Budidaya udang telah menjadi industri yang semakin penting dalam sektor akuakultur. Untuk mencapai hasil yang optimal, faktor lingkungan yang memengaruhi kesejahteraan udang harus dikelola dengan hati-hati. Pemberian kapur dolomit menjadi salah satu perlakuan umum yang dilakukan untuk mendukung produktivitas tambak.
Kapur dolomit menjadi salah satu aspek penting dari budidaya udang adalah menjaga kualitas air dan pH yang tepat. Berbagai jenis kapur, termasuk kapur dolomit, memainkan peran penting dalam hal ini. Mari kita telusuri lebih lanjut!
Apa Itu Kapur Dolomit?
Dikenal juga sebagai kalsium magnesium karbonat atau CaMg(CO3)2, dolomit memiliki perbedaan yang signifikan dengan kapur pertanian. Dolomit merupakan unsur murni yang kaya akan kalsium dan magnesium, sementara kapur pertanian hanya mengandung kalsium yang berguna untuk menangani keasaman tanah. Kehadiran dolomit sangat penting untuk kesuksesan dalam budidaya, terutama dalam budidaya udang.
Dolomit diproduksi melalui proses yang dikenal sebagai dolomitisasi, yang memiliki komposisi serupa dengan batu kapur atau kalsit. Penggunaan kapur dalam budidaya udang juga membantu menyelesaikan masalah terkait alkalinitas, stabilitas pH, dan penguraian bahan organik dalam media budidaya.
Kapur dolomit memiliki kandungan magnesium dan kalsium yang tinggi, yang dapat mengatasi berbagai masalah termasuk keasaman tanah, racun tanah, porositas tanah, dan ketersediaan unsur hara. Sementara itu, kapur pertanian hanya memiliki kalsium yang digunakan untuk menangani keasaman tanah.
Baca Juga: Pentingnya Mineral dalam Budidaya Udang Vaname
Manfaat Kapur Dolomit pada Tambak Udang
Derajat keasaman, atau pH, memegang peranan penting dalam stabilitas fisiologi dan metabolisme udang. Kisaran pH yang disarankan untuk air dalam budidaya udang adalah antara 7,8 hingga 8,5. Untuk itu, petambak harus terus menjaga kisaran pH air tambak udang tetap dalam kondisi yang optimal. Salah satunya adalah dengan menambahkan kapur dolomit ketika diperlukan.
Kapur dolomit memiliki fungsi utama dalam meningkatkan pH baik dalam air maupun tanah. Cara kerja kapur adalah dengan mengikat ion hidrogen (H), sehingga mengurangi tingkat keasaman dalam air dan tanah. Kapur dapat diberikan langsung ke air, ditaburkan ke tanah, atau dicampurkan ke dalam pakan udang. Berikut selengkapnya:
1. Meningkatkan Alkalinitas
Manfaat kapur dolomit untuk tambak udang yang pertama adalah meningkatkan alkalinitas tambak yang berada di bawah ambang batas optimal. Alkalinitas air tambak sebaiknya berkisar antara 130-180 ppm karena memiliki pengaruh signifikan terhadap stabilitas pH.
Kenaikan alkalinitas berdampak pada kontrol pH dan konsentrasi kalsium. Alkalinitas yang mencukupi mampu menjaga fluktuasi pH antara pagi dan sore hari dalam kisaran 0,2 hingga 0,5. Perubahan pH sebaiknya tidak melebihi 0,5. Perubahan yang terlalu drastis dapat mengakibatkan udang mengalami stres dan berhenti makan.
2. pH Stabilization of Water
Satu aspek krusial dalam budidaya udang adalah menjaga pH air yang tepat. Perubahan pH yang signifikan dapat mengganggu keseimbangan biologis dalam lingkungan akuatik dan berdampak negatif pada kesehatan udang. Kapur dolomit dapat digunakan untuk mengatasi fluktuasi pH dengan bertindak sebagai penyangga pH. Ia mampu mengikat asam yang ada dalam air dan mencegah penurunan pH yang tajam.
3. Providing Calcium and Magnesium
Kapur dolomit memberikan sumber kalsium dan magnesium yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan udang. Kalsium adalah unsur esensial dalam pembentukan kulit dan cangkang yang kuat, sementara magnesium diperlukan dalam berbagai proses biokimia dalam tubuh udang.
4. Mempercepat Proses Molting
Memberikan perlakuan kapur akan menyediakan sumber kalsium yang diperlukan oleh udang selama proses molting. Semakin sering udang mengalami molting, semakin cepat pertumbuhannya. Untuk mendukung hal ini, kecukupan mineral, terutama kalsium, sangat penting. Kalsium berperan dalam pembentukan dan pengerasan kulit udang yang baru.
