logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype
  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
logotype

logotype

  • Siapa Kami
  • Jasa
  • Solusi
  • Ekspor
  • Prestasi
  • Berita
  • Kontak
  • ID
    • EN
Udang Vaname Tag
Home Posts Tagged "Udang Vaname"

Tag: Udang Vaname

05Jul
AquacultureTips

Cara Budidaya Udang Vaname Mudah dari Persiapan hingga Panen

Banyak orang ingin memulai budidaya udang vaname, tetapi masih belum tahu harus memulai dari mana. Sebab, melakukan budi daya udang tidak bisa sembarangan. Banyak persiapan dan hal-hal yang harus diperhatikan sebelum anda memulainya.

Udang vaname merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Sejak pertama kali diperkenalkan ke Indonesia, udang vaname langsung menjadi primadona di kalangan para petambak.
Sebab, udang yang memiliki nama latin Litopenaeus Vannamei ini memiliki daya tahan yang sangat baik terhadap lingkungan dan mampu beradaptasi dengan cepat. Tak hanya itu, permintaan pasar terhadap udang vaname juga terus mengalami kenaikan.

Tak heran, jika banyak orang tertarik untuk memulai budi daya udang vaname ini. Nah, bagi anda yang baru ingin memulai budidaya udang vaname. Simak cara-caranya berikut ini, ya!

Baca Juga: Perkenalkan Akuakultur pada Masyarakat, DELOS Ikuti Seminar dan Musda SCI Jabar-Banten

Tahap Persiapan Budidaya

1. Persiapan Tambak

Dalam budidaya udang vaname, hal pertama yang harus dilakukan adalah persiapan tambak untuk membentuk ekosistem yang kondusif untuk pemeliharaan udang selama satu siklus budidaya.

Selama persiapan tambak berlangsung, beberapa hal yang harus dipastikan meliputi:

  • Kolam dalam keadaan bersih, kering, dan tidak bocor.
  • Penyesuaian kebutuhan aerasi dan turbulensi dengan target produksi, konfigurasi, ketersediaan energi, dan sistem budidaya.
  • Memastikan kolam tambak telah bebas dari potensi sisa-sisa mikroorganisme yang dapat merugikan kegiatan budidaya, seperti bakteri, virus, dll.

2. Persiapan Alat-Alat Tambak dan Laboratorium

Setiap tambak harus memiliki peralatan masing-masing dan tidak boleh digunakan secara bergantian dengan tambak lain. Baik alat-alat di lapangan seperti selang sipon, secchi disk, serok klekap, dikat dinding, ember, dan water sampler maupun alat laboratorium seperti water quality checker, pH meter, dan DO meter.

Oleh karena itu, para petambak harus mempersiapkan setiap alat yang dibutuhkan dengan baik. Pastikan semua peralatan sudah lengkap dan siap untuk digunakan sebelum siklus budidaya dimulai.

3. Persiapan Sumber Daya Manusia

Tak hanya kolam dan peralatan, sumber daya manusia yang kompeten dan memadai juga perlu dipersiapkan. Hal ini agar budidaya udang vaname yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Pastikan jumlah sumber daya manusia, keahlian, serta pembagian tugas setiap orang dilakukan dengan jelas. Persiapan sumber daya manusia yang baik akan menghasilkan pencatatan data-data tambak yang rapi dan budidaya vaname yang lebih sukses.

4. Sterilisasi Kolam Tambak

Sterilisasi kolam termasuk ke dalam tahap persiapan air yang membentuk ekosistem dasar di mana udang akan tumbuh dan berkembang. Melalui tahap ini, para petambak harus memastikan kombinasi antara bakteri autotrof dan heterotrof di dalam tambak telah seimbang.

Selain itu, pastikan pula tidak ada patogen dan hama lain yang masih tersisa di kolam tambak. Biasanya sterilisasi dilakukan dengan penambahan chlorine sesuai dengan aturan dan dosis yang berlaku.

