Melakukan budidaya udang yang lebih tahan terhadap iklim merupakan hal yang paling penting untuk menjaga agar produktivitas yang dihasilkan tetap tinggi. Terlebih lagi, sebagian tambak udang sangat bergantung pada kondisi lingkungan, terutama ketersediaan air bersih pada suhu yang stabil.
Iklim yang fluktuatif sangat mempengaruhi budidaya, terutama dalam hal suhu air, perubahan pola hujan, dan potensi adanya badai. Sementara efek perubahan iklim ini sangat tidak dapat diprediksi. Oleh karea itu, langkah-langkah adaptasi harus diterapkan oleh para petambak demi menjaga budidaya udang yang mereka lakukan lebih tahan terhadap perubahan iklim.
Dikuti dari tulisan Kyra Hoevenaars dan Jonah van Beijnen, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda ikuti untuk membuat budidaya udang lebih tahan terhadap iklim.
Baca Juga: Sertifikasi HACCP: Prosedur, Syarat, dan Cara Memperolehnya
Cara Membuat Budidaya Udang Lebih Tahan Terhadap Iklim
1. Terapkan Manajemen Budidaya yang Baik
Menerapkan manajemen budidaya udang yang baik adalah langkah awal untuk menghadapi perubahan iklim, terutama dalam hal lokasi budidaya udang, memastikan padat tebar yang sesuai, hingga memastikan biosekuritas tambak udang yang Anda miliki.
Kerentanan terhadap penyakit kemungkinan besar akan meningkat dengan perubahan iklim, karena sistem kekebalan udang akan terganggu saat mengalami stres akibat perubahan lingkungan yang signifikan dalam waktu yang relatif cepat. Dengan menerapkan manajemen budidaya udang yang baik, kerentanan terhadap penyakit akibat perubahan iklim dapat dicegah dan diatasi.
2. Lakukan Analisis Berbasis Risiko
Jika Anda baru saja membuka lahan tambak udang baru, analisis berbasis risiko harus dilakukan terkait dengan perubahan iklim dan peristiwa cuaca ekstrem lainnya. Selain pada tambak baru, ini juga dapat diterapkan pada tambak udang lama. Analisis dapat dilakukan dengan memeriksa risiko perubahan iklim, dampak potensial, dan kapasitas mitigasi risiko.
Jika setelah melakukan analisis berbasis risiko, tetapi permasalahan tidak dapat diatasi, pemindahan tambak ke area yang lebih aman harus dipertimbangkan. Biasanya masalah ini dihadapi oleh daerah yang rawan kekeringan dan banjir.
3. Diversifikasi Produk
Diversifikasi produk adalah strategi umum yang digunakan untuk mengurangi risiko terhadap kerugian yang mungkin dihadapi akibat perubahan iklim. Hal ini memungkinkan produksi tetap berlanjut jika salah satu jenis budidaya yang dilakukan gagal.
Diversifikasi hanya berhasil jika spesies yang berbeda tidak terkena bahaya yang sama, misalnya serangan penyakit tertentu. Dari sisi ekonomi, diversifikasi juga membuat sumber pendapatan petambak lebih beragam, menstabilkan produksi, dan dapat pula meningkatkan efisiensi sumber daya.
Selain itu, diversifikasi pasar juga penting untuk dilakukan, yaitu antara opsi lokal, nasional, dan internasional.
Baca Juga: 5 Cara Mengolah Udang Agar Tidak Amis saat Dimasak
4. Manfaatkan Sistem Peringatan Dini
Petambak harus familiar dengan informasi-informasi perubahan iklim dan variasi iklim dari sumber-sumber terpercaya. Mendapatkan informasi yang tepat waktu atau bahkan lebih cepat dapat memungkinkan petambak untuk merespon lebih cepat terhadap risiko yang mungkin dihadapi.
Misalnya dengan memahami prakiraan cuaca dari BMKG. Melalui hal ini, Anda dapat mempersiapkan diri menghadapi cuaca ekstrem yang akan datang, sehingga Anda bisa mengetahui perlakuan apa yang dibutuhkan selanjutnya untuk tambak Anda.
5. Tingkatkan Infrastruktur Tambak
Untuk membuat budidaya udang lebih tahan terhadap perubahan iklim, Anda perlu memperbaiki infrastruktur tambak udang Anda. Misalnya adalah dengan membuat tanggul yang lebih tinggi dan kuat untuk melindungi dari banjir atau membuat kolam tambak yang lebih dalam untuk persiapan menghadapi musim kemarau.
Saat musim hujan tiba, penting untuk memastikan tambak Anda dapat mengalirkan air keluar dari kolam. Untuk itu, penting untuk memastikan pipa dan saluran untuk pemasukan dan pembuangan air, serta drainase bekerja dengan baik.
Saat musim hujan tiba, penting untuk memastikan tambak Anda dapat mengalirkan air keluar dari kolam. Untuk itu, penting untuk memastikan pipa dan saluran untuk pemasukan dan pembuangan air, serta drainase bekerja dengan baik.
6. Kolaborasi dengan Pihak Lain
Sebagian besar langkah adaptasi terhadap iklim tidak dapat diimplementasikan oleh perseorangan. Oleh karena itu, para petambak perlu bekerja sama dan berkolaborasi untuk bersama-sama meraih satu tujuan budidaya yang produktif dan lebih tahan terhadap iklim.
Dengan adanya oranisasi ini, pertukaran pengetahuan dan pengalaman dapat semakin kuat. Selain itu, akses terhadap informasi dan sumber daya yang ada. Sebab, mengambil tanggung jawab kolektif dalam adaptasi perubahan iklim adalah langkah penting dalam membangun budidaya yang lebih tahan terhadap iklim.
Baca Juga: Mulai Budidaya Udang Vaname Anda Bersama DELOS!
Mulai Budidaya Udang Vaname Anda Bersama DELOS!
Untuk bisa melakukan budidaya udang yang lebih tahan terhadap iklim, diperlukan langkah-langkah yang efektif dan efisien. Selain itu, untuk menempuh langkah-langkah ini, diperlukan biaya yang tidak sedikit. Sehingga adanya dukungan pemerintah melalui kebijakan, legislasi, dan dukungan keuangan untuk implementasi langkah-langkah adaptasi akan sangat penting.
Agar tambak udang Anda lebih produktif, Anda dapat mempercayakan manajemen budidaya udang vaname Anda pada DELOS! Dengan tim yang terdiri dari top 99 orang terbaik di Indonesia, DELOS siap membantu Anda untuk mencapai produktivitas panen yang optimal.
Hubungi DELOS melalui contact@delosaqua.com atau submit permasalahan tambak Anda melalui kolom kontak di website kami www.delosaqua.com. Mulai budidaya udang vaname Anda bersama DELOS!
___________________________
Sumber Referensi:
Hoevanaars, K. dan Jonah van Beijnen. (2024). Six ways to make your aquaculture operations more climate-resilient. Diakses dari thefishsite.com pada April 2024