Dalam budidaya udang vaname, manajemen pakan menjadi sangat penting karena pakan menghabiskan sekitar 40-50% dari biaya total yang dikeluarkan selama budidaya. Oleh karena itu, petambak perlu mengetahui cara menekan FCR (rasio konversi pakan) agar pengeluaran biaya pakan tidak terlalu tinggi.
Manajemen pakan yang kurang baik dapat menimbulkan beberapa masalah, salah satu yang sering ditemui yaitu overfeeding atau kelebihan pakan. . Hal tersebut menyebabkan tingginya FCR dan biaya produksi selama budidaya berlangsung.
Namun, sebelum mengetahui cara menekan angka FCR petambak terlebih dahulu harus mengetahui apa saja yang menyebabkan FCR pada budidaya udang vaname tinggi. Yuk, simak pembahasan berikut untuk mengetahuinya.
Baca Juga: Efisiensi FCR Udang Vaname untuk Sukseskan Budidaya
Penyebab FCR Tinggi
Menurut Limsuwan (2010), terdapat lima kesalahan yang umumnya terjadi dalam praktik manajemen pakan udang vaname. Kesalahan-kesalahan ini lah yang menyebabkan angka FCR menjadi tinggi.
1. Tingginya Suhu Air Tambak
Suhu air yang lebih tinggi dari kondisi optimal dapat menyebabkan sistem metabolisme udang menjadi terganggu, hal tersebut menyebabkan nafsu makan udang yang menurun sehingga pakan yang diberikan tidak habis. Akumulasi sisa pakan dan feses pada dasar kolam dapat menurunkan kualitas air tambak yang dapat berdampak pada kesehatan udang. Selain itu, pertumbuhan udang juga akan menjadi lambat karena pakan yang diberikan tidak dimakan hingga habis.
2. Overfeeding
Overfeeding adalah salah satu masalah umum ketika petambak menentukan jumlah pakan yang diberikan berdasarkan jumlah pakan yang tersisa di anco. Sementara sebaliknya, petambak harus memberikan pakan berdasarkan padat tebar udang.
Petambak harus mengetahui seberapa banyak benur yang ditebar di setiap kolam dan selalu memantau nilai survival rate (SR) untuk mengetahui banyaknya udang yang tersisa di kolam untuk menghitung jumlah pakan yang harus diberikan.
3. Frekuensi Pemberian Pakan yang Berlebihan
Normalnya pemberian pakan pada udang vaname adalah 3 sampai 5 kali dalam sehari dengan jangka waktu 4,5 jam.
Namun, tak sedikit petambak yang menggunakan sistem pemberian pakan yang berbeda, misalnya 4 kali dalam sehari dengan jangka waktu yang hanya 3 jam. Dengan frekuensi pemberian pakan ini, akan lebih banyak pakan yang tersisa dan angka FCR pun menjadi tinggi.
4. Arus Air Terlalu Cepat
Dalam budidaya udang vaname sistem intensif, udang dibudidayakan dengan padat tebar yang tinggi memerlukan beberapa kincir untuk menjaga DO (oksigen terlarut) tetap optimal. Namun, arus kincir yang terlalu cepat dapat membawa pakan mengendap di tengah-tengah kolam, sehingga tidak termakan oleh udang dan terbuang sia-sia.
Cara untuk mencegah masalah ini adalah dengan mematikan beberapa kincir pada saat pemberian pakan agar arus air tidak membawa pakan ke tengah tambak. Namun, semua kincir tidak boleh dimatikan secara bersamaan, terutama jika udang sudah memasuki ukuran dewasa. Hal ini untuk menghindari udang kekurangan oksigen.
5. Lack of Waterwheels
Jumlah kincir yang tidak mencukupi dalam suatu kolam dapat menyebabkan sedimen menumpuk di dasar kolam. Hal ini menyebabkan kadar oksigen di dalam kolam berkurang dan turun ke bawah tingkat optimal yang memicu menurunnya nafsu makan dan pertumbuhan udang vaname, sehingga angka FCR menjadi tinggi.