5. Penebaran Mikroorganisme

Persiapan terakhir sebelum budidaya udang vaname dilakukan adalah penebaran mikroorganisme. Mikroorganisme ini nantinya juga dapat menjadi pakan alami udang. Namun tak hanya itu, mikroorganisme juga dapat membantu menyerap amonia, menghasilkan oksigen, menstabilkan suhu air, hingga melawan bakteri yang merugikan.

Baca Juga: Ketahui Ini Udang Vaname Favorit Para Petambak

Tata Cara Budidaya Udang Vaname

1. Pemilihan dan Penebaran Benur

cara budidaya udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Pemilihan benur menjadi kunci sukses dalam budidaya vaname. Benur yang ideal harus bebas penyakit dan resisten terhadap penyakit. Selain itu terdapat beberapa kriteria lain yang harus dipenuhi, di antaranya panjang tubuh >10 mm, variasi ukuran <1, pigmen warna tajam, dan aktif berenang menyebar.

Sebelum benur ditebar, terlebih dahulu harus dilakukan aklimatisasi untuk mempercepat adaptasi benur dari media air kantong ke ekosistem air tambak. Tahap ini juga untuk menghindari stress pada benur dan menekan tingkat kematian saat penebaran.

2. Manajemen Pemberian Pakan

Manajemen pakan udang
Sumber: Dokumentasi DELOS

Budidaya udang vaname intensif tidak dapat dilakukan tanpa pakan buatan. Oleh karena itu, para petambak harus mempersiapkan manajemen pakan yang baik untuk memaksimalkan budidaya yang dilakukan.

Manajemen pakan udang merupakan langkah memaksimalkan manfaat dari pakan untuk menunjang keberhasilan budidaya. Manajemen pakan menjadi salah satu faktor terpenting, terutama yang berkaitan dengan modal yang dikeluarkan. Semakin efektif dan efisien seseorang dalam melakukan manajemen pakan udang vaname, semakin efisien pula modal yang dikeluarkan.

3. Sampling Rutin

Cultivate vannamei shrimp
Sumber: Dokumentasi DELOS

Sampling secara rutin bertujuan untuk mengetahui keadaan dan perkembangan udang selama budidaya berlangsung. Sampling menjadi salah satu kegiatan penting untuk melihat pertumbuhan undang yang dibutuhkan untuk evaluasi, salah satunya dalam hal pemberian pakan.

Biasanya, sampling dilakukan dalam kurun waktu tertentu untuk mengetahui average body weight (ABW), pertumbuhan (ADG), estimasi populasi, survival rate (SR), biomassa, dan mengamati kualitas udang.

4. Manajemen Kualitas Air

manajemen air tambak udang
Sumber: Dokumentasi DELOS

Selama budidaya vaname berlangsung, para petambak harus menerapkan manajemen kualitas air yang baik dan terus mengamatinya. Ini bertujuan agar apabila terjadi perubahan atau fluktuasi parameter kualitas air selama budidaya, petambak dapat lebih mudah untuk mengetahuinya.

Air yang digunakan untuk budidaya vaname adalah air laut dengan tingkat salinitas di atas 15 ppt yang harus diganti setiap 60 hari sekali. Sementara parameter yang digunakan untuk pengukuran kualitas air meliputi pH, DO, suhu, kecerahan, total amonia nitrogen, NH3, total vibrio count, alkalinitas, salinitas, serta jenis dan jumlah plankton.

5. Perawatan dan Obat-Obatan Udang Vaname

budidaya udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Selama budidaya berlangsung, petambak harus memastikan udang berada dalam kondisi yang sehat dan mendapatkan asupan nutrisi yang optimal. Oleh karena itu berbagai perawatan seperti pemberian probiotik dan vitamin perlu untuk dilakukan.

Selain itu, tambak juga harus didisinfektasi sesuai standar untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang buruk bagi keberlangsungan budidaya.

6. Panen

budidaya udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Terakhir adalah tahap panen, yaitu proses memetik hasil dari budidaya vaname yang telah anda lakukan. Tahap panen dibagi menjadi empat, yaitu panen secara keseluruhan (panen total), panen sebagian (panen parsial), panen abnormal, dan panen emergency.

