logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Author: Sukma Dewi Fortuna
Home Sukma Dewi Fortuna Page 14
01Mar
Probiotics/Feeds

Manfaat Molase dan Tips Penggunaannya untuk Tambak Udang

Manfaat molase untuk tambak udang menjadi salah satu hal yang wajib diketahui oleh para petambak. Molase adalah cairan kental kehitaman yang menjadi produk sampingan dari industri pengolahan gula pasir yang berbahan dasar tebu.

Dalam budidaya udang vaname, manfaat molase untuk tambak udang dapat dilihat dari perannya untuk mempercepat pertumbuhan plankton. Sementara plankton sendiri merupakan sumber pakan alami bagi udang vaname saat budidaya.

Tak hanya pada budidaya udang vaname, beberapa peternakan ruminansia dan unggas juga memanfaatkan molase sebagai campuran pakan. Lantas sebenarnya apa itu molase dan apa saja manfaatnya? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: Ini Perbedaan Udang Jantan dan Betina

Apa itu Molase Tambak Udang?

Molase merupakan produk sampingan yang berasal dari pengolahan gula pasir yang berbahan dasar tebu. Bisa dibilang, molase adalah limbah produksi yang paling banyak manfaatnya bagi peternakan dan perikanan.

Di kalangan para petambak dan peternak, molase sering juga disebut sebagai tetes tebu. Sementara manfaatnya sudah tidak diragukan lagi, karena sejak dahulu para peternak ruminansia dan unggas telah menggunakannya sebagai campuran pakan.

Pada budidaya udang vaname, molase digunakan sebagai sumber pertumbuhan bakteri heterotrof dalam proses pembuatan probiotik udang vaname. Sebab, molase dapat berfungsi sebagai sumber karbon yang menjadi makanan bakteri.

Manfaat Molase untuk Tambak Udang

Berbeda dengan peternakan unggas, manfaat molase untuk tambak udang tidak dapat diberikan secara langsung sebagai suplemen makanan. Melainkan, molase dijadikan sebagai sumber makanan untuk bakteri yang kelak menjadi pakan alami udang vaname.

Selain itu, probiotik yang dihasilkan dari fermentasi molase juga bermanfaat dalam memperbaiki kualitas air tambak, meningkatkan laju pertumbuhan udang vaname, mencegah bakteri patogen tumbuh di dalam air tambak, hingga menekan angka konversi pakan (FCR).

Baca Juga: Udang Vaname Umur 20 Hari, Bagaimana Pertumbuhan dan Cara Pemberian Pakannya?

Tips Menggunakan Molase untuk Tambak Udang

Manfaat molase untuk tambak udang bisa didapatkan jika pemberian molase dilakukan dalam dosis yang tepat. Berikut adalah tips menggunakan molase untuk tambak udang.

1. Perhatikan Kualitas Molase

Sebelum memberikan molase untuk tambak udang, penting untuk memastikan bahwa molase yang Anda gunakan berkualitas baik. Pastikan untuk memeriksa warna dan bau molase terlebih dahulu. Molase yang lebih gelap dan beraroma kuat cenderung memiliki kualitas yang lebih baik.

Selain itu, pastikan pula molase sudah terbebas dari kontaminasi atau kotoran yang dapat membahayakan udang vaname Anda.

2. Pastikan Dosis Molase Sesuai

Pemberian dosis molase juga tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Untuk menumbuhkan bakteri probiotik, dibutuhkan molase dengan dosis 2-5% dari total pakan yang telah digunakan.

Sementara penambahannya tergantung pada pH air. Jika pH kurang dari 7,5 maka pemberian molase dapat dikurangi. Sementara jika pH lebih dari 8, maka penggunaan molase ditambah.

3. Pantau Kualitas Air Secara Rutin

Molase dapat meningkatkan kebutuhan oksigen terlarut (DO) dalam air yang juga dapat mempengaruhi kualitas air di tambak. Oleh karena itu, penting untuk terus memantau kualitas air secara teratur dan memastikan kadar oksigen terlarut (DO) selalu optimal dan cukup untuk udang.

Baca Juga: Ini 7 Tips Panen Udang Vaname yang Sukses dan Cuan

Konsultasikan Budidaya Udang Vaname Anda di DELOS!

Meskipun tergolong produk sampingan, molase memiliki manfaat yang cukup besar untuk budidaya udang vaname. Mulai dari mendorong pertumbuhan bakteri baik, memperbaiki kualitas air tambak, mencegah bakteri patogen tumbuh, hingga menekan angka konversi pakan (FCR).

Namun, sebelum menggunakan molase dalam budidaya udang vaname, Anda harus terlebih dahulu mengonsultasikannya dengan ahlinya. Hal ini untuk menghindari penggunaan molase yang salah saat

Kini Anda dapat dengan mudah berkonsultasi terkait budidaya udang vaname, termasuk penggunaan molase untuk tambak udang di DELOS!

DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu menyukseskan budidaya udang vaname Anda.

Melalui Farm Management DELOS, Anda juga dapat memanfaatkan berbagai fitur budidaya di AquaHero. Mulai dari pemantauan kualitas air tambak, pemantauan pertumbuhan udang, hingga estimasi break even point (BAP).

Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu tentang budidaya udang vaname melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Konsultasikan budidaya udang vaname anda di DELOS sekarang!

Read More
DCIM100MEDIADJI_0026.JPG
28Feb
Aquaculture

Pentingnya Ketinggian Permukaan Air Laut bagi Dunia Akuakultur

Budidaya udang menjadi salah satu industri yang tengah berkembang pesat di berbagai negara di dunia. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya ini adalah ketinggian permukaan air laut.

Akan tetapi, dampak perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini adalah naiknya permukaan air laut. Perubahan ketinggian permukaan air laut ini terlihat jelas dan terus terjadi dari waktu ke waktu yang juga merambah ke dataran rendah yang rentan di dekat pantai.

Konsekuensi dari naiknya permukaan air laut cukup beragam. Mulai dari risiko banjir besar yang dapat merusak kawasan pesisir, hingga dampak terhadap industri perikanan dan akuakultur.

Secara langsung, permukaan air laut mempengaruhi budidaya udang dalam beberapa aspek, termasuk kualitas air, salinitas, dan suhu. Berikut adalah beberapa alasan pentingnya ketinggian permukaan air laut untuk budidaya udang:

Baca Juga: Apa itu Akuakultur dan Mengapa Akuakultur Penting?

Pentingnya Ketinggian Permukaan Air Laut bagi Dunia Akuakultur

1. Kualitas Air

Kualitas air merupakan salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang. Kualitas air tambak udang secara langsung dipengaruhi oleh ketinggian permukaan air laut.