Pemberian kapur dapat dilakukan dengan menyebarkannya langsung ke dalam air atau mencampurnya ke dalam pakan. Jika ditambahkan ke dalam pakan, kapur akan meningkatkan kandungan mineral dalam pakan sebagai sumber kalsium untuk memfasilitasi proses molting udang. Pengaturan rasio kalsium terhadap fosfor (Ca/P) dalam pakan juga berkontribusi pada kesehatan kulit udang dan efisiensi pakan.
5. Meningkatkan Kualitas Air
Pemberian kapur dolomit dalam kolam budidaya udang dapat membantu mengendalikan kadar logam berat dan toksin yang ada dalam air. Hal ini membantu menjaga kualitas air yang optimal, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan dan kesehatan udang.
6. Mempercepat Proses Penguraian Bahan Organik
Manfaat kapur dolomit untuk tamabak udang yang utama adalah mempercepat proses penguraian bahan organik, terutama bagi tambak yang memiliki tanah bersifat cenderung asam. Keasaman tanah mengganggu siklus nutrisi yang vital.
Di tambak udang, tanah seringkali mengalami peningkatan tingkat keasaman karena penumpukan bahan organik dari sisa pakan dan limbah metabolisme udang (feses). Hal ini dapat mengakibatkan penurunan produktivitas budidaya dan degradasi kualitas lingkungan sekitar. Proses penguraian bahan organik juga menjadi tidak optimal.
Pemberian kapur juga menjadi solusi bagi tambak dengan air yang terlalu keruh, ditandai dengan rendahnya kejernihan air yang merupakan indikasi pertumbuhan alga yang berlebihan (blooming algae). Kapur membantu meningkatkan penetrasi cahaya matahari ke dalam air, sehingga meningkatkan kejernihan air. Kapur berperan dalam mengikat fosfat dari air, terutama melalui kalsiumnya, yang membatasi proses fotosintesis fitoplankton. Dampaknya, pH air meningkat dan konsentrasi karbon dioksida menurun.
7. Mengontrol Alga
Alga yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan kualitas air dan mengganggu kesejahteraan udang. Kapur dolomit dapat membantu mengendalikan pertumbuhan alga berlebih dengan mengurangi ketersediaan nutrien yang diperlukan oleh alga.
Baca Juga: Mengenal Sampling dalam Budidaya Udang Beserta Manfaatnya
Implementasi dalam Budidaya Udang
Penggunaan kapur dolomit dalam budidaya udang sebaiknya didasarkan pada analisis kualitas air yang teratur. Jumlah kapur dolomit yang dibutuhkan akan bervariasi tergantung pada kondisi air, ukuran kolam, dan spesies udang yang dibudidayakan. Penting untuk bekerja sama dengan ahli atau konsultan akuakultur dalam menentukan dosis yang tepat.
Selain itu, penggunaan kapur dolomit sebaiknya diintegrasikan dengan praktik budidaya yang berkelanjutan. Upaya seperti manajemen pakan yang baik, pemantauan parameter air secara berkala, dan pengelolaan limbah yang tepat akan mendukung efektivitas penggunaan kapur dolomit dalam menjaga lingkungan budidaya yang sehat.
Baca Juga: Menguntungkan! Ini Tips Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok
Budidaya Udang Vaname Lebih Menguntungkan Bersama DELOS!
Kapur dolomit memiliki peran yang signifikan dalam budidaya udang dengan memainkan peran penting dalam mengendalikan pH air, memberikan kalsium dan magnesium, meningkatkan kualitas air, serta mengendalikan pertumbuhan alga berlebih.
Penggunaan kapur dolomit yang tepat dan sesuai kebutuhan dapat berkontribusi pada pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan dalam industri budidaya udang. Bagi Anda yang ingin memulai budidaya udang vaname yang ramah lingkungan dan berlandaskan penelitian sains yang akurat, DELOS adalah partner yang tepat untuk Anda.
DELOS adalah perusahaan aquatech berbasis sains, teknologi, dan manajemen operasional terbaik yang dapat membantu Anda meningkatkan produktivitas tambak udang Anda sekaligus mempraktikkan budidaya udang yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Farm management DELOS juga terintegrasi dengan aplikasi AquaHero yang memudahkan Anda untuk memantau kondisi tambak udang dengan mudah setiap harinya hanya melalui gadget.
Hubungi DELOS di contact@delosaqua.com atau klik ikon WhatsApp pada halaman ini untuk terhubung langsung dengan kami. Tingkatkan produktivitas tambak Anda bersama DELOS!