Panen normal dilakukan jika abw udang vaname mencapai lebih dari 14 gram. Panen parsial biasanya dilakukan ketika kapasitas tambak telah mencapai batas maksimal. Sementara panen abnormal dan panen emergency dilakukan ketika terjadi hal-hal tertentu saat budidaya, misalnya angka kematian yang tinggi.

Baca Juga: Udang Windu vs Undang Vaname, Mana yang Lebih Baik?

Modal Budidaya Udang Vaname

Bisnis udang vaname memanglah menggiurkan, dengan nilai keuntungan yang fantastis, bisnis ini kian diminati oleh masyarakat. Namun, di sisi lain, modal yang dikeluarkan untuk memulai budidaya udang vaname tidaklah sedikit.

Banyaknya modal budidaya udang vaname yang dikeluarkan tergantung pada banyak faktor. Misalnya jenis teknologi yang diterapkan, apakah tradisional, semi-intensif, intensif, maupun super intensif.

Jenis modal yang dikeluarkan untuk budidaya udang vaname terbagi menjadi dua, yaitu modal tetap dan modal kerja.

Modal tetap merupakan modal awal yang dikeluarkan saat hendak memulai budidaya udang vaname. Jumlahnya akan terus tetap dan tidak terpengaruh oleh naik turunnya operasional budidaya, yaitu biaya pembelian lahan jika Anda belum memilikinya, biaya peralatan, dan pembuatan kolam.

Modal kerja budidaya udang vaname adalah biaya yang harus kita keluarkan selama budidaya berlangsung. Biaya ini bersifat fluktuatif dan mengikuti kebutuhan operasional tambak. Misalnya benur, pupuk, pakan, suplemen, probiotik, dan sebagainya.

Biaya modal kerja dapat lebih banyak maupun lebih sedikit tergantung pada cara Anda memilih jenis pupuk, pakan, suplemen, dan probiotik yang berkualitas tinggi. Sehingga kualitas panen yang didapatkan akan baik pula.

Bertambak Lebih Mudah Bersama Farm Management DELOS

Memulai budidaya udang vaname dapat menjadi sesuatu yang merepotkan bagi pemula. Terdapat banyak persiapan yang harus benar-benar dilakukan agar budidaya yang dilakukan mendapatkan hasil yang optimal.

Akan tetapi, kini kamu tak perlu khawatir karena DELOS siap untuk membantumu mengelola tambak udang yang kamu miliki. DELOS adalah perusahaan aqua-tech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur.

DELOS Farm Management juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan farm owner dan farm technician untuk memonitoring tambak udang mereka setiap hari.

Bingung masalah supply untuk kebutuhan tambak? DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration, yaitu AquaLink. Kami dapat membantu menghubungkan kamu dengan produsen-produsen dan farm owner untuk mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga terbaik.

Kamu dapat dengan mudah menghubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak website kami www.delosaqua.com, untuk mengetahui lebih lanjut tentang Farm Management dan program Supply Chain Integration kami. Percayakan manajemen tambakmu pada DELOS!

Read More
default
30Jun
AquacultureFun Read

4 Jenis Tambak Udang Vaname yang Harus Kamu Ketahui

Tambak udang merupakan kolam buatan yang dijadikan sebagai habitat untuk kegiatan budidaya perairan akuakultur, salah satunya adalah udang vaname. Umumnya, lokasi tambak berada di dekat sumber mata air, misalnya di kawasan pesisir pantai.

Kebanyakan orang mengira semua tambak udang vaname adalah sama. Namun, kenyataannya tidak demikian. Terdapat beberapa jenis tambak yang ada di sekitar kita berdasarkan teknik pengelolaan dan tingkat kepadatannya.

