Misalnya dengan menambahkan aerator, menyesuaikan tingkat pH dan salinitas, mengurangi frekuensi pakan, dan mempertahankan kondisi air tetap optimal.

3. Manajemen Penyakit

Tips merawat tambak udang saat musim hujan yang selanjutnya adalah melakukan manajemen penyakit yang baik. Saat musim hujan, pertumbuhan mikroorganisme termasuk bakteri dan virus meningkat. Hal ini dapat menyebabkan udang mudah terserang penyakit.

Para petambak harus mengambil tindakan pencegahan, misalnya dengan desinfeksi kolam dan peralatan, menerapkan protokol kebersihan dan biosekuriti yang baik, serta selalu memantau apabila muncul tanda-tanda udang mulai terserang penyakit.

4. Sesuaikan Pemberian Pakan

Manajemen pakan menjadi aspek penting yang harus dipertimbangkan saat merawat tambak udang saat musim hujan, di mana petambak harus menyesuaikan jadwal pemberian pakan berdasarkan perubahan kondisi cuaca dan kualitas air kolam.

Pemberian pakan yang berlebih dapat menyebabkan kualitas air menjadi buruk dan meningkatkan risiko penyakit. Sedangkan pemberian pakan yang kurang dapat menghambat pertumbuhan udang.

Selain itu, pastikan pula pakan yang diberikan berkualitas tinggi dan bebas dari kontaminasi patogen.

5. Selalu Memantau Kondisi Cuaca

Tips merawat tambak udang saat musim hujan yang terakhir adalah selalu memantau kondisi cuaca. Turunnya hujan terkadang tidak bisa diprediksi dengan tepat dan akurat, sehingga petambak harus mempersiapkan tindakan yang harus ditempuh saat hujan turun.

Beberapa hal yang dapat dilakukan di antaranya adalah menutup kolam dan mengurangi jumlah pakan. Selain itu, selalu waspada terhadap tanda-tanda banjir yang dapat menyebabkan masalah kualitas air dan kerusakan infrastruktur tambak.

Baca Juga: 5 Tips Mempercepat Pertumbuhan Udang Vaname Saat Budidaya

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif bersama DELOS

Merawat tambak udang saat musim hujan dapat menjadi tantangan besar dan berisiko tinggi. Sebab, air hujan secara langsung berpengaruh terhadap parameter kualitas air tambak tempat di mana udang vaname hidup.

Oleh karena itu, petambak harus melakukan persiapan khusus sebelum musim hujan tiba. Nah, bagi Anda yang ingin memulai budidaya udang vaname atau ingin meningkatkan produktivitas tambak udang Anda, DELOS adalah pilihan yang tepat.

DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda meningkatkan produktivitas budidaya udang vaname Anda.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan Anda untuk memantau kondisi udang di tambak hanya melalui gadget setiap harinya.

Untuk tergabung dalam program ini, kamu bisa menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami

Read More
  • 1
  • …
  • 11
  • 12
  • 13
  • 14
  • 15
  • 16
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top