Selain itu, kadar oksigen yang tidak optimal juga dapat membuat bakteri aerobik tidak mendapatkan cukup banyak oksigen untuk mengurai lumpur dan sedimen yang menumpuk di tengah kolam, sehingga bakteri anaerobik akan mengambil alih proses dekomposisi dengan produk sampingan yang berbahaya bagi udang, seperti amonia, nitrit, dan hidrogen sulfida (H2S).
Cara untuk mencegah masalah kurangnya kincir adalah dengan mengurangi jumlah tebar udang di kolam sehingga akan ada cukup oksigen dan dasar tambak akan tetap bersih selama masa pemeliharaan.
Baca Juga: Probiotik Udang Vaname dan Manfaatnya untuk Budidaya
Cara Mengurangi Angka FCR Udang VanameÂ
1. Pastikan Kualitas Air Selalu Optimal
Menjaga parameter kualitas air dalam pemeliharaan untuk memastikan pertumbuhan dan FCR udang vaname optimal penting untuk pertumbuhan dan kesehatan udang vaname. Udang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan, dengan menjaga kualitas air tetap optimal diharapkan dapat menghasilkan nilai FCR yang baik.
2. Optimalkan Padat Tebar
Padat tebar udang vaname yang berlebihan dapat menghasilkan angka FCR yang tinggi karena udang bersaing untuk mendapatkan makanan dan ruang. Beberapa tips untuk mengoptimalkan rasio konversi pakan (FCR) dapat dilakukan dengan pemberian pakan secara berkala sepanjang hari, hindari pemberian pakan yang berlebihan, pastikan pemberian pakan dilakukan secara merata.
3. Pemberian Pakan Secara Teratur dan Tepat
Udang membutuhkan asupan pakan yang tepat untuk tumbuh dengan baik dan mencapai angka rasio konversi pakan (FCR) yang optimal. Oleh karena itu, petambak harus memberi pakan secara berkala sepanjang hari dengan takaran yang sesuai berdasarkan umur dan ukuran tubuh udang.
4. Sesuaikan Frekuensi Pemberian Pakan
Udang vaname harus diberi pakan dengan frekuensi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Namun, frekuensi pemberian pakan ini tidak boleh terlalu sering yang dapat menyebabkan pakan tidak habis dan terbuang sia-sia.
Pemberian pakan yang berlebihan dapat menyebabkan angka FCR lebih tinggi karena meningkatnya sisa pakan yang tidak termakan. Sisa pakan ini juga dapat merusak kualitas air dan mengurangi tingkat pertumbuhan.
Baca Juga: Jenis-Jenis Pakan Udang Vaname yang Baik Agar Udang Cepat Besar
Budidaya Udang Vaname Lebih Menguntungkan Bersama DELOS!
Cara menekan FCR dalam budidaya udang vaname penting untuk diketahui oleh para petambak. Sebab, FCR yang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu jika manajemen pakan yang diterapkan tidak optimal dan menyebabkan budidaya yang dilakukan kurang produktif.
Kini, Anda dapat mempercayakan manajemen tambak udang vaname Anda pada DELOS! DELOS menawarkan manajemen tambak berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik untuk praktik budidaya udang vaname yang lebih produktif.
Manajemen tambak DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan setiap farm owner dan farm personnel untuk memantau kondisi tambak udang kapan saja dan di mana saja.
Tak hanya itu, DELOS juga memiliki AquaLink, yaitu program rantai pasok terintegrasi yang dapat membantu Anda mendapatkan sekaligus menjual produk-produk kebutuhan tambak dengan harga bersaing dengan kualitas terbaik.
Hubungi Tim DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit permasalahan budidaya udang vaname Anda di kolom kontak website kami di www.delosaqua.com. Budidaya udang vaname lebih menguntungkan bersama DELOS!
__________
Sumber:
Limsuwan, C. (2010). How to Prevent High Feed Conversion Ration in Shrimp Farming. Kasetsart University Fisheries Research Bulletin 2020, Volume 34 (1) page 28-34.