Adapun jenis-jenis tambak tersebut meliputi tambak tradisional, tambak semi intensif, tambak intesif, dan tambak super intensif. Lantas, bagaimana karakteristik dari tambak-tambak tersebut? Yuk, temukan jawaban selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: 7 Cara Mudah Budidaya Udang Vaname untuk Pemula

Jenis-Jenis Tambak Udang Vaname

1. Tambak Tradisional

Tambak tradisional udang vaname merupakan jenis tambak yang dibuat cukup sederhana dengan skala padat tebar benih yang tergolong rendah. Biasanya, tambak jenis ini tidak memerlukan pompa dan kincir air. Sementara untuk pergantian airnya bergantung pada pasang-surut air laut.

Padat tebar tambak udang tradisional adalah <50 udang/m².

Karena kepadatannya yang tergolong rendah, tambak udang tradisional memiliki tingkat perawatan yang lebih mudah jika dibandingkan jenis-jenis tambak lainnya. Begitu pula dengan risiko udang terserang penyakit yang juga lebih kecil.

2. Tambak Semi-Intensif

Jenis tambak udang yang kedua adalah tambak semi intensif. Tambak jenis ini memiliki padat tebar benih yang lebih besar daripada tambak tradisional. Oleh karena itu, dibutuhkan pompa dan kincir air yang jumlahnya disesuaikan dengan luas area tambak untuk mengelola aliran air tambak.

Padat tebar tambak udang vaname semi-intensif adalah <100 udang/m².

Sementara untuk masalah pakan, sejak benih ditebar, tambak semi intensif biasanya langsung menggunakan pakan buatan sebagai sumber nutrisi utama dari udang vaname. Bersama dengan kualitas air, pakan ini juga menjadi bagian terpenting yang harus diperhatikan selama budidaya berlangsung.

3. Tambak Intensif

Tambak intensif merupakan jenis tambak udang yang memiliki padat tebar benih cukup tinggi. Biasanya, tambak jenis ini memerlukan perhitungan desain dan tata letak yang kompleks. Mulai dari kedalaman air, kebutuhan pompa, dan kebutuhan kincir air harus sesuai dengan kebutuhan.

Padat tebar tambak udang intensiv adalah >100 udang/m².

Saat memutuskan untuk membuat tambak intensif, pengelolaan limbah juga perlu untuk diperhatikan. Pasalnya, semakin tinggi tingkat kepadatan suatu tambak, semakin tinggi pula limbah yang dihasilkan selama budidaya berlangsung.

4. Tambak Super Intensif

Jenis tambak udang vaname yang terakhir adalah tambak super intensif. Seperti namanya, tambak jenis ini memerlukan perawatan yang lebih kompleks dibanding jenis tambak lainnya. Banyak pertimbangan yang harus dipersiapkan, mulai dari peralatan-peralatan pendukung hingga dampak budidaya terhadap lingkungan.

Tambak udang super intensif pada dasarnya sama dengan tambak intensif, tetapi ukuran dan padat tebarnya dibuat lebih besar. Biasanya padat tebar tambak udang semi intensif adalah >200 shrimp/m².

Mulai dari desain, tata letak, kebutuhan pompa, jumlah dan tipe kincir air, serta teknologi dan manajemen budidaya udang vaname pada tambak jenis ini harus terus diperhatikan. Sebab, jika tidak, dampaknya akan besar terhadap keberlangsungan budidaya maupun lingkungan tempat tambak berada.

Baca Juga: DELOS Luncurkan Podcast Inspiratif Dunia Akuakultur, DELOS Talks

Pentingnya Memilih Lokasi Tambak

tambak udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Setelah mengetahui jenis-jenis tambak di atas, kamu pasti sudah memiliki gambaran jika tidak sembarang lahan dapat digunakan sebagai tambak, bukan? Terlebih lagi untuk jenis tambak semi intensif, intensif, dan super intensif. Oleh karena itu, memilih lokasi tambak yang tepat sangat penting untuk dilakukan.

Pemilihan lokasi tambak bertujuan untuk mendapatkan lokasi yang tepat dan sesuai, sehingga proses budidaya udang vaname dapat berlangsung dengan baik dan panen yang dihasilkan dapat optimal.

Lokasi tambak yang ideal harus memiliki level topografi yang bagus untuk memudahkan pembuatan tambak, terdapat kandungan tanah yang mengandung liat untuk menahan air dan membuat tanggul, serta kecukupan jumlah air untuk menyuplai tambak.

