Biosecurity pada tambak udang adalah serangkaian tindakan untuk mencegah masuknya penyakit ke dalam wilayah tambak. Lingkup biosecurity biasanya terdiri dari kolam budidaya dan wilayah tambak secara keseluruhan.
Layaknya peribahasa “mencegah lebih baik dari mengobati”, biosecurity menjadi salah satu cara terbaik untuk meminimalisir risiko kerugian akibat penyakit saat budidaya. Namun, pengaplikasiannya harus sesuai dengan standar.
Penerapan biosecutiry di tambak udang merupakan suatu keharusan untuk mengurangi risiko kegagalan budidaya. Semua jenis tambak dari skala tradisional hingga super intensif perlu menerapkan tindakan ini.
Lantas, bagaimana pengaplikasian biosecurity yang tepat dan sesuai standar? Simak selengkapnya dalam artikel ini.
Baca Juga: 12 Peralatan Tambak Udang Vaname yang Harus Disiapkan Sebelum Budidaya
Pengaplikasian Biosecurity yang Tepat
Dalam pengaplikasian biosecurity tambak udang, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Mulai dari benur, pakan udang, air, probiotik, dan lainnya.
1. Penggunaan Benur yang Berkualitas
Langkah pertama penerapan biosecurity adalah dengan memilih benur yang memiliki benur yang berkualitas baik dan bersertifikasi. Pastikan benur yang Anda pilih bebas dari penyakit untuk mencegah adanya infeksi penyakit dan masalah pertumbuhan di kemudian hari.
2. Perhatikan Kualitas Air Tambak
Kualitas air tambak menjadi salah satu aspek yang harus diperhatikan selama budidaya berlangsung. Anda harus rutin melakukan pengujian parameter kualitas air untuk memastikan air tambak selalu dalam kondisi optimal. Selain itu, Anda juga dapat menambahkan probiotik untuk meningkatkan kualitas air sekaligus daya tahan tubuh udang agar terhindar dari serangan penyakit.
3. Perhatikan Aksesibilitas Tambak
Aksesibilitas tambak seperti keluar masuknya kendaraan, manusia, dan hewan dapat menjadi vector pembawa penyakit yang dapat masuk ke dalam tambak. Beberapa aktivitas yang dapat digunakan untuk mencegah pathogen masuk ke dalam tambak adalah:
- Membatasi jumlah orang yang masuk kedalam tambak
- Membatasi orang yang masuk ke area budidaya
- Menetapkan prosedur pelaporan dan perizinan untuk masuk ke tambak (semua tamu wajib lapor)
- Sementara untuk mencegah masuknya hewan liar ke dalam tambak dapat dilakukan dengan pemasangan alat penghalau berupa Pagar bambu, Crab Protecting Line (CPL), dan Bird Scaring Line (BSL).
Penerapan biosecurity lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan desinfektan pada setiap pintu masuk tambak untuk orang-orang yang akan memasuki tambak. Hal ini digunakan untuk mencegah adanya kemungkinan patogen masuk bersama orang maupun kendaraan.
Baca Juga: 5 Jenis Kincir Air Tambak Udang beserta Fungsinya
4. Proses Tebar Benur yang Memperhatikan Biosecurity
Pada saat proses tebar benur, biosecurity harus tetap diterapkan dan dimonitoring dari awal kedatangan benur hingga proses penebaran di lapangan. Pada saat kedatangan, truck pembawa benur harus melewati fasilitas wheel bath sebelum masuk ke area kolam. Kemudian kantong benur juga harus didesinfeksi (dapat dilakukan dengan mencelupkan kantong benur dalam desinfektan. Hal yang tidak kalah penting adalah semua personil yang melakukan proses tebar benur harus melakukan desinfeksi diri, sebelum masuk ke dalam kolam budidaya untuk melakukan proses penebaran, terutama pada saat penebaran benur dilakukan secara manual.
