Cara tebar benur udang vaname menjadi langkah awal yang sangat menentukan keberhasilan budidaya. Teknik menebar benur yang benar dapat membuat jumlah benur yang bertahan hidup menjadi lebih banyak, sehingga angka survival rate (SR) tinggi.
Benur biasanya ditebar saat PL10 sampai PL15. Selain itu, biasanya benur juga harus melalui berbagai uji terlebih dahulu untuk memastikan kualitasnya. Saat proses penebaran, benur tidak bisa langsung serta-merta ditebar ke tambak. Melainkan perlu dilakukannya penyesuaian suhu terlebih dahulu agar benur tidak stres yang dapat memicu kematian. Selengkapnya, yuk baca cara tebar benur udang vaname yang baik dan benar berikut ini!
Baca Juga: 7 Ciri Benur Udang Vaname Berkualitas Tinggi
Ciri-Ciri Benur yang Baik
Sebagai salah satu kunci dari suksesnya budidaya udang vaname yang dilakukan, Anda hanya memastikan benur yang akan ditebar ideal. Berikut adalah beberapa ciri-cirinya:
1. Ukuran Benur Seragam
Benur yang memiliki ukuran seragam menunjukkan kualitasnya yang tinggi. Ukuran yang seragam ini menandakan benur tersebut tumbuh dengan normal dan mendapat asupan nutrisi yang merata. Selain itu, ukuran benur yang seragam juga dapat mencegah kanibalisme.
2. Benur Tidak Cacat Fisik
Benur yang sehat harus memiliki anggota tubuh yang lengkap dan berkembang dengan baik. Mulai dari ekor tidak melengkung, mata dan tangkai mata berbentuk sempurna, hingga kaki-kaki renang yang jumlahnya utuh.
3. Usus Benur Terisi Penuh
Benur yang sehat memiliki usus yang terisi penuh sebagai tanda bahwa benur makan dengan baik. Sementara sebaliknya, benur dengan kondisi udang yang kosong dapat berarti bahwa benur tersebut tidak nafsu makan atau bahkan mengalami stres.
4. Benur Aktif Bergerak
Ciri dari benur berkualitas selanjutnya adalah bergerak dengan aktif, berenang kesana-kemarin yang dilakukan dengan uji aktivitas. Hal ini disebabkan karena benur peka terhadap rangsangan dari luar.
5. Bebas dari Berbagai Penyakit
Penularan penyakit udang dapat terjadi dari induk ke benur. Oleh karena itu, petambak harus memastikan benur terbebas dari berbagai patogen dengan melakukan uji PCR.
6. Lolos Uji Stres
Meminimalisir stres pada benur adalah prioritas utama selama proses hatchery. Sebab, benur yang stres memiliki kemungkinan bertahan hidup yang lebih kecil dibanding lainnya.
7. Berasal dari Tempat Penetasan Terpercaya
Untuk mendapatkan benur dengan kualitas terbaik, Anda harus mengambilnya dari hatchery terpercaya. Sebab pembenihannya telah diawasi dengan baik agar mutunya terjaga.
Baca Juga: Tips Manajemen Pakan Udang Vaname, Budidaya Anti Rugi!
Cara Tebar Benur Udang Vaname
1. Pemilihan Waktu Tebar yang Tepat
Sebelum melakukan penebaran benur udang vaname, Anda harus menentukan waktu yang tepat untuk menebarkan benur tersebut. Biasanya benur ditebarkan pada pagi atau sore hari ketika suhu udara lebih rendah. Hal ini bertujuan agar benur tidak stres.Â
Pastikan pula kondisi cuaca stabil untuk menghindari perubahan tiba-tiba pada parameter kualitas air kolam tambak.
2. Persiapan Kolam
Persiapan kolam budidaya merupakan hal yang harus diperhatikan dalam cara tebar udang vaname. Pastikan kolam telah disterilkan dari berbagai hama dan pathogen yang menggangu dan berdampak buruk bagi benur.Â
Pastikan pula kondisi parameter air tambak sudah berada di kisaran optimal. Mulai dari pH, alkalinitas, salinitas, oksigen terlarut, hingga suhu air tambak. Jika semua telah berada pada kisaran optimal, benur dapat mulai dipindahkan ke kolam tetapi tetap dibiarkan di dalam kantong plastik agar benur beradaptasi.
3. Pengadaptasian Benur dengan Air Tambak
Setelah kolam tambak siap, benur tidak bisa langsung ditebar begitu saja. Melainkan harus melalui proses adaptasi terlebih dahulu dengan kondisi air tambak. Hal ini untuk mencegah udang menjadi stres akibat perubahaan yang mendadak.Â
Cara pengadaptasian benur ini dilakukan dengan mengapungkan kantong plastik benur di kolam tambak selama 15-30 menit. Kemudian buka pengikat kantong dan ukur salinitas dan suhu dari air di dalam kantong dan di tambak. Perbedaan suhu tidak boleh lebih dari 2 derajat celcius dan salinitas tidak boleh lebih dari 5 ppt.Â
Untuk mempercepat adaptasi, Anda dapat memasukkan air tambak ke dalam kantong plastik sedikit demi sedikit hingga suhu dan salinitasnya sama.