Tambak udang vaname biasanya menggunakan sumber pengairan yang berasal dari laut atau muara. Permukaan air laut yang lebih tinggi berarti lebih banyak air laut yang masuk ke kolam, sehingga secara tidak langsung didapatkan kualitas air dengan kadar oksigen terlarut yang tinggi dan rendah polusi.

Di sisi lain, permukaan air laut yang lebih rendah dapat menyebabkan air tergenang di tambak, yang dapat menyebabkan penumpukan bakteri dan ganggang berbahaya, menurunkan kualitas air dan menyebabkan wabah penyakit di antara udang. Hal ini dapat menyebabkan kerugian yang signifikan bagi petambak udang.

2. Salinitas

Salinitas merupakan faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang. Tingkat salinitas yang optimal pada tambak udang vaname berkisar antara 15 sampai 25 bagian per seribu (ppt).

Permukaan air laut yang lebih tinggi berarti akan lebih banyak air laut yang masuk ke kolam, sehingga tingkat salinitas di dalam air pun juga akan meningkat. Salinitas yang terlalu tinggi dapat menyebabkan udang menjadi stres yang dapat berakibat pada kurang optimalnya pertumbuhan.

Sebaliknya, permukaan laut yang lebih rendah dapat mengakibatkan tingkat salinitas yang lebih rendah di tambak, yang juga dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang.

Oleh karena itu, penting bagi para petambak untuk menjaga tingkat salinitas air tambak agar selalu optimal setiap saat.

3. Suhu

Suhu air tambak juga dipengaruhi oleh ketinggian permukaan air laut. Udang membutuhkan kisaran suhu optimal antara 28 hingga 32 derajat celcius untuk berkembang. Fluktuasi suhu juga dapat dipengaruhi oleh tinggi-rendahnya permukaan air laut.

Permukaan laut yang lebih tinggi dapat menghasilkan suhu air yang lebih dingin, yang dapat memperlambat laju pertumbuhan udang. Sebaliknya, permukaan laut yang lebih rendah dapat menyebabkan suhu air lebih tinggi dan dapat memicu udang menjadi stres.

4. Penyebaran Penyakit

Ketinggian permukaan air laut juga berperan penting dalam pengendalian penyakit pada budidaya udang vaname. Permukaan laut yang lebih tinggi berarti lebih banyak air laut yang masuk ke kolam, sehingga dapat mengurangi penumpukan bakteri dan virus penyebab penyakit.

Baca Juga: Pentingnya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk Tambak Udang

Kebutuhan Alat Tambak Udang untuk Instalasai Air

Ketika tambak udang vaname dibangun lebih tinggi dari permukaan air laut, tambak tersebut akan memerlukan pompa dan instalasi pendukung untuk mengalirkan air. Hal ini diperlukan untuk memastikan kualitas air tambak saat budidaya terjaga dengan baik dan tetap optimal.

Tambak udang berskala intensif hingga super intensif banyak mengandalkan air laut sebagai sumber air utama. Oleh karena itu dibutuhkan peran pompa dan instalasi pendukung lainnya seperti pipa yang berperan krusial.

Setidaknya pipa dan pompa yang digunakan terbuat dari bahan yang tahan dari air laut yang bersifat korosif. Pipa yang digunakan pun juga harus kuat dan tahan dengan kondisi iklim dan cuaca pesisir.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok

Catat dan Pantau Kualitas Air Tambak dengan AquaHero!

Ketinggian permukaan air laut merupakan faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang saat budidaya. Udang membutuhkan air berkualitas optimal untuk dapat berkembang dengan baik.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memastikan kualitas air tambak selalu optimal setiap saat. Kini, Anda bisa dengan mudah mencatat dan memantau kualitas air tambak dengan aplikasi AquaHero!

AquaHero merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh DELOS untuk memudahkan Anda dalam memantau kondisi tambak setiap harinya. Mulai dari kualitas air, pertumbuhan udang, rekomendasi tindakan, hingga estimasi BAP saat budidaya.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com untuk dapat mencoba fitur-fitur AquaHero dan menjadikan budidaya udang vaname Anda lebih mudah dan traceable. Pilih AquaHero untuk catat dan pantau kualitas air tambak Anda!

Read More
24Feb
Fun Read

Jenis Jenis Udang yang Sering Dibudidayakan di Tambak

Budidaya udang menjadi bisnis yang populer belakangan ini di berbagai daerah. Ada banyak jenis udang yang dibudidayakan di tambak, masing-masing memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangannya yang unik.

Di Indonesia sendiri, jenis jenis udang yang sering dibudidayakan di tambak biasanya juga menjadi komoditas ekspor perikanan. Nama-nama seperti udang vaname, udang windu, udang galah, hingga lobster menjadi yang paling diminati pasar.

Pada artikel ini, akan dibahas berbagai jenis udang yang sering dibudidayakan di tambak berserta kekurangan dan kelebihannya. Yuk, baca sampai habis!

Baca Juga: 5 Cara Mengolah Udang Agar Tidak Amis saat Dimasak

Jenis Jenis Udang yang Sering Dibudidayakan di Tambak

1. Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)

Udang vaname atau yang dikenal juga sebagai whiteleg shrimp adalah spesies udang yang paling banyak dibudidayakan di seluruh dunia. Udang ini berasal dari Samudera Pasifik timur dan kemudian diperkenalkan secara luas ke daerah-daerah lain untuk tujuan budidaya.

Litopenaeus vannamei tergolong spesies yang cepat tumbuh dan siap panen saat mencapai umur 100-120 hari. Rasanya yang gurih dan manis menjadikan udang vaname pilihan populer bagi para penikmat seafood.

2. Udang Windu (Penaeus monodon)

Udang Windu menjadi jenis udang yang sering dibudidayakan di tambak terbanyak kedua setelah udang vaname. Udang ini berasal dari kawasan Indo-Pasifik dan menjadi salah satu spesies yang bernilai jual tinggi di pasaran.

Namun, udang windu tumbuh relatif lebih lambat dibandingkan spesies udang lainnya. Secara keseluruhan hingga siap dipanen, udang windu memerlukan waktu sekitar enam bulan.

3. Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

Udang galah adalah spesies udang air tawar yang berasal dari wilayah Asia Tenggara. Udang ini termasuk spesies besar yang dapat tumbuh hingga mencapai panjang 30 cm dan dikenal dengan dagingnya yang manis dan berair.

Udang galah juga termasuk spesies udang yang tumbuh lambat untuk mencapai ukuran pasar, yaitu memerlukan waktu hingga 180 hari.

