Sistem ketertelusuran pada produk ekspor udang vaname dikembangkan untuk mencegah kejahatan pangan dan membantu pelaksanaan penarikan produk saat diperlukan. Hal ini agar proses ekspor udang vaname berjalan secara efektif dan efisien. Selain itu, ketertelusuran juga menjadi alat bantu pengembangan standar pangan global.
Perhatian terhadap kualitas dan keamanan pangan masyarakat dalam negeri maupun global semakin meningkat akhir-akhir ini. Sebagian besar konsumen lebih memperhatikan proses pengolahan pangan from farm to table.
Terjaminnya keteluketertelusuran suatu produk ekspor udang vaname dapat meningkatkan nilai jual produk tersebut. Hal ini karena konsumen menjadi lebih percaya terhadap produk yang mereka pilih. Selengkapnya, baca dalam artikel berikut ini!
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Air Tambak Udang?
Apa Itu Ketertelusuran pada Produk Ekspor Udang Vaname?
Food traceability atau ketertelusuran pada produk ekspor udang vaname adalah suatu metode untuk menelusuri saat udang dibudidayakan dan kemudian diolah sepanjang rantai pangan hingga siap dikonsumsi.
Selain itu, terdapat pula food authentication yang menjadi metode untuk memberikan jaminan kepada konsumen untuk memperoleh haknya sesuai dengan komposisi yang tertera pada label produk udang vaname yang dipasarkan.
Baik food traceability maupun food authentication diperlukan untuk memastikan bahwa produk yang dipasarkan bukan merupakan produk yang dihasilakn dari kejahatan pangan (food fraud) yang peluang terjadinya cukup tinggi di era globalisasi ini.
Perkembangan dari sistem ketertelusuran dan autentikasi pangan ini dapat diikuti sejak 1994 saat ISO mendefinisikan mengenai istilah traceability (ISO 8402). Selanjutnya, tahun 2022 the Foof Safety Agency (FSA) menambahkan karakteristiknya, dan unit-unit yang menjadi titik kritis yang harus tercatat dengan baik.
Tahun 2004, CODEX memperbaruhi definisi traceability, dan tahun 2005 ISO melalui ISO 9000, mengemukakan definisi baru dan perlakuan aplikasinya ke depan. Sementara di sisi lain, Danezis et al. (2016) mengembangkan definisi authentication, yaitu suatu metode untuk penjaminan sesuai label yang diberikan, penambahan informasi bahan asal, dan metode proses yang diterapkan.
Baca Juga: 7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Udang Yang Harus Anda Ketahui
Sistem Ketertelusuran Produk Ekspor Udang Vaname
Dalam sistem ketertelusuran produk ekspor udang vaname dan produk-produk pangan lainnya, dikenal istilah tracking dan tracing. Tracking adalah kegiatan penelusuran ke arah hilir, sedangkan tracing adalah kegiatan penelusuran ke arah hulu.
Ketertelusuran adalah suatu mekanisme kegiatan yang meliputi identikasi unit-unit proses sebagai titik kritis untuk melakukan pengamatan, hubungan (link), pencatatan informasi, dan pengumpulan serta penyimpanan informasi dan verifikasinya.
Publikasi yang dikeluarkan FAO pada tahun 2017 berupa pedoman yang memuat pronsip dan implementasi ketertelusuran mulai dari tingkat petani, pemasok, jasa pangan, eksportir, dan seterusnya hingga siap konsumsi.
Pedoman tersebut memuat contoh implementasi yang meliputi hal-hal yang perlu disiapkan, cara melakukan proses ketertelusuran, hingga teknologi yang digunakan. Pada prinsipnya, pelaku dapat mengidentifikasi unit-unit pengamatan kritis untuk menjadi pusat perhatian, memberinya identitas yang jelas, dan menerapkan metode yang sesuai.
Misalnya, perusahaan processing udang vaname harus tahu betul identitas dan karakter pemasok produk ekspor udang vaname mereka. Demikian pula sebaliknya, pemasok atau petambak udang harus tau dan memahami informasi perusahaan processing yang mereka pilih untuk memproses udang mereka.
Kegiatan perekaman juga menjadi salah satu cara yang ditempuh bagi para pelaku usaha ekspor udang vaname. Perekaman secara modern dapat dilakukan secara elektronik dan data dapat disimpan secara real time untuk memudahkan proses ketertelusuran saat diperlukan. Hal ini memudahkan konsumen dan pelaku industri untuk mengetahui asal produk yang mereka beli.
Peluang dan Tantangan Ketertelusuran Produk Ekspor Udang Vaname
Rantai pangan global menuntut pemenuhan data dan tantangan terbesar dari proses ketertelusuran adalah penyimpanan data yang bersifat multidimensi. Tanpa adanya kelengkapan dan kemudahan mendapatkan data suatu bahan baku, proses pembuatan produk, maka proses ketertelusuran tidak mudah dilakukan.
Pengembangan teknologi yang akan mempermudah proses ketertelusuran seperti penggunaan IoT, big data, machine learning, dan sejenisnya sudah seharusnya mulai dilakukan dan diterapkan. Selain itu, pemerintah juga berperan penting dalam proses pengembangan ketertelusuran pada produk ekspor udang vaname ini melalui regulasi-regulasi yang dikeluarkan.
Baca Juga: Tantangan Usaha Budidaya Udang Vaname
Dukung Peningkatan Kualitas Ekspor Udang Vaname Indonesia Bersama DELOS!
Ketertelusuran produk ekspor udang vaname menjadi tanggung jawab setiap pelaku industri. Mulai dari petambak, processor, distributor, hingga eksportir dan importir. Hal ini bertujuan untuk memastikan produk yang sampai ke tangan konsumen bukan merupakan produk yang menjadi bagian dari kejahatan pangan.
Mari kita dukung peningkatan kualitas dan volume ekspor udang Indonesia, khususnya udang vaname, ke pasar dunia bersama DELOS! DELOS, bersama para petambak terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas udang Indonesia dan memastikan proses budidaya udang yang berkelanjutan.
Bergabunglah dengan DELOS untuk dukung ekspor udang Indonesia! Kunjungi www.delosaqua.com atau hubungi contact@delosaqua.com untuk informasi lebih lanjut.