Taura Syndrome Virus (TSV) adalah penyakit yang sangat menular dan mempengaruhi budidaya udang di seluruh dunia. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian hingga 40-90% pada stadia post larvae dan juvenile.
Virus Taura Syndrome pertama kali diidentifikasi pada tahun 1992 saat terjadi wabah yang menyebabkan kerugian ekonomi sangat besar di Ekuador. Sejak saat itu, penyakit TSV menjadi perhatian utama dalam industri akuakultur.
Lantas, bagaimana tanda-tanda udang terserang penyakit Taura Syndrome Virus (TSV) dan bagaimana cara pengobatannya? Yuk, cari tahu selengkapnya dalam artikel ini.
Baca Juga: 7 Jenis Penyakit Udang yang Sering Terjadi Selama Budidaya
Apa Itu TSV?
Taura Syndrom Virus (TSV) adalah penyakit pada udang vaname yang disebabkan oleh virus menular yang mempengaruhi budidaya udang di berbagai belahan dunia. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini pertama kali muncul di Ekuador pada tahun 1992. Namun, kemudian menyebar ke wilayah Asia melalui impor benur dan induk yang telah terinfeksi.
TSV digolongkan sebagai virus kecil yang berbentuk icosahedral yang termasuk ke dalam keluarga virus yang disebut Dicistroviridae. Virus ini memiliki genom RNA beruntai tunggal sekitar 10 kilobase.
Virus Taura Syndrom menginfeksi hepatopankreas, kelenjar pencernaan udang, dan menyebabkan nekrosis parah yang berdampak pada matinya fungsi organ. Virus ini juga dapat menyebabkan perubahan warna insang, kelesuan, dan kematian massal.
Penularan Taura Syndrome Virus
Taura Syndrome Virus (TSV) ditularkan melalui air, udang yang terinfeksi, dan peralatan yang telah terkontaminasi. Virus ini juga dapat ditularkan secara vertikal dari induk yang terinfeksi ke benur yang dihasilkan.
Selain itu, udang yang pernah terinfeksi TSV juga masih dapat menjadi pembawa virus seumur hidupnya. Burung yang bermigrasi, serangga air, dan manusia juga dapat menjadi jalan untuk transmisi virus ini.
Bahkan, Taura Syndrome Virus juga dapat menginfeksi melalui kotoran burung camar laut yang sebelumnya memakan udang yang terinfeksi virus ini.
Gejala TSV Pada Udang Vaname
Udang vaname yang terserang penyakit TSV biasanya menunjukkan lebih dari satu gejala. Berikut adalah beberapa gejala yang umum terjadi:
- Udang menjadi lesu
- Nafsu makan berkurang
- Udang berkumpul di tepi kolam saat hampir mati
- Tingkat kematian tinggi dan mendadak pada udang fase post larva dan juvenil.
- Perut udang kosong dan tubuh udang berwarna merah pucat
- Kipas ekor dan pleopod udang berwarna merah
- Cangkang udang melunak
- Terdapat bercak gelap yang terdistribusi secara acak pada kutikula udang
Baca Juga: Kenali 7 Ciri-Ciri Penyakit AHPND Pada Udang Vaname Sebelum Terlambat
Cara Mendeteksi Penyakit TSV
Pendeteksian penyakit Taura Syndrom Virus (TSV) dapat dilakukan dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction), gross patologi, in situ hybridasai, dan bioassay. Namun, pendeteksian dengan PCR (Polymerase Chain Reaction) merupakan metode yang paling akurat yang dapat dilakukan.
Pemeriksaan dengan metode PCR terdiri dari tiga tahap, yaitu ekstrasi DNA/RNA sampel untuk penyediaan cetakan, amplifikasi DNA/RNA dengan bantuan mesin PCR (thermocycler) dan analisa hasil amplifikasi dengan elektroforesis, pewarnaan DNA/RNA dan dokumentasi dengan kamera polaroid.
Kontrol dan Pengobatan
Hingga saat ini, tidak ada vaksin yang tersedia untuk mencegah penularan penyakit TSV ini. Tindakan pencegahan yang dapat petambak lakukan saat ini adalah dengan mengendalikan penyebarannya.
Salah satu tindakan pencegahan yang paling efektif adalah memastikan penggunaan indukan dan benur yang bebas dari Taura Syndrom Virus (TSV). Selain itu, pengujian populasi udang secara teratur dan tindakan biosekuriti yang ketat juga dapat membantu mengurangi risiko infeksi.
Baca Juga: Kenali Covert Mortality Nodavirus (CMNV) yang Dapat Menyerang Udang Vaname
Atasi Penyakit TSV pada Udang Vaname Bersama DELOS!
Penyakit Taura Syndrome Virus (TSV) menjadi ancaman signifikan bagi industri budidaya udang vaname di seluruh dunia. Memahami bagaimana gejala dan cara pendeteksian penyakit ini sangat penting untuk dilakukan para petambak untuk mencegah kerugian yang tinggi.
Untuk Anda yang khawatir budidaya udang vaname yang Anda lakukan terserang penyakit TSV, Anda dapat melakukan pencegahan sejak dini dengan melakukan persiapan dan pengelolaan tambak yang tepat bersama DELOS.
DELOS memiliki Farm Management yang dapat membantu Anda dalam mengelola tambak udang sesuai dengan standar internasional.
Bersama dengan tim sains dan operasional yang andal dan berpengalaman selama bertahun-tahun, DELOS siap membantu Anda dalam mengelola tambak udang, termasuk melakukan mitigasi jika terdeteksi adanya penyakit pada tambak udang Anda.
Untuk menjadi bagian dari DELOS, Anda dapat menghubungi contact@delosaqua.com atau ajukan pertanyaan melalui kolom kontak anda pada website kami di www.delosaqua.com. Percayakan manajemen tambak udang Anda pada DELOS!
Â
———-
Sumber:
Surfianti, dkk. 2010. Deteksi Penyakit TSV (Taura Syndrome Virus) secara PCR pada Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) dengan Berbagai Ekstrasi, Suhu dan Waktu Penyimpanan. Hamera Zoa – Majalah Ilmu Kehewanan Indonesia Volume II Nomor 1, Desember 2010.
Susanti, E. 2016. Identeksi Virus TSV (Taura Syndrome Virus) pada Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) di Kabupaten Mempawah Hilir dengan Metode PCR (Polymerase Chain Reuction). Skripsi. Pontianak: Universitas Muhammadiyah Pontianak.
Koesharyani, dkk. 2015. Sebaran Infeksi Taura Syndrome, Infectious Myonecrosis, dan Panaeus vannamei Nervous Virus (TSV, IMNV, dan PvNV) pada Budidaya Udang Litopenaeus vannamei di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali.
Department of Agriculture, Water, and the Environment of Australia. 2020. Infection with Taura Syndrome Virus (TSV).