4. Penebaran Benur ke Tambak
Setelah benur cukup beradaptasi dengan lingkungan tambak, Anda dapat langsung melepaskan benur ke air tambak. Benur yang sudah beradaptasi ditandai dengan aktif bergerak dan berenang di dalam kantong.Â
Cara melepaskan benur ke tambak dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama dikeluarkan langsung secara perlahan dan yang kedua dengan menambahkan dahulu artemia (pakan alami udang) dan setelah 30 menit udang akan dikeluarkan melalui selang dengan memanfaatkan gaya gravitasi.
5. Pemberian Pakan Awal (Blind Feeding)
Setelah benur ditebar ke tambak, berikan pakan awal yang sesuai untuk mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya. Pemberian pakan awal dengan metode blind feeding ini dapat dilakukan untuk DOC 1 hingga DOC 30.
Baca Juga: Lakukan 5 Hal ini Untuk Sukseskan Budidaya Udang Vaname
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Tebar Benur
1. Periksa Dokumen Benur
Ketika benur tiba di lokasi tambak, disarankan untuk melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen terkait benur, termasuk surat spesifikasi Specific Pathogen Free (SPF) atau Specific Pathogen Resistant (SPR). SPF menunjukkan bahwa benur bebas dari patogen seperti virus WSSV, TSV, dan IHHNV, sementara SPR menunjukkan resistensi genetik benur terhadap patogen tersebut. Kedua dokumen ini membuktikan bahwa hatchery telah melakukan pemeriksaan dengan biosecurity yang ketat sebelum mengirimkan benur.
2. Pastikan Kesiapan Kolam
Hal kedua yang tak kalah penting sebelum melakukan penebaran benur adalah memastikan kesiapan kolam. Tahap persiapan atau Day of Preparation (DOP) harus memenuhi standar budidaya.
Kriteria ini mencakup parameter kualitas air kolam, seperti pH, DO, suhu, dan salinitas yang harus dalam kondisi optimal agar benur dapat hidup dalam kondisi yang ideal yang menunjang pertumbuhannya.
3. Lakukan Sampling Benur
Benur memiliki peran kunci dalam keberhasilan budidaya udang. Oleh karena itu, sebelum ditebar, perlu dilakukan pengambilan sampel untuk memastikan bahwa benur yang datang sudah dalam kondisi yang ideal.
Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil minimal 10% dari total benur yang dipesan, memberikan gambaran kualitas benur tanpa perlu menyebar semua benur, sehingga lebih efisien.
Lakukan pula pemeriksaan kondisi fisik benur yang melibatkan uji nekrosis dan bolitas, yang dilakukan di laboratorium. Uji nekrosis bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah kematian sel atau nekrosis dalam organ benur, sedangkan uji bolitas melibatkan perubahan bentuk bola-bola pada jaringan hepatopankreas, menunjukkan adanya kelainan organ tubuh pada benur akibat stres perjalanan.
4. Periksa Kualitas Air
Parameter kualitas air yang diperiksa melibatkan pH, suhu, Dissolved Oxygen (DO), dan salinitas. Tujuannya adalah untuk menilai perbedaan kondisi kualitas air benur setelah tiba di lokasi dengan kondisi saat masih di hatchery. Jika terjadi perbedaan, aklimatisasi memerlukan waktu lebih lama atau lebih cepat tergantung pada kesesuaian kualitas air.
5. Hitung Jumlah Benur Secara Aktual
Perhitungan jumlah benur penting untuk menentukan padat tebar kolam. Jika jumlah benur yang ditebar melebihi ketentuan padat tebar, dapat berdampak pada carrying capacity kolam di masa depan. Perhitungan dilakukan pada kantong yang telah dipilih saat pengambilan sampel, menggunakan alat seperti ember besar, ember kecil, hand tally counter, dan centong.
Proses penghitungan benur melibatkan penjumlahan benur hidup dan mati untuk mendapatkan jumlah aktual yang kemudian dapat digunakan untuk menentukan padat tebar yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Survival Rate Udang
Mulai Budidaya Udang Vaname Bersama DELOS!
These are the steps for distributing fry that you can practice when cultivating vannamei shrimp. The selection and distribution of ideal fry are crucial for optimizing shrimp production. To enhance your vannamei shrimp farming, you can choose DELOS as your shrimp pond cultivation partner.
DELOS is an aquatech company that can assist you in managing your ponds and achieving optimal productivity in every cycle. DELOS pond management is integrated with the AquaHero app, making it easy for you to monitor pond conditions daily.
Contact the DELOS team via contact@delosaqua.com or submit your inquiries through our contact form at www.delosaqua.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan kami. Mulai budidaya udang vaname Anda bersama DELOS!