Keberhasilan saat budidaya selalu bergantung pada cara mengelola tambak udang vaname. Baik dari segi faktor teknis, maupun non-teknis. Oleh karena itu, penting bagi petambak dan farm personnel untuk memiliki perencanaan dan pengelolaan tambak yang baik.
Cara mengelola tambak udang ini juga berpengaruh secara langsung terhadap produktivitas panen. Sehingga, terdapat banyak faktor yang harus diperhatikan dalam budidaya udang vaname, misalnya faktor sumber daya manusia, manajemen pakan, manajemen kesehatan udang, hingga proses panen.
Oleh karena itu, berikut kami telah merangkum beberapa tips cara mengelola tambak udang khusus untuk Anda agar panen yang dihasilkan sesuai harapan.
Baca Juga: Ini 7 Tips Panen Udang Vaname yang Sukses dan Cuan
Tambak Udang yang Ideal
Berbicara tentang tambak udangyang ideal, hal yang pertama kali muncul di pikiran anda pastinya adalah bagaimana konstruksinya. Hal ini karena konstruksi memiliki peran penting dalam keberlanjutan dari tambak udang tersebut.
Nah, berikut adalah kriteria tambak udang ideal yang telah diatur dalam Permen KKP No. 75/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum Pembesaran Udang Windu (Penaeus Monodon) Dan Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei).
- Memiliki ketersediaan air yang cukup.
- Tambak tidak memiliki titik mati.
- Efektif dan efisien dalam penggunaan lahan dan kincir.
- Pematang sebagai akses jalan di tambak harus dapat dilewati kendaraan dan pekerja.
- Jaminan keamanan dan keselamatan kerja (K3) yang maksimal.
Jika telah memenuhi kelima kriteria berdasarkan Permen KKP No.75 Tahun 2016 di atas, selanjutnya dapat dilakukan pemilihan lokasi tambak yang ideal. Adapun beberapa kriteria lokasi tambak yang ideal meliputi:
- Lokasi tambak udang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan aturan yang berlaku.
- Lokasi tambak udang baru di atas/di belakang garis sempadan pantai (100 meter dari titik pasang tertinggi) dan sempadan sungai.
- Memiliki air sumber yang mencukupi dan berkualitas baik.
- Berada pada kawasan yang terhindar dari banjir rutin dan pengaruh pencemaran limbah bahan beracun dan berbahaya (B3).
- Tidak membangun tambak baru pada lahan mangrove dan zona inti kawasan konservasi.
- Tidak membangun tambak udang di daerah yang berpotensi terjadi rembesan air asin yang mempengaruhi daerah pertanian di sekitarnya atau sumber air tawar.
- Tersedia prasarana transportasi dan komunikasi yang memadai..
Baca Juga: Peluang Ekspor dan Prospek Budidaya Udang Vaname yang Menjanjikan
Tips Mengelola Tambak Udang
1. Pilih Lapisan Kolam yang Tepat
Lapisan dasar tambak menjadi bagian penting dalam memastikan biosekuriti selama budidaya udang berlangsung. Tambak tanah yang langsung terkena air dapat memicu reaksi anoksik yang sangat beracun bagi udang. Oleh sebab itu, penggunaan lapisan seperti plastik high-density polyethylene (HDPE) atau beton dapat menjadi solusi.
Selain masalah biosekuriti, penggunaan lapisan beton maupun plastik HDPE juga mempermudah dalam pengelolaan air dan dasar kolam.
2. Pertimbangkan Desain Kolam
Desain kolam udang vaname memiliki bentuk yang bervariasi, di antaranya adalah persegi panjang, persegi, dan bulat. Bentuk kolam ini memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, serta berpengaruh dalam aliran air dan akumulasi sedimen kolam.
Sementara pada dasar kolam dapat didesain dengan saluran tengah untuk meminimalkan sedimentasi. Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan sedimentasi dan arus sentrifugal yang dihasilkan oleh aerator untuk mendorong dan memusatkan padatan yang mengendap di tengah kolam.
Kemudian, padatan ini dapat dipompa secara manual untuk dikeluarkan dari kolam melalui sistem perpopaan yang terhubung dengan saluran pembuangan.
3. Tempatkan Aerator Kolam dengan Benar
Dalam budidaya udang vanamesistem intensif, aerator berperan penting dalam menyediakan oksigen sekaligus membantu mendorong lumpur ke saluran pembuangan. Sementara jenis dan jumlah aerator dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kolam yang didasarkan pada ukuran kolam dan kepadatan penebaran.
Untuk mengatur aerator, Anda perlu memastikan bahwa aerator telah menjangkau semua sudut dan sisi kolam agar tidak ada lumpur yang tidak tersentuh. Ada dua desain utama penempatan aerator, yaitu desain paralel dan diagonal.
4. Bersihkan Dasar Kolam Secara Manual
Tips cara mengelola tambak udang vaname selanjutnya adalah dengan rutin membersihkan dasar kolam. Melakukan pembersihan atau penyedotan limbah secara manual baik untuk menjaga kualitas dasar tambak agar tetap optimal.
Lantas, seberapa sering dasar kolam harus dibersihkan? Umumnya tidak ada aturan khusus terkait seberapa sering pembersihan dilakukan. Namun, disarankan untuk melakukannya sekali sehari agar limbah yang mengendap tidak tertimbun terlalu banyak.
5. Evaluasi Dasar Kolam Secara Berkala
Seiring berjalannya siklus budidaya udang vaname, sangat penting untuk mengetahui kondisi sedimen di dasar tambak untuk mencegah munculnya dampak negatif. Sehingga perlu dilakukan evaluasi secara berkala dengan mengambil sampel sedimen di titik-titik tertentu. Adapun parameter evaluasi di antaranya meliputi Redox potential, pH, pH2S, dan NH4-N sol.
Pengambilan sampel harus dilakukan secara teratur, minimal dua kali per siklus. Tepatnya di pertengahan siklus budidaya saat lumpur mulai terbentuk dan di akhir siklus sebagai evaluasi.
Namun, dalam kasus khusus misalnya terjadi kematian massal atau pertumbuhan udang yang lambat, evaluasi harus lebih sering dilakukan.
Baca Juga: 5 Tahap Persiapan Tambak Udang Vaname Sebelum Melakukan Budidaya
Pilih DELOS Sebagai Pendamping Budidaya Udang Anda!
Itu lah tips cara mengelola tambak udang vaname yang sebaiknya Anda perhatikan agar pertumbuhan udang menjadi optimal dan menghasilkan panen yang menguntungkan.
Memang bisa dikatakan mengelola tambak udang menjadi hal yang tidak mudah untuk dilakukan. Oleh sebab itu, jika anda memerlukan pendampingan dalam budidaya udang vaname yang anda lakukan, DELOS dapat menjadi pilihan terbaik untuk Anda.
DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu anda dalam mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.
Manajemen tambak DELOS juga terintegrasi dengan AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm personnel untuk memantau kondisi tambak udang secara real-time hanya melalui gadget setiap harinya.
Segera hubungi Tim DELOS untuk mendapatkan pendampingan budidaya melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Pilih DELOS sebagai pendamping budidaya udang anda!