4. Udang Lar (Macrobrachium)

Udang lar atau dikenal juga sebagai udang air tawar merupakan spesies udang yang gemar hidup di dasar perairan atau singai-sungai yang bermuara di laut. Meskipun demikian, udang ini juga termasuk jenis udang yang sering dibudidayakan di tambak.

Udang lar tergolong udang yang berukuran tidak terlalu besar. Panjangnya dapat mencapai 12-18 cm.

Baca Juga: Peluang Ekspor dan Prospek Budidaya Udang Vaname yang Menjanjikan

Udang Jerbung (Fenneropenaeus merguiensis)

Udang jerbung mungkin menjadi salah satu jenis udang yang sering dibudidayakan di tambak yang jarang Anda dengar. Namun demikian, permintaan pasar terhadap udang jenis ini sangat tinggi karena warnanya yang lebih merah ketika dimasak.

Karena permintaan pasanya yang tinggi inilah udang jerbung dianggap sebagai spesies alternatif yang cocok dibudidayakan di tambak selain udang windu dan udang vaname.

6. Udang Dogol

Udang dogol menjadi salah satu udang yang bernilai tinggi di pasaran. Hal ini karena permintaan terhadap jenis udang ini sangat tinggi.

Ciri fisik udang dogol cukup mencolok jika dibandingkan dengan spesies udang lainnya. Badan udang ini tidak terlalu besar namun juga tidak terlalu kecil, kulitnya lebih tebal dan teksturnya juga cenderung lebih kasar.

7. Udang Palemon Merah (Palaemon styliferus)

Jenis udang yang sering dibudidayakan di tambak yang terakhir adalah udang palemon merah. Udang ini tergolong jenis udang kecil yang hanya dapat tumbuh hingga mencapai 10 cm saat memasuki usia dewasa.

Biasanya udang palemon merah lebih sering diolah untuk kaldu dan ebi. Harga pasaran dari olahan ini pun dipatok sangat tinggi.

Baca Juga: Tips Manajemen Pakan Udang Vaname, Budidaya Anti Rugi!

Mulai Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS!

Anda mungkin sudah familiar dengan berbagai jenis udang yang dapat dibudidayakan di tambak seperti udang vaname, udang windu, dan udang galah.

Meskipun memiliki nilai ekonomi yang tinggi, budidaya udang tidak serta merta dapat dilakukan dengan sembarangan. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilannya, salah satunya adalah pengelolaan kolam.

Nah, bagi Anda yang ingin memulai budidaya udang vaname, kini anda dapat memilih DELOS sebagai pendamping terpercaya untuk budidaya Anda.

DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu anda mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan Anda untuk memantau kondisi udang di tambak hanya melalui gadget setiap harinya.

Untuk tergabung dalam program ini, kamu bisa menghubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com ntuk mendapatkan penawaran terbaik. Mulai budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
23Feb
AquacultureTips

Padat Tebar Udang Vaname dan Cara Menghitungnya

Salah satu aspek penting dalam budidaya adalah menentukan padat tebar udang vaname yang optimal. Hal ini dapat dilakukan untuk mempertimbangkan jumlah udang yang bisa ditampung dari awal hingga panen di dalam kolam yang telah dipersiapkan.

Padat tebar udang vaname berperan penting dalam kesuksesan budidaya karena kepadatan yang berlebih dapat menyebabkan kualitas air yang buruk, serangan penyakit, dan terhambatnya pertumbuhan udang di tambak.

Selain itu, padat tebar udang yang terlalu tinggi juga dapat meningkatkan persaingan untuk mendapatkan makanan dan ruang. Lantas, berapa idealnya padat tebar udang vaname untuk tambak tradisional, semi intensif, intensif, dan super intensif? Simak selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: Salinitas Udang Vaname dan Cara Mengontrol Kestabilannya saat Budidaya

Mengapa Penting untuk Mempertimbangkan Padat Tebar?

Para petambak harus mempertimbangkan padat tebar udang vaname yang akan mereka pilih sebelum memulai budidaya. Sebab, padat tebar mempengaruhi secara langsung pertumbuhan dan kualitas dari udang vaname yang dibudidayakan.

Adapun beberapa alasan lain mengapa penting mempertimbangkan padat tebar udang vaname di antaranya:

1. Memastikan Pertumbuhan dan Kesehatan Udang yang Optimal

Padat tebar udang vaname tradisional maupun intensif memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan dan kesehatan udang vaname. Kepadatan dapat yang berlebih menyebabkan kualitas air yang buruk, peningkatan persaingan mendapatkan makanan dan ruang, serta meningkatkan risiko wabah penyakit.

Dengan menghitung padat tebar udang vanem dan menyesuaikannya dengan kondisi tambak, Anda dapat memastikan jika udang dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

2. Memaksimalkan Hasil Budidaya

Padat tebar udang vaname intensif berhubungan erat dengan hasil budidaya yang didapatkan nantinya. Kepadatan yang terlalu rendah pada tambak yang luas sama saja tidak memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara efisien, sehingga hasil panen yang didapatkan tidak maksimal.

Sebaliknya, kepadatan yang terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan kapasitas kolam, dapat menyebabkan peningkatan kematian dan penurunan tingkat pertumbuhan. Oleh karena itu, dengan menghitung padat tebar dan menyesuaikannya dengan kebutuhan, petambak dapat memaksimalkan potensi kolam mereka.

3. Efektivitas Biaya

Budidaya udang vaname menjadi salah satu bisnis yang menggiurkan karena keuntungan yang didapatkan sangat melimpah. Namun, seperti bisnis pada umumnya, profitabilitas yang melimpah ini harus diikuti dengan penggunaan biaya yang efektif saat siklus berlangsung.

Menghitung padat tebar udang vaname menjadi salah satu cara untuk membantu pembudidaya menentukan modal dan memaksimalkan keuntungan yang didapatkan dari budidaya tersebut.

Kepadatan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan peningkatan angka kematian, penurunan tingkat pertumbuhan, dan peningkatan angka FCR. Hal ini juga akan berdampak pada peningkatan biaya dan mengurangi keuntungan yang didapatkan saat panen tiba.

4. Pengeloaan Penyakit

Kepadatan udang vaname secara langsung berpengaruh pada risiko wabah penyakit saat budidaya. Kolam tambak yang terlalu padat dapat mempengaruhi kualitas air yang lama-kelamaan dapat memicu munculnya wabah penyakit.

Dengan menghitung padat tebar dan menjaganya pada tingkatan yang optimal, pembudidaya dapat mengurangi kemungkinan wabah penyakit dan menimalkan kebutuhan akan perawatan kesehatan udang yang mahal.

5. Kelestarian Lingkungan

Budidaya udang vaname dapat menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan, terutama pada jenis budidaya intensif dan super intensif yang tidak dilakukan secara berkelanjutan.