5. Pengelolaan Air Tambak
Menerapkan biosecurity tambak udang juga dapat dilakukan pada pengelolaan air yang keluar dan masuk ke tambak. Biasanya hal ini dilakukan dengan menyediakan tandon dan kolam treatment untuk menyaring air dan melakukan proses disinfeksi sebelum air masuk ke kolam.
Pada kolam tandon dilakukan proses treatment air secara fisika yang biasanya berupa pengendapan sedimen yang terbawa, penyaringan partikel partikel kasar, penurunkan bahan organik total dari sumber air yang akan digunakan. Sedangkan kolam treatment dilakukan proses kimia yang bertujuan untuk membunuh pathogen sebelum masuk kedalam kolam budidaya, proses yang biasa dilakukan adalah disinfeksi air pada kolam treatment. Sehingga kemungkinan air yang akan masuk ke kolam budidaya memiliki pathogen berkurang hingga hilang.
Selain air yang masuk, air yang keluar dari tambak juga harus dilakukan treatment terlebih dahulu untuk menjaga keberlangsungan lingkungan. Jika air langsung dibuang ke lingkungan tanpa terlebih dahulu disaring, pencemaran lingkungan dan wabah penyakit tidak dapat dihindari karena kontaminasi patogen.
Baca Juga: Probiotik Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Budidaya
Peran Biosecurity dalam Pengendalian Penyakit pada Benur
Adanya infeksi penyakit pada tambak udang menjadi salah satu faktor kegagalan dalam budidaya. Terlebih lagi jika infeksi tersebut sudah menyerang sejak tahap benur dan dapat merugikan secara sosial ekonomi.
Penyakit yang menginfeksi udang disebabkan oleh virus dan bakteri. Penyebaran penyakit perlu dikendalikan guna mendukung budidaya yang berkelanjutan dan strategi yang dapat dilakukan dengan penerapan biosecurity pada tambak udang. Khususnya sejak masa stocking.
Beberapa penerapan biosecurity untuk mengendalikan penyakit pada benur di antaranya dilakukan dengan:
- Tindakan karantina terhadap induk udang yang baru memasuki farm.
- Pengujian ulang penyakit secara laboratoris terhadap induk.
- Melakukan penanganan limbah padat dan cair secara tepat.
- Mengatur personil dan kendaraan yang memasuki area budidaya.
- Melakukan pergantian air menggunakan air secara rutin untuk menjamin kualitasnya.
- Melakukan screening kesehatan secara rutin.
Penerapan biosecurity untuk mengendalikan penyebaran patogen dapat memberikan efek positif, yaitu meminimalisir munculnya penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus saat tahap pembenihan.
Kebijakan biosecurity yang dilakukan secara konsisten dan ditaati oleh semua personil tambak sangat mendukung keberhasilan pengendalian penyakit udang. Agar penerapan biosecurity berhasil, petambak harus menuangkan peraturan-peraturannya secara tertulis.
Baca Juga: Cara Tebar Benur Udang Vaname yang Benar dan Lengkap!
Percayakan Budidaya Udang Anda pada DELOS!
Menerapkan biosecurity yang tepat dan sesuai standar sangat penting untuk dilakukan dalam budidaya udang. Dengan adanya biosecurity, risiko munculnya penyakit yang dapat menyebabkan kerugian produksi dapat dihindari.
If you’re interested in environmentally friendly budidaya udang vaname, DELOS is the right partner for you. DELOS is a leading aquatech company based on science, technology, and operational management, capable of helping you enhance the productivity of your shrimp ponds while practising sustainable and environmentally friendly shrimp cultivation.
Tim DELOS terdiri dari peneliti dan orang-orang yang kompeten serta berdedikasi tinggi untuk memastikan budidaya udang di tambak Anda berjalan dengan baik. Selain itu, manajemen tambak DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan Anda untuk memantau kondisi tambak udang dengan mudah setiap harinya hanya melalui gadget.
Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau klik ikon WhatsApp pada halaman website kami www.delosaqua.com untuk terhubung langsung dengan kami. Tingkatkan produktivitas tambak Anda bersama DELOS!