Baca Juga: Kenali Udang Vaname Sebagai Favorit Para Petambak

Mulai Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS!

Saat hendak memulai budidaya udang vaname diperlukan persiapan yang cukup matang, salah satunya adalah dalam memilih jenis dan lokasi tambak udang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil panen yang optimal dan menghindarkan dari kerugian.

Namun, tak perlu khawatir karena DELOS di sini untukmu! DELOS adalah perusahaan aqua-tech yang berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantumu mengeksplorasi peluang baru di bidang

Kami menggunakan pendekatan masalah sosial, lingkungan, infrastruktur, dan peraturan di lokasi tambak yang ditentukan. Selain itu Farm Management yang kami miliki juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkanmu untuk memonitoring kondisi tambak setiap harinya.

DELOS juga memiliki program Supply Chain Integration untuk membantu partner kami mendapatkan produk-produk dan harga terbaik untuk budidaya udang yang mereka lakukan.

Jadi, segera hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau submit pertanyaanmu melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.comMari mulai budidaya udang vaname bersama DELOS!

Read More
16Mei
AquacultureFun Read

Mengenal Udang Vaname yang Menjadi Favorit Para Petambak

Anda pasti sudah tidak asing dengan udang vaname, bukan? Udang dari keluarga Penaeidae ini memang menjadi primadona di kalangan para petambak. Pasalnya, jika dibandingkan jenis udang lainnya, vaname memiliki lebih banyak keunggulan.

Udang yang memiliki nama latin Litopenaeus vannamei ini juga menjadi jenis udang yang berkontribusi besar dalam dunia ekspor jika dibanding jenis udang lainnya. Tak heran kini semakin banyak orang yang ingin membudidayakan udang jenis ini.

Nah, bagi kamu yang tertarik untuk lebih mengenal udang vaname ini, yuk, baca artikel ini sampai habis untuk mengetahui informasinya!

Baca Juga: Pentingnya Sterilisasi di Tambak Udang

Morfologi Udang Vaname 

vannamei shrimp morphology
Sumber: Dokumentasi DELOS

Litopenaeus vannamei memiliki tubuh yang berwarna putih transparan yang kemudian membuatnya dijuluki sebagai udang putih atau white shrimp. Namun, tubuh ini juga dapat menampilkan rona kebiruan, loh. Hal ini berasal dari kromatofor biru yang ada pada tubuhnya.

Sebagai artropoda atau hewan yang tidak memiliki tulang belakang, morfologi udang vaname terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kepala dan dada yang menyatu (Cephalothorax) serta bagian perut (abdomen).Cephalothorax) and the abdomen.

Bagian kepala udang vaname terdiri dari antenula sebagai komoreseptor, antenna sebagai pendeteksi predator, mandibula, dua pasang maksilla untuk menghancurkan makanan, maksiliped sebagai penyaring dan penghantar makanan ke mulut, sepasang mata facet (compound eye), rostrum, dan peripoda atau kaki jalan.

Sementara bagian abdomen terdiri dari enam segmen, yaitu segmen 1-3 yang disebut tergum dan segmen 4-6 yang disebut pleuron. Pada bagian abdomen udang vaname ini terdapat lima pasang kaki renang (pleopoda) serta ekor kipas yang terbentuk dari uropod dan telson. uropods dan telson.

Baca Juga: Biosekuriti dalam Budidaya Udang

Siklus Hidup Udang Vaname

Sebelum menjadi udang yang sering anda temui di supermarket, vaname memiliki beberapa tahapan siklus kehidupan yang harus dilewati. Mulai dari telur, stadia naupli, protozoea, stadia mysis, post larva, yuwana, udang muda, hingga udang dewasa.

1. Telur

Udang betina akan kawin dengan udang jantan dan melepaskan hingga ratusan ribu telur ke dalam air.

2. Stadia Naupli

Telur yang telah dibuahi kemudian akan berkembang ke tahap stadia naupli dengan ukuran 0,32-0,58 mm. Pada tahap ini, udang vaname belum memiliki sistem pencernaan yang sempurna. Sementara kebutuhan makanannya masih dipenuhi oleh yolk sac (kuning telur).

