Sterilisasi adalah langkah penting untuk memastikan bahwa udang dibudidayakan di lingkungan yang bebas penyakit. Untuk memastikan bahwa patogen dihilangkan dan bahaya penyakit diminimalkan, semua komponen tambak harus disterilkan sebelum penebaran dimulai. Ini termasuk kolam itu sendiri, peralatan, dan air budidaya.
Sterilisasi kolam dan peralatan
Bersihkan kolam dan peralatan terlebih dahulu dengan semprotan desinfektan bertekanan tinggi. Penggunaan asam trikloroisosianurat (TCCA) 10 ppm dan natrium hipoklorit 30 ppm dianjurkan. Untuk desinfeksi klorin. Setelah disinfeksi, gosok lapisan kolam untuk memastikan biofilm terangkat. Kemudian, buang semua sisa lumpur dari siklus sebelumnya karena ini adalah sumber patogen dan komponen berbahaya. Jika tambak mengalami wabah penyakit pada siklus sebelumnya, gunakan kapur dengan pH hingga 11 untuk membasmi spora dan mencegah wabah lebih lanjut pada siklus berikutnya.
Parameter Kualitas Air
Pengujian toksisitas harus digunakan untuk memantau keberadaan polutan di air tambak udang, apakah itu partikel padat atau gas. Tes ini menguji bagaimana makhluk air bereaksi terhadap keberadaan bahan kimia berbahaya seperti amonia, nitrit, dan nitrat. Sangat penting untuk diingat bahwa tergantung pada spesies yang dibesarkan, obat-obatan ini akan ditoleransi pada dosis yang bervariasi. Uji toksisitas akan mengungkapkan titik di mana senyawa yang disebutkan di atas mulai membuat udang stres.
Sterilisasi Air
Sterilisasi air memerlukan dua langkah: prefiltrasi dan desinfeksi. Untuk prafiltrasi, gunakan filter dengan jaring kurang dari 200-300 mikron di saluran masuk air untuk mencegah masuknya patogen, pemangsa, dan padatan yang dapat mengendap yang tidak diinginkan. Filter harus dirawat secara teratur dengan membilasnya dengan air bersih dan menghilangkan endapan apa pun. Ketika datang ke desinfeksi air, desinfektan kimia harus digunakan untuk menghilangkan semua kuman. Selama 24 jam, tambahkan 20-30 ppm natrium hipoklorit 60 persen, 0,5-2,5 ppm KMnO4, dan 10 ppm TCCA ke dalam air yang disaring. Selama desinfeksi kimia, pertahankan aerasi maksimum. Untuk menghilangkan sisa klorin, kalikan sisa konsentrasi klorin dengan tiga untuk mendapatkan jumlah natrium tiosulfat yang tepat. Terakhir, ulangi prosesnya dua hingga tujuh kali selama 24 jam.