Mengendalikan amonia di tambak udang vaname menjadi salah satu hal penting yang harus dilakukan oleh setiap petambak. Sebab, amonia dengan kadar di atas batas ambang normal dapat berdampak buruk bagi lingkungan tambak dan kesehatan udang.
Pada dasarnya, amonia di perairan tambak tidak dapat hilang 100% karena zat ini berperan dalam proses nitrifikasi. Namun, kadar amonia ini harus selalu dikontrol agar tidak melebihi ambang batas yang diperbolehkan.
Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai strategi efektif dalam mengendalikan amonia di tambak udang. Baca informasinya sampai habis!
Baca Juga: Zat Beracun di Tambak Udang: Ancaman Tersembunyi dalam Budidaya
Amonia di Tambak Udang Vaname
Amonia (NH3) adalah senyawa kimia yang terbentuk sebagai produk sampingan dari metabolisme udang dan sisa pakan yang tidak tercerna. Tingginya konsentrasi amonia dapat mengganggu kesehatan udang, meracuni mereka, dan bahkan menyebabkan kematian. Oleh karena itu, mengendalikan amonia adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dalam budidaya udang Vaname.
Amonia adalah senyawa kimia yang terbentuk dari proses metabolisme udang, akumulasi sisa pakan yang tidak termakan, dekomposisi organisme yang mati, dan feses. Pada tambak udang, terdapat dua jenis amonia, yaitu amonia bebas (NH3) dan amonium terionisasi (NH4+) yang diakumulasikan sebagai Total Amonia Nitrogen (TAN).
Pada dasarnya, amonia juga dibutuhkan dalam ekosistem tambak udang, yaitu untuk proses nitrifikasi plankton. Namun, kadar amonia di tambak tidak boleh lebih dari 0,1 ppm agar udang dapat tumbuh dengan baik.
Penyebab Tingginya Kadar Amonia di Tambak
1. Metabolisme Udang
Metabolisme udang vaname menghasilkan produk sampingan berupa amonia. Semakin banyak jumlah udang yang dibudidayakan di tambak, semakin banyak pula jumlah amonia yang diproduksi dari proses metabolismenya.
2. Overfeeding
Pemberian pakan yang berlebihan dapat menyebabkan sisa pakan terlalu banyak yang kemudian membusuk dan mengendap di dasar tambak. Sisa pakan yang terlalu banyak inilah yang menjadi sumber amonia.
3. Suhu Air yang Tidak Optimal
Suhu air yang terlalu tinggi dapat meningkatkan metabolisme udang, sehingga produksi amonia pun akan meningkat. Sementara saat suhu air terlalu rendah, pertumbuhan bakteri pengurai amonia akan terhambat yang menyebabkan penguraian amonia juga terhambat.
4. Pengelolaan Limbah yang Buruk
Sisa-sisa limbah organik dari proses budidaya udang vaname seperti sisa pakan yang tidak habis, feses, dan organisme yang mati terakumulasi di dasar tambak. Jika sistem pengelolaan limbah tidak efisien, limbah akan menumpuk dan menjadi salah satu pemicu melonjaknya kadar amonia.
Baca Juga: Penggunaan Kapur Dolomit dalam Budidaya Udang: Manfaat dan Implementasinya
Strategi Mengendalikan Amonia
1. Sistem Pengelolaan Limbah yang Efisien
Dalam tambak udang Vaname, sistem pengelolaan limbah yang efisien adalah langkah awal yang sangat penting. Pastikan bahwa sisa pakan dan kotoran udang tidak terakumulasi di dasar tambak, karena ini akan menjadi sumber amonia yang berlebihan.
2. Aerasi yang Baik
Penggunaan aerator atau alat untuk memperbaiki sirkulasi air dan kadar oksigen di dalam tambak sangat penting. Oksigen yang cukup membantu mengurangi produksi amonia yang berbahaya dan menghasilkan lingkungan yang lebih sehat untuk udang Vaname.
3. Manajemen Pemberian Pakan
Kontrol pemberian pakan secara cermat. Beri pakan sesuai dengan kebutuhan udang, sehingga tidak ada pakan berlebih yang menjadi sumber amonia. Gunakan pakan berkualitas tinggi yang diserap dengan baik oleh udang.
4. Pemanfaatan Bakteri Pengurai Amonia
Menambahkan bakteri pengurai amonia yang bermanfaat (nitrobacter) ke dalam tambak dapat membantu mengubah amonia menjadi senyawa yang kurang berbahaya seperti nitrat. Ini akan mengurangi tingkat amonia dalam air tambak.
5. Pemantauan Rutin
Lakukan pemantauan rutin terhadap kualitas air di tambak. Tes kualitas air secara berkala akan membantu Anda dalam mengidentifikasi perubahan kadar amonia dan mengambil tindakan secepat mungkin jika terjadi lonjakan amonia.
6. Pengendalian Suhu Air
Suhu air yang optimal adalah penting. Udang Vaname lebih rentan terhadap amonia pada suhu air yang tinggi. Pastikan untuk menjaga suhu air dalam rentang yang sesuai untuk pertumbuhan udang.
Baca Juga: Pentingnya Mineral dalam Budidaya Udang Vaname
Budidaya Udang Vaname Lebih Produktif Bersama DELOS!
Mengendalikan amonia di tambak udang vaname adalah salah satu aspek penting dalam keberhasilan budidaya udang. Dengan manajemen limbah yang efisien, aerasi serta manajemen pakan yang baik, Anda dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif bagi udang vaname Anda.
Selain itu, memilih mitra yang tepat juga menjadi kunci keberhasilan budidaya udang vaname Anda. Terutama dalam hal menekan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan dari budidaya yang Anda lakukan.
DELOS memiliki rekam jejak yang baik dalam mengelola tambak udang vaname di Indonesia. Menjadikannya lebih produktif, efisien, dan menguntungkan. Hal ini mengingat DELOS memiliki tim operasional dan peneliti terbaik di Indonesia.
Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau diskusikan permasalahan tambak udang Anda melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Budidaya udang vaname lebih produktif bersama DELOS!