Semakin banyak udang yang dibudidayakan di kolam, semakin banyak pula kotoran dan sisa-sisa makanan yang dihasilkan saat budidaya. Kotoran dan sisa-sisa makanan ini dapat berubah menjadi senyawa kimia yang berbahaya bagi lingkungan.

Oleh karena itu, dengan menghitung padat tebar dan menjaganya pada tingkat yang sesuai, petambak dapat meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan yang mungkin saja terjadi.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok

Cara Menghitung Padat Tebar Udang Vaname

Menghitung padat tebar udang vaname memerlukan pengukuran yang cermat dan pencatatan yang akurat. Hal ini agar budidaya yang Anda lakukan dapat mendatangkan keuntungan yang maksimal dan terhindar dari kerugian.

Lalu, bagaimana cara menghitung padat tebar udang vaname? Berikut adalah langkah-langkahnya.

Hitung Daya Tampung Kolam yang Digunakan 

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menghitung daya tampung kolam yang akan digunakan untuk budidaya udang vaname. Cara menghitung luas kolam tambak udang vaname dapat diukur dengan menggunakan pita pengukur atau alat pengukur lainnya.

Jika kolam yang Anda miliki berbentuk segi empat, anda dapat menggunakan rumus volume sebagai berikut:

Volume = panjang kolam (meter) x lebar kolam (meter) x kedalaman kolam (meter)

Misalnya jika Anda memiliki kolam tambak dengan dengan panjang 10 meter, lebar 5 meter, dan kedalaman 3 meter. Maka daya tampung kolam = 10 x 5 x 3 = 150 meter kubik.

Setelah mengetahui daya tampung tambak udang vaname Anda, selanjutnya pilih padat tebar yang sesuai dengan daya tampung tersebut.

Namun, jika Anda telah mengetahui luas kolam yang Anda miliki secara pasti, Anda dapat langsung mengikuti langkah kedua, yaitu menghitung padat tebar udang vaname.

Hitung Padat Tebar Udang Vaname

Padat tebar udang vaname bergantung pada metode budidaya yang dilakukan. Misalnya apakah anda menggunakan metode budidaya tradisional, semi-intensif, intensif, atau bahkan super intensif.

Rumus padat tebar total = luas kolam (meter persegi) x padat tebar per meter

Padat tebar total ini bisanya digunakan untuk keperluan penghitungan jumlah pakan, aerator, dan keperluan-keperluan kolam lainnya.

Padat tebar udang vaname tambak tradisional biasanya tidak terlalu banyak, yaitu sekitar 5-8 PL per meter persegi. Jika kolam anda seluas 100 meter persegi, maka 100 x 5 = 500 benur udang yang dapat ditebar dalam kolam tersebut.

Sementara pada tambak intensif, padat tebar udang vaname cenderung lebih tinggi. Umumnya padat tebar tambak intensif berada di atas 100 per meter persegi. Sementara rumus penghitungannya pun juga harus disesuaikan dengan jumlah kincir dan aerator yang digunakan.

Baca Juga: Lakukan 5 Hal ini Untuk Sukseskan Budidaya Udang Vaname

Pilih DELOS Sebagai Pendamping Budidaya Udang Vaname Anda!

Secara keseluruhan , menentukan padat tebar yang optimal pada udang vaname membutuhkan pertimbangan yang cermat dari berbagai faktor, salah satunya adalah luas kolam tambak. Pembudidaya harus mempertimbangkannya secara hati-hati untuk memastikan udang tumbuh secara optimal.

Nah, untuk Anda yang baru ingin terjun ke dunia bisnis budidaya udang vaname , kini anda dapat memulai budidaya udang vaname yang mudah dan produktif bersama DELOS.

DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang dapat memudahkan Anda untuk memantau kondisi udang di tambak hanya melalui gadget setiap harinya.

Ingin mendapatkan suplai kebutuhan tambak dengan harga terjangkau? AquaLink dapat menghubungkan Anda dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Kamu dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com untuk mendapatkan penawaran terbaik bagi bisnis budidaya udang vaname Anda. Percayakan manajemen tambak Anda pada

Read More
21Feb
AquacultureTips

5 Tips Cara Mengelola Tambak Udang Vaname

Keberhasilan saat budidaya selalu bergantung pada cara mengelola tambak udang vaname. Baik dari segi faktor teknis, maupun non-teknis. Oleh karena itu, penting bagi petambak dan farm personnel untuk memiliki perencanaan dan pengelolaan tambak yang baik.

Cara mengelola tambak udang ini juga berpengaruh secara langsung terhadap produktivitas panen. Sehingga, terdapat banyak faktor yang harus diperhatikan dalam budidaya udang vaname, misalnya faktor sumber daya manusia, manajemen pakan, manajemen kesehatan udang, hingga proses panen.

Oleh karena itu, berikut kami telah merangkum beberapa tips cara mengelola tambak udang khusus untuk Anda agar panen yang dihasilkan sesuai harapan.

Baca Juga: Ini 7 Tips Panen Udang Vaname yang Sukses dan Cuan

Tambak Udang yang Ideal

Berbicara tentang tambak udangyang ideal, hal yang pertama kali muncul di pikiran anda pastinya adalah bagaimana konstruksinya. Hal ini karena konstruksi memiliki peran penting dalam keberlanjutan dari tambak udang tersebut.

Nah, berikut adalah kriteria tambak udang ideal yang telah diatur dalam Permen KKP No. 75/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum Pembesaran Udang Windu (Penaeus Monodon) Dan Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei).

  1. Memiliki ketersediaan air yang cukup.
  2. Tambak tidak memiliki titik mati.
  3. Efektif dan efisien dalam penggunaan lahan dan kincir.
  4. Pematang sebagai akses jalan di tambak harus dapat dilewati kendaraan dan pekerja.
  5. Jaminan keamanan dan keselamatan kerja (K3) yang maksimal.

Jika telah memenuhi kelima kriteria berdasarkan Permen KKP No.75 Tahun 2016 di atas, selanjutnya dapat dilakukan pemilihan lokasi tambak yang ideal. Adapun beberapa kriteria lokasi tambak yang ideal meliputi:

  1. Lokasi tambak udang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan aturan yang berlaku.
  2. Lokasi tambak udang baru di atas/di belakang garis sempadan pantai (100 meter dari titik pasang tertinggi) dan sempadan sungai.
  3. Memiliki air sumber yang mencukupi dan berkualitas baik.
  4. Berada pada kawasan yang terhindar dari banjir rutin dan pengaruh pencemaran limbah bahan beracun dan berbahaya (B3).
  5. Tidak membangun tambak baru pada lahan mangrove dan zona inti kawasan konservasi.
  6. Tidak membangun tambak udang di daerah yang berpotensi terjadi rembesan air asin yang mempengaruhi daerah pertanian di sekitarnya atau sumber air tawar.
  7. Tersedia prasarana transportasi dan komunikasi yang memadai..