3. Protozoea

Naupli yang cadangan kuning telurnya sudah habis dan mengalami pergantian kulit kemudian berubah menjadi protozoea. Pada tahap ini vaname mulai memerlukan makanan dari lingkungan sekitar, salah satunya adalah fitoplankton.

4. Stadia Mysis

Vaname kemudian akan mengalami tiga kali pergantian kulit (molting) dan berubah menjadi mysis. Perkembangan yang paling terlihat dari tahap ini adalah munculnya kaki renang (pleopods) dan bertambahnya ruas-ruas tubuh. Pada stadia mysis, ukuran udang vaname mencapai 3,50-4,80 mm.

5. Post-larva

Saat mencapai fase post larva, udang vaname sudah tampak seperti udang dewasa. Pada tahap ini, udang sudah mulai aktif bergerak lurus ke depan. Sementara bagi petambak, untuk mengetahui umur dari post larva ini ditambahkan angka di belakangnya, misalnya PL 1 untuk post larva yang berumur 1 hari.

6. Yuwana

Saat mencapai PL 10 atau post larva yang berumur 10 hari, udang kemudian disebut sebagai juvenil atau yuwana.

7. Udang Muda

Yuwana yang telah berumur 80-90 hari sudah dapat disebut sebagai udang muda. Biasanya udang-udang muda ini telah mencapai berat 21-23 gram per ekor.

8. Udang Dewasa

Untuk mencapai tahap udang dewasa yang siap untuk dipanen, udang muda memerlukan waktu selama 25-30 hari. Udang-udang dewasa ini memiliki berat rata-rata mencapai 28-30 gram per-ekornya.

Keunggulan dari Budi daya Udang Vaname

keunggulan udang vaname
Sumber: Dokumentasi DELOS

Sejak kemunculannya di Indonesia, udang vaname seketika menjadi salah satu komoditas ekspor yang potensial. Sebab, udang yang berasal dari kawasan sub tropis ini memiliki daya tahan terhadap lingkungan yang sangat baik dan mampu beradaptasi dengan cepat.

Selain itu, terdapat beberapa keunggulan lainnya yang meliputi nilai ekonomis tinggi, pertumbuhan yang lebih cepat, lebih tahan terhadap penyakit dan lingkungan yang tidak stabil, dan kelangsungan hidup tinggi.

Baca Juga: Teknologi Delos di Tambak Udang Mampu Memanen Lebih Dari 40 Ton/Ha

Mulai Bisnis Akuakultur Anda bersama DELOS!

Keunggulan udang vaname memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Ditambah lagi permintaan pasar yang terus meningkat membuat banyak orang mulai tergiur untuk memulai budi daya udang jenis ini.

Namun, memulai budi daya udang vaname tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Terdapat banyak hal yang perlu dipertimbangkan agar mendapatkan hasil panen yang maksimal. Nah, apabila anda bingung ingin memulai budi daya udang vaname dari mana, DELOS siap membantu anda. DELOS di sini untukmu!

Melalui Farm Management yang terintegrasi dengan aplikasi AquaHero, DELOS dapat membantu anda untuk mengeksplorasi peluang baru di bidang akuakultur melalui pendekatan masalah sosial, lingkungan, infrastruktur, dan peraturan di lokasi yang ditentukan.

Selain itu, kami juga memiliki program Supply Chain Integration untuk membantu partner kami mendapatkan produk-produk dan harga terbaik untuk budi daya udang yang mereka lakukan.

Tak perlu ragu atau khawatir, anda bisa langsung mengubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.comYuk, mulai berbisnis akuakultur bersama DELOS!

Read More
logotype

PT DELOS Teknologi Maritim Jaya

Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 8, 
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12920
021-2526383


www.delosaqua.com contact@delosaqua.com

Siapa Kami

Jasa

Solusi

Prestasi

Berita

Kontak

LEADING THE BLUE REVOLUTION

Back To Top