Baca Juga: Peluang Ekspor dan Prospek Budidaya Udang Vaname yang Menjanjikan

Tips Mengelola Tambak Udang

1. Pilih Lapisan Kolam yang Tepat

Lapisan dasar tambak menjadi bagian penting dalam memastikan biosekuriti selama budidaya udang berlangsung. Tambak tanah yang langsung terkena air dapat memicu reaksi anoksik yang sangat beracun bagi udang. Oleh sebab itu, penggunaan lapisan seperti plastik high-density polyethylene (HDPE) atau beton dapat menjadi solusi.

Selain masalah biosekuriti, penggunaan lapisan beton maupun plastik HDPE juga mempermudah dalam pengelolaan air dan dasar kolam.

2. Pertimbangkan Desain Kolam

Desain kolam udang vaname memiliki bentuk yang bervariasi, di antaranya adalah persegi panjang, persegi, dan bulat. Bentuk kolam ini memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, serta berpengaruh dalam aliran air dan akumulasi sedimen kolam.

Sementara pada dasar kolam dapat didesain dengan saluran tengah untuk meminimalkan sedimentasi. Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan sedimentasi dan arus sentrifugal yang dihasilkan oleh aerator untuk mendorong dan memusatkan padatan yang mengendap di tengah kolam.

Kemudian, padatan ini dapat dipompa secara manual untuk dikeluarkan dari kolam melalui sistem perpopaan yang terhubung dengan saluran pembuangan.

3. Tempatkan Aerator Kolam dengan Benar

Dalam budidaya udang vanamesistem intensif, aerator berperan penting dalam menyediakan oksigen sekaligus membantu mendorong lumpur ke saluran pembuangan. Sementara jenis dan jumlah aerator dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kolam yang didasarkan pada ukuran kolam dan kepadatan penebaran.

Untuk mengatur aerator, Anda perlu memastikan bahwa aerator telah menjangkau semua sudut dan sisi kolam agar tidak ada lumpur yang tidak tersentuh. Ada dua desain utama penempatan aerator, yaitu desain paralel dan diagonal.

4. Bersihkan Dasar Kolam Secara Manual

Tips cara mengelola tambak udang vaname selanjutnya adalah dengan rutin membersihkan dasar kolam. Melakukan pembersihan atau penyedotan limbah secara manual baik untuk menjaga kualitas dasar tambak agar tetap optimal.

Lantas, seberapa sering dasar kolam harus dibersihkan? Umumnya tidak ada aturan khusus terkait seberapa sering pembersihan dilakukan. Namun, disarankan untuk melakukannya sekali sehari agar limbah yang mengendap tidak tertimbun terlalu banyak.

5. Evaluasi Dasar Kolam Secara Berkala

Seiring berjalannya siklus budidaya udang vaname, sangat penting untuk mengetahui kondisi sedimen di dasar tambak untuk mencegah munculnya dampak negatif. Sehingga perlu dilakukan evaluasi secara berkala dengan mengambil sampel sedimen di titik-titik tertentu. Adapun parameter evaluasi di antaranya meliputi Redox potential, pH, pH2S, dan NH4-N sol.

Pengambilan sampel harus dilakukan secara teratur, minimal dua kali per siklus. Tepatnya di pertengahan siklus budidaya saat lumpur mulai terbentuk dan di akhir siklus sebagai evaluasi.

Namun, dalam kasus khusus misalnya terjadi kematian massal atau pertumbuhan udang yang lambat, evaluasi harus lebih sering dilakukan.

Baca Juga: 5 Tahap Persiapan Tambak Udang Vaname Sebelum Melakukan Budidaya

Pilih DELOS Sebagai Pendamping Budidaya Udang Anda!

Itu lah tips cara mengelola tambak udang vaname yang sebaiknya Anda perhatikan agar pertumbuhan udang menjadi optimal dan menghasilkan panen yang menguntungkan.

Memang bisa dikatakan mengelola tambak udang menjadi hal yang tidak mudah untuk dilakukan. Oleh sebab itu, jika anda memerlukan pendampingan dalam budidaya udang vaname yang anda lakukan, DELOS dapat menjadi pilihan terbaik untuk Anda.

DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu anda dalam mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Manajemen tambak DELOS juga terintegrasi dengan AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm personnel untuk memantau kondisi tambak udang secara real-time hanya melalui gadget setiap harinya.

Segera hubungi Tim DELOS untuk mendapatkan pendampingan budidaya melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Pilih DELOS sebagai pendamping budidaya udang anda!

Read More
15Feb
Berita

DELOS Maritime Institute Adakan Webinar Gratis Tentang Penyakit Udang

 

Budidaya udang vaname merupakan salah satu bisnis yang menggiurkan dan banyak ditekuni akhir-akhir ini. Namun, bukannya tanpa tantangan, salah satu kendala yang dihadapi saat menjalankan budidaya udang vaname adalah serangan penyakit udang.

Serangan penyakit dapat menyebabkan kerugian produksi yang signifikan dan dalam beberapa kasus, menyebabkan kematian massal udang yang dibudidayakan. Tentunya hal ini menjadi momok yang menakutkan bagi semua petambak.

Untuk membantu para petambak untuk mengatasi masalah ini, DELOS Maritime Institute mengadakan webinar bertajuk OPINI DMI atau Obrolan Pintar Terkini DELOS Maritime Institute dengan tema “Tantangan Budidaya di Era Gempuran Penyakit Udang,” yang akan diselenggarakan pada hari Sabtu, 11 Maret 2023.

Di Webinar OPINI DMI, kami akan bergabung dengan para pakar terkemuka di bidang budidaya udang vaname, khususnya tentang penyakit udang yang akan memberikan wawasan berharga bagaimana cara mencegah dan menangani serangan penyakit saat budidaya berlangsung.

Baca Juga: DELOS Maritime Institute Luluskan 12 Peserta yang Siap Terjun Ke Dunia Kerja

Manfaat Mengikuti Webinar OPINI DMI

Adapun pembicara-pembicara yang akan mengisi webinar ini adalah Dr. Ir. Heny Budi Utar, M.Sc. dan Wayan Agus Edhy. Kedua pembicara akan menyampaikan berbagai topik, termasuk penelitian terbaru tentang penyakit udang, praktik terbaik untuk pencegahan penyakit, dan solusi inovatifnya.

Para pembicara juga memiliki pengalaman bertahun-tahun bekerja dengan petambak udang dan telah membantu banyak bisnis untuk mengatasi tantangan yang terkait dengan penyakit udang. Dengan menghadiri webinar ini, Anda dapat berdiskusi dan mengajukan pertanyaan langsung.

Manfaat lain dari mengikuti webinar ini adalah kesempatan untuk berkoneksi dengan petambak udang lainnya. Budidaya udang bisa menjadi bisnis tunggal, dan sulit menemukan orang lain yang memahami tantangan yang Anda hadapi. Dengan menghadiri webinar ini, Anda akan memiliki kesempatan untuk terhubung dengan orang-orang yang memiliki minat dan ketertarikan yang sama.

Baca Juga: DELOS Maritime Institute Berkolaborasi dengan Undip, UGM, UPS Tegal, dan Poltek KP Pangandaran Dalam Rangka Tridharma Perguruan Tinggi

Cara Mendaftar Webinar

Webinar OPINI DMI akan diselenggarakan secara gratis melalui Zoom meeting dan YouTube DELOS. Namun, untuk menjadi partisipan, Anda perlu melakukan beberapa persyaratan berikut ini:

  1. Bagikan poster webinar OPINI DMI ke Instagram story atau grup chat dengan minimal anggota 5 orang.
  2. Follow our Instagram account @delos.institute
  3. Unggah bukti persyaratan pertama dan kedua ke link pendaftaran.
  4. Isi formulir pendaftaran di https://bit.ly/Daftar-OPINI-DMI-1
  5. Bergabunglah dengan grup kami di https://t.me/DelosInstitute (telegram) and https://bit.ly/GrupOpiniDMI (WhatsApp)

Baca Juga: DELOS Luncurkan Podcast Inspiratif Dunia Akuakultur, DELOS Talks

Segera Daftarkan Diri Anda di Webinar OPINI DMI

Webinar OPINI DMI bisa dibilang sebagai acara wajib bagi siapa saja yang memiliki ketertarikan tinggi terhadap budidaya udang. Baik untuk mahasiswa, para petambak, maupun orang awam yang baru saja mengenal dunia akuakultur.

Melalui webinar ini, Anda akan mendapatkan banyak pengetahuan baru, koneksi, dan kesempatan untuk berdiskusi secara langsung dengan profesional yang ahli di bidang penyakit udang.

Jadi tandai kalender Anda untuk hari Sabtu, 11 Maret 2023 dan bergabunglah bersama kami dalam acara yang informatif dan inspiratif ini. Daftarkan Dirimu sekarang juga di https://bit.ly/Daftar-OPINI-DMI-1!

Read More
14Feb
Fun ReadTips

Ini Perbedaan Udang Jantan dan Betina

Para petambak penting untuk mengetahui perbedaan udang jantan dan betina sebelum melakukan pembenihan. Hal ini bertujuan untuk memastikan induk udang yang dipijahkan memiliki jenis kelamin yang berbeda dengan perbandingan jumlah yang tepat.

Namun, menentukan perbedaan udang jantan dan betina kadang kala sangat sulit untuk dilakukan, karena sekilas keduanya terlihat sangat mirip. Namun, terdapat beberapa ciri-ciri yang dapat diamati untuk menemukan perbedaannya.

Kira-kira apa saja ciri-ciri tersebut? Berikut kami telah merangkumnya untuk anda dalam artikel ini. Jadi, pastikan untuk membacanya sampai habis.

Baca Juga: Sistem Organ dan Morfologi Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Perbedaan Udang Jantan dan Betina

Perbedaan udang jantan dan betina dapat diketahui dari alat kelaminnya. Pada udang jantan, alat kelamin berupa petasma yang terletak di kaki renang pertama yang berfungsi untuk mentransfer sperma.

Sedangkan alat kelamin udang betina disebut sebagai thelycum yang terletak di antara kaki jalan ke empat dan kelima yang berfungsi untuk menyimpan sperma.

Sistem reproduksi betina menggunakan sepasang ovarium, oviduk, lubang genital, dan thelycum. Sementara sistem reproduksi jantan menggunakan testes, vasa deferensia, petasma, dan apendiks maskulina.

Selain itu, perbedaan udang jantan dan betina juga dapat dilihat dari ukuran badannya. Induk udang betina biasanya memiliki ukuran yang lebih besar dari induk jantan.

Baca Juga: Mengenal Udang Vaname yang Menjadi Favorit Para Petambak

Kriteria Induk Udang Ideal

Induk udang ideal betina adalah induk yang telah memiliki telur yang matang. Kematangan telur ini diukur berdasarkan perkembangan ovari yang terletak di bagian punggung atau dorsal dari tubuh udang. Ovari berwarna hijau yang semakin matang, semakin gelap warnanya.

Sementara pada udang jantan ditentukan oleh perkembangan petasma yang sempurna. Biasanya di dalam petasma ini mengandung spermatophora.

Dari kondisi fisik, udang yang dipilih sebagai induk harus setidaknya memiliki berat minimal 100 gram untuk betina dan 80 gram untuk jantan. Pastikan pula induk tidak memiliki cacat atau luka, terutama pada organ reproduksi untuk menghasilkan benih udang berkualitas tinggi.

Untuk mengetahui apakah telur pada induk telah matang, biasanya dilakukan dengan dua cara, yaitu mengangkat induk betina dan menghadapkan bagian bawah badan (ventral) ke arah sinar matahari. Selain itu, bisa juga digunakan sinar lampu yang kedap air untuk mengamatinya.

Baca Juga: Mengenal Istilah DOC dalam Tambak Udang

Pilih DELOS Sebagai Pendamping Budidaya Udang Anda!

Itu lah perbedaan udang jantan dan betina yang harus para petambak ketahui sebelum melakukan pemijahan. Sebab, hal ini penting untuk memastikan induk udang yang akan dipijah memiliki jenis kelamin yang berbeda dengan jumlah yang sama.

DELOS dapat menjadi pendamping budidaya yang tepat bagi anda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang manajemen budidaya udang vaname, termasuk proses pemijahan induk,

DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu anda mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Manajemen tambak DELOS juga diintegrasikan dengan AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm personnel untuk memantau kondisi tambak udang secara real-time melalui gadget setiap harinya.

Segera hubungi Tim DELOS untuk mendapatkan pendampingan budidaya melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Pilih DELOS sebagai pendamping budidaya udang anda!

_______________________________

Sumber: Pratiwi, Rianta. 2018. Aspek Biologi dan Ablasi Mata Pada Udang Windu penaeus monodon Suku Penaeidae (Deapoda: Malcostraca). Oseana. 43(2): 34-47

Setiawan, Arief, dkk.,. 2004. Pemilihan dan Pemeliharaan Induk Udang. Departemen Pendidikan Nasional

Read More
09Feb
AquacultureTips

Kenali Ancaman Nitrit pada Tambak Udang dan Cara Mengatasinya

Ancaman nitrit pada tambak udang menjadi dampak terhadap lingkungan dari budidaya udang vaname intensif yang bisa saja dihadapi oleh semua petambak. Oleh karena itu, penting bagi para petambak harus segera mencari tahu cara untuk mencegah dan mengatasinya.

Udang vaname telah lama menjadi spesies udang yang dibudidayakan di Indonesia. Sebab, udang jenis ini menjadi sumber makanan yang sangat digemari orang-orang di seluruh dunia, sehingga nilai ekspornya pun terus meningkat dari tahun ke tahun.

Namun, budidaya intensif udang vaname dapat menimbulkan berbagai dampak terhadap lingkungan, salah satunya adalah ancaman nitrit. Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Simak selengkapnya dalam artikel ini, ya!

Baca Juga: Ketahui Penyakit Myo Pada Udang Vaname beserta Ciri-Cirinya

Apa itu Nitrit pada Tambak Udang?

Nitrit pada tambak udang merupakan zat beracun yang dihasilkan dari nitrogen yang hanya sebagian teroksidasi. Zat ini tidak ditemukan di dalam air limbah yang baru, melainkan ada pada air limbah yang telah lama mengendap dan terakumulasi.

Tingkat nitrit yang tinggi dapat diakibatkan oleh pemberian pakan udang yang berlebihan, kepadatan endapan yang berlebihan, sirkulasi air yang buruk, dan faktor lain yang mengganggu keseimbangan siklus nitrogen.

Nitrit sangat beracun bagi udang vaname. Keberadaannya dapat menyebabkan berbagai efek negatif, termasuk terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan udang, atau bahkan kematian.

Nitrit tidak bersifat tetap dan sewaktu-waktu dapat berubah menjadi amoia atau dioksidasi menjadi nitrat. Jika dibandingkan dengan nitrat, keberadaan nitrit di perairan lebih sedikit. Namun, tingkat toksisitasnya bagi udang vaname sangat tinggi.

Bahaya toksisitas nitrit pada tambak udang vaname terutama terlihat pada tahap awal siklus budidaya. Selama tahap awal ini, kadar nitrit dapat meningkat dengan cepat dan mencapai tingkat toksik yang membahayakan.

Keberadaan oksigen pada tambak udang mempengaruhi keberadaan nitrit pada tambak udang. Umumnya perairan yang mendapatkan suplai oksigen yang cukup memiliki tingkat konsentrasi nitrit yang lebih rendah jika dibandingkan dengan perairan yang tidak mendapatkan suplai oksigen.

Baca Juga: Kenali 7 Ciri-Ciri Penyakit AHPND Pada Udang Vaname Sebelum Terlambat

Cara Mengatasi Ancaman Nitrit pada Tambak Udang

Meskipun memiliki tingkat toksisitas yang tinggi, bukan berarti ancaman nitrit tidak dapat diatasi. Salah satu langkah terpenting yang harus dilakukan adalah dengan memantau kualitas air secara teratur dan mempertahankan parameter-parameter lainnya tetap optimal.

Hal ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan pemberian pakan, meningkatkan sikulasi oksigen, dan menyesuaikan tingkat padat tebar udang vaname untuk mencegah kepadatan yang berlebih.

Cara mengatasi ancaman nitrit pada tambak udang dapat juga dilakukan dnegan menambah bakteri pereduksi nitrit ke dalam tambak. Bakteri ini dapat mengonsumsi nitrit dan kemudian mengubahnya menjadi zat yang tidak terlalu berbahaya, seperti gas nitrogen.

Tak hanya itu, keberadaan bakteri yang dikenal dengan nitrobacter ini juga dapat membantu meningkatkan kualitas air seiring dengan berkurangnya kadar nitrit, sehingga aman bagi pertumbuhan udang vaname yang dibudidayakan.

Selain itu, penting juga untuk menjaga kolam tetap teraerasi dengan baik, terutama pada tahap awal siklus budidaya. Aerasi yang memadai membantu memastikan kadar oksigen terlarut tetap tinggi, serta mengurangi risiko toksisitas nitrit dan masalah kualitas air lainnya.

Baca Juga: Mengenal Bakteri Vibrio Udang Vaname Penyebab Berbagai Penyakit

Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif bersama DELOS

Ancaman nitrit pada udang vaname bisa terjadi kapan saja jika tambak tidak memiliki sirkulasi limbah yang memadai. Oleh karena itu, penting untuk mempraktikkan pengelolaan dan sanitasi tambak yang baik, termasuk membuang limbah organik secara teratur dan menjaga aerasi tambak.

Dengan melakukan langkah-langkah ini, anda dapat membantu mengurangi risiko toksisitas nitrit dan menjaga lingkungan tambak udang vaname yang anda miliki agar tetap sehat.

Bagi anda yang membutuhkan pendampingan untuk budidaya udang vaname agar mendapatkan hasil yang maksimal. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Farm Management terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan anda untuk memonitoring kondisi tambak udang setiap harinya secara real-time.

Anda dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com untuk bergabung dalam ekosistem kami. Pilih DELOS untuk pendampingan budidaya udang anda!

Read More
07Feb
Aquaculture

Udang Vaname Umur 20 Hari, Bagaimana Pertumbuhan dan Cara Pemberian Pakannya?

Selama budidaya, pertumbuhan udang vaname harus selalu dipantau, termasuk udang vaname umur 20 hari. Hal ini mengingat udang jenis ini memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih cepat jika dibandingkan dengan jenis udang lainnya.

Bagi para petambak, memahami pola pertumbuhan selama budidaya udang vaname berlangsung sangat penting untuk keberhasilan budidaya. Sebab, pertumbuhan udang vaname juga berpengaruh terhadap pemberian pakan yang diberikan pada udang.

Lantas bagaimana pertumbuhan udang vaname umur 20 hari dan bagaimana cara pemberian pakannya? Berikut penjelasan yang telah kami rangkum khususkhusus anda yang dapat dijadikan sebagai acuan.

Baca Juga: Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Pertumbuhan Udang Vaname Umur 20 Hari

Udang vaname umur 20 hari atau pada saat awal budidaya memiliki tingkat pertumbuhan yang ideal dengan kisaran 1-2,5 gram per minggunya. Sementara berat idealnya kurang lebih 2 gram per ekor.

Pertumbuhan ideal ini bisa didapatkan jika jumlah populasi udang yang ada di kolam sesuai dengan kapasitasnya. Sementara sebaliknya, jika kolam tambak memiliki kapasitas berlebih, pertumbuhan udang vaname yang ada di dalamnya dapat lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan ideal.

Lantas, bagaimana cara budidaya udang vaname umur 20 hari atau lebih tepatnya pada masa awal budidaya? Sama seperti budidaya pada umumnya, para petambak harus terus mengotrol kondisi udang dan air tambak setiap hari. Hal ini berguna untuk mendeteksi lebih cepat apabila terjadi anomali pada pertumbuhan udang dan kondisi air yang dapat berdampak buruk bagi budidaya.

Baca Juga: Ini 7 Tips Panen Udang Vaname yang Sukses dan Cuan

Budidaya Udang Vaname Umur 20 Hari

Budidaya udang vaname selalu menjadikan umur atau day of culture (doc) udang sebagai patokan dalam melakukan berbagai tindakan terkait manajemen tambak, salah satunya adalah cara pemberian pakan.

Pemberian pakan berdasarkan umur udang ini bermanfaat untuk mencegah adanya kekurangan atau kelebihan pakan selama budidaya yang dapat menghambat pertumbuhan udang vaname.

Sementara itu, cara pemberian pakan udang umur 20 hari dapat dilakukan dengan metode blind feeding. Sementara jenis pakan yang diberikan yaitu berbentuk granula dengan frekuensi 4 kali sehari serta dosis pakan 25-15%.

Jenis pakan granula cocok diberikan untuk udang dari usia doc 16 hari hingga 45 hari. Sementara selanjutnya, granula dapat diganti dengan pelet hingga udang vaname memasuki usia siap panen.

Baca Juga: 4 Jenis Tambak Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Budidaya Udang Vaname Lebih Untung Bersama DELOS

Selama budidaya berlangsung, petambak harus terus melakukan pemantauan pertumbuhan dan kondisi air di tambak. Termasuk juga pada udang vaname umur 20 hari atau tepatnya pada saat awal budidaya dilakukan.

DELOS merupakan pilihan yang tepat bagi yang membutuhkan pendampingan dalam budidaya udang vaname untuk mendapatkan hasil yang maksimal. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu anda mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

DELOS Farm Management juga berinteraksi dengan aplikasi AquaHero sehingga memudahkan farm owner dan farm personnel untuk memantau kondisi tambak udang melalui gadget setiap hari.

Ingin mendapatkan harga terjangkau untuk produk-produk kebutuhan tambak? AquaLink dapat menjadi solusi terbaik untuk anda. Melalui AquaLink, kami dapat menghubungkan anda dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Segera hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami di www.delosaqua.com untuk bergabung dalam ekosistem kami. Pilih DELOS untuk pendampingan budidaya udang anda!

Read More
31Jan
Penyakit Udang

Mengenal Bakteri Vibrio Udang Vaname Penyebab Berbagai Penyakit

Serangan bakteri vibrio pada udang vaname menjadi salah satu kendala yang mungkin akan anda hadapi ketika melakukan kegiatan budidaya udang vaname. Vibriosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Vibrio sp., dan dapat menyebabkan kematian hingga mencapai 100% pada stadia larva atau juvenil.

Beberapa jenis bakteri vibrio yang sering kali ditemu di tambak udang di antaranya adalah Vibrio harveyi, Vibrio parahaemolyticus, Vibrio alginoslyticus, Vibrio anguillarum, Vibrio vulnificus, dan Vibrio splendidus.

Oleh karena itu sangat penting bagi petambak untuk mendeteksi keberadaan bakteri ini sedini mungkin. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko yang mungkin dihadapi oleh para petambak.

Baca Juga: Mengenal Convert Mortality Nodavirus (CMNV) yang Dapat Menyerang Udang Vaname

Apa itu Vibrio pada Udang Vaname?

Vibriosis adalah penyakit yang disebabkan oleh serangan bakteri vibrio pada udang vaname. Selain penyakit vibriosis, bakteri Vibrio sp. juga dapat menyebabkan penyakit Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) dan White Feces Disease (WFD).

Beberapa jenis bakteri vibrio yang sering kali ditemu di tambak udang di antaranya adalah Vibrio harveyi, Vibrio parahaemolyticus, Vibrio alginoslyticus, Vibrio anguillarum, Vibrio vulnificus, dan Vibrio splendidus.

Baca Juga: Ketahui Penyakit Myo Pada Udang Vaname beserta Ciri-Cirinya

Kontaminasi dan Penyebaran Bakteri Vibrio pada Tambak Udang Vaname

Sebagai salah satu komoditas perikanan yang produksinya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, udang vaname secara ekonomi mampu memberikan kontribusi terhadap nilai ekspor hingga 33,1%.

Terlebih lagi, dengan sistem budidaya intensif, produktivitas tambak udang dapat mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Namun di sisi lain, sistem budidaya intensif dapat menyebabkan penurunan kualitas air yang dapat menyebabkan adanya serangan penyakit, salah satunya adalah vibriosis.

Keberadan bakteri Vibrio sp pada perairan biasanya dipengaruhi oleh parameter fisika dan kimia yang buruk. Mulai dari tingginya suhu air tambak, adanya endapan sedimen limbah organik yang telalu banyak, hingga salinitas air yang terlalu tinggi.

Namun kontaminasi dan perkembangan bakteri vibrio pada udang vaname ini dapat dikurangi dengan beberapa cara, seperti penggunaan bahan kimia sesuai dengan standar yang diperbolehkan untuk membunuh bakteri.

Baca Juga: Kenali 7 Ciri-Ciri Penyakit AHPND Pada Udang Vaname Sebelum Terlambat

Budidaya Udang Vaname yang Berkelanjutan Bersama DELOS!

Saat melakukan budidaya akuakultur, penting untuk menyadari bahwa bakteri ada di mana-mana, termasuk vibrio pada udang vaname. Sebab, pada dasarnya terdapat jenis-jenis bakteri yang penting untuk stabilitas ekologi dan kelangsungan ekosistem.

Namun, ada pula bakteri yang berdampak negatif di mana keberadaanya dapat memicu stres pada udang hingga penyakit yang menyebabkan kematian massal. Oleh karena itu, penting bagi para petambak untuk mengelola tambak udang mereka dengan tepat dan berkelanjutan.

Jika anda ingin mewujudkan pengelolaan tambak yang tepat dan berkelanjutan, DELOS dapat menjadi pilihan partner yang tepat untuk anda. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

Untuk memulai bermitra dengan DELOS, anda dapat menghubungi contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com. Percayakan manajemen tambak ada pada DELOS!

Read More
  • 1
  • …
  • 12
  • 13
  • 14
  • 15